Media Tadulako Edisi 112 Edisi Oktober

Page 1

112 OKTOBER

2019

Tahun Ke 76

Visi

Universitas Tadulako

Pada tahun 2020, Unggul dalam Pengabdian kepada Masyarakat melalui pengembangan Pendidikan dan Penelitian.

Misi Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu, modern, dan relevandengan kebutuhan pembangunan bangsa; Meningkatkan penyelenggaraan penelitian yang bermutu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang diabdikan bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan; Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat; dan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kerja sama dengan pihak lain yangsaling menguntungkan, tanpa adanya ikatan oleh haluan politik,kepercayaan, dan agama.

Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Untad Refleksikan Nilai Pancasila


Suara Redaksi

1

Edisi Edisi112 108Oktober Juni 20192019 - Tahun - Tahun ke 7ke 7

Editorial Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7 Desain & Layout : Andi Sarif / MT Foto Sampul : Muhammad Ryan, S.Ak/Humas Untad

https://issuu.com/mediatadulako

1 Oktober adalah

Perihal G30SPKI Ada sejumlah peristiwa yang terjadi

SMA untuk menontonnya di seluruh Indonesia.

ko dula ia Ta Med

Mungkin dengan minum teh sambil membaca buku atau mengklik situs peristiwa-peristiwa penting Bangsa kami, kami menghadiahkan berbagai macam

Assalamualaikum Wr wb Kawan pembaca Media Tadulako yang

pemberitaan. Pada rubrik Dialog Akademik sebuah peneli an mengenai taman gizi terpadu

berbahagia, Di bulan Oktober ini sejumlah prestasi diraih

hadir pada edisi ini. Kami juga menyajikan Kuliah

para mahasiswa Untad, menambah sederet

Umum SKK Migas dalam meningkatkan SDA,

kebanggaan di wajah kampus bumi kaktus. Meski

LPPM melaksanakan workshop sistem penjamin

seja nya kita sedang dibuat pusing dengan

mutu, aliansi mahasiswa Untad berkolaborasi

berbagai pemberitaan, kondisi poli k, hingga

dengan berbagai pihak mengadakan seminar

semangat membara mahasiswa Untad turun ke

inspirasi dengan bisnis digital. Ada juga

jalan.

peringatan Hari Kesak an Pancasila, Untad

Pada edisi yang mendeka

pada kita, lingkungan kita, dan bangsa kita, Bangsa Indonesia. Bersyukur saat ini kita mampu menikmati segala yang ada.

Pengantar Redaksi

penghujung

Laksanakan Upacara Bendera.

tahun, kami menyuguhkan suksesya Konferensi

Kuliah-kuliah umum masih terus

Internasional Kesehatan Masyarakat yang

berlangsung untuk mencerdaskan insan Tadulako,

digarap oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat.

hampir di semua Program Studi. Fakultas Teknik

Para pelaksana kegiatan menghadirkan

melaksanakan Seminar Nasional, Fakultas

pembicara-pembicara yang luar biasa dan

Kehutanan melaksanakan pekan Bak

notabene pakar kesehatan. Sehingga dengan

seminar nasional Prodi Matema ka, dan

waktu yang lumayan lama, mereka membahas

sejumlah ak vitas di tataran Fakultas.

tuntas seluruh rangkaian acara. Kami juga menghadirkan salah satu akademisi Untad dalam rubrik ProďŹ l. Ia seseorang

Sosial,

Tidak ke nggalan gerakan-gerakan mahasiswa yang terus berekspansi melalui unitunit kegiatan mahasiswa. Meski

dak semua

y a n g p e r i a n g , d a n b e ke r j a ke r a s . Ka m i

dapat kami rangkum karena keterbatasan space,

mewawancarainya secara khusus dan secara

kami sangat berharap Media Tadulako selalu

khusus pula memberikan untuk anda, kawan

memiliki ruang di ha pembaca sekalian.

pembaca. Selain itu kami menghadirkan opini

Pembaca MT,

singkat dan sederhana mengenai literasi. Karena

Dari edisi ke edisi, kami berharap MT selalu

literasi hingga sejauh ini masih menjadi PR

mampu memberikan informasi yang

bersama. Bahwa membaca, menulis, hingga

mengedukasi dan memberikan informasi

kemampuan untuk memahami adalah makna

sebagaimana taglinenya, inform, inspire, and

luas dari literasi itu sendiri.

educate. Selamat menikma suguhan kami, selamat membaca.

Sidang pembaca. Dengan kerja keras dan semangat reporter

dan diwajibkan siswa Sekolah Dasar hinga

Indonesia. Termasuk peristiwa yang diperingati pada tanggal 1 Oktober. Menyebut tanggal 1 Oktober, kiranya ingatan kita meski tidak mengalami lansung kejadian itu, pastinya masih berputar-putar sejarah Gerakan 30 September PKI. Kita tentu tahu apa yang terjadi masa itu. Buku-buku pelajaran kita sudah membahasnya. Tidak ketinggalan situs-situs website menyajikan data itu. Yang lagi booming juga demikian. Kita tinggal mengklik, akan ada orang yang

Dilansir dari historia.id, film Pengkhianatan G30S/PKI melukiskan bagaimana para perwira tinggi Angkatan Darat (AD) yang diculik ke Lubang Buaya, digambarkan mengalami penyiksaan hebat. Tu b u h m e r e ka d i s a y a t - s a y a t d a n diperlakukan secara biadab. Bisa jadi, gambaran itu terinspirasi dari laporanlaporan berita yang dimuat Berita Yudha pada 9 Oktober 1965. Koran milik tentara itu bahkan menyebut tentang para jenderal yang dicukil matanya serta alat-alat kelamin mereka dipotong oleh para aktivis Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), sebuah organ perempuan yang menjadi bagian dari PKI.

dengan manis menjelaskan tentang

Kenyataanya tidak seperti itu.

peristiwa mengerikan itu melalui akun

Dalam laporan visum et repertum yang

youtube. Ada berbagai informasi tentang ini

didapat sejarawan Ben Anderson dan diungkapkan dalam "How did the General

beredar di internet. Ada yang bilang dilebih-

Dies?" jurnal Indonesia, April 1987,

lebihkan, ada pula yang bilang itu benar

disebutkan bahwa keadaan jenazah hanya

adanya. Kita coba mengulas sedikit saja dari

dipenuhi luka tembak.

sebagian data yang ada. G30SPKI adalah

Pada masa Soeharto, tanggal 30

gerakan yang ingin menggulingkan rezim

September, diperintahkan untuk menaikkan

orde lama, masa pemerintahan Presiden

bendera setengah tiang, dan keesokkan

Soekarno, lalu mengubah Indonesia menjadi

harinya tanggal 1 Oktober bendera

negara komunis. DN Aidit kemudian

dinaikkan penuh. Setelah Soeharto lengser,

m e m i m p i n g e r a ka n i n i y a n g j u g a

kebiasaan ini tidak lagi seketat dulu. Setiap

merupakan Ketua PKI (Partai Komunis

tanggal 1 Oktober, secara serempak

Indonesia).

Upacara Bendera dilakukan. Hal ini sebagai

Maha pentingnya peristiwa ini, entah berhenti kapan, setiap tanggal 30 September, sering dilakukan pemutaran film GS30PKI dan berlangsunglah diskusi-diskusi. Dahulu, pada masa orde baru, setiap tanggal 30 September TVRI selalu menayangkan film pengkhianatan G30S/PKI

simbol kemenangan atas pancasila yang mampu menangkal ideologi Komunis. Dewasa ini, apa yang harus kita lakukan sebagai generasi bangsa? Tentu saja terus belajar, dan tidak melupakan sejarah.

Visit Us

mediatadulako @media_tadulako Media Tadulako

Pembina: Rektor Universitas Tadulako. Pengarah: Dr. Lukman M.Hum., Dr. Muh. Nur Ali M.Si., Dr. Ir. Sagaf M.P., Dr. Amar S.T.,M.T Pimpinan Umum/Penanggungjawab: Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si. Dewan Redaksi: Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir, SE., MS., Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si., Dr. Arianto, M.Si., Dr. Ridwan Tahir, SH., MH., Takbir Launtina, S.Sos., Pemimpin Redaksi: Andi Akifah, S.Sos., M.ICT., Wakil Pemimpin Redaksi: Ikerniaty Sandili, S.Ikom. Redaktur Rubrik: Drs. Samsumarlin, M.Si, Isrun, SP., MP., Akhmad Usmar, S.Sos, Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd Editor : Ikerniaty Sandili, S.Ikom., Rani Astriani Redaktur Pelaksana: Rani Astriani, S.Pd. Layouter: Andi Sarif, S.Ak Reporter: Vivi Sasmita S.Si., Adrian Christianto Katili, Nabila, Rijal Rahim Distributor: Ahmad Fauzan Kesekretariatan: Drs. Sammen, M.Pd., Alamat Redaksi: Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Lt. 1 Nomor 112 Gedung Rektorat Universitas Tadulako. Fanpage FB: Media Tadulako Twitter: @mediatadulako Instagram : Mediatadulako

inform, inspire, and educate


Profil

2

Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

Dr Amiruddin Kade MSi “Dosen yang Selalu Ingin Bermanfaat” “Saya itu orang yang paling mengutamakan bagaimana bisa bekerja

BPPS. Barulah setelah lama

“Saya bangga karena selalu

mengabdi, ia berhasil

sehat dan diberi amanah.

menyelesaikan pendidikan

Alhamdulilla saya dipercaya

Doktornya dengan biaya pribadi.

memimpin tim di Untad. Dan

sama dengan semua orang

Dosen yang kini menjadi

bersama tim, saya bisa memberikan

yang punya niat yang

sekretaris LPPMP Universitas

manfaat yang lebih banyak kepada

baik, bagaimana

Tadulako (Untad) itu, bercerita

orang lain. Salah satu yang berkesan

mengenai perjuangannya sejak awal

untuk saya adalah amanah menjadi

di universitas ini. Untuk itu,

membangun sebuah tim

mengajukan diri sebagai tenaga

ketua tim Akreditasi. Walaupun

alhamdulillah bulan ini saya punya

kerja yang baik. Moto saya

pengajar di Untad 25 tahun silam.

kampus kita ini belum akreditasi A,

publikasi internasional terindeks

Ay a h d a r i F i t r i I n d a Pr a t i w i

tapi sudah mendekati. Perjuangan,

scopus, saya terus berupaya supaya

(mahasiswa Akuntasi Untad), Sri

dengan kondisi Untad saat ini, kami

saya punya karya ilmiah sebanyak

orang lain, dan punya

Rezeki Amalia (mahasiswa Fakultas

sudah mencoba, ternyata ya masih

mungkin dan tentunya bermanfaat.

banyak teman dan tidak

Hukum Unhas), Muhammad Yusuf

B, tapi bisa dibilang ini B besar,

Tinggal itu upaya yang terus saya

dan Muhammad Hanif ini baru

sudah mendekati A. Dengan kondisi

lakukan untuk menjadi guru besar,

berhasil memiliki rumah sendiri di

Untad saat ini, memang perlu

karena kalau dari persyaratan yang

tahun 2005. Banyak pengalaman,

perjuangan yang tidak semulus

lain alhamdulillah sudah cukup.

baik suka maupun duka yang ia

universitas lain. Tapi, dengan itu

Alhamdulillah dalam upaya ini,

peroleh. Namun semua itu justru

kami tidak merasa berkecil hati dan

universitas juga sangat membantu

semakin meningkatkan semangatnya

yakin bahwa universitas kita ini akan

saya dan tim dalam upaya-upaya

untuk menjadi lebih baik.

besar dan akan masuk dalam jajaran

pencapaian itu. Untuk saat ini

“Saya dari kalangan yang bukan

universitas yang besar. Saya selalu

publikasi penelitian saya sudah 127

orang kaya, orang tua saya petani.

berkeyakinan bahwa kerja dalam tim

diantaranya 2 sudah terpublikasi di

Sejak pindah ke Palu dan mengajar di

itu jauh lebih baik daripada bekerja

luar negeri dan scopusnya 1, tapi

Untad, 2005 baru punya rumah

sendiri,” tandasnya.

saya butuh sekitar 200-an angka

adalah bermanfaat bagi

punya musuh”. Dr Amiruddin, sapaan akrab dosen kelahiran Bone Selatan, 50 tahun silam, tepat 3 Juli 1969. Lahir dari keluarga petani dengan ekonomi pas-pasan tidak menyurutkan semangatnya untuk mengenyam pendidikan, hingga bisa berada pada posisi ini. Mendengar namanya, tentunya hanya segelintir masyarakat Untad yang tidak mengenalnya. Pembawaan dirinya yang nampak selalu happy, suka bercanda, dan tentunya semangat. Terlibat bertim dengannya, selalu menjadikan suasana mencair. Terlebih kegiatan yang dilakukan di luar Untad dan Palu. Putra bungsu dari 9 bersaudara ini, menyelesaikan S1-nya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang yang sekarang beralih nama menjadi Universitas Negeri Makassar, dengan beasiswa Ikatan Dinas. Dosen yang telah mengabdikan dirinya di Universitas Ta d u l a k o s e j a k 1 9 9 4 i n i , kemudian melanjutkan pendidikan magisternya di I n s t i t u t Te k n o l o g i Bandung (ITB) d e n g a n beasiswa

tetap. Saya tidak pernah merasa

Dosen yang mengidolakan

kredit penelitian, karena saya lektor

terlalu susah, karena tidak pernah

almarhum BJ Habibie dan Prof. Dr.

kepala golongan 4A,” ungkapnya

berpikir lebih dari kemampuan,

Ir. H. Muhammad Basir Cyio SE., MP

dengan senyum khasnya.

kalau dari segi finansial, saya tidak

itu, bercita-cita menjadi seorang

Dalam semangatnya menebar

pernah berpikir terlalu luar biasa.

guru besar. Berbekal 127 publikasi

manfaat untuk kampus tercintanya

Tapi dari sisi ide-ide, saya selalu

yang 2 diantaranya telah

ini, Dr. Amiruddin telah meraih

berusaha berpikir lebih dari orang

terpublikasi di

jurnal luar negeri

banyak kepercayaan dan prestasi.

lain, hingga saya pernah menjadi

dan 1 artikel terindeks Scopus

Selain menjabat sebagai sekretaris

dosen berprestasi dan alhamdulillah

dengan judul “Effect of Jigsaw

LPPMP Untad sejak 2017 hingga

diberi banyak amanah di Untad ini

Strategy and Learning Style to

sekarang, ia pun pernah menjadi

untuk dikerjakan,” tuturnya.

Conceptual Understanding on Senior

ketua Prodi Pendidikan Fisika (2004-

Meski sempat terkendala biaya

Hight School Students” yang di

2008), sekretaris PSG (2007-2012),

saat mengenyam pendidikannya,

publikasikan oleh International

ketua panitia sertifikasi guru (2013-

saat ini, Suami dari Rismawati S.Pd

Journal Emerging Technologies in

2016), ketua tim akreditasi institusi,

itu, hanya menganggap cara

Learning, masih berupaya untuk

ketua tim penyusun Rencana Strategi

bagaimana ia selalu bisa berbuat

terus meningkatkan publikasinya

Universitas 2020-2024, ketua tim

baik kepada orang lain dan selalu

hingga 200 angka kredit penelitian,

penyusun draft Permenristekdikti

bisa bekerja sama dengan semua

guna memenuhi syarat mewujudkan

tentang standar pelayanan minimum

orang, bagaimana membentuk suatu

keinginannya menjadi seorang

Untad, ketua tim penyususn visi misi

tim kerja yang baik sebagai

Profesor.

Untad 2020-2045, ketua tim

tantangan untuknya. Dosen

“Cita-cita yang belum tercapai

penyusun rencana strategi Bisnis

Pendidikan Fisika ini, selalu senang

adalah menjadi guru besar karena

Untad 2020-2024, tim penyusun

da n be rsyu k u r a pa bila dibe ri

semua dosen tentu ingin menjadi

draft Permenristekdikti tentang

kepercayaan untuk hal-hal yang

guru besar. Saya masih harus terus

pembagian tugas jabatan di

mengandung manfaat bagi banyak

berusaha terutama untuk karya-

lingkungan Untad, sekretaris panitia

orang, terutama untuk masyarakat

karya ilmiah. Saya masih berusaha

pemilihan Rektor 2019-2023, Auditor

bagaimana bisa menjadi guru besar

mutu nasional dan instruktur

dan bisa bermanfaat bagi orang lain

nasional SPMI. Vv

Untad.


3

Liputan Khusus Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7 Ket. Foto: Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof Dr Amar ST MT memberikan cendera mata pada Dr. Nigel Stace dari Newcastel University, Australia (Foto: Ikerniaty Sandili/MT)

konferensi internsional FKM Jadi Solusi Permasalahan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM),

akan berlangsung ini, akan muncul solusi-

internasional yang diadakan juga bertujuan

menuturkan bahwa pemerintah Bangladesh

Universitas Tadulako (Untad),

solusi dan ide-ide yang dapat mengkaver

untuk menampilkan serta mempublikasikan

telah menyediakan tenda-tenda kesehatan

mengadakan Konferensi Internasional

permasalahan-permasalahan yang berkaitan

hasil penelitian dari dosen-dosen FKM.

dan mendirikan, laboratorium mikroskopi

dengan menghadirkan pemateri dari manca Negara, dengan bertajuk

dengan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

“Selain itu konferensi nasional ini juga

dan fasilitas untuk tes pada pengidap TB.

Dr Amar berharap agar semua peserta yang

ditujukan agar dosen-dosen dari FKM dapat

“Pemerintah Bangladesh telah mendirikan

“Capacity Building Public Health

dapat memperkaya ilmu, jeli dan lebih

mempublikasikan hasil penelitiannya, dan

199 camp kesehatan, selain itu Bangladesh

Public”, di aula Hotel Best Western,

mengidenti ikasi isu tentang kesehatan yang

dapat diupload jurnal internasional,”

Rural Advancement Committee (BRAC) juga

pada Sabtu (19/10). Pemateri dalam Konferensi Internasional

sedang berkembang saat ini.

tambahnya.

mendirikan 15 laboratorium mikroskopis dan

“Mudah-mudahan dari konferensi ini, seluruh

Pada pelaksanaanya, Dr Rosmala mengatakan

2 fasilitas khusus penanganan gen untuk tes

peserta dapat memperluas pengetahuan dan

bahwa Konferensi Internasional ini baru

kasus TB,” tuturnya.

yakni Prof Dr Ma Yin Nu, dari Departemen of

informasi mengenai concern kesehatan yang

dapat terlaksana di tahun ini, dikarenakan

Dari data penelitian National Tuberculosis

Community Medicine Bangladesh, Dr Nigel

ada di masyarakat, serta menjadi orang-orang

bencana alam yang menimpa kota Palu dan

Control Program yang dilakukan di tenda-

Stace dari Newcastle University, Australia, dan

yang lebih jeli dan dapat mengidenti ikasi isu-

sekitarnya di tahun kemarin.

tenda pengungsian Ukhiya dan Teknaf,

Prof Dr Ridwan Amiruddin SKm MKes MSc Ph

isu yang berkembang berkaitan dengan

“Sebenarnya, pelaksanaan kegiatan ini

tercatat lebih dari 4000 orang yang diperiksa

dari Universitas Hasanuddin, Makassar.

kesehatan yang ada di masyarakat,” ujar Dr

dijadwalkan dan direncanakan pada bulan

mengidap TB.

Konferensi tersebut dihadiri Wakil Rektor

Amar.

Oktober tahun lalu, agar cepat dalam

“Ada 4725 orang total pengungsi yang

Bidang Pengembangan dan Kerjasama (Warek

Pada kesempatan yang sama, usai Konferensi,

mengejar akreditasi. Tetapi kita tidak tahu

dilaporkan mengidap TB, selama beberapa

Banjas), sekaligus membuka konferensi

Dekan FKM, Dr Nurdin MSi MKes mengatakan

r e n c a n a T u h a n , s e h i n g g a k e g i a t a n

waktu kami mencoba membantu dengan

dengan resmi. Selain itu konferensi itu

bahwa konferensi tersebut merupakan kali

Internasional Conference harus diundur dan

memberikan pengobatan, dan program

dihadiri kurang lebih 650 mahasiswa, 7 orang

kedua bagi FKM. Ia berharap, para peserta

terlaksana pada hari ini,” pungkas Dr Rosmala.

orientasi untuk penyembuhan para penderita

presenter, dan para dosen FKM. Dalam

mampu mengambil ilmu sebanyak-banyaknya

Dalam pelaksanaannya ada kurang lebih 800

TB,” jelasnya.

penyampaian sambutannya, Warek Banjas,

pada para pemateri yang notabene adalah

p e s e r t a , d a n b e b e r a p a d i a n t a r a n y a

D i a k h i r m a t e r i n y a P r o f M a Y i n N u

Prof Dr Amar ST MT mengapresiasi dan

praktisi kesehatan.

merupakan agensi kesehatan, keluarga

menuturkan, agar kiranya pemerintah dan

bangga pada FKM atas capaiannya.

“Ini konferensi yang kedua. Yang pertama itu

berencana dan populasi nasional, kepala

masyarakat sekitar menjadi lebih aware serta

“Saya mengapresiasi FKM, khususnya kepada

dilaksanakan oleh Gizi, dan kedua Kesehatan

kantor kesehatan kota Palu dan kepala kantor

melatih lebih banyak tenaga kesehatan, agar

seluruh panitia penyelenggara dalam

Masyarakat. Harapannya, kita semua dapat

kesehatan provinsi Sulawesi Tengah.

d a p a t t e r c a p a i n y a p r o s p e r i t y p a d a

Konferensi Internasional ini. Serta suatu

mengambil ilmu, dari pemaparan materi yang

“Dengan adanya budaya akademik seperti ini,

masyarakat di masa mendatang. Dalam kegiatan tersebut, selain pemateri ada s e j u m l a h t i m ya n g a k a n p r e s e n t a s i , diantaranya (1) Diah Mutiasari, Indah Puspasari Kiay Demaki, dan miranti dengan judul Clean and Healthy Lifestyle Behavior Three Months Post Disaster Palu. (2) Rosmala Nur ST, dan Ika Fitrasyah dengan judul Womens Reaction and Helah Disorders Caused By Abuse During The Pregnancy-Postpartum P e r i o d . ( 3 ) H e r m a wa n d e n g a n j u d u l Implementation of Local Regulation No 3 On 2015 About Smokr Free Area at Kamonji Community Health Center Palu Barat District Palu. Dan (4) Tamrin Talebe, Haerani Harun, Anwar Daud, Veni Hadju, Ridwan Amiruddin, Rahma, Abdul Faris, Miranti, M Sabir denan judul penelitian The Quran View of Cigarette Smoke Exposure in Pregnant Mothers. Adr/Jnk/Pr

kebanggaan dalam menyambut pemateri dari

d i s a m p a i k a n p a r a p e m a t e r i . K a m i

tentunya kami berharap agar FKM dapat

universitas berbeda yang sudah datang jauh-

mengundang para pemateri ini, karena

menjadi lebih maju, dan bisa setara dengan

jauh, untuk berbagi ilmu dan pengalaman di

disiplin ilmu mereka. Mereka semua adalah

FKM yang ada di universitas lainnya. Dan

bidang kesehatan masyarakat,” tutur Prof

praktisi kesehatan, yang tentunya mampu

diakhir dari kegiatan ini semua peserta dapat

Amar.

menambah pengetahuan bagi peserta, dan

mendapatkan manfaat serta menerapkannya

Lebih lanjut, Warek Banjas menjelaskan

seluruh yang hadir,” ucap Dr Nurdin.

dalam kehidupan mereka khususnya di bidang

tentang sepuluh permasalahan utama dalam

Ditemui reporter Media Tadulako, Dr Rosmala

akademik dan kesehatan,” papar Dr Rosmala.

kesehatan dan menjadi concern publik.

Nur MSi selaku ketua panitia mengungkapkan

Salah seorang pemateri, Dr Ma Yin Nu,

“Ada beberapa permasalahan utama yang

bahwa, konferensi nasional diadakan dalam

menjelaskan tentang Foricibly Fisplaced

berkaitan dengan kesehatan masyarakat,

rangka meningkatkan akreditas dari FKM,

M y a n m a r N a t i o n a l ( F D M N s ) y a i t u

diantaranya dampak negative alcohol, food

karena menjadi salah satu syarat dari

perkumpulan lembaga kemanusiaan yang

safety, health care association infectio, HIV,

akreditasi.

membantu merilis dokumen untuk bantuan

Obesitas, Narkoba, Tuberculosis dan lain

“Latar belakang diadakannya konferensi

kesehatan yang diberikan kepada Rohingya

sebagainya,” imbuhnya.

nasional adalah tuntutan dari FKM tentang

kepada para penderita Tuberculosis.

Diakhir sambutannya, Prof Amar menuturkan

akreditasi yang akan datang. Pada salah satu

“Ada sekitar 919.000 pengungsi Rohingya

bahwa melalui Konferensi Internasional yang

persyaratan outputnya mahasiswa harus

orang menghadapi masalah kesehatan yang

dilaksanakan ini, dapat menjawab salah satu

pernah mengikuti International Conference

serius salah satunya Tuberculosis (TB),

solusi pada permasalahan utama dalam

dan menjadi presenter dalam International

menyeberang menggunakan rakit dari

kesehatan, dan seluruh peserta dapat lebih

Conference,” jelas Dr Rosmala.

Myanmar ke Bangladesh sejak bulan Agustus

mengidenti ikasi isu-isu tentang kesehatan.

Dr Rosmala menambahkan, selain dengan

2019,” jelasnya.

“Saya percaya bahwa dalam konferensi yang

mengejar pencapaian akreditasi, konferensi

Menyikapi hal tersebut Prof Ma Yin Nu,


Opini

4

Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

Kolaborasi Antar Pihak dalam Mengatasi permasalahan Akar Rumput di Dunia Literasi Oleh: Annisa Mau'izhoh* Kita tahu peringkat Negara Indonesia dalam literasi sangat memprihatinkan. Dari hasil penelitian Programme For International Student Assesment (PISA), pada tahun 2012, budaya literasi Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara yang diteliti. Tidak hanya penelitian dari PISA, beberapa penelitian juga menyodorkan hasil yang menempatkan Indonesia di baris-baris terakhir.

buku yang bersampul debu. Pada siswa kelas

menjadi pendukung yang luar biasa. Dapat

rendah (kelas I-III), bagaimana agar mereka

menjadi satu formula membumikan literasi.

mau membaca padahal belum bisa membaca?

Masa kini, ketika sejumlah fase telah

misalnya. Hal ini pernah dilakukan salah seorang relawan Indonesia Mengajar. Sebelum meminta siswa membaca, relawan itu

Seberapa lama para guru menunggu siswanya

dilewati bangsa kita, kompetisi sudah

berdongeng atau membacakan buku dongeng

tidak hanya membuka halaman demi halaman

semestinya pelan-pelan terhapus. Kita

dengan menggunakan kostum menyesuaikan

harusnya lebih fokus pada kolaborasi.

den ga n tokoh cerit a . Metode-metode

Telebih jika kondisi tersebut melanda

Menghimpun sejumlah keahlian masing-

berdongeng, dapat diperoleh dari vidio-vidio

sekolah-sekolah yang ada di pelosok. Akses

masing untuk membuat ledakan yang luar

di youtube, dan media lainnya, tidak hanya

mencari gambar di buku mereka?

b u ku ya n g s u s a h . K a l a u p u n a d a , ya

biasa. Ledakan itu dapat kita lakukan dalam

menunggu bahan ajar dan panduan yang telah

kebanyakan buku-buku nonteks saja. Ada juga

dunia literasi. Para pegiat literasi tidak

disusun. Akses melalui teknologi, dapat

kasus, buku-bukunya tidak terurus karena

bergerak sendiri-sendiri. Setiap komunitas

diperoleh melalui para pegiat-pegiat literasi,

tidak ada ruang perpustakaan. Ditambah para

literasi mendirikan taman baca, atau

sosial, dan orang-orang yang turun ke

guru yang tidak memiliki minat baca.

sederhananya lapak baca. Melakukan

lapangan. Terlebih tenaga pengajar yang akses

Bagaimana mau mendorong siswanya

kampanye donasi buku, dan lain-lain. Para

ke kota sedikit sulit.

membaca? Di perkotaan, jika sekolah-sekolah

guru sibuk menghimbau siswa membaca, tapi

Masyarakat dan orang tua, selain

buku yang ada di sekolah itu-itu saja.

mendukung anak-anak untuk bersekolah,

hanya mampu memberikan buku seadanya,

S e m e n t a ra Pe m e r i n t a h , m e n j a l a n ka n

masyarakat dan orang tua perlu memberikan

Penelitian tersebut mengarah pada

para siswa tidak perlu khawatir. Ada sejumlah

programnya, misalnya melalui peraturan

ruang untuk membaca. Sehari 10 menit

anak-anak hingga usia 15 tahun. Karena

t o k o b u k u d a n p e r p u s t a k a a n y a n g

perundang-undangan, dan perpustakaan

menyelesaikan bacaannya. Orang tua

sebenarnya di Indonesia, masyarakat dewasa

menyediakan buku. Bahkan di perpustakaan

keliling yang dilakukan Dinas Perpustakaan

mengecek kembali bacaan anaknya ketika di

s u d a h b a n y a k y a n g m e l e k b u k u .

yang tersebar, kita dapat meminjam buku yang

dan Kearsipan Daerah. Semua berjalan

sekolah. Orang tua dan anak yang tidak bisa

Menghabiskan seluruh waktunya untuk

kita sukai dengan gratis. Tidak hanya itu, pada

sendiri-sendiri. Padahal tujuan kita satu,

hidup tanpa gadget, memberi ruang memori

membaca. Mereka bahkan sengaja membuat

hari-hari libur, minggu misalnya, mulai marak

mengembangkan budaya baca-tulis.

smartphone atau androidnya untuk aplikasi-

waktu-waktu khusus untuk menuntaskan

lapak-lapak baca di tempat-tempat umum.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi

bacaan mereka. Lantas benarkah anak-anak

Kita bisa bersantai, makan siomai sambil baca

referensi kolaborasi yang apik. Pertama,

m e m i l i k i m i n a t b a c a y a n g r e n d a h ,

buku. Menarik kan?

sebagaimana diklaim dalam penelitian tersebut?

aplikasi yang mendukung literasi. Misalnya aplikasi dongeng, dan lain-lain.

pemerintah melalui Dinas Perpustakaan dan

Dari segala model kolaborasi lainnya,

Dari sejumlah kendala-kendala klise,

Kearsipan Daerah, Dinas Pendidikan dan

tentu kita harus sabar. Anak-anak sudah

ada satu langkah jitu yang dapat kita lakukan

Kebudayaan, ataupun Balai Bahasa, dan dinas

bertahun-tahun tidak suka membaca, dan kita

Bisa ya, dan bisa juga itu keliru. Di

bersama untuk mengembangkan budaya baca

terkait lainnya, menjaring pegiat-pegiat

butuh waktu bertahun-tahun juga untuk

s e k o l a h - s e k o l a h t e l a h d i b e r l a k u k a n

d i ka l a n ga n a n a k- a n a k , p e m u d a , d a n

literasi. Mengajak duduk bersama, sharing

mengembalikan kebiasaan mereka membaca

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015

masyarakat, yakni kolaborasi. Kolaborasi

berbagai program yang mampu menjadi solusi

kembali. Setelah membaca sudah dibiasakan,

Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Gerakan-

m e r u p a k a n k i a t y a n g t i d a k h a n y a

dari permasalahan akar rumput di perkotaan

dan sudah terbiasa, barulah budaya tulis atau

gerakan mencanangkan budaya membaca

membumikan membaca, tetapi menggandeng

maupun daerah, dan pelosok. Para pegiat

literasi tulis, dikembangkan. Kalau kita sudah

semakin menemukan poros terealisasi,

menulis dalam satu langkah. Sebab menulis

literasi, pada kesehariannya bertemu

terbiasa membaca, dorongan untuk menulis

dengan program Gerakan Literasi Sekolah

menjadi hal penting dalam membaca. Apa

langsung masyarakat, dan anak-anak. Mereka

lebih mampu diterima. Ketika membaca, para

atau GLS. Produk GLS hampir rata-rata adalah

yang kita baca, kalau tidak ada yang ditulis?

menemukan anak-anak yang haus buku

pembuat keputusan, para guru, pegiat literasi,

perpustakaan sekolah, pojok baca di kelas,

Seperti yang dikatakan Imam Sya i`i, ikatlah

b a c a a n . K e d a t a n g a n m e r e k a s e l a l u

pemerintah, masyarakat dan orang tua, dapat

pembiasaan membaca buku nonteks 15 menit

ilmu dengan tulisan.

dikerubungi, buku-buku mereka laris menjadi

meminta untuk mereview, bacaan mereka.

langganan. Kisah ini pernah diceritakan para

Membuat rangkuman, bahkan sesederhana

sebelum pelajaran dimulai, mading, dan lain-

Kolaborasi yang dimaksud adalah

lain. Tapi seberapa sering dievaluasi?

kolaborasi antar pemerintah, para guru,

relawan Pustaka Bergerak. Bukan mereka lagi

menyalin kembali. Karena kembali lagi pada

Perpustakaan dan pojok baca, sudahkah buku-

masyarakat, orang tua, dan pegiat-pegiat

yang menghalau anak-anak untuk membaca.

pesan Imam sya i`i tadi, ilmu harus diikat

bukunya mampu menarik hati siswa untuk

Literasi. Karena abad ke-21 adalah abad

Mereka yang dibegal.

dengan tulisan.

membaca? Menarikkah metode membaca

millenium, dimana manusia-manusia milenial

Di penempatan relawan-relawan

Dengan kolaborasi, kekuatan yang

buku sebelum pelajaran dimulai? Dan seluruh

s u d a h s e m a k i n m a m p u m e m a h a m i

pendidikan, misalnya melalui Yayasan

dihimpun lebih kuat. Penerapan teknologi di

pertanyaan yang dapat mengupgrade gerakan

k e c a n g g i h a n t e k n o l o g i . D e n g a n

Gerakan Indonesia Mengajar, para relawan

era digital, dan juga literasi digital, mulai dari

literasi. Karena di lapangan, kebanyakan

memanfaatkan teknologi, kita bisa beralih

menemukan anak-anak yang selalu ingin

anak-anak hingga orang dewasa. Karena

buku-buku yang berjejer di perpustakaan

pada literasi digital. Tetapi literasid digital

memiliki bahan bacaan baru. Dahaga mereka

berbicara abad 21 sama dengan berbicara era

sekolah adalah buku-buku teks pelajaran yang

tentu tidak serta merta menjadi solusi

tidak hilang sekalipun perpustakaan keliling

digital. Jika kita tidak memahami perihal abad

membosankan. Buku-buku LKS, dan buku-

permasalahan-permasalahan akar rumput

hadir, karena hanya sejenak saja. Belum kalau

sekarang, generasi kini akan awam dengan

buku yang telah usang dan mulai jadi sarang

yang ada di bumi pertiwi ini. Sehingga dengan

sekolah mereka tidak sempat disambangi

teknologi. Radiasi buruk teknologi imbas pada

rayap. Belum lagi bau apek hasil dari buku-

berkolaborasi, era digital akan mampu

karena jauh di pelosok. Sehingga para pekerja-

pengguna yang awam. Sehingga teknologi

pekerja sosial, para relawan-relawan,

tidak mampu membantu. Karena tanpa

menjadi jawaban. P a r a g u r u , k e t i k a

literasi, kemampuan mengambil tindakan, memberi keputusan nampak absurd, sebab

membiasakan literasi di awal

tidak ada dasar yang menunjang mengambil

pembelajaran perlu menyentuh

segala keputusan itu. Literasi pada hakikatnya

dunia kreatif. Tidak meminta

mencangkup segala hal, tidak sebatas baca

siswa membaca begitu saja.

dan menulis.

Perlu dihantar dengan dongeng

*) Nama pena


5

Dialog Akademik Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Pada Taman Gizi Pangan Terpadu Kolaborasi Dosen Pertanian dan Biologi dalam penelitian Stategi Unggulan Pengembangan desa mitra adalah hal penting dalam aplikasi riset guna memperkenalkan sains dan iptek kepada masyarakat. Ini karena sains dan Iptek merupakan kebutuhan yang mendesak dan sejalan dengan pembangunan desa Root of problem yang harus diatasi. Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tersebut? T i m p e n g a b d i a n k e p a d a masyarakat melalui PPDM ini diketuai oleh Dr Ir Abdul Rahim Thaha MP dengan Dr Umrah MSi dan Dr Asrul SP MP. Masyarakat setempat juga turut m e m b a n t u u p a y a p e n e r a p a n penelitian dan pengabdian yang berjudul “Desa Sentra Organic Farming P r o d u k t i f m e l a l u i P e n e r a p a n Biofertilizer dan Biopestisida berbasis Agroteknologi pada Taman Gizi Pangan Terpadu� ini. D i m a n a p e n e l i t i a n i n i dilakukan dan mengapa memilih tempat tersebut? Penerapan Biofertilizer dan Biopestisida berbasis Agroteknologi melalui PPDM ini, dilakukan di Desa

Langaleso. Kegiatan sudah dimulai Januari 2019 dan ini pun telah memasuki tahun kedua. Lokasi ini dipilih karena suasana gotong royong masyarakat masih dapat terlihat di wilayah Kabupaten Sigi, terutama di Desa Langleso Kecamatan Dolo ini. M e r e k a g o t o n g r o y o n g melakukan penanaman pada musim tanam dan pemanenan hasil pertanian pada musim panen, kearifan lokal juga masih mereka jalankan. Hanya saja, satu hal yang memerlukan perhatian serius adalah masyarakat petani di sana, masih melakukan pengelolaan lahan pertanian secara konvensional menggunakan pestisida dan pupuk kimiawi sintetik secara berlebihan dan tidak bijaksana. Akibatnya, residu pestisida pada produk pertanian tidak dapat terhindari. A p a r e s i k o y a n g a k a n d i t i m b u l k a n , j i k a t e r j a d i penumpukkan residu pestisida pada produk pertanian? Apa bila hal ini tidak terkendali, akan berdampak pada gangguan ke s e h a t a n ko n s u m e n . B e rb a ga i penyakit dapat ditimbulkan akibat a d a nya p ro d u k p e r t a n i a n ya n g m e n g a n d u n g r e s i d u p e s t i s i d a . Penggunaan pupuk kimiawi sintetik secara terus-menerus juga secara

Ket foto: kegiatan penelitian dan penyuluhan bersama petani desa Langaleso

berlebihan menyebabkan penurunan kualitas tanah. Tanah menjadi keras sehingga menurunkan porositas, maka mikroba aerob yang berperanan dalam kesuburan tanah tidak survive dan pengelolaan tanah akan mengalami ketergantungan pada pupuk kimiawi sintetik secara terus-menerus, hingga tanah menjadi jenuh. Tanah yang jenuh akan berpengaruh pada daya serap hara ke sistem perakaran tanaman, b e r a k i b a t p a d a p e n u r u n a n produktivitas secara berkelanjutan, serta rentan terserang hama dan penyakit. B a g a i m a n a u p a y a y a n g dilakukan tim penelitian ini dan apa saja komoditi pertanian yang dikembangkan dalam Program Pengembangan Desa Mitra Pada Taman Gizi Pangan Terpadu ini? Pengetahuan para petani sangat minim tentang akibat penggunaan bahan kimiawi sintetik. Situasi yang dihadapi pada pengelolaan sistem pertanian dengan input bahan kimiawi sintetik, baik penggunaan pestisida maupun pupuk, berakibat negatif. Solusi serius yang perlu dikembangkan adalah penggunaan biofertilizer dan biopestisida yang merupakan potensi s u m b e r d a y a h a y a t i l o k a l d a n dipadukan dengan kearifan lokal.

Komoditi yang dikembangkan oleh masyarakat yang tergabung dalam program ini meliputi tanaman ubi ungu, ubi merah, ubi madu dan ubi mentega, tanaman bengkuang, bawang merah, terong ungu, cabai, gambas, bunga kol, tanaman anggur, kunyit, jahe, serei bumbu, serei wangi dan lengkuas. Semua jenis tanaman tersebut kami siapkan bibitnya untuk dikembangkan oleh masyarakat. Tim pengabdian PPDM dari UNTAD memberikan penyuluhan dan p e n d a m p i n g a n t e n t a n g c a r a p e n e r a p a n b i o f e r t i l i z e r d a n biopestisida berbasis agroteknologi menuju produk pertanian organik. Di tahun pertama, masyarakat diberi pelatihan tentang peranan biofertilizer dan biopestisida dan cara penerapannya. Tahun kedua ini dilanjutkan dengan pengamatan dan evaluasi hasil produk dari pasca p e n e r a p a n b i o f e r t i l i z e r d a n biopestisida serta analisis produksi, d e n g a n p r o d u k a w a l k o m o d i t i unggulan terdiri dari red tea rosella, tepung ubi ungu, tepung kelor, tepung kunyit. Insya Allah tahun ketiga akan dilanjutkan dengan kegiatan olahan pasca panen menuju keanekaragaman produk pertanian organik. Vv


11 6

Kabar Tadulako Edisi Edisi 112 107 Oktober Mei 2019 2019 - Tahun - Tahun ke 7ke 7

Berbagi Inspirasi Bisnis Digital, IYL dan Tokopedia Sambangi Untad Melirik pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah (Sulteng) di era digital dan tantangan, serta peluang bonus demogra, Indonesian Young Leaders (IYL) menggelar seminar nasional bertema “Millenal Menjadi Miliader”. Berkolaborasi dengan organisasi mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), Universitas Muhamadiyah (Unismuh) Palu dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, komunitas yang dipelopori Mohammad Iqbal Al Islami (Pertanian 2015) itu, menghadirkan Senior Business Lead Tokopedia, Reska Donaga, di Teater Room Untad, pada Minggu (13/10). Rektor Untad, Prof Dr Ir Mahfud MP, mengatakan saat ini modal uang sudah tidak menjadi kendala untuk memulai bisnis, hanya dibutuhkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi di era digital ini. olehnya ia berharap peserta seminar dapat memanfaatkan dengan baik kehadiran Tokopedia dalam seminar tersebut. Wira Andika selaku ketua Panitia melaporkan, mengingat angka pengangguran yang meningkat, genarasi muda dituntut untuk menciptakan lapangan kerja. Olehnya, IYL tergerak menggelar kegiatan yang dihadiri 640 peserta dari mahasiswa dan pelaku usaha itu, guna berbagi pengetahuan bisnis di era digital.

Ket. Foto : Pemberian materi, oleh Senior business lead Tokopedia dalam seminar “Millenal Menjadi Milader” (Foto: Vivi/MT)

“Generasi millenial dituntut untuk berwirausaha di era digital, guna perkembangan dan kemajuan bangsa khususnya di bidang ekonomi, mengingat angka pengangguran yang setiap tahun semakin meningkat. Oleh karena itu, IYL melaksanakan kegiatan pendidikan kepada mahasiswa dan pelaku usaha dalam bentuk seminar nasional dengan tema “millenial menjadi miliader”. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang digital marketing, meningkatkan kepedulian dan kesadaran terhadap perekonomian bangsa dan sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antara pelaku usaha dan mahasiswa se-Sulteng,” terang Andika. Direktur Utama IYL, Supardi Mursid, menyampaikan tantangan di era digital juga tidak boleh luput dari perhatian generasi millenial. Olehnya, kehadiran Tokopedia, pimpinan universitas dan pemerintah daerah dalam kegiatan tersebut, diharapkan mampu berbagi pengetahuan dan dukungan, guna

Tingkatkan Pemanfaatan SDA, Bersama SKK Migas, Untad Adakan Kuliah Umum

Ket. Foto: Foto bersama SKK Migas, para wakil Rektor, dan Dekan-dekan Fakultas (Foto: Muhammad Ryan, S.Ak/Humas Untad)

Universitas Tadulako (Untad) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), laksanakan kuliah umum dalam rangka membangun kerjasama, di Gedung Theater Room, pada Kamis (17/10). Kuliah umum dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang K e m a h a s i s w a a n , K e t u a S e n a t , K e t u a D e w a n Pertimbangan, Dekan-dekan Fakultas, Wakil Dekan, Civitas Akademika dan mahasiswa dari berbagai fakultas. “Kita patut bersyukur, Karenna Indonesia dianugerahi tak hanya sumber daya manusia tetapi juga sumber daya alam yang melimpah. Karena itu kita harus memanfaatkannya dengan baik dan bijak,” ungkap Dr Lukman MHum selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, dalam sambutannya. Dr Lukman berharap agar semua orang yang hadir di ruangan ini, ke depannya dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk kepentingan rakyat. Selain itu akan ada kemitraan antara Untad dan SKK Migas.

perkembangan ekonomi Sulteng, khususnya bagi generasi millenial. “Kita tahu, ada tantangan besar yang harus kita hadapi yang dikenal dengan digitalisasi. Tentunya hal ini harus menjadi fokus perhatian, baik pemerintah maupun anak muda, karena kita tahu bahwa meskipun ekonomi tumbuh kalau tidak disertai dengan penguasaan terhadap teknologi, maka kita tidak akan mampu bersaing. Saya berharap, ayahanda, Ibunda jangan biarkan ananda berjuang sendiri, kami butuh respon, kami butuh sambung tangan dan kami butuh bangkit bersama,” tandasnya. Senior Business Lead Tokopedia, Reska Donaga, dalam materinya menyampaikan bahwa kehadiran Tokopedia dan platform lainnya bukan untuk mengurangi lapangan kerja, tapi memperluas lapangan kerja. Ia pun menyampaikan 3 prinsip yang dimiliki Tokopedia sangat cocok untuk diterapkan oleh semua pelaku usaha. “Tokopedia berkontribusi sebesar 1% dari perputaran uang di seluruh Indonesia. Kehadiran Tokopedia dan bisnis online lainnya bukan untuk mematikan bisnis konvensional, tetapi justru membuka lapangan pekerjaan. Adanya penetrasi internet 70% market penjualan akan semakin wide, bisnis of line tetap jalan dangan promosinya sendiri dan dengan cara online, penjualan mereka bisa lebih tersebar ke seluruh Indonesia. Tokopedia punya 3 DNA yang sangat bagus bagi mahasiswa untuk growing usahanya, pertama focus on consumer, kita harus tahu costumer butuh apa, ke-2 growth mindset, kita tidak butuh balancing, kita hanya butuh adapting dengan teknologi dan ke-3 making happen making better yaitu memberikan yang terbaik untuk costumer kita,” tandasnya.Vv

“Semoga kita dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada, tak hanya untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk rakyat. Serta antara Untad dan SKK Migas akan ada kemitraan dan sinergi yang bisa dibangun,” tutur Dr Lukman. Dalam sambutannya, Sebastian Julius selaku Humas SKK Migas wilayah Sulawesi mengungkapkan bahwa eksplorasi perlu diadakan karena masih banyaknya cekungan yang belum tersentuh, sesuai amanah dari pemerintah Republik Indonesia. “Ada 74 cekungan di Indonesia yang belum tersentuh sama sekali, dengan konsumsi BBM dalam kondisi de isit maka pemerintah mengamanahkan kami untuk mengeksplor beberapa cekungan untuk produksi,” ungkap Sebastian. Diakhir sambutan Sebastian meminta dukungan berbagai pihak dalam bekerja sama untuk mewujudkan ketahanan energi, serta berharap agar dapat terjalinnya kerja sama yang lebih antara Untad dan SKK Migas. “Saya berharap ke depannya, kerja sama antara Untad dan SKK Migas dapat tetap dibangun dan ditingkatkan lagi. Serta kami meminta dukungan dan s u p p o r t d a r i s e m u a p i h a k a ga ra d a p a t te r u s berkoordinasi dan berkomunikasi untuk mewujudkan ketahanan energi, untuk masa depan,” tutup Sebastian. Adr

LPPMP Untad Laksanakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal Rabu-Kamis (09-10/10)Bertempat di Ruang Rapat, LPPMP Universitas Tadulao (Untad) laksanakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal bagi semua Koordinator Prodi, Pengelola Unit Penjaminan Mutu Fakultas/Pascasarjana, Pengelola Gugus Kendali Mutu (GKM) Prodi dan Koordinator beserta Sekretaris di Lingkungan LPPM Untad. Merujuk pada Surat Keputusan Rektor U n i v e r s i t a s T a d u l a k o N o m o r 7418/UN28/AK/2017 tentang Kebijakan S i s t e m P e n j a m i n a n M u t u I n t e r n a l Universitas Tadulako, LPPMP Untad secara periodik melaksanakan Workshop SPMI. Untuk tahun 2019, fokus LPPMP adalah pada penyusunan dan pengembangan Formulir SPMI untuk seluruh standar. Di 2017, Untad telah memiliki beberapa kelengkapan. Kelengkapankelengkapan tersebut berupa dokumen

Ket. Foto: Suasana penerimaan materi workshop (Foto: dok. LPPMP)

kebijakan, manual SPMI yang meliputi manual Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP), dan dokumen standar SPMI yang meliputi 24 Standar Nasional Perguruan Tinggi dan 6 standar di luar SN-Dikti (Standar Dikti yang ditetapkan Perguruan Tinggi). Kemudian di 2018, Untad merevisi 5 manual (PPEPP) menjadi 150 manual dari 30 standar. Itu artinya setiap standar terdiri dari 5 manual. Dalam penyampaiannya, Sekretaris L P P M U n t a d , D r A m i r u d d i n K a d e

m e m b a h a s p e n g a n t a r p e ny u s u n a n dokumen SPMI yang terdiri dari Manual SPMI dan Kebijakan SPMI. Ia juga memberi contoh detail turunan dari dokumen SPMI. ”Jika ditetapkan misalnya 14 kali pertemuan, mana buktinya? Mana bukti bahwa masuk 14 kali? Itu contoh standar yang ditetapkan perguruan tinggi dalam hal ini di Prodi. Kalau di jenjang Universitas kita tidak sampai sedetail itu karena kita mengelola yang umum-umum saja. Jadi, m a n a s t a n d a r n y a , m a n a a l a t memonitoringnya dan mana buktinya jika

terlaksana, itu harus disiapkan,” paparnya. Turut pula menyampaikan materi, Koordinator Pusat Layanan dan Akreditasi dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (Puslak-SPMI) mewakili tim pengembang SPMI Untad, Drs Syamsu MSi, memaparkan l a n d a s a n - l a n d a s a n p e n g e m b a n g a n dokumen SPMI. ”Kalau dasar hukum biasanya dari Undang-undang sampai Permenristek. Kalau di sini ada 4. SK Rektor tentang Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu tahun 2017, ada juga Manual Sistem Penjaminan Mutu, ada Standar Penjaminan Mutu dan ada Formulir Sistem Penjaminan Mutu. Ada 4 sebenarnya,” paparnya. Drs Syamsu MSi, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Workshop berharap agar semua fakultas memiliki keseluruhan dokumen SPMI. Syamsu menyampaikan bahwa baru beberapa fakultas yang memiliki kelengkapan. “Harapan kita bahwa di tingkat universitas kita sudah punya dokumen SPMI, mulai dari kebijakan, manual, standar sampai formulir. Tinggal fakultas bagaimana memenuhi ini. Jadi yang saya tahu fakultas yang sudah yaitu FKIP, FISIP baru sebagian dan Fakultas Kehutanan juga sudah workshop kemarin,” tuturnya. RAM


11 7

Kabar Tadulako Edisi Edisi 112 107 Oktober Mei 2019 2019 - Tahun - Tahun ke 7ke 7

Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Warek Biduk Pimpin Upacara Bertempat di Lapangan depan Gedung Rekt orat Universitas Tadulako (Untad), civitas akademika Untad peringati Hari Kesaktian pancasila, dengan upacara bendera. Upacara peringatan tersebut dipimpin Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (Warek Biduk), Dr Muhammad Nur Ali MSi sebagai pembina upacara, pada Selasa (01/10). Pada kesempatan itu, Warek Biduk membacakan Pancasila yang diikuti seluruh peserta upacara dengan hikmat. Ia mengatakan bahwa Hari Kesaktian Pancasila sebagaimana yang diketahui, erat kaitannya dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S). Karenanya pancasila merupakan bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara, yang menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia, sehingga diperingati secara nasional setiap tanggal 01 Oktober. “Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati secara

mengenai perjalanan pancasila yang hingga kini telah diusik keberadaannya, sebagaimana dilansir dalam untad.ac.id. “Mahasiswa dan kita semua harus mampu mengambil hikmah, bahwa hingga kini Pancasila adalah sesuatu yang sakti, yang menjadi ikonik dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingganya, kita harus mampu menjaga keutuhan nilai Pancasila, baik mahasiswa, orang tua, guru, dan sebagai pimpinan,” tandasnya. Peringatan hari kesaktian Pancasila mengusung tema “Pancasila sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”. Sn Ket. Foto: Warek Biduk, Dr Muhammad Nur Ali MSi saat membacakan Pancasila (Foto: Muhammad Ryan, S.Ak/Humas)

nasional pada hari ini, adalah rangkaian dari pergerakan 30 September yang juga menjadi bagian dari sejarah Bangsa Indonesia. Sehingga Pancasila sebagai dasar negara akan terus menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara oleh kita semua,” ujar Dr Muhammad Nur Ali. Sementara itu, usai upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Dr Ir Sagar MP selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (Wadek Bima) menyampaikan bahwa 1 Oktober merupakan momentum untuk mengambil hikmah

Tingkatkan Persentase Jabatan Akademik, Untad Laksanakan Bimtek Dalam rangka percepatan kenaikan jabatan dan pangkat bagi dosen yang menduduki jabatan akademik Lektor Kepala dan Profesor, Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Percepatan Kenaikan Jabatan Lektor Kepala dan Profesor, di Gedung Media Centre, pada Selasa-Rabu (08-09/10). Kegiatan Bimtek dihadiri Direktur Karir dan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dekandekan fakultas, Ketua Dewan Pertimbangan, Tim Penilai Angka Kredit, dan dosen-dosen di l i n g ku p U n ive r s i t a s Ta d u l a ko , d e n ga n menghadirkan pembicara dari Direktorat Jenderal Sumber Daya IPTEK dan Dikti Kemristekdikti, Prof Dr Bunyamin Maftuh MPd MA dan Mochamad Panji Pujasakti ST MT. “Pelaksanaan Bimtek saat ini, merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua. Hampir

katanya. Dr Mahfudz menambahkan, bahwa hal terpenting lainnya adalah penyebaran guru besar t i d a k m e r a t a d i b e b e r a p a f a k u l t a s , b a h k a n b e b e ra p a diantaranya akan segera pensiun, jika tidak dilakukan percepatan b e b e r a p a f a k u l t a s a k a n kehilangan Lektor Kepala. “Kita harus tahu bersama, sebaran guru besar tidak merata d i s e m u a fa ku l t a s . B a h k a n Ket. Foto: Penyerahan Cendera mata oleh Rektor Untad kepada beberapa diantaranya akan Prof Dr Bunyamin Maftuh MPd MA ST MT (Foto: dok. Humas Untad) segera pensiun. Yang tidak disadari ada kekhawatiran jika semua yang hadir di sini mau jadi profesor, tidak melakukan percepatan, beberapa fakultas karena semua yang diundang dan hadir pada akan kehilangan lektor kepala karena pensiun,” umumnya lektor kepala, mulai dari Warek, jelasnya. Dekan sampai kepada dosen,” tuturnya Rektor Rektor Untad mengajak semua peserta Untad Dr Mahfudz MP dalam sambutannya. yang hadir agar bisa bergerak dan mengejar Dr Mahfudz mengungkapkan bahwa ketertinggalan dari Universitas Tadulako, agar berdasarkan audit direktorat, ada beberapa jabatan karir akademik dapat sesuai dengan dosen yang sudah begitu lama menempati ketentuan suatu perguruan tinggi. jabatan akademik di lektor kepala, padahal “Kita harus bergerak, semoga saja dengan tinggal selangkah lagi menuju profesor. adanya bimtek jabatan karir, dalam hal ini “Dengan kehadiran Prof Benyamin bisa jabatan fungsional lektor, lektor kepala dan menimbulkan semangat, terutama pada seniorprofesor bisa sesuai. Karena seharusnya di satu senior kita yang nyaris menghadapi pensiun,” perguruan tinggi persentase dari professor

adalah sebanyak 20%, sedangkan Untad hanya sebesar 3,33 %,” paparnya. D a l a m m a t e r i nya , P ro f B u nya m i n menjelaskan beberapa syarat yang bisa dipenuhi untuk mencapai posisi jabatan akademik yang lebih tinggi, baik dari pribadi maupun institusi “Banyak dosen, khususnya dosen-dosen baru yang belum punya jabatan fungsional, padahal sejatinya dalam satu tahun seorang dosen muda harus sudah memiliki jabatan fungsional. Setidaknya mereka sudah berada di posisi asisten ahli,” jelasnya. P ro f D r B u nya m i n m e n a m b a h ka n , beberapa cara yang dapat membantu dalam meningkatkan jabatan fungsional bagi dosen, diantaranya meningkatkan angka kredit, mempublikasi jurnal, maupun memiliki karya ilmiah. “Untuk seorang dosen muda harus membuat jurnal dan harus masuk di tingkat nasional untuk jadi assisten ahli. Dari assisten ahli ke lektor, harus stay di jabatannya minimal dua tahun, dan mengumpulkan angka kredit lima puluh, dan karya ilmiah yang disyaratkan masih di jurnal nasional levelnya,” imbuhnya. Adr

Dosen Untad Peroleh Sertifikat Reviewer Internasional Setelah mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Reviewer oleh Kemenristekdikti, Dr M Rusydi H MSi, Dr Rosmala Nur MSi, Prof Dr Ir Effendi MSi dan Dr Ir Samliok Ndobe MSi berhasil meraih sertikat reviewer internasional. Seleksi yang diikuti 100 reviewer utusan universitas se-Indonesia itu dilaksanakan di Bandung (6-11/08). Saat di temui di ruangannya (03/10), ketua LPPM Untad, Dr M Rusydi H MSi menuturkan bahwa selain ke-4 dosen yang telah terserti ikasi tersebut, Untad juga kembali mengirimkan 13 dosen untuk mengikuti kegiatan yang sama yang dilaksanakan di Makassar (16-22/09). Ia berharap 13 dosen tersebut, dapat lulus dan bisa terserti ikasi seperti mereka, agar

Ket. Foto: Foto bersama para peserta pelatihan dan uji kompetensi reviewer di Bandung (Foto: dok. Dr Rosmala Nur MSi)

semakin banyak reviewer asal Untad yang diakui oleh Kemenristekdikti. Dr Rusydi mengatakan, reviewer berperan penting dalam suatu output penelitian maupun pengabdian. Ia berharap, d e n ga n m e n g i ku t p e l a t i h a n d a n u j i kompetensi, kualiatas penelitian yang ada di Untad akan semakin meningkat. “Dalam panduan penelitian seorang reviewer bertanggung jawab terhadap output yang dihasilkan oleh penelitian peneliti. Beratnya tugas ini, maka seorang

reviewer harus dilatih dan diuji. Untuk mengikuti ini, dosen yang kita kirim harus memenuhi syarat tertentu. Saya berharap dengan adanya pelatihan reviewer itu, hasil review-nya semakn bagus dan kualitas penelitian yang ada di Untad semakin bagus juga, karena di review oleh orang-orang terlatih,” tandasnya. Ia menambahkan, saat ini Untad memiliki 20-an reviewer yang ditugaskan oleh Rektor. Hanya saja baru 4 orang yang terserti ikasi. Sehingga, hanya 4 reviewer

tersebut yang bisa me-review penelitian dan pengabdian yang berasal dari luar Untad di jika dibutuhkan. Sedangkan sisanya hanya menjadi reviewer internal untuk penelitian dan pengabdian yang berasal dari Untad, karena belum terserti ikasi. Dr Rosmala Nur MSi, ditemui di ruang Deakan FKM (23/09) menuturkan bahwa untuk didelegasikan mengikuti kegiatan yang membuatnya menjadi salah 1 reviewer yang diakui Kemenristekdikti itu, para d o s e n h a r u s m e m e n u h i b e r b a g a i persyaratan. Ia mengungkapkan, karena tingginya syarat untuk suatu penelitan, maka syarat untuk menjadi reviewer juga harus lebih tinggi. “Sayaratnya yaitu H index minimal 2, harus ada jurnal internasional terindex scopus, pernah mendapatkan hibah penelitian di 3 tahun terakhir, pernah menjadi ketua peneliti dan beberapa syarat lainnya. Syarat untuk menjadi reviewer cukup berat , karena yang di-review syaratnya tinggi, maka yang me-review juga harus lebih tinggi. Dites dulu bagaimana pengetahuan tentang penelitian, bagaimana me-review rekam jejak orang yang akan direview, sampai teknik me-review secara online,” ungkap wakil Dekan bidang Umum dan Keuangan FKM itu.Vv


11 8

Kabar Tadulako Edisi Edisi 112 107 Oktober Mei 2019 2019 - Tahun - Tahun ke 7ke 7

Rektor Untad Sambut Hangat Mahasiswa Untad Pemenang Lomba dalam Ajang IRTDC Kamis,(26/09) – Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir H Mahfudz MP menyambut hangat 2 Tim Perwakilan Untad dalam ajang bergengsi kategori Internasional Roof Truss Design Competition (IRTDC) 2019, di ruang kerjanya. Salah satu tim tersebut meraih juara 1, pada lomba desain rangka atap tingkat internasional, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Tim dari Untad tersebut bernama Tersius Jaya, terdiri dari Hendra S, Muhammad Agung, dan Suhri, yang mendapatkan juara 1. Sementara satu tim kedua adalah Tersius Junior yang terdiri dari Isworo Yulimas, Isa Hanif Emiraldi yang menduduki peringkat ke-4 dalam ka te g o r i ya n g s a m a ya n g b e r te m a ka n , “Pengaplikasian Rangka atap Baja untuk Mempercepat Proses Rekonstruksi di Daerah yang Terdampak Bencana Alam”. Prof Mahfudz sangat bangga kepada mahasiswa Untad yang berhasil meraih juara 1

Ket. Foto: Foto bersama Rektor Untad, Warek Bima dan Kedua Tim IRTDC Untad (Foto: dok. Pribadi Tim IRTDC Untad)

dan juara 4 pada ajang berskala internasional tersebut. Rektor mengungkapkan bahwa Untad akan selalu berusaha mendukung mahasiswa untuk berprestasi. “ K a m i s e l a l u m e n d o r o n g d a n memfasilitasi anak-anak kami untuk berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan yang didapatkan jangan sampai

Ukir Prestasi, Tim Untad Meraih Juara III Pada MMC di ITB

Ket. Foto: Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan; FMIPA Dr Lusyi Mahmudin SSi, Andre Saputra, Rektor Universitas Tadulako; Dr Mahfudz MP dan Budi Darmawan (Foto: dok. Humas Untad)

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA), Universitas Tadulako (Untad) membawa nama harum universitas dengan meraih juara ketiga dalam Mathematics Modelling Competition (MMC) pada Mathematic Challenge Festival di Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Sabtu s.d Senin (2628/09). Andre Saputra Paliling Palesa (2015) dan Budi Darmawan (2015) berhasil meraih posisi ketiga, setelah bersaing dalam tahap pemodelan dan tahap inal dengan puluhan universitas lainnya, dan meraih posisi ketiga pada MMC. “Di MMC ada dua tahap yang harus kami lalui, yaitu tahap pemodelan dan tahap inal. Pada tahap pemodelan, panitia memberikan tiga topik soal, yang selanjutnya dapat dipilih tergantung prioritas soalnya oleh masingmasing tim,” jelas Andre. Andre menjelaskan bahwa setelah dipilih salah satu topik oleh setiap tim pada tahap pemodelan, panitia akan menetapkan soal

yang kemudian akan dikerjakan masingmasing tim dengan model dan metode yang mereka pilih. “Setelah memilih salah satu topic soal, panitia yang akan menetapkan soal apa yang akan kami kerjakan. Soal yang diberikan berupa permasalahan yang selanjutnya diselesaikan dengan metode matematika,” tutur Andre. Di tahap pemodelan tim Untad mendapatkan topic Celebrity Endorsement. Setelah lolos di tahap pemodelan, ada dua tim dari masingmasing topic yang lolos ke tahap inal, salah satunya tim Untad. “Pada kesempatan kemarin, kami meraih j u a ra ke t i g a d e n g a n t o p i c Ce l e b r i t y Endorsment, yang kami selesaikan dengan aplikasi berbasis android menggunakan metode Clustering K-Means. Posisi pertama d a n k e d u a d i r a i h o l e h U n i v e r s i t a s Padjajaran,” ungkap Andre. Diakhir wawancara, Budi berharap agar kampus tetap mensupport kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di bidang akademik dan m e n g a j a k m a h a s i s wa l a i n nya u n t u k mengukir prestasi dan berkarya di eventevent tingkat nasional maupun internasional. “Semoga kampus tetap mendukung kegiatankegiatan di bidang akademik seperti karya tulis, penelitian dan lain-lain. Untuk mahasiswa Universitas Tadulako jangan takut untuk bersaing dengan kampus ternama diluar sana karena percayalah ini juga menjadi proses untuk menjadi kampus ternama,” tutup Budi. Adr

membuat kita lalai. Prestasi harus selalu ditingkatkan, karena mempertahankan prestasi jauh lebih sulit dibanding meraih prestasi yang s u d a h d i d a p a t k a n ,” u n g k a p n y a p a d a kesempatan silaturahmi tersebut, sebagaimana dilansir dari laman Untad.ac.id. Sementara itu, Hendra S, selaku ketua tim Tersius Jaya menuturkan bahwa persiapan

mereka dalam mengikuti lomba ini terbilang cukup lama, yakni sekitar 3 bulan dan melakukan beberapa simulasi yang membantu proses latihan. “Untuk persiapan itu sekitar 3 bulan. Kami melakukan 3 kali simulasi lomba dan 1 kali simulasi akbar yang dilaksanakan di Audit Teknik. Dan juga melakukan 3-4 kali pertemuan dalam seminggu dengan dosen pembimbing,” tuturnya. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa adanya dukungan dari Untad juga memotivasi mereka untuk berusaha semaksimal mungkin. Dukungan dari Untad tersebut hampir 100% mulai dari fasilitas, hingga bahan yang dipakai. “Dukungan Untad sangat luar biasa, hampir 100% kami difasilitasi oleh Untad, mulai dari transportasi, dan juga alat dan bahan yang kami gunakan. Support yang diberikan sangat memotivasi kami untuk membawa pulang piala untuk Untad,” imbuhnya. Lomba IRTDC merupakan rangkaian k e g i a t a n d a r i C i v i l I n A c t i o n y a n g diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) UGM. Bertemakan Mitigasi Bencana, Civil In Action juga mengusung 4 agenda lainnya yakni career workshop, Internasional Roof Truss Design Competition, dan lomba karya tulis ilmiah. NB

Tingkatkan Kualitas Dosen Dalam Sistem e-learning, LPPMP Kembali Gelar PEKERTI Guna meningkatkan kemampuan dosen muda dalam sistem pembelajaran daring atau lebih dikenal dengan sebutan e-learning, Pusbang PMPP LPPMP Untad kembali melaksanakan Pelatihan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI). Pelatihan yang berlangsung selama 6 hari (17-23/09) di gedung Media Center Untad itu, juga diikuti oleh dosen dari beberapa kampus yang bermitra dengan Untad. Ketua panitia, Dr Supriatman SSi MPd (23/09) mengungkapkan, kegiatan kali ini merupakan PEKERTI ke-2 yang dilaksanakan di tahun 2019. Pelatihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan dosen-dosen muda dalam proses mengajar tersebut, pada tahap ini lebih ditekankan untuk pembelajaran daring. “Sekarang ini adalah PEKERTI angkatan ke - 2 d a n u n t u k t a h u n i n i , ka m i l e b i h memfokuskan pada peningkatan kemampuan dosen dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis e-learning,” ungkapnya. Ia menuturkan, untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan komitmen dari para peserta untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan PEKERTI. Olehnya, selain mendaftar dan membawa surat tugas dari pimpinan fakultas masing-masing, peserta juga harus bersedia mengisi surat pernyataan bermaterai 6000, sebagai bentuk komitmennya untuk mengikuti kegiatan sampai akhir. Pada kesempatan yang sama, Dr Marungkil Pasaribu MSc selaku K o r d i n a t o r P u s b a n g P M P P m e nya m p a i k a n , k a re n a l e b i h difokuskan pada sistem e-learning, maka materi yang disampaikan semuanya sudah terdaftar dalam portal SPADA (sistem pembelajaran dalam jaringan) Untad. ia berharap d e n g a n b e g i t u d o s e n d a p a t memberikan materi dengan lebih baik saat mengajar.

“Kali ini, terdapat beberapa perubahan u n t u k m a t e r i ya n g d i b e r i k a n , m a t e r i pembelajaran media lebih kami arahkan ke pembelajaran daring yang harus terdaftar pada SPADA Untad, olehnya semua materi yang didapatkan peserta dalam PEKERTI ini sudah ada dalam SPADA. Selain itu, kedalaman materi untuk desain insapsional juga ditunjang pada penyusunan RPS (Rancangan Pembelajaran Semester), sehingga suatu pembelajaran itu bisa dilaksanakan dengan memberikan hasil yang lebih optimum,” terangnya. Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan tersebut, kinerja dosen dalam kelas akan semakin meningkat. Selain itu, dengan keterampilan tersebut diharapkan tidak akan ada lagi mahasiswa yang merasa dikecewakan dengan nilai yang mereka peroleh. “Kami menuntut suatu saat nanti, ini akan diterapkan di kelas, sehingga setiap nilai yang diberikan dosen dalam suatu perkuliahan bisa terukur valid, agar mahasiswa tidak akan dikecewakan apabila dia mendapat nilai C, tapi dia merasa bersyukur dengan apa yang memang seharusnya dia peroleh,” harapnya. Ia melanjutkan, setelah pelatihan tersebut, pihak PMPP LPPMP akan melakukan e v a l u a s i u n t u k m e n g e t a h u i t i n g k a t keberhasilan program tersebut. Lebih lanjut ia berharap, setelah pelatihan itu baik dosen yang menjadi peserta atau pun pihak fakultas yang mendelegasikan, dapat memberikan koreksi dan masukan kepada mereka guna perbaikan untuk pelaksanaan PEKERTI selanjutnya. Vv

Ket. Foto: pemberian materi pelatihan oleh wakil rektor bidang akademik, Dr Lukman Nadjamuddn Mhum (Foto: dok. Panitia Penyelenggara)


9

Infotorial

Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

International Conference Foto : Ikerniaty Sandili & Tim Dokumentasi International Conference Naskah : Ikerniaty Sandili

of Public Health

Warek Banjas, Prof. Dr. Ir. Amar, ST saat memberikan cendera mata pada Dr. Nigel Stace dari Newcastel University Australia

Warek Banjas, Prof. Amar ketika memberikan sambutan sekaligus membuka resmi kegiatan International Conference of Public Health

Warek Banjas, Prof. Dr. Ir. Amar, ST saat memberikan cendera mata pada Prof. Dr. Ma Yin Nu dari Departemen of Community Medicine Bangladesh

Wadek Biduk FKM, sekaligus Ketua Panitia Pelaksana International Conference of Public Health, Dr. Rosmala Nur, M.Si

Foto bersama para pemateri, Warek Bidak, serta pelaksana kegiatan, civitas FKM

Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM., M.Kes., M.Sc., PH dari Universitas Hasanuddin usai penyerahan Piagam penghargaan

Foto bersama para pemateri, Warek Bidak, serta pelaksana kegiatan, civitas FKM


10

Infotorial

Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

Foto bersama Ketua panitia (kelima dari kanan), Dr. Rosmala Nur, M.Si, dan pemenang lomba Karya tulis

Peserta international conference saat menyampaikan pertanyaannya pada pemateri

Dr. Rosmala Nur, M.Si saat menyerahkan hadiah kepada peserta karya

Peserta International Conference of Public Health

Foto bersama panitia

Foto bersama seluruh panitia bersama Prof. Dr. Ma Yin Nu dari Departemen of Community (berbaju kuning)

Foto bersama panitia.

Foto bersama para penari saat pembukaan kegiatan di stand Photobooth


Info Fakultas Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

11

Sahuti Gagasan Kementrian PUPR, Teknik Sipil Hadirkan 2 Profesor dari Jepang dalam Kuliah Umum Senin (07/10) - Sahuti gagasan Kementrian PUPR, Teknik Sipil adakan kuliah umum di Media Center Universitas Tadulako (Untad) sebagai rangkaian pendirian Nalodo Research Center (Pusat Likuifaksi Nasional). Di Jakarta Pada 13 Agustus 2019, Kementrian PUPR mengeluarkan gagasan agar Nalodo Research Center (Pusat Likuifaksi Nasional) dipusatkan di Untad. Usai dikeluarkannya gagasan tersebut, Untad telah melakukan berbagai persiapan termasuk menghadirkan 2 Profesor dari tim International Expert Panel yakni Kenji Ishihara dari Chuo University, Jepang dan Prof Susumo Yasuda dari Denki University, Jepang, sebagai pembicara dalam kuliah umum. Dekan Fakultas Teknik (FT), Dr Andi Rusdin ST MT menuturkan bahwa kuliah umum ini adalah bentuk semangat dan keseriusan civitas akademika Untad dalam menyikapi rencana pembangunan Nalodo Research Center tersebut. Hal ini menjadi penguat bahwa Untad siap menjadi Nalodo Research Center. “Kuliah umum ini menjadi indikasi animo dan semangat civitas akademika Untad secara serius dalam menyikapi rencana pembangunan Nalodo Center tersebut. Untuk memperlihatkan pada mitra pendukung dalam hal ini Kementrian PUPR, Kementrian PPN/Bappenas, PuSGen, HATTI

Ket.Foto: Dr Andi Rusdin ST MT saat memberi sambutan (Foto: Nursyamsyi Dafara/MT)

bahwa iklim akademik kita siap menjadi Nalodo Center,” tuturnya. Lebih lanjut, Andi Rusdin menginginkan Nalodo Research Center kedepannya menjadi Ikon penelitian Likuifaksi berupa Pusat Unggulan Iptek yang berskala Internasional. “Nalodo Research Center di Untad kedepannya diharapkan menjadi ikon penelitian nalodo berupa Pusat Unggulan Iptek (PUI), semisal pusat Tsunami yang ada di Unsyiah atau bahkan lebih dari itu menjadi Pusat Riset Likuifaksi skala Internasional. Sehingga kita tidak menjadi penonton di negeri sendiri, tetapi aktif menjadi bagian dari Laboratorium Dunia, untuk nalodo dan pengembangan keilmuan di bidang likuifaksi atau nalodo,” paparnya. Senada dengan penyampaian Dekan, salah seorang dari

tim penyusun proposal Nalodo Research Center, Ari in B ST MT juga memaparkan bentuk keseriusan pihak Untad atas gagasan pembangunan Pusat Likuifaksi Nasional. Ia menuturkan bagaimana upaya pihak Untad dalam menyiapkan SDM yang masih belum tercukupkan. “Untuk sumber daya manusia kita ada beberapa yang alumni doktor, tetapi itu masih terbatas. Keterbatasan itu kita tutupi dengan menjalin kerja sama Internasional. Dalam hal ini kita membuat International Expert Panel dan National Expert Panel. Dari Pak Rektor sudah menyurati dan perhari ini sudah ada 19 International Expert Panel yang bersedia menjadi bagian dari sumberdaya. Kalau untuk Nasional sendiri, itu tersebar dari sejumlah Universitas dan asosiasi dalam negeri sudah sekitar 27 yang siap mendukung kita,” ujarnya. Selain upaya penyediaan SDM, Ari in juga menyebutkan pihak kampus juga telah mengupayakan penyediaan infrastruktur. Hal ini berkaitan dengan lokasi pembangunan gedung Riset Center. “Untuk lokasi, Rektor sudah merencanakan lahan di antara fakultas Teknik dengan Pasca Sarjana. Seperti itu rencananya,” sambungnya. Ari in yang juga merupakan ketua panitia kuliah umum, berharap agar agenda serupa kuliah umum bisa sering dilaksanakan. Ia ingin pemahaman likuifaksi bisa semakin terasah. ”Dan ini akan kita lanjutkan terus. Tujuannya agar atmosfer akademik tentang kebencanaan khususnya likuifaksi bisa ter-refresh terus,” tutupnya. RAM/NSD

Tingkatkan SDM, PGSD adakan Kuliah Umum Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang akademik dan penelitian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako (FKIP Untad), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menggelar Kuliah Umum Metodologi Penelitian dengan mengangkat tema, “Inovasi Penelitian Pendidikan Di Era Revolusi Industri 4.0 ”, pada Selasa (08/10) bertempat di Theater Room Untad. Dalam sambutannya, Dr Lukman Nadjamuddin MHum selaku Wakil Rektor Bidang Akademik menuturkan bahwa aktivitas tulis-menulis adalah persoalan keterampilan yang perlu di asah khususnya untuk yang berkecimpung di dunia akademik yang sering bertemu dengan metode penelitian. “Pengetahuan yang kita miliki tentang metode penelitian tanpa di barengi dengan aktivitas menulis akan terasa kurang dan siasia. Sehingga dengan sering berlatih menulis akan mengasah kemampuan kita utnuk menghasilkan karya yang lebih berkualitas. Semoga dengan adanya kehadiran Prof Dr H Sugiyono MPd pada hari ini akan semakin membuka wawasan kita lebih mendalam terkait metode kepenulisan dan metode

penelitian,” papar Dr Lukman. Asriani SPd MPd selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa kuliah umum ini turut dihadiri Mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Palu seperti IAIN Palu, UNISMUH, Mahasiswa S1 Untad, Magister dan Doktor Pascasarjana Untad. “Kuliah umum ini lanjutnya sangat penting dan cocok untuk seluruh kalangan yang berkecimpung di bidang akademik karena turut berkaitan metodologi penelitian,” tutur Asriani. Ia turut menambahkan bahwa Tujuan di angkatnya tema terkait “ Inovasi Penelitian Pendidikan Di Era 4.0” agar peserta dapat memperoleh informasi dari pakar nya langsung terkait dengan perkembangan penelitian dan tantangan di Era Revolusi 4.0. Prof Dr Sugiyono merupakan Guru Besar Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai Penulis Buku Terbanyak bidang metode penelitian. Sebelumnya Prof Sugiyono juga dinobatkan sebagai Penulis Buku Terbanyak di Indonesia pada bidang Metode Penelitian oleh Persaudaraan Dosen Rebublik Indonesia (PDRI). Terhitung ada 16 buku bidang penelitian karya Prof Sugiyono yang kerap dijadikan bahan referensi oleh banyak mahasiswa baik jenjang S1, S2 dan S3 di seluruh Indonesia. Selain tentang penelitian, Prof. Sugiyono juga aktif menghasilkan buku bidang fabrikasi, manajemen diklat dan, sosial-humaniora serta tema-tema kependidikan lainnya.

Buku-buku metode penelitian hasil karyanya sering menjadi literatur dalam mengerjakan karya ilmiah oleh dosen dan mahasiswa karena mudah dipahami. Beberapa karya Prof. Dr. Sugiyono diantaranya adalah “Metode Penelitian Kualitatif”, “Statistik Non-Parametris untuk Penelitian”, “Metode Penelitian Pendidikan”, “Metode Penelitian Tindakan Komprehensif”, “Cara Mudah Belajar SPSS & LISREL”, “Metode Penelitian Kebijakan”, “Statistika untuk Penelitian”, “Metode Penelitian dan Pengembangan”, “Metode Penelitian Kualitatif ”, “Metode Penelitian Administrasi”, “Metode Penelitian Kombinasi” dan lain-lain. AA

Ket. Foto: pembukaan kuliah Umum (Foto: dok. Humas Untad)

Fahutan Rangkaikan Pembubaran Panitia PKKMB 2019 dengan Bakti Sosial Sabtu-Minggu (5-6/10) - Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, sejumlah Dosen dan Mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahut) Universitas Tadulako (Untad) rangkaikan acara pembubaran panitia Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas 2019, dengan kegiatan Pekan Bakti Sosial di Desa Ramba, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Ditemui Reporter Media Tadulako, Dr Zulkaidhah SP MP selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fahut Untad sekaligus salah satu promotor dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa kegiatan ini selain bertujuan sebagai ajang silahturahmi antar dosen dan mahasiswa Fahut, juga sebagai wujud kepedulian dan pengabdian kepada

Ket Foto: Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Hasil Pertanian dan Perkebunan Kepada Masyarakat Desa Ramba di Aula Huntara (Foto: dok. Panitia Penyelenggara)

masyarakat yang menjadi korban gempa setahun silam. “Jadi sebagai bentuk kepedulian kita pada masyarakat desa yang terdampak parah gempa setahun lalu, maka kita mengajak dosen dan mahasiswa untuk merangkaikan pembubaran panitia dengan kegiatan bakti sosial ini di huntara Desa Ramba agar memiliki tujuan kegiatan yang jelas,” ungkapnya. Kemudian, beliau menjelaskan dalam Pekan Bakti Sosial tersebut, terdapat 9 Tim yang terdiri dari 2 hingga 3 dosen pertimnya dalam menangani beberapa rangkaian kegiatan

seperti Bakti Lingkungan, Penyuluhan, dan Pelatihan serta ceramah agama sebagai bentuk dukungan dari sisi spiritual kepada masyarakat desa. “Sebagai akademisi tentu yang kami bisa bagikan kepada masyarakat adalah ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi mereka. Maka dari itu dengan melihat potensi desa dan kebutuhan masyarakat, kami mengadakan rangkaian kegiatan seperti bakti lingkungan, penyuluhan, pelatihan serta ceramah agama di 2 masjid desa sebagai bentuk dukungan pada masyarakat desa Ramba, dan tugas tersebut akan ditangani oleh Tim yang sudah dibagi,” jelas Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fahut Tersebut. Lebih Lanjut , ia berharap dengan diadakannya kegiatan ini bisa memberi semangat pada masyarakat dalam menjaga lingkungan, mengembangkan potensi desa dan menambah perekonomian, serta kegiatan ini bisa berlanjut terus-menerus. Selain itu Dr Zulkaidhah berharap semoga kegiatan tersebut menjadi motivasi bagi fakultas lain yang ada di Untad untuk melakukan kegiatan serupa.

”Saya berharap dari Pembagian 600 bibit jenis tanaman berbuah, penyuluhan dan pelatihan dalam pemanfaatan hasil pertanian pertanian, perkebunan dan hasil hutan dapat memberikan semangat pada masyarakat dalam menjaga lingkungan, mengembangkan potensi yang ada serta menambah penghasilan mereka . S aya j u g a b e r h a ra p ke g i a t a n i n i b i s a berkelanjutan dan menjadi motivasi fakultas lain untuk membuat kegiatan bemanfaat seperti ini,” harapnya. Pada kesempatan yang sama, Sofyan, Mahasiswa Fahut yang juga terlibat dalam kegiatan tersebut berharap masyarakat desa Ramba bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah diberikan secara berkelanjutan, serta bisa menjadi penggerak bagi desa lain dalam pemanfaatan hasil pertanian dan perkebunan. “Saya berharap Masyarakat desa ini bisa menggunakan ilmu dan pengalaman yang diberikan dalam kehidupan mereka dan dilakukan terus menerus. Kemudian bisa menjadi penggerak bagi desa lain dalam mengelola potensi yang ada di desa mereka masing-masing,” harapnya. AW


Info Fakultas Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

Ket. Foto: Wakil Dekan Fakultas Kedokteran; dr Sarifuddin Anwar SpP dalam sambutannya (Foto: Adrian/MT)

Faperta Gelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah

Ket. Foto: Dekan Fakultas Pertanian saat memberi sambutan (Foto: Muhammad Ryan, S.Ak/Humas Untad)

Kamis (03/10) - Bertempat di Ruang Senat, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (Faperta Untad) laksanakan Workshop Penulisan Artikel Ilmiah sebagai bekal bagi para dosen dan mahasiswa untuk menerbitkan jurnal ilmiah, dengan menghadirkan Ketua Asosiasi Jurnal Pertanian Indonesia, Prof Kuswandi, sebagai pemateri. Dalam sambutannya, Dekan Faperta, Dr Ir Muhardi MSi, Kehadiran Prof Kuswandi di Palu adalah untuk menjadi narasumber kegiatan pendampingan dan percepatan akreditasi jurnal Nasional. Maka pihak Fakultas, mengambil kesempatan dengan memintanya menajdi pemateri Workshop. “Kepada para peserta, Prof Kuswandi hadir di sini untuk menjadi narasumber kegiatan pendampingan dan percepatan jurnal Nasional. Nah, dengan kegiatan itu, kami dari Fakultas Pertanian memohon kesediaan beliau untuk sekaligus menjadi pemateri atau narasumber dalam kegiatan yang kita laksanakan, dan alhamdulillah beliau sanggupi,” ujar Dr Muhardi. Dekan Faperta juga menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan agar dapat memberi manfaat bagi dosen-dosen dan mahasiswa, t e r u t a m a u n t u k m e n g a t a s i k e s u l i t a n menerbitkan jurnal. “Kami sangat antusias dan berharap

kegiatan ini tentu akan memberikan manfaat baik terhadap dosen-dosen, maupun terhadap mahasiswa yang saat ini sudah menjadi prasyarat penyelesaian studi, yaitu menerbitkan jurnal atau artikel ilmiah. Dosen-dosen pun kesulitan dalam menaikkan jabatan fungsional karena kesulitan menerbitkan jurnal,” jelas Dekan. Lebih lanjut, Dr Ir Muhardi MSi mengajak agar semua peserta agar memanfaatkan kedatangan Prof Kuswandi. Terutama berkaitan dengan penerbitan jurnal atau artikel ilmiah. “Yang mau saya katakan bahwa, marilah kita memanfaatkan momen ini. Mumpung Prof Kuswandi meluangkan waktu untuk kita semua, sehingga kita bisa memanfaatkan dalam segala hal terkait penerbitan jurnal atau artikel ilmiah. Mudah-mudahan dengan kegiatan hari ini, bisa menambah wawasan dan pencerahan kepada kita semua,” ucapnya. Sementara itu, senada dengan Dekan Faperta, Prof Made Antara MP, Ketua Pelaksana Workshop berharap agar kegiatan ini dapat diikuti dengan sebaik-baiknya. Sebab materi yang disampaikan akan membantu dosen dan mahasiswa untuk proses penulisan karya ilmiah. “Hal ini harus kita perhatikan betul karena pelaksanaanya cuma satu hari. Untuk para mahasiswa, inilah ruangnya menggali dan memahami apa itu jurnal ilmiah, termasuk skripsi. Sama halnya untuk para dosen, Workshop ini tidak kalah penting,” tandas Prof Made Antara. Ia mengelaborasi materinya terkait strategi cerdas penulisan artikel publikasi NasionalInternasional. Selain memaparkan materi, Prof Kuswandi juga memberi motivasi agar selalu bersemangat menulis. Menurutnya, menulis artikel ilmiah tidak sulit meskipun juga tidak mudah. RAM

12

MEDISCO diharapkan Tingkatkan Kemampuan Biologi dan Bahasa Inggris Asian Medical Students Assosiation (AMSA), Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Tadulako (Untad) kembali melaksanakan Medical Biology and English Debate Competition (MEDISCO) bertajuk “Improving Skills Through Medical Biology And English Debate Competition” di Aula Fakultas Kedokteran, pada Jumat-Minggu (4-6/10). Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (Wadek Bima) FK dr Sarifuddin Anwar SpP, menyambut peserta MEDISCO dan mengapresiasi panitia, yang berhasil melaksanakan kegiatan tidak hanya satu, tetapi dua dalam rangkaian MEDISCO. “Mewakili fakultas saya mengucapkan selamat datang di Fakultas Kedokteran Untad buat para peserta, adik-adik dan guruguru pendamping, mudah-mudahan tidak menjadi yang pertama kali tetapi dapat berjumpa lagi di kesempatan lainnya,” tutur dr Sarifuddin. dr Sarifuddin mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, MEDISCO dapat melihat evaluasi dari kurikulum siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), yang

berkaitan dengan mata pelajaran Biologi dan Bahasa Inggris. “Kegiatan ini sangat baik sekali, karena kita dapat melihat evaluasi kurikulum yang berkaitan dengan Biologi dan Bahasa Inggris di tingkat SMA,” papar Wadek Bima FK. Ditemui reporter Media Tadulako, Vrilasti Tampubolon selaku ketua panitia m e n g u n g k a p k a n b a h w a M E D I S C O merupakan program tahunan dari AMSA, dengan target peserta siswa SMA se-kota Palu. “MEDISCO ini adalah salah satu proker tahunan AMSA, yang diadakan untuk adikadik di tingkat SMA sekaligus untuk m e m p e r k e n a l k a n F K , d a n j u g a meningkatkan eksistensi AMSA,” tutur Vrilasti. Vrilasti menuturkan bahwa ada lima sekolah yang menjadi peserta yang bersaing di MEDISCO, yaitu MAN IC, SMA AL-Azhar, SMA Madani dan SMA Negeri 1 Palu. “Sasaran MEDISCO adalah siswa SMA se-kota Palu, namun pada kesempatan ini hanya ada lima sekolah yang menjadi peserta, dengan delapan tim dalam debat Bahasa Inggris dan lima peserta dalam Medical Biology,” papar Vrilasti. Diakhir wawancara Vrilasti berharap agar seluruh peserta MEDISCO dapat meningkatkan skill mereka di bidang biologi dan bahasa Inggris, karena lecturenya kadang menggunakan bahasa Inggris, dan juga meningkatkan kemampuan public speaking. Adr

Prodi Pendidikan Matematika Langsungkan Seminar Nasional Ke-7 (Rabu, 5/10) – Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako (FKIP Untad) menggelar seminar Nasional ke-7 bertema “Profesi Guru Matematika yang Berkemajuan dalam Menjawab Tantangan Revolusi Industry 4.0”. kegiatan berlangsung di Convention Hall hotel Brizky Palu dan dihadiri oleh Mahasiswa SI Pendidikan Matematika, Mahasiswa S2, Guru, Dosen dan umum. Kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja sama, Dr Amar ST MT dan mendatangkan Dr H Muhammad Darwis MPd dari Universitas Negeri Makassar sebagai pemateri utama. Dalam materinya ia membahas bagaimana profesi yang berkemajuan di era revolusi industry 4.0 bagi guru matematika. Dalam materinya ia menjelaskan bahwa, guru harus memahami gaya literasi di era 4.0, bukan lagi literasi gaya lama. “Literasi itu penting, tetapi bukan literasi dalam gaya lama melainkan 3 literasi era 4.0, Literasi Digital yakni memanfaatkan informasi di dunia digital (Big data), Literasi

Teknologi merupakan pemahaman terhadap mesin dan teknologi aplikasi, dan literasi manusia atau penguasaan komunikasi dan ilmu desain,” jelasnya. Lebih lanjut ia menuturkan adanya 10 skil yang harus dimiliki oleh seorang guru dan menjadi tuntutan Era revolusi industry 4.0 bagi Guru matematika. “Setidaknya ada 10 skill pekerja yang dibutuhkan di era 4.0, yakni kebiasaan kerja positif, kepemimpinan, komunikasi, teknis, menulis, Bahasa inggris, pemecahan masalah, membaca, Komputer dan team work,” tuturnya. Terbagi menjadi dua sesi kegiatan, yakni pada pukul 09.30-12.00 merupakan kegiatan seminar, dan dilanjutkan pada pukul 13.30-16.00 yakni Workshop dengan tema “Matematika Sekolah dan Digitalisasi di Era Revolusi Industri 4.0”. Ditemui reporter Media Tadulako, Dr Patuddin SPd MSi selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut menuturkan bahwa tujuan diadakannya seminar dan workshop ini karena masih banyak guru maupun calon guru yang kurang memahami teknologi digital dalam metode mengajarnya. “Karena sebagian guru maupun calon guru, masih menggunakan metode konvesional dan di era sekarang menuntut adanya digitalisasi, sehingga kami mengusung tema tersebut,” ungkapnya. Ada 4 Pemateri dalam kegiatan Seminar dan Workshop Pendidikan Matematika, Dr H Muhammad Darwis M Pd (Universitas Negeri Makassar), Dr Usman HB MPd (Universitas

Tadulako), Drs Tamrin MPd (Alumni Pendidikan Matematika Untad) dan Dr Hasia Marto MPd (Alumni Pendidikan Matematika Untad). Selain itu, dalam seminar nasional tersebut, panitia membuat kompetisi Makala dan abstrak. Yang mana jika makalah terpilih maka akan dimasukkan dalam jurnal Aksioma dan akan diunggah dalam WEB Aksioma Program Studi Pendidikan Matematika Untad. NB

Ket. Foto: Suasana saat Dr Muhammad Darwis menyampaikan materi (Foto: dok. Panitia penyelenggara)


Info Fakultas Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

13

Peringati Satu Tahun Pasca Bencana, Jurusan Fisika Hadirkan Berbagai Tokoh Dalam rangka memperingati setahunnya pasca bencana Pasigala (Parigi, Sigi, Donggala dan Palu) Jurusan Fisika, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Tadulako (Untad) menggelar Seminar Nasional dengan tema, “Bencana Alam dalam Perspektif Sains”, di gedung Conference Room IT Centre, pada Sabtu (28/9). Kegiatan seminar ini menghadirkan Ahli Geo isika dalam perspektif sains dan para pemateri lainnya serta menghadirkan perwakilan pemerintah yaitu Letjen Doni Monardo selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr Mudrik Rahmawan Daryono dari Divisi Tanah Dynamics dan Geologi Bencana (LIPI),

Ket. Foto: persiapan pembukaan kegiatan seminar nasional sika 2019 di gedung Conference Room IT Centre (Foto: Ervin/MT)

Suratman Natayuda Msi ahli dalam bidang kajian Material Sains, Dr Daryono Ssi MSi selaku ketua Pusat Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami (BMKG), Dr Andri Dian Nugraha SSi MEng selaku ketua Himpunan Ahli Geo isika (HAGI) dan Dr Muhammad Rusyidi H MSi sebagai Kepala L e m b a g a Pe n e l i t i a n d a n Pe n g a b d i a n Masyarakat (LPPM) Untad. Ditemui reporter Media Tadulako, ketua panitia Elisa Sesa PhD menuturkan bahwa kegiatan Seminar Nasional yang diadakan

untuk memperingati 1 tahun bencana gempa, tsunami dan liquifaksi yang melanda Kota Palu tahun lalu. “Sebelumnya kegiatan ini direncanakan d i awa l S e p te m b e r u n t u k m e nya m b u t mahasiswa baru dalam kuliah umum. Namun kami berpikir kenapa tidak diadakan tanggal 2 8 S e p t e m b e r s a j a ya n g p a s d e n g a n setahunnya pasca bencana. Sehingga kami mengambil momen berharga ini,” jelas Elisa. Selanjutnya Elisa Sesa PhD menjelaskan, bahwa kegiatan seminar nasional tersebut

dihadiri oleh mahasiswa dan para pemakalah yang berasal dari kalangan dosen yang akan mempresentasikan papernya pada kegiatan ini. Sejumlah paper yang dipresentasikan dan dianggap layak akan diterbitkan di jurnal IOP Science. “Kita sudah berhasil melobi salah satu situs penerbitan Jurnal Physics, yaitu pada jurnal IOP Science dan sudah ada draft kerja sama. Sehingga paper-paper disini yang d i p r e s e n t a s i k a n d a n l a y a k a k a n dipublikasikan. 40 Paper yang ada ini akan diusahan untuk terbit di Jurnal Internasional tersebut,” sambungnya. Sementara Dr Andri Dian Nugraha menuturkan bahwa melalui Seminar Nasional ini, dirinya pertama kali datang ke Kota Palu. Ia berharap akan bisa mengunjungi kota indah dengan laut yang cantik ini pada kesempatan lainnya. “Pertama kali saya lihat kota ini, kampusnya indah langsung menghadap laut. Dan itu sangat luar biasa. Ke depannya mungkin bisa ada kerja sama dalam riset dengan Geo isika Untad. Sehingga saya bisa berkinjung kembali,” ungkapnya. Er

Kuliah Umum Prodi Ilmu Komunikasi

Hadirkan Ketua Penelitian Hibah Komunikasi Bencana Kemenristekdikti Kamis (26/09) - Ketua Penelitian Hibah (Komunikasi Bencana) Kemenristekdikti 2008-2019 hadiri kuliah umum yang diselenggarakan Program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad). Bertempat di ruang senat FISIP, kegiatan tersebut mengusung tema “Komunikasi dan Resiliensi Masyarakat Menghadapi Bencana”. Dalam pemaparan materinya, Dr Puji Lestari SIP MSi menjelaskan bahwa peran Perguruan Tinggi dalam pengelolaan bencana yaitu melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sesuai dengan peran fungsi mereka sebagai lembaga pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Komunikasi bencana memiliki cakupan yang luas dalam konteks kebencanaan yakni pada saat prabencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana. “Komunikasi dapat berfungsi sebagai radar sosial yang memberi kepastian kepada pihak lain mengenai adanya bencana di suatu tempat. Upaya untuk bangkit dari kondisi mental yang tidak menguntungkan atau goncangan psikologis dan menuju kepada kondisi semula diperlukan kemampuan yang disebut resiliensi,” jelas Dr Puji Lestari.

Dosen Magister Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) ini mengungkapkan, bahwa idenya dalam penelitian komunikasi bencana berawal dari pengalamannya yang juga pernah mengalami bencana. Ia menyebutkan perasaan yang dialaminya dengan komunikasi hati. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr M u h a m m a d K h a i r i l S A g M S i d a l a m s a m b u t a n n ya , menyampaikan bahwa Dr Puji Lestari adalah orang yang mumpuni, terbukti dengan ia yang baru saja menerbitkan jurnal ASPIKOM. “Oleh karenanya, melalui pengalaman dan ilmu yang dibagikan oleh Dr Puji Lestari jelang satu tahun pasca gempa semoga dapat menjadikan kita lebih kuat, bertoleransi dengan baik, dan solidaritas yang erat melalui bencana yang sama-sama kita lewati. Sehingga, mari bersinergi bersama dan mengikuti proses kegiatan dengan baik. Semoga hasilnya memberikan manfaat yang besar,” ucap Dekan FISIP. Sementar itu, Kaprodi Ilmu Komunikasi, Dr Ilyas SSos MIKom dalam sambutannya mengatakan bahwa Kajian Ilmu komunikasi dalam konteks kebencanaan itu belum banyak terelaborasi dalam bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Ia menambahkan bahwa literasi tentang kebencanaan dan resiliensi masyarakat terhadap bencana juga belum ada. “Sebagai daerah yang rawan bencana, seharusnya kita bisa bersumbangsih banyak melalui keilmuan yang kita punya. Kiranya dengan diadakannya kuliah umum ini, mahasiswa bisa menimba ilmu komunikasi bencana langsung dari ahlinya,” ujar

Dr Ilyas. Pada kesempatan yang sama, Andi Akifah SSos M ICT selaku ketua panitia kuliah umum, mengungkapkan bahwa Dr Puji merupakan pakar dalam penelitian tentang komunikasi bencana. Olehnya, pengalaman dan ilmunya sangat dibutuhkan untuk mahasiswa dan juga dosen. “Kita mengetahui kapasitas Dr Puji Lestari dalam penelitian komunikasi bencana itu sudah banyak. Dan beliau juga pemegang beberapa jurnal yang terakreditasi di SINTA 2 yang merupakan skala tertinggi di tingkat nasional. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan ilmu beliau untuk mahasiswa dan juga kami para dosen,” ungkap Andi Akifah. NSD

Ket. Foto: Dr Puji Lestari SIP MSi saat memaparkan materi (Foto: Nursyamsi/MT)

Kolaborasi FMIPA dan BRM Siapkan Proposal Berkualitas Berkolaborasi dengan pihak fakultas, BRM FMPA menggelar Klinik PKM untuk membedah proposal PKM mahasiswa FMIPA. Bertempat di Aula FMIPA (26/09), kegiatan perdana tersebut, diisi oleh salah 1 reviewer PKM, Prof Syafruddn Side. Dalam kegiatan yang dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA, Dr Lif Sc I Nengah Suwastika MSc MLif Sc itu, turut hadir para ketua jurusan dan koordinator prodi se-FMIPA dan dosen pendamping PKM. Ketua panitia, Dr Annawaty, menuturkan bahwa kegiatan tersebut dilatarbelakangi rasa keprihatinan terhadap kurangnya peningkatan peserta PKM yang didanai dari FMIPA dari tahun ke tahun. Ia pun menyampaikan bahwa kegiatan itu bertujuan membekali mahasiswa dalam menyusun proposal PKM, agar lebih berkualitas dan lebih berpeluang untuk didanai, bahkan bisa lolos ke PIMNAS. “Meskipun hampir setiap tahun FMIPA selalu menjadi penyumbang terbesar bagi Untad dalam hal mahasiswa yang didanai PKM-nya, namun prestasi itu seperti jalan di tempat.

Syafruddin Side, yang merupakan guru besar Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar itu menyampaikan kiat-kiat untul lolos PKM.

Ket. Foto: Pemberian Plakat oleh Ketua Panitia (Dr Annawaty) kepada pemateri (Prof Syafruddin Side) (Foto: dok. Panita Penyelenggara)

Untuk itulah workshop ini diadakan dengan harapan bisa mendongkrak jumlah proposal PKM dari mahasiswa FMIPA yang didanai,” terangnya. Ia melanjutkan, karena jumlah peserta yang dibatasi, sehingga tidak semua nggaota tim PKM berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut. Olehnya ia berharap ketua PKM yang hadir dapat meneruskan informasi yang telah didapatkan di kegiatan itu kepada anggota timnya. Pada kegiatan tersebut dipilih beberapa proposal dari berbagai bidang untuk dibedah dan diberi masukan untuk peningkatan kualitas proposal. Sehingga memperbesar peluang proposal tersebut untuk menembus ketatnya persaingan di PKM. Ia meneruskan bahwa pemateri, Prof

“Beliau menekankan sebagus apapun konten proposal yang telah disusun oleh mahasiswa, namun apabila format penulisannya tidak sesuai panduan yang telah ditetapkan, maka proposal tersebut akan langsung direject pada seleksi tahap pertama. Beliau juga menyampaikan untuk dapat menembus ketatnya seleksi PKM, konten proposal sebaiknya memiliki kebaruan dan kemanfaatan bagi masyarakat,” tuturnya. Ketua BRM, Rina Hardianti, melaporkan terdapat 44 proposal yang berasal dari semua program studi di FMIPA didaftarkan dalam klink PKM tersebut. Ia berharap melalui kegiatan tersebut, para peserta lebih dapat meningkatkan kualitas proposal mereka. “Ada 44 proposal, yaitu 8 proposal dari Bioligi, 2 Kimia, 13 Farmasi, 9 Fisika, 4 Teknik Geo isika, 7 Statistika, dan 1 Matematika. Harapan saya setelah kegiatan ini, peserta bisa meng-upgrade kualitas proposalnya dan lebih detail untuk melihat panduan, ide-idenya juga dikembangkan lagi dan lebih kreatif lagi,” harapnya. Ia juga berharap semoga ke depannya BRM dapat terus berkontribusi dan menjadi wadah untuk mahasiswa dalam berkreasi di bidang KTI. Vv


Mimbar Mahasiswa Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

14

Peringati Hari Hewan Internasional, KOMPHAS Gelar Seminar Nasional Konservasi Satwa Endemik Jumat (4/10) - Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Pemerhati Satwa (KOMPHAS) Fakultas Peternakan dan Perikanan (FAPETKAN) gelar seminar nasional dengan mengusung tema, “Berani Berperan Dalam Pelestarian Satwa”. Bertempat di Media Center, Seminar tersebut dirangkaikan dengan kampanye satwa. Dalam sambutan pembukaan kegiatan, Dekan FAPETKAN, Porf Ir Burhanudin Sundu MSc Ag PhD, menjelaskan tentang kondisi kehidupan satwa saat ini. Ia menyampaikan b e b e ra p a f a k t o r ya n g m e nye b a b k a n terjadinya kerusakan ekosistem. “Kerusakan habitat, kerusakan hutan, menjadi pemandangan yang rutin kita saksikan di negeri ini. Implikasinya kemudian adalah ketika kita mengatakan bahwa bumi adalah sebuah ekosistem, maka spesiesspesies yang ada di dalamnya adalah sebuah sub sistem,” ujarnya. Iksan Maulvi Ahmad, selaku penggagas

Ket. Foto : Foto bersama diakhir acara Seminar Nasional KOMPHAS (Foto: dok. SiloLanginews)

dari kegiatan tersebut menjelaskan bahwa tema tersebut diambil karena masyarakat l u a r b a n y a k y a n g m e n g e t a h u i a k a n pentingnya pelestarian satwa, namun tidak berani berperan. Tema tersebut juga sekaligus bentuk kampanye bahwa KOMPHAS berani berperan dalam pelestarian satwa. “Karena jika kita melihat di masyarakat, banyak masyarakat yang paham bahwa satwa endemik perlu dilestarikan tapi mereka tidak berani berperan. Ini juga bertepatan dengan W o r l d A n i m a l D a y d a n k i t a mengkampanyekan satwa agar pelestarian satwa dapat terjaga. Nah tema itu, salah satu bentuk kampanye kita juga bahwa KOMPHAS

Ket. Foto: Ahmad Musa SSi MSi saat memaparkan terkait bahan kimia (Foto: Rijal/MT)

Perdana, UKPM Hadirkan UKPM's Day

Dirangkaikan Seminar Nasional, Himakim Laksanakan Pembukaan OKI 2019 Dirangkaikan dengan Seminar Nasional, Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Himakim FMIPA) Universitas Tadulako (Untad) langsungkan pembukaan Olimpiade Kimia Indonesia (OKI), pada Sabtu (05/10). Pembukaan OKI 2019 yang berlangsung di gedung Theater Room Untad menghadirkan Ahmad Musa SSi MSi, Peneliti Kementrian Kelautan dan Perikanan RI sebagai narasumber. Turut hadir pula dalam acara pembukaan tersebut Staff Ahli Gubernur, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng. D a l a m s a m b u t a n n y a , D r L u k m a n Nadjamuddin MHum, Wakil Rektor Bidan Kemahasiswaan (Warek Bima) Untad sangat mengapresiasi dengan terselenggaranya kegiatan olimpiade tersebut. “Kami sangat merasa bangga dan perlu mengapresiasi kegiatan seperti ini, karena tidak hanya adik-adik peserta yang punya semangat tetapi kita semua yang hadir bisa mengikuti kegiatan seperti ini,” ujarnya. Lebih lanjut, Dr Lukman berharap dalam pelaksanaan OKI ini dapat lebih menjujung tinggi sportivitas, baik pelaksanaan maupun dalam penilaian olimpiade. Dr Lukman meyakini dengan jiwa tersebut menandakan

itu tidak hanya berani merayakan, tetapi juga berani berperan dalam pelestarian satwa,” jelas Iksan, Mantan Ketua KOMPHAS 2017 . K e t u a P a n i t i a , A i n A l a k a s i h , mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya k e g i a t a n t e r s e b u t a d a l a h u n t u k meningkatkan kesadaran, serta pengetahuan akan pentingnya menjaga dan melestarikan satwa endemik yang ada di Pulau Sulawesi. Ini dimaksudkan agar aset bersama tersebut terjaga kelangsungan hidupnya. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan kepada seluruh mahasiswa Universitas Tadulako akan pentingnya menjaga dan

melestarikan satwa endemik yang ada di Pulau Sulawesi, karena bagaimanapun itu adalah aset kita bersama,” ungkapnya. Sasaran dalam kegiatan tersebut adalah mahasiswa Universitas Tadulako. Mahasiswa yang notabenenya merupakan Agen Of Change, sangat diharapkan kontribusinya dalam upaya pelestarian satwa endemik. A in berharap agar ke depannya satwasatwa tersebut tidak sekadar menjadi cerita belaka. Ia ingin agar masyarakat bisa melihat secara langsung bentuk dan isik dari satwa endemik. “ P e l e s t a r i a n s a t w a e n d e m i k memungkinkan ke depannya kita tidak hanya mendengar cerita mengenai satwa tersebut, tetapi ada bukti autentiknya. Kami ingin ke depannya masyarakat bisa melihat bentuk dan isiknya,” ucapnya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh empat pemateri yakni, Ir Jusman sebagai Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, Yeka Kusumajaya sebagai Anggota Gimbal Alas Indonesia dan Rakata Solusi. Dr Ir Muh Sadik Arifuddin MSc sebagai Akademisi Konservasi Satwa Rusa Timor sekaligus Dosen Pembina Komunitas Pemerhati Satwa, serta Dr Ir Fadly Y Tantu sebagai Akademisi Konservasi Satwa Biota Air, yang juga merupakan Dosen Pembina Komunitas Pemerhati Satwa. NZN

jiwa seorang ilmuan yang baik. “Karena memang ciri dari ilmuan itu adalah kejujuran, maka seperti perkataan orang, seorang ilmuan tentu termasuk dosen boleh melakukan kesalahan tapi tidak boleh berbohong itu yang harus menjadi pegangan kita,” harap Dr Lukman Semenara itu Ahmad Musa SSi MSi, dalam materinya mengatakan ilmu kimia sangat penting dalam era teknologi saat ini. Ia juga menegaskan, perkembangan mahluk hidup utamanya manusia, tidak terlepas dari adanya peran faktor-faktor kimia. “Dengan perkembangan industri yang pesat, kita harus menghadapi dengan inovasi. Sesuatu itu tidak terbentuk dengan sendirinya namun disebabkan oleh adanya peran dari unsur-unsur kimia,” pungkasnya. Ketua HIMAKIM, Muhammad Junaid menerangkan, OKI ini merupakan program kerja tahunan HIMAKIM guna mempersiapkan para peserta untuk mengikuti kompetisi kimia siswa nasional. “OKI merupakan program kerja dari HIMAKIM yang diselenggarakan dua tahun sekali. Tujuan dari OKI adalah untuk menyeleksi peserta dari berbagai sekolah menengah atas di Sulawesi Tengah yang akan menjadi perwakilan Sulteng di ajang Indonesian Chemistry Expo (ACE) di Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur mendatang,” terangnya. RR

Ket. Foto: Presentasi lomba karya tulis ilmiah oleh peserta UKPM's Day (Foto: dok. Panitia Penyelenggara)

Dalam rangka perayaan ulang tahun kesebelas, Unit Kegiatan Penalaran Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako (UKPM FKIP Untad) adakan UKPM's Day di Aula Fakultas Teknik, pada Minggu (29/09). Ditemui reporter Media Tadulako, Harsin (2018) selaku ketua panitia menuturkan bahwa dalam UKPM's Day kegiatan yang dilaksanakan sifatnya bukan hanya perayaan maupun hura-hura, melainkan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa. “Dalam rangkaian UKPM's Day ada beberapa kegiatan yang kami adakan, diantaranya cipta cerpen, desain poster dan lomba karya t u l i s i l m i a h , ya n g t u j u a n nya u n t u k meningkatkan kreativitas mahasiswa, serta menjadi wadah mahasiswa Untad dalam berkarya,” ungkapnya. Harsin menjelaskan bahwa di UKPM's Day tak hanya lomba yang menjadi rangkaian kegiatan, tetapi juga turut dimeriahkan d e n g a n a d a n y a U K P M ' s F a i r d a n performance dari Lembaga Kesenian (LK) Tirani, Sanggar Seni Bahana, dan Anirwana Stand Up Comedy Academy 4. “Kegiatan UKPM's Day kami rangkaikan dengan performance maupun UKPM's Fair untuk menarik minat dari teman-teman

mahasiswa FKIP, untuk lebih mengenal UKPM. Sedangkan performance kami s e l e n g g a r a k a n a g a r d a p a t m e n a r i k perhatian pengunjung dan peserta untuk d a p a t m e n c i p t a k a n k a r y a , d a n mengikutsertakannya dalam UKPM's Day,” jelas Harsin. Senada dengan itu, ketua UKPM Adrian Christianto Katili merasa sangat bersyukur k a r e n a m e s k i p u n U K P M ' s D a y pelaksanaannya baru pertama kali, namun antusias dari peserta lomba dan juga pengunjung sangat besar, sehingga ikut terlibat dalam menyukseskan UKPM's Day. “Untuk kegiatan yang baru pertama kali diadakan, kegiatan ini terbilang berhasil d e n g a n b a nya k nya p a r t i s i p a s i d a r i mahasiswa Untad sebagai peserta maupun p e n g u n j u n g s e l a m a U K P M ' s D a y berlangsung,” ucap Adrian. Diakhir wawancara, Adrian berharap agar kreativitas dan karya dari mahasiswa Untad tidak hanya berhenti di UKPM's Day, tetapi t e r u s d i k e m b a n g k a n d a n s e l a l u diikutsertakan dalam lomba maupun eventevent lain. “Harapan saya agar kreativitas serta karya dari mahasiswa Untad tak hanya sebatas di UKPM's Day, tetapi terus diikutsertakan dalam ajang lainnya. Serta ke depannya UKPM, bisa menjadi wadah dalam berkarya dan berkreativitas,” tutup Adrian. Adr


Mimbar Mahasiswa Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

Peringati 1 Tahun Bencana, UKM Robotech Tadulako gelar kontes Robot se-Kota Palu (Sabtu, 28/09) – Unit Kegiatan Mahasiswa Robotech Tadulako Universitas Tadulako (Untad), menggelar kontes robot bertajuk Palu Robot Contest 2019. Bertemakan “Robot Cepat Tanggap”, kegiatan berlangsung di Gedung Aula Yayasan Gamaliel Palu. Kegiatan berlangsung selama 3 hari dan diikuti oleh 28 tim dari pelajar dan mahasiswa se-Kota Palu. Kegiatan Palu Robot Kontes 2019 d i b u k a o l e h W a k i l D e k a n b i d a n g kemahasiswaan Fakultas Tekhnik, Dr Rusli ST MT mewakili wakil Rektor bidang kemahasiswaan. Dalam sambutannya ia mengungkapkan apresiasinya kepada UKM Robotech Tadulako, dan Untad membuka ruang sebesar-besarnya serta mendukung penuh UKM Robotech untuk melakukan kegiatan berbasis teknologi dalam bidang Robotik. “Untuk Robotech Tadulako, Untad memberikan ruang yang sangat besar untuk mengembangkan teknologi robotika hingga nantinya sampai pada tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya. I n d r a , S e l a k u k e t u a p a n i t i a menjelaskan bahwa Palu Robot Contest merupakan program tahunan dari UKM

Robotech Tadulako. Kontes ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan mengenai teknologi robotika di Sulawesi Tengah sehingga bisa lebih berkembang dan mempunyai daya saing tinggi dengan daerah-daerah lain. “Tujuan dari Palu Robot kontes 2019 i n i a d a l a h m e n u m b u h k e m b a n g k a n kreati itas mahasiswa dan pelajar di Sulawesi Tengah dalam bidang robotika, serta membudayakan iklim kompetitif bagi mereka untuk dapat berdaya saing,” jelasnya. Lebih lanjut Indra menjelaskan bahwa pada tahun ini, tema yang diangkat adalah “Robot Cepat Tanggap”. Tema ini berkaitan dengan bencana gempa, tsunami, likuifaksi yang terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala. Bertepatan pada tanggal 28 september, maka ajang ini sekaligus mengingatkan 1 tahun bencana PASIGALA. “Kontes kali ini dilaksanakan untuk memperingati bencana di PASIGALA, oleh karenannya tema kali ini adalah Robot Cepat Tanggap, dimana dengan desain robot rescue (Penyelamat) diharapkan mahasiswa dan pelajar mengembangkan robot umtuk melakukan penyelamatan pada saat terjadi bencana,” tambahnya. Peserta yang ikut dalam kontes ini ada 28 Tim dari pelajar dan mahasiswa seKota Palu, terdiri dari beberapa tingkatan yakni SD sederajat 10 tim, SMP sederajat 6 Tim, SMA sederajat 6 Tim, dan Mahasiswa 6 Tim. Dengan Sistem lomba yakni robot harus bisa menyelamatkan korban dan membawanya ke tempat aman. NB

Ket. Foto: jelang lomba, peserta Robot kontes berdoa terlebih dahulu (Foto: dok. Panitia)

Bahas Mengenai Hijab, LDK UPIM Hadirkan Pembicara dari Berbagai Bidang

Ket. Foto: Para pemateri (kiri-kanan) Mulianda SM, Hikmatur Rahma LC Med, dan dr Evira Agustina Putri, serta moderator (Foto: dok. Penyelenggara Kegiatan)

15

Wujud Pengabdian kepada masyarakat, BEM FK Untad adakan Sunatan Massal Gratis

Ket. Foto: Pengurus BEM ketika melakukan penyunatan pada pasien (Foto: dok. Panitia Penyelenggara)

Sabtu (28/09) – Bertempat di ruang kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (FK Untad), Badan Eksekutif Mahasasiswa (BEM) FK Untad laksanakan Bakti Sosial bertema “Membrana Basalis (Membangun Rasa Kepedulian Sesama Berbasiskan Ilmu-Ilmu Dasar Medis)”, berupa pemberian sunatan massal gratis bagi masyarakat Kota Palu dan juga Huntara yang berada diwilayah Kota Palu. Ketua BEM FK Untad, Fajar Abu Bakar Sanusi mengungkapkan bahwa kegiatan Sunatan Massal ini adalah perwujudan nyata dari pengabdian kepada masyarakat, dan sebagai wadah pembelajaran bagi anggota BEM FK Untad. “Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian mahasiswa, khususnya anggota BEM FK Untad kepada masyarakat, juga kepada anak-anak di Huntara yang ada di wilayah Kota Palu. Kegiatan ini sebagai wadah pembelajaran tentang bagaimana mengkoordinir kegiatan dengan baik,” ungkapnya. Senada dengan ketua BEM FK Untad, Rifat Salim selaku Ketua Panitia kegiatan tersebut menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan, dan kepedulian mereka terhadap masyarakat Kota Palu. Dengan

Minggu (29/08) - Dalam rangka memperingati Hari Hijab Internasional atau International Hijab Solidarity Day (IHSD) 2019 pada 4 September, Lembaga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (LDK UPIM) Universitas Tadulako (Untad) laksanakan kegiatan Talkshow Inspiratif di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Selain untuk memperingati IHSD 2019, kegiatan ini juga merupakan program kerja Departemen Kemuslimahan yang tujuan mengedukasi para muslimah yang ada di Untad tentang pentingnya hijab dari segi syari'ah dan manfaat lainnya. Dengan mengusung tema ”Menyibak Sejuta Keajaiban Hijab”, talkshow tersebut menghadirkan 3 pemateri Muslimah yakni dr Evira Agustina Putri (dokter di RSD Madani Palu), Hikmatur Rahma LC Med (spesialis Fiqih Wanita), serta Mulianda SM (Founder You Me Muslimah dan Owner Nagaya Hijab). Dalam penyampaian materinya, Hikmatur Rahma mengatakan bahwa hijab merupakan salah satu pembeda antara laki-laki dan perempuan. Ia juga menyampaikan standar pemakaian jilbab sesuai syariat Islam. “Hijab adalah penutup atau penghalang antara non mahram, sedangkan jilbab adalah kain panjang yang

pemberian sunatan massal gratis ini, besar harapan mereka bahwa masyarakat bisa merasa senang, terlebih terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini. “Tujuan dari dibuatnya kegiatan ini adalah bentuk dari pelayanan kami kepada masyarakat. Tentunya, kami tidak ingin hanya menjadi mahasiswa yang datang belajar saja. Kami juga mempunyai visi dimana ilmu-ilmu yang kami dapatkan bisa kami abdikan dan berguna bagi masyarakat luas, khususnya yang berada di wilayah Kota Palu,” tuturnya. Kegiatan Sunatan massal ini gratis bagi anak-anak yang berusia mulai dari 4 sampai 11 tahun, dengan total sebanyak 200 anak. Jumlah tersebut akan dibagi dalam 2 hari masa pengerjaan yaitu 60 pasien per 1 hari dan sisanya yaitu over pasien akan dikerjakan 3-4 minggu setelah kegiatan ini selesai. Lebih lanjut, Ketua Panitia menambahkan suksesnya kegiatan ini didukung oleh partisipasi dari pihak-pihak yang terlibat seperti para Alumni FK, dr Roberty David Maelissa SpB FINACS selaku kepala bagian bedah di RS Undata Palu, dan Para mahasiswa yang terlibat. “Kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancar dan sukses tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, yakni alumni yang menjadi dokter pelaksana dalam sunatan kali ini. Juga Kepala Bagian Bedah di RS Undata Palu, dr Roberty David Maelissa SpB FINACS selaku konsultan dan penanggung jawab kegiatan ini, serta teman-teman mahasiswa selaku asisten dan omloop dalam kegiatan ini,” tutupnya. Jnk

menutupi tubuh bagian atas hingga bawah, dan khimar merupakan kain yang menutupi kepala hingga dada. Pemakaian jilbab hendaknya menutupi dada, karena aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan,” ucap Hikmatur. Sementara itu, dari segi perekonomian, Mulianda mengatakan bahwa hijab dan ekonomi saling berhubungan. Industri pakaian Syari di Indonesia memiliki pro it yang menjanjikan. “Industri produsen pakaian syari mempunyai nilai pertukaran sekitar 2 miliar US Dolar. Dan ini merupakan peluang bagi anak muda untuk memproduksi pakaian syar'i dengan model yang trending dunia. Namun, kembali lagi pada kesadaran akan kewajiban untuk menutup aurat dengan hijab. Sehingga keuntungan rupiah maupun dolar tadi bukan yang utama,” ujar Mulianda. S i t i N u r Fa d i l a h S f a r m , s e l a k u K o o r d i n a t o r Kemuslimahan berharap agar kegiatan ini membuat para muslimah sadar bahwa hijab bukan hanya dalam tataran syariat tetapi juga dari aspek kesehatan dan wirausaha memiliki efek yang besar. “Harapan kami dengan adanya kegiatan ini, muslimah dapat mengetahui manfaat hijab bukan hanya kewajiban dalam hal syariat yang harus dilakukan tetapi juga dari aspek kesehatan dan kewirausahaan, hijab juga memiliki efek yang besar terhadap kehidupan sehari-hari. Jadi kita tidak memandang hijab sebagai suatu yang mengekang, tapi dapat meringankan dan punya banyak manfaat dalam keidupan sehari-hari,” harapnya. dht


Mimbar Mahasiswa Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

16

KSE Untad Gagas Inovasi Energi Anak Bangsa Penguyuban Karya Salemba Empat (KSE) Untad mengagagas tema “Inovasi Energi Anak Bangsa” dalam seminar puncak pelaksanaan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang diikuti oleh 11 tim peserta dari 6 sekolah se-Sulawesi Tengah di Aula Inspektorat Provinsi Sulteng, pada Sabtu (22/09). Ket. Foto: Pemberian materi dalam seminar LKTI oleh Jaya Rahardi SSi MSi (Foto: Rijal/ MT)

LKTI tersebut merupakan sarana dalam pengembangan potensi yang dimiliki oleh para siswa dalam bidang Karya Tulis Ilmiah. Hal ini dituturkan Fatur Rahman Hidayat Marhas, Ketua KSE Untad. “ L K T I i n i a k a n m e n j a d i w a d a h pengembangan soft skills bagi adik-adik peserta, yang kemudian akan mengasah keahlian atau bakat dalam Karya Tulis Ilmiah. Sehingga akan menghasilkan generasi yang

akan mewakili Sulawesi Tengah,” ungkap Fatur Jaya Rahardi SSi MSi, Peneliti Untad yang menekuni penelitian-penelitian t e n t a n g e n e r g i t e r b a r u k a n s e b a g a i narasumber dalam seminar tersebut mengatakan energi tidak terlepas dalam kehidupan manusia. Energi tidak akan habis dan sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan

kelangsungan hidup. “Energi adalah kebutuhan dasar dalam kehidupan di bumi ini, terlebih dengan kekayaan alam yang kita miliki, dan merupakan kebutuhan dasar kita sehari-hari yang banyak dimanfaatankan pada berbagai bidang,” jelasnya. Jaya Rahardi menyarankan untuk peserta agar mencari masalah yang ada

dilingkungan sekitar, lalu menjadikan potensi energi yang ada di daerah sebagai sumber inovasi. “Misalnya pemanfaatan sampah atau limbah, bagaimana agar gas yang terkandung pada sampah bisa diinovasikan menjadi e n e r g i t e r b a r u k a n . S e h i n g g a b i s a dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya. Selaku ketua panitia, Jumarsono menerangkan LKTI dilaksanakan karena m e l i h a t k u r a n g n y a i n o v a s i u n t u k pengembangan energi terbarukan. Ia juga berharap banyak inovasi yang lahir setelah kegiatan LKTI ini. “Kami melihat karya-karya inovasi anak bangsa saat ini masih sangat kurang, terlebih jika dibandingkan dengan negaranegara maju. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan motivasi dan keyakinan p a d a k i t a u n t u k d a p a t b e r i n o v a s i menghasilkan karya-karya yang bermafaat untuk negeri,” harap Jumarsono. Tidak hanya di Untad, Lomba Karya Tulis Ilmiah ini juga dilaksanakan serentak oleh Paguyuban KSE di 32 Universitas Negeri yang ada di Indonesia. RR

Tingkatkan Kepedulian Pada Lingkungan, Mapala Lalimpala FKIP Untad Laksanakan Penanaman Mangrove Dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pesisir pantai, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Lalimpala, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tadulako (Untad), melaksanakan penanaman bibit pohon bakau di Kecamatan Tawaeli, Kelurahan Baiya, pada Sabtu (28/09). Ditemui reporter Media Tadulako, Rozikin (2016) mengungkapkan bahwa lokasi penanaman dipilih karena kondisi pesisir pantain yang substratnya berlumpur dan memiliki muara. Sementara itu, bibit bakau yang mereka tanam, merupakan donasi dari Mapala Wirasanggulira Parigi. “Menurut kami, lokasi tersebut cocok untuk ditanami bibit mangrove. Karena pesisir pantai Baiya memiliki substrat yang berlumpur dan memiliki muara pertemuan air tawar dan air asin, yang sangat berpengaruh untuk pertumbuhan bibit bakau menjadi lebih cepat, khususnya untuk jenis Rhizopoda,” jelas Rozikin. Dalam kegiatan itu Rozikin menuturkan, bahwa peserta penanaman bibit bakau tak hanya berasal dari

anggota Mapala Lalimpala, tetapi juga masyarakat Kelurahan Baiya, delegasi lembaga-lembaga FKIP dan semua anggota Mapala se-Universitas Tadulako. “ S e b e l u m k e g i a t a n d i l a n g s u n g k a n , k a m i memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang manfaat pohon bakau dalam menjaga ekosistem pesisir pantai. Selain itu kami juga mengundang temanteman lembaga se-FKIP untuk turut berpartisipasi dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,” tuturnya. Rozikin menjelaskan bahwa, ke depannya Mapala Lalimpala akan terus berusaha untuk memfasilitasi masyarakat tentang undang-undang merusak ekosistem pantai. “Sebagai bentuk follow up, kami akan usahakan untuk memfasilitasi tentang undang-undang dalam merusak ekosistem pantai. Karena melihat kondisi masyarakat yang masih kurang aware, juga salah satu upaya dalam pelestarian bibit pohon bakau,” jelasnya. Nuralia Herman, salah satu anggota Mapala Lalimpala yang mengikuti kegiatan penanaman bakau tersebut berharap agar ke depannya mahasiswa maupun masyarakat setempat dapat terus turut terlibat dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir pantai. “Saya berharap agar kesadaran mahasiswa dan masyarakat tidak hanya pada kegiatan ini, tetapi terus menerus khususnya dalam menjaga kelestarian ekosistem dari pesisir pantai, dengan mengurangi penggunaan plastik

HMM Peduli Langsungkan Bakti Sosial dan Bakti Pendidikan

Sabtu-Minggu (21-22/09) - Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dan pendidikan anak desa tertinggal, Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (FE Untad) lakukan kegiatan HMM Peduli di desa Petimbe, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. HMM Peduli adalah kegiatan sosial dari HMM FE Untad yang memiliki tujuan untuk membantu masyarakat sebagai perwujudan poin ketiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan tersebut berfokus pada dua bidang, yaitu Bakti Sosial dan Bakti Pendidikan. Meismail selaku ketua HMM FE Untad, mengungkapkan bahwa pada bakti sosial itu, diagendakan penanaman pohon, pengecatan, pembersihan lingkungan, dan penyaluran bantuan logistik di desa petimbe. Sedangkan agenda Bakti Pendidikan adalah proses belajar mengajar pada anak-anak. “Dalam bakti sosial kami melakukan pembersihan, pengecatan fasilitas umum, penyaluran bantuan logistik pada masyarakat serta penanaman pohon di pusat Desa Petimbe.

Ket. Foto: Proses penanaman bibit bakau (Foto: dok. Narasumber)

Sedangkan Bakti Pendidikan, kami melakukan proses belajar mengajar di RT 7, karena RT tersebut sebagian besar anakanak di sana tidak mengenyam pendidikan karena akses jalan yang sulit dan jauh untuk mencapai sekolah,” ungkapnya. Lebih lanjut, Meismail mengatakan bahwa kegiatan yang mereka lakukan mendapat apresiasi yang baik dari pemerintah setempat dan masyarakat. “Kami sangat senang karena kegiatan ini mendapat apresiasi dari pemdes dan masyarakat di sana. Saat kami datang kami disambut dan diberi penginapan serta dikawal saat melakukan kegiatan selama dua hari ini,” tambahnya. Agita Rahmah, Salah Satu Anggota HMM yang juga mengikuti kegiatan tersebut menuturkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang tepat dalam mengajarkan mahasiswa untuk lebih peduli pada masyarakat. “Kegiatan ini adalah bentuk kegiatan yang sangat baik dan tepat dalam mengajarakan dan menumbuhkan kepedulian mahasiswa, terutama mahasiswa FE untuk lebih peduli pada masyarakat,” tuturnya. Ia juga berharap kegiatan ini bisa terus-menerus dilakukan sehingga banyak masyarakat yang akan terbantu dengan kegiatan tersebut. “Saya harap kegiatan ini jangan hanya sampai di sini saja melainkan bisa terus dilakukan ke depannya. Sehingga banyak masyarakat bisa terbantu dari kegiatan ini,” tandasnya. AW


Cerpen Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

17

$

ORANG GILA VS ORANG GILA Oleh: Adrian Christianto Katili*

“Orang Gila, orang gila, orang gila.” anak-anak itu terlihat sangat senang denganku. Aku pun senang dengan mereka, senang karena ada yang menyukaiku, senang karena ada yang peduli denganku. Aku tertawa dan menari-nari, mereka tampak semakin bahagia. Perkenalkan namaku Hendri. Namun aku biasa dipanggil gila oleh orang-orang di sekitarku. Setiap pagi aku selalu melakukan hal yang sama “Woy orang gila ngapain kamu di depan rumah gue!” aku memegang barang yang ku dapatkan dari depan rumah orang itu “Itu barang gue! Balikin!” ia merampas ban sepeda rusak yang kuambil dari depan rumahnya “Pergi loe!” ia mendorongku “Dasar orang gila,” batinku. Apa yang salah dengan orang itu? setelah aku pergi dari situ ia kembali meletakkan barang tak terpakai itu di depan rumahnya. Sudah sekitar dua minggu benda itu teronggok begitu saja di sana. Menjadi sampah yang tak pernah ia buang atau singkirkan. *** “Hendri! Hendri!” wanita itu memanggilku dari jauh. Aku mulai berlari ketakutan “Hendri! Elo mau kemana!” ia berteriak sambil berlari menuju tempatku berdiri. Sebagai satu-satunya orang waras di lingkungan itu, aku selalu menjadi incaran orang-orang gila yang tak senang akan keberadaanku. Setiap hari aku terus dikejar oleh orang-orang yang iri akan kewarasanku. Apa yang salah dengan wanita itu? kenapa ia selalu saja mengejar-ngejarku setiap hari. Aku berlari semakin kencang, aku menoleh ke belakang tampak wanita itu tertinggal jauh. Aku berhenti dan mengatur nafasku lalu tertawa

karena kali ini adalah rekorku yang kesepuluh sebagai pemenang lari jarak menengah “Mau lari kemana loe?” seorang pria menutup kepalaku dengan karung. Gelap, aku tak dapat melihat apa-apa. Aku dipaksanya berjalan mengikuti mereka. Sekitar setengah kilometer, mereka lalu berhenti. Karung yang menutupi kepalaku dibuka. Tempat yang tak asing lagi buatku “Hendri kamu kemana aja, nak?” seorang wanita paruh baya memelukku. “Mama kangen sama kamu. Kamu jangan pergi lagi, nak. Ibu kesepian tanpa kamu dirumah ini.” Aku melihat sekeliling. Aku dikelilingi orang-orang yang dulunya kupanggil keluarga. Aku tersenyum sumringah, bagaimana bisa aku pernah tinggal di rumah sakit jiwa ini “Ngapain lagi kita harus ngurusin dia, Ma? Dia itu udah nggak waras, Cuma bikin malu keluarga kita aja tau!” seru seorang perempuan yang tadi mengejarku “Kamu nggak boleh gitu, Riska. Biarpun keadaannya sudah seperti ini dia itu tetap kakak kamu,” wanita paruh baya itu tersenyum padaku. Aku terkekeh. Bagaimana mungkin wanita sinting ini bisa menjadi adikku? “Orang Gila,” kataku terkekeh. Laki-laki yang dari tadi menjagaku lalu menamparku. “Kita pasung aja dia Ma! Supaya dia nggak kabur-kabur lagi!” serunya emosi. “Jangan Hendra! Kurung aja dia di gudang tapi jangan pasung dia! Kamu ingat kan kalau terjadi apaapa sama dia kamu nggak bakal dapet apa-apa nantinya.” Lelaki itu lalu memaksaku berdiri. Lalu di bawanya aku di sebuah tempat kumuh dan gelap. Aku didorongnya. Ia mengunci pintu dari luar. *** Seberkas cahaya masuk melalui sela-sela ventilasi ruangan ini. Aku

duduk di pojok ruangan. Tak pernah habis pikir olehku kenapa aku bisa dilahirkan di keluarga yang tidak waras. Ayahku sudah lama meninggal karena ketidakwarasannya. Ia selalu mencintai uang lebih dari dirinya sendiri. Bodohnya lagi semua uang yang sudah susah payah ia kumpulkan hanya diwariskan kepadaku. Begitu beruntungnya aku karena bukan hanya ayahku yang gila, ibuku dan kedua saudaraku juga orang gila. Ibuku hanyalah seorang wanita yang tergila-gila akan harta. Adik perempuanku adalah perempuan gila yang selalu telanjang bersama laki-laki. Sedangkan adik laki-lakiku adalah orang gila yang selalu menyakiti dirinya sendiri dengan jarum suntik. Tak pernah ada kehidupan waras yang kualami di rumah itu. Suara pintu terbuka pelan. “Hendri ayo makan dulu,” wanita itu masuk dengan membawa sepiring nasi dan telur “Mama suapin ya?” katanya lagi, lalu mendekatkan sesuap nasi ke mulutku. Aku menghamburkannya lalu tertawa. Apa yang dia pikirkan? Aku bisa makan sendiri. Memang wanita gila,” batinku. “Kamu nggak boleh gitu. Kamu harus makan,” Ia kembali menyuapiku. Aku kembali mempermainkannya sambil terkekeh. “Kamu ini bodoh ya! Sudah jadi orang gila masih saja merepotkan! Kamu pikir kami masih peduli sama kamu! Kalau bukan karena surat warisan ayah kamu yang bodoh itu aku nggak akan menjadi seperti orang bodoh” ia lalu membanting pintu itu dan meninggalkanku dalam keheningan. *** Selama tiga hari mereka terus mengurungku dan memaksaku dengan cara apapun untuk menulis

sesuatu yang tak kupahami. Dan untuk hari ini sepertinya ada yang berbeda. Biasanya wanita paruh baya dan laki-laki itu yang akan memaksaku. Namun hari ini tidak. “Hari ini gue yang akan dapat warisan bokap dan loe harus mau tanda tangan?” bentak perempuan, yang dijuluki adikku. Aku menggeleng dan menatap pulpen yang ia bawa. Perempuan itu kemudian tersenyum lalu melepaskan ikatan di tanganku. Aku mengambil pulpen dari tangannya dan mencoret-coret kertas itu “Orang gila, orang gila, orang gila,” ledekku. “Loe cari mampus ya?” ia hendak menamparku. Namun kutangkis dan mengajaknya menari, agar ia bisa menghilangkan emosinya. Ia memberontak mencoba mendorongku, tetapi ia terjatuh. Tanpa aba-aba aku meninggalkan rumah sakit jiwa itu dan keluar dari sana dengan langkah tertatih. Aku berjalan tanpa arah dan tujuan. Berbagai tatapan orang-orang gila kembali menjadi menyorotiku. Aku tak pernah habis pikir dengan semua orang-orang ini. Mereka menganggap diri mereka waras dalam kegilaan mereka. Mereka membunuh diri pelan tanpa mereka sadari. Mereka menyiksa diri mereka sendiri tapi mereka terus melakukannya. Banyak hal di tempat ini yang membuat kewarasan orang memudar. Dari jauh aku melihat orang-orang gila, keluargaku, mulai mengejarku. Aku kembali berlari hingga sebuah benda besar menghampiriku dengan cepat. Semuanya putih. Tak ada lagi tempat yang dipenuhi dengan orang gila. Hanya ada aku dan kewarasanku. ***

*) Lahir di Ujung Pandang, pada tanggal 09 S eptember 1998. Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris, FKIP Untad.


Suara Mahasiswa & Alumni Edisi 112 Oktober 2019 - Tahun ke 7

Halo teman-teman mahasiswa dan alumni UNTAD Membaca menjadi kebutuhan untuk sebagian orang dan kebanyakan orang lainnya belum tertarik membaca Ini beberapa tips dari teman-teman IG Media Tadulako tentang gimana sih caranya agar mau membiasakan diri untuk membaca ^^

18


SELAMAT HARI

KESAKTIAN PANCASILA - 1 OKTOBER 2019 -

Rektor Universitas Tadulako

Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.