Civitas edisi 45

Page 1

Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008


BBM Naik‌semua ikut naik‌rakyat menjerit, muka gerigit, perut melilit.. pejabat elit, pada ngumpulin duit.. Reformasi udah lewat dari satu windu, bagaimana negeri bisa maju..kalo rakyat pada lapar melulu..mana biaya pendidikan meroket cuy..!! Apa kata dunia ??! Desakkan pengambilan BLT, kalo ampe’ buat orang mate! Pikirin dech! Untung aja belum ada yang coid, Lho kok jadi nyimpang ke BBM ? ya‌karena baru-baru ini telah terjadi kenaikkan BBM. Demo pun terjadi dimanamana, termasuk mahasiswa Untan sendiri juga ikut mengaspirasikan tuntutan rakyat negeri ini. Tapi dengan berbagai hambatan, crew civitas Mimbar Untan (Miun) tak patah arang untuk mencari berita-berita yang update dan teraktual di sekitar kampus Untan tercinta ini. Walaupun BBM naik para journalis kampus ini tetap melaksanakan dan menyelesaikan tugas mereka sebagai pemburu berita. Hanya dengan keikhlasanlah akhirnya semua dapat terselesaikan, dan yang paling penting adalah pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa. Pertengahan april kemaren, kami baru saja mengadakan perekrutan anggota baru Miun. Walaupun yang lolos seleksi hanya terdiri dari beberapa orang. Namun, yang terpenting disini adalah kualitas bukan kuantitas. Semoga saja para adik-adik baru ini bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, tentunya sesuai dengan harapan crewcrew miun lainnya. Sehingga kita bisa menjadi keluarga besar miun tercinta dengan selalu berkarya melalui pena dan audio. Yakni turut berkecimpung di dunia jurnalistik dan broadcasting. Di edisi kali ini, kami akan mencoba untuk menyajikan informasi aktual mengenai pemirama FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) yang secara aklamasi, kunjungan Unimas (Universitas Malaysia) ke Untan (Universitas Tanjungpura). Untuk mengetahui lebih lanjut berita apa saja yang ada di edisi ini. Mari yukz!! Kita baca civitas mimbar Untan. Dan ingatlah sobat mahasiswa semuanya, lawan ketidakadilan! Hidup Reformasi!!!.[]

Diapakan bursa anggrek berikutnya??

Terimakasih buat Miun yang telah menyisakan halaman ini. Beberapa waktu lalu pas Dies Natalis Untan banyak yang berdatangan untuk melihat Bursa anggrek di depan audit, yang dibangun secepat kilat, merubah lahan yang tadinya kosong menjadi indah dalam sekejab, sehingga tempat yang semula dijadikan tempat parkir bila ada acara di gedung audit terpaksa harus pindah di area luar yang mempersempit jalan. Tapi sekarang tempat itu sepi dikunjungi dan hanya menjadi tempat bunga aggrek yang sudah hampir layu. Yang ingin saya tanyakan kepada pihak Untan tentang Bursa anggrek yang dibangun permanen itu. Sebenarnya untuk apa? Kalau cuma digunakan sesaat bukankah sayang. Mohon bapak bisa mengambil langkah untuk apa kedepannya tempat itu.[] Afrida Mahasiswa FKIP angkatan 2006

Pengawasan dan Jam Malam untuk Rusunawa Saya mahasiswa perantauan yang ingin cari kos dekat dengan Untan. Terus ada teman yang menawarkan untuk tinggal bersamanya saja di Rusunnawa. Karena tidak punya kendaraan saya menyetujuinya. Tapi ada yang aneh dari tempat itu. Sebagai tempatnya mahasiswa Untan atau tepatnya apartemen mahasiswa yang di bangun untuk mahasiswa tapi kenapa tidak ada pengawasan yang optimal dari satpam atau juga waktu jam malam untuk berkunjung sehingga menjadikan tempat tersebut seperti tempat persinggahan, dimana laki-laki maupun wanita boleh berkunjung hingga larut malam bahkan tidur disana. Bukankah tempat tersebut dekat dengan lingkungan pendidikan. Mohon pihak Untan dapat memperhatikannya.[] No vi A Novi Mahasiswa Untan angkatan 2006

Kemana Cyber Untan?? Saya mahasiswa pertanian sem 2 dan merupakan salah satu user cyber Untan, saat ini tidak dapat lagi meng akses internet untuk bahanbahan tugas kuliah disana. Mengingat terjadi renovasi pada bangunan itu. Melalui media Miun ini saya ingin menanyakan kepada pihak yang terkait apakah selama renovasi cyber untan tidak beroperasi lagi dalam artian apakah tidak pindah ke tempat lain kalau ada kemana? [] Ratna Sari Mahasiswa pertanian angkatan 2007

buletin Mimbar Untan Civitas Diterbitkan oleh : Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak Ketua Umum : Rahmanita Sekretaris Umum Eka Stiawati Bendahara Umum : Ellia Marliani Divisi PSDM : Sri Pujiani, Vita DJ Divisi Litbang : Syf Ratih KD

2

Divisi Penerbitan : Agustina Divisi Penyiaran : Wanti Divisi Peusahaan : Nining Agustini Pemimpin Redaksi : Ellia Sekretaris Redaksi : vita DJ Redaktur : Sri, Nita, Eka, Tina, Wanti

Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

Surat Pembaca

BBM Naik Lagi

Reporter : Riya, Tri, Odilo, Tina, Erma, Novi Karikatur Tri Mulyaningsih Fotografer : Eka Lay outer : Tim gambreng

REDAKSI Alamat Redaksi : Jl. Daya Nasional Gedung MKDU Untan, Telepon : (0561) 7567171. e-mail : lpm_untan@yahoo.com atau : gelora_lpmu@yahoo.co.id. lpmuntan.blogspot.com Percetakan : Artha Grafistama, Jl. Pahlawan No. 20 Telp.(0561) 765000-766000 (Isi diluar tanggung jawab penerbit). Redaksi menerima tulisan berupa opini, essai, laporan kegiatan kampus, cerpen,hasil investigasi, surat pembaca disertai identitas diri. Tulisan diketik di lembaran folio dengan spasi ganda. Kirimkan ke Sekretariat LPM Untan, langsung. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah makna tulisan.


Civitas Opini Opini Civitas Opini Civitas

Indonesia Menuju Sistem Kasta Pendidikan Oleh ROMI ADVANT)*

D

i Indonesia, masalah pendidikan tak kalah gaungnya dengan kasus politik. Hampir setiap tahun dirundung masalah yang tak pernah selesai. Tentang ujian nasional misalnya, belum tercipta konsep ideal tentang format UN bagi siswa SMP dan SMA oleh Depdiknas, dunia pendidikan kembali ditempa dengan munculnya rencana privatisasi pendidikan. Belakangan rakyat kecil terganggu dengan terdengar siap berubahnya suatu sistem pendidikan Perguruan Tinggi (PT) menjadi BHP atau yang lebih dikenal dengan otonomi kampus. Bagaimana tidak? saat ini saja rakyat tengah dihadapi permasalahan tidak meratanya pendidikan karena mahalnya biaya pendidikan berkualitas. Kini dihadapkan dengan menanggung mahalnya biaya perkuliahan yang semestinya menjadi tanggungjawab pemerintah. Ketua Komisi X DPR Irwan Prayitno menyebutkan, RUU BHP muncul karena negara belum mampu memenuhi ketersediaan anggaran pendidikan, terutama untuk pendidikan tinggi dari Rp 43 triliun anggaran pendidikan tahun 2007, hanya Rp 12 triliun yang teralokasi ke PT. Lebih dari separuh anggaran tahun ini masih tertuju ke pendidikan dasar (Kompas, 2007). Dengan BHP, diharapkan terwujudnya kemandirian kampus, sehingga tumbuh dan berkembang kreativitas, inovasi, mutu, fleksibilitas, dan mobilitas. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) mengamanatkan bahwa PT harus otonom, yang berarti mampu mengelola secara mandiri lembaganya serta dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan PT diharapkan kreatif untuk menggali sumber pendanaan, termasuk mencari donatur dan investor. Namun demi tujuan mulia tersebut, penguasa harus dapat merelakan orang miskin mendapatkan hak yang berbeda dengan orang kaya yaitu besar kemungkinannya orang miskin tak kuliah. Untuk mencapai tingkat pendidikan berkualitas, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan hanya orang berkantong tebal yang dapat menkonsumsi pendidikan berkualitas sedangkan masyarakat kelas sosial rendah tidak akan dapat mengakses pendidikan yang notabene.

Walaupun sesungguhnya telah dipaparkan pasal 31 UUD 1945 bahwa tiap warga negara berhak dan wajib memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam pasal 28 ayat 1 yang diamendemen dinyatakan lebih tegas lagi “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, berhak mendapat pendidikan, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni serta budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Menurut peraturan PTN BHP disebutkan sebagai lembaha nirlaba atau tidak mencari keuntungan. Namun kenyataan yang terjadi pada beberapa PTN BHMN adalah kenaikan yang cukup drastis pada biaya kuliah. Tercatat biaya kuliah di beberapa universitas yang berubah menjadi BHMN mengalami peningkatan sebesar 300-400 %. Seperti yang terjadi di kampus UI yang menerapkan uang pangkal untuk jalur SPMB sebesar 5-25 juta. Selain itu jalur lain seperti Program Prestasi Minat Mandiri (PPMM) mencapai 25-75 juta. Kemudian di UGM juga menerapkan jalur Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) yang besarnya mencapai 20 juta. ITB menerapkan Sumbangan Dana Pengembangan Akademik (SDPA) yang mencapai 45 juta (Muhaimin,2007). Perbedaan BHMN dan BHP adalah BHMN pemerintah masih bertanggung jawab walaupun diberi otonomi sendiri. Namun, ketika BHMN berpindah status menjadi BHP, maka pemerintah otomatis menyerahkan tanggung jawab pengelolaan Universitas sepenuhnya kepada pihak pengelola pendidikan dan masyarakat, termasuk pembiayaannya. Padahal, dengan status BHMN saja, PTN rata-rata menaikkan beban biaya pendidikan yang sangat tinggi bagi para mahasiswanya, apalagi nanti kalau PT menjadi BHP. Dengan munculnya RUU BHP ini, kita semua disadarkan bahwa tingkat krisis pendidikan nasional di republik ini telah sampai ke puncaknya. Bukan saja para pengambil kebijakan negara secara terangterangan hendak mengabaikan amanat proklamasi, UUD 1945 dan konstitusi turunannya, tetapi hendak cenderung mengambil kebijakan kependidikan yang bakal menghalangi hak-hak dasar warganya yang tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan diperlukan bagi dirinya dan bangsanya. Jika benar demikian, bukan

saja kesejahteraan dan kemartabatan bangsa akan hilang, tetapi kebodohan, keterpurukan serta ketidakadilan yang akan terus kita rasakan. Suatu sistem lama kemungkinan besar akan kembali mewarnai kehidupan sosial negeri ini. Yaitu sistem kasta yang membagibagi masyarakat berdasarkan status sosialnya. Sistem kasta yang cukup dikenal seperti brahmana, ksatria, waisya dan sudra. Dimana brahmana merupakan para pendeta, ksatria anggota lembaga pemerintahan, waisya para petani dan sudra para rakyat jelata. Suatu hal yang sangat mungkin beberapa tahun yang akan datang masyarakat terbagi menjadi kasta-kasta dalam pendidikan. Orang kaya dapat saja menjadi kasta ksatria karena mempunyai biaya untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, namun orang miskin pasti akan menjadi kasta sudra karena tak mampu membiayai pendidikan karena mahalnya. Sebelum berlaku BHP saja, negeri ini secara tak langsung telah membagi masyarakat berdasarkan statusnya, apalagi jika BHP telah diberlakukan. Saat ini angka putus sekolah tingkat dasar mencapai 200-300 ribu pertahun. Belum termasuk SMP dan SMU. Jika berlaku BHP tentu akan tampak jelas perbedaan status si kaya dan miskin. Rakyat miskin akan menjadi semakin bodoh dan semakin tak dapat mengimbangi lajunya era teknologi global. Pembangunan Indonesia yang berharap penuh pada sumber daya manusia tentu akan menjadi semakin terpuruk karena minimnya sumber daya yang berpendidikan. Jika ingin dianalisa, masyarakat miskin merupakan suatu dominasi di Indonesia. Namun, hingga hari ini banyak warga miskin masih berpendidikan karena tingginya motivasi untuk merubah status sosialnya. Namun jika seluruh PTN menjadi BHP, suatu harapan yang sangat kecil bagi simiskin dalam mengubah hajat hidupnya. Kasta sudra akan mewarnai seluruh pelosok negeri ini. Beberapa tahun kemudian negara akan berteriak-teriak menuntut keadilan. Kasta ’ksatria’ di pendidikan akan semakin berkuasa menginjak-injak kebodohan rakyat kecil. Sementara kasta ’ksatria’ menari dengan kemewahan, kasta ’sudra’ justru menangis karena penindasan. Maka hilang sudah janji demokrasi republik ini.[] *) Penulis adalah Ketua DPM FMIPA Untan Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

3


Headline HeadlineCivitas Civitas

Untan Peringkat 7 KKTM Bidang IPS

Karikatur : Tri Mulyaningsih

Kalahkan ITB dan UGM

Oleh AGUSTINAH TB dan UGM yang merupakan universitas termuka Indonesia tidak berhasil masuk sepuluh besar. “Untan berhasil mengalahkan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) yang berada pada posisi belasan,” kata Ari Widiyantoro ketua panitia KKTM wilayah B. Ari mengatakan Untan memperoleh juara tujuh, prestasi ini sungguh membanggakan karena persaingan di wilayah B sangat ketat. “Persaingan-persaingan bercokol di wilayah B seperti ITB, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran Bandung (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), UGM, Universitas Jendral Sudirman (Unsud), Universitas 11 Maret (UNS) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes), tapi Untan sudah berusaha mati-matian hingga mencapai posisi tersebut,” kata Ari dosen Fakultas MIPA (FMIPA). “Model Cincin Benzena Sebagai Strategi Alternatif Recovery Psikologis Anak Traumatis Korban Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga” merupakan judul dari karya tulis yang dipersentasikan oleh Titin Yuli ,Tika Mabela, Rona Desi Arisandi dari FMIPA yang mana 3 peserta ini adalah anak bimbingan Ari. J uara KKTM diwila diwilayy ah B Dari KKTM ini, IPB berhasil mem4

Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

Sebagai tuan rumah Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Untan berhasil mengalahkan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) Senin hingga Rabu, 2-4 Juni 2008. Kompetisi ini mengantarkan Untan ke juara 7 di bidang IPS wilayah B dari 27 peserta.

Nama-nama Universitas Wilayah B No

Nama Wilayah

Nama Universitas

1

Jawa Barat (Jabar)

IPB ITB Unpad (Universitas Padjadjaran Bandung), Politeknik Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia UPI yang merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) sedangkan Perguruan Tinggi Swastanya (PTS) yaitu Unisba (Universitas Islam Bandung),Unpas (universitas pasundan).

2

Jawa Tengah

PTNnya yaitu Undip (Universitas Diponogoro), Unnes (Universitas Negeri Semarang), UNS (Universitas 11 Maret), ISI (Institut Seni Indonesia), yang PTSnya Unsud (Universitas Jendral Sudirman), Unsula (Universitas Islam Sultan Agung), UMS (Universitas Muhammadiah Swasta), IKIP PGRI Semarang.

3

D.I. Yogyakarta

PTNnya dari UGM (Universitas Gajah Mada), UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), PTSnya UMY (Universitas Muhammadiah Yogyakarta), Akom (Akademi Komunikasi), UII (Universitas Islam Indonesia

4

Kalimantan

PTNnya yaitu Untan, Unlam (Universitas Lambung Mangkurat), Unmul (Universitas Mulawarman), PTSnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE) Banjar Masin, STIE Nasional, STHI (sekolah ilmu hukum (Palangkaraya).[]


Headline Civitas Headline CivitasCivitas Headline peroleh juara satu dengan karya tulisnya yang berjudul “Rumusan Strategis Pengembangan Industri Kreatif Berbasis UMKM” dan juara dua Undip dengan judul “Komunikasi Perubahan Prilaku Melalui Video Komunitas Suatu Sarana Pembelajaran di Indonesia” sedangkan Unpad menduduki juara tiga dengan judul “Penerapan Sistem Strong Bicameralism Sebagai Upaya Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”. Selain ke tiga pemenang tersebut, KKTM yang dilaksanakan di rektorat lantai 3 juga menyebutkan juara 4,5,6 yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Sultan Agung (Unsula), Universitas Islam Bandung (Unisba) yang merupakan juara di wilayah B. KKTM ini terbagi menjadi empat kelompok pertama wilayah

A yaitu Jakarta, Banten dan Sumatera. Kedua wilayah B yaitu Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Kalimantan Barat (Kalbar). Ketiga wilayah C yaitu Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara dan yang terkahir wilayah D yaitu Sulawesi, Maluku dan Papua. Adapun juri yang terlibat dari kompetisi tingkat nasional ini yaitu Fasbir Noor Sidin dari Universitas Andalas, Pribadi Stiayanto dari Universitas Indonesia dan Agung Fahmi dari Universitas Trunojoyo. Ketiga juri ini merupakan perwakilan dari wilayah A. Diakui oleh Ari bahwa juri ini sangat adil dalam menentukan juara. “Ketiga juri ini didatangkan dari wilayah A dan sangat fair dalam menentukan pemenang,” kata Ari. Ari mengunggkapkan tidak ada ken-

dala dalam kegiatan ini. “Kegiatan ini Berjalan lancar-lancar sesuai dengan ketentuan dan untuk mahasiswa seharusnya bisa serring kepada kami sehingga atmosfir Untan dalam KKTM ini lebih baik lagi, baik secara teknik penyajian dan cara persentase yang baik, namun kegiatan ini kurang diminati mahasiswa terbukti kemaren hanya anak FMIPA dan Lisma yang banyak menjadi penonton. Padahal kegiatan ini merupakan parameter Universitas,” kata Ari menambahkan. Ari berharap karya tulis ilmiah bisa dikembangkan oleh mahasiswa. “Penulisan ilmiah bisa menjadi habit dengan metode ilmiah,” kata Ari. Untuk itu mahasiswa harus memulainya dengan banyak membaca agar wawasan semakin bertambah.[]

Presma FKIP Diangkat Secara Aklamasi Oleh NOVY R. MANDASARI IMAM Wahyudi terpilih sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan periode 2008-2009 secara aklamasi. Dari dua pasang Bakal calon (Balon), Umi Salamah, pasangan nomor 1 tiba-tiba mengundurkan diri dari Pemilihan raya mahasiswa (Pemirama), dengan alasan sulit berperan sebagai calon Presma sekaligus pengawas Pemirama. Umi saat pemirama masih menjabat sebagai Ketua DPM FKIP Untan 2006-2007. Anehnya, sejak ditetapkan sebagai balon Presma-Wapresma pada 8 April 2008 oleh Komisi Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (KPUM) FKIP, kedua pasang calon antusias berkampanye. Mulai dari menempel pamflet sampai rencana nonton bareng serta debat kandidat yang dilaksanakan 11 April 2008 di selasar Sekretariat BEM FKIP gagal dilaksanakan karena hujan sehingga tidak ada massa dan pendukung yang datang. Setelah pengunduran diri Umi, KPUM kembali dikejutkan dengan penarikan surat rekomendasi Himpunan Mahasiswa Matematika (Him-

mat) terhadap calon Wapresma, Jamilah. Pasalnya, Jamilah yang masih menjabat Ketua Himmat tidak diperkenankan menjadi pengurus inti organisasi dalam kampus karena melanggar Aturan Dasar/Aturan Rumah Tangga (AD/ ART) Himmat. Masalah yang dipandang cukup pelik tersebut membuat DPM turun tangan langsung. Mengacu pada AD/ ART dan GBHK KBM FKIP Untan Periode 2007/2008, BAB V pasal 12 ayat 4 dan 5,” pemilu Presma dan Wapresma dapat dilakukan jika terdapat dua calon atau lebih.” Dan “jika poin 4 tidak terpenuhi maka mekanisme pemilihan Presma diserahkan kepada DPM FKIP Untan.” Dengan alasan tersebut, pada 16 April 2008, DPM menawarkan Imam Wahyudi sebagai Presma secara aklamasi. Dengan beberapa pertimbangan yaitu hanya dua pasang calon yang mendaftar dan sebagai bentuk penghargaan terhadap Imam. Tawaran tersebut disampaikan kepada Himpunan Mahasiswa (Hima)/Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FKIP. Hima/UKM FKIP kemudian sepakat mengangkat Imam Wahyudi sebagai Presma dan memberi kesempatan mencari Wapresma pengganti Jamilah selama 3 hari.

Pada 18 April 2008 Hamidiah Sa’ad ditetapkan sebagai Wapresma mendampingi Imam Wahyudi oleh KPUM. Terpilihnya Imam Wahyudi secara aklamasi mengundang respon berbagai pihak. Ketua KPUM FKIP 2008, Heri Martono misalnya, menyatakan selama ini aklamasi belum pernah terjadi dalam sejarah pemerintahan FKIP. ”Baru kali ini presma FKIP terpilih secara aklamasi, dulunya untuk jadi presma harus bersaing terlebih dahulu,” kata Heri. Mantan Ketua KPUM tahun lalu Boris, menyarankan agar dilakukan pemirama ulang. “Secara pribadi saya kurang setuju dengan aklamasi. Lebih baik diadakan pemilihan ulang, karena yang dipilih itu pemimpin kita,” katanya. Boris menambahkan, pemirama kali ini terlalu mepet dan terburu-buru. “Bayangkan, pembukaan pendaftaran saja hanya satu minggu, kampanye 4 hari, itu kan berarti Pemirama nya terburu-buru,” tandas Boris. Presma FKIP Untan 2008-2009 yang terpilih, Imam Wahyudi sendiri mengungkapkan kesedihannya. Naiknya dia sebagai Presma secara aklamasi menandakan dinamika kepekaan mahasiswa terhadap kondisi sosial politik kampus mati. Dampaknya kelihatan, mahasiswa banyak yang apatis, hanya Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

5


Headline Civitas mementingkan belajar dan belajar. Padahal, selain peran akademis, mahasiswa juga berkewajiban menjalankan peran politik dan sosial. “Aklamasi menandakan sebagian besar mahasiswa tidak bisa memainkan peran politik dan

sosialnya,” kata Imam. Tetapi, Imam juga merasa senang dan bangga diberikan kesempatan menjadi Presma FKIP. Dimasa kepengurusannya, Imam akan membuat model sekolah atau pendidikan politik di

Untan Jalin Kerjasama Beasiswa Oleh DEDE RY UNTAN danYayasan Dharma Eka Tjipta Widjaya (YDETW) mengadakan kerjasama program beasiswa. Kamis 15 Mei 2008 di gedung rektorat. DIhadiri oleh Chairil Efendi selaku Rektor Untan dan Pembantu Rektor (Purek) III Edi Suratman sedangkan dari YDETW diwakilkan oleh Charles manager yayasan. Tujuan dari kerjasama ini ialah memberikan beasiswa kepada anak daerah yang ingin melanjutkaam ke Perguruan Tinggi (PT) khususnya Untan. Adapun programnya ialah beasiswa cipta sarjana bangun desa.

Menurut Charles degan program ini dapat membantu masyarakat desa yang kurang mampu dan memiliki potensi dalam pendidikan untuk melanjutkan ke PT. Adapun syaratnya yaitu harus lulusan SMA, khusunya bagi mahasiswa yang kurang mampu dengan pendapatan orangtua lebih kurang Rp 1000.000/tahun serta lolos seleksi mitra universitas. Selain itu yayasan ini tidak mempunyai ikatan kerja kepada mahasiswa yang bersangkutan. Ketentuan penerimaan beasiswa yaitu jangka waktu hanya 8 semester dan tidak menerima beasiswa lain. Mahasiswa yang telah lulus dihimbau untuk kembali ke daerah asalnya dan mendorong pembangunan daerah semaksimal mungkin.

Jusuf Kalla Batal Hadiri Dies Natalies Untan Orasi Ilmiah yang harusnya dihadiri Jusuf Kalla pada Dies Natalis Sabtu 17 Mei 2008 digantikan oleh Menteri Pertanian Anton Aprianton.

Oleh TRI MULYANINGSIH ORASI yang bertajuk “Pembangunan Daerah 10 Tahun Pasca Krisis”, Anton Apriantono mengangkat permasalahan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Inti dari permasalah yang ada yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 7% tidak diimbangi dengan peningka6

Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

Foto : Eka/Miun

Baleho Dies Natalies megah dan mahal terpampang di jalan A.Yani

FKIP. Kegiatan yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa FKIP tersebut bekerja sama dengan dosen atau pakar politik. Kegiatan ini rencananya akan mirip pelatihan, tetapi lebih intensif dan berkelanjutan.[] Dalam program ini YDETW telah bergabung untuk yang ke 31 kalinya memulai programnya di Untan periode 2008-2009. Target yang diberikan yayasan ini lebih kurang 1.058 mahasiswa. “Selain program beasiswa cipta sarjana bangun desa, program manager pendidikan juga bertujuan untuk menunjang pendidikan serta meningkatkan intelektual, spiritual, dan moral. Meningkatkan 3 aspek yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup,” kata Charles. Charles mengungkapkan adanya kerjasama ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan prestasi. Terwujudnya kerjasama YDETW ialah bantuan relawan dapat dari Sinar Mas, Smarth, Wahid Institute, GP Anshor. Akhir dari pertemuan terebut ialah penandatanganan perjanjian oleh Charles dan Chairil efendi diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam kerjasama tersebut.[] tan kuantitas lapangan kerja. Peningkatan yang tidak seimbang ini menyebabkan masalah baru yaitu timbulnya pengangguran. Keadaan ini kemudian diperparah dengan meningkatnya harga pangan dikarenakan perilaku pasar yang cenderung mengurangi stok beras nasional. “Seharusnya sumbangan beras 500 kg/Rt dihapuskan saja,” kata Anton. Diakhir orasinya menteri pertanian mengharapkan Untan dapat meningkatkan kualitas dan intelektual yang mampu menyampaikan aspirasinya. Berbeda dengan Cristiandi Sanjaya yang juga hadir dalam acara tersebut. Wakil gubernur ini mengatakan bahwa Untan sebagai universitas negri terbesar di Kalbar seharusnya memprioritaskan program-program yang membutuhkan dukungan dana dari pemerintah. Namun UU No 20 tahun 2003 yang menjelaskan bahwa 20% alokasi dana untuk pendidikan belum terpenuhi.[]


Kampus Civitas

Orasi Global Warming dalam Rangkaian Science Community Oleh TRI MULYANINGSIH dan ODILO SCIENCE Community (SC) merupakan agenda tahunan Fakultas MIPA (FMIPA) bekerjasama dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kalimantan Barat. Secara umum SC sendiri terdiri dari empat kegiatan, mulai dari lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional, aksi dan seminar tentang global warming, bedah kampus FMIPA, hingga pada ekspo tekhnologi yang akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Jadi, dapat dikatakan bahwa orasi global warming hanyalah salah satu bagian dari rangkaian kegiatan SC.

Untuk memperkenalkan Universitas Malaysia (Unimas) dan mempererat hubungan, Unimas berkunjung ke Untan Kamis 15 Mei 2008. Oleh ODILO SEKITAR Pukul 08.00 ruang Aula Amphiteather Fakultas Kedokteran (FK) telah dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi dari Untan dan Universitas Malaysia (Unimas) untuk menghadiri pertemuan yang bertujuan memperkenalkan Unimas kepada mahasiswa Untan dan untuk menyampaikan beberapa demonstrasi singkat yang diberikan oleh beberapa mahasiswa Unimas. Sebelum acara demonstrasi, Pihak Untan yang diwakili oleh Dosen Pertanian Wasi’an dan Pihak Unimas oleh Muhammad Tajudin Abdullah saling bertukar cinderamata sebagai tanda terjalinnya hubungan yang baik antar kedua universitas. Dalam kesempatan yang diberikan, mahasiswa Unimas Sidiq, Hanik dan beberapa temannya memberikan tiga

Bertemakan Science Education Healthy and Technology, FMIPA Untan sukses menggelar acara SC pada Selasa 13 Mei lalu dengan mengadakan orasi di bundaran dan diakhiri dengan peresmian kegiatan di depan Fakultas Kedokteran (FK)Untan. Tujuan utama dari aksi global warming ini diungkapkan oleh Dekan FMIPA Thamrin Usman dalam kata sambutannya bahwa,” event nasional seperti global warming ini penting agar ada solusi-solusi pemikiran ilmiah yang menawarkan ation implementative”. Selain itu Thamrin juga sangat mengharapkan kepada mahasiswa dan aktivis untuk memantapkan konsep dalam mengingatkan sesama akan bahaya global warming. Sementara itu

dari sisi yang berbeda Pembantu Rektor (Purek) III Edi Suratman turut berkomentar mengenai aksi yang menempatkan sasarannya kepada mahasiswa dan masyarakat awam. “Demo tidak masalah sepanjang dilaksanakan dengan etika dan moralitas sehingga substansinya dapat tertangkap dengan jelas,” kata Edi Pada akhir acara aksi global warming ini seharusnya diresmikan oleh Gubernur Kalbar, Cornelis, ia tidak bisa hadir karena suatu hal. Sehingga merekomendasikan langsung rektor Untan untuk meresmikan acara. Tetapi, karna rektor Untan sedang berhalangan hadir, maka posisinya dalam peresmian kegiatan digantikan oleh Purek III Edi Suratman. []

Kunjungan Unimas ke Untan

menarik untuk diperhatikan dari kunjungan ini adalah kunjungan ini terlaksana atas permintaan dari para mahasiswa Unimas sendiri. Muhammad Tajudin Abdullah, Ketua kontingen sekaligus sebagai ketua Prodi Zoologi Fakultas Sains dan Teknologi Unimas Suasana presentasi saat kedatangan tim Unimas ke Untan. menyampaikan bahwa dengan kunjungan demonstrasi singkat mengenai metode Unimas ke Untan ini diharapkan dapat penelitian hewan mamalia kelelawar, ti- mempererat hubungan antar mahasiswa kus dan burung. Isi dari demonstrasi kedua universitas dan pihak Unimas pertama mengenai metode penangkapan juga berinisiatif untuk merancang objek penelitian serta isi. Kedua dan rencana ke depan untuk mahasiswanya. tiga menyangkut metode identifikasi “Jika kita bisa bergabung dan medan morfologi mamalia terestrial. ngadakan kolaborasi maka kita akan Pada akhir demonstrasi tersebut bisa saling bertukar informasi,” kata moderator mempersilahkan peserta un- Muhammad. tuk bertanya namun karena waktu yang Ia juga mengatakan bahwa Unimas terbatas karena aula akan digunakan membuka kesempatan bagi mahasiswa oleh pihak kampus maka hanya diper- dan mahasiswi Untan untuk melanjutsilahkan dua orang penanya saja. Maka kan kuliah di Unimas karena Unimas setelah demonstrasi usai, acara tersebut juga menawarkan beasiswa yang jumdilanjutkan di gedung lab. Komplek lahnya mencapai 1.400 ringgit per Fakultas Ekonomi Untan. Satu hal yang bulan.[] Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

7


Khusus Civitas

Mengingat Kembali Proses KKTM Untan Oleh ERMA WATI DALAM rangka meningkatkan kreativitas mahasiswa menuju tantangan era globalisasi, kecerdasan intelektual sangat berguna. Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan cara guna menciptakan mahasiswa kritis, lmiah, Objektif dan inovatif. Wujud dari semua itu dapat direalisasikan dengan mengikuti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang diselenggarakan oleh Dikti yang diadakan tiap tahun sekali dimana pemenang akan dikirim ke tingkat nasional mewakili Untan. Seperti yang diungkapkan Edy Suratman selaku Pembantu Rektor (Purek)tiga saat membuka acara kompetisi sekaligus memberi motivasi kepada peserta lomba KKTM dari beberapa fakultas di Untan. “Saya berharap nantinya para pemenang dapat mengharumkan nama Untan di tingkat nasional dan bisa menunjukkan kalau kita mampu bersaing dengan semua mahasiswa yang berada di seluruh wilayah Indonesia,” kata Edi. Kompetisi yang diadakan di Rektorat Lantai III pada tanggal 7 sampai 8 Mei 2008 diikuti beberapa fakultas Untan ini menghasilkan tiga pemenang

dari tiga bidang yaitu bidang IPA, IPS dan Pendidikan. “Tiap fakultas hanya dapat mengirim dua kelompok saja dan yang menang akan mewakili Untan di tingkat nasional,” ungkap Edy Bidang IPA akan dikirim ke Bandung yang diselenggarakan pada tanggal 28-31 Mei 2008. Untan mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan KKTM bidang IPS pada tanggal 2-4 Mei 2008. Sedangkan pada tanggal 7-9 Mei 2008 pemenang di bidang pendidikan akan dikirim ke Yogyakarta. Setelah melalui proses yang amat ketat terpilihlah tiga pemenang mewakili tiga bidang yakni Fakultas Pertanian (Faperta) pemenang di bidang IPA, di bidang IPS Fakultas MIPA (FMIPA) dan di bidang pendidikan dimenangkan oleh Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). Terpilihnya ke tiga pemenang tersebut sesuai dengan kriteria juri walaupun sulit untuk menentukannya. “Saya bingung menentukan pemenangnya, semuanya bagus-bagus. Tapi tentunya akan ada satu yang paling bagus, baik tata pengetikan, maupun bahasa yang digunakan serta cara mempresentasikan yang menjadi pertimbangan,” kata Fariastuti dosen Fekon. Ia berharap kompetisi ini dapat

Kondisi Perbatasan Masih Memprihatinkan Oleh SITI AMINAH KONDISI perbatasan di Kalbar seperti Entikong, Badau, Sambas, dan Sintang masih belum terurus dengan baik. Demikian dengan pembangunan wilayah pertahanan di perbatasan masih memprihatinkan. Untuk mencari solusi masalah ini Forum Komunikasi Penelitian dan Pengembangan (Forkom Litbang), Sabtu (17/5) mengadakan pertemuan di rektorat Untan membahas pembangunan wilayah perbatasan ne8

Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

gara sebagai penguatan strategi pertahanan di Kalimantan. Pertemuan ini dihadiri Pangdam Tanjungpura Mayjend TNI Tono Suratman, Pemda Kalbar dan rektor berbagai universitas. Beberapa hal yang dibahas diantaranya rencana umum tata ruang pertahanan wilayah Kalbar, konsep pembangunan wilayah perbatasan, serta beberapa potensi yang di Kalbar. Kalbar yang berbatasan dengan negara tetangga rentan terhadap berbagai masalah pertahanan dan keamanan. Ka-

meningkatkan atmosfer akademis di kampus dan merangsang motivasi mahasiswa untuk membuat karya ilmiah. “Bagi pemenang jangan cepat puas, terus gali dan asah kemampuan diri agar selalu menjadi yang terbaik dan yang kalah sebagai cambuk pembelajaran agar dilain waktu dapat lebih baik lagi,” kata Sutarman yang juga sebagai juri. Ketua panitia, Suyono Sadeli mengungkapkan dalam penyelenggaraan ini tidak ada kendala. Beberapa fakultas sudah me-respon dan menilai positif untuk mengirimkan utusan terbaiknya dalam kompetisi ini. “Mengingat Indonesia sedang menuju perbaikan dan membutuhkan kecerdasan mahasiswa dalam melihat permasalahan disekelilingnya serta dapat mengkritisinya secara bijak, diharapkan nantinya (tahun depan-red) tiap fakultas dapat mengirim utusannya kembali untuk mengikuti lomba-lomba seperti Ini agar tercipta unsur akademis kampus,” kata Suyono. Dody Saparudin, mahasiswa Faperta yang juga salah satu pemenang bidang IPA tidak menyangka bisa menang, karena menurutnya saingannya sangat berat. “Nggak nyangka bisa menang, padahal tuh saingannya berat banget, kami sangat berterima kasih sekali kepada dosen-dosen yang sudah membimbing kami juga kepada semua temanteman yang sudah mendukung untuk mengikuti lomba ini,” kata Dody.[] rena itu perlu segera ditetapkan payung hukum untuk pengelolaan perbatasan. “Banyak pelintas batas yang sering keluar masuk secara ilegal dan penyelundupan barang kebutuhan pokok yang dilakukan melalui jalan-jalan tikus. Diharapkan ada pembangunan pos di Badau (Putussibau),” kata Tono Suratman. Sementara itu Rektor Untan Chairil Effendi mengharapkan seluruh elemen harus memberikan perhatian yang tinggi terhadap pembangunan wilayah perbatasan. “Masalah perbatasan ini bukan hanya persoalan Kalbar, tetapi juga persoalan seluruh Indonesia. Karena itu mari kita sama-sama bangun perbatasan ini, karena ini juga untuk Indonesia,” pungkasnya.[]


Iklan Civitas

Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

9


Religi Civitas

Pengaruh Qur’an Terhadap Organ Tubuh DR. AHMAD AL-QADHIY (United States of America) MAKA, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah penelitian tentang Al-Qur’an dalam pengulangan-pengulangan “Akbar” di kota Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika memungkinkan. Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia seperti muslimin yang bisa berbahasa Arab, muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab dan non- Islam yang tidak bisa berbahasa Arab Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur’an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris. Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur’an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara sprontanitas. Penjelasan hasil penelitian ini dipresentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984. Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur’an yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para pekerja. Pertama adalah suara beberapa ayat AlQur’an dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa 10

Edisi 44 /Thn.X/ April/ 2008

memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun. Pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur’an yang sudah dibacakan sebelumnya, walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan AlQur’an dalam Bahasa Arabnya. Tahapan kedua adalah penelitian pada pengulangan kata “Akbar” untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur’an terhadap perubahan fisiologis akibat bacaan AlQur’an bukan karena hal-hal lain selain Al-Qur’an seperti suara atau lirik bacaan Al-Qur’an atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya. Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang menyatakan bahwa “Katakata dalam Al-Qur’an itu sendiri memiliki pengaruh fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur’an. Penelitian ini semakin menambah jelas dengan hasil penelitian berikut: Hasil P enelitian dan P embahasan Penelitian Pembahasan ser ta K esimpulan Kesimpulan Hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan ini. Ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan selain Al-Qur’an. Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama, seperti hasil pengujian terhadap pendengar bacaan Al-Qur’an. Oleh karena itu, dilakukan ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara Al-Qur’an dan bacaan Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang valid.

Sungguh sudah terlihat jelas hasilhasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur’an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Qur‘an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit dan suhu badan. Semua perubahan ini menunjukan ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tidak diketahui sebab dan musababnya terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur‘an yang didengarkannya. Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwa ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan otot, karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Qur‘an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badan akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Qur‘an itu sendiri memiliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara langsung, apalagi bila disertai dengan mengetahui maknanya. Dan perlu untuk disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas.[]


Civitas Lensa Jepretan Civitas

Kenaikan BBM mencekik rakyat yang sudah susah

BBM Naik Lagi...

Berbaring di jalan

Mahasiswa dan rakyat tolak kenaikan BBM

Spanduk tuntutan

Sejak pemerintahan SBY-JK Bahan Bakar Minyak (BBM) telah naik sekitar 128%. 1 Oktober 2005 dan 23 Mei 2008 kemaren. Kenaikan ini akan menambah jumlah masyarakat miskin di Indonesia, mengapa tidak jumlah orang yang bergantung pada BBM seperti UMKM dan Nelayan berkisar 150 juta. mereka menggantungkan nafkah hidupnya pada subsidi BBM. Belum lagi ibu rumah tangga karena BBM naik harga sembako juga naik dimana pendaratan mereka dibawah Rp 1000.000/bulan. Banyak aksi penolakan terhadap kebijakan tersebut, mahasiswa bersama rakyat juga turun ke jalan. Namun semua tidak digubris. Bahkan aksi refresif aparat di suguhkan bagi pengunjuk rasa tersebut. Foto berikut adalah rangkaian aksi penolakan kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM di Pontianak. Foto : Eka Setiawati/Mimbar Untan

Bersama tolak kenaikan BBM Edisi 44/Thn.X/ April/ 2008

11


Cerpen Civitas

Hakikat yang Terbuang Oleh AGUSTINAH WAJAH yang lembut bak bayi tanpa dosa. Mata sayu dengan tatapan tajam. Hidung bangir menambah kesempurnaan sosok wanita muda itu. Memiliki dua bibir tipis. Kulit sawo matang. Dengan rambut panjang hitam terurai. Tubuh kecil layaknya anak yang baru berumur 15 tahun padahal umurnya sudah 23 atau 24 tahun. Itulah perawakan wanita muda yang ku temui sore itu. Wanita itu sahabat kecilku yang telah lama hilang dari tatapan mataku, tak lebih dari 6 tahun aku kehilangan jejaknya. Entah kemana ia selama ini, lenyap tanpa kabar dan tiba-tiba muncul dengan wajah lesu bercampur penyesalan. Dari kedua bola matanya sembab, mungkin habis nangis!! Entahlah…., yang pasti saat ini ia benar-benar berbeda dengan sahabat ku yang dulu. Cantik, lincah, lugu, dan selalu tersenyum penuh semangat, pintar yang selalu dibuktikannya dengan juara kelas, murid teladan saat kita masih sekolah dulu, tapi yang ada dihadapan ku… seorang sahabat yang diam membisu, sesekali terdengar hela nafasnya yang teramat berat seolah ada yang menjepit hidungnya. Bak bunga yang layu…, lemah tanpa tenaga. Tiada lagi sahabat ku yang dulu…. yang selalu bercerita tentang cinta.., kasih sayang, dan perdamaian. Tiada lagi canda dan tawa di wajah lembutnya, tiada lagi pemberi semangat dengan tingkah lakunya yang mencerminkan ksatria wanita seperti Mieda seorang pahlawan perempuan dari Urbides, Yunani saat dulu aku dan sahabat ku tertimpa masalah bedanya sahabat ku bukanlah seorang pahlawan. Tapi itu dulu….sahabat ku sekarang seorang wanita yang lemah, penjual anak terfakir!!! mungkin kata-kata itu kasar tapi memang pantas ku lontarkan untuknya. Aku sangat membencinya… dia tak pantas jadi sahabat ku. Namun kata-kata itu berubah jadi tangis yang tak dapat ku bendung untuknya…… Aku masih sayang dengan sahabat 12

Edisi 45/ Thn.X/Juni/ 2008

ku, yang ku sesalkan mengapa ia tak bisa melawan cintanya pada pria itu. Pria yang telah menghamilinya dengan kedok cinta mati. Apanya yang cinta mati!!! Disuruh bertanggung jawab malah tidak mengakui buah benihnya bersama sahabatku. Jelas mereka sama-sama salah tapi mengapa sahabatku sendiri yang harus menanggung semua beban dosa ini. Mungkin benar apa yang tetap diimani Aristoteles “wanita merupakan balutan kosong kehidupan”. Hanya dengan sebuah kata-kata manis dapat menghabisi masa hidupnya dalam kubangan penyesalan, bahkan dalam tidur penghabisan-pun dosa dan derita kan selalu merajainya dalam hitamnya tangis dan tawa. Bahkan mati takkan pernah menjemputnya dalam waktu dekat karena mati bukanlah pilihan seperti sahabat ku... Yang paling buatku kecewa, sahabatku ternyata telah hilang akal sehingga anak yang dilahirkannya begitu saja dijual oleh keluarganya atas persetujuan sahabatku. Entah apa yang terjadi dengannya mungkin ia benar-benar sudah gila!! Mungkin tepatnya manusia tanpa akal, tanpa naluri dan tanpa perikemanusiaan. Anak adalah buah cinta, anugerah yang terindah dari sang pencipta, namun bagi sahabatku anak ialah racun kehidupan, hadiah terpahit. Betapa sahabatku telah benar-benar edan. Anak yang dikandungnya sembilan bulan sembilan hari ternyata terjual dengan harga

Rp100.000,-. Tapi rasanya kata terjual belum pantas tapi ter-obral dengan harga yang sangat-sangat murah. Jelas saja harga anaknya sama dengan harga seekor binatang!!!. “Anak itu bukan kami jual, tapi sebagai ganti rugi saat kehamilan yang jauh lebih mahal dengan harga Rp 100.000,- ungkap salah satu orang tua sahabat ku tanpa ada rasa iba. Jadi kalau begitu apa beda anak yang dilahirkan itu dengan benalu, hanya numpang dan perusak saja, bedanya anak itu bisa menghasilkan uang. Sahabat ku…maafkan aku mungkin saat ini kau emang layak untuk ku sebut produsen penghasil anak atau mungkin ada saran lain membuat perseroan terbatas dibidang pembuatan dan penjualan anak. Mengolah, lalu jadi dan akhirnya dijual. Bedanya belum mendapat izin dari dinas perindustrian dan perdagangan anak..Uch…dunia emang sudah edan. Tapi aku tahu sahabat ku memang depresi berat atas kejadian itu. Bahkan sahabatku masuk dalam hitungan 9 % dari wanita depresi sedunia akibat gagal dalam hidup, depresi itulah julukan sebagai penyakit di era teknologi ini. Sahabat ku hanya satu dari wanita yang terbuang dalam cinta dan masa depan karena masih banyak wanitawanita lain yang jauh lebih sempurna kehancurannya, mungkin aku, mungkin juga kalian.[]


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.