Media Tadulako Edisi 98 Agustus 2018

Page 1

98 Agustus

Tahun Ke 6

Visi

Universitas Tadulako

Pada tahun 2020, Unggul dalam Pengabdian kepada Masyarakat melalui pengembangan Pendidikan dan Penelitian.

Misi Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu, modern, dan relevandengan kebutuhan pembangunan bangsa; Meningkatkan penyelenggaraan penelitian yang bermutu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang diabdikan bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan; Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat; dan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kerja sama dengan pihak lain yangsaling menguntungkan, tanpa adanya ikatan oleh haluan politik,kepercayaan, dan agama.

Diesnatalis Ke 37, Pengukuhan Profesor dan Wisuda Ke 93 Universitas Tadulako


1

Suara Redaksi

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

Edisi 98 Agustus 2018

Editorial

Tahun ke 6

Desain & Layout : Joko Suparlan & Andis Sarif/ MT Foto Sampul : Akhmad Usmar/ HumasUntad

https://issuu.com/mediatadulako

Nasionalisme dari Timur

ko dula ia Ta Med

Pengantar Redaksi

Indonesia

Wilayah Timur Indonesia kerap

akrab anak ini tenang memperbaiki tali

diidentikkan sebagai wilayah tertinggal,

bendera. Setelah tugasnya selesai, ia turun

pembangunan

perlahan, di bawah tiang bendera ia

masyarakat

dan

pemberdayaan

b a g i a n Ti m u r

pernah

terlupakan oleh pemerintahan pusat.

Assalamu'alaikum Wr.Wb Sidang Pembaca‌. Tibalah kita di bulan kemerdekaan, semarak 17 Agustus menghiasi hampir seluruh ruang Indonesia. Darat, laut, dan udara Indonesia di bulan ini seolah seragam berwarna merah putih. 73 tahun negeri ini merdeka, 73 tahun kita juga perlu mengevaluasi apa-apa yang telah kita lakukan dalam mengisi kemerdekaan. Dan 73 tahun itu kita masih memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan di depan. Sebagai bagian dari orang-orang yang mengisi kemerdekaan, kita perlu memastikan diri bahwa kita layak menjadi bagian yang berdiri dalam gerbong penggerak kemerdekaan ini. Indonesia butuh orang-orang yang ikhlas, orangorang berjiwa pejuang untuk menjayakan bangsa ini. Dan kita yakin, Untad tidak pernah kehabisan stok pejuang yang siap memberikan karya terbaiknya bagi indonesia, memberikan pengabdian setulusnya bagi tanah pertiwi. Bulan ini Untad baru saja melepas ribuan alumninya yang siap

Visit Us

mengabdi di seluruh tanah Indonesia. Mereka telah mendapatkan banyak bekal, telah dititipkan ilmu pengetahuan, selanjutnya, lahan pengabdian membentang luas dari ujung Sumatera hingga tanah paling akhir di ujung Papua. Dan di bulan ini pula, Untad telah menerima 1248 mahasiswa baru yang akan belajar di universitas ini. Ditempa dan dibekali dari pendidikan khas Tadulako. Sidang pembaca‌. Edisi Agustus ini kita bertemu dengan banyak momen berharga yang sayang rasanya bila ditinggal begitu saja. Kami mencatat momen itu dimulai dari upacara 17 Agustus, Harmoni Indonesia, Dies Natalis Ke-37 Universitas Tadulako, Wisuda, hingga Pelaksanaan Ibadah Qurban yang dilenggarakan civitas universitas semuanya lengkap masuk dalam reportase kami bulan ini. Walau kembali mesti berburu waktu, kami berharap edisi Media Tadulako di Agustus ini dapat menjadi bacaan yang menemani bapak/ibu seluruh civitas Universitas Tadulako. Selamat. Dirgahayu Ke-73 RI, Dirgahayu Ke-37 Universitas Tadulako.

mediatadulako @media_tadulako Media Tadulako

Hasilnya, wilayah barat selalu terlihat lebih

disambut tepuk tangan peserta upacara yang hadir. Selamatlah upacara pagi itu. Beruntung, daerah tempat Joni tinggal

maju dari manusia-manusia di Timur

sudah terakses internet. Bila tidak, apa

Indonesia. Pendidikan, kebudayaan,

yang dilakukannya mungkin hanya akan kita

infrastruktur, ekonomi, masih menjadi

dengar dari mulut ke mulut, tentang

domain Wilayah Barat. Di sanalah pusat

seorang anak desa yang memanjat tiang

pendidikan

daya

bendera di tengah-tengah upacara

manusianya berkembang baik, perputaran

kemerdekaan. Aksi heroik Joni viral

ekonomi juga banyak bergerak di sana.

tersebar di dunia maya. Ia menuai pujian

b e rd i ri ,

sumber

Sementara timur, jangankan pusat

dari banyak pihak. Menteri Pemuda dan

pendidikan, berbicara kereta api saja

Olahraga bahkan Presiden Indonesia secara

masih banyak yang tak mengerti.

khusus mengundangnya sekaligus menjadi

Adalah Yohanes Ande Kala Siswa SMP Desa Silawan Kabupaten Belu NTT

tamu pada pembukaan Asian games di Gelora Bung Karno.

kemudian membuka mata seantero

Sekali lagi Joni menyampaikan pesan

Indonesia. Dengan gagah berani ia

dari anak-anak Timur Indonesia. Jangan

menyelamatkan upacara bendera di

ragukan nasionalisme mereka. Metode dan

tempatnya. Upacara kemerdekaan di

cara pembelajaran mereka mungkin tak

tempatnya tinggal itu nyaris gagal, bendera

sama dengan teman-temannya di kota-kota

tak bisa dikibarkan, talinya tersangkut

besar. Tapi di Timur, susah senangnya

diujung tiang bendera. Laki-laki mungil

menjadi Indonesia telah dialami langsung

kelas 1 SMP ini spontan tampil dengan

oleh anak seusia Johanes. Di bulan

polosnya.

kemerdekaan ini kita kembali belajar jiwa

Yohanes melepas sepatunya, ia berlari mendekati tiang bendera. Dalam sekejap,

patriotisme dari seorang anak yang belajar di ujung Desa Silawan sana.

tubuh mungilnya telah berada di tengah

Seperti juga pelajaran dari kisah-kisah

tiang bendera. Peserta upacara yang hadir

pejuang, Joni tak pernah memikirkan

panik, khawatir anak kecil yang berada di

hadiah yang akan didapatkannya saat akan

atas sana jatuh. Tapi Yohanes terus

memanjat tiang bendera. Ia hanya berniat

merangkak naik ke atas, di bawah sana,

merah putih berkibar sempurna di tanggal

peserta upacara hening menatap aksi anak

17 Agustus itu. Berterima kasihlah kita pada

pemberani ini.

bumi NTT yang masih melahirkan pejuang

Dari puncak tiang bendera, Joni sapaan

seperti Joni.

Pembina: Rektor Universitas Tadulako. Pengarah: Prof. Dr. Sutarman Yodo, SH.,MH., Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP., Prof. Dr.H. Jayani Nurdin, SE.,M.Si Prof. Dra. Mery Napitupulu, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir.H. Andi Lagaligo Amar, M.sc.Agr.,Ph.D Pimpinan Umum/Penanggungjawab: Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si. Dewan Redaksi: Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir, SE., MS., Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si., Dr. Arianto, M.Si., Dr. Ridwan Tahir, SH., MH., Takbir Launtina, S.Sos., Pemimpin Redaksi: Andi Akifah, S.Sos., M.ICT., Wakil Pemimpin Redaksi: Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd Redaktur Rubrik: Drs. Samsumarlin, M.Si, Isrun, SP., MP., Akhmad Usmar, S.Sos, Redaktur Pelaksana: Ikerniaty Sandili, S.Ikom. Editor : Ary Fahry S.Ikom Layouter: Joko Suparlan. Reporter: Rafani Tuahuns, S.H, Raisa Alatas M.Ikom, Wandi Latoko, Vivi Sasmita, Nur Ramadhana, Sri Utami, Moh Uswang, Fauzannur Ramadhan, Ayu Agustin, Sitti Aisyah Nadianti, Sulistiawati, Ahmad Fauzan T. Distributor: Moh. Uswang Kesekretariatan: Drs. Sammen, M.Pd., Alamat Redaksi: Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Lt. 1 Nomor 112 Gedung Rektorat Universitas Tadulako. Fanpage FB: Media Tadulako Twitter: @mediatadulako Instagram : Mediatadulako inform, inspire, and educate


Liputan Khusus Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

2

Harmoni Indonesia

Bergema dari Lapangan UNTAD

Peserta harmoni Indonesia sedang menyanyikan lagu kebangsaan (foto : Akhmad Usmar/Humas Untad)

Harmoni Indonesia dilaksanakan secara serentak di 34 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari 34 provinsi serta beberapa perwakilan mahasiswa yang sedang melanjutkan pendidikan di Luar Negeri ikut bernyanyi bersama. Di Kota Palu, kegiatan ini dipusatkan di Lapangan Universitas Tadulako yang dihadiri lebih dari 17.000 peserta mahasiswa yang berasal dari berbagai PTN dan PTS se-Sulawesi Tengah. Liputan Khusus Edisi 97 Juli 2018

Tahun ke 6

2

Peresmian 9 Kantin Baru Kantin Baru Untad Akan Ada Voucher Menu Gratis

Dalam rangka akreditas kampus,mampu. “Ke depannya, jika bapak ibu Akademisi Untad kantin-kantin yang tersebar diingin berbagi kepada mahasiswa yang kurang seluruh fakultas dengan bangunanm a m p u , d a p a t m e n y i s i h k a n s e b a g i a n yang seadanya, Universitasrezekinya yang bisa dititipkan pada pemilik kantin. Rezeki itu semacam voucher menu Tadulako (untad) mengalihkangratis, dengan nomor-nomor voucher diberikan kantin tersebut pada titik-titikpada mahasiswa. Jadi setiap pemilik kantin harus mencantumkan nomor-nomor tersebut di tertentu. Untad memfasilitasidinding depan kantin,” terangnya. penataan kantin denganAdanya toleransi sesama pemilik kantin juga membangun kantin yang lebihs e m p a t P r o f B a s i r u n g k a p k a n d a l a m sambutannya sembari memberikan sedikit rapi, setelah bangunan kantinkalimat candaan, agar kiranya tidak ada rasa sebelumnya dirobohkan.cemburu di antara para pemilik kantin. Pemindahan bangunan kantin itu“Setiap orang pasti memiliki rezeki masingmasing. Di dunia ini tidak ada yang namanya selain dalam rangka akreditas rezeki yang tertukar. Pastinya setiap pemilik kantin sudah ditetapkan rezekinya. Jadi kampus, juga untuk memperbaiki harapan saya jangan ada rasa iri dan dengki kerapihan baik secara struktur sesama pemilik kantin, kalua kantin teman maupun kondisi kantin yang ada sebelahnya lebih ramai,” harapnya. Dr dr M Sabir MSi, Dekan Fakultas Kedokteran, di wilayah Untad. mengapresiasi adanya program penataan kantin tersebut. Ia juga mengatakan bahwa Bangunan kantin yang sudah permanen yang dosen ahli gizi akan mengecek makanan yang tersebar di sembilan titik di kampus kaktus ini terjual di setiap kantin. diresmikan pada Senin, (02/07) oleh Rektor “Ada salah satu staf dosen yang memang ahli Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS. gizi. Mungkin ini juga menjadi bagian pelibatan Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dari staf dosen tersebut, untuk melakukan yang berpusat di Kantin Bougenville Tadulako, kontroling di dalam proses higienitas makanan, Fakultas Kedokteran, dan dilakukan serentak di dan pengecekan kadar gizi makanan yang sembilan titik. Peresmian kantin itu dihadiri oleh terjual di kantin tersebut,” tukasnya. dekan, wakil-wakil dekan, ketua jurusan, ketua Dekan FK itu juga berharap pengadaan kantin prodi, serta dosen-dosen dan para pegawai, seperti ini bisa lebih ditingkatkan juga pemilik kantin setempat. pengelolaannya dari segi kebersihan tempat, Selain Kantin Bougenville Tadulako yang makanan, dan sekitarnya. diresmikan langsung oleh Rektor, dititik-titik lain “Harapan kami dari Fakultas Kedokteran tentu pun telah ditugaskan para civitas universitas secara khusus Kantin Bougenville, untuk untuk serentak menghadiri sekaligus menglola kantin dengan baik, sehingga meresmikan. 8 titik lainnya yakni Kantin menjadi kantin yang sehat, bersih serta Angelonia Tadulako (Fisip), dihadiri Prof higienis,” harapnya. Sutarman-Warek Bidak, Kantin Adenium Tadulako (FKIP Utara), Prof Mahfudz-Warek Di Fisip, Prof Sutarman turut memeriksa Biduk, Kantin Violet Tadulako (FKIP Barat), Prof beberapa dapur kantin dan toilet, usai Djayani-Warek Bima, Kantin Anggrek Tadulako pemotongan pita. Ditemani Dekan dan Wakil(Faperta), Prof Andi Lagaligo-Warek Canwas, wakil Dekan Fisip, ia berkeliling sembari Kantin Edelweiss Tadulako (Fahutan), Prof menunggu arahan selanjutnya dari Rektor Syamsul Bachri-Ketua DP, Kantin Sun Flower melalui koordinasi via HT. Tadulako (Fatek), Dr Ikbal-Ketua SPI, dan Kantin Nadia, salah seorang mahasiswa yang ditemui Flamboyan Tadulako (Fekon), Prof Hasan Basrireporter Media Tadulako, mengungkapkan Ketua Senat. bahwa Untad terlihat lebih tertata dengan Dalam sambutannya, Prof Basir menyampaikan adanya renovasi penataan kantin. Juga rasa terima kasih kepada seluruh tim yang telah memudahkan para pembelinya. bekerja sama dalam merampungkan “Menurut saya dengan penataan kantin seperti pekerjaan kantin baru tersebut. itu Untad terlihat lebih rapi. Selain itu “Pada pagi ini kita serentak meresmikan kantin memudahkan mahasiswa dan siapapun yang yang ada di wilayah Universitas Tadulako yang berbelanja. Ada banyak varian menu, yang baru saja dikerjakan. Maka dari itu saya selaku bisa didapatkan dari satu kantin ke kantin yang pimpinan mengucapkan terima kasih kepada lain, hanya dengan berjalan kaki. Kan tinggal seluruh tim yang bahu membahu menengok ke sebelah, hehehe. Jadi tidak perlu menyelesaikan pekerjaan kantin,” ujarnya. pakai kendaraan,” ungkap Nadia. Prof Basir juga menyampaikan, bahwa ada Dana pembangunan sembilan kantin baru kebijakan yang di perkenalkan oleh sistem tersebut berkisar sebesar 1,5 miliar, dengan kantin baru dimana setiap akademisi Untad harapan agar tujuh kantin yang belum dapat menyisihkan sedikit rezekinya, dan tergabung dapat mengambil bagian dari dititipkan pada pemilik kantin. Rezeki yang kantin Untad yang baru saja diresmikan. St/ikr disisihkan itu dapat digunakan sebagai voucher menu gratis bagi mahasiswa yang kurang

Harmoni Indonesia merupakan kegiatan yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menyambut dan memeriahkan pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Kegiatan ini juga merupakan upaya menumbuhkan kembali jiwa patriotik kaum muda Indonesia dengan menyanyikan lagu-lagu nasional. Dalam kegiatan tersebut jutaan pelajar dan mahasiswa di seantero Indonesia bersamasama bersenandung lagu-lagu kebangsaan. Anak-anak muda Indonesia bersama-sama

hadir dalam semangat yang sama menjaga dan mencintai Indonesia. Harmoni Indonesia merupakan acara yang diprakarsai Tim Harmoni Indonesia 2018 didukung Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Ti n g g i ( K e m e n r i s t e k D i k t i ) , D e w a n Pertimbangan Presiden, Staff Khusus Kementerian PUPR, Dirjen Belmawa Kemenristek Dikti, Perwakilan Kementerian dan sejumlah perwakian negara sahabat. Menurut Presiden Jokowi, Harmoni Indonesia dilaksanakan untuk menyemarakkan bulan kemerdekaan tahun 2018 dalam memperingati 73 tahun Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan semangat kepada atlet-atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018. "Kepada atlet-atlet kita yang sebentar lagi berlaga di Asian games 2018. Kita ingin perhelatan besar Asian Games 2018 ini, kita sukses mempersiapkannya, sukses dalam penyelenggaraannya, dan atlet-atlet kita sukses dalam mencapai prestasi" ujar Presiden Jokowi melalui telekonferensi. Presiden Jokowi, mengingatkan bahwa semangat persatuan adalah aset terbesar bangsa. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat untuk memberikan semangat pada para atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018. “Saya berharap semangat persatuan kita, semangat kerukunan kita, dan semangat kebangsaan kita dapat terjalin dengan baik demi bangsa Indonesia yang semakin jaya”

imbuh Presiden Jokowi. Kegiatan yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan lagu nasional diantaranya Garuda Pancasila, Rayuan Pulau Kelapa, dan Padamu Negeri oleh seluruh peserta upacara baik yang berada di Universitas Tadulako maupun di Gelora Bung Karno Jakarta. Suasana khidmat mulai terasa saat Rektor Universitas Tadulako beserta seluruh peserta yang hadir bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lapangan Universitas Tadulako menjadi saksi berkumpulnyaa ribuan mahasiswa yang saat itu bersenandung dengan penuh syahdu, suasana yang sebelumnya riuh seketika hening, seluruh peserta hanyut dalam penghayatan yang dalam lewat bait-bait syair Indonesia Raya. Terik panas yang menyelimuti lapangan Universitas Tadulako tidak menghalangi semangat peserta Harmoni Indonesia mengumandangkan Indonesia Raya. Acara yang juga dilaksanakan tersambung dengan pusat kegiatan di Gelora Bung Karno turut menghadirkan semangat yang sama. Hari itu, Indonesia Raya benar-benar bergema di seluruh Indonesia. Harmoni Indonesia merupakan penanda semangat kebersamaan pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Acara yang dilaksanakan serentak tersebut sekaligut menghidupkan gelra kesamaan langkah kaum muda Indonesia dalam mengisi kemerdekaan.

Acara yang juga dilaksanakan dalam momen Asian Games ini memberikan suntikan motivasi pada atlet-atlet Indonesia untuk memberikan yang terbaik negera. Pelaksanaan Harmoni Indonesia di Sulawesi Tengah dipusatkan di Lapangan Universitas Tadulako. Acara ini dihadiri oleh sejumlah elemen, Staf Ahli Gubernur, Komandan Angkatan Laut, Kepala Kejaksaan Tinggi, Bupati Donggala, PTN, PTS, Wakil Rektok, Ketua Senat Universitas Tadulako, Ketua Dewan Pertimbangan, Satuan Pengawan Interen, Dekan, Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Wakil Direktur, Kepala Biro. Rektor Univrsitas Tadulako dalam sambutannya mengucapkan terima kasih juga apresiasinya kepada seluruh peserta yang hadir serta 10248 mahasiswa baru Untad yang ikut mensukseskan acara tersebut. “Kegiatan ini diikuti oleh PTN dan PTS dan instansi terkait yang berada di Sulawesi Tengah serta 10248 mahasiswa baru yang ada di Universitas Tadulako. Alhamdulillah atas kerjasama semua pihak kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar” tandasnya. Harmoni Indonesia selesai memberikan pesan yang dalam pada setiap peserta yang hadir saat ini. Menumbuhkan kecintaan yang semakin mengakar, serta komitmen yang kian kuat untuk menjaga dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia.Sr


3

Profil Edisi 97 Juli 2018

Tahun ke 6

Ketua PKKMB Untad 2018

Dr. Intam Kurnia, M.Si “Mencintai Buku Sejak kanak-kanak”

Menjelang siang hari, awak media Tadulako menaiki tangga dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univerista Tadulako (Untad), menuju ruang

membaca sejak kanak-kanak, tidak pernah

kerendahan hati haruslah disertai kejujuran.

Tim Seleksi Panwas Kab. Poso, Kab. Tojo Una-Una

mengalami kesulitan yang berarti selama

Baginya, kejujuran mengantarkan kesuksesan yang

dan Kab. Morowali Utara, pada September sampai

menempuh pendidikan. Karena sejak kecil, anak

hakiki. Termasuk pada nilai-nilai akademik. Ia

Sigi sejak tahun 2015 hingga sekarang. Juga sebagai

ketiga dari 9 bersaudara itu sudah terbiasa

mengapresiasi nilai akademik anak-anaknya

Selain sebagai staf ahli dan tim seleksi Panwas,

membaca, yang mengantarkannya mencintai

meskipun rendah asalkan jujur, dibandingkan nilai

Intam Kurnia yang menyelesaikan pendidikan

pendidikan. Pendidikan baginya sangat penting.

tinggi, tapi penuh kebohongan.

dengan Desember 4 tahun silam.

Strata satunya di Bumi Kaktus, Untad jurusan Ilmu

Karena ia belajar untuk memahami, beribadah

“Ibu saya meninggal sejak saya umur 3 tahun.

kerja Wakil Dekan Bidang

Admnistrasi Negara, lalu melanjutkan studi

untuk selalu bisa dan melakoni apa perannya

Saya ingat ibu saya selalu mengajarkan saya tentang

Kemahasiswaan (Wadek Bima).

magisternya di Universitas Gadjah Mada (UGM),

dengan rendah hati.

kerendahan hati. Jangan bekerja untuk mengejar

Dalam ruangan itu, duduk

dan meraih gelar Doktor di Universitas Brawijaya,

“Saya sejak kelas 4 SD sudah senang sekali

uang. Karena nanti, jika memang kerja kita baik,

memiliki pengalaman kerja yang berjibun.

membaca. Membaca itu menjadikan pola pikir saya

uang itu yang akan mengikut kita. Karena itu, saya

seorang perempuan berusia 50

Diantaranya, penyuka puisi-puisi Rendra ini pernah

terbuka. Sehingga membaca menjadi pintu saya

selalu bekerja dengan baik dan penuh tanggung

tahun. Tangannya sibuk menulis

menjadi (1) sekretaris di Pusat Audit dan Evaluasi

menikmati dunia luar. Ketika sekolah, mulai SD

jawab,” pungkasnya.

Penjaminan Mutu LPPMP Untad, pada 1 Januari

hingga meraih gelar Doktor, saya menikmati segala

pada beberapa memo di atas mejanya. Ia tersenyum tatkala tamunya mendorong pintu. Dipersilahkan tamunya itu duduk

Sejak kepergian ibunya, ia begitu dekat dengan

2015 hingga Desember 2016. (2) Sekretaris Prodi

proses. Jika menemukan kesulitan-kesulitan, saya

ayahnya. Sosok ayah baginya luar biasa,

Magister Administrasi Publik Pasca Sarjana Untad,

membaca lagi, sehingga saya tidak merasa belajar

menggantikan peran ibu dengan memanjakannya

Oktober 2013-Desember 2014. (3) Peneliti Pusat

itu beban,” ungkap penikmat sastra itu.

dengan buku-buku.

Penelitian dan Kajian Otonomi Daerah, 2005

Terkait membaca, putri dari Masruri Imam dan

Sederet aktivitasnya itu, ia selalu mengapresiasi

sampai sekarang, (4) Pengurus Wilayah Aisyiah

Siti Alimah, sudah sejak SD mengkonsumsi

kerjanya. Baginya semua yang ia selesaikan dengan

tepat di depannya.

Sulawesi Tengah sebagai Sekretaris Bidang

majalah-majalah Horison, HB Hasyim, Koran

baik adalah capaiannya yang sama besar. Setiap

Dr. Intam Kurnia, M.Si namanya. Dosen

Penelitian dan Pengembangan Aisyiah,

Panji, dan lain-lain.

hari, ia selalu belajar untuk disiplin. Karena ia

Sejak SMP ia sudah

Program Studi Administrasi Negara yang sedang

Muhammadiyah, sejak 2005 sampai sekarang. (5)

beraktivitas di bidang seni, seperti lomba baca puisi

percaya, tepat waktu menunjukan kualitas kerjanya.

megemban tugas tambahan sebagai Wadek Bima

Tim Pakar Debat Calon Wali Kota Palu, KPU Kota

dan paduan suara.

Ia tidak akan mencapai hal-hal yang diinginkannya

FISIP. Perempuan kelahiran Lombok, 27 Juli 1968

Palu pada Oktober-November 2015, dan (6)

Membaca terbawa karena lingkungan

jika tidak tepat waktu. Akan tetapi, sebagai manusia

itu, selalu berusaha bekerja sebaik mungkin dan

Sekretaris Tim Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi

keluarganya mendukung. Ayah dan ibunya seorang

melaksanakan tugas dengan maksimal. Baginya,

Pratama Eselon IIa dan Eselon IIb, Pemerintah

guru. Ibu sambungnya juga begitu mencintai

“Namanya manusia biasa, kadang-kadang

menjadi pengajar sekaligus pendidik adalah

Daerah Kabupaten Sigi.

membaca. Jika pekerjaan rumah selesai, ibu

ketika merasa capek, stress, maka kegalauan pasti

biasa, kerap kali ia merasa stress dan lelah.

kewajiban. Karena itu membimbing mahasiswa

Penyuka sastra sejak duduk di bangku Sekolah

sambungnya itu pasti membaca buku. Karenanya

muncul. Apalagi jika orang-orang di sekitar saya

tetap menjadi tugas utamanya yang harus ia

Menengah (SMP 1 Palu) itu, selain keenam

tidak heran, jika buku mampu mengalihkan

tidak disiplin waktu, sementara saya adalah orang

pertanggungjawabkan dibanding tugas-tugas

pengalaman kerjanya, sejak 2017 hingga sekarang

dunianya. Ia membaca semua jenis buku. Tetapi

yang disiplin sekali dengan waktu, ditambah kalau

tambahannya. Semangat kerja ibu dari Reini Aldila

ia aktif sebagai tim debat dan penyeleksi,

sajak-sajak dan puisi begitu memukaunya, seperti

sudah deadline. Misalnya ketika saya menjadi tim

dan Raisa Ajeng itu tidak pernah pupus.

diantaranya pada Januari hingga Maret 2017, Intam

beberapa puisi-puisi Rendra yang masih dihafalnya

seleksi, karena pertanggujawaban pada negara

Mempersembahkan sesuatu yang maksimal adalah

Kurnia menjadi Tim Pakar Debat Calon Bupati

sampai sekarang. Selain itu, ia juga penikmat buku

tinggi, dan tim-tim saya tidak disiplin, yah saya

bagian dari tanggungjawab dalam bekerja.

Buol, pada KPU Kabupaten Buol. Pada Juli sampai

La Tahzan.

sedikit stress waktu itu. Tapi itu tidak berlangsung

“Kewajiban mengajar dan membimbing

Agustus 2017, ia menjadi Tim Seleksi Bawaslu

“Ada satu yang saya ingat dan begitu berkesan

lama. Saya mengurangi stress saya dengan

mahasiswa itu tetap. Meskipun banyak tugas-tugas

Provinsi Sulawesi Tengah, di Bawaslu RI. Masih di

dari ayah saya hingga sekarang. Kalau kami minta

melakukan pekerjaan sesuai dengan tahapan yang

tambahan. Mahasiswa saya adalah tanggung jawab

Bawaslu RI, perempuan hobi masak itu juga

uang untuk jajan, seringkali tidak diberikan. Tetapi

diatur,” jelasnya.

saya, bukan hanya sebatas karena angka yang

menjadi Ketua Tim Seleksi Bawaslu Penambahan

kalau kami minta dibelikan buku, saat pulang

menjadi IPK mereka pada akhir semester.

Provinsi Sulawesi Tengah, pada April hingga Juni

sekolah, buku itu sudah ada di meja.”

Melainkan karena saya bertanggung jawab

2018.

Mengakhiri diskusi dengan awak Media Tadulako siang itu, Intam Kurnia selalu mendorong

Perempuan yang memiliki lebih dari 10 judul

mahasiswanya wabil khusus mahasiswa penerima

membimbing. Alhamdulillah, dengan rutinitas

Intam Kurnia mengaku tidak pernah mengalami

Karya Tulis Ilmiah (KTI) itu ketika ditanya perihal

beasiswa Bidik Misi, untuk selalu mengisi hari-

sehari-hari yang sebenarnya kalau saya pikir-pikir

masa-masa sulit, atau titik terendahnya. Ia yang

keluarga, ia menarik nafas dalam lalu

harinya dengan hal-hal positif, berlembaga, dan

itu cukup berat. Apalagi dengan tugas tambahan

paling senang memasak daun kelor dan ikan goreng

menghembuskannya pelan. Sembari tersenyum ia

mendorong pribadi sendiri berbuat untuk negara.

sebagai Wadek Bima. Tapi karena semangat kerja

selalu menerima dan mensyukuri segala yang

mengatakan; “Keluargaku Sugaku”. Sejak umur 3

Karena sekolah dengan dibiayai negara, sudah

saya tidak pernah pupus sejak awal, saya berusaha

terjadi dalam hidupnya. Kalau pun ia melakukan

tahun, Intam, sapaan akrabnya telah ditinggal

semsestinya turut membantu negara mencerdaskan

memberikan yang terbaik,” tuturnya yang begitu

kekeliruan, selalu dijadikannya pembelajaran.

ibunya. Ibunya yang sejak dulu selalu mengajarkan

kehidupan bangsa, sebagai upaya mengisi

menikmati dunia membaca.

Sehingga masa-masa sulit hanya mampir sejenak

kerendahan hati dalam bekerja. Ia lalu mengajarkan

kemerdekaan. ikr

Terkait rutinitasnya, ketua panitia PKKMB

dan kemudian berlalu tanpa meninggalkan jejak,

kepada anak-anaknya perihal yang sama;

Untad 2018 itu juga bekerja sebagai staf ahli DPRD

termasuk dalam dunia pendidikan. Ia yang gemar

kerendahan hati, yang ia tekanakan bahwa


Opini

Edisi Edisi90 98Desember Agustus 2018 2017 Tahun Tahun keke 65

4

INVESTASI ASING

DAN HAMBARNYA IDE BERDIKARI EKONOMI Oleh : Moh. Andika Lawasi, S.Hut, M.Sc*

MENYELIDIKI peran strategis investasi dari perspektif ekonomi dan industri kerja sesungguhnya bukan suatu hal yang mudah dilakukan. Terlebih tidak adanya standar baku untuk menguji derajat keberhasilan suatu investasi, terutama terkait posisinya dalam kancah perekonomian nasional maupun pengaruhnya terhadap sektor riil tertentu, menyebabkan perbincangan perihal sejauh mana investasi berkontribusi pada geliat ekonomi, baik pada tingkatan mikro maupun makro, menjadi lumayan rumit dijelaskan; lebihlebih jika dituntut penjabarannya dalam teks diskursif yang panjang dan terperinci. Alih-alih ditopang dengan membuat ikhtisar estimasi pertambahan devisa bagi APBN, kemanjuran investasi harus dilihat secara lebih seksama dan komprehensif. Apakah benar kapitalisasi yang tengah dijejalkan akan berhasil mengatrol kesejahteraan massa rakyat dalam struktur sosial, terutama di wilayah terpencil? atau justru kontra-produktif dengan target yang sudah ditetapkan? Pembangunan dari pinggir Indonesia melalui investasi di kawasan terpencil dengan demikian menjadi sangat relevan sebagai sampel uji atas peran investasi ini; terutama kaitannya dalam menyangga perekonomian desa serta untuk menciptakan lapangan kerja baru di tingkat lokal. Namun, prediksi keberhasilan proyek permodalan ini tidak bisa diasumsikan hanya dengan bertumpu pada proyeksi nilai kapital yang akan masuk ke desa, atau melandaskannya pada kuantitas industri yang terus bertambah menginvasi kampung dan dusun, atau bahkan hanya melirik dari grafik pertumbuhan ekonomi mikro yang mencuat naik, melainkan perlu melibatkan persepsi dari sejumlah variabel, termasuk dari aspek sosiologis yang berproses ditengah masyarakat. Harus disadari bahwa jagat investasi merupakan sebuah entitas yang tidak memiliki dampak definitif yang jelas dalam kalkulasi ekonomis-sosiologis, sebab banyak hal yang berjalin kelindan dan terikat satu sama lain. Namun kita bisa membuat assessment awal dengan cara meringkas variabel-variabel yang saling terpengaruh tersebut sehingga bisa dipakai sebagai rujukan untuk mendiskusikannya secara lebih tematis dan mendalam. Sebagai kerangka telaah untuk membuat pintasan diskursif mengenai investasi di kawasan pinggiran ini, maka penjabarannya dapat kita mulai dari dua perkara mendasar yang paling sering dituntut atas hadirnya intervensi penyertaan modal ini. Pertama soal bagaimana serapan tenaga kerja dan yang kedua tentang bagaimana dinamika ekonomi yang timbul. Pertama soal tenaga kerja. Serapan tenaga kerja adalah salah satu tolok ukur yang lumrah dipakai para analis maupun ekonom untuk menilai imbas investasi yang diinjeksi sebagai stimulan ke dalam sistem industri potensial. Tetapi ini tidak semata-mata menjadi standar idealitas yang mengkualifikasi berhasil tidaknya sebuah investasi sebab banyak faktor yang ikut mendeterminasi. Indikasi meningkatnya angka serapan angkatan kerja setelah masuknya investasi dalam bentuk industrialisasi tidak secara otomatis menjadi simpulan bahwa pendanaan asing dalam kerangka eksploitasi sumber daya lokal yang masuk telah berhasil membuka jalan bagi masalah-masalah pengangguran di level domestik. Meskipun kehadiran Industri selama ini sepintas banyak meraup tenaga kerja lokal, tetapi dari dekat nampak seperti mengsubordinasi kedudukan rakyat tempatan hanya menjadi kelas pekerja; bukan sebagai inisiator kemandirian desanya sendiri;

sehingga yang nyata terjadi adalah sebuah invasi ekonomi pihak luar yang terlalu dominatif terhadap potensi lokal, dimana padat bermunculan “gerombolan feudal baru� yang menguasai lahanlahan domestik serta mengikat penduduk lokal dengan kontrak kerja ber-upah murah. Menurut saya ini sangat jauh dari idealisme kedaulatan rakyat yang tertuang dalam inisiatif nawacita yang sesungguhnya kental dengan semangat kedaulatan ekonomi serta mengandung prakarsa tentang hadirnya sindikalisme ekonomi yang mumpuni. Kedua, denyut ekonomi di kawasan pedesaan yang dipicu beroperasinya pabrik-pabrik pengolahan sumber daya alam secara kasat mata memang terlihat potensial. Namun hal tersebut hanya berlangsung di permukaan belaka. Profit ekonomi mayoritas masih dikuasai secara oligarkis oleh kumpulan kartel perusahaan; kecuali hanya sedikit yang tersisa sebagai pemasukan ke desa, entah sebagai insentif CSR, atau hanya sekadar paket uluran tangan sebagai bentuk siasat “politik etis�. Pendapatan masyarakat lokal pun banyak yang tidak merata. Memang secara kasat mata terjadi kenaikan pendapatan, tetapi nilainya tidak ekuivalen; tingkat konsumsinya pun juga cenderung berkurang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kapitalisasi sumber daya alam lokal pada akhirnya lebih sering memenangkan pihak pemodal dengan keuntungan finansial yang tinggi. Namun di saat yang sama, masyarakat yang tinggal disekitar wilayah sumber daya tidak mendapat manfaat ekonomi yang setara. Investasi dengan demikian kehilangan tuah untuk mengatrol derajat ekonomi masyarakat bilamana hanya bertopang pada kegiatan ekonomi yang digerakkan dari sektor industri ekspansif, sebab perputaran uang hanya terjadi pada jalur-jalur distribusi pendek yang mutlak dikontrol oleh segelintir pihak yang mengendalikan perangkat infrastruktur investasi; tidak sepenuhnya mengalir langsung ke dalam struktur-struktur ekonomi lokal yang berada di bawahnya. Dalam tulisan ini, saya ingin menekankan bahwa narasi investasi kita dengan demikian jangan melulu berujar soal pengagungan terhadap tingginya serapan tenaga kerja lokal yang ujung-ujungnya hanya terkonsentrasi di sektor-sektor industri ekspansif, atau mendewakan angka-angka pertumbuhan ekonomi makro yang cenderung delusif, melainkan harus lebih banyak berisi tentang elaborasi manfaat investasi bagi penciptaan lapangan kerja yang mandiri dan otonom, berorientasi kreasi inovatif, mendorong invensi produk-jasa modern, serta menumbuhkan animo wirausaha di kalangan masyarakat, terutama pada lapisan demograsi penduduk yang produktif. Saya pikir sudah semestinya investasi lebih di aksentuasi kepada konstruksi ekonomi kreatif berbasis kerakyatan yang seharusnya dikelola secara partisipatif dan gotong royong; bukan dalam kerangka-kerangka dominatif-feodalistik; atau bahkan terlalu terpaku mengandalkan ketersediaan stok sumber daya alam lokal seperti migas, tambang, atau tanah-tanah hutan yang terus dieksploitasi untuk industri ekstraktif sebagaimana target investasi yang sudah-sudah. Investasi dengan demikian harus lebih di desain sebagai formula yang di injeksi dalam bentuk insentif wirausaha, kegiatan vokasional, atau edukasi teknologi untuk membangkitkan kreativitas massa rakyat demi menghasilkan karya-karya komersil yang mampu berdaya saing global. Inilah yang harus menjadi pusat tenaga baru pelecut ekonomi kita; sebuah kebangkitan ekonomi mutakhir yang bertumpu pada potensi dan kekuatan cipta karya komunalisme berbasis teknologi dan kearifan lokal sehingga daulat rakyat atas ekonomi benar-benar terwujud.

ASING

Merdeka (Seratus Persen)!

*) Aktivis Lingkar Kehutanan Masyarakat untuk Keadilan


5

Akademisi Bicara

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

Maraknya Aplikasi di Era Digital

Dr. H. Gazali Lembah, MPd

“Posting yang Penting, Bukan yang Penting Posting” Media sosial (medsos) menjadikan interaksi sosial penggunanya tidak terbatas, baik batasan jarak maupun waktu. Media interaksi berbasis IT (informasi dan komunikasi) ini memiliki dampak besar bagi kehidupan kita saat ini, dampak positif maupun negatif dapat hadir tanpa batas.

Dr. H. Gazali Lembah, MPd

Whatsapp, facebook, Line, Twitter merupakan beberapa contoh medsos yang sedang populer di kalangan masyarakat, terutama kawula muda yang merupakan bibitbibit generasi bangsa, yang baik buruknya suatu bangsa ditentukan oleh kelompok ini. Penggunaan medsos harusnya dapat digunakan secara bijak, karena terdapat banyak sekali keuntungan dengan adanya media tersebut. Medsos dapat berfungsi sebagai media jual-beli, mencari koneksi, memperluas pertemanan dan banyak manfaat lainnya. Namun, kehadiran medsos juga membawa tidak sedikit kerugian seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, saling hujat dan banyak dampak negatif lainnya yang diakibatkan oleh penggunakan medsos yang tidak bijak. Dr H Gazali Lembah MPd, saat ditemui di kediamannya, Perumahan Dosen Blok A9 No. 16, mengatakan bahwa pada dasarnya apapun yang ada saat ini, sukar dihindari, termasuk medsos, karena telah menjadi realitas teknologi dan kemajuan jaman. Namun, mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya media ini, perlu pemikiran dan tindakan yang bijak dalam menyikapinya. “Media sosial itu sebenarnya dibuat untuk menerjemahkan apa yang terjadi di dunia real ke dunia maya. Yang artinya akan menggambarkan kepribadian kita yang sesungguhnya,” terangnya. Terlebih lagi medsos merupakan sebuah trend baru yang berkembang saat ini. Lelaki yang menjadi juri pada pemilihan Duta Baca Sulawesi Tengah pada awal Agustus lalu mengungkapkan, bahwa media ini merupakan sebuah kelompok sosial yang berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologi dan teknologi yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content. “Kita hanya butuh filter untuk menyaring apa yang ada di dunia nyata agar tidak semuanya dibawa ke dunia maya. Sehingga aplikasi yang ada di medsos seperti karoke, tik tok dan aplikasi lainnya sah-sah saja selama kita gunakan dengan baik,” ungkapnya. Sembari memperbaiki posisi duduknya, Dr Gazali melanjutkan kembali. Bahwa yang harus kita pikirkan saat ini adalah bagaimana menjaga dan membangun ideologi dalam medsos. “Sekarang ini kan, menarik ketika dakwah-dakwah kebaikan, dakwah-dakwah Islami disampaikan dengan cara-cara modern, disesuaikan dengan apa yang ada sekarang. Karena ternyata hal ini lebih mudah diterima di kalangan anak muda,” tutur suami dari kalsum lemba SH. Ayah dari Dr Andi Halida, Ade Nurul Izati dan Anugrah Aidil itu pun menyampaikan bahwa sangat penting untuk mengadakan sebuah pameo “posting yang penting, bukan yang penting posting”. “Posting yang penting-penting saja, sehingga kalau kita melakukan itu, penyebaran fitnah itu tidak terjadi,” tandas pria yang pernah menjabat Dekan FKIP periode 2013-2015 itu. Sekretaris Badan Akreditasi Nasional SULTENG untuk akreditasi sekolah itu bertutur bahwa pemanfaatan medsos

dengan baik dan benar dapat memberikan banyak keuntungan. Namun, mengingat kondisi saat ini, bahwa internet dan medsos dapat diakses oleh hampir semua kalangan termasuk anak di bawah umur, sehingga peran orang tua untuk menjadi tameng sangat dibutuhkan. Bayangkan saja jika kita tepat dalam memanfaatkan medsos, keuntungan materi pun dapat dengan mudah diperoleh “Sebenarnya penggunaan ini perlu dituntun dulu, kalau hanya sekitar game bisa, tetapi kita tidak tahu ada ideologi di dalamnya yang merugikan, menyesatkan dan merusak. Makanya, perlu peran orang tua yang menjadi benteng yang kuat untuk menghindari itu, karena medsos, IT yang berbasis internet itu tidak bisa dihindari karena itulah yang memudahkan pekerjaan. Bandingkan antara pegawai garuda yang ribuan se Indonesia, kemudian pegawai bukalapak, berapa pendapatan bukalapak dan berapa pendapatan garuda. Bukalapak meraih keuntungan yang lebih besar garuda yang jelas-jelas milik pemerintah, karena bukalapak berbasis internet,” tuturnya. Namun, dibalik keuntungan itu, Dr Gazali juga mengatakan bahwa dengan adanya medsos dan aplikasi berbasis internet saat ini, ternyata juga memiliki dampak yang kurang baik pada budaya literasi. Selain budaya literasi, menurutnya dampak dari pemanfaatan medsos yang kurang bijak juga berakibat renggangnya interaksi sosial. “Ini juga sudah mempengaruhi literasi, mahasiswa sudah enggan membaca buku, mereka mengambil dari blog yang ada, padahal belum tentu bisa dipertanggungjawabkan yang beredar di internet.Yang perlu kita perhatikan adalah bila kita tidak bijak, pasti akan terjadi konflik, terutama konflik sosial. Dalam interaksi manual saja, face to face, bisa terjadi konflik, apalagi kita berdilaog di medsos yang orang lain bisa nimbrung memberi komentar yang kadang mengakibatkan bias, lari dari topik, terjadi kesalahpahaman sehingga menjadi konflik,” ujarnya. Untuk menghindari hal-hal negatif yang dapat ditimbulkan dari perkembangan medsos di masyarakat saat ini, Dr Gazali membagikan kiat-kiat yang dapat dilakukan. “Bagaimana kita menghindari penggunaan medsos supaya tidak menimbulkan konflik? Yang pertama bacalah berita hanya dari sumber yang layak dipercaya, kedua baca dulu kontennya baru tentukan untuk sebar atau tidak. Lihat alamat situs, jangan sembarangan, selanjutnya cari tahu fakta dan perhatikan narasumbernya, siapa yang berbicara, berita ini benar atau tidak. Kemudian jangan menelan mentah-mentah informasi, jangan percaya mitos, kemudian jangan muda terprovokasi dan selalu diingat bahwa tidak semua yang ada di medsos adalah benar,” tandasnya. Ia juga menambahkan, bahwa adanya kelompokkelompok yang dibangun dalam sebuah komunitas, termasuk juga grup yang ada di medsos merupakan hal yang dibangun atas dasar kesamaan ideologi. “Ideologi dipahami sebagai satu kebersamaan yang dibangun untuk kita jaga. Mudah-mudahan ada kiat begini dan kita punya filter dari pengunaan yang mudarat, karena kalau digunakan pada pembelajaran media ini menarik sekali,” ujar Dr Gazali. Menurutnya, syiar-syiar agama pun dapat dilakukan dengan mudah melalui medsos, mengingat medsos merupakan media yang sangat populer dengan pengguna terbanyak. “Remaja sekarang kan lebih tertarik dengan apa yang populer saat ini. Nah kalau ini kita gunakan denga bijak tentunya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dakwahdakwah pun bisa dilakukan melalui media ini,” terangnya. Ia menambahkan, medsos sangat dibutuhkan, terutama untuk mengerjakan tugas dan mempermudah komunikasi dengan keluarga yang terpisah jarak. “Medsos dapat mempermudah mengerjakan tugas, tetapi harus diperhatikan juga untuk menghindari plagiat. Dan medsos itu juga dapat menyatukan keluarga yang jauh, bayangkan saja, saya bisa melayani banyak saluran dari berbagai tempat sekaligus dengan menggunakan medsos,” imbuhnya.Vv


Kabar Tadulako Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

6

13.427 Maba Resmi Menjadi Keluarga Baru Untad Tepat pada tanggal 17 Agustus 2018, dalam upacara peringatan hari kemerdekaan ke73 Republik Indonesia, 13.427 orang mahasiswa baru resmi menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Tadulako (Untad). Peresmian ini ditandai dengan pemasangan jas almamater dan topi Untad kepada 11 orang perwakilan mahasiswa angkatan 2018, yang didampingi masing-masing Dekan mereka. Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa angkatan 2018, yang baru saja memulai perjalanan studinya di Kampus Bumi Tadulako. “Selamat datang anak-anakku. Semoga kalian bangga sebagai keluarga besar Untad dan ke depan kalian akan menjadi kebanggan Institusi ini,” ucap Rektor. Dihadapan Mahasiswa angkatan 2018 dan seluruh peserta upacara, Rektor menyampaikan sambutan Menteri Riset, Tekonologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, yang bertajuk “Kerja Kita, Prestasi Bangsa”. Melalui sambutan itu disampaikan, Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan, diantaranya pemberantasan korupsi, penguatan

daya saing, dan revolusi industri 4.0. karena itu, untuk menghadapi revolusi tersebut, perlu diperkuat literasi lama yang hanya mengandalkan baca, tulis dan matematika dengan literasi baru dalam bidang pendidikan tinggi, yaitu Data

JALAN SANTAI MERIAHKAN

DIES NATALIS KE-37 UNTAD

Ket Foto: Rektor bersama Warek Canwas (kiri) dan Piminan BSM KCP Tadulako serta Ketua Pelekasana Dies Natalis ke-37 Untad (18/08)

Dies natalis ke-37 Universitas Tadulako (Untad) semakin meriah dengan digelarnya Jalan Santai Civitas Akademika, pada Sabtu (18/08). Peserta jalan santai dilepas secara resmi oleh Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS di titik start, lapangan upacara Untad. Dari lapangan upacara, rute jalan santai dimulai dengan melewati jalan depan Kantor Security Untad - Langued Center Untad - taman Untad – FISIP – FMIPA – LPPMP – Fakultas Pertanian - gedung auditorium lama, dan berakhir di halaman depan Auditorium Baru sebagai garis finish. Usai dari titik finish, peserta jalan santai disambut dengan berbagai kuliner khas daerah, yang disiapkan oleh Dharmawanita masing-masing fakultas dan UPT, yang ada dilingkungan Untad. Setelah sesi santap kuliner pagi itu, dilanjutkan dengan pemberian doorprize kepada para pemenang lomba jalan santai. Dari hasil pengundian langsung oleh Pihak Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Tadulako, Direktur Pascasarjana, Prof Dr Ir Alam Anshari MP dan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof Dr Ir Mahfud MP menjadi peserta sekaligus nasabah yang beruntung mendapatkan doorprize berupa paket umroh masing-masing senilai 25 juta rupiah yang dipersembahkan oleh BSM KCP Tadulako. Selain paket umroh, ada pula berbagai doorprize

lainnya yang diberikan baik oleh BSM dan juga juga BNI kepada para peserta beruntung. Disamping jalan santai, juga diselenggarakan lomba nyanyi dan tarik tambang yang diikuti oleh segenap Civitas Akademika Untad, sebagai rangkaian kegiatan dalam memeriahkan peringatan Dies Nataliske-37, yang dibalut dengan suasana peringatan hari kemerdakaan ke-73 Republik Indonesia tersebut. Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS dalam sambutannya menyampaikan, seluruh rangkaian acara Dies Natalis Ke-37 Untad kali ini merupakan implementasi dari jargon Untad “Satu Untad, Satu Nafas, Satu Keluarga”. Olehnya itu Rektor berharap, dengan peringatan hari jadi untad yang ke-37 ini, dapat semakin memperkokoh rasa kekeluargaan di antara seluruh civitas akademika untuk bersama-sama, bahu membahu dalam memajukan dan mengembangkan Untad. “Suasana kekeluargaan yang terbagun hari ini, mari terus kita tingkatkan dan mari kita bahumembahu dalam memajukan intitusi ini,” ucap Rektor. Selain civitas akademika Untad, turut serta dalam kegiatan ini ialah sejumlah mitra Universitas Tadulako, antara lain pimpinan dan staf BSM, BNI 46, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bumida dan Pimpinan Hotel Best Western Palu. Pada kesempatan itu juga, digelar pemotongan tumpeng oleh Rektor yang selanjutnya diberikan kepada para pimpinan mitra Untad.Wn

Literation, Technology Literation dan Human Literation. Literasi Data merupakan kemampuan mahasiswa untuk membaca, menganalisis dan menggunakan informasi dari Big Data dalam dunia

digital. Literasi Teknologi merupakan kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja, seperti Coding dan Artifical Intelligence, serta prinsip-prinsip teknik rekayasa. Sedangkan Literasi Manusia merupakan sisi kemanusiaan, komunikasi dan desain kreatif. Dalam kesemepatan yang sama, Rektor, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS juga memberikan secara simbolik Penghargaan Satyalancana Karya Satya, kepada 51 orang dosen dan pegawai atas segala dedikasinya dalam mengawal perkembangan akademik di Universitas Tadulako. “Selamat kepada Bapak Ibu yang memperoleh penghargaan Satyalancana Karya Satya ini, Pengabdian Bapak dan Ibu sekalian sangat berperan besar dalam menentukan sejarah perkembangan Universitas Tadulako,” Tutur Rektor. Samna Nur Avrilia, Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi, mengaku sangat senang dapat diterima di Untad. Lebihlebih agenda pengukuhannya bersama belasan ribu mahasiswa baru bertepatan dengan hari kemerdekaan. “Di terima di PTN menjadi hal yang istimewa bagi saya. Setelah melalui proses panjang, hingga mengikuti PKKMB, sampailah hari ini, kami resmi menjadi mahasiswa Untad angkatan 2018.Wn

WISUDA 93 UNTAD

Rektor Tegaskan Modal Alumni Tidak Hanya IPK 4.00 Universitas Tadulako (Untad) kembali menggelar Wisuda dengan mengukuhkan 691 lulusan, pada Senin (20/8). Dalam Wisuda ke 93 kali itu, Untad juga mengukuhkan dua guru besar, Prof Dr Amar akbar Ali ST MT serta Prof Dr Ir H Muhammad Galib Ishak MS yang berasal dari Fakultas Teknik(Fatek) Untad. Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS, menyampaikan pesan alamaternya yang sangat mendalam dan penuh makna. Dalam sambutannya, rektor menegaskan bahwa seorang alumni dapat diperhitungkan di lingkungan sosial bukan sekadar dia memiliki IPK tertinggi, tapi lebih pada kemahiran beradaptasi di lingkungan sosial. “Personal-personal yang diperhitungkan, bukan hanya karena IPK 4.00, bukan pula hanya lulus dengan yudisium cumlaude, bahkan bukan karena menguasai lima Bahasa. Sosok yang disegani dan diperhitungkan dalam kehidupan sosial adalah mereka yang disaat berada dalam tataran komunal selalu mampu membawa diri, rendah hati dan berinteraksi, memiliki tingkat adaptasi yang tinggi, serta selalu sadar bahwa dirinya memiliki keterbatasan,” ungkap Guru Besar Fakultas pertanian itu. Masih dalam sambutnnya, Prof Basir juga mengutarakan agar para alumni bisa lebih fokus pada komitmen, bukan sekadar pada motivasi. “Temukan pengetahuan, bukan hasil. Karena dengan pengetahuan, hasil akan menyusul. Komitmen itulah yang akan mendekatkan pada

keberhasilan. Insya Allah prestasi akan terus diraih,” pesan Rektor. Perwujudkan komitmen itu juga Prof Basir sampaikan dengan terus memberikan ikhtiar terbaik dalam memberikan layanan prima di Untad. “Ikhatiar-ikhtiar terbaik terus kami upayakan untuk dan dalam rangka memberi layanan secara simultan agar lulusan Universitas Tadulako semakin diperhitungkan di manapun berada,” ujarnya. Diakhir sambutannya Prof Basir juga menuturkan bahwa Sebagai alumni berbudi luhur seharusnya memperhatikan tiga hal prinsip. Pertama, jangan biarkan jati diri kalian tergerus oleh sepercik kesombongan. Kedua, jangan takut untuk berubah, karena berubah itu artinya kalian mempertahankan jati diri. Ketiga, kata Joe Polish, you must billing to destroy anything in your life that isn't excellent. Anda harus bersedia menghancurkan apapun yang tidak baik dalam hidup anda, agar menjadi sosok insaniah yang membanggakan. Wisuda yang mengukuhkan sebanyak 691 lulusan yang terdiri dari 35 Wisudawan Fakultas Kedokteran, 21 Wisudawan Fapetkan,75 Wisudawan Fakultas Ekonomi , 7 Wisudawan Fakultas Kesehatan Masyarakat, 34 Wisudawan Fakultas Pertanian, 35 Wisudawan FMIPA,

15

Wisudawan Fakultas Kehutanan, 180 Wisudawan FKIP, 79 Wisudawan Fakultas Hukum, 48 Wisudawan Fakultas Teknik, 60 Wisudawan FISIP. Total Wisudawan sejak awal resminya kampus Tadulako hingga saat ini telah mencapai 64.096 Wisudawan. Sr

Ket Foto : Pembacaan ikrar Wisudawan ke-92 (Foto: Akhmad Usmar/Humas Untad)


7

Kabar Tadulako

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

Tingkatkan Harmoni untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Akademik

Idul Adha 1439 Hijriah Momen Mengorbankan Ego dalam Dalam Menciptakan Solidaritas Sesama Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Universitas Tadulako (Untad) langsungkan Salat Idul Adha, yang diikuti seluruh civitas akademika Untad di Lapangan Islamic Center, pada Rabu (22/08).

Prof. Dr. Ir. Basir, SE., MS saat menyampaikan materi, bersama Prof. Dr. Juraid Abdul Latief, M.Hum yang didampingi oleh Dr. Vita Yanti Fattah, SE., M.Si.

Kamis (16/08)-Dalam meningkatkan kualitas layanan akademik, hal penting yang sangat perlu untuk ditingkatkan ialah harmonisasi antara semua pihak yang terlibat dalam proses layanan akademik tersebut. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS dalam Seminar Nasional Universitas Tadulako (Untad) yang di selenggarakan di Conference Room, IT Center Untad, yang dihadiri tidak hanya civitas akademika Untad, tetapi hadir pula perwakilan Gubernur Sulawesi Tengah, Perwakilan Walikota Palu dan sejumlah Pembina OPD. Harmoni memiliki arti serasi, selaras, seimbang, setangkup atau seirama. Olehnya itu, menurut Prof Basir, harmoni menjadi modal sosial (social capital) dalam perbaikan layanan akademik. Berbagai hambatan dalam layanan akademik yang seringkali dihadapi, adalah akibat dari tidak adanya harmoni. Prof Basir menguraikan, hambatan dalam sistem layanan ada pada beberapa faktor antara

lain hati, pikiran (mind), ucapan (nonverbal) yang selanjutnya menjadi suatu implementasi dalam layanan akademik yang dirasakan oleh costumer dalam hal ini mahasiswa. Menurutnya, beberapa langkah yang dapat diupayakan dalam membangun harmoni, khususnya dalam institusi pendidikan tinggi seperti Untad di antaranya, mengenang masa awal, yaitu tentang kembali mengingat perjuangan pada masa awal karir. “Pertama, jika seorang dosen, maka yang dikenang adalah bagaimana perjuangan pada saat mendaftar menjadi dosen. Sebab bisa jadi, di sana ada orang-orang yang berperan penting dalam mengantarkan kita hingga bisa menjadi seorang dosen. Kedua, pandai berterima kasih dan bersyukur. Kita juga harus bahagia atas keberuntungan yang diperoleh orang lain, bukan berlaku sebaliknya,” ungkap Prof Basir. Prof Dr Juraid Abdul Latief MHum yang juga menjadi narasumber utama dalam kesempatan tersebut mengatakan, Harmoni dalam masyarakat ditandai adanya solidaritas, sikap saling menghargai dan menyayangi antar anggota keluarga atau masyarakat. Tanpa hal tersebut, maka harmoni dalam suatu masyarakat tidak akan dapat terwujud. “Bahwa di antara sesama anggota masyarakat itu ada perbedaan, dan itu sudah menjadi keniscayaan. Untuk itu kita perlu untuk saling menghargai dan bersama-sama mencari solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang dihadapi,” tutur Prof Juraid. Wn

Diakhir khutbahnya, Dr Askar mengajak seluruh jamaah salat Idul Adha dalam momentum ibadah haji untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan sesama umat beragama. “Marilah kita jadikan momen ibadah haji ini sebagai titik poin untuk menjadi hamba yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, memahami eksistensi yang memiliki keikhlasan menuju kesucian dan kebersihan, sebagai dasar untuk membangun masyarakat yang penuh kedamaian dan kesejahteraan menuju persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya. Hal senada pula disampaikan Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS selaku Rektor Untad. Ia menuturkan bahwa Idul Adha dapat menjadi momen memperat persaudaraan dalam keluarga Besar Untad yang telah terbangun selama ini. “Pada Idul Adha kali ini semoga kita dapat memaknainya sebagai momen untuk memperat tali silaturahmi dan dapat menghargai keragaman serta perbedaan antar umat beragama,” ungkapnya.

Dalam khutbahnya, Dr H Askar MPd mengatakan bahwa momentum Idul Adha harus dimaknai dengan semangat yang berbeda. Idul Adha kali ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73. Kemerdekaan itu sesungguhnya adalah wujud dari pengorbanan yang tinggi dari para pejuang syuhada dalam merebut negara ini dari tangan penjajah. “Para syuhada itu berjuang dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, disertai keyakinan yang sangat kuat. Sehingga dengan perjuangan itu mereka dapat memerdekakan bangsa kita. Dan kita pada hari ini dapat menikmatinya,” ujar Dr Askar. Dalam Idul Adha kali ini, kurang lebih 61 Lebih lanjut menurut Dr Askar, pengorbanan hewan kurban yang telah terdata dari seluruh civitas merupakan manifestasi dari kesadaran manusia akademika Universitas Tadulako. Diantaranya 57 sebagai makhluk sosial. Dalam interaksi sosial, di ekor sapi dan 4 ekor kambing yang akan disembelih di tengah keragaman terkadang manusia tidak dapat membendung egonya dan tak peduli dengan sejumlah titik yang telah ditentukan oleh panitia kebutuhan orang lain. kurban, dua diantaranya halaman samping Gedung “Di sinilah perlunya kita menyembelih atau Islamic Center dan Komplek Masjid Babul Ulum mengorbankan ego kebinatangan kita, untuk Perumahan Dosen (Perdos) Untad. Sr menggapai kedekatan (qurb) kepada Allah. Karena esensi kurban adalah solidaritas sesama dan ketulusan murni untuk mengharap keridhaan Allah,” lanjutnya. Dr Askar juga menuturkan bahwa masyarakat harus senantiasa mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah diraih oleh para pejuang sebelumnya, dengan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman. “Negara kita terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama yang kemudian melahirkan perbedaan adat istiadat, budaya dan keyakinan sehingga melahirkan dinamika keragaman Penyembelihan hewan kurban di halaman samping gedung Islamic Center (foto: Akhmad Usmar) dan perbedaan,” imbuhnya.

Pusdit EPMP LPPMP Susun Kode Etik Auditor Sabtu (04/08), Pusat Audit dan Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (Pusdit EPMP) LPPMP Untad susun Kode Etik Auditor yang dikemas dalam workshop di ruang rapat LPPMP Workshop tersebut dihadiri oleh para auditor yang ada di lingkungan Universitas Tadulako (Untad). Agenda utama dalam workshop tersebut antara lain, kode etik auditor, kebijakan pelaksanaan audit mutu internal Untad dan pengembangan instrumen evaluasi pelaksanaan audit oleh auditor dan auditi. Menurut Koordinator Pusdit EPMP, Dr Ir Dwi Sulistiawati MP, Pusdit EPMP telah melaksanakan audit mutu internal pada semua fakultas serta pascasarjana di lingkungan Universitas Tadulako sejak tahun 2013. Setelah itu, Pusdit EPMP juga telah melakukan audit terhadap program studi, jurusan, lembaga, biro, dan unit pelaksana (UPT). Namun, dalam pelaksanaan audit tersebut, auditor belum mempunyai dokumen kode etik sebagai patokan baku dalam pelaksanaan tugasnya. Sandra Kasim SSi MT, Ketua Pelaksana workshop mengatakan, naskah kode etik auditor yang disusun dalam workshop tersebut selanjutnya akan diusulkan kepada Rektor, untuk ditetapkan sebagai pedoman bagi auditor dalam pelaksanaan audit di lingkungan Untad. “Naskah kode etik tersebut yang akan diusulkan pada Rektor.

Selanjutnya naskah tersebut, dapat diperhatikan dengan baik oleh semua auditor sebagai pegangan bersama dalam melaksanakan audit. Sehingga pelaksanaan audit dapat berjalan sesuai dengan standar penjaminan mutu yang telah ditetapkan,” jelas Sandra Kasim. Ketua LPPMP Untad, Dr Golar SHut MSi dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan audit mutu internal untuk ke depannya, baik

fakultas, pascasarjana hingga unit kerja yang ada di lingkungan Untad, dapat dilaksanakan berdasarkan standar SPMI yang telah ditetapkan pada tahun 2017 dan 30 standar SPMI Untad. Dr Golar juga menyampaikan, Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan salah Sistem Penjaminan Mutu Pendidk Tinggi (SPM Dikti) yang telah ditetapkan pemerintah selain Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau Akreditasi. SPMI dipandang sebagai salah satu solusi untuk menjawab berbagai tantangan pendidikan tinggi di Indonesia. Perguruan tinggi dikatakan bermutu apabila mampu menetapkan serta mewujudkan visi kampus melalui pelaksanaan misinya serta mampu memenuhi kebutuhan stakeholders yaitu mahasiswa, masyarakat, dunia kerja dan profesional. Olehnya itu, perguruan tinggi harus mampu merencanakan, menjalankan dan mengendalikan suatu proses yang menjamin pencapaian mutu. “SPMI merupakan salah satu keharusan dalam pengelolaan sebuah institusi pendidikan yang telah dicanangkan oleh DIKTI. Sebagai implementasi sistem penjaminan mutu internal dan eksternal, Universitas Tadulako pun telah menyiapkannya dalam bentuk dokumen SPMI,” ungkapnya. Wn


Kabar Tadulako Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

8

UPT Komdis Sosialisasikan Tugas dan Fungsi pada Mahasiswa Tepat pada tanggal 17 AgustuDalam rangka penguatan lembaga kemahasiswaan, dengan tujuan memperkenalkan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Komisi Disiplin (UPT Komdis) Universitas Tadulako (Untad) pada lingkungan kelembagaan di setiap Fakultas, UPT Komdis langsungkan Sosialisasi dan Diskusi Interaktif dalam Hal Penguatam Kelembagaan, di ruang senat lama, pada Rabu (01/08). Kegiatan yang mengusung tema, “Peran Lembaga Kemahasiswaan dalam Mewujudkan Generasi Berkarakter” dihadiri seluruh perwakilan mahasiswa dari tiap Fakultas, yang didampingi para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan masingmasing, serta Dr Mirajuddin MKes dan Drs Muhammad Marzuki MSi sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, Dr Mirajuddin

menyampaikan bahwa agar mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, melainkan berorganisasi. Karena ilmu yang diperoleh tentunya berbeda dari sekadar belajar di kelas. “Mahasiswa adalah aset penting, jadi kalau

mahasiswa itu hanya sekedar kuliah, dan pulang ke kos tanpa berlembaga, maka akan ada ilmu yang tidak ia dapatkan di bangku kuliah. Berlembaga sejatinya tidak akan mengganggu kuliah jika waktu diatur sebaik mungkin antara kuliah dan

berorganisasi,” tutur Dr Mirajuddin. Te r k a i t p e n t i n g n y a b e r l e m b a g a b a g i mahasiswa, Drs Marzuki, mewakili UPT Komdis menjelaskan bahwa setiap lembaga memiliki problem masing-masing. Dan problematika tersebut, UPT Komdis memiliki wewenang menangani kasus, dengan batas tertentu. “Jadi UPT Komisi Disiplin memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). Segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab kami, diupayakan akan membantu mahasiswa menangani masalahmasalah kelembagaan yang ada, selama itu masuk di SOP kami, sebab kami juga memiliki batasan dalam menghadapi dan menuntaskan suatu kasus yang ada di Universitas Tadulako,” jelasnya saat paparan materi kedua. Dr Suyuti MPd selaku ketua panitia pelaksana s a a t d i t e m u i R e p o r t e r M e d i a Ta d u l a k o mengungkapkan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh munculnya berbagai masalah di Untad. Karenanya, mahasiswa perlu tahu di Untad ada instansi yang tugas dan fungsinya membantu menyelesaikan masalah kelembagaan. “Memang sudah menjadi tugas kami membantu menyelesaikan masalah kelembagaan. Tetapi karena kami juga memiliki gerak yang terbatas, kami membutuhkan pihak-pihak lain yang memiliki peran dalam menguatkan, yakni lembaga mahasiswa itu sendiri. Sehingga kami berharap ke depannya, antara komdis dan mahasiswa bisa saling bersinergi, menjaga komunikasi, serta fokus dalam pembentukan karakter mahasiswa,” ungkapnya. ST

Dr H Syamsul Bahar MPd: Penilaian Hasil Belajar, Bagian Integral dari Proses Pembelajaran Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. Demikian disampaikan oleh Dr H Syamsul Bahar MPd selaku pemateri dalam workshop pedoman penilaian dan hasil belajar mahasiswa yang di selenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sumber Belajar (Pusbang KSB) LPPMP di Class Room IT Center Universitas Tadulako, pada Kamis s.d Jumat (27-28/07). Dr Syamsul mengemukakan, tiada proses pembelajaran tanpa penilaian. Olehnya itu, penilaian harus dilaksanakan secara berkesinambungan demi tercapainya tujuan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan. Menurut Dr Syamsul, tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang diinginkan pada diri peserta. Oleh sebab itu dalam evaluasi pembelajaran, yang akan diperiksa adalah sejauh mana perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku peserta telah terjadi melalui

proses pembelajaran. Dengan mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran, akan lebih mudah untuk mengambil tindakan perbaikan terhadap proses pembelajaran. “Misalnya apakah perlu diadakan bimbingan dan bantuan belajar lainnya ataupun aspek-aspek lain yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran,” tuturnya. Fungsi hasil belajar adalah, alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan–rumusan tujuan pembelajaran dan umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan lain–lain. Penilaian bertujuan untuk memberikan gambaran akan kecakapan belajar peserta, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai aspek, posisi kemampuan peserta dibandingkan peserta lainnya, mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dalam bentuk perubahan, pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta. “Kegagalan peserta dalam proses pembelajaran belum tentu disebabkan karena ketidakmampuan peserta. Namun bisa juga disebabkan karena strategi yang kurang tepat, sarana dan prasarana yang belum mendukung, atau pun metode pembelajaran yang kurang tepat,” ungkapnya. Senada dengan Dr Syamsul mengenai penilaian

Dr H Syamsul Bahar MPd, saat memberikan materi hasil belajar, Dr Suyuti MPd mengatakan, cakupan penting dalam penilaian proses dan hasil belajar antara lain, prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian hingga kelulusan mahasiswa. “Poin-poin ini sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka penilaian proses dan

hasil pembelajaran,” tutur Dr Suyuti. K e t u a L P P M P, D r G o l a r S H u t M S i , mengharapkan dari workshop yang berlangsung selama dua hari itu, dapat memberikan kesamaan persepsi di kalangan dosen agar dapat memberikan penilaian sesuai dengan aturan-aturan yang telah ada. Wn

Workshop Penyusunan Proposal Peneletian Dana Hibah

Prof Paul Dastor Beberkan Penelitian yang Berkualitas

Sejumlah Profesor di lingkungan Universitas Tadulako (Untad) ikuti workshop pembuatan proposal penelitian dana hibah bersama Peneliti dunia, Prof Paul Dastoor pada Rabu (01/08), di Class Room IT Center Untad yang difasilitasi International Office Untad.

Prof Paul Dastoor, seorang peneliti asal Universitas Newcastle, Australia, yang tengah mengembangkan sel surya anorganik (Organic Solar Cells) untuk mengatasi permasalahan produksi energi di dunia saat ini. Dalam penelitiannya itu, Prof Paul bersama timnya merancang perangkat eletronik hemat energi dan ramah lingkungan, yang dapat membantu mengembangkan kehidupan masyarakat dunia.

Dalam agenda tersebut, para professor bersama Profesor Paul Dastoor melakukan sharing seputar stategi penyusunan proposal penelitian danah hibah, baik skala nasional dan internasional serta berbagai pengalaman dalam melakukan penelitian. Prof Paul pun banyak membagi pengalamannya dalam penyusunan proposal penelitian untuk memperoleh bantuan dana segar. Prof Paul mengatakan, hal yang paling awal ditentukan dalam pembuatan proposal penelitian adalah tujuan dasar dilakukannya penelitian tersebut. Suatu penelitian yang berkualitas, menurutnya, adalah proposal penelitian yang ditujukan untuk memperbaiki atau memecahkan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat. “Permasalahan di masyarakat sangat kompleks, sehingga ada banyak isu yang dapat dipilih menjadi topik utama untuk diteliti. Seperti isu ekonomi, lingkungan, sosial dan lain sebagainya. Olehnya itu, perlu dipastikan bahwa projek penelitian yang akan dilakukan dapat memberikan kontribusi besar dan jangka panjang untuk masyarakat,” jelas Prof Paul. Lebih lanjut Prof Paul menyampaikan, semakin besar manfaat penelitian tersebut untuk masyarakat, akan menentukan ketertarikan para pihak terkait untuk memberikan bantuan pembiayaan atas penelitian tersebut.

Kepala International Office Untad, Prof Ir Marsetyo MSc Ag PhD berharap, dari workshop tersebut, dapat menjadi tambahan ilmu bagi para profesor terakait pembuatan proposal dana hibah berskala internasional. Prof Marsetyo juga mengharapkan, sharing pengalaman bersama Prof Paul Dastoor, dapat memberikan motivasi kepada para profesor untuk terus mengembangkan ide-ide dan mengaplikasikannya dalam bentuk proposal penelitian dana hibah, baik skala nasional maupun internasional. Sehingga, semakin banyak proposal penelitian dari para professor yang dapat memperoleh dana hibah untuk pembiayaan pelaksanaan penelitiannya. “Semoga sharing pengalaman dari Prof Paul dapat memotivasi kita semua untuk lebih semangat dalam menyusun proposal penelitian dana hibah,” ucap Prof Marsetyo dalam sambutannya. Pertemuan dengan para professor bersama Prof Paul itu juga dilanjutkan di ruang Rektor Lantai 4 Gedung Rektorat Untad. Rektor, Prof Dr Ir Muahammad Basir SE MS, dengan didampingi oleh Para Wakil Rektor dan Ketua Senat Untad menyambut hangat kunjungan Prof Paul Dastoor. Wn


9

Infotorial

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

Diesnatalis Ke 37, Pengukuhan Profesor dan Wisuda Ke 93 Universitas Tadulako

FOTO DAN NASKAH : AKHMAD USMAR / HUMASUNTAD

Poto Bersama Anggota Senat Universitas Tadulako Sebelum Pelaksanaan Wisuda ke 93 Universitas Tadulako di Gedung Auditorium Utama UNTAD

PemasanganToga Prof. Dr. H. Amar Akbar Ali, ST.MT Oleh Rektor Untad Prof.Dr.Ir.H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS Seusai Pembacaan Orasi Ilmiah

Pemasangan Toga Rektor Untad Prof.Dr.Ir.H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS. Oleh Prof. Dr.Ir. H. Muh.Galib Ishak, MS Seusai Pengukuhan

Foto bersama kedua Professor sebelum pelantikan

Penyerahan Paket Umroh Oleh Pimpinan BANK BSM Kepada Pemenang Undian Sebagai Nasabah Terbaik

Poto Bersama Keluarga Besar Prof. Dr. H. Amar Akbar Ali, ST.MT

Poto Bersama Keluarga Besar Prof. Dr.Ir. H. Muh.Galib Ishak, MS


Infotorial

Edisi 98 Agustus 2018

10

Tahun ke 6

FOTO DAN NASKAH : AKHMAD USMAR / HUMASUNTAD

Pembacaan Ikrar Wisudawan ke 93 Lulusan Universitas Tadulako

Penyerahan Piagam Penghargaan Pencipta Lagu Hymne Tadulako Drs. Apoly Bala,M.Pd Asal Kupang NTT Oleh Rektor Untad Prof.Dr.Ir. H. Muhammad Basir Cyio, SE.

Poto Bersama Rektor Prof.Dr.Ir.H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS dan keluarga Prof. Dr. H. Amar Akbar Ali, ST.MT

Rektor Untad Prof.Dr.Ir. H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS bersama Crew Humas Untad Bersama Se usai pelaksanaan Wisuda ke 93 Untad

Rektor Untad Prof.Dr.Ir. H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS Memberikan Bunga kepada Prof. Aminuddin Ponulele satu-satunya mantan rektor yang bisa menghadiri..

foto Bersama Rektor Untad Prof.Dr.Ir. H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS dan civitas akademika Untad

Pantia seksi acara wisuda ke 93 Lulusan Universitas Tadulako


11

Info Fakultas Edisi 98 Agustus 2018 Tahun ke 6

FKIP Untad Bertekad Jadi Kiblat Pembelajran. mahasiswa, sehingga ia membuat beberapa solusi untuk mengatasinya. “Masalah yang dihadapi oleh FKIP ialah mahasiswa yang masa studinya masih terbilang panjang. Sehingga dilakukan suatu solusi, dimana jika mahasiswa yang telah mempublikasikan jurnal sebanyak tiga kali atau yang telah melakukan presentasi di seminar internasional yang terindeks maka tidak perlu untuk mengikuti ujian skripsi sehingga tidak terganggu dengan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi, “ jelasnya. Sementara itu, Nadrun SPd MPd Med, selaku ketua panitia dalam Workshop tersebut menjelaskan bahwa tujuan dari workshop ini ialah menyamakan persepsi diantara beberapa Prodi di Fkip serta memberikan pemahaman lebih detail tentang penyusunan borang akreditasi Prodi. Ia juga menuturkan bahwa Workshop Evaluasi Diri ini bisa menjadi dasar program kerja di tahun-tahun berikutnya. “Selain menyamakan serta memberikan pemahaman terhadap penyusunan borang akreditasi, tujuan dari Workshop Evaluasi Diri ini juga bisa menjadi dasar untuk penyusunan program kerja di Prodi kedepannya. Prodi juga akan mengetahui masalah atau kendala yang telah dipogramkan sebelumnya sehingga mereka telah mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan di tahun berikutnya, “ tuturnya. Kegiatan yang dilaksankan dua hari ini menampilkan evaluasi diri oleh setiap jurusan yang diwakili oleh salah satu Prodi. Dari hasil presentasi tersebut akan didiskusikan bersama. AFT

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) laksanakan Workshop Penyamaan Persepsi Evaluasi Diri yang bertujuan untuk menjadikan FKIP sebagai kiblat dalam hal pembelajaran di Sulawesi Tengah. Workshop yang dilaksanakan selama dua hari ini menghadirkan perwakilan dari masing-masing program studi serta beberapa unit pelayan yang ada di Fakultas. Senin-selasa (30-31/07). Dalam sambutannya Dekan FKIP, Dr Lukman Nadjamuddin MHum menyampaikan bahwa, workshop yang dilaksanakan oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) ini sangat bermanfaat bagi seluruh Porgram Studi untuk menyamakan persepsi terhadap gagasan baru. “ Pertemuan kali ini sangat besar manfaatnya dimana kita mencoba merumuskan gagasan baru yang berorientasi pada persamaan persepsi diantara Program Studi di Fkip, sebenarnya sudah sama namun lebih dipertajam lagi, dan tentu saja kita berharap UPM fokus pada upaya-upaya melahirkan SOP serta menyempurnakan SOP tersebut,” ujarnya. Demi mewujudkan Fakultas yang menjadi kiblat dalam hal pembelajaran di Sulawesi Tengah, FKIP telah melakukan terobosan baru seperti merekontruksi kurikulum, membuat perangkat pembelajaran baru, dan membuat inovasi dengan memanfaatkan teknologi yang sekarang. Terlepas dari itu, Dr Lukman mengatakan kendala yang sering dijumpai oleh FKIP ialah lamanya studi

5 Profesor Luar Ikut Berbicara di Seminar FMIPA FMIPA melaksanakan seminar internasional sains dan teknologi di Hotel Sutan Raja(25-26/07). Kegiatan yang menghadirkan profesor kelas dunia tersebut, juga menghadirkan peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Darmawati Darwis M Si Ph D, ketua panitia kegiatan seminar internasional FMIPA mengatakan bahwa kegiatan yang merupakan kolaborasi jurusan Fisika dan Kimia tersebut, bukan semata kegiatan seminar yang hanya menghadirkan pemateri internasional saja, tetapi juga merupakan sebuah konferensi ilmiah. “Alhamdulillah UNTAD memenangkan grand program world class professor, sehingga kami mengundang profesor kelas dunia untuk datang ke UNTAD menjadi keynote speaker dan sekaligus menjadi penulis dalam prosiding (hasil konferensi ilmiah) yang akan kami terbitkan,” terangnya. Dalam kegiatan tersebut, panitia berhasil mendatangkan 3 pemateri dalam negeri dan 5 pemateri asing, yaitu Prof Paul Dastor (University of Newcastle), Prof Abdullah M Asiri (University of King Abdul Aziz), Prof Kuniyoshi Simizu (Kyushu University), Prof Muhammad Nurdin (Universitas Halu Oleo), Prof Dr Ir Djoko Santoso (Institut teknologi Bandung), Dr Hareyani BT Zabidi (University of Science Malaysia), Dr Azzuliana Supangat (University of Malaya Malaysia) dan Darmawati Darwis M Si Ph D (Universitas Tadulako).

Ia pun menjelaskan bahwa topik yang diangkat dalam kegiatan tersebut merupakan hal-hal saat ini yang sedang dikembangkan dalam sains dan teknologi, salah satunya adalah sel surya yang di sampaikan Prof Paul Dastor yang merupakan direktur dari center of organic electronic di Newcastle. “Sel surya yang kami kembangkan adalah sel surya organik dari plastik, berbeda dengan sel surya yang sekarang beredar di pasaran yang merupakan sel surya nonorganik yaitu silikon yang berat dan mahal. Nah yang kami kembangkan ini sangat murah dan fleksibel,” jelas ketua jurusan Fisika yang juga merupakan tim dari proyek tersebut. Sel surya tersebut merupakan pengembangan dari nanoteknologi yang saat ini sedang hangat diperbincangkan para peneliti khususnya dibidang organik elektronik. Dalam bidang ini pun, UNTAD telah menjalin kerjasama dengan Newcastle University sejak 2014. Sel surya yang dihasilkan mampu menyerap foton dari sinar matahari yang akan menghasilkan energi listrik. “Jadi kalau misalnya dipasang di atap rumah, kita sudah tidak perlu listrik dari PLN, kita bisa mandiri, menggunakan energi listrik sendiri,” ungkapnya. Dalam materinya Prof Dastor memaparkan bahwa proyek tersebut dibuat karena melihat energi cahaya yang sangat melimpah dari matahari yang sangat mungkin dimanfaatkan sebagai sumber energi terutama energi listrik. “Imagine a society where low cost energy is accessible by all. Picture a city where every building, every vehicle and every device has a coating that generates electricity when light shines on it,” paparnya.Vv

Ada Talent Show di PKKMB FEKON

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini Great N Green (GNG) yang merupakan salah satu agenda PKKMB Fakultas Ekonomi lebih banyak waktu yang diberikan bagi para mahasiswa baru (Maba) untuk menunjukkan bakat serta kreativitas mereka pada Talent Show yang diadakan di hari ketiga PKKMB. Selain itu, terdapat juga sesi sharing bersama Dosen dan Mahasiswa luar negeri serta Alumni yang telah banyak berkontribusi di masyarakat. Rabu (15/08). Hamida Wahyuni Adda SE MA PhD mengatakan bahwa GNG ini dilaksnakan di hari ketiga setelah dihari pertama dan kedua PKKMB diisi dengan administrasi kampus serta lembaga kemahasiswaan. Selain Talent Show, ada juga sesi temu dosen, sharing bersama mahasiswa luar negeri dan alumni, serta pemutar vidio aktivitas kampus. “ Great N Green ini bertujuan untuk menunjukkan kreativitas maba, jadi kalau hari pertama kita perkenalkan tentang administrasi fakultas dan di hari kedua lebih banyak diperankan oleh lembaga kemahasiswaan dan menghadirkan seorang psikolog untuk memberikan trik dan tips bagaimana menghadapi situasi kampus pada sudut pandang mahasiswa, untuk tahun ini GNG lebih banyak diberikan waktu untuk maba menunjukkan bakat serta kreativitas mereka pada Talent Show, ada juga satu sesi temu dosen dan alumni, bukan cuman itu, akan ada juga sharing bersama mahasiswa luar negeri serta pemutaran video tentang seputar kegiatan kampus,” ucapnya Berbeda dengan tahun sebelumnya yang difokuskan pada penghijauan, GNG tahun ini mengalami sedikit modifikasi baik itu dari segi agendanya maupun alokasi waktunya. “GNG memang sudah sering dilakukan namun tiap tahunnya format dan alokasi waktu nya berbeda tiap tahun, ditahun-tahun sebelumnya GNG ini biasanya difokuskan pada peghijauan, berbeda dengan tahun ini, walaupun sesi pertama masih dilaksanakan kerja bakti namun kami lebih memfokuskan pada bakat serta kreativitas mahasiswa baru, karena setelah GNG, dilanjutkan dengan fekon-day pada hari sabtu dimana maba menjaga dan bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekitar kampus terutama fakultas ekonomi,” lanjut Hamida. Hamida menekankan bahwa tanggung jawab dalam menjaga kebersihan kampus secara simbolik dilaksankan pada GNG namun tetap menjadi kewajiban untuk seluruh masyarakat ekonomi. “Agenda kebersihan kampus memang bukan kewajiban maba tetapi kewajiban kami semua, namun melalui agenda tersebut dapat secara simbolik kami memberikan pendidikan bahwa kebersihan kampus adalah kewajiban kami semua, walaupun tidak tiap hari namun setidaknya mereka tidak lagi membuang sampah sembarang serta memperhatikan kebersihan ruang kelas,” imbuhnya. Sementara itu, Fadhlun, Ketua BEM Fakultas Ekonomi berharap melalui kegiatan ini mahasiswa baru nantinya dapat berkontribusi dengan mengikuti berbagai petualangan yang ada di kampus. “ Saya berharap teman-teman yang masih menjalankan masa transisi ini bisamenjadi mahasiswa yang lebih kritis, dan selalu aktif pada setiap kegiatan kampus, karena memang kampus tidak hanya menyediakan satu petualangan namun banyak petualangan yang bisa diperoleh di dunia kampus dengan mengikut serta pada setiap kegiatan,” harapnya. AFT


Info Fakultas

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

12

FISIP, FATEK dan FAPETKAN Lakukan Inovasi Sistem PKKMB Selain melakukan aktivitas pengenalan kehidupan kampus seperti pada umumnya, FISIP, FATEK, dan FAPETKAN melakukan sejumlah inovasi pada agenda kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) FISIP pada Senin – Selasa (13-14/08) misalnya, selain mengenalkan kelembagaan mahasiswa dan beberapa kegiatan akademik, para panitia juga menambahkan 3 materi tambahan dan kuis berhadiah bagi mahasiswa baru. Materi tambahan tersebut yaitu tata tertib berlalu lintas oleh kepolisian daerah Sulawesi Tengah, bahaya narkoba, kenakalan remaja dan kekerasan dalam rumah tangga oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan materi media dari Telkomsel, yang semuanya menyiapkan games dan hadiah yang ikut memeriahkan kegiatan tersebut. “Kami punya 3 materi suplemen yang disesuaikan dengan kebutuhan, dengan harapan bisa memberikan pengetahuan lebih kepada mereka. Terutama dengan materi dari telkomsel, semoga mereka bisa lebih bijak dalam menggunakan media yang ada dengan berdasarkan pada asas manfaat,” jelas sekretaris panitia PKKMB FISIP, Dr Sudirman K. Udja M Si. Dr Muhammad Nur Ali M Si, dekan FISIP turut menambahkan bahwa salah satu tujuan dari meteri tambahan tersebut adalah untuk mempersiapkan maba agar bisa menjadi bagian peserta belajar di kuliah daring (online). Selain FISIP, FATEK (13-15/08) yang merupakan salah 1 dari 5 Fakultas yang menerapkan PKKMB setengah hari tersebut, juga melakukan perubahan, dengan lebih

menekankan materi akademik tanpa mengurangi peran lembaga kemahasiswaan, namun dengan konsep yang juga tidak kalah menarik. “Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini mereka bisa mengetahui bagaimana pentingnya kelembagaan mahasiswa dan apa yang harus lebih dulu mereka utamakan, dan tahu kapan mereka harus berlembaga,” tutur Dr Zeffitni MT, wakil dekan kemahasiswaan FATEK. Tidak kalah dengan 2 fakultas sebelumnya, FAPETKAN (13-16/08) menggunakan kegiatan tersebut sebagai ajang untuk benar-benar menyiapkan mabanya dalam proses perkuliahan dan ekstrakurikuler. “Inti materinya adalah dibidang akademik, dari pengisian KRS, cuti, kliring, akreditasi, dan bagaimana prakter kerja lapangan untuk mahasiswa peternakan maupun mahasiswa perikanan. Selain itu, untuk materi kelembagaan kami jadikan 2 sesi ada yang dari mahasiswanya sendiri dan juga ada dari birokrasi fakultas,” ungkap ketua panitia PKKMB FAPETKAN, Muh. Ilyas Mumu S Pt M Sc Ag Ph D. Dalam kesempatan itu juga, dilakukan penanaman pohon yang akan dirawat selama 2 semester, dengan masingmasing pohon akan dirawat oleh 5 maba dan1 dosen sebagai bagian nilai ekstrakurikuler baik maba maupun dosen pendampingnya. Andi, salah 1 maba FAPETKAN, merasa sangat tertarik mengikuti kegiatan tersebut dan bahkan berharap dapat tergabung dalam kepanitiaan di tahun depan. “Sangat menarik, terutama untuk sistem akademik karena sudah diajarkan bagaimana proses perkuliahannya. Saya sangat bersyukur masuk di sini, dari kegiatan ini saya jadi ingin untuk mengajarkan adik-adik nanti bagaimana itu PKKMB,” ungkapnya.Vv

Ket foto : penutupan PKKMB FAPETKAN

Normalisasi Jadwal Akademik Fakultas Peternakan dan Perikanan Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) adalah fakultas yang smpat memberlakukan 4 hari pembelajaran. Dengan aturan tersebut perkuliahan di Fapetkan diselenggarakan hanya sampai di hari Kamis saja.

Prof Dr Ir Hj Asriani Hasanuddin M S wakil dekan bidang akademik

Ditemui di ruangannya (16/08), Wakil Dekan Bidang Akademik, Prof Dr Ir Hj Asriani Hasanuddin M S mengatakan bahwa, berbeda dengan fakultas lain pada umumnya, sejak pertengahan 2013 Fakultas Peternakan dan Perikanan menjadwalkan hari aktif perkuliahan Senin sampai dengan Kamis. Namun, dengan penambahan jumlah mahasiswa yang signifikan, fakultas tersebut harus menormalkan kembali jadwal akademiknya. “Sebelumnya, kami menyediakan hari Jumat sebagai hari untuk kegiatan seminar dan lainnya, karena kalau tidak disediakan waktu tertentu kadang akan kekurangan peserta dalam seminar karena alasan kuliah,” jelasnya . Ia mengungkapkan bahwa jika waktu seminar dan perkuliahan berlangsung disaat yang sama, justru akan menyulitkan mahasiswa. Terlebih lagi dengan waktu perkuliahan yang dimulai dari 07.30 hingga 15.10, waktu tersebut menurutnya sudah cukup jika perkuliahan hanya berlangsung selama 4 hari yaitu Senin sampai Kamis. Namun, dengan penambahan 510 mahasiswa baru (maba), jadwal perkuliahan yang selama ini mereka terapkan harus mengalami

perubahan. “Ini kami lakukan karena ruangan tidak cukup, andaikan ruangannya memadai kami akan tetap berlakukan 4 hari, terlebih mengingat selain digunakan untuk seminar, anak-anak dari An-Nahl juga biasa buat kajian di hari Jumat,” tuturnya. Ia berharap, semoga dengan adanya perubahan jadwal kembali itu tidak mengganggu proses belajar mengajar di fakultas itu. “Karena dengan adanya perubahan ini tentu akan ada sedikit kendala, mudah-mudahan kendala itu bisa teratasi,” harap Prof Asriani. Ketua MPM An-Nahl, Fahmi Yusuf mengatakan bahwa proses belajar yang berlaku selama 4 hari sebenarnya sudah efektif, ia hanya berharap perkuliahan tida mengambil jam di waktu-waktu salat. “Kalau saya mengamati dengan sistem perkuliahan yang Senin Kamis sangat bagus sebab memberikn ruang yang cukup buat lembaga-lembaga dalam melakukan kegiatan-kegiatan di hari Jumat. Tapi yang cukup meresahkan adalah jadwal perkuliahan yang mengambil waktu salat Zuhur, kalau mau meminta izin ke dosen mahasiswa biasa masih merasa canggung,” ungkapnya. Sebagai seorang yang aktif dalam lembaga kemahasiswaan, Fahmi juga merasa khawatir dengan akan diubahnya jadwal perkuliahan yang juga akan menggunakan hari Jumat. “Kalau kekhawatiran pastinya tetap ada, karena kalau kemudian akan dicanangkan kembali perkuliahan sampai hari Jumat, akan mengurangi kreativitas kegiatan kelembagaan yang biasanya berkegiatan di hari itu.”

Kuliah Umum Prodi Geografi Bahas Teknologi Geospasial (Kamis, 2/08) – Program studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako telah melangsungkan Kuliah umum bertempat di Aula FKIP Untad Gedung Dekanat. Dengan mengambil Tema “Trend Teknologi Informasi Geospasial” kuliah ini dibuka untuk Mahasiswa dan Alumni Pendidikan Geografi maupun Umum. Pada kesempatan kali ini Program studi Pendidikan Geografi mendatangkan Dr Taufik Hery Purwanto MSi, Dosen Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada sekaligus Ketua Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang informasi geospasial, yang sudah lama meneliti dan mengembangkan teknlogi informasi Geospasial. Kuliah ini dibuka langsung ketua Jurusan IPS, Drs Charles Kapile MHum. Dalam sambutanya ia mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang teknologi informasi geospasial harus diketahui oleh semua orang, terkhusus mahasiswa pendidikan geografi karena merupakan bidang keilmuan kita. “Tentu hari ini kita sangat beruntung, karena mendapatkan pengetahuan dari pakarnya sehingga dapat mengembangkan mindset kita,” ungkapnya. Informasi geospasial sendiri adalah data

geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Manfaat besar informasi geospasial adalah untuk ketahanan dan keamanan nasional dan untuk acuan dalam pembangunan nasional. Dalam pengalaman nya yang cukup mumpuni dibidang Sistem Informasi Geospasial (SIG) ini, Dr

Taufik Hery Purwanto berbagi pengalamanya dalam hal pengembangan informasi Geospasial yang banyak dipakai dimana saja untuk memudahkan manusia dalam memetakan suatu wilayah. Banyak hal yang dihasilkan dari teknologi ini, Dr Taufik mengatakan salah satu yang paling sukses adalah Gojek (Perusahaan transportasi online) yang sudah bernilai 40 Triliyun. Dengan hanya memanfaatkan web lokasi sangat memudahkan

custemers dan drivernya untuk bertemu. “Coba bayangkan Gojek ngak ada Petanya, pasti akan sulit. Karena itu, belajar tentang geografi adalah tentang lokasi”, tambahnya. Penyelenggaraan Informasi Geospasial harus dilaksanakan oleh SDM tersertifikasi seiring meningkatnya gairah dunia geospasial di Indonesia, baik di pemerintahan dan swasta (industri). Karena perkembangan yang begitu pesat, Teknologi Geospasial menjadi trend dari masa ke masa. Sampai pada akhirnya membutuhkan tenaga kerja yang banyak. ”Tahun 2018, sekitar 20.737 orang yang dibutuhkan dalam bidang informasi geospasial. Mudah-mudahan data ini membuat mahasiswa sekalian percaya diri untuk berkecimpung ke bidang informasi geopasial”, pungkasnya. Dalam kesempatan yang sama, Rahmawati MSc, pantitia penyelenggara kuliah umum ini menuturkan bahwa tujuan kuliah umum ini untuk memperdalam sekaligus memperbarui ilmu dalam bidang geografi. “Sebenarnya tujuan dari kuliah ini lebih kepada Updating ilmu untuk memperkuat pemahaman dibidang geografi. Agar nantinya diharapkan lulusan disini bukan hanya menjadi guru, tapi beralih ke profesi lain dibidang geografi” tuturnya. NB


13

Info Fakultas Edisi 98 Agustus 2018 Tahun ke 6

Atasi Masa Studi Mahasiswa, Jurusan Kimia FMIPA Lakukan Pembaharuan.

Dalam persiapan reakreditasi program studi, Ketua Jurusan Kimia, Dr Ruslan SSi MSi bersama seluruh Dosen kimia menciptakan kurikulum baru untuk menunjang masa studi mahasiswa yang terbilang panjang. Jurusan Kimia melakukan pembaharuan dan inovasi baik dari segi akademik, fasilitas, maupun dari segi kemahasiswaan. Selain itu, Pendekatan Dosen kepada mahasiswa juga lebih dioptimalkan. Selasa (07/8) - Saat ditemui di Kantor Jurusan Kimia, Dr Ruslan Ssi MSi mengatakan bahwa kendala yang dihadapi oleh jurusan pada borang

akreditasi yaitu lamanya masa studi mahasiswa yang mencapai 6 tahun dan dinilai kurikulum yang diterapkan tidak memadai. Pihak jurusan kemudian mencoba melakukan penyesuaian dengan membuat kurikulum baru yang dinilai sesuai dengan kebutuhan pasar. Dr Ruslan mengungkapkan bahwa sejauh ini banyak kendala dalam menyelasikan studi mahasiswa, mulai dari kendala saat penelitian hingga masalah pribadi, untuk itu ia melakukan upaya pendekatan kepada mahasiswa melalui dosen wali. “Saya sarankan kalau ada permasalahan tolong kembali ke dosen wali nya masing-masing, karena memang dosen wali itu tempatnya mendiskusikan soal akademik, bahkan sebagai tempat curhat tentang permasalahan pribadi sekalipun. Dosen wali kami harapkan dapat menjadi jembatan kami dalam memberikan solusi kepada mahasiswa,” ungkapnya. Ketua Jurusan Kimia ini menilai, lokakarya pada 2016 yang membahas tentang kurikulum telah membuahkan hasil, dimana sejak dua tahun terakhir ada beberapa mahasiswa yang telah menyelesaikan masa studinya kurang dari empat tahun. Selain itu, Fasilitas yang telah disediakan baik itu ruang belajar maupun alat-alat laboratorium telah diperbaharui untuk meningkatkan kualitas di Jurusan Kimia. “Upaya yang kami coba lakukan yaitu memperbaharui dan melakukan peninjauan kembali beberapa mata kuliah yang

sudah tidak dibutuhkan oleh pasar, disesuaikan dengan visi kami yaitu fokus pada sumber daya alam terutama di bidang lingkungan yang mengacu pada kondisi di Sulawesi Tengah. Kajian ini telah kami lakukan sejak dua tahun terakhir lewat Lokakarya di tahun 2016 kemarin,” ucapnya. Ia juga melanjutkan bahwa mahasiswa harus mengembangkan wawasannya untuk mencari topik penelitian, sehingga tidak perlu khwatir mengenai mengenai biaya penelitian karena ada beberapa dosen yang siap membantu. “ Dari segi biaya saya kira bukan menjadi masalah untuk mahasiswa. SPP kami juga termasuk murah di antara semua fakultas. Dan juga beberapa dosen juga mempunyai beberapa penelitian yang diserahkan ke mahasiswa. Makanya mahasiswa juga mesti pandai pandai mencari topik penelitian, karena dosen banyak penelitian yang memiliki hibah, sehingga disitu mahasiswa bisa mengambil bagian untuk menyelesaikan penelitiannya. Dosen juga dengan senang hati membantu mahasiswanya dalam mengatasi masalah-maslaah yang dihadapi dalam penelitian, seperti dari segi bahan dan alat,” imbuhnya. Sementara itu, Jaya hardi SSi MSi, salah satu dosen muda yang juga alumni Jurusan Kimia itu menyampaikan, telah banyak perubahan yang diberikan oleh jurusan dari tahun ke tahun baik itu dari segi ruang belajar maupun peralatan laboratorium. Ia juga menambahkan bahwa selain dari penunjang seperti fasilitas laboratotium dan ruang belajar, mahasiswa juga banyak yang mengikuti lomba baik itu tingkat regional maupun nasional, begitu pula dengan alumni yang banyak melanjutkan studinya. “ Sangat pesat, karena dulunya disini ruangan kuliah sangat terbatas namun sekarang fasilitas sudah mulai mendukung, walaupun tidak terlalu banyak namun sudah mendukung mahasiswa dalam melakukan penelitian. Kita juga melihat mahasiswa sekarang lebih berani unutk berkreativitas dan mengikuti berbagai lomba seperti PIMNAS, dan alumni juga sudah banyak yang melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya. AFT

Berkolaborasi Dengan Mapala Santigi, Mahapena Jember Jajal Gunung Sojol (Jum'at, 10/08) – Kembali melanjutkan ekpedisi setelah libur lebaran, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Santigi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) bekerja sama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (Mahapena FEB Unej) mengadakan “Central Celebes Ekspedition” di Gunung Sojol desa Bobalo, Parigi Moutong. Tim ekspedisi Central Celebes ini secara resmi dilepas oleh Dekan Fisip, Dr Muhammad Nur Ali M Si di Gedung Dekanat FISIP. Setelah itu mereka langsung bersiap pergi ke tempat ekspedisi yakni Gunung Sojol, Desa Bobalo, Kecamatan Palaesang Kabupaten Parigi-Moutung. Ega kurnia, selaku ketua Mahapena FEB Unej mengatakan bahwa tujuan ekspedisi ini bukan hanya mengeksplor dan meneliti alam gunung sojol, tetapi menjadi tempat kegiatan bakti untuk terus mencintai alam dan bersosial, bersentuhan langsung dengan

masyarakat pedalaman. “Dalam 3 hari kita akan melakukan eksplorasi sekaligus memberikan kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak didesa Bobalo. Karena kami dapat info anak-anak di daerah

sana masih kurang dalam hal pendidikan”, ungkap Ega. Selain bakti sosial, Mapala Santigi dan Mahapena FEB Unej juga melakukan upacara bendera karena bertepatan dengan Hari kemerdekaan Indonesia. “Nanti kita juga akan melakukan serangkaian kegiatan dipuncak gunung sojol, salah satunya kami akan melakukan upacara di gunung sojol untuk memperingati kemerdekaan Indonesia dan berinteraksi mengeksplore kearifan lokal suku Lauje yang berada di pedalaman” Dalam kesempatan yang sama, Aldi, selaku ketua Mapala Santigi mengungkapkan alasan mereka ikut dalam ekpedisi ini, karena Mapala Santigi merupakan perintis pertama jalur timur khususnya Gunung Sojol. ”Perintis pertama pembukaan jalur timur (Desa Bobalo) adalah Mapala Santigi, jadi Kami dari Mapala Santigi memfasilitasi untuk ekspedisi ini”, Ungkap Aldi. Bukan pertama kalinya Mahapena FEB Unej menjejaki pulau Sulawesi. Pada tahun 2002 beberapa Gunung di Sulawesi antaranya Gendang Dewata, Mekongga, Bale Ase, Lampobattang-bawakaraeng pernah mereka datangi. Keseluruhan tim ekspedisi yang dikirim dari kedua Mapala ini ada 13 orang. Dalam ekpesidisi ini, Mapala Santigi mengirimkan 2 delegasinya dan 4 dari Mahapena FEB Unej. 1 dari Mapatechno, dan sisanya merupakan Komunitas Pecinta Alam yang berada di Desa Bobalo.-NB

PIMNAS 2018

Tim dari FMIPA Wakili Untad Tim PKM UNTAD yang terdiri dari 3 orang mahasiswa asal Jurusan Kimia dan Farmasi FMIPA menjadi satu-satunya Tim yang berhasil ke PIMNAS 2018. Prestasi yang membanggakan itu membawa Heince Andre Pua selaku ketua tim, dan dua orang anggotanya Richa Helen Marande dan Joy Noldi Baciang ke ajang bergensi PIMNAS di Yogyakarta pada 28 Agustus Mendatang. Saat diwawancara awak Media Tadulako pada Kamis (15/08/18), Heince selaku ketua Tim mengatakan bahwa karya bidang penelitianlah yang membawa ia dan timnya ke pimnas tahun ini. Mereka memanfaatkan buah tomat sebagai likopen untuk antioksidan terhadap masa simpan minyak ikan. Meskipun begitu, kandungan gizi yang terdapat di dalam minyak ikan tidak berkurang dan daya tahan minyak ikan semakin lama. “Kami lulus pada bidang Penelitian. Kami melihat potensi minyak ikan yang kaya akan omega 3, FPA, DHA dan asam linoleat. Hanya saja minyak ikan cukup mahal, karena campuran dari vitamin C yang anti oksidan. Jadi kami cari alternatif lain yang dapat menghambat terjadinya oksidasi pada minyak ikan lele. Nah, kami dapatkan buah tomat afker. Kami buat anti oksidan, yaitu pembuatan likopen kasar dari buah tomat afker tersebut,” ungkap Heince. Lebih lanjut mahasiswa asal jurusan kimia itu menyampaikan bahwa metode penentuan FFA, bilangan peroksida, dan pengujian organoleptik digunakan dalam penelitian tersebut. “Metode yang kami pakai untuk menguji adalah metode FFA, bilangan

peroksida dan pengujian organoleptik. Kami mau melihat seberapa besar terjadinya oksidasi pada minyak ini. Kami sediakan dua sampel, satunya minyak yang tidak dicampur likopen dan satunya lagi minyak yang dicampur dengan minyak likopen kasar. Untuk pengujian asam lemak (FFA) dan bilangan peroksida itu standar FFAnya 3-5 %. Kami lakukan pengujian selama 3 minggu masa penyimpanan, selama itu kami uji terus. Minggu pertama, kedua dan ketiga. Untuk minyak yang ditambahkan likopen kasar pada minggu kedua minyak ini belum melewati batas standar, sekitar 1 % dibawah standar. Untuk minyak yang tidak dicampur likopen itu mengalami peningkatan tinggi. Tingkat oksidasi juga meningkat. Begitu juga untuk bilangan peroksida. Kalau untuk bilangan peroksida itu standarnya 5-5,9. Jadi pada minggu kedua minyak yang tidak dicampur likopen sudah melewati standar yaitu 24. Sedangkan minyak yang dicampur likopen itu dia sekitar 5,9 jadi pas standar. Minggu ketiga, sudah melewati standar. Itu sudah sekitar 6 tapi kalau standar BPOM masih ada keringanan kalau hanya naik 1% masih bisa asal jangan lewat 2%, dari standar itu sudah berbahaya bagi kesehatan. Kalau pengujian organoleptik seperti bau dan warna. Kita sudah lakukan pengujian bau dan warna. Dari 7 mahasiswa yang kita

survey semuanya lebih menyukai warna dan bau yang dicampur likopen,” lanjut Heince. Terlepas dari itu, menurut Joy Noldi judul yang menarik, pemilihan dosen pendamping, dan kerja sama tim serta kesesuaian bidang dengan jurusan harus diperhatikan. “Jadi triknya salah satunya di judul, cari judul yang relatif murah dalam pelaksanaannya tetapi banyak khasiat dan dapat membantu perekonomian masyarakat. Kemudian peran dosen pendamping, cari dosen pendamping yang benar-benar ekstra kontrol supaya semangat. Kemudian kerja sama tim. Saya bersyukur punya teman tim seperti mereka ini. Karena kami selalu kompak. Selanjutnya sesuaikan dengan bidang yang digeluti. Seperti kita kan anak sains usahakanlah dalam bidang penelitian,” tuturnya. Md


Mimbar Mahasiswa Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

14

Gencarkan Literasi,

Rubalang Fasilitasi Bincang Kepenulisan Rumah Bahari Gemilang (Rubalang), tidak hanya menggencarkan gerakan sosialnya melalui program-program pengabdian, tetapi turut ambil andil dalam kampanye literasi, sebagai bagian yang sangat beririsan dengan pendidikan. Sabtu (18/08), di aula Pascasarjana Universitas Tadulako (Untad), mahasiswa Untad yang didominasi mahasiswa terbaik Universitas Tadulako, langusngkan Bincang Kepenulisan dengan tema, “Aksara Senja dan Kepulangan”, yang menghadirkan Ikerniaty Sandili, penulis lokal kota Palu yang telah menerbitkan dua buku; di Ujung Desember dan Menggugat Purnama, juga Alumni Pengajar Muda Indonesia Mengajar. Hasnaneni, mahasiswa Program studi (Prodi) Sejarah Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), selaku Penganggung Jawab Bincang kepenulisan mengatakan, bahwa tema yang mereka ambil sesuai dengan kepribadian pemateri yang kebetulan menyukai senja. “Ikerniaty atau yang biasa kami sapa Kak Iker ini, sebagaimana diketahui banyak orang sangat menyukai senja. Karenanya tema ini kami ambil dilatarbelakangi oleh tulisan-tulisannya yang banyak mengulas tentang senja. Apalagi pulang-pulang dari Sumatera ia sudah menelurkan dua buku. Jadi kami rasa, tema ini paling pas, untuk membicarakan tentang kepenulisan,” tutur Hasnaeni. Hasnaeni menambahkan, tema tersebut pada pemaparan materi nanti lebih banyak mengulas proses kreatif buku dan menyinggung sedikit tentang pengabdian pemateri ketika menjadi Pengajar Muda di

Pelosok Kabupaten Musi Rawas. “Sesi nanti lebih kepada sharing kepenulisan. Bagaimana proses kreatif penulisan buku, yang dipandu oleh moderator, Retno Budiasih. Kalau teman-teman sudah membaca buku di Ujung Desember, pasti teman-teman akan paham. Karena di bagian akhir buku, Kak Iker banyak berkisah tentang Sumatera. Bagaimana ia akhirnya bertemu dengan orang-orang baik di sana,” imbuhnya. Pada kesempatan yang sama, Ikerniaty Sandili memaparkan bagaimana kemudian buku pertamanya lahir di tengah-tengah kesibukannya sebagai relawan pendidikan di desa. “Buku di Ujung Desember genre-nya romance yang merupakan kumpulan prosa yang saya himpun sejak 2016, dan saya selesaikan di 2017. Nah kalo buku kedua saya, Menggugat Purnama saya tulis sejak Juni 2017 di Sumatera, dan saya rampungkan pada Juli 2018 di Palu. Jadi prosesnya cukup panjang. Di Ujung Desember ini terbagi dalam 4 babak; cinta, sahabat, keluarga, dan perihal Sumatera,” jelas Ikerniaty. Mengenai bagaimana menerbitkan buku, Ikerniaty mengatakan untuk berani memulai, menulis, lalu menyelesaikan naskah-naskah yang sudah ditulisnya.

“Yang pertama yang harus kita lakukan adalah menulis, dan menyelesaikan tulisan kita. Sekarang kita dimudahkan dengan banyaknya penerbit-penerbit. Bisa indi, mayor ataupun self publish, sesuai kebutuhan kita. Tapi tentunya agar tulisan kita semakin baik, membaca menjadi bagian terpenting untuk mendukung karya kita. Tulisan kita adalah cerminan bacaan kita,” ungkap Ikerniaty. Tidak hanya membahas kepenulisan, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, pemateri mengajak seluruh peserta untuk turut ambil peran mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan melakukan aksi-aksi nyata dan mengabadikan kebaikan-kebaikan dengan menuliskannya. ikr

Mahasiswa Untad Lulus Seleksi Training of Fasilitator BGFP Nursafitri R. Lasibani, mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) wakili Universitas Tadulako (Untad) sebagai satu dari lima peserta terbaik dalam Training of Fasilitator Board Game for Peace Generation (ToF BGFP) pada Sabtu sampai Minggu (18-19/08) di Bandung. ToF BGFP adalah salah satu program Peace generation sebagai media kreatif yang telah berdiri sejak tahun 2007 oleh Irfan Amalee dan Eric Lincoln yang berkomitmen

mempromosikan perdamaian melalui media. Nur, begitu sapaan akrabnya, adalah 1 dari 21 pemuda terbaik lainnya yang terpilih sebagai peserta dalam kegiatan tersebut, yang diseleksi sejak akhir Juli. Seleksi. Ke-20 pemuda lainnya yakni 4 orang dari Palembang, 4 orang dari Ambon, 5 orang dari Banda Aceh, 4 dari Palu, dan 3 orang dari Samarinda. “Seleksinya itu diakhir juli. Jadi saya mengikuti sosialisasi dari Peace Generation, lalu mengisi form. Nah setelah itu, tes wawancara, saya menjelaskan pengalaman saya ketika menjadi fasilitator. Itu ketika saya mengajar di LPK anak di Dewi Sartika. Saya juga menyampaikan pengalaman saya di Sikola Mombine,” tutur Nur yang ditemui Media Tadulako pada Senin (13/08). Aktivis sosial tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan itu sangat menarik dan bermanfaat. Pasalnya selain mendapatkan kesempatan belajar bersama teman-teman dari berbagi kota di Bandung, peserta juga mendapatkan rekomendasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Saya bersyukur karena niat saya ingin belajar di sana terwujud. Dan yang penting saya mempunyai banyak teman dan punya banyak jaringan. Jadi ke depan kalau kita punya event atau kegiatan bisa melibatkan teman-teman dari luar kota. Kami juga mendapatkan rekomendasi S2. Sehingga saya jadi semakin termotivasi lagi untuk melanjutkan kuliah di jenjang yang lebih tinggi,” ungkapnya. Muh. Taufik Hidayat (Sikola Mombine) begitu Bangga dengan capaian Nursafitri. Ia berharap setelah ToF, Nursafitri lebih responsive terhadap isu-isu sosial dan perempuan di Kota Palu. “Tentunya tanggung jawabny sangat besar. Sehingga saya berharap Nursafitri lebih responsive terhadap isu-isu sosial dan perempuan di Kota Palu, juga lingkungan kampus. Ia dengan segera membuka ruangruang diskusi agar isu-isu yang bermunculan itu menjadi bias,” harap Taufik. Md/ikr

UKPM Hadirkan Alumni Pengajar Muda Indonesia Mengajar Mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945, Unit Kegiatan Penalaran Mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako (UKPM FKIP Untad) kembali laksanakan kegiatan Pelita Anak Pesisir jilid III, pada akhir Agustus nanti.Berkaitan dengan kegiatan tersebut, UPKM) siapkan peserta dengan pembekalan yang diisi oleh Alumni Pengajar Muda Indonesia Mengajar, Ikerniaty Sandili, di lantai 3 Gedung PPG FKIP Untad, pada Sabtu (18/08). Pelita Anak Pesisir (PAP) yang telah berlangsung sejak 2016, mengirimkan pengurus UKPM dan beberapa relawan untuk mengabdi selama satu minggu di daerah 3T. Tahun ini, lokasi pengabdian terletak di Kabupaten Banggai Kepulauan, Kecamatan Bulagi Selatan, Desa Suit. Peserta nantinya akan tinggal di rumah-rumah masyarakat atau home stay sehingga akan melibatkan diri secara penuh pada keluarga angkatnya, juga mendapatkan jadwal mengajar di Sekolah Dasar. Selain mengajar, peserta memiliki tugas yaitu menjadi role mode dunia pendidikan dan membawa pemikiran positif tentang pendidikan. Menyambung tentang role mode dan mengajar, Adrian Katili, Koordinator Acara PAP Jilid III

Pada kesempatan itu, Ikerniaty Sandili memaparkan dua materi yakni, Mengajar Kreatif dan Parenting Education. Kedua materi tersebut ia rangkum dalam judul “Mengajar itu Belajar”. “Sejatinya ketika menjadi guru, itu adalah tugas yang berat. Tidak mudah memang menjadi guru, tetapi tidak ada yang tidak mungkin. Karena itu jangan Ikerniaty Sandili saat memberikan materi menjadi guru yang biasa, menyampaikan bahwa, peserta akan dibagikan jadilah yang luar biasa. jadwal mengajar dan mata pelajaran. Ada yang Oleh sebab itu, mengajarlah dengan cara unik dan mendapat mata pelajaran matematika, Bahasa menarik,” ungkap Ikerniaty. Indonesia, IPS, IPA, dan lain-lain. Ikerniaty menambahkan, hal-hal yang unik dan “Nanti kami akan mengajar di SD dengan mata menarik dapat dilakukan dalam penampilan guru itu pelajaran di antaranya IPA, IPS, Matematika, sendiri, dan bahan ajar. Keduanya haruslah kreatif, Bahasa Indonesia, dan lain-lain. Peserta akan dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang disebar ke seluruh kelas, dengan mata pelajaran sederhana. yang sudah saya sebutkan tadi. Tentunya “Misalnya, ketika kalian membuka kelas dengan mengajarnya harus dengan cara yang unik. Selain berdoa sebelum belajar, bisa dimulai dengan lagu mengajar, kami akan home stay dan berusaha tepuk jari satu, atau lagu satu jari kanan dan satu jari memberi pemahaman pentingnya pendidikan pada kiri. Ketika ditengah-tengah materi, siswa mulai keluarga angkat kami,” tutur Adrian. ngantuk, kita bisa memberikan energizer. Atau jika

kita sedang asyik-asyik ngajar, ada siswa yang ribut, kita tidak boleh apatis. Mesti ditegur dengan cara yang berbeda. Kita dapat menggunakan sinyalsinyal,” imbuhnya. Sedangkan untuk menyampaikan pentingnya pendidikan pada orang tua, ada beberapa trik yang ia sampaiakan yakni; komunikasi, tetap senyum, memahami orang lain, dan lain-lain. Agar mampu mempengaruhi pemikiran orang lain, menurutnya, haruslah dengan memasuki kehidupannya, dan menajdi orang yang dipercaya, sehingga siapapun tidak segan dan enggan bercerita. Fikran, salah satu peserta pembekalan yang berkesempatan melakukan simulasi mengajar di depan teman-temannya, sangat kagum dengan materi yang disampaikan. Menurutnya, tidak hanya teori yang diajarkan, tetapi langsung praktik. “Saya awalnya tidak pede, ketika Kak Iker membacakan nama saya dan satu teman saya untuk melakukan simulasi. Soalnya saya tidak siap, ditambah masih bingung. Dan ketika tiba giliran saya, kelas jadi riuh sekali. Ada yang jualan, dan saya tenangkan mereka, tapi tetap saja mereka ribut. Saya pun hampir frustasi, jengkel dan sebel, hehehe. Tapi akhirnya saya paham, bahwa lewat simulasi itu saya belajar bagaimana mengkondisikan kelas, mengontrol diri saya, dan menarik perhatian mereka dengan cara yang kreatif, misalnya bertepuk tangan dengan ciri tertentu. Salah satunya tepuk 1 dan tepuk 2,” tutup Fikran. Adr


15

Mimbar Mahasiswa

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

Mahasiswa Untad Tambah Ilmu berbahasa Inggris melalui Tourism Lima mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) terlibat langsung dalam salah satu event besar kota Palu barubaru ini, yakni Palu Salonde Percussion (PSP), pada minggu s.d jumat (05-10/08). Ketiga mahasiswa tersebut diberikan kehormatan menjadi Liaison Organizer (LO) bagi 50 turis asal Spanyol. Lima Mahasiswa beruntung itu yakni 3 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Adrian Ch. Katili, Feby Jennifer dan Diki Fahmi Aldi, serta dua mahasiswa Fakultas Ekonomi (Fekon) Dewi Nur dan Frilly Andrelia. Menjadi LO, diakui kelima mahasiswa tersebut sebagai pengalaman pertama mereka. Tidak ayal, kegugupan seringkali menyerang. Tetapi sebagai orang yang telah dipilih karena keaktifan di komunitas dan tempat praktik mengajar, menjadikan mereka harus mempersembahkan yang terbaik. Hal

itu diungkapkan Frilly yang ditemui awak Media Tadulako di sela-sela agenda PSP. “Saya, Dewi dan Diki dipanggil menjadi LO karena kebetulan kami aktif di komunitas debat. Kalau Adrian dan Feby, mereka dipilih karena ketika praktik mengajar, mereka lumayan aktif. Kebetulan Koordinator LO adalah kepala sekolah di tempat mereka mengajar,” jelas Frilly. Masih menurut Frilly, kesempatan menjadi LO merupakan salah satu tantangan yang menyenangkan karena dapat belajar berbagai pribadi dan karakter dari orang-orang yang berbeda. “It was very fun. Saya bisa dapat pengalaman untuk mengenal berbagai macam pribadi dalam suatu kelompok tertentu. Juga merupakan suatu challenge untuk melihat bagaimana Teknik atau strategi yang tepat berkomunikasi dengan para turis,” tuturnya. Frilly berharap, melalui pengalamannya menjadi LO kesadaran dan pembelajaran mengenai pentingnya bahasa Inggris dapat menjadi prioritas baik untuk pribadi maupun teman-teman mahasiswa lainnya. “Kemampuan berbahasa Inggris itu sangat penting. Menurut saya tanpa adanya bahasa Inggris akan lebih sulit untuk membangun koneksi, ikatan, maupun komunikasi dengan teman-teman dari Spanyol. Sehingga melalui kegiatan ini saya

Foto bersama mahasiswa Untad yang bertugas sebagai LO bersama para turis berharap kemampuan berbahasa inggris, saya khususnya, semakin meningkat. Ke teman-teman pun, saya pikir sudah sepatutnya kita belajar bahasa Inggris. Bisa kita mulai dari hal-hal kecil seperti menonton ataupun mendengarkan lagu-lagu Bahasa Inggris,” harap Frilly. Senada dengan Frilly mengenai kemampuan berbahasa Inggris yang mesti dimiliki, Feby mengatakan bahwa dengan mahir berbahasa Inggris,

akan semakin banyak peluang-peluang yang diperoleh. “Semoga ke depannya semakin banyak peluang maupun kesempatan, yang bisa di dapatkan buat teman-teman mahasiswa lainnya yang mau belajar dan bisa berbahasa Inggris. Sehingga belajar bahasa Inggris menjadi sesuatu yang sangat menarik dengan banyaknya peluang-peluang tersebut,” tutup Feby. Adr

Rubalang Siapkan Pemuda Terbaik Untuk Bangsa Rumah Bahari Gemilang (Rubalang) kembali membuka kesempatan kepada mahasiswa terbaik untuk berkontribusi pada program-program Rubalang. Setiap tahun sejak 2014, Rubalang rutin menyiapkan pemuda terbaik, untuk diturunkan mengabdi selama satu minggu di daerah Pesisir Sulawesi Tengah. Persiapan itu dikemas dalam Gemilang Youth Forum (GYF) yang sudah memasuki angkatan ke-5, dengan 3 agenda yaitu Nasional Seminar, Leadership Forum, dan Home Stay. Sebelum melakukan tiga agenda itu, Rubalang melakukan interview sebagai tahap kedua setelah seleksi berkas. Lebih dari 100 pemuda mengirimkan aplikasi dan 100 peserta berhasil lanjut ke tahap kedua, dan mengikuti Leadership forum. Hanya 60 dari 100 peserta Leadership Forum yang akan diberangkatkan ke Kabupaten Banggai, dengan dua tim besar untuk dua pulau yakni pulau Tembang, dan pulau Bajo Poat selama 6 hari. Dengan mengusung tema, “Samudera Karya Nusantara” Rubalang bekerja sama dengan Ikatan Alumni (IKA) Untad, langsungkan interview selama 3 hari di ruang IKA Untad, pada Rabu s.d jumat (1517/08). 100 calon peserta yang lolos tersebut, tidak hanya

mahasiswa aktif di Sulawesi Tengah, tetapi juga terdiri dari Aceh, Jawa, Kalimantan, Majene, Makasar, dan Ambon. “Kami ingin energi yang Rubalang bawa bisa hadir di seluruh Indonesia melalui peserta-peserta yang tersebar ini, mulai dari Aceh, Jawa, Kalimantan, Majene, Makasar, dan Ambon,” ungkap Moh. Tofan Saputra, Direktur Rubalang. Uma Fahria Soleh, leadher Project GYF 5, berharap melalui interview ini tersaring peserta terbaik dari seluruh peserta yang lolos tahap pertama. “Dari wawancara kami selama tiga hari ini, Rubalang mendapatkan peserta-peserta terbaik. Juga peserta dari luar Palu, mampu melewati tahap kedua ini, sehingga Rubalang bisa melebarkan sayap dan menggandakan diri untuk kebaikan,” harap Uma. Fainnes Mekiyunior Leasa, salah satu calon peserta dari Universitas Pattimura, Maluku, begitu bersemangat mengikuti tahap ini. Ia membulatkan tekad dan berharap besar bisa lulus pada tahap kedua. “Besar harapan saya ingin lulus sebagai Peserta GYF 5. Saya ingin memajukan daerah saya dengan menimba pengalaman di sini. Tetapi, jika saya belum lolos, saya akan mendaftar tahun depan, tutur Fainnes, pasca interview melalui telepon seluler. ikr

Peduli Gempa Lombok TBM Axis kirim 6 relawan Medis Bencana di Lombok mengguncang Indonesia, tak ayal menarik seluruh perhatian insan dunia terlebih Indonesia. Berbagai kegiatan sosial digencarkan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang di camp-camp pengungsian. Kebutuhan para korban gempa yang tempat tinggal mereka telah rata dengan tanah, mendatangkan sejumlah relawan dari penjuru dunia. Tenaga Bantuan Medis (TBM) Axis, Fakultas Kedokteran (FK), berangkatkan tim sebagai relawan tim medis Axis For Humanity menuju Lombok, pada Jumat (10/08) dari bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, selama 5 hari. Tim dilepas oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, drg Tri Setyawati, MSc dan wakil dekan Bidang Kemahasiswaan dan alumni, dr Sumarni MKes Sp Gk beserta jajarannya. TBM Axis yang membawa seluruh bantuan yang telah dikumpulkan pada kegiatan Axis For Humanity, Aksi Ulur Tangan Lombok, berjumlah 6 orang yang dipimpin langsung oleh 2 dewan Pembina TBM Axis beserta 4 orang anggota. Keenam orang tersebut yakni; dr Aristo SpU, dr Imtihanah Amri MKes SpAn, dr Aditya Febriansyah Putra, dr Fandy Patandung Andi Lolo, dr Mutia Nur Rahmi, dan Muh Fitrah Rahardi Salatu. Tim mengunjungi Teluk Nara, tepatnya Desa Malaka, lalu Desa Gengegelan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Setelah dua desa itu, tim melanjutkan perjalanan ke posko induk PDUI di Desa Boyotan Asli dan Amor Amor Kecamatan

dr Aristo sedang menangani salah seorang pasien di Kecamatan Kayangan (Dok. TBM Axis)

Kayangan. Setelah berkoordinasi dengan ketua PDUI, tim menyisir beberapa dusun di pedalaman Kecamatan Kayangan, untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan dan penyaluran dana bantuan kepada posko PDUI. “Di teluk Nara, ada sekitar 20 pasien yang kami

tangani, dengan kasus terbanyak dispepsia, cephalgia, dan ISPA. Kami menemukan 1 pasien close fraktur namun menolak di evakuasi, sehingga kami berikan obat analgesik. Sedangkan di Desa Ganggelan, ada 40 pasien. Kasus yang ditemukan sama dengan di Teluk Nara, ISPA dan dispepsia, ditambah Hipertensi dan Diare,” tutur dr Mutia. Menyambung penjelasan dr Mutia, dr Aristo SpU mengatakan bahwa di kecamatan Kayangan pada 13 Agustus, terdapat 86 orang pasien yang akan diperiksa yang terbagi dalam 4 posko pengungsian, juga Terdapat 1 pasien fraktur pelvis dan tidak ingin di rujuk. “Pada 14 Agustus, masih di kecamatan Kayangan, kami menemukan 36 pasien dengan kasus terbanyak ISPA, hipertensi, myalgia (Kampung Senumpeng Atas, Dusun Amor-amor Desa Gumentar). Di Dusun boyotan baru, ada 31 pasien dengan Kasus terbanyak dermatitis, Hipertensi, ISPA, dan diare. Sementara di Dusun Air Bari, ada 64 pasien dengan kasus terbanyak ISPA, Hipertensi, myalgia, 4 pasien gravid. Jadi total jumlah pasien 131 orang,” jelas dr Aristo. TBM Axis mengaku menemukan beberapa kendala di lapangan seperti bahasa, kurangnya informasi dan koordinasi terkait daerah yang minim pelayanan medis, akses jalan, dan keterbatasan obat-obatan untuk anak-anak. ikr


Iklan

Edisi 98 Agustus 2018

Dekan dan Seluruh Jajaran

1439 H

Tahun ke 6

Dekan dan Seluruh Jajaran

1439 H

Fakultas Pertanian Universitas Tadulako,

Fakultas Teknik Universitas Tadulako,

Dekan, Prof. Dr. Ir. Zainuddun Basri, PhD

Dekan, Prof. Dr. H. Amar Akbar Ali, S.T., M.T

Dekan dan Seluruh Jajaran

1439 H

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, Dekan, Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si. Dekan dan Seluruh Jajaran

1439 H

Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Dekan, Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc

Dekan dan Seluruh Jajaran

1439 H

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako, Dekan, Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes

Dekan dan Seluruh Jajaran

1439 H

Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako, Dekan, Dr. H. Lukman Nadjamuddin, M.Hum

16


17

Iklan

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

Kepala dan Seluruh Jajaran

Direktur dan Seluruh Jajaran

1439 H

1439 H

International Office Universitas Tadulako,

Pasca Sarjana Universitas Tadulako,

Kepala,

Direktur,

Prof. Ir. Marsetyo, M.Sc., Ag., Ph.D

Prof. Dr. Ir. Alam Anshary, M.Si.

Ketua dan Seluruh Jajaran

Ketua dan Seluruh Jajaran

1439 H

1439 H

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tadulako

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Tadulako Ketua,

Sekretaris, Dr. Golar, S.Hut, M.Si Dr Amiruddin Kade Msi.

Ketua, Ir. Donny M. Mangitung, M.Sc. Ph.D.

1439 H


Iklan

Edisi 98 Agustus 2018

Dekan dan Seluruh Jajaran

Tahun ke 6

Dekan dan Seluruh Jajaran

1439 H

1439 H

Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako,

Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako,

Dekan, Dr. Harifuddin Thahir, SE, MP

Dekan, Prof. Ir Burhanudin Sundu, M.Sc Ag,. PhD

Pimpinan dan Staf

Kepala dan Seluruh Jajaran

1439 H

1439 H

Unit Layanan Pengadaan Universitas Tadulako

Pimpinan dan Staf

1439 H

Satuan Pengawas Internal Universitas Tadulako

18


Infotorial

Edisi 98 Agustus 2018

Tahun ke 6

Salat Idul Adha dan Halal Bi Halal Universitas Tadulako

FOTO : AKHMAD USMAR NASKAH : IKERNATY SANDILY

Foto : Ryan Mumamad/Humas Untad

Sholat Idul Adha 1439 H, di Lapangan Islamic Center Perdos, diimami Ustaz Abdul Rahman, S.Ag

Rektor Untad, Prof Basir saat menyampaikan sambutan

Jabat salam usai seluruh rangkaian halal bi halal

Foto bersama sebagian civitas akademika Untad

Ibu Rektor Untad, Hj. Fadhliah Basir, S.Sos M.Si (Berkacamata) Mendengarkan Khotbah sambil membaca naskah khotbah

Penyembelihan hewan Qurban di halaman samping gedung Islamic Center

Foto bersama Ketua Panitia Shalat Idul Adha dan hala bi halal (keempat dari kiri), Ketua dan pengurus LDK UPIM 1438 H, Alumni LDK UPIM, dan tim Humas Untad


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.