Media Tadulako Edisi 72 Juni 2016

Page 1

Edisi

72

Taduako Media Tadu ako M e d i a K a m p u s U n i v e r s i t a s T a d u l a k o Med ia Ta dula ko

inform, inspire, and educate

Juni 2016 Tahun #04


Media

Suara Redaksi

2

Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

ko ula Tad dia Me

Pengantar Redaksi

Tadulako

Editorial

Melepas Ramadhan Bila hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup Bila bekerja sekedar bekerja, kera di hutan juga bekerja (Buya Hamka) Kalimat bijak gubahan Buya Hamka itu mengingatkan kita tentang makna hidup. Bahwa hidup di dunia ini bukan untuk mengumpulkan pundi-pundi harta yang banyak, bukan pula menimbuh rupiah yang banyak. Sebab bila demikian, apalah bedanya kita dengan kera dan babi. Betapa gersangnya hidup yang tanpa perjuangan, tanpa orientasi memperbaiki lingkungan, tanpa keinginan menjadi berarti, sebab ia hanya akan lahir, tumbuh,

Assalamu'alaikum wr.wb Ramadhan sebentar lagi berlalu pergi, meninggalkan kita dengan segenap rindu. Ya…Ramadhan akan pergi, semntara kita belum juga berbenah diri. Ramadhan memiliki kisah sendiri bagi masing-masing kita. Ceritacerita itu, akan selalu terkenang, setiap momen bulan nan agung ini kembali tiba. Ramadhan selalu begini, meninggalkan kita dengan segala kesannya. Tentang ibadah taraweh bersama sanak family, sahur dan buka bersama, atau makan tak sengaja sebab terlupa bahwa ternyata sedang puasa. Begitulah, sebab ramadhan memang selalu istimewa. Ramadhan juga punya cerita sendiri bagi kami, di rudang redaksi inilah kami berpacu, berjibaku dengan berita tanpa secangkir kopi yang menemani. Janganan secangkir kopi, dispenser pun sepertinya tak pernah berbunyi sepanjang ramadhan ini. Ramadhan juga menjadi momen yang memperjumpakan kami, berbagi kisah sebab memang sudah tak bersama lagi. Ya… ramadhan kerap menjadi momen reuni bagi semua awak media. Mereka yang pernah di tempa di tempat ini hadir kembali dalam momen buka puasa bersama. Kesempatan langka ini menjadi tempat saling bertanya

kabar, aktivitas, juga rencana-rencana masa depan nanti. Sidang pembaca…. Di edisi yang bertepatan dengan bulan ramadhan ini, kami coba tetap menyajikan yang terbaik di ruang baca anda. Pada kolom lipsus, kami coba mengangkat wacana pembinaan mahasiswa agar terprogram dengan baik. Kami yakin, perguruan tinggi bukan hanya tempat melahirkan sarjanasarjana dengan indeks prestasi yang mumpuni, tapi juga mestinya menjadi tempat lahirnya orang-orang cerdas yang berbudi mulia. Selanjutnya, pada kolom bincang akademik, kami berkesempatan menyambangi ketua senat untad di ruang kerjanya, Prof Hasan Basri. Sebagai orang tua, dosen senior Untad itu tak lupa menutup wawancara bersama kami dengan petuah-petuah bijaknya. Ia agar memaksimal segala potensi yang dimiliki sekarang. "Rawatlah baik-baik mimpimu, beri makan yang cukup, sebab kelak, mimpi-mimpimu lah yang akan memberi mu makan," ucapnya. Selanjutnya, kami ucapkan selamat menikmati sajian kami kali ini. Selamat menunaikan Ibadah Puasa, selamat menanti fajar iedul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Tabe…

dewasa, tua dan mati. Kelak, hanya akan dikenal bahwa si fulan pernah bekerja di sana dan sini. Memili istri dan anak yang segini dan seterusnya, tak lebih. Tapi lihatlah mereka yang berkontribusi lebih, bekerja tanpa pamrih, setelah mati, namanya harum dikenang, wangi bak melati. Ramadhan juga mengajarkan kita tentang hidup yang lebih baik lagi. Membenahi diri, mengejar derajat muttaqin. Ramadhan sebentar lagi berlalu, atau saat catatan ini sampai di hadapan anda, ramadhan memang benar-benar telah berlalu. Tamu agung itu akan kembali setahun lagi, membiarkan kita menjalani dengan segala bekal selama sebulan penuh. Taqwa, sebagai target utama ramadhan dapat di evaluasi pada masingmasing kita. Adakah ia tercapai ? atau sekali lagi, ramadhan pergi hanya sebatas ritual ibadah yang akan berulang pada tahun depan nanti. Ramadhan telah meninggalkan sejumlah pelajaran. Tentang tilawah qur'an yang menjadi rutinitas harian kita di sepanjang bulan. Ibadah malam yang tanpa putus kita lazimkan bersama bait-bait doa', shadaqah yang kita infaqan pada kaum papah nan lemah, juga tentu tentang usah berpayah-payah kita menahan lapar dan dahaga sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Duhai, alangkah eloknya bila amalan mulia itu berlanjut di hari-hari berikutnya. Menjadi bagian yang tak terpisahkan di setiap aktivitas. Saat qur'an menjadi teman beraktivitas, ibadah malam menjadi penguat tekad, serta bait-bait do'a menjadi puncak pengharapan pada setiap cita dan mimpi, amboi… Ramadhan telah pergi, dan tak ada garansi kita akan berjumpa lagi. Pesan sang nabi, andai mereka tau apa yang ada di dalam Ramadhan, niscaya mereka menginginkan seluruh bulan menjadi ramadhan semuanya. Ya…andai mereka tahu, dan sayangnya kita belum banyak tahu, dan tak mau tahu hingga tergoda bujuk rayu

Visit Us

mediatadulako @media_tadulako Media Tadulako

pada jalan yang melenakan. Semoga berjumpa di Ramadhan selanjutnya….. Bersambung….

Pembina: Rektor Universitas Tadulako. Pengarah: Prof. Dr. Sutarman Yodo, SH.,MH., Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP., Prof. Dr.H. Jayani Nurdin, SE.,M.Si Prof. Dra. Mery Napitupulu, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir.H. Andi Lagaligo Amar, M.sc.Agr.,Ph.D Pimpinan Umum/Penanggungjawab: Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si. Dewan Redaksi: Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS., Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si., Dr. Arianto, M.Si., Dr. Ridwan Tahir, SH., MH., Takbir Launtina, S.Sos., Pemimpin Redaksi: Andi Akifah, S.Sos., M.ICT., Wakil Pemimpin Redaksi: Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd Redaktur Pelaksana: Ari Fahry, S.I.Kom. Wakil Redaktur Pelaksana: Fatmawati R. Pontoh, S.Sos Redaktur Rubrik: Drs. Samsumarlin, M.Si, Fatmawati R. Pontoh, S.Sos, Isrun, SP., MP., Akhmad Usmar, S.Sos, Muliati Supandi S.Pd Reporter: Taqyuddin Bakri, Rafani Tuahuns, Wardatul Nurjannah, Ari Fahry, Hisdamayanti Djupanda, Ikerniaty Sandili, Shofia Nurun Alanur, inform, inspire, and educate Andi Siti Hajar, Adi Nur Alim, Andi Syaifullah Kadekoh, Eka Yunita Rahayu, Zulkifli, Nur Asma, Wandi Latoko, Moh. Zain Saputra, Willy Christian Lui. Layouter:Joko Suparlan. Distributor: Zulkifli Kesekretariatan: Drs. Sammen, M.Pd., Rafani Tuahuns, Andi Siti Hajar, Zulkifli Alamat Redaksi: Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Lt. 1 Nomor 112 Gedung Rektorat Universitas Tadulako. email: media_tadulako@yahoo.com. Fanpage FB: Media Tadulako Twitter: @mediatadulako Instagram : Mediatadulako

Media Tadulako

Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4 Desain : Joko Suparlan Foto : Ikerniaty Sandili


Media

Tadulako

Liputan Khusus Edisi 72 Juni 2016 Tahun ke 4

3

STRASI *FOTO ILU

Beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan Indonesia marak menyoal pendidikan karakter pada sisiwa didik. Kurikulum pendidikan pun coba diskenariokan agar tidak hanya melahirkan generasi yang cakap secara intelektual, tapi juga memiliki karaker diri yang mapan. Lahirlah kemudian rumusan kurikulum yang memasukan nilai-nilai karakter pada setiap bidang ilmu yang diajarkan. Sekolah Menengah Akhir rasanya juga bukan tingkat pendidikan terakhir dalam membina karakter generasi. Perguruan tinggi sebagai jenjang pendidikan berikutnya, selama ini juga sigap memberikan layanan itu. Terbukti dengan masih adanya mata kuliah pendidikan agama di semester awal perkuliahan. Lantas, cukupkah sampai disitu ? Tata sikap, moralitas, perbaikan akhlak, sejatinya juga menjadi bahasan yang layak disoal lingkungan perguruan tinggi. Pergaulan bebas, tawuran, narkotika, masih menjadi ancaman serius di kalangan mahasiswa. Tentunya disamping perguruan tinggi juga memilii tanggungjawab melahirkan luaran alumni yang kuat secara intelektual, juga memiliki karakter diri yang matang. Dr. Ir. Hamzari, M.Sc, Dekan Fakultas Kehutanan ungkapkan pentingnya pembinaan Mahasiswa m u s l i m U n t a d s e i r i n g b e r ke m b a n g nya pembangunan mushollah di beberapa Fakultas, pada Rabu (15/06). Menurut Dr. Hamzari, pembangunan manusia sangat penting. Harus dilandasi dengan karakter building, yang dilandasi pula dengan nilai-nilai Agama. Selama mahasiswa menuntut ilmu, menjadi kewajiban instansi atau Perguruan Tinggi untuk melakukan pembinaan. “Tanpa karakter building berlandaskan agama, tidak dapat dilakukan pembinaan. Manusia itu harus memiliki Kecerdasan Spiritual (Spritual Quetient), tidak hanya Kecerdasan Emosional (Emotional Quetient). Saya menilai karakter pemuda khususnya mahasiswa sekarang gagal. M a k a nya k a m p u s i t u d i b a n g u n u n t u k

memb angun karakter building mahasiswa sebagai generasi bangsa,” tutur Dr. Hamzari. Dr. Hamzari juga sepakat dengan pembangunan mushollah-mushollah di setiap fakultas. Sebab jumlah mahasiswa sebanyak 28.000, jika terfokus pada satu masjid, pastinya tidak cukup. “Makanya dengan jumlah mahasiswa yang semakin banyak, dan akan banyak pada tahun-tahun selanjutnya, menjadi tanggung jawab universitas untuk melakukan pembinaan spiritual mahasiswanya. Dengan membangun masjid, adalah bentuk tanggung jawab kampus. Tetapi pembangunan masjid tidak hanya fisiknya saja, namun fungsinya yaitu pembinaan,” ungkap Dekan Fakultas Kehutanan yang ditemui reporter Media Tadulako pada Rabu, (15/06) di ruang kerjanya. Dr. Hamzari menyebut bahwa proses pembinaan dapat dilakukan dengan menghidupkan kajian, Proses Kaderisasi, dan program Sholat Berjamaah. Menurutnya, model pembinaan yang ada saat ini masih belum maksimal. Perlu kerja keras dari LDK UPIM dan LDF dalam memfollow Up pembinaan yang sudah ada, misalkan tes mengaji. Menurutnya, Untad yang telah indah dari segi fisik perlu ada masjid Jami kampus, yang menjadi central pelaksanaan kegiatan yang sifatnya umum. “Untad perlu memiliki pembangunan masjid jami kampus, sebagai pusat kegiatan keislaman. Sayang sekali kampus sebesar ini, tak memiliki masjid kampus. Sementara Masjid Darul Hikmah, tidak lagi menjadi masjid kampus. Sebab, yang namanya masjid kampus, pembinaan dan pendanaannya dari kampus. Namun Masjid Darul Hikmah tidak lagi mendapatkan itu. Imam masjidnya digaji dari sumbangan,” terang Dr. Hamzari yang juga tercatat sebagai Ketua pengelola Masjid Darul Hikmah. Dr. Hamzari menilai fungsi masjid kampus dalam jangka panjang. Menurutnya, kedepannya mahasiswa Untad akan semakin banyak dan penggunaan masjid Kampus akan sesuai fungsinya. Senada dengan Dr. Hamzari, Dr. Ir. H. Ramlan, MP., Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) menilai

karakt er mahasiswa khususnya mahasiswa muslim Untad saat ini sedang krisis. Sehingga memerlukan pembinaan. “Saat ini, mahasiswa sedang mengalami krisis karakter. Sehingga perlu dilakukan pembinaan,” ucap Dr. Ramlan. Mengomentari ide pembangunan masjid kampus, Prof Hasan Basri dalam kesempatan yang berbeda mengatakan, pembangunan masjid Kampus harus melihat pertimbangan asas kebermanfaatannya. Ia menitik beratkan pada pembinaan mahasiswa yang kontinyu dan terprogram. "Membangun masjid itu memerlukan dana yang besar, yang terpenting kita perlu mempertimbangkan asas manfaatnya. Saya lebih sepakat, melakukan pembinaan mahasiswa secara terprogram,” ungkap Prof. Hasan. Wakil Rektor bidang perncanaan dan pengawasan yang ditemui diruangannya dalam keterangannya mengatakan. Perlunya pembinaan mahasiswa yang terprogram melalui masjid kampus. "Saya senang sekali jika ada mahasiswa berdiskusi tentang Islam diluar mata kuliah. Mari kita hidupkan diskusi-diskusi kecil dengan kelompok beberapa orang untuk belajar. Meski kita perlu saling mengingatkan antara pengurus masjid dan Pembina untuk membuat diskusidiskusi keagamaan,” ungkapnya. Pembinaan mahasiswa sendiri sejauh ini sebenarnya telah berjalan, walau belum terkelola dan terprogram dengan baik. Melalui kelompokkelompok kecil, LDK UPIM bersama MPM ditiap fakultas telah mengupayakan itu. Data test mengaji yang dilakukan setiap penerimaan mahasiswa juga belum ditindaklanjuti dengan maksimal. Rafani Tuahuns, Ketua UPIM 2014 mengatakan perlu adanya kerjasama semua pihak agar pembinaan mahasiswa dapat berjalan dengan baik. "Saya kira ini perlu duduk sama-sama. Baik dari mahasiswa, dosen, juga birokrasi. Bila kita mengidamkan luaran yang juga berakhlah mulia,

kat a kuncinya memang di pembinaan mahasiswa. Nah, sekarang, dari data tes mengaji saja misalnya, sudah berapa yang akhirnya jadi bisa mengaji," terang mahasiswa Fakultas Hukum ini. Ia berharap mahasiswa baru nantinya bisa mendapat layanan akademik juga layanan pembinaan kepribadian. Ia menilai banyaknya tokoh-tokoh dengan integritas yang baik hari ini, mesti dijadikan momentu berbenah, termasuk di perguruan tinggi. "Kepala-kepala daerah yang baik yang banyak bermunculan sekarang, mestinya bisa menjadi spirit dan motivasi kita memperbaiki negeri ini. Untad bisa menjadi universitas dengan luaran yang siap mental menghadapi situasi birokrasi," tutur Rafani berharap. (af/ikr)

“dengan jumlah mahasiswa yang semakin banyak, dan akan banyak pada tahun-tahun selanjutnya, menjadi tanggung jawab universitas untuk melakukan pembinaan spiritual mahasiswanya. Dengan membangun masjid, adalah bentuk tanggung jawab kampus. Tetapi pembangunan masjid tidak hanya fisiknya saja, namun fungsinya yaitu pembinaan,”

Dr. Ir. Hamzari, M.Sc, Dekan Fakultas Kehutanan


4

Media

Opini Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

Tadulako

Puasa dan Kesehatan Seksual Para Jomblo Dr. Rosmala Nur, M.Si Dosen pada prodi Kesmas FKIK Universitas Tadulako

Jomblo dapat diartikan orang yang belum memiliki pasangan atau ikatan hubungan dengan lawan jenis baik laki-laki maupun perempuan. Jomblo adalah hidup disebuah koridor bebas,, dimana dapat melakukan apa saja tanpa ada halangan. Dari segi umur kelompok jomblo dibagi dua yakni jomblo muda (remaja muda) usia 12 – 25 tahun dan jomblo dewasa (remaja dewasa) 25-35 tahun. Artikel ini membatasi pengertian jomblo usia 12-35 tahun yang belum memiliki pasangan. Susenas (2015) menunjukkan bahwa usia jomblo ini adalah mencapai 49 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini bermakna bahwa usia ini merupakan kelompok yang secara potensil berperan dalam meningkatkan produktivitas nasional dan dalam penguasaan iptek di masa depan, tetapi juga berpotensi untuk menggagalkan keberhasilan program pembangunan di bidang kependudukan, kesehatan dan sebagainya bila tidak diarahkan dengan baik. Perubahan-perubahan mendasar dalam sikap serta prilaku seksual dan reproduksi di kalangan jomblo telah menjadi salah satu masalah sosial masyarakat Indonesia. Rosa, (2000) menuliskan bahwa jika seseorang jomblo tidak berhasil mengatasi situasi-situasi kritis dalam refleksinya sebagai remaja baik remaja muda dan dewasa, maka besar kemungkinannya akan menimbulkan masalah karena terlalu mengikuti gejolak mudanya. Kasus-kasus penyalahgunaan obatobatan, penyalahgunaan seks, dan kenakalan remaja yang lain seringkali disebabkan oleh kurang adanya kemampuan remaja untuk mengarahkan emosinya secara positif Kesehatan seksual dikatakan sehat apabila seseorang memiliki kesehatan yang menyuluruh sehingga proses reproduksinya aman dan terhindar dari penyaki-penyakit seksual seperti HIV/Aids, penyakit raja singa, kencing bernanah dan segala penyakit menular seksual lainnya. Selain itu kondisi

kesehatan seksual dikatakannya sehat dapat dibuktikan dengan memiliki kehidupan seksual yang aman. Aktivitas seksual para jomblo yang tidak aman dan tdak sehat akhirnya menimbulkan persoalan pada jomblo seperti kasus-kasus kekerasan seksual, pemerkosaan, kehamilan tidak diinginkan (KTD) , aborsi, pernikahan usia muda dan lain sebagainya. Perilaku seksual para jomblo dalam berpacaran telah menjurus pada hubungan seks bebas. Aktifitas berpacaran jomblo dimulai dari ngobrol, pegang tangan, pelukan dan cium pipi sampai berhubungan intim. (Rosmala, 2012). Kondisi ini menunjukkan betapa sudah sangat mengkhawatirkannya kesehatan seksual jomblo saat ini. Persoalan kesehatan seksual jomblo di atas boleh jadi disebabkan sex drive (dorongan skes) yang tinggi di kalangan usia ini. Kemungkinan lainnya adalah minimnya pengetahuan tentang kesehatan seksualitas dan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh terbatasnya akses informasi dan advokasi para jomblo, kurang akses pelayanan yang ramah terhadap jomblo, serta masih terbatasnya institusi di pemerintah yang menangani jomblo secara khusus dan semakin meningkatnya usia kawin. Selain itu, budaya telah menyebabkan remaja tabu untuk membicarakan masalah kesehatan seksualnya. Ketika itu terjadi, akhirnya jalan yang dipilih banyak jomblo adalah memuaskan rasa keingintahuannya melalui berbagai media massa dan internet. Sayangnya, media yag diakses justru hanya mengarah pada pornografi, bukan pendidikan seks yang bertanggung jawab. Handphone merupakan sarana favorit remaja untuk bertukar gambar porno (26%), internet juga menjadi media yang cukup banyak diakses oleh kaum jomblo (20%), peredaran blue film yang longgar juga menyebabkan jomblo bisa dengan bebas mengaksesnya (13%) (Hasil Kajian Lembaga Kajian untuk Trasformasi Sosial Kab. Boyolali).

Ramadhan hadir sebagai bulan mulia di mana seluruh umat Islam di dunia diwajibkan menahan hawa nafsu, marah, makan dan minum, Bulan puasa merupakan salah satu moment untuk mencegah terjadinya serangkaian persoalan kesehatan seksual jomblo di atas. Dalam Islam hubungan seksual pranikah dan perselingkuhan dilarang dan dapat dihukum sesuai syariat. Bahkan negara juga telah memasukkan perihal ini dalam KUHP. Umat Islam agar tidak terjebak pada perilaku tercela maka Islam mengaturnya dalam Quran surat Al Israa: 32 yaitu tentang larangan mendekati zina. Janganakan melakukan, mendekatinya saja dilarang. Dalam Islam melarang hubungan laki-laki dan perempuan bukan muhrim yang terlampau bebas. Puasa merupakan upaya preventif terjadinya hal ini, karena umat muslim yang berpuasa dan mendekati zina apalagi melakukannya maka puasanya bakal sia-sia. Puasa akan meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh. Hormon ini akan menimbulkan efek peningkatan ketajaman pikiran serta perasaan nyaman. Hal ini membuat keadaan psikologis seseorang menjadi lebih tenang dan tidak berfikir macam-macam seperti pemorkosaan, kekerasaan dan hal lainnya menyangkut kesehatan seksual jomblo. Puasa membuat pikiran menjadi lebih kreatif. Hal ini juga dibuktikan dengan suatu kasus pada

sekelompok mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai �Remarkable�. (http://blog.lazada.co.id/10-manfaat-dampakilmiah-puasa-pada-kesehatan-tubuh/) Puasa meningkatkan komunikasi psikososial baik dengan Allah SWT dan sesama manusia. Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan seksual manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih intens. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia para jomblo. Sex drive (dorongan seks) yang tinggi kemungkinan akan terkendali melalui puasa. Dengan demikian puasa menjadi upaya preventif serta salah satu solusi peningkatan kesehatan seksual para jomblo.

UPT Laboratorium Dasar Universitas Tadulako

PENGUMUMAN

Disampaikan kepada seluruh Dosen PNS pengampu mata kuliah dan pelaksana praktikum yang di kelolah oleh UPT Laboraterium Dasar bahwa Honor Semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 tidak lagi di bayarkan honornya, sebab honor tersebut adalah anggaran tahun 2016, sedangkan anggaran tahun 2016 sudah di potong untuk keperluan Remunerasi.


Media

Tadulako

“Lebih baik dalam kecil tanpa hutang, namun akhirnya menjadi besar. Daripada besar dengan hutang, namun akhirnya kecil karena membayar hutang” ujar pria kelahiran Bone 1966 itu saat menceritakan kisah perjalanan hidupnya yang berliku, Pak Ramlan ia biasa di sapa menanamkan dalam dirinya bahwa sangat di haramkan untuknya berhutang, atau dalam kata lain tidak ada kata hutang dalam kamus hidupnya. Ayah dengan 3 anak ini menyelesaikan Sekolah Dasarnya di SDN Negeri Tompe, dalam pemaparannya Pak Ramlan mengaku jiwa usahawannya sudah tumbuh sedari ia masih duduk di bangku SD, bagi Ramlan kecil semua hal dapat menjadi uang, mulai dari kelapa tua hingga minyak goreng yang tidak habis terjual, tidak heran jika kini diusianya yang tidak tua lagi telah banyak lapangan pekerjaan yang dihasilkannya. Mulai dari usaha travel hingga berkebun buah. Semua capaian yang ia hasilkan kini, tidak lepas dari

peran ibu. Dalam ceritanya, pria yang memulai bisnisnya tahun 2002 ini megungkapkan bahwa ada satu pesan dari ibunya yang hingga kini masih melekat di memorinya. “Suatu saat jika kamu menjadi perampok, maka kamu harus menjadi bosnya perampok. Jika kamu menjadi nelayan maka kamu harus menjadi bosnya nelayan, jika kamu menjadi petani maka harus menjadi bosnya petani. Begitulah pesan ibu saya yang paling saya ingat, dan itulah yang menjadi motivasi terbesar saya untuk berjuang dan mengantarkan saya pada kondisi saat ini” pungkasnya. Ketua PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) Untad ini mengenyam pendidikan SMPnya di SMP Negeri Tompe pada tahun 1983 dan mendapatkan beasiswa, begitu juga saat menyelesaikan pendidikan SMA dan perguruan Tinggi, pria yang memiliki jiwa wirausahaan sejak kecil ini selalu mendapatkan beasiswa. Sehingga pada tahun 1993 ketua UPT Natalita itu telah terangkat sebagai dosen di Untad, menurut pemaparannya pada tahun itulah ia memutuskan untuk menerima tawaran untuk menjadi dosen, yang sebelumnya tawaran itu pernah ditolaknya dan memilih untuk menjadi pengusaha. Karena mendapat ikatan dinas dari Dikti sehingga ia memutuskan untuk dapat menerimanya. Dengan berbagai pengalaman yang ia miliki, dosen pertanian ini memberikan beberapa tips dan rahasianya selama ini terkait managemen waktu. “Dalam berwirausaha terlebih jika usaha kita telah besar dan banyak, maka

Profil

Edisi 72 Juni 2016

penting bagi kita untuk dapat memenegemen waktu yang ada sehingga lebih produktif dan efisien, salah satu caranya yakni memilih satu orang kepercayaan dalam satu bidang, sehingga kita dapat mengontrolnya dari kejauhan, dan waktu kita lebih efektif juga efisien”ungkapnya. Dengan jabatan yang dimilikinya saat ini Pak Ramlan mengaku tidak begitu merasakan kesulitan dalam menjalankan roda bisnisnya yang tidak dapat dikatakan kecil lagi, dengan begitu banyak pengalaman yang dimilikinya, dosen pertanian ini dengan mudahnya mengatur segala urusannya agar tetap berada pada tempatnya. “yah… iya kita semua harus lebih cerdas dalam mengatur urusan, mulai dari pekerjaan di kampus hingga pekerjaan di dunia bisnis, sehingga kita perlu lebih mengusahakannya agar dapat tertangani dengan baik,yah salah satunya dengan cara memilih orang kepercayaan dalam menjalankan roda bisnis” tandasnya. Semua capaian yang telah di dapatkannya saat ini berkat 2 nasihat ibu yang tidak pernah ia lupakan,yakni yang pertama jika hendak menikah jangan sampai memakai uang orang tua, hal inilah yang menyebabkan ayah 3 anak itu menikah dengan bajet yang sangat minim. “Ada 2 nasehat yang paling saya ingat, dan nasehat itulah yang akhirnya

Tahun ke 4

5

mengantarkan saya hingga kini. Nasihat yang pertama yaitu, jangan pernah menikah dengan menggunakan uang orang tua, dari nasehat itulah, maka saya bertekat untuk menikah tanpa bantuan orang tua. Yah meski pertenya tidak begitu besar, namun yang penting adalah berkahnya. Nasihat yang kedua yaitu harus menjadi bos. Yah… nasihat kedua inilah yang membuat kami anak-anaknya harus menjadi bos, makanya kami tidak punya usaha keluarga karena tidak ada yang ingin menjadi bawahan” ungkapnya. Dosen yang telah menyelesaikan program masternya di Universitas Brawijaya ini kembali meneruskan kisah perjalanan hidupnya yang diselingi dengan candaan ringan. Dari ketiga anaknya, anak terakhirnya yang kini masih duduk di bangku Sekolah Dasar telah menunjukkan kemampuannya dalam bidang berbisnis, segala macam permainan coba untuk di jualnya kembali. Dalam penyamapainnya, pria yang mengawali bisnisnya dari tahun 2002 ini mengaku bukanlah tipikal orang tua yang memaksakan kehendak, dan memaksakan ketiga anaknya untuk dapat masuk jurusan serta mengikuti keinginannya, namun semua diserahkan kepada anaknya, tinggal ia sajalah yang akan mengarahkannya. “Untuk pilihan hidup yang ingin di jalani oleh ketiga anakku, tidak pernah kami memaksakan apa yang akan menjadi masa depannya, namun sebagai orang tua kami hanya mengarahkan mereka” tutupnya. (Wrd)


6

Dialog Akademik Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

Media

Tadulako

k i m e d a k A Senat k i m e d a k A u t u M n a k i a Pacu Perb

“Sebab namanya Senat Akademik, maka tugas-tugasnya Senat berkaitan dengan pengembangan Akademik yang bertujuan mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi,” itulah kalimat yang mengawali bincang-bincang Crew Media Tadulako bersama Prof. Hasan Basri., MA, P.hD., pada selasa (13/06). Senat dibawah pimpinan Prof. Hasan sebagai Ketua, menjalankan fungsi pengawasan di Bidang Akademik yaitu penetapan kebijakan, norma dan

etika. Diantara fungsi pengawasan tersebut yaitu pengembangan bidang Akademik menyangkut pendidikan, pengabdian, dan penelitian, sesuai dengan Tridarma perguruan Tinggi. Senat juga melakukan pengawasan terhadap kebutuhan Akademik, Pengawasan terhadap penjaminan mutu perguruan tinggi, pengawasan terhadap kebebasan Akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan, serta pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertib akademik, dan pengawasan terhadap penilaian kinerja dosen. “Terhadap penilaian Kinerja Dosen, saat ini Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) sedang melakukan survey untuk memantau bagaimana persepsi mahasiswa terhadap cara mengajar dosen. Jumlahnya lebih dari 1000 dosen yang akan disurvei. Semua dosen PNS disurvei untuk melihat bagaimana persepsi mahasiswa terhadap cara mengajar mereka. Hal ini dibuat dalam rangka perbaikan di Bidang Akademik,” tutur Prof. Hasan. Fungsi pengawasan ini terus diperhatikan agar Untad tidak hanya gedung dan taman yang indah sementara kualitas pembelajaran tidak baik. Sehingga bisa berjalan seimbang antara pembangunan fisik dan kualitas pembelajaran. Begitupula dengan kualitas keluaran

mahasiswa. Prof. Hasan berujar bahwa Bidang Akademik bergerak antara dua kubu. Yaitu antara percepatan penyelesaian studi mahasiswa dan kualitas keluaran (alumni). Cepatnya studi menurutnya, mempengaruhi hasil keluaran yang berkualitas. Sedangkan jika berfoukus pada hasil, masa studi mahasiswa kemungkinan bisa panjang. “Biasanya kalau terlalu dipercepat studi mahasiswa hasilnya kurang bagus. Sebaliknya kalau terlalu berfokus pada kualitas, bisa saja masa studi mahasiswa akan panjang. Jadi kita berusaha mencari model bagaimana supaya percepatan masa studi bisa lebih singkat tapi kualitas tidak dikorbankan. Secara pribadi, saya salut dengan kerja LPMP soal survey kinerja Dosen, hanya saya menunggu hasilnya. Agar kita bisa tahu kinerja dosen seperti apa, dan mahasiswa bisa menilai pula. Hasilnya segera diumumkan, jika di kampuskampus besar, hasilnya telah di tempelkan di madding-mading,” ungkap Prof. Hasan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, salah satu yang berubah secara subyektifikan di Untad yaitu penilaian plus-minus sebagai salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mensinkronkan antara masa studi mahasiswa dengan kualitas. “Mengenai plus minus, kebijakan ini sangat membantu. Itu yang dikatakan mahasiswa pada saya. Antara A dengan B, ada nilai antara, ada A-, ada B+, baru B. Sebelumnya jika bukan A, ya turun ke B. Sekarang dari B turun ke A-, B+, kemudian B. Sehingga nilai B, sudah urutan ke-4 dari atas. Makanya saya sering katakan pada teman-teman di Fakultas, jangan rugikan mahasiswa ketika ada ada nilai yang lambat masuk dan dieksekusi oleh prodi dengan diberi nilai B. Sebab, sekarang telah berlaku nilai plus minus. Dulu ketika nilai itu A, B, C, D, E, nilai B itu masih tinggi. Sekarang dengan penilaian yang seperti ini maka nilai B itu tidak tinggi lagi. Kalau tidak mau nilai A keseluruhan, nilai Aminimal,” jelas Prof. Hasan. Dalam memutuskan kebijakan, Senat menggelar rapat berdasarkan sifat. Jika rapat yang sifatnya tidak terlalu formal, Senat hanya membicarak an

masalah terkait dalam rapat pimpinan. Untuk rapat formal sekali misalnya pengesahan renstra atau pengesahan kebijakan akademik, dilakukan rapat Senat. Dan untuk yang tidak terlalu formal, rapat dilakukan oleh Rector, Wakil Rector, Senat, dan SPI. “Seperti itu rapat Senat. Ada sifat-sifatnya. Kalau sangat formal, harus rapat senat. Misalnya, untuk pencalonan Rector harus aktif di universitas selama 3 tahun. Karena itu sifatnya sangat-sangat formal, tidak boleh kita bawa hanya pada rapat pimpinan, harus rapat senat,” jelas Prof. Hasan disusul tawa renyahnya. Soal cepat atau lambatnya masa studi, Prof. Hasan mengatakan saat kebijakan ini dibawa dalam rapat Senat, Rektor Untad selalu mengulang-ulang tentang masa belajar. “Kita paham kalau anak-anak kita ini senang menjadi mahasiswa. Mahasiswa adalah masa yang paling menyenangkan daripada masa SMA. Karena indahnya menjadi mahasiswa, kadangkala mereka masih ingin berlama-lama jadi mahasiswa. Menurut saya, jika masih suka menjadi mahasiswa, selesaikan S1 kemudian lanjut S2. Jika masih ingin jadi mahasiswa lagi, selesaikan S2 lanjut S3. Bukan berlama-lama menyelesaikan S1,” tukas Prof. Hasan sambil tersenyum. Kebijakan Senat berkaitan dengan bulan Ramadhan mengikut kebijakan jam kerja pegawai dari DIKTI. Berdasarkan surat edaran DIKTI, jam kerja pegawai dimulai pukul 08.00 sampai 15.00. Namun, di Untad berlaku pukul 07.30 sampai 14.30. sementara kebijakan lainnya adalah adanya kegiatan selama Ramadhan yang telah diserahkan pada Panitia Hari Besar Islam (PHBI). “Dulu ada kebiasaan kegiatan di bulan Ramadhan yaitu safari. Tetapi sekarang ditiadakan. Hanya ada beberapa kegiatan. Minimnya kegiatan saat Ramadhan ini, dikarenakan dana yang minim juga waktu luang. Saat melakukan kegiatan, apalagi yang turun langsung di masyarakat, kita harus membawa oleh-oleh. Artinya, harus ada yang kita berikan dalam bentuk materi. Tidak hanya membawa diri saja. Nah, hal ini mungkin mendasari mengapa PHBI membuat kegiatan sedikit. Saya sendiri merasakan jika kegiatan tidak ada dananya, itu susah. Jadi kegiatan yang saya dengar hanya Nuzulul Qur'an dan Idul Fitri,” terang Prof. Hasan. ikr


Media

Tadulako

Kabar Tadulako Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

7

WORKSHOP IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ;

S

LPPMP Beri Pemahaman Pentingya RPP

istem Pembelajaran di perguruan tinggi merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi mahasiswa, baik potensi akademik, potensi kepribadian dan potensi sosial ke arah yang lebih baik menuju kedewasaan. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin pendidikan tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik, prosedural, dan sarat tujuan. Oleh Karena itu, diperlukan persiapan perangkat perencanaan pembelajaran secara cermat. Sistem Pembelajaran di perguruan tinggi merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi mahasiswa, baik potensi akademik, potensi kepribadian dan potensi sosial ke arah yang lebih baik menuju kedewasaan. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin pendidikan tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik, prosedural, dan sarat tujuan. Oleh Karena itu, diperlukan persiapan perangkat perencanaan pembelajaran secara cermat. Dalam hal ini, Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Untad melalui Pusat Pengembangan Peningkatan Mutu Proses Pembelajaran (Pusbang PMPP) m e l a k s a n a k a n Wo r k s h o p I m p l e m e n t a s i Pengembangan Silabus dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Jumat (03/06) di Gedung Media Center Universitas Tadulako. Ketua Panitia Pelaksana Dr. Ir. Dwi Sulistiawaty, MP dalam laporannya mengungkapkan pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan memberikan pemahaman tenaga pengajar di perguruan tinggi khususnya pada lingkup Universitas Tadulako mengenai pentingnya penyiapan perangkat pembelajaran. “Salah satunya melalui penyusunan rencana pembelajaran semester (RPS). Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dosen dalam menyiapkan RPS yang baik sebagai salah satu unsur esensial dalam suatu proses pembelajaran,” ujarnya Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si selaku ketua LPPMP

dalam sambutannya ia menyampaikan sistem pendidikan nasional mengatur standar kompetensi nasional yang diantaranya standar isi, proses, dan kompetensi lulusan. “Pencapaian setiap standar bergantung dari perangkat pembelajaran atau yang sering disebut

sebagai Kurikulum merupakan bagian yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Penyusunan atau pengembangan rencana pembelajaran semester tersebut dianggap sangat penting dipenuhi dalam proses pembelajaran.” ungkapnya Kegiatan ini menghadirkan pemateri pakar proses

pembelajaran dari Universitas Negeri Surabaya yakni Prof Dr Luthfyah Nurlaela MPd Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 94 orang dosen yang terdiri dari 90 orang dosen dari lingkup Untad, 1 orang dosen Unisa, 1 orang dosen STAH, 1 orang dosen STIA dan 1 orang dosen STPL. Zl

Biaya Hidup Mahasiswa Bidik Misi Ruswadi : “Keterlambatan itu dari Pihak Dikti”

*FOTO ILUSTRASI

P

engelola Bidik Misi, Ruswadi, S.Kom., MM., Berikan tanggapan terkait lambatnya pencairan biaya hidup mahasiswa Bidik Misi Universitas Tadulako, pada Senin (13/06), ditemui reporter Media Tadulako di ruangannya. Mengenai sejumlah pertanyaan mahasiswa mengenai kejelasan pencairan biaya hidup, Ruswadi mengkonfirmasi bahwa masalah pencairan dana, pihak pengelola hanya mengurus sebatas administrasi. Masalah pencairan dilakukan oleh Ditjen Belmawa (Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan). Ruswadi mengatakan turut resah dengan

terlambat n y a pencairan biaya hidup sejumlah 3 juta 6 ratus pada s e m e ste r ge n a p tahun ini. “Kami juga bersedih jika dana adikadik mahasiswa belum cair. Kami pahami kondisi adik-adik, juga memaklumi jika banyak mahasiswa mempertanyakan kejelasan dana mereka pada kami baik itu di media sosial maupun datang langsung di ruangan saya. Mengenai pencairan Dana, kemarin saya sudah menghubungi pihak Dikti dan saya perlihatkan smsnya ke pengurus Permadani. Kami juga gelisah selaku pengelola disini, banyak pertanyaan dari mahasiswa. Apalagi di FB. Saya selalu memantau di media Sosial. Pernah juga saya mengundang ketua permadani untuk menyampaikan hal ini pada teman-teman mahasiswa Bidik Misi yang lain,” ungkap Ruswadi. “Hal ini saya terbuka dengan pengurus Permadani Diksi (Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidik Misi). Pernah saya telpon langsung pihak dikti dan saya speaker saat ada ketua,

sekretaris dan beberapa pengurus permadani,” tambah Ruswadi. Keterlambatan pencairan dana disebabkan Dikti sementara proses pentrasferan ke seluruh Perguruan Tinggi. Juga karena ada keterlambatan pencarian pemasukan sumber keuangan ke pihak Dikti. Sementara alur pencarian dana dari Dikti, langsung ke pihak Bank, selanjutnya ke rekening mahasiswa (2014 ke bawah, rekening Mandiri dan 2015 ke atas, rekening BTN) sebanyak 1 juta 8 ratus atau pertiga bulan sekali terima. Ruswadi berharap mahasiswa Bidik Misi untuk selalu berkomunikasi terkait masalah ini pada pihak pengelola. “Silahkan langsung bertanya pada kami, kami siap melayani semua pertanyaan mahasiswa. Kalian tahu rumah saya, silahkan ke rumah. Atau ke ruangan saya, sampaikan uneguneg kalian. Memang ini terlambat, tetapi kami tidak tinggal diam, kami terus konfirmasi. Saya sampaikan pada ketua permadani, kalau ada yang bertanya sampaikan saja, via telpon atau tatap muka,” pintanya. Menurut penuturan Ruswadi, tidak hanya Untad yang mengalami keterlambatan. Sebab ada beberapa perguruan Tinggi di luar Sulawesi yang juga terlambat bahkan lebih lama dari Untad. Hanya saja, di Sulawesi Tengah Untad yang paling lambat pencairannya. Hal ini terbukti dengan

sosialisasi yang diikuti oleh pengelola BM dan biayai Dikti, tetapi dananya baru cair setelah 3 bulan pasca kegiatan Sosialisasi. Semuel Tokorano, mahasiswa FMIPA angkatan 2013, menilai pengelolaan dana Bidik Misi baik pihak Dikti dan Untad belum baik. Sebab banyak pendanaan yang tidak pasti pencairannya. “Banyak yang perlu kita perbaiki dengan sistem yang ada. Dana-dana yang harusnya kami terima masih banyak yang belum jelas. Misalnya, dana pembinaan. karena hanya ada 2 kali pembinaan selama saya masuk sejak 2013. Uang bukupun demikian. Pencairan dananya masih belum jelas juga,” terang Semuel. Berkaitan dengan dana bidik misi dan pencairannya pertiga bulan dalam satu semester, Semuel berharap pencairan dapat dilakukan setiap bulannya. “Saya berharap perbulan pencairannya. Agar lebih dapat dikelola oleh mahasiswa sendiri daripada ditumpuk, dan terlambat pencairan. Pertigabulan pun belum maksimal, karena cairnya pun msuk pada bulan kelima. Saya juga berharap, pengurus permadani tahun ini dapat membuat kegiatan dengan pembicara dari pihak dikti, sehingga kita memiliki ruangan untuk bertanya,” ucap Semuel. ikr


8

Edisi 72 Juni 2016

Tadulako

Media

Kabar Tadulako Tahun ke 4

Pawai Ramadhan dan Lingkar 30 Juz Rektor Ungkapkan Haru dan Bangga pada LDK UPIM Menjelang Ramadhan 1437, Lembaga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (LDK UPIM) Universitas Tadulako (Untad) sambut Ramadhan dengan Pawai dan Lingkar 30 Juz. Pawai dilaksanakan di lingkungan Universitas Tadulako dengan menyambangi fakultas-fakultas

yang dimulai dan finish di depan gedung rektorat Untad, pada Kamis (02/06). Peserta pawai adalah mahasiswa se -Untad baik yang tergabung dalam tiap-tiap lembaga Dakwah Fakultas (LDF) dan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), diantaranya Robotek dan Sanggar Seni Bahana.

Kegiatan pawai yang bertujuan untuk menarik perhatian mahasiswa Untad agar turut merasakan bahagianya menyambut Ramadhan, merupakan agenda pembukaan dari rangkaian kegiatan Ramadahan di Kampus (RDK), yaitu Tabligh Akbar, Buka Puasa Bareng Yatim, Belanja baju kokoh dan mukena bareng yatim, Sahur On The Road, dan sejumlah kegiatan-kegaiatan yang tercover di LDFLDF. Sementara kegiatan Lingkar 30 Juz menurut Wandi, sekretaris panitia RDK 1437 mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk membumikan AlQur'an di Bumi tadulako. “Kegiatan Lingkar 30 juz berupa agenda menghabiskan bacaan Al-Qur'an 30 Juz dengan membentuk 30 kelompok kecil dan masing-masing kelompok menghabiskan 1 juz bacaan Al-Qur'an. Dengan demikian, kegiatan ini bisa menjadi alarm bahwa dalam menyambut Ramadhan, setiap orang harus mendekatkan diri pada Allah,” tutur Wandi. Dalam pembukaan kegiatan ini, turut hadir Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE, MS, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (Warek Bima), Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE, M.Si. Pada sambutannya, Prof. Basir, mengatakan kebanggaannya pada massa

pawai. “Kebersamaan ananda pagi ini yang tidak hanya didominasi oleh satu fakultas, menandakan mahasiswa di Untad dari hari ke hari semakin bersatu untuk mengejar nilai-nilai kebaikan. Jujur, kami bangga sekali, meski tadinya saya pikir demo. Ternyata demonya adalah demo menuju syurga,” ucap Prof. Basir. Prof. Basir atas nama pribadi juga mengapresiasi kegiatan Lingkar Jus dengan memberikan hadiah berupa uang tunai pada pemenang. “Kalo ada lomba atau apalah namanya untuk pembacaan 30 juz tadi atau penilaian dari pengurus UPIM, maka yang terbaik satu sampai tiga, serta terbaik harapan satu sampai tiga, saya pribadi akan memberikan hadiah. Juara 1 dengan dana sebesar 3 juta, juara dua 2, 5 juta, juara 3, 2 juta, dan berturut-turut juara harapan 1 sampai 3 adalah 1,5 juta, 1 juta, dan 750 ribu. Ini adalah rezeki untuk kalian. Jujur kami haru dan bangga pada ananda sekalian. Karena saat ini, tidak hanya di Untad, hampir seluruh Perguruan Tinggi, mahasiswanya galau-galau dan sering melakukan demo. Sehingga yang ananda lakukan adalah hal yang berbeda. selamat untuk melakukan hal-hal positif,” tutur Guru Besar Ilmu Tanah itu. ikr

TABLIGH AKBAR RAMADHAN

Menutup Agenda Dengan Surat Cinta Minggu (19/06), Lembaga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (LDK UPIM) Universitas Tadulako metutup seluruh rangkaian kegiatan Ramadahan Di kampus (RDK) 1437 H dengan melaksanakan Tabligh Akbar Ramadhan. “Surat Cinta Ramadhan : Sebelum Aku Pergi”, menjadi tema utama oleh LDK UPIM dalam Tabligh Akbar yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center tersebut. Dikonfirmasi berkenaan dengan tema yang diusung, Sekertaris Panitia RDK LDK UPIM Wandi A Latoko menuturkan, maksud dari tema tersebut ialah pesan-pesan untuk memanfaatkan kehadiran bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya sebelum ramadhan berlalu dan pergi meninggalkan umat manusia. “Maksud dari tema “Surat Cinta Ramadhan : Sebelum Aku Pergi” yang diangkat dalam tabligh akbar ini ialah untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa ramadhan adalah bulan yang istimewa, penuh dengan kemuliaan. Sehingga kita patut untuk memanfaatkan kedatangannya dengan sebaik-baiknya, sebelum ia akan pergi kembali meninggaklkan kita semua”. Tutur Wandi. Ustad Zulfikar Syam Almandary, selaku pemateri dalam tabligh akbar itu banyak memberikan

motivasi dan ilmu terkait esensi bulan ramadhan, salah satunya yaitu tentang keutamaan membaca AlQur'an dibulan Ramadhan. Betapa Allah SWT memberikan ganjaran pahala yang berlipat ganda kepada orang-orang yang membaca dan mentadabburi Al-Qur'an. “Jika dibulan lainnya, 1 huruf Al-Qur'an yang kita baca bernilai 10 kebaikan, maka dibulan ramadhan ini Allah melipatgandakan hingga ratusan kali lipat. Padahal itu baru 1 huruf. Bagaiamana lagi jika 1 ayat, 1 Juz, 2 Juz, 3 Juz dan seterusnya hingga 30 Juz. Tentu ganjaran pahala ini tak bisa terhitung oleh manusia”. Terangnya. Lebih Lanjut ustad Zulfikar Syam juga menyampaikan tentang keutamaan menghafalkan Al-quran. Bagi seorang anak yang ingin memberikan kado istimewa untuk kedua orang tuanya, maka hendaknya menghafalkan Al-Qur'an. Sebab, di Akhirat kelak, orang tua yang anaknya merupakan Hafidz/Hafizah Qur'an akan memakainkan mahkota di kepala kedua Orang Tuanya. “Mahkota tersebut bewrcahaya,bahkan cahayanya lebih terang dari matahari”. Terang ustad Zulfikar. Pembina LDK UPIM, Dr Muhamad Khairil SAg MSi yang menutup RDK menyatakan apresiasinya

terhadap kegiatan tersebut. Dr Khairil berharap, kegiatan-kegiatan serupa dapat lebih digalakkan lagi kedepannya. Senada dengan itu, Ketua LDK UPIM Untad, Herlangga Adiputra dalam sambutannya juga mengatakan, kedepannya LDK UPIM akan menghadirkan kegiatan-kegiatan yang bersifat

pembinaan keislaman sebagai solusi utama dalam pendidikan moral mahaiswa. Rencanyana, Herlangga beserta segenap Pasukan 1437 (sebutan untuk pengurus UPIM-red) akan menjadikan Islami Center sebagai pusat kegiatan pembinaan keislaman yang tersebut. Wn

Sahur On The Road LDK UPIM Ajak Pengurus untuk Peduli

Dengan mengusung tema, “Ramadhan Jingga, Ramadhan Peduli”, panitia Ramadhan di Kampus (RDK) yang tergabung dalam LDK UPIM 1437, laksanakan Sahur On The Road, pada Rabu (15/06)

dengan dua rute : Jl. Moh. Yamin, Kartini, Juanda, Moh. Hatta, dan jalan Emi Saelan (rute ikhwan), Jl. Thamrin, Sutoyo, S. Parman, Samratulangi, Raden Saleh, dan Jalan Suharso (rute akhwat).

Winda Nandasari, Koordinator tim Acara RDK mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dengan berbagi 100 menu sahur pada orang lain yang menjadi sasaran yaitu para

pemulung dan gelandangan, serta tukang sapu jalanan. “Dengan rute yang telah dibagi, kami membagikan menu sahur pada pemulung, tukang sapu jalanan, juga tukang becak sebagai bentuk kepedulian kami atas nama LDK UPIM Untad,” ucap Winda. Winda juga menambahkan bahwa start Sahur On the Road pada pukul 03.00. “Kami start pada pukul 03.00 dini hari dan bagi pengurus Akhwat berpusat di Jl, Sutoyo 2, dan bagi ikhwan di secretariat LDK UPIM,” tambah mahasiswa semester 6 Prodi Akuakultur Fapetkan itu. Winda berharap dengan memberikan menu sahur, pengurus dapat menjadikan agenda ini sebagai moment untuk muhasabah diri dan selalu bersyukur. “Saya pribadi berharap, kita semakin bersyukur atas apa yang Allah berikan. Dan menjadikan moment untuk bermuhasabah diri. Bahwa mereka di pagi buta telah mencari rezeki Allah meski bulan Ramadhan, sedangkan kebanyakan dari kita malah memilih untuk tidur,” tutur Winda. Senada dengan itu, sekretaris panitia RDK, Wandi juga berharap agenda ini menjadikan pribadi pengurus LDK UPIM menjadi pribadi yang selalu peduli. “Saya berharap kita menjadi pribadi yang selalu peduli pada apa yang ada di sekitar kita. Makanya tema RDK adalah Ramadhan Jingga, Ramadhan Peduli,” terang Wandi. ikr


Media

Tadulako

Kabar Tadulako Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

9

Pendaftaran Jalur SMMPTN Untad Telah Dibuka

P

endaftaran jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Universitas Tadulako (Untad) telah dibuka sejak Senin, 20 Juni 2016. Hal tersebut dikemukakan wakil rektor bidang akademik Prof Dr Sutarman Yodo SH MH melalui konfrensi persnya Senin (20/06). “Untuk jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri telah dibuka hari ini tanggal 20 Juni 2016 dan akan berlangsung hingga 5 Juli mendatang,” ujarnya. Pendaftaran SMMPTN melalui online di http://untad.mobi/ dan dikenakan biaya 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Calon mahasiswa yang dapat mengikuti jalur ini yakni angkatan 2014 hingga 2016, sedangkan untuk angkatan 2013 kebawah hanya dapat mengambil program studi di non reguler. Pada jalur ini 10 program studi telah ditutup diantaranya Program Studi Pendidikan Dokter (FKIK), Ekonomi

Akuntansi (Fekon), Ekonomi Manajemen (Fekon), PGSD (FKIP), PJKR (FKIP), PG PAUD (FKIP), Pend. Bahasa Inggris (FKIP), Ilmu Komunikasi (FISIP), A D M ( F I S I P ) d a n Te k n i k Informatika (Fatek). Ujian SMMPTN dilaksanakan 14 Juli dan pengumuman kelulusan 27 Juli 2016. Sementara itu, pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Pe r g u r u a n T i n g g i N e g e r i (SBMPTN) akan diumumkan tanggal 28 Juni 2016 pukul 17.00 WIB. Pengumuman ini dapat dapat diakses melalui laman sbmptn.ac.id atau pada media lokal yang memuat hasil pengumuman. Setelah pengumuman, calon mahasiswa yang dinyatakan lulus tersebut akan melakukan pendaftaran ulang pada 29 Juni hingga 3 Juli 2016. Demikian disampaikan humas SBMPTN Untad Dr Darsikin MSi di sela-sela konfrensi pers terkait penerimaan mahasiswa baru. “Pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri itu pada 28 Juni, pada tanggal 29 yang dinyatakan lulus akan melakukan pendaftaran ulang yang akan berlangsung hingga 3 Juli nanti,” jelasnya. Lebih lanjut ia menyebutkan sekitar 25.000 orang pendaftar pada jalur SBMPTN yang memilih Untad sebagai salah satu pilihan dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia. Para mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada jalur SBMPTN diharapkan dapat mengikuti jalur berukutnya yakni Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) yang akan dibuka mulai 20 Juni hingga 5 Juli 2016. (zl)

Mahasiswa Untad Ayudya Arumsari Terpilih Sebagai Mawapres Untad 2016 Harumkan Nama Seleksi pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat Universitas Tadulako tahun 2016 telah selesai diselenggarakan. Dari 16 Peserta perwakilan dari masing-masing Fakultas di Untad, Ayudya Arumsari terpilih sebagai Mawapres. Ayu adalah mahasiswa dari Fakultas E ko n o m i J u r u s a n A k u n t a n s i angkatan 2013. Sebelum mengikuti seleksi di tingkat Universitas, menurut Ayu seleksi diawali di tingkat fakultas pada (19/05). Keikutsertaannya ini sudah diniatkan sejak tahun 2015, tetapi karena saat itu Ayu masih menggeluti dunia Debat Bahasa Inggris, maka ayu menundanya. “Saya terlalu fokus pada debat bahasa Inggris, hingga kali ini saya sadar bahwa sah harus ada generasi di dunia debat, saya putuskan untuk mengikuti pemilihan mawapres,” ujarnya. Bidang studi yang digelutinya saat ini tidak menghalangi Ayu untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya, yang sejak tahun 2014 membawanya meraih juara di bidang debat bahasa Inggris. “Tantangan saya sebenarnya hanya 1, yaitu saya belum punya pengalaman dalam bidang tulis menulis. Dengan mawapres ini saya mencoba mengasah kemampuan menulis dengan bantuan dari kerabat dekat,” Jelasnya. Dengan banyak tantangan yang Ayu persiapkan, menghadapi para peserta lainnya yang sama memiliki banyak prestasi, akhirnya Ayu terpilih sebagai Mawapres Untad 2016. Saat presentasi Ia membawakan karya tulisnya yang berjudul “Study Of Tourism Poducivity with

Sulteng Pada Kejurnas Wadokai

new approachment of combadtrin”. Karya ini menjelaskan tentang pariwisata di Sulawesi Tengah, salah satunya adalah Labuana Beach. Dalam rangka mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional, Ayu mempersiapkan diri dengan lebih baik. Antara lain pembuatan video tentang karya tulis dalam bahasa inggris, mengunggah berkas piagam prestasi, dan persiapan lainnya. Persiapan ini Ayu lebih optimis Untad bisa lolos di tingkat nasional. “Selama kegiatan pemilihan mawapres, Sulawesi Tengah khususnya Untad belum pernah terpilih sebagai nominasi, semoga kali ini Untad bisa berjaya di kancah nasional,” tutupnya. (sna)

Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) berhasil meraih medali pada kejuaraan nasional (Kejurnas) Karate di Jakarta beberapa waktu lalu. Peraih medali tersebut yakni Fania Dwi Maharani (Best if the best putri, juara 1 kumite -55 Kg putri, juara 1 kata putri senior), Muhammad Alfian( juara 1 kumite -84 Kg under 21 putra), Muhammad Arsyil (Juara 1 kata putra under 21) Muhammad Lutfi (Juara 2 Komite -75 Kg), Setya Farista (Juara 2 Komite -50 putri), Nuryah Fatimah (Juara 2 komite -68 Kg), Agnes Natasya (Juara 2 komite -61 Kg), Kartini Radulah (Juara 2 kata putri), Kartini Radliah (Juara 2 kata putri). Pe n e r i m a m e d a l i e m a s Fa n i a mengungkapkan, apa yang diraih tersebut bukanlah hal yang mudah. Karakter setiap lawan yang berbedabeda merupakan tantangan tersendiri baginya. “Percaya dengan apa yang kita punya, latihan keras dan berdoa itu kuncinya. Karena dalam sebuah pertandingan tidak bisa diprediksi dan apa saja bisa terjadi

siapa pun lawan yang kita hadapi harus benar-benar konsisten,” jelas mahasiswa Ekonomi ini. Lebih lanjut ia juga mengungkapkan kegembiraanya mampu meraih medali emas dalam ajang ini. “Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa meraih medali lagi dalam ajang ini,” singkatnya. Meskipun beberapa atlet berhasil meraih juara, namun Sulteng gagal merebut juara umum. demikian diungkapkan Anwar Botingin seperti yang dikutip dari Radar Sulteng edisi Jumat 10 Juni 2016. Lebih lanjut anwar menambahkan, gagalnya meraih juara umum dikarenakan kurangya persiapan para atlet dan kurang mengikuti pelatihan. “Jadwal latihan yang bertabrakan dengan ujian sekolah maupun kuliah para atlet, sehingga anak-anak tidak fokus latihan. Namun jika dilihat dari permainan anak-anak mereka lebih menonjol cara mainnya,” ungkapnya. Namun meskipun gagal meraih juara umum tim Wadokai Sulteng meraih peringkat empat di kerjurnas kali ini. (zl)


10

Media

Infotorial Edisi 72 Juni

2016 Tahun ke 4

Tadulako

Buka Bersama Civitas Akademika dan Peremian Mesjid FKIP FKIP- Universitas Tadulako

Foto : Akhmad Usmar Foto &: Ari Naskah: Naskah Fachri Dokumen

Media Tadulako

Universitas Tadulako

Sambutan rektor Untad di acara buka bersama dan peresmian mesjid baru FKIP

Tausiah Ramadhan jelang buka bersama oleh Ust Hartono Yasin

Sambutan ketua panitia buka bersama

Rektor bersama civitas akademika melaksanakan shalat magrhib berjamaah di mesjid baru FKIP

Dekan FKIP menanti saat berbuka pusa bersama dosen, staf dan pegawai

Suasana buka bersama FKIP Untad.

Tampak samping mesjid baru FKIP


Media

Tadulako

Infotorial Edisi 72 Juni

2016 Tahun ke 4

11

Galeri Ramadhan

Foto Dokumentasi Penyelenggara Naskah Ari Fachry

Universitas Tadulako

Awali Ramadhan, LDK UPIM gelar pawai semarak ramadhan

Bakti Sosial Mahasiswa Untad di Desa ganti, Kecamatan Banawa Tengah

Tabligh Akbar, Pesan Cinta Ramadhan

Baksos MPM Al-Iqra' Fakultas Ekonomi di Desa Kalora

Buka Bersama MPM An-Nahl Fapetkan bersama civitas akademika

Pagelaran Puisi Sanggar Seni Bahana, menyambut Bulan Ramadhan

LDK UPIM Berbagi sahur bersama masyarakat sekitaran Kota Palu


12

Media

Info Fakultas Edisi 72 Juni 2016 Tahun ke 4

Tadulako

BUKA BERSAMA FISIP

Dekan: Kegiatan Seperti Ini Harus Terus Dijaga dan Dipertahankan Jumat (17/06/2016) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako menggelar acara Buka Puasa Bersama. Acara yang sudah menjadi agenda tahunan ini diselenggarakan di Ruang Senat Baru Fisip Untad. Tidak jauh berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, acara bukber kali ini juga ikut dirangkaikan dengan ceramah agama kemudian dilanjutkan makan malam bersama. Dr. Slamet Riyadi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengaku bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya, melihat jumlah civitas akademika Fisip yang hampir tak terkira jumlahnya, dibutuhkan momen – momen seperti ini untuk mempererat tali silaturahim antar sesama keluarga Fisip. Baik itu staf, dosen, mahasiswa, dan lain sebagainya. Dekan juga menuturkan bahwa di tahun – tahun sebelumnya kegiatan di Bulan Ramadhan tidak hanya sebatas Buka Bersama saja, namun hingga tarwih keliling. Namun setelah beberapa kali dilaksanakan,

pihak pimpinan kemudian mengevaluasi kegiatan tersebut dan mengambil kesimpulan bahwa kegiatan tarwih keliling itu kurang efektif. Masing – masing individu cenderung lebih memilih untuk tarwih bersama keluarga masing – masing yang tentu saja mungkin hanya dapat mereka lakukan setahun sekali. Oleh karenanya menurut Dekan, alangkah baiknya kalau kegiatan dicukupkan sampai pada Buka Puasa Bersama. “Harapan saya, acara seperti ini harus terus menerus dijaga dan dipertahankan Fisip. Dan ke depannya bisa mengagendakan acara Nuzulul Quran setelah Buka Bersama mengingat sebentar lagi Fisip akan punya masjid baru”, Tutup Dekan. Acara yang dihadiri oleh sebagian besar civitas akademika fisip untad menghadirkan H. Ahmad Assa sebagai pembawa ceramah agama. Dalam ceramahnya beliau menuturkan berbagai hal terkait bulan suci ramadhan. Dari permasalahan mengenai arti ramadhan yang sesungguhnya, hingga hikmah –

DOK : ANDI SYAIFULLA KADEKOH/MT

hikmah yang dapat kita ambil dalam bulan suci ramadhan. Menurutnya, Ramadhan itu dapat diterjemahkan dalam banyak arti. Salah satunya Ramadhan dapat berarti penghancur. Penghancur yang dimaksud di sini adalah penghancur dosa – dosa. Tentu saja tidak semua orang bisa memperoleh hal demikian. Hanya mereka yang sungguh – sungguh beribadah lah yang

dapat mendapat ganjaran berupa hancur atau gugurnya dosa –dosa mereka. “Ramadhan juga bisa berarti bibir kering, jikalau orang yang berpuasa hanyalah sebagai formalitas tanpa memperoleh apa – apa”, canda Ahmad Assa. Kdk

FISIP Target Selesaikan Pembangunan Masjid di 2016 Momentum Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako yang ke – 53 ternyata sedikit banyak memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan Fisip sendiri. Salah satunya kontribusi terhadap pembangungan masjid. Berkat adanya Reuni akbar yang merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis ke – 53, dana swadaya pembangunan masjid Fisip Untad bertambah kurang lebih sebesar Rp90.000.000 Tidak hanya sampai di situ, menurut koordinator pembangunan masjid Fisip, H. Mustang Mursalim S.E, M.M, beberapa angkatan tertentu seperti angkatan 91 dan 86 secara khusus memberikan sumbangan berupa 20 sak semen tiap angkatan. Secara lebih lanjut Mustang Mursalim yang juga merupakan Kasubag Tata Usaha Fisip Untad ini menjelaskan terkait bentuk pengumpulan dana pembangunan masjid Fisip. Jelasnya, pendanaan masjif Fisip ini murni swadaya dari seluruh masyarakat Fisip. Adapun dana awal dikumpul oleh panitia yang di ketuai oleh Drs. Aminuddin Bannu. Dana awal panitia tersebut terkumpul sebanyak Rp20.000.000.

DOK : ANDI SYAIFULLA KADEKOH/MT

Selanjutnya adapula dana infaq dari Dosen dan Pegawai di Fisip yang diperoleh dari potongan penghasilan masing – masing. Masjid yang dibangun sejak perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada bulan September 2015,

ternyata juga mendapat perhatian dari beberapa kepala pemerintahan. Di antaranya Pemerintah Kota Palu yang memberikan sumbangsi sebesar Rp30.000.000. Dana tersebut tentu saja tidak serta merta langsung diberikan oleh Pemerintah Kota Palu,

namun melewati beberapa proses di antaranya pihak Fisip harus mengajukan proposal terlebih dahulu. Ada juga sumbangan berupa 250 sak semen dari Bupati Donggala yang tak lain juga merupakan alumni Fisip Untad sendiri. “Intinya sebenarnya bagaimana masyarakat Fisip dapat memanfaatkan masjid yang baru nanti sebagai tempat pembinaan karakter, akhlak, dan peningkatan kualitas ibadah”, tutup Mustang. Setelah masjid Fisip jadi nantinya, tentunya timbul pertanyaan terkait akan dijadikan apa mushalla Fisip yang lama. Hal ini langsung ditanggapi oleh Amirullah An – Nasir selaku Ketua Mahasiswa Pecinta Mushallah (MPM) Al-jihad Fisip Untad. berdasarkan dialognya dengan pihak pimpinan fakultas, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik ini menerangkan bahwa setelah ada Masjid Fisip nantinya maka mushalla akan dialihfungsikan sebagai Islamic Center Fisip Untad. “Mushalla akan diberikan kepada kami untuk kami kelola sebagai tempat kajian dan pusat kegiatan islam di Fisip”, jelas Amir. Kdk

Beri Materi di Lokakarya Fakultas Hukum

Prof Sutarman DorongKebersamaan dalam satu visi Pada Lokakarya yang digelar Fakultas Hukum Untad, Sabtu (28/5,) yang juga menghadirkan Narasumber Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Sutarman Yodo, SH, MH. Dengan muatan materi Visi Misi Universitas Tadulako, Agenda yang digelar usai pembukaan Lokakarya tersebut berjalan dengan lancar dan penuh antusias. Dalam materinya, Prof. Sutarman, begitu sapaan akrabnya, menuturkan secara lugas seluruh Visi dan Misi Universitas Tadulako. Sebagaimana tertuang dalam Permen Ristek dan Dikti Nomor 8 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Tadulako, pasal 22, menentukan Visi Universitas Tadulako, bahwa pada tahun 2020 Untad Unggul dalam pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan pendidikan dan penelitian. Tentunya menurut Prof. Sutarman, visi yang dicanangkan ini tidak akan terwujud jika tidak ada kerja sama seluruh fakultas, terlebih khusus fakultas hukum untad. Menurutnya juga bahwa kerja sama yang perlu dibangun seluruh pihak, adalah kesesuaian misi dan sinergitas kerja. “Jika misi kita telah sesuai, kerja kita telah tersinergi maka visi besar yang kita cita-citakan pada tahun 2020 pasti akan kita raih bersama,” ungkap guru besar Fakultas Hukum Untad ini. Diakhir materinya, ia mendorong Fakultas

Hukum untuk membangun visinya dalam bingkai kesatuan dan kebersamaan. “Untuk itu Fakultas Hukum Untad harus terus membangun kebersamaan dalam satu visi. Dan agenda lokakrya hari ini menjadi langkah yang baik dalam menbangun cita-cita tersebut,” ungkapnya. Dalam agenda yang berdurasi 1 jam lebih tersebut, dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen dan sejumlah pegawai. Sebelum usai, sesi dialog dibuka oleh Dr, Awaluddin Mangasali, SH, MH, selaku moderator. Dr. Supariadi SH, MH, juga ikut berkomentar dalam dialog tersebut. Dalam penyampainya, ia menitipkan harapan kepada pimpinan universitas, bahwa salah satu yang akan digodok dalam Lokakrya ini adalah pemanfaatan Laboratorium Fakultas Hukum. Untuk itu harapannya, pimpinan Universitas juga meberi perhatian pada pengelolaan Laboratorium tersebut. Hal yang senada diungkapkan oleh Asmadi Weri SH MH, bahwa Laboratorium Fakultas Hukum menjadi sentral akademik yang akan dibangun. Sebab, dengan aktivitas pembelajaran dalam laboratorium, diatranaya praktik peradilan, akan mengasah kemampuan mahasiswa agar menjadi juris yang professional. Rf

LOKAKARYA RENSTRA

Fakultas Hukum Canangkan Visi Bersama

“Yuris, Profesional, Cerdas,” demikian tagline utama dalam Lokakarya Renstra Fakultas Hukum Universitas Tadulako, Sabtu (28/05). Tiga frasa itu juga merupakan moto utama yang dicanangkan oleh Fakultas Hukum Untad dalam Formulasi Renstra Institusi. Kegiatan penting tersebut mengusung tema “merangkai rencana strategis Institusi Fakultas Hukum sebagai instrument penopang Menuju Akreditasi A.” Dalam agenda yang digelar selama sehari tersebut, langsung dibuka oleh Dekan Fakultas Hukum Untad, Dr. Johnny Salam, SH, MH. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada tim Renstra yang telah mmerumuskan naskah awal Visi dan Misi Renstra yang akan dibahas dalam lokakarya ini. “Teristimewa kepada ketua, sekretaris dan anggota tim renstra fakultas hukum, saya mengapresisasi pekerjaan saudara. Karya saudara sangat monumental dan akan mengantar fakultas hukum ini ke suatu gerbang yang kita cita citakan bersama, demi kemajuan dan kebesaran lembaga kita ini,” ungkapnya. Dalam sambutannya juga, Dr. Johnny Salam menyebutkan bahwa renstra yang dilokakaryakan hari itu merupakan kelanjutan dari rencana startegi Fakultas Hukum sebelumnya. “ Re n st ra m e r u p a ka n a n a s i r p e nt i n g d a l a m pengembangan suatu lembaga atau institusi, dan renstra secara umum selalu dihubungkan dengan sejauh mana

suatu institusi bermimpi untuk meraih suatu tujuan,” ungkapnya. Masih dalam sambutannya, Dr. Johnny Salam mengatkan bahwa Lokakarya ini dilaksanakan dalam rangka menyusun kembali Visi dan Misi setra Rencana Strategi Fakultas Hukum Untad guna mendukung mendukung akselerasi kemajuan yang dicapai Universitas Tadulako. Dalam kesempatan yang sama, Dr. Supriadi SH, MH, selaku panitia pelaksana kegiatan menuturkan bahwa lokakarya ini diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimal. Dalam hal ini tujuan utamanya adalah kembali merumuskan visi dan misi serta renstra baru demi mewujudkan fakultas hukum yang lebih baik. Usai pembukaan diselenggarakan, sejumlah dosen lanjut merumuskan visi misi dan renstra tersebut. Dalam perumusan itu dilakukan dalam rapat yang dibagi dalam 2 komisi. Komisi satu, membahas visi dan misi fakultas hukum. Komisi dua, membahas renstra dalam mencapai visi misi tersebut. Setelah rapat komisi usai, hasil rumusan komisi akan singkronkan dan disahkan dalam rapat paripurna. Dalam agenda penting itu juga hadir sejumlah stakeholder, diantaranya perwakilan Polda Sulteng, Pengacara, Notaris, dan tamu undangan lainnya. Diakhir acara, sejumlah stakeholder yang hadir itu pula menyampaikan sumbangsi pemikiran untuk kemajuan Fakultas Hukum Untad. Rf


Media

Tadulako

Info Fakultas Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

13

Pembangunan Masjid FKIP Siap Pakai MPM Al-Iqra' Ekonomi Kembali Selenggarakan SAHARA Ketua MPM Al-Iqra' Fakultas Ekonomi, Anugrah Nuari saat memberikan materi di kegiatan Pesantren Kilat (Pesilat), salah satu rangkaian kegiatan Sejuta Hikmah Ramadhan (Sahara). FOTO : ADI NUR ALIM

Mengisi kegiatan Ramadhan dengan berbagai acara dan aktivitas ibadah menjadi agenda rutin di beberapa kampus di Indonesia. Berbagai acara diinisiasi oleh penyelenggara yang melibatkan mahasiswa dari berbagai elemen. Salah satu di antaranya adalah kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) di Universitas Tadulako (Untad). Di beberapa fakultas di Untad, LDF ikut serta sebagai penyelenggara dalam kegiatan menyemarakkan Ramadhan. Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) Al-Iqra' Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (Untad) sebagai UKM Fakultas yang selalu terjun dalam kegiatan kerohanian Islam. Kembali mengadakan sejumlah agenda di bulan Ramadhan tahun 2016 ini. Beberapa agenda Ramadhan tersebut disatukan dalam kegiatan yang bertajuk Sejuta Hikmah Ramadhan (Sahara) 1437 H. Kali ini, agenda yang akrab dikenal dengan Sahara itu menganggkat tema Berbagi Hikmah. Sumarni, selaku salah satu panitia kegiatan mengatakan tema ini diangkat agar panitia, peserta dan masyarakat sekitar memperoleh hikmah Ramadhan yang hanya dating sekali dalam setahun ini.

Sejumlah kegiatan digelar pada agenda rutin tahunan ini, seperti Pesantren Kilat (Pesilat), Kunjungan Ramadhan, serta Bakti Sosial. Masih menurut Sumarni, Sahara diharapkan menjadi momentum disetiap tahunnya untuk berbenah diri dan berbagi. “Kegiatan yang rutin disebut "Sahara" ini sudah menjadi ikon di lingkungan Fakultas Ekonomi setiap Ramadhan, kita ingin memfasilitasi mahasiswa Muslim yang ingin mengisi waktu pada bulan Ramadhan dengan kajian keislaman, buka puasa bersama, hingga melakukan I'tikaf untuk menyemarakkan Ramadhan di kampus," ujarnya. Mahasiswi semester empat ini juga mengatakan, Ramadhan sebagai bulan pendidikan, bulan yang mengajarkan untuk semakin peduli terhadap orang-orang di sekitar kita. Salah satunya kepedulian terhadap fakir miskin dan anak yatim. Sementara itu, Ketua MPM Al-Iqra', Anugrah Nuari menuturkan, bahwa pelaksanaan agenda Ramadhan tahun ini dilaksanakan bersama-sama Lembaga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (LDK UPIM) Untad, sebagai lembaga payung aktivis dakwah kampus. “Tahun ini kita bergerak bersama UPIM menyemarakkan ramadhan 1437 H” terangnya. ana

SANGGAR SENI BAHANA

Jelang Ramadhan, Sanggar Seni Bahana, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sambut bulan penuh berkah dengan persembahkan puisi Mustafa pada kegiatan Pawai Ramadhan dan Lingkar 30 Juz yang diselenggarakan LDK UPIM Untad, pada Kamis (02/06). Persembahan puisi berjudul “Nasihat Ramadhan (Buat Mustafa Bisri)” bertujuan untuk mengingatkan para peserta pawai dan Lingkar 30 Juz mengenai hakikat berpuasa di bulan Ramadhan. Ryan Purnama, anggota Sanggar Seni Bahana juga penggagas puisi Mustafa mengatakan bahwa Sanggar Seni Bahana tertarik dengan tema Ramadhan, karena terkait kegiatan keagamaan juga karena memasuki bulan seribu ampunan. “Saat mendapat undangan, kami sangat apresiasi. Dan munculah puisi tentang Mustafa yang memberikan pesan apa yang seharusnya kita lakukan saat Ramadhan, dengan tidak sekedar menahan lapar dan haus tetapi mempuasakan seluruh panca indra kita dari maksiat. Kami bahagia sekali dengan Ramadhan, sehingga dengan berpuisi, adalah cara kami menyambut bulan Ramadhan,” ucap Ryan. Ryan juga mengatakan bahwa baginya seni itu hidup dan hidup itu seni. Sehingga tidak hanya dibidang sosial ataupun bidang seni itu sendiri, tapi juga bidang keagamaan. Oleh karenanya, Seni dengan

Dr. H. Lukman Nadjamuddin,M.Hum., Dekan Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan FKIP FOTO : SHOFIA NURUN ALANUR/MT

Momen bulan ramadhan adalah sangat ditunggu oleh umat muslim, apalagi untuk memakmurkan masjid, berdiam diri dimasjid, atau ibadah lainnya. Saat ini, Civitas akademika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), patut bersyukur karena pembangunan masjid yang tengah berjalan ini akan siap pakai, diupayakan pada bulan ramadhan ini.

dalam masjid ini memiliki keunikan tersendiri. Dibagian sisi kiri dan kanan disediakan ruang istirahat terpisah laki-laki dan perempuan. Dibagian luar disedikan sumber listrik agar bisa dipakai oleh mahasiswa untuk akses internet. “Manfaatkan masjid ini bukan hanya untuk sholat, tetapi kegiatan positif lainnya, agar hati kita selalu terpaut dengan masjid dan masjid jadi makmur,” lanjutnya. Meskipun belum mencapai yang sempurna, Dr.Lukman tetap optimis dan konsentrasi agar masjid FKIP terbangun dengan layak dan indah. Selanjutnya, akan ada surat edaran yang berisi tentang waktu istirahat pukul 12.00 hingga 13.30 wita yang wajib setiap dosen dan pegawai FKIP untuk sholat zuhur berjam'ah. Pelayanan saat jam tersebut akan dihentikan. Kehadiran masjid ini diharapkan menjadi inspirasi bagi civitas akademika FKIP, khususnya bagi muslim agar senantiasa terpanggil hatinya untuk memakmurkan masjid. (Sna)

puisi Mustafa mampu menjadi nasihat dalam mempersiapakan diri menyambut dan menjalani Ramadhan. Juga menjadikan adanya jalinan Silaturrahim antara LDK dan Sanggar Seni Bahana. Puisi Menurut Dekan FKIP, Dr.H.Lukman Mustafa juga seakan menyadarkan setiap yang hadir Nadjamuddin,M.Hum., bahwa dan mendengarkan pementasan musikalisasi puisi pembangunan masjid yang berasal Sanggar Seni Bahana. dari dana bantuan dosen, alumni, serta Sementara rekan Ryan, Oprizal mengatakan bahwa relawan yang peduli sedang dalam seni adalah kesyukuran. “Seni bagi saya adalah proses penyelesaian dan kesyukuran. Bagaimana kita mensyukuri apa yang kita penyempurnaan. “Diupayakan akan punya dan menyampaikan pada orang lain. Sehingga segera dipakai pada bulan ramadhan puisi tentang Mustafa ini adalah bagian dari ini, tinggal menunggu tempat wudhu kesyukuran. Kita mensyukuri kita diberi kesempatan diselesaikan,” jelasnya. untuk berjumpa dengan Ramadhan dengan Melihat tampak luar dan berpartisipasi pada kegiatan ini,” ungkap Oprizal. Oprizal berharap Civitas Akademika Untad lebih peka bekerja sama dengan lembaga apa saja terlebih lembaga keagamaan. terhadap seni. Sehingga apa yang terjadi di untad ini dapat Apalagi ini memasuki Ramadhan. Kami juga ingin diundang lagi. Juga dilihat dari sudut pandang yang berbeda, sudut pandang seni. untuk Civitas Akademika agar lebih memperhatikan seni. Kita bisa Termasuk menyambut Ramadhan, menjalankannya, dan saling saling menasihati lewat puisi,” pungkas Oprizzal. ikr menasihati lewat seni berupa puisi. “Saya berharap seni dapat menjadi media dakwah untuk menyampaikan. Sehingga kami siap


14

Tadulako

Media

Info Fakultas Edisi 72 Juni 2016 Tahun ke 4

SOSIALISASI PENGELOLA PROGRAM KREATIVITAS DAN PENGEMBANGAN KARIR MAHASISWA (PKM-PK)

Menjadi Media Pengembangan Kreativitas dan Karir Mahasiswa serta Alumni

FOTO : ADI NUR ALIM

Dosen jurusan ilmu ekonomi dan studi pembangunan (IESP) Dr H Yunus Sading SE MSi, saat menjelaskan materi tentang kekoperasian dan perannya di pelatihan pengurus koperasi mahasiswa Untad.

PELATIHAN PENGURUS KOPERASI MAHASISWA FOTO : ADI NUR ALIM Koordinator PKM-PK atau CCDC, Ir Pudji Astutiek MSi (tengah, jilbab pink) didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Untad, Prof Dr Djayani Nurdin SE MSi (paling kanan, kuning) saat sosialisasi PKM-PK di Ruang Senat Rektorat Baru Untad, Senin (30/5).

Sebagai salah satu unit yang baru terbentuk, Pusat Kreativitas Mahasiswa dan Pengembangan Karier (PKM-PK) Universitas Tadulako (Untad), atau Creativity and Career Development Center (CCDC) langsung melakukan sosialisasi tugas dan fungsi yang diemban. Dalam proses awal ini, pengelola PKM-PK memperkenalkan langsung profil dan program mereka ke berbagai pihak. Berkenaan dengan itu, pada Senin (30/5), pengelola PKM-PK mengundang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Untad, Prof Dr Djayani Nurdin SE MSi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Ketua Jurusan dan Program Studi Se-Untad untuk mengetahui apa saja tugas dan fungsi PKM-PK. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Ir Djayani Nurdin SE MSi dalam sambutannya menjelaskan bahwa PKM-PK sangat besar manfaatnya bagi para mahasiswa yang ingin membuat proposal PKM, dikarenakan pengelola yang ada di dalamnya adalah orang-orang yang mumpuni dalam bidang PKM tersebut, sehingga bisa memberikan masukan serta bimbingan kepada para mahasiswa. “PKM seharusnya menjadi prestisius dari mahasiswa karena proposalnya di kompetisikan, jika proposal mahasiswa menang maka menjadi suatu kebanggaan, untuk itulah dibutuhkan bimbingan dari para pengelola PKM-PK. Jangan sampai seperti tahun

lalu yang memasukkan proposal sampai ratusan, tapi yang lolos hanya enam proposal saja karena tidak dipoles dengan baik oleh mahasiswa” jelas Guru Besar Bidang Ekonomi Manajemen ini. Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di Ruang Senat Lantai 3, Gedung Rektorat Baru itu, Koordinator Pengelola Program Kreativitas dan Pengembangan Karir Mahasiswa, Ir Pudji Astutiek MSi menerangkan bahwa tugas PKM-PK adalah menjadi menjadi media pengembangan kreativitas dan karir mahasiswa dan alumni Universitas Tadulako. “Selain itu ada beberapa program CCDC atau PKMPK yang akan direalisasikan yaitu sosialisasi pusat kreativitas dan pengembangan karir, menyediakan dan mendekatkan informasi program kreativitas mahasiswa (PKM) ke mahasiswa, membangun sistem pembinaan dan pelayanan PKM, menyediakan informasi ketenagakerjaan bagi mahasiswa dan alumni, meningkatkan keterserapan lulusan UNTAD dalam dunia kerja, melaksanakan “Job fair: a campus recruitment" bagi lembaga yang membutuhkan, menyediakan layanan konsultasi dan bimbingan karir bagi mahasiswa dan alumni dalam menghadapi pasar kerja dan menyediakan program-program pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya mahasiswa dan alumni.” terang mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Periode 20112015 itu. (ana)

Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Kekoperasian Jum'at (3/6) Koperasi mahasiswa menggelar pelatihan kekoperasian di ruang senat rektorat lama lantai 2 Universitas Tadulako. Agenda yang mengangkat tema Meningkatkan Pengetahuan di Bidang Kekoperasian ini dihadiri 50 pengurus Kopma Untad. Dalam sambutannya, Warek Bidang Kemahasiswaan yang turut hadir menyampaikan, bahwa iklim usaha yang kondusif bagi koperasi ditumbuhkan antara lain dengan memberikan pemihakan, kepastian, kesempatan serta perlindungan usaha. “dalam konteks bernegara, ini agar pemerintah serius dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan koperasi,” jelasnya. Agenda yang dimulai pukul 10:00 wita ini, menghadirkan pemateri yang mahir dalam bidang koperasi. Dr H Yunus Sading SE MSi. Dr Yunus memulai materinya dengan menjelaskan pengertian koperasi dari sudut pandang regulasi UU “pengertian koperasi menurut UU No. 25 Tahun 1992 adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan,” jelas Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan ini. Menurut dosen Fakultas Ekonomi sekaligus Mantan Ketua Kopma Periode Pertama ini, ada tiga pola pengembangan koperasi yang sangat penting untuk diketahui. Yaitu, koperasi mampu mengakomodasi dan menggerakan p o t e n s i m a s ya ra k a t e ko n o m i l e m a h . Selanjutnya koperasi adalah lembaga yang keberadaannya sangat diperlukan oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Terakhir adalah lembaga ekonomi yang diharapkan d a p a t b e r p e ra n u t a m a s e b a ga i a g e n pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional. Kepada awak Media Tadulako, Ahsan, Ketua Kopma Untad periode ini menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah kegiatan pertama dari program kerja Kopma Tahun ini. “Karena sebelum pengurus Kopma memulai program, mereka diharuskan terlebih dahulu mengetahui seluk-beluk dunia koperasi dan pengoperasian alat-alat yang sudah terlebih dahulu ada di Kopma, seperti alat cetak spanduk, cetak pin, mesin fotokopi dan barangbarang lainnya. untuk itu setelah pelatihan ini diharapkan pengurus Kopma sudah bisa menjalankan tugas-tugas yang sudah diamanahkan,” jelas salah satu pengurus LDK UPIM Untad ini. (ana/af)

HARI BESAR LINGKUNGAN HIDUP SE-INDONESIA

Delegasi Himabio FKIP Raih Juara Pertama di Orasi Ilmiah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (Himabio) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) mengirimkan delegasinya mengikuti Hari Besar Lingkungan Hidup (HBLH) Se-Indonesia di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, kehadiran 18 mahasiswa itu dalam rangka menghadiri undangan Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (Ikahimbi) Wilayah kerja VIII yang menyoal lingkungan dengan mengangkat tema Save your Environment, Save your Life. Kegiatan yang diselenggarakan tiap tahun ini,

FOTO : ADI NUR ALIM

bertujuan membahas perkembangan masalah lingkungan di daerah masing-masing serta mencarikan solusinya secara bersama-sama. Dalam acara ini perserta juga dibekali dengan materi terkait isu-isu lingkungan hidup. Selain mendapatkan materi seputar lingkungan hidup, peserta HBLH juga mengikuti beberapa perlombaan seperti lomba orasi ilmiah, desain grafis lingkungan hidup, serta karya tulis ilmiah. Pada rangkaian kegiatan yang diperlombakan tersebut, delegasi Himabio berhasil menyabet dua penghargaan masing-masing juara pertama pada

lomba orasi ilmiah, serta peringkat kedua pada lomba karya tulis ilmiah. Dwi Rani, mahasiswi pendidikan biologi FKIP angkatan 2013 sekaligus delegasi kegiatan tersebut, berharap agar pengalaman dan ilmu yang didapatkan dari sana dapat ditularkan pada temanteman mahasiswa pendidikan biologi di FKIP. “Saya dan teman-teman pengurus telah berupaya untuk berkontribusi maksimal pada kegiatan nasional ini. Apalagi dalam event lomba KTI dan orasi ilmiah, hasil dari itu bisa dijadikan sebagai pengalaman berharga dan sangat penting untuk

kemajuan mahasiswa biologi secara nasional. Mengingat kalian tidak hanya membawa identitas sebagai aktivis, melainkan membawa nama Untad. Dan kami sangat berterima kasih kepada temanteman yang meraih juara di forum tersebut dan bisa membawa pengalaman berharga ketika pulang nanti untuk kemajuan Himabio ke arah yang lebih baik,” ungkap pengurus yang juga anggota Marching Band Tadulako ini. (ana)

Para delegasi Himabio FKIP Untad di Hari Besar Lingkungan Hidup (HBLH) Se-Indonesia di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang dilaksanakan oleh Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (Ikahimbi).


Media

Tadulako

Akademisi Bicara Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

15

?

...

Oleh : Prof.Dr.Hj.Dahlia Syuaib, M.Hum

Gambar Ilustrasi

Menghidupkan Kembali Hukum Agama dan Hukum Adat Untuk Membantu Pencegahan Pelecehan Seksual Terhadap Anak dan Wanita Pelecahan seksual pada anak kian marak terjadi. Proteksi pada kejahatan ini pun dilakukan sejumlah pihak untuk membendung korban yang lebih banyak. Pemerintah misalnya, sebagai bentuk keseriusan menangangi masalah ini, telah menetakan kejahatan seksual pada anak sebagai bentuk kejahatan luar biasa. Lalu, bagaimana sikap akademisi menyikapi problematika masyarakat ini ? Media Tadulako berkesempatan bertemu dan berbincang langsung dengan Prof Dahlia Syuaib. Akademisi perempuan Universitas Tadulako ini, memberikan pandangannya terkait masalah yang sedang hangat ini.

? 1.Bagaimana ibu memandang tindakan pelecehan seksual pada anak ini ?

globalisasi. Sehingga tidak ada peran adat istiadat, hukum, apalagi agama. Masyarakat terpengaruh negatifnya globalisasi. Seperti contoh, hidup di sebuah kompleks rumah. Ada seorang tetangga laki-laki dan perempuan hidup bersama tanpa ikatan pernikahan, tetapi masyarakat sekitar diam. Pendiaman akan berlanjut menjadi sebuh kebiasaan dan dianggap lumrah. Semua orang menganggap itu biasa. Maka melalukan dosa juga hal yang biasa. Seharusnya hukum, adat,dan agama dihidupkan kembali ditengah-tengah masyarakat dengan bantuan para tokoh adat. Hukum adat sangat membantu pencegahan kejahatan seperti pelecehan seksual. Aturan apapun yang ditetapkan oleh tokoh adat, jika dilanggar maka hukuman adat berperan untuk memberikan efek jera. jadi tidak semua harus sampai pada ranah hukum di pengadilan.

... Mari kita berbicara tentang ini dari aspek sosial dan agama. ? 3. Apa yang sudah dilakukan kaum perempuan ? Pelecehan adalah sikap yang tidak bermartabat, tidak saling ... jawab : Harus punya konsep atau ide tentang pencegahan dalam menghormati dalam hubungan bermasyarakat, baik antara perempuan dan laki-laki. Melecehkan berarti merendahkan orang lain. Kita misalkan dalam hubungan keluarga. Jika seseorang berniat atau sudah melakukan perbuatan pelecehan, maka ia harus siap bahwa anggota keluarganya seperti ayah, ibu, kakak, adik, kakek, dan nenek juga akan mendapatkan perlakuan yang seperti itu dari orang lain. Dalam hal ini, jika seorang ayah melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan lain, maka ia harus siap menjadi orang yang tidak bermartabat, rendah diri, dan kelak anggota keluarga akan mengalami. Seharusnya, ketika ia mau melakukan perbuatan tersebut, ia harus ingat bahwa ia punya keluarga. Itu tadi dari aspek sosial. Dari aspek agama, pelecehan apalagi seksual memang tidak dibenarkan dalam ajaran agama apapun. apalagi antara laki-laki dan perempuan saling mencolek itu tidak sesuai dengan ajaran agama. artinya, melecehkan dan merendahkan agama pula. Jelas itu perbuatan haram dan dilarang oleh Allah swt.

?

2. Sebagai orang tua, apa penyebab timbulnya masalah ini ?

...

Sangat banyak penyebabnya. Paling besar adalah pengaruh

pikiran yang menjadi sebuah gerakan hingga dipraktekkan. Sehingga harus terlibat dalam sebuah organisasi yang khusus menangani kaum wanita dan anak-anak. Dalam hal penanganan anak, harus dimulai dari remaja, menikah, dan orang tua. Menangani remaja yang memiliki jiwa yang labil, saat ini mereka ada dalam gelombang permainan akibat globalisasi, seperti film percintaan, sinetron dan lain sebagainya. Awali dengan mengajarkan mereka tentang konsep hidup serasi, diberi pencerahan untuk memiliki tujuan hidup dan merencanakan masa depan yang baik. Kenalkan pada taaruf, yaitu bagaimana menyamakan falasah hidup antar laki laki dan perempuan yang bertujuan untuk membentuk keluarga. Ajarkan bahwa saling menyukai harus belajar tentang toleransi antar masing-masing pihak. Mulai dini belajar berdoa untuk generasi ke depan dijauhkan dari kemaksiatan dan aliran-aliran yang sesat. Kaum perempuan intelektual juga harus melakukan pencerahan tentang kehidupan pranikah. Menikah harus ditanyakan apa citacitanya dalam menikah serta tujuan menikah yaitu mencapai mawaddah dan warahmah. Mawaddah warahmah artinya mereka saling memahami kelemahan dan mengerti kekurangan.

? 4. Adakah peluang hal semacam ini juga terjadi pada mahasiswa ?

... Ya, ini dapat terjadi di kalangan mahasiswa. Misalnya saja hasil penelitian di salah satu universitas di Yogyakarta, banyak kasus pelecehan yang terjadi antar mahasiswa.

? 5. Apa yang harus dilakukan oleh dosen ?

... Ini masalah sistem saja. Dosen harus konsisten terhadap mahasiswa. Misalnya, jika mahasiswa benar memiliki kemampuan dibawah standar, malas kuliah, setelah ujian mendapat hasil cukup atau nilai dibawah standar, maka nilainya harus benar-benar sesuai apa yang ia usahakan. Sebab kita mendidik mereka untuk tidak memandang enteng sesuatu. Nilai itu adalah suatu ukuran kemampuan seseorang. Sehingga dalam upaya pencegahan kasus pelecehan, dilaksanakan diawali dari fakultas. Menemukan solusinya secara akademik. Misalnya, pihak fakultas menyediakan ruangan untuk dosen dan mahasiswa. Mengumpulkan semua media cetak yang memuat berita tentang berbagai jenis kejahatan kasus pelecehan seksual. Mahasiswa menemukan masalah dan menjadikannya sebuah penelitian yang manfaatnya bagi pencegahan kasus serta kebaikan masyarakat.

? 6. Perlukah penguatan lebih dalam mata kuliah umum Pendidikan Agama ?

... Sesungguhnya

masalah pelecehan yang secara tidak langsung mempermasalahkan agama, moral, dan akhlak, tidak hanya perlu dilakukan pada mata kuliah pendidikan agama, tetapi penguatan di semua mata kuliah. Dosen harus mampu untuk menjadikan materi untuk kontekstual. Saya masih ingat dulu ada mahasiswa yang buta aksara al-qur'an. Saya dampingi sampai 3 tahun ia harus terus baca al-qur'an di depan saya, jika sudah mampu saya akan beri sertifikat, dan pada akhirnya ia mampu untuk lakukan itu. Maka disanalah perlu nilai-nilai kepemimpinan yang mementingkan kebaikan dan manfaat bersama. SNA/AF


16

Media

Flash News

Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

Calon Peserta Serdos Gelombang Pertama Ikuti Tes TOEP & TKDA

Perayaan Nuzul Qur'an 1437 H Universitas Tadulako.

Pusat Bahasa Untad Selenggarakan Tes TKDA dan TOEP

Dr. H. Azkar Akhmad MA ; Nilai Nilai Al Qur'an Harus Diaktualisasikan Dalam Kehidupan Kampus. Sebagai agenda tahunan pada bulan Ramadhan, Universitas Tadulako kembali menggelar perayaan Nuzul Quran, Selasa (21/06). Kegiatan yang digelar di Masjid Babul Ulum Perumahan Dosen tersebut menghadirkan pembawa hikmah Nuzulul Qur'an, Dr. H. Z. Azkar Akhmad, MA. Dalam ceramahnya, Dr. H. Azkar, menuturkan bahwa dalam kehidupan sosial yang memliki banyak tantangan saat ini, sudah saatnya kita kembali kepada Al Quran. Nilai nilai Al-Qruan menurutnya adalah nilai yang sangat tepat dan tidak diragukan lagi manfaatnya dalam menata kehidupan bermasayarakat. Pada agenda yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut, juga hadir Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Muhammad Basir SE, MS.

Dalam sambutanya, ia mengucapkan ungkapan terima kasih atas nama Keluarga Besar Universitas Tadulako, atas kesediaan Dr. H. Azkar Akhmad yang berkesempatan hadir dan membawakan hikmah Nuzulul Qur'an. Uangkapan terima kasih juga ia haturkan pada panitia pelaksana kegiatan, dalam hal ini Panitia Pelaksana Hari Besar Islam (PHBI) Universitas Tadulako. “Terima kasih atas semua dedikasih dan kerja kerja keras panitia dalam mempersiapkan segala kegiatan ini, kegiatan yang merupakan bagian dari agenda bakti ramadhan Universitas Tadulako,” tutur guru besar fakultas pertanian itu. Masih menurut Prof. Basir, begitu sapaan akrabnya, bahwa sangatlah tepat tema yang diusung oleh panitia pelaksana. Aktiualisasi nilainilai Al-quran harus senantiasa hadir di tengahtengah kita. Apalagi dalam hubungungan sosioantropologis yang mengalami banyak tantangan dewasa ini, harus senantiasa dijaga dalam bingkai nilai-nilai Al Quran. Rf

Pascasarjana Untad seleksi Mahasiswa Baru Program Pascasarjana Universitas Tadulako kembali menyelenggarakan seleksi mahasiswa baru tahun ajaran 2016/2017, pada Kamis (02/06). Seleksi yang digelar selama sehari ini berlangsung dengan lancar sesuai standar operasinal penyelengaraan seleksi. Dr. Padang hamid, S.Pt, MP, Ketua panitia menuturkan bahwa sejauh ini pelaksanaan ujian berjalan lancar dan terkendali. Mulai dari awal masuk ruangan

hingga kini proses ujian tulis tengah berlangsung. Tahun ini Pascasarjana untad menerima sebanyak 476 pendaftar untuk program magister serta 57 orang calon m a h a s i s w a u n t u k p r o g ra m d o k t o r. Penerimaan mahasiswa baru pascarjana Untad tahun ini juga telah membuka penerimaan untuk program doktoral masingmasing untuk program studi Ilmu Sosial dan Program Studi Pendidikan MIPA. Rf

Untuk kesekian kalinya Unit Pelaksana Tekniks (UPT) Pusat Bahasa Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan Tes TKDA dan TOEP untuk sertifikasi dosen mengakomodir kebutuhan peserta dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah. Wahyudin MPd selaku kordinator bidang pengembangan dan kerjasama UPT Pusat Bahasa Untad menuturkan, tes dapat dilaksanakan dimana pun seluruh pusat layanan tes di Indonesia, namun hal ini merupakan sebuah kontribusi Pusat Bahasa Untad kepada dosen-dosen yang ada di Sulteng. “Kini telah tersedia di Untad sehingga tidak perlu lagi keluar daerah hanya untuk tes, ini merupakan kontribusi kami dalam memberikan layanan terbaik sehingga teman-teman dosen yang ada di Sulawesi Tengah khusnya di kota Palu tidak perlu lagi memikirkan biaya transportasi,” jelasnya. Tes ini diikuti sebanyak 23 peserta untuk TKDA dan

RIDWAN-WANDI MENANGKAN PEMILIHAN BEM FAPETKAN atas kepercayaan yang diberikan. Menurutnya, kepercayaan adalah suatu amanah yang harus dijaga, serta harus dilaksanakan. Terlebih amanah sebagai pimpinan. “Terimakasih atas kepercayaan yang telah kawan-kawan berikan kepada kami untuk memimpin BEM kedepan. Ini merupakan amanah yang harus kami jaga dan harus bisa untuk dijalankan. Tentunya, merupakan suatu hal yang tidak mudah bagi kami jika tanpa bantuan dari kawan-kawan semua. Untuk itu, kami sangat mengharapakan kontribusi dari kawan-kawan, agar kita bisa sama-sama melangkah menjadikan fapetkan lebih baik lagi kedepannya” Pungkasanya”.. Pada kesempatan tersebut, turut hadir Dr Rusdin MP selaku wakil Dekan Bidang Akademik

23 peserta untuk TOEP dari beberapa kampus di Sulteng dan 1 peserta dosen dari Makassar. Pelaksanaan tes TKDA dilaksanakan pada pukul 09.30. “Untuk dosen yang masih ingin mengikuti tes TOEP/TKDA masih menunggu jadwal resmi dari DIKTI ke PLTI kemudian jadwal tersebut akan diteruskan ke PLTI di daerah, semoga setelah hari raya Idul fitri jadwalnya sudah ada, untuk itu bagi peserta yang mau ikut tes untuk selalu mengecek di situs resmi PLTI.co.id agar tidak ketinggalan berita, kata wahyudin menutup wawancaranya dengan kami,” tambahnya. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pusat layanan tes Indonesia (PLTI) Dr Andik Matulessy MSi selaku Komisaris PLTI didampingi oleh Drs Sudarkam R Mertosono MA PhD selaku Kepala UPT Pusat Bahasa Untad. zl

Wisuda Angkatan 83 Dilaksanakan Setelah Idul fitri 1437 H Pelaksanaan Wisuda Universitas Tadulako (Untad) angkatan 83 rencananya akan digelar setelah Idul Fitri 1437 H.

(29/05), Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako kembali melaksanakan pesta demokrasi secara terbuka dalam rangka memilih pimpinan lembaga kemahasiswaan tertingginya, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fapetkan untuk periode kepengurusan tahun 2016-2017. Dari hasil penghitungan suara yang dilakukan di ruang FPP 06 Fapetkan menetapkan Ridwan dan Wandi masing-masing sebagai Ketua BEM dan wakil Ketua BEM yang terpilih untuk menahkodai BEM Fapetkan satu tahun kedepan. Jumlah suara yang diperoleh oleh pasangan dengan nomor urut 1 ini yaitu 146 suara atau sekitar 73 persen dari total jumlah suara. Pada sambutan perdananya sebagai ketua BEM, Ridwan mengutarakan rasa terimakasihnya

Tadulako

Hal tersebut disampaikan oleh wakil rektor bidang akademik Untad Prof Dr Sutarman Yodo SH MH saat dijumpai diruangannya Kamis (09/06). “Meskipun belum ada tanggal yang pasti tetapi wisuda akan kita laksanakan usai Idul Fitri. Sebelumnya memang kita rencanakan sebelum Ramadhan tetapi karena beberapa kesibukan termasuk pengurusan SBMPTN dan waktu terbatas, maka kami tunda,” ujarnya.

Fapetkan, serta Dr Fadly Y Tantu selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fapetkan yang juga menyaksikan jalannya penghitungan suara. Wakil Dekan Bidang Akademik Fapetkan Dr Rusdin MP, dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas pesta demokrasi Fapetkan tahun ini yang berjalan aman dan lancar. Menurut Dr Rusdin, lembaga kemahasiswaan merupakan partner bagi pimpinan fakultas. Olehnya itu Ia berharap agar dalam perjalananya kedepan, antara lembaga kemahasiswaan dengan pimpinan fakultas tidak terjadi kontradiksi melainkan selalu berjalan seiringan dengan nuansa kebersamaan dan kekeluargaan sebagaiama yang telah terbangun sebelumsebelumnya semasa 3 tahun fapetkan beridiri menjadi fakultas.

Sementara itu, berdasarkan data yang telah masuk pada bagian registrasi wisuda hingga dengan saat ini sebanyak 899 orang yang telah mendaftar online. “Hingga hari ini ada 899 orang yang mendaftar, tetapi berkas lengkap yang masuk baru sekitar 600 lebih,” ungkapnya. Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) Untad Rudy Gosal MSi menambahkan, pelaksanaan wisuda angkatan 83 masih menunggu keputusan rektor Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS. “Masih menunggu keputusan rektor, jika rektor katakan boleh dilaksanakan ya baru kita akan tahu waktu tentunya,” ujarnya.

“Tanpa Lembaga kemahasiswaan maka struktur yang ada di fakultas mulai dari dekanwakil-wakil dekan hingga prodi tidak akan berarti apa-apa. Lembaga kemahasiwaan dan pimpinan fakultas merupakan partner. Jangan sampai ada ko n t r a d i k s i a n t a r a l e m b a g a - l e m b a g a kemahasiswaan dengan pimpinan fakultas. Yang harus kita bangun ialah nuansa kebersamaan dan kekeluargaan. Sebab, Fapetkan adalah milik kita bersama. Tandas Dr Rusdin. Rangkaian acara pemilu raya tersebut telah dimulai sejak bebrapa hari sebelumnya dengan berbagai tahapan antaralain pendaftaran dan verifikasi berkas calon, debat kandidat, serta kampanye terbuka yang dilakukan oleh masingmasing kandidat. Wn


Media

Tadulako

Ucapan Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

17

1 Syawal 1437 H

Program Pascasarjana Universitas Tadulako,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako,

Direktur, Prof. Dr. Ir. Fathurrahman, MP.

Dekan, Dr. Slamet Riyadi, M.Si.

Dekan, Dr. Muhammad Rusyidi H. M.Si.

Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Tadulako,

Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako,

Fakultas Teknik Universitas Tadulako,

Ketua, Prof. Dr. Anhulaila M. P, SE. MS

Dekan, Dr. Ir. Hamzari, M.Sc.

Dekan, Dr. Amar, ST. MT.

1 Syawal 1437 H

1 Syawal 1437 H

1 Syawal 1437 H

1 Syawal 1437 H

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako,

Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako,

Fakultas Hukum Universitas Tadulako,

Dekan, dr. Muh. Mansyur Romi, SU PA (K)

Dekan, Prof. Dr. Muslimin, SE, MM.

Dekan, Dr. Johnny Salam, SH,MH.


18

Ucapan

Edisi 72 Juni 2016

Media

Tahun ke 4

1 Syawal 1437 H

1 Syawal 1437 H

Tadulako

1 Syawal 1437 H

International Office Universitas Tadulako,

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tadulako

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Tadulako

Kepala, Prof. Ir. Prasetyo, M.Sc Ph.D

Ketua, Ir. Donny M. Mangitung, M.Sc. Ph.D.

Ketua, Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si.

1 Syawal 1437 H

1 Syawal 1437 H

1 Syawal 1437 H

Media Center Universitas Tadulako,

Unit Layanan Pengadaan Universitas Tadulako

UPT Perpustakaan Universitas Tadulako,

Kepala, Syahrul Ulum, S.Si, M.Si, Ph.D

Kepala, H. Muhammad Kamal, SE.

Kepala, Prof. Dr. Damry HB, M.Sc.Agr., Ph.D

UPT Sumber Daya Hayati Sulawesi Universitas Tadulako,

UPT Laboratorium Dasar Universitas Tadulako

UPT Natalita Universitas Tadulako,

Kepala, Dr. Ir. Hj. Wardah, M.F.Sc

Kepala, Prof. Dr. H. Mappiratu, MS.

Kepala, Dr. Ir. H. Ramlan, MP


Media

Tadulako

Cerpen Edisi 72 Juni 2016

Tahun ke 4

19

“Makna Ramadhan” By. Shirina Athifa

Ramadhan kali ini terasa berbeda. Setidaknya itulah yang Titin rasakan. Pelan air matanya tumpah di ujung mata. Sementara mukenanya sudah basah sejak tadi. Bolak-balik mulutnya merapal doa di ujung sajadah, sementara hatinya bergeming membisikan kerinduan yang dalam. Segar terbasuh diingatannya kilasan-kilasan perjalanan hidupnya sedari kecil. Bagaimana papa dan mama begitu memanjakannya. Beribu momen bahagia menghambur dalam ruang pikirnya. Namun tak satupun dari momen bahagia itu yang setidaknya menggariskan senyum di bibirnya. Alih-alih senyum, air mata semakin deras susul menyusul menyesaki kelopak matanya. “Ya Rabb, titip rindu untuk mama dan papa.” Isaknya tertahan di ujung doa. Khusuk ia menutup doanya dengan surat alfatihah. semoga Allah memeluk erat-erat kedua mama dan papa di sana. Pintanya dalam hati. Belum lagi selesai ia melipat mukenanya. Suara gaduh dan beberapa kalimat tak enak sudah menghantam gendang telinganya. “Kamu itu ya Mas, nggak pernah sadar-sadar. Dari mana aja kamu baru pulang sekarang? Kenapa hanya pergi seminggu? Kenapa sekalian nggak usah pulangpulang?” Meski sudah kerap kali mendengar. Titin tetap saja terkaget-kaget dengan suara kakak iparnya yang demikian keras. Ia yakin, tetangga kompleks tak mungkin untuk tak mendengar suara kakak iparnya. Apalagi ia yang tinggal serumah. Cepat ia melipat mukena untuk segera keluar kamar. “Mungkin memang aku nggak seharusnya pulang.” Suara Eko tak kalah gusarnya. “Kalau begitu ceraikan aku!” “Astagfirullah mbak. Kasian Raka.” Titin mencoba menengahi. “Tapi Masmu ini sudah keterlaluan, Tin. Kamu liat sendiri kelakuannya.” Titin tahu. Tak ada gunanya mengajak mereka bicara disaat keduanya sedang dikuasai amarah. “Mas Eko, lebih baik Mas pergi dululah. Bawa Raka jalan-jalan. Tolong...” Eko masih diam beberapa saat sebelum pergi ke k a m a r Raka. Menggendongnya, dan pergi entah kemana. Hati Titin pedih melihat tatapan Raka dalam gendongan ayahnya. Jelas ada luka yang sengaja anak kecil itu pendam. Luka karena menyaksikan kedua orang yang ia sayangi saling memebenci. Hanya air mata yang terus berjatuhan di pipi gembilnya. Tak bersuara. Mungkin ketakutan telah merenggut suara tangis bocah TK itu. Sepeninggal Eko, Ratih terisak-isak sampai berlutut di lantai. Ia tahu, perkawinannya sudah tak mungkin diselamatkan lagi. “Tin, aku sudah nggak mampu sama-sama dengan Masmu lagi.” “Kasian Raka mbak.” “Aku sudah berusaha, Tin. Tapi Masmu sama skali nggak berubah. Percuma juga aku sama-sama dengan dia kalau kenyataannya dia lebih

banyak nggak sama aku dan anaknya di rumah ini. Raka pasti lama kelamaan akan ngerti dan nerima. Ketimbang dia selalu dengar aku sama Masmu berantem. Ini jalan terbaik, Tin.” “Mbak yakin ini sudah terbaik juga untuk Raka. Atau jangan-jangan Mbak hanya mengambil kesimpulan atas perasaan Mbak sendiri. Aku yakin ya Mbak, nggak ada satu anakpun di dunia ini yang mau melihat orang tuanya bercerai. Apalagi masih sekecil Raka mbak. Tenangkan dulu pikirannya Mbak.” “Aku nggak tahu jalan apa lagi yang harus aku tempuh kalau semua jalan rasanya sudah buntu, Tin.” Bergetar suara Ratih. Tampak ia telah pasrah pada keadaan yang akan menimpa keluarga kecilnya. “Aku ini hanya adik, Mbak. Pun belum berumah tangga. Tapi aku nggak pernah rela kalau kedua orang tuaku bercerai. Aku rasa begitupun dengan mbak.” Ratih terdiam. Badannya terguncang-guncang karena tangis yang hebat. “Mbak tahukan kedua orang tuaku dan mas eko sudah berpulang. Dan ini lebaran pertama tanpa mereka. Rasanya sakit Mbak. Sakit saat tahu bahwa mereka sudah nggak ada lagi. Aku sudah nggak bisa merasakan kasih sayang mereka, melihat mereka bersama. Sudah nggak mungkin bisa Mbak. Kalau Mbak memilih perceraian, artinya Mbak juga akan membuat Raka kehilangan salah satu kasih sayang dari kalian bahkan mungkin ia merasa tidak mendapat kasih sayang yang sama seperti sebelumnya. Karena dia nggak mungkin lagi bisa liat orang tuanya bersama.” Ratih tergugu. Didengarnya baik-baik kalimat dari adik iparnya. Sebenarnya apa yang membuatnya sedemikian bertahan hingga kini kalau bukan anaknya. Raka. Haruskah ia menyerah? “Bagiku ramadhan itu adalah saat semua keluarga bisa berkumpul dan bersatu Mbak. Walaupun mustahil untuk membuat mama dan papa ada kembali. Aku tetap ingin berkumpul dengan keluargaku, yaitu Mas Eko dan Mbak Ratih. Semoga Mbak dan Mas Eko juga bisa menemukan makna ramadhan kali ini.” Titin memeluk kakak iparnya erat-erat. Ia bisa merasakan pergulatan batin yang kakak iparnya rasakan. Ia tahu, begitu beratnya masalah yang harus kakak iparnya hadapi. “Mbak sudah sholat ashar? Kalo belum, ayo kita sholat dulu. Semoga Allah memberi petunjuk pada hati yang selalu bersabar.” Ratih hanya mengangguk lemah. Mengiyakan dan mengikuti ajakan adik iparnya. *** Eko dan Raka baru pulang saat Titin dan Ratih selesai sholat tarwih. Sengaja Titin meminta Mbak Ratih untuk segera menidurkan Raka. Ia ingin bicara pada kakaknya. “Mas, mama sama papa udah nggak ada. Tapi kok perlakuan mas malah makin kayak gini sih sama Mbak Ratih dan Raka.”

“Tin, kamu nggak usah ikut campur masalah keluargaku ya. Aku masih bisa menyelesaikannya sendiri.” “Dengan cara apa mas? Cerai? Nunggu Mbak Ratih benar-benar nggak sanggup menghadapi kelakuan Mas terus menguguat cerai? Dari awal puasa aku di sini. Aku ngelitin gimana Mas Eko selalu berantem dengan Mbak Ratih, tapi aku diam Mas. Aku nggak mau ikut campur. Hanya ini sudah keterlaluan dan aku nggak mau liat Mas Eko cerai sama Mbak Ratih.” “Aku tahu mana yang terbaik buat keluargaku.” “Kalau Mas tahu, nggak mungkin Mbak Ratih samapi harus minta cerai segala. Kalau Mas tahu, harusnya Mas berubah. Mas kemana aja sih selama ini. Jarang pulang ke rumah. Kalau ditanya selalu marahmarah. Bahkan nggak pernah ngasih Mbak Ratih uang untuk kebutuhan rumah tangga. Apa yang Mas lakukan di luar sana?” Eko hanya diam. Jelas ia merasa marah karena harus disudutkan dengan oleh adiknya sendiri. Sementara Titin sendiri rasanya hampir hilang kesabaran menghadapi kakaknya. “Entah apapun yang Mas lakukan di luar sana. Berhentilah Mas. Kembali sama keluarga. Mas tega ya menelantarkan istri dan anak, Mas. Setidaknya Mas ingatlah sama Raka. Dia butuh ayahnya ada di rumah. Aku yakin, mama sama papa nggak akan senang dengan Mas begini.” “Jangan bawa-bawa mama dan papa.” Suara eko melunak. Titin tahu, kepergian mama dan papa yang tibatiba setahun lalu telah memukul batin mereka berdua. “Mas, belum terlambat untuk memperbaiki semuanya. Aku yakin Mbak Ratih nggak benar-benar ingin bercerai dari Mas. Asal Mas berubah. Setidaknya demi Raka, kalau hati Mas sudah terlalu keras. Ingatkan mama dan papa nggak pernah sekalipun berantem di depan kita. Sampai Allah sama-sama memanggil mereka.” Mata Titin mulai berkaca-kaca. Ia ingat bagaimana ayah dan ibunya saling menyayangi. Memberi pelajaran-pelajaran hidup yang berharga. Lebih dari itu semua, ia rindu rangkulan hangat ayah ibunya. “Aku rindu papa mama, Mas.” Tumpah juga tangis di kelopak mata Titin. Eko seakan baru tersadar, apa yang dikatakan adiknya benar. Ia tak pernah melihat ayah ibunya berseteru di depan ia maupun adiknya. Melihat Titin menangis, ia akhirnya benar-benar sadar bahwa mereka telah yatim piatu. Keluarga yang mereka punya hanyalah apa yang ada di rumahnya. Istri, anak dan adiknya. Betapa butanya ia selama ini. Segera ia memeluk adiknya. Kerinduan yang sama, cepat menjalar kehatinya. Rindu akan keluarga yang lengkap. Eko pada akhirnya menemukan makna ramadhan bagi dirinya. Ramadhan bukan sekedar berkumpul bersama. Lebih dari itu, sejauh mana makna keluarga bagi diri. Kembali fitri dengan tujuan yang sejati. Dimanapun, saat lebaran tiba. Tak pelak air mata akan berguguran dengan sendirinya mengingat orang-orang tersayang yang lebih dulu telah berpulang. Apa makna lebaran menurut kamu?


Universitas Ta d u l a ko

Segenap Civitas Akademika Universitas Tadulako Mengucapkan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.