Majalah Gazebo Edisi 3

Page 1

Edisi

03

M A J A L A H A P R E S I A S I M A H A S I S W A | E D I S I 0 3

GMT 2016 Apakah Kota Palu Patut Berbangga Diri?


Edisi

03

M A J A L A H A P R E S I A S I M A H A S I S W A | E D I S I 0 3

DAFTAR ISI Cover Daftar Isi Salam Redaksi Dewan Redaksi Wajah Kita Untuk Satwa Endemic Aplikasi Baca Tadulako Akademia Diskusi Terbatas AIPI English Debating Fisip Kedatangan Bupati Donggala Lifestyle Beasiswa Anak Untad IKLIM Beramunisikan Pesan Protes Sosial Opini Galeri Semarak GMT Sosok Dewi Salmita Pak Sunan Tips & Trik


SALAM REDAKSI

SALAM REDAKSI Tidak mudah melakukan sesuatu tanpa adanya kerjasama tim serta dukungan. Pujian, doa, serta kritikan merupakan warna yang tidak pernah luput dari rentetan perjalanan Majalah Gazebo, disetiap edisinya. Sungguh hal yang luar biasa. Setelah berselang setahun, dengan semangat dan transformasi baru, akhirnya Majalah Gazebo hadir kembali dalam edisi ketiganya dengan topik yang tentu saja tidak kalah menarik dari sebelumnya. Ketika mendengar tahun 2016, moment atau fenomena apakah yang kalian ingat?. Seperti yang kita ketahui bahwa ditahun 2016 ini, terdapat satu fenomena yang menjadi pembicaraan hangat diseluruh dunia, yaitu fenomena Gerhana Matahari Total (GMT). Fenomena tersebut menjadi pembicaran publik, karena merupakan peristiwa yang begitu langka. Bahkan yang lebih istimewanya lagi, kota Palu menjadi salah satu lokasi pemantauan terbaik untuk menyaksikan GMT tersebut. Hal inilah yang mendorong Majalah Gazebo ingin mengulas lebih dalam, bagaimana kisah dibalik peristiwa tersebut. Benarkah kota Palu benar-benar berhasil memberi kesan manis dalam perhelatan akbar tersebut?. Semuanya telah terangkum dalam Main Topik “GMT 2016 : Apakah Kota Palu Patut Berbangga Diri?” yang tentunya akan menjadi sebuah cerminan, untuk membuktikan hal tersebut. Dalam edisi ketiga ini, kalian juga akan mendapati tulisan yang menyajikan seputar dunia kampus, serta potret kehidupan yang mampu menginspirasi. Dengan kosakata yang ditata secara apik, maka kami yakin, kalian akan tertarik untuk membaca lembaran demi lembarannya. Tidak percaya?. Coba dulu deh. Sebab tak kenal maka tak sayang loh. Heheh… Selamat membaca.

Tim Editor

DEWAN REDAKSI Dosen Pengampuh Muh. Isa Yusaputra, S.Sos, M.Si Anita Pahlevi, S.Sos, M.A Nurhaidar, S.Pd, M.Sip EDITORIAL Pemimpin Redaksi Moh. Azis. A Redaktur Pelaksana Adi Heriyanto Sekertaris Redaksi Rahmawati Litbang Ariel Djian Infokom Amrul

E-mail Redaksi Instagram Facebook Blog

EDITOR Koordinator Nur Komariah Anggota Muhammad Fajrul Kartina Arial Djian LAYOUTER Koordinator Joko Suparlan Anggota Zulkarnain Tria Enom Wulandari Sutrano Azria

: Redaksi.gazebo@gmail.com : Gazebo_untad : Gazebo Untad : Gazebomagz.blogspot.com

PEMASARAN Koordinator Yunita Clara Anggota Sigit Tri Putra Adam Moh Randi Moh Reza Khalid S.A Iskandar Didik Wahyu Budi Miftahul Huda FOTOGRAFER Koordinator Muh Fikran Sanjaya Anggota Moh Khoirul Umam Irman Muh Yusriansyah Akbar Moh Risky Ramadhan

Abdul Rahman Moh Fauzi Gunawan Sebastian Moh Avil Moh Hidayat Moh Dirar REPORTER Koordinator Eka Yunita Rahayu Anggota Moh Khoirul Umam Irman Nazmi Fadel Bajammal Al-Anfal Masyita Aisia Feby Wahyu Mentari Putri Andini Zulfikar Dian Faranda Ulin Sasmita

3


WAJAH KITA

BERAWAL DARI KOMPHAS, UNTUK SATWA ENDEMIC SULTENG UNTUK SATWA ENDEMIC SULTENG “Dengan mencintai satwa maka kehidupan seseorang akan lebih tertib. Baik terhadap pergaulan antar sesama, maupun lingkungan. Dengan mencintai satwa juga akan menumbuhkan jiwa sosial yang lebih tinggi. Selain itu, pecinta satwa juga akan lebih menyayangi orang-orang sekitar,�. - Didi gusnadi ketua umum Komphas.

Keragaman budaya serta ke k a y a a n a l a m I n d o n e s i a merupakan satu kesatuan yang harus dilestarikan. Keberadaannya dinilai sangat penting bagi sejarah, ke b u d aya a n , b a h ka n i l m u pengetahuan. Untuk itulah satwa endemic yang merupakan bagian dari keberagaman yang ada, juga perlu mendapat pelestarian ditengah ancaman kepunahan. Berawal dari Komphas yang merupakan komunitas pemerhati satwa di Sulawesi Tengah, hadir untuk mengedukasi masyarakat a k a n p e n t i n g n y a keberlangsungan hidup satwa dari perburuan

lia r

4

manusia yang tidak bertanggungjawab, demi meraih pundi-pundi rupiah. Cukup jelas bahwa selama ini pemahaman masyarakat terkait satwa, masih tergolong rendah. Tidak sedikit satwa yang mengalami penyiksaan sehingga f i s i k nya m e n ga l a m i ca cat . Padahal satwa merupakan penyeimbang kehidupan m a n u s i a . H a l i n i l a h ya n g kemudian mendorong pecinta satwa seperti Afandy Unok, beserta rekannya untuk menggagas suatu komunitas khususnya konservasi satwa, pada tanggal 13 juni 2014, dengan sekretariat yang berada di Jl. Soekarno Hatta, tepatnya di Fakultas Peternakan dan Perikanan UniversitasTadulako. Didirikan berdasarkan kepedulian itulah, Komphas kini giat melakukan sosialisasi hewan endemic yang disampaikan kepada anak-anak, remaja, bahkan memberi pemahaman kep a d a m a sya ra kat a ka n pentingnya keragaman hayati sebagai tempat sumber makanan satwa.

Menjadi suatu kebanggan bagi komphas, pada tahun 2015 dapat menandatangani MoU dengan D i r e k t o ra t J e n d e ra l B a l a i Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Tengah dan Taman Nasional Lore Lindu, sebagai bentuk kerjasama dalam pemerhati satwa. Selain itu, mereka juga melakukan pelepasan kura-kura di daerah S i b a l aya d a n m e n ga d a ka n sosalisasi gizi dan sumber daya alam di desa sibayu, Kecamatan Balaesang di Kabupaten Donggala. Dengan Adanya wadah ini, diharapkan memberikan pemahaman yang lebih kepada masyarakat akan pentingnya keberlangsungan hewan mulai dari unggas, reptile , mamalia serta sumberdaya alam lainnya, dengan tetap menjaga sumber makanan, sehing ga hewan endemic yang berada di Sulteng tetap berada di habitat aslinya. Reporter : Ulin sasmita Editor : Moh. Fajrul/Nur Komariah


WAJAH KITA

MAHASISWA UNTAD UNTAD MAHASISWA CIPTAKAN APLIKASI APLIKASI CIPTAKAN BACA TADULAKO TADULAKO BACA

Aplikasi baca tadulako? Apa sih itu?. Mungkin aplikasi tersebut begitu asing ditelinga kita. Yah, memang wajar, sebab aplikasi ini baru saja dirilis pada Februari 2016. Dengan aplikasi yang memiliki kapasitas 1,7 Mb tersebut, sangat memungkinkan bagi kita untuk mengakses berita terbaik yang ada di Sulawesi Tengah dari berbagai situs portal berita. Andi Anzanul Zikra, Seorang mahasiswa Untad jurusan teknik informasi merupakan penggagas dari aplikasi tersebut. Ketertarikannya berawal dari rasa penasaran dan ingin membuat suatu aplikasi yang bermanfaat bagi orang banyak, serta terinspirasi dari pengalaman pribadi. “Saya berpikir kenapa harus bolakbalik mencari portal berita, yang terkadang ketika kita membuka satu browser namun dialihkan pada iklan ataupun tampilan-tampilan yang harus membuat kita menunggu lebih lama,�. Ujarnya. Berbekal pengalaman bergabung

di Sibang studio yang melayani pembuatan website, pemasangan jaringan serta pelatihan design yang semua berhubungan dengan IT, maka zikra ingin melepaskan diri dengan membuat aplikasi sendiri. Aplikasi ini hanya memposting kembali berita-berita ataupun informasi dari seluruh portal berita yang ada di Sulawesi Tengah. Mungkin kalian bertanyatanya, mengapa Aplikasi ini diberi nama baca tadulako? . Iya kan?. Nah, alasannya karena sang penggagas tersebut, ingin mengupas berita seputar Sulawesi Tengah, khususnya mengenai

Universitas Tadulako. Saat ini, aplikasi tersebut hanya bisa diakses para pengguna android. Caranya dengan membuka playstore dan tinggal memasukkan keyword baca tadulako ataupun sulteng, maka aplikasi ini akan tampil di layar handphone kalian. Reporter : Ulin sasmita Fotografer : Andini Editor : Moh. Fajrul/Nur Komariah

5


AKADEMIA

DISKUSI TERBATAS AIPI

(Asosiasi Ilmu Politik Indonesia)

Secara umum pilkada serentak yang digelar pada 9 desember 2015, berjalan dengan lancar. Hal ini menunjukan kematangan demokrasi yang makin menggembirakan dan dapat menjadi contoh negara-negara lain. Walaupun berjalan lancar, tentunya pilkada tersebut tidaklah luput dari berbagai persoalan. Untuk itulah perlu adanya evaluasi terkait pecalonan diantara rendahnya partisipasi memilih, hitung cepat dan netralitas PNS (Pegawai Negeri Sipil) serta putusan MK (Mahkamah Konstitusi). Hal tersebut yang menjadi pembahasan dalam diskusi terbatas AIPI (Asosiasi Ilmu Politik Indonesia) cabang Palu, sulawesi tengah dengan tema 'Menakar Pelaksanaan Pilkada Pelaksanaan serentak 2015' pada 23 Februari 2016. Acara diskusi yang bertempat di restoran kampung nelayan itupun mendatangkan ketua AIPI cabang palu Dr. H. Slamet Riadi,M.Si , Komisioner badan pengawasan pemilu (Bawaslu) Asrifai.S.Ip,M.Si , serta dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, seperti Dr.H.Irwan Waris,M.Si , Drs.Sayuti , Msi, Dr. Sasterio,Msi dan masih banyak lagi. Dalam diskusi terbatas ini beberapa 6

akademis dan pakar politik Sulawesi Tengah berpendapat bahwa dalam proses pelaksanaan pemilikada, masih memiliki banyak kekurangan terkait peran media dalam memberikan hasil hitung cepat begitu berbeda satu sama lain sehingga mengakibatkan bias informasi dimasyarkat dan adanya penerapan pasal 158 UU nomor 8 tahun 2015 tentang pilkada serentak, MK dinilai sudah enggan untuk menyidangkan sengketa perselisihan hasil pilkada. Maka adanya hal tersebut Asrifai,SIP,M.Si selaku komisioner bawaslu mengatakan bahwa kita harus memperkuat konsolidasi demokrasi. Karena konsolidasi yang dilakukan beberapa daerah yang melakukan pemilihan kepala daerah ini masih belum terlihat, hal ini juga dikarenakan karena adannya ruang kosong untuk melakukan money politik serta tingkat partisipasi masyarakat yang lemah. Selain itu, Menurut Drs Sayuti, Msi berangkat dari sebuah idealisme, money politik masih terus berlaku dikota palu, bahkan didaerah-daerah lain karena pendidikan politik yang sangat rendah. Hal tersebut menjadi perhatian bagi kita, bagaimana cara untuk mengurangi bahkan membasmi tindakan money politik yang jelas-

jelas sudah melanggar kegiatan pemilu,�ujarnnya saat mendapat bagian berkomentar. Diujung acara ketua AIPI Dr. H Slamet Riadi menegaskan tujuan dari terselengarannya diskusi terbatas ini ialah sebagai pencerahan semua elemen masyarakat tentang pelaksanaan pilkada serentak yang dilaksanakan pada bulan desember tahun kemarin. AIPI merupakan kumpulan para akademisi dan orang-orang yang dinilai profesional senantiasa untuk mengkaji persoalan-persoalan mengenai isu-isu politik dan demokrasi tentunnya. Reporter : Eka yunita Rahayu Editor : Moh. Fajrul/Nur Komariah

“Diskusi-diskusi semacam ini harus terus ditingkatkan utamannyadalam skala yg lebih besar. Serta, perioritas kami kedepannya yaitu ingin membuat seminar nasional terkait dengan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia�. Tandas ketua AIPI.


AKADEMIA

Reporter : Muthmainnah Editor : Nur Komariah

G N I T A B E ENGLISH D Semangat mahasiswa Universitas Tadulako saat mengikuti sosialisasi debat bahas inggris tingkat nasional perlu diapresiasi, dengan diadakanya sosialisasi NUDC (National University Debating Championship) yang diadakan oleh TEDS (Tadulako English Debating sosaity) dan bekerjasama dengan komunitas WELCOME (Worth English Community of Economic) pada sabtu 12 Maret 2016. TEDS (Tadulako English Debating sosaity) adalah komunitas debat anak untad yang berisikan orang-orang yang tertarik akan debat bahasa inggris dan juga bebrapa dari mereka sudah pernah mewakili untad dalam debat bahasa inggris tingkat ragional maupun nasional, sedangkan WELCOME (Worth English Community of Economic) adalah salah satu komunitas English club dari fakultas ekonomi Tujuan didakannya sosialisasi tersebut adalah untuk menyampaikan kepada mahasiswa universitas tadulako yang ingin mengikuti kompetisi debat bahasa ing gris paling bergengsi diseluruh universitas yang ada di Indonesia, debat tersebut juga

Bukan Hanya Skill Tapi Juga

bisa dijadikan sebagai salah satu ajang kompetisi yang bisa mengharumkan nama universitas tadulako tercinta ini. Menurut Pembina WELCOME pentingnya untuk mengikuti debat bahasa inggris adalah bahwa bahasa inggris itu penting, kita harus membiasakan diri untuk berbahasa inggris karena sebentar lagi kita akan menghadapi MEA, dan bersaing dengan orang-orang luar negeri se ASEAN, debat ini juga merupakan suatu wadah untuk mengasah bahasa inggrisnya kita, critical thinking kita, dan mengasah analisanya kita. Andi syaifullah kadekoh, mahasiswa program studi ilmu komunikasi 2013 yang merupakan salah satu anggota dari komunitas TEDS juga mengungkapkan bahwa menjadi salah satu bagian dari komunitas TEDS dia sangat senang karena debat bahasa inggris merupakan salah satu bidang yang ia sukai dan ia tekuni, karena dengan mengikuti komunitas debat, dan juga ikut join lomba debatnya membuat kemampuan bahasa inggrisnya semakin bertambah, kemampuan analisa dan kemampuan berfikirnyapun semakin bertambah. Dan ia juga mengatakan beberapa

“Kritis�

dari alumni debat dalam menulis skripsinya mereka menulis dalam ucapan terimah kasihnya berisikan kepada lomba debat dan Pembina debat karena ketika mereka mengikuti debat sangat membantu mereka dalam menganalisis skripsinya karena dengan debat mereka mampu berfikir kritis. Andi syaifullah kadekoh juga tiap tahunnya selalu ikut dalam kompetisi debat. Tips dan trik dari andi syaifullah kadekoh untuk teman-teman yang ingin mengikuti bahasa inggris adalah jika ingin ikut debat bahasa inggris, bahasa inggrisnya tidak harus bagus sekali asalkan bisa dan juga harus banyak membaca, harus banyak mengamati lingkungan sekitar secara seksama karena biasanya topic-topik debat diambil dari masalah-masalah lingkungan, sosial, dan politik saat ini. Adapun harapannya mengenai kegiatan sosialisasi tersebut yaitu untad juga bisa diperhitungkan di kompetisi debat nasional dan juga semoga animo mahasiswa untad yang masi kurang tentang debat bisa meningkat, karena sebenarnya debat bahasa inggris juga merupakan salah satu hal yang penting dan juga bisa mengharumkan nama baik 7 untad.


AKADEMIA

FISIP FISIP UNTAD UNTAD

Kuliah umum sudah mejadi tradisi bagi FISIP. Fakultas tersebut Senantiasa menghadirkan berbagai kalangan baik itu ilmuan maupun praktisi yang mampu memberikan pencerahan dalam rangka peningkatan wawasan mahasiswa.

KEDATANGAN BUPATI DONGGALA Dalam rangka memulai kegiatan belajar di semester ganjil. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik prodi Ilmu Pemerintahan mengadakan kuliah umum di Senat Fisip, (02/03/2015) yang mendatangkan praktisi ahli yaitu bupati Donggala Drs.Kasmana Lassa, SH. Kuliah umum sudah mejadi tradisi bagi FISIP. Fakultas tersebut Senatiasa menghadirkan berbagai kalangan baik itu ilmuan maupun praktisi yang mampu memberikan pencerahan dalam rangka peningkatan wawasan mahasiswa. Dan untuk kali ini, prodi Ilmu pemeintahan menghadirkan Kasman Lassa, sebagai pembicara utama dengan tema “ Membangun daerah sesuai dengan potensi yang ada”. Menurut bupati Donggala yang memulai masa jabatannya pada tahun 2014 itu, program prioritas didukung dengan program lintas sector yaitu dengan cara konsep pengembangan kota donggala sebagai kota wisata (program lintassektor) yang diberi 8

nama “Nasaha Ngata Ita” dan konsep percepatan penanggulangan kemiskinan daerah yang diberi nama“Isemapa Maipiapa”. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa ia memeperkenalkan 15 pilar, diantaranya penguatan kelembagaan d es a d an kelu rah an d en gan pemerintah berbasis kerakyatan serta peningkatan percepatan pelayanan pendidikan yang berbasis kompetisi. Ia beharap, untuk kedepannya fisip bisa bekerjasama dengan kabupaten donggala.“ kita bisa melakukan kerjasama, diantaranya penempatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dimana mahasiswa fisip bisa diturunkan kedesa yang ada di kabupaten donggala” ujarnya singkat. Tidak hanya itu menurut Dekan Fisip, Dr. H. Slamet Riadi kerjasama bupati donggala dengan fisip, tidak berhenti pada penempatan mahasiswa KKN saja, masih banyak kerjasama yang bisa dilakukan diantarannya penawaran yang diberikan beliau berupa penguatan dilevel desa, pelatihan terhadap aparatur desa yang ada di Doggala

karena mengingat Donggala memiliki sekitar 158 desa, mengadakan desa binaan dari fisip, sehingga pada hari sabtu-minggu fisip aktif turun ke desa yang ada di Donggala dan terakhir mampu memberikan sosialisasi mengenai hal-hal apa saja yang bisa dibantu dimasyakat itu. Harapan pun ia lontarkan,“Saya sebenarnya selalu berobsesi, bahwa memang saat nya kita senantiasa memberikan penguatan kepada mahasiswa, oleh karena itu saya selalu berpikir setiap semester memang harus ada kegiatan-kegiatan ilmiah seperti ini. Supaya mahasiswa lebih memberikan pencerahan dan lebih proposional dalam rangka menyikapi persoalan-persoalan yang muncul dan memang yang lagi trend dibicarakan adalah soal desa selain itu, dengan adanya beliau di fisip, antara kami dan dia (bupati donggala) lebih terjaga silaturahminya dan kegiatan-kegiatan selanjutnya kita harus bermitra dengan pemerintah donggala. Reporter : Eka Yunita Rahayu Editor : Aril Djian


LIFESTYLE

yong o R g n o t o G t a g n Sema

n HadirkaU ntad

Beasiswa anak

B

erawal dari kepedulian ya n g d i t u l a r ka n o l e h seorang mahasiwa dengan mengajak kawan-kawan di u n i ve rs i ta s ta d u l a ko, ka r n a keprihatinan terhadap masalah yang merupakan masalah yang tidak langka lagi' namun selalu saja menjadi topic pembicaraan tiap mahasiswa untad apalagi jika masalah itu datang selalu menjadi trending topic yang tiadahenti, katakanlah Trending Topikitu, Cutidaristudinya' latarbelakang karna persoalan biaya yang mengharuskan seorang mahasiswa i n i H a r u s c u t i d a r i st u d i nya . Persoalan Cuti dari studi itu memang sudah tidak asing lagi te rd e n ga r ka r n a ket i ka k i ta mendengar persoalan itu selalu mengangkat keprihatinan kita mendengarnya' sontak terfikir kenapa musti Cuti ? kan masih ada tempat bernaung bisa saja teman kita yang bisa membantu atau dimana saja yang dapat membantu tanpa harus cuti, memang ada yang membantu tapi hanya satu orang mahasiswa saja yang dapat mereka bantu. Namun masih banyak pula yang harus cuti. Namun apalah daya ternyata tingkat kepedulian kita harus di galilagi' memang persoalan biaya kuliah itu jumlahnya tidak sedikit sehingga membuat kita ketika mendengar susah untuk mendapatkan uang yang di sulap langsung sebanyak kebutuhan uang spp teman kita yang membutuhkan. Maka permasalahan itulah yang selalu melanda kita ketika melihat teman kita terpaksa Harus Cuti dari studinya. Maka muncullah inisiatif suatu gerakan yang membawa para pasukan mahasiwa dari beberapa fakultas lainya, di Universitas Tadulako bergabung bersama dalam

12

p e r m a s a l a h a n ya n g m e l a n d a tersebut, katakanlahTehnik ''gotong ro y o n g ' ' b e rs a m a m e m b a n t u mahasiswa yang kuliahnya harus terhenti atau cuti karna terkendala di biaya Spp. Dengan modal uang seribu rupiah. Tehniknya sederhana cukup tiap-tiap relawan atau donator mengumpulkan uang seribu permnggu Sehingga hasil dana yang terkumpulakan mencapai kapasitas ke b u t u h a n u n t u k m e m b a n t u mahasiswa yang harus cuti tersebut. Dari beberapa fakta ini, kita bisa lihat dimana satu kondisi mahasiswa yang tidak terbantu dan tidak ada yang menolong sama sekali. Dan satu kondisi pula ada orang yang membantu tapi hanya 1 atau 2 orang mahasiswa saja yang bisa terbantu. Namun yang bermasalah masih banyak. Persoalan biaya ini memang sangat fital dan jikalau di bahas tidak akan ada habis-habisnya. Makadariitulahmenambahmotivasit imrelawan “BeasiswaAnakUntad� dengan gerakan bernama gerakan berbasis gotong royong dengan kekuatan uang seribu rupiah kita bisa membantu teman kita. Maka dengan gerakan “beasiswa anak untad'' kita tidak lagi menemukan teman kita yang cuti, atau bahkan berjuang sendiri membantu temanya untuk mendapatkan beasiswa. Daripada hanya mengkritisi kebijakan rektor tentang masalah-masalah yang ada di kampus, lebih baik memberi solusi untuk permasalahan yang ada di kampus. Untuk itu teman-teman dari gerakan “beasiswa anak Untad� memberikan solusi dengan memberikan bantuan untuk temanteman kita yang terkendala di biaya studinya dengan uang seribu rupiah per minggu. Beasiswa anak untad gerakan yang seperti bola salju akan menggelinding sampai besar. Dan tagline yang mereka bawa ialah cukup dengan ''mencintai untad tanpa syarat'' sehingga tingkat kepdulian kita akan terus terjaga dan tersalurkan. Harapnya semoga tetap berlanjut sampai kapanpun. Penulis : Masyithah Aisia Editor : Nur Komariah

9


LIFESTYLE

SELFIE NARSIS, BERANI, ATAU CARI MATI ? Selfie adalah kata yang sudah sangat mainstream ditelinga anak muda. Yaps, mengambil gambar atau memotret diri sendiri. Robert Cornelius adalah orang yang pertama kali melakukan selfie, dia pasti tidak menyangka bahwa usahanya memotret diri sendiri pada 1839 kini menjadi tren global. Dalam perkembangannya, foto diri tak lagi dilakukan atas nama seni fotografi saja, narsis adalah alasan kebanyakan kaum muda masa kini.

“Demi foto selfie, kaum muda tidak perhatikan faktor keselamatan trend selfie semakin nge-hits saja. Terlihat jelas dari banyaknya postingan foto selfie di tempat tempat berbahaya pada media sosial. Terjadi pro dan kontra yang dituangkan pada kolom komentar media sosial bagi siapa saja yang melihat postingan tersebut. Ada yang memuji lokasi tempat pengambilan foto dan ada pula yang memberi saran agar tidak mengulangi berfoto di lokasi itu lagi, bahkan ada yang sampai marah marah, padahal bukan teman atau keluarga dari si pemosting hahahah.” Ungkap Juni Dwi 10

Puspitasari, salah satu pengguna aktif media sosial yang di penuhi dengan foto selfie di tempat extreme. Seperti yang di ungkapkan salah satu pengguna instagram aktif sekaligus musisi ini, Rifandi Sjukri. “Sekarang banyak anak muda berpetualang ketempat-tempat jauh dan berbahaya hanya untuk mendapatkan background foto yang bagus dengan alasan,“Moment itu mahal bro” dan mengaploadnya di berbagai media sosial. Ada yang di lereng gunung, di tebing, di atas pohon, di atas gedung-gedung tinggi bahkan sampai di lantai teratas yang tidak memiliki dinding pembatas. itu kan bahaya!” ungkapnya dengan lantang. Di belahan dunia lain, beberapa kasus telah terjadi hingga memakan korban jiwa. Sylwia Rajchel (23), calon perawat dari Polandia ini pada 6 November 2015 lalu tewas terhempas di beton pengaman jembatan Puente de Triana di New York, saat berusaha mengambil “selfie yang sempurna” di pagar. Tim medis tidak bisa menyelamatkan nyawanya akibat

pendarahan hebat setelah terjatuh 30 meter tingginya. Yang terbaru, empat hari yang lalu, (16/1), Rebecca Kim (18) remaja baru lulus SMA terjatuh dari gedung Ritten house Square, Philadephia saat “berusaha memotret dirinya” dengan melongok keluar jendela. (DailyMail) Contoh kasus di atas harusnya menjadi pelajaran buat kita. Selfie sih sah-sah saja, asal jangan yang nekoneko. Bagaimana pun, kegemaran mengambil foto diri sebagiannya hanya berupa trend sosial yang cepat menyebar karena media dan persebaran informasi yang sesekali dapat mengurangi “kemampuan mengendalikan diri”. Selebihnya, selfie menjadi gaya baru membangun citra diri dengan cara yang paling mudah dan murah, tidak memakan banyak energi dan biaya, tapi ingat nyawa jutaan kali lipat lebih berharga dibanding dengan bonus likes, retweet, atau sekedar emoji hati. Penulis : Sigit Tri Putra Adam Fotografer : Khalid Iskandar Editor : Aril Djian


LIFESTYLE

k i y s A t a p Tem g n o r k g n o N t Bua

anakUntad BOOKS & CAFE

K

alian pernah dengar kata nongkrong kan? Itu loh, tempat berkumpulnya anak muda, bersama rekan-rekannya. Nah, ternyata nongkrong tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita yang sekarang. Suasana nongkrong yang bebas, santai, dan tanpa tekanan, membuat anak muda semakin akrab dengan hobi yang satu ini. Berbicara tentang nongkrong, pasti banyak maunya. Mulai dari mencari tempat yang memiliki akses internet, memiliki referensi buku, hingga bisa dijadikan tempat makan. Jadi tetap gaul dan pintarnya jadi nambah, deh. Tapi apa ada tempat yang seperti itu? Biar tidak bingung, kalian yang ingin tempat nongkrongnya memiliki fasilitas yang disebutkan tadi, langsung saja datang ke anakUntad Books & Cafe di jalan pendidikan, Tondo. Cafe yang berdiri tidak jauh dari kampus ini, menjadi salah satu prestasi yang dikembangkan oleh kumpulan mahasiswa untad yang berdiri sejak bulan Februari 2016, yang didapatkan melalui program mahasiswa wirausaha yang berasal dari dikti wirausaha. “Berawal dari sebuah cafe, sehingga berlanjut menjadi tempat sharing atau menunggu dosen sambil membaca buku, dan juga, bagi yang ingin mencicipi makanan atau minuman di kafe untad tersebut. Alangkah begitu cepat daya tarik dari kafe untad tersebut sehingga membuat banyak mahasiswa yg berkunjung ke kafe untad ini.� Tutur satrio. Terkait dengan buku bacaan yang ada, anakUntad Books and cafe

membuat system terbuka saling menguntungkan bagi siapapun yang ingin meminjam ataupun mendonasikan bukunya di kafe untad tersebut. Hal yang juga tak kalah menarik adalah, cafe ini menyediakan tema yang berbeda disetiap minggunya. sehingga menambah wawasan mahasiswa dengan belajar namun dengan suasana yang enjoy. Foto bersama bebera “Kedepanya kami pa Pengurus AnakUn tad.com ingin terus membuat kegiatan positif dengan bertujuan membangun budaya literasi kampus khususunya dengan membaca buku , melalui kafe tersebut. serta teman-teman yang tergabung dalam UKM bisa sharing sambil kerja tugas di kafe untad tersebut,�

Penulis : Masyithah Aisia Fotografer : Mutmainnah Editor : Nur Komariah

Reporter : Masyita Editor : Kartina

11


LIFESTYLE

IKLIM

Beramunisikan Pesan Protes Sosial Beragam cara dilakukan manusia untuk menyampaikan ketidaksukaan, ketidaksetujuan, dan penolakan atas sikap yang dilakukan oleh manusia lainnya. Mulai dari demonstrasi di jalanan, melakukan tindakan seni graffiti, mural, dan bahkan menjahit mulut ataupun kekerasan diri secara fisik. Namun satu cara yang tidak pernah luput adalah melalui musik dan liriknya yang 'pedas’. Hal tersebut tidak luput dari berbagai musisi atau band di seluruh dunia. Salah satunya adalah musik underground yang sarat akan pertentangan kebudayaan, sosial, dan isu-isu politik yang telah mengakar dalam masyarakat tertentu. 12


Segala yang diekspresikan lewat musik selalu menggelora di jiwa kita. Dan ketika sistem yang menindas serta korupsi merajalela, orang-orang selalu gelisah mencari katup pembebasan. Minimal lewat musik yang didengar sinkron di hati, menjadi inspirasi untuk perubahan hidup yg lebih baik. Semua itu menjadi kesadaran yang memberi energi, daya hidup, agar tetap survive di tengah negeri-negeri ini dan bangkit untuk memperbaiki apa yang rusak atau selesai dalam diri kita dan masyarakat lainnya”.

SOAL KEBEBASAN BERMUSIK Iklim adalah salah satu band underground yang dengan lantang dan tanpa bosan menyuarakan protes sosial dalam musik keras. Meski notabenenya kurang diminati khalayak umum, menurut Nanang salah satu personil yang juga berperan penting dalam penulisan lirik lagu Iklim, bahwa setiap musisi yang menikmati atau memainkan musik bergenre Hardcore atau musik keras lainnya (underground) pasti memiliki jawaban yang sama, yaitu kebebasan. Entah itu Kebebasan bermusik, kebebasan mengutarakan keluh, dan kebebasan berekspresi lainnya tanpa tuntutan siapapun.

“Tidak peduli ada atau tidaknya peminat musik tersebut, tapi seiring dengan berkembangnya musik didunia, realita itu tidak berlaku lagi di khalayak umum apalagi pada remaja atau pemuda-pemudi zaman sekarang. Contohnya bisa kita lihat pada event gigs lokal di kota Palu, nasional maupun internasional yang banyak mendapat respon baik dari khalayak”. Ucap nanang. Kenyataan inilah yang membuat band ini terbentuk di pertengahan tahun 2014 dengan line up Fachry Said (vocal), Aditya Rendra (bass), Fathurrahman alias Nanang (guitar) serta Dhana Hermansyah (drum), yang makin bersemangat menyuarakan kritik dan protes mereka, yang mengusung genre Hardcore, dengan Slipknot & Terror sebagai influence band luar negeri dan Burgerkill untuk influence band dalam negerinya. MUSIK UNDERGROUND SEBAGAI SENJATA MEMATIKAN Musik underground menjadi media

penyampaian pesan yang bisa berupa protes dan kritikan. Garis besarnya, setidaknya lagu atau lirik protes tersebut bisa menimbulkan kesadaran bahwa ada sesuatu yang rusak atau tidak baik sedang terjadi, sehingga bisa menjadi bom kesadaran dan membuka mata terhadap pelaku kerusakan tersebut dan juga bisa sebagai bentuk semangat perlawanan yang terkena dampak kerusakan tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, dalam masa pengerjaan album pertama di tahun 2015, iklim mentransformasi keanggotakan mereka karena sebuah alasan. Hingga pada akhirnya beranggotakan Rendra (bass), Nanang (guitar), Kadir (Drummer), serta Zhaldi Artha Ramadhan (Vocal). Misi Iklim sangatlah jelas, yaitu agar karya mereka bisa dicerna khalayak umum. Bahwa mereka atau musisi musik underground lainnya juga memiliki rasa untuk memperbaiki sesuatu yang tidak baik, yang kita ketahui sendiri keadaan masyarakat indonesia khususnya Palu sendiri yang semakin terpuruk dengan hargaharga bahan pokok dan kebutuhan lainnya yang semakin mahal, kemiskinan yang merajalela dan lain sebagainya.

“Untuk kalian yang merasa sudah sadar ada banyak hal yang salah di sekitar kalian dan juga untuk kalian yang belum sadar, jangan bosanbosan untuk menunggu album kita, karena album ini mengandung zat adiktif semacam narkoba yang bisa membuat pendengarnya ketagihan untuk tidak hanya diam dan pasrah atas perbuatan mereka mereka hahaha. Karena melawan bukan hanya dengan cara kekerasan bro atau bra hahaha.”. Pesan rendra. Wah wah sangar nih kayaknya. Hehehe. Pokoknya sukses selalu deh buat Iklim. Reporter : Sigit Tri Putra Adam/Nazmi Fadel Bajammal Fotografer : Zulkarnain Editor : Aril Djian/Nur Komariah

13


OPINI

MENGENANG KEMBALI GMT Oleh : Dian Faranda

Rabu, 9 maret 2016 merupakan hari bersejarah bagi warga Indonesia khususnya kota Palu. Warga Palu mungkin patut berbangga diri karena kota Palu menjadi salah satu wilayah pelintasan gerhana matahari total, sekaligus mampu menarik minat para wisatawan dan para peneliti asing untuk berkunjung ke daerah yang terkenal dengan semboyan “Palu Ngataku� ini. Masih terekam jelas diingatan kita semua, bagaimana proses terjadinya GMT. Berawal dari pagi yang cerah dimana semua orang tampak antusias untuk mempersiapkan diri dengan menggunakan kacamata GMT, foto klise, foto ronsen, dan lain sebagainya. Ada yang menyaksikan GMT di kabupaten sigi, dan ada juga yang lebih memilih untuk menyaksikan langsung GMT di halaman TVRI Sul-teng. Tetapi apapun itu tujuan semua orang hanyalah untuk menyaksikan GMT. Menit demi menit berlalu bulan 14

tampak bergerak mendekati matahari. Perlahan-lahan cahaya matahari mulai meredup. Dan seketika itu pula, suasana yang ramai berubah menjadi hening hingga terdengar suara tasbih dan tahlil yang bersahut-sahutan dari para warga. Kota P alu dalam waktu sekejap berubah menjadi malam ribuan warga palu dan para wisatawan bersorak meriah. bahkan ada yang sampai menitikkan air mata karena terharu saat melihat fenomenan langka ini. Tidak sedikit pula yang mengabadikan moment tersebut di saat puncak gerhana terjadi. Sungguh karunia Tuhan yang sangat luar biasa yang tidak mampu dibahasakan hanya dengan kata indah. Pengalaman yang sangat mahal dan tidak bisa terlupakan ketika bisa melihat dan merasakan langsung kejadian tersebut. Cerita demi cerita akan terus berlanjut sampai ketelinga generasigenerasi yang akan datang disaat seketika siang bisa berubah menjadi malam hanya dalam hitungan detik.

Euforia penyambutan GMT dan suguhan beragam acara menjadi pelengkap cerita. Mulai Pertunjukan tari, dan pertunjukan music daerah diselenggarakan untuk menghibur para wisatawan lokal maupun mancanegara. Tidak tanggung-tanggung band papan atas Slank juga didatangkan langsung untuk memeriahkan acara GMT tersebut. “Terlalu manis untuk dilupakan, kenangan yang indah.......� inilah sepenggal lagu dari Slank yang mewakili seluruh perasaan warga palu. Ingin rasanya bisa melihat GMT kembali, tetapi ini hanyalah harapan nihil karena hanya keajaiban Tuhan-lah yang mampu mempertemukan kita semua pada GMT yang akan datang. Kenangan yang kurang lebih dari 2 menit tetapi mampu memukau semua orang sehingga sulit untuk move on dari keindahan alam tersebut. Penulis : Dian Faranda Penulis adalah Mahasiswi Fisip Untad, angkatan 2013

Fotografer : Chairul Umam


SOSOK

Dewi Salmita : Anak Penjual Kue Yang Mengangkat Derajat Keluarga Dewi salmita, gadis kelahiran Palu 27 Juni 1994 itu, patut berbangga diri. Pasalnya ia baru saja memboyong tiga predikat, diantaranya mahasiswa terbaik fakultas, terbaik Universitas dan peraih IPK tertinggi di wisuda angkatan LXXXII Universitas Tadulako 31 maret 2016 . Menurut wanita berkulit sawo matang itu, ia tidak pernah menyangka sama sekali bisa mendapatkan predikat sebanyak itu, ia hanya belajar dan terus melakukan kewajibannya selaku mahasiswi yang aktif kuliah sejak tahun 2012 dan mengambil jurusan ekonomi akutansi Fakultas ekonomi. Ia mengaku sama sekali tidak pernah mengejar IP yang mendekati sempurna, yang ia kejar adalah ilmu. Ia harus mengejar ilmu. Bisa dibilang gadis yang pernah mengenyam pendidikan di SMA neg 1 Palu itu sangat membenci mata pelajaran Matematika, namun ia berpikir sampai kapan ia harus terbelenggu dalam kelam nya tidak mengetahui rumus dan sebagainnya. Tekat nya semakin kuat untuk terus belajar saat ayah nya jatuh dari lantai 3, saat bekerja. Kakinya patah, dan ayah gadis berpipi chuby itu semakin merapuh dalam usia senjanya. Jika ditanya, apa faktor yang mendorong Dewi begitu semangat menuntut ilmu, jawaban yang keluar dari anak yang ibunya bekerja sebagai penjual kue itu cukup simple. Ingin membahagiakan orang

tua dan bisa mengangkat derajat mereka. Ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa mereka tidak salah memiliki anak seperti dia. Bisa dibilang saat kuliah Dewi begitu merasakan asam garam nya sebuah kehidupan, ibunya yang hanya penjual kue sering mengeluh kepadanya, bahwa wanita berusia 46 itu sudah lelah berjualan kue dan bangun subuh setiap hari untuk membiayai kuliah Dewi dan adiknya. Tetapi semua keluh kesah itu hilang seketika saat nama anaknya dikumandangkan untuk menerima ketiga predikat yang sangat

membanggkan itu. Ia pun juga tidak mau menjadi mahasiswa yang apatis, tidak mau menjadi mahasiswa yang hanya kuliah-pulang pergi. Ditengah-tengah jadwal kuliah dan tuigas yang begitu padat ia masih sempat ikut kepengurusan himpunan mahasiswa akutansi dan MPM Al-Iqra. Ia hanya ingin menjadi orang yang berguna, terbukti ia tidak sungkan mengajarkan teman-temannya yang kurang paham dengan mata kuliah yang belum terlalu dimengerti. Menurut Dewi saat ditanya tips apa yang bisa dibagikan kepada orang-orang yang ingin mendapatkan predikat terbaik sefakultas, atau Universitas adalah “Kalau kalian lelah belajar, capek menghadapi hidup. Liat foto orang tua kalian karena sangat besar mereka menaruh harapan dipundak kalian�.

Reporter : Eka Yunita Rahayu Fotografer : Editor : Nur Komariah

Jika ditanya, apa faktor yang mendorong Dewi begitu semangat menuntut ilmu, jawaban yang keluar dari anak yang ibunya bekerja sebagai penjual kue itu cukup simple. Ingin membahagiakan orang tua dan bisa mengangkat derajat mereka. Ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa mereka tidak salah memiliki anak seperti dia. 15


SEMARAK GMT

GALERI

Moh. Avil

Kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla Jusuf kalla selaku Wakil Presiden Republik Indonesia sengaja berkunjung ke kota Palu, demi melihat proses terjadinya gerhana matahari total (GMT), di desa Kotapulu Kec. Dolo, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah, pada Rabu (09/03/2016) beberapa waktu lalu. Selama pemantauan tersebut, terlihat pula Gubernur Sulawesi Tengah bapak Longki Djanggola, Moh. Avil

16

ditengah-tengah proses terjadinya GMT. Bukan hanya itu saja, Jusuf Kalla dan Longki Djanggola, turut melaksanakan sholat gerhana matahari total. Setelah itu barulah Jusuf Kalla melihat kembali proses terjadinya gerhana matahari dengan kacamata khusus yang sudah disediakan oleh panitia di lokasi tersebut.

Reporter : Moh. Yusriansyah Fotografer : M.Avil


GALERI

Konser band slank meriahkan Festival gerhana matahari total solar eclipse Sulawesi Tengah

Chairul Umam

Tidak hanya fotografer lokal yang mengabadikan momen ini namun juga dari penjuru negeri Chairul Umam

Moh. Fikran Tarian Momponooka

mata eo nitutusi nuvula Chairul Umam

Acara pawai yang menyambut gernaha matahari

Abdul Rahman

Lomba musik bambu di halaman TVRI

Tarian Tanimbang tarian tamu dari toraja. Moh. Riski

Suasana menjelang sholat gerhana di Mesjid Agung Darusalam Palu Moh. Hidayat

Tarian Gimba

Moh. Fauzi

17


Gerhana Mat Disambut Ritual Adat Kuno

Tarian Tanimbang tarian tamu dari toraja.

Tarian Gimba

Reporter : Moh. Fauzi Fotografer : Muh. Riski Ramadhan

GMT Disambut Ritual Adat Kuno Suasana riuh, menggema dari langit Kabupaten Sigi. Alat musik yang dimainkan seolah menambah semangat festival budaya di pegunungan matantimali, yang ramai akan wisatawan dalam dan luar negeri. Sungguh tontonan yang mengagumkan. Tiga adat dari suku tertua di Indonesia, yakni Toraja, Dayak, serta suku Da'a, berkolaborasi saat terjadinya proses Gerhana matahari total. Tarian Gimba dari suku Da'a di Sulawesi Tengah yang merupakan tarian dalam penyambutan tamu, ternyata menjadi daya tarik tersediri bagi pengunjung, utamanya masyarakat Sulteng. Selain menjadi adat di tanah sendiri, tarian ini terbilang sedikit seram, karena setiap adegannya mempertontonkan individu yang saling serang dengan menggunakan taliabo (tameng), parang, dan juga diiringi gendang, khas suku Da'a. Baju adat toraja dan salah satu alat perang yaitu parang, saro-saro (piring) dan juga selendang, adalah tarian yang dilakukan secara turun Bukan hanya itu, Suku toraja juga mempersembahkan tarian penyambutannya. Namanya adalah tarian panimbang. Tarian dengan menggunakan temurun yang merupakan acara adat, dan juga sekaligus sebagai rasa syukur kepada tuhan yang maha esa.

?

Apakah Kota Palu Patut Berbangga Diri

Gerhana matahari total beberapa waktu lalu menjadi trending topic pembicaraan dimana-mana. Bukan hanya di dalam negeri, namun luar negeri pun turut memantau perkembangan fenomena alam yang hanya terjadi 33 tahun sekali itu. 18

Sulawesi tengah khususnya kota Palu dianggap menjadi spot terbaik yang diakui oleh berbagai kalangan, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara.

Hal ini menjadi Spot terbaik dari negara lainnya yang dapat menyaksikan gerhana matahari secara total. Sekali lagi, suatu keistimewaan bagi Indonesia, karena bukan hanya satu dgerhana matahari pada 9 Maret 2016 tersebut, seolah menjadi sorotan dunia, sekaligus menjadi primadona karena merupakan Spot terbaik dari negara lainnya yang dapat menyaksikan gerhana matahari secara total.Sekali lagi, suatu keistimewaan bagi Indonesia,


tahari Total karena bukan hanya satu daerah saja yang dilewati oleh GMT tersebut, melainkan melewati 12 titik di Indonesia yakni pada provinsi Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Diantara berbagai provinsi yang dilintasi gerhana matahari total, Sulawesi tengah khususnya kota Palu dianggap menjadi spot terbaik yang diakui oleh berbagai kalangan, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Yah memang, Sebagai salah satu kota yang dilintasi oleh garis katulistiwa gerhana matahari total merupakan bonus bagi kota palu yang tiap harinya dihadapkan pada cuaca yang sedikit panas dibanding daerah lainnya. Namun, dari berbagai perhelatan serta decak kagum yang ada, apakah palu patut berbangga diri ditengah kondisi yang (mungkin saja) terlepas dari sorotan kita semua?. aerah saja yang dilewati oleh GMT tersebut, melainkan melewati 12 titik di Indonesia yakni pada provinsi Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Diantara berbagai provinsi yang dilintasi gerhana matahari total, Sulawesi tengah khususnya kota Palu dianggap menjadi spot terbaik yang diakui oleh berbagai kalangan, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Yah memang, Sebagai salah satu kota yang dilintasi oleh garis katulistiwa gerhana matahari total merupakan bonus bagi kota palu yang tiap harinya dihadapkan pada cuaca yang sedikit panas dibanding daerah lainnya. Namun, dari berbagai perhelatan serta decak kagum yang ada, apakah palu patut berbangga diri ditengah kondisi yang (mungkin saja) terlepas dari sorotan kita semua?.

Budaya Hippie Ditengah budaya timur yang sarat akan norma dan perilaku, pada 7 Maret, tepatnya pada malam hari di Ngatabaru, warga asing mengadakan pesta yang cukup meriah dengan kebiasaan mereka yakni pesta minuman keras. Bukan hanya itu, yang lebih mengejutkan adalah dengan adanya warga didaerah sekitar yang turut menyaksikan pesta tersebut. Mungkinkah hal tersebut menjadi tontonan baru bagi masyarakat?. Diluar dari kebiasaan tersebut, timbullah pernyataan dari berbagai pihak bahwa wisatawan di kampung bule tersebut bisa jadi menggelar budaya hippie. Lalu, apakah budaya hippie itu? Hippie adalah sebuah kultur yang muncul di Amerika Serikat sekitar tahun pertengahan 1960an. Mereka biasa mendengarkan musik psychedelic rock. Terkadang para hippie menggunaan narkoba dan ganja yang dapat memberikan mereka efek terbang sehingga merangsang imajenasi. Pertanyaan yang mendasar adalah, bila budaya itu tidak terjadi, lantas apakah yang membuat lokasi GMT Ngatabaru semakin menjadi Private Area mendekati perayaan puncak di Ngata baru tersebut?

Kedatangan Ribuan Wisatawan Asing

Jauh sebelum Gerhana matahari total terjadi, wisatawan Asing sudah berbondong-bondong berdatangan kedaerah yang dikenal dengan uta kelonya ini. Karena fenomena yang langka itulah, membuat wisatawan asing tersebut berburu momen ini di berbagai titik yang dianggap tepat, seperti salah satunya di Desa Ngatabaru yang juga akan menggelar total solar eclipse festival 2016, yang bekerjasama dengan penyelenggaran internasonal serta Hasan basuan institute (HBI). Bukan hanya di ngata baru, sejumlah fotografer dan peneliti dari mancanegara juga melakuan pemantauan di matantimali dan kotapulu yang tentunya semakin menambah semarak kota palu dalam menyaksikan gerhana matahari total tersebut.

19


SOSOK

SUNAN,SANG PENJUAL SUNAN,SANG PENJUAL NASI KUNING MALAM

NASI KUNING MALAM Reporter : Adi Heriyanto Fotografer : Editor : Nur Komariah

“ Ya h s e b e n a r n y a t i d a k m e n e n t u , ka l a u b a n y a k y a n g b e l i s a y a cepat pulang, kalau kurang kadang saya pulang telat. Tergantung cuaca dan rezeki yang Allah kasih�. Ucap Sunan dengan senyum ramah.�

Keinginan besar untuk bisa menyekolahkan anaknya, membuat Sunan(56) rela berjualan larut malam untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Mulai dari biaya makan setiap hari, biaya pendidikan untuk anaknya serta biaya untuk kebutuhan hidup lainnya, semua ditanggung oleh sunan. Itu semua ia lakukan semata-mata untuk membuktikan tanggungjawab seorang kepala rumah tangga dalam menafkahi seluruh anggota keluarganya. Sunan berasal dari daerah Klaten , Jawa Tengah. Awal kedatangannya sebagai perantau di Kota palu dimulai sejak tahun 1985 dengan pekerjaan sebagai seorang penjual sayur keliling. Beralih pekerjaan dari penjual sayur menjadi

20

penjual nasi kuning keliling sudah ia lakoni sejak tahun 199 Terbiasa jualan keliling membuat pria paruh baya itu telat menghadapi persoalan hidup yang penuh dengan ujian da cobaan, sehingga meski kini tubuhnya telah rentah ia mas melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang penjual na kuning keliling. Denting pukulan botol mulai terdengar dari kejahuan, da perlahan suaranya semakin mendekat. Otot-otot kaki da tubuh rentahnya masih kuat, terlihat dari senyumnya yan begitu ramah dan semangatnya yang tinggi. mengendar motornya dengan perlahan,


5. h n h si

n ri g ai

Meskipun banyak orang mengatakan pekerjaan itu sangat berbahaya karena dilakukan saat tengah malam, namun semua itu tidak menyurutkan langkah Sunan untuk mencari rezki demi menghidupi keluarganya. Jika penjual nasi kuning pada umumnya menjajakan jualan pada siang hari, berbeda halnya dengan Sunan yang berjualan nasi kuning pada malam hari. Sang istri pun mempunyai bagian sendiri yang tak kalah pentingnya seperti Sunan. Wanita paruh baya itu Ikut berperan dalam membangun ekonomi keluarga, jika Sunan berjualan pada malam hari maka sang istrilah yang bertugas berjualan nasi kuning dipagi hari. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencari rezeki yang halal, salah satunya dengan berjualan nasi kuning.Sunan mengendarai motornya dengan perlahan, sambil menunggu orang yang akan memanggilnya. Wajahnya selalu tampak gembira dan tak pernah terlihat lelah. Diumurnya yang sudah lebih dari setengah abad ia selalu menjalankan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Meskipun banyak orang mengatakan pekerjaan itu sangat berbahaya karena dilakukan saat tengah malam, namun semua itu tidak menyurutkan langkah Sunan untuk mencari rezki demi menghidupi keluarganya. Jika penjual nasi kuning pada umumnya menjajakan jualan pada siang hari, berbeda halnya dengan Sunan yang berjualan nasi kuning pada malam hari. Sang istri pun mempunyai bagian sendiri yang tak kalah pentingnya seperti Sunan. Wanita paruh baya itu Ikut berperan dalam membangun ekonomi keluarga, jika Sunan berjualan pada malam hari maka sang istrilah yang bertugas berjualan nasi kuning dipagi hari. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencari rezeki yang halal, salah satunya dengan berjualan nasi kuning. Resiko Pekerjaan Pekerjaan sebagai seorang penjual nasi kuning keliling sudah ia lakoni sejak lama, jika dihitung sudah sekitar 24 tahun lamanya ia berjualan. Meski penghasilannya tidak seberapa Sunan tetap mensyukuri rezki yang diberikan Allah kepadanya. Diusianya yang sudah semakin tua ia tetap semangat berjualan keliling. “ini memang pekerjaan berat dan usia saya sudah cukup tua, oleh karena itu saya juga harus selalu menjaga kesehatan� . ujarnya penuh semangat. Sunan memulai pekerjaannya pada pukul 10 malam untuk membungkus nasi kuning yang akan dijualnya. Setelah membungkus nasi kuning, sekitar pukul 11.30 ia kemudian keluar dari rumah dan keliling dari jalan Undata, Kimaja, Pramuka, Ahmad Dahlan, Cikditiro, Samratulangi sampai ke Tanjung Satu. Pengasilan yang tidak menentu setiap harinya tidak membuat ia berputus asa. Jauh perjalanan yang ia tempuh selalu disertai dengan keyakinan bahwa Allah telah menyediakan rezeki untuknya. Sunan membawa 130 bungkus nasi kuning untuk dijual setiap malamnya, dan ia kembali kerumah sekitar pukul 3 dini hari.

“Yah sebenarnya tidak menentu, kalau banyak yang beli saya cepat pulang, kalau kurang kadang saya pulang telat. Tergantung cuaca dan rezeki yang Allah kasih�. Ucap Sunan dengan senyum ramah. Meski bekerja sebagai penjual nasi kuning keliling, ia t i d a k p e r n a h m e ra s a m a l u d a l a m m e l a ku ka n p e ke r j a a n nya . Pe ke r j a a n ya n g d i ge l u t i S u n a n mengundang perhatian banyak orang yang ada disekitarnya. Karena tidak banyak penjual nasi kuning keliling yang berjualan pada malam hari sepertinya, tak jarang masyarakat mengira bahwa ia seorang intelejen dari kepolisian. Jam kerjanya yang terbilang tidak lazim membuat resiko yang harus dihadapinya semakin besar, ditambah lagi maraknya aksi pembegalan yang terjadi dikota Palu saat ini. Bersyukur selama 24 tahun berjualan keliling ia tidak pernah mengalami kejadian yang membahayakan nyawanya. Harapan Seorang Ayah Setiap orangtua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, terutama dalam hal pendidikan. Lelaki berusia 56 tahun itu tak ingin nasib anaknya berakhir seperti dirinya yang harus berjualan nasi kuning setiap malamnya. Sunan ingin melihat anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang mandiri dan tidak bergantung padanya, karena tantangan yang akan dihadapi oleh kedua anaknya lebih sulit dari tantangan yang saat ini ia hadapi. Sunan ingin mengajarkan kepada anaknya betapa penting arti sebuah usaha dalam mencapai kesuksesan. Bagi Sunan masa depan anak-anaknya adalah yang terpenting, inilah alasannya sehingga ia terus berusaha agar bisa membiayai pendidikan kedua anaknya lewat pekerjaan yang ia lakoni saat ini. Orangtua mana pun pasti ingin melihat anaknya sukses begitu pun sunan, yang berharap anaknya bisa menjadi orang sukses dan kelak bisa mengubah keadaan keluarganya menjadi lebih baik.

21 25


WARNIN RNING !!! WARNI ! NING !!! TIP

TIPS & TRIK

S

WARNING !!! Amankan helmmu agar tidak hilang dikampus

Halo

pembaca Gezebo pasti ada yang pernahkan mengalami kejadian tidak mengenakan seperti kehilangan helm ??? pasti menjengkelkan kan apalagi hilangnya saat mau pulang kampus. Bagi yang belum pernah mengalaminya, jangan sampai kejadian. Mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendaraan memang penting, tetapi jangan sampai lupa dengan keamanan helm yahh. Ini dia hal-hal yang harus kamu lakukan agar helm kamu tetap aman:

1 2 3 4 5 6

Usahakan helm kamu berstandar SNI yang fasilitasnya sudah terjamin.

Parkirlah motor kamu di tempat parkir yang sudah disediakan, agar mudah dipantau Pastikan juga fasilitas motor kamu memiliki gantungan helm yang terdapat didalam bagasi, dan gantunglah helm kamu di tempat tersebut, bagi yang memiliki bagasi motor yang luas, tempatkan helm didalamnya.

ingat, waspadahlah, waspadahlah, kecurian helm bukan karena ada niat tetapi karena ada kesempatan dan helm yang keren.

Jangan pernah menyimpan helm di atas jok motor atau kaca spion walaupun hanya sebentar.

Sesekali pantaulah helm kamu. Untuk memastikan keamananya

Dan yang paling terpenting adalah kalau tidak mau jadi sasaran pencurian helm, jangan pake helm mahal. Pakai helm yang biasa saja tetapi tetap berstandar SNI.

Penulis : Adi Heriyanto

22

23


Edisi

03

M A J A L A H A P R E S I A S I M A H A S I S W A | E D I S I 0 3


TIPS

TIPS & TRIK

Memilih Tempat Memilih Tempat Magang Yang Tepat Magang Yang Tepat Setiap Siswa kejuruan atau bahkan mahasiswa jurusan ilmu komunikasi, biasanya bingung memilih tempat magang yang tepat. Bagaimana sih caranya agar kita dapat magang ditempat yang sesuai keinginan kita?. Nah, berikut ini, tips yang kami sajikan untuk kalian

1 2 3

Pertama. Tentukan dimana kita akan magang. Apakah didalam atau diluar kota?. Jika kalian sedaang sibuk, lebih baik untuk magang dikota kita sendiri. Tapi bila kalian ingin mencari pengalaman, maka tak ada salahnya untuk magang diluar kota. jangan lupa untuk memikirkan berapa budget yang akan kita keluarkan jika magang diluar kota.

Keempat. Setelah itu buatlah lamaran magang sekreatif mungkin. Masukkan apa yang kalian kuasai dilamaran magangmu, contohya jika kalian mahir menggunakan aplikasi photoshop, illustrator, after effect, final cut pro, dan sebagainya lampirkan disitu juga fortofolio yang kalian buat. Bukan hanya aplikasi tetapi jika kalian mempunyai hobi photo dan membuat film lampirkan juga fortofoliomu.

Kedua. Carilah tempat magang yang sesuai dengan bakat atau hobi kita. Contohnya jika kita hobi dibidang fotografi kita bisa mencari studio foto yang terkenal yang bisa kita pilih menjadi tempat magang kita.

Kelima. Tetap menjaga hubungan baik dengan tempat yang ingin kita magang nanti. Contohnya kita tetap berkomunikasi dengan mereka bagaimana perkembangan lamaran magang yang kita masukkan.

Ketiga. Sebelum kita melamar untuk magang ditempat itu cari tau terlebih dahulu bagaimana tempat magang yang ingin kita lamar. Contoh jika kita ingin melamar sebuah distasiun TV kita cari tau terlebih dahulu bagaimana kondisi perusahaan itu, mulai dari dimana tempatnya, bagaimana fasilitasnya dansituasi ditempat itu.

Keenam. Jika kalian sudah berusaha semaksimal mungkin jangan lupa berdoa atas hasil usahamu. Semua hasil usahamu harus dilengkapi dengan doa agar semuanya berjalan dengan lancar.

4 5 6

Itu tadi beberapa tips dari kami tentang memilih tempat magang yang tepat. Semoga bermanfaat untuk kalian semua terutama yang akan magang nanti. Byee byeee

24

Penulis : Adi Heriyanto


Edisi

03

M A J A L A H A P R E S I A S I M A H A S I S W A | E D I S I 0 3

25 29


Edisi

03

M A J A L A H A P R E S I A S I M A H A S I S W A | E D I S I 0 3


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.