Media Tadulako Edisi 73 juli 2016

Page 1

2016

Tahun Ke 4


Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

ko ula Tad dia Me

Pengantar Redaksi

Tadulako

Media

Suara Redaksi

2

Editorial

Tahun Ajaran Baru

Kata-kata bijak di atas kami kutip dari ucapan seorang kyai sepuh saat melepas penamatan murid-muridnya. Tahun ajaran 2015/2016 baru saja usai. Di negeri ini, pergantian tahun ajaran adalah penanda bertambahnya tingkat status pendidikan kaum terdidik di setiap satuan pendidikan. Anak SD sudah akan menginjak masa SMP, yang SMP akan memasuki gerbang SMA, siswa SMA yang dinyatakan lulus Ujian Nasional akan memasuki perguruan tinggi. Di perguruan tinggi ada yang telah merampungkan masa S1 nya, ada yang sudah menyandang Assalamau'alaikum wr.wb Tahun ini, kurang lebih 8000 mahasiwa baru akan menjadi bagian dari keluarga besar universitas tadulako. Jumlah yang tidak sedikit ini, adalah tunas-tunas muda yang siap mengisi pembangunan kedepan tentunya. Jumlah ini, tentu menjadi aset penting Sulawesi Tengah khususnya. Dari ruang redaksi media tadulako, kami memulai tahun ajaran baru ini dengan halal bil halal sederhana, makanan sederhana, juga acara yang sangat sederhana. Pun demikian, bagi kami kesederhanaan itulah yang meninggalkan banyak kesan di media tadulako. Setiap reporter yang pernah belajar di media tadulako, memang akan selalu mengenang segala kesederhanaan ini. Kesederhanaan yang akan disimpan rapi dalam bilik-bilik memori kami. Adalah suatu kesyukuran bagi seluruh tim media tadulako, di tahun ajaran yang belum lama usai, dua orang reporter media ini baru saja melepas status kemahasiswaannya. Kesenangan kami rasanya beralasan, sebab mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang menempa kwalitas di ruang media tadulako, kami ucapkan selamat kepada Ikerniaty Sandily atas gelas Sarjana Ilmu Komunikasinya, serta Shofia Nurun ala Nur atas gelar Sarjana Pendidikannya. Sidang pembaca‌edisi kali ini kami coba memotret sisi persiapan orientasi akademik langsung bersama Ketua Panitia tahun ini. Dr

Rus tan yang di te mui dir uangannya menjelaskan tentang konsep juga segala persiap menyambut kehadiran mahasiswa baru angkatan 2016. Dalam permbincangan yang berlangsung santai selepas hujan yang mengguyur kampus, Wakil Dekan Kemahasiswaan MIPA ini berharap dukungan dari semua pihak untuk menciptakan Orimik yang ramah, agar meninggalkan kesan bagi mahasiswa angkatan 2016. Di sisi lain, kami juga meminta tanggapan Dr Asmadi Weri tentang konsep Orientasi Akademik. Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ini, memiliki cara pandang sendiri tentang desain Ormik yang menurutnya perlu perbaikan di setiap tahunnya. Di rubrik Profil edisi kali ini, kami coba mengangkat sosok Loay Mohamad. Mahasiswa pascasarjana asal Mesir ini memiliki cerita yang unik untuk disimak. Satu tahun sudah ia tinggal di Kota Palu, m e n i n g g a l k a n b a n ya k k e s a n , ya n g menurutnya sulit untuk dilupakannya. Bahkan, sebentar lagi, pria berkebangsaan Mesir ini, akan mempersunting wanita asal Palu yang telah lama menjadi tambatan hatinya. Selamat Loay‌ Masih dalam suasana lebaran, kepada seluruh pembaca media tadulako kami tak lupa menyampaikan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Salam‌

status magister, doctor, hingga profesor. Mengacu pada nasihat bijak sang kyai, bahwa tidak jarang, bertambah tinggi gelar kependidikan, tidak selalu beriringan dengan naiknya kwalitas keikhlasan setiap orang. Diperguruan tinggi, dikenal tri dharma perguruan tinggi. Falsafah yang menjajadi ruh kaum akademisi. Pendidikan, Pengajaran dan Pengabdian pada Masyarakat. Bertambahnya gelar akademik, harusnya berbanding lurus dengan keikhlasan mendidik, mengajar, dan mengabdi pada masyarakat. Adalah ganjil, bila seorang akademisi tidak memiliki keikhlasan mendidik, mengajar, dan mengabdi pada masyarakat. Akademisi yang seperti ini, adalah akademisi yang kehilangan ruh, akademisi yang bingung, ia lupa bahwa ia tengah berjalan di belanatara ilmu pengetahuan. Bagi mahasiswa baru, memasuki jenjang perguruan tinggi, adalah memasuki babak baru episode hidup yang juga butuh keikhlasan tinggi, kesabaran yang tinggi, juga tingkat kedewasaan yang tinggi. Lembaga pendidikan tinggi selalu identik dengan pengayaan kemampuan intelektualitas, sementara pengayaan mental, emosi, kecerdasan spiritual, biasanya diperoleh atas dasar kesadaran masing-masing individu. Sadar akan status yang disandang, sadar dengan tanggungjawab yang melekat pada diri, sebagai mahasiswa, maha pembelajar. Kita mungkin kenal dengan filosofi ilmu padi, yang semakin berisi semakin menunduk, semakin bertambah ilmu, semakin merasa kurang dengan apa yang dimiliki. Tidak belenggang pinggang, merasa gagah sendiri, merasa hebat dan ter sendiri. Menyambut mahasiswa baru di tahun ajaran 2016/2017, berarti pula kampus ini sedang menyambut anak-anak muda bangsa, yang telah selesai dengan masa-masa SMA-nya, yang telah usai dengan masa putih abu-abunya. Kampus akan mendidik jiwa-jiwa yang siap menjadi mahasiswa, bermental mahasiswa, dengan cara berpikir layaknya mahasiswa. Tahun ajaran baru mengiangatkan kita, bahwa selain bernafas, hal yang juga tidak boleh berhenti dilakukan, adalah belajar. Sebab berhenti belajar, berhenti berpikir, berarti pula bersetia dengan kebodohan, bersetia dengan keterbelakangan dan kejumudan. Orangorang berilmu yang berkelana dalan belantara pengetahuan adalah manusia-manusia yang memiliki kekuatan besar. Seperti nasihat Paman Ben dalam film Spiedermen, di balik

Visit Us

mediatadulako @media_tadulako Media Tadulako

kekuatan yang besar, terdapat tanggungjawab yang besar. Tanggungjawab para ilmuan adalah tindakan nyatanya dalam memberikan sumbangsih pada masyarakat.

Pembina: Rektor Universitas Tadulako. Pengarah: Prof. Dr. Sutarman Yodo, SH.,MH., Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP., Prof. Dr.H. Jayani Nurdin, SE.,M.Si Prof. Dra. Mery Napitupulu, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir.H. Andi Lagaligo Amar, M.sc.Agr.,Ph.D Pimpinan Umum/Penanggungjawab: Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si. Dewan Redaksi: Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS., Dr. Muhammad Khairil, S.Ag.,M.Si., Dr. Arianto, M.Si., Dr. Ridwan Tahir, SH., MH., Takbir Launtina, S.Sos., Pemimpin Redaksi: Andi Akifah, S.Sos., M.ICT., Wakil Pemimpin Redaksi: Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd Redaktur Pelaksana: Ari Fahry, S.I.Kom. Wakil Redaktur Pelaksana: Fatmawati R. Pontoh, S.Sos Redaktur Rubrik: Drs. Samsumarlin, M.Si, Fatmawati R. Pontoh, S.Sos, Isrun, SP., MP., Akhmad Usmar, S.Sos, Muliati Supandi S.Pd Reporter: Taqyuddin Bakri, Rafani Tuahuns, Wardatul Nurjannah, Ari Fahry, Hisdamayanti Djupanda, Ikerniaty Sandili, Shofia Nurun Alanur, inform, inspire, and educate Andi Siti Hajar, Adi Nur Alim, Andi Syaifullah Kadekoh, Eka Yunita Rahayu, Zulkifli, Nur Asma, Wandi Latoko, Moh. Zain Saputra, Willy Christian Lui. Layouter:Joko Suparlan. Distributor: Zulkifli Kesekretariatan: Drs. Sammen, M.Pd., Rafani Tuahuns, Andi Siti Hajar, Zulkifli Alamat Redaksi: Jl. Soekarno-Hatta Km. 9 Lt. 1 Nomor 112 Gedung Rektorat Universitas Tadulako. email: media_tadulako@yahoo.com. Fanpage FB: Media Tadulako Twitter: @mediatadulako Instagram : Mediatadulako

Media Tadulako

Edisi 73 Juli 2016 Tahun ke 4 Desain : Joko Suparlan Foto : Adi Nur Alim


Media

Tadulako

Liputan Khusus Edisi 73 Juli 2016 Tahun ke 4

*FOTO : ADI NUR ALIM / MT

Sehubungan dengan pemberitaan Media Tadulako pada rubrik Profil di edisi Juni 2016 yang mengangkat tentang sisi kehidupan Dr Ramlan MP. Tenaga pengajar Fakultas Pertanian yang juga Kepala UPT Natalita itu, menyampaikan keberatannya atas penggalan paragraf yang berisi tentang statemen keharaman berutang. "Saya tidak mengatakan demikian, mana mungkin saya dengan segala usaha yang saya miliki tidak memiliki hutang, terlalu sombong bila saya mengatakan itu," terang Dr Ramlan yang ditemui Media Tadulako. Meluruskan redaksi yang tercantum pada rubrik profil tersebut,

Menurut Dr Ramlan, wawancara saat itu sejatinya berbicara tentang konteks pernikahannya yang dilakukan dengan acara yang sangat sederhana. "Saat itu, reporter Media Tadulako bertanya bagaimana cerita pertemuan dengan Ibu, saya menceritakan, sampai pada soal pernikahan saya katakan, orang tua saya, mengajarkan kami anakanaknya untuk selalu hidup sederhana, berlaku sederhana, bahkan untuk urusan menikahpun kami dianjurkan agar menikah dengan hasil jerih payah kami sendiri. Beliau, orang tua kami tidak mau anakanaknya menikah dari hasil bantuan orang tua, mesti dari hasil keringat sendiri," terangnya.

pelajaran berharga bagi media tadulako. Kami akan mengevaluasi semuanya, sembari membenahi segala kekurangan yang ada," terang Dr Khairil dalam kunjungan silaturahim tersebut. Silaturahim bersama Dr Ramlan pada Jum'at (22/7) di ruangan Warek II Untad tersebut sekaligus menyambung hubungan kekeluargaan Media Tadulako bersama Dr Ramlan MP. Perbincangan mengalir penuh keharmonisan layaknya orang tua dan anak. "Media Tadulako tidak ingin menciptakan masalah dengan siapapun, makanya tagline kami sebagai media literasi, kami bukan media penebar benci apalagi menghasut dan menebar perpecahan. Kami terbuka pada segala masukan dan kritik," tutur Ari Fahry Pimpinan Redaksi Media Tadulako. Dengan dimuatnya pemberitaan ini, kedua belah pihak berharap segala riuh masalah yang hadir bisa segera selesai. "Semoga setelah ini semua kesalahpamahaman bisa terluruskan" harap Rektor Untad yang juga pembinaa Media Tadulako saat ditemui diruangannya menanggapi isu yang santer dibicarakan ini. (af)

SMMPTN 2016

J

am e n a m pagi waktu setempat, suasana di gerbang kampus Untad tidak seperti biasanya. Terlihat sejumlah mahasiswa menjajakan koran yang berisi pengumuman SMMPTN 2016 kepada para pengendara yang melintasi jalanan yang masih menyisakan embun di pagi hari itu. Di depan gerbang kampus biru itu. Awak Media Tadulako (MT) berpapasan dengan seorang mahasiswi dan beberapa temannya yang mencoba menawarkan koran kepada beberapa orang yang membutuhkan pengumuman kelulusan SMMPTN tersebut. Mahasiswi bertubuh sedang yang diketahui bernama Siska itu mengatakan kepada awak MT bahwa mereka menjajakan koran selain untuk pencarian dana, juga untuk membantu para orang tua mahasiswa dan calon mahasiswa baru yang membutuhkan pengumuman SMMPTN tersbut. Diketahui pengumuman kelulusan itu sendiri berisi 3.764 pelamar dari total 5.337 calon mahasiswa yang mengikuti ujian Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Rabu kemarin (14/7), akhirnya mendapatkan kursi di Universitas Tadulako (Untad). Tes terakhir yang dilaksanakan Untad untuk menjaring mahasiswa baru kemarin, SMMPTN, hanya diterima 30 persen dari total 8.400 kuota mahasiswa baru di Untad. Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS mengatakan jumlah yang lulus ini sudah termasuk dengan pendaftar yang lulus di jalur reguler dan jalur non reguler. Dari 3.764 orang yang lulus, dibagi lagi untuk jalur reguler sebanyak 3.374 orang, jalur non reguler sebanyak 217 orang, dan yang memilih cabang Untad kampus dua (II) Morowali sebanyak 85 orang, serta yang lulus cadangan sebanyak 88 orang. “Tahun ini kita mendapatkan kuota menerima 8.400 mahasiswa baru. 40 persen sudah diterima melalui SNMPTN, kemudian 30 persen sudah diterima melalui jalur SBMPTN, sekarang sisanya 30 persen sudah diterima melalui jalur SMMPTN yang sudah diumumkan kemarin, Rabu tanggal 27,” jelasnya. Dengan batasan kuota tersebut, maka dari total pendaftar 5.337 orang yang mengikuti ujian SMMPTN kemarin, sekitar 2.800-an pelamar di Untad, terpaksa dengan lapang dada menerima tidak kebagian kursi. “Jika ingin melanjutkan studi, masih banyak pilihan perguruan tinggi negeri swasta yang kualitasnya sama dengan Untad. Atau jika ingin tetap di Untad bisa mendaftar lagi tahun depan,” kata mantan dekan fakultas pertanian ini. Seperti halnya PTN di seluruh Indonesia, seleksi masuk perguruan tinggi yang diadakan di Universitas Tadulako mencakup tiga jalur penting. Yang pertama SNMPTN yang langsung diikuti oleh seluruh sekolah yang mendaftarkan siswanya, kemudian SBMPTN

Kalimat inilah yang menurut Dr Ramlan disalah artikan oleh reporter Media Tadulako yang menafsirkan dengan mengharamkan berutang. Dosen yang juga aktif berwiraswasta ini mengaku kalimat yang dimuat Media Tadulako banyak merugikan dirinya. "Jujur sebenarnya saya merasa dirugikan dengan kesalahan pengutipan itu. Tidak sedikit yang tersinggung, banyak orang yang menelpon saya, salah mempersangkai saya, bahkan tidak sedikit yang menuduh saya sombong," paparnya. Dr Ramlan kembali menegaskan, bahwa kalimat tersebut tidak keluar dari lisannya. "Yang perlu dipahami sekarang, bahwa itu bukan kalimat saya, murni penafsiran reporter," tuturnya. Menanggapi kesalahan pengutipan tersebut, Dr Muhammad Khairil selaku pimpinan umum Media Tadulako juga menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas kelalaian reporter juga tim redaksi Media Tadulako. Dalam silaturahim bersama Dr Ramlan, Dr Khairil juga menyampaikan permohonan maafnya secara pribadi. "Kami tidak mempungkiri ini merupakan kesalahan tim redaksi, bagi kami, ini merupakan

3

yak ni seleksi b e r s a m a ya n g melalui proses tes ujian yang soalnya disediakan oleh tim pusat. Terakhir SMMPTN, atau seleksi mandiri yang digelar Untad. Naskah soal dibuat oleh tim Untad dan penanggung jawabnya juga berasal dari Untad. “Ada sembilan program studi (prodi) yang sudah menutup kuota pada pendaftaran SMMPTN, sehingga hanya beberapa prodi yang membuka kuota yang bisa dipilih oleh calon mahasiswa, namun dari nama-nama prodi yang sudah diumumkan sudah mencukupi kuota, prodi pendidikan olahraga kembali membuka pendaftaran, karena ada kesalahan ketika pelaksanaan SBMPTN,” terang rektor. Ketua Panitia SMMPTN, Prof Dr Sutarman Yodo SH MH, mengatakan bahwa dari total 5.337 pelamar di Untad, 2.894 adalah pelamar di jalur Sosial dan Hukum (Soshum) sedangkan sisanya 2.439 pelamar di jalur Sains dan Teknologi (Saintek). Seluruh peserta ujian kemarin, menempati 10 lokasi yang tersebar di 264 ruangan dan semuanya berada di lingkungan Kampus Untad. Ada 530 pengawas yang dilibatkan untuk mengawasi jalannya ujian yang berlangsung tempo hari. Guru Besar Ilmu Hukum ini juga mengatakan, semua peserta yang lulus sudah sesuai ketentuan seleksi. "Mereka yang lulus, memenuhi persyaratan kemampuan akademis dari perguruan tinggi. Serta di SMMPTN kali ini Tidak ada hambatan dari pendaftaran, proses pembuatan dan distribusi soal, hingga pelaksanaan ujian. Semua benar-benar kami kawal dengan baik, " ujar Sutarman. Ia juga menyampaikan, bahwa mahasiswa yang telah diterima harus memanfaatkan kelulusan tersebut. Pencapaian yang diterima saat memasuki pendidikan tinggi, diharap menjadi batu loncatan untuk meraih masa depan yang cerah. “Jadikan kelulusan ini menjadi motivasi untuk maju. Karena setelah ini, akan banyak rintangan yang dilalui saat mengajar pendidikan. Jadilah mahasiswa yang rajin belajar, dan dapat menyelesaikan studi dengan waktu sekitar 4 tahun. Ingat, amanah yang diberikan saat ini merupakan tanggung jawab besar. Sebab mahasiswa bukan hanya sekedar belajar, tapi juga akan membagikan ilmunya di kemudian hari,” tandasnya. Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan), Wandi Latoko mengatakan bahwa para

3.764 Pelamar Dinyatakan Lulus maha siswa yang lolos SMMPTN ini adalah pilar-pilar pemuda kritis yang menjadi pilar terakhir pelengkap mahasiswa yang lolos SNMPTN dan SBMPTN. “Para mahasiswa baru ini adalah pilarpilar pemuda yang akan melanjutkan perjuangan bangsa, oleh karena itu jangan hanya menjadi mahasiswa yang berorientasi di nilai akademik saja atau mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang). Tapi cobalah untuk meningkatkan nilai kepemimpinan dengan memasuki organisasi yang ada di kampus, karena yang dibutuhkan di masyarakat bukan hanya nilai, tapi kemampuan bersosialisasi,” ungkapnya. Sejalan dengan hal tersebut Anugrah Nuari, Ketua Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) AlIqra' Fakultas Ekonomi mengharapkan bahwa mahasiswa yang lolos SMMPTN, agar tidak hanya berorientasi untuk mengejar prestasi jika kuliah di Untad nanti, tapi juga mempercantik akhlak atau sikap, karena di dunia kampus bukan hanya tingginya kecerdasan yang membuat kita unggul, bagusnya akhlak juga menjadi suatu keharusan jika menjadi mahasiswa nantinya. “Saya berharap para mahasiswa baru yang lolos ini dapat menjadi teladan bagi orang-orang di luar kampus Universitas Tadulako nantinya, tidak hanya dengan prestasi yang tinggi, tapi juga akhlak yang baik, karena sekarang berpredikat sebagai mahasiswa, bukan lagi s i s w a , ditambah maha karena m e r e k a a d a l a h p e l a j a r d e n g a n t i n g k a t pemikiran tertinggi dan terkritis, beda saat masih menjadi siswa di SMA,” harap mahasiswa akuntansi angkatan 2013 ini. Sementara itu, dari hasil pantauan, pelaksanaan tes ujian SMMPTN Rabu kemarin berlangsung tertib.

Sem ua proses berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan panitia pelaksana. Lembar ujian tepat berada di ruangan sebelum dimulainya ujian, dan calon mahasiswa tidak menunggu waktu lama untuk mengisi lembaran soal yang telah dibuat oleh tim Universitas Tadulako. Mahasiswa yang dinyatakan lulus diberi kesempatan untuk melakukan pendaftaran ulang, mulai 27 Juli hingga 5 Agustus mendatang. Dengan persyaratan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Bank BNI bagi jurusan Sosial Hukum (Soshum) dan Bank Syari'ah Mandiri bagi jurusan Sains Teknologi (Saintek). Pengumuman kelulusan SMMPTN sudah ada sehari sebelumnya di laman website resmi Universitas Tadulako yaitu di http://untad.ac.id Ana

*FOTO : ADI NUR ALIM / MT


4

Media

Opini Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

Tadulako

Jangan Berikan Waktu Sisa Untuk Anak Penulis :

Andi Sitti Hajar Mahasiswi di Universitas Tadulako, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Journalist di media Tadulako. Kord. Humas di KAMMI Daerah Palu. Kord. Humas di DPA Odoj Sulteng.

Anak merupakan titipan yang sangat berharga dari sang Khalik, yang kemudian menjadi tanggung jawab bagi orang tua untuk diasuh dan dididik dengan baik dan benar. Sekelumit permasalahan di Indonesia sekarang ini, masih menyoal tentang pendidikan anak. Dimana pembelajaran yang sudah mulai hilang arahnya. Semua orang tua tentunya, ingin jika anakanaknya kelak menjadi seseorang yang tumbuh dengan baik dan berguna bagi bangsa dan agamanya. Akan tetapi, sebuah keinginan saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan usaha, jika melihat fenomena permasalahan anak yang kian bertambah. Di era modern seperti saat sekarang ini, peran keluarga dalam menjaga dan mendidik anak, sepertinya menjadi hal yang sangat crucial. Betapa tidak, hampir setiap hari anak menyaksikan tayangan di televise yang sudah sangat melenceng dari norma-norma yanga ada. Anak-anak disajikan dengan siaran intertaimen, sinetron yang sangat tidak mendidik dan berbau pornografi. Sinetron remaja pacaran seakan biasa, bahkan adegan ciuman seolah menjadi lumrah. Padahal adegan-adegan itu sangat terlarang. Itulah aksi yang dapat memicu terjadinya pelecehan seksual. Dari situs porno dan pergaulan yang serba bebas itulah, akan meracuni fikiran dan karakter anak bangsa kita. Gaya kebaratbaratan menjadi trend, pergaulan bebas terus menjadi tabiat, hingga kebiasaan hidupnya tidak lagi mencerminkan etika keindonesiaan. Jika orang tua tidak berperan aktif membentengi anak dengan akhlak yang baik, dan memperkenalkannya dengan ibadah-ibadah harian, cepat atau lambat karakter anak akan hancur. Untuk mencegah semua itu, sedari dalam kandungan orang tua haruslah menjadi contoh bagi a n a k n y a . Disinilah peran orang tua, khususnya Ibu. Memperdenga rkan tentang kebaikan, memberi makan dari hasil yang

halal, dan memberi contoh dari sikap dan perilakunya. Disitulah nilai-nilai kasih sayang seorang Ibu. Namun tidak hanya Ibu, Sosok Ayah juga sangat berperan dalam pendidikan anak. Ayah merupakan teladan bagi anaknya. Yang memberikan nilai-nilai kedisplinan dan ketegasan bagi anaknya. Sosok orang tua harus meberikan waktu terbaik bagi anaknya. Jangan memeberikan waktu sisa untuk anak. Namun kita melihat bersama, bahwa dewasa ini, kadang Ayah salah dalam memposisikan diri. Peranannya sebagai kepala keluarga dianggap selesai ketika sudah menafkahi anak dan istrinya. Pun begitu bagi sosok seorang Ibu. Ibu juga dituntut tidak hanya sibuk melayani suami. merasa cukup jika keperluan anak-anaknya telah terpenuhi. Ibu harusnya yang memberikan nilai-nilai kasih sayang kepada anak-anaknya. Sebagi contoh, di kota-kota besar, seorang Ayah kebanyakan meninggalkan rumah pukul 5 subuh, dan kembali ketika anak sudah dalam keadaan tidur. Jika kebiasaan seperti itu terus dilakukan, Ayah tidak pernah mengetahui apa yg dilakukan oleh anak, bagaimna anak di sekolah, dan bagaimana anak dengan teman-temannya. Sosok Ayah juga harus hadir di keseharian anak. Ayah harus banyak memberi pelukan bagi anakanaknya. Belum lagi jika Ibu yang juga sibuk dengan pekerjaanya. Anak tentu tidak mendapat sosok untuk bercerita, dan akhirnya mereka bosan mencari teladan di luar. Beruntung jika mendapat contoh yang baik. Dikeluargalah perilaku anak terbentuk. Kebiasaan kebanyakan orang saat ini, ketika anaknya sudah sekolah, orang tua lantas menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Padahal itu keliru sekali. Belum lagi ketika orang tua memilih sekolah. Kebanyak orang tua hanya melihat dari segi fasilitas. Tidak melihat siapa gurunya, bagaimana kualitas didikannya. Di

sekolah anak hanya mendapat kesempatan belajar selama kurag lebih 3 jam. Belum tentu selama 3 jam tersebut anak mendapat nillai-nilai kebaikan. Bagaimana jika di sekolah tempatnya menimbah ilmu, tidak menerapkan nilai kedisiplinan dan pendidikan karakter. Anak tentunya akan tumbuh tanpa karakter. Tumbuh tanpa didikan yang baik. Ada hal yang orang tua belum pahami saat ini, bahwa, madrasah terbaik bagi anak itu ada dirumah. Ketika ibu atau istri memposisikan diri sebagai pendidik terbaik dan suami memposisikan diri sebagi kepala sekolah terbaik untuk anak-anaknya. Sifat anak cenderung visual. Mereka terpengaruh dari apa yang mereka lihat. Gampang sekali meniru apa yang menjadi konsumsi matanya sehari-hari. Jika 24 jam di rumah mereka tidak mendapat contoh yang baik, yakin saja mereka tidak akan mendapat karakter yang baik pula. Contoh sederhana. Ketika orang tua merokok, bisajadi anak juga akan ikut-ikutan merokok. Begitupun sebaliknya, jika orang tua senantiasa mengajarkan nilai-nilai kebaikan dengan mengajarkan tentang bahaya rokok, tentu saja anak akan tahu dan menghindarinya. Olehnya itu, orang tualah yang harus menjadi teladan pertama bagi anakanaknya, kemudian sekolah sebagai sarana formal untuk pengetahuan umum dan lingkungan sebagai factor penunjang tumbuhnya karakter anak. Seperti yang dikatakan oleh Kamaluddin Marsus,

pimpinan Alquran Quranic Leraning Centre (AQLC) cabang Makassar, bahwa untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak, ada tiga faktor yang harus berkolaborasi. Pertama, keluarga, kedua adalah sekolah, dan ketiga adalah lingkungan. Sehebat apa pun sebuah sistem pendidikan di sekolah, jika tidak dibarengi dengan sistem pendidikan yang baik dirumah, juga tidak akan maksimal hasilnya. Begitupun sebaliknya. Sekuat apapun dirumah mendidik anak, ketika mereka berada di sekolah yang kurang tepat atau di lingkungan yang salah, juga akan merusak hasil-hasil yang telah dicapai dirumah. Nah, untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak, peran pemerintah juga dibutuhkan. Khususnya Dinas Pendidikan, untuk memberikan pembinaan keluarga atau orang tua selaku pendidik dirumah. Sehingga orang tua juga menjadi orang tua cerdas. Saran untuk Dinas Pendidikan ini, semoga dapat menjadi wadah dan memberikan pembelajaran bagi masyarakat Indonesia, yang kini berstatus sebagai orang tua namun tidak sempat mengenyam pendidikan. Terakhir, dalam penggunaan teknologi. Orang tua juga harus memeberi batasanbatasan kepada anak-anaknya. Membrikan waktu-waktu khusus kepada mereka. Menyeleksi mana yang harus mereka mainkan mana yang tidak boleh. Mana situs yang bisa mereka buka mana yang tidak boleh. Orang tua harus tegas dan disiplin. Disiplin untuk dinikmati bersama. Andi Sitti Hajar


Media

Tadulako

Profil

Edisi 73 Juli 2016

W W Panggil saja Loay. Mahasiswa asing asal Mesir yang menghabiskan dua kali Ramadhan di lembah Palu ini. Pria yang memiliki nama lengkap Loay Mohamed Seragelden Sayed Yehia Ahmed Ibrahem ini sudah satu tahun lebih menyandang status sebagai mahasiswa Pascasarjana Universitas Tadulako. Ia mendapatkan banyak perbedaan saat Ramadhan dan lebaran di kota Palu dengan di negaranya, Mesir. Orang Mesir jarang sekali tidur di malam hari, dan menyukai cemilan semisal kue. Sementara disini malah sebaliknya. “Sudah dua kali saya berpuasa dan lebaran disini. Banyak perbedaan yang saya dapatkan. Kalau di sini orang cepat sekali tidur dan makan sedikit saat berpuasa. Paling lambat orang tidur pukul 11 atau 12 malam, sementara orang Mesir tidak tidur setelah sholat terawih sampai sholat shubuh. Kami duduk berdiskusi atau bermusyawarah sampai waktu sholat lagi. Disana juga kami makan banyak, dan setelah Ramadhan kami bertambah gemuk. Sebaliknya disini, setelah Ramadhan orang pada kurus karena makan sedikit. Dan saya masih membiasakan mengikut seperti di Mesir,” tutur Loay. Loay yang pernah berprofesi sebagai pegawai Bank menambahkan bahwa selama ia menjalankan ibadah puasa ramadhan, ia tidak tidur setelah sholat terawih dan mengisi space waktu sampai sahur dan sholat shubuh dengan menelpon keluarganya, atau teman-temannya, juga membaca Al-Qur'an. Meski ia mengaku lebih suka membaca kitab suci setelah sholat shubuh. “Saya sendiri ikut di Mesir. Saya membaca AlQur'an sambil menunggu sahur, meski saya lebih suka membaca al qur'an setelah sholat shubuh. Jika tidak, biasanya saya menelpon orang tua. Kadang saya bicara dengan teman.” Anak ketiga dari pasangan (alm) Mohamed Seragelden dan Ragia Fouad ini mengaku tidak terlalu rindu dengan keluarga ketika menjalani Ramadhan di kota ini dan melalui lebaran idul fitri tanpa keluarga. Sebab bagi pria berkulit putih tersebut, ia sudah terbiasa jauh dari keluarga karena sebelumnya, pernah bekerja di

luar negeri. Sehingga tradisi mudik jelang lebaran yang selalu dilakukan para mahasisiswa untuk mengobat rindu dan bersua dengan orang tua, baginya tidak membuat ia semakin rindu dengan keluarga. “Ini bukan kali pertama saya jauh dari orang tua. Saya sering ke Luar Negeri, dan sebelumnya juga saya telah bekerja di Luar Negeri, bukan satu kota atau kota sebelah. Sehingga mahasiswa Untad pada umumnya dan khususnya mahasiswa yang satu asrama ketika mudik, itu tidak menjadikan saya semakin rindu. Lagi pula, disini pak Rektor sudah seperti orang tua saya. Dan saya tidak membedakan antara mereka, dengan orang tua kandung saya,” ucap anak ketiga dari empat bersaudara itu. Mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan manajemen bertutur, Idul Fitri kali ini ia lebih banyak menghabiskan waktu di asrama. Tetapi pada hari pertama Idul Fitri Loay dan teman-teman sesama mahasiswa asing berkunjung ke rumah Rektor. Dan hari kedua, mereka berkunjung di kediaman Prof. Marsetyo, ketua International Office. Sementara hari ketiga, Loay mengaku dengan malu-malu pergi bersama pacarnya. “Kalau Idul Fitri, tahun ini saya di asrama saja. Tapi tahun kemarin saya ke Tanjung Karang, dan Donggala. juga sudutsudut Palu. Kalau lebaran di Mesir, hari pertama harus bersilaturrahim dengan keluarga. Jika yang sudah menikah harus menemui orangtua, paman, dan keluarga lainnnya. Begitu pula minggu pertama Ramadhan, kami harus berbuka puasa bersama. Nah, disini kami berkunjung ke rumah pak Rektor, dan hari berikutnya kami pergi ke rumah prof. Marsetyo,” ungkapnya sambil terkekeh dan melirik ketua IO yang duduk di sampingnya. Menyinggung soal kehidupan asmaranya, pria berkebangsaan asli Mesir ini, merencanakan akan mempersunting pacarnya pada September mendatang. Dengan tersipu ia mengungkap ada chemistry antara mereka. “Saya rencana menikah, Insya Allah September setelah Idul Adha. Pacar saya satu ruangan dengan saya, kami sudah pacaran kira-kira 10 bulan. Saya tidak tahu kenapa saya suka sama dia. Berawal dari adanya chemistry saya dan dia. Saya tak bisa mengelak kalau saya suka dengan dia. Saya pikir umur saya juga sudah cukup untuk menikah, sudah 32 tahun dan dia 28 tahun. Dan Insya Allah ketika saya menikah

nanti , ibu saya berjanji untuk datang ke Palu, juga kakak perempuan saya karena kebetulan ia merencanakan untuk berlibur di Bali. Sementara kakak laki-laki saya, belum pasti ia mau datang karena pekerjaannya sebagai seorang polisi,” ungkapnya sembari tersenyum simpul. Kakak dari anas (25) yang sedang menempuh studi S2nya di perguruan tinggi yang sama dengannya ini menilai orang-orang di kota Palu ini sangat ramah dan baik, khususnya di untad. Begitupun Loay menilai para dosen di kampus ini. “orang-orang disini sangat ramah. Mahasiswa menghormati dosen, dan dosen peduli dengan mahasiswanya. Disana mahasiswa sama sekali tidak menghormati dosen. Juga dosen membiarkan mahasiswa semaunya. Disini para dosen membantu mahasiswa. Tetapi disana, kamu ambil data dari internet atau dimana itu terserah kamu Interaksi saya dengan sesama mahasiswa juga baik.,” jelasnya. Menurutnya, perbedaan studi di Indonesia dengan di Mesir menjadikannya menilai pendidikan di Indonesia lebih baik dari negaranya. Pria yang menghabiskan masa SD di Alson Languge School, SMP dan SMAnya di Tala Alkamal Languge School mengatakan, study di untad lebih fokus sedangkan di Mesir, mata kuliahnya sangat luas, dan susah untuk fokus. Sejurus kemudian Loay terkekeh pelan. Sebab mengenang masa-masa awal ia menginjakan kaki di tanah Kaili ini. “Saya sedikit kesulitan di awal, karena budaya yang berbeda. Termasuk dengan teman-teman satu asrama sebab berasal dari beberapa negara. Namun, lama kelamaan saya mampu menyesuaikan. Mungkin juga karena saya yang lebih tua dari yang lain. Begitu juga saat masuk kuliah. Saya yang belum terlalu lancar berbahasa Indonesia sedikit kesulitan. Tapi kembali, akhirnya saya mampu menyesuaikan diri.” “Selain itu, panasnya kota Palu yang bagi orang disini mengatakan sangat panas, saya biasa-biasa saja. Di Mesir justru lebih panas, karena hanya gurun sahara yang ada. Itu pula yang membuat kota ini sangat berkesan bagi saya. Hmmm, bagaimana ya?. Begini, kota ini tidak hanya menyuguhkan panas, tapi juga warna hijau. Karena di Mesir, tidak ada. Cuma kuning, gunung-gunung tak berpohon, dan gurun sahara. Disini saya terpukau karena ada

Tahun ke 4

5

W W hutan yang menghijau, itu indah sekali dan saya tak bisa lupa. Juga di Untad. Luasnya lahan, dan bagi saya menarik. Yah karena di Mesir tidak ada tanah atau taman, dan tidak luas kampusnya karena banyak gurun,” kenangnya. Loay yang telah ditinggal bapaknya pada Agustus 2015, sama sekali tidak tahu soal Palu. Ia hanya tahu Indonesia dan sempat bertemu dengan Prof. Merry Napitupulu juga dua mahasiswa yang berasal dari Indonesia. “Jujur, saya tidak tahu tentang Palu. Apalagi soal Universitas Tadulako, yang saya tahu hanya Indonesia. Waktu itu saya bertemu ibu Mery di Mesir, saat beliau ambil mahasiswa asing. Saya juga bertemu dengan mahasiswa dari dua Universitas di Indonesia, satu dari Jakarta dan satu dari Tadulako. Lalu saya menilai lebih baik Tadulako, makanya saya pilih Untad. Tapi sekali lagi saya tidak tahu kalau Untad tempatnya di Palu,” terang Loay. Laki-laki yang memiliki kakak bernama Yehia (38/l) dan Rania (36/p), mentargetkan akan menyelesaikan studinya tahun ini, dan berharap segera mendapat pekerjaan yang baik. Serta belum berpikir untuk kembali ke negaranya. “Saya rencanakan tahun ini akan selesai. Setelah selesai studi, saya tidak ada rencana untuk kembali ke Mesir. Kalo dapat kerja bagus disini, yah saya akan tetap disini. Atau ke Malaysia atau juga ke Singapura. Sebab utamanya saya belum kembali ke Mesir, politik sangat tidak baik. Lagi pula orang tua saya, ibu maksudnya merestui. Juga kakak-kakak saya yang sedang kerja di Luar Negeri,” jelas Loay yang menyelesaikan S1 di Sadaat Academy For Management Science (SAMS). Ketika ditanya soal harapan, sebagai satusatunya anak yang belum menikah, ia memiliki banyak harapan. Salah satunya adalah menikah dengan pacarnya saat ini. “Harapan saya sangat banyak,” ucapnya sambil terkekeh. “pertama, saya sehat dan bahagia. Kedua, saya ingin hidup bahagia dan baik dengan calon istri yang akan menjadi istri saya nanti. Ketiga, saya berharap memiliki pekerjaan yang mandiri. Bukan bosan dengan kerja sebelumnya, tapi saya ingin ada yang beda dan private. Sudah bertahun-tahun saya kerja di bawah perusahaan-perusahaan. Dan saat ini saya ingin bekerja dengan pekerjaan yang saya bangun sendiri, atau usaha saya sendiri,” harapnya dengan wajah berseri juga mata berbinar. Ikr


6

Dialog Akademik Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

Media

Tadulako

*FOTO ORMIK 2015 OLEH : MUAMAR KADAFI / MT

Beberapa hari kedepan Institusi ini akan menyelenggarakan event akbar tahunan menyambut kehadiran keluarga baru kampus tadulako, mereka adalah Tadulako Muda angkatan 2016. Yah, apalagi kalau bukan Ormik alias Orientasi Akademik. Berbicara tentang penyambutan, tentunya yang diberikan tidak hanya sekedar hal yang biasa-biasa saja, namun diupayakan semaksimal mungkin, agar memberikan manfaat dan kesan yang baik. Mulai dari birokrasi, mahasiswa, telah bersiap melakukan penyambutan. Pada beberapa fakultas nampak aktifitas dari lembaga kemahasiswaan yang melakukan registrasi pendaftaran Ormik. Sambil menerima formulir, mahasiswa senior mencoba berin

terkasi dengan mahasiswa baru untuk memperkenalkan diri, lembaga, fakultas, hingga mengenai kampus tercinta ini. Terlebih lagi di tingkat universitas, beberapa rapat pertemuan pun telah diadakan untuk membahas bersama mekanisme pelaksanaan ormik yang akan diikuti oleh kurang lebih 8000 mahasiswa baru. Tak lengkap rasanya hanya dengan analisa secara kasat mata, tanpa langsung bertanya kepada pihak yang berwenang dalam hal ini. Crew Media Tadulako pun bertandang secara khusus kepada Ketua Panitia Ormik 2016 Dr Rustan Efendi Ssi MT di ruang kerjanya. Kedatangan Crew MT yang disambut dengan senyum khas dari Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tersebut menghangatkan suasana dan mengundang rasa penasaran crew untuk langsung melanyangkan berbagai pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Berlaku Sistem Gugus Direncanakan ormik tahun 2016 ini menggunakan sistem gugus seperti yang telah diterapkan pada pelaksanaan dua tahun belakangan. Konsep tersebut dirasa masih relevan untuk diterapkan pada tahun ini. “ormik akan dilangsungkan selama empat hari, dua hari di tingkat Universitas yakni sebagai pada agenda pembukaan dan juga penutupan ormik secara resmi,” tutur Dr Rustan Mahasiswa baru nantinya akan dibagi kedalam sepuluh gugus. Dalam satu gugus akan bertemu mahaiswa dari berbagai fakultas. Adapun dua hari selain itu, Ormik akan dilaksanakan di tingkat fakultas.

Dr Rustan Efendi, S.Si M.T

Ketua Panitia Ormik 2016 Universitas Tadulako *FOTO : ADI NUR ALIM / MT

Dimana mahasiswa akan mengikuti kegiatan ormik sesuai dengan fakultasnya masing-masing. Menurut Dosen yang kerap disapa Pak Rustan ini, dalam pelaksanaan ormik ditahun-tahun sebelumnya berjalan cukup bagus. Dengan konsep ini, terjadi pembauran antara semua mahasiswa dari berbagai fakultas. Dengan begitu, persaudaraan akan semakin erat, sehingga tidak ada sekat yang mengatasnamakan fakultas melainkan yang muncul adalah sebagai Mahasiswa Universitas Tadulako. Mengenai pelaksanaan ormik dengan sistem gugus ini, panitia yang dibentuk merupakan dosen dan juga mahasiswa yang berasal dari lembaga kemahasiswaan. Panitia terdiri dari panitia tingkat universitas juga panitia di tingakat fakultas. Menurut Dr Rustan, panitia ormik merupakan gabungan dosen-dosen fakultas di Untad, dan pengurus lembaga kemahasiswaan tingkat universitas dan juga lembaga kemahasiswaan ditingkat fakultas. Sementara itu, untuk panitia ormik ditingkat fakultas terdiri dari Dosen dan pengurus lembaga kemahasiswaan difakultas masing-masing. Meski begitu, Menurut Dr Rustan kepanitiaan ini tetap merupakan suatu kesatuan yang akan saling berkoordinasi. “Panitia nantinya akan terus berkoordinasi, baik ditingkat universitas maupun ditingkat fakultas,” jelasnya Ditanya tentang persiapan pemberian materi pada saat pelaksanaan ormik. Dr Rustan menjelaskan pemateri pada Ormik nanti akan diisi oleh dosendosen yang dianggap berkompeten pada gugus masing-masing. Sematara pada ormik di tingkat fakultas diserahkan pengaturannya pada panitia di fakultas masing-masing. ormik tahun ini akan dimulai pukul 06.00 WITA, selanjutnya seluruh adenda sudah harus selesai paling lambat pada pukul 17.00 WITA, dan seluruh peserta ormik sudah dipulangkan. Ajang Adaptasi tehadap Lingkungan Kampus Bukan hanya di kampus Bumi Tadulako ini, Pelaksanaan ormik juga diselenggarakan di semua institusi pendidikan tinggi di Indonesia, meskipun degangan penamaan yang berbeda-beda. Namun tujuannya adalah sama, yakni sebagai pengenalan awal terhadap lingkungan kampus dengan segala fasilitas-fasilitasnya. Ini menjadi awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan barunya. Dimana ia akan menimba ilmu, mempermatang karakter jati diri dan menetukan arah masa depannya kelak. Selain itu, ormik juga menjadi moment yang sakral, penanda dimulainya predikat “Maha” yang disandanngya. Olehnya itu, Dr Rustan menghimbau kepada seluruh mahasiswa baru agar mengikuti secara penuh pelaksanaan Orientasi Akademik ini. Selain itu, panitia juga akan melakukan pendataan selama berlangsungnya kegiatan ormik. Bagi mahasiswa baru yang tidak

mengikuti Ormik secara penuh meskipun hanya alpa sebanyak satu hari, maka dianggap gugur, dan tidak akan diberikan sertifikat ormik. Menjunjung tinggi nilai-nilai akademik, keramahan Dari rapat yang dilakukan oleh panitia kata Pak Rustan, disepakati ormik 2016 ini menjunjung tinggi nilai-nilai akademik dan juga keramahan, sehingga dipastikan tidak ada unsur perpeloncoan ataupun kontak fisik. Hal ini juga mendapat dukungan secara penuh dari seluruh lembaga kemahasiswaan. Dr Rustan juga menjelaskan nilai-nilai akademik ini pun diterapkan hingga ke persoalan atribut yang dikenakan oleh mahasiswa baru. “Jika pada sebelumnya, kita saksikan mahasiswa baru mengenakan tas dari dos, topi yang terbuat dari bola, kaos kaki dengan pasangan yang beda warna, ataupun memakai ban pinggang dari tali rapiah yang digantung dengan kaleng susu berisi kelereng, maka pemandangan semacam itu tidak akan ditemui lagi pada pelaksanaan Ormik tahun ini,” terangnya. Nantinya, kata Dr Rustan selaku penanggung jawab penuh dalam ormik 2016, para peserta menggunakan pakaian sebagaimana mestinya. Adapun tas yang digunakan adalah tas ransel seperti biasa. Namun, dengan pertimbangan kerapian, maka kemungkinan bagi mahasiswa baru laki-laki tetap dihimbau agar rambutnya dipotong pendek dan bagi perempuan yang tidak menggunakan jilbab, rambutnya dikuncir dua. Pengawasan Diperketat Berkaca dari pelaksanaan ormik di tahun-tahun sebelumnya, Pengawasan ormik tahun ini lebih diperketat untuk mencegah terjadinya insideninsiden yang tidak dikehendaki, Untuk itu, pada tahun ini panitia ormik akan berperan aktif baik dalam mendampingi dan mengawasi jalannya pelaksanaan ormik nantinya. Olehnya, wakil dekan Fakultas MIPA ini mengatakan tetap akan bekerjasama dengan UPT Komisi Disiplin (Komdis) serta UPT Security untuk menjaga keamanan selama berlangsungnya pelaksanaan ormik. Beda konsep, beda pula kondisi lapangan, begitu istilah yang seringkali kita dengar. Memang betul, seberapa baik pun konsep, biasanya akan berbeda dengan penerapannya disaat pelaksanaan. Namun kami yakin selama ada komitmen dan kerjasama, maka bukan hal yang mustahil jika apa yang terencanakan akan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Olehnya itu, mari kita bahu-mebahu mensukseskan agenda ini. Dan Kepada Dr Rustan Efendi SSi MT selaku ketua Panitia, Selamat Bekerja Pak, semoga Ormik 2016 berjalan lancar dan sukses. (wnd/af)


Tadulako

Media

Kabar Tadulako Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

7

Wisuda 83 Universitas Tadulako, ujarnya. “Find your passion, and you will find the hard work and talent soon will follow, and knocking on the doorstep of joy, temukan gairah karena dengan gairah tersebut kalian akan menemukan kerja keras yang nantinya akan diikuti oleh talenta, dan pada akhirnya menjadi pengetuk pintu meraih kebahagiaan” Jelas Guru Besar Fakultas Pertanian itu yang langsung diikuti riuh tepuk tangan hadirin. M a s i h d a l a m sambutannya, Prof Basir, begitu sapaan akrabnya, juga menuturkan kondisi sosial yang semakin kompleks terkhsus kehadiran media sosial telah menjadi kendali yang sangat dahsyat dalam kehidupan sosial saat ini. Bila tidak mempersiapkan diri dengan mental yang dahsyat pula, maka akan ada gangguan psikososial dan guncanganguncangan personality. “Untuk itulah kami pesankan untuk berani menumbuhkan jati diri yang kokoh dengan lebih

Rektor Dorong Semangat Bekarya

*FOTO : RAFANI TUAHUNS/MT

“Find your passion, and you will find the hard work and talent soon will follow, and knocking on the doorstep of joy, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS Rektor Universitas Tadulako,

“Hardwork beats talent, when talent doesn't hardwork, kerja keras mengalahkan talenta bila talenta tidak mampu bekerja keras” demikian kata Dr Stephen Doherty, Dosen Of School Humanities And Languages yang diungkapkan Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir Muhammad Basir SE MS, dalam pesan almamaternya di hadapan 1071 wisudawan angkatan 83.

Mengenai pandangan Stephen tersebut, sambung rektor, bahwa kerja keras hanya bisa terbangun bila ada gairah yang menggebu. “Oleh karena itu, peliharalah gairah dan semangat dalam berkehidupan setelah usai dilepas sebagai alumni untuk etape kehidupan selanjutnya agar kelak bisa menjadi sosok yang semakin membanggakan,”

mengedepankan karya ketimbang pernyataan lisan dan tulisan, hanya karya yang bisa melumpuhkan kata kata di media sosial,” ucapnya penuh makna. Sementara, dalam sambutan Gubernur Sulawesi Tengah, yang dibacakan oleh Prof rer pol Patta Tope, menyampaikan bahwa title sarjana dan magister yang cukup lama diperoleh tersebut jangan hanya dijadikan untuk mencari kedudukan di biokrasi saja namun yang terpenting, bagaimana saudarasaudara dapat membuktikan karya agar ilmu yang didapatkan benar-benar bermanfaat dan berguna bagi diri sendiri, bangsa, daerah dan masyarakat. Prof Patta Tope Kepada wisudawan dan wisudawati, mengatakan agar terus mengembangkan diri di era masayarak ekonomi asean yang saat ini tengah berjalan, dimana persaingan kerja semakin ketat. untuk itu dibutuhkan kreativitas, inovasi, daya saing dan profesionalitas yang tinggi untuk memenangkan persaingan di era globalisasi itu. Masih dalam sambutannya, gubernur juga mendorong Universitas Tadulako agar senantiasa meningkatkan kulaitas pelayanan pendidikan dengan proaktif menciptakan konduktifitas akademik serta mendorong budaya riset yang hasil hasilnya dapat diterapkan memperkaya sectorsektor unggulan di Tulawesi Tengah seperti pertanian, kaluatan dan perikaan enegi, pariwisata dan peternakan maupun yang berdampak nyata bagi kehidupan masyarakat.Rf

UJI SAHIH RUU PENGHAPUSAN KEKERASAN SEKSUAL

DPD RI harap masukan akademisi dan ilmuan Untad Pelecehan seksual menjadi bahaya laten di republik ini. Berbagai kasus dengan ragam motif terus mencuat. Terlebih kekerasan sekusal pada anak. Sementara aturan perundang undangan yang diharapkan menjadi alat kontrol belum berfungsi maksimal. Untuk itu, DPD RI menggelar Uji Sahih RUU Penghapusan Kekerasan Seksual pada Selasa (19/7). Agenda yang digelar di ruang senat Universitas Tadulako itu dihadiri sejumlah anggota DPD RI, akademisi Untad, LSM, tokoh pendidik Sulawesi Tengah dan sejumlah undangan lainnya. Dalam kesempatan itu pula hadir pihak Gubernur Sulawesi Tengah, diwakili oleh Muhammad Arif Ladjuba, SE, M.Si, Asisten Bidang Pemerintahan Sekretriat Daerah Propinsi Sulawesi Tegah. Dalam sambutan gubernur tersebut, ia menyampaikan dukungan kepada DPD RI atas gagasan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Menurutnya aspek perlindungan perempuan dan anak menjadi urusan wajid pemerintah daerah. Ini dikarenakan perempuan dan anak adalah kelompok rentan yang sering kali mengalami kekerasan. Baik fisik, psikis, penelantaran hingga kekerasan seksual. Masih dalam sambutan gubernur, berkaitan dengan kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempan dan anak. Maka Pemerintah Daerah propinsi Sulawesi Tengah telah mengantisipasinya dengan melahirkan banyak kebijakan, baik perda maupun pergub.

*FOTO : RAFANI TUAHUNS/MT

“Kita berharap bersama, RUU ini dapat menjadi paying haukum yang kita harapkan bersama dapat mencegah dan dapat membuat seseorang berfikir keras sebelum melaksanakan niatnya melakukan kekerasan seksual maupun untuk menghukum pelaku kejahatan seksual seberat beratnya hingga timbul efek jerah.” Ungkapnya. Masukan Pemda juga hadir dalam forum penting itu. Beberapa hal penting yang menjadi

rekomendasi pertimbangan ialah pada pasal tentang asas. Menurutnya penting dimasukan prinsip kepentingan terbaik buat anak, karena dalam penanganan dan pendampingan teknis terhadap anak sangatlah berbeda dengan p e re m p u a n o ra n g d ewa s a . Pe m d a j u ga menekankan agar setelah diundangan RUU ini, segera dibuat aturan pelaksanaannya agar segera terimplementasi.

Sementara, Carles Simaremare STh MSi, mewakili DPD RI menyebutkan bahwa problem kejahatan seksual memerlukan penanganan yang bersifat afirmasi dan disepadankan dengan pembentukan hukum dalam hal ini rancangan undang undang tentang penghapusan kekerasan seksual “RUU ini diharapkan lebih konferhensif dapat mengatasi kejahatan seksual. RUU ini juga diharapkan mampu menjadi intrumen yuridis untuk menangani, melindungi dan memulihkan korban menindak pelaku dan juga membangun peran pemerintah, keluarga, lungkungan sosial dan koorporasi dalam dalam mewujudkan lingkungan bebas kekerasan seksual,” tandas pimpinan Komisi III tersebut. Diakhir sambutannya, ia menitipkan harapan bahwa Uji Sahih ini mendapat banyak masukan, terkhusus masukan dari akademisi dan ilmuan Universitas Tadulako. “Dengan demikian diharapkan mendapat pemikiran-pemikiran kritis dan saran yang konstruktif untuk penyempurnaan RUU pengahapusan Kekerasan Seksual ini,” ungkapnya. Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Muhammad Basir SE MS, mengungkapkan rasa bangga kepada DPD RI yang telah memberi perhatian khusus kepada perempuan dan anak. “Salut dan bangga kepada Kemite III yang tengah melakukan legislasi untuk kemaslahatan ummat dan bangsa,” ujarnya. “ DPD adalah milik bangsa dan berfikir untuk bangsa,” imbuh Guru Besar Fakultas Pertanian itu. Rf

Alumni Untad keluhkan status mahasiswa Aktif di UPT TIK Beberapa minggu belakangan ini nampak para alumni Untad berdesak-desakan di ruangan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mereka mengkonfirmasi mengenai status aktif sebagai mahasiswa Untad di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Salah seorang alumni mengeluhkan kondisi tersebut. Menurutnya hal itu mengganggu aktivitas mereka dikarenakan harus mengurus kembali. Terlebih mereka yang sudah menetap di kampung halaman. “Ya, kami mengeluhkan status

kami yang sudah alumni, tetapi masih tercatat aktif di PDPT. Kami yang berdomisili di kota Palu masih mendingan bagaimana yang di luar kota?,” ujar salah seorang alumni yang enggan disebutkan namanya. Sementara itu, kepala UPT TIK, D r. N u r h a y a d i , M . S i . , membenarkan adanya alumni yang masih berstatus aktif di PDPT Dikti. Menurutnya hal tersebut dikarenakan pengumpulan data alumni sebelunya belum menggunakan sistem yang baik dan sebahagian masih dikelola oleh program studi masing-masing. “Ada beberapa yang masih berstatus aktif di PDPT. Namun, kita sudah buka pelayanan bagi mereka

yang masih aktif itu. Hal itu disebabkan karena pengolahan data belum menggunakan sistem yang baik,” ujar Nurhayadi. Namun pihaknya memastikan para alumni yang yudisium sejak 1 Januari 2016 hingga seterusnya tidak akan terjadi hal serupa. “Yang Yudisium 1 Januari dan seterusnya itu tidak terjadi lagi, karena pengelolaan data semua terpusat pada kami,” tambahnya. Ia juga mengimbau untuk para alumni dapat mengecek kembali statusnya di PDPT dikarenakan bagi mereka yang statusnya masih mahasiswa aktif tidak dapat melakukan registrasi pendaftaran PNS. (zl)

Para alumni yang mengantri untuk mengecek statusnya di PDPT Dikti *FOTO : ZULKIFLI/MT


8

Edisi 73 Juli 2016

Tadulako

Media

Kabar Tadulako Tahun ke 4

SHALAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1437 H

Taqwa Adalah Pakaian Terbaik Kita Gema takbir, tahlil dan tahmid berkumandang di salah satu area lapangan Islamic Center, Rabu lalu (6/7). Letak tanah lapang itu berada di sekitar kompleks perumahan dosen (perdos), tepatnya di samping kampus Universitas Tadulako (Untad), Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Perayaan hari kemenangan pagi itu setelah sebulan penuh berpuasa, tidak dilewatkan begitu saja oleh segenap keluarga besar Untad, khususnya bagi yang beragama Islam. Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Untad yang dipimpin Ustad Ilham berlangsung khidmat dan penuh haru. Shalat dimulakan pukul 07.15 Wita. Sebelum shalat, seluruh jama'ah Shalat Id yang hadir, larut dalam lantunan takbir, tahlil dan tahmid yang dipimpin oleh Ketua Senat Untad, Prof H Hasan Basri MA PhD dan diserukan secara bersama-sama oleh jama'ah yang ada dengan kompak. Rektor Untad Prof Dr Ir Muhammad

Basir SE MS yang ikut melaksanakan Shalat Idul Fitri bersama seluruh staf, dosen, dan seluruh civitas Untad, merasa tersentuh dengan khutbah Idul Fitri yang disampaikan Dr H Lukman S Tahir MA. Khutbah yang bertemakan “Efek Taqwa dari Madrasah Ramadhan”, menjelaskan tentang ada tiga efek dan keutamaan taqwa dalam kehidupan kita. PERTAMA, taqwa memberi efek dalam kepribadian seorang muslim. KEDUA, Taqwa memberi efek termanifestasi dalam kehidupan keluarga, dan yang KETIGA, Taqwa termanifestasi dalam kehidupan bangsa dan negara. “Taqwa adalah pakaian terbaik bagi diri kita. Kadang kita sedih ketika baju kesayangan kita ternyata rusak oleh mesin cuci. Jika yang rusak itu adalah pakaian biasa mungkin yang keluar hanyalah secuil kekesalan. Persoalannya pakaian tersebut adalah yang terbaik dan termahal. Itulah hakikat pakaian, setiap kita memiliki satu yang terbaik dan termahal di antara

*FOTO : ADI NUR ALIM /MT Keterangan Foto: Dr. Lukman S Tahir, MA saat memberikan khutbah Idul Fitri di hadapan ratusan jama'ah yang dilaksanakan di lapangan Islamic Center Universitas Tadulako (06/07).

terbaiknya. Allah menyediakan satu pakian terbaik untuk mereka, yaitu Taqwa,” jelasnya. Dr Lukman juga menyampaikan arti penting sebuah amanah dan betapa berartinya sebuah pengorbanan. “Bukan karena jabatan kita menjadi mulia. Bukan

juga karena ilmu kita menjadi mulia. Bukan juga karena kecantikan, harta, atau karena gelar. Semua hanyalah citra yang melekat pada diri yang sesungguhnya merepotkan pemiliknya,” ujarnya dari atas mimbar di hadapan ratusan jama'ah shalat id. Ana

HALAL BI HALAL UNTAD

Momentum Meningkatkan Kinerja Sebelas bulan berlalu, bentrok antar mahasiswa, kesalahpahaman antar tenaga pengajar kerap terjadi, hal ini dikarenakan setiap manusia memiliki pemikirannya sendiri-sendiri, olehnya tidak pernah dapat dipaksakan seseorang untuk mengubah pemikirannya. Pemikiran yang berbeda itulah yang kerap kali menjadi pemicu masalah. Masalah yang terjadi belum dapat dinetralisir dengan baik, di bulan Syawal inilah umat manusia dapat menggunakannya sebagai momentum yang tepat untuk saling maaf-memaafkan, menyelesaikan permasalahan serta merajut kembali tali silaturrahim yang sempat terputus. Mengerti arti pentingnya merajut kembali tali silaturrahim, pada 1 Syawal 1437 H / 6 Juli 2016 Masehi, usai melaksanakan ibadah Shalat Idul Fitri dengan masih mengenakan pakaian shalat, seluruh jama'ah saling berjabat tangan mengeratkan tali silaturrahim. Saling memaafkan

*FOTO : ADI NUR ALIM /MT

antar sesama sebagai seorang hamba yang tidak pernah luput dari salah maupun khilaf. Setelah shalat Id dua raka'at, dilanjutkan dengan kegiatan halal bi halal oleh rektor bersama seluruh dosen dan staf kampus terbesar di

Sulawesi Tengah itu. Dalam sambutannya, Rektor Untad menyampaikan bahwa momentum di bulan Syawal perlu digunakan sebagai momentum menyambung kembali tali silaturrahim yang sempat terputus karena kesalahpahaman yang

tercipta selama kurun waktu 11 bulan terakhir. “Hari kemenangan inilah yang sebaiknya dijadikan sebagai momentum untuk saling memaafkan, agar dapat terciptanya kampus yang tentram. Dari situlah kita coba hadapi segala tantangan dengan kepala dingin, dari situlah kedamaian hidup bisa dirasakan bersama dalam satu keluarga besar Universitas Tadulako,” ungkapnya. Dalam kegiatan yang bertemakan “Menumbuhkan Energi Baru Insani Menuju Universitas Tadulako yang Lebih Baik” itu, Prof Basir menambahkan harapan besar tentang peningkatan kinerja khususnya dalam penerimaan mahasiswa baru yang sementara berlangsung. “Saat ini, kita memulai lembaran baru lagi. Mari kita sukseskan lembaran baru ini. Semua hal yang kita kerjakan mesti lebih ditingkatkan, terutama soal pelayanan. Apalagi saat ini musim penerimaan mahasiswa baru, yang mungkin akan menyentuh 8000 orang. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita bangun Untad yang lebih baik kedepannya,” ajak Prof Basir kepada seluruh keluarga besar civitas academica Untad yang hadir pada kesempatan itu. Ana

Usai Lebaran, DWP Untad Gelar Halal bil Halal Kamis (21/7), Dharma Wanita Persatuan Universitas Tadulako menggelar Halal Bihalal. Dalam acara yang menjadi wasilah pererat ukhuwah dan persaudaraan antar sesama pengurus dan anggota tersebut menghadirkan Ust Ali Firdaus, Ketua Dai Madina Sulawesi Tengah.

*FOTO : RAFANI TUAHUNS/MT

Agenda yang dilaksanakan di Aula Pascasarjana Untad tersebut mengusung tema silaturahim dan ukhuwah. Ustad Ali Firdaus dalam tausiyahnya, menyampaikan pesan-pesan hikmah di hadapan seluruh hadirin. Diantara pesan hikmah yang ia sampaikan, ialah anjuran Islam dalam mempererat silaturahim. Dalam tausiyahnya, Ustad Ali, begitu sapaan akrabnya, menyebutkan persaudaraan yang paling erat adalah persaudaraan atas nama keimanan kepada Allah SWT. Sebab persaudaraan antar sesama Islam akan kekal abadi hingga nantinya Inysa Allah akan dipertemukan di SurgaNYA. Islam sebagai agama rahamatan lil alamin, lanjut Ustad Ali, ialah Islam yang menjadi rahamat bagi seluruh alam, mengajarkan kita agar senantiasa merawat cinta dan kasih sesama saudara. Baik sudara kandung, saudara dalam ranah kerja, terlebih lagi

saudara seiman. Masih dalam Tausiyahnya, Dai yang juga badan pendiri Lembaga pembinaan dan Pemberdayaan ummat Sulawesi Tengah ini juga menuturkan, bahwa dalam ruang silaturahim, yang juga penting untuk diilhami selain meminta maaf ialah saling memaafkan kesalahan dan kekeliruan saudara kita. "Ukhuwah Islamiahlah ikatan persaudaraan yang dapat langgeng hingga hari akhir nanti. kita dapat saling menolong di pengadilan akhirat juga atas dasar persaudaraan keimanan," tuturnya. Sementara itu, Andi Mascunra Amir, Wakil Ketua D h a r m a Wa n i ta , m e nya m p a i ka n d a l a m sambutannya, bahwa agenda Halal Bihalal ini merupakan agenda silaturahim antar sesama pengurus yang diselenggarakan untuk terus memupuk dan mempeerat ukhuwah. “Kegiatan Halal Bihalal yang rangkai dengan pengajian bulanan ini dilaksanaakan dengan tujuan menjalin silaturahim dan saling memaafkan,” ungkapnya. Sebagaimana rutin dilaksanakan kegiatan Dharma Wanita Untad juga dirangkaikan dengan pencabutan arisan. Kegiatan tersebut diakhiri dengan jabat salam antar sesama pengurus. Rf


Media

Tadulako

Kabar Tadulako Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

9

TIM PUSNAS UNTAD 2016 GELAR WORKSHOP PENGELOLAAN KAKAO ORGANIK

*FOTO : EKA YUNITA RAHAYU /MT

Guna meningkatkan produksi tanaman kakao ( Theobroma cacao) di Sulawesi Tengah, Universitas Tadulako melalui tim Penilitian Ungglan Strategis Nasional (Pusnas) 2016 menggelar workshop pengembangan pengelolaan tanaman kakao organik melalai penerapan mikro-bioteknologi biofertilizer dan biopestisida. Kegiatan yang diadakan di Desa Makmur Kec Palolo Kab Sigi Sulteng berlangsng dari tanggal 15-17 juli, mendatangkan ketua peneliti Dr.Umrah, M.Si sebagai ketua tim peneliti Pusnas Untad 2016, bersama Dr.Sc Agr Yusran, SP, Mp, Dr Sc. I Nengah Suwastika, M.., M.Lif. Sc. Prof. Ir.Hj Asriani Hasanuddin, Ms, Ir Kamaruddin, Mp, Dr. Sahararuddin, SE M,Si serta Burhanuddin dan Hamka. Pelatihan yang diberikan kepada petani beragam, mulai dari intensifikasi pengelolaan tanaman kakao organik melalui penerapan mikro-bioteknologi biofertilizer dan biopestisida dalam upaya peningkatan produksi kakao (Theobroma cacao) . Workshop pengembangan kali ini dilaksanakan di Kecamatan Palolo untuk meningkatkan hasil kakao yang

ada dan pemanfaatan tanaman kakao sebagai tanaman konservasi produktif. “Worksop pengembangan pengelolaan kakao sengaja di gekar dikecamatan Palolo Kabupaten Sigi mengingat Daerah tersebut merupakan salah satu penghasil kakao di Sulawesi Tengah. Sasarannya dalam hal ini adalah para petani kakao yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur Berkah agar hasil yang didapatkan lebih maksimal,” ujar ketua tim Pusnas Dr.Umrah, M.Si Rencanannya ditahun kedua setelah mengikuti workshop para peserta yang merupakan anggota kelompok tani makmur berkah akan melanjutkan kegiatan sekolah lapang dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh saat workshop. Di tahun ketiga, kelompok tani akan menghasilkan produk-produk yang dihasilkan berupa biofertilizer dan biopestisida menuju pertanian kakao hingga menghasilkan biji kakao organik tersertifikasi. (era)

Panjar Dana Kegiatan Kemahasiswaan : “Disiplinkan pengguna anggaran”

*FOTO : IKERNIATY SANDILI /MT

IKA Hubungkan Alumni dengan Lapangan Kerja Organisasi Ikatan Alumni (IKA) Universitas Tadulako (Untad) yang diketuai oleh Prof. Dr. Anhulaila M. Mapalampanga, SE, MP., mampu membuka lapangan pekerjaan dengan menyambungkan informasi dari perusahaan-perusahaan internasional maupun nasional.

*FOTO : IKERNIATY SANDILI /MT

Sisa dana kegiatan yang diberikan setelah Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan kemahasiswaan yang disetorkan ajarkan mahasiswa Untad untuk disiplin. Hj. Rosmina, S.IP, M.Si, Kabag Keuangan Universitas Tadulako mengatakan bahwa model yang seharusnya, LPJ disetorkan setelah kegiatan selesai. “Harusnya tidak ada LPJ yang masuk sebelum kegiatan berakhir. Hanya dana yang dicairkan belum semuanya. Karena itu, untuk mencairkan seluruh dana sesuai dengan proposal kegiatan, diperlukan LPJ. Ini bisa jadi cara untuk mendisiplinkan pengguna anggaran, agar segera memasukan LPJ berdasarkan tenggang waktu dan ketentuan yang berlaku, yang diberikan bagian keuangan,” jelas rosmina yang ditemui di ruangannya pada Selasa (19/07). Senada dengan Rosmina, Fatmawati Amir,Se,MM, bendahara keuangan FISIP yang selalu berjibaku dengan urusan keuangan dan pencairan dana kegiatan mahasiswa, mengatakan bahwa tidak ada LPJ yang disetorkan sebelum kegiatan berakhir, sebab aturannya demikian. “Yang ada adalah sistem panjar sebanyak 70 % kira-kira. Sisanya akan diberikan setelah LPJ masuk. Itu setahu saya,” ucap fatmawati. Fatmawati menambahkan, sisa dana kegiatan diberikan

setelah LPJ, mengikut berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang tercantum diproposal. Sehingga LPJ tidak disetorkan sebelum kegiatan berakhir. “Saat saya mencairkan panjar, saya tanya pada adik-adik mahasiswa mengenai pelaksanaan kegiatan. Misalnya kegiatan mereka terlaksana tanggal 19 bulan ini, yah tanggal 23 sudah bisa masuk LPJ agar sisa dana bisa diterima. Nah ini juga agar mahasiswa tidak berlama-lama memasukkan LPJ. Kalau dana sudah diberikan 100 %, kemungkinan mahasiswa akan memperlambat LPJ karena tak ada yang mereka ingatingat. Nah ini, secara tidak langsung melatih mahasiswa untuk disiplin. Lain halnya dengan dana bantuan. Misalnya, dana perjalanan. Itu LPJ harus masuk lebih dulu, artinya setelah kegiatan untuk mendapatkan dana perjalanan. Jadi, mahasiswa menggunakan dana pribadi dulu, karena kami membutuhkan tanda tangan semisal surat tugas dari panitia kegiatan di luar Palu,” imbuhnya. Mengenai keterlambatan LPJ oleh beberapa lembaga khususnya di FISIP, Fatmawati selalu menghubungi yang bersangkutan, atau memberi laporan pada wakil dekan bidang kemahasiswaan untuk selanjutnya menghubungi lembaga yang bersangkutan. Ikr

Prof. Anhulaila mengatakan bahwa dengan adanya IKA, para alumni sering mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari perusahan juga instansiinstansi. “Banyak para alumni yang mendapat pekerjaan karena memperoleh informasi dari kami. Ini sangat-sangat membantu, dan banyak yang mendapat pekerjaan. Sehingga, secara tidak langsung IKA mampu membuka lapangan pekerjaan bagi para alumni,” ucapnya. I K A s e la m a te r be ntuk , s e la lu melakukan pelatihan guna mengasah keterampilan para alumni agar semakin mudah mendapatkan pekerjaan. Pelatihan selalu dilakukan setiap kali wisuda Untad, terhitung 4 kali dalam setahun yang biasanya sudah dikordinir saat wisuda, diantaranya pelatihan kewirausahaan bagi yang berdomisili di sekitar kota Palu.

Ketua IKA ini juga mengatakan bahwa tujuan dibentuknya IKA yaitu berupaya untuk melakukan konsolidasi ke cabangcabang IKA baik itu internal maupun eksternal. “Tujuan kami adalah untuk melakukan konsolidasi ke cabang-cabang IKA baik internal maupun eksternal. Meski masih banyak kendala yang terjadi. Tetapi kendala tersebut selalu teratasi khususnya di internal, misalnya komisariat, FKIP, FISIP, FMIPA, dan Fakultas Pertanian,” tutur Prof. Anhulaila yang tercatat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi. Cabang-cabang organisasi IKA di eksternal yang tercatat aktif, yaitu Tojo Una-una. Sementara beberapa kabupaten (Kab.) sedang proses pengiriman Surat Keputusan (SK), diantaranya Kab. Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Banggai, Morowali, Sigi dan Donggala. Prof. Anhulaila berharap, organisasi ini dapat memberi kontribusi yang baik bagi Universitas. Para pengurus yang berada di jajaran Pemda (Pemerintah Daerah), dapat membantu Untad untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Juga sebagai sebagai salah satu cara melakukan kerja sama dalam recruitment karyawan. ikr


10

Media

Infotorial Edisi 73 Juli

2016 Tahun ke 4

Tadulako

Wisuda Ke 83 Universitas Tadulako

Foto : Akhmad Usmar Naskah : Taqyuddin Bakri

Pembacaan Ikrar Wisuda Ke 83 Lulusan Universitas Mewakili Alumni yang akan dilepas 1.071 Orang

Rektor UNTAD Mengukuhkan Prof Dr Shahabuddin MSi sebagai Guru Besar Untad Bidang Ekologi di Fakultas Pertanian.

Prof Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio, SE. MS Sedang Mambacakan Pidato Pada Acara Wisuda Ke 83 Lulusan Universitas Tadulako

Universitas Tadulako

Pelantikan Wisuda ke 83 Lulusan Universitas Tadulako Oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio, SE.MS

Anggota Senat Universitas Tadulako Palu pada Wisuda ke 83 Lulusan

Wakil Dekan Kemahasiswaan dari semua fakultas Universitas Tadulako Palu pada Wisuda ke 83 Lulusan

Photo Bersama Panitia Wisuda ke - 83 Lulusan Universitas Tadulako

Koordinator Seksi Aacara Wisuda ke 83 Lulusan Universitas Tadulako Palu Dr. Syachdin, SH.MH


Media

Tadulako

Infotorial Edisi 73 Juli

2016 Tahun ke 4

11

Galeri Lebaran

Rektor Universitas Tadulako, Prof Basir Cyio, bersama para wakil rektor dan dekan se-fakultas di agenda Halal Bihalal Untad Foto & Naskah : Adi Nur Alim / MT

Ketua Panitia Pelaksana Bakti Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H Universitas Tadulako, Syamsul Bahri Dg. Parani, SE., MM (peci putih) bersama para dosen di acara Halal Bihalal Untad di gedung Islamic Center

Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS saat membawakan sambutan di agenda Halal Bihalal di gedung Islamic Center

Rafani Tuahuns, saat menjadi pembawa acara di agenda Halal Bihalal Untad

Prof Basir dan beberapa civitas akademika saat berjabat salam di agenda Halal Bihalal

Dr. H. Lukman S. Thahir, MA saat membacakan khutbah Idul Fitri 1437 H dengan judul 'Efek taqwa dari Madrasah Ramadhan' di Lapangan Islamic Center

Para jama'ah saat mendengarkan khutbah Idul Fitri dari Dr. H. Lukman di Lapangan Islamic Center

Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS bersama para jama'ah saat mendengarkan khutbah Idul Fitri


12

Tadulako

Media

Info Fakultas Edisi 73 Juli 2016 Tahun ke 4

Perbaiki Kompetensi Mahasiswa Farmasi Lewat Workshop Kurikulum Pada (20/7) Jurusan Farmasi Untad mengadakan Workshop kurikulum yang diadakan di Media Center lantai II. Kegiatan ini bertujuan agar kurikulum farmasi dapat sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi dan Organisasi Profesi sehingga lulusan Farmasi Untad dapat bersaing di kancah Nasional maupun Internasional. Dalam pemaparannya, M.Sulaiman Zubair,M.Si., Ph.D., Apt selaku ketua panitia memaparkan bahwa Farmasi Untad yang sebelumnya mengacu pada KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) sejak tahun 2010, dan telah direvisi pada tahun 2012, kini berganti menjadi KPT (Kurikulum Perguruan Tinggi). “Sejak Tahun 2010, Jurusan Farmasi Untad mengacu pada KBK selanjutnya di revisi pada tahun 2012, serta sesuai dengan Deskriptor KKNI dan SNPT (Standar Nasional Perguruan Tinggi) pada tahun 2016 Jurusan Farmasi Untad berganti menjadi KPT” ujarnya. Perubahan signifikan yang dilakukan oleh Jurusan Farmasi mulai tahun ajaran 2016 ini yaitu dari bidang peminatan. “Mulai tahun 2016 ini, mahasiswa akan lebih di arahkan dalam menentukan dan menjalani bidang keilmuan yang mereka minati. Pengarahan ke bidang keilmuan yang diminati ini bertujuan untuk mengantarkan

mahasiswa hingga dapat lebih mudah dalam menyelesaikan tugas akhirnya, bukan untuk tujuan mengotak-kotakkan mahasiswa, karena nantinya di semester 5 mahasiswa akan di bebaskan memilih minat Farmasi Bahan Alam, minat Sainstek Farmasi, atau minat Farmasi Klinik dan Komunitas yang menjadi pilihan mereka. Dosen selaku tenaga pengajar hanya bertugas untuk mengarahkan mahasiswa. Mulai semester 5 inilah mahasiswa Farmasi Peserta workshop saat menerima materi wajib menyelesaikan 11 SKS (Sistem Kredit Semester) mata kuliah minat, dan menyelesaikan 10 mata kuliah pilihan, Keuangan Dr. Abd. Rahman Razak,M.Si.,Apt. untuk mata kuliah pilihan ini sendiri, mahasiswa berharap kurikulum baru ini tidak menghambat Farmasi bebas memilih matakuliah yang ingin lulusan farmasi, bahkan menurutnya bisa dapat dipelajarinya diluar matakuliah minat yag lebih mempermudah mahasiswa Farmasi untuk digelutinya. Hingga pada akhirnya, mahasiswa dapat menyelesaikan studinya, karena mulai tahun Farmasi harus menyelesaikan 122 SKS matakuliah ini, telah diberlakukan peminatan degan agar dapat menjadi mahasiswa Farmasi yang pengarahan yang lebih ketat dibandingkan tahunberkopeten” jelas dosen bahan alam itu. tahun sebelumnya. Dosen lulusan Mesir itu berharap dengan adanya “dengan adanya kurikulum baru ini, di harapkan perubahan kurikulum ini, mahasiswa Farmasi tidak menghambat kelulusan bahkan seharusnya Untad dapat bersaing bukan hanya di kancah dnegan adanya kurikulum baru ini dapat lebih Nasional tapi juga Internasional. mempermudah mahasiswa Farmasi untuk dapat Dalam sambutannya Wakil Dekan Bidang

*FOTO : PANITIA PELAKSANA

lulus, hal ini dikarenakan mulai tahun ini, telah di adakannya peminatan degan pengarahan yang lebih ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya” tandasnya. Pada workshop kurikulum kali ini, dihadirkan 2 pembicara asal Universitas Padjajaran (Unpad). Dekan Fakultas Farmasi Unpad Prof.Dr.Ajeng Diantini,M.S.,Apt dan Dr.Tiana Malinda,M.Sc Wakil Dekan kemahsiswaan Fakultas Farmasi Unpad dan selaku Asesor LAM PT Kes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan). (Wrd)

*FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI

Fakultas Teknik Untad Paparkan Materi *FOTO : PANITIA PELAKSANA

HIMAFAR Jadi Tuan Rumah MUNAS ISMAFARSI ke 16 Keterangan FOTO : Rapat persiapan Munas ke-16 ISMAFARSI

Mulai tanggal 5 hingga 11 Agustus mendatang Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFAR) Untad untuk pertama kalinya menjadi tuan Rumah Musyawarah Nasional (Munas) ke- 16 Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI). ISMAFARSI merupakan organisasi mahasiswa yang terdiri dari lembaga-lembaga kemahasiswaan dari institusi farmasi di Indonesia. Dengan adanya ISMAFARSI diharapkan dapat mencetak kaderkader yang nantinya akan membantu dalam pelayanan kesehatan yang baik. Munas ke 16 ISMAFARSI ini bertujuan untuk memilih dan melantik Seketaris Jenderal dan Badan Pengawas yang baru, serta mempererat silaturahim antar mahasiswa seprofesi, Selain itu. kegiatan ini juga bertujuan untuk dapat meningkatkan peran mahasiswa farmasi kepada masyarakat sebagaimana ditunjukkan dalam rangkaian agenda kegiatan yang akan dilaksanakan pada sabtu mendatang (6/8) yaitu Seminar Nasional mengenai Kanker dan kemudian akan dilanjutkan pada Rabu (11/8) dengan agenda ISMAFARSI Care dan Pharmacist Goes To School, Dalam penuturannya, ketua HIMAFAR, Yusuf, memaparkan rasa bangganya dengan dipercayakan Untad menjadi tuan rumah Munas ISMAFARSI ke-16. Mahasiswa semester 7 itu menambahkan bahwa, Farmasi Untad sendiri baru satu kali mengikuti Munas ISMAFARSI yaitu Munas ke-15 yang

diadakan di UII. Dan di tahun kedua ini Munas ke-16 ISMAFARSI, HIMAFAR telah di percayakan untuk menjadi tuan rumah kegiatan besar seperti itu. “Rasa bangga juga was-was mulai menghampiri kami, ketika untuk pertama kalinya di percayakan menjadi tuan Rumah Munas ISMAFARSI ke-16. Bangga karena baru satu kali kami mengikuti kegiatan Munas ISMAFARSI di UII, dan kini telah di percayakan untuk dapat menjadi tuan rumah, selain itu rasa was-was juga menghampiri kami jika kegiatan perdana yang kami selenggarakan ini tidak dapat memuaskan, namun kami percaya bahwa hasil tidak akan membohongi proses” ungkapnya. Hal senada pula disampaikan oleh Ardila selaku ketua panitia Munas ISMAFARSI ke-16 bahwa rasa bangga juga waswas kala di percayakan untuk melaksanakan kegiatan akbar ini sempat terbesit, namun dengan tim yang cukup solid juga kerjasama tim yang luar biasa, keyakinan itu kembali tumbuh. “Awalnya rasa was-was yang bercampur dengan rasa bangga itu sempat terbesit, namun melihat tim yang cukup solit dan mampu bekerja cepat, maka rasa was-was itu telah terobati, in syaa Allah kegiatan ini, tidak hanya dapat mengharumkan nama Farmasi Untad saja namun kegiatan ini juga di harapkan dapat mengharumkan nama Untad, dan SulTeng tentunya, maka dari iu kami terus bekerja secara maksimal agar hasil yang didapatkan juga maksimal” pungkasnya. (Wrd)

International Conference On Technologhy Innovation and Society Fakultas Teknik Untad berpartisipasi dalam kegiatan International Conference On Technologhy Innovation and Society (ICTIS) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Padang (ITP), sebagai tim presenter yang dibiayai oleh Kemenristek DIKTI yaitu Skim Penelitian Fundamental, Strategi Nasional (Stratnas) dan MP3EI (Masterplan Percepatan Perekonomian Indonesia), bersama keynote speaker dari Jepang, pada Rabu-Kamis (20 s/d 21/07). Tim presenter tersebut merupakan dosen Fatek : Tim fundamental diwakili oleh Dekan Teknik, Dr. Amar, ST., MT. Sementara Stratnas diwakili oleh Dr. Andi Rusdin dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. Zeffitni, MT. Sedangkan tim MP3EI, Dr. Sance Lipu dan Ir. Triyanti A.

ICTIS yang mengusung tema “High and Smart Technology For Future Sociaty” merupakan tindak lanjut dari MoU antara Fatek Untad, ITP, dan Universitas Andalas satu tahun yang lalu. MoU tersebut berisi kerja sama dalam pengembangan dan peningkatan Tri Darma Perguruan Tinggi. Dr. Zeffitni mengatakan bahwa Fakultas Teknik termotivasi melakukan ke r j a s a m a i n i d a l a m r a n g k a meningkatkan akreditasi fakultas dan merupakan bagian dari Tri darma perguruan tinggi. “Motivasi dan harapan kami dalam melakukan kerja sama ini untuk meningkatkan dan mendorong akreditasi Fakultas Teknik. Selain itu, kerja sama ini merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi,” ucap Zeffitni. Dalam kegiatan ICTIS tersebut, tim presenter dari Untad melakukan sharing informasi dengan Fakultas Teknik Universitas Andalas. “Di ITP kami memaparkan dan sharing informasi dengan pihak Rektor, Dekan, dan Yayasan di Fakultas Teknik Universitas Andalas. Kami diskusi tentang masalah kerja sama penelitian dan jurnal ilmiah,” tutur Zeffitni. ikr


Media

Tadulako

Info Fakultas Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

13

SELENGGARAKAN MUBES PERDANA, ON-AIR RESMI JADI UKM DI FISIP Setelah UNTAD TV resmi berdiri, kini giliran On – Air yang lahir sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. On – Air yang merupakan singkatan dari Organisasi Pecinta Televisi dan Radio ini berdiri pada tanggal 27 Juni 2016 di Laboratorium Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Untad. Sesuai namanya, organisasi ini akan bergerak di bidang penyiaran radio dan pertelevisian. Jika dilihat dari sejarahnya, organisasi ini sebenarnya merupakan metamorfosis dari REKAM (Radio Edukasi Kampus) salah satu UKM di Fisip yang telah lebih dulu berdiri dan bergerak di bidang penyiaran radio. Seiring berjalannya waktu, Untad TV pun berdiri. Pihak Untad TV kemudian mendapat

dorongan dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk mendirikan UKM yang juga bergerak di pertelevisian. Agar tidak terlalu melakukan pemborosan sumber daya, maka didirikanlah On-Air sebagai gabungan dari Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak di bidang penyiaran radio sekaligus televisi. Pada Sabtu (23/07/2016) kemarin, On – Air secara terbuka mengadakan Musyawarah Besar (MUBES) perdananya. Mubes yang mengusung tema “Membangun Dengan Visi, Berkreasi Dengan Hati” ini dilangsungkan di Aula Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Untad. Dr. Muhammad Khairil, S.Ag, M.Si selaku Penanggung Jawab On – Air yang pada kesempatan

tersebut membuka kegiatan secara resmi dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi Mubes kali ini. Pasalnya, sebagai salah satu pencetus berdirinya On – Air, beliau dapat melihat keseriusan dari para pengurus dan panitia. Hal ini diharapkan dapat menjadi bukti bagi pihak fakultas ke depannya bahwa On – Air merupakan organisasi yang profesional. “Tentunya saya berharap kegiatan On – Air tidak hanya sampai di sini, namun juga dapat menghasilkan karya – karya sesuai bidang On – Air baik itu produksi siaran radio maupun televisi,” tambah Khairil. Mubes perdana On – Air kali ini juga sekaligus melantik seluruh pengurus terpilih On – Air masa

jabatan 2016. Ketua umum terpilih On – Air, Siti Munipa Kariono yang sempat dijumpai kru Media Tadulako mengungkapkan harapan tentang On – Air ke depannya. Menurut Eren begitu sapaan akrabnya, meskipun On – Air baru saja lahir, namun ketika seluruh pengurus mampu bekerja sama dengan baik maka pasti On – Air pun akan bisa bersaing dengan organisasi – organisasi lain yang telah lebih dulu berdiri. “Selain kerja sama pengurus, kami juga tentunya sangat membutuhkan bantuan dari pihak – pihak seperti para senior, dosen, terlebih birokrasi dalam hal pendanaan dan lain sebagainya”, tutur Eren. (kdk)

Seluruh Pengurus On – Air sedang menjalani proses pelantikan

*FOTO : ANDI SYAIFULLAH KADEKOH / MT

Gambar kanker (Sumber : health.liputan6.com)

*FOTO : SOFIA NURUN ALANUR / MT

PENGUKUHAN DAN PELEPASAN ALUMNI FAPERTA

Dekan : “Almamatermu Menanti Karya dan Prestasimu” Jum'at (15/07) Dekan Fakultas Pertanian (Faperta), Prof. Ir. Zainuddin, P.hD., mengukuhkan dan melepaskan 105 mahasiswa periode April hingga Juni 2016. 105 mahasiswa tersebut terdiri dari 52 orang Program Studi (Prodi) Agroteknologi dan 53 orang Prodi Agribisnis. Sesuai dengan surat keputusan Dekan yang disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik , Dr. Rustam,SP.,MP., beberapa siswa mendapatkan predikat sebagai yudisiawan terbaik. Mereka adalah Annisa Istiqamah, peraih IPK tertinggi, 3,99. Niluh Susanti, peraih masa studi tercepat yakni 3 tahun, 7 bulan, 26 hari. Sedangkan Putu Sri Bawati, peraih lulusan usia termuda yakni berusia 20 tahun dengan tanggal lahir pada 4 Agustus 1995. D a l a m s a m b u t a n n y a , P r o f. Z a i n u d d i n menyampaikan bahwa hasil apapun yang kita pilih dan peroleh itu bukanlah cuma-cuma. “Yang kalian peroleh hari ini merupakan ketetapan dari Allah yang sudah diupayakan,” ungkapnya. Gelar adalah hasil usaha dan telah dikabulkan oleh Tuhan. Apapun gelar

itu, terselip harapan masyarakat, keluarga, dan siapapun di sekitar kita untuk bisa memberi manfaat, yaitu baik kepada diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara serta almamater. “Almamatermu menanti karya dan prestasimu,” ucap Prof. Zainuddin lebih lanjut. Prof. Zainuddin juga mengungkapkan rasa bangganya karena untuk pertama kalinya Ia melepaskan jumlah alumni yang cukup banyak dan mendapatkan predikat Cumlaude. “Ini berarti tingkat produktivitas menunjukkan perubahan yang signifikan dan dengan melepaskan banyaknya alumni ber-predikat Cumlaude,” jelasnya. Dekan Faperta mengatakan bahwa wisudawan yang memperoleh gelar pujian, harus terpuji pula proses meraih prestasi. “Terpuji, maka prosesnya juga terpuji dalam meraih prestasi. Berikutnya, harus tahan uji karena yang dituntut adalah ketangguhan. Serta Tingkatkan kemampuan dan kapasitas diri karena kalian akan berhadapan dengan masyarakat. Untuk itu, pertahankan prestasi, jadikan itu tradisi dan budayakan,” ucapnya. (sna)

HIMAFAR Untad akan adakan Seminar Nasional Tentang KANKER Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor ganas. Penyakit ini dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang, ia akan tumbuh dan berkembang dengan subur apabila mendapatkan asupan zat-zat dari makanan atau kegiatan tertentu. Olehnya itu, penting bagi manusia untuk dapat menjaga pola makan serta kegiatannya agar tetap sehat. Mengerti pentingnya penanganan dan pencegahan penyakit yang membuat resah itu, maka pada tanggal (06/08) mendatang HIMAFAR (Himpunan Mahasiswa Farmasi) bersama Jurusan Farmasi Untad akan mengadakan seminar Nasional mengenai Kanker, mulai dari cara mencegah hingga cara menanganinya. Kegiatan yang rencananya bertempat di Auditorium Untad ini menghadirkan 3 pembicara yang berkopeten di bidangnya. Dalam pemaparannya, ketua Himpunan Farmasi Yusuf menyampaikan harapannya agar dengan adanya seminar Nasional ini, baik itu mahasiswa Farmasi maupun masyarakat luas dapat memahami arti pentingnya menjaga

kesehatan diri agar terhindar dari penyakit kanker. “Dengan adanya kegiatan seminar nasional ini di harapkan baik mahasiswa maupun masyarakat umum dapat lebih berwaspada dan memprotect diri agar terhindar dari penyakit kanker, yang tentunya menjadi salah satu penyakit yang menakutkan di kalangan masyarakat” ungkapnya. Dalam seminar nasional yang mengusung tema 'Protect Ourselves Form Dangerous Cencer' mendatang, Prof.Dr.rer-nat.Maharani A.Manggau yang akan membawa materi tentang Potensi Senyawa Antikanker Dari Tumbuhan Terhadap Tingkat Keberhasilan Terapi Penyakit Kanker, selaku Guru besar Fakultas farmasu Unhas (Universitas Hasanuddin), materi selanjutnya mengenai peran Farmasis dalam pemberian Terapi yang tepat dalam menunjang keberhasilan Terapi akan di paparkan oleh Dra.Rina Mutiara,M.Pharm.,Apt merupakan kepala instalasi Farmasi dan Praktisi Farmasi Klinis Pediatri Rumah Sakit Cito Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Dan pemateri selanjutnya berasal dari dosen jurusan Farmasi Untad selaku staf pengajar bagian Farmakologi dan F a r m a s i K l i n i s , Safarudin,S.Si.,M.Farm.,M.Epid.,Apt dengan judul materi Aspek Klinis dan Studi Epidemiologi Terkini Kanker. (Wrd)


14

Tadulako

Media

Info Fakultas Edisi 73 Juli 2016 Tahun ke 4

Tes Kesehatan Mahasiswa Baru

MAHASISWA PRODI PEND. KIMIA FKIP ANGK. 2011 GELAR RAMAH TAMAH,

Dekan : Setiap Masa Punya Warna Kreatifitasnya.

Kondisi saat melaksanakan tes kesehatan Senin (18/7), Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untad menggelar Ramah Tamah Angakatan 2011. Agenda yang dilaksanakan di Rumah Makan Kampoeng Nelayan tersebut dihadiri langsung Dekan FKIP Untad, Dr Lukman Nadjamuddin M Hum. Dalam sambutannya, Dr Lukman, begitu sapaan akrabnya, mengungkapkan kebangganya kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia yang berinisiatif menggelar agenda harmonis ini. menurutnya agenda ramah tamah ini cukup penting, demi menjaga silaturahim diantara mahasiswa. Masih dalam sambutannya, Dr Lukman juga menghimbau kepada angakatan 2011 ini tidak terputus komunikasinya, meskipun nantinya telah berada di tempat yang berbeda namun tetap terjaga silaturahimnnya. Sebab menurutnya, rekan seangkatan memiliki warna kreatifitas di masanya, dan masa itulah yang tak pernah terlupakan. “Setiap masa punya warna kreatifitasnya, dan itulah yang selalu dikenang,” ungkapnya. Sementara, Rahamawati S.Pd, dalam sambutan

mewakili rekan seangkatan, menuturkan bahwa kebersamaan yang selama masa kampus dilalui tidak pernah hilang dalam catatan sejarah. “Mulai dari awal masuk kampus, bersama aktif kuliah kurang lebih empat tahun, capek bersama kerja tugas, menulis laporan, sampai lelah-lelahnya kita menuntaskan tugas akhir, memiliki cerita indah tersendiri,” ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Abdul Wahab S.Pd, ketua panitia Ramah Tamah, menyampaikan kesyukuran terlaksananya kegiatan tersebut. “Kita sangat bersyukur, karena kegiatan ini telah terlaksana dengan baik. Ini atas kerja sama semua pihak. Terutama Koordinator Prodi kami, yang senantiasa menudukung kegiatan-kegiatan positif yang kita laksanakan,” ucapnya. Wahab juga berharap, Ramah Tamah ini tidak berhenti pada saat kegiatan ini saja. “Kita samasama berharap, ini bukan yang terakhir, tapi p e r j u m pa a n y a n g te r u s m e n g h a d i r k a n pertemuan-pertemuan berikutnya. Mungkin kita jauh secara fisik nantinya, tapi kita selalu dekat dalam doa dan kenangan,” tutupnya. Rf

*FOTO : WARDATUL NURJANNAH / MT

FKIK Siapkan 19 Dokter Layani Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Untad kembali menjadi panitia pelaksana tes kesehatan untuk mahasiswa baru. Tes kesehatan yang dimulai pada tanggal 25-28 Juli 2016 dilaksanakan di Rumah Sakit Pendidikan Untad. Di setiap tahunnya, pendaftar mahasiswa baru untuk dapat melakukan tes kesehatan semakin meningkat, hal inilah yang menuntut pihak pelaksana untuk dapat terus meningkatkan kwalitas pelayanan demi kenyamanan mahasiswa baru. Dalam pemaparannya, Utik Widiarwanti menyampaikan bahwa dalam proses tes kesehatan ini, ada 19 dokter yang turun langsung untuk melakukan pelayanan, diantaranya terdapat 6 hingga 7 dokter spesialis. “ada 19 dokter yang turun langsung dalam tes kesehatan tahun ini, diantaranya ada 6 hingga 7 dokter spesialis, diantaranya seperi dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis mata dan lain sebagainya” jelasnya. Di setiap tahunnya FKIK khususnya panitia

pelaksana selalu melakukan peningkatanpeningkatan dalam sisi pelayanan agar mahasiswa baru mendapatkan pelayanan yang optimal dari panitia. “Peningkatan pelayanan di setiap tahunnya terus dilakukan demi tercapainya pelayanan yang optimal, selain itu dilakukan pula penertipan antrian mahasiswa baru yang hendak melakukan tes kesehatan. Sejauh ini untuk jalur SNMPTN terdapat 1.502 orang mahasiswa baru yang telah melakukan tes kesehatan, data ini akan terus bertambah di lihat dari bertambahnya jumlah mahasiswa yang lolos SBMPTN dan SMMPTN. Adapun tes yang dilakukan pada tes kesehatan ini adalah tes Tekanan Darah, Tes penglihatan, Tes Denyut Nadi, Tes Berat badan yang dilakukan oleh mahasiswa dari TBM (Tim Bantuan Medis) dan tes yang terakhir adalah evaluasi kesehatan yang dilakukan oleh dokterdokter professional” jelasnya. (Wrd)

Wanarawan, Satukan Mahasiswa Kehutanan

“Wanarawan itu mengasyikkan”, demikian pernyataan Dekan Fakultas Kehutanan Dr. Ir. Hamzari MSc saat dimintai tanggapannya terkait Wanarawan. Berbeda dengan tanggapan kita selama ini. Yah, mungkin itu karena kita tidak betul-betul memaknai arti dari kegiatan ini, terlebih arti sebagai seorang rimbawan.

Wanarawan adalah salah satu program tahunan Fakultas Kehutanan yang tujuannya tidak lain adalah untuk pengembangan kualitas mahasiswa, memadukan antara teori dan juga kodisi riil di lapangan. Program ini merupakan sarana pengenalan hutan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. “Muatan pengenalan hutan yang ada dalam

Wanarawan ini dihitung sebagai 1 sks. Sehingga harus mahasiswa fakultas kehutanan mengikuti wanarawan,” tutur Dr Hamzari. Selain itu, menurut Dekan Kehutanan ini, wanarawan banyak memberikan manfaat kepada mahasiswa, seperti meningkatkan softskill, kapabilitas dan mental. Sehingga para rimbawan mampu menyesuaikan diri di masyarakat. Selain itu baginya kegiatan ini dapat membangun keakrabkan para mahasiswa junior dengan senior-seniornya. “Tidak ada lagi yang namanya sekat-sekat antara senior dengan junior, karena itu adalah hal yang tidak baik,” tegasnya. Bertempat di Desa Lanta, Kecamatan Labuan Kuguma, Kabupaten Donggala, Sabtu (23/07) samapi Rabu (27/07), diselenggarakan Wanarawan ke-17,

diikuti oleh sebagian besar Mahasiswa Fakultas Kehutanan angkatan 2015. Selain pengenalan hutan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam wanarawan kali ini juga diberikan beberapa materi lapangan seperti aplikasi Pertolongan Pertama Keselamatan (P2K), hingga Track Conter untuk melatih peserta agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan hutan. Ketua Panitia Pelaksana Wanarawan-17, Andi Alpriyadi Hardiyansyah, yang dihubungi media Tadulako mengatakan Wanarawan kali ini dikonsep dengan bentuk yang sangat edukatif. “Dalam wanarawan kali ini kami dari panitia mendesain kegiatan dalam bentuk yang edukatif dan lebih menekankan pada praktik lapangan yang menyangkut langsung pada profesi sebagai

rimbawan. Salah satunya praktik yang diberikan yaitu Track Conter. peserta diberi keleluasaan untuk melakukan aktivitas secara mandiri. Dengan begitu diharapkan agar para peserta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan hutan dan belajar tentang cara untuk bisa bertahan hidup di hutan. Selain itu, peserta dilatih pula untuk bisa menjaga keselamatan diri melalui aplikasi Pertolongan Pertama Keselamatan (P2K). Melalui segala agenda yang telah didesain oleh Silva PC Untad selaku panitia penyelenggara, selaku ketua panitia, Andi Alpriyadi berharap luaran dari wanarawan kali ini benar-benar terbentuk karakternya sebagai “Rimbawan Tadulako” yang tangguh, solid, menjujung tinggi nilai-nilai etika dan moral serta berwawasan lingkungan. Wn

Prof. Dr. Shahabuddin, M.Si Atas pengukuhan sebagai Guru Besar bidang Etnomologi Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Pada Tanggal 18 juli 2016

Dekan, Prof. Ir. Zainuddin, P.hD NIP. 19661212 199203 1 002


Media

Tadulako

Akademisi Bicara Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

15

Kultur yang Semestinya Dihidupkan dalam Ormik

Orientasi penerimaan mahasiswa baru, selanjutnya disebut Ormik (Orientasi Akademik), di level perguruan tinggi menjadi perbicangan hangat setiap tahunnya. Soratan berbagai kalanganpun ikut mengisi berbagai kolom di media, baik media cetak maupun media elektronik. Menyoal hal itu, edisi kali ini Media Tadulako menyuguhkan pandangan akademisi Universitas tadulako, Dr Asmadi Weri SH MH.

? Bagaimana pandangan bapak terkait kondisi ormik yang selama ini terjadi ? ... Prihatin, tentu keprihatinan kita hadir tatkala melihat kondisi pelaksanaan ormik di berbagai kampus. Kecenderungan pelanggaran serta paraktik-praktik yang tidak mendidik kerap terjadi. Mulai dari adanya atribut ormik yang berlebihan, perpeloncoan, hingga tak jarang terjadi diskriminasi fisik dan psikis yang berujung pada kekerasan. Selain prihatin, tentu saja sangat resah dan khawatir, sebab praktikpraktik seperti ini terjadi dari tahun ke tahun yang sepertinya telah mengakar. Kalau kita telusuri lebih jauh, ternyata problem utamanya adalah mental balas dendam. Saat mahasiswa baru masuk kampus, mengalami perpeloncoan, mendapati diskriminasi, akhirnya saat ia menjadi mahasiswa senior, ia akan balas dendam kapada mahasiswa yang baru masuk selanjutnya. Begitu terjadi berulang setiap tahunnya, hingga kelihatannya telah mengakar dan membudaya. Mari kita lihat berbagai hal yang terjadi di ormik tersebut. Sangat tidak mendidik. Semestinya di level perguruan tinggi ini sudah pada usia dewasa, namun realitasnya masih cenderung sebaliknya. Misal atribut yang berlebihan, mahasiswa yang jati dirinya adalah kaum intelektualis, namun saat awal masuk kampus dipaksakan untuk memakai atribut semisal tali rafia untuk dijadikan ban pinggang dan pengikat sepatu, memakai compeng, mengenakan kaleng yang diisi kelereng, dan atribut lainnya yang tidaklah layak. Begitupun perpelocoan. Bagimana mungkin, di Kampus yang sesungguhnya wilayah akademik, justru masih terjadi praktik perpelocoan, mahasiswa baru yang merupakan insan akademik, namun diperlakukan layaknya anak kecil dengan tindakan-tindakan yang tidak layak. ?

Bagaimana semestinya pelaksanaan ormik yang ideal ? Substansi dari ormik ialah pengenalan kultur perguruan tinggi. Salah satu kultur perguruan tinggi yang menjadi simbol wibawa kampus adalah kultur akademis dan edukatif. Kultur itulah yang selanjutnya dituangkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kapada Masyarakat. Menurut saya, semestinya pengenalan kampus berorientasi pada tiga aspek tersebut yang berbasis pada kultur akademis dan edukatif. Tidak lagi mengikuti pola-pola lama yang jauh dari nilai pendidikan. Selain itu, dalam pelaksanakan ormik itu, harus punya standarisasi dan target. Salah satu standarisasi penting dan target utama yang saya sarankan adalah prioritas ormik pada pengenalan potensi mahasiswa

...

baru. Panitia dosen dan mahasiswa harus mampu melihat, adik mahasiswa baru yang masuk di kampus tersebut potensinya ke arah mana. Jadi, setelah diketahui, bisa diarahkan ke oganisasi kemahasiswaan yang sesuai potensinya. Misal ia berpotensi di seni maka diarahkan ke lembaga kesenian, jika ia berminat olahraga maka iapun diarahkan ke unit kehgiatan mahasiswa di bidang olahraga, jika ia mahir di dunia kepenulisan dan riset maka lembaga riset mahasiswa yang jadi tempat penempaan dirinya. Begitulah semestinya prioritas standarisasi dan target pelaksanaan ormik. Melalui ruang itu pula pembinaan mahasiswa baru akan terus berkesinambungan. Sehingga ia akan lebih mudah mengembangkan potensinya. Peradigman semacam penting utnuk dikembangakan, sebab menjadi satu kultur positif dalam mebangun semangat juang mahasiswa yang baru saja melangkahkan kaki di dunia kampus. Pada tataran Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Anies Baswedan telah mengeluarkan kebijakan tegas soal Masa Orientasi Siswa, bagaiaman pendapat Bapak ? Sangat tegas, sangat baik. Saya kira kebijakan seperti itulah yang diharapkan keluar dari pemangku kebiajakan. Kita patut apresiasi ketegasan Menteri Anies Baswedan. Berani mengeluarkan sanksi tegas kepada kepala sekolah yang melaksanakan Masa Orientasi Siswa dengan budaya perpoloncoan. Jika didapati dan terdapat bukti-bukti, Kepala Sekolah yang langsung mendapat sanksi pemecatan dari jabatannya. Pengawasan yang dilakukanpun lebih baik, diluncurkan website pengaduan. Jadi sekolah juga menjadi waspada hingga benar-benar mengontrol panitia orientasi yang kadang tidak terawasi dengan baik. Kitapun mendapati, bahwa ketegasan kebijakan itu dituangkan dalam peraturan menteri. Tidak berhenti disitu, Menteri Anies terus melakukan kampanye edukatif di berbagai media, hingga tersebar ke seluruh pelosok negeri, dan seluruh rakyat bisa sama-sama mengawasi. Bahkan yang lebih inovatif, gaya baru orientasi siswapun diluncurkan, belum lama ini sebagai sekolah percontohan, Menteri Anies bersama Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, mengawali pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) tanpa perpeloncoan di Kota Bandung. Jika pertanyaannya dilanjutkan bagaimana di tataran perguruan tinggi ? tentu itu yang kita harapkan, bahwa spirit dan semangat yang ditunjukan Menteri Anies Baswedan dalam mengedukasi negeri ini melalui proses pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah juga hadir di Perguruan Tinggi.

? Apa Rekomendasi Solusi Atas Masalah Ormik ini ?

... Untuk menemukan solusi dari uraian problem orientasi penerimaan mahasiswa baru ini, setidaknya ada dua hal yang perlu di pertimbangkan serius. Pertama, pada level kebijakan, semestinya semangat yang dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia yang dinahkodai oleh Anies Baswedan juga menjadi spirit di Kemetrian Pendidikan Tinggi untuk mengambil langkah dan kebijakan yang lebih strategis dalam menangnai problema ormik. Sehingga kebijakan pimpinan kampus pun mengacu pada kebijakan yang dikeluarkan oleh kementrian. Masih di level kebijakan, juga penting untuk menjadi pehatian adalah substansi pengaturan ormik yang lebih kreatif dan inovatif. Sehingga selain mengcegah ruang untuk terjadinya perpeloncoan, pelaksanaan ormik bisa menjadi lebih kreatif dan inovatif. Kedua, pada level pelaksanaan. Ini yang cukup penting. Sebab, seberapa hebat kebijakan yang dikeluarkan, namun dalam pelaksanaanya kurang terkontrol maka pintu terjadinya hal hal yang tidak diinginkan terbuka lebar. Jika kembali pada masalah utamanya yaitu mental balas dendam yang telah mengakar. Maka solusi utamanya ialah memutus akar masalah yang telah membudaya itu. Pada level pelaksanaan inilah sangat tepat menutus itu. Dengan apa ? diantaranya adalah terus membangun komunikasi yang intens dengan semua pihak yang terkait, dengan terus memahamkan tentang misi yang terstandarisasi dan target utama kampus dalam pelaksanaan ormik. Mulai dari pimpinan universitas, pimpinan fakultas, panitia pelaksana dosen hingga mahasiswa yang ikut terlibat. Dari ormik tingkat universitas, fakultas, hingga pelaksanaan penerimaan barudi jurusan dan prodi serta pelaksanaan rekruitmen lembaga kemahasiswaan, semuanya harus punya misi yang terstandarisasi dan target yang jelas. Tentunya misi dan target itu berada dalam rumusan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berbasis pada kultur kampus yang akademis dan edukatif. Tatkala komunikasi itu telah berjalan, komitmen bersama juga terbangun, maka saya yakin bahwa proses perbaikan itu mengalami perubaan yang signifikan. Setelahnya, tidak kala penting juga proses pengawasan dan kontrol atas komitmen yang telah terbangun. Sehingga apa yang menjadi misi bersama dapat terwujud. Tentu ini bertahap. Sebab budaya yang telah mengakar tidak serta merta dapat diubah seketika. Dua tahun terakhir saya kira kampus kita telah banyak melakukan pembenahan dan perbaikan yang hasilnya cukup terlihat. Hadirnya Komisi Disiplin menjadi badan yang mengawasi dan mengontrol segala proses dengan tuntunan pedoman pelaksanaan ormik. Semoga ini terus kita kawal bersama hingga benar-benar tidak ada lagi perpeloncoan yang terjadi, tidak ada lagi dikriminasi, tidak ada lagi pelanggaran hak-hak mahasiswa yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Dengan harapan bersama, kedepan, nuansa akdemik dan agendaagenda edukatif semakin banyak menghiasi aktifitas kampus. Pastinya kita berharap kampus kita melahirkan generasi intektual yang cerdas dan beradab. Rf


16

Media

Flash News Edisi 73 Juli 2016 Tahun ke 4

Tadulako

Fakultas Pertanian Ketambahan Guru Besar Fakultas Pertanian kembali berbangga, atas ketambahan satu guru besar. Ialah Prof Dr Shahabuddin, M.Si yang dikukuhkan bersamaan dengan Wisuda ke-83 Universitas Tadulako. Prof Shahabudian adalah Guru Besar Bidang Entomologi Pertanian. Dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun sejak tahun 2008, Prof Sahabudin m e n e l i t i t e n t a n g p e ra n s e ra n g ga d a l a m agroekosistem baik serangga hama yang menyerang tanaman petani maupun serangga yang berguna bagi petani dalam hal mengendalikan serangga hama, termasuk pula terkait pengelolaan agroekosistem untuk memaksimalkan peran serangga dan biota lainnya dalam mengendalikan hama pada tanaman budidaya. “Sejak 9 tahun lalu saya mulai melakukan penelitian dan publikasi. Untuk itu diperlukan ketekunan serta kerjasama yang baik dengan tim peneliti baik dari Universitas Tadulako maupun dengan peneliti dari luar negeri,” tuturnya

Harapan saya semoga dengan bertambahnya Guru Besar di Untad ditengah aturan DIKTI yang semakin ketat, dapat bermanfaat khususnya dalam peningkatan kualitas staf dosen Untad dan dapat berkontribusi lebih nyata dalam pengembangan penelitian khususnya di Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Untad. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Manajemen Agroekosistem dan Serangga Hama Secara Berkelanjutan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”, Prof Shahabudin menghimbau agar masyarakat khususnya para petani semakin bijak dalam melakukan pengendalian hama, dengan kesadaran akan bahaya dan dampak negatif penggunaan dari pestisida kimia. “Petani tidak boleh bergantung sepenuhnya pada penggunaan pestisida kimia dan perlu mencoba menggunakan teknik pengendalian yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan pestisida botani, pestisida biologi ataupun memperbaiki teknik budidaya misalnya dengan teknik tumpang sari, penggunaan tanaman perangkap, tanaman penolak dan teknik lain,” jelasnya. Wn.

Halal Bi Halal FMIPA Momentum Saling Memaafkan Selasa (26/07) FMIPA Untad mengadakan Halal Bi Halal bersama civitas akademika FMIPA. Kegiatan yang bertempat di Aula FMIPA Untad ini bertujuan mempererat tali silaturahim antar civitas akademika FMIPA.

Jabat salam antar civitas akademika lingkup FMIPA Untad

Dalam sambutannya Darmawati Darwis,P.hD selaku ketua panitia berharap Halal Bi Halal ini dapat dijadikan momentum saling memaafkan, sehingga dapat lebih memperbaiki hubungan silaturahim antar civitas akademika. Hal senada juga disampaikan Dekan FMIPA Untad bahwa layanan berbasis HATI yang sudah diterapkan diharapkan FMIPA Untad dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada mahsiswa, lebih

mempererat persaudaraan antar mahasiswa, dosen dan pegawai yang ada di lingkup FMIPA Untad. “Layanan berbasis HATI ini dapat bermakna ganda, makna pertama adalah HATI dapat berarti Higher, Acceleration, Technology, and Information dimana inilah yang menjadi program-program besar FMIPA, namun HATI ini juga dapat berarti melakukan pelayanan dengan hati, dimana dengan begini diharapkan dapat lebih mempererat hubingan kekeluargaan antara mahasiswa, dosen dan pegawai lingkup FMIPA Untad” tandasnya. Halal bi Halal kali ini, FMIPA Untad menghadirkan Ustadz Hatono M Yasin Anda sebagai pembawa hikmah di bulan syawal. Dalam ceramahnya Ustadz Hartono menyampaikan bahwa bulan syawal itu merupakan bulan peningkatan di mana setiap amal yang telah kita lakukan di bulan-bulan sebelumnya, harus mengalami peningkatan di bulan syawal ini. (Wrd)

Sejumlah Alumni Untad Lolos Beasiswa Lpdp 2016 Beasiswa Lembaga Penjamin Dana Pendidikan (LPDP) merupakan salah satu beasiswa Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) yang diminati para alumni Universitas Tadulako. Beasiswa yang dibuka sebanyak empat periode dalam setahun ini, kini telah berhasil diraih oleh sejumlah alumni Untad. Menurut salah satu peraih beasiswa, Sita Awalunisah, alumni Program Studi PG-Paud yang dihubungi pada Selasa (5/07), mengatakan bahwa proses mengikuti beasiswa ini tidaklah mudah, Ia harus mengawali dengan cita-cita dan keinginan yang kuat. Upaya yang dilakukan adalah dengan rajin mengakses internet untuk mencari informasi

terkait beasiswa tersebut dan bertanya langsung kepada senior yang telah lebih dahulu meraih beasiswa yang sama. “Sejak itu saya mulai bimbingan TOEFL dan ikut tes TOEFL di Pusat Bahasa Untad,” katanya saat ditemui. Disamping persiapan TOEFL, persiapan esaay dan rencana studi juga dilakukan. Pada seleksi selanjutnya yaitu pemeriksaan keaslian berkas, essay on the spot dan leader group discussion dan terakhir adalah wawancara. Selesai proses wawancara, maka calon penerima akan menerima e-mail pemberitahuan apakah lolos atau tidak. “Saat wawancara, upayakan menceritakan apa adanya yang kita alami, mulai tentang keluarga maupun

background pendidikan anak usia dini yang dikaitkan dengan pembelajaran anak usia dini sekarang apakah bisa di ajarkan Calistung, pendidikan seks dan lainnya,” jelas penerima beasiswa afirmasi ini. Sedangkan menurut Nurtria Rembaen, alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris mengatakan, selain kesungguhan belajar dan bertanya, calon penerima beasiswa LPDP harus mempersiapkan TOEFL ITP “Jadi bagi teman-teman yang rencana ikut seleksi LPDP silahkan persiapkan TOEFL atau IELTS bagi yang ke luar negeri,” tutur penerima beasiswa jurusan Bahasa inggris ini. Selain itu, salah satu mahasiswa alumni Fakultas

Penerima beasiswa Lpdp yang merupakan alumni Untad

Kehutanan, Mohammad Malieq Ondeh, yang diterima di Institut Pertanian Bogor, menyampaikan bahwa saat seleksi nilai Toefl ITPnya dipertanyakan karena skornya yang standar. Beasiswa LPDP memiliki banyak jalur yakni afirmasi dan reguler serta dibuka sepanjang tahun sebanyak empat periode. Saat ini, periode ke empat telah dibuka hingga oktober mendatang. Para penerima beasiswa yakni alumni untad berharap akan lebih banyak lagi yang menerima beasiswa tersebut. (Sna)


Media

Tadulako

Mimbar Mahasiswa Edisi 73 Juli 2016

Tahun ke 4

17

1020 Mahasiswa Baru Dinyatakan Lulus Seleksi Beasiswa Bidikmisi

*FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI

Mahasiswa Untad Rebut Medali Emas di Kejuaraan Karate Internasional Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) kembali menunjukkan kemampuannya dalam ajang internasional. Prestasi kali ini datang dari Y.M Qasim dalam kejuaraan Karate Thailand Open yang dilaksanakan di Thailand. Ia mengungkapkan, keberhasilannya meraih medali emas pada kejuaraan karate Internasional tersebut tak lepas dari ketekunan dalam berlatih serta bimbingan yang terus diberikan oleh pelatihnya sehingga Ia dapat bermain dengan maksimal. “Mampu meraih medali emas dalam kejuaraan ini adalah sebuah kesyukuran bagi saya pribadi, namun ini tak lepas dari latihan rutin serta bimbingan dari para pelatih,” ujar mahasiswa fakultas hukum ini. Y.M Qasim bertanding di kelas -84 Kg, medali yang diraihnya pada kejuaraan ini merupakan yang kesekian kalinya. Ia juga merupakan peraih medali perunggu dalam ajang Pekan

Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di Aceh beberapa waktu lalu. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Djayani Nurdin, SE., M.Si., saat dihubungi via telpon menyampaikan rasa bangganya dengan prestasi yang diraih mahasiswa tersebut. “Kita turut bersyukur mahasiswa Untad mampu meraih prestasi di tingkat Internasional, meskipun mereka mewakili Sulawesi Tengah dan itu tidak terlepas dari kerja keras para pelatih mereka,” ujarnya. Prof.b Djayani menambahkan, mahasiswa yang memiliki bakat dalam cabang olahraga akan mendapatkan pembinaan yang intensif untuk memaksimalkan potensi para atlet. “Kita juga akan adakan latihan para atlet, namun tetap mempertimbangkan dana yang tersedia untuk kegiatan ini,” tambahnya. (zl)

Mahasiswi Untad Ikut Pelayaran Kapal Pemuda Nusantara 2016 Nur Asma, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Geografi FKIP angkatan 2012, terpilih menjadi delegasi dalam even Kapal Pemuda Nusantara (KPN) pada rangakaian kegiatan Sail Karimata tahun 2016. Seleksi yang dilakukan sebanyak empat tahap ini dimulai dari seleksi tertulis, wawancara mengenai wawasan tentang wilayah maritim, potensi Sumber Daya Alam, dan Laut Sulawesi Tengah, serta presentasi Proposal dan tes renang. Menurut Nur Asma, rute pelayaran KPN kali ini akan melewati sembilan tempat, yakni Jakarta, Belinyu, Dabo, Singkep, Pulau Bintan, Tarempa, Pulau Laut, Pontianak dan Pulau Karimata. “Saat berlayar nanti, masing-masing perwakilan dari seluruh provinsi akan memperkenalkan dan mempromosikan potensi wisata khususnya wisata bahari,” ungkap Asma. Sebagai utusan Sulawesi Tengah, Asma dan beberapa delegasi lainnya akan memperkenalkan tarian khas Sulawesi Tengah seperti Tarian Mokambu. Kapal Pemuda Nusantara ini akan dilaksanakan di Pulau Karimata provinsi Kalimantan Barat pada 11-15 Oktober pada acara puncak. “Melalui ajang ini, saya dan teman-teman akan memperkenalkan bahwa provinsi Sulawesi Tengah kaya akan wisata alam khususnya wisata bahari, keberagaman budaya, dan bahasanya

Ruswadi DJ S.Kom MM, Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Mahasiswa FOTO : ZULKIFLI/MT

Beasiswa Bidikmisi merupakan salah satu beasiswa yang bergengsi saat ini. Beasiswa ini diluncurkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 lalu. Bidikmisi untuk memberikan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Tahun ini, pendaftar program mahasiswa Bidikmisi yang lulus telah mencapai 1020 orang. Pendaftar tersebut melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Akan tetapi dari total 1020 orang tersebut yang mengembalikan berkas hanya sebanyak 953 orang. Sebanyak 67 orang tidak mengembalikan berkasnya dengan rincian 12 orang jalur SNMPTN dan 55 orang SBMPTN, sehingga total yang terdaftar 953

di kancah nasional hingga internasional,”tambahnya. Nur Asma yang juga pengurus UKPM FKIP ini mengaku bahagia dapat terpilih sekaligus mewakili sulawesi tengah pada ajang Sail Karimata kali ini. Menurutnya, kesempatan tersebut merupakan kesempatan langka, serta menjadi prestasi tersendiri baginya semasa menjadi mahasiswa. “Saya tentu bahagia dan bangga bisa terpilih pada ajang Sail Karimata ini, pertama karena seleksi keikutsertaan yang sangat ketat, kedua karena ini merupakan pertama kali saya mengikuti kegiatan sambil mengikuti pelayaran,” tutur gadis berhijab ini. Pengalaman dapat berlayar dan mengunjungi beberapa tempat dalam perjalanan laut, bagi Nur Asma adalah sesuatu yang luar biasa baginya. Ia mengaku tidak akan menyia-nyiakan kegiatan ini dan akan mengambil banyak pelajaran dari pelayaran tersebut. “Kalau jalan-jalan lewat jalur udara mungkin sudah terlalu biasa, tapi pelayaran dan mengunjung beberapa pulau-pulau indah di sepanjang Nusantara ini itu sesuatu yang luar bisa bagi saya, semacam petualanganlah kira-kira,” tutur Nur Asma. Sail Karimata yang merupakan Sail ke 8 ini adalah ajang

Nur Asma, Delegasi Untad dalam Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2016 *FOTO : SOFIA NURUN ALANUR / MT

orang. Sedangkan Bidikmisi jalur seleksi mandiri masih belum dipastikan pendaftaranya dikarenakan masih menunggu jawaban surat yang dikirimkan ke Dikti. Hal tersebut di ungkapkan Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Mahasiswa Ruswadi DJ S.Kom MM, saat dikonfirmasi di ruanganya kamis (21/07). “Untuk penambahan kuota kami telah menyurat ke Dikti beberapa minggu lalu, namun hingga saat ini kami belum mendapat jawaban. Jika diberikan penambahan kuota maka kita akan buka pendaftaran jalur SMMPTN tetapi jika tidak maka yang telah lulus pun akan dikurangi sesuai dengan kuota yang diberikan yakni sebanyak 840 orang,” jelasnya. Lebih lanjut ia menambahkan, tim observasi lapangan untuk jalur SNMPTN telah selesai dilakukan. “Jalur SNMPTN sudah selesai kita survey dan hasilnya itu semuanya layak, kami banyak menemukan mereka yang berjalan 6 Km ke sekolahnya,” tambahnya. (zl)

promosi wisata serta potensi bahari Indonesia. Kegiatan serupa pernah dilaksanakan di Sulawesi Tengah pada kegiatan yang dikenal dengan Sail Tomini. Mahasiswa-mahasiswa Untad selalu aktif, ikut serta pada agenda pelayaran yang merupakan bagian dari acara Sail. (sna/af)


18

#CitizenMT Edisi 73 Juli 2016 Tahun ke 4

Media

Tadulako


Media

Tadulako

Dia kelihatan tua untuk orang seumurannya. Umurnya dua puluh delapan tahun, namun rambutnya telah beruban. Pandangan matanya kosong seperti orang yang telah menderita kesedihan berkepanjangan. Tak seorang pun, kecuali istri dan keluarga dekatnya yang tahu tentang dalamnya penderitaan yang telah membebaninya. Dia tidak pernah membicarakannya kepada orang lain, maupun kepada istrinya, orang yang selalu membicarakan tentang luka lamanya dan menyebabkan sakit yang tak terhingga. Oleh karena itulah, ia menjalani penderitaannya sendiri, dan tidak akan meminta pertolongan dari siapapun. Setelah bekerja dia biasanya pergi berkelana tanpa tahu arah dengan kendaraannya. Tidak ada satupun jalanan di kota ini yang belum didatanginya dan yang belum diketahuinya. Dia telah melewati menghafal setiap jalan di kota ini berulang kali, tapi area yang sangat ia kuasai dengan baik adalah perkampungan kumuh, dimana orang-orang miskin bertempat tinggal. Dia agaknya telah akrab dengan masyarakat di sana. Pria kecil yang selalu bersedih ini, ia selalu berada di motornya dalam cuaca apapun. Dia sering terlihat mencari-cari sesuatu, tapi tak ada seorang pun yang tahu. Orangorang menyukainya karena keanehannya, dia tidak pernah menyakiti siapapun dan selalu baik kepada orang-orang, khususnya pada anakanak. Jadi, apa sebenarnya kisah sedih dari si pria malang ini? Kisah Ini terjadi sekitar tiga tahun yang lalu. Dia adalah pria yang berbeda, muda, riang dan tanpa beban. Dia memiliki anak berusia empat tahun yang bernama Luffy, anak kecil yang gempal. Dia terbiasa memandikan anaknya pada sore hari. Luffy memiliki tahi lalat di punggungnya, tepat di bawah bahu kanannya. Dia terbiasa bermain petak umpet bersama Luffy dan ketika Luffy tidak bisa menemukannya, maka dia akan bersiul dengan cara tertentu, dengan satu siulan panjang, tiga siulan pendek dan diakhiri dengan satu siulan panjang lagi, lebih tinggi dari sebelumnya. Luffy tahu bahwa hanya ayahnya yang bersiul dengan cara tersebut. Itu menjadi sandi rahasia diantara mereka berdua. Kapanpun ayahnya bersiul dengan cara tersebut, Luffy tahu bahwa itu dimaksudkan untuknya dan untuk ayahnya saja. Ayahnya juga memberikan beberapa nama hewan peliharaan, Tomat, karena bentuknya yang bulat dan wajah yang montok, Tarzan, Luwak, Kriting Kachang dan masih banyak lagi. Ibunya memprotes beberapa dari nama-nama itu, tapi ayahnya hanya menertawakan hal tersebut dan Luffy sendiri tidak memikirkan hal itu. Dia memikirkannya hanya untuk senangsenang. Kemudian datanglah hari yang tragis itu. Mereka mempunyai pembantu baru, wanita itu bekerja di tempat mereka hanya sebulan. Tiba-tiba dia menghilang, dengan membawa Luffy bersamanya. Sejak saat itu tidak terdengar apapun tentang Luffy. Ibunya jatuh sakit dan hampir meninggal, tapi secara kebetulan ibunya sembuh setelah beberapa bulan. Ayah Luffy sempat putus asa dan hampir gila. Dia menjadi suram hanya dalam semalam dan sejak saat itu ia sepenuhnya berubah menjadi pria yang berbeda. Dia tidak pernah lagi tertawa, tidak berbicara pada siapapun dan menghindari orang yang datang berkunjung kerumahnya. Ketika ia tidak bisa menahan untuk tetap tinggal dirumahnya, ia mengambil sepeda dan pergi keluar mencari Luffy. Dia selalu kembali lebih sedih dari sebelumnya. Ini terjadi selama lebih dari tiga tahun. Pernah di suatu petang dia duduk dengan wajah yang murung di dekat jembatan, motornya berada di sampingnya. Seorang anak kecil,

Cerpen Edisi 73 Juli 2016

kurus, kotor dengan pakaian yang rombeng datang kepadanya dan memohon kepadanya untuk memberinya beberapa uang. Dia melihat si anak tersebut dan tiba-tiba merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia merasakan panas dan dingin dalam waktu bersamaan dan keringatnya bercucuran di dahinya. Anak kecil tersebut mengingatkannya pada Luffy. Dia mencoba melihat lebih dekat pada anak tersebut dan sepertinya ada kemiripan dengan Luffy. Dia memasukkan tangan ke kantongnya dan memberikan beberapa uang untuk anak tersebut. “Siapa namamu, bocah?” ia mencoba bertanya kepada si bocah tersebut, tapi ia menjawab dengan nama lain. “Sanji,” balasnya. “Dimana kau tinggal?” si anak peminta-minta itu menunjuk ke arah jembatan. “Disana, dekat sungai,” balasnya lagi “Dengan siapa kamu tinggal?” “Dengan Ibuku” “Siapa namanya?” Anak itu menyebut nama ibunya, tapi itu bukan nama salah satu pembantu mereka yang membawa lari anaknya. Anak itu pergi dan pria itu membiarkannya, pria itu mengawasi anak tersebut. Ketika anak tersebut telah pergi sejauh lima belas meter, pria itu mulai bersiul seperti yang biasa ia lakukan pada masa lalu ketika ia memanggil anaknya. Anak itu berbalik dan perlahanlahan datang kembali. Di sana ada keanehan dari kejauhan yang dilihat matanya, itu seperti yang dia pikirkan tentang sesuatu yang mana ia tidak ingat dengan jelas. “Apa kau memanggilku?” dia bertanya dengan keragu-raguan. “Aku hanya bersiul dengan nada yang biasa Luffy suka.” Anak itu diam untuk beberapa saat. Dia terlihat sedang mecoba keras untuk mengingat-ngingat sesuatu. Kemudian dengan suara yang terbata-bata, berbicara kepada dirinya sendiri, dia berkata : Aku pernah mendengar nama itu sebelumnya”. “Apa kau yakin?” “Aku pikir begitu”. “Dimana kau pernah mendengar nama itu sebelumnya?” Anak itu terlihat bingung. Dia belum bisa menjawabnya. “Berbaliklah ke belakang, bocah, aku ingin melihat punggungmu. Anak itu mematuhinya secara otomatis. Dengan tangan yang gemetar, pria itu mengangkat baju yang kotor itu dan tepat, di bawah bahu kanannya ada tahi lalat. Dengan tangis bahagia pria itu membawa si bocah peminta-minta itu dengan tangannya, dengan menangis tersedu-sedu: “Kamu adalah anakku. Aku akhirnya menemukanmu nak” “Bawa aku ke ibumu!” dia menyuruh dengan nada yang berbeda. Anak itu melakukan apa yang disuruh, tepat di bawah jembatan, pria itu melihat si pembantu tua. Wanita

Tahun ke 4

19

itu mengenali pria tersebut dan ia terlihat ketakutan. Seperti hewan liar ia melompat ke wanita itu, ia mencekik lehernya dan dengan suara yang bergetar dengan kemarahan dia berteriak: “Beritahu aku kebenarannya, atau demi Tuhan, aku pasti membunuhmu!” wanita itu mengerti apa yang pria itu katakan. Dia merasa pria itu akan membunuhnya jika ia mencoba berbohong kepadanya. “Aku akan memberitahumu semuanya, tapi jangan bunuh aku”. Dia memohon. Kemudian dia memberitahu pria tersebut bahwa bocah itu benar-benar anak dari pria tersebut dan dia menculiknya. Dia memberi tahu semuanya kepada pria itu dari awal hingga akhir. Dia sebenarnya ingin menjual Luffy kepada pasangan kaya yang belum memiliki anak, tapi dia terlambat. Pasangan itu telah mengadopsi anak lain. Jadi, dia tetap bersama Luffy dan mengawasinya sebisa yang dia mampu. Tanpa kata pria itu meletakkan bocah pengemis tersebut di atas motornya dan membawanya ke rumah. Akhirnya ia menemukan anak kesayangannya. Dengan gembiranya ia mengatakan bahwa ialah pria paling bahagia di dunia. *Penulis adalah mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2013 dan Staf Syi'ar dan Dakwah LDK UPIM Untad Periode 1437 H / 2016 Masehi.


Universitas Ta d u l a ko

& N A H I T PELA T N E M T U I R C E R N E OP


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.