Media Tadulako Edisi 106 April 2019

Page 1

106 APRIL

2019

Tahun Ke 76

Visi

Universitas Tadulako

Misi

Pada tahun 2020, Unggul dalam Pengabdian kepada Masyarakat melalui pengembangan Pendidikan dan Penelitian.

Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu, modern, dan relevandengan kebutuhan pembangunan bangsa; Meningkatkan penyelenggaraan penelitian yang bermutu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang diabdikan bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan; Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat; dan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kerja sama dengan pihak lain yangsaling menguntungkan, tanpa adanya ikatan oleh haluan politik,kepercayaan, dan agama.

Sekdaprov Hidayat Lamakarate

Raih Gelar Doktor Ilmu Sosial Predikat Cumlaude


1

Suara Redaksi

Edisi 104 Februari 2019 - Tahun ke 7

Edisi 101 November

Editorial

2018 - Tahun ke 6

Desain & Layout : Andi Sarif S.Ak / MT Foto Sampul : Riyan Muhamad L Djalalembah S.Ak /HUMAS UNTAD

https://issuu.com/mediatadulako

Pesta demokrasi 5 tahunan usai sudah.

ko

dula

ia Ta

Med

Pengantar Redaksi

Pemilu paling menegangkan akhirnya usai sudah. Debat-debat soal kandidat calon presiden dan wakil presiden juga harus berakhir di bilik suara. Semuanya selesai setelah kita kembali dari TPS tempat kita memberikan suara. Setelah 17 April kemarin, jalinan pertemanan kita sudah harus pulih kembali pasca suasana politik yang sempat meretakan sendi-sendi kebersamaan. Dan semoga, saat media ini tiba di hadapan pembaca, suasana kebangsaan kita kembali seperti semula. Proses politik 5 tahunan ini memang telah merebut banyak hal dari kita, ia merampas wacana-wacana lain yang mestinya juga relevan untuk kita bincangkan, resonansi politik memang lebih besar ketimbang isu-isu lain. Ya‌politik memang telah merampas banyak hal, jangan sampai ia juga ikut merampas kebersamaan kita sebagai warga Indonesia. Cukup sudah ia mengambil banyak perhatian kita belakangan ini.

Lepas dari hingar bingar politik, kampus Tadulako juga terus berjalan memastikan proses persiapan pemimpin masa depan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Hal itu terlihat dari ragam aktivitas yang kami rangkum dalam sejumlah berita di media kampus ini. Satu dari bukti bahwa Universitas Tadulako terus memproses anak-anak muda masa depan dapat dilihat dari apa yang dilakukan oleh Andre Saputra dan teman-temannya yang berhasil menemukan metode pengendalian penyakit endemic lewat pemodelan matematika. Kabar penemuan mereka dapat bapak/ibu lihat dalam rubriK dialog akademik edisi kali ini. Akhirnya, dari bulan April yang istimewa ini, kami menyampaikan selamat menikmati karya jurnalis-jurnalis muda Tadulako. Semoga apa yang kami sampaikan dapat menjadi menu inspirasi bapak/ibu civitas akademika Universitas Tadulako. Salam‌.!!!

Masa-masa yang menguras energI dan

Anak-anak muda itu datang dengan inovasi

emosi bangsa ini telah berakhir di bilik

baru, mereka mendobrak pakem-pakem

suara. Sekat pemisah yang sempat tercipta

lama yang membuat kita jengah pada

sebab perbedaan pandangan politik sudah

aktivitas politik. Nantinya, pada sepuluh

harus berakhir saat kita menentukan

tahun ke depan kita berharap mereka inilah

pilihan di TPS masing-masing. Siapa pun

yang akan memegang kemudi Indonesia

yang terpilih berdasarkan hasil keputusan

selanjutnya.

KPU, bangsa ini harus tetap menjadi

mediatadulako @media_tadulako Media Tadulako

Pun demikian, integritas, karya, juga

bangsa pemenang. Pemilu tetap bergulir di

langkah nyata anak-anak muda ini masih

setiap lima tahun sekali, tapi persaudaraan

perlu kita buktikan di 5 tahun mendatang.

kita sebagai anak bangsa mesti abadi

Masyarakat Indonesia akan sama-sama

hingga berkalang tanah nanti. Pemilu 2019 yang baru saja

menilai, apakah kita dapat menitip harapan bangsa ini di pundak mereka,

berlangsung tidak hanya tentang siapa

ataukah mereka hanya merupakan

yang pada akhirnya terpilih menjadi

regenerasi dari politisi-politisi lama yang

pemimpin negeri ini untuk 5 tahun

melacurkan nama baiknya demi

mendatang, tidak juga sekadar siapa-siapa

segenggam rupiah yang remeh temeh itu.

senator yang mewakili suara rakyat di

Universitas sebagai tempat yang

parlemen ke depan, lebih dari itu, pemilu

melahirkan stok generasi masa depan,

kali ini juga tentang partisipasi kaum

perlu memastikan sistem yang berlangsung

milenial yang cukup signifikan menentukan

di dalamnya mendukung hadirnya anak-

hasil.

anak muda yang mandiri, kreatif, juga kritis

Hasil Survey Lembaga Ilmu

pada situasi sosial yang terjadi di

Pengetahuan Indonesia (LIPI)

sekitarnya. Ya‌anak-anak muda tipe

menyebutkan, 40 persen suara pemilu 2019

begini tidak lahir dari lingkungan kelas dan

ini didominasi oleh suara milenial. Kaum

kos, mereka muncul dari pengalaman-

muda dalam pemilu kali ini tidak hanya

demi-pegalaman, hadir dari mesin-mesin

pasif menjadi bagian dari objek mendulang

kelembagaan yang dinamis membetuk

suara, dalam pemilu kali ini kita juga

karakter-karakter pemimpin.

melihat hadirnya politisi-politisi muda yang

Kampus mesti memastikan pada

tampil di kancah nasional. Mereka datang

seluruh masyarakat Indonesia, bahwa

membawa harapan akan keberlangsungan

tempat ini tidak pernah berhenti

politik Indonesia ke depan.

memprduksi pemimpin Indonesia. Karena

Maraknya partisipasi anak-anak muda

Visit Us

yang senatiasa perlu dijaga dan dirawat.

adalah investasi masa depan bangsa ini

pada tempat inilah, segenap harapan bangsa ke depan sedang dititipkan.

Pembina: Rektor Universitas Tadulako. Pengarah: Prof. Dr. Sutarman Yodo, SH.,MH., Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP., Prof. Dr.H. Jayani Nurdin, SE.,M.Si Prof. Dra. Mery Napitupulu, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir.H. Andi Lagaligo Amar, M.sc.Agr.,Ph.D Pimpinan Umum/Penanggungjawab: Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si. Dewan Redaksi: Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir, SE., MS., Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si., Dr. Arianto, M.Si., Dr. Ridwan Tahir, SH., MH., Takbir Launtina, S.Sos., Pemimpin Redaksi: Andi Akifah, S.Sos., M.ICT., Wakil Pemimpin Redaksi: Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd Redaktur Rubrik: Drs. Samsumarlin, M.Si, Isrun, SP., MP., Akhmad Usmar, S.Sos, Editor : Ary Fahry S.Ikom Redaktur Pelaksana: Ikerniaty Sandili, S.Ikom. Layouter: Andi Sarif S.Ak Reporter: Vivi Sasmita S.Si, Ahmad Fauzan T, Adrian Christianto Katili, Minda, Nabila, Rijal Rahim Distributor: Ahmad Fauzan Kesekretariatan: Drs. Sammen, M.Pd., Alamat Redaksi: Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Lt. 1 Nomor 112 Gedung Rektorat Universitas Tadulako. Fanpage FB: Media Tadulako Twitter: @mediatadulako Instagram : Mediatadulako

inform, inspire, and educate


2

Profil

Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Le Anh Thu, S.I.Kom “Ingin Studi Magister di Indonesia” begitu, menggunakan bahasa Indonesia. Tapi akhirnya

dan membuat orangtuanya bangga.

Le Anh Thu, nama lengkapnya. Perempuan yang menghabiskan waktu hampir empat tahun lamanya di Indonesia, Kota Palu khususnya. Le Anh Thu yang akrab dipanggil Juni lahir dan tinggal di Kota Hanoi, Ibu Kota Negara Vietnam, pada 24 tahun lalu, tepat 09 Oktober 1995.

(bapak) dan Nguyen T. Thu Huong (ibu), berkisah tentang

saya dapatkan. Sebenarnya saya sudah menyusun proposal

Anak tunggal tersebut menginjakkan kaki pertama kali

pilihannya jauh dari orang tua, dan memilih Kota Palu

sejak tahun yang lalu, dan siap diuji saat bulan September.

mampu saya atasi dengan terus berada dekat dengan temanteman, agar mudah mempelajari dan mengerti

bahasa

Pe m i l i k m o t t o h i d u p , y o u o n l y l i v e o n c e , menyelesaikan pendidikannya dengan

Indonesia,” ungkap Juni, yang dapat dijadikan tips bagi

mempertanggungjawabkan Tugas Akhirnya yang berjudul

mahasiswa asing lainnya untuk beradaptasi di lingkungan

“Aktivitas Promosi Kebudayaan Indonesia Pada Kedutaan

baru.

Besar RI di Vietnam”. Putri semata wayang dari pasangan Le Hoang Dat

“Ketika menyusun tugas akhir, banyak kesulitan yang

di lembah Palu ini, ketika melanjutkan Pendidikan Tingginya,

sebagai destinasinya belajar banyak hal. Ia bertutur, ada dua

Tapi karena ada musibah, kami mahsiswa asing langsung

strata 1 di Untad. ia bersama beberapa mahasiswa asal

beasiswa yang ada Vietnam secara umum, yakni Pertukaran

balik ke negara masing-masing dan lama lagi baru kembali ke

Vietnam lainnya, dijemput dengan udara panas Kota Palu.

Mahasiswa yang hanya beberapa bulan saja. Pertukaran

Indonesia. Dan karena lama kami libur, banyak yang sudah

Suhu panas di Kota Palu, bagi gadis dengan potongan rambut

mahasiswa hanya bertukar pengalaman kuliah diantara dua

saya lupa. Karenanya saya belajar lagi, membaca lagi, dan

yang pendek tersebut, menjadi hal pertama yang ia temui.

negara. Sedangkan beasiswa lainnya adalah beasiswa penuh

belajar dari banyak media. Selain itu, saya dibantu banyak

Di Hanoi, dengan aksen bahasa Indonesia yang sedikit

selama empat tahun. Beasiswa yang ia ikuti adalah beasiswa

oleh dosen baik itu dosen FISIP maupun dosen Ilmu

kaku, Juni menjelaskan, bahwa negaranya memiliki fitur

penuh yang diberikan Bank Nasional Indonesia (BNI), dari

Komunikasi, terlebih dosen pembimbing saya.”

iklim yang lembab subtropika. Jika musim panas, udaranya

Kedutaan Besar Vietnam.

sangat panas dan lembab. Sementara musim dingin

Setelah melewati tes dan seleksi, Juni lulus dan

Pasca menyelesaikan studinya dan diwisuda, Juni memiliki banyak harapan. Diantaranya ia berharap segera

berlangsung lebih cepat dan relatif kering. Sedangkan musim

diterima di Universitas Tadulako (Untad), Program Studi S1

memperoleh pekerjaan terkait bahasa Indonesia ataupun

semi, memperoleh curah hujan yang sedikit.

Ilmu Komunikasi. Sebelum mengetahui kampus tempatnya

Ilmu komunikasi. Lebih spesifik ia ingin menjadi wartawan,

“Kesan pertama ketika menginjakkan kaki di Palu

belajar, ia hanya tahu sedikit saja hal-hal berkaitan dengan

broadcaster, atau profesi-profesi lain yang beririsan

adalah cuaca. Saat keluar bandara, kami merasa panas sekali

Indonesia, misalnya Indonesia adalah negara dengan

langsung dengan disiplin ilmunya. Ia juga ingin bekerja di

walaupun saat itu sudah malam. Sebenarnya saya tidak

mayoritas beragama Islam, dan Ibu Kota Negara Kesatuan

Kedutaan Besar, untuk menjalin hubungan antara Vietnam

kaget, karena di Vietnam juga panas saat musim panas.

Republik Indonesia adalah Jakarta, juga tentang Bali. Selain

dengan Indonesia.

Namun hanya ketika musim panas saja. Sedangkan di Palu,

tiga hal itu, ia sama sekali tidak tahu, termasuk wilayah-

Selain pekerjaan, ia ingin berkunjung lagi ke Indonesia

panasnya setiap hari, kecuali lagi hujan. Itu pun kalau hujan,

wilayah dan pulau-pulaunya. Barulah ketika nama Untad,

dengan waktu yang lama. Misalnya melanjutkan

kadang-kadang juga tetap berasa panas,” kenangnya sambil

sebagai Perguruan Tinggi ternama di Sulawesi Tengah

magisternya, dan menjadi mahasiswa S2, di Jawa. Ia ingin

tersenyum. Juni yang memperoleh gelar di bidang sosial, yakni

(Sulteng), ia ketahui, ia mulai mencari tahu tentang Untad,

mengeksplore Indonesia lagi dari wilayah Jawa.

dan Palu.

Menghirup udara kota kelahirannya, Juni kini

sarjana Ilmu Komunikasi dengan lama masa studi 3 tahun

“Ketika saya memperoleh beasiswa, dan tahu kampus

lebih, juga mempersoalkan makanan di Kota Palu. Di awal-

saya di Untad, baru saya mencari tahu tentang Sulawesi

seringkali merindukan

awal kedatangannya, Juni susah beradaptasi dengan

Tengah. Bagaimana culturenya, bagaimana keadaaannya, di

Kota Palu. Ia mengaku

makanan. Karena menurutnya, makanan di tanah Kaili ini

mana Untad, dan lain-lainnya. Sehingga saya memilih ambil

telah jatuh cinta dengan

lumayan pedas, dan seringkali membuatnya sakit perut

beasiswa ini. Karena di Palu berbeda dengan kota-kota

kota kecil yang telah

setelah makan. Namun, akunya, ia mulai terbiasa dengan

lainnya. Dan saya suka belajar sesuatu yang baru dengan

menjadikan dirinya bersikap

bumbu pedas tersebut. Bahkan ia akhirnya menyukai bakso,

suasana yang berbeda. Karena sebenarnya, ada juga

lebih dewasa. Selain itu,

somai, kaledo, ayam goreng, dan masakan lainnya dengan

beasiswa di kota-kota besar lainnya. Tetapi Saya pikir kalau

ia juga merindukan

bumbu pedas. Ia juga mengatakan di Palu, banyak terdapat

di kota model seperti Jakarta, Singapura, Kuala lumpur,

orang-orang di Palu.

penjual gorengan. Hal tersulit yang ia lalui di kota kelor ini, adalah

suasana perkotaan tidaklah jauh berbeda dengan suasana

“Dari dulu hingga

kota pada umumnya.”

saat ini, saya

bahasa. Ia yang kesusahan menggunakan bahasa Indonesia

Ia yang bercita-cita menjadi seorang Diplomat, sangat

sayang dengan

jelas saja membuatnya sedikit bekerja keras untuk

bersyukur memiliki orangtua yang begitu mendukung segala

teman-teman di

beradaptasi. Ia bahkan hampir stress, karena sulit berbahasa

keputusan yang ia ambil, meskipun sebagai orangtua pada

Palu. Karena di

Indonesia adalah titik terendahnya sejauh usianya kini.

umumnya yang khawatir pada anak mereka. Akan tetapi

sana semua orang

Karena kesulitan berbahasa Indonesia, membuatnya tidak

mereka menginginkan Juni mandiri, sehingga menghargai

sangat baik hati, dan

hanya kesulitan bersosialisasi di lingkungan kampus,

dan mendukung keputusan Juni untuk merantau dengan

membantu perkuliahan

melainkan juga bersosialisasi dengan masyarakat. Karena

berbagai pesan-pesan.Tetapi berbeda, ketika Juni kembali

juga kehidupan saya

terkendala bahasa tersebut, di tahun pertama juga, nilai

ke Vietnam saat gempa melanda Kota Palu pada 28

selama di Palu. Hingga

akademiknya terbilang rendah.

September 2018. Orangtuanya tidak mengizinkan ia kembali

saat ini saya sangat

“Setiap orang pasti pernah merasa stress banget.

ke Palu dan menyelesaikan kuliahnya.

merindukan Kota Palu,

Apalagi kalau untuk orang asing seperti saya, yang tinggal

Juni yang memiliki hobi berbeda pada umumnya, yakni

dan kawan-kawan di

sendiri. Saya merasa stress itu ketika masih awal-awal

belajar, belajar apa saja yang membuatnya tertarik,

sana,” tuturnya dengan

kuliah, karena terkendala bahasa. Dosen-dosen mengajar

akhirnya mampu mengantongi restu orangtuanya untuk

tarikan napas yang agak

menggunakan bahasa Indonesia, teman-teman juga

kedua kalinya. Ia yang juga menyukai hal-hal yang

panjang.

berbicara dengan bahsa Indonesia, dan lingkungan juga

berhubungan dengan seni, akhirnya menyelesaikan S1 nya,

Le Anh Thu, S.I.Kom


Liputan Khusus Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

3

Sekdaprov Hidayat Lamakarate

Raih Gelar Doktor Ilmu Sosial Predikat Cumlaude Selasa (12/03) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sekdaprov Sulteng), Dr H Mohamad Hidayat Lamakarate MSi, resmi menyandang gelar Doktor dalam Ilmu Sosial Bidang Adminstrasi Publik. Gelar tersebut ia peroleh setelah menyelesaikan ujian terbuka di Gedung Media Center Universitas Tadulako (Untad), dengan judul disertasi: “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Aparatur di Lingkungan Provinsi Sulawesi Tengah”. Dr Hidayat mendapatkan predikat cumlaude dengan nilai disertasi 89,83 dengan Indeks Prestasi (IP) 3,95 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98. Dalam pemaparan Disertasinya, Hidayat Lamakarate menjelaskan bahwa dalam sebuah institusi maupun organisasi harus memiliki pemimpin yang kuat. Selain itu, sebuah institusi harus memiliki aparatur yang bekerja dengan baik agar unsur pemerintahan dapat berjalan dengan efisien . “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja aparatur yaitu faktor kepemimpinan transformasional, motivasi kerja, dan pendidikan secara parsial maupun stimultan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja aparatur di lingkungan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah,” jelasnya di

hadapan tim penguji dan penonton. Dalam kesempatan yang sama, Dr Hidayat Lamakarate menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orang tuanya yang telah membesarkannya sehingga beliau mampu menempu pendidikan hingga ke jenjang pendidikan S3. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Drs H Longki Djanggola, Istrinya, Hj Winiar Ratana Kamdani SE dan anak-anaknya. “Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung saya terutama kepada kedua orang tua saya, kepada istri dan anak-anak saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya dan kepada bapak Gubenur Drs H Longki Djanggola yang sudah memberikan kesempatan kepada saya dalam menempuh pendidikan,” tuturnya. Dalam akhir penjelasannya, Hidayat Lamakarate juga memberikan motivasi kepada rekanrekan seangkatannya agar mempergunakan waktu sebaikbaiknya dalam menyelesaikan proses program studi Doktoral Ilmu sosial. “Buat rekan-rekan saya kiranya bisa cepat-cepat menyelesaikan studi Doktoral, dan tidak menyia-nyiakan waktu dengan beralasan tidak ada waktu luang. Harusnya bagaimana caranya agar dapat meluangkan waktu dalam menyelesaikan pendidikan,” sambung beliau. Sekdaprov mengungkapkan kalau dalam masa studinya beliau selalu termotivasi dan teringat oleh pesan dari Almarhum Ayahandanya H Baso

Lamakarate. “Ayah saya selalu berpesan, biarlah dirinya saja yang hanya merasakan pendidikan pada tingkat sarjana muda, yang penting anakanaknya harus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” tuturnya. Dalam sidang Disertasinya, hadir Prof Dr Ir Alam Anshary MSi sebagai pemimpin sidang, Dr Nawawi Natsir MSi (Sekretaris), Dr Muhammad Nur Ali MSi (Promotor Internal), Prof Dr KH Z a i n a l A b i d i n M A g ( Pr o m o t o r Eksternal) serta Tim Promotor Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS dan Tim Oponen Dr Abdul Rivai MSi. Promotor Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS dalam pengarahannya mengungkapkan selama proses studi berlangsung H Hidayat Lamakarate mampu memposisikan diri sebagai mahasiswa baik itu dalam perkuliahan, pengurusan proposal dan ujian semuanya dilakukan dengan baik sesuai petunjuk dari dosen. “Sepengetahuan tim promotor Selama melakukan interaksi, baik interaksi sosial maupun akademik hidayat mampu memposisikan diri sebagai mahasiswa sejati, beliau sangat menaati aturan-aturan akademik,” jelas Prof Basir. Prof Basir Cyio juga menuturkan kalau selama proses Disertasi, Dr Hidayat Masih berkenan mendengarkan masukan-masukan dari akademisi yang mengawal Disertasi beliau. “Selama proses disertasi beliau

Ket. Foto: Sekdaprov Moh Hidayat Lamakarate dalam sidang ujian (foto: Adrian/MT)

selalu berkenan dalam menerima masukan-masukan dari akademisi, dan saya yakin selama sidang berlangsung pak Hidayat Lamakarate sangat memahami betul disertasi yang dibawakannya,” sambungnya. Sebagai salah satu bentuk kepemimpinan transformasional, Promotor Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS juga menyampaikan, bahwa seorang birokrat yang memiliki ilmu kepemimpinan dan berpendidikan tinggi harus berbeda dengan Doktoral lainnya. “Harus ada yang menjadi pembeda, dan mengalami perubahan yang positif. Kalau tidak ada perubahan berarti belum berhasil sabagai seorang pemimpin yang memiliki pendidikan tinggi,” pungkas Prof Basir. Dilansir dari Humas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Moh Hidayat Lamakarate lahir di Palu pada tanggal 8 Oktober 1970, dan mengemban karir di dunia birokrasi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Golongan IIA, dan saat ini mencapai puncak karir PNS di pemerintahan daerah sebagai sekedaprov Sulawesi Tengah. Dr Hidayat meniti karir di Pemerintahan Kota Palu mulai dari jabatan camat, sekretaris DPRD, kemudian menjabat pelaksana tugas Bupati Banggai Laut dan pelaksana tugas Wali Kota Palu hingga akhirnya menjadi staf ahli gubernur kemudian mencapai puncak karir tertinngi birokrasi selaku Sekdaprov dalam setahun terakhir. Adr


Opini Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

4

Oleh: Annisa Mauizhoh* PHP alias Pemberi Harapan Palsu, tentu

j u g a

orang lapangan atau sebaliknya, orang yang

bukan kata yang baru bagi kita. Akhir-akhir ini

berkutat dengan laporan-laporan dalam ruang

termas

entah sejak kapan tepatnya kata PHP familiar

kerja. Ada titik jenuh dan bosan dengan

uk salah

di telinga kita, dan kita turut berinteraksi aktif

pekerjaan yang sedang digeluti. Tipikal orang-

satu alasan

dengan kata itu. PHP tidak hanya menyerang

orang seperti ini dapat dikatakan orang-orang

hubungan asmara seseorang, tapi juga

yang tidak menyenangi dunia kerja yang

disemua lini. Masa? Coba kita urai sedikit saja.

formal.

Kita pasti pernah menyepakati sebuah

Kedua, Gaji yang kecil. Pada beberapa

k

i

t

a

memilih tidak berta sikap sepe

nggungjawab. Sikapr t i i n i a k h i r n y a

janji, rapat kerja misalnya. Alih-alih setengah

instansi (selain instansi pemerintahan),

membenturkan sikap profesionalisme. Ketika

dari anggota komunitas yang datang, satu pun

sistem honorarium ditetapkan berdasarkan

kita mengalami hal-hal di atas, atasan pasti

tidak ada. Dan hanya ada beberapa yang

kesepakatan dan penilaian kinerja. Ya kalau

akan menegur. Ketika atasan menegur, kita

konfirmasi tidak hadir dengan alasan tidak

kita kerjanya leha-leha, lucu dong kalo

yang merajuk. Lalu jadilah menghilang dari

mengharapkan gaji yang tinggi? Wong

peredaran, dan meninggalkan selamanya

Atau pernah tidak kita membuat janji

kerjanya asalan. Ini adalah orang-orang yang

tangung jawab.

k e t e m u m i t r a , t e r u s t i b a - t i b a m i t r a

orientasi tujuan kerjanya adalah upah, tanpa

jelas dan receh dibandingkan rapat kerja.

PHP, kita sedang membuat banyak jalan.

membatalkan pertemuan sepihak karena ada

memperhatikan suatu pekerjaan sesuai

M e n y a k i t i b a n y a k o r a n g - o r a n g , d a n

urusan lain. Parahnya pembatalan itu

dengan passion atau tidak. Kalau tidak sesuai,

m e n g g a m b a r k a n b a g a i m a n a k i t a

dilakukan mendadak dan sudah tiba saat

dan kita tidak punya keterampilan, ya pasti

sesungguhnya. PHP hanya dilakukan oleh

untuk bertemu, atau salah mitra lainnya sudah

apa yang dikerjakan akan blunder. Apalagi

orang-orang yang enggan bertanggungjawab.

menunggu. Kalau hanya persoalan romantisme

ditambah kalau dengan sifat kita yang pantoa.

M i s a l , L e l a k i y a n g t i d a k m a u

Jadinya tidak mau belajar.

bertanggungjawab dengan perempuannya,

hubungan asmara, itu sudah biasa. Kita tidak

Ketiga, tidak cocok dengan pimpinan.

begitu juga sebaliknya, kawan yang tidak ingin

perlu menjabarkannya. Tapi seberapa kesal

Pimpinan atau atasan biasanya punya

memenuhi janjinya, bahkan para intelek yang

kita dengan PHP yang sudah mengetuk pintu

pertimbangan-pertimbangan atau ide-ide.

menghianati profesionalitas.

organisasi, sudah bertamu pada hubungan-

Ada sejumlah sifat dan sikap atasan yang

Biasanya PHP sering dilanjutkan dengan

hubungan diplomatis, bahkan menghianati

kadang kita tidak cocok. Terus kalau tidak

sikap merajuk, profesionalitas, dan apatis. Di

teori-teori profesional dunia kerja. Ya, PHP sudah memasuki hingga dunia

cocok kita langsung memutuskan hubungan

dunia kerja, karyawan yang seperti ini akan

kerja sepihak? Tentu saja tidak bisa begitu ya.

cepat di depak. Habisnya seenaknya.

kerja. Jika dunia kerja adalah instansi

Itu namanya semaunya. Ada yang bilang

Sementara di dunia politik, apalagi musim

p e m e r i n t a h a n , s t a r t u p y a n g s u d a h

atasan suka “menekan�. Tidak peduli dengan

panas kampanye, PHP diwanti-wanti sebagai

berkembang baik, perusahaan-perusahaan

kondisi kita. Apalagi kalau bekerja dengan

ujung dari janji-janji yang dikoarkan. Lalu

yang profitnya setiap bulan ratusan juta, atau

sebuah lembaga atau instansi yang bekerja

setelah salah seorang politisi tepilih, rakyat

sebuah lembaga yang gaungnya besar,

dengan ketetapan waktu: disiplin dan deadline

merajuk, dan menuntut pemenuhan janji,

mungkin kita berpikir-pikir untuk menjadi

patut dipatuhi.

m e n u n t u t p u l a u n t u k p o l i t i s i y a n g

tersangka PHP. Karena instansi-instansi itu

Kadang kita yang suka menunda-nunda.

bersangkutan memenuhi janji. Kalau ternyata,

memberi kita ruang untuk mengejar dunia,

Hingga tiba pada deadline, lalu atasan menagih

protes kita diabaikan, maka pasti sikap apatis

mengapresiasi kita dengan memberikan upah

kerja kita, malah bilang atasan menekan.

akan muncul.

sesuai standar upah minimum. Tapi bagaimana dengan sebuah instansi a t a u l e m b a ga ya n g b e l u m s e te rke n a l perusahan-perusahaan lain? Bahkan baru

Sebaiknya kita perlu memahami dunia dan

PHP tidak mengenal kasta, tidak mengenal

sistem kerja. Biar kita bisa sama-sama saling

jabatan, bahkan yang paling mulia, tidak

menghargai.

mengenal ilmu. Orang-orang yang berilmu,

Kelima, seenaknya. Ini sebenarnya mirip-

yang biasanya ditinggikan derajatnya dari yang tidak berilmu, tidak berlaku secara teori.

mulai meniti karir, lalu kita terlibat di

mirip dengan yang keempat. Kita tidak ingin

dalamnya. Para pekerjanya atau karyawannya

bekerja kalau kita suka saja, terlebih pada

PHP tetap menyerang, akademisi, aktivis,

y a n a m p a k o g a h - o g a h a n . L a l u k i t a

lembaga yang tidak terikat. Segala bentuk

politisi, dan siapa pun.

memutuskan menghilang, tanpa kabar, dan

tanggung jawab pekerjaan akan jadinya

Lantas apa yang kita lakukan? Berdosakah

tidak peduli dengan tugas dan tanggung jawab

“bodoh amat�. Hal ini juga dapat kita temukan

jadi tersangka PHP? Secara dalil tidak ada PHP

kita. Kita menghilang- sebenarnya cara resign

pada sesama rekan kerja. Kita sudah

dikatakan dalam dalil-dalil Tuhan. PHP kalau

yang lebih licik- dan tidak ada konfirmasi, dan

m e ny u s u n j a dwa l , m e m b u a t re n c a n a

diartikan sebagai bohong atau berdusta jelas

pekerjaan mau tidak mau harus dikerjakan

moderasi, tapi hanya kita yang berusaha tepat

berdosa. Jadi secara tidak langsung kita

manajer atau bahkan pimpinan.

waktu. Sementara yang lain seenaknya. Di sini

sedang memanen dosa dalam segala bentuk

PHP semakin terang-terangan dan sengaja

PHP yang kita lakukan.

Pada beberapa kasus yang dialami oleh beberapa orang yang bekerja di perusahaan

dilakukan.

Berikut tips agar tidak menjadi tersangka

start up, Yayasan, dan komunitas, juga sebuah

Yang terakhir, tidak mau menerima

atau korban PHP. Pertama, pahami bahwa

lembaga pemberitaan. PHP terjadi karena

tantangan atau sama dengan terlalu nyaman

setiap orang memiliki kesibukan masing-

beberapa faktor diantaranya; pegawainya

bermain di zona nyaman. Saat awal bekerja

masing yang bisa jadi jauh lebih urgent dari

mulai malas, kedua gajinya kecil, ketiga tidak

kita begitu giat. Misal dalam ranah media. Tiga

kita. Kedua, PHP sama dengan pembohongan.

cocok dengan pemimpin, keempat seenaknya,

bulan pertama kita menjadi wartawan di

Ketiga bersikaplah profesional, keempat

kelima kedekatan, dan keenam tidak mau

rubrik A. dan selama tiga bulan itu kita sudah

bertanggungjawab atas segala perkataan dan

menerima tantangan. Kita akan bahas satu per

belajar dan sudah mahir bin lincah. Tapi saat

tindakan. Kelima, saling menekankan untuk

diminta untuk liputan lintas rubrik, banyak

menepati janji.

satu. Pertama, pegawai mulai malas. Ini berlaku kalau kita sudah bekerja dengan waktu yang

yang ogah-ogahan. Ogah-ogahan itu lalu menjadi tidak mengirimkan tulisannya.

lama sampai 10 tahun bahkan lebih. Ada juga

Sebenarnya ada banyak yang bisa menjadi

karena karakter pegawainya yang bukan

pemicu. Kita tidak mau menerima tantangan,

Demikian, semoga kita semua tidak menjadi korban dan tersangka PHP yang menodai intelektualitas yang kita miliki. *) Nama pena


Dialog Akademik Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

5

Andre Saputra Paliling Palesa, Ipung Karini dan Farida

Temukan Metode Pengendalian Penyakit Endemik SULTENG, Melalui Pemodelan Matematika Andre Saputra Paliling Palesa, Ipung Karini dan Farida, menemukan metode dalam mengendalikan penyakit endemik di Sulawesi Tengah melalui permodelan matematika. Awalnya, penelitian mereka lakukan dalam rangka mengikuti lomba Karta Tulis Ilmiah, yakni Logika UI 2019. Dalam kompetisi tersebut, tim dari Universitas Tadulako (Untad) berhasil mengalahkan berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia, dan berhasil menuju ke babak final. Di babak inal, Andre, Ipung, dan Farida berhelat dengan para peneliti dari kampuskampus ternama di Indonesia, yakni Universitas Diponegoro dan Akademi Meteorologi dan Instrumen Bandung, dan keluar sebagai pemenang. Terkait penelitian anda, penyakit e n d e m i k a p a y a n g d a p a t dikendalikan melalui pemodelan matematika? Penelitian kami merupakan penelitian tentang penyakit endemik yang ada di Sulawesi Tengah, penyakit koinfeksi S ch i s t o s o m i a s i s d a n A s ca r i a s i s . Penyakit ini merupakan penyakit m e n u l a r y a n g m e n g a k i b a t k a n kematian di negara endemik penyakit ini. Di Indonesia, penyakit ini hanya ada di Sulawesi Tengah khususnya daerah dataran Lindu, Napu dan Besoa. Hal ini terkait dengan eksistensi dari host perantara bagi cacing penyebab penyakit ini yaitu keong Oncomelania hupensis lindoensis yang merupakan hewan endemik di daerah tersebut. Penyakit Schistosomiasis merupakan penyakit yang jika di Indonesia, hanya ditemukan di daerah lembah Napu. Penyakit tersebut sampai saat ini, hanya dapat diatasi dengan obat jenis p r a z i q u a n t e l s e b a g a i b e n t u k pengendaliannya. Jadi, kami mencoba membawa model penyebaran penyakit Schistosomiasis yang berkoinfeksi

dengan penyakit Ascariasis menjadi s i s t e m p e r s a m a a n d i f e r e n s i a l matematika. A p a k a h d e n g a n p e m o d a l a n matematika, penyakit tersebut dapat hilang? Dari model yang kami bangun, kami mencoba menyelesaikannya dan melakukan simulasi program dengan data-data informasi yang kami peroleh dari berbagai penelitian terdahulu. Hasil simulasi menunjukkan, bahwa penyakit tersebut tidak akan hilang di d a e r a h e n d e m i k , j i k a h a n y a menggunakan metode pengobatan Praziquantel saja. Sehingga, perlu ada bentuk upaya pengendalian penyakit lainnya. Mengapa mengambil tema tersebut? Kasus penyakit mematikan ini masih menjadi prioritas Pemerintah, terkait d a l a m p e n a n g a n a n d a n pengendaliannya. Berkaca dari Jepang yang berhasil mengendalikan penyakit seperti ini di negaranya, kami berpikir, mengapa tidak kalau dilakukan juga di I n d o n e s i a . J a d i , k a m i m e n c o b a mengkaji dan menjamin secara teoritik bagaimana tingkat keberhasilan dari bentuk pengendalian penyakit ini di Indonesia.

Bagaimana Cara kerja pemodelan matematika tersebut? Suatu permasalahan yang ada, kami modelkan dan membawanya ke dalam model matematika, dalam hal ini sistem persamaan diferensial, lalu menyelesaikan dan mencari solusi matematikanya. Dari solusi tersebut, kami interpretasikan ke dalam kondisi nyata. Selain itu, kami juga tidak perlu melakukan penelitian berbulan-bulan di daerah endemik penyakit tersebut. Karena cukup dengan menggunakan metode yang kami lakukan dapat memberi sebuah prediksi dalam jangka waktu yang lama kedepannya. Hasil penelitian ini tentunya dapat menjadi sebuah rekomendasi kebijakan kepada P e m e r i n t a h m e n g e n a i b e n t u k pengendalian penyakit yang akan dicanangkan. Dalam menyelesaikan penelitian tersebut, apa saja kendala yang didapatkan? Data penelitiannya cukup sulit untuk kami dapatkan, sehingga terkendala dengan simulasi programnya. Selain itu, penelitian mengenai penyakit ini juga terbilang cukup sedikit, sehingga l u m a y a n s u l i t m e m p e r o l e h informasinya. Tapi, kami bersyukur karena terbantu dengan beberapa

Oncomelania Hupensis

dosen dan senior di kampus yang juga pernah punya objek penelitian yang sama. Apa harapan kalian dari apa yang sudah kalian raih? Untuk teman-teman mahasiswa, semoga bisa termotivasi untuk menulis karyanya, karena UNTAD juga bisa bersaing dengan kampus-kampus terbaik, seperti UI, ITB, UNDIP dan kampus lainnya. Selain itu, saya juga berharap kelak bisa bertemu lagi dengan orang-orang terbaik di taraf internasional. Jangan pernah menyerah dengan keadaan, kami pun sempat beberapa kali tidak lolos PKM, PIM, hibah bina desa, kami ikut banyak lomba dan berapa kali gagal, gagal dan gagal, alhamdulillah rejekinya di sini, Allah Maha Tahu, Allah Maha Besar. Dari kegiatan itu, saya berpendapat bahwa kita dan mahasiswa di Jawa tidak ada bedanya hanya saja fasilitas dan manajemen waktu mereka, lebih baik dari kita. Jadi, jangan takut bersaing dengan mereka. Selagi kita ada kemauan dan usaha, kita pun bisa seperti mereka dan jangan lupa libatkan Allah dalam setiap langkah kita. Vv

Setiap 6 bulan Dinas kesahatan Sulawesi Tengah (DINKES SULTENG) m e l a k u k a n s u r v e i t i n j a d a n p e n g o b a t a n t e r h a d a p p e nya k i t Schistosomiasis di daerah tersebut. N a m u n , t e r n ya t a d a l a m s u r ve i tersebut, juga ditemukan telur cacing A s c a r i a s i s l u m b r i c o i d e s y a n g m e r u p a k a n p e nye b a b p e nya k i t Ascariasis. Hal tersebut merupakan koinfeksi, yang perlu mendapat perhatian Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI). Nah, pemodelan matematika menjadi alat pendekatan yang menarik untuk m e n gka j i p e nye b a ra n p e nya k i t , termasuk koinfeksi SchistosomiasisAscariasis dan menakar bagaimana keberhasilan paraziquantel dalam mengatasi koinfeksi tersebut. Ket foto : Farida, Andre, dan Ipung (kiri-kanan) (Foto: dok Pribadi tim)


6

Kabar Tadulako Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Rektor Untad kukuhkan 1.121 Wisudawan Lulusan ke-96 mendorong para wisudawan untuk melanjutkan studi, dan

Universitas Tadulako (Untad) kembali menggelar wisuda ke-96, bertempat di Lapangan Upacara Untad, pada Kamis (28/03). Wisudawan pada wisuda kali ini merupakan angkatan pertama yang dikukuhkan Rektor Untad, Prof D Ir Mahfudz MP. Dalam pesan almamaternya, Rektor Untad menghimbau para alumni untuk menyamakan langkah agar bergabung dalam Ikatan Alumni (IKA) Untad. Prof Mahfudz juga menjelaskan, bahwa Untad terus berupaya memperbaiki pendidikan dengan berbagai cara.

menyelesaikannya tepat waktu. Gubernur juga mengatakan hal senada dengan Rektor Untad, terkait respon cepat sebuah institusi di era revolusi industri 4.0. “Perguruan Tinggi merupakan peran vital, untuk menambah daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Daerah. Karenanya, di era 4.0 ini, Perguruan Tinggi harus cepat merespon perubahan yang terjadi,” ungkap Gubernur. Ket. Foto: Rektor Untad, Prof Dr Ir Mahfudz MP, saat menyampaikan pesan almamater perdananya (Foto: Akhmad Usmar, S.Sos)

kerjasama yang baik dari semua pihak, baik dosen, pegawai serta mahasiswa,” tutur Prof Mahfudz.

“Upaya memperbaiki pendidikan dilakukan dengan penguatan kelembagaaan, menyelenggarakan pendidikan yang berbasis IT dan meningkatkan kerjasama baik di kancah nasional maupun internasional. Selain itu, memasuki era revolusi industri 4.0, dunia pendidikan dituntut untuk merespon perubahan

Pada kesempatan yang sama, Prof Mahfudz mengucapkan

Sebanyak 1.121 wisudawan yang terdiri dari 12 orang (Pascasarjana), 74 orang (FK), 183 orang (FISIP), 17 orang (Kesmas), 406 orang (FKIP), 38 orang (Fahutan), 60 orang (Fatek), 83 orang (FE), 31 orang (Fapetkan), 72 orang (FH), dan 83 orang (FMIPA).

terima kasih kepada pemerintah daerah, yang telah mendukung

Turut diwisuda Dr Hidayat Lamakarate MSi sebagai

Untad, juga kepada orang tua wisudawan yang mempercayakan

wisudawan terbaik Tingkat doktoral dengan raihan IPK 3.98.

anak-anaknya di Untad.

besar. Karena itu, salah satu prioritas pendidikan yakni

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Drs Longki

revitalisasi sistem informasi yang terintegrasi dan berbasis IT,

Djanggola MSi, diwakili oleh asisten pemerintahan, Faisal MM,

untuk mewujudkannya tentunya dibutuhkan dukungan dan

menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada Untad. Ia juga

Juga para mahasiswa international, uraina Somnuek (Thailand), Areeya Milehan (Thailand), Doan Phi Long dan Pham Hieu Nhat dari FKIP serta Le Anh Thu (Vietnam) dari FISIP jurusan Ilmu Komunikasi.

Expo Sulawesi Tengah 2019

Humas Untad Bersama UKM Robotech Tadulako Raih Penghargaan Universitas Tadulako (Untad), diwakili Humas Untad yang bekerjasama dengan UKM Robotech Tadulako raih penghargaan pada Expo Sulawesi Tengah (Sulteng) 2019 pada Selasa s.d Sabtu (9-13/04) di Sirkuit Panggona, Kelurahan Talise Valangguni. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-55, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng)

pelaksanaan Expo. Dengan waktu persiapan 30 hari, Humas

“Semua robot hasil karya mahasiswa Robotech Untad

Untad telah mematangkan segala persiapan. Sehingga tidak

dipajang di stand pameran di arena Expo Sulteng. Selain itu kami

heran jika Untad meraih penghargaan tersebut. “Persiapan kami itu sebulan sebelum kegiatan. Dari situ kita sudah membahas mengenai topik, konsep, hingga titik

Selain itu, Ia juga meminta doa serta dukungan dari seluruh

penempatan stand pameran yang strategis bagi pengunjung.

pihak khususnya masyarakat Sulawesi Tengah, karena di tahun

Kami juga bekerjasama dengan UKM Robotech Tadulako dalam

ini Robotech Tadulako kembali mengikuti Kontes Robot

upaya menarik minat pengunjung,” imbuhnya.

Indonesia 2019 di Mataram. AFT

Husniati juga menuturkan, terkait pemilihan UKM untuk

menggelar kegiatan Expo Sulteng, yang berlangsung selama 5

bekerjasama, Humas Untad melihat rekam prestasi UKM itu

hari. Pada Expo tersebut, Untad berhasil menyabet penghargaan

sendiri selama 2018. Ditambah UKM yang dipilih adalah UKM

kategori Keindahan, Kerapian, dan Pengunjung terbanyak.

yang sejalan dengan konsep yang diusung.

Kasubag Humas Untad, Husniati S Sos mengungkapkan

“Kami melihat UKM yang paling menonjol di tahun 2018

bahwa Expo Sulteng 2019 merupakan kali pertama Humas

ialah Robbotech Tadulako. Sehingga kami bekerjasama dengan

Untad terlibat. “ Di tahun ini Humas dipercayakan mewakili

mereka, mereka menampilkan berbagai robot, yang tentunya

Universitas Tadulako dalam mengikuti kegiatan Expo Sulteng

sangat menarik dikalangan masyarakat,” tuturnya.

2019. Meski pertama kali, alhamdulillah kami dapat membawa

Sementara itu, dilansir dari mercusuar.web.id, I Made

pulang penghargaan kategori Keindahan, Kerapian, dan

Rupawan, Ketua UKM Robotech Tadulako mengatakan bahwa

Pengunjung Terbanyak,” ungkap Husniati. Husniati menambahkan, dalam persiapan Expo tersebut, Humas Untad telah melakukan persiapan satu bulan sebelum

juga menyediakan layanan cetak foto 3D sesuai selera konsumen,” ujar I Made rupawan.

selain menyajikan berbagai macam robot seperti robot tari,

Ket. Foto: salah seorang tim Robotech Tadulako saat menunjukkan jenis-jenis robot kepada pengunjung (Foto: Akhmad Usmar, S.Sos)

pemadam, dan sepak bola, dibuka juga layanan printing foto dalam bentuk 3D.

Tingkatkan Kualitas Dosen UNTAD UPT Bahasa UNTAD kembali menggelar pelatihan Bahasa Inggris, yang ditujukan bagi para dosen yang akan dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya. Kegiatan yang dilaksanakan selama 5-25 April tersebut, dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama (Warek Banjas) di aula Pusat Bahasa UNTAD, pada Jumat (5/04). Dalam sembutannya, Warek Banjas, Prof Mery Napitupulu MSc PhD menyampaikan apresiasinya kepada UPT Bahasa yang tetap bersemangat melaksanakan kegiatan tersebut, meskipun dengan tenaga yang terbatas. “Saya salut dengan perjuangan ketua dan staf pusat bahasa yang berusaha agar semua dosen bisa berbahasa Inggris. Mereka merancang apa yang bisa mereka lakukan untuk mewujudkan itu, meskipun stafnya terbatas dan merancang agar dosen bisa melanjutkan kuliah keluar negeri,” ungkap Prof Mery. Prof Mery berharap agar semua dosen yang telah didelegasikan oleh Dekan di fakultasnya masing-masing, dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik dan mampu menjaga semangatnya untuk belajar dari awal hingga akhir kegiatan. “Satu hal yang kami minta dari waktu ke waktu, Bapak dan Ibu harus eager to succes, karena kalau tidak eager, susah

Keterangan foto: pembukaan English for Further Studies (foto: Vivi/MT)

berhasilnya. Language is passion. Kalau tidak eager, biasanya hari ini datang besok tidak datang,” harapnya. Menurutnya, semua dosen terutama dosen muda, harus memiliki semangat untuk terus melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi terbaik dan tidak malu-malu untuk mempraktikan kemampuan bahasanya. “Sekarang jangan bilang lagi yang penting sekolah, karena kalau masih umur 20 sampai 30, harusnya punya semangat. Dan jangan peduli dengan orang yang bilang berbahasa Inggris itu

terlalu ke barat-baratan, jangan langsung merasa malu,” ujarnya. Ia pun menyarankan kepada UPT bahasa, agar dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan selanjutnya, sebaiknya disampaikan melalui web. Agar para dosen yang ingin terlibat dapat mengisi google form dan tidak perlu menunggu delegasi, karena dekan yang mendelegasikan juga tidak tahu passion dosen-dosennya. Abdul Kamaruddin PhD, selaku ketua UPT Bahasa mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dosn-dosen yanga ada di UNTAD, agar dapat mencapai standar yang diharapkan untuk studi lanjut baik dalam maupun luar negeri. “Kemampuan bahasa Inggris selalu dipersyaratkan oleh universitas tujuan maupun untuk beasiswa. ssehingga kami berharap dengan kegiatan ini, paling tidak memotivasi temanteman dosen untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya,” tutur Ketua UPT Bahasa tersebut. Program tersebut dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan selama 1 bulan. Harapannya 22 dosen yang telah didelegasikan dari 11 fakultas tersebut, dapat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin.Vv


7

Kabar Tadulako Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Rektor Untad Terima Kunjungan Ketua DPRD Pasangkayu

Ket. Foto:Rektor Untad dan Gubernur Sulteng bersalaman usai kegiatan (Foto: Humas Untad)

Silaturrahim SilaturrahimRektor RektorUntad UntadDengan DenganGubernur GubernurSulteng Sulteng

Drs Longki Djanggola Harapkan Peningkatan SDM Untad pelajar daerah ini di bidang Pendidikan Tinggi.

Rabu (20/03) - Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir H Mahfudz MP Melakukan Kunjungan Silaturrahim dengan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Drs H Longki Djanggola MSi, di Kantor Gubernur Palu.

Gubernur Sulteng dan Sekretaris Daerah yang

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur

telah bersedia meluangkan waktu untuk

didampingi oleh Sekretaris daerah, Dr H Moh

m e n e r i m a ku n j u n ga n nya . P ro f M a h f u d z

Hidayat Lamakarate MSi, Asisten Administrasi

menyampaikan, bahwa peran Gubernur dan

Ekonomi dan Pembangunan, Dr Ir B Elim Somba

Pemerintah Daerah Sulteng amat signi ikan bagi

MSc, dan Kepala Biro Humas dan Protokol, Drs

perkembangan Untad.

Pilihan pertama putra-putri daerah ini adalah Tadulako. Kami berharap, ritme perkembangan ini dapat terus ditingkatkan,” terang Longki. Pada kesempatan yang sama, dilansir dari untad.ac.id, Rektor Untad, Prof Mahfudz mengungkapkan rasa terima kasih kepada

Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir H Mahfudz MP, menerima kunjungan Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu, pada Selasa (2/4), di Ruang Rektor, Lantai I Rektorat, Untad.

UNTAD. "Jangan malah IKA UNTAD yang meminta perhatian. Itu keliru. Justru IKA sebagai wadah alumni harus memberikan sumbangsih nyata bagi UNTAD, dan turut menggaungkan UNTAD, agar semakin dikenal," tegas Lukman Said. Rektor UNTAD dalam kesempatan itu

Ketua DPRD, H Lukman Said SPd

menyatakan, UNTAD sebagai institusi

menyampaikan, kunjungannya itu dalam

Pendidikan Tinggi akan terus siap dalam

rangka mempererat kerjasama yang telah

komitmen Tri Dharma Perguruan Tinggi.

dibangun sebelumnya. Sebagai Pimpinan

Termasuk pula mempererat jalinan

Legislatif, dirinya bersama anggota DPRD

kerjasama, baik dengan Perguruan Tinggi

mengharapkan agar Pihak Untad terus

lain maupun dengan pemerintah daerah.

memberikan sumbangsih pemikiran untuk semakin memperkuat kinerja DPRD Pasangkayu.

"Mahasiswa di UNTAD juga banyak berasal dari Kabupaten Pasangkayu dan Provinsi Sulawesi Barat. Insya Allah,

“Kami selalu mengharapkan arahan, saran

Lukman Said yang juga merupakan

generasi muda ini dapat menjadi penerus

Gubernur Sulteng mengucapkan selamat kepada

dan masukan dari Bapak Gubernur, Bapak Sekda,

Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten

orang tua dan seniornya di Sulawesi Barat

Prof Mahfudz atas terpilihnya sebagai rektor baru

dan jajaran pemerintah demi kemajuan Untad,

Seluruh Indonesia (Adkasi) menuturkan,

dalam membangun daerah," jelas Prof Mahfudz.

Moh Haris. Drs H Longki Djanggola MSi selaku

demi kemajuan daerah tercinta ini. Terkait

kunjungannya ke UNTAD juga merupakan

Drs Longki Djanggola menerangkan bahwa

pengembangan SDM, ke depan kami akan

bentuk perhatian dan ungkapan terima kasihnya kepada almamater tercintanya.

periode 2019-2023.

Dalam kesempatan itu, Rektor

Untad merupakan ikon pendidikan di Sulteng.

memprogramkan perekrutan siswa berprestasi

Sehingga Longki berharap Prof Mahfudz terus

dari setiap daerah di Sulteng untuk masuk di

Lukman yang merupakan alumni

Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan

membawa Untad berkembang lebih maju.

Untad melalui jalur undangan,” ujar Prof Mahfudz.

FKIP dan salah satu Presidium IKA UNTAD

Kerjasama, Prof Mery Napitupulu MSc PhD,

Md

menyampaikan, dirinya akan mendorong

Dekan FKIP, Dr Lukman Nadjamuddin

“Untad adalah ikon Sulawesi Tengah, tujuan

Seleksi NUDC 2019

didampingi oleh unsur pimpinan, yaitu

agar IKA UNTAD harus melaksanakan aksi

MHum, dan Dekan FMIPA, Dr M Rusydi MSi.

nyata untuk memberi perhatian bagi

Tq

UNTAD Tentukan Tim yang Bersaing di Tingkat Wilayah Bertempat di Gedung IT Center, Universitas Tadulako (Untad) langsungkan seleksi National University Debating Championship (NUDC) 2019, pada Rabu s.d Kamis (27-28/03). Hasil dari seleksi tersebut, Untad akan mengirimkan 3 peserta terbaik seleksi NUDC untuk bmengikuti seleksi di tingkat wilayah IX, kota Makassar. Tiga peserta tersebut yakni Diah Annisa Aprilia (Fakultas Hukum), Diki Fahmi Aldi (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan Muhammad Aqshadigrama (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Kepala Bagian Kemahasiswaan BAKP, Nancy Fitriana SE MSi, dalam sambutannya, mengapresiasi seluruh pesera yang mengikut seleksi tingkat Universitas, setelah sebelumnya mengikuti seleksi tingkat Fakultas masingmasing. “Tahun ini, banyak fakultas-fakultas yang turut terlibat dalam NUDC 2019, melalui mahasiswanya. Karenanya saya sangat

mengapresiasi semua peserta yang mengikuti seleksi debat kali ini. Saya berharap, siapapun yang mewakili Untad, menjadi tim yang mampu bersaing di tingkat regional, dan mampu lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar Nancy. Melalui kegiatan dan seleksi ini, menurut Muhammad Aqshadigrama, ada beragam pengalaman yang ia dapatkan, mulai dari pengalaman mengikuti seleksi, hingga relasi. “Banyak hal yang saya dapatkan selama mengikuti seleksi NUDC 2019. Tentunya pengalaman menjawab soal, dan yang terpenting menambah relasi. Dari relasi itu kita dapa belajar dari mereka yang memiliki kemampuan debat yang tidak diragukan lagi,” ungkap Aqshadigrama N U D C j u g a s e c a r a t i d a k l a n g s u n g mendorong para peserta untuk lebih sering berlatih speaking, dan lain-lain. Sehingganya, masih menurut Aqshadigrama, event ini memberi ruuang untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris, yang tidak ia

dapatkan di perkuliahan. “Selain dari mengimprove kemampuan bahasa Inggris, debat juga melatih public speaking. Melalui lomba debat ini, kita dapat dilatih cara berpikir kita agar kritis dengan sistematis dan terstruktur. Pola berpikir mengantarkan kita untuk memahami isu-isu maupun fenomena yang terjadi di saat ini, masa lalu maupun di masa yang akan datang,” tambahnya. Adr

Ket. Foto: Syarifah Aliyah saat memberi verbal kepada peserta NUDC (foto: Adrian/ MT)


Kabar Tadulako

8

Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Jalin silaturahmi, Rektor Untad kunjungi Kajati Sulteng (Senin, 11/03) – Prof Dr Ir H Mahfudz MP, lakukan

Karena Untad juga merupakan bagaian yang tidak terpisahkan

dan perkuat,” tambahnya.

kunjungan ke Kejaksaan tinggi, tepatnya pada kepala kejaksaan

Sebagai kepala Kejaksaan Tinggi daerah Sulawesi Tengah,

tinggi (Kajati), Drs M Rum. Hal ini dilakukan dalam rangka

Drs M Rum menyampaikan ucapan selamat kepada Rektor yang

sebagai institusi untuk memajukan daerah dan bangsa. “Jika Untad maju, SDM daerah ini akan maju. SDM

silaturahmi Rektor kepada Kajati langsung. Kegiatan

terpilih, Prof Mahfudz, dan mengungkapkan akan terus

berkualitas tentu berperan dalam kemajuan daerah. Kami juga

berlangsung di ruang Kantor Kajati langsung.

mengawal Untad, sebagai institusi pendidikan terbesar di

berterima kasih atas kerjasama yang terjalin kepada Prof Basir,”

Sulteng.

tutupnya. NB

Dalam kunjunganya tersebut, Rektor mengungkapkan bahwa kedatangannya dimaksudkan untuk menjalin

“Untad akan terus kami kawal. Sebagai institusi

silaturahmi. Karena selaku Rektor yang baru, ia ingin meminta

pendidikan, Untad harus maju dan tidak boleh ada gangguan dari

petunjuk dan arahan terkait masalah-masalah yang nantinya

pihak luar. Insya Allah kerjasama yang telah terjalin akan dapat

akan dihadapinya ke depan, kepada Kajati Sulawesi Tengah

terus kami jaga”, ungkapnya. Untad merupakan Perguruan Tinggi dilingkungan

(Sulteng). “Dalam banyak hal termasuk dalam kerja kami, kami akan

Kementrian Pendidikan Nasional yang merupakan Perguruan

selalu memohon arahan dan petunjuk dari bapak-ibu Kajati

Tinggi Negeri yang paling banyak peminatnya di Sulawesi

Sulteng,” ungkap Rektor.

Tengah. Jumlah mahasiswa per 2018 adalah 51.689 orang

Selain itu, Prof Mahfudz juga berharap adanya saling

(sumber: Siakad). Hal ini terbagi dalam 3 titik lokasi yang

koordinasi yang baik antara Kejaksaan Tinggi dengan Untad,

berbeda yakni 2 di Kota Palu, 1 di Kabupaten Morowali dan 1 lagi

seperti kerjasama dan koordinasi yang dirintis oleh Rektor

di Kabupaten Tojo Una-una. Hal ini memungkinkan terjadinya

sebelumnya.

masalah masalah yang tidak dapat diprediksi.

“Kami akan terus berkonsultasi dan saling koordinasi

Untuk itu, Kajati Sulteng menuturkan bahwa pihaknya

dengan bapak Kajati dan jajarannya. Rintisan dan kerjasama

akan terus membuka diri jika nantinya Untad akan berkoordinasi

yang telah dirintis oleh bapak Basir Cyio akan terus kami pererat

dan berkonsultasi terkait dengan masalah-masalah yang ada.

Ket. Foto: Prof Mahfudz ketika berkunjung dan berdialog bersama Kajati Sulteng, Drs. M. Rum

IO Sosialisasikan Program Beasiswa & PPAN Agar lebih mendekatkan mahasiswa dengan informasi

Ket. Foto: Suasana Sosialisasi Program Beasiswa (Foto: Humas Untad)

seputar beasiswa dalam dan luar negeri, International Of ice (IO)

(Mendapatkan Beasiswa S2 di UGM, Jogjakarta), Agung Dermawan (ASEAN_India Student Exchange Programme), Iyut

Untad bekerjasama dengan Purna Caraka Muda Indonesia

Yulistya (Australia Youth Exchange Programme), Rifaldi (Korea

(PCMI) menggelar “ Sosialisasi Beasiswa Dalam & Luar Negeri –

Youth Exchange Programme), dan Fathur Abizar (Kapal Pemuda

Roadshow Pertukaran Pemuda Antar Negara dan Kapal Pemuda

Nusantara). Mukrim MEd PhD yang juga merupakan dosen Bahasa

Nusantara”, pada Rabu (20/03) di Media Center Lantai II.

Inggris FKIP Untad, memaparkan dalam materinya beberapa

Dalam sambutannya, Prof Dr Sutarman Yodo SH MH selaku Wakil Rektor Bidang Akademik mengapresiasi Prof Dr Ir

program pemberi beasiswa diantaranya seperti New Zealand

Marsetyo MScAg PhD selaku Kepala IO Untad dan tim yang telah

Asean Scholarship Awards, Australia Awards, Stuned, Fullbright

menyelenggarakan sosialisasi, untuk memotivasi Mahasiswa

dsb. Ia memberikan beberapa tips untuk bisa mendapatkan

agar semakin bersemangat dan giat belajar di dalam dan luar

beasiswa luar negeri.

negeri melalui program Beasiswa dan Pertukaran Pemuda. “ I n i m e r u p a k a n k e g i a t a n y a n g p e n t i n g y a n g

telah terpilih di dalam program tersebut, tidak perlu lagi mengikuti KKN dan cukup menunjukan serti ikat tanda telah

“Jika Mahasiswa ingin mendapatkan beasiswa diluar negeri, usahakan untuk memiliki nilai toe l atau IELST yang

diselenggarakan tiap tahun karena masih banyak informasi yang

selesai mengikuti program kapal nusantara,” papar Prof

memenuhi syarat. Saat ini kalian bisa belajar melalui youtube

belum diketahui oleh Mahasiswa kita. Berkesempatan

Sutarman.

yang tentu saja semakin memudahkan jika dibandingkan

mendapatkan beasiswa dan pertukaran pemuda tentu menjadi

Sosialisasi ini turut menghadirkan 7 narasumber yang

sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Khusus Program

telah mendapatkan Beasiswa Dalam & Luar Negeri dan Program

jika gagal beberapa kali saat mencoba. Begitu banyak

K a p a l Pe m u d a N u s a n t a r a , s e t i a p m a h a s i s w a ya n g

Pertukaran Pemuda Antar Negara diantaranya; Mukrim MEd

mahasiswa yang saya kenal dulu gagal berkali-kali, tapi kini

berkesempatan mendapatkan program tersebut, maka akan

PhD (Beasiswa S2 di New Zealand dan S3 di Inggris), Novi

sudah belajar S2 di Amerika,” ujar Mukrim. AA

dikonversikan sebagai kegiatan KKN nya. Jadi setiap Mahasiswa

Irmawati Inda PhD (Beasiswa S3 di Jepang), Firmansyah SSi MSc

dengan era saya dahulu. Selain itu, jangan mudah menyerah

Seminar PKM 2019

PKM Lolos Tingkat Nasional, Diupayakan Bebas Skripsi Kamis(14/03) - dalam acara pembukaan seminar PKM 2019 yang bertempat di Gedung Research Center, Prof Dr H Djayani Nurdin MSi, selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (Wadek Bima) menerangkan Untad sedang mengupayakan ketentuan bebas skripsi untuk mahasiswa yang berhasil lolos PKM tingkat Nasional. Hal ini dianggap perlu, mengingat persaingan lolos proposal PKM yang kian sulit. “Kami mengupayakan mahasiswa yang lolos PKM untuk

Maka melalui kegiatan seperti ini, kami memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan menyusun proposal. Ini untuk keberhasilan kalian sebagai mahasiswa, bukan hanya menyusun proposal, tetapi sekaligus mengharumkan nama Tadulako di kancah Nasional,” lanjutnya. Sementara itu, Dr Ir Fadly Y Tantu MP mengatakan PKM dilaksanakan untuk menciptakan generasi-generasi yang kreatif untuk pembaharuan yang lebih baik. “PKM ini ada karena sangat diharapkan bagaimana menata, bagaimana menyiapkan mahasiswa untuk menghasilkan Ket. foto: Dr Ir Fadly Y Tantu MP saat menyampaian materi seminar (Foto: Minda /MT)

dibebaskan dari tulisan skripsi. Kami sudah mengusulkan ini ke

yang mendaftar PKM sementara anggaran menurun. Sehingga

Kementrian, untuk mereka yang lolos proposal PKM itu

dilaksanakanlah seminar PKM untuk memfasilitasi mahasiswa

diberikan rekomendasi tidak perlu menyusun skripsi. Kami tahu

agar kemampuan untuk menyusun proposal meningkat dan

bahwa perjuangan kalian bersaing itu tidak mudah, bersaing

dapat mengharumkan nama Tadulako.

dengan mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia itu susah, jadi kami menghargai itu,” terang Prof Djayani dalam sambutannya. Lebih lanjut, Prof Djayani mengatakan kompetisi PKM semakin ketat. Hal ini disebabkan karena banyaknya universitas

“Jumlah Perguruan Tinggi pendaftar semakin lama semakin meningkat, namun anggaran kini menurun. Sehingga proposal yang lolos akan terbatas. Kompetisi akan semakin ketat.

pembaharuan, dan dapat membentuk generasi emas yang kreatif,” ungkap Dr Fadly. Dalam materinya, Fadly Y Tantu menjelaskan ada delapan bidang PKM yang dapat diikuti mahasiswa, yakni Bidang Penelitian (PKM-P), Bidang Kewirausahaan (PKM-K), Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), Penerapan Teknologi (PKM-T), Karsa Cipta (PKM-KC), Artikel Ilmiah (PKM-AI), Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK),” jelas pemateri seminar siang itu. Md


9

Infotorial

Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Wisuda Ke 96

Universitas Tadulako

Foto : Akhmad Usmar, S.sos Pesan Almamater Rektor Universitas Tadulako Prof.Dr.Ir.H.Mahfudz,MP. Pada Wisuda Ke 96 Lulusan Universitas Tadulako

Foto bersama Anggota Senat Universitas Tadulako Sebelum Prosesi Wisuda ke 96 dilaksanakan

Rektor Universitas Tadulako Prof.Dr.Ir.H.Mahfudz,MP Melakukan Prosesi Pengukuhan Wisuda

Mahasiswa Terbaik Prog. Doktor Dr.H.Muhammad Hidayat Lamakarate,M.Si (Sekprov Sulteng)

Pengukuhan Mahasiswa terbaik Program Doktor Dr.H.Muhammad Hidayat Lamakarate, M.Si Oleh Rektor Untad Prof.Dr.Ir.H.Mahfudz,MP

Rektor Universitas Tadulako Prof. Dr.Ir.H.Mahfudz, MP

Pembacaan Surat Keputusan Wisuda Ke 96 oleh Kepala BAKP, Rudy Gosal, SE.M.Si


10

Infotorial

Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Foto bersama Anggota Senat Setelah Usai Wisuda

Pembacaan Ikrar Wisudawan Ke 96 Lulusan Universitas Tadulako

Selamat atas Wisudawan Mahasiswa International

Rektor Prof. Dr.Ir.H.Mahfudz, MP, Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. M. Sabir M.Si, Wakil dekan FK Bersama dokter muda Putra Rektor Universitas Tadulako

Rektor Universitas Tadulako Prof. Dr.Ir.H.Mahfudz, MP. Bersama Keluarga

Sic. Acara Wisuda Ke 96 Lulusan Universitas Tadulako

Foto Bersama dengan Keluarga Besar Rektor Universitas Tadulako

Panitia Gladi Wisuda Ke 96 Lulusan Universitas Tadulako


11

Info FAkultas Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Workshop Instrumen Akreditasi Prodi 4.0

Dr Sunarto Harapkan Kerja Sama dari Semua Pihak “Dalam memenuhi hal tersebut kami

“Sebelumnya ada prodi untuk borang,

“Di universitas sudah ada unit tersendiri

memerlukan dukungan pimpinan baik dalam

sekarang akan dibentuk satu tim yang di

yang menangani borang, karena prodi sering

Dalam rangka penyusunan Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0 Unit Penjamin Mutu (UPM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) sosialisasikan Instrumen Akreditasi Program Studi 4.0, yang dikemas dalam workshop dengan tema “Menuju Program Studi Unggul”, pada Selasa (3/04).

akreditasi, yang dulunya ada tujuh sekarang ada

“Di era revolusi industri yang membuat

Dr Sunarto Amus, selaku Ketua Unit

Sembilan dan 4.0. Salah satu hal yang dapat

dunia tak selebar daun kelor membuat

Penjamin Mutu (UPM) FKIP Untad menjelaskan

dilakukan adalah setelah salah satu prodi

kemandulan teknologi menjadi sesuatu yang

bentuk moril maupun materil. Karena tanpa

dalamnya ada semua ilmu terkait yang akan

keteteran dan kesulitan dalam menangani

bantuan dari pimpinan akan cukup sulit untuk

menangani khusus tentang hal akreditasi,”

borang, sehingga di FKIP akan di bentuk

melakukan inovasi-inovasi,” jelas Sunarto.

tambahnya.

Lebih lanjut, Sunarto menyampaikan

Dr Lukman MHum selaku dekan FKIP

bahwa harus ada kerjasama dan koordinasi dari

mengarahkan agar peserta dalam sosialisasi

semua pihak, serta apresiasi dari pihak fakultas.

bisa lebih mempersiapkan diri dan bergegas

“Jadi banyak hal yang harus dibentuk untuk memenuhi perubahan instrumen

dengan era industry 4.0. Tersingkirnya tenaga

melakukan borang maka akan diberi apresiasi

bukan dilawan tetapi berkawan kalau tidak ke

pemahaman, tentang bagaimana menghadapi

melalui loka karya,” lanjut Dr Sunarto.

depannya kita sendiri yang akan kewalahan,”

Sunarto menambahkan, dari kegiatan

terkait dengan instrumen global untuk

sosialisasi akan dibentuk tim yang di dalamnya

tuturnya. Beliau juga menjelaskan perubahan tidak

merespon isu-isu global, juga pembentukan

melibatkan Prodi-Prodi yang akan menangani

hanya terjadi di industry tetapi banyak hal yang

Unit Pengelola Program Studi (UPPS).

khusus mengenai borang maupun akreditasi.

termodi ikasi karena industry 4.0.

87 Alumni Resmi diterima oleh IKAFMIPA

Workshop yang selalu diiringi games asah

FMIPA kembali menyelenggarakan pelepasan alumni untuk ke2 kalinya. Kegiatan yang dirangkaian dengan penerimaan anggota IKAFMIPA dan sharing knowledge tersebut diikuti oleh 87 peserta, pada Rabu (27/03) di aula jurusan Matematika FMIPA. Dr Rusan Effendi SSi MSi selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (Wadek Bima) FMIPA mengatakan bahwa kegiatan yang melibatkan seluruh alumni yang diwisuda periode Maret 2019 itu, merupakan kegiatan kedua dari Fakultas MIPA. Dr Rustan berharap, melalui kegiatan tersebut, kerjasama antara FMIPA dan alumninya dapat semakin ditingkatkan. “Saya harapkan kegiatan ini dapat meningkatkan silaturahmi antara Fakultas dengan IKA. Terutama dalam distribusi informasi yang berkaitan dengan dunia kerja. IKA juga mungkin bisa memberikan masukan kepada Fakultas untuk pengembangan Fakultas MIPA,” harap dosen Fisika tersebut. Ketua IKAFMIPA, Badarudin SSi MSi, menjelaskan bahwa pada kegiatan tersebut juga

dilakukan pemberian plakat dan sharing knowledge bagi alumni baru. “IKAFMIPA juga melakukan sosialisasi terkait penerimaan beasiswa. Dimana beberapa alumni FMIPA yang pernah memperoleh beberapa beasiswa diantaranya LPDP Afirmasi, BPPDN, Beasiswa Unggulan KEMENDIKNAS, dan beasiswa lainnya membagikan pengalaman dan trik, bagaimana mencari dan bagaimana menghadapi wawancara dalam beasiswa,” terangnya. Ia melanjutkan bahwa dalam kegiatan tersebut, juga disampaikan apa-apa saja yang menjadi hal penting dalam penerimaan beasiswa dan Perguruan Tinggi tujuan bagi alumni yang ingin melanjutkan pendidikannya.

Ket. Foto: dari kiri ke kanan: Dr. Iskandar M. Hum, Dr. H. Anshari Syafar, M. Sc, Dr. Lukman M. Hum dan Dr Sunarto ( Foto: Adrian/MT)

Atasi Masalah dalam Penelitian, Jurusan Kimia Undang Pembicara dari UII Kali pertama, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melangsungkan workshop yang bertemakan “Problem solving and innovation methodology” dengan menghadirkan, Dr Noor Fitri Ssi Msi, dosen dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Ket. foto: pemberian plakat secara simbolis dari ketua IKAFMIPA kepada alumni lulusan terbaik (foto: Dok. panitia)

akreditasi,” ungkap Dekan FKIP itu. Adr

kerja manusia yang tidak menguasai teknologi

bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberi tuntutan Permenrisetdikti No. 32 Tahun 2016,

lembaga baru yang lebih gesit produktif dan bermanfaat dalam menangani borang dan

Dr Noor Fitri Ssi Msi dalam penyampaian materinya sangat unik dan menarik. Ia memberikan beberapa game berbasis sains kepada peserta workshop sehingga peserta pun antusias selama workshop berlangsung. “Saya membawakan materi dengan cara seperti ini, diselingi dengan games. Karena memang materi yang saya bawakan sangat membosankan apalagi di jam-jam seperti ini. Nantinya peserta pun hanya diam monoton mendengarkan apa yang saya jelaskan tapi ujung-ujungnya tidak mengerti sama sekali,” tutur Dr Noor Fitri.

otak disetiap slide-nya, diharapkan bisa

Materi yang ia ulas mengenai “Aplikasi

membantu mahasiswa. Baik yang sedang

Metode Triz untuk Pembelajaran Kimia

melakukan penelitian maupun yang baru

Interaktif” pun menjadi sangat menarik. Peserta

merancang penelitiannya. Workshop yang

yang didominasi oleh mahasiswa angkatan 15

dihadiri oleh hampir seluruh warga jurusan

dan 16 ini mengupas tentang bagaimana cara

kimia ini digelar pada Senin (08/04) di FM 31

dalam menyelesaikan masalah yang

Jurusan Kimia.

kontradiktif dengan metode triz.

Dalam sambutannya, Ketua Jurusan

menyebutkan bagaimana menganalisis suatu

Kimia, Dr Ruslan Msi mengatakan bahwa

masalah yang kontradiktif agar bisa

workshop tersebut merupakan workshop

dipecahkan.

pertama yang digelar untuk jurursan kimia,

“Dalam menganalisis masalah-masalah

dengan mengundang dosen sekaligus peneliti

seperti tadi, kita harus bisa menganalisis

dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

beberapa komponen, seperti sistem yang

“Workshop kali ini merupakan workshop

digunakan sebernarnya seperti apa, faktor apa

baru bagi jurusan kimia, dan memang

saja yang mempengaruhi hingga menganalisis

workshop ini telah kami programkan untuk

couse effect-nya,” ujar Dosen Kelahiran Sabang

dilaksanakan di tahun ini,” jelasnya.

tersebut. AFT

“Misalnya dalam wawancara, alumni kita memberikan trik bagaimana attitude dan etika dalam wawancara. Karena wawancara menjadi hal yang penting dalam memperoleh beasiswa. Selain itu, alumni kita juga memberikan trik bagaimana memilih Universitas tujuan S2 dan apa yang dibutuhkan, serta apa yang perlu dipersiapkan,” ungkap Badarudin. Lebih lanjut Badarudin berharap, agar smua alumni FMIPA dapat saling bersinergi. “Semoga terbangun silaturahmi antar keluarga IKAFMIPA, dengan harapan adanya kepedulian sesama alumni. Agar dengan adanya IKA dapat membuka jalan bagi alumni yang baru lulus untuk mendapatkan informasi dunia kerja maupun informasi beasiswa S2,” harapnya.Vv

Ia juga

Ket. Foto: Penyerahan Cendramata oleh Drs Saiful Bahri Msi (foto: Fauzan/MT)


12

Info FAkultas Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Ket. Foto: 3 delegasi debat Fahum (kiri-kanan) Oval Pratama, Nur putri Suprianto, Yosua Aditya (Foto: dok. LPM Hitam Putih)

3 Delegasi Debat Fahum Siap Melaju Ke Tingkat Nasional Ket. Foto 3: Penyematan Cendera Mata (Foto: Adrian/MT)

Pelantikan Dokter Muda Lulusan XVI

Rektor Untad: Integritas dokter Dievaluasi Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (FK Untad) kembali mengadakan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter lulusan ke-XVI Program Studi Profesi Dokter di gedung Media Centre, pada Selasa (26/03). Dalam lulusan ke-XVI, FK meluluskan 66 dokter, dengan dr Syavirah Arifah SKed sebagi lulusan terbaik dengan nilai Indeks Prestasi Akademik (IPK) 3.92. Rektor Untad Prof Dr Ir H Mahfudz MP dalam sambutannya sangat mengapresiasi dengan apa yang telah dicapai FK dalam meluluskan 90% dalam ujian kompetensi dan berharap lulusan XVI dapat diandalkan di rumah sakit. “Kedepannya mereka tidak lagi di evaluasi oleh dokter pendamping, tetapi integritas sebagai dokter akan dievaluasi oleh masyarakat, dan saya berharap lulusan dari Untad bisa bekerjasama dan berkolaborasi dengan lulusan dokter universitas lainnya,” ujar Rektor Untad. Sementara itu dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran Dr dr M Sabir MSi mengungkapkan bahwa lulusan yang baru dilantik adalah mahasiswa yang penuh semangat dalam menyelesaikan studinya. “Meskipun sudah melalui banyak proses, banyak hal, banyak kegelisahan, dan kegalauan dalam menempuh

proses pendidikan namun itu semua tidak menyurutkan semangat mereka dalam pendidikan dan mengikuti ujian kompetensi, yang setiap tahunnya rata-rata tidak meluluskan 2500-3000 peserta,” jelas Dekan FK. dr Sabir menambahkan bahwa keberhasilan yang diraih oleh mahasiswa tidak bisa lepas dari bantuan Rumah Sakit Umum (RSU) Untad dan juga rumah sakit lain yang telah berjejaring. Ia juga beharap agar 66 lulusan dokter perjuangannya tidak berhenti disini dan tetap menuntut ilmu setinggi-tingginya. “Dari pihak Fakultas akan selalu memberikan support berupa rekomendasi jika ada dari lulusan Fakultas Kedokteran yang ingin melanjutkan studi. Saya berharap semua yang kalian dapatkan bisa menjadi pengalaman berharga dan inspirasi, agar bisa mengabdi lebih baik di masyarakat,” harapnya. dr Mohammad, mewakili angkatannya, mengatakan beberapa penyampaian. Menurutnya, pada awal-awal perkuliahan, ia berpikir menjadi mahasiswa FK begitu sulit, seperti yang kerap ditonton di sinetron. “Awalnya kami berpikir kalau masuk Fakultas Kedokteran akan sama seperti yang ada di sinetron. Tapi ternyata tidak. Melelahkan memang, tapi menyaksikan senyum dan rasa syukur dari pasien benar-benar menjadi hal yang sangat menyenangkan buat kami,” ungkap dr Mohammad. Adr

Peringatan Hari Hutan Sedunia

Mahasiswa Kehutanan

Tebar 1000 Bibit

Rabu (20/03) - 3 Delegasi Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Fahum Untad), berhasil meraih juara pertama dalam lomba debat konstitusi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI tingkat Perguruan Tinggi. Debat kali ini dilangsungkan di Hotel santika Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam debat tersebut, Fahum keluar sebagai pemenang dan akan melanjutkannya di tingkat Nasional. Fakultas Hukum Untad mengutus 3 mahasiswa, diantaranya, Nur Putri Suprianto (Ilmu Hukum, Yosua Aditya (Ilmu Hukum 2017), dan Oval Pratama (Ilmu Hukum 2017). Didampingi oleh Pembina dari dosen Fahum sendiri yakni Awaludin MH, dan Isman sebagai Pembina pengganti. Acara rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Badan Pengkaji MPR ini, diikuti oleh tim debat dari Universitas Sulawesi Barat, Universitas Tomakaka, Universitas Muhammadiyah Palu dan Universitas Tadulako sendiri. Nur putri Suprianto, dkk mengalahkan 3 Universitas tersebut dengan 3 point victory atau tak terkalahkan. Nur Putri Suprianto, sebagai pembicara 1 menjelaskan bahwa dalam lomba debat kali ini, terdapat 6 mosi yang harus dikuasai. 3 diantaranya akan ditentukan untuk setiap penampilan tim. Sekaligus menentukan akan berhadapan dengan tim siapa mereka nantinya. Menurutnya, tim terberat yang menjadi saingannya adalah dari Universitas Sulawesi Barat. “Semua mosi harus dikuasai dan dipersiapkan. Nah pada saat technical meeting, 1 hari sebelum pelaksanaan lomba sudah ditentukan 3 mosi setiap penampilan tim, sekaligus menentukan akan berhadapan dengan tim siapa,” jelasnya. “Kalau setiap tim sih semua hebat, cuman kalau dibilang terberat, tim dari Unversitas Sulbar,” tambahnya. Yosua, selaku pembicara 2 dalam lomba debat tersebut mengungkapkan bahwa sebelumnya, Fahum juga pernah mencapai tingkat nasional, dan ia bersyukur tahun ini bisa mencapai di titik yang sama. “Lomba ini di laksanakan rutin oleh MPR, dan di tahun kemarin tim debat Fahum juga sampai pada tingkat nasional, di tahun ini kita juga dapat mencapai tingkat nasional,” ungkapnya. Kemudian, ia mengungkapkan usaha yang mereka lakukan dalam mempersiapkan debat kali ini sudah maksimal. Dengan belajar secara otodidak, membaca referensi dan buku-buku terkait. Apalagi mereka saat berlomba tidak ditemani oleh Pembina. Karena sedang ada kegiatan lain. “Kemarin kita betul-betul maksimal, karena kita sangat push kinerja kita. Kita pada saat itu tidak ditemani oleh dosen Pembina, jadi kita melakukan usaha yang betul-betul maksimal. Tapi kita selalu percaya bahwa usaha tidak pernah menghianati hasil”, tambahnya. Selanjutnya, di bulan Agustus, mereka akan bertanding kembali di Jakarta, untuk naik ke tingkat Nasional. NB

Kamis, 21/03 – Dalam rangka memperingati Hari

“Kegiatan ini cukup mendadak bagi kami. Kami hanya

Hutan Sedunia, mahasiswa Fakultas Kehutanan

menyiapkan dalam waktu 3 hari sebelum hari H. Tetapi

Universitas Tadulako (Untad) bagikan 1000 bibit

karena antusias dari teman-teman di Fakultas Kehutanan

pohon kepada masyarakat Kota Palu. Bertajuk

lumayan tinggi, kami bisa mempersiapkan segalanya, ungkap

“Hutan dan Energi”, kegiatan tersebut berpusat di lampu merah jalan Moh Yamin dan lapangan Vatulemo.

Sofyan juga menyampaikan harapannya, bahwa kedepannya, dalam memperingati Hari Hutan Sedunia, tidak

Risky Adha, selaku ketua angkatan 2016 memaparkan

hanya dilakukan aksi tebar 1000 bibit pohon, melainkan

bahwa pembagian bibit pohon dalam rangka Hari Hutan

dikembangkan pada aksi penanaman 1000 bibit pohon

Sedunia ini bertujuan agar nantinya bibit itu bisa mengurangi

tersebut. seperti ini agar bisa langsung kepada aksi

masalah deforestasi yang semakin bertambah di Indonesia,

penanaman bibit pohonya.

khususnya Kota Palu. “Dari bibit pohon yang kami bagikan, kami berharap

“Kami berharap kegiatan ini bisa berlanjut terus, kalau bisa langsung kepada aksi penanaman bibit pohonnya. Jadi

anak cucu kami nantinya tidak hanya mendengar kata hutan

tidak hanya membagikan, tapi kita mengajak seluruh

dari cerita atau dongeng saja. Dan semoga bibit itu bisa

masyaarakat untuk ikut gerakkan menanam 1000 bibit

mengurangi masalah deforestasi yang hari ini semakin

pohon,” harapnya.

menjadi di Indonesia, khususnya kota palu,” paparnya. Sementara itu, menurut Sofyan, selaku koordinator aksi Ket. Foto: foto bersama seluruh tim, sebelum aksi tebar 1000 bibit pohon (Foto: dok Panitia)

Sofyan.

International Day of Forest, diperingati setiap tanggal 21 Maret. Hal ini berdasarkan resolusi PBB pada 12 November

tebar 1000 bibit pohon mengapresiasi se;luruh tim yang

2012. Tahun 2019 adalah peringatan International Day of

bekerja keras, karena kegiatan tersebut terbilang cukup

Forest yang ke-7. NB

mendadak, dengan persiapan 3 hari saja.


13

Info FAkultas Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Magister Ilmu Pertanian Siapkan Mahasiswa Publikasi Jurnal Bereputasi “ D e n ga n p ro g ra m i n i , k i t a l e b i h m u d a h d a l a m menambahkan dan mengedit sitasi dan membuat daftar pustaka otomatis, mengimpor kutipan dari banyak data base, mengekstrak metadata dari PDF yang diimpor, berkolaborasi dengan peneliti lain secara online, mencari dan memukan makalah ilmiah dan jurnal yang relevan berdasarkan bidang ilmu, mengatur referensi menggunakan grup, tag, dan ilter,” terangnya.

Guna meningkatkan kapasitas dan kualitas tulisan mahasiswa, Prodi (Program studi) Magister Ilmu-Ilmu Pertanian melaksanakan workshop teknik penulisan KTI, pada Minggu (10/03) di Ballroom Hotel Santika, Palu. Pada kegiatan tersebut, diberikan 3 materi yang meliputi, Pengenalan Kiat Menulis di Jurnal Internasional oleh Prof Dr Ahmad Maryudi, guru besar UGM yang juga merupakan editor dan reviewer jurnal internasional, dengan h-index 15 dan pengenalan dan penggunaan Reference Manager dalam penulisan ilmiah. D i l a n s i r d a r i l a m a n h t t p : / / u n t a d . a c . i d , d a l a m sambutannya, Direktur Pascasarjana Untad, Prof Dr Alam Anshary MP menyampaikan bahwa menulis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap Mahasiswa Magister. Lebih lanjut ia menuturkan bahwa untuk menghasilkan tulisan ilmiah yang baik membutuhkan ketekunan, serta perlu adanya kolaborasi untuk mendapatkan hasil maksimal, terutama untuk publikasi jurnal.

Ket. foto: Foto bersama oleh Prof Dr Ahmad Maryudi dan Nur Edy PhD, setelah penerimaan materi (Arif/Humas UNTAD)

“Berbicara tentang publikasi jurnal, untuk bisa terindeks Scopus dari sudut pandang saya, penelitian yang cepat terindeks Scopus ataupun Sinta kebanyakan lolos dari Penelitian yang berkolaborasi sehingga lebih maksimal dari segi kualitas tulisan dan keilmuannya,” tuturnya. pemateri ke-2, Nur Edy PhD saat di wawancarai via whatsApp (04/03) mengatakan bahwa terdapat banyak keuntungan jika menggunakan Reference Manager dalam hal ini aplikasi Mendeley.

Berbagi Pengatahuan Sesar Aktif

Peneliti Asal Badan Geologi Bandung Sambangi Untad

Saat ditemui di ruangannya, lantai 1 gedung A Pascasarjana Untad (05/04), Dr Ir Hafsah MSc selaku ketua Prodi Ilmu Pertanian yang sekaligus ketua pelaksana workshop tersbut, mengungkapkan bahwa tujuan pelaksaan kegiatan tersebut tidak lain adalah meningkatkan kualitas tulisan mahasiswa dan publikasi jurnal. Ia melanjutkan, bahwa dari 80 peserta workshop tersebut, tidak hanya mahasiswa, tetapi juga tenaga pengajar dari 4 konsentrasi di prodi tersebut, yakni Ilmu Tanaman, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan. “Pesertanya ada dari mahasiswa dan dosen juga, khususnya yang mengajar teknik penulisan Karya Ilmiah. Agar nantinya tidak tumpang tindih antara materi yang disampaikan pemateri dan yang mereka sampaikan di kelas,” tandas Dr Hafsah. Vv

Bertajuk PKM, Prodi Bahasa Indonesia Adakan Kuliah Tamu

Ket foto: - foto bersama peserta, penyelenggara, dan Dr Supartoyo (Foto: Dok. panitia)

Program studi (prodi) Teknik Geosika yang merupakan prodi baru yang dibawahi jurusan Fisika FMIPA, melaksanakan kuliah tamu ke-2-nya. Kegiatan yang bertema, “Identikasi Sesar Aktif dan Tsunami di SULTENG” dilaksanakan di Aula FMIPA, pada Sabtu (16/03). Dr Rustan Efendi SSi MT, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (Wadek Bima) FMIPA yang juga merupakan dosen isika, mengatakan bahwa kuliah tamu tersebut bertujuan untuk menambah wawasan tentang geologi permukaan sesar Palu Koro kepada mahasiswa Fisika dan Teknik Geo isika. “Lembah Palu ini merupakan salah satu daerah yang rawan bencana, kita sudah merasakan pada 29 September 2018 yang lalu, dampaknya begitu dasyat. Sehingga, diadakanlah kuliah umum yang berkaitan dengan sesar Palu Koro yang melintasi kota Palu,” tuturnya. Ia mengungkapkan bahwa kehadiran Dr Supartoyo MT, untuk meneliti keadaan sesar Palu Koro, yang merupakan peneliti dari pusat Penelitian Vulkanologi dan Bencana Alam Badan Geologi Bandung, tentunya sangat tepat untuk memanfaatkan momen tersebut, untuk menambah pengetahuan mahasiswanya. “Kebetulan ada peneliti yang datang ke Palu. Maka kami pikir dia bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana melakukan i d e n t i i ka s i te rh a d a p s e s a r - s e s a r a k t i f d a n dampaknya, terutama pengetahuan tentang sesar Palu Koro dan tentang lembah Palu secara luas,” ungkap Dr Rustan.

Dr Rustan berharap melalui kegiatan tersebut, mahasiswanya bisa memahami kondisi geologi di Kota Palu dan bisa termotivasi belajar, khususnya berkaitan dengan kondisi bawah permukaan lembah Palu. “Setelah dia memahami, minimal dari sisi kebencanaan dia bisa mengurangi resiko bencana untuk dirinya sendiri dan bisa mensosialisasikannya ke masyarakat,” harap Dr Rustan. Karena Geo isika itu merupakan cabang ilmu yang mempelajari teknologi bawah permukaan, ia pun berharap agar nantinya mahasiswa Teknik Geo isika dapat menjadikannya topik-topik penelitian atau lomba-lomba karya ilmiah yang bertemakan tentang kondisi bawah permukaan lembah Palu. Senada dengan Dr Rustan, ketua panitia sekaligus kordinator prodi Teknik Geo isika, Sandra SSi MT menuturkan bahwa kehadiran Dr Supartoyo diharapkan dapat memberi pengetahuan dan motivasi mahasiswa, serta menjadi bekal untuk materi-materi lanjutan dalam perkuliahan pada umumnya. “Beliau ini, selain sebagai akademisi juga praktisi langsung, sehingga saya berharap mahasiswa bisa mengambil ilmu darinya. Walaupun Teknik Geo isika baru tahun pertama dan belum mendapatkan materi ini diperkuliahan, setidaknya dengan mengikuti kuliah umum ini, mereka sudah memiliki dasar untuk selanjutnya,” ujar Sandra. Ia pun berharap kegiatan tersebut, dapat menjadi awal untuk membangun kerjasama dengan pusat Penelitian Vulkanologi dan Bencana Alam Badan Geologi Bandung. “Semoga bisa ada keberlanjutan kerjasama, mungkin saja nanti mahasiswa kami bisa magang di tempat beliau,” tandas Sandra. Vv

Ket. Foto: Dr Sultan MPd ketika menyampaikan materinya (Foto: Adrian/MT)

Dalam mengikuti era revolusi industry 4.0, Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), mengadakan kuliah tamu dengan tema “Pengembangan Kreativitas Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0” yang dilaksanakan di Theater Room, pada Jumat (15/03). Dalam sambutannya Dr Iskandar MHum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (Wadek Bima) FKIP Untad menjelaskan, bahw Dewasa ini Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Untad dominan diikuti oleh Program Studi yang berkaitan dengan penelitian maupun teknologi, dan kurang diminati dari Program Studi bidang humaniora. “Banyak mahasiswa dari prodi bahasa Indonesia yang merasa susah menemukan ide kalau dari Prodi Bahasa Indonesia karena basic kita bukan penelitian ataupun teknologi. Padahal banyak ide yang bisa mereka munculkan mengenai kebahasaan,” tutur Wadek Bima. Dalam materinya Dr Sultan MPd, reviewer Nasional PKM Kemenristekdikti, menuturkan bahwa ukuran keberhasilan bidang kemahasiswaan diukur oleh seberapa besar prestasi mahasiswa di PIMNAS. “Banyak mahasiswa dari prodi bahasa Indonesia khsususnya, masih sedikit yang berminat mengikuti kegiatan PKM. Padahal hanya persepsi saja, tahun lalu dari tiga tim yang menang Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) dua dari prodi Bahasa Indonesia,” ujar reviewer Nasional PKM Kemenrisetdikti. Dr Sultan juga menjelaskan kalau Indonesia baru masuk revolusi industri 4.0 atau masa revolusi informasi, sedangkan Negara Jepang sudah berada di revolusi industry 5.0, dan salah satu hal yang dapat membantu adalah melalui PKM. “Kita masih mengejar profesi abad 20 seperti polisi, guru dan sebagainya, sedangkan memasuki abad 21 sudah banyak profesi baru yang muncul seperti web developer, makeup artist dan lainnya,” jelas Dr Sultan. Adr


14

Mimbar Mahasiswa Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

UKPM FKIP Untad kembali gelar Training of PKM

Mahasiswa Internasional di Untad Berbagi Kesan Usai Selesaikan Studi S1 Di Untad Pada kesempatan Wisuda ke – 96 yang lalu,

Perguruan Tinggi yang baik secara fasilitas belajar

lima Mahasiswa Internasional asal Thailand dan

dan suasana sehingga pengalaman belajar Bahasa

Vietnam telah menyelesaikan pendidikan S1 di

Indonesia di Untad merupakan pengalaman yang

Universitas Tadulako, dan mengikuti Wisuda pada

berharga.

hari Kamis (28/03). Kelima Mahasiswa tersebut

“Saya belajar di Untad murni karena saya

diantaranya Suraina Somnuek dan Areeya

ingin belajar Bahasa Indonesia dan bukan untuk

Milehman (Kimia, FKIP) yang menyelesaikan

menjadi guru. Saya senang bisa belajar dan

studi selama 3 tahun 8 bulan 21 hari, bersama

mempelajari budaya Indonesia di Universitas

Doan Phi Long & Pham Heu Nhat Jurusan Pend.

Tadulako,” ungkap Doan Phi Long.

Bahasa Indonesia, serta Le Anh Thu (Ilmu

Dikesempatan yang sama, Le Anh Thu –

Komunikasi, FISIP) dengan masa studi 3 tahun 6

Mahasiswa asal Vietnam memaparkan bahwa

bulan 20 Hari.

peristiwa gempa yang melanda kota Palu pada

Ditemui di International Of ice Universitas

September 2018 yang lalu sempat menjeda proses

Tadulako (IO Untad) usai acara wsuda, Dua

studinya. Namun dibalik peristiwa tersebut, Le

Mahasiswa asal Thailand, Suraina dan Areeya,

mengaku bahwa ada hikmah yang didapatkannya.

menuturkan rasa bahagianya dan mengucapkan

“Saat gempa terjadi, saya dan kawan-kawan

terima kasih kepada seluruh Dosen dan sahabat

asal Vietnam langsung di evakuasi ke Jakarta

yang telah membimbing dan membantunya dalam

tepatnya di Kedutaan Vietnam untuk Indonesia

proses perkuliahan.

dan sempat kembali ke Vietnam. Setelah kembali

” Kami berdua banyak mendapatkan

ke Palu lagi, saya pun mendapatkan tawaran

dukungan dari para Dosen selama berkuliah di

untuk bekerja di ke Kedutaan Indonesia untuk

Untad. Selain itu, kami juga banyak mendapatkan

Vietnam. Usai lulus dari Jurusan Komunikasi

teman yang baik dan membantu kami selama

Untad, saya akan mencoba untuk mengambil

belajar berbahasa Indonesia. Oleh karena itu,

kesempatan tersebut,” papar Le Anh Thu.

kami mengucapkan terima kasih yang besar untuk

Selain itu, Areeya Milehman asal Thailand

seluruh keluarga besar Universitas Tadulako,”

m e n u t u r k a n t e t a p i n g i n m e l a n j u t k a n pendidikannya di Indonesia. Khusus untuk

tutur Suraina. Dalam kesempatan tersebut , Ketiga Mahasiswa asal Vietnam turut mengungkapkan

Magister, ia akan melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Malang. AA

bahwa Universitas Tadulako merupakan

Ket. foto: Pemateri TOP, Dr Irwan Said ketika memaparkan materinya (Foto: Adrian/MT) U n i v e r s i t a s Ta d u l a k o s e d a n g

Tanpa Batas Menuju PIMNAS”, diikuti oleh

m e n y i a p k a n m a h a s i s w a n y a u n t u k

mahasiswa FKIP yang telah didelegasikan

mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa

dari Program Studi masing-maisng. Selain

(PKM) 2019. Mendukung hal tersebut, Unit

itu, diharapkan pula jumlah proposal PKM

Kegiatan Penalaran Mahasiswa (UKPM)

dari mahasiswa FKIP bertambah dari

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

jumlah yang kemarin, bahkan go ke Pekan

Universitas Tadulako (FKIP Untad),

Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).

melaksanakan Training of PKM (TOP), yang

“Kami berharap dari kegiatan TOP

bertujuan melatih mahasiswa FKIP dalam

banyak mahasiswa FKIP yang akan ikut

menghadapi ajang bergengsi tersebut. TOP

serta dalam PKM. Kalau semakin banyak

dilaksanakan di ruang FKIP 07 pada Sabtu

m a h a s i s w a y a n g m e m a s u k k a n proposalnya, peluang diterima dari FKIP

s.d Minggu (6-7/04). PKM menjadi salah satu ajang

semakin banyak. Bahkan bisa lolos hingga

kompetisi yang banyak diminati di Untad.

ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional,”

Namun, tidak dengan mahasiswa FKIP.

ungkap Muhtita Anastasya selaku ketua

Minat mahasiswa FKIP terhitung masih

Panitia TOP.

sangat minim. Hal tersebut disampaikan

Muhtita juga menjelaskan kalau di

ketua UKPM FKIP, Adrian Katili, dan

TOP tahun ini akan ada pembinaan berupa

menjadi alasan dilangsungkannya TOP. “Salah satu alasan kami menggelar

pendampingan dari pemateri, sehingga tidak hanya berhenti di TOP saja. “Setelah

TOP karena jumlah mahasiswa yang minat

kegiatan ini kami akan mengadakan

di PKM dari Fakultas kami masih sangat

pembinaan, sesuai dengan kelompok yang

minim. Setiap tahun PKM selalu diadakan,

sudah dibagi di TOP. Pembinaan ini berupa

dan di tahun ini dari sekian ribu mahasiswa

pendampingan dalam mneyusun proposal.

FKIP hanya ada satu proposal yang lolos

S e h i n g g a p r o p o s a l m e r e k a d a p a t

PKM dari FKIP dan didanai,” jelas Adrian. T O P y a n g m e n g u s u n g t e m a ,

diikutsertakan pada PKM,” jelas Muhtita. Adr

“Bangkitkan Semangat Unjuk Kreativitas

Bangkitkan Gairah Entrepreneur Mahasiswa

Himaptika dan 4dimensi Event Creator Jalin Kolaborasi seni dan budaya. Namun, dalam kegiatan perdananya, topik

Himpunan mahasiswa pendidikan Matematika (HIMAPTIKA), bekerja sama dengan 4dimensi event creator, melaksanakan talkshow anak muda entrepreneur dengan menghadirkan berbagai pembicara, pada Sabtu (06/04) di gedung IT Center UNTAD.

entrepreneur menjadi pilihan utama melihat kondisi kepemudaan saat ini. “Ini event kami yang pertama dan kami pilih bidang entrepreneur karena kami melihat ada banyak anak muda yang punya potensi untuk berbuat di bidang wirausaha, namun, minim wadah dan minim informasi, sehingga banyak yang ragu bergerak,” lanjut Mahfudz.

Kegiatan perdana kerjasama kedua lembaga tersebut,

Dr Ir Muh. Nur Sangadji DEA, selaku salah 1 pemateri

menghadirkan Dr Ir Muh Nur Sangadji DEA (akademisi UNTAD), Syahril (ketua Komunitas Tangan di Atas) dan Fajrin

yang juga mendapatkan mandat menggantikan Prof Dr H

Rusli (Owner ricebox Naoro dan Juragan chicken).

Djayani Nurdin SE MSi, untuk membuka kegiatan tersebut mengungkapkan apresiasinya kepada HIMAPTIKA dan

Chief Executive Of icer (CEO) 4dimensi event creator, Mahfudz Mahdang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa 4dimensi event creator hadir karena keresahan anak mudah terutama mahasiswa, yang melihat banyaknya potensi anak mudah dalam berwirausaha, namun kurang wadah. “Kami resah di kota-kota lain, seperti Jakarta, Jogja bahkan Makassar sudah banyak wadah yang mengantarkan

para anak mudah berkontribusi untuk bangsa, terutama di bidang usaha, banyak wadah untuk belajar disana.

4dimensi event creator. “Kami waktu kuliah diprancis, sering sekali mengikuti

Sedangkan, di Palu sendiri kami melihat minim sekali event

dosen yang melakukan kegiatan kolaborasi, padahal sama

yang fokus untuk edukatif keanakmudaan,” ungkapnya.

sekali tidak ada hubungannya dengan mata kuliah karena

Masih dalam kesempatan yang sama, Mahfud

kami mengejar ilmu, bukan nilai. Saya bangga karena anak-

menyampaikan bahwa 4dimensi event creator tidak hanya

anak matematika melaksanakan acara yang mengarah ke

bergerak dalam bidang entrepreneur, tetapi juga literasi serta

sosial,” ucapnya. Vv


Mimbar Mahasiswa

15

Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Himpunan Mahasiswa Statistika

Statistikawan Dituntut Paham Bahasa Pemrograman R diketahui oleh mahasiswa statistika.

unutk menguasai bahasa pemrograman R

Karena selama ini sering digunakan ArcGIS,

K e t u a H i m a s t i k a , A s h a r i R a m a d h a n

tersebut.

yang lebih kearah ilmu-ilmu isika dan

mengatakan bahwa pemrograman R ini dapat

“Karena pemrograman ini dikembangkan

geo isika. Nah pemrograman R ini memang

Himpunan Mahasiswa Statistika (Himastika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tadulako (Untad), menggelar pelatihan Bahasa Pemrograman R, pada Sabtu (06/04), dengan menghadirkan Iman Setiawan Ssi MSi sebagai pemateri.

gratis. Nah, agar supaya kita bisa menggunakan

Sementara itu dalam materinya, Iman Setiawan

Pemrograman R merupakan suatu bahasa

a p l i k a s i b e r b aya r t a d i s e c a r a g r a t i s ,

SSi MSi menjelaskan bahwa yang terpenting

digunakan dalam mengatasi aplikasi atau

bukan hanya satu perusahaan saja. Karena itu,

basic untuk seorang statistikawan,” jelasnya.

software berbayar sehingga dapat digunakan

ketika ada masalah saat menggunakannya,

AFT

secara gratis.

mudah mencari solusi. Sementara bagi

“Secara umum, aplikasi atau software yang

mahasiswa tingkat akhir di Prodi Statistik,

digunakan dalam mengolah data statistik itu

dituntut untuk menggunakan program R ini

terbagi dua, ada yang berbayar dan ada yang

dalam membuat skripsi nantinya,” lanjutnya.

pemrograman dan perangkat lunak dalam

Pemrograman R ini bisa menjadi solusinya,”

pada pemrograman R adalah pemanfaatannya.

menganalisis data statistika. Pemrograman R

ujarnya.

ia juga menyampaikan bagaimana dalam

ini menyediakan berbagai teknik statistika

Jika terdapat suatu masalah atau error pada

pembuatan aplikasi berbasis web yang

seperti permodelan linier dan non-linier, uji

aplikasi pemrograman R ini, banyak situs yang

sederhana walaupun masih menggunakan

statistik klasik, analisis deret waktu, klasi ikasi,

tersebar di internet yang memuat cara untuk

server gratis.

klasterisasi, dan sebagainya. Sehingga

m e n ga t a s i nya . S e h i n g ga m e m u d a h ka n

“Yang paling penting yakni dalam pemanfaatan

Pemograman R ini sangat penting untuk

mahasiswa dalam mengolah data nantinya.

pada pemrograman R ini. Seperti dalam spasial

Selain itu, seorang statistikawan juga dituntut

data analisis, contohnya pembuatan peta.

Ket. Foto: suasana ketika penyampaian materi (foto: dok. panitia)

LDK UPIM Untad

Proker Perdana, UPIM Sapa Masyakarat Untad terkait LDK UPIM.

Pasca pelantikan pengurus, LDK UPIM langsung laksanakan program kerja perdana, yang diramu dalam kegiatan UPIM Menyapa pada Jumat (05/04), di Universitas Tadulako (Untad) yang tersebar di dua titik, yakni gerbang utama Untad, dan pintu masuk samping.

“Kegiatan ini selain menjadi langkah awal pengurus untuk bergerak, juga menjadi salah satu cara mengenalkan UPIM pada masyarakat kampus. Meski tidak ada penjelasan detail sebagai informasi keberadaan LDK UPIM. Namun setidaknya, dengan aksi membagikan coklat dan komik yang sederhana, mereka bisa ingat, walau hanya nama organisasi. Karena kami memakai atribut lembaga,” ucap Afrizal. Afrizal menambahkan, masyarakat komik

UPIM Menyapa yang merupakan program

dan dibagikan berbentuk selebaran. Isinya,

dari Departemen Syiar dan Dakwah, merupakan

memuat konten dakwah Islam. “Kami

gerak awal pengurus dalam menjalankan

bisa lebih di kenal. Ke depannya, semoga

amanah selama satu periode. Pada kesempatan

kegiatan menyapa masyarakat kampus lebih

tersebut, pengurus UPIM membagikan coklat

mampu memberikan impact.

“Harapan saya

kegiatan islami,” harap Iqwaldi. Sementara itu. sebagai proker pertama

menyambut mahasiswa yang datang ke kampus di dua tempat yang berbeda. Pengurus ikhwan di

yang terlaksana, Afrisal Sona, Koordinator

gerbang depan dan pengurus akhwat di pintu

dan komik dengan desain sederhana, pada

dalam kegiatan ini, sekiranya LDK UPIM bisa

Departemen Syiar dan Dakwah mengatakan

samping. Kami memberikan komik yang isinya

seluruh

lebih di kenal eksistensinya. Agenda menyapa

perlu adanya memperkenalkan LDK UPIM pada

memuat pesan-pesan dakwah,” imbunya. RR

Muh Rizal Iqwaldi, ketua umum LDK

masyarakat kampus ke depan, semoga mampu

khalayak Untad. Menurutnya, tidak semua

UPIM berharap melalui kegiatan ini LDK UPIM

menghasilan impact dan menciptakan atmosfir

maysarakat kampus, mahasiswa khususnya tahu

Delegasi Himakim Hadiri Rakernas di Makassar Senin (18/03) - Himpunan Mahasiswa

“Revolusi industri 4.0 memang membantu

kerja manusia. Terakhir, industri keempat (4.0)

Kimia (HIMAKIM) Fakultas Matematika dan

kerja manusia, tetapi dalam bidang kimia kerja-

yang diawali pada 2011, merupakan teknologi

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

kerja kimiawan itu ada yang tidak bisa

industri yang menggabungkan teknologi

(FMIPA UNTAD) hadiri Seminar Nasional yang

digantikan, seperti ketika eksperimen di

otomatisasi dengan teknologi cyber.

Dirangkaikan dengan Rapat Kerja Nasional

laboratorium. Hanya saja membutuhkan

“Industri 1.0 ini lahir dengan adanya

( R A K E R N A S ) k e -X V I k a t a n H i m p u n a n

keahlian yang memang sesuai bidangnya.

mesin uap yang membantu kerja-kerja manusia

Mahasiswa Kimia Indonesia (IKAHIMKI), di

Sebagai seorang kimiawan harus tahu karena ini

yang awalnya hanya menggunakan otot, angin

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

penting. Setelah menyelesaikan studi, kerjanya

dan air. Industri 2.0 lahir melihat terbatasnya

(UINAM). yang Bertema Revolusi Industri 4.0 itu

harus sesuai bidangnya, sebagai seorang

kemampuan mesin uap untuk produksi barang-

kimiawan,” terang Rahmat.

barang yang lebih besar sehingga lahirlah

Menjelaskan Bagaimana Kaitan Kimia dengan

M a s i h d a l a m m a t e r i n y a , R a h m a t

mesin-mesin industri mekanik. Industri 3.0

Revolusi Industri 4.0, menurut Kartina S Hadati,

menjelaskan revolusi industri 4.0 merupakan

lahir dengan ditandai kurangnya tenaga

trend dunia industri sekarang. Melihat

manusia dalam proses industri yang digantikan

salah satu delegasi HIMAKIM mengatakan seminar yang diikutinya itu memberikan

yang sesuai bidang ilmu yang sekarang saya

perkembangannya, revolusi industri diawali

dengan penggunakan komputer dan robot. Dan

informasi sekaligus motivasi untuk mahasiswa

geluti,” ujar Kartina.

dengan revolusi industri pertama (1.0) yang

terakhir yang sedang menjadi bahasan sekarang

kimia yang hadir saat itu. “Seminar ini bisa menambah pengetahuan

Sementara itu Rahmat Indra Sakti,

ditandai dengan adanya mesin uap pada tahun

yaitu industri keempat. Industri 4.0 ini

pemateri Seminar menerangkan kerja-kerja

1776. Lalu, revolusi industri kedua (2.0) yang

diwacanakan pada tahun 2011, di Jerman.

kita tentang revolusi industri yang terjadi

dalam bidang kimia pada revolusi industri 4.0

ditandai dengan adanya mesin-mesin industri

Industri ini disebut juga industri teknologi

hingga sekarang. Menariknya, dalam materinya

tidak akan tergantikan. Pada revolusi industri

secara mekanik dan terstruktur pada abad ke

karena menggabungkan teknologi otomatisasi

menyinggung masalah saintis di era industri

4.0, Kimiawan hanya perlu memantapkan

20. Selanjutnya, revolusi industri ketiga (3.0)

dan cyber,” jelas Rahmat. Mn

keempat. Sehingga kimiawan seperti saya, tidak

k e m a m p u a n d a n p e n g e t a h u a n s e s u a i

yang ditandai dengan adanya penggunaan

perlu risau kerja apa di era industri keempat

bidangnya.

komputer dan robot yang membantu kerja-


16

Mimbar Mahasiswa Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Ket. Foto: suasana Ujian Try Out SBMPTN 2019 (Foto: Dok. Panitia)

KSE Untad Fasilitasi Siswa SMA Melalui TOKSEN Minggu (17/03) – Paguyuban Karya Salemba Empat, Universitas Tadulako (KSE Untad) menggelar Ujian Try Out SBMPTN (TOKSEN) 2019 untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Atas, di seluruh Kota Palu. Kegiatan yang bertemakan “Prepare Your Self to Reach Your Dream Campus” ini diikuti oleh 170 peserta, bertempat di Aula Fakultas Tehknik Untad yang dirangkaikan dengan Talkshow Beasiswa.

dijurusan atau kampus yang diinginkan,” tuturnya. Rifaldi Basonggo, selaku ketua panitia mengungkapkan tujuan kegiatan TOKSEN ini adalah untuk memfasilitasi para siswa-siswi yang ingin masuk PTN, khususnya pada jalur SBMPTN agar mempersiapkan mental dan materi dalam mengikuti ujian nantinya. “Tentunya ini disiapkan untuk siswa-siswi kelas 12 yang mau masuk Perguruan Tinggi melalui jalur SBMPTN. TOKSEN memfasilitasi para siswa tersebut untuk mempersiapkan mental sekaligus materi mereka,” ungkapnya.

TOKSEN (Try Out SBMPTN KSE Nusantara)

Kegiatan ini serentak diadakan di Perguruan

merupakan sebuah simulasi ujian SBMPTN yang

Tinggi Negeri (PTN) se- Nusantara. Karenanya,

merupakan sebuah wadah bagi siswa-siswi yang

persiapan yang matang dilakukan oleh panitia

ingin masuk PTN.

penyelenggara TOKSEN (Try Out KSE Nusantara)

Ketua umum paguyuban KSE Untad, Fauzan,

sejak pertengahan Januari. Para peserta yang

menuturkan bahwa TOKSEN 2019 ini merupakan

mendaftar dikenakan biaya sebesar 30 ribu yang

yang ke 3 kali diselenggarkan di Untad. Untuk itu ia

sudah mencakup beberapa fasilitas seperti serti ikat

berharap bahwa dengan kegiatan ini siswa dapat

dan makan siang.

mengetahui apa, bagaimana, dan seperti apa dalam

Aula Fakultas MIPA pada Minggu (17/03),

p e l a k s a n a a n S B M P T N n a n t i nya . S e h i n g g a

Kegiatan TOKSEN 2019 dirangkaikan dengan

mempersiapkan diri untuk hal itu.

Talkshow Beasiswa yang mensosialisasikan

“Harapannya dengan kegiatan ini, siswa dapat

beberapa beasiswa yang ada di Untad. Diantaranya,

mengetahui apa, bagaimana dan seperti apa dalam

beasiswa Baznas, Bidikmisi, Djarum, Beasiswa Bank

p e l a k s a n a a n S B M P T N n a n t i , s e h i n g g a

Indonesia dan lainya. NB

mempersiapkan diri untuk hal itu, dan dapat lulus

Kelas Bahasa Inggris, MPM Al-Jihad Aktifkan English Day

Keterangan Foto : Peserta kelas Bahasa Inggris saat menerima materi dari Imam Indrawan (Foto: dok. MPM Al-Jihad)

Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) AlJihad, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako (FISIP Untad), aktifkan english day setiap Kamis. Hal ini merupakan bentuk follow up dari kelas Bahasa Inggris yang dilaksanakan pada Senin (10/03), di Sekretariat MPM ALJihad. Dengan menghadirkan Imam

menggunakan Bahasa Inggris di setiap aktivitasnya. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk follow up dari kelas bahasa, dan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kami,” tutur Rina. Lebih lanjut, Rina menyampaikan kelas Bahasa Inggris tersebut cukup diminati peserta. Karena konsep yang d i u s u n g p e n g u r u s , s e r t a m e to d e penyampaian pemateri, terbilang menarik, sehingga peserta termotivasi berbahasa Inggris. “Dalam kelas bahasa ini dibuat dengan konsep yang kece, dan menarik.

Indrawan SH, salah seorang instruktur di

Terlebih pemateri juga menyampaikan

Gorengan English Club (GEC), kelas

dengan metode yang tak kalah menarik

Bahasa Inggris tersebut tidak hanya

pula, dan seru pastinya. Sehingga peserta

d i i k u t i p e n g u r u s M P M A l - J i h a d ,

nyaman dan senang dalam berbahasa

melainkan terbuka untuk seluruh

Inggris. Peserta juga semakin berminat

mahasiswa FISIP.

mengikuti kelas ini, dan meminta kelas

Menurut Rina Wulandari, selaku

bahasa berkelanjutan,” jelas Rina.

koordinator Departemen Penelitian dan

Sementara itu, Andi Wahyudi

Pengembangan (Litbang) MPM Al-Jihad,

selaku ketua Umum MPM AL-Jihad,

dan Penanggungjawab Kelas Bahasa

sangat mendukung kegiatan kelas

Inggris mengatakan, kegiatan tersebut

bahasa ini, dan berharap dapat menjadi

merupakan ajang silaturahmi antar

wadah yang bermanfaat bagi seluruh

mahasiswa FISIP, juga menjadi cikal

mahasiswa yang mau belajar. “Saya sangat mendukung kegiatan

bakal english day bagi kader dan

seperti ini. Semoga kelas bahasa ini bisa

pengurus MPM Al-Jihad.

LDK UPIM Ambil Peran dengan Aksi Damai

“English Day akan diselenggarakan

terus berlanjut dan terus memberi

setiap hari kamis untuk kader Al-Jihad.

manfaat kepada teman-teman, bukan

Sehingga, di hari itu, seluruh pengurus

hanya bagi lembaga dakwah tapi semua

d a n k a d e r M P M A l - J i h a d w a j i b

kalangan mahasiswa,” harap Andi. RR

Dalam Rangka menyikapi penembakan berutal Teroris di Selandia Baru, Lembga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (LDK UPIM) bersama Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Se-Universitas Tadulako (Untad) melakukan aksi damai di depan gerbang utama Untad pada Senin (10/03).

dan selebaran yang kami bagikan, bahwa Islam bukanlah agama teroris. Dengan kejadian ini, stigma-stigma awal bahwa islam adalah agama teroris terbantahkan. Sehingga sebenarnya teroris tidak diletakkan pada agama,” jelas Iqwaldi. Sementara itu, menurut Zulqifar Jusman, ketua Mahasiswa Pecinta Musalla (MPM) An-Nahl mengatakan bahwa aksi ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap saudara muslim yang menjadi korban penembakan. “Dengan aksi damai yang kami lakukan, menjadi salah satu

Muh Rizal Iqwaldi, ketua LDK UPIM mengatakan aksi

wujud kepedulian kita terhadap saudara muslim kita, yang

damai ini dilakukan sebagai bentuk pembelaan terhadap

menjadi korban penembakan,” ungkap Zulqifar

penembakan muslim di Selandia Baru, New Zeland. Selain

Senada dengan Zuiqifar, Novi Yulianti, penanggung Jawab

itu, pada kesempatan ini, LDK UPIM mempertegas pada

Bidang Penyikapan Isu LDK UPIM, menganalogikan aksi

mayarakat kampus, bahwa stigma teroris yang selama ini

tersebut menjadi gambaran persaudaraan dan persatuan

diarahkan pada pemeluk agama Islam terbantahkan.

umat Islam. “Aksi ini digambarkan ibaratnya jika ada bagian tubuh

Ket. Foto: massa aksi ketika berorasi di depan gerbang Untad (Foto: Rijal/MT)

“Ini adalah upaya kecil yang dapat kami lakukan, tentunya

yang sakit maka yang lain akan merasakan sakit. Dan ini

selain berdoa, untuk membela dan memberikan dukungan

merupakan langkah awal umat Islam bangkit bersatu padu

pada umat muslim yang menjadi korban penembakan yang

pada garda terdepan dalam menyuarakan Islam not teroris,

dilakukan dengan membabi buta. Pelakunya jelas disebut

” tutup Novi. Rr

teroris. Hal lainnya adalah, kami menyerukan dalam orasi


17

Suara Mahasiswa Dan Alumni Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

Apa harapan dan keinginanmu terhadap

pembangunan UNTAD?


Cerpen

Edisi 106 April 2019 - Tahun ke 7

18

Yang Kisah Belum Selesai Oleh Hairunnisa*

Selamat datang semester empat!! Hari pertama masuk kuliah setelah liburan yang membosankan selama kurang lebih satu bulan. Membosankan karena aku memang tak melakukan apapun. Sekarang aku merasa menyesal telah menyia-nyiakan waktu liburan dengan kegiatan tak jelas. Namun, apa gunanya menyesal? Akan lebih baik jika aku memperbaiki diri. Pagi ini aku masih bergelung di atas kasur tipisku, tak ada niat untuk bangun. Cuaca sangat mendukung untuk kembali ke alam mimpi. Tak perlu melihat ke luar jendela, bunyi nyaring genting indekos dan angin yang menyeruak m a s u k m e l a l u i j e n d e l a s u d a h c u k u p menjelaskan bahwa saat ini sedang hujan. Kutatap layar ponselku. Pukul 07.58 WITA. Aku harus masuk kelas jam sembilan, dan hujannya semakin deras. Pesan whatsapp masuk beriringan saat paket data kunyalakan, mulai dari group chat sampai personal chat. Teman-teman, hari ini masuk jam berapa, ya? Kau tahu? Jika aku menghitung pertanyaan itu dari awal sampai akhir semester, mungkin jumlahnya akan mengalahkan jumlah tugas yang diberikan oleh dosen. Bagaimana tidak? Bahkan jadwal sudah dikirim berkali-kali, tetapi tetap saja setiap hari masih ada pertanyaan yang sama. Aku heran. Entah mereka tidak melihat jadwal, atau lebih tepatnya malas melihat jadwal. “Hari ini masuk jam berapa?” tanya Kak Ilham dari luar kamar. “Jam sembilan,” jawabku dengan malas. Tak ada lagi jawaban darinya. Kakakku satu-satunya itu melanjutkan tontonannya; Spongebob Squarepants. Kartun kesukaan sejuta umat. *** Hujan berhenti tepat setengah sembilan. Aku yakin, sebagian mahasiswa pasti berharap hujan terus-menerus turun sampai waktu mata kuliah pertama selesai, termasuk aku. Aku tak mau muna ik. Ini hari pertama, hujan pula. Aku percaya tak ada dosen yang masuk hari ini. Aku sudah siap dengan kemeja merah muda dan jilbab warna senada, rok hitam polos, lengkap dengan sepatu kets warna navy. Aku membawa tas ransel cokelat yang isinya hanya binder dan pulpen. Plus ponsel dan dompet. Bahkan isi binder belum kuganti, masih bersemayam kertas semester tiga di sana. Aku diantar ke kampus oleh Kak Ilham sekitar pukul 09:15 WITA. Terlambat 15 menit karena aku bergerak seperti kura-kura berjalan. Mentari yang muncul sedikit demi sedikit menemani perjalanan kami, menggantikan awan hitam yang sejak pagi menutupi langit. Tak sampai sepuluh menit, kami tiba di kampus. “Kamu beneran masuk jam sembilan?” tanya Kak Ilham seraya melirik arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. “Ini udah hampir setengah sepuluh, loh. Kok sepi banget?” “Kayak nggak tau orang Indonesia aja. Apalagi hujan begini, jam itu bisa dua kali lipat lebih lambat dari biasanya, Kak,” jawabku santai. “Makanya Indonesia nggak maju-maju,” ujarnya seakan setuju dengan ucapanku.

Kak Ilham kemudian langsung pamit. Entah ke mana dia, yang kutahu dia sedang sibuk mengurus berkas untuk wisudanya. Ah, kapan aku wisuda? Aku menuju kelas dan mendapati Amel di sana. Dia sedang bermain game yang tak kumengerti cara mainnya. “Hai, Runi sayang,” sapa Amel. “Hai, yang lain belum datang?” tanyaku sembari duduk di dekat gadis berkulit putih itu. “Belum, Run, pasti mereka nyantai,” jawabnya. Aku manggut-manggut setuju. Ta k l a m a ke m u d i a n , s a t u p e r s a t u mahasiswa datang. Bahkan sampai pukul sepuluh, masih ada yang berdatangan. Seperti yang sudah kuduga, tak ada dosen yang masuk. Aku akhirnya berkumpul bersama keempat sahabatku; Amel, Keyra, Hana, dan Vivi. Kami mengobrol cukup banyak. Bercerita tentang segala kegiatan saat liburan. Kami masih asyik berbagi cerita sampai pembicaraan kami diinterupsi oleh Dani—ketua kelas. Pemuda itu memberi tahu bahwa kami diberi tugas oleh dosen yang bersangkutan. T u g a s k e l o m p o k y a n g r i n g a n s e b a g a i pemanasan. Begitu katanya. “Tugasnya udah jelas, kan?” tanya Dani setelah menjelaskan panjang lebar. “Udah!” jawab teman-teman serempak. “Oke. Untuk kelompok, bagi sendiri. Satu kelompok tiga orang.” S o n t a k s a j a k a l i m a t t e ra k h i r D a n i mengundang ricuh seantero kelas. Semuanya sibuk mencari teman kelompok. Aku menatap keempat sahabatku. “Gimana, nih?” tanyaku. “Aku sama Runi dan Hana,” jawab Keyra cepat. “Gak bisa gitu, dong,” protes Amel, “aku juga mau sama Runi!” “Ya udah, Mel. Kita sama yang lain aja,” sahut Vivi. “Egois banget, sih!” Amel kesal dengan Keyra yang menentukan kelompok seenaknya. “Siapa yang egois? Aku?” Keyra tentu saja merasa tersinggung. “ G u y s , s i a p a y a n g m a s i h k u r a n g anggotanya? Aku sama Vivi mau masuk,” teriak Amel yang tak memedulikan ucapan Keyra. “ E n a k a j a b i l a n g o ra n g e g o i s , b i a r bagaimana pun kita juga pisah. Satu kelompok kan tiga orang.” Keyra menggerutu sendiri. Sementara Amel pura-pura tak dengar. Ah, mereka mulai lagi. “Udah, ini cuma masalah kelompok, nggak usah dibesar-besarkan, kita kan tetap bisa ngerjain bareng-bareng,” ujarku berusaha menengahi. Alih-alih diam, Keyra malah semakin menggerutu. Tetapi aku sudah tak peduli. Aku mulai mengajak Keyra dan Hana berdiskusi. Sementara Amel dan Vivi akhirnya sekelompok dengan Dani. Selesai mendiskusikan tugas, Amel langsung mengajakku pulang. Aku tak punya motor sehingga sering pulang bersama Amel. “Pulang yuk, Run,” ajaknya. Aku merasa bahwa Amel tak ingin berlama-lama lagi di kampus. “Nggak usah marahan sama Keyra. Kamu kan tahu gimana sifat Keyra,” pintaku.

“Udah, ah. Ayo pulang!” Amel sama sekali tak tertarik dengan pambahasanku. Ck, Amel dan Keyra. Mereka berdua sama. *** Aku langsung membuka grup whatsapp kami berlima ketika aku telah tiba di indekos. Tak ada percakapan apa-apa. Aku pun memulai. Guys, besok kerja tugas bareng yuk. Walaupun tugasnya dikumpul minggu depan, apa salahnya kita kerjain besok? Biar gak numpuk. Gimana? Dua menit kemudian, Hana dan Vivi menyahut. Aku sih terserah. Aku juga terserah. Hanya itu. Sampai satu jam berlalu hanya ada balasan dari Hana dan Vivi. Aku hanya bisa menghela napas. Seperti biasa, mereka selalu bertengkar karena hal sepele. Aku penasaran, apa pertemanan orang lain juga seperti kami? Aku tak suka suasana seperti ini. Walaupun mereka terkadang egois, menyebalkan, membuatku kesal, tapi mereka tetaplah sahabatku. Mereka orang-orang yang selalu hadir di saat aku susah maupun senang. Aku pun sadar, aku juga sering berbuat salah dan membuat mereka kesal. Tapi ... bukankah dalam persahabatan seharusnya kita saling mengingatkan dan introspeksi diri? Bukan saling menghujat atau menyalahkan? “Kenapa?” Aku tersentak. Kak Ilham tiba-tiba saja datang entah dari mana dan kini sudah duduk di sampingku. “Berantem,” jawabku tanpa basa-basi. “Oh, si Keyra? Atau Amel? Sama siapa lagi kali ini? Hana atau Vivi? Atau kamu?” respon Kak I l h a m d i s e r t a i e s k p r e s i y a n g s a n g a t menyebalkan. Aku hanya mendelik kesal ke arahnya. Sementara dia cekikikan melihat wajahku. “Lagian berantem kenapa, sih?” tanyanya kemudian. “Sumpah. Ini sepele banget, Kak. Cuma karena pembagian kelompok.” “Yaelah. Dasar cewek!” “Tau, ah. Kakak nggak ngasih solusi!” sungutku seraya masuk dan menutup pintu kamar dengan kesal. “Emang yang berantem siapa? Kamu?” Kak Ilham bertanya dari luar kamar. “Kalau yang berantem bukan kamu, nggak usah ikut campur. Biarin aja mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Udah gede, kan? Kalau kamu bantuin mulu, kapan mereka dewasa? Sekali-kali biarin mereka selesaikan masalah mereka sendiri. Kamu cukup bantu, nggak perlu ikut campur terlalu dalam. Udah gede kok masih manja kayak anak kecil!” Aku menyimak perkataan Kak Ilham. Ada benarnya juga apa yang dia katakan. Ah, aku benar-benar pusing. Apa kali ini aku harus diam saja? Ini kesekian kalinya mereka bertengkar karena hal sepele. Jika tak ada yang membantu, aku tak yakin ada salah satu dari mereka yang meminta maaf. Apalagi Hana dan Vivi juga tak ambil pusing. Seperti yang kukatakan, Amel dan Keyra itu sama. Sama-sama keras kepala!

*** Sepanjang hari, grup whatsapp itu sepi bahkan hingga aku menjelang tidur. Tak ada pembicaraan sama sekali. Padahal biasanya selalu ramai oleh senda gurau para manusia konyol itu, tetapi tidak hari ini. Selain Amel dan Keyra, aku tidak tahu lagi siapa marah pada siapa, yang jelas aku tak marah pada siapa pun. Lagi-lagi aku mengirim pesan. Persetan ada yang membalas atau tidak. Aku tak peduli. Guys, udah dong. Jangan marah-marahan. Gak seru! Kita jalan-jalan, yuk. Ayolah... Guys... Guys... Tok tok tok! Ketukan pintu indekosku itu menghentikan jariku mengetik pesan. Kutatap jam di ponselku. Sudah ukul 00:05 WITA. “Pintunya gak dikunci!” teriakku. Aku yakin itu Kak Ilham. Selepas magrib tadi dia pamit ke rumah temannya. Kudengar knop pintu terbuka. Aku kembali sibuk dengan ponselku. Happy Birthday to you.... Happy Birthday to you.... Happy Birthday ... Happy Birthday.... Happy Birthday to you.... Aku terdiam. Melongo memandangi Amel, Keyra, Hana dan Vivi secara bergantian. “Kalian? Kok ... bisa?” *** “Ini udah ending?” tanya Keyra setelah selesai membaca salah satu cerpenku yang belum berjudul. “Belum lah, Key,” jawabku. “Ngegantung, ih! Lanjutin gih!” protesnya. “Aduh, nanti, Key. Jangan ganggu aku dulu!” sahutku kesal. Aku sedang serius membaca novel Hello Salma karya Erisca Febriani dan dia terus saja menggangguku. Padahal aku sedang membaca chapter yang paling seru di mana Nathan bertemu Salma setelah sekian lama terpisah. “Runi!!” rengeknya. “Kalau kamu nggak lanjutin ganti aja nama tokohnya, jangan pakai nama aku!” “Oke. Nanti aku ganti.” Aku menjawab dengan santai, sementara Keyra mengerucutkan bibirnya kesal. Membuatku gemas ingin segera menoyor kepalanya. Aku tak ada gairah untuk menulis sekarang, apalagi jika sudah keasyikan membaca novel. Aku bisa lupa segalanya. Oh, ya. Cerpen itu ... aku lupa kapan aku menulisnya. Sudah lama sekali. Ceritanya juga ditulis asal tanpa pertimbangan apa pun. Alur, karakter, dan cerita tak jelas. Nanti jika aku p u n y a w a k t u , a k u a k a n m e r e v i s i n y a . Menjadikannya cerita yang layak dibaca semua orang. Aku ingin memberi pesan persahabatan dalam cerpen itu. Tentang Keyra yang keras kepala. Walaupun begitu, dia tetap sahabat yang sangat berarti untukku.

*) Mahasiswi semester 6 di Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Tadulako


PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

Gubernur Sulawesi Tengah

Drs. H. Longki Djanggola, M.Si Mengucapkan

Selamat dan Sukses Atas Gelar Dan Wisuda Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah

DR. H. M. HIDAYAT LAMAKARATE, M.Si


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.