Media Tadulako Edisi 95 Mei 2018

Page 1

95 MEI

Tahun Ke 6

Visi

Universitas Tadulako

Pada tahun 2020, Unggul dalam Pengabdian kepada Masyarakat melalui pengembangan Pendidikan dan Penelitian.

Misi Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu, modern, dan relevandengan kebutuhan pembangunan bangsa; Meningkatkan penyelenggaraan penelitian yang bermutu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang diabdikan bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan; Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat; dan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kerja sama dengan pihak lain yangsaling menguntungkan, tanpa adanya ikatan oleh haluan politik,kepercayaan, dan agama.

KONTES ROBOT INDONESIA Robotech Tadulako Melaju ke KRI Nasional 2018


1

Suara Redaksi Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

Editorial

Desain & Layout : Joko Suparlan / MT Foto Sampul : Akhmad Usmar / Humas

https://issuu.com/mediatadulako

ko dula ia Ta Med

Pengantar Redaksi

Assalamu'alaikum wr.wb Ramadhan kembali, menyapa kita yang masih kerepotan pada sejumlah dosa yang langgeng melekat pada diri. Semoga ramadhan tahun ini dapat mengingatkan kita, menginsyafi sejumlah salah dan alpa di harihari sebelumnya. Ya‌ramadhan adalah bulan kembali, bulan yang mengingatkan kita akan amalan yang masih sedikit, bulan yang menghentak kita untuk segera berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bila kita coba menghitung, kurang lebih enam ramadhan sudah kami lewati dari dapur redaksi Media Tadulako ini. Persiapan edisi terbit di bulan-bulan ramadhan sering menyisakan kisah tersendiri, mulai dari reporter yang mesti rela menunda pulang kampung, buka puasa bersama di ruang redaksi, bahkan pernah sahur bareng mengejar edisi hingga fajar terbit. Bulan ini memang selalu spesial, ada saja cerita yang tertinggal di sini, seperti tahun ini, ketika kami mesti menggenjot kerja temanteman wartawan dalam suasana berpuasa. Begitulah, seperti halnya puasa yang selalu menyisakan bahagia di kala berbuka, terbitnya MT juga menyisakan lega setelah berpayahpayah mesti dalam suasana menahan dahaga. Di edisi ramadhan kali ini kami coba mengangkat profil Ilham, mahasiswa Ilmu Pemerintahan angkatan 2017. Imam muda

Visit Us

Ramadhan Momen Perbaiki Bangsa

Seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan berkah kepada mereka berkah dari langit dan bumi,‌ (Q.S Al-A'araf : 96)

masjid Baiturrahman Perdos ini berhasil mencuri perhatian kami. Dalam pembahasan tentangnya di ruang redaksi, konon suaranya yang merdu mampu menundukan hati yang angkuh. Seperti apa sosok mahasiswa yang merangkap jadi imam masjid ini ? bagaimana kisah kuliahnya ? langsung saja menuju kolom profil edisi ini. Semoga profil Ilham memberikan pandangan lain kita tentang menjadi mahasiswa. Bahwa menjadi mahasiswa sekaligus imam masjid bukanlah hal yang tabu, atau, tak ada yang salah menjadi imam masjid sembari kuliah, terkhusus belajar tentang Ilmu Pemerintahan. Semoga nantinya Ilham menjadi sosok teladan akademisi-akademisi sholeh yang tak hanya pandai mengurai teori, tapi juga indah dalam melafazkan ayat-ayat Qur'an. Selamat menikmati informasi kami di ramadhan yang istimewa ini. Semoga MT dapat menjadi sahabat di ruang baca civitas akademik, di sela-sela ibadah ramadhan yang dijalani. Salam.

mediatadulako @media_tadulako Media Tadulako

Ramadhan hadir kembali, bagi ummat Islam di seluruh dunia, bulan ini diyakini membawa sejumlah keberkahan bagi pemeluknya, pahala dilipat gandakan, amalan ibadah diganjar balasan yang berkali-kali lipat tak terbilang. Bagi mereka yang menjaga ibadahnya, bersungguh-sungguh dalam taat, Ramadhan selalu dinanti dan dirindui. Kehadiran ramadhan juga tak luput dari perhatian masyarakat Indonesia. Di harihari pertama bulan suci ini, masyarakat menyambut dengan penuh antusias. Paling tidak, situasi itulah yang kita lihat belakangan. Mesjid meluber oleh jamaah, siraman rohani hampir setiap malam hadir memberikan nasihat, mengisi kekosongan jiwa yang kering kerontang setelah 11 bulan lamanya nyaris tak banyak mendengar penggalan ayat-ayat Al-qur'an. Momen yang sedang kita saksikan di tengah masyarakat hari ini, adalah kesempatan yang perlu dijaga untuk memperbaiki bangsa. Ya, sebab target capaian ramadhan adalah munculnya pribadi-pribadi taqwa yang keshalihannya tidak saja terlihat saat beribadah, tapi juga nampak dalam interaksi sehari-hari antar sesama. Sebagaimana kami cantumkan pada penggalan ayat di atas, bahwa Allah telah memberikan garansi, Ia akan melimpahkan keberkahan pada penduduk suatu negeri apabila di negeri-negeri itu masyarakatnya beriman dan bertaqwa. Kesempatan mendapat limpahan keberkahan itu hadir bersama kita saat ini dalam gemblengan bulan Ramadhan. Ramadhan tahun ini bangsa Indonesia perlu

naik kelas menyikapinya. Tidak sekedar terjebak dalam rutinitas ibadah yang berulang-ulang, sebab bila demikian, tak ada yang membekas dari ramadhan, kecuali sekedar kenangan shalat tarawih bersama, buka puasa bareng teman, atau sahur dengan keluarga di rumah. Bila demikian, setelah ramadhan usai, tak ada yang berubah selain kita kembali terlena dalam gelimang salah dan alpa. Sudah saatnya bangsa ini menjadi bangsa pemenang, dan ramadhan adalah penanda kemenangan itu. Sebagaimana sejarah telah mencatatkan dengan indah, bahwa proklamasi kemerdekaan kita dikumandangkan juga bertepatan dengan bulan ramadhan, saat jutaan masyarakat Indonesia tengah berpuasa. Sebagai komunitas masyarakat, civitas akademik juga berkesempatan menghadirkan datangnya keberkahan di negeri ini. Masyarakat kampus bisa memotivasi diri masing-masing agar lepas ramadhan nanti hadir sebagai pribadipribadi yang baru, pribadi yang bertambah keshalihannya, bertambah intensitas ibadahnya, bertambah produktivitas amalnya. Semoga dengan begitu, tadulako turut menjadi kampus yang mempelopori kebaikan negeri ini. Ramadhan adalah semacam bertanda, bahwa kita sedang diperintah untuk kembali melakukan evaluasi besar-besaran pada banyak hal yang masih menjadi pekerjaan rumah. Dan bila ini mampu kita selesaikan dalam pembenahan diri di bulan suci ini, insya Allah ke depan Indonesia akan kembali menjadi macan Asia.

Pembina: Rektor Universitas Tadulako. Pengarah: Prof. Dr. Sutarman Yodo, SH.,MH., Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP., Prof. Dr.H. Jayani Nurdin, SE.,M.Si Prof. Dra. Mery Napitupulu, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir.H. Andi Lagaligo Amar, M.sc.Agr.,Ph.D Pimpinan Umum/Penanggungjawab: Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si. Dewan Redaksi: Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir, SE., MS., Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si., Dr. Arianto, M.Si., Dr. Ridwan Tahir, SH., MH., Takbir Launtina, S.Sos., Pemimpin Redaksi: Andi Akifah, S.Sos., M.ICT., Wakil Pemimpin Redaksi: Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd Redaktur Rubrik: Drs. Samsumarlin, M.Si, Isrun, SP., MP., Akhmad Usmar, S.Sos, Editor : Ary Fahry S.Ikom, Raisa Alatas M.Ikom. Redaktur Pelaksana: Wandi Latoko. Wakil Redaktur Pelaksana: Sri Utami. Layouter: Joko Suparlan. Reporter: Taqyuddin Bakri, Ari Fahry S.Ikom, Rafani Tuahuns, Raisa Alatas M.Ikom, Wardatul Nurjannah, Wandi Latoko, Andi Kadeko, Vivi Sasmita, Nur Ramadhana, Sri Utami, Moh Uswang, Fauzannur Ramadhan, Ayu Agustin, Sitti Aisyah Nadianti, Sulistiawati, Ahmad Fauzan T. Distributor: Moh. Uswang, Ahmad Fauzan T. Kesekretariatan: Drs. Sammen, M.Pd., Rafani Tuahuns, Alamat Redaksi: Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Lt. 1 Nomor 112 Gedung Rektorat Universitas Tadulako. email: inform, inspire, and educate media_tadulako@yahoo.com. Fanpage FB: Media Tadulako Twitter: @mediatadulako Instagram : Mediatadulako


Liputan Khusus Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

2

Debat Bahasa Indonesia, Untad Terbaik Se-Sulawesi Kegiatan Debat Bahasa Indonesia (KDBI) merupakan ajang pertandingan yang baru pertama kali dilakukan di tingkat perguruan tinggi. Kegiatan yang dibawahi Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan ini dimaksudkan seabagi wadah pembinaan potensi mahasiswa. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa tidak hanya dituntut mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Indonesia, tetapi juga harus bisa menguasai isu global, menganalisis, membuat judgement dan meyakinkan publik. K e g i a t a n y a n g b e r t u j u a n u n t u k meningkatkan kemampuan mahasiswa berpikir kritis dan analitis serta menyampaikan pendapat secara logis dan sistematis tersebut berlangsung di Makassar yang merupakan Kopertis Wilayah IX (29/04-1/05). D a l a m k e g i a t a n t e r s e b u t U N TA D mengirimkan 4 orang peserta, yakni 3 orang pendebat, Andriawan Marcelino (Hukum 2016), Rizaldy Alif Syahrial (Hukum 2016), Dion Yosafat Prabowo Tokalende (Ekonomi 2016) dan 1Juri N1 (Juri Institusi), Triyono (Pertanian 2014). Dr Sitti Harisah MPd selaku ketua panitia tingkat universitas sekaligus pendamping tim mengatakan sangat bersyukur dengan apa yang telah dicapai mahasiswanya itu yang telah mampu bersaing dengan mahasiswa dari perguruan tinggi se Sulawesi. “Alhamdulillah UNTAD meraih Juara 1

mengalahkan 59 tim yang mengikuti debat bahasa Indonesia dan ditambah lagi salah 1 peserta dari kita yaitu Andriawan Marcelino berhasil menjadi Best Speaker”, ungkapnya. Ia berharap agar kiranya setiap fakultas khususnya Bidang kemahasiswaan dapat menyarankan kepada mahasiswa agar bisa membentuk suatu komunitas mahasiswa debat baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. “Kegiatan debat bahasa Indonesia akan menjadi kegiatan tahunan di tingkat perguruan tinggi yang bermuatan tuntutan kemampuan komunikasi dan argumentasi, serta sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan t e r b a i k d a l a m b e r p i k i r k r i t i s , w a d a h meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi, dan mengembangkan kemahiran dalam berargumentasi guna membuat keputusan berdasarkan analisis yang logis dan faktual”, Ia pun berharap agar para peserta tetap optimis dengan kemampuan dan petensi yang mereka miliki, sehingga mampu memberikan ya n g te rb a i k d i t i n gka t n a s i o n a l u n t u k mengharumkan Universitas Tadulako. Dion Yosafat Prabowo Tokalende salah 1 anggota tim debat mengatakan bahwa untuk meraih prestasi tersebut membutuhkan persiapan yang benar-benar matang. “Selain persiapan materi kita juga harus belajar retorika yang baik karena topik debatnya ditentukan disana sekitar 30 menit sebelum debat, jadi kita benar-benar harus siap walaupun mungkin sama sekali tidak familiar dengan kita, kita harus tetap bisa, itulah gunanya persiapan di awal”, tuturya. Ia pun mengakui bahwa kerjasama tim yang

baik merupakan salah 1 kunci kemenangan mereka. “Saling menutupi kekurangan dan juga fokus pada kasus yang kita angkat dan sangat hati-hati dengan kata-kata dari lawan, jadi ketika lawan sudah mulai tidak mengerti dengan topik, disitulah kami ambil poin dan kembali memikat juri”, ungkapnya. Dion pun berharap agar ke depannya UNTAD dapat memiliki suatu komunitas bahkan lembaga legal yang mewadahi mahasiswa untuk mengembangkan aktivitas debat mereka. “Menurut saya debat ini sangat baik bagi mahasiswa untuk menggali daya berpikir kritis, jadi bukan cuma asal bicara tanpa ada referensi dan tidak tahu bagaimana kredibilitasnya yang malah menjadi debat kusir tanpa kesimpulan. Ini ajang yang bagus sebagai sarana latihan berbicara di depan umum, lebih bijaksana dalam berpikir dan mengunakan kata-kata”, tandas Dion.

Senada dengan Dion, Rizaldy Alif Syahrial mengatakan bahwa ia tidak berpuas diri dengan capaian tersebut, tetapi juga harus mengevaluasi diri agar ke depan UNTAD dapat mempertahankan perolehan yang ada. “Tingkat analisis kita akan diuji dalam t i n g k a t p e r d e b a t a n , b a g a i m a n a k i t a m e n g u n g k a p k a n s u a t u f a k t a a t a u p u n memberikan penguatan argumentasi dengan data dengan tidak langsung menjatuhkan orang lain”, jelas Rizaldi. Oleh karena itu, menurutnya diperlukan s u a t u w a d a h u n t u k m e n g e m b a n g k a n kemampuan retorika, sehingga orang lain tidak akan berpikir untuk menjatuhkan tetapi mengungkapkan suatu kebenaran. “Dalam suatu perdebatan kita dituntut untuk melakukan suatu riset ilmiah agar tidak terjadi kesalahan di dalam berargumentasi”, terangnya.Vv

Robotech Tadulako Melaju ke KRI Nasional 2018 Robotech Tadulako kembali bawa pulang kabar gembira usai berlaga di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 Regional 2 yang diselenggarakan di Universitas Tarumanagara, 10-12 Mei lalu. Kejutan kali ini datang dari Tim PEBETA03 yang berhasil menyabet 2 gelar sekaligus, yaitu Juara 1 dan Penghargaan untuk Kategori Strategi Terbaik di cabang Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI).

Setelah gagal disesi pertama, Tim PEBETA03 akhirnya keluar sebagai satu-satunya tim yang berhasil memadamkan api pada sesi kedua mengalahkan 35 tim lainnya yang berasal dari area Jawa Barat, Kalimantan dan Sulawesi. Keberhasilan tersebut memastikan langkah mereka ke sesi final dan kembali berhasil memadamkan api dan memenangkan perlombaan. “Sejujurnya kami tidak menyangka. Apalagi kami tampil di urutan ke 22, dan telah melihat penampilan robot-robot sebelumnya yang gagal memadamkan api,” Ungkap Singgih, elektronika Tim PEBETA03. Masih dalam penuturannya, Singgih mengatakan, secara spesifikasi robot timnya lebih rendah dari pada tim-tim lain. Namun, mereka rupanya memiliki keunggulan pada program sensor, yaitu sensor api dan sensor dinding.

“Kami bahkan menggunakan servo bekas yang juga digunakan pada kontes sebelumnya, padahal bisa kita lihat, tim-tim lain memiliki motor yang lebih bagus. Sayangnya, saat berhadapan dengan api, robot-robot lain hanya berputar-putar disana. Mungkin kami menang dari segi program,” jelasnya. Andreas Sumaila, programmer Tim PEBETA03 yang ditemui awak media usai perlombaan mengaku bangga atas pencapaian tersebut. “Kami jelas bangga, karena kami yang dari luar Jawa bisa bersaing dengan universitas-universitas yang ada di Jawa,” pungkasnya ditengah keharuan suasana. Berangkat dari kegagalan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya adalah kunci kemenangan, seperti yang dituturkan oleh Elisa Sesa, Ph.D yang tak lain adalah pembina Tim PEBETA03. “Saya sering ikut di lomba-lomba baik regional maupun nasional sebelumnya dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan itu ada dimana. Artinya, kami memperbaiki apa yang kurang. Dan itu yang saya sarankan kepada anak-anak dan mereka yang melakukan.” Lebih lanjut, beliau mengatakan, persiapan untuk melangkah ke tingkat adalah melakukan beberapa perubahan pada servo atau motor penggerak robot agar bisa lebih cepat. Sebab, pertandingan di tingkat nasional tentu akan lebih menantang dan akan bersaing dengan lebih banyak tim. “Kami berharap bisa menang lagi dan bisa mengenalkan Universitas Tadulako di kancah Nasional. Karena pengalaman kemarin, banyak dari tim juri yang belum mengenal Universitas Tadulako” tutupnya. Selain itu, Robotech Tadulako juga memboyong 2 gelar lain yang berasal dari Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) yang meraih Juara 2 dan meraih penghargaan Inovasi Terbaik untuk Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda. Tentu hasil ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya, dimana Untad hanya membawa pulang 2 gelar masng-masing dari divisi KRPAI dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Ketiga tim yang menang tersebut akan mengikuti Kontes Robot Indonesia tingkat nasional pada 10 Juli mendatang di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.ndh.


3

Dialog Akademik Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

Pusat Bahasa Fasilitas Kampus yang Siap Wujudkan Cita-cita

Wahyudin, S.Pd., MPd,

skor yang maksimal itu butuh proses. juga yang mempersyaratkan IELTS. Misalnya ketika Kemampuan berbahasa Inggris sudah menjadi ingin melanjutkan pendidikan ke Australia. Pada kebutuhan primer di zaman global seperti saat saat mendaftar, boleh menggunakan sertifikat ? · Apa saja upaya yang dilakukan untuk dapat ini. Terlebih bagi mahasiswa yang ingin TOEFL, tapi begitu akan masuk kampus, harus tes meningkatkan skor tes? melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang IELTS. Kalau misalnya ke Amerika, umumnya TOEFL ... Salah satu usaha kami adalah melalui pelatihan. saja. Biasa diadakan hingga 16 kali pertemuan. Disitu lebih tinggi, sangat diperlukan kemampuan mereka digembleng. Sistemnya blok, misal untuk berbahasa Inggris yang mumpuni. Pada · Apakah sertifikat TOEFL dan IELTS dari UPT Pusat beberapa minggu listening, kemudian setelah itu umumnya, Universitas di luar negeri akan ? structure, kemudian reading. Setelah itu ada Bahasa Untad yang dipakai bisa digunakan meminta sertifikat TOEFL atau IELTS sebagai beberapa kali tryout atau uji coba untuk melihat untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri? sejauh mana perkembangan peserta kursus. syarat masuk, begitupun dengan beberapa ... Untuk TOEFL ITP secara resmi diselenggarakan oleh Terakhir barulah peserta diberikan tes. Namun IIEF, lembaga nirlaba Amerika Serikat di Jakarta Universitas di dalam negeri yang mensyaratkan sebelum mengikuti kelas TOEFL dan IELTS, sebagai Country Master Distributor untuk ITP TOEFL. skor TOEFL tertentu. Untuk itu, pada edisi ini kemampuan bahasa inggris secara umum harus Jadi sertifikatnya diterbitkan langsung dari ETS Media Tadulako mengulas TOEFL dan IELTS bagus dulu. Selain itu, harus memahami skill dan Princeton, New Jersey, Amerika Serikat. Sementara strategi. Itu intinya. ini bersama Wahyudin, S.Pd., MPd, Jabatan untuk IELTS, dengan penandatanganan MoU antara Universitas Tadulako dan IALF (Indonesia Fungsional Bidang Pelatihan, Kursus dan · Ada tidak pelatihan gratis untuk mahasiswa? Australia English Foundation) Surabaya yang Layanan Tes UPT Pusat Bahasa Universitas Ada. Jadi UPT Bahasa Untad mempunyai program berada di bawah naungan IELTS Cambridge Tadulako. gratis kursus TOEFL untuk mahasiswa yang Australia, untuk menyelenggarakan tes IELTS di UPT

?

...

?

...

Apa saja layanan yang ada di UPT Pusat Bahasa Untad? Mungkin diluar orang mengetahui kami hanya menyediakan tes dan kursus bahasa Inggris. Tapi sebenarnya banyak fasilitas yang ada, seperti kursus bahasa Prancis, bahasa Jepang, serta kursus bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Diluar itu juga kami melayani tes seperti Tes Potensi Dasar Akademik serta terjemahan abstrak dan lainnya. Hanya umumnya lebih banyak layanan kursus dan tes bahasa Inggris antara lain kursus bahasa Inggris secara umum, percakapan bahasa Inggris, TOEFL, IELTS, dan sebagainya. Untuk IELTS baru dilaksanakan mulai maret 2018. · Seberapa penting TOEFL dan IELTS saat ini ? TOEFL dan IELTS itu adalah alat untuk menguji seberapa bagus kemampuan bahasa inggris seseorang. Keduanya sangat penting, karena diperlukan sebagai salah satu syarat ketika kita ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 maupun S3, terutama bagi yang ingin melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Ketika mengajukan beasiswa, ada yang mempersyaratkan TOEFL, ada

diselenggarakan setiap tahun. Jadi kami menyurat ke dekan-dekan setiap fakultas untuk mengirim mahasiswa-mahasiswa yang sekiranya memenuhi syarat untuk diikutkan dalam kelas tersebut. Kurang lebih sekitar 50 orang untuk semua fakultas. Biasanya tiap fakultas mengirim minimal 3 orang. Mereka terkumpul menjadi satu kelas.

Bahasa Untad pada Desember 2017 lalu, maka sertifikat yang kami keluarkan telah diakui dan dapat digunakan secara internasional. Sehingga tidak perlu jauh-jauh lagi tes ke luar kota misalnya Makassar, Surabaya atau Jakarta. Itu akan mempermudah teman-teman di Untad, serta teman-teman kampus swasta di Sulawesi Tengah.

·

Menurut bapak, sudah sejauh mana tingkat penguasaan materi TOEFL atau IELTS pada mahasiswa, khususnya mahasiswa S1? ... Pada umumnya memang masih rendah. Seperti untuk TOEFL, umumnya mereka terkendala di listening. Penyebabnya karena memang sudah tidak terbiasa lagi mendengarkan percakapanpercakapan bahasa Inggris. Karena walaupun dari jurusan bahasa inggris, tidak menjamin TOEFL nya bagus. Karena itu kan dibutuhkan latihan. Semakin banyak latihan, semakin bagus. Bahasa itu kan kebiasaan. Sama seperti berbahasa Indonesia, kita lancar bahasa Indonesia, karena memang kita biasa menggunakannya sehari-hari. Cuma kadang banyak yang sibuk belajar atau ikut kursus kalau sudah mau tes. Padahal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk mendapatkan

?

·

?

...

·

Pesan apa yang ingin bapak sampaikan, terutama pada mahasiswa? Jadi, sangat bagus apabila dipersiapkan sejak awal sambil kuliah, agar begitu tes hasilnya tidak mengecewakan. Karena kalau bahasa Inggrisnya tidak lulus tidak akan berangkat meskipun dia lulus wawancara. Dengan memiliki kemampuan bahasa Inggris, apalagi dengan sertifikat bahasa Inggris yang bagus, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S2 maupun S3 akan semakin besar. Beasiswa, apalagi untuk keluar negeri itu banyak. Misalnya ke Australia ada APS (Australian Partnership Scholarships), New Zealand ada NZ Asean Scholarship (NZAS), Amerika ada Fulbright. Belanda ada StuNed. Jadi sekali lagi, tidak ada yang instan. Nr


Profil

Edisi 90 Edisi Desember 94 Mei 2018 2017

Tahun Tahunke ke65

4

Ilham

IMAM MUDA PEMILIK SUARA INDAH

m a h l I MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN ANGK. 2017, FISIP UNTAD

Bagi Anda yang sering atau pernah mampir shalat berjama'ah di Masjid Baiturrahman Komplek Blok C Perumahan Dosen Untad, barangkali tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Ya, Ilham, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP Untad angkatan 2017 ini ialah salah satu Imam Muda Masjid Baiturrahman Perdos Untad. Ayat-ayat suci Al-Qur'an yang indah, makin terasa indah dengan lantunan lagu tilawahnya. Hingga mampu mengundang kekhusyu'an dalam shalat dan tak jarang pula hadir keharuan ketika kita berusaha untuk merenungi setiap ayat yang dibacakan. Kepiawaian Ilham dalam tilawah Al-Qur'an tidak hadir begtu saja. Semua itu ia dapatkan dari hasil kerja keras yang telah ditekuninya sejak lama. Lingkungan serta keinginannya yang kuat menjadi seorang qori' turut membantu dirinya hingga seperti saat ini. Setelah tamat dari TK Sidole dan SD Inpres 2 Sidole, Ilham melanjutkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah (MTS) Alkhairaat Sidole lalu melanjutkan ke tingkat sekolah menengah atas di Pondok Pesantren Model Alkhairaat Siniu. Enam tahun berada dilingkungan pendidikan dengan nuansa keislaman yang kental membuatnya semakin dekat dan sering berinteraksi dengan AlQur'an. Hingga ia pun menjadi salah satu Qori' yang sering mewakili sekolah dan kecamatnnya dalam beberapa ajang Musabaqah Tilawatil Qur'an. Ilham sudah mulai mengikuti ajang Musbaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) sejak Ia duduk di bangku kelas 2 Madrasah Tsanawiyah. Dalam keikutsertaannya itu, Ilham pun seringkali menoreh prestasi. Pada MTQ Kecamatan Ampibabo tahun 2012, Ilham meraih peringkat 1 dalam cabang Tilawah tingkat kanak-kanak. Dalam tahun yang sama, Ilham menjadi salah satu utusan sekolah sekaligus mewakili Kabupaten Parigi Moutong pada AKSIOMA (Ajang Kompetisi Antar Madrasah) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam kompetisi itu, Ilham berhasil meraih peringkat terbaik ke-3. Prestasi Ilham tidak berhenti disitu, pada MTQ Kecamatan Siniu tahun 2013 Ilham mulai masuk ke cabang lomba tilawah tingkat dewasa dan kembali meraih peringkat 1. Begitupun pada MTQ Kecamatan Siniu tahun 2014, MTQ Kecamatan Toribulu pada tahun 2015, peringkat pertama selalu disabetnya. Hinga MTQ Kecamatan Siniu tahun 2016, Ilham pun meraih peringkat pertama dalam cabang lomba Tartil. Pada ahun 2016 itu, Ia pun sempat mengikuti LASKI, yakni ajang kompetisi seni kasidah tingkat kabupaten. Saat itu Ia memperoleh peringkat 2, dan menjadi salah satu utusan, mewakili kabupaten Parimo pada LASKI Tingkat Provinsi di Banggai. Namun, karena terkendala dana. Ketika itu Ilham gagal berangkat ke Banggai untuk mengikuti LASKI Tingkat Provinsi tersebut. Soal tilawah, Ilham mengaku telah tertarik sejak Ia berada di Sekolah Dasar (SD). Sejak saat itu Ia mulai sering mendengar audio tilawah Al-Qur'an. Beberapa audio yang sering didengarnya ialah audio tilawah oleh Muhammad Thaha dan juga Muamar Zainal Asyikin (Muamar ZA), Qori Internasional Indonesia. Dari situ Ilham banyak termotivasi untuk memperbaiki bacaan dan secara perlahan-lahan belajar lagu. Berbagai cara ditempuhnya, baik berguru langsung kepada Ustad, maupun berlatih sendiri secara otodidak. Mahasiswa kelahiran 01 Januari 1999 ini mengaku, semangatnya belajar tilawah pada saat itu terinspirasi juga dari lingkungan keluarga, khususnya paman ilham yang juga cukup piawai dalam tilawah dan sering pula menjuarai ajang MTQ. Dari situ, kemauan Ilham untuk belajar tilawah semakin kuat. Saat ini,

Ilham juga mengidolakan Syamsuri Firdaus, Qori Cilik Internasional asal Bima, Nusa Tenggara Barat. Menurut Ilham, belajar tilawah memang awalnya agak sulit. Olehnya itu, kata Ilham, harus dimulai terlebih dahulu dari tahap dasar. Beberapa tahap dasar tersebut diantaranya ialah mengetahui tentang mahraj (tempat keluar huruf-red) dan tajwid (cara mengucapkan huruf-red). “Jika kita sudah tahu dasarnya, In Syaa Allah akan lebih mudah,” Kata Ilham. Selain itu, hal yang juga penting menurutnya adalah kemauan. Sebab kemamuan akan menjadi dorongan terbesar bagi diri untuk menjalankan setiap aktivitas. Pada awal-awal ia mengikuti ajang MTQ, kedua orang tuanya kurang mendukung dan sempat meragukan. Sebab, menurut kedua orang tuanya, Ia belum pernah mengikuti kompetisi-kompetisi serupa sebelumnya. Setiap kali ia akan tampil, Ibunya secara sengaja tidak hadir. “Mamaku sengaja tidak mau lihat saya tampil, karena kalau dia lihat, Mamaku bawaannya mau menangis.” Orang Tua Ilham baru hadir pada saat sesi pengumuman lomba dan turut menyaksikan Ilham meraih tropi penghargaan dari panitia penyelenggara. Setelah beberapa kali mengikuti lomba, perlahan-lahan kedua orang tuanya pun mulai yakin dan mendukung serta turut bersyukur atas capaian yang diraih. Bagi Ilham, niat utamanya dalam belajar AlQur'an ialah semata untuk Allah Subhanahuwata'ala, begitupun dengan berbagai kompetsi Musabaqah yang sering diikutinya. Disamping itu, ia juga menganggap semua itu sebagai ajang untuk belajar, menambah pengalaman dan saran untuk menjalin silaturahmi. “Dengan mengikuti lomba, kita bertemu dengan orang-orang yang belum pernah bertemu sebelumnya. Sehingga, kita jadi punya banyak kenalan, jadi tidak khawatir kalau bepergian jauh. In Syaa Allah ada orang yang dikenal.” Tuturnya. Sebagai imam sekaligus menjadi pengurus di Masjid Baiturrahaman memiliki hikmah tersendiri bagi Ilham. Dengan menjadi pengurus masjid, ia bersyukur kewajiban shalat lima waktunya dapat terjaga. Ia juga mengaku senang berada dilingkungan yang senantiasa saling mengingatkan dan memberi motivasi kepadanya. Baik dari teman-teman mhasiswa sesama pengurus masjid maupun dari dosen-dosen jama'ah Masjid Baiturrahman. Seperti posisi imam yang menjadi pemimpin dalam shalat, Ilham pun mempunyai cita-cita agar kelak bisa menjadi pemimpin di daerahnya. Sebab ia mempunyai niatan untuk bisa berkontribusi untuk membangun daerahnya. Hal itulah yang membuat ilham memilih masuk di program studi Ilmu pemerintahan FISIP Untad. Olehnya itu, ilham selalu mengisi waktu luangnya dengan belajar dan menempa diri di berbagai aktivitas di organaisasi mahasiswa dan kepemudaan. Sejak tahun 2017 lalu, Mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi ini aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO), dan saat ini ia diamanahkan sebagai sekertaris Komisariat HMI MPO FISIP Untad. Ia juga bergabung di salah satu komunitas bisnis syariah yang ada di Kota Palu. Ilham sangat menyadari masih ada banyak hal yang belum diketahuinya. Untuk itu ia berusaha untuk terus belajar baik melalui buku atau teks-teks bacaan maupun belajar dengan memperbanyak pengalaman. Begitupun ia sebagai imam, Ilham terus belajarm memperbaiki bacaan, mempelajari hukum-hukum bacaan, menambah hafalan, maupun memperbanyak wawasan tentang pengetahuan-pengetahuan keislaman lainnya. “Apalagi kita tahu bersama, Ilmu agama itu sangat penting. Berlakunya tidak sebatas hanya di dunia, namun pula berlaku abadi sampai di hari kemudian.” Ungkapnya.Wn


5

Opini Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

Akuntabilitas dan Transparansi Dalam Pengelolaan Kuangan Negara Oleh : Rahman Penulis adalah mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Tadulako

Oleh: Mochtar Marhum

Pencegahan Terorisme dan Inspirasi dari Negeri Jiran Malaysia Oleh: Mochtar Marhum Waktu berkunjungan pertama ke Malaysia tahun 2015, saya sempat tercengang menyaksikan aturan keamanan yang super ketat diterapkan di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur. Waktu itu Bandar Udara di Indonesia belum menerapkan aturan yang seketat di Malaysia yaitu penumpang harus membuka ikat pinggang dan semua tete bengek benda-benda yang terbuat dari besi atau logam yang melekat di tubuh harus dibuka dan dimasukkan ke dalam box ketika akan meliwati X Ray di Bandara. Malaysia sudah lama menerapkan aturan yang sangat ketat demi keamanan (Safety and Security First). Dan waktu itu juga saya sempat menyaksikan beberapa orang penumpang asal Indonesia sempat mengeluh dengan prosedur keamanan yang super duper ketat tersebut. Namun, hal yang sama berkaitan dengan masalah keamanan kini juga telah mulai diterapkan di sejumlah bandar udara di tanah air sehingga masalah prosedur keamanan yang super ketat seperti itu bukan lagi hal yang asing di negeri ini. Malasyia adalah negara Kerajaan dengan sistem Monarki Konstitusional yang kepala Pemerintahannya dipimpin oleh seorang Perdana Mentri dan Raja hanyalah simbol kekuasaan (Constitutional Monarchy). Dan negara kerajaan ini memperoleh kemerdekaan resmi dari Inggris tahun 1957. Sejak merdeka dari Inggris, Malaysia, Partai Barisan Nasional sempat berkuasa selama 60 tahun. Mahatir Muhammad yang dulu pernah bergabung dengan Partai Barisan Nasional dan pernah menjadi Perdana Mentri Malaysia tahun 1981 sampai tahun 2003. Dan kemudian hijrah ke kelompok oposisi, Partai Pakatan Harapan. Mahatir mengatakan bahwa dia pindah ke Partai Oposisi karena malu dengan kasus korupsi di Pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Mentri Najib. Dan bulan Januari lalu, Mahatir Muhammad mengumumkan akan ikut kontestasi Pemilu melawan petahana, Perdana Mentri Najib Rajak, yang kebetulan juga mantan murid beliau. Komisi Pemilihan Umum Malaysia minggu lalu menyatakan Gabungan Partai Oposisi memenangkan Pemilu dengan meraih 115 Kursi di Parlemen melebihi ambang batas yaitu 112 kursi. Dalam tradisi Sistem Parlementer, peraih kursi terbanyak di Parlemen berhak membentuk pemerintahan. Akhirnya Mahatir Muhammad dilantik dan diambil sumpahnya jadi Perdana Mentri Malaysia oleh Pertuan Agong Sultan Muhammad V pada Kamis Malam lalu. Yang diPertuan Agong merupakan raja dan kepala negara Malaysia. Mahatir merupakan Perdana Mentri dan Kepala Pemerintahan tertua di dunia. Beliau dilantik jadi Perdana Mentri di usia 92 tahun. Mahatir berhasil mengalahkan calon petahana dari Partai Barisan Nasional, Najib Razak, yang dibayang-bayangi dengan skandal Kasus Korupsi keuangan badan investasi milik negara walau Najib berulang kali membantahnya. Negara tetangga yang terletak di sebelah utara pulau Kalimantan dan Sumatra dulu merupakan jajahan Inggris dan masuk dalam organisasi persemakmuran Inggris, mewarisi

sistem Monarki Konstitusional mirip kerajaan Inggris dengan sistem Parlementer. Malaysia juga dijuluki negeri jiran dan murid Indonesia karena dulu banyak warga negara Malaysia pernah belajar di Indonesia. Malaysia kini relatif lebih maju dan lebih aman dibandingkan Indonesia karena negeri jiran ini berhasil dalam upaya penegakkan hukum terutama mencegah beberapa kasus Extra Ordinary Crime (Kejahatan Luar Biasa). Gembong Teroris Dr. Ashari bin Husin yang ditembak oleh Tim khusus Anti Teror CRT 1 yang ditugaskan diam-diam dari Jakarta ke Malang. Dr. Ashari adalah Gembong Teroris asal Malaysia dan setelah 12 tahun jadi buron dan mistery di Indonesia akhirnya tewas oleh timah panas. Dr. Ashari diduga Hijrah ke Indonesia karena menghindari ketatnya Payung Hukum UU Anti-Terorisme di Malaysia. Malaysia lebih berhasil dalam upaya pencegahan (Preventive) dan sekaligus berhasil dalam upaya penindakan (pre-emptive) semua kasus yang telah terindikasi sebagai kasus kejahatan luar biasa termasuk kasus pencucian uang (money laundering) dari hasil kejahatan TIPIKOR dan kasus kejahatan luar biasa lainnya seperti kasus Crime Against Humanity (Kejahatan Terhadap Kemanusian). Indeks Persepsi Korupsi Malaysia rendah. Di negeri ini Kasus Tindak Pidana Korupsi berhasil ditekan karena negeri jiran ini berhasil menerapkan Undang-undang Pembuktian Terbalik. Kasus tindak pidana terorisme juga berhasil dicegah Pemerintah Malaysia sehingga hampir tidak pernah kita dengarkan terjadi kasus pengeboman yang dilakukan oleh kelompok terorist di Malasyia karena pemerintah berhasil menerapkan Undang-undang Keamanan dalam negeri, Internal Security Act (ISA) sejak tahun 1960. Dan kemudian Undang-Undang Anti-Terorisme tahun 2012 di masa Pemerintahan Perdana Mentri Najib Rajak. Namun, sejumlah pengamat dan aktivis mengkritisi dan mengkhawatirkan bahwa Undang-Undang Anti Terorisme ini bisa disalahgunakan (Abusive) oleh pemerintah untuk membungkam dan menangkap pihak kelompok oposisi. Di Indonesia pasca Pemerintahan ORBA, keran Demokrasi terbuka lebar. Masyarakat lebih bebas melakukan aktivitas sosial-kemasyarakatan dan keagamaan. Masyarakat dapat lebih leluasa menghirup udara segar demokrasi. Pengawasan over ketat dan tindakan refresif pemerintah terhadap masyarakat relatif berbeda penanganan dan pendekatannya. Menurut sejumlah media mainstream, Masalah RUU tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia saat ini masih terganjal di tahap pembahasan di DPR. Belum adanya payung hukum yang lebih tegas terhadap upaya pencegahan tindak kejahatan terorisme sehingga membuat keprihatinan masyarakat dan pihak penegak hukum. Bahkan banyak yang menyatakan alasan kenapa pihak penegak hukum belum bisa secara efektif melakukan upaya penindakan dan pencegahan kasus terorisme di Indonesia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menyelenggarakan pemerintahan Negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara inilah, negara menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang sehingga berkonsekuensi pada timbulnya hak dan kewajiban negara termasuk berkaitan dengan keuangan negara. Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Khususnya pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pengertian Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Di dalam Undang-undang bidang Keuangan Negara telah memberikan landasan/payung hukum di bidang pengelolaan dan administrasi keuangan negara/daerah. Undang-undang ini dimaksudkan pula untuk memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, kepada daerah telah diberikan kewenangan yang luas, demikian pula dana yang diperlukan untuk menyelenggarakan kewenangan itu. Agar kewenangan dan dana tersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah, diperlukan kaidahkaidah sebagai rambu-rambu dalam pengelolaan keuangan daerah. Otonomi Daerah merupakan upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa dan bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas, dan potensi daerah itu sendiri. Kewenangan yang luas, utuh dan bulat yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pada semua aspek pemerintahan ini, pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan kepada pemberi wewenang dan masyarakat. Penerapan otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi logis berupa pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah berdasarkan manajemen keuangan yang sehat. Oleh karena itu sangat diperlukan sistem pengelolaan keuangan daerah yang baik dalam rangka mengelola dana APBD secara transparan, ekonomis, efisien, efektif dan akuntabel. Dalam perundang-undangan bidang keuangan negara ini secara tegas diatur bagaimana Pemerintah Daerah menata sistem pemerintahan khususnya di bidang keuangan. Undang-Undang ini mengatur mengenai asas umum perbendaharaan negara, kewenangan pejabat pengelola keuangan negara, pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah, pengelolaan uang, piutang dan utang negara/daerah, pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah, penatausahaan dan pertanggungjawaban APBN/APBD, pengendalian intern pemerintah, penyelesaian kerugian negara/daerah, serta pengelolaan keuangan badan layanan umum. Penyusunan RAPBD dengan pendekatan prestasi kerja, penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, penyajian Neraca Daerah dan Laporan Arus Kas sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Daerah, merupakan beberapa hal baru yang diamanahkan dalam peraturan tersebut. Asas-asas umum tersebut diperlukan pula guna menjamin terselenggaranya prinsipprinsip pemerintahan daerah sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Bab VI Undang-Undang Dasar 1945. Dengan dianutnya asas-asas umum tersebut di dalam Undang-undang tentang Keuangan Negara, pelaksanaan Undangundang ini selain menjadi acuan dalam reformasi manajemen keuangan negara, sekaligus dimaksudkan untuk memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel itu sudah menjadi kebutuhan dalam rangka terciptanya good governance dan clean government yang menjadi simbol reformasi pemerintahan secara umum. Untuk itu upaya percepatan terhadap keberhasilan pembaruan (reformasi) manajemen keuangan bagi pemerintah daerah sudah selayaknya mendapatkan perhatian yang sangat serius. Pengelolaan keuangan daerah sering menghadapi masalah ketika pSerencanaan dan penganggaran tidak dilakukan dan berjalan dengan baik. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan tersebut meliputi kewenangan yang bersifat umum dan kewenangan yang bersifat khusus. Untuk membantu Presiden dalam penyelenggaraan kekuasaan dimaksud, sebagian dari kekuasaan tersebut dikuasakan kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan, serta kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian Negara/lembaga yang dipimpinnya. Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah Republik Indonesia, sementara setiap menteri/pimpinan lembaga pada hakekatnya adalah Chief Operational Officer (COO) untuk suatu bidang tertentu pemerintahan. Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar terdapat kejelasan dalam pembagian wewenang dan tanggung jawab, terlaksananya mekanisme checks and balances serta untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.


Kabar Tadulako Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

6

62 PEGAWAI PEROLEH SATYALANCANA KARYA SATYA 62 Pegawai Universitas Tadulako peroleh penganugerahan tanda kehormatan “satyalancana karya satya” berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 26/Tk/Tahun 2018. Penganugerahan tersebut diserahkan lansung oleh Rektor, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS dalam momentum upacara peringatan Hardiknas di Lapangan Upacara Untad (02/05). Satyalancana karya satya merupakan tanda penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah berbakti selama 10, 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Satyalancana Karya Satya dibagi dalam tiga kelas, yaitu Satyalancana Karya Satya 10 Tahun, Satyalancana Karya Satya 20 Tahun, dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun. 62 orang pegawai yang menerima tanda penghormatan tersebut antara lain, untuk Satyalancana Karya Satya 10 tahun dianugerahkan kepada Andi Herniwati ST MT, Dr Rusli ST MT, Denny Wiria Nugraha ST Meng, Nuraida ST Meng, Drs Samsumarlin, MSi, Sri Sugiartyningsih SE Msi,

Lisdayanti SSos, Syahraini Muis SHut, Hj Jumaintang SSi Msi, Arase SH, Ajis, M Rusdi SSt, Hidjrah, Mustika Sari, SSos MPA, Mardiono SP, Sulpian, SH, Zakia, Margareta Yenni Indriasari, SSos MAP, Abdul Mujib SPd MM, Nurbaya Amd dan Daniel Christian Skom. Satyalancana Karya Satya 20 Tahun kepada Dr Ir Hamzari MSc, Yosep Ola SH MSi, Mohammad Imran SSos MSi, Dra Hj Andi Nurtini Nancy Fitriani SE MSi, Dr Ir Ahda Mulyati, MT, Hj Fajriani, AMd, Ir Dance Tangkesalu MP, Andi Hasnih SE, Yacub SSos, Ulfa SSos MM, Dra Rosdiana Lumula, Rahmat Naser, Rusdin SSos, Manja SSos, Syaharuddin, SSos, Dra Lussy T Mohune, Dra Sitti Najmah, Dra Husniah Muchtar, dan Dra Hamidah. Sedangkan untuk Satyalancana Karya Satya kelas 30 Tahun dianugrakan kepada Dr Ir Adam Malik, MSc, Dr Ir H Imran Rachman MP, Dr Ir Sri Ningsih Masalombang MP, Dr Hajar Anna Patunrangi MAg, Dra Hj Andi Ulfah Pettalolo, MPdI, Ir Muhammad Nadjib Massiki MM, Ir Benyamin Bontong MT, Dr Saparuddin MKes, Dr Ir Zaenal MT, Ir Muhammad Najib MT, Dr Ir Salapu Pagiu MP, Gasali SSos, Djibran S Lawaka SSos, Agustina Bunde Paelongan, Asliansyah, Asli, Bahrun, Nawir, Tasrik SPd, Meyke Anggeriani, dan Nurhadiah.

Ket foto : Foto saat penerimaan materi dari Elisa Sesa, S.Si,. M.Si., Ph.D.

Ket Foto : 62 orang pegawai yang menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya K a b a g H u k u m Ta t a L a k s a n a d a n Kepegawaian Untad, Amir Makmur Skom MMSI mengatakan, tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dapat menjadi poin bagi pegawai, khususnya dosen dalam pengembangan karirnya

Senat Untad Umumkan Empat Bakal Calon Rektor Periode 2019 – 2023

selaku akademisi. Ia pun menerangkan, dengan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya itu dapat menjadi motivasi bagi pegawai untuk meningkatkan dedikasi dan loyalitas dalam pengabdian terhadap negara. Wn

Setelah membuka Untad dinomor urut 1 kemudian pendaftaran dan verifikasi Prof Dr Ir Mahfudz MP selaku Wakil Rektor Bidang Umum & Keuangan berkas administrasi Bakal dinomor urut 2 lalu Prof Dr Jayani Calon Rektor beberapa Nurdin selaku Wakil Rektor Bidang waktu lalu, Senat Untad Kemahasiswaan dinomor urut 3 Pada Rabu (02/05) Pagi serta Prof Ir Zainuddin Basri PhD selaku Dekan Fakultas Pertanian mengumumkan secara dinomor urut 4. resmi Bakal Calon Rektor Panitia Pemilihan Rektor yang akan maju pada Untad mengonfirmasikan bahwa pemilihan Rektor penetapan bakal calon Rektor Untad September mendatang dilakukan lebih cepat dari yang dijadwalkan mengingat Universitas bertempat di Ruang Senat Tadulako sedang mempersiapkan Lantai III Rektorat Untad. pelaksanaan ujian tulis SBMPTN tanggal 8 Mei nanti. Rencananya Dalam acara tersebut, Senat tanggal 23 Mei mendatang, acara Untad mengumumkan empat nama Pemilihan Rektor Untad akan y a n g t e l a h m e n d a f t a r d a n masuk pada babak penyampaian mengambil nomor urut kepada visi misi oleh para Calon Rektor Panitia Pemilihan Rektor. Keempat yang akan dihadiri sejumlah pejabat Nama yang terdaftar sebagai Bakal dari Kemenristekdikti. Namun Calon Rektor Untad Periode 2019- rencana tersebut masih belum 2023 diantaranya Dr Muhammad dapat dipastikan dan dapat berubah Nur Ali MSi selaku Dekan FISIP sewaktu waktu. AA

Akademi Keperawatan Pemkab Donggala Resmi Bergabung Dengan Universitas Tadulako Berdasarkan Surat Keputusan Menristekdikti No. 303/KPT/I/2018 tentang penyatuan AKPER Pemkab Donggala jenjang D3 ke Untad, Akademi Keperawatan Pemkab yang sebelumnya berada dibawah naungan Pemerintah Kabupaten Donggala kini telah resmi menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako. Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS selaku Rektor Untad menyampaikan dalam sambutannya bahwa saat ini seluruh aset, mahasiswa, dan sumber daya manusia yang ada di Akademik Keperawatan Pemkab Donggala kini dialihkan menjadi milik Untad. “Penyatuan Akademi Keperawatan Donggala dan Untad merupakan wujud dari komunikasi yang cukup panjang yang melibatkan dua Kementerian yakni Kementerian Dalam Negeri dan Kemenristekdikti yang difasilitasi oleh Menko PMK (Pembangunan Manusia & Kebudayaan). Hari ini pun menjadi momen yang sangat baik karena Ibu Ani Nurdiani Azizah SH MSi selaku Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemenristekdikti turut hadir dalam penyerahan SK Menristekdikti tentang penyatuan AKPER Pemkab Donggala dan Untad.” Ujar Prof Basir. Beliau turut menambahkan terkait dengan sumber daya manusia, yaitu dosen dan pegawai,

bahwa berdasarkan hasil kesepakatan, Untad hanya akan menerima dosen dan pegawai dari Akper Donggala yang berstatus PNS/ASN. Selain itu, Untad akan melakukan seleksi kembali terhadap PNS/ASN yang akan bergabung di Untad. Dosen S1 pun masih boleh untuk mengajar tingkat D3, akan tetapi harus tetap berusaha untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ani Nurdiani Azizah SH MSi selaku perwakilan Kemenristekdikti mengucapkan selamat kepada Mahasiswa/i yang telah menjadi bagian dari Universitas Tadulako. “Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengucapkan selamat kepada 169 Mahasiswa/i Akademi Keperawatan yang telah resmi menjadi bagian dari keluarga Universitas Tadulako. Saya banyak mendengar dari Pak Rektor tentang kegelisahan Direktur Akper Pemkab Donggala, Ibu Fauzan SKm serta Mahasiswa/i nya selama ini. Semoga momen ini dapat menghilangkan kekhawatiran yang dirasakan oleh Direktur, Dosen dan Mahasiswa AKPER Pemkab Donggala yang kini telah berada dibawah naungan Untad. Perjalanan masih belum selesai. Kedepannya Prodi D3 Akper Pemda Donggala yang telah berada di Fakultas Kedokteran harus mampu meningkatkan kapasitasnya dan mendapatkan akreditas yang maksimal.” Ujar Ibu Ani Nurdiani. Acara yang turut dihadiri perwakilan

Kemendikbud, Para Wakil Rektor Untad, Ketua Senat Untad, Direktur Program Pascasarjana Untad, Ketua/Sekretaris Lembaga Untad dan Direktur AKPER Pemkab Donggala kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cendramata kepada perwakilan

Kemenristekdikti sekaligus pemberian Almamater secara simbolis kepada perwakilan Mahasiswa/i AKPER sebagai tanda telah resminya mereka menjadi Mahasiswa D3, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako. AA


7

Media

Kabar Tadulako Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

Untad Gelar Training Of Trainers Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru 2018 Dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen sebagai pemberi materi Orientasi Akademik (ORMIK) menjelang masuknya Mahasiswa Baru Angkatan 2018, Universitas Tadulako menggelar Pembekalan Materi tentang "Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru 2018" atau PKKMB pada Senin (30/04) Pagi kepada 200 peserta yang berasal dari para Dosen strata S3 dan S2 Senior bertempat di Best Western Hotel Palu. Dalam sambutannya, Prof Dr Ir Muhammad Basir, SE MS selaku Rektor Untad merespon positif langkah baru yang akan dilaksanakan dalam proses pengenalan kehidupan kampus bagi Mahasiswa Baru 2018 nanti khususnya keterlibatan para Dosen yang akan membimbing langsung aktivitas PKKMB tersebut. “Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) sebenarnya adalah program rutin yang telah dilaksanakan setiap tahunnya di Universitas Tadulako. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Prof Dr Jayani Nurdin, MSi selaku Warek Kemahasiswaan Untad mencoba menyederhanakan program PKKMB tahun ini sehingga nantinya para dosen yang mengikuti Training of Trainers pada hari inilah yang akan memberikan pembekalan ORMIK kepada mahasiswa baru di Fakultasnya masing-masing. Saya rasa hal ini merupakan langkah yang positif bagi kita semua.” Ujar Prof. Basir Pada kesempatan Training of Trainers kali ini, Rektor Untad turut

memberikan materi di awal pelatihan yang mengangkat tema “ Kepemimpinan di Era Distruktif” kemudian disusul perwakilan KOREM 132 Tadulako, Kapten Arm Vicky Haryanto Mamonto Pjs. Kasiter Korem 132/Tdl dengan tema “ Pilar Pilar Kebangsaan” serta perwakilan POLDA Sulteng, Kombespol Diki Budiman S.I.K , MH yang memaparkan materi tentang “ Strategi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulteng dibidang Penegakan Hukum".

Selain materi mengenai "Kepemimpinan", "Wawasan Kebangsaan & Sistem Pertahanan Semesta" serta "Pengetahuan Hukum Tindak Pidana, Lalulintas & Pemberantasan Korupsi", Acara Training of Trainers kemudian dilanjutkan dengan pemberian pembekalan Materi tentang “Bahaya Radikalisme & Terorisme” oleh BNPT Sulteng kemudian “Bahaya Narkoba & Penggunaan Zat Adiktif” oleh BNN Sulteng dan “Keberagaman Dalam Kehidupan Beragama” oleh KAKANWIL serta “Penanggulangan Bencana” oleh BPBD Sulteng. Ditemui di sela acara, Dr Intam Kurnia MSi selaku Sekretaris Kegiatan PKKMB 2018 memaparkan tujuan dilaksanakannya Training of Trainers untuk Para Dosen strata S3 dan S2 Senior dilingkungan Universitas Tadulako. “ Selama ini, Aktivitas ORMIK tingkat Universitas lebih sering mengundang Pemateri dari luar kampus kita. Sehingga setelah melewati beberapa evaluasi dan pertimbangan, mulai pada tahun 2018 ini, Mahasiswa Baru akan menerima materi ORMIK di Fakultasnya masing-masing dari dosen Untad yang telah mengikuti pelatihan pada hari ini. Para dosen yang telah mengikuti pelatihan ini nantinya akan memberikan pembekalan ORMIK sesuai dengan materi pembekalan yang didapatkan saat ini. Contohnya, apabila Dosen FISIP mendapatkan pembekalan mengenai Bahaya Narkoba, maka dosen tersebut tak hanya berkesempatan memberikan materi di FISIP saja melainkan diberbagai Fakultas yang ada di Untad. Kita pun berharap dampak dari Training of Trainers ini dapat terus berlanjut untuk jangka panjang dalam sistem pemberian materi ORMIK untuk mahasiswa baru selanjutnya.” Jelas Dr. Intam. AA

Cef-InAP BEKALI DOSEN TRIK ANTISIPASI PLAGIARISME

Ket Foto : Suasana pembukaan pelatihan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof Dr Ir. Mahfud MP di Ruang Senat Untad

Sejumlah dosen Universitas Tadulako dibekali trik untuk mengantsipasi tindakan plagiarisme dalam karya tulis ilmiah, melaui pelatihan yang selenggarakan oleh Center For International Article Pulication (Cef-InAP) di Ruang Senat Rektorat Untad (14/05).

Maraknya praktik plagiarisme saat ini membuat Mulai dari pembuatan akun, hingga berbagai hal teknis yang resah sejumlah pihak, terlebih banyak akademisi yang menyangkut penggunaan ithenticate. terjebak dalam beberapa kasus plagiarisme tersebut. Kepada awak Media Tadulako Darmawati Darwis Ssi MSi PhD, Berkenan dengan hal ini, Pof Dr Ir Mahfudz MP, Wakil selaku Ketua Panitia Pelaksana menjelaskan, satu orang dosen Rektor Bidang Umum dan Keuangan Untad yang perwakilan dari masing-masing fakultas diberi satu password untuk m e m b u k a s e c a r a r e s m i p e l a t i h a n t e r s e b u t bisa mengakses akun ithenticate yang sudah ada, untuk digunakan mengemukakan, akademisi sangat perlu untuk dan disosialisasikan kembali kepada rekan-rekan dosen lain yang berhati-hati dan melakukan antisipasi dalam penulisan berada di fakultas. karya ilmiah sehingga tidak terindikasi plagiarisme. “Satu orang perfakultas diberi satu password. Satu orang dosen “Saya kira, pelatihan ini sangat penting sebagai yang sudah dilatih itu dapat melatih kembali rekan-rekan dosen bekal bagi kita untuk bisa melakukan antisipasi lainnya yang berada difakultas.” khususnya dalam proses penulisan karya ilmiah. Agar Darmawati Darwis Ssi MSi PhD menambahkan, tindakan bisa terhindar dari praktik plagiarisme.” Tutur Prof plagiarisme merupakan hal yang beresiko besar. Sekecil apapun Mahfud. tindakan itu harus diupayakan untuk dapat dihindari. Selain akan Ket foto : Foto saat penerimaan materi dari Elisa Sesa, S.Si,. M.Si., Ph.D. Aplkasi Ithenticate yang diperkenalkan dalam merevisi kembali karya ilmiah yang telah dibuat, juga dapat pelatihan ini merupakan software khusus yang dapat mengakibatkan dicabutnya gelar akademik yang sudah diraih. Hal digunakan untuk mendeteksi plagiarsme. Sastriati, tersebut yang harus bisa menjadi perhatian serius, terlebih selaku staf khusus perusahaan sistem otomasi perpustakaan akademisi. Sehingga, penggunaan aplikasi ithenticate sebagai & Distriution elektronik yang dihadirkan sebagai tutor dalam langkah antisipasi terhadap tindakan plagiarisme ini menurutnya pelatihan itu menerangkan, ithenticate adalah software berlisensi sangat perlu diketahui oleh dosen. yang banyak digunakan sebagai alat pendeteksi plagiarisme. Selain tata cara penggunaan aplikasi ithenticate, pada pelatihan Dalam pelatihan yang berlangsung selama setengah hari itu, tersebut dosen-dosen dibimbing untuk membuat akun SINTA oleh dosen-dosen yang berasal dari berbagai fakultas di lingkungan Bohari SGz MKes Koordinator Cef InAP Untad. Wn Untad dibimbing mengenai cara penggunaan aplikasi ithenticate.

Pusbang KSB adakan Workshop Penyusunan Kurikulum Prodi Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sumber Belajar (Pusbang KSB) LPPMP Untad mengadakan Worksop Penyusunan Kurikulum Program Studi . Workshop ini dihadiri oleh sejumlah Koordinator Program Studi di lingkungan Universitas Tadulako. Narasumber dalam workshop ini ialah Prof Dr Nurdin Arsyad MPd, Dosen Universitas Negeri Makassar. Dalam materinya, Prof Nurdin menerangkan model penyusunan proram studi yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Secara umum, menurutnya, ada dua faktor yang melatarbelakangi pentingnya penerapan KKNI dalam kurikulum, yaitu faktor eksternal yakni tantangan dan persaingan global dan adanya ratifikasi berbagai konvensi. Sedangkan yang kedua ialah faktor internal berupa kesenjangan baik mutu, jumlah, dan kemampuan, relevansi antara penghasil dengan pengguna serta antara info kebutuhan dengan human capital planning, pengangguran, beragamnya aturan kualifikasi dan pendidikan. Olehnya itu, keberadan KKNI sangat penting sebagai standarisasi penilaian dan pengakuan kualitas SDM Indonesia. “Sebagaimana kita ketahui bahwa KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan dan menginterogasikan antara sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja.” Jelas Prof Nurdin. Ia juga menyebutkan, ada empat poin utama dalam unsur deskripsi KKNI, sikap dan tata nilai, kemampuan kerja, penguasaan

pengetahuan serta kemampuan manajerial. Semua unsur itu, harus ada pada level kualifikasi lulusan perguruan tinggi. Mengacu pada PP No. 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas PP No 17 tahun 2010 tentang: Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Prof Nurdin menyampaikan, setidaknya ada enam elemen kompetensi dari kurikulum kependidikan. Keenam elemen kompetensi itu yakni nasionalisme dan karakter Ket Foto : Sesi pemberian materi oleh Prof. Dr. Nurdin Arsyad, M.Pd, bangsa (kompetensi kepribadian), penguasaan dalam Workshop Penyusunan Kurikulum Program Studi akademik kependidikan ( kompetensi pedagogik), penguasaan ilmu pengetahuan, logika, teknologi, seni lulusan ideal. dan olahraga (kompetensi profesional), kemampuan dan keterampilan Adapun tahapan ketiga ialah capaian pembelajaran program berkarya (kompetensi profesional), sikap dan perilaku berkarya studi, yaitu spesifik pada capaian pembelajaran yang terintegrasi Ket foto:tingkat Foto bersama dan narasumber workshop menurut keahlianpeserta berdasarkan ilmu dan setelah keterampilan yang dengan program akademik. Tahapan keempat, capaian pembelajaran dikuasai (kompetensi kepribadian) dan penguasaan kaidah perkuliahan, yakni berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, serta berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian berkarya nilai-nilai yang spesifik pada pekuliahan. Sampai pada tahapan kelima (kompetensi sosial dan profesional). ialah capaian pembelajaran kelas, yaitu berkaitan dengan Ia juga menjelaskan, proses pengembangan kurikulum sedianya pembelajaran, ujian dan strategi penilaian. dilakukan dengan tahapan-tahapan yang terstruktur. Ada lima tahapan Bertempat di Class Room IT Center Untad, Workshop ini proses pengembangan kurikulum yang disampaikan Prof Nurdin berlangsung selama dua hari, (24-25/4). Selain sesi pemberian materi, dalam workshop tersebut, pertama ialah pemaknaan akan visi ada pula sesi simulasi, dimana para kordinator prodi diberikan universitas, berkaitan langsung dengan tingkatan jenjang yang kesempatan memaparkan format susunan kurikulum prodi masingdiharapkan dari program sarjana serta pascasarjana. Tahapan kedua masing. Wn ialah capain pembelajaran universitas, yaitu ekspresi universitas untuk


Kabar Tadulako Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

8

KESIAPAN BAHAN AJAR MENENTUKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

Ket Foto : Rektor, Prof . Dr. Ir. Muhammad Basir SE., MS serahkan naskah ujian kepada pengawas SBMPTN 2018 Untad.

Ujian SBMPTN 2018 Untad, Capai 9.994 Peserta Prof Dr Sutarman Yodo SH MH selaku Wakil Rektor Bidang Akademik menuturkan bahwa total peserta Ujian SBMPTN 2018 Untad berjumlah sebanyak 9.994 peserta dengan total pengawas sebanyak 1.002 orang. "Untuk Ujian Tulis berbasis Cetak dibidang Saintek sebanyak 2.425 peserta, kemudian dibidang Soshum 3.196 peserta dan campuran sebanyak 4.148 peserta, ditambah dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer sebanyak 225 peserta. Sehingga jumlah peserta SBMPTN 2018 yang terbagi di 501 ruangan sebanyak 9.994 peserta. Selain itu, peserta ujian yang berkebutuhan khusus yang mengikuti ujian berjumlah 3 orang diantaranya 1 peserta tunarungu yang mengikuti ujian di pascasarjana, kemudian 2 peserta tunanetra di fakultas ekonomi dan SMKN 2 Palu. " Jelas Prof Sutarman. Beliau pun mengatakan bahwa panitia telah berusaha dengan maksimal agar SBMPTN kali ini dapat berjalan dengan aman, baik dan lancar. Sebelum ujian SBMPTN dimlai, Rektor, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS pada pukul 05.45 pagi bersama

sejumlah pejabat tinggi Universitas Tadulako serta panitia ujian SBMPTN 2018, membuka secara resmi peti soal ujian tulis SBMPTN bertempat di Lantai I Rektorat Untad, (08/05).Pada kesempatan itu, Rektor memberikan mandat kepada panitia agar dapat menjaga ketertiban SBMPTN 2018 dengan maksimal. “SBMPTN merupakan seleksi yang termasuk dalam kategori 'aman' bila dibandingkan dengan ujian nasional dan telah diakui keabsahannya. Hasil dari SBMPTN akan sulit untuk dimanipulasi sehingga siapapun yang lolos SBMPTN, maka peserta tersebut lolos karena kemampuan dirinya. Selain itu, berikan pula layanan yang terbaik untuk para peserta SBMPTN yang berkebutuhan khusus karena hal tersebut sering dibahas dalam pertemuan Majelis Rektor PTN mengingat siapapun berhak mengakses jenjang pendidikan. Pernah ada kasus dua tahun lalu, peserta tunadaksa (cacat fisik) mendapatkan Ruang Ujian di lantai III, tentu hal tersebut patut kita koreksi bersama.” Jelas Prof Basir. Usai memberikan samutan dan menyeahkan berkas soal secara resmi kepada panitia, Rektor pun menyempatkan diri untuk meninjau langsung pelaksanaan ujian SBMPTN di lingkungan Universitas Tadulako. AA

Dharma Wanita Untad Beri Spirit 'Kartini' Sebagai Sosok Dambaan Keluarga Bahagia

Rabu (05/04), Persatuan Dharma Wanita Universitas Tadulako gelar Talkshow tentang perempuan yang bertajuk “Pahlawanku Idolaku, Perempuan Cerdas Keluarga Bahagia” Bertempat di lantai II Ruang Media Center Universitas Tadulako.

Spirit perempuan dalam pembangunan bangsa dengan dinamika yang ada di Republik Indonesia sangat menarik dan sangat menantang hampir di semua sektor. Di awal pemaparannya, Nurmawati Dewi Bantilan SE MH menjelaskan secara singkat mengenai semangat perempuan Indonesia yang turut andil dalam pembangunan negeri sampai ke pelosok dan perbatasan. “Sehingga dengan moment hari kartini ini semua tokoh perempuan harus menjadi contoh di

Kesiapan bahan ajar memilki peranan penting yang menentukan kualitas pembelajaran. Kesiapan bahan ajar yang matang merupakan salah satu aspek yan perlu menjadi perhatian bagi dosen, khususnya dalam melakukan seluruh aktivitas perkuliahan di kelas. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Darwis M, selaku narasumber dalam materinya pada Workshop Panduan Penyusunan Bahan Ajar pada Kurikulum Berbasis KKNI Pusbang KSB LPPMP Universtas Tadulako di Class Room IT Center Untad, (15-16/05). Ia mengatakan, penulisan bahan ajar menjadi salah satu mata rantai dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang perlu dilakukan oleh setiap dosen agar pembelajaran dapat terlaksana secara terencana dan sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. “Bahan ajar, dapat kita didefinisikan sebagai segala bentuk bahan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menjadi bahan untuk dipelajari oleh peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.” Tutur Muhmaad Darwis. Muhammad Darwis menyebutkan, beberapa tujuan dan peranan penting dari suatu bahan ajar bagi dosen yaitu mencerminkan suatu sudut p a n d a n g ya n g t a j a m d a n i n o va t i f m e n g e n a i p e n g a j a r a n s e r t a mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan ajar yang disajikan hingga menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para peserta didik. Selan itu, juga sebagai sumber dalam penyajian sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi peserta didik, penunjang bagi latihan-latihan dan tugastugas praktis, serta menjadi sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna. Sementara itu, penulisan buku ajar juga memberikan manfaat kepada mahasiswanya. Salah satu manfaat tersebut ialah mahasiswa akan mampu merancang skenario pembelajarannya dengan lebih sistematis, teratur, dan tersaji secara tertulis. Hal itu akan sangat membantu dalam peningkatan performance dosen dalam pelaksanaan sajian perkuliahan sehingga lebih banyak tersedia waktu untuk memberikan bimbingan, panutan, dan meningkatkan mutu diri, baik dalam kompetensi pedagogical, maupun kompetensi professional bidang keilmuannya. Masih menurut Muhammad Darwis, penulisan bahan ajar diakui secara resmi oleh DIKTI dan diperhitungkan sebagai angka kredit dosen dalam Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit (PAK) kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik. Dr Ir Husein Umar MP, Koordinator LPPMP Untad mengharapkan, dengan adanya workshop tersebut dapat menghasilkan panduan penyusunan dan pengembangan bahan ajar. “Dari bahan ajar itu, kemudian menjadi buku ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.” Ungkapnya. Wn

lingkungan masing-masing agar menjadi pelopor yang dapat mempersatukan perempuan untuk selalu aktif dalam forum-forum sosial” tegas Anggota DPDMPR RI ini. Sementara itu Lidyawati Lamakampale dari Bank Indonesia Sulawesi tengah, mengatakan perempuan masa kini harus pandai dalam mengelola keuangan. Lidyawaty mengajak ibuibu dharma wanita yang hadir diruangan tersebut untuk dapat menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh Bank Indonesia yaitu Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Masih dalam penjelasannya, Lidyawaty mengatakan Transaksi non tunai ini adalah solusi membangkitkan ekonomi yang lebih baik, penggunaan uang tunai memiliki konsekunsi biaya ekonomi yang besar dengan transaksi non tunai biaya ekonomi tersebut dapat menjadi lebih hemat, perputaran uang juga lebih cepat karena transaksi non tunai memungkinkan fleksibilitas, efisiensi, kemudahan dan keamanan.

“Nah, disini saya mengaja ibu-ibu dharma wanita untuk lebih cerdas menggunakan fasilitas yang sudah disediakan oleh bank-bank yang ada di Indonesia, karena sekarang kebanyakkan toko-toko atau supermarket tidak memiliki uang kecil malahan ada yang mengembalikan pakai permen dan ini sangat ditentang oleh Bank Indonesia” ujarnya. Pada kesempatan yang sama Brigjen Pol Andjar Dewanto SH MBA selaku Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) Sulawesi Tengah, mengatakan bahwa Sulawesi Tengah termasuk daerah rawan dalam penyebaran narkotika. Dalam pemaparannya Andjar Dewanto menjelaskan pentingnya keluarga dalam hal ini yaitu sosok perempuan yang merupakan orang pertama dan terakhir dalam mendidik putra putri bangsa untuk masa depan. “Dampak yang paling buruk terhadap penyebaran narkotika adalah lingkungan tempat bergaul anak kita yang harus diperhatikan dan kita awasi agar tidak terpengaruh dengan barang haram tersebut” ujarnya. Selain peringatan Hari Kartini, talkshow kali ini juga dirangkaikan sekaligus dengan peringatan Hari Pendidikan. Dalam kegiatan ini turut hadir Tokoh Perempuan Sulawesi Tengah, Rektor Untad, wakil-wakil Rektor, Dekan-dekan Fakultas, Ketua Dharma Wanita Untad serta ibuibu Dharma Wanita Universitas Tadulako. (SR)


9

Infotorial

Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

KONTES ROBOT INDONESIA Robotech Tadulako Melaju ke KRI Nasional 2018

FOTO DAN NASKAH : AKHMAD USMAR & RIYAN MUHAMAD / HUMAS UNTAD

Foto bersama Rektor dan Tim Robotech Tadulako

2. Silaturahim Tim Robotech Tadulako dengan Rektor, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS yang didampingin Pembina Robotech Tadulako, dan Kasubag Kemahasiswaan

Empat Tropi penghargaan yang diperoleh Robotech Tadulako

Pemberian Plakat oleh Rektor kepada Keynote Speaker, Prof. Rosalinda S. Gibson

Tim Robotech Tadulako usai menerima penghargaaan

Tim Robotech Tadulako usai menerima penghargaaan

Tim Robotech Tadulako usai menerima penghargaaan


Infotorial

Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

KONTES ROBOT INDONESIA Robotech Tadulako Melaju ke KRI Nasional 2018

FOTO DAN NASKAH : AKHMAD USMAR & RIYAN MUHAMAD / HUMAS UNTAD

Ropot NANOPA, salah satu Robot karya Robotech Tadulako yang ditandingkan dalam ajang KRI Regional II 2018

Ropot NANOPA untuk Divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI)S. Gibson Pemberian Plakat oleh Rektor kepada Keynote Speaker, Prof. Rosalinda

Robotech Tadulako di arena tanding

Tim PEBETA03 pada Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI)

Suasana arena Kontes Robot Indonesia Regional II 2019

Tim Robotech Tadulako bersama Pembinanya di arena tanding

Persiapasiapan Robot SCADA RT untuk Divisi Kontes Robot Sepakbola Indonesia

10


11

Kabar Tadulako Edisi 94 Mei 2018 Tahun ke 6

“Semangat Baru, Refleksi 55 Tahun FISIP” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) peringati hari ulang tahun lewat acara Dies Natalis dan Refleksi 55 Tahun yang mengusung tema “Semangat Baru, Terus Melangkah Maju, untuk Membangun FISIP yang Lebih Baik” pada Selasa (15/05), bertempat di Ruang Senat Lama FISIP. Ulang Tahun FISIP seyogyanya jatuh pada tanggal 8 Mei, sebab di hari tersebut juga bertepatan dengan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), panitia kemudian mengundurkan acara peringatan 55 tahun Fisip pada Selasa, 15 Mei 2018. Ketua Panitia, Dr, Muh. Irwan Mufti, M.Si menyampaikan, di peringatan yang ke 55 ini FISIP mesti bias menyerap aspirasi dari semua stakeholder untuk kemajuan fakultas “Saya pikir ini sebuah momentum yang sangat strategis. Harus ada kerjasama yang baik dari hati nurani. Dalam momen refleksi ini tentu saja, FISIP harus mendengar, FISIP harus melihat melihat fenomena yang berkembang, untuk FISIP yang lebih baik,” ungkap Dr. Irwan. Di usia yang telah memasuki setengah abad lebih, saat ini FISIP memiliki mahasiswa sebanyak 3.662 sesuai yang terdaftar sampai semester ini, dan jumlah dosen berjumlah 127 orang, dimana

separuh lebih telah bergelar doctor. Dekan Fisip Dr. Nur Ali mengatakan, refleksi peringatan ini merupakan momentum untuk bicara dan bertukar pikiran bersama dengan para pimpinan terdahulu FISIP. “yang paling tepat untuk mengemukakan hal ini adalah pendahulupendahulu kita. Inspirasi pikiran dan segala hal yang berkaitan dengan itu sangat penting untuk kita bisa mendengar dan kami tampung untuk menemukan langkah-langkah kedepan,” Ungkap Dr. Nur Ali. Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. H. Mahfud, MP dalam sambutannya mengakui kontribusi besar FISIP yang juga telah cukup banyak berkiprah di Sulawesi Tengah maupun nasional. “Dengan umur 55 tahun ini, wajar bila fisip dapat dibanggakan. Saya kira wajah atau isi dalamnya juga dapat kita banggakan. Karena hanya ada dua fak dengan prodi yang memiliki akreditasi A dan fisip ini salah satunya. Saya kira kedepan yang kita harus adalah membesarkan universitas dan tentu harapan kita bersama untad ini akan semakin maju dan terkemuka dijajaran PTN. Selain itu, agenda refleksi 55 tahun FISIP diisi oleh para alumni mahasiswa dan pengajar FISIP terdahulu yang saat ini tengah menduduki jabatan strategis di pemerintahan daerah maupun provinsi Sulawesi Tengah. ndh

Sentra KI : Siapkan Klinik Paten dan Cipta ke Fakultas

FKIP Tingkatkan Sistem Kurikulum Demi peningkatan kurikulum, Divisi Kurikulum dan Inovasi Pembelajarn Unit Pengembangan Sumberdaya Pembelajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untad melaksanakan workshop Panduan PLP I dan PLP II. Pada (27-28/04) bertempat di Ruang Senat Universitas Tadulako diikuti oleh Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan , Koordinator Prodi, dan Unit-Unit yang ada di FKIP. Drs Jamiluddin M Hum selaku ketua panitia menjelaskan sistematis bentuk kegiatan tersebut yang dilaksanakan selama dua hari. “Pada hari pertama akan dibentuk 3 kelompok yang sehingga nantinya kelompok pertama akan membahasa tentang PLP I kelompok kedua membahas PLP II begitupun dengan kelompok 3. Di hari kedua kami akan diskusikan formulasi bagaimana panduan pelaksanaan praktek pengalaman lapangan I dan II nantinya bisa dijadikan acuan untuk mahasiswa ber PLP disekolah sehingga mudah-mudahan dari workshop ini hasilnya bisa diterapkan untuk mahasiswa Fkip untuk dijadikan acuan turun dilapangan dan tentunya membantu dosen

pembimbing”jelasnya. Selain itu, ia juga mengharapkan melalui workshop ini perubahan yang terjadi bisa menghasilkan struktur kurikulum yang kedepannya bisa memberikan banyak manfaat untuk sistem pembelajaran. “Harapan saya yaitu melalui agenda seperti ini mampu melahirkan suatu prodak panduan PLP I dan PLP II yang baku kemudian nantinya bisa d i a p l i ka s i ka n d a n d i te ra p ka n b a g i d o s e n pembimbing dan guru pamong disekolah dan juga prodak baku yang dihasilkan melalui kegiatan ini sangat diharapkan semoga gubahan Panduan PLP I dan PLP II bisa diimplementasikan disemester yang akan datang”imbuhnya. Diawal pembukaan Dr Lukman Nadjamuddin M Hum selaku Dekan Fkip yang membuka kegiatan juga menambahkan bahwa workshop tersebut diadakan sebagai bentuk pengembangan sistem pembelajaran yang ada di FKIP. “Workshop ini diadakan untuk meningkatkan kurikulum khususnya yang ada di FKIP , melalui panduan ini kita membantu adik mahasiswa agar mudah untuk turun praktek pengalaman lapangan atau pengenalan lapangan persekolahan (PLP)” Sementara itu ia juga sangat mengapresiasi usaha seluruh panitia yang terlibat maupun elemenelemen yang ikut berperan penting dalam kegiatan workshop tersebut. ST

Sentra KI merupakan sebuah lembaga yang mewadahi civitas akademika dalam hal mengeluarkan paten dan hak cipta. Salah satu program yang akan dilaksanakan oleh Sentra KI adalah Klinik Paten dan Cipta. Saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (14/04), Dr Ir Yohan Rusiyantono MSi selaku Ketua Sentra KI mengatakan bahwa akan membuat strategi baru untuk mengajak para dosen dan mahasiswa agar lebih kreatif lagi dalam membuat karya yang terbarukan. “Civitas akademik dituntut agar lebih produktif dan lebih kreatif, tentunya ini harus dibarengi dengan paten dan cipta yang didaftarkan ke kami sebagai Sentra KI agar hasil dari kreativitas mereka memiliki hak paten dan cipta untuk mencegah plagiat” ujarnya. Masih dalam pemaparannya, Dr Yohan sapaan akrabnya mengatakan bahwa sebenarnya Sentra KI juga diperuntukkan bagi mahasiswa yang menemukan atau sedang merancang suatu alat yang terbaru agar segera berkonsultasi kepada Sentra KI untuk mendapatkan cipta dan paten. “Nantinya kami akan terjun langsung ke fakultas masing-masing untuk melihat seberapa banyak karya cipta yang berupa desain atau tulisan dari dosen maupun mahasiswa yang belum terdaftar, sehingga kami akan melakukan bimbingan dan konsultasi untuk mendapatkan cipta dan paten” imbuh Dr Yohan. Dr Yohan mengatakan sampai saat ini cipta dan paten yang sudah dikeluarkan oleh Sentra KI sebanyak 30 paten. Menurutnya, ini masih sangat kurang dengan melihat tingkat produktifitas dosen yang semakin banyak. “Jadi harapan saya kedepannya semoga semakin banyak karya-karya yang telah terdaftar dan mendapatkan cipta dan paten baik dari mahasiswa maupun dosen-dosen yang berada di Universitas Tadulako” ujarnya. Selain itu, Dr Ir Yohan juga menambahkan bahwa tugas Sentra KI yaitu melakukan konsultasi terkait produk kekayaan intelektual, drafting paten, pengurusan, pendampingan serta komersialisasi merek, paten dan cipta. “Merek, cipta dan paten ini sangat menunjang pencapaian kinerja dan akreditasi sebuah intitusi, apalagi untuk program studi dan jurusan yang ada di Untad” tutupnya. SR


Info Fakultas Edisi 94 Mei 2018

Mahasiswa Sejarah Bahas Peran Film dalam Pendidikan

Senin (14/05) Bertempat di Theater Room Universitas Tadulako, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untad bekerjasama dengan Lembaga Sensor Film Indonesia melaksanakan kuliah tamu dalam bentuk diskusi dengan menyusung tema “Film sebagai Media Pembelajaran”yang diikuti mahasiswa FKIP jurusan sejarah. Dalam sambutannya Dr Lukman Nadjamuddin M.Hum selaku Dekan Fkip menyampaikan bahwa melalui sarana film, informasi mengenai sejarah menjadi lebih mudah untuk dipahami. “Belajar sejarah itu tidak lagi hanya sekedar diskusi saja melaikan dapat dilakukan dengan Media Film berkaitan dengan sejarah dimasa lalu yang dapat membentuk kesadaran berbangsa dan bernegara. Dengan kemajuan teknologi saat ini, media film jauh lebih mudah untuk disebar dan diakses banyak orang,”jelasnya. Berkaitan dengan itu, Dr Mukhlis Paeni M.A selaku Komisi III Lembaga Sensor Film yang pada saat itu menjadi pemateri memaparkan materinya tentang pengaruh film terhadap masyarakat di era globalisasi. Menueurtnya, di era globalisasi seperti sekarang ini,

film menjadi alat penetrasi budaya sehingga bangsa yang lemah komitmen nanti budayanya akan terpengaruh oleh budaya asing, sehingga sensor mandiri tidak bisa dibebankan kepada Lembaga Sensor Film saja. “Ini menjadi tanggung jawab seluruh elemen yang berkepentingan serta bisa memilih film yang diproduksi kemudian layak untuk dipertontonkan,”ujarnya. Lebih jauh Dr Mukhlis menambahkan, masyarakat seharusnya lebih peka terhadap manfaat perfilman selain menjadi media informasi, pendorong ekonomi, film juga dapat melestarikan budaya serta sangat membantu di bidang pendidikan. “film bias menjadi salah satu sarana edukasi, film saat ini mampu menggabungkan antara pendidikan dan hiburan, sehingga menjadi media pembelajaran menghasilkan informasi selain mudah untuk dipelajari juga menyenangkan unuk dipahami,”imbuh Dr Mukhlis. Dr. Mukhlis berharap mahasiswa yang ada di Universitas Tadulako kedepannya mampu menghasilkan film sejarah di daerahnya sehingga pembelajaran melalui film dapat di aplikasikan selain itu, setiap dosen diharapkan kedepannya mampu membimbing mahasiswa untuk lebih aktif membuat skenario yang baik sehingga produksi film semakin lebih baik dan edukatif. ST

High Order Thinking Skills Perlu Dibiasakan Sejak Dini

Tahun ke 6

12

Desa Sentra “Organik Farming” Percontohan Untuk Taman gizi Keluarga

Melalui program pengembangan desa mitra (PPDM) ini Dr Ir Abdul Rahim Thaha MP bersama anggotanya Dr Umrah MSi dan Dr Asrul SP MP melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Desa Sentra “Organik Farming” Produktif melalui Penerapan Biofertilizer dan Biopestisida berbasis Agroteknologi pada Taman Gizi Pangan Terpadu di Desa Langaleso Kabupaten Sigi Biromaru (22/4). Abdul Rahim Thaha mengatakan bahwa Desa Langaleso sebagai desa percontohan yang diberi nama Desa “Organic Farming” dengan tujuan dapat memberikan solusi mengenai permasalahan yang dihadapi petani. Melihat semakin banyaknya produk pertanian yang mengandung residu pestisida kimiawi sintetik yang dapat mengganggu kesehatan konsumen. “Dengan adanya Desa “Organic Farming” ini diharapkan dapat memberikan wadah bagi para petani agar meminimalisir penggunaan pupuk pestisida kimiawi sintetik secara perlahan ” ujar Dr Abdul Rahim Thaha. Masih dalam pemaparannya, Abdul Rahim Thaha mengatakan bahwa kegiatan ini juga mengajak masyarakat untuk dapat mengunakan lahanlahan yang kosong disekitar rumah mereka agar dapat ditanami dengan berbagai tanaman sayur-sayuran secara organik. “Kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai gerakan menanam dengan memanfaatkan lahan tidur potensial sebagai area menanam bagi masyarakat yang ada di Desa tersebut” lanjutnya. Sementara itu, Dr Umrah mengatakan bahwa penggunaan pupuk kimiawi sintetik secara terus-menerus dalam konteks yang berlebihan menyebabkan penurunan kualitas tanah sehingga hal tersebut berakibat pada penurunan produktifitas hasil panen. Dalam kegiatan ini juga mengajak para petani untuk menggunakan potensi sumberdaya hayati dengan mengembangkan biofertilizer dan biopestisida. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi petani mengenai penggunaan sampah rumah yang dijadikan sebagai biofertilizer dan biopestisida” tutupnya. Kegiatan ini bekerjasama dengan tim pengabdian dari Jurusan Biologi FMIPA Untad yang pelatihan mengenai cara pembuatan “Compost Tea” kepada para petani serta pengaplikasian biopestisida pada tanaman. Kegiatan tersebut diikuti oleh Dosen Jurusan Biologi, petani yang tergabung dalam kelompok Tani Organik, mahasiswa Jurusan Biologi. SR

Edi menuturkan bahwa HOTS lebih sulit dipelajari dan diajarkan, namun sangat berguna sebab dapat dipakai pada suatu situasi yang baru. “Berkaitan dengan hal ini, kalau dipikir kembali, yang kita pelajari hari ini adalah produk kemarin. Nah anak-anak kita lulus akan menghadapi masalah di masa depan, yang mana situasinya tentu sangat berbeda dari kondisi saat ini. Dengan demikian maka satu-satunya cara adalah kita harus bisa berpikir untuk menyelesaikan masalah dari situasi yang terjadi sekarang, karena dalam kehidupan nyata suatu permasalahan tidak akan sama penyelesaiannya dengan permasalahan lain, dan di depan akan makin cepat perubahannya,” ungkap Prof Edi.

dengan tema “High Order Thinking Skills in Mathematics”, pada jumat (04/05), di Media Centre Universitas Tadulako.

Menurut Guru Besar Matematika Terapan dan Industri Universitas Halu Oleo, Prof Dr Edi Cahyono MSi, permasalahan yang dihadapi siswa di masa depan akan semakin beragam dan kompleks, sehingga keterampilan berpikir tingkat tinggi perlu dibiasakan sejak dini dalam melatih siswa, terutama di sekolah menengah, dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

High Order Thinking Skills (HOTS) adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan kemampuan analisis, evaluasi, dan sintesa (membuat pengetahuan baru). Hal ini memerlukan cara belajar dan pengajaran yang berbeda dibandingkan hanya sekedar menyampaikan fakta.

Hal ini disampaikan Prof Edi dalam workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Matematika FMIPA Untad

Dalam kegiatan dengan peserta yang didominasi oleh guru mata pelajaran matematika se-Sulawesi Tengah ini, Prof

“Coba kita bandingkan, di tahun 1980-an pendapatan per kapita bangsa Indonesia itu sekitar USD 300 per tahun/orang. Sekarang sekitar USD 4000 per tahun. Kalau dilihat itu adalah perbaikan yang sangat signifikan. Di sisi lain, pendapatan Korea Selatan waktu itu, sama dengan Indonesia, yaitu USD 300, sedangkan saat ini sekitar 30 ribu. Sangat berbeda jauh dengan Indonesia sekarang. Mengapa? Karena keterampilan High Order Thinking mereka dalam menyelesaikan masalah di situasi baru lebih cepat dibanding kita,” lanjutnya. Lebih jauh, Prof Edi menerangkan bahwa dalam HOTS, terdapat High Order Questions yang memerlukan jawaban yang lebih rumit dari sekedar informasi atau penyampaian secara bahasa maupun pemikiran. “Jawaban yang pasti itu hanya ada di ujian, contohnya di ujian matematika, yang jawabannya kalau bukan sekian, pasti salah. Tapi faktanya, dalam kehidupan sehari-hari dan tantangan hidup kita permasalahan semuanya serba fleksibel, sehingga High Order Questions jawabannya lebih bersifat fleksibel dan rumit” terangnya. Ditemui pada kesempatan lain, Ketua Program Studi Matematika FMIPA Untad, Dra Rina Ratianingsih MSi menyatakan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi terutama dalam bidang matematika di kalangan siswa sekolah menengah masih minim, “Penyebabnya bisa jadi karena HOTS belum terlatih di kalangan guru, sementara keterampilan bermatematika siswa masih tergantung pada gurunya. HOTS tidak sampai ke guru, otomatis ke siswanya pun demikian,” ujarnya Nr


13

Info Fakultas Edisi 94 Mei 2018 Tahun ke 6

Mengingat pentingnya pertumbuhan UMKM bagi peningkatan perekonomian negara, Fakultas Ekonomi Kelas Non Reguler Fakultas Ekonomi Untad menggelar Kuliah Umum pada Kamis (03/05) Pagi dengan mengangkat tema “Kiat Sukses Dalam Dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah – UMKM” bertempat di Ruang Senat Rektorat Lama Untad. Dalam sambutannya, Dr Harifuddin Thahir SE MP selaku Dekan Fakultas Ekonomi Untad menuturkan rasa antusiasnya bahwa narasumber yang telah di hadirkan pada kuliah umum UMKM kali ini dapat mendorong semangat para Mahasiswa untuk menjadi pelaku usaha di masa depan. “Pada kesempatan hari ini, telah hadir ditengah kita narasumber yang telah aktif di bidang kewirausahaan yaitu Bapak H Moch Amin Badawi yang saat ini aktif sebagai jajaran Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) dan pernah menjadi ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulteng pada tahun 1993 Kemudian Bapak Ihksan Syarifudin selaku pelaku usaha dibidang oleh oleh khas palu, supplier di beberapa market dan manager di salah satu Perusahaan Komunikasi Indonesia di Sulawesi Tengah. Semoga pemaparan kedua pemateri kali ini dapat semakin menumbuhkan keinginan para mahasiswa untuk terjun sebagai seorang entrepreneur.” Ujar Dr. Harifuddin. Pada kesempatan pertama, Ihksan Syarifudin selaku entrepreneur Kota Palu memaparkan tentang peranan UMKM di Indonesia serta siklus dalam memulai usaha. “Berdasarkan BPS 2006 - sensus Ekonomi Nasional, Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 55 juta yang terdiri dari ushaa mikro sebesar 98,82%, Usaha Kecil 1.09% dan Usaha Menengah 0,08%. Data ini memperlihatkan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang memiliki kontribusi besar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. Namun dalam perjalanannya, UMKM di Indonesia kerap kali menemui kendala seperti lemahnya struktur permodalan, lemahnya akses pemasaran dan masih rendahnya kualitas SDM.” Papar Pak Ihksan Syarifudin. Beliau turut memaparkan bahwa saat ini UMKM lebih fleksibel untuk dijalankan dengan kemajuan internet seperti saat ini. Hal tersebut tentu semakin memudahkan dalam memperkenalkan produk UMKM ditengah masyarakat melalui sosial media.

Fakultas Ekonomi Untad Hadirkan Profesional Entrepreneur di Kuliah Tamu UMKM

“Saat ini masyarakat didominasi generasi Y (lahir di tahun 1981 – 1995) dan Z (lahir setelah tahun 1995) yang banyak menggunakan sosial media dalam kehidupan sehari hari nya. Statistik pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 Juta yang didominasi anak muda berusia 18 sampai 34 tahun. Termasuk para peserta yang ada saat ini banyak yang didominasi oleh generasi Z yang lahir tahun 1995 ke atas. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan yang ada saat ini ketika proses promosi produk UMKM jauh lebih mudah dibandingkan para pengusaha di era saat belum ada Internet.” Tambah Pak Ihksan Syarifudin. Dikesempatan lainnya, H Moch Amin Badawi sebagai salah satu narasumber membagikan pengalamannya dalam memulai usaha pada tahun 70an. “Pada jaman saya, memulai usaha benar benar membutuhkan niat yang sangat kuat karena semuanya serba dilakukan sendiri. Ayah saya seorang petani sekaligus guru di Madrasah. Menjadi PNS adalah suatu

kemewahan dipandangan masyarakat. Pengusaha masih dipandang sebelah mata. Kehidupan terasa semakin sulit usai ayah meninggal dan kami makan dari gaji pensiunan saja. Saya pun pernah menjual rokok dipinggir jalan yang modal usahanya berasal dari hasil menabung selama bekerja di suatu kantor. Setelah beberapa tahun, saya pun membuka usaha lainnya dari hasil jual rokok. Memulai bisnis dari uang Rp.15.000, kini hasilnya telah menghasilkan pundi – pundi rupiah hingga sekarang. Intinya, jika anda ingin benar benar kaya, maka jadilah pengusaha dan jalani semua tantangannya. Jika seseorang berusaha menjadi kaya dengan menjadi seorang pegawai/bawahan, kebanyakan orang akan memanipulasi anggaran atau bahkan korupsi agar bisa kaya. Tentu hal tersebut sangat beresiko dan tidak berkah.” Ujar H. Moch. Amin Badawi. Usai Pemaparan materi dari narasumber, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta Kuliah Umum kepada pemateri. AA

Bangun Komitmen Belajar Mahasiswa dengan MB-24 MB-24 (Metode Belajar 24 Jam) adalah manajemen waktu belajar. Jika diterapkan pada mahasiswa, artinya mahasiswa harus membuat komitmen belajar sesuai dengan jumlah SKS yang diprogram dalam satu semester. Hal ini disampaikan oleh Prof Ir Amrinsyah Nasution MSc PhD (Guru Besar Bidang Keahlian Rekayasa Struktur ITB) dalam Kuliah Tamu “Paradigma Baru Pengembangan Softskill Mahasiswa dan Perancangan & Evaluasi Sistem Struktur Bangunan” yang dilaksanakan oleh Prodi Teknik Sipil Untad, Rabu (09/05), di ruang Media Center Untad. “Kalau kita mengambil 24 SKS maka minimum 1 hari kita harus menyiapkan waktu 11 jam. Tapi bagaimana kita mencoba menyisakan waktu, selama ini tergantung pada kemauan kita sendiri. Kalau sudah dilepas, ya sudah tidak dilakukan metode itu,” ujarnya. Untuk itu, Prof Arminsyah mencoba merubah ritme belajar mahasiswa dengan menggunakan metode tersebut yang sudah dipraktekkan pada mahasiswa S1 dan S2 Prodi Teknik Sipil ITB selama kurang lebih 4 tahun. “MB-24 adalah salah satu trik dalam pengembangan softskill

mahasiswa. Sebenarnya banyak sekali metode yang lain. Tapi yang saya buktikan sendiri adalah metode ini. Memang tantangannya luar biasa, namun sudah terbukti berhasil pada mahasiswa yang saya bimbing,” ucapnya. Prof Amrinsyah mencontohkan, dari 70 mahasiswa S1 Teknik Sipil angkatan 21, sebanyak 33 mahasiswa sudah memperoleh gelar sarjana karena menjalankan MB 24. “Nah yang paling penting disini adalah, karakter daripada mahasiswa yang mengerjakan, dia punya kepribadian yang baik. Ada kebanggaan tersendiri dalam dirinya, bahwa dia sudah melakukan komitmen dia sebagai mahasiswa. Selain itu, mereka juga bisa melatih diri sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin,” tuturnya. Dalam MB-24, mahasiswa diminta untuk mengisi template tabel jadwal kuliah dan kegiatan kuliah/harian menggunakan perangkat lunak Excel. “Hanya dibutuhkan waktu selama satu semester untuk membiasakan diri sendiri dengan metode ini. Sesudah itu tidak perlu mengisi tabel lagi. Kenapa? Karena habit atau kebiasaannya sudah terbentuk dalam dirinya. Jadi begitu ada niat mengerjakan tugas-tugas, pikiran kita secara otomatis akan menjalankan metode itu. Kalau tidak dikerjakan satu hari saja, rasanya ada yang kurang. Kira-kira seperti itu,” terangnya. Keberhasilan metode ini, lanjutnya, tidak hanya tergantung dari mahasiswa, namun sangat membutuhkan peran dosen sebagai pengontrol dan pemberi motivasi. Nr

Prodi Pendidikan Geografi Untad Kunjungi Situs Sejarah SouRaja Untuk Praktikum Pendidikan Ilmu Sosial Dalam rangka kegiatan Pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Pendekatan Sejarah, Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi FKIP Untad menggelar Praktikum Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sabtu (12/05) pagi bertempat di Rumah Adat SouRaja. Dalam kegiatan tersebut, Bpk Mehdiantara Datupalinge SH yang merupakan keturunan dari raja dari Kemaguan Palu dihadirkan sebagai pemateri. Ferdi selaku Mahasiswa FKIP Jurusan Geografi Angkatan 2017 sekaligus Ketua Panitia menuturkan bahwa SouRaja dipilih menjadi lokasi pembelajaran karena tempatnya yang begitu dekat dan strategis sehingga mudah dijangkau. "Sou Raja memiliki daya tarik tersendiri untuk di jadikan sebagai destinasi tujuan wisata lokal maupun mancanegara yang berbau edukasi. Tambahan pula, kami penasaran dengan Sou Raja tentang apakah memiliki hubungan dengan

Universitas Tadulako." Ujar Ferdi. Peserta kegiatan yang berasal dari Mahasiswa Pendidikan Geografi Angkatan 2017 banyak mendapatkan materi mengenai Sejarah SouRaja/Banua Oge serta pengaruhnya dalam peradaban Kota Palu. “Semoga dengan dilakukannya kegiatan praktikum Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pendekatan sejarah ini dapat memberikan pelajaran dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan kami tentang sejarah terutama sejarah lokal yang ada di Palu seperti Sou Raja. Kami juga berharap kegiatan seperti ini tetap akan dilaksanakan dan silaturahmi yang terjalin tidak akan pernah lekang oleh waktu nantinya. Selain itu kami juga sangat berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dan tetap melestarikan Sou Raja atau Banua Oge yang merupakan cikal bakal dari wilayah, budaya dan pemerintahan Kota Palu, Sulawesi Tengah.” Tambah Ferdi. AA


Akademisi Bicara Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

14

Memaksimalkan diri di Bulan Istimewa

Dr. Tutang Muhtar Kamaludin ST., M.Si Ketua Panitia Bakti Ramadhan 1439 H PHBI Universitas Tadulako

Menjalani bulan Ramadan dengan beribadah kepada-Nya adalah salah satu pengabdian kita terhadap sang pencipta yakni Allah SWT. Selain beribadah sebagai kewajiban, pada bulan ini tentunya sebagai umat muslim juga ingin berlomba-lomba mendapatkan pahala mulai dari melakukan solat tarawih yang hanya dilakukan pada saat bulan Ramadan, tilawah Al Quran, solat malam, serta bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Dalam terminologi bahasa arab, Ramadhan artinya “panas”, “menyengat”, “membakar” atau “kekeringan”. Secara harfiah Ramadan memiliki arti “membakar”, kemudian Ramadan dimaknai sebagai “bulan pembakaran dosa” atau pengampunan dan penghapusan dosa. Ramadan menjadikan kita untuk selalu mengintrospeksi diri atas kesalahan-kesalahan yang telah dilewati selama sebelas bulan sebelumnya. Selain itu, ada dua sisi terminologi yang harus kita ketahui sebagai umat muslim, yakni terminologi ketahuidan dan terminologi sosial. Dalam terminologi ketauhidan kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk melaksanakan segala perintahNya, melalui beribadah kepadaNya agar khusyuk menjalaninya di bulan yang penuh berkah ini. Kita bertauhid kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan dan peluang yang luar biasa pada bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan ini sangat berbeda dengan bulan-bulan biasanya karena di bulan ini semua pahala dilipat gandakan. Puasa merupakan ibadah yang wajib dijalankan di bulan Ramadan. Puasa, bukan sekedar kewajiban tahunan, dengan menahan lapar dan dahaga. Namun, puasa lebih kepada kewajiban yang mampu menggugah moral, akhlak dan kepedulian. Tujuan ibadah puasa adalah

Bulan Ramadhan adalah penuh berkah dan dinanti-nanti umat muslim. Bulan ini merupakan bulan paling istimewa dibanding bulan lainnya dalam kalender Islam. Saking istimewanya, sering disebut sebagai bulan penuh ampunan, bulan penuh berkah, bulan penuh pahala atau bulan dimana pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka selebar-lebarnya. Bulan ini juga terkenal sebagai bulan seribu bulan, tak heran Ramadhan selalu ditunggu umat muslim yang ingin menjadikan bulan tersebut sebagai puncak meditasi jasmani dan rohaninya. Terlepas dari sisi kewajibannya. untuk mencapai derajat takwa. Orang bertakwa senantiasa aktif membentuk dirinya sehingga tetap istiqamah (konsisten) dalam beribadah, berakhlak mulia dan jauh dari segenap dosa dan maksiat. Puasa adalah salah satu cara untuk mendidik individu dan masyarakat untuk tetap mengontrol keinginan dan kesenangan dalam dirinya walaupun diperbolehkan. Dengan berpuasa seseorang secara sadar akan meninggalkan makan dan minum, sehingga dapat menahan segala nafsu dan lebih bersabar untuk menahan emosi, walaupun mungkin terasa berat melakukannya. Jika dilihat dari terminologi sosial, puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban yang kongkret untuk membina suatu kebersamaan dan kasih sayang antar sesama. Bulan Ramadan juga mengajarkan kita untuk lebih berempati kepada saudara-saudara, terutama fakir miskin dan saudara kita yang sangat membutuhkan. Mereka, yang mungkin selama sebelas bulan kurang merasakan kenikmatan dan kelezatan seperti apa yang dirasakan oleh umat muslim lainnya, pada bulan yang penuh berkah ini umat muslim dapat merasakan apa yang mereka rasakan. Puasa dalam satu bulan, seharusnya membawa dampak positif berupa rasa solidaritas dan kepedulian antar saudara, rasa kemanusiaan yang mendalam atas penderitaan sesama manusia. Perasaan sama-sama lapar, haus, kesabaran yang lebih dan kesucian pikiran juga kata-kata, mampu membuat manusia memiliki rasa kebersamaan dalam masyarakat dan menghasilkan cinta antar sesama tanpa memandang latar belakang, warna kulit dan agama. Pada bulan Ramadhan kita harus mempunyai energi positif untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Selain berpuasa sebulan

penuh, sedekah juga menjadi salah satu hal yang wajib untuk mendapatkan pahala di bulan yang penuh berkah ini. Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah SWT untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadan adalah melalui sedekah. Islam menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah. Ramadhan juga sebagai barometer untuk menjalankan tridarma perguruan tinggi. Spirit Ramadan juga tak boleh luntur ketika sedang berpuasa, tentunya sebagai akademisi, ada segudang tugas yang harus diselesaikan seperti melakukan penelitian, pengabdian dan menjalankan tugas-tugas lain. Memanfaatkan momentum bulan istimewa ini, Panitia Hari Raya Besar Islam (PHBI) Universitas Tadulako akan melaksanakan beberapa rangkaian agenda untuk mengisi kegiatan di bulan yang penuh berkah ini. Kegiatan itu dimulai dari malam turunnya Al Quran (Nuzulul Qur'an) pada malam ke 17 Ramadhan yang jatuh pada 01 Juni ini. Seperti pula pada tahun sebelumnya, PHBI juga akan menggelar Shalat Idul Fitri bersama seluruh Civitas Akademika Untad dan masyarakat di lapangan Islamic Center. Ba'da shalat Id', akan dilanjutkan dengan Halal Bi Halal bersama Rektor dan Civitas Akademika di Gedung Islamic Center. “Semoga dengan hadirnya Ramadhan ini, dapat menjadi sarana untuk semakin mempererat jalinan silaturahim seluruh civitas akademika Universitas Tadulako.” Tuturnya. Sr


15

Mimbar Mahasiswa Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

Kimia dan Farmasi FMIPA Bahas Peran Sains di Bidang Forensik Kepala Laboratorium Forensik cabang Semarang, Dr Nursamran Subandi, MSi menjadi pusat perhatian bagi dosen dan mahasiswa jurursan Kimia dan Farmasi pada Rabu (09/05). Ia membawakan kuliah umum tentang Peranan Sains dalam Bidang Forensik, kuliah tamu ini diselenggrakan oleh jurusan kimia dan jurusan farmasi di Aula FMIPA Untad. Dalam sambutannya, Dr. M Rusydi, M.Si memotivasi kepada seluruh mahasiswa jurusan kimia dan farmasi bahwa lapangan kerja untuk ilmu sains sangat banyak. “ Dengan diadakannya kuliah umum ini, membuktikan bahwa lulusan kimia maupun farmasi bisa bekerja dimana saja selama masih berkaitan dengan ilmu-ilmu sains,” Dekan FMIPA ini mengatakan kerap mendapat pertanyaan dari sejumlah mahasiswa yang masih bingung dimana lapangan kerja dari jurusan ilmu sains terkhususunya Ilmu Kimia. Diawal materinya, Dr. Nursamran Subandi, M.Si yang hadir sebagai pembicara mencoba membuka pola pikir peserta bahwa ilmu forensik tidak hanya berkaitan dengan ilmu-ilmu sains, namun ilmu sosial juga diperlukan dalam ilmu forensik. “ Ilmu forensik tidak hanya terpaku disatu ilmu saja, namun bidang ilmu yang berkaitan dengn ilmu forensik sangat banyak terdiri dari ilmu sains, matematika, bahkan ilmu sosial, sehingga bukan hanya orang-orang laboratorium saja yang dapat bekerja di bidang forensik ini,” ungkap Kepala laboratorium forensik tersebut. Ia melanjutkan bahwa bidang ilmu yang umum digunakan yaitu digital forensik, DNA fingerprint, dan toksikologi forensik. “ Salah satu yang paling berperan dari ketiga ilmu itu yaitu DNA fingerprint, dimana dilakukan pemeriksaaan barang bukti terkait dengan identifikasi individu melalui cairan tubuh, ini berkaitan dengan ilmu biologi, kimia dan faramasi yang membahas tentang biokimia,” jelasnya.

Selain itu, Nursamran juga menambahkan ilmu-lmu lainya seperti Phatologi Forensik yang meliputi bidang pemeriksaaan berupa jasad makhluk hidup yang berkaitan dengan sebab dan waktu kematian, Odontologi forensik yang berkaitan dengan karakteristik gigi, dan Entomologi forensik meliputi waktu kematian melalui bentu-bentuk serangga yang hidup pada jasad. Diakhir materinya, ia mengatakan bahwa dasar hukum pelaksanaan penyidikkan tindak pidana di indonesia diatur dalam UU No. 8 tahun

1981 tentang KUHP sehingga ilmu forensik memilki beberapa prinsip. “ Dasarnya KUHP, bagaimana suatu proses pidana dilakukan secara jelas, ada beberapa prinsip dalam ilmu forensik yakni Hukum individualitas pada banyak contoh sidik jari dan DNA, Prinsip pertukaran yaitu setiap persentuhan atau kontak terjadi pertukaran material dan jejak dan Hukum fakta tidak langsung yaitu fakta atau bukti tidak langsung yang tidak dapat berbohong,” tutupnya.

KINESIK Dan LPM Hitam Putih Gelar Lapak Baca di Lapangan Vatulemo Komunitas Intelektual Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KINESIK), dan Lembaga Pers Mahasiswa Hitam Putih bersama Komunitas Forum Indonesia Muda Palu menggelar gerakan literasi dengan tema “Literasi Produktif” di Taman Vatulemo, Kamis (26/04). Literasi Produktif merupakan serangkaian kampanye yang dilakukan para pemuda untuk menumbuhkan budaya literasi. Kegiatan ini merupakan kolaborasi komunitas yang bertujuan agar budaya literasi terus bergaung pada masyarakat Kota Palu. Agum Fath Datulemba salah satu inisiator kegiatan terebut mengatakan, sejauh ini antusias pembaca di Kota Palu masih kurang. Namun ia terus optimis jika kegiatan ini nantinya akan

memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Ya, kami berharap bisa terus mengadakan kegiatan ini demi menumbuhkan minat baca dikalangan masyarakat” Ujarnya

Ia berharap agar budaya literasi di kalangan masyarakat semakin berkembang agar masalah seperti hoaks, plagiarisme, serta beberapa masalah yang ada di masyarakat dapat teratasi dengan

membaca. “Literasi produktif ini kami usung untuk memperingati hari kekayaan intelektual dunia, harapannya dapat menjadi pemicu budaya literasi di kalangan masyarakat terkhusus di Kota Palu” sambungnya Selain lapak baca, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan beberapa kegiatan menarik seperti pameran desain grafis yang disajikan oleh Kinesik dan juga pentas musik. Acara tersebut mendapatkan antusias yang baik oleh masyarakat yang berkunjung. Andi Munandar salah satu pengunjung kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan berdampak baik dalam meningkatkan wawasan masyarakat, juga berharap kegiatan literasi semacam ini bisa mendapat dukungan penuh oleh pemerintah daerah. “Kegiatannya bagus, disini kita bisa membaca dan juga di sediakan beberapa poster grafis serta permainan musik, semoga kegiatan seperti ini terus diadakan supaya minat baca masyarakat semakin tinggi.” Ujar mahasiswa semester 4 tersebut (AM)

TIRANI Gelar Sayembara Seni Jumat (11/05) Lembaga Kesenian TIRANI (LK TIRANI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNTAD mengadakan sayembara seni di lingkungan FKIP UNTAD. Kegiatan dengan tema “FKIP berkreasi” di ikuti semua mahasiswa program studi Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. “Kegiatan ini diadakan untuk menampung dan menampilkan karya mahasiswa FKIP yang dapat di saksikan masyarakat FKIP” ungkap Anggi selaku ketua panitia dalam kegiatan ini Adapun beberapa penampilan yang ditampilkan dalam kegiatan ini antara lain, Tarian daerah, teater, drama, vocal grup maupun dance modern. “Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan namun untuk tahun ini kami mengubah konsepnya dari pensi menjadi sayembara seni” ungkap Rivaldhi Saputra selaku ketua umum LK TIRANI FKIP UNTAD. Kegiatan sayembara diharapkan dapat menimbulkan rasa persaudaraan dan meningkatkan kreativitas setiap mahasiswa yang

ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. “Sayembara akan mencari masa untuk menilai berbagai penampilan yang ada, bagaimana kesenian dapat di saksikan banyak orang, karena sebelum belajar kesenian kita harus melihatnya dulu” tambah ketua umum. Kegiatan ini dibuka oleh dosen Pembina LK TIRANI Arif Firmansyah, S. Pd, M. Pd. “Saya sangat mengapresisasi kegiatan ini karena dapat menjalin silaturahim dan meningkatkan kreativitas maupun seni, menghilangkan miskinnya dan menghilangkan miskinnya kreativitas” ungkapnya. “Saya berharap kegiatan ini dapat menghasilkan kompetisi yang sehat, tidak menimbulkan jarak tetapi memperkuat hubungan silaturahim dan membuat kegiatan yang lebih maju lagi” tutupnya. Kegiatan sayembara ini sendiri menaikan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (HIMABRIS) sebagai juara umum dan Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra (IKAMABASTRA) sebagai juara favorit

“Sebagai mahasiswa saya begitu mengapresiasi kegiatan ini karena dengan adanya kegiatan ini mahasiswa FKIP dapat berkumpul untuk menampilkan kesenian dari setiap program studi mereka, selain ini kegiatan ini juga dapat menghibur seluruh mahasiswa yang ada di lingkungan FKIP” ungkap Nur Oktaviani sebagai tamu undangan. “Perasaan kami sebagai pemenang sangat senang karena tidak awalnya kami sempat ragu karena begitu banyak penampilanpenamipilan yang tidak kalah menarik, tetapi berkat usaha dan dukungan dari teman-teman program studi kami dapat memenangkan juara umum dengan penampilan vocal grup” ungkap Febby Jennifer selaku perwakilan dari HIMABRIS yang berhasil menjadi juara umum “Semoga kedepannya lebih banyak lagi mahasiswa yang dapat mengapresiasi seni lewat kegiatan ini dan semakin banyak peserta dari setiap program studi” tutupnya. Adr.


Mimbar Mahasiswa Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

16

Melalui ILT LDK UPIM Ajak Mahasiswa selalu berintelektual Religius LDK UPIM menggunakan slogan Intelektual Relegius untuk terus menjaga konsistensi dakwah dalam kampus Universitas Tadulako. Melalui Intelektual Leadership Training (ILT), LDK UPIM mengajak mahasiswa untuk selalu berkarya dengan iman dan ilmu. Bertempat di Gedung Dekanat Aula Fapetkan Untad. Pada Sabtu-Ahad (05-06/04). Dian Setiawan selaku ketua panitia, yang ditemui reporter Media Tadulako disela-sela kesibukan menjelaskan, ILT merupakan pelatihan kepada mahasiswa agar bisa menjadi pribadi yang intelek dan tetap religius untuk menjadi seorang pemimpin masa depan. Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang memiliki karakter yang islami dalam segi sikap maupun lisan. “Dengan adanya ILT kami berharap bahwa para calon-calon pemimpin ini mampu menerapkan kebijakan ataupun aturan sesuai nilai-nilai Islam, agar mampu membawa perubahan yang lebih baik” ujar Dian Setiawan. Menurutnya pemimpin harus menjadi tauladan dan panutan dalam menuntut ilmu. Pemimpin yang tidak hanya pandai beretorika dalam kepemimpinannya, namun mampu menjadi contoh bagi dirinya maupun orang lain. Selain itu, peserta ILT juga diajak untuk menjadi pemimpin yang amanah dan berakhlak mulia. “Banyak sekali ilmu yang didapatkan dalam mengikuti ILT, para peserta diajarkan untuk dapat mengelola tim dan bekerja sama. Selain itu dapat menumbuhkan karakter dalam diri serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam public speaking ketika dihadapkan didepan orang

Ket : Para peserta akhwat foto bersama panitia (dok : Humas UPIM) banyak” pungkas Dian. Sementara itu, Ketua LDK UPIM Rifki Zulfahmi mengatakan ILT merupakan wadah bagi mahasiswa muslim dan muslimah yang ada di Universitas Tadulako untuk terus menggali potensi keislaman dalam diri setiap individu. Sehingga, ketika UPIM mengadakan kegiatan selanjutnya akan lebih banyak mahasiswa yang turut andil dan berproses di dalamnya.

“Jadi saya berharap dengan kegiatan seperti ini akan lebih banyak lagi mahasiswa yang mengikutinya, sehingga dapat menambah pengetahuan mereka untuk menjadi sosok pemimpin yang berintelektual religius seperti apa yang menjadi slogan dari LDK UPIM” harap Rifki. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan pemateri yang sudah ahli dibidangnya. Dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Tadulako. (SR)

Tiga Mahasiswa Untad Ikuti Kongres Nasional VI IMABSII Dalam rangka mengawal isu-isu terkait kebahasaan sekaligus sebagai wadah evaluasi serta perumusan kinerja pengurus, Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia seIndonesia (IMABSII) menggelar Kongres Nasional VI IMABSII 2018 di Universitas Negeri Makassar (17-21/04) , dalam hal ini Universitas Tadulako khususnya program studi Pendidikan Bahasa Indonesia mengutus tiga mahasiswa untuk menghadiri kongres tersebut diantaranya Rifki, Ian Parasidi, dan Hasna Hasanuddin. Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud pengawalan mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, pegiat bahasa, pemerintah, serta masyarakat secara umum terhadap eksistensi Bahasa Indonesia dalam ajang akademik dan perwujudan agenda kebangsaan. Rifki selaku ketua umum Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra FKIP Untad menyambut positif pertemuan yang diselenggakaran di tanah Makassar itu. “Saya sangat tertarik dengan kegiatan yang bernilai positif seperti ini, selain menambah ilmu kelembagaan karena bergerak pada bidang yang sama yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, kongres nasional ini juga dapat menambah informasi untuk teman-teman IKAMABASTRA serta dapat saling mengenal dengan Lembaga yang bergerak sejalan pada skala nasional,”jelas mahasiswa angkatan 2016 tersebut.

Ia juga sangat berharap dengan adanya agenda baik seperti ini Mahasiswa Bahasa dan Sastra Untad kedepannya dapat lebih aktif dikegiatan IMABSII berikutnya. “Harapan terbesar saya adalah IKAMABASTRA dapat menjadi salah satu lembaga yang dipertimbangkan dalam kegiatan IMABSII nanti. Saya juga berharap bahwa melalui kegiatan seperti ini dapat meningkat minat teman-teman untuk bergabung dan bisa diikuti oleh seluruh perwakilan dari lembaga Bahasa dan Sastra se-Indonesia karena amat banyak pengalaman dan hal-hal positif yang kita dapatkan dikegiatan kongres ini,” harap mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia tersebut. Seperti halnya Rifki, Ian Parasidi yang juga turut dalam kegiatan tersebut berharap, senada dengan tema yang diusung dalam Kongres Nasional VI IMABSII ini yaitu “Optimalisasi Peran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Mewujudkan Agenda Kebangsaan” dapat direalisasikan. “Semoga saja dengan adanya kegiatan seperti ini peran bahasa lebih dioptimalkan dalam mewujudkan kebangsaan. Sebagaimana yang kita ketahui pada zaman sekarang generasi kita lebih percaya diri jika menggunakan bahasa asing daripada bahasa sendiri, dan parahnya tidak memiliki rasa kebanggaan terhadap bahasa nasional, jadi melalui kegiatan ini diharapkan kita bersama-sama menggerakkan dan menjadikan Bahasa Indonesia lebih bermartabat dan merasa bangga menggunakannya,” tutupnya. ST

Pahamkan Reforma Agraria, SETMA gelar Seminar Nasional Riset Mahasiswa (SETMA) FAHUT gelar seminar nasional bertajuk “Reforma Agraria Untuk Kesejahteraan Masyarakat Sulawesi Tengah” di Media center Untad pada (26/04,) kegiatan yang dihadiri 200-an Mahasiswa tersebut dirangkaikan dengan pelantikan SETMA. Dr Ir Adam Malik MSc selaku Dekan Fakultas Kehutanan dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan menghimbau agar mahasiswa dapat memahami bagaimana reforma agraria yang ada di Sulawesi Tengah, serta maksud dan tujuan diadakannya kebijakan tersebut guna mendukung bidang ilmu yang mereka geluti. “Saya harap dengan diadakannya kegiatan ini dapat menambah wawasan terkait kebijakan reforma agraria, kemudian menyimak dengan baik selama selama kegiatan ini berlangsung agar mengetahui lebih jauh kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan disiplin ilmu kalian” Apriansa selaku ketua Riset Mahasiswa mengatakan, Sangat penting untuk mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang mereka tekuni dimulai dari proses penerapannya sampai manfaat yang bisa diperoleh demi kemaslahatan masyarakat. “Kami selaku mahasiswa yang bergelut di bidang kehutanan merasa perlu diadakannya kegiatan seperti ini, untuk mengetahui apa itu kebijakan reforma agraria yang menjadi program kerja prioritas pemerintah. Mulai dari

implementasinya dilapangan serta manfaat yang bisa dihasilkan mengingat sasaran utama kebijakan ini ialah masyarakat” ujarnya Ia menambahkan, agar kebijakan pemerintah tersebut dapat dipahami oleh setiap lapisan masyarakat karena akan menimbulkan pertentangan apabila tidak ditelaah lebih lanjut. “Harapan saya sendiri melalui kegiatan ini, bukan hanya mahasiswa kehutanan saja yang paham tentang kebijakan ini. Sebab, ditakutkan akan menimbulkan ketidakpahaman baik dikalangan masyarakat maupun pemerintah apabila tidak mengkaji lebih dalam tentang kebijakan tersebut” sambungnya Kegiatan tersebut menghadirkan langsung Lukas Pasoe SH MH Kepala Seksi Hutan Adat sebagai perwakilan Dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Hariani Samal Shut MSi Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH), serta Dr Golar SHut MSi Ketua LPPMP Untad juga turut hadir menjadi narasumber kegiatan tersebut. Kegiatan yang diikuti 296 mahasiswa tersebut dirangkaikan dengan pelantikan riset mahasiswa. Apriansa mengatakan bahwa kegiatan tersebut dirangkaikan dengan pelantikan merupakan langkah awal dalam menghadirkan inofasi riset pada kegiatan yang akan datang. “ini merupakan langakah awal kami untuk terus menjalankan program inovatif kami kedepannya sebagai lembaga yang bergelut di bidang riset” tutupnya.


17

Mimbar Mahasiswa

Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

HIMASKI Untad Timba Ilmu di Indonesian Chemistry Expo Mahasiswa delegasi dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia (HIMASKI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (UNTAD) ikut melibatkan diri dalam kegiatan Indonesian Chemistry Expo (ICE) yang diadakan di Universitas Sumatera Utara (USU) oleh Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia (IKAHIMKI) dengan tema “Finding renewable energy for archipelago state by youngest chemist” (22-28/04). Kegiatan ini awalnya diselenggarakan dengan nama OKI (Olimpiade Kimia Indonesia) kemudian berganti nama menjadi ICE pada tahun 2014, dan diadakan selama dua tahun sekali jelas Lutfhi Maulana selaku ketua panitia pelaksana ICE 2018. ICE sendiri melibatkan semua mahasiswa mahasiswi kimia yang tergabung dalam IKAHIMKI dari berbagai provinsi maupun mahasiswa dari beberapa universitas yang belum tergabung dalam keanggotaan IKAHIMKI. “Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wadah mahasiswa kimia di seluruh Indonesia dalam berkompetisi dan menyalurkan berbagai kreativitas mereka di bidang kimia” ungkap Lutfhi. Ada beberapa kegiatan yang diadakan ICE 2018 antara lain Chemistry expo, Chemistry Final Olympiad (CFO), Chemistry Student Conference (CSC), Field Trip dan Essay Ilmiah. Fikran, mahasiswa pendidikan kimia FKIP UNTAD yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini mengaku sangat terinsipirasi setelah mengikuti ICE. “Banyak hal yang saya dapat melalui kegiatan ini, seperti menjalin silaturahmi dengan keluarga besar IKAHIMKI, mendapatkan banyak ilmu seputaran kimia serta pengalaman dari perjalanan yang tak terlupakan di kota Medan, Sumatera Utara” ungkap Fikran. “Untuk kegiatan ICE sendiri berjalan sangat baik dan begitu menarik dengan konsep yang ada, salah satu hal yang menarik menurut saya sendiri adalah Chemistry Expo karena dalam kegiatan tersebut ada banyak pameran ilmiah yang ditampilkan mahasiswa kimia dari berbagai provinsi melalui hasil penelitian-penelitian mereka, seperti Universitas Patimura, Universitas Padjajaran dan Universitas

Samudera” ungkap Fikran. Ketua panitia IKAHIMKI berharap agar kedepannya event dari ICE bisa lebih dikembangkan dan anggota dari IKAHIMKI bisa lebih berpartisipasi dan lebih terlibat lagi dalam kegiatan ICE. “Semoga kedepannya kegiatan ICE ini tidak hanya dapat di ikuti dari mahasiswa kimia tetapi juga dari mahasiswa jurusan lain yang tertarik dengan

kimia, sehingga ICE dapat menjadi wadah bagi mereka dan output dari kegiatan ini bisa terealisasi” tambahnya. “Semoga kegiatan semacam ini bisa lebih dikembangkan, karena ini merupakan kegiatan yang bertaraf nasional dan semoga ke depannya Universitas Tadulako dapat menjadi tuan rumah pada kegiatan ini” tutup Fikran. Adr.

MAHASIWA PERTANIAN, JADI DUTA BAHASA Dalam kegiatan yang mensyaratkan pengetahuan luas tentang bahasa Indonesia, bahasa daerah dan juga bahasa asing serta harus berbadan sehat itu, Rifai berhasil melalui beberapa tahap seleksi. “Kegiatan tersebut dimulai dengan tahap seleksi berkas, setelah itu masuk ke tes UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), yang dilanjutkan dengan sesi wawancara untuk menentukan 30 finalis dan alhamdulilah dari 30 finalis saya salah satunya”, tuturnya. Ket foto : Moh Rifai, saat menerima saat menrma tropi dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Sulteng 2018 Tidak sampai disitu saja, ia masih harus bersaing Moh. Rifai, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas dengan 29 peserta dalam seleksi selanjutnya yang tentunya jauh lebih Tadulako menjadi salah finalis yang terpilih dalam ajang menantang dari tahap-tahap sebelumnya. Pemilihan Duta Bahasa Sulawesi Tengah 2018 yang “Setelah dikarantina untuk lanjut berikutnya, yang peneliaannya diselengaakan oleh Balai Bahasa Sulawesi Tengah. mulai dari nol lagi,yaitu sesi wawancara, presentasi KTI, unjuk bakat dan akhirnya di malam grandfinal penentuan 3 besar Duta Bahasa

Sulawesi Tengah 2018”, terangnya. Meski hanya berhasil mendapatkan posisi ke-3, ia sangat bersyukur dan merasa senang karena bisa mengalahkan 27 peserta lainnya yang juga tidak kalah hebat. “Semua finalis itu sangat hebat-hebat, semua memilki pengetahuan yang luas, pengalaman dan sikap yang baik, tetapi itu tantangan bagi saya untuk bersaing secara sehat dan professional”, ungkapnya. Banyak pelajaran dan pengaaman berharga yang didapatkannya setelah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Balai Bahasa tersebut, dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa daerah dan juga bahasa asing, hingga bagaimana harus bertanggung jawab untuk menjaga nama baik Duta Bahasa Sulawesi Tengah. “Disana saya dapat bertemu dengan teman-teman hebat dan cerdas dari berbagai suku, saling berbagi pengalaman dan saling berbagi ilmu. Saya bangga bersahabat dengan mereka”, ungkapnya. Dengan menjadi seorang Duta Bahasa, ia merasa bertanggungjawab untuk menyebarkan penggunaan bahasa yang baik dan benar,dengan tetap menjaga silaturahmi melalui gerakan literasi dan mengembangan minat baca dikalangan masyarakat agar pada masa yang akan datang Indonesia bisa meraih tingkat teratas terhadap minat baca. Ia pun berharap agar Duta Bahasa Sulteng dapat menjadi contoh yang baik serta dapat mengenalkan masyarakat betapa pentingnya literasi guna meningkatkan kualitas manusia demi terwujudnya generasi emas Indonesia. “Kalau bukan kita siapa lagi? kalau bukan sekarang kapan lagi?Talk less do more,” tutupnya.Vv

Pusbang Depsa Beri Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan dan Sosio-Akademik Pusat Pengembangan Deradikalisasi Dan Sosio-Akademik ( P u s B a n g d e p S A ) U n i v e r s i t a s Ta d u l a k o ( U n t a d ) , menyelenggarakan pelatihan dan penguatan sosio-akademik, pada sabtu (21/4/2018). Kegiatan yang berlangsung di holtel sutan raja ini, digelar dengan upaya menangkal perkembangan ideologi radikal yang berkembang di perguruan tinggi saat ini. Ketua Umum PusBang DepSA untad Dr Rahmat Bakri, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan angkatan ke empat, setelah sebelumnyanya dilaksanakan tahun 2017 kemarin sebanyak tiga kali diikuti kurang lebih 700 mahasiswa seluruh fakultas di untad. Beliau menuturkan, Pusbang DePSA hadir untuk merespon beberapa hal. Pertama, merespon kondisi yang bersifat eksternal, mengingat PusBang DePSA dibentuk hasil dari Memorandum of Understanding (MoU) Rektor Untad bersama Kementerian Dalam Negeri, berkaitan dengan upaya-upaya pemerintah dalam menangkal berkembangnya paham radikalisasi di Perguruan Tinggi. ''berbagai kegiatan dilakukan oleh perguruan tinggi di daerahdaerah seperti deklarasi anti radikalisme dan sebagainya. Hal itu sebagai simbol untuk menangkal berkembangnnya pengaruh atau paham radikal dalam dunia kampus'' tutur Dr Rahmat

Bakri. Lanjutnya, ia menjelaskan pusbang depsa juga dibentuk atas kondisi internal dalam mengupayakan mahasiswa mensinergikan akitivitas orgnasisasi dengan akademik agar bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Setiap kampus selalu dihadapkan beberapa situasi, mahasiswa yang harusnya sudah menyelesaikan pendidikan tetapi terancam drop out karena tidak bisa melaksanakan tahap perkuliahan secara tepat waktu. Pelatihan yang belangsung selama dua hari ini, akan mengukuhkan peserta sebagai pengurus baru Pusbang DepSA kemudian diharapkan bisa menjadi sosok figur di lembaga masing-masing. ''di sini kita bekali nilai kebangsaan kaerena bagaimana pun mereka akan menjadi tokoh di organisasi mereka.''tambahnya. Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Program Pascasarjana, Prof Dr Ir Alam Anshary MSi, Dekan Kehutanan, Dr Ir Adam Malik MSc, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Dr Muh Rusydi H MSi, Dekan Fakultas Hukum, Dr Sulbadana SH MH, serta sejumlah wakil dekan bidang kemahasiswaan masing-masing fakultas di lingkungan Untad. MU


Resensi Edisi 94 Mei 2018

Tahun ke 6

18

Air Mata Inspirasi Resensor : Rayyan Seorang penyelam diupah untuk mengambil mutiara dari dalam laut dengan berbekal peralatan lengkap terutama oksigen dalam jumlah tertentu atau jangka waktu tertentu. Ketika menyelam ia mendapati pemandangan indah di dalam lautan sehingga ia terpesona dan terlena atas apa yang dilihatnya, berupa keindahan dasar laut. Ia bercengkrama bersama ikan-ikan hias yang memesona, batu karang dan berbagai keindahan dasar laut lainnya. Ketika oksigen dalam tabungnya hampir habis, ia tersadar bahwa ia telah lalai akan tugasnya, maka dengan tergesa-gesa ia mencari mutiara, namun terlambat, karena persedediaan oksigen tidak mencukupi sehingga mengharuskannya kembali ke permukaan tanpa membawa satu mutiara pun. Akibatnya, pada saat harus mempertanggungjawabkan tugasnya, ia amat menyealinya. Karena ia termasuk orang yang gagal dan tidak bisa memenuhi perintah tuannya. Kurang lebih seperti itulah kehidupan di dunia ini. Semua fasilitas yang kita butuhkan sudah diberikan-Nya. Namun, jika penyelam tadi, ia tahu akan jatah oksigennya, sedangkan kita tidak pernah tahu kapan jatah “oksigen” kita akan habis. Sungguh beruntung, jika sebelum itu terjadi, kita telah mampu mengumpulkan mutiara yang cukup. Kisah yang lain, Seorang murid bertanya kepada gurunya, “Wahai Guru, bagaimana cara agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam kehidupan ini?” Sang Guru menjawab, “Berjalanlah kamu di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang!” Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Sang Murid kembali dengan tangan hampa. Lalu Sang Guru bertanya, “mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?” Sang Murid menjawab, “Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin di depan ada yang lebih indah.

Aku dan Jilbabku

“Kisah-kisah Inspiratif Muslimah yang Berjuang dengan Jilbabnya”

Oleh : Sulistiawati Jilbab, sebuah kata yang melambangkan identitas, ketaatan, kecantikan, keanggunan, bahkan perjuangan. Buku ini berusaha memaparkan sejumlah kisah inspiratif dari para Muslimah tentang jilbab mereka. Ada yang bercerita tentang pengalamannya berjilbab selama belajar di Eropa dan memperkenalkan Islam di sana. Ada juga kisah yang mengharukan dari seorang mualaf yang memutuskan berjilbab, sementara kedua orang tuanya masih memeluk agama Kristen. Memakai jilbab adalah sebuah tuntutan, sebuah perintah yang langsung datang dari Allah SWT bagi kaum perempuan. Perintah ini harus segera dilaksankan, karena tidak ada yang menjamin bahwa kita masih memiliki harti esok untuk memulainya. Ketidaksiapan batin dan mental dalam memakai jilbab, itu menjadi tantangan, bukan halangan. Yang penting adalah ikhtiar dan kesungguhan untuk berubah menjadi ke arah yang lebih baik. Sebuah kisah biasanya akan memotivasi pembacanya. Ia akan menjadi sebuah cermin diri. Bisa jadi apa yang nampak di cerita itu menjadi acuan cerminan kehidupan pembacanya. Buku ini berisi kisah-kisah inspiratif bagaimana para Muslimah menemukan hidayahnya. Bagaimana mereka menjadi seorang Muslimah yang akhirnya mau menutup auratnya dengan kehormatan jilbabnya. Buku ini penulis sengaja hadirkan ditengah – tengah Muslimah yang bimbang memahami cara memilih keputusan terbaik yaitu mengenakan jilbab. Bagaimana jika anda ingin mengenakan jilbab tetapi mendapat pertentangan dari keluarga ? diancam diusir dari keluarga dan tidak dianggap sebagai anak ooleh kedua orang tuamu karen hijab ? atau bagaimana jika anda diancam dikeluarkan dari sekolah karena jilbab yang engkau kenakan ? kisah – kisah seperti itu In sya Allah tentunya memberikan inspirasi kepada

pembacanya. Selain itu buku ini sangat pas untuk remaja yang masih merasa takut dan enggan mengenakan jilbab. Merasa bahwa mengenakan jilbab merupakan kewajiban yang berat. Semoga setelah membaca buku ini, hidayah Allah menyapa para Muslimah kita. Ada beberapa hal yang saya coba kutip dari buku ini yang menurut saya memberikan kesan tersendiri “karena sesungguhnya setelah kesusahan itu akan ada kebahagiaan. Bukan hanya dirimu yang telah bermertamorfosis akupun juga berkat dirimu aku menjadi sekarang ini, terimah kasih telah menginspirasiku.”sebuah kebahagian hadir ketika kita mampu memberikan inspirasi kepada orang lain. “selama ada orang mukmin , maka telah ada pula bersamanya berbagai alasan untuk berhasil.” Memang ini bukan bumi para muslim. Namun selama ada kalimat syahadat didalamnya, tidak ada alasan untuk berhenti mencari tekateki skenario yang telah Allah siapkan. Yang tidak kalah menarik adalah pengujaran dari balik jeruji, seorang Muslimah berjilbab yang dituduh teroris dan dihukum penjara 4 tahun di Rutan Mako Brimob. Selain itu, ada pula kisah mengenai suka duka pengalaman berjilbab dari seorang TKW di Hongkong, perjuangan saat dipaksa melepas jilbab untuk ijazah sekolah, pengalaman pertama ketika memutuskan untuk berjilbab, dan sejumlah kisah inspiratif lainnya. Let's use hijab and inspire the world !

Penulis Penerbit Jumlah Halaman Cetakan

: Intan Puspitasari, dkk : Tim Gazza Media : 146 : Januari 2014

Namun ketika aku sampai di ujung taman, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah dan aku pun bisa kembali ke belakang.” Sambil tersenyum, Sang Guru berkata, “Ya begitulah kehidupan wahai muridku! Betapa sering kita mengejar yang sempurna dengan meninggalkan yang terbaik untuk kita, dan pada akhirnya kita tidak mendapatkan semuanya. Berbagai kisah inspiratif seperti kutipan dua kisah diatas akan banyak kita jumpai dalam buku ini. Kisah-kisah yang singkat itu, mampu membuat pembaca untuk berada dalam kondisi yang ceritakan. Dengan tutur bahasa yang ringan, memudahkan pembaca untuk memahami maksud dan makna yangb hendak disampaikan dalam setiap bahasan. Ditambah pula dengan desain-desain sederhana dan elegan pada setiap lembarnya, membuat buku ini semakin menarik dan mudah dipahami. Buku ini banyak menyajikan realita-realita dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu mengajak pembaca untuk menyibak makna dibaliknya. Ada banyak hikmah kehidupan yang dapat diambil dari setiap isi buku ini. Bukan sekedar motivasi, buku ini memberikan pesan-pesan positif kepada pembaca dalam menjalani dan memaknai setiap peristiwa dalam kehidupan dengan hati yang damai, seakan hati menjadi seperti beningnya mata air, sebagaiamana judul buku ini. Sebab Abdullah Hadrami, penulis buku ini meyakini, hanya dengan beningnya hati, akan menuntun pemiliknya ke jalan ilahi. Jangan pernah membaca buku ini, kecuali Anda bersiap-bersiap untuk tergugah. Judul Buku : Mata Air Insprasi Penulis : Abdullah Hadrami Penerbit : Pro-U Media Tahun Terbit : 2015 Jumlah Halaman : 208 Halaman ISBN : 978-602-7820-29-6


Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1439 H E., MS. ad Basidr,u S m m ko a l a Prof. Dr. Ir. H. Muh i v e r s i t a s T a Un Rektor


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.