
3 minute read
Perlu Inovasi Wisata Sejarah
Benteng Kedung Cowek yang sering dipakai untuk drama kolosal perjuangan.
Pemanfaatan Bangunan Cagar
Advertisement
Budaya Tidak Maksimal
Surabaya, Memorandum Di Usianya yang ke-730 tahun bulan ini, Surabaya mempunyai heritage (warisan cagar budaya) yang tersebar di berbagai wilayah Metropolis. Indonesia, umumnya, dan Surabaya khususnya, pernah diduduki oleh kolonial Belanda. Tentunya, banyak bangunan bersejarah yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya menghiasi Kota Pahlawan.
Sayangnya, banyak bangunan cagar budaya yang tidak dimaksimalkan pemanfaatnya. Padahal, jika dimanfaatkan, bangunan-bangunan bersejarah itu bisa menjadi jujugan wisatawan, baik lokal maupun asing. Muaranya tentu bertambahnya pendapatan asli daerah (PAD) dari wisata.
Mengambil contoh penjara
Kalisosok dan Benteng Kedung Cowek. Juga berbagai gedung di
Apa Kata Warga
Wisata sejarah Surabaya sebenarnya banyak dan banyak mengandung unsur edukasi bagi next generation namun kurangnya informasi yang berkaitan menjadikan wisata sejarah ini kurang diminati. Seharusnya Pemkot lebih intens mempromosikannya.
Pdm Mariyono Sth Warga Lakarsantri
Perawatan bangunan cagar budaya di surabaya kurang. Misalnya penjara Kalisosok. Seandainya perawatannya maksimal pasti banyak wisatawan yang tertarik. Demikian juga dengan kota lama di kawasan Jalan Karet. Kalau dikelola dengan baik oleh Pemkot pasti akan menghasilkan pendapatan yang cukup lumayan dari sektor pariwisata.
Sudaryono Driver warga Jetis
Monumen Spirit Perjuangan
BANGUNAN cagar budaya (heritage) kurang dioptimalkan sebagai jujugan wisata yang muaranya menambah

PAD. Kepala Seksi Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Surabaya Herry Purwadi mengatakan, semua cagar budaya di Surabaya akan dihidupkan kembali menjadi daya tarik wisata di Surabaya.
Saat ini Pemkot Surabaya fokus membenahi Kampung Pecinan dan akan dilakukan bertahap. “Semua cagar budaya mendapatkan perhatian,” kata Herry saat ditemui di Pemkot Surabaya, Kamis (4/5).

Bagaimana dengan Kalisosok karena bisa dijadikan wisata dan bisa menjadi daya tarik wisatawan? Herry mengaku, untuk Kalisosok masih belum bisa dilakukan. Namun dia tidak menjelaskan secara rinci alasannya.
Sedangkan kawasan Benteng bukan rana Pemkot Surabaya, tapi tanah milik TNI AL. “Kalisosok masih belum bisa,” kata Herry.
Lantas bagaimana langkah strategis Dinas Pariwisata Surabaya untuk merenovasi Cagar Budaya yang ada di Surabaya, perawatan, dan anggarannya
Herry enggan menjelaskan.
Di bagian lain, Wakil Ketua DPRD
Kota Surabaya AH Thony menyebut, bangunan cagar budaya seharusnya menjadi penyemangat perjuangan.
Semisal Benteng Kedung Cowek juga
Penjara Kalisosok. “Kalau yang di Kedung Cowek informasi yang kami dapat masih aset dari Kodam. Kemudian yang di Koblen sudah aset perseorangan atau swasta. Terhadap dua titik cagar budaya tersebut, kami sebetulnya tidak sekedar hanya melaksanakan fungsi pengawasan, karena kami memikirkan kira kira apa yang tepat dan memberikan terobosan terobosan pemikiran serta gagasan antara lain revitalisasi fungsi dari pada dua cagar budaya tersebut bisa dijadikan pasar wisata yang ikonik yang kemudian bisa mencerminkan kesejarahan Kota Surabaya,” kataThony. Menurut legislator dari Fraksi
Gerinda ini, cagar budaya Penjara Koblen kalau dikaitkan dengan zonasinya, lekat dengan cagar budaya yang ada disekitar. Yakni kantor
PCNU di Jalan Bubutan VI Nomor1
Kota Surabaya yang merupakan bangunan cagar budaya. “Bangunan tersebut sejarahnya cukup bagus. Andaikan membuat gebrakan dengan menjadikan kantor
PCNU di Jalan Bubutan VI Nomor1
Kota Surabaya sebagai tempat kun- jungan bersejarah. Sisi lain masyarakat butuh edukasi cukup luas kaitan dengan cagar budaya. Dan seumpama itu menjadi pasar seni harapan kami itu bisa mengidupkan zona kota menjadi satu tempat yang cukup baik. Kami sedang mencoba untuk melakukan pendekatan membantu kepada para pemilik untuk bisa menerima terhadap gagasan gasagan ini. Hanya saja masih tarik ulur bahwa di Koblen dari pihak pemilik masih berharap bangunan itu untuk kegiatan bisnis yang lain. Kalau bisnis yang lain saya khawatir sisa sisa bangunan yang ada itu menjadi rusak atau tidak bisa dipertahankan keasliannya. Tetapi saya bersyukur sudah bertemu sudah pemiliknya dan sangat responsif menerima baik terhadap gagasan ide dan mau dikoordinasikan,” paparnya. Kemudian untuk yang gudang peluru di Benteng Kedung Cowek. “Kami ingin memberikan masukan. Harapan kami lokasi tersebut bisa dijadikan wisata perang pertama di Surabaya, bahkan di Indonesia. Karena perjuangan Surabaya dengan 10 November itu sangat luar biasa dan kami ingin spirit perjuangan 10 November itu bisa dikenal monumental,” jelas Thony. (rio/alf/ono)

Angka Korban Kecelakaan Mudik-Balik 2023 Turun
Catatan Jasa Raharja
Cabang Utama Jatim
Surabaya, Memorandum



Angka korban kecelakaan saat penyelenggaraan arus mudik dan balik Idulfitri 2023 di Jawa Timur menurun. Data ini terungkap dalam analisis dan evaluasi (anev) Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Timur, Kamis (4/5).
Kepala Cabang Jasa Raharja Cabang utama Jawa Timur Eva Yuliasta mengatakan, arus mudik dan balik mulai H-7 sampai H+7 dipersiapkan lebih baik oleh semua pihak termasuk Jasa Raharja dan Pemprov Jatim serta stakeholder di Jawa Timur.
Alhasil berdasarkan data ada penurunan laka lantas yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 41 persen. “Untuk yang luka-luka memang masih berjalan proses penggantian biaya rawatnya, tapi kita bisa pastikan penurunannya di atas 50 persen,” ujar Eva Yuliasta, Kamis (4/5). Menurut Eva, arus mudik dan arus balik lebaran Idulfitri pada 2022, korban kecelakaan lalu lintas tercatat 260 orang meninggal dan luka-luka ada 1.223 orang. Namun kawasan Jalen Karet. Pemanfaatannya yang kurang maksimal membuat bangunan tersebut kurang diminati generasi Z (millenial). Sebagai kota Pahlawan yang mempunyai timeline perjuangan tersendiri, bahwa cerita para pejuang tersematkan pada bangunan yang pernah dipakai untuk tempat pertemuan atau rapat
Bersambung ke halaman 10
Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Seharusnya, Surabaya tidak meninggalkan sejarah para pahlawan. Bangunan di Kota Surabaya ini kan sangat banyak sekali. Seharusnya pemerintah bisa merawatnya.
Abidin Warga Rungkut Kidul