Media Tadulako Edisi 102 Desember 2018

Page 1

102 Desember

Tahun Ke 6

Visi

Universitas Tadulako

Pada tahun 2020, Unggul dalam Pengabdian kepada Masyarakat melalui pengembangan Pendidikan dan Penelitian.

Misi Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu, modern, dan relevandengan kebutuhan pembangunan bangsa; Meningkatkan penyelenggaraan penelitian yang bermutu untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang diabdikan bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan; Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat sebagai pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat; dan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kerja sama dengan pihak lain yangsaling menguntungkan, tanpa adanya ikatan oleh haluan politik,kepercayaan, dan agama.

Natal Natal Bukan Bukan Tentang Tentang Perayaan Perayaan Tetapi Tetapi Tentang Tentang Kasih Kasih Dan Dan

Harapan Harapan Dalam Dalam Kehidupan Kehidupan


1

Suara Redaksi Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

Edisi 101 November

Desain & Layout : Andi Sarif / MT Foto Sampul : Akhmad Usmar. S.Sos /HUMAS UNTAD

https://issuu.com/mediatadulako

ko

dula

ia Ta

Med

Pengantar Redaksi

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Tidak terasa kita kembali berada di penghujung bulan. Setidaknya ini merupakan ketujuh kalinya kami merasakan momen-momen pergantian tahun dari bilik kantor redaksi Media Tadulako. Seperti baru kemarin kami membuat kaleidoskop 2017, sekarang kami membuka lagi lembar demi lembar untuk bahan kaleidoskop Untad di sepanjang tahun 2018 ini. Semua ini menyadarkan kami bahwa hari berlalu begitu cepat. Tak ada yang pernah menyangka, bahwa kita akan menutup tahun ini dalam perasaan duka yang mendalam. Bencana yang melanda Kota Palu dan daerah sekitar menjadi catatan tebal dalam semua cerita yang pernah ada di tahun ini. Peristiwa ini mungkin saja tidak hanya menjadi catatan penting kita yang ada di Sulawesi Tengah, tapi juga menjadi perhatian masyarakat Indonesia bahkan dunia. Di masa-masa recovery ini Untad yang juga terkena dampak bencana telah melakukan langkah-langkah

Visit Us

Editorial

2018 - Tahun ke 6

taktis menyikapi situasi yang ada. Mahasiswa sit-in yang sebelumnya mengikuti perkuliahan di beberapa kampus di Indonesia, kini sudah pulang kembali, mereka akan ikut bersamasama mahasiswa lainnya membuat sejarah kampus ini. Ke depan, seperti tagline yang telah digaungkan Rektor, tidak adalagi keluh kesah, tidak adalagi raut wajah yang menggerutu, tidak ada lagi suasana pilu, yang ada tinggallah semangat dan optimisme untuk bangkit bersama. Di edisi akhir tahun ini kami coba menyuguhkan ringkasan peristiwa selama tahun 2018. Banyak kisah dan cerita yang tertinggal di tahun ini, semuanya adalah pelajaran, kenangan, juga inspirasi yang akan kita bawa menatap tahun 2019. Atas nama redaksi kami ucapkan terima kasih atas segala atensi pembaca di sepanjang tahun 2018 kemarin. Sungguh, kepercayaan pembaca adalah amanah yang akan terus kami jaga baik-baik dalam menapaki hari-hari ke depan. Salam‌.

mediatadulako @media_tadulako Media Tadulako

Menatap Tahun

2019 Di awal tahun 2018 silam, beberapa produk telpon genggam merilis sejumlah produk-produk terbarunya, lengkap dengan segala macam fitur yang memanjakan pengguna, mulai dari kamera dengan resolusi yang tinggi, baterei yang tahan, sampai desain yang menarik. Memasuki awal tahun 2019, produsen handpone tadi kembali merilis produk yang akan hadir di tahun 2019. Dapat dipastikan, produk yang akan rilis tersebut jauh lebih baik dari keluaran sebelumnya. Begitulah produsen telpon genggam berpacu dengan waktu. Tahun sebentar lagi berganti, tidak terasa masa 360 hari di tahun 2018 ini sebentar lagi berlalu dan pergi. Tahuntahun yang pergi bukan saja soal waktu yang berlalu, bukan pula sekedar periodik masa yang memang s e l a l u b e g i t u . S e s u n g g u h ny a , merugilah kita bila hari-hari yang pergi ini berlalu tanpa ada pelajaran yang kita petik darinya. Ta h u n y a n g b e r g a n t i meninggalkan pelajaran berharga untuk kita renungkan bersama-sama. Bahwa kehidupan ini sejatinya adalah perjalanan melampaui waktu. Dalam bahasa bangsa eropa, siapa yang lambat ia akan tergilas, dalam bahasa agama siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia sudah cukup dikatakan sebagai orang yang merugi. Waktu terus berlalu dengan kecepatan yang tidak akan pernah berubah sedetik pun. 1 tahun 12

bulan, 1 bulan 4 minggu, 1 minggu 7 hari, 1 hari 24 jam, begitu seterusnya. M a ka b e n a r l a h , w a k t u a ka n menggilas kita yang berjalan pelan, ia akan meninggalkan kita yang tidak bergerak. Pelajaran waktu itu seperti persaingan dagang di pasar teknologi modern saat ini. Produk yang tak kuasa beradaptasi dengan kebutuhan pasar, tidak melakukan inovasi terhadap produk-produknya, yakinlah ia akan ditinggal konsumen, ia akan punah dengan sendirinya. Seperti punahnya beberapa produk ternama yang hari ini tinggal kenangan. Ya‌pada akhirnya waktu jualah yang “membunuhnyaâ€?. Tahun baru 2019 telah diambang mata. Kita akan segera menutup lembar-lembar hari di tahun 2018. Di tahun yang penuh duka ini, ada segudang pelajaran yang bisa kita petik di sana. Ada semangat yang mesti kita bawa serta menapaki hari di tahun yang akan datang. Tidak boleh lagi ada keluh dan kesah di tahun 2019, tak usah lagi menggerutu dengan keadaan, semuanya kita kubur dalam-dalam, tahun depan hanya boleh ada semangat, gairah bangkit dan bergerak, melakukan kerja-kerja terbaik. Seperti rumusan teknologi di atas, siapa yang tak melakukan inovasi, tidak bergerak, tidak beradaptasi dengan keadaan, yakinlah ia akan tergilas oleh waktu yang terus berjalan dengan periodik masanya.

Pembina: Rektor Universitas Tadulako. Pengarah: Prof. Dr. Sutarman Yodo, SH.,MH., Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP., Prof. Dr.H. Jayani Nurdin, SE.,M.Si Prof. Dra. Mery Napitupulu, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir.H. Andi Lagaligo Amar, M.sc.Agr.,Ph.D Pimpinan Umum/Penanggungjawab: Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si. Dewan Redaksi: Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir, SE., MS., Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si., Dr. Arianto, M.Si., Dr. Ridwan Tahir, SH., MH., Takbir Launtina, S.Sos., Pemimpin Redaksi: Andi Akifah, S.Sos., M.ICT., Wakil Pemimpin Redaksi: Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd Redaktur Rubrik: Drs. Samsumarlin, M.Si, Isrun, SP., MP., Akhmad Usmar, S.Sos, Editor : Ary Fahry S.Ikom Redaktur Pelaksana: Ikerniaty Sandili, S.Ikom. Layouter: Andi Sarif Reporter: Rafani Tuahuns, S.H, Raisa Alatas M.Ikom, Wandi Latoko, Vivi Sasmita, Nur Ramadhana, Sri Utami, Moh Uswang, Fauzannur Ramadhan, Ayu Agustin, Sitti Aisyah Nadianti, Sulistiawati, Ahmad Fauzan T. Distributor: Moh. Uswang Kesekretariatan: Drs. Sammen, M.Pd., Alamat Redaksi: Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Lt. 1 Nomor 112 Gedung Rektorat Universitas Tadulako. Fanpage FB: Media Tadulako Twitter: @mediatadulako Instagram : Mediatadulako

inform, inspire, and educate


Liputan Khusus Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

2

Perayaan Natal PERMAHKOTA Untad

Natal Bukan Tentang Perayaan Tetapi Tentang Kasih Dan Harapan Dalam Kehidupan

Senin (03/12)-Lembaga Persekutuan Mahasiswa Kristen Oikumene Universitas Tadulako (PERMAHKOTA) merayakan natal dalam ibadah natal oikumene, bersama ratusan mahasiswa mahasiswi kristian Universitas Tadulako (Untad) maupun mahasiswa dari universitas lain, dengan mengangkat tema “Endless Hope” di lapangan Labschool. Natal merupakan salah satu momen yang ditunggutunggu setiap tahunnya oleh seluruh umat kristiani yang ada di setiap belahan dunia. Tak hanya menjadi perayaan untuk kumpul keluarga maupun bersilaturahmi, natal menjadi hari dimana Yesus Kristus lahir di dunia. “Perayaan natal tahun ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya saja di tahun ini kami benar-benar bersyukur karena pertolongan Tuhan yang begitu besar sehingga kami semua masih dapat hidup dan ada hingga saat ini,” ungkap Febryanto Kurnia ketua umum PERMAHKOTA Untad. Febryanto mengaku kalau konsep acara pada tahun ini dibuat sederhana, karena makna natal bukan tentang perayaan tetapi tentang kasih dan harapan dalam kehidupan. “Natal bukan seberapa kerennya baju yang kita kenakan, bukan tentang makanan dan minuman mahal yang dihidangkan diatas meja, natal juga bukan tentang hebohnya suatu perayaan. Tetapi yang penting adalah makna natal yang ada, bagaimana Yesus turun ke bumi dan lahir sebagai manusia untuk menyelamatkan semua yang percaya,” tutur Febryanto. Tema perayaan natal yang diangkat PERMAHKOTA adalah “Endless Hope” dengan tema tersebut PERMAHKOTA berharap kalau dalam keadaan apapun dan bagaimanapun pengharapan harus selalu ada dalam kehidupan.

“Pengharapan dan sukacita natal tidak memandang

“Semua manusia harus memiliki kasih dan pengharapan, dalam kehidupan manusia pengharapan

bulu, Yesus bahkan lahir datang ke dunia dan lahir di

membantu manusia agar memiliki iman pada Tuhan, dan

kandang ternak, dikunjungi oleh para gembala dan juga

selalu mengandalkanNya dalam setiap hal,” jelas ketua

orang majus, artinya tak ada perbedaan kasih natal

PERMAHKOTA.

maupun pengharapan natal,” sambungnya. Pengkhotbah mengatakan kita masing-masing ada

Febryanto berharap lewat ibadah natal oikumene Untad tahun ini, semua yang datang dapat semakin kuat

dalam keluarga, sementara itu keluarga kita berada

dalam persekutuan dan berpengharapan dalam Allah.

bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga

“Saya berharap biarlah melalui ibadah perayaan ini

besar umat manusia, keluarga besar umat manusia

semua mahasiswa maupun mahasiswi Kristen yang ada di

mendiami bumi yang menjadi rumah kita bersama.

Universitas Tadulako semakin kuat dalam persekutuan, perayaan natal tak hanya menjadi hal yang simbolis tetapi

“Di bumi yang satu ini, umat ditempatkan oleh Tuhan

dapat membawa kasih dan pengharapan Kristus dalam

bersama seluruh ciptaan lainnya, dan di situlah manusia

kehidupan kita semua, selamat natal dan selamat

hidup bersama sebagai keluarga Allah. Dalam Kitab

menyongsong tahun baru 2019,” harap ketua umum

Kejadian 9:16 yang kita jadikan pijakan renungan

PERMAHKOTA. Dalam perayaan natal kemarin pengkhotbah yang

mengatakan, "Jika busur itu ada di awan, maka aku akan melihatnya, sehingga aku mengingat perjanjian-Ku yang

diundang dari kota Balikpapan, Pdt. Dr Rehabiyam Bilung

kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala

SH M TH gembala sidang Gereja Kristen Indonesia (GKI)

makhluk yang ada di bumi," ayat ini menyatakan bahwa

dengan ayat perenungan 1 Petrus 1:3. “Karena kuasa Ilahi-Nya telah menganugerahkan

Allah membarui perjanjian-Nya dengan seluruh ciptaannya.

kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang

Dalam khotbahnya ia mengatakan pelangi di awan

saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil

menjadi lambang pengharapan, dan peristiwa natal

kita oleh kuasaNya yang mulia dan ajaib. 1 Petrus 1:3,”

mengingatkan kita kembali untuk hidup sebagai keluarga

baca gembala siding GKI. Pdt. Rehabiyam menjelaskan kalau natal membawa

Allah yang dituntun oleh pelangi kasih-Nya yang meneguhkan iman dan menghidupkan pengharapan.

harapan baru pada setiap umat percaya, beliau

“Hidup bersama sebagai keluarga Allah menurut

menuturkan kalau pengharapan akan selalu ada selama

mereka, mengandung pesan utama bahwa kita adalah satu

damai dan sukacita natal ada dalam kehidupan kita. “Dalam perayaan ini kita menghayati kembali

keluarga, dan sebagai anggota keluarga masing-masing mempunyai tanggungjawab menjadikan hidup bersama di

peristiwa kelahiran Yesus yang diwartakan dengan penuh

bumi ini semakin baik, bukan hanya tanggung jawab untuk

sukacita oleh para malaikat kepada para gembala di

keselamatan manusia, tetapi juga untuk keutuhan seluruh

padang Efrata, komunitas sederhana dan terpinggirkan

ciptaan,” tutup pdt Rehabiyam. Natal tak hanya berbicara tentang perayaan

pada zamannya," ungkapnya. Warta gembira para malaikat itu diharapkan tetap

tahunan ataupun kegiatan simbolis saling tukar kado,

menggema dalam kehidupan umat sampai saat ini dalam

makan-makan ataupun kumpul-kumpul, tetapi natal

kehidupan umat sampai saat ini dalam keadaan apapun,

membawa pengharapan baru bahwa Yesus selalu ada

Pdt Rehabiyam mengajak umat mensyukuri kehadiran sang

dalam kehidupan kita, tidak hanya setiap 25 Desember.

juru selamat dengan merenungkan pesan tentang hidup

Adr

bersama sebagai keluarga Allah.


Opini Edisi90 102 Desember2017 2018 - Tahun Edisi Desember Tahunkeke65

3

MANIFESTO

PANCASILAIS DI ERA MILENIAL Bagian II Oleh Bhair Samatan (Mahasiswa Jurusan Farmasi Untad dan Penulis Buku On The Way) Masalah Disintegrasi Bangsa

merupakan tantangan untuk kita semua?

salah satunya adalah penegakkan hukum yang tidak sesuai

Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya

Sebagai masyarakat berpendidikan, perlunya untuk

dengan ekspektasi. Kecenderungan melakukan tindakan

agenda reformasi di Indonesia pada mei tahun 1998.

membatasi dan menyeleksi bentuk-bentuk tontonan yang

kriminal, banyak lahir dari hal-hal yang demikian.

Disamping menghasilkan perubahan dan perbaikan-

tidak baik agar bagaimana anak dan cucu kita kelak tidak

Tidankan Terorisme di Lingkungan Masyarakat

perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia,

mengikuti/mencontohi perilaku yang tidak baik akibat dari

Hal yang dimaksudkan adalah tindakan-tindakan yang dapat

reformasi juga menghasilkan dampak yang negatif untuk

tontonan yang tidak mendidik. Lembaga sensor film dan

memperkeruh dan mereduksi nilai Pancasila sebagaimana

bangsa, antara lain terkikisnya rasa persatuan dan kesatuan

komisi penyiaran Indonesia tentunya telah menyeleksi

yang kita pahami bersama. Sederet mimpi akan hancur

bangsa. Sebagai contohnya, acapkali mengemuka dalam

dengan seksama terkait tontonan-tontonan yang disiarkan

bilamana suatu relasi diputus oleh pikiran yang tidak

wacana publik bahwa ada segelintir elit politik di daerah-

di televisi. Namun peran masyarakat secara umum,

relevan dengan tujuan berdirinya sebuah rumah yang

daerah atau wilayah primordial yang memiliki pemahaman

tentunya perlu dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam

selanjutnya disebut INDONESIA. Tak ayal, generasi kita

sempit tentang otonomi daerah. Mereka terkadang

memberikan edukasi terhadap anak-anak dibawah umur

telah dipecundangi oleh doktrinasi dari pihak-pihak yang

memahami otonomi daerah untuk membentuk kerajaan-

tentu sangat diharapkan demi menghindari hal-hal yang

memiliki tujuan tidak baik untuk negara—yang

kerajaan kecil di daerahnya. Implikasinya mereka

tidak diinginkan.

mengenyampingkan ideologi Pancasila. Indonesia adalah

menghendaki daerahnya diistimewakan dengan berbagai

Masalah Narkoba

negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah.

alasan-alasan tertentu. Bukan hanya itu saja, fenomena

Dilihat dari segi letak georgrafis, Indonesia merupakan

Itu dibuktikan dengan banyaknya investor asing yang masuk

primordialisme pun terkadang muncul dalam kehidupan

negara yang sangat strategis. Namun letak yang sangat

ke Indonesia. Hal ini tentu bukan ancaman, melainkan dapat

masyarakat dalam bernegara. Beberapa kali kita telah

strategis tersebut tidak hanya memiliki dampak positif,

bernilai positif jika dikelola dengan baik dan benar. Tak

menyaksikan di berbagai media massa yang memberitakan

tetapi juga memiliki dampak negatif. Sebagai contoh

hanya itu, negara yang memiliki ribuan pulau yang sangat

tentang elemen masyarakat tertentu memaksakan

dampak negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata

berpotensi menjadi lokasi objek wisata, tentunya sangat

kehendaknya dengan cara melakukan tindak kekerasan

bandar narkoba, Indonesia strategis dalam hal pemasaran

memengaruhi kondisi sosial dan ekonomi di bangsa ini. Maka

kepada elemen masyarakat lainnya.

obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga

dari itu, perlunya kembali kita memikirkan bagaimana

Berdasarkan laporan hasil survey Badan Pusat Statistik di

negara asing yang terungkap membawa zat terlarang ke

merencanakan masa depan bangsa agar tidak terjerembab

181 Kabupaten/Kota, 34 povinsi dengan melibatkan 12.056

negeri ini. Namun sayangnya, sanksi yang diberikan kepada

dalam nuansa risau oleh masyarakatnya dikemudian hari.

responden sebanyak 89,4% menyatakan penyebab

mereka (baca: pengedar) terkesan kurang tegas sehingga

Membangun Indonesia haruslah dimulai dari diri sendiri;

permasalahan dan konflik sosial yang terjadi tersebut

tidak menimbulkan efek jera. Akibatnya, banyak generasi

dengan memperkokoh pemahaman tentang Pancasila secara

dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengalaman nilai-

muda yang masa depannya suram akibat dari kecanduan

substansial dan komprehensif. Sebagaimana kita

nilai Pancasila (Dailami, 2014:3).

narkoba.

menjalankan perintah agama. Pancasila hadir sebagai

Berdasarkan data yang dirilis dari kepolisian Republik

pemersatu—bukan pemberangus. Perbedaan tidak

Masalah Dekadensi Moral

Indonesia (POLRI) tahun 2013, POLRI mengklaim telah

membuat bangsa hancur lebur; berserakan; lalu

Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, dan

menangani 32.470 kasus narkoba, baik narkoba yang

ditertawakan. Sebab yang hancur lebur hanyalah satu

hedonisme semakin menggejala dalam sendi kehidupan

berjenis narkotika, narkoba jenis psikotropika maupun

komponen yang terpecahkan bak batu yang dibenturkan ke

bermasyarakat. Paham-paham tersebut memangkas

narkoba jenis bahan berbahaya lainnya. Angka ini meningkat

lantai keramik tanpa sajadah. Konflik lahir dari rahim yang

moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi muda

sebanyak 5.909 kasus dari tahun sebelumnya. Pasalnya,

memiliki prinsip menolak perbedaan dan keberagaman.

yang mewarisi peradaban dimasa depan. Fenomena

pada tahun 2012 lalu, kasus narkoba yang ditangani oleh

Perdamaian akan lahir setelah kondisi konflik telah

dekadensi moral tersebut terekspresikan dan

POLRI hanya sebanyak 26.561 kaksus narkoba. Bukankah ini

diredam. Kita tak perlu perdamaian; sebab jika Pancasila

tersosialisasikan melalui tayangan di berbagai media massa.

mengancam generasi penerus bangsa? Apakah anda tidak

(garuda) masih memeluk pelbagai identitas, tanpa sadar,

Coba perhatikan tontonan-tontonan yang disuguhkan dalam

merasa prihatin dengan meningkatnya kasus tersebut?

hanya mengajarkan tindakan-tindakan kekerasan,

kita telah berdamai. Berbeda pilihan politik itu hal yang biasa dalam

media siaran dewasa ini. Cukup banyak tontonan yang bukan Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan

berdemokrasi. Yang tak biasa adalah tidak memilih (golput).

melainkan juga perilaku tidak bermoral seperti bentuk

Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah

Sejak lahir, tumbuh dan berkembang, kita telah dianugerahi

pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas. Bahkan,

mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan

perbedaan. Mulai dari perbedaan cara mendidik orang tua,

perilaku kekerasan acapkali disuguhkan dalam sinetron-

kualitas penegakan hukum di Indonesia pasca orde baru.

lingkungan yang memengaruhi dan attitude yang diciptakan

sinetron yang notabenenya menjadi tontonan keluarga.

Memang, banyak faktor yang berpengaruh terhadap

Allah Azza Wa Jalla pada pribadi kita. Setiap orang memiliki

Ironis apabila tayangan yang memperlihatkan perilaku

efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor yang dominan

prinsip dan gagasan-gagasan untuk membangun tanah

kurang terpuji justeru menjadi tontonan yang paling

dalam penegakan hukum masyarakat dan profesionalitas

kelahirannya menjadi lebih baik. Prosesnya saja yang

disenangi. Hasilnya sudah dapat ditebak, perilaku

aparatur penegak hukum. Inilah salah satu urgensi dari

mungkin berbeda, namun tujuannya tetap sama—untuk

menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat.

pentingnya implementasi Pancasila secara komprehensif,

sebuah perubahan. Jika kita tidak bisa menerima

Lantas yang menjadi pertanyaan dibenak kita adalah

yaitu: meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa

perbedaan—sama halnya dengan tidak menerima takdir

bagaimana cara mencegah semakin merosotnya moralitas

sebagai calon pemimpin bangsa.

Allah Sang Maha Pencipta. Waktu terus berjalan, seiring

masyarakat?

Melihat dari kacamata lain, beberapa kasus yang namanya

dengan gagasan yang terus berkembang. Pilihan terus

Bagaimana caranya meningkatkan kontrol sosial

tak disebutkan oleh penulis—banyak mengandung unsur

melekat, seiring dengan semakin pesatnya kadar kepuasan

masyarakat yang notabenenya semakin permisif?

ketidakadilan. Hal inilah yang perlu dibenahi oleh aparatur

yang menaat. Kita boleh saja menentukan sikap di mana

Apakah cukup memadai apabila hanya dilakukan dengan

negara agar menegakkan hukum tanpa melihat siapa yang

pilihan ini ditancapkan. Namun, ingat bahwa setiap pilihan,

cara meningkatkan pelaksanaan fungsi dan peran lembaga

dihukum atau memperoleh hukuman yang sesuai atau

ada alasan dan gagasan.

sensor film dan komisi penyiaran Indonesia?

simetris dengan kesalahan yang diperbuat. Indikator

Bukankah upaya mencegah dekadensi moral tersebut

hadirnya perpecahan antar kelompok maupun individu,


4

Dialog Akademik

Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

Menghidupkan Literasi di Lingkungan Akademik Hampir bisa dipastikan, tak ada kampus yang tumbuh tanpa budaya literasi. Dahulu literasi dipahami sebatas kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Belakangan definisi literasi semakin berkembang, ia tidak lagi sebatas budaya membaca dan menulis. Edisi kali ini Media Tadulako berbincang dengan Dr Asep mahfudz menyola tentang literasi di dunia akademik. Menurut Pak Asep, seberapa penting literasi dalam kehidupan akademik kita di kampus ? Literasi ini sering dianggap sepele, padahal itu menjadi pijakan masuk untuk ke depan. Semua aspek. Misalnya literasi bencana, mitigasi bencana, jadikan literasi itu awalnya dimaknai hanya baca tulis, hanya calistung, tapi perkembangannya bahkan Unesco mengatakan tidak hanya membaca menulis, tapi dia juga bagaimana menghimpun, menyeleksi, menganalisis sampai dia berpikir kritis sehingga dia bisa mengambil keputusan terhadap apa yang dibacanya. Apa yang perlu dilakukan dalam membangun budaya literasi ini ? Sebelum ke Literasi, di kampus itu dimulai dari tradisi atmosfir akademik, apa ciri utama atmosfir akademik itu ? suasana semua komunitas di kampus itu peduli terhadap apa yang menjadi pemikiran akademik. Apa pemikiran akademik ? Logis, sistemastis, rasional, empiris, nah tradisi itu yang harus di bangun. Bagaimana langkahnya ? bangunlah lingkungan yang memiliki atmosfir akademik, dibuatlah gazebo misalkan, tidak ada lagi blank spot untuk wifi, itu memang mahal, tapi itu kan membawa para mahasiswa, semua komunitas di kampus itu berpikir akademis. Barulah nanti muncul literasi itu menjadi kebiasaan. Dan itu kita di Untad sudah dilakukan dari tahun 2010. Kita buat gazebo, buat motto, the get of inspiration, bahwa Untad itu harus

menjadi pintu gerbang inspirasi. Nah, itu bisa diturunkan, misalkan pers mahasiswa, kelompok-kelompok diskusi mahasiswa, tapi ini mungkin belum dibangun oleh sistem. Apa makna literasi menurut bapak ? Literasi itu beragam, ada sekitar 9 literasi sekarang berkembang. Dulu, membaca menulis, sekarang ada yang namanya literasi digital, literasi teknologi, literasi matematis, literasi data, literasi statistik, literasi sains, jadi sekarang bukan itu lagi indikatornya untuk literasi, bukan sekedar membaca saja. Tetapi bagaimana dia menghimpun informasi, mencari informasi, menganalisisnya, kemudian bagaimana dia mengambil keputusan secara tepat. Dan itu ujungnya adalah berpikir kritis, nah kemampuan literasi yang tinggi adalah reflektif inkuiri penyelidikan secara reflektif. Jadi begini, reflektif inkuiri itu misalkan saya, saya sebagai dosen, harusnya saya ini bisa menjadi teladan, nah ketika sudah seperti itu, itu sudah reflektif inkuiri, itu literasinya sudah bagus. Nah, sekarang ukurannya bukan lagi pengunjung perpustakaan untuk mengukur tingkat literasi, perpustakaannya sekarang sudah di internet. Apakah harus ada kurikulum khusus untuk membangun budaya literasi ini ? Tidak perlu. Literasi itu sebenarnya kemampuan individual, maka yang harus dibangun itu suasananya, conditioningnya yang penting. Jadi begini, kalau kebijakan di kampus, harusnya dibangun adalah kebijakan membangun suasana supaya semua stakeholder yang ada di kampus itu mempunyai keinginan membangun budaya literasi. Salah satu yang kelihatan adalah membaca. Membaca itu bisa jadi sekarang baca HP, kan lucu sekarang banyak sekolah yang melarang bawa HP padahal Hp sekarang sudah ada buku di dalam, iya kan? kan

boleh baca buku di situ. Sekarang tinggal sebenarnya bagaimana mengoptimalkan itu sebagai sarana belajar. Dulu saya pernah mendesain kurikulum bukan pertemuan yang penting, tapi kompetensi apa yang diperoleh mahasiswa setelah mahasiswa belajar, jadi kalau dia mahasiswa dua kali pertemuan dia sudah mampu kan boleh dia berbagi ke temannya. Nanti dia lagi yang berbagi ke temannya, nanti dosen menempatkan mahasiswa itu rekannya, temannya, atau asistennya berbagi ke temannya yang lain. Jadi, mahasiswa itu diukur dari kemampuan seberapa banyak kompetensi yang diperoleh setelah mengikuti mata kuliah itu. Jadi, literasi bukan pendekatan kelas yang dipakai, pendekatannya sangat individual dan itu harus dibangun sistemnya, tapi individunya harus diberikan ruang untuk terbuka pemikiran. Apa menurut bapak yang menjadi hambatan kita selama ini ? Hambatannya di tradisi, karena tradisi kita ini biasanya budaya verbal masih tinggi. Karena syaratnya untuk literasi yang kita sebutkan tadi, literasi digital, literasi kewargaan, itu harusnya suasananya sangat demokratis. Di era milienial ini boleh mahasiswa lebih tau informasinya ketimbag dosen, maka dosen gunakan itu menjadi partner, sehingga ada kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Jadi, dosen itu hanya mengarahkan, meng-guide sampai titik mana dia literasinya kuat. Saya sekarang senang kalau ada mahasiswa bertanya, aduh pak kenapa saya tidak bisa-bisa, disitulah mengapa harus banyak membaca. Apa yang bapak sampaikan tadi kan sangat sistematis, itu bagaimana agar bisa menurun sampai ke bawah ? Nah, langkahnya begini, pertama harus keluar kebijakan, di kampus di pihak rektorat saya kira sudah sangat apik, sudah sangat baik, kebijakannya

sudah ada. Tinggal di tingkat fakultas sampai tingkat prodi ini belum sampai. Jadi, kesenjangannya itu ada di level jurusan sama prodi. Apa contohnya ? contohnya misalkan jadwal mahasiswa ujian, kenapa mahasiswa yang harus ngurus ? harusnya kalau tradisi literasinya bagus, itu sudah terjadwal saja, setiap hari Kamis dan Haris Sabtu jadwal ujian, maka, mau tidak mau dosen harus mengagendakan, karena dia PNS/ASN, maka dia harus sudah jadwalkan setiap hari Kamis, Hari Sabtu saya ada jadwal ujian. Harusnya koordinator prodi atau jurusan sudah menjadwalkan saja, setiap hari H jurusan A, prodi A melakukan ujian maksimalnya 5 orang. Nanti dosennya tinggal memilih, apa haris Kamis atau Hari Sabtu. Pilihannya tinggal di situ. Ada beberapa jurusan yang sudah menetapkan saya kira bagus, jurusan yang sudah menetapkan hari ini ujian, maka, si yang mau jian itu mengatur, kamu yang pertama, saya yang kedua, terus siapa pengujinya ? kira-kira nanti bagaimana cara menghadapinya ? nah itu namanya literasi budaya, literasi bagaimana kewargaan itu muncul di situ. Di kampus kita melihat komunitaskomunitas mahasiswa itu tumbuh. Bagaimana menyikapi potensi baik ini ? Jadi kalau untuk membangun literasi, membangun kreatifitas, membangun cara berpikir yang orisinalitas, jadi butuh waktu dan butuh tenaga, termasuk biaya. Tapi menurut saya, biaya itu bisa ditanggulangi karena terus terang saya itu sangat senang sekali, mahasiswa Untad itu sudah banyak yang kreatif, dana itu tidak lagi masalah, karena dia bisa mencari donasi dari luar bahkan bisa iuran, dananya minim tapi efektif. Bahkan mereka bisa galang dana lewat onlie. Sekarang tidak masalah, karena literasi digitalnya sudah bagus. Perlu dipahami membangun budaya literasi itu memang perlu waktu yang panjang dan biaya yang tidak sedikit. Af


5

Kabar Tadulako Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

Pembelajaran Berbasis Blended Learning Saat ini program e-learning sedang menjadi perbincangan hangat di d u n i a p e n d i d i ka n , s e i r i n g b e r t a m b a h nya te k n o l o g i a ka n mempengaruhi metode pembelajaran, melihat hal itu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Universitas Tadulako (Untad) mengadakan workshop mengenai blended learning yang diadakan di gedung aula fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan dihadiri oleh perwakilan dosen setiap fakultas, pada Selasa (11/12) Dr Nurhikmah H S Pd SI selaku pemateri dari kegiatan ini memaparkan menurut data base dunia tahun 2017 Indonesia merupakan salah satu Negara dengan pengguna internet terbanyak keempat, tidak heran edukasi pun ikut terpengaruh dengan adanya internet, salah satunya melalui blended learning. “Saat ini semuanya sudah canggih, semua hal sudah bisa terakses dengan mudah di internet. Karena itu kita sebagai pengajar mau tidak mau juga harus mengikuti perkembangan, dengan mempelajari atau memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.” ungkap lulusan sarjana sosiologi itu. Salah satu model dari blended learning yang saat ini mulai diterapkan di sistem pendidikan yaitu E learning. E-Learning sendiri adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan atau internet. “Jadi pembelajaran berbasis e- learning bukan cuma tentang penggunaan google classroom, tetapi pengiriman tugas lewat whatsapp ataupun gmail dan lain-lain dihitung juga e –learning.” jelas Dr Nurhikmah. Blended learning pada dasarnya merupakan gabungan keunggualan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual.

belajarnya berbasis internet dan tatap muka. “Ada banyak keuntungan yang bisa kita raih dari pembelajaran berbasis blended learning khususunya yang memanfaatkan internet dan teknologi dalam pembelajaran, salah satunya mahasiswa tidak bisa membohongi dosen atau pengajar kalau dia belum mengerjakan tugas karena di e-learning semua bisa di deteksi lewat internet,” tuturnya. Pemateri menjelaskan walaupun pengajar bisa sangat terbantu dengan adanya blended learning, bukan berarti setiap pertemuan hanya akan dilakukan lewat virtual, tetapi perlu juga adanya tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa. “Kalau saya biasanya menerapkan dua sistem yang pertama Elearning - tatap muka – e-learning lagi, atau tatap muka- e learning kemudian diakhiri dengan tatap muka. Tatap muka juga diperlukan dalam interaksi antar dosen dan mahasiswa,” jelasnya. Pemateri menjelaskan kalau penerapan blended learning dalam pembelajaran sangat membantu, selama kita mau belajar untuk menerapkannya. “Blended learning ini merupakan salah satu tantangan bagi dosen khususnya buat yang belum menerapkannya, tapi saya berharap melalui adanya workshop ini peserta yang hadir dapat memanfaatkan blended learning dengan baik dan positif,” jelas Dr Nurhikmah. Salah satu peserta workshop Drs Aminah S Pd M Pd sangat bersyukur dengan adanya workshop ini selain menambah pengetahuan dan juga pengalaman mengenai blended learning. “Workshop ini jelas menambah pengetahuan, apalagi blended learning,” tutup Drs Aminah. Adr

Kuliah Umum International Office Untad Hadirkan Pakar Manajemen Bencana Asal UNSYIAH – Aceh di Aceh, maka Research Disaster khusus Likuifaksi berada di Palu.” Detail Dr Mazailin.

Bertempat di Theater Room Universitas Tadulako, Kuliah Umum IO Untad yang mengangkat tema " Recovery from a Disaster - The Case of Banda Aceh City " di gelar pada Senin (10/12) siang dengan menghadirkan Pakar Disaster Management asal Universitas Syiah Kuala - Aceh sekaligus Penasehat Projek Manajemen Bencana antara Indonesia - Jepang (JICA for postdisaster reconstruction program in Aceh), Dr Muzailin Affan.

Beliau yang merupakan alumni PhD konsentrasi Disaster Management asal Tohoku University – Japan sekaligus advisor Museum Tsunami Aceh turut menuturkan bahwa dirinya bersama para peneliti Jepang telah menemui pihak Gubernur Sulawesi Tengah untuk membahas rancangan Disaster Management untuk Palu, Sigi dan Donggala pasca bencana 28/9 yang lalu. Sehingga arah pembangunan daerah bencana selanjutnya akan lebih sigap terhadap potensi bencana yang bisa muncul sewaktu waktu di Sulawesi Tengah.

Dalam materinya, Dr Mazailin Affan yang juga merupakan Kepala International Of ice Unsyiah – Aceh menjelaskan pengalamannya yang juga merupakan korban selamat dari bencana Tsunami yang menghantam wilayah Aceh 2004 silam. “Bencana tsunami yang terjadi di Aceh diawali dengan gempa berskala 9 SR yang kemudian dilanjutkan dengan gelombang tsunami yang mencapai kota sekitar 4 Kilometer dengan ketinggian 15 meter. Saat itu ayah saya yang berprofesi sebagai nelayan tinggal bersama Ibu saya sekitar 1 kilometer dari pantai. Sedangkan saya yang telah berkeluarga membangun rumah yang berjarak sekitar 3 kolimeter dari pantai. Kedua orangtua saya hilang dibawa tsunami sekaligus dengan beberapa saudara kandung saya. Tsunami benar-benar mengubah kehidupan warga Aceh saat itu.”

Melihat bencana yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala September yang lalu membuat banyak para ahli tertarik untuk mempelajari hal ini lebih lanjut. Banyak kasus bencana Likuifaksi yang terjadi, namun Likuifaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah merupakan kasus yang langka yang pernah terjadi dalam kasus bencana di dunia. Oleh karena itu, peristiwa Likuifaksi tersebut sebaiknya dapat di buatkan semacam Research Disaster khusus Likuifaksi. Selain sebagai pengingat sejarah, Research Disaster khusus Likuifaksi dapat menjadi tempat meneliti sekaligus tempat wisata yang edukatif. Jika Research Disaster khusus Gempa berada

Meskipun telah terjadi 14 tahun yang lalu, Kota Aceh hingga saat ini masih terus melakukan perbaikan pasca tsunami dengan banyak melakukan aktivitas edukasi kepada masyarakat meliputi Kesiapan Warga menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di sekolah, kantor dan organsiasi serta melakukan aktivitas positif seperti bersepeda sehat bersama saat memperingati Hari Tsunami Aceh setiap 24 Desember disetiap tahunnya. Usai memaparkan materinya, Kuliah Umum kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan penyerahan cendramata Untad dan foto bersama. AA

PUSBANG DePSA Gelar Temu Alumni & Seminar Nasional Bertemakan Pancasila “Nilai religiusitas, dengan demikian, merupakan nilai kebangsaan yang menjadi bagian jati diri bangsa Indonesia, dan inilah yang diterjemahkan secara tepat dalam sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana juga tersurat dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, sila pertama Pancasila sudah cukup menjadi bukti kuat adanya integrasi antara nilai kebangsaan dan nilai keagamaan,” tambah Prof Zainal.

Sebagai Negara Multikultural, Indonesia memiliki banyak keberagaman di tengah masyarakatnya yang juga memiliki banyak perbedaan dalam nilai keagamaan. Pancasila kemudian hadir menjadi dasar Negara untuk mempersatukan perbedaan yang ada agar tetap berjalan harmonis dan selaras dalam aktivitas berdemokrasi di Indonesia. Bertempat di Theater Room Universitas Tadulako, Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio-Akademik (Pusbang DePSA) Untad pada Kamis (13/12) Pagi menggelar Seminar Nasional yang mengangkat topik tentang Pancasila dan Masa Depan Demokrasi Indonesia dengan tema “Integrasi Nilai Kebangsaan dan Nilai Keagamaan”. Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber diantara nya Prof Dr H Zainal Abidin MAg selaku Pakar Pemikiran Islam dan Yudi Latif PhD selaku Cendekiawan Muda & Penulis Buku Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila. Ketua PUSBANG DePSA Untad, D Rahmat Bakri SH MH dan Dekan Fakultas Hukum, Dr Hj Sulbadana SH MH dalam sambutannya menyambut hangat kedua pakar dan berharap agar mahasiswa dapat memanfaatkan momentum ini untuk menyerap ilmu sebanyak banyaknya. Dalam materinya, Prof Zainal Abidin menuturkan bahwa Indonesia merupakan Negara yang Religius dan menjunjung tinggi nilai keagamaan sehingga turut mempengaruhi masyarakatnya dalam mengimplementasikan nilai kebangsaan dalam berbangsa dan bernegara. “Bangsa Indonesia sejak semula adalah bangsa yang

religius, terlepas dari perbedaan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Tak sejengkal pun wilayah di Indonesia dan tak satu pun suku bangsa di Negeri ini yang tidak memiliki agama atau sistem kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan, sebelum berdirinya republik ini, norma-norma yang menjadi acuan dalam tata kehidupan masyarakat adalah norma-norma yang bersumber dari ajaran agama/kepercayaan yang dipadukan dengan norma adat. Norma-norma inilah yang menjiwai seluruh perilaku masyarakat dalam berinteraksi dengan sesama dan juga lingkungan alam sekitarnya, sehingga melahirkan bangsa yang beradab dan bermartabat,” papar Prof Zainal. Beliau turut menambahkan bahwa nilai keberagaman dan keagamaan yang ada turut dimiliki oleh dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila.

Dikesempatan lainnya, Yudi Latif PhD dalam materinya 'Wawasan Pancasila' turut memaparkan untuk tidak pernah memperhadapkan antara keagamaan dan kebangsaan karena Indonesia adalah bangsa yang multikultural sehingga akan lebih baik jika kedua nilai tersebut dilihat sebagai satu kesatuan. Selain itu beliau turut menuturkan bahwa jika Pancasila ingin menjadi ideologi yang aktif maka ada lima poin yang harus diarungi diantaranya (1) Jalur penguatan pemahaman Pancasila, Jalur pemahaman menuju Indonesia cerdas kewargaan. (2) Jalur kerukunan kebangsaan, Jalur kerukunan menuju Indonesia bersatu. (3) Jalur pendekatan keadilan sosial, Jalur keadilan menuju Indonesia berbagi kemakmuran. (4) jalur pelembagaan Pancasila dalam pranata kenegaraan-kemasyarakatan, Jalur pelembagaan menuju Indonesia tertata-terlembaga. (5) Jalur penyuburan keteladanan, Jalur keteladanan Menuju Indonesia terpuji. Itulah jalan kebahagiaan-kemajuan hidup bersama. Usai pemaparan materi oleh kedua Narasumber, Seminar kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dilanjutkan dengan foto bersama dan temu Alumni PUSBANG DePSA Untad. AA


6

Kabar Tadulako Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

Untad Untad bersama bersama Kejaksaan Kejaksaan Tinggi Tinggi Sulawesi Sulawesi Tengah Tengah Beri Beri Kuliah Kuliah Umum Umum Anti Anti Korupsi Korupsi

Program Studi Profesi Guru Untad Gelar Penyamaan Persepsi Bagi Calon Penguji UKIM Penyamaan Persepsi yang digelar di Aula Fakultas MIPA (12/12) menghadirkan calon peserta dari beberapa Dosen dan Guru yang berasal dari SMP dan SMA yang ada di Kota Palu. Kegiatan ini akan melihat seberapa besar perbedaan penilaian antara Guru dan Dosen. Penguji UKIM (Ujian Kinerja Mahasiswa) harus memiliki NRP (Nomor Regristrasi Penguji) yang diperoleh setelah mengikuti seluruh kegiatan Penyamaan Persepsi dan dinyatakan lulus. Ketua Program Studi, Dr Ijirana S Pd M Si, menjelaskan bahwa hal hal yang mendasari dilaksanakannya kegiatan ini yaitu dengan melihat seberapa besar perbedaan penilaian antara Guru dan Dosen. “Isi dalam Penyamaan persepsi ini yaitu mengenai pemahaman tentang PPG (Program Profesi Guru) dan bagaimana menilai mahasiswanya, dan stimulasi penilaian terhadap mahasiswa yang akan diuji kinerjanya, nah setelah itu baru dilakukan penyamaan persepsi untuk melihat bagaimana hasil penilian antara dosen dan guru serta sebarap besar perbedaannya,” jelasnya. Ia melanjutkan bahwa syarat utama unutk menjadi peserta calon penguji UKIM yaitu dengan memiliki serti ikat pendidik. Dan setelah menjadi calon peserta dan mengikuti jalannya penyamaan persepsi, pusat akan menilai baik itu dari rpp maupun penilaian pelaksanaan pembelajaan dan menyatakn lulus bagi yang telah memenuhi standar. Ia menambahkan bahwa mahasiswa yang akan diuji merupakan mahasiswa yang telah menyelesaikan semua rangkaian pada PPG tersebut selama enam bulan. “Mahasiswa grogram studi profesi guru yang telah melakukan proses pembelajaran selama tiga

bulan untuk pendalaman materi dan dinyatakan telah lulus oleh Belmawa Kemenristekdikti maka akan melanjutkan Lokakarya di Untad selama 5 minggu, dengan melakukan review materi yang dianggap masih susah, pengembangan materi serta bagaimana menulis suatu karya ilmiah. Setelah selesai lokakarya, dilanjtukan dengan PPL,” tambahnya. Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa penguji UKIM nantinya akan menguji kinerja para mahasiswa program studi profesi guru setelah melewati pembelajaran di sekolah selama tiga bulan, Lokakarya dan PPL. Penguji kinerja mahasiswa dilaksankan di kelas ketika mahasiswa tersebut sedang mengajar. “Semua yang telah dilakukan selama lokakarya akan diimplementasikan di kelas tempat PPL diseluruh Sekolah mitra kip yang ada di kota palu. selanjutnya, ia akan melakukan ujian, nama ujiannya UKM (Ujian Kemampuan Mahasiswa) PPG, ujian ini terbagi dua, u j i a n p e n g e t a h u a n d a n u j i a n k i n e r j a , u j i a n pengetahuan berbasis oniline sedangkan ujian kinerja dilakukan di dalam kelas oleh dua penguji yang terdiri dari Guru dan Dosen. Ijirana mengungkapkan bahwa sangat penting mengikuti PPG selam enam bulan ini, PPG sendiri bertujuan untuk menghasilkan alumni-alumni bergelar Guru yang berkualitas di Sekolah-Sekolah yang ada di Indonesia. “Sudah banyak cara dilakukan oleh dikti untuk mewujudkan guru yang profesional, salah satu yang diterapkan pada perguruan tinggi ialah Program Profesi Guru, sehingga ini sangat penting untuk membuat guru menjadi guru yang profesional di masyarakat,” imbuhnya. Sementara itu, Sahrudin SPd MPd, Guru olahraga SMP N 14 Palu, mengaku bahwa mendapat banyak pelajaran bagaimana menilai mahasiswa PPG. “Saya bisa mengetahui bagaimana menilai mahasiswa PPG nantinya, mulai dari RPS hingga langkah pembelajaran di kelas. Dan karena penilaian mahasiswa tersebut sesuai dengan biang penguji maka yang saya nilai nantinya mahasiswa PPG di bidang Olahraga,” ungkapnya. AFT

Kamis (13/12), Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Tim Gerakan Tadulako Membaca kembali membuka Lapak Baca Gratis yang sudah keempat kalinya. Lapak Baca gratis ini merupakan akti itas rutin yang dilaksanaan setiap hari kamis di depan gerbang kampus. Akti itas literasi tersebut di inisiasi oleh

Dalam rangka memperingati hari Anti Korupsi Sedunia, Universitas Tadulako (Untad) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), beri kuliah tamu yang dihadiri oleh jajaran Kejati Sulteng, jajaran kepala daerah se sulawesi tengah, jajaran pimpinan untad, serta mahasiswa dari berbagai fakultas. Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, Drs Muhammad Rum SH MH menjadi bintang utama dalam kuliah umum dengan tema “Melangkah Pasti, Cegah dan Berantas Korupsi” pada Jumat (06/12) bertempat di Aula Fakultas Kedokteran Untad. Dalam sambutannya, dilansir pada untad.ac.id, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Sutarman Yodo SH MH, menjelaskan bahwa tema yang diangkat pada kuliah umum tersebut merupakan sebuah harapan bersama dalam mewujudkan pembangunan bangsa yang dicita-citakan. “Tema kali ini merupakan tema yang sangat menarik khususnya untuk aparatur negara yang mengelola keuangan negara, sehingga penting untuk kita ikuti hingga akhir. Pemberantasan korupsi merupakan sebuah keniscayaan yang kita harapkan bersama untuk tujuan pembangunan bangsa yang kita harapkan terwujud kedepannya,” jelasnya Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tengah, Drs Muhammad Rum SH MH, dalam materinya mengenai Cegah dan Berantas Korupsi, menuturkan bahwa unsur-unsur yang dapat dianggap sebagai korupsi yaitu melawan hukum, memperkaya diri sendiri, dan merugikan keuangan negara. Ia melanjutkan, salah satu dampak yang akan diterima terlebih pada masyaralat yakni terhambatnya pembangunan. “Salah satu contoh korupsi yang sering terjadi saat ada proyek seperti pembangunan jalan raya, dana yang dianggarkan untuk pembangunan itu hanya 75% saja, sisanya diberikan kepada pemegang tender tersebut, dan biasanya pemegang tender tidak bertanggungjawab atas proyek tersebut. Inilah salah satu dampak terhambatnya pembangunan akibat tindak pidana korupsi,” lanjutnya. Rum menyampaikan kepada seluruh kepala daerah untuk selalu memperhatikan prinsip-prinsip anti korupsi.agar para kepala daerah atau pimpinan lainnya dapat bijak dalam melaksanakan tugas, sesuai yang telah diamanahkan kepadanya. “Melalui kuliah umum kali ini, saya berharap kepada seluruh kepala daerah serta pimpinan lainnya yang hadir untuk selalu melihat dan mendalami semua prinsip prinsip anti korupsi ini, agar hal-hal yang merugikan negara dapat dihindari,” ucapnya. Ia menghimbau kepada seluruh golongan masyarakat bahwa tidak ada jalan buntu untuk mencegah terjadinya korupsi. “Sesuai dengan arahan pada pasal 31 Undang Undang Korpusi, tidak ada jalan buntu untuk memberantas masalah korupsi ini, namun tentunya dibutuhkan kerjasama dari setiap elemen masyarakat agar bisa terlaksana, pemerintah juga ke depannya akan mengoptimalkan memberantas masalah ini dengan menyiapkan sejumlah dana yang nantinya digunakan,” imbuhnya. AFT

para Mahasiswa Untad yang tergabung dalam Komunitas anakUntad. Mahfudz Mahdang sebagai Presiden Komunitas anakUntad menuturkan, budaya baca dan diskusi di dalam kampus saat ini sudah sangat minim. Sehingga, K o m u n i t a s a n a k U n t a d m e m b e n t u k T i m G e r a k a n Tadulako Membaca guna upaya meningkatkan kembali budaya literasi di lingkungan kampus. Lapak Baca Kamisan inilah yang menjadi akti itas utama dari Tim yang sudah dibentuk tersebut. “Saat ini budaya baca dan diskusi di tataran Mahasiswa s u d a h j a r a n g k i t a l i h a t , Alhamdulillah saat ini kami sudah b e n t u k T i m , n a m a n y a T i m Gerakan Tadulako Membaca, semoga ini bisa membantu untuk meningkatkan nilai literasi dilingkungan kita (Mahasiswa), ini kita sudah mulai akti itasnya dengan Lapak Baca Kamisan, Insya Allah akan rutin setiap hari kamis nanti,” ungkap Mahasiswa FKIP

tersebut. Dari pantauan Media Tadulako, kegiatan Lapak Baca Kamisan ini telah dimulai sejak tanggal 22 November lalu, dimulai dari Jam Empat Sore hingga jam delapan malam. Hal tersebut dibenarkan Mahfudz yang juga sebagai inisiator gerakan. “Iya, kita memang sudah mulai sejak akhir November kemarin, tepatnya di tanggal dua puluh dua,” ungkap Mahfudz. Sementara itu, Faril selaku Koordinator Tim Gerakan Tadulako Membaca menjelaskan, Timnya sudah mempersiapkan beberapa program literasi yang nantinya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Namun untuk mengawali gerakan ini, Lapak Baca Kamisan inilah yang menjadi langkah awal untuk membangun ekspansi budaya literasi di lingkungan kampus. “Kami sudah siapkan beberapa rencana program, dalam waktu dekat akan mulai dilaksanakan. Lapak Baca Kamisan ini merupakan langkah awal untuk membangun ekspansi literasi nantinya,” Jelas Faril Faril juga menambahkan, saat ini kesulitan yang dialami adalah belum adanya aset buku yang dimiliki. Sehingga, buku yang dihadirkan di Lapak Baca adalah buku pinjaman dari beberapa orang kenalan dekat. Namun hal tersebut dianggap wajar oleh Mahasiswa Farmasi ini, karena memang Gerakan Tadulako Membaca ini baru saja dimulai. Namun, meskipun begitu, Faril berharap gerakan ini bisa menjadi virus semangat membaca bagi para Mahasiswa Untad. Mh


Kabar Tadulako Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

7

39 Dosen Ikuti Pelatihan Audit Mutu Internal Tingkat Lanjut Dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi, Pusat Audit bersama Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Tadulako langsungkan Pelatihan Auditor Mutu Internal, pada Senin s.d Rabu (4-6/12) di Rama Garden Hotel, Jalan Tanjung Santigi, Kota Palu. Pelatihan ini telah berlangsung selama lima tahun berturutturut, kecuali di tahun 2017. Output-nya adalah mencetak auditor mutu internal yang handal untuk membantu audit mutu internal di Universitas Tadulako. Pelatihan ini diikuti oleh 39 Dosen yang berasal dari berbagai fakultas dan prodi guna mewakili bidang mereka. Peserta tersebut merupakan gabungan peserta baru dan lama, atau peserta yang telah mengikuti pelatihan audit sebelumnya. Peserta akan banyak mendapatkan ilmu mengenai audit mutu internal, antara lain: Kebijakan Nasional Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Perguruan Tinggi. Pelatihan juga ditambahkan dengan praktik audit dokumen serta audit visitasi ke beberapa prodi dan fakultas di Universitas Tadulako yang dipilih secara acak.

Adapun tempat praktek yang ditentukan secara acak, berada di lima tempat berbeda, yakni : D3 Konservasi Sumberdaya Hutan di Ruang senat FAHUT, S1 Imu Hukum di Ruang Lab. Bagian Penjaminan Mutu FH, S1 Pendidikan Geogra i di Ruang Lab. Geogra i FKIP, S1 Fisika di Ruang Seminar Jurusan Fisika FMIPA, dan S2 Teknik Sipil di Ruang Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Pelatihan ini pun secara tidak langsung menambah silaturahmi antar prodi dan fakultas di Universitas Tadulako. Kegiatan ini dibuka resmi oleh Prof Ir Andi Lagaligo Amar MSc PHd, dan dimulai dengan materi pertama oleh Prof Dr Ir Sudarsono MSc yang didatangkan langsung dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Prof Sudarsono menuturkan permasalahan yang terjadi di

perguruan tinggi Indonsesia sehingga dapat menghambat peningkatan mutu berkelanjutan. “Tugas kita ialah meningkatkan pendidikan mutu yang berkelanjutan. Tidak pernah berhenti,” jelasnya. Sementara itu, Drs Syamsu mengatakan bahwa kegiatan yg rutin dilaksanakan ini selalu bertujuan untuk mengevaluasi kinerja auditor sebelumnya. “Audit sendiri merupakan kegiatan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar yang telah disepakati sejauh mana” Ungkap Drs Syamsu saat ditemui di lokasi kegiatan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mengamanatkan adanya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) yang terdiri atas Sistem Penajminan Mutu Internal (SPMI), Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau akreditasi, dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti). SPMI sebagai salah satu sub komponen memiliki siklus PPEPP yang salah satunya adalah evaluasi. Salah satu bentuk evaluasi internal perguruan tinggi adalah dengan melakukan Audit Mutu Internal untuk mendapatkan ruang-ruang peningkatan yang akan terus menerus ditingkatkan lagi (Continuous Quality Improvement). Kegiatan ini juga berkaitan dengan proses akreditasi yang sedang dilakukan di Universitas Tadulako. “Ketika sebuah Universitas mampu memenuhi syarat standar yang ditetapkan Ristekdikti hasilnya B. Namun jika bisa mengungguli, hasilnya bisa menjadi A. Sebuah audit tentunya tidak dapat mengaudit prodi atau fakultas yang berada dibidangnya sendiri,” ungkap Koordinator kegiatan tersebut. Kh

Mahasiswa Mahasiswa Untad Untad Torehkan Torehkan Prestasi Prestasi Melalui Melalui SUCA SUCA

Beri Edukasi Traumatic Mental Health Care, Crisis Relief Alliance Asal Singapura Gelar Training Di Untad Usai melakukan kunjungannya pada bulan Oktober yang lalu di Untad, Organisasi Kemanusiaan asal Singapura - Crisis Relief Alliance menggelar Training Timetable “Post – Traumatic Mental Health Care and Basic Counseling Skills” selama tiga hari (28-30/11) bertempat di BTK 10 Fakultas Kedokteran Untad. Dalam training tersebut, Peserta diajari beberapa materi seputar Edukasi Pertolongan Pertama Psikologis Pasca Peristiwa krisis/bencana dan Edukasi Tanggap Bencana sebagai Individual dan Komunitas. Selain itu, para peserta berasal dari berbagai kalangan seperti Guru, Dosen, Mahasiswa, Murid SMA dan Masyarakat umum yang tinggal di Kota Palu yang turut merasakan dampak Gempa, Tsunami dan Likuifaksi pada 28 September yang lalu. M s O n g B e e Yo n g d a l a m m a t e r i n y a Psychological First Aid (Pertolongan Pertama Secara Psikologis) memaparkan bahwa reaksi orang dewasa dan anak-anak saat berada dalam situasi krisis seperti bencana memiliki perbedaan. “Saat dalam kondisi bencana, reaksi orang dewasa mempengaruhi tubuhnya seperti gemetar, sakit kepala, kelelahan, turun nafsu makan, sakit di badan dan mimpi buruk. Selain itu, sering merasa kekhawatiran, ketakutan kesedihan, marah/mudah tersinggung, bingung dan kurang ingin berbicara. Untuk reaksi anak-anak tergantung dengan lingkungan dan bagaimana ia dibesarkan sehingga keduannya membutuhkan perawatan yang berbeda pula.” “ Hal simple yang perlu kita lakukan untuk

menolong para korban adalah jangan paksa orang untuk menceritakan kisahnya kepadamu, jangan menyela atau mempercepat orang menyelesaikan kisahnya, tidak memberikan pendapat berlebihan/ dengarkan saja, tidak menyentuh orang tersebut jika tidak yakin itu merupakan tindakan yang tepat, tidak menyalahkan apa yang telah atau belum mereka lakukan, tidak berbohong jika kamu tidak tahu, tidak membicarakan duka mu, tidak memberikan janji palsu dan jangan merasa kamu harus menyelesaikan masalah mereka. Itu jauh lebih baik,” Jelas Ms Ong Bee Yong. Beliau turut memaparkan bahwa sebelum menolong orang lain secara psikologis, pastikan kita pun dalam keadaan yang telah stabil dan jauh lebih tenang secara psikologis pula. Selain itu, dalam menolong korban usahakan untuk memastikan mereka tidak merasa di tinggalkan dan yang terpenting “Talk Less, Listen More!” (Sedikit berbicara, Mendengar lebih banyak!) Di kesempatan yang sama, para peserta di ajari Trauma Healing dengan menggunakan media bola dan pengaturan nafas dalam proses perbaikan memori pasca situasi krisis. Kemudian para peserta juga diarahkan untuk melakukan beberapa reka adegan sebagai seorang penolong dan korban dalam simulasi Pertolongan Psikologis. Diakhir acara training, Prof Merry Napitupulu M S c P h D s e l a k u Wa k i l R e k t o r B i d a n g Pengembangan & Kerjasama mengucapkan rasa terima kasih kepada Crisis Relief Alliance yang secara sukarela datang dan memberikan dukungan moril kepada para peserta dan berharap bahwa ilmu yang didapatkan memberikan manfaat dan pengetahuan baru agar siap dalam menghadapi situasi krisis seperti bencana. Usai pemaparan Prof Merry, acara Training kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama. AA

Oki Dg. Mabone atau yang akrab disapa dengan Oki, berhasil membuat bangga tidak hanya Universitas Tadulako (Untad) tetapi juga kota Palu. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi (prodi) pendidikan Sejarah itu memang sudah lama mendalami dunia stand Up dan berhasil meraih salah satu mimpinya dengan meraih juara pertama dalam kompetisi Stand Up Comedy Academy 4 yang diadakan di salah satu siaran televisi Indonesia. “Saya sangat mengucap syukur karena bisa meraih kemenangan yang merupakan s a l a h s a t u h a l ya n g s aya d a m b a k a n . Kemenangan saya tak lepas dari setiap dukungan dari orang-orang terdekat saya maupun setiap orang yang mendukung saya dengan dunia saya ini.” ungkap pria asal Pelawa Kabupaten Parigi Moutong itu. Perjalanan yang dilalui sangat tidak mudah, seperti yang bisa dilihat dari layar kaca selama perjalanan SUCA 4, ada begitu banyak peserta yang lucunya luar biasa dengan kemampuan stand Up yang begitu unik. “Saya tidak menyangka, bisa lolos di tahap audisi saja sudah menjadi suatu kebangaan bagi saya, dari kota Palu didukung oleh

komunitasku saya ikut audisi SUCA 4 di Makassar dan Alhamdulilah bisa lanjut ke Jakarta,” jelasnya. Pria yang juga aktif dalam komunitas stand up Palu itu mengaku kalau membuat orang tertawa itu tidak mudah, ditambah lagi dengan banyaknya saingan yang menurutnya semuanya lucu. “Saya sudah sering memang buat materi Stand Up, akan tetapi membuat materi dengan tekanan persaingan yang dahsyat itu tidak mudah. Jadi perjuangannya itu begitu terasa,” ceritanya pada awak Media Tadulako. Oki menceritakan kalau awalnya ia bercita-cita jadi pemain bola karena sangat mengidolakan Christiano Ronaldo, tidak pernah terbesit dalam benaknya kalau ia akan menjadi seorang komika. “Saya dulu ingin sekali jadi pemain bola, tapi main futsal baru lima menit sudah sesak nafas, lama kelamaan coba-coba buat standup dan ternyata buat nyaman, jadi saya teruskan,” tuturnya. Setelah menjadi juara, Oki berencana untuk menyelesaikan studinya dulu di dunia perkuliahan “Setelah ini saya mau fokus kuliah dulu, lulus jadi sarjana baru melanjutkan karir di dunia standup. Ke depannya saya berharap agar saya dapat menghibur orang lain dan dapat menjadi berkat lewat tawa,” ucap Oki. Anirwana A. salah satu komika asal Palu yang mengikuti SUCA 4 berharap agar ke depannya Oki dapat sukses dengan karirnya di dunia standup dan dapat menjadi inspirasi buat orang-orang diluar sana yang tertarik dengan standup comedy. “Oki ini memang lucu.Semoga karirnya melejit, dan menarik orang-orang untuk berkarya di dunia standup,” harap Anirwana. Adr


8

Kaleidoskop

Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

KALEIDOSKOP 2018 JANUARI

APRIL

JULI

03 FK Untad Lantik 35 Dokter 02 Peresmian Kantin Baru 19 Jalin Kerjasama Dengan Unhas melalui Program Distance 17 Queensland University Australia Perkuat Kerjasama dengan Universitas Tadulako 06 Ustaz Hannan Attaki Mebagi Tips Pemuda Keren Zaman Now

FEBRUARI

03-04

Untad Gelar Evaluation Meeting SEAMEO

Goes To Campuss Kunjungi 20 Tempo Universitas Tadulako Rektor STISIP Muhammadiyah 29 Rapang Beri Kuliah Tamu di FISIP UNTAD Kemajuan IT dan MEdi Sosial, 09 Tantangan Baru Pendidikan Komunikasi

18 Atmosfir Politik Kampus Perlu Rangka PPRA Ke-57, 16 Dalam Lemhanas RI Sambangi Untad Peserta Iuti Ujian SMMPTN 17 5.560 2018 di Untad Kembangkan Penelitian 19-21 FK Animal Model Lewat WOAM 17 Halal Bi Halal FMIPA 21 7 Mahasiswa FKIP PPL di Thailand

05 Ubah Sampah Jadi Berkah

MEI

OKTOBER

01 Untad Bangkit “Bangunan Porakporanda, Tapi Batin Kita Harus Tetap utuh”

Tinjau Kondisi Untad Pasca Darurat Belmawa 29 Tanggap Kemenenristekdikti Kembali Sambangi Tim Untad Untad Bangkit, Pelayanan Prima 16 Terus Dilakukan 360 Enumerator dan 40 Supervisor

13 Untad Digandeng IOM Turun Tangan Tiga Mahasiswa Untad Juara

21 PEKSIMINAS di Yogyakarta

Pasca Gempa Fisip Langsungkan

17 Sidang Skripsi Perdana di Untad

NOVEMBER

AGUSTUS

08 Menristekdikti Hadiri Wisuda Lulusan Ke-94 Untad

04 Rektor Bentuk CEF-INAF, Tingkatkan Publikasi International 14 Tombolotutu Layak Jadi Pahlawan Nasional Enam Mahasiswa FMIPA Lulus 22 Cumlaude Dengan Masa Studi Di Bawah 4 Tahun

04 Robotech Tadulako Melaju ke KRI Nasional 2018 62 Pegawai Peroleh Satyalencana

02 Karya Satya

Ujian SBMPTN 2018 Untad, Capai

08 9.994 Peserta 05

MARET

15 14 04

DharmaWanita Untad Beri Spirit “Kartini” sebagai SosokDambaan Keluarga Bahagia Semangat Baru, Refleksi 55 Tahun FISIP Mahasiswa Sejarah Bahas Peran Film dalam Pendidikan High Order Thinking Skill Perlu DIbiasakan Sejak Dini

20 Diesnatalis Ke-37, Pengukuhan Profesor dan Wisuda Ke 93 Universitas Tadulako Indonesia Bergema di 06 Harmoni Lapangan Untad Maba Resmi Menjadi 17 13.27 Keluarga Baru Untad KOmdis Sosialisasikan TUgas 01 UPT dan Fungsi pada Mahasiswa Fatek, dan Fapettkan 13-14 FISIP, Lakukan Inovasi Sistem PKKMB

Warek Bidak Himbau MAhasiswa Sit In

09 Segera Kemali

Untad Belum Melayani Permohonan

19 Pindah

Mahasiswa FISIP Asal Sojol Raih

07 IPK 3.98

Prodi Antropologi Integrasikan Mata

22 Kuliah dan Kerja Relawan

DESEMBER

SEPTEMBER

JUNI 13 Lapak Baca Kamisan, Sebar Virus Membaca ke Mahasiswa Untad

04 Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitek Indonesia

22 “Jangan Merasah Besar Dan Jangan Gagal Membaca Perubahan” Orasi Ilmiah Rector IPB Diwisuda Lulusan 91 Universitas Tadulako

Tim Asesor BAN-PT Lakukan 15 VIsitasi Prodi Ilmu Komunikasi LDK UPIM Untad, Ajak Mahasiswa 06 Peduli Ghouta FapertaTingkatkan Kapasitas 07 Tenaga PLP

04 Wasekjen MUI Sampaikan Khutbah Ied Penerimaan Mahasiswa Baru 21 Untad 2018 Maba Langsung Dapat KTM dan FKIP Tuan Rumah Bimtek 02-03 Hybrid Learning Daring PPG 21 Mahasiswa Untad Dirikan OMMUS

UPT KOmdis Sosialisasikan 30/08 TUgas dan Fungsi pada Mahasiswa RSU Universitas Tadulako Resmi 31/08 Tandatangani MoU Kerjasama denan BPJS 28/08 Rektor Untad Apresiasi Tim Debat Untad FMIPA Siap Buka Program Studi 10 Apoteker

PUSBANG DePSA Gelar Temu Alumni &

13 Seminar Nasional Bertemakan Pancasila

Beri Edukasi Traumatic Mental Health Care, Crisis Relief 28-30/11 Alliance Asal Singapura Gelar Training Di Untad Dipandang Telah Layak, Program Studi 10 Fisika Lakukan Reakreditasi Kennedy Marsan, Dosen Teknik Mesin

11 Menangkan Kompetisi Innovation Challenges Nasional 2018 BEM Fapetkan inisiasi Komunitas

15 Mahasiswa


9

Kaleidoskop

Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

KALEIDOSKOP REKTOR 2018

Penyerahan bantuan sarana dan prasarana dari Menristekdikti, Prof H. Mohammad Nasir, Ph.D kepada Rektor Untad, Prof Dr. IrH

Kuliah perdana, Rektor Untad dan civitas Akademika Untad gelar doa bersama di gedung Pascasarjana

Peresmian gedung Center of Research oleh Prof. Dr. Ismet Fanany Melbourne, Australia-Deakin University bersama Rektor Untad Prof.Dr. Ir. H. Muhamad Basir Cyio, SE., MS di Dekanat Fakultas Kedoteran

Studi strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LVII Lemhanas RI di Konference Room Media Center Universitas Tadulako

Rektor Untad,Prof.Dr.Ir. H. Muhammad Basir Cyio, SE., MS bawakan materi Filsafat Ilmu dalam tenda bantuan Kemenristek Dikti

Pelaksanaan Harmoni Indonesia dari berbagai Universitas yang ada di Sulawesi Tengahyang dilaksanakan di Universitas Tadulako

Silatuahmi tokoh masyarakat Tondo dengan Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS untuk perkembangan dan keamanan kampus

Forum Dekan se-Indonesia Leaders and Experts in Education Set to Gather for SEAMOE International Seminar yang dilaksanakan di Mercure Hotel

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Keropolisian RI dengan Unversitas Tadulako

Penyerahan SK Menristekdikti tentang Penyatuan Akademik Keperawatan Pemkab Donggala ke Universitas Tadulako oleh Kepala Biro Hukum Organisasi Kemenristekdikti

Peresmian Kantin Universitas Tadulako diresmikan langsung oleh Rektor Prof. Dr. r. H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS

Rektor Untad, Wakil-wakil Rektor, Kepala Biro, KKetua SPI, Kepala UPT TIK, Kepala UPT Secunat, dan semua Dekan Fakultas mengadakan rapat di parkiran samping selatan Rektorat untuk persiapan Kerja Bakti massal menyambut Akreditasi Universitas


10

Info Fakultas Edisi 102 Desember

2018 - Tahun ke 6

Kennedy Kennedy Marsan, Marsan, Dosen Dosen Teknik Teknik Mesin Mesin Menangkan Menangkan Kompetisi Kompetisi Innovation Innovation Challenges Challenges Nasional Nasional 2018 2018 Inovasi Portable Cool Box dengan NaCl-Dingin sebagai Refrigan Untuk Produk Perikanan Menjadi Ide yang Mengantarkan Kennedy Marsan ST MT, Dosen Teknik Mesin dalam Pemenangan Kompetisi Bergengsi Innovation Challenges Indonesia Zpostharvest Loss Alliance for Nutrition (IPLAN) 2018 di Jakarta pada Rabu (12/12). Innovation challenges yang dilaksanakan o l e h I n n ova t i o n Fa c t o r y d a n N T U i t ive merupakan Kompetisi yang diselenggarakan atas kerjasama GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition), Kementrian Kesehatan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Nanyang Technogical University of Singapore, Indonesia Zpostharvest Loss Alliance for Nutrition (IPLAN) dan beberapa instansi lainnya, yang bergerak dalam bidang pasca panen ikan segar untuk pemasaran lokal. K e g i a t a n i n i m e r u p a k a n p r o g r a m kompetisi tingkat nasional yang mencari ide inovasi teknologi pasca panen, agar bisa diterima pengguna dan dipasarkan. Inovasi diutamakan untuk mengurangi postharvest loss

(PHL) ikan segar dari tempat pendaratan hingga ke konsumen di lima titik kritis, yakni Tempat Pendaratan Ikan (TPI), transportasi dan distribusi (termasuk pedagang ikan dan sayursayuran keliling), pengecer di pasar (termasuk

penjual pinggir jalan), sistem penyimpanan kecil (small storage system), dan bahan pendingin alternatif (pengganti es). Saat ditemui di Jurusan Teknik Mesin, Kennedy Marsan mengatakan prestasi yang diraihnya itu di bidang penyimpanan (titik kritis 4), dengan judul Portable Cool Box dengan NaClD i n g i n s e b a ga i Re f ri ga n u n t u k P ro d u k Perikanan. Ia mengaku bahwa kelebihan inovasi yang dimilikinya itu pada penggunaan NaCl dingin sebagai refrigerant yang bersifat ramah lingkungan. “Ada beberapa titik kritis yang dijadikan challenges dalam kompetisi ini. Ada titik kritis 1 itu TPI, titik kritis 2 transportasi dan distribusi, titik kritis 3 pengecer di pasar, titik kritis 4 sistem penyimpanan kecil, dan titik kritis 5 bahan pendingin alternatif. Nah kemarin itu saya di bagian storage atau titik kritis 4. Saya memanfaatkan garam atau dalam ilmu kimia itu NaCl sebagai refrigant yang bersifat ramah lingkungan dan mudah dibuat, dan tentunya ikan dapat bertahan lebih lama,” jelas Kennedy. Lebih lanjut, Kennedy menyampaikan bagaimana persiapan yang dilakukan hingga meraih prestasi yang membanggakan itu. Ia bahkan tidak menyangka akan menjadi salah satu dari 8 inalis yang terpilih dari 240 pengirim judul. Ia mengaku ide yang dikembangkannya itu telah menjadi risetnya selama dua tahun terakhir. “Saya mendapat informasi dari teman dosen itu tepatnya tanggal 4 November. Nah

batas pengiriman proposal itu sampai tanggal 5 Desember. Saya coba kirim. Tanggal 11 saya d a p a t k o n i r m a s i d a r i p a n i t i a . S a y a koordinasikan ke kajur dan teman-teman dosen, sehingga besoknya itu ditanggal 12 saya berangkat. Dan hari itu juga presentasi. Setelah pengumuman saya sendiri tidak menyangka kalau akan menjadi pemenang. Menjadi inalis saja sudah bersyukur. Alhamdulillah. Ide cool box ini memang sudah saya kembangkan dari tahun 2016 sampai 2017 akhir,” ungkap Kennedy. Sementara, Mustafa ST MT selaku ketua j u r u s a n m e n g a t a k a n b a h w a s a n g a t mengapresiasi prestasi yang di raih Kennedy. P r e s t a s i y a n g d i r a i h b u k a n h a n y a membanggakan jurusan Teknik Mesin tetapi membanggakan Tadulako dan ia berharap itu dapat menjadi motivasi untuk mahasiswa. “ K a m i d a r i p i h a k j u r u s a n s a n g a t mengapresiasi atas capaian bapak Kennedy. Kemarin sebelum berangkat memang waktunya mepet. Beliau mengalami kendala dalam biaya transportasi. Nah kami dari jurusan itu sebisa m u n g k i n u n t u k b e r u s a h a , k a m i l a l u mengkoordinasikan ke fakultas sehingga dengan waktu yang singkat itu beliau bisa berangkat. Setelah berangkat, di sana ternyata beliau memenangkan kompetisi. Alhamdulillah, yah kami sangat bangga atas capaian bapak Kennedy yang tentunya ini akan menjadi contoh untuk mahasiswa-mahasiswa khususnya yang ada di Teknik Mesin,” terang Mustafa. Md

Dipandang Telah Layak, Program Studi Fisika Lakukan Reakreditasi

Mahasiswa FKIP Untad Hadiri Mustawil Ikahimatika Di Polewali Mandar Delegasi Universitas Tadulako yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPTIKA) FKIP, menghadiri acara Musyawarah Tahunan Wilayah Ikahimatika Indonesia Wilayah 6 di Kabupaten Polewali Mandar. Acara tersebut berlangsung selama empat hari, sejak tanggal 12 s.d 15 Desember 2018 di Universitas Al Asyariah Mandar. Acara dengan berbagai rangkaian tersebut dibuka langsung oleh Wakil Rektor I Universitas Al Asyariah Mandar, Prof Dr H Sukadji Sarbi MS. Mustakim dalam laporannya sebagai Ketua Panitia menyampaikan, peserta yang mengikuti kegiatan Musyawarah Tahunan Wilayah tersebut berjumlah 58 orang. Peserta tersebut berasal dari Delegasi dari Himpunan Mahasiswa Matematika di Wilayah VI Sulawesi, Maluku dan Papua. Universitas Tadulako sendiri mengirimkan Sembilan orang Delegasi, tujuh orang dari HIMAPTIKA FKIP, dua lainnya dari HIMATIKA FMIPA. Vj Lindu Pratolo, selaku Ketua HIMAPTIKA FKIP mengungkapkan, d i r i n y a b e r s y u k u r s e k a l i b i s a mengirimkan tujuh orang anggota bersama dirinya untuk mengikuti Acara ini. Selain jadi bahan belajar bagi kader Himaptika, ini menjadi bentuk partisipasi nyata untuk keterlibatan Mahasiswa Untad dalam Ikatan Pusat Mahasiswa Matematika tersebut. “Saya bersyukur sekali bisa hadir

sekaligus membawa Tim yang berjumlah tujuh orang. Insya Allah ini bisa jadi bahan belajar untuk Tim yang berangkat, dan juga ini bukti partisipasi kita ditingkat regional,” Jawab Lindu saat d i w a w a n c a r a i w a r t a w a n M e d i a Tadulako. L i n d u j u g a m e n a m b a h k a n , keberangkatan Timnya berjumlah tujuh orang tersebut, juga untuk membuktikan bahwa Mahasiswa Untad hari ini masih kuat untuk berpartisipasi bersama M a h a s i s w a s e - r e g i o n a l l a i n n y a , meskipun menjadi korban bencana 28 September yang lalu. “Ini kita kirimkan jumlahnya tujuh orang untuk ikut berpartisipasi, biar semuanya bisa rasakan kalau Mahasiswa Palu itu masih kuat dan sudah bisa bangkit dari bencana 28 September kemarin,” tambahnya. Dalam acara tersebut, turut hadir juga Mudzakar Rifai Alam selaku Sekretaris Jenderal Ikatan Himpunan M a h a s i s w a I n d o n e s i a . D a l a m Sambutannya, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret tersebut mengucapkan rasa terima kasihnya untuk seluruh Panitia dan Peserta dari Sulawesi Maluku dan Papua. Menurutnya, hadirnya di Acara ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, apalagi bisa disambut dan menyaksikan langsung budaya yang ada di Polewali Mandar. Mh

Setelah beberapa waktu lalu Program Studi Statistik melakukan reakreditasi, Fakultas MIPA kini menunjukkan eksistensinya dengan melakukan reakreditasi pada Prodi Fisika (10/12). Walaupun masa berlakunya masih setahun lagi, berkat kerja keras dan kerjasama baik pihak Fakultas maupun Prodi Fisika selama setahun, akhirnya di tahun ini Prodi Fisika melakukan Reakreditasi dengan semaksimal mungkin. Dekan Fakultas MIPA, Dr Muh Rusydi H MSi, mengatakan bahwa Program Studi Fisika sudah layak untuk direakreditasi. “Saya melihat Prodi Fisika memang sudah cukup layak untuk dilakukan reakreditasi, dengan beberapa pertimbangan, pertama sumber daya manusianya sudah cukup, kedua keinginan dan semangat para dosen di Prodi Fisika untuk dinilai kembali cukup antusias, ketiga mumpung sekarang semua dosennya masih menjadi dosen Prodi Fisika sebelum terdaftar di Prodi yang baru dibuka yakni Geo isika,” ucapnya. Rusydi melanjutkan bahwa selain Prodi Fisika, Prodi Kimia dan Biologi pun cukup berpotensi untuk melakukan reakreditasi.” Untuk sekarang, yang sangat berpotensi yaitu Prodi Fisika, Kimia dan Biologi, kedua prodi yang belum melakukan reakreditasi kini sedang mempersiapkan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam reakreditasi nantinya.

Prodi Matematika juga sudah berpotensi hanya saja masih kurang di sumber daya manusianya, sehingga kami dari pihak fakultas mendukung dan terus mendorong kepada Prodi Matematika, Farmasi, Statistik, dan Geo isika untuk lebih melengkapi apaapa saja yang kurang,” jelasnya. Lebih lanjut, Ia mengaku telah merencanakan bahwa tidak terdapat akreditasi C di Fakultas MIPA, dan itu dibuktikan dengan Prodi Statistik yang telah mendapat akreditasi B di tahun ini. “ Sebenarnya saya sudah merencanakan dari dua tahun silam bahwa di tahun 2018, semua Program Studi di Fakultas MIPA tidak ada lagi yang akreditasi C, dan alhamdulillah itu sudah tercapai dengan belum lama ini Prodi Statistik telah berhasil mendapat akreditasi B, berikutnya kami dari Fakultas merencanakan paling tidak ada satu atau dua prodi yang mendapat akreditasi A di tahun-tahun selanjutnya,” lanjut Rusydi. Sementara itu, Ketua Jurusan Fisika, Dr Darmawati Darwis Msi Ph D, menyampaikan bahwa persiapan yang telah dilakukan oleh jurursan isika sudah setahun lalu. Sehingga persiapan yang telah kami lakukan sudah semaksimal mungkin. “ Persiapan yang telah kita lakukan memang sudah setahun kemarin, kami juga memenuhi semua standar yang telah ditetapkan, sehingga memang saat civitasi kemarin kami sudah menampilkan yang terbaik yang kami bisa,” ucapnya. Darmawati juga menyebutkan bahwa dari 100 item, yang paling ditonjolkan oleh Prodi Fisika yaitu pada sumber daya manusianya. “ Dari 100 item, yang paling kami tonjolkan yaitu pada sumber daya manusianya dalam artian disini yaitu para dosennya. Dosen-dosen kami telah banyak melakukan riset hingga terpublish, apalagi biasanya bekerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri, tak lupa pula kerjasama antar sesama dosen maupun staff di jurursan isika ini,” ucapnya. AFT


13 11

Info Fakultas Edisi 102 Edisi 100Desember Oktober

2018 --Tahun 2018 Tahunkeke6 6

Filipina, Negara sasaran SEA Teacher Batch 7

Sentra Haki Gelar Klinik Sabtu, (24/11) Sentra Haki (Hak Kekayaan Intelektual) Universitas Tadulako selenggarakan pelatihan penyusunan draft paten dan sosialisasi pemeriksaan substantif. Ditemui di selasela kegiatan, Dr Shahabuddin menjelaskan, kegiatan klinik kekayaan intelektual tersebut dilaksanakan sebagi edukasi awal agar dosen selaku peserta yang hadir dapat membuat usulan paten. “Agar hasil-hasil dari dosen, baik penelitian maupun pengabdian masyarakat, bisa diformulasi menjadi sebuah kekayaan

intlektual, baik itu paten, ataupun hak cipta,” tutur Dr Shahabuddin. Dr Shahabuddin selaku ketua panitia juga menjelaskan pentingnya kegiatan tersebut juga sebagai ajang berbagi informasi dan pengalaman antar dosen. Menurutnya, diantara dosen-dosen yang hadir ada yang pernah mengajukan paten, ada pula yang baru berencana mengajukan. “Pentingnya acara seperti ini, karena ada yang sudah pengalaman membuat paten, ada juga yang belum pernah, jadi acara ini dibuat bukan hanya kegiatan seremonial saja, tapi memang banyak dosen yang baru yang belum tau. Jadi perlu disampaikan,” terangnya. Hak kekayaan intelektual dalam bentuk hak paten ataupun hak cipta, menurut Dr S a h a b u d i n j u g a d a p a t m e m b a n t u m e n d o n g k r a k p e n i l a i a n a k r e d i t a s universitas. Inilah yang menurutnya menjadi sisi strategis dari peran sentra Haki. “rektor pernah menargetkan bahwa dalam setahun minimal ada 10 paten yang terdaftar, sentra Haki senantiasa berupaya

agar target tersebut dapat tercapai,” jelasnya. Setelah kegiatan ini Prof Shahabuddin berharap semakin banyak dosen yang berniat membuat usulan paten. Selanjutnya, sentra Haki akan berupaya meningkatkan kualitas paten yang diusulkan. Dosen pertanian ini mengatakan, sentra Haki selalu bersedia melayani siapa saja yang ingin berkonsultasi perihal pengusulan hak paten. “Sekarang kita masih berkantor di media senter sayap timur, ruang 17. Tiap hari bisa ketemu dengan sentra HAKI bila sudah janjian karena belum punya pegawai tetap. Sentra haki siap melayani konsultasi, sampai submit ke dikti, sampai nanti keluar hasil. Semua itu gratis,” terangnya. Kegiatan Klinik Kekayaan Intelektual tersebut diikuti oleh 30 peserta masingmasing dari Fakultas Mipa, Pertanian, dan FKIP. Kegiatan ini juga menghadirkan pembicara tim pemeriksa usulan paten, dari dirjen kekayaan intlektual kementerian hukum dan ham. (AF)

Proker Terakhir, BEM FISIP Persembahkan Seminar Regional (Rabu, 05/12) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Universitas Tadulako menyelenggarakan Seminar Regional yang bertemakan “Reeksi Pasca Bencana Sulteng”. Bertempat di Gedung Senat lama Fisip Untad, kegiatan yang dibuka langsung Wadek Bidang Kemahasiswaan, Dr Intam Kurnia, menghadirkan Drs Abdulah ST MT selaku peneliti Sesar palu koro, sebagai pemateri. Moh Ra iq, selaku ketua panitia di kegiatan seminar ini menjelaskan bahwa tujuan diangkatnya tema ini, adalah untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa Untad khusunya mahasiswa FISIP tentang Gempa dan likuifaksi yang terjadi di kota Palu. Dan bisa menyampaikan kepada masyarakat mengenai pengetahuan tentang Sesar palu koro.

“Tujuan kita mengangkat tema ini untuk mere leksikan kembali, mengingatkan kembali dan mencari solusi apa yg harus kita lakukan sebelum dan sesudah bencana. Agar trauma yan dirasakan, akan sedikit berkurang dengan mempelajarinya,” jelasnya. D a l a m m a t e r i n y a , D r s A b d u l a h menjelaskan mengenai sesar palu koro yang harus dipelajari oleh setiap warga palu. Karena mempelajari hal ini akan bisa membuat warga paham mengenai gempa yang mereka rasakan. “Sesar palu koro pertama kali diidenti ikasi oleh orang Belanda pada zaman dulu, dan kita sebagai penduduk kota palu harus bisa mengenal lebih baik teluk palu ini,” jelasnya. Menurutnya gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September silam tersebut, disebabkan oleh pergerakan Sesar palu Koro yang menyebabkan longsoran di Laut palu, sehingga menyebabkan tsunami yang kekuatannya dapat mengangkat kapal yang berton-ton beratnya. “Gempa memicu lereng-lereng teluk longsor, akibatnya tsunami yang berkecepatan 59,2 Secon, dengan berkekuatan setara dengan 1024 bom atom itu menghantam pesisir pantai palu,” tambahnya. I a j u g a m e n ya r a n k a n u n t u k p a r a mahasiswa agar tidak menyebarkan berita tentang gempa yang sumbernya tidak jelas. S e p e r t i b e r i t a b a h w a g e m p a a k a n

menyebabkan danau Lindu meluap dan menenggelamkan daerah pemukiman palu. “Tidak seperti itu, danau Lindu dikelilingi oleh berlapis-lapis gunung, dan hanya ada satu aliran yang bermuara ke sungai. Kecil kemungkinan tidak ada pengaruhnya gempa dengan pecahnya danau Lindu,” ungkapnya. NB

Jumat (23/11)-SEA Teacher kembali mengadakan pertukaran mahasiswa dalam bentuk PPL. Kali ini Negara tetangga dari Asia Tenggara Filipina membuka pintu kesempatan bagi enam orang mahasiswa fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Dalam pembukaannya Dekan FKIP Untad Dr Lukman M Hum menyampaikan bahwasanya setiap tahun FKIP akan berupaya bekerjasama dengan pihak SEA Teacher, juga membuka link-link di Negara Asia Tenggara lain, agar kedepannya tak hanya Thailand dan Filipina tetapi negara Asia Tenggara lainnya dapat ikut berkontribusi. “Kemarin kami sudah mencoba melobi Negara Malaysia, responnya baik dan mereka juga tertarik untuk menerima mahasiswa dari Universitas Tadulako sendiri. Semoga di tahun depan Negara Malaysia dapat membuka pintu untuk SEA Teacher,” ungkap Dr Lukman M Hum. Pada angkatan tahun ini peserta Sea Teacher akan diterima sebanyak enam orang, dua dari program studi (prodi) pendidikan bahasa Inggris, dua dari mahasiswa pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan dua orang dari mahasiswa ilmu pendidikan. Anang S Pd selaku koordinator program SEA Teacher angkatan ketujuh mengakui meski berada dalam waktu yang mepet pasca bencana tetapi program kerjasama tetap dapat dilakukan meskipun tahun ini hanya pada satu negara. “Meski persiapan agak mepet karena belum lama kota Palu menerima bencana dan aktivitas sempat vakum, namun kita tak bisa larut dan kegiatan harus tetap berjalan. Kita sudah berusaha semampunya merekomendasi dua belas orang hanya saja yang diterima hanya enam orang dari kita, dan kita menerima dua orang dari Filipina,” ungkap Anang. Koordinator Sea Teacher tahun ini berharap agar Mahasiswa yang berkesempatan untuk pergi dapat kembali dari Negara lain, dapat membangun suatu link dan membawanya kembali ke Untad khususnya dan negaranya pada umumnya. Adr


Mimbar Mahasiswa Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

12

BEM Fapetkan inisiasi Komunitas Mahasiswa

Open Recruitment UKPM FKIP

Terpilih 50 Peserta dari 130 Pendaftar Unit kegiatan Penalaran Mahasiswa (UKPM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) kembali mengadakan Open Recruitment (Oprec) yang diadakan di FKIP 47. Kegiatan tahunan dari UKPM selalu diselingi dengan pelatihan bakat dan minat yang akan dikembangkan di lembaga ini, pada Sabtu s.d Minggu (8-9/12) “Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan tahunan dari UKPM, hanya saja untuk angkatan yang tahun ini nama yang awalnya Training and Open Recruitment (TOR) diubah menjadi Oprec, akan tetapi konsepnya tetap sama,” jelas Awaluddin B. selaku ketua panitia kegiatan. Oprec yang dilaksanakan diikuti oleh lima puluh mahasiswa dari FKIP yang berasal dari beberapa program studi (prodi) yang berbeda. “Ada sekitar 130 formulir yang baik, dari situ hanya 67 orang yang lanjut mengikuti interview

dan inal nya ada 50 orang terbaik dari yang terbaik yang dipilih,” lanjut ketua panitia. Ketua umum UKPM Hasna Hasanuddin menuturkan kalau di tahun ini konsepnya akan dibawa lebih ke penalaran dan kekeluargaan dalam lembaga, dengan diselingi beberapa materi. “Untuk tahun ini difokuskan pelatihan model kekeluargaan, akan tetapi tetap di selingi materi dan pelatihan berdasarkan bakat dan minat yang mereka miliki. Selain itu ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan penalaran seperti mind breaker dan ice breaking,” tutur Hasna Dalam kesempatan ini UKPM menghadirkan beberapa pemateri yang berkaitan dengan materi pengembangan kader dan minat bakat dari UKPM seperti Moh. Rizchald Walidain alumni Sea Teacher, Mafudz Mahdang presiden Anak Untad.com dan Ikerniaty Sandili penulis buku Menggugat Purnama, dan di Ujung Desember, sekaligus alumni Pengajar Muda Indonesia Mengajar. “Saya sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan, karena dapat merasakan banyak manfaat, baik dari pemsteri, khsusunya kakak senior. Melalui kegiatan ini saya mendapat motivasi untuk menulis dan pengalaman unik dari game-game nalar,” ungkap Moh. Bento salah satu peserta oprec. Adr

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Perikanan (BEM FAPETKAN) launching Komunitas Mahasiswa dengan langsungkan seminar Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) dengan tema “GO TO PIMNAS 2020” yang dilaksanakan di gedung Theater Room Universitas Tadulako (Untad) pada Sabtu (15/12). Komunitas Mahasiswa dibentuk suatu wadah di bidang riset demi meningkatkan daya tarik Mahasiswa Fapetkan di bidang kepenulisan. Sebagaimana disampaikan Chairud Hamdi, selaku Ketua BEM Fapetkan. Hamdi mengatakan komunitas ini dibentuk s e b a g a i w a d a h M a h a s i s w a u n t u k mengembangkan kreativitas khusus di bidang PKM. Harapannya kelak dapat menjadi

pengembangan minat dan bakat mahasiswa dalam menulis PKM. “Ini termasuk inisiatif BEM dalam m e ny i ka p i ku ra n g nya m i n a t m e n u l i s Mahasiswa Fapetkan dalam membuat PKM. Saya berharap tahun 2020 ada wakil dari Fapetkan yang ke PIMNAS. Tentunya dengan terus meningkatkan kemampuan menulis di kalangan mahasiswa terutama menulis PKM,” tutur Hamdi dalam sambutannya. Dalam kesempatan ini, kegiatan di gedung Theater Room dibuka resmi Wakil Dekan Bidang Akademik, Prof H Asriani Hasanuddin, yang turut menjadi narasumber. Selain wakil Dekan Bidang Akademik, hadir pula sebagai pembicara, Satrio Amrullah, Alumni Untad Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang pernah lolos mewakili Untad ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) pada tahun 2014. Satrio mengatakan ucapan terima kasih, dan mengapresiasi BEM Fapetkan yang telah mengadakan kegiatan seperti ini. “Ini menarik, dan keren. Karena baru kali ini dari BEM Fapetkan yang mengadakan kegiatan yang memotivasi Mahasiswa untuk ikut membuat proposal PKM,” ucap Satrio. Rr

BRM Open Recruitment Melalui LKI Badan Riset Mahasiswa (BRM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tadulako (UNTAD) membuka kesempatan untuk calon anggota baru melalui Latihan Kader Ilmuawan (LKI). Kegiatan yang diagendakan pada jumat-minggu (2123/12) itu, mengusung tema gelora prestasi satu decade. Ra ik selaku ketua umum mengatakan bahwa LKI merupakan kegiatan penerimaan calon anggota baru yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Dalam LKI calon anggota akan dibina dengan pemberian materi-materi khusus untuk pembinaan kader, berupa Sejarah BRM, Pengenalan Karya Tulis Ilmiah, DasarDasar Penelitian, Motivasi Berkarya, Motivasi Berlembaga, Manajemen Waktu, dan Mapping Projet. “LKI adalah salah satu program kerja akhir tahun yang dilaksanakan BRM untuk open recruitment anggota baru. Pada LKI ini, calon anggota baru akan kami berikan materi untuk pengembangan kader,” ujar Ra ik. Ra ik sapaan akrabnya, menyampaikan b a h w a k e g i a t a n i t u b e r t u j u a n u n t u k memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i yang ingin menjadi anggota BRM. Dari kegiatan itu akan dibentuk kelompok-kelompok yang masing-masing memiliki pementor untuk mempersiapkan LKTIN (Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional). “Kegiatan ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi teman-teman mahasiswa yang ada di fakultas MIPA yang ingin bergabung bersama kami di BRM. Setelah LKI ini anggota

baru akan dibentuk ke dalam beberapa k e l o m p o k y a n g a k a n d i t a n g a n i o l e h pementornya untuk mengembangkan minat dan bakat sehingga dapat berpartisipasi dalam LKTIN nantinya,” lanjut Ra ik. Lebih lanjut, Ra ik berharap dengan adanya anggota baru program kerja yang ada di BRM ke depannya bisa lebih maksimal dengan kolaborasi antara anggota baru dan anggota lama untuk melaksanakan visi dan misi BRM. “Harapan saya dari LKI ini kader-kader anggota baru BRM bisa berkolaborasi dengan anggota lama dalam melaksanakan visi dan misi BRM, agar output dari program kerja BRM lebih maksimal dan ada manfaatnya bagi FMIPA dan umumnya bagi UNTAD kedepannya,” harap Ra ik. Sejalan dengan hal tersebut, Rina Hardianti berharap LKI yang ke-X dapat melahirkan prestasi-prestasi pada kader baru untuk menyongsong 10 tahun BRM. Sehingga diangkat tema Gelora Prestasi Satu Dekade. Rina juga berharap melalui LKI itu semangat untuk melakukan riset semakin meningkat.

Ketua, Sekertaris dan Staf Mengucapkan

Selamat

Natal dan

2019

“LKI tahun ini bertemakan Gelora Prestasi Satu Dekade. Jadi BRM ini sudah tahun ke-X. Harapannya di LKI X ini kita bisa melahirkan prestasi-prestasi melalui kader baru BRM. Kegiatannya ini akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Desember ini. Saya pribadi berharap di LKI ini kita bisa membangkitkan kembali semangat riset sehingga dapat berkontribusi u n t u k m e n g e m b a n g k a n r i s e t - r i s e t d i Indonesia,” jelas Rina. Md

Satuan Pengawas Internal Universitas Tadulako, Ketua,

Dr. Muhammad Ikbal SE.Ak., M.Si


Mimbar Mahasiswa Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

13

HIMAKIM FMIPA UNTAD Laksanakan LKM Ke-XIV Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (HIMAKIM FMIPA) Universitas Tadulako (UNTAD) kembali laksanakan latihan kepemimpinan mahasiswa (LKM) ke-XIV. Kegiatan yang dilaksanakan pada jumat s.d minggu (1416/12) itu diharapkan dapat membentuk karakter pemimpin-pemimpin yang akan menjadi generasi HIMAKIM selanjutnya Dr Achmad Ridhay MSi selaku sekretaris jurusan kimia mengatakan bahwa sangat mengapresiasi mahasiswa kimia atas dilaksanakannya LKM itu. Kegiatan itu merupakan kegiatan pertama HIMAKIM yang dilaksanakan di Kimia pasca bencana 28 September silam. LKM menjadi untuk menjadi wadah untuk menyiapkan kader-kader pemimpin untuk regenerasi dalam himpunan.

“Saya fikir kita sama-sama ketahui apa itu LKM. LKM ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan di kimia pasca gempa di September lalu. Nah, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam pengkaderan. Karena setelah ini ada tahap b e r i k u t n y a y a i t u u p - g re a d i n g . L K M i n i dilaksanakan agar nantinya adik-adik mahasiswa baru bisa menjadi pemimpin, menjadi generasi di himpunan,” Jelas Achmad Ridhay dalam sambutannya di pembukaan LKM Jumat itu. Sejalan dengan hal tersebut, Ramdani Cakrawaldi selaku ketua himpunan menyampaikan bahwa LKM itu dilaksanakan untuk membentuk kader

sebagai penerus roda organisasi di HIMAKIM dan akan menjadikan peserta yang mengikuti sebagai seorang pemimpin yang baik. Menurut ia, karakter pemimpin sebenarnya memang ada pada masingmasing orang, namun harus di asah dan dikembangkan. “Sejatinya kita semua adalah seorang pemimpin untuk diri kita masing-masing. Kita sudah memiliki basic untuk menjadi pemimpin makanya harus dikembangkan agar dapat memimpin diri sendiri dan orang banyak dengan baik. LKM ini dilaksanakan untuk membentuk pemimpinpemimpin khususnya kader HIMAKIM yang

tentunya akan menjadi penerus yang akan menggantikan kami. Itulah yang menjadi inti atau muatan dari pelaksanaan LKM tahun ini,” ujar Ramdani. Lebih lanjut, Ramdani berharap generasi HIMAKIM adalah orang-orang yang berkarakter dan mampu memimpin dengan baik. “Harapan saya dengan adanya LKM ini kader-kader yang akan menggantikan kami adalah orang-orang yang loyal dengan organisasi dan mampu memimpin sehingga membawa himpunan lebih baik lagi depannya,” lanjut Ramdani. Disisi lain, Amelia selaku ketua panitia menyampaikan bahwa anggota HIMAKIM sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan jumlah peserta yang terdaftar. Kegiatan yang di buka pada jumat sore itu mengangkat tema Mahasiswa Hari ini Pemimpin Hari Esok, Membentuk Karakter Intelektual untuk HIMAKIM Jaya. “Saya apresiasi untuk teman-teman mahasiswa baru karena antusiasnya untuk mengikuti kegiatan ini. Sejauh ini peserta yang terdaftar sebanyak 32 orang. Harapannya dengan LKM ini dapat terbentuk kader yang dapat menjadi pemimpin yang berkarakter sebagaimana harapan kami pada tema yang kami ambil yaitu Mahasiswa Hari ini Pemimpin Hari Esok, Membentuk Karakter Intelektual untuk HIMAKIM Jaya,” Ucap Amelia. Md

LDK Himpunan Mahasiswa Jurusan FAPETKAN Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) lakukan kegiatan pembinaan untuk anggota baru dalam melatih keahlian serta kepemimpinan, yang laksanakan pada jumat s.d minggu (14-16/12) di Ruang Senat Fapetkan dan Gedung Lasoani.

Dalam rangka merekrut anggota baru, dua H M J F a p e t k a n a g e n d a k a n p e l a t i h a n kepemimpinan secara bersamaan. Himpunan Mahasiswa Peternakan (HIMATER) Fapetkan melaksanakan kegiatan Latihan Kajian Organisasi dan Keprofesian (LKOK), yang

merupakan istilah lain untuk LDK anggota baru. Sementara itu, Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMARIN) juga melaksanakan kegiatan serupa. Dalam sambutannya pada pembukaan acara LDK Diruang Senat Gedung Dekanat

Fapetkan, Prof Burhanuddin Sundu selaku Dekan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh HMJ Peternakan dan Perikanan. Dalam memberikan bimbingan kepada Mahasiswa baru untuk dapat berproses awal di himpunan. “Ini merupakan langkah yang tepat yang d i l a k u k a n h i m p u n a n , b a g a i m a n a menumbuhkan jiwa kepemimpinan untuk membangun himpunan dari sekarang.” Ke t u a u m u m H i m a t e r , M awa d d a t a Warahmah, mengatakan bahwa kegiatan LKOK ini adalah program kerja tahunan yang dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengkaderan untuk kader muda, dan tentu harapannya bisa menjadi generasi yang baik untuk Himater. “Harapannya setelah kegiatan ini semoga kader muda dapat meneruskan tongkat estafet untuk Himater kedepannya yang semakin baik, inovasi, kreatif, mandiri, dan tentunya tidak melenceng dari bidang ilmu yang dimiliki setiap anggota,” ujar Mawadah yang di temui di akhir kegiatan. Rr

Pendidikan Dasar Dan Kepemimpinan Islam (PENDAKI) MPM An Nahl

Prof Burhanuddin : LDF Adalah Wadah Belajar Keislaman MPM AN-nahl sebagai wadah penyebar dakwah di Fakultas, pada Jumat s.d Ahad (07-09/12) merekrut kader baru melalui Pendaki, yang dilakukan di dua tempat, Ruang Senat dan Dinas Pemuda Dan Olahraga (DISPORDA). Kegiatan tersebut dibuka resmi oleh Dekan Fapetkan, Prof Burhanuddin Sundu. Dalam sambutannya Prof Burhanuddin Sundu sangat mengapresiasi kegiatan yang

d i l a k u k a n o l e h M P M A n - N a h l . K a re n a memberikan kesempatan kepada Mahasiswa baru untuk mengenal Ldf dan menjadi wadah

belajar untuk menambah wawasan keIslaman sebagai Mahasiswa Muslim. “Untuk menumbuhkan keIslaman kita perlu

ada wadah seperti membentuk suatu kelompok untuk mendapatkan kekuatan sehingga lebih mudah dalam pelaksanaannya, dengan itu harus memiliki iman yang kuat sehingga kegiatan seperti ini diharapkan mampu menambah wawasan keimanan seluruh Mahasiswa yang mengaku muslim,” tutur Dekan Fapetkan. Ketua umum MPM An-nahl, Fahmi Yusuf mengatakan bahwa kegiatan Pendaki 2018 dibuat sebagai proses awal untuk Mahasiswa baru yang akan bergabung di An-Nahl. Dan tidak lepas dari dibutuhkannya generasi untuk melanjutkan risalah dakwah di Fakultas Ini. “Ini merupakan proses awal dari calon kader baru yang ingin berproses di MPM AnNahl dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan ikut serta dalam menyebar dakwah di Fapetkan,” ungkap Fahmi. Fahmi juga berharap setelah kegiatan ini akan lebih banyak kader-kader yang akan membersamai berjuang menegakkan tauhid di Fapetkan, serta wajah baru ini yang akan menjadi generasi untuk Mpm An-Nahl lebih baik kedepannya. Rr


Mimbar Mahasiswa Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

14

400 Mahasiswa Bidikmisi Ikuti Bina Akrab Himpunan

Mahasiswa Bidikmisi (HIMADIKSI) Untad kembali melaksanakan kegiatan Bina Akrab. Kegiatan yang dibuka oleh wakil Rektor Bidang Kemahasiswan, Untad, Prof Dr Djayani Nurdin SE MSi tersebut berlangsung di lapangan Perumahan dosen (Perdos) (31/11-2/12). Kegiatan yang bertema “Menguatkan Peran Mahasiswa Dalam Berkarya Untuk bangsa Melalui Bidikmisi” tersebut, diikuti oleh 400-an peserta. Dalam membuka kegiatan tersebut, Prof Djayani menyampaikan bahwa HIMADIKSI merupakan organisasi mahasiswa-mahasiswa berprestasi, sehingga selain harus aktif dalam organisasi kemahasiswaan, mereka juga harus b e r u s a h a t e r u s b e r k a r ya d a n m a m p u menggapai gelar sarjana tepat pada waktunya. Ansar, ketua HIMADIKSI mengatakan meski memiliki banyak kekurangan dari tahun-tahun

sebelumnya, kegiatan pembinaan karakter mahasiswa Bidikmisi untuk angkatan 2018 tersebut tetap terlaksana dengan baik. Ia mengungkapkan meski kekurangan pendanaan karena keterlambatan pencairan dana resitlemen untuk mahasiswa bidikmisi, hal tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak melaksanakan kegiatan tersebut. “Dana resitlemen sebenarnya bukan tidak ada, hanya saja ada keterlambatan, sehingga dari pihak pengelola menawarkan untuk pelaksanaannya dibuat di bulan Januari. Hanya saja, kepengurusan kami akan segera berakhir,

jadi kami tetap laksanakan walaupun dengan dana yang kurang”, tandasnya. Selain itu, ia pun mengungkapkan meski pasca bencana yang menghantam kota palu dan s e k i t a r nya S e p te m b e r ya n g l a l u , ya n g menyebabkan banyaknya mahasiswa bidikmisi yang menjadi korban, bahkan beberapa diantaranya meninggal dunia, sehingga sempat mengurangi kepercayaan diri mereka. Tetapi atas dasar rasa tanggung jawab yang mereka miliki dan dukungan dari pihak pengelolah kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Ia berharap agar melalui kegiatan tersebut,

silaturahmi dan kekompakkan mahasiswamahasiswa bidikmisi semakin terjalin dengan baik. A b d u l Q a d i r s e l a k u k e t u a p a n i t i a mengatakan, bahwa pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi oleh tugas dan tanggung jawab yang harusnya dilaksanakan oleh mahasiswa Bidikmisi. Namun, kurang menjadi perhatian. “Kita dikuliahkan pemerintah tidak hanya berdasarkan ekonomi lemah, tetapi juga karena prestasi. Sebagai mahasiswa Bidikmisi, selain memiliki hak, kita juga punya kewajiban terhadap bangsa dan negara,” tuturnya. Ia juga mengungkapkan, meskipun sempat mengalami beberapa masalah, seperti kegiatan yang pelaksaannya bersamaan dengan beberapa kegiatan organisasi internal, yang menyebabkan beberapa peserta harus memilih, mereka sama sekali tidak memberikan paksaan kepada peserta agar tetap mengikuti kegiatan yang mereka laksanakan. “Kami hanya memberikan pemahaman bahwa tidak ada paksaan untuk teman-teman masuk di sini dan juga tidak ada jaminan untuk teman-teman yang masuk disini bisa lebih baik dibandingkan berproses di tempat lain,” ungkapnya. Mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politi angkatan 2016 tersebut berharap, melalui semboyan kita tidak sedarah, tetapi lebih dari saudara, dapat membangun kebersamaan dan kekompakkan antar sesama mereka. Vv

Mahasiswa Pecinta Musalah An-nahl

Kembalikan semangat Mahasiswa Fapetkan melalui Tablig Akbar

HIMATIKA Peduli Muslimah Pasigala Sejak musibah yang menimpa kota Palu dan sekitarnya (28/09), berbagai NGO dan komunitas, baik lokal maupun dari luar daerah bermunculan dan bergerak membangun kembali kota, baik dari segi materi maupun psikologi mayarakat. H i m p u n a n M a h a s i s w a M a t e m a t i k a (HIMATIKA) FMIPA juga turut melakukan aksi serupa. Namun, berbeda dari yang lainnya, Wandi, ketua HIMATIKA menuturkan bahwa mereka memfokuskan bantuannya pada muslimah. “Bantuan yang telah dihimpun sejak 21 november yang lalu benar-benar memperhatikan syar'i tidaknya donasi pakaian yang disalurkan ke masyarakat,” tuturnya. Pengumpulan donasi yang bergerak pada bidang keagaamaan Islam tersebut, merupakan program kerja (proker) dari divisi keagamaan akhwat HIMATIKA. “Donasi tersebut disalurkan pada Jum'at (28/12) ke tempat pengungsian korban gempa dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala (PaSiGala). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menyebarkan dakwah Islam ke masyarakat. Semoga dengan adanya pengumpulan donasi ini dapat membantu muslimah untuk dapat menutup aurat sesuai syari'at Islam,” ungkap Wandi.

Selain itu, hal tersebut juga dilatarbelakangi oleh rasa empati karena banyaknya muslimah yang telah berusaha berpakaian sesuai syari'at, namun banyak kehilangan pakaian akibat musibah tersebut. I a p u n b e r h a r a p h a l t e r s e b u t d a p a t menumbuhkan rasa kepedulian dari anggota himpunannya, serta dapat pula menjadi motivasi bagi muslimah di HIMATIKA. “Semoga himpunan dapat menjalankan kegiatan ini dengan baik dan dapat menumbuhkan rasa peduli untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan, serta menjadi motivasi bagi para muslimah untuk berhijab syar'I,” harap Wandi. Senada dengan Wandi, kordinator bidang akhwat divisi keagamaan HIMATIKA, Hajar berharap agar hal tersebut tidak hanya menjadi motivasi bagi korban bencana untuk berpakaian sesuai syari'at, tetapi juga bagi teman-temannya. “Semoga melalui kegiatan ini, muslimahm u s l i m a h d i H I M A T I K A y a n g b e l u m menggunakan hijab syar'i, juga dapat tergerak hatinya untuk segera berhijab sesuia tuntunan syari'at,” harapnya. Agar tujuan yang mereka harapkan dapat tercapai, semua donasi yang terkumpul baik dari pakaian layak pakai maupun uang tunai, semuanya disalurkan dalam bentuk perlengkapan muslimah. Hajar pun menuturkan bahwa tidak hanya jilbab syar'i, tetapi seluruh perlengkapan muslimah akan berupaya mereka salurkan. “kegiatan kami ini, tidak hanya terfokus pada jilbab syar'i saja, tetapi seluruh perlengkapan muslimah seperti jilbab, kaos kaki, cadar, mukena dan perlengkapan lainnya”, tandas Hajar. Vv

Bekerja sama dengan Mahasiswa KKN angkatan 83 posko Fapetkan, MPM AnNahl Fakultas Peternakan dan Perikanan (FAPETKAN) adakan Tablig Akbar pada Jum'at (23/11) di ruang senat Fapetkan Untad. Kegiatan ini ditujukan untuk mengembalikan semangat mengikuti perkuliahan bagi mahasiswa fapetkan pasca bencana. Dalam sambutannya pada pembukaan acara Tablig Akbar di ruang Senat Gedung Dekanat Fapetkan, Prof Burhanuddin Sundu selaku Dekan sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh MPM An-Nahl. Untuk memberikan siraman kalbu kepada mahasiswa Fapetkan setelah kita ketahui bahwa pasca gempa seluruh masyarakat tidak terkecuali mahasiswa sangat membutuhkan wejangan untuk dapat sabar dan kuat dalam melewati musibah tersebut. “Memang untuk mendapatkan kekuatan itu harus memiliki Iman yang kuat sehingga kegiatan seperti ini di harapkan mampu menambah keimanan seluruh mahasiswa tidak terkecuali

dosen dan jajarannya,” terang Prof Burhanudin. Ketua umum MPM An-nahl, Fahmi Yusuf mengatakan bahwa kegiatan yang bekerja sama dengan Mahasiwa KKN angkatan 83 Posko Fapetkan ini sengaja dibuat sebagai langkah awal membangkitkan semangat mahsiswa yang mungkin masih menyisahkan trauma pasca gempa agar mahasiswa dapat kembali aktif mengkuti perkuliahan sebagaimana sebelum gempa tanpa merasa ada yang berubah. Lanjutnya, ia mengatakan bahwa saat ini yang sangat di butuhkan oleh mahasiswa adalah kajian seputar sabar dan penguatan aqidah yang kuat. “Ini merupakan langkah awal dari MPM AnNahl dalam merespon bencana yang terjadi beberapa bulan lalu untuk memberikan motivasi dan semangat kepada mahasiswa fapetkan sebab pasca gempa mahasiswa sangat membutuhkan penguatan keimanan dan aqidah serta kajian bagaimana agar dapat sabar dalam melewati musibah ini,” tutur ketua Umum MPM An-Nahl saat di temui di sesi akhir kegiatan. Tablig Akbar yang di laksanakan di ruang senat lantai dua gedung dekanat Fapetkan tersebut diakui oleh fahmi sebelumnya cukup mengkhawatirkan. Hal ini karena pasca gempa kondisi gedung dekanat yang tidak kodusif akibat banyaknya dinding yang retak ditambah lagi dan kondisi plafon yang mengkhwatirkan. Namun karena kerjasama yang baik dari pihak Mahasiswa KKN Posko Fapetkan akhirnya kegiatan tetap dilanjutkan dan dihadiri lebih dari 150 mahasiswa Fapetkan. Rr


REKTOR UNIVERSITAS TADULAKO Mengucapkan

Selamat

Natal dan

2019 Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir, S.E., M.S


Iklan

Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

Dekan Dan Seluruh Jajaran

Dekan Dan Seluruh Jajaran

Selamat

Selamat

Mengucapkan

Mengucapkan

Natal

Natal

2019

2019

dan

16

dan

Fakultas Pertanian Universitas Tadulako,

Fakultas Teknik Universitas Tadulako,

Dekan,

Dekan,

Prof. Dr. Ir. Zainuddin Basri, PhD

Prof. Dr. H. Amar Akbar Ali, S.T., M.T

Dekan Dan Seluruh Jajaran Mengucapkan

Dekan Dan Seluruh Jajaran Mengucapkan

Selamat

Natal dan

2019

Selamat

2019

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako,

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako,

Dekan,

Dekan,

Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si.

Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes

Dekan Dan Seluruh Jajaran

Dekan Dan Seluruh Jajaran

Selamat

Selamat

Mengucapkan

Mengucapkan

Natal

Natal

2019

2019

Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako,

Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako,

Dekan,

Dekan,

Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc

Dr. H. Lukman Nadjamuddin, M.Hum

dan

dan


Iklan

Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

Dekan Dan Seluruh Jajaran Mengucapkan

17

Dekan Dan Seluruh Jajaran Mengucapkan

Selamat

Selamat

2019

Natal dan

2019

Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako,

Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako,

Dekan,

Dekan,

Dr. H. Harifuddin Tahir, SE, MP

Prof. Ir. Burhanuddin Sundu, M.Sc Ag., PhD

Dekan Dan Seluruh Jajaran

Dekan Dan Seluruh Jajaran

Selamat

Selamat

Mengucapkan

Mengucapkan

Natal

Natal

2019

2019

dan

dan

Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako,

Fakultas Hukum Universitas Tadulako,

Dekan,

Dekan,

Dr. dr. M. Sabir, M.Si

Dr. H. Sulbadana SH, MH

Dekan Dan Seluruh Jajaran

Kepala Kepala Dan Dan Seluruh Seluruh Jajaran Jajaran

Selamat

Selamat

2019

2019

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Tadulako,

UPT. Komisi Disiplin Universitas Tadulako,

Dekan,

Kepala,

Dr. Muh. Rusydi H., M.Si

Drs. Abdul Kadir Patta, M.Si

Mengucapkan

Mengucapkan


Iklan

Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

Kepala dan Seluruh Jajaran

Direktur Dan Seluruh Jajaran

Mengucapkan

Mengucapkan

Selamat

Selamat

Natal

Natal

2019

2019

dan

dan

International Ofď€ ce Universitas Tadulako,

Pascasarjana Universitas Tadulako,

Kepala,

Direktur,

Prof. Ir. Marsetyo, M.Sc, Ag., Ph.D

Prof. Dr. Ir. Alam Anshary, M.Si.

Ketua Dan Seluruh Jajaran Mengucapkan

Ketua Dan Seluruh Jajaran Mengucapkan

Selamat

Selamat

Natal

Natal

2019

2019

dan

dan

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Tadulako, Ketua,

Dr. Golar, S.Hut, M.Si

18

Sekretaris

Dr. Amiruddin Kade M.Si.

Lembaga Penelitian dan pengabdian Masyarakat Universitas Tadulako, Ketua

Ir. Donny M. Mangitung, M.Sc. Ph.D

Ikatan Keluarga Alumni Universitas Tadulako Presidium Ikatan Alumni Universitas Tadulako

1. Dr. Eko Joko Lelono, M.Si 2. Dr. Muh. Nur Sangadji, D.E.A 3. Dr. Ir. Sagaf M.P 4. H. Lukman Said, S.Pd 5. Ariď€ n Sunusi, S.H 6. Drs. Tarif Siara 7. Muh Rizal Abd Rauf, S.T., M.Si

Selamat

Natal dan

2019


19

Infotorial

Edisi 102 Desember 2018 - Tahun ke 6

NASKAH : AKHMAD USMAR / HUMASUNTAD FOTO : Akhmad Usmar, S.Sos., dan

Riyan Muhamad L Djalalembah, S.Ak

Rektor Universitas TAdulako Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Basir Syio, SE. MS bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Mataram Dr. Muhammad Natsir SH.M.Hum, dan warek Bima Prof. Dr. Djayani Nurdin,SE.M.Si

Rektor Untad,Prof Dr Ir Muh Basir Cyio SE.MS bersama warek bima, Universitas Mataram, DrMuhammad Natsir, SH.M.Hum, warek Bima Untad, Prof Djayani Nurdin. SEM.Sidan sekretaris LPPMDr.Ir Sagaf, MP sebelum pembukaa

Sambutan Rektor Universitas Tadulako Prof. Dr. Ir.H. Muhammad Basir Cyio, SE.MS pada acara

Sambutan H. Ahmad Ridwan,SE., MM. Sekretaris Pusat Pengembangan Implementasi Inovasi IPTEK Mewakili ketua LPPM

Suasana pemberian materi pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Normalisasi Akademik Kampus, oleh Prof Basir Cyio, SE.MS bersama wakil rektor Bidang Kemahasiswaan UNRAM dan Warek Bima Untad

Dekan seluruh Fakultas hadir dalam acara pembukaan Pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Normalisasi Akademik Kampus KKN-NAK

Panitia pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Normalisasi Akademik Kampus dari seluruh Fakultas


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.