
11 minute read
Kurang dari Semenit, Maling Bertopi Merah Gasak Pikap di Sukodono
Sidoarjo, Memorandum
Pasca-Lebaran atau dalam seminggu ada dua kejadian pencurian dengan sasaran pikap. Peristiwa pertama terjadi Sabtu (29/3) di Desa Mergosari, Kecamatan Tarik.
Advertisement
Kejadian kedua terjadi di Sukodono pada Rabu (3/5) sekitar pukul 04.50. Terduga pelaku berhasil menggondol pikap Grand Max nopol L 9160 AM milik Hariyono (40), warga Desa Bangsri RT 02 RW 01, Kecamatan Sukodono.
Peristiwa pencurian dengan pemberatan di Sukodono tersebut baru diketahui saat Hariyono bangun tidur sekitar pukul 07.00. “Saya kaget Mas, ketika bangun tidur mobil sudah tidak ada di tempat,” kata Hariyono, Kamis (4/5). Hariyono menceritakan malam sebelum kejadian pencurian itu, ia dan keluarga berwisata ke pemandian Pacet dan pulang sekitar pukul 02.00. “Pulang dari Pacet, saya dudukduduk di teras sampai pukul
03.00, lalu tidur di ruang tamu,” ujarnya sambil menunjuk tempat tidurnya yang tak jauh dari mobil terparkir. Sekitar pukul 04.40 saat warga selesai menunaikan salat Subuh, seorang tetangga melihat mobil Xenia warna silver melaju dari barat. Saat berada di timur rumah, tepatnya di depan gudang besi Kolom, mobil tersebut berhenti. “Depan gudang itu, mobil terduga pelaku berhenti sebentar, tak lama kemudian mundur,” ungkap Hariyono. Setelah mundur hingga di sebelah barat rumah, mobil itu berhenti lagi. Namun Penumpang dalam mobil tersebut tak ada yang turun. “Penumpang tidak ada yang turun, mungkin karena ada tetangga saya yang lagi di pinggir jalan,” paparnya.

Beberapa saat kemudian setelah tak ada warga di pinggir jalan, akhirnya Xenia tersebut maju dan berhenti di depan rumah. “Dari mobil itu keluar seseorang yang memakai topi merah, langsung menuju ke pintu di samping kemudi,” terang Hariyono.
Pria itu langsung memasukkan alat ke lubang kunci pintu mobil. Setelah memasukkan alat tersebut, terduga pelaku berhasil membuka pintu mobil dan beberapa detik kemudian mesin mobil berhasil dihidupkan dan langsung dibawa kabur ke arah timur.
“Jika melihat cara pegang alat dan gerakan terduga pelaku saat merusak lubang kunci pintu pikap, sepertinya pencuri itu menggunakan kunci leter T. Siangnya saya laporan ke Polresta Sidoarjo,” urainya.
Kasihumas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono membenarkan telah menerima laporan peristiwa pencurian Grand Max di Sukodono tersebut. Perkara tersebut dalam penanganan Satreskrim Polresta Sidoarjo. “Iya, perkara itu sekarang dalam penyelidikan,” sebutnya. (aw/jok/nov)
Kader Kesehatan Diajak Kampanye Hidup Sehat
Sidoarjo, Memorandum Peringatan Hari Kartini 2023 melibatkan ratusan kader kesehatan di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (3/5). Bupati Sidoarjo

Ahmad Muhdlor Ali mengajak ibu-ibu kader penggerak kesehatan untuk lebih getol mengkampanyekan hidup sehat guna mencegah stunting dan BABS (Buang Air Besar Sembarangan).
Pembinaan narapidana Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong guna meningkatkan keterampilan untuk bekal setelah bebas.
Lapas Porong Tingkatkan
Keahlian Warga Binaan
Sidoarjo, Memorandum Kanwil Kemenkumham Jatim dan jajaran terus berupaya membekali narapidana (napi) dengan keterampilan. Salah satunya di Lapas Kelas I Surabaya di Porong yang memiliki program Latubaya Produktif dengan 15 program unggulan.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari mengatakan bahwa salah satu amanat kunci dalam UU Pemasyarakatan yang baru adalah peningkatan kualitas pembinaan warga binaan.
“Untuk itu kami dorong 25 lapas jajaran untuk menaikkan standar pembinaan dengan menaikkan status bengkel kerja menjadi balai latihan kerja,” ujar Imam. Peningkatan status tempat pembinaan ini, lanjut Imam, akan dibarengi dengan peningkatan skill (keahlian) yang didapatkan dan dimiliki napi.
“Setelah pelatihan berakhir, kami akan keluarkan sertifikat keahlian, sehingga ketika bebas nanti warga binaan bisa melampirkannya sebagai bahan pertimbangan saat mencari pekerjaan,” urai Imam.
Salah satu lapas yang selama ini concern dalam pembinaan keterampilan adalah Lapas I Surabaya di Porong. Melalui program Latubaya Produktif, lapas yang dipimpin Jalu Yuswa Panjang itu memberikan pembinaan kemandirian keterampilan kepada seluruh warga binaan guna menciptakan napi yang mandiri, terampil, dan kompeten.
“Sehingga ketika bebas mereka memiliki bekal untuk bekerja maupun berwirausaha ketika selesai menjalani masa pidana,” terangnya.
Jalu mengungkapkan bahwa untuk menunjang kegiatan kemandirian keterampilan pihaknya menggandeng beberapa mitra pelatihan dan mitra produksi yang di tandai dengan penandatanganan MoU.

“Kita ada 15 program unggulan Latubaya Produktif sebagai penunjang keterampilan dan kemandirian warga binaan disini,” terang Jalu.
“Di bidang wirausaha warga binaan diajari berjualan aneka masakan olahan higenis yang ada di kantin pujasera,” sambungnya.
Jalu melanjutkan, sebelum warga binaan mendapatkan pembinaan kemandirian keterampilan mereka harus menjalani proses assessment dan pengisian form bakat dan minat terlebih dahulu. Baru kemudian di usulkan dalam sidang TPP. “Program Latubaya Produktif diikuti sekitar 34 persen napi dari total 1.549 penghuni,” urai Jalu.
Selain dilakukan pembinaan kemandirian keterampilan, Lapas Kelas I Surabaya di Porong juga memasarkan produknya melalui mitra produksi, penjualan secara langsung kepada petugas, masyarakat maupun warga binaan. Bahkan pihak lapas sering mengikuti pameran guna meningkatkan omset dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). “Tingkat omset kami sekarang sekitar Rp 323 juta, ini merupakan sebuah peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 273 juta,” pungkas Jalu. (aw/jok/nov)
Di kesempatan itu bupati juga mendorong keterlibatan perusahaan-perusahaan yang ada di Sidoarjo untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di tempat kerjanya masing-masing. Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) diharapkan untuk lebih diintensifkan lagi.
Bupati Muhdlor yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengapresiasi pihak-pihak yang peduli terhadap pembangunan kesehatan di Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya kontribusi seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sidoarjo.
Dikatakannya permasalahan stunting maupun BABS butuh penanganan bersama. Dengan itu ia yakin permasalahan tersebut akan cepat terselesaikan.
“Untuk itu kami ingin menggugah semua perusahaan yang lain untuk bersama-sama melahirkan generasi-generasi unggul yang pada akhirnya juga menopang kinerja nakes dan kader kesehatan ke depan. Kami juga mengajak perusahaan dapat berkontribusi aktif, memberikan perhatian terkait BPJS Ketenagakerjaan bagi kader-kader kesehatan se-Kabupaten Sidoarjo baik yang murni kader kesehatan atau PPKBD (pembantu pembina keluarga berencana desa) maupun sub PPKBD se-Kabupaten
Sidoarjo,” beber bupati. Selain itu Gus Muhdlor juga mengimbau agar perusahaan-perusahaan di Kabupaten Sidoarjo memberikan perhatian lebih kepada pekerja perempuan yang sedang menyusui. Diminta terdapat ruang laktasi di setiap perusahaan.
Perusahaan juga diharapkan memberikan sedikit waktu bagi pekerja perempuan untuk bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Karena hal tersebut menjadi salah satu komitmennya untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo.
“Saya menghimbau kepada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Sidoarjo untuk menyiapkan dan melonggarkan sedikit waktu bagi pekerja perempuan untuk bisa memberikan ASI eksklusif dengan menyediakan ruang laktasi sekaligus peralatannya,” katanya.
Gus Muhdlor menyampaikan bahwa dari data yang ada, hanya 10 persen ibu menyusui yang bisa berikan ASI eksklusif. Selebihnya bayi yang lahir tidak memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan sampai 2 tahun. Padahal menyusui salah satu menjaga kesehatan bagi para ibu. Pasalnya aktivitas tersebut dapat mencegah terjadinya kanker payudara.
Untuk itu ia meminta peran kader kesehatan dapat memberikan edukasi ke bawah agar capaian pemberian ASI eksklusif semakin meningkat. Selain itu diharapkannya juga mengedukasi masyarakat terkait BABS yang menyebabkan bakteri E-coli. Dimintanya sosialisasi seperti ini harus terus ditingkatkan. Edukasi kesehatan kepada masyarakat harus sering dilakukan.
“Pada semua kadar PPKBD pada saat menyampaikan eduka- si di bawah dihimbau menyampaikan ke masyarakat dengan menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti dalam menghadapi masyarakat,” pungkas bupati.
Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Fenny Apridawati menyampaikan PT Tjiwi Kimia memberikan bantuan kepada kader kesehatan berupa keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan selama 3 bulan.
Menurutnya apresiasi itu memang layak diberikan kepada Kader-kader kesehatan yang menjadi pejuang menurunkan stunting. Salah satunya yang dilakukan kader kesehatan adalah sosialisasi inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif kepada seluruh keluarga yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Kurang lebih terdapat 13.014 kader kesehatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Dari ribuan kader kesehatan itu, yang merangkap PPKBD sekitar 400 orang. Sedangkan kader kesehatan yang merangkap sub PPKBD sejumlah
Penggunaan hingga Rincian Anggaran Desa, Pemdes Candinegoro Transparan
Sidoarjo, Memorandum Sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Pemerintah Desa (Pemdes) Candinegoro, Kecamatan Wonoayu telah melakukan pemasangan Baliho APBDes tahun 2023. Pemasangan baliho ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui segala pengalokasian, penggunaan hingga rincian anggaran kegiatan yang telah direncanakan pemerintah desa secara jujur dan transparan. Sehingga masyarakat bisa ikut memantau dan mengawasi secara langsung. Kepala Desa Candinegoro Sema’ un mengatakan dengan pemasangan baliho APBDes yang terpampang di dinding kantor pelayanan ini, karena pentingnya pemdes untuk secara jujur dan transparan mempublikasikan setiap kegiatan pembangunan, khususnya dalam penggunaan dan pengalokasian dana desa serta kegiatan yang telah dilakukan Pemdes Candinegoro.
Mengenai APBDes, baik pengalokasian, penggunaan hingga rincian anggaran kegiatan yang telah dilakukan dan dilaksanakan pemdes, kejujuran dan transparansi sebagai wujud pemdes yang bersih, dengan kejujuran dan transparansi anggaran.
Maka dari itu masyarakat khususnya Desa Candinegoro bisa melihat dan turut serta mengawasi langsung pembangunan di desa. Dengan pemasangan baliho APBDes ini, maka pemdes ingin menunjukkan bahwa dalam setiap pengelolaan APBDes selalu transparan. Dengan demikian, masyarakat juga dapat mengetahui rincian pengelolaannya. Sema’un menambahkan, transparansi anggaran desa merupakan bentuk pertanggungjawaban pemdes untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat tentang realisasi penggunaan anggaran. Pada dasarnya APBDes bukanlah sebuah hal yang harus dirahasiakan keberadaanya, semua unsur masyarakat berhak untuk mengetahui isi dari APBDes, dan tugas pemdes adalah membuka informasi kepada masyarakat seluas-luasnya. Agar partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa ikut andil di dalamnya. (adv/zam/jok/nov)
2.747 orang. “Dan hari ini dari PT Tjiwi Kimia juga memberikan support CSR-nya dengan mengikutsertakan para kader PPKBD dan kader kesehatan yang diikutsertakan BPJS Ketenagakerjaan selama 3 bulan ada 5.651 orang,” ujarnya.
Fenny Apridawati juga menyampaikan pemberian 100 jamban sehat dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya (Polkesbaya) akan disalurkan kepada desa-desa yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo. Di antaranya Desa Wonoayu 9 jamban, Desa Kepadangan 59 jamban, kemudian Desa Balongdowo 29 jamban, Desa Sugihwaras 3 jamban.
Disampaikannya bahwa masih ada 5.827 rumah di Kabupaten Sidoarjo yang masih belum memiliki jamban. Bantuan jamban sehat itu merupakan bagian dari kegiatan mahasiswa Polkesbaya yang melakukan KKN di Kabupaten Sidoarjo.
“Bantuan 100 jamban sehat ini menjadi salah satu solusi penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo yang diterima melalui kegiatan KKN mahasiswa Poltekkes Kemenkes RI,” jelasnya.
Fenny Apridawati juga menyampaikan bahwa Open Defecation Free (ODF) atau buang air besar sembarangan di Kabupaten Sidoarjo terus mengalami penurunan. Namun masih ada
5.827 keluarga yang perlu diberikan edukasi agar tidak BABS. Menurutnya semua itu hasil kinerja kader kesehatan maupun kader PPKBD. Penurunannya hampir 800 orang yang sudah tidak BABS dari angka sebelumnya yang mencapai
6.696 keluarga.
“Kondisi sekarang sudah
5.827 keluarga yang sudah tidak ODF artinya sudah ada penurunan hampir hampir 800 orang yang sudah tidak BABS, ini merupakan hasil keringat bersama-sama sanitarian dan temanteman kader kesehatan maupun kader PPKBD,” paparnya.
Pada kesempatan itu Pemkab Sidoarjo mendapatkan bantuan 100 unit jamban sehat dari Polkesbaya. Dalam kesempatan itu juga PT Tjiwi Kimia memberikan
5.651 jaminan BPJS Ketenagakerjaan bagi para tenaga kesehatan/ nakes dan kader kesehatan di Kabupaten Sidoarjo.
Dalam kegiatan itu, selain pemberian bantuan Fasiltas BPJS Ketenagakerjaan dari PT Tjiwi Kimia yang dihadiri Manager Affair dan Lisence Beny Heryawan dan Bantuan Jamban oleh Wadir Poltekkes Surabaya Luthfi Rusyadi, para kader kesehatan yang hadir diberikan tambahan ilmu dari pembicara Dr dr Hj Risa Etika Sp.ACK dokter spasialis anak dari Rumah Sakit dr Soetomo dan Luthfi Rusyadi, SKM, MSc dari Poltekkes Surabaya. (jok/nov)
Pasutri Diwek Meregang
Nyawa Ditabrak Panther
Jombang, Memorandum
Pasangan suami istri (pasutri) meregang nyawa setelah motor yang mereka kendarai, dihantam Isuzu Panther di Jalan Raya Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno. Sebelum insiden itu, Sahrial (40) dan Ririn Lis Yulia (45), warga Kelurahan Bandung, Kecamatan Diwek itu sempat menabrak sepeda angin milik Katiman (51), pemulung asal Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno.

Kasatlantas Polres Jombang AKP Rudi Purwanto menjelaskan, awalnya korban melaju dari barat mengendarai Honda Blade nopol D 6496 JS. “Sampai di Dusun Gempol Garut, Desa Menganto sekitar pukul 18.45, mereka menabrak pemulung yang melaju searah di depannya,” terangnya kemarin. “Diduga pengendara motor kurang memperhatikan arah depan. Sehingga menabrak sepeda angin yang membawa rongsokanyang berjalan searah di depannya,” tambah AKP Rudi. Akibat menabrak Katiman, motor korban oleng ke kanan. Mereka pun tertabrak mobil Isuzu Panther nopol S 1415 RH yang dikemudikan Ahmad Fathoni (57), ASN asal Desa Mojogeneng, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto yang melaju dari arah berlawanan. Kecelakaan ini menye- babkan Sahrial dan Ririn tewas seketika di lokasi.
Jenazah pasutri itu lantas dievakuasi ke RSUD Jombang untuk divisum. Sedangkan kendaraan yang terlibat kecelakaan, diamankan ke kantor Satlantas Polres Jombang. (wan/war/epe)
Wujudkan Pengoptimalan Wisata, Komisi D Kunker ke Gunungkidul
Jombang, Memorandum Komisi D DPRD Jombang menimba ilmu pengoptimalan pariwisata ke Gunungkidul. Upaya ini dilakukan, untuk mewujudkan ikon wisata yang terus digagas di Kota Santri.
“Kunjungan kerja (Kunker) kami kali ini ke DPRD Kabupaten Gunungkidul. Poin yang ingin kami gali, yakni pengoptimalan sektor pariwisata yang nantinya bakal diaplikasikan di Jombang,” papar Ketua Komisi D Erna Kuswati, Kamis (4/5).
Dijelaskan olehnya, melejitnya kunjungan wisata ke Gunungkidul saat ini merupakan buah kerja sama semua pemangku tanggung jawab. Mulai dari pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah (OPD), hingga masyarakat. “Peran pemerintah yang terus mendorong sektor wisata, lalu disambut dengan keinginan dari masyarakat. Hasilnya, di setiap destinasi wisata ada seluruh elemen masyarakat yang terlibat,” jelasnya. Bukti peran tadi, yakni adanya masyarakat setempat yang dilibatkan dalam pengelolaan. Termasuk, keberadaan stan-stan UMKM yang menjajakan produk unggulan.“Dari tiap-tiap destinasi wisata, masyarakat setempat pasti dilibatkan dalam pengelolaan. Demikian halnya ruang bagi stan-stan UMKM yang menjual produk-produk unggulan,” terang politisi PKB itu. Seiring kondisi tersebut, dipastikan jika keberadaan lokasi wisata yang ditangani secara profesional dapat memberikan dampak positif. Salah satu yang paling bisa dirasakan, yakni pengurangan angka pengangguran. “Kemudian geliat UMKM, hingga home industri melalui gelaran pameran,” ujarnya.
Untuk menggaet investor dari dalam dan luar negeri, Pemkab Gunungkidul memberikan dispensasi atau kemudahan dalam hal perizinan.“Baik itu di sektor pantai, gunung, hingga lahan pertanian yang nantinya dijadikan lokasi tujuan wisata,” beber Erna.
Seiring kondisi geografis yang juga dimiliki Kota Santri, bukan tidak mungkin penerapan serupa dapat diadopsi. Kendati tidak secara keseluruhan, minimal ke depan Jombang juga bisa memiliki ikon wisata. Salah satunya yang kini tengah dikebut, yakni areaWonosalam.“Wonosalam kami pastikan sudah memiliki syarat untuk menjadi ikon wisata di Kabupaten Jombang. Mulai dari kondisi wilayah, support masyarakat setempat, hingga keberadaan UMKM,” tambahnya. Seiring fakta tadi, tugas terakhir yang harus dilakoni yakni pembenahan regulasi, serta dukungan insfrastruktur. “Nantinya ilmu yang kami peroleh dari sini bakal kami gunakan untuk mendorong munculnya ikon di Kabupaten Jombang. Harapan kami ke depan, perwujudan hal itu dapat segera dilakukan,” pungkas Erna. (adv/wan/war/epe)
Bupati Ikfina Resmikan Jalan Kabupaten di Kecamatan Mojoanyar
Mojokerto, Memorandum Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati meresmikan ruas jalan di Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kamis (4/5). Jalan beton sepanjang 1 km dengan lebar 6 meter itu, diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kegiatan ekonomi.

“Tentunya anak-anak ketika bersekolah ketika memakai jalan ini akan lebih mudah dan menyenangkan,” ucap bupati.
Kehadiran bupati pada saat launching jalan tapal batas dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kota Mojokerto itu memang disambut ratusan siswa PAUD hingga SD setempat. Mereka menyanyikan lagu-lagu sambutan untuk bupati.


Saat bupati tiba di lokasi peresmian jalan, nampak dua anak PAUD laki-laki dan perempuan mengalungkan bunga. Menariknya, sadar keduanya masih kecil, bupati tak segan berjongkok di depan kedua anak tersebut. Serta merta, bupati langsung mencium kening keduanya. Memang bupati ini dikenal sangat dekat dengan anak-anak.
Launching kemarin juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Teguh Gunarko, asisten, kepala perangkat daerah, forkopimcam dan pemerintah desa (pemdes). “Karena ini masih bulan syawal, izinkan saya mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah. Saya mohon maaf apabila ada salah baik yang disenagaj atau pun tidak,” ucap bupati mengawali sambutannya. Bupati juga menyampaikan kegiatan kita ini adalah dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto yang ke730 tahun. “Ini menjadi rutinitas bahwa menjelang peringatan hari jadi kabupaten, kita melakukan peresmian dari proyek yang dikerjakan di tahun sebelumnya,” ujarnya. Bupati juga menyampaikan bahwa biaya pengerjaan jalan beton itu mencapai sekitar Rp 3,1 miliar. “Mudah mudahan jalan ini menjadi bermanfaat untuk menjelaskan semuanya dan mohon doa restunya kita terus berupaya bagaimana kemudian kita melakukan pembangunan dengan perbaikan jalan jalan khususnya di Kabupaten Mojokerto,” bebernya. Bupati berharap jalan ini memudahkan masyarakat untuk beraktivitas. Semua masyarakat bisa menggunakan jalan itu, berangkat pulang kerja, memanfaatkan jalan yang bagus. Dengan meningkatnya kondisi jalan, harapannya juga meningkat keramaian orang.




“Kalau jalannya bagus orang senang lewat sini, sehingga kemudian masyarakat yang berada di kanan kiri jalan ini tentu akan bisa memanfaatkan dengan berbagai kegiatan ekonomi dan tentunya anak anak ketika bersekolah ketika memakai jalan ini tentu juga akan lebih mudah dan menyenangkan,” kata bupati. Bupati berpesan, agar pihaknya tetap bisa melanjutkan berbagai kegiatan pembangunan yang tentu saja tidak hanya kegiatan pembangunan secara fisik maupun juga kegiatan kegiatan yang bersifat peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Mudah mudahan semuanya menjadi amal saleh. Pembangunan untuk kita semuanya dan anak anakku semua nanti yang akan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Mojokerto. Jadi belajar dengan baik supaya semuanya menjadi pintar, cerdas menjadi anak yang soleh- solehah,”ucap bupati. Selain meresmikan jalan beton yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto itu, bupati kemarin juga meresmikan PSU Perum Wikarsa, Puri, rumah aman Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Jembatan Dinoyo di Kecamatan Jatirejo, dan RTH Geylan di Kecamatan Puri. (adv/war/epe)
