Terlempar di Tikungan

Page 1

>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN

Pemimpin Redaksi Hary B Kori’un Wakil Pemimpin Redaksi Menrizal Nurdin, Furqon LW Redaksi Hary B Kori’un, Menrizal Nurdin, Furqon LW, Kunni Masrohanti, Gema Setara, Adrian Eko Layout Wan Sarudin Online Yendrizal Iklan/Pemasaran (62-761) 64633 Presiden Komisaris Rida K Liamsi Presiden Direktur: Makmur Kasim General Manager Zulmansyah Sekedang Wakil General Manager Asnida Syukur General Manager Online Raja Isyam Azwar Alamat Redaksi Graha Pena Riau Lantai 3, Jalan HR Subrantas KM 10,5 Pekanbaru, Telp (62-761) 64633, Fax (62-761) 64640, e-mail: majalah_riaupos@yahoo.com

GRAFIS: ADRIE/RIAU POS

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN

LIPUTAN UTAMA

TERLEMPAR di Tikungan LAPORAN: HELFIZON ASSYAFEI (PEKANBARU)

SEJUMLAH KANDIDAT BAKAL CALON (BALON) KEPALA DAERAH YANG SEMPAT MELAKUKAN SOSIALISASI MENJELANG PILKADA KOTA PEKANBARU DI MENIT-MENIT TERAKHIR HILANG DARI PERCATURAN POLITIK. SAAT PENDAFTARAN BALON DIBUKA OLEH KPU SEJAK RABU 21 SEPTEMBER 2016 NAMA MEREKA TAK MASUK KE KPU. SEPERTI DALAM BALAPAN, TERSALIP DI TIKUNGAN DAN TERLEMPAR. Suasana psikotes balon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru 2017. FOTO: RIAU POS

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN

HALAMAN 2 PAGI menjelang siang yang cerah di sebuah ball room hotel di Jakarta. Dering telepon genggam pria berbaju putih terdengar nyaring. Di layar tertera nama petinggi partai. Segera diangkatnya. Pria itu hanya menjawab pendek-pendek.“Ya… baiklah… tak apa Ketua,” ujarnya. Wajahnya datar saja menerima telepon itu. Orang dekatnya terlihat berdebar menanti apa hasil pembicaraan tadi. “Saya kaget setelah tahu ternyata Bang Juf (Jufri Zubir, red) batal diusung partai untuk PIlwako Pekanbaru,” ujar NV anggota tim Kawan Kita relawannya Jufri Zubir. Menurutnya tidak tergurat rasa

kecewa meski telepon itu telah menghabisi harapannya untuk maju di Pilwako Pekanbaru tahun ini. “Saya sudah tahu sebelumnya,” ujar Jufri Zubir semberi. “Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua yang mendukung saya karena batal maju pada kesempatan ini,” ujarnya. Menurutnya tim relawan Kawan Kita sudah terbentuk di 12 kecamatan di Kota Pekanbaru dengan kekuatan tidak kurang dari 30 ribu pendukung. Meski demikian Jufri mengatakan bahwa dukungan itu akan dialihkannya untuk kandidat yang benar-benar berniat membangun dan memajukan Pekanbaru.

“Siapapun kita dukung asal tidak mengejar kepentingan pribadi dan golongan,” ujarnya. Menurut Jufri sebelum telepon yang merupakan last minute penentuan balon yang diusung partai ia terima, Korwil Sumatera telah memanggilnya dan menyampaikan sejumlah pertimbangan soal kemungkinan dukungan partai bisa berubah. “Saya sudah menangkap isyarat itu artinya bukan saya,” ujarnya lagi. Lalu mengapa ia tidak kecewa? Jufri mengatakan bahwa jabatan itu adalah amanah. Rebutan jabatan, lanjutnya, sama dengan tidak amanah. Bahkan lepas dari PG ada partai lain yang men-

Suasana psikotes balon Bupati dan Wakil Bupati Kampar 2017. FOTO: RIAU POS

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN gajaknya meneruskan cita-citanya itu namun ditolaknya. “Saya bukan ambisi-ambisian tetapi keinginan jadi pemimpin yang menjalankan amanah untuk orang banyak. Bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan,” ujarnya lagi Menurutnya, sebagai kader murni partai ia telah kenyang asam-garam dunia politik. “Bisa berubah sewaktu-waktu dan tentunya ada kekuatan-kekuatan besar yang tak terlihat memainkan perannya,” ujar Jufri tersenyum. Menurutnya, permainan politik tingkat tinggi memang sarat dengan kepentingan bukan semata bagaimana amanah dapat dijalankan dengan

HALAMAN 3 baik. “Kita ingin pemimpin yang bisa mengatasi masalah riil kita hari ini seperti kemiskinan, pengangguran, putus sekolah. Pemimpin yang apa adanya. Bukan polesan atau pencitraan saja,” ujarnya. Jufri mengatakan, contoh gampangnya saja APBD. “Itukan ada belanja pembangunan dan belanja rutin. Kan selalu lebih besar belanja rutin dari pembangunan. Artinya yang jadi fokus kepala daerah bukannya kesejahteraan rakyat melainkan kesejahteraan sendiri dan kelompok dong,” ujarnya lagi. Apalagi selama ini, lanjutnya, soal APBD ini tidak pernah dibahas terbuka dengan publik karena banyak ke-

pentingan yang bermain di sana. “Maka itulah menurut saya perlu pemimpin yang apa adanya. Bukan berpura-pura saja,” ujarnya lagi. Jufri menceritakan dari awal saat penentuan siapa yang akan maju telah dilakukan pertemuan partai secara intensif. Berdasarkan hasil rating mulanya di tingkat DPD PG muncul dua nama yakni dirinya dan Erizal Muluk. Bergulirnya waktu memunculkan juga nama Ide (Destrayani Bibra) yang akan maju dari PG. Belakangan, kata Jufri, dia dipanggil ke Jakarta agar mempersiapkan pendamping atau wakil. “Ini membuat saya yakin bahwa partai akan mendukung saya,” ujarnya.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 4 Namun, lanjutnya, seiring waktu bergulir, lobi-lobi tingkat tinggi terus terjadi baik di daerah dan di pusat. “Itu yang saya sebut kekuatan tak terlihat tadi,” ujarnya. Semua orang yang berkepentingan agar kepala daerah dari kelompok mereka masing-masing tidak tinggal diam. Bergerak ke Jakarta. Bahkan mantan orang PG pun berlomba ke Jakarta melakukan lobi tingkat tinggi. Intinya, agar jago mereka yang diusung partai. “Siapapun yang jadi wali kota tentu punya peran nanti dalam pemilihan yang lebih besar seperti Pilgub,” ujarnya lagi. Oleh karena demikian strategisnya posisi ini, semua orang di detik-detik terakhir mencoba meyakinkan pusat bahwa jago merekalah yang terbaik. “Hasilnya kan jelas, saya tergusur,” ujarnya lagi-lagi tersenyum. Meski demikian, lanjutnya, ia tidak kecewa karena berbuat untuk Pekanbaru tidak mesti harus jadi wali kota. Pengusaha yang bisnisnya banyak di Malaysia ini mengatakan bahwa ia kembali ke Pekanbaru karena ingin membuka lapangan kerja, membantu memajukan kota ini. “Jadi wali kota adalah jalan yang lebih mudah mewujudkan itu. Namun bila tidak jadi juga bisa dengan jalan lain berbuat untuk kota ini,” ujarnya. Saat ditanya lebih detil soal siapa saja kekuatan tak terlihat yang bermain lobi di tingkat tinggi Jufri Zubir mengatakan hal itu tidak perlu disebutnya. “Sebenarnya ini sudah rahasia umum. Kalian pers lebih tahu itu,” ujarnya lagi. Menurutnya pola-pola politik dinasti yang dimainkan di Jakarta juga sudah menular ke daerah termasuk Pekanbaru. “Orang-orang yang telah merasakan manisnya kekuasan pasti come back lagi dalam bentuk yang lain,” ujarnya. Oleh karena itu, lanjutnya, ia bertekad mengawal jalannya Pilkada ini agar nantinya menghasilkan pemimpin yang benar-benar ingin berbuat untuk rakyat. Bagaimana caranya? “Kami akan mengadakan semacam dialog lintas etnis, suku dan budaya bekerja sama dengan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Riau, red) agar rakyat Pekanbaru memilih

>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN pemimpin yang berbuat untuk rakyat. Jangan nanti yang jadi pemimpin malah dikendalikan oleh kekuatan tak terlihat yang saya sebutkan tadi,” ujarnya lagi. Menurutnya, persaingan elite politik tingkat kota dan provinsi termasuk kabupaten di Riau cukup tinggi eskalasinya. “Saya dapat pengalaman berharga-lah dari gagalnya saya maju kali ini,” ujarnya lagi. Menurutnya meski gagal jadi balon ia tahu bagi Balon yang lulus jadi calon jalan ke depan juga tidak mudah. Baik mencari pengaruh maupun dana yang harus dipersiapkan.

MENGUNDURKAN DIRI

Sementara itu bakal calon Walikota Pekanbaru lainnya, Zulfan Hafiz, yang sempat muncul ke publik beberapa waktu lalu tidak terlihat sampai hari terakhir pendaftaran ke KPU. Ternyata Zulfan menyatakan mundur dari pencalonan pada Pilkada tahun 2017 sejak awal pendaftaran dibuka. Pasalnya ketiadaan perahu partai yang bisa ia gunakan untuk mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah. Partai pengusungnya pada DPRD Kota Pekanbaru, Nasdem, memberikan dukungan kepada pasangan Ramli Walid dan Irvan Herman. Selain itu pindahnya pasangan suksesinya dengan bakal calon lain membuat politisi muda ini kecewa. Kabar yang beredar dari media sosial pribadi milik Zulfan Hafiz, pasangan yang ia anggap melanggar komitmen itu adalah Ayat Cahyadi. Petahana yang kini hendak mengulang kepemimpinannya bersama pasangan petahananya, Firdaus.Dari medsos miliknya terungkap kekecewaan atas ditinggalkan begitu saja oleh calon pasangannya itu karena merasa dari awal sudah komit.Ia juga mengucapkan permohonan maaf dan terima kasih atas dukungan yang ia dapatkan selama ini dan kekecewaan masyarakat kepadanya. “Mohon maaf kepada seluruh kerabat yang telah mendukung selama ini agar saya ikut di Pilkada Pekanbaru 2017. Terima kasih untuk seluruh kerabat yang telah bekerja keras selama ini

turun ke masyarakat demi perbaikan dan kebaikan Kota Bertuah Pekanbaru yang kita cintai,” ujarnya. Di sisi lain Ketua PKS Kota Pekanbaru H Sofyan Siroj Lc MM mengatakan bahwa kalkulasi politik dilakukan berdasarkan realitas politik yang ada. “Jika Ayat Cahyadi misalnya tak jadi berpasangan dengan si A atau si B lalu memilih berpasangan dengan si C itu bukan keputusan pribadi beliau. Itu ada kalkulasi politik kolektif. Jadi tidak tepat kalau ada yang menyalahkan beliau (Ayat, red) atas koalisi yang gagal terjadi,” ujarnya lagi. Menurutnya realitas politiknya jelas tak memungkinkan kedua pasangan (Ayat-Zulfan) untuk diusung baik oleh PKS maupun Nasdem karena jika digabung pun tidak cukupnya jumlah kursi untuk mendaftarkan paslon itu ke KPU. “Jadi alasan kecewa itu kurang tepat karena berarti tidak melihat realitas politik yang ada,” ujarnya lagi. Sementara itu Sekretaris DPW Partai NasDem, Fuady Noor SE ketika dikonfirmasi soal mengapa mereka tidak mengusung kader sendiri mengatakan realitas politiknya memang tidak bisa. “Karena untuk mengusung calon dari kader sendiri tentu harus memenuhi dukungan Parpol yang cukup, partai Nasdem di Kota Pekanbaru hanya memiliki 3 kursi sementara untuk mendukung calon walikota, harus memiliki minimal 9kursi (20 persen dari 45kursi),” ujarnya. Akhirnya, lanjut Fuady, partai memutuskan mengusung Ramli WalidIrvan Herman sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru karena berdasarkan hasil survei internal, paslon ini menduduki peringkat tertinggi. Untuk itu, lanjutnya, berdasarkan SK DPP Partai NasDem yang telah diberikan kepada pasangan calon Ramli Walid dan Irvan Herman inilah yang harus didukung dan dimenangkan oleh struktur Partai NasDem yang ada dan kader-kader partai NasDem di Kota Pekanbaru. Hingga kini peserta yang telah mendaftar ke KPU Pekanbaru untuk Pilkada Kota Pekanbaru 2017 ada 5 pasang calon. Tiga pasangan menggunakan perahu partai politik sedang dua

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN sisanya menggunakan jalur perseorangan atau independen.

KISRUH INTERNAL DI KAMPAR

Sementara itu pendaftaran calon kepala daerah untuk Kampar juga telah berjalan. Sejauh ini tidak muncul masalah eksternal yang serius. Namun konflik internal partai sempat mencuat ke publik. Kader DPD I Riau Partai Golkar, Azwar Cesputra, melakukan pengaduan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau atas dugaan pencemaran nama baik yang ia terima dari seseorang lewat akun media sosial. Azwar dituding menerima uang sebesar Rp500 juta dengan menjual dukungan Partai Golkar pada salah satu pasang calon pada Pilkada Kampar 2017 mendatang. “Laporan ini sebagai bentuk pembelaan kami dan klarifikasi atas pemberitaan negatif yang menyebar di media kepada saya,” kata Azwar usai melakukan pengaduan, Kamis, (22/9). Politisi partai berlambang pohon beringin ini membantah secara tegas dirinya menerima uang dari pihak

HALAMAN 5 manapun atas kepentingan Pilkada Kampar. Ia malah balik menantang kepada penyebar fitnah tersebut untuk melaporkan dirinya jika ia mempunyai bukti menerima uang. “Ini merupakan pencemaran nama baik. Ini jelas. Karena tak ada data yang jelas disampaikan. Kalau memang ada ya silahkan dilaporkan,” kata ketua penasehat hukum Azwar, Zulhadi Awallibi mendampingi. Sambil menunjukkan berkas pengaduan ke SPKT, Zulhadi optimis penyebar fitnah tersebut dapat ditangkap karena majunya teknologi kepolisian dalam melakukan penyelidikan. “Walaupun akunnya sudah dihapus, kami optimis pihak kepolisian bisa melacak keberadaan si pelaku. Karena hari ini kita tahu polisi sangat pandai dalam melakukan pelacakan bahkan pada teroris,” jelas Azwar yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu. Selain dirinya, lanjut Azwar, ada beberapa nama lain yang juga dicatut namanya. Yakni anggota DPRD Riau, Masnur, dengan tuduhan menerima Rp500 juta, Fikri Rp100 juta dan Darul Siska Rp500 juta. Sedangkan Azwar dituding menerima Rp500 juta.Keempat

politisi ini dituduh oleh akun Facebook dengan nama Galob Tulop. Kini, keberadaan akun tersebut sudah hilang dan tak dapat diakses lagi. Tanda-tanda kisruh internal itu sudah tampak sebelum pendaftaran Balon. Hal ini terlihat saat 17 dari 21 Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kabupaten Kampar mendatangi Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, Sabtu (10/9). Kedatangan mereka ini untuk menolak pencalonan Aziz Zainal sebagai calon Bupati Kampar dari Partai Golkar pada Pilkada 2017 mendatang. Kedatangannya ini menurut mereka merupakan inisiatif sendiri menanggapi beredarnya pemberitaan yang mengatakan bahwa DPP Partai Golkar akan mengusung kader yang jelas bukan dari partai Golkar tetapi malah dari partai lain. “Kami menolak dengan keras pengusungan kader dari partai lain selain Partai Golkar untuk diusung sebagai Bupati Kampar pada Pilkada 2017 mendatang,” tegas Ketua PK Partai Golkar Salo, Zulfahmi, ditemui wartawan saat memberikan surat penolakan dari

Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dilaksanakan KPU Provinsi Riau. FOTO: RIAU POS

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 6 kader partai lain dan surat dukungan yang ditujukan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (10/9). Zulfahmi menegaskan, penolakan pencalonan dari kader partai lain bukan tanpa alasan, ia menilai bahwa Partai Golkar di Kabupaten Kampar merupakan partai yang sangat besar, hal ini dibuktikan dengan raihan 9 kursi DPRD Kampar pada Pileg 2014 lalu “Saya katakan, Golkar bukanlah partai kemarin sore di Kampar. Gol-

>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN kar memiliki kader banyak dan siap bertarung untuk memenangkan pada Pilkada Kampar. Jadi pengusungan dari kader partai lain tentu sangat mencederai semangat kami yang merupakan ujung tombak partai,” cetusnya. “Kalau DPP mengusung calon dari kader partai lain, apa ada jaminan untuk membesarkan Golkar lagi di Kampar?” cetusnya. Zulfahmi meminta, DPP Partai Golkar untuk melihat secara objektif terhadap calon yang diusungkan, agar

kader yang berada di bawah bekerja sungguh-sungguh dan tidak merasakan ada kejanggalan dan terkesan bekerja untuk orang lain. “Kami memohon ke DPP Partai Golkar untuk tidak mengusung kader dari partai lain demi kebaikan bersama,” ujarnya. Namun ternyata DPP PG tetap jalan terus. Partai Golkar secara resmi telah memberi dukungan resmi kepada Aziz Zainal untuk maju sebagai Paslon Bupati Kampar 2017 mendatang.***

Dari Merasa Dicekal hingga Keinginan Keluarga SELAIN PEKANBARU, PILKADA SERENTAK RIAU JUGA BAKAL DILANGSUNG DI KABUPATEN KAMPAR. JAUH-JAUH HARI SEJUMLAH BAKAL CALON SUDAH MENYATAKAN MINATNYA UNTUK MEMIMPIN KAMPAR. BALIHO DAN POSTER PUN SUDAH DIPASANG DI SERATA SUDUT DAN CERUK KAMPUNG DI DAERAH ITU, NAMUN HINGGA PENDAFTARAN PASANGAN CALON ADA SEJUMLAH PASANGAN YANG AKHIRNYA TIDAK MENDAPATKAN DUKUNGAN POLITIK DARI PARTAI POLITIK YANG MENJADI SYARAT WAJIB JIKA HENDAK MAJU MENJADI BUPATI/WAKIL BUPATI.

IBRAHMIN ALI, SH

WAKIL Bupati Kampar Ibrahmin Ali SH termasuk salah satu balon bupati yang gagal memasuki tahapan pilkada, disebabkan tidak mendapatkan dukungan partai politik untuk mengantarkannya dalam pilkada tersebut. Saat dikonfirmasi Sabtu (1/10) Ibrahim Ali sempat menolak diwawancarai soal itu. Menurutnya semua sudah terjjadi dan tidak perlu dibahas. “Kampar ini sudah sakit dan banyak dilakukan pengrusakan, maka kondisi ini sudah sewajarnya terjadi,” ujarnya. Ditambahkannya lagi, pengrusakan ini juga menjangkau semua lini termasuk politik. Ibrahim menyatakan, dirinya ingin maju sebagai bupati untuk membangun Kampar yang lebih baik,

lepas dari pengkhianatan. Namun tampaknya semua sistem sudah dipegang orang-orang tertentu, sehingga orang seperti dirinya tidak akan mendapatkan dukungan. ‘’Kita lihat sajalah siapa yang maju saat ini,” ujarnya. Walaupun mengelak beberapa kali, namun Ibrahim tidak membantah bahwa ada konspirasi yang sudah dilakukan pihak-pihak tertentu untuk mencekal dirinya maju. “Semua orang yang paham pasti mengerti itu, jadi tidaklah perlu saya perpanjang ,” ujarnya. Balon lainnya, Ilyas Husti, Direktur Pascasarjana UIN ini menyatakan dirinya mundur dari pilkada Kampar disebabkan keputusan yang diambilnya

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 7

>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN bersama keluarga. “Alasannya adalah bukan tidak mendapatkan sampan, namun lebih kepada keputusan saya dan keluarga,” ujarnya. Dijelaskannya, berdasarkan peraturan KPU dan salah satu syarat mengikuti pilkada adalah harus mundur dari PNS. Berdasarkan aturan ini maka dirinya bermusyawarah dengan keluarga dan atas pertimbangan untuk keluarga dan masyarakat akhirnya Ilyas Husti memilih mundur. “Namun saya akan tetap berbuat maksimal bagi masyarakat Kampar,” ujarnya. Untuk itu Ilyas Husti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerja keras selama ini untuk pencalonannya.

TETAP LOYAL PADA PARTAI

Salah satu figur yang sempat muncul di awal proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kampar adalah tokoh muda Elpiyulis Muchtar SH yang maju sebagai bakal calon (balon) Wakil Bu-

pati dari Partai Golkar. Elpiyulis merupakan putra daerah Kampar yang kini menjabat sebagai fungsionaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Pusat. “Saya mengucapkan selamat kepada para putra terbaik Kampar yang masuk sebagai calon yang ikut pada Pilkada 2017, baik melalui jalur perseorangan maupun jalur yang diusung oleh partai. Semoga mereka betul-betul punya niat untuk Kampar yang lebih maju, sejahtera, dan mereka memahami bahwa masyarakat menaruh harapan kepada mereka,’’ ungkap Elpiyulis. Elpiyulis yang mengantongi rekomendasi dari AMPG Pusat untuk maju Pilkada Kampar menyatakan tidak kecewa atas keputusan DPP Partai Golkar sejak awal ia memang sudah siap untuk menerima segala keputusan Partai Golkar. “Perlu diketahui bahwa saya mengikuti seluruh prosedur yang ditetapkan oleh Partai Golkar dan semuanya sudah saya lalui. Saya hanya mendaftar di Partai Golkar. Ketika partai tidak memilih saya, saya harus legowo, saya tetap loyal kepada Partai

Golkar,’’ paparnya. Disebutkannya, proses politik yang telah ia jalani di Partai Golkar dalam tahapan Pilkada Kampar ini telah mendewasakan dirinya dalam berpolitik. “Segala bentuk proses dimulai dari awal penentuan bakal calon menjadi calon sudah saya lalui. Saya taat pada aturan dan keputusan partai. Persoalan saya tidak mendapatkan rekom partai, merupakan proses politik yang telah mendewasakan saya,’’ ucapnya. Elpiyulis menyatakan bahwa dia sudah ada mekanisme partai dan selaku kader, namanya telah sampai ke DPP dan menjadi satu di antara sekian banyak yang ingin mendapatkan sampan partai Golkar. “Selaku kader dan fungsionaris AMPG Pusat, saya sudah direkomendasikan kepada tim Desk Pilkada. Tugas saya telah selesai untuk mengikuti tahap pilkada. Saya telah mendapatkan rekomendasi dari institusi, namun kemudian tentu banyak pertimbangan sehingga partai menentukan lain,’’ ujarnya.(rina dh/molly w)

Kantor KPU Kampar.

SUARAKAMPAR.COM

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 8

>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN

Tak Ada lagi Putaran Kedua Dalam waktu dekat, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pesta demokrasi rakyat kedua daerah ini berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya. Perbedaan utama terletak pada setiap calon yang meraih suara terbanyak akan ditetapkan sebagai pemenang, artinya tidak ada lagi pemilihan putaran kedua. Berikut petikan wawancara bersama Komisioner KPU Riau, Ilham M Yasir. Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar akan melaksanakan pilkada. Apakah pilkada di kedua daerah ini sudah menerapkan sistem suara terbanyak sebagai pemenang langsung? Sudah. Sejak pelaksanaan pilkada gelombang pertama, pada 9 Desember 2015 lalu dan pada pilkada gelombang kedua tanggal 15 Februari 2017 mendatang, kita sudah menerapkan sistem pemenang pilkada adalah pasangan calon yang memperoleh perolehan hasil suara terbanyak. Hal ini menyusul UU No. 32/2004 tentang Pemda sekaligus mengatur pelaksanaan pilkada sudah diganti dengan UU No. 1/2015 tentang Pilkada, dimana sejak di perubahan pertamanya melalui UU No. 8/2015, pilkada sudah menerapkan pemenangnya menggunakan sistem suara terbanyak. Saya kira uji materi terhadap UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pilpres pada Juli 2014 cukup mengilhami UU Pilkada yang baru mengikuti sistem hasil pemenangnya seperti Pilpres. Yaitu peraih perolehan suara terbanyak. Sederhana, efesien, efektif dan menghemat keuangan negara. Dulu, di UU No. 32/2004, pemenang pilkada-nya, jika pesertanya terdiri dari dua pasangan calon maka harus meraih perolehan 50 persen + 1 atau kalau lebih dari 2 pasangan calon yang jadi peserta, maka harus memperoleh suara 30 persen + 1. Sekarang di Pasal 107 ayat (1) UU No. 8/2015 perubahan pertama atas UU No. 1/2015 menyatakan, pasangan calon gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati dan walikota, wakil walikota yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai pemenang pemilihan. Dengan sistem ini, maka tak ada lagi putaran kedua. Kecuali untuk daerah yang melaksanakan pilkada dengan calon tunggal. Untuk Kampar dan Pekanbaru sudah pasti pasangan calon yang terpilih adalah yang memperoleh suara terbanyak. Artinya, jika pemenang pilkada langsung ditetapkan suara terbanyak tidak ada lagi gugatan dari calon yang kalah?

ILHAM MUHAMMAD YASIR

Tetap masih ada. Ini merupakan hak setiap calon peserta untuk mendapatkan jaminan kepastian hukum. Bahkan merupakan salah satu dari 15 prinsip yang dijadikan standar internasional oleh International Foundantion for Election Systems (IFES), satu lembaga internasional yang konsen terhadap proses pelaksanaan demokrasi melalui penilaian variable pemilihan umum untuk dapat mengukur demokratis tidaknya suatu pemilihan umum di suatu negara. Yaitu jaminan kepastian hukum bagi peserta pemilihan untuk mendapatkan hak-haknya melalui proses di peradilan, yaitu di Mahkamah Konstitusi untuk sengketa hasil --disebut sebagai sengketa hasil, karena yang memang dapat dibawa ke MK adalah terkait hasil pemilihannya, bukan pada prosesnya. Untuk menguji adanya kesalahan proses dan prosedur berada di lembaga peradilan lain.Yaitu untuk di Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk sengketa terhadap proses pencalonan yaitu pada tahapan penetapan pasangan calon. Di Pengadilan Negeri atau peradilan umum untuk tindak pidana pemilihan. Di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) atau Panitia Pengawasan Pemilihan Umum (Panwas) untuk pelangaran administrasi prosedur yang dilakukan oleh penyelenggara (KPU dengan jajarannya). Dan, di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) untuk pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh penyelenggara (KPU/Bawaslu) Menengok dari proses sengketa hasil pilkada tahun 2015, cukup banyak para calon yang menyengketakan ke MK.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN

Kantor KPU Riau di Jalan Gajah Mada. INTERNET

Apa yang harus dibenahi dalam pelaksanaan pilkada kedua daerah ini? Perubahan regulasi, mulai dari UU Pilkada yang bebeberapa kali revisi tentunya berdampak pada kesiapan KPU, terutama KPU yang melaksanakan pilkada di daerah. Bayangkan, UU Pilkada yang baru disahkan di awal tahun 2015 melalui UU No. 1/2015 yaitu penetapan atas Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014, baru berumur kurang lebih sekitar tiga bulan dan bahkan UU ini belum sama sekali pernah dijadikan dasar hukum bagi pelaksanaan pilkada. Untuk Kampar dan Pekanbaru, kemajuan yang nampak pada tahun ini pada sistem tahapan pencalonan. Di mana kita menggunakan aplikasi yang disambungkan ke server induk di KPU RI secara online. Sehingga tidak perbedaan antara Pekanbaru dan Kampar, atau dengan kabupaten lain di Indonesia. Begitu dimasukkan ke aplikasi, maka baik syarat calon maupun syarat pencalonan harus memenuhi ketentuan dalam peraturan KPU. Intinya, SOP nya kita seragam. Bahkan, Kampar dan Pekanbaru saat pendaftaran bisa mendeteksi SK kepenggurusan DPC yang sah atau diakui oleh DPP-nya dari setiap partai yang mengusung calonnya di pencalonan dapat kita ketahui. Apakah dengan sistem suara terbanyak ini akan semakin memudahkan pekerjaan penyelenggaraan pilkada? Bukan memudahkan, tapi maksudnya menyederhanakan tahapan. Karena di putaran kedua memang banyak yang kurang efektif, dimana dari segi efisiensi waktu dan anggaran tak sebanding dengan hasil yang diraih. Saya contohkan, sepanjang pilkada di periode pertama antara 2005-2008, hasilnya 99 persen hasilnya tak berubah antara putaran pertama dengan putaran kedua. Selain itu, dengan kita menganut sistem pemilihan

langsung yang notabene diukur dengan perolehan suara terbanyak, kelihatanya kok kita tidak konsisten ya dengan hasil yang diperoleh. Sudah jelas meraih suara terbanyak, masih ada pembatasan yang jumlahnya rasanya kurang masuk akal.

Apa saran-saran dan harapan KPU Riau terkait pelaksanaan pilkada kedua daerah ini? Kepada kawan-kawan di KPU Kota Pekanbaru dan KPU Kabupaten Kampar, pertama, jaga betul integritas dan independensi sebagai penyelenggara. KPU di Pileg 2014, Pilpres 2014 dan pilkada 2015 kemarin kan diakui berhasil oleh masyarakat karena disebabkan mampu menjaga integritas dan inpendensinya. Jangankan berpihak, prilaku tak baik sedikit saja konsekuensinya kita berhentikan melalui sidang kode etik. Ini bukan main-main, kami tegas dan serius. Buktinya, sudah dua anggota KPU kabupaten/kota yang kami ajukan ke dewan etik. Ada satu di Dumai, dan satu lagi di Rokan Hulu. Yang di Dumai sudah diberhentikan tahun 2015 lalu. Sedangkan untuk Rokan Hulu tinggal menunggu putusan DKPP saja, tapi kita sudah diberhentikan sementara. Kedua, terapkan prinsip keterbukaan dan transparansi. Buka seluas mungkin pintu informasi tahapan penyelenggaraan pilkada kepada seluruh masyarakat. Caranya, banyak dapat dilakukan bisa melalui rekan-rekan wartawan, laman web KPU, media sosial. Intinya, KPU harus memberikan informasi seluas mungkin. Tak ada alasan untuk mengatakan ini, itu tak boleh dipublikasi. Kecuali yang dikecualikan oleh undangundang keterbukaan informasi tak boleh diberikan kepada publik. Sepanjang itu dibolehkan harus dibuka seluas mungkin. Termasuk anggaran. Ketiga, berikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada para peserta dan masyarakat pemilih. (gema setara)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 10

>> TERLEMPAR DI TIKUNGAN

KPU Pekanbaru Sudah Siap

sedang jemput bola sebelum penetapan DPS nantinya. 2017 mendatang, tiba masanya Pekanbaru meSetelah dari DPS baru nanti kita minta masyarakat milih pemimpin. Tahapan demi tahapan untuk untuk mengecek data mereka di DPS sebelum penentuan siapa yang akan memimpin sudah ditetapkan sebagai DPT pada tanggal 15 Febdimulai jauh hari. Komisi Pemilihan Umum ruari mendatang,’’ terang Amiruddin Sijaya. (KPU) Kota Pekanbaru telah menjalankan Sementara itu, tahapan penetapan dari rangkaian demi rangkaian sebelum hari bakal calon menjadi calon, Amiruddin H. Mulai dari pendaftaran bakal pasangan menyebutkan menjadi bagian dari proses calon (bapaslon) yang dilakukan tanggal saat ini. Jika melihat jadwal tahapan, ha21 September lalu hingga tahapan penenrusnya per 1 Oktober ini pasangan calon tuan memenuhi syarat atau tidak.Kini, KPU perseorangan harus memasukkan perbaikan sudah masuk ke tahap itu. Tahap di mana syarat dukungan dan untuk calon dari partai lima bapaslon yang sudah mendaftar, diminta ditetapkan pada 4 Oktober. melengkapi syarat syarat. Setelah itu, pada 11 Oktober akan diberikan Persiapan KPU untuk menuntaskan tugas dan hasil penelitian guna menindak lanjuti perbaikan mensukseskan pemilukada ini sudah sangat Ketua KPU oleh bakal calon tersebut. Tehapan akhir pada 24 mantap. Hal tersebut diutarakan oleh Ketua KPU Kota Pekanbaru, Oktober akan ditetapkan pasangan calon. Kota Pekanbaru, Amiruddin Sijaya. “Segala sesPihak KPU berharap, semua proses atau uatu telah dipersiapkan. Berbagai jadwal sudah Amiruddin Sijaya tahapan bisa bergulir dengan lancar. Semua juga ditentukan. Tinggal pelaksanaannya,” pungkasnya. harus bisa berjalan dengan transparan. Sehingga Lalu, bagaimana dengan Daftar Pemilih Tetap masyarakat pun bisa mengetahui bagaimana mengalirnya (DPT)? Sudahkan KPU menyiapkannya? Dijelaskan Amir, proses tersebut. Mereka juga berharap, kepada siapapun KPU Pekanbaru dalam tahap verifikasi faktual Daftar bapaslon yang nantinya terpilih menjadi calon dan akhirnya Pemilih yang mempedomani pada DPT Pilpres beberapa menjadi walikota dan wakil walikota bisa mengantarkan waktu lalu ke PPID. Pekanbaru menjadi lebih baik. “Target kita tentu mensukDiketahui, DPT pada saat pilpres ditetapkan 627.212 peseskan pilwako ini. milih. Sesuai dengan jadwal, tahapan proses pemutakhiran Bagi bapaslon yang berlaga, diharapkan bisa mengijuti daftar pemilih dilakukan sejak 8 September lalu hingga 7 semua prosedur yang berlaku. Nantinya, jika mereka sudah Oktober mendatang. Saat ini data tersebut sedang di Pejabat terpilih menjadi orang nomor satu Pekanbaru, mereka bisa Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) setiap keluramenjadi sosok pemimpin yang berpihak pada masyarakaat. han. ‘’Masih dalam proses verifikasi.Sesuai dengan jadwal (siti azura) juga masih lama hingga 7 Oktober mendatang. Saat ini, tim

KPU Kampar Berdayakan PPK dan PPS KABUPATEN Kampar akan menggelar Pilkada dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini agenda di KPU Kampar cukup padat, setiap hari agenda kegiatan terus berjalan sehingga diharapkan kelak pelaksanaan pilkada berjalan dengan baik. Padatnya agenda tahapan Pilkada Kampar dengan personil yang bertugas di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak sebanding. Untuk menutupi kekurangan personil, KPU memberdayakan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk membantu. Demikian disampaikan oleh Ketua KPU Kampar, Yatarullah SAg SH MH, ketika ditemui di sela kesibukannya di Kantor KPU Kampar Jalan Tuanku Tambusai Bangkinang Kota, Sabtu (1/10). Tampak hadir juga para

Komisioner KPU Kampar lainnya M Hasbi, Dahmizar, Sardalis dan Ahmad Dahlan. “Alhamdulillah hingga saat ini berbagai agenda yang telah dilakukan berjalan sesuai dengan tahapan yang ditetapkan,’’ ujarnya. Namun pihaknya sangat merasakan kekurangan personil, karena jumlah petugas di KPU lebih kurang 40 orang. ‘’Kami membutuhkan sekitar 5-8 orang. Untuk menutupi kekurangan itu, kami memberdayakan PPK dan PPS,’’ucap Yatarullah. Kekurangan personil sangat dirasahkan oleh KPU Kampar ketika tahapan verifikasi syarat calon perseorangan, karena memerlukan ketelitian dan harus memeriksa ribuan berkas dukungan dalam waktu yang terbatas. (molly w)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


DAERAH

Bersama Keroyok Karhutla Semua pihak sudah berupaya agar kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tidak terjadi lagi di Riau. Tapi, tetap saja terjadi. Selain Polri, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun ikut serta.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> DAERAH

HALAMAN 12

SEDIKIT demi sedikit mulai

terkuak. Mengapa setiap kemarau asap di Riau ini terus menjelma. Adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mengejarnya. Lewat Menteri LHK Siti Nurbaya, beberapa penyebab sudah mulai dikuak. Kejadian terbaru pun seolah senada dengan sikap ini, yaitu ketika Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menetapkan dua korporasi tersangka Karhutla, 14 September 2016 lalu. Yakni PT Wahana Sawit Subur Indah (WSSI) di Kabupaten Siak dan PT Sontang Sawit Permai (SSP) di Rokan Hulu (Rohul). Keduanya bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Itu baru dua, dan tidak sebanding dengan jumlah titik api yang bermunculan di Riau sepanjang tahun ini. Namun, LHK sedang meneliti adanya kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait 127 perusahaan perkebunan dan kehutanan di Riau yang tak berizin. “Pasti data yang tempo hari sudah kami dapatkan dari KPK diteliti. Tentu ada list, banyak aspek yang bisa dilihat,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya. Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan akan memetakan kajian itu bersama KLHK. Tentunya akan ada tindaklanjut. Apalagi ada indikasi kerugian negara mencapai Rp34 triliun dan potensi kehilangan pendapatan Rp9 triliun setiap tahun. “Seperti kajian KPK, indikasi kerugian negaranya luar biasa besar. Ini perlu dijadikan pengalaman tidak baik agar hal sama tidak terjadi di daerah lain. Itu akan di-follow up oleh Bu Menteri,” kata Syarif. Pertemuan tertutup antara Menteri Siti Nurbaya kemarin, dihadiri lengkap oleh seluruh pimpinan KPK. Menurut Syarif, mereka melakukan konsultasi terkait pencegahan tindak pidana korupsi di KLHK. Apalagi sejak 2010, lembaga antirasuah telah mengeluarkan banyak rekomendasi. Antara lain masalah perizinan, pengukuhan kawasan hutan, sistem perizinan satu atap, hingga peningkatan PNBP sektor kehutanan. “Bu Menteri berharap kerja sama yang telah terjalin ditingkatkan dalam

MEDIAINDONESIA.COM

upaya pencegahan dan penindakan. Pertemuan kali ini murni untuk pencegahan tindak pidana korupsi di KLHK,” ujar Syarif. Pimpinan KPK juga tidak memungkiri dalam banyak kasus yang ditangani, sektor kehutanan dan sumber daya alam erat kaitannya dengan tipikor. Namun dalam melakukan penindakan, lembaga antirasuah itu tidak mau gegabah sebelum menemukan bukti yang cukup. Makanya dalam pertemuan tersebut, Syarif menyebutkan bahwa pimpinan KPK menekankan pentingnya perbaikan tata kelola di sektor kehutanan. Menteri Siti pun menurutnya berkomitmen dalam melakukan penataan di internalnya. S e m e nt a ra i t u , Me nt e r i Si t i menyebutkan sengaja menemui pimpinan KPK membicarakan kejahatan lingkungan dan kehutanan, termasuk masalah kebakaran hutan dan lahan. Pada kesempatan itu juga dibahas masalah modus metamorfosis perizinan, mulai dari perambahan, perizinan tambang dan kebun, pelepasan kawasan hutan, sampai pengesahan usulan tata ruang. “Yang paling penting bagaimana kesadaran menata perizinan dengan baik, karena banyak terkait bupati, gubernur. Baik izin tambang maupun perkebunan. Mungkin dulu belum banyak ditangani, sekarang sudah mulai tertangani dan kelihatan mana yang

harus diperbaiki,” ujar Siti. Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Saleh, mengatakan masih melakukan pengumpulan data terkait PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL). “Sekarang masih pengumpulan data,” tambahnya. Diberitakan sebelumnya bahwa Polda Riau menetapkan dua korporasi tersangka Karhutla di Riau. “Ada dua yang statusnya sudah kami tingkatkan ke penyidikan yakni PT WSSI dan PT SSP. Untuk WSSI minggu ini telah kami tetapkan sebagai tersangka direktur utamanya berinisial OA,” ujar Direskrimsus Kombes Pol Rifai Sinambela memberikan keterangan kepada media. Dikatakan Rifai, untuk PT SSP sampai saat ini baru korporasinya yang ditetapkan menjadi tersangka. Sedangkan untuk perseoranganya masih didalami. Namun dia menegaskan kedua korporasi ini diduga memiliki unsur kesengajaan membakar lahan untuk penanaman sawit. “Kami sudah cek ke lapangan. Perusahaan ini (PT SSP, red) diduga kuat sengaja melakukan pembakaran. Karena kami temukan kanal kanal yang dapat memisahkan api dengan areal yang tidak dibakar. Mereka juga buat blok-blok dan yang terbakar ini Blok 18-19,” tegas Rivai. PT SSP, kata Rivai, memiliki izin seluas 1.500 hektare. Sementara yang

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> DAERAH terbakar diperkirakan mencapai 40 hektare. Total 40 hektare yang dalam kondisi terbakar tersebut masih berupa lahan kosong ilalang bukan tanaman kelapa sawit. “Ini kosong ya belum ditanami kelapa sawit,” ucapnya. Sementara itu untuk PT WSSI lahan yang terbakar juga masih lahan belum ditanami. Totalnya mencapai 80 hektare. Sehingga jika dijumlahkan total di kedua perusahaan ini yang terbakar mencapai 120 hektare. Kepala Subdit IV Ditkrimsus Polda Riau, AKBP Hariwiyawan Harun yang mendampingi Dirkrimsus menjelaskan, lahan PT WSSI sebenarnya terbakar pada 2015 lalu. Namun, penyidik baru dapat meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan pada tahun ini setelah menemukan sejumlah bukti dan memeriksa saksi-saksi. PT WSSI yang mengantongi izin pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan pada 2005 dengan luas lahan mencapai 5.720 hektare itu dipastikan sengaja membakar lahan di area semak belukar. Pada kesempatan tersebut Rifai juga menegaskan bahwa proses SP3 15 perusahaan terjadi bukan pada periode saat dia memimpin Ditreskrimsus. “Saya tegaskan sekali lagi, SP3 15 perusahaan itu bukan di zaman saya. Jadi tidak ada kaitannya. Sekarang di zaman saya tidak akan pernah ada SP3 lagi terkait karhuta. Ini komitmen saya,” sambung Rifai. Khusus untuk dua korporasi yang sudah ditingkatkan statusnya, Rifai berjanji akan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna menuntaskan kasusnya. Dalam waktu dekat sejumlah saksi ahli juga didatangkan guna memperkuat bukti-bukti yang dimiliki penyidiknya. “Kami akan libatkan KLHK sebagai saksi ahli dan ajak bersama-sama turun ke lokasi kebakaran. Kami selidiki bersama-sama,” sebutnya. Untuk kedua korporasi tersebut, kata Rifai, penyidik menerapkan pasal 98 ayat (1) juncto pasal 99 Ayat (1), juncto pasal 116 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

HALAMAN 13

INFONAWACITA.COM

Hidup. Selain itu, penyidik juga menjerat dengan pasal 109 UURI Nomor 39 tahun 2014 Tentang perkebunan.

KOMISI VII DPR TEMUI WARGA BONAI

Dugaan penyanderaan PPNS Kementerian LHK oleh warga di Kecamatan Bonai Darussalam beberapa waktu lalu turut jadi perhatian DPR RI. 11 anggota Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja sekaligus investigasi terjadinya kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di daerah tersebut. Rombongan yang turun ke Dusun Jurong Desa Bonai Darussalam itu dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha. Dia didampingi Plt Bupati Rohul H Sukiman, Kabid Propam Polda Riau AKBP Pitoyo Agung Yuwono SIK MHum, Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto SIK MH, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rohul Ir H Sri Hardono MM, Kepala Badan Lingkungan Hidup Rohul Drs Hen Irfan MSi. ’’Dalam kunjungan ini Komisi VII DPR RI ingin mendapatkan informasi langsung dari masyarakat tentang fakta yang terjadi di lapangan. Sehingga tidak simpang siur,’’ ujar Plt Bupati Rohul Sukiman saat dihubungi kemarin.

Terkait kunjungan Komisi VII DPR RI ini, Humas PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL) Novalina Sirait yang coba dikonfirmasi, handphone-nya aktif, tapi tidak mengangkat telpon masuk. Selang beberapa menit, Novaliana mengirimkan SMS. ’’Nanti saya telepon, lagi ada kegiatan,’’ ujarnya. Hingga berita ini diturunkan, Novalina tidak memberikan tanggapan atas kunjungan Komisi VII DPR RI yang berdialog dengan masyarakat Kecamatan Bonai Darussalam. Sementara Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII DPR RI di Provinsi Riau Ir H SW Yudha berinisiatif akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) begitu kembali ke Jakarta nantinya. Dengan memanggil perwakilan warga Bonai Darussalam, Rohul dan PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL) guna mengumpulkan keterangan pasca tragedi penyanderaan tujuh PPNS KLHK di wilayah tersebut. Demikian disampaikan Yudha kepada usai jamuan makan malam di kediaman Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, 14 September 2016. Bersama delapan anggota DPR RI dari Komisi VII, rombongan memang Rabu siang langsung meninjau lokasi penyanderaan staf Kementerian LHK RI tersebut. Hadir dalam kunjungan kerja itu di Riau hingga 16 September seperti Aryo PS Djoyohadikusumo, Khaterine A Oen-

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> DAERAH

HALAMAN 14

HEBATRIAU.COM

doen, HM Nasir, Hj Dewi Coryati, Peggi Patricia Pattipi, Dr H Zulkieflimansyah, Mukhtar Tompo yang merupakan perwakilan Fraksi-fraksi di Komisi VII. “Sepulang dari sini (Riau, red) akan dibahas di internal untuk dijadwalkan di tingkat komisi VII, antara PT APSL dan perwakilan warga dalam RDP nantinya,” kata Yudha. Rombongan Komisi VII DPR RI ini saat tiba di Pekanbaru kemarin siang disambut Gubri dan beberapa pejabat Pemprov di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II Pekanbaru. Sekitar pukul 13:00 WIB, menggunakan helikopter BNPB, rombongan langsung bertolak ke Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul melihat kondisi sisa lahan terbakar dan tempat disanderanya tim KLHK RI. Pe r s o a l a n l i n g ku n ga n R i au , memang kerusakannya diakui Yudha menjadi perhatian pemerintah pusat. Karena jika terus dibiarkan akan berdampak merugikan masyarakat Riau dalam jangka panjang. Agenda Komisi VII yang hadir lebih kepada aspek lingkungan hidup. Karena mereka membawahi Ristek, LHK, dan ESDM. “Dia menganggap bukan penyanderaan, menginterogasi dan mem-

pertanyakan kenapa disegel. Setelah ditanyakan, apakah betul terlibat dalam proses pembakaran, mereka sebut tak ada pembakaran yang disengaja,” kata Yudha menjelaskan. Masih terkait temuan di lapangan, katanya berdasarkan pengakuan bersangkutan memang ada penularan dari titik api yang lain. Karenanya Komisi VII juga meminta polisi melakukan investigasi mendalam. Seperti apakah ada unsur kesengajaan atau karena angin atau faktor lain, itu merupakan tugas kepolisian yang akan menginvetigasi. “Gubri nanti sampaikan ke Komisi VII hasilnya. Pesan kami kepada warga di sana bahwa negara mengatur, mengelola, dan itu tugas Kementerian LHK. Jadi masyarakat tak bisa dalam bernegara ini melakukan cara-cara salah menurut hukum,” sambungnya seperti ditulis RPG. Ditambahkannya harus ada kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dalam menjaga lingkungan sehingga semua bisa meminimalisir. Karena apa yang terjadi menyangkut hal di luar kemampuan manusia. Seluruh pihak diharapkannya harus menjaga suasana sekondusif mungkin.

Sementara itu Gubri H Arsyadjuliandi Rachman secara singkat menambahkan dirinya tentu mendukung langkah-langkah dan kebijakan yang akan diambil pusat dalam berbagai hal soal isu lingkungan. Selain itu Pemprov juga dikatakannya sedang melakukan langkah investigatif melalui SKPD terkait dengan koordinasi bersama pihak kepolisian. “Kami mendukung upaya dan langkah dalam mencari titik terang seperti ini. Dan memang seluruh korporasi kami tegaskan selalu agar menjaga lingkungan dan memperhatikan operasionalnya,” kata Gubri.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


NASIONAL

HALAMAN 17

>> DAERAH

HALAMAN 13

Arcandra Kembali? Akhirnya mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar jadi WNI lagi. Kursi menteri pun menanti?

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> NASIONAL

HALAMAN 16

JELAS, ketika Menteri Hukum dan

HAM Yasonna Hamonangan Laoly menyatakan bahwa pemerintah telah meneguhkan Arcandra Tahar sebagai warga negara Indonesia (WNI) per 1 September 2016, sekonyong-konyong, isu Achandra Tahar kembali jadi menteri menguat lagi. Meski tanggapan presiden belum bisa memberi sinyal pasti, namun seperti biasa, Presiden Jokowi memang selalu membuat misteri dari pernyataannya. Namun dari tindakan, sudah bisa terka warga. Presiden Joko Widodo mengatakan, bahwa dirinya sudah mendapat laporan dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, mengenai status kewarganegaraan Arcandra Tahar, yang sudah WNI. “Sudah dilaporkan ke saya oleh Menkumham dalam bentuk surat tertulis, bahwa Pak Archandra sudah diberikan paspornya (WNI),” ujar Jokowi saat berada di Serang, Banten. Selanjutnya, kata mantan gubernur DKI Jakarta ini ia mengaku tak tahu seperti apa proses mantan menteri ESDM itu kembali bisa mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. “Itu aja, jadi saya belum melihat secara detail prosesnya seperti apa,” tegas Jokowi. Apakah langkah Arcandra Tahar mulus dan tidak mendapat tatangan dari parlemen dan rakyat? Yang jelas, meski itu adalah hak prerogative presiden, namun Presiden Jokowi biasanya sangat peka dengan suara public. Buktinya, ketika hanya dalam beberapa hari rebut soal status WNI Arcandra, presiden langsung bersikap. Dengar apa yang dikatakan parleman. Salah satu datang dari PDI Perjuangan. Ternyata Parpol penguasa ini tidak keberatan jika Archandra Thahar ditunjuk kembali menjadi Menteri ESDM setelah status kewarganegaraannya sebagai warga negara Indonesia (WNI) disahkan. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan mengatakan pengembalian atau pemberian status kewarganegaraan menjadi WNI adalah kewenangan Presiden. “Kalau kepentingannya untuk bangsa dan negara silakan saja, tapi

kita harapkan ada kesetaraan di depan hukum,” kata Trimedya Panjaitan, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, 7 September 2016 lalu. Menurut Trimedya, berdasarkan penjelasan Menteri Hukum dan HAM, pada repat kerja dengan Komisi III, Pemerintah Republik Indonesia sudah mengembalikan status kewarganegaraan Archandra Tahar menjadi WNI, pada akhir Agustus lalu. Pengembalian status kewarganegaraan Archandra Tahar sebagai WNI, dinilai Trimedya, mendapat keistimewaan dan berjalan cepat, karena Archandra dibutuhkan oleh Indonesia. “Jika Archandra, dapat memperoleh lagi status WNI secara cepat, hendaknya pihak lainnya yang dapat memberikan perstasi bagi Indonesia mendapat perlakuan yang sama seperti Archandra, misalnya atlet,” katanya. Ketua DPP PDI Perjuangan ini menambahkan, orang lain yang memiliki peran besar dalam mengharumkan bangsa Indonesia dan dibutuhkan oleh bangsa Indonesia hendaknya juga bisa mendapat keistimewaan seperti Archandra. Trimedya menegaskan, karena Archandra dibutuhkan oleh Indonesia, PDI Perjuangan tidak keberatan jika cepat diberikan status WNI dan akan ditunjuk menjadi Menteri ESDM. “Pengangkatan Menteri adalah hak prerogatif Presiden. Kalau Presiden Jokowi ingin Arcandra jadi menteri, baik menteri ESDM atau jabatan lain, itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden. Karena dia secara legal formal sudah sah,” tambahnya. Begitu juga dengan PAN, lewat Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Totok Daryanto mengapresiasi jika Presiden Joko Widodo kembali mengangkat Achandra Tahar sebagai Menteri ESDM. Menurut Totok, mengembalikan Archandra ke posisi menteri ESDM bukan hanya demi kepentingan nasional di bidang energi dan sumber daya alam, tetapi juga sebagai ujian politik. “Selain merupakan hak konstitusional dan hak prerogatif, mengangkat kembali Achandra sebagai menteri juga dipandang dapat menepis rumor bahwa Presiden Jokowi salah pilih

atau serampangan dalam menunjuk pembantu-pembantunya,” kata Totok di Jakarta. Anggota Komisi VII DPR yang membidangi energi dan sumber daya alam itu menambahkan, kemarin memang sempat ada persoalan yang menyangkut kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Jokowi. Sebab, baru kali ini ada menteri yang baru 20 hari menjabat sudah diganti. Lebih lanjut Totok mengatakan, publik sangat berharap posisi menteri ESDM yang sangat strategis tidak dirangkap oleh menteri lain. Harus ada menteri ESDM definitif dan tidak dirangkap oleh Menteri Maritim Luhut Panjaitan yang sudah punya banyak kesibukan. Jika jabatan menteri ESDM dibiarkan terlalu lama dirangkap oleh menteri lain, Totok pun khawatir hal itu akan memunculkan kesan bahwa pemerintah tidak serius mengurus sektor energi. Selain itu, katanya, mengembalikan Archandra ke posisi menteri ESDM juga agar peraih gelar PhD dari Texas A&M University itu segera membuktikan kinerjanya sebagai profesional dan sosok nasionalis. Totok yang juga wakil ketua Badan Legislasi DPR itu pun meyakinkan Presiden Jokowi bahwa mengangkat kembali Achandra sebagai menteri tidak akan menimbulkan persoalan di parlemen. Sebab, saat ini mayoritas fraksi di DPR sudah berada di barisan pendukung Jokowi. “Ini juga sekaligus menjadi sarana uji kesetiaan bagi partai-partai politik yang belakangan bergabung mendukung pemerintah. Jadi banyak aspek positifnya bagi Pak Jokowi,” tegasnya. Demokrat juga demikian. Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan mengaku tidak akan mengintervensi apa pun keputusan Presiden Joko Widodo terhadap Arcandra Tahar. Termasuk bila Jokowi kembali mengangkat Archandra sebagai menteri setelah diberhentikan karena memiliki kewarganegaraan ganda. “Saya sampaikan bahwa itu hak prerogratif presiden, tidak bisa diintervensi. Partai Demokrat juga tak akan intervensi,” kata Syarief Hasan. Hanya saja ia mengingatkan presid-

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 17

>> NASIONAL

Acandra Tahar dan istri en yang akrab Jokowi itu jangan sampai melabrak undang-undang. Apalagi, Arcandra kini sudah kembali berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) per 1 September 2016 melalui keputusan Menteri Hukum dan HAM. “Kita lihat dulu. Kalau terjadi pelanggaran undang-undang, berbahaya bagi presiden, bisa diinterpelasi, di-impeachment. UU tak bisa dilanggar oleh siapa pun, oleh presiden, oleh menteri, keputusan menteri di bawah UU,” pungkas Waketum DPP Partai Demokrat itu.

HARIANTERBIT.CO

Lalu apa tanggapan Archandra? Sayangnya, pria yang sudah menetap 20 tahun di Amerika itu enggan menanggapi. “Pertanyaan di luar itu saya tidak bisa jawab,” ujar Archandra di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, 8 September 2016 lalu. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly Dalam keterangan terbarunya menyatakan bahwa status kewarganegaraan Arcandra sebelum diteguhkan sebagai WNI memang cukup rumit.

Bahkan, berbagai pasal di dalam Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2006 yang mengatur mengenai kewarganegaraan Indonesia tidak dapat diberlakukan dalam kasus kewarganegaraan Arcandra yang sebelumnya diketahui berkewarganegaraan ganda, yakni Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. Karena itu, Yasonna mengatakan bahwa untuk memberikan kejelasan soal masalah tersebut, pemerintah kemudian mengambil langkah inovasi hukum atau diseminasi.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> NASIONAL

HALAMAN 18 Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa berdasarkan hukum materiil, tidak dapat ditampik Arcandra telah kehilangan kewarganegaraan AS maupun Indonesia atas perbuatannya sendiri. Dengan hilangnya dua kewarganegaraannya itu, mantan Menteri ESDM tersebut dapat berstatus stateless atau tidak memiliki kewarganegaraan. Namun, Yasonna menjelaskan bahwa pemerintah tidak dapat membiarkan hal tersebut terjadi kepada salah satu anak bangsa. “Lalu pemerintah mengikuti hukum formil setelah hukum materiil. Di dalam hukum formil itu kemudian diketahui bahwa alasan Arcandra berpaspor AS itu karena urusan bisnis semata dan dia memilih untuk menjadi WNI,” kata Yasonna saat menggelar konferensi pers soal status Arcandra di Gedung Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Kemenkumham, Jakarta Selatan (Jaksel), 14 September 2016. Menteri berusia 63 tahun tersebut menerangkan pula, atas dasar itulah pihaknya akhirnya meneguhkan Arcandra sebagai WNI sekaligus sebagai bagian dari penerapan azas perlindungan maksimum terhadap warga negara. Selain itu, agar Arcandra terhindar dari proses naturalisasi yang menempuh jalur yang panjang untuk menjadi WNI. “Jika saya meneruskan proses kehilangan kewarganegaraan Indonesianya, maka saya berpotensi melanggar pidana karena melanggar Pasal 36 UU Nomor 12 Tahun 2006 karena saya bisa lalai menyebabkan seseorang kehilangan kewarganegaraannya,” ujarnya. Namun, inovasi hukum dari pemerintah menimbulkan perdebatan. Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan bahwa peneguhan status WNI oleh pemerintah kepada Arcandra membuat Arcandra seolah-olah tidak pernah kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Padahal, menurutnya fakta mengatakan sebaliknya. Refly menjelaskan bahwa Arcandra secara sukarela menyatakan sumpah setia kepada AS dan memiliki paspor AS. Hal tersebut membuat pria asal Pa-

dang, Sumatra Barat (Sumbar) tersebut dipastikan kehilangan hak sebagai WNI. Karena itu, dia menjelaskan bahwa yang seharusnya dilakukan pemerintah bukan meneguhkan status WNI Arcandra, melainkan memberikan kembali status WNI kepada Arcandra. “Meneguhkan dan memberikan kembali ini beda-beda tipis, tapi bagi saya dampaknya amat besar ke depannya. Terlebih kalau misal dia mencalonkan diri sebagai presiden,” ujarnya. Rafly juga mengkritik pemerintah karena tidak menerbitkan sertifikat kehilangan kewarganegaraan bagi Arcandra, di saat Arcandra diketahui telah memiliki dua kewarganegaraan. Namun hal tersebut diakui Rafly sebagai situasi yang dilematis bagi pemerintah karena itu menjadikan Arcandra menyandang status stateless berkepanjangan. “Dia sudah stateless kalau dalam perspektif saya,” ujarnya. Rafly menambahkan bahwa terobosan hukum yang dilakukan pemerintah terhadap peneguhan status WNI kepada Arcandra tidak tebang pilih. Dia meminta pemerintah juga memberikan terobosan yang sama kepada setiap WNI yang menghadapi kasus yang sama seperti Arcandra. Sementara itu, Juru Bicara Presiden Johan Budi SP menyatakan, Presiden Joko Widodo belum mengeluarkan keputusan apapun soal nasib Arcandra. ’’Sampai 13 September belum ada keputusan apapun dan belum ada informasi soal itu,’’ ujar Johan. Hingga saat ini, Presiden baru sebatas mendapat laporan soal status kewarganegaraan pria asal Padang, Sumbar, itu. ’’Presiden memang telah menerima laporan tertulis dari Menkum Ham mengenai status kewarganegaraan Arcandra,’’ lanjutnya. Sebagaimana diberitakan, status WNI Arcandra sudah dipastikan klir. Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan ogah berkomentar mengenai peluang Arcandra menjadi menteri lagi. Meskipun, sebelumnya dia sempat

memberikan sinyal bahwa Menteri ESDM definitif segera dilantik. ’’Kamu tanya Presiden,’’ ujarnya singkat usai rapat dengan Badan Anggaran DPR kemarin. Anggota Komisi III Ruhut Sitompul berharap polemik soal Arcandra bisa segera tuntas. Merujuk pada keputusan Menkum HAM Yasonna Laoly yang telah mengukuhkan status WNI yang bersangkutan, menurut dia, pro kontra sepatutnya tidak perlu diperpanjang. Termasuk, soal layak tidaknya diangkat sebagai menteri. ”Sudahlah, untuk soal ini, mari kita semua kembalikan pada Presiden, ini sudah wilayahnya Presiden,” kata Ruhut, saat dihubungi, kemarin. Dia lalu menyinggung, suara-suara miring yang masih muncul terkait Arcandra hingga saat ini. Menurut dia, pihak-pihak yang kontra atas kemungkinan ditariknya kembali Arcandra masuk ke dalam kabinet hanya mereka yang mewakili kelompok-kelompok kepentingan. Di satu sisi, sebut Ruhut, ada representasi pendukung mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang belum sepenuhnya legowo. Di bagian lain, imbuh dia, ada representasi partai-partai yang ingin mengisi posisi Arcandra sebagai Menteri ESDM. Jabatan menteri ESDM hingga saat ini sementara masih dirangkap Menko Maritim Luhut Pandjaitan. ”Karena itu, saya hanya bisa menghimbau mari kita hormati Presiden, tidak perlu ribut-ribut lagi,” ujar politisi Partai Golkar itu. Sebab, lanjut dia, bagaimanapun persoalan kewarganegaraan Arcandra sudah tuntas seiring peneguhan status WNI dari kemenkum HAM. ”Selain itu, bagaimanapun dia (Arcandra, red) itu salah satu aset berharga bangsa Indonesia. Jadi, sekali lagi sudahlah masalah ini sudah selesai, mari kita kembalikan semuanya pada Presiden,” tegas Ruhut, kembali. Apakah Arcandra tahar kembali? Patut kita nanti.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 19

>> NASIONAL

UPAYA MERAIH JUARA UMUM PON

Jalan Pintas Meraih Emas

“Para juara nantinya jadi andalan menghadapi SEA Games dan Asian Games 2018 di Indonesia”.

ITULAH

pesan yang disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Tahun 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 17 September 2016. Presiden meyakini bahwa dengan menggalakkan kompetisi olahraga dan menggalakkan gerakan nasional kompetisi olahraga akan menjadi bangsa yang kuat dan tangguh. “Saya yakin dengan menggalakkan gerakan nasional kompetisi olahraga kita akan menjadi negara yang tangguh diantara bangsa lain di dunia, selamat bertanding dan berkompetisi sehat, Berjayalah di Tanah Legenda Jawa Barat, buatlah daerah kalian bangga, buatlah Indonesia bangsa dengan prestasi kalian,” ucap Presiden dengan menekan tombol sirine sebagai tanda dibuka PON XIX 2016 Jawa Barat. Tidak ada yang salah dengan pesan dan harapan presiden. Namun, prestasi yang diharapkan menggiring masing provinsi mencari jalan agar banyak mengumpulkan medali, yang akhirnya menjadi prestise daerah. Jalan singkat pun diambil, misalnya comot atlet berprestasi nasional dan mengiming-imingi bonus ratusan juta rupiah hanya untuk mendulang medali emas semata. Sebab, untuk mencari bakat yang terpendam, seperti menambang emas yang memerlukan waktu yang lama. Mengharumkan nama daerah tentu misi mulia.

Namun, jika dilakukan dengan segala cara tentu membuat gerah. Tak sabar dengan proses menemukan bibit atlet dan membinanya, banyak pemerintah provinsi memilih potong kompas dengan “membeli jadi” atlet nasional untuk mendulang pundi-pundi emas dari cabor lumbung medali. Fenomena yang populer disebut bon-bonan itu ditemukan pada perjalanan karir beberapa atlet nasional. Di antaranya adalah I Gede Siman Sudartawa, perenang andalan Indonesia di nomor gaya punggung putra yang di PON XIX 2016 membela kontingen DKI Jakarta. Begitu juga dengan yang dialami putra kebanggan Lampung, Eko Yuli Irawan, yang saat ini menjadi bagian dari kontingen PON Jawa Timur setelah sebelumnya membela panji-panji Kalimantan Timur. Dua atlet tenis Aldila Sutjiadi dan Vonny Darlina memilih boyongan ke Jatim, setelah mengundurkan diri dari kontingan DKI Jakarta. Sedangkan mantan atlet tenis meja nasional, Lingling Agustin, pada PON XIX Jabar 2016 ini mewakili Povinsi Papua.

Kepada JPG Lingling Agustin mengungkapkan, Pemprov Papua bersedia meneken kontrak Rp250 juta agar dirinya memperkuat kontingan di PON Jabar. “Kontrak tersebut tidak dengan syarat. Dapat medali atau tidak, saya tetap dibayar Rp250 juta,” ungkapnya. Lain kontrak, lain lagi uang saku dan bonus. Lingling membeberkan tahun ini uang saku untuk satu atlet Rp30 juta per orang. “Kalau berhasil meraih emas, bonusnya Rp1 miliar,” tambahnya. Angka miliaran rupiah kabarnya memang menjadi harga pasaran baru untuk transfer atlet di PON Jabar. Harga yang sama juga terjadi pada transfer Eko Yuli Irawan dari Kaltim ke Jatim dan perpindahan perenang I Gede Siman Sudartawa dari Riau ke DKI Jakarta. Benarkan demikian ? Alamsyah Wijaya, Kabid Angkat besi PB PABBSI mengatakan soal harga itu sangat relatif. Komitmen atlet dengan KONI yang bersangkutan memang menentukan besaran nominal kompensasi yang didapatkan. Informasi yang diterima JPG di lingkungan KONI Jatim, untuk ngebon atlet

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> NASIONAL

HALAMAN 16

SERIAU.COM

Azzahra Permatahani peraih medali emas, bersama Emrizal Pakis dan Syamsurizal. berpretasi nasional harus tersedia dana sekitar Rp500 juta per atlet. Jumlah itu belum termasuk biaya bulanan yang diberikan kepada atlet impor tersebut. Setidaknya sekitar, Rp12-15 juta diperlukan untuk menjalankan program latihan. “Jadi harapannya dengan biaya yang lebih sedikit ketimbang pembinaan atlet lokal, kami menargetkan besar buat atlet tersebut,” kata Dhimam Abror, selaku badan pelaksana puslatda KONI Jatim, menjelaskan kalkulasinya Sedangkan untuk membina atlet lokal, Abror menyebutkan kebutuhan dana sekitar Rp 7-9 juta setiap bulannya. Jumlah tersebut sepenuhnya untuk kebutuhan latihan dan vitamin atlet. Sementara itu, Ketua kontingen DKI Jakarta Djumhuron enggan menyebut angka pasti untuk mendatangkan atlet impor seperti I Gede Siman Sudartawa. Menurutnya, langkah yang diambil Jakarta tidak berbeda jauh dengan kontingen lain. ”Yang penting sesuai prosedur, bukan ilegal,” katanya. Sedangkan Ketua Pembinaan dan Prestasi KONI Sulsel, Nukhrawi Nawir menilai perpindahan atlet berpretasi tak perlu dimasalahkan. Dia beralasan, jika memang sudah berdomisili dan bekerja di luar provinsi bagaimana lagi. Pada PON Jabar, diakui Nawir, banyak atlet Sulsel yang ikut memperkuat kontingen lain. Sebut saja atlet cabang olahraga (cabor) dayung Jawa Timur yang diperkuat Mahendra Yanto. Sementara cabor renang, ada Muhammad Hamgari yang kerap menjadi andalan Sulsel di sejumlah kejurnas juga hengkang ke Jatim. Menurut Nawir, wajar jika para atlet

memperkuat provinsi lain, termasuk Jawa Timur, yang pernah “menampung” banyak atlet Sulsel di era 90-an itu. Meskipun sebagian provinsi menganggap wajar, ketergantungan kepada atlet bon-bonan bukan berarti tak bisa dihilangkan. Wakil Ketua IV KONI Kaltim Rusdiansyah Aras menyebut bahwa saat ini Kaltim sedang mengurangi candu menggunakan atlet luar daerah dan memberi kesempatan kepada putra daerah. “Di PON Jawa Barat ini Kaltim tidak memakai jasa atlet mutasi. Sebagian memang ada atlet mutasi, tapi rata-rata adalah atlet yang sudah membela Kaltim sejak PON 2008,” imbuhnya. Sekadar informasi, saat ini kekuatan Kaltim memang tidak bertumpu pada atlet mutasi. Bahkan di cabor gulat yang menjadi andalan Kaltim selama ini, 100 persen merupakan produk lokal. Artinya, meski tren bonbonan tengah menjadi isu hangat, Kaltim menegaskan lebih fokus membina putra daerah. “Saat ini atlet kami yang banyak dibajak daerah lain, artinya pembinaan di Kaltim lebih baik dari daerah lain,” tegas Rusdi. Kejadian serupa pernah terjadi dengan Provinsi Riau, yang gemilang meraih prestasi saat menjadi tuan rumah pada PON XVIII 2012 lalu. Saat itu Riau memperoleh 43 medali emas, 39 perak dan 51 perunggu. Sayangnya prestasi itu dinilai hanya prestasi semu yang menghabiskan anggaran untuk membeli atlet berprestasi. Akibatnya pasca pelaksanaan PON, Riau kembali kesulitan mempertahan-

kan atlet. Dimulai dengan penganggaran pembinaan atlet dan biaya untuk mengikuti kejuaraan tidak sebanyak 2012. Kondisi ini, membuat atlet berprestasi yang sebelumnya telah dibeli, mulai meninggalkan Riau sejak 2013. Pasalnya mereka tidak mendapatkan bayaran yang diinginkan. Sayangnya terkait atlet yang pindah karena permintaan biaya tinggi tersebut enggan ditanggapi Ketua Umum KONI Riau, Emrizal Pakis. Menurutnya, semua atlet yang bertarung di PON XIX Jawa Barat 2016 sudah melalui pembahasan Tim Keabsahan PB PON. ‘’Kami tidak ada persoalan lagi, karena semua atlet sudah masuk di Tim Keabsahan dan kita hargai itu,’’ jawabnya singkat. Disisi lain, meski menarget 20-an medali dan masuk jajaran 10 besar, Riau tidak mau menghamburkan anggaran. Bahkan kehilangan I Gede Siman di cabang olahraga renang ditutupi dengan atlet binaan seperti Azzahra Permata Hani (14 tahun) dan Ananda Treciel Vanessae Evato (19 tahun). Kedua atlet belia yang baru pertama kali mengikuti PON tersebut, sudah berhasil meraih masing-masing satu medali emas. Dua medali emas ini merupakan prestasi cabor Renang di PON XVIII 2012 Riau. ‘’Ini bukti hasil dari binaan yang kita lakukan kepada atlet asli daerah yang dibina sejak dini. Mereka kita sekolahkan ke Perancis dibawah asuhan pelatih asal negara tersebut, David Armandoni. Ini baru awal, mereka akan sukses di PON XX 2020 besok di Papua,’’ tutup Emrizal. Selain itu untuk memberi motivasi atlet Riau menjanjikan bonus yang diberikan kali ini diatas bonus PON XVIII 2012 lalu. Dulu peraih medali emas perorangan mendapat bonus Rp200 juta, perak Rp100 juta dan perunggu Rp50 juta. Namun Gubernur Riau belum mau membeberkan besaran bonus, karena masih dibahas dalam APBD-P 2016. ‘’Yang pasti bonusnya lebih besar, namun jumlah pastinya tentu menunggu APBD-P disahkan,’’ bebernya.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


EKONOMI

HALAMAN 15

Utang Menumpuk, Ekonomi Terpuruk Kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap begitu mudah mengutang ke berbagai lembaga keuangan dunia, mendapat kecaman dari berbagai kalangan.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> EKONOMI

HALAMAN 22

BAHKAN

sejumlah ekonom menganggap hutang negara itu hanya akan menjadi beban negara dan tidak memberikan efek apapun terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai pemerintah harus berhati-hati dalam menggunakan dana pinjaman utang dari luar negeri. Menurut dia, pinjaman utang tersebut harus bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas. "Yang jadi persoalan dari rezim Pak Jokowi atau sebelumnya tidak ada perbedaan, dimana utang meningkat tapi produktivitas nasional menurun," ujar Enny dilansir Merdeka.com. Enny mengatakan, pemerintah perlu memutar otak agar bisa menciptakan terobosan untuk meningkatkan produktifitas. Alasannya, Indonesia terus dibayangi maraknya ancaman gejolak ekonomi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Dengan catatan itu benar-benar transparan dananya digunakan untuk apa dan tidak ada dominasi kepentingan politik. Bukan semata beralasan pembangunan infrastruktur semata," tambah dia. Pendapat senada juga disampaikan pengamat ekonomi, Hardy Hermawan menyebut, besaran utang Indonesia di era Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mencapai Rp3.089 triliun atau setara 223,2 miliar dolar AS. Namun, besarnya utang belum berdampak terhadap pembangunan. "Utang ya masih aman tapi jangan terlena dengan hal itu. Pengangguran tetap meningkat, kemiskinan meningkat artinya ada masalah dengan pengelolaan dana utang itu," kata Hardy di Jakarta. Hardy menilai, rasio utang Indonesia terhadap PDB sudah masuk pada level yang perlu diwaspadai. "Tidak hanya utang swasta yang perlu diwaspadai, tetapi utang pemerintah juga harus diwaspadai," imbuh Hardy. Oleh sebab itu, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) disarankan untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi apabila utang masuk dalam rasio yang membahayakan.

JANGAN JADI BUDAYA

Ketua Komisi VI DPR, Hafisz Tohir ikut mengkritik budaya meminjam uang ke luar negeri di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dengan alasan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang ternyata terus mengalami perlambatan. Menurutnya, pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diraih oleh pemerintah saat Ini merupakan pertumbuhan ekonomi paling lambat jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya sejak 2009. Turunnya jumlah investasi yang masuk baik dari penanaman modal dalam negeri maupun luar negeri, serta melemahnya daya beli masyarakat terutama di sektor konsumsi, mengakibatkan turunnya pertumbuhan PDB Indonesia. "Lambatnya pertumbuhan ekonomi berimbas pada turunnya ketersediaan lapangan kerja baru untuk usia produktif dan tingkat pengangguran pun meningkat karena banyak pekerja yang dirumahkan akibat pengurangan produksi perusahaan," kata Hafisz seperti dilansir dari laman JPNN.com. Efek berantai berikutnya, lanjut Hafisz, pertumbuhan kredit melambat, tingkat inflasi terus naik yang berada di level 7 persen, serta berpotensi terus bergerak ke posisi psikologis sebesar 10 persen karena harga pangan semakin mahal dan terus merangkak naik. "Tidak seperti saat ini yang sedikit-sedikit ngutang ke luar negeri. Hal ini membuat rupiah akan semakin tertekan. Mazhab bahwa utang luar negeri sebagai jalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi baru yang diimani dan dianut oleh pemerintah perlu didikritisi," tegasnya.

JOKOWI-JK KHIANATI JANJI POLITIK

Kebijakan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK saat ini banyak menimbulkan kekhawatiran dari berbagai kalangan, terutama dari para pengamat ekonomi nasionalis. Selain melambatnya per-

tumbuhan ekonomi, kemiskinan semakin bertambah, dan pengangguran terus meningkat, Jokowi juga dianggap sangat mudah mengutang dari berbagai lembaga keuangan asing. Padahal, saat masih masa kampanye pilpres 2014 lalu, Jokowi-JK berjanji, jika terpilih jadi presiden periode 20142019 Joko Widodo (Jokowi) berjanji tidak akan menambah utang untuk memenuhi kebutuhan belanja negara. "Ya penggunaan APBN itu secara efisien dan tepat sasaran. Tidak perlu ngutang," ujarnya saat itu, di Balai Kota DKI Jakarta. Sedangkan untuk pembayaran utang yang semakin menumpuk, Jokowi menjawab dengan enteng. "Kalau utang ya dibayar," singkatnya. Namun, ucapan dan sikap Jokowi langsung berubah 360 derajat saat sudah menjabat jadi presiden. Jokowi secara drastis langsung menambah hutang negara dengan alasan untuk pembangunan infrastruktur. Keputusan Presiden Jokowi ini menimbulkan pro dan kontra. Alasannya, utang pemerintah terus bertambah setiap tahunnya. Bahkan, utang Indonesia mencapai Rp 3.089 triliun, lebih besar dari APBN 2016 sebesar Rp 2.095. Selain dari kenyataan, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengapresiasi sikap tegas Presiden Joko Widodo yang mengkritik lembaga keuangan dunia. Pernyataan Jokowi itu menunjukkan bahwa dirinya ingin terlepas dari lembaga tersebut. "Saya sangat mendukung itu. Itu suatu ucapan dan sikap yang pantas diacungi jempol dan diapresiasi. Itulah kita kalau kita ingin merdeka," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, 23 April tahun lalu. Meski demikian, Fadli mengingatkan, pernyataan Jokowi itu akan menimbulkan konsekuensi yang cukup tinggi. Jokowi harus memperbaiki perekonomian Tanah Air, dan membebaskan Indonesia dari jerat lembaga keuangan internasional. "Artinya, (jangan) Pak Jokowi nanti bicara seperti itu, tetapi pinjam uang ke World Bank, pinjam utang luar negeri ke ADB, IMF. Apa yang diucapkan harus satu kata dengan perbuatan," kata politisi Partai Gerindra itu.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 23

>> EKONOMI

DCONSULTINGBUSINESSCONSULTANT.COM

Jokowi sebelumnya mengkritik sejumlah lembaga internasional. Selain PBB, Presiden juga mengkritik keberadaan dua lembaga keuangan dunia yang dianggap tidak membawa solusi bagi persoalan ekonomi global, yakni Bank Dunia dan IMF. "Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," ujar Jokowi dalam pidatonya. Jokowi berpendirian, pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya pada tiga lembaga keuangan internasional itu. Menurut dia, negara-negara Asia dan Afrika wajib membangun tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan dunia baru.

PRODUKTIVITAS MENURUN

Direktur Institute for Development

of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai pemerintah harus berhati-hati dalam menggunakan dana pinjaman utang dari Asia Development Bank (ADB). Menurut dia, pinjaman utang tersebut harus bisa digunakan untuk meningkatkan produktifitas. "Sebenarnya utang itu bukan hal haram, utang itu boleh dengan catatan utang itu untuk produktif. Yang jadi persoalan dari rezim Pak Jokowi atau sebelumnya tidak ada perbedaan, dimana utang meningkat tapi produktifitas nasional menurun," ujar Enny. Enny mengatakan, pemerintah perlu memutar otak agar bisa menciptakan terobosan dalam memprioritaskan pinjaman utang guna meningkatkan produktifitas. "Sekarang bisa tidak pemerintah memaparkan kepada rakyat bahea utang yang ditawarkan ADB itu akan digunakan untuk apa? Kalau misalnya BUMN yang menerima utang itu dan akan berdampak pada permintaan lapangan kerja segera tentu rakyat masih

bisa menerima pak Jokowi meminjam hutang," kata Enny. "Dengan catatan itu benar-benar transparan dananya digunakan untuk apa dan tidak ada dominasi kepentingan politik. Bukan semata beralasan pembangunan infrastruktur semata," tambah dia. Untuk itu, lanjut Enny, pemerintah diminta fokus dalam penggunaan dana pinjaman dari luar negeri. Alasannya, Indonesia terus dibayangi maraknya ancaman gejolak ekonomi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). "Titik krusial utang itu bukan di besarannya, tapi bagaimana utang itu berdampak pada produktifitas nasional," pungkas dia. Asian Development Bank (ADB) kembali memberikan pinjaman USD 10 miliar atau setara Rp 135 triliun hingga lima tahun ke depan. Kesepakatan tersebut didapat usai Presiden ADB Takehiko Nakao mengunjungi Presiden Joko Widodo di Istana Negara, hari ini. Nakao mengatakan peningkatan

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> EKONOMI

HALAMAN 24 pendanaan dari ADB untuk Indonesia merupakan bentuk dukungan untuk prioritas pembangunan pemerintah, terutama untuk infrastruktur fisik dan sosial. "Selain pinjaman untuk proyek, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman berbasis kebijakan dan pinjaman berbasis hasil. Pinjaman berbasis hasil merupakan pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai dan bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan," ujar Nakao saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta. Nakao memuji keberhasilan pemerintah mengelola ekonomi pada tahun lalu yang berhasil menjaga inflasi tetap rendah di 4 persen pada Desember 2015, defisit fiskal yang bertahan di 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan defisit transaksi berjalan yang menurun ke 2,5 persen PDB dari sebelumnya sebesar 3 persen pada 2014. Nakao memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3 persen pada 2016 dari 4,8 persen pada 2015. "Di tengah gejolak keuangan dunia dan merosotnya harga komoditas, reformasi ekonomi di berbagai bidang di Indonesia telah meningkatkan keyakinan pasar," kata dia. Tahun lalu, ADB memberikan dukungan pembiayaan sebesar USD 1,67 miliar atau setara Rp 22,5 triliun pada Indonesia termasuk di dalamnya adalah pinjaman program sebesar USD 400 juta untuk mengembangkan pasar keuangan dan inklusi keuangan. Pinjaman program lainnya sebesar USD 400 juta untuk mengembangkan sektor energi dan pinjaman berbasis hasil perdana sebesar USD 600 juta untuk membantu peningkatan jaringan transmisi dan distribusi listrik di Sumatera. Sedangkan tahun ini, pinjaman difokuskan untuk layanan pendidikan, pengelolaan keuangan publik, energi bersih, infrastruktur pedesaan dan pengendalian banjir. Untuk itu, Nakao menyambut baik inisiatif pemerintahan Jokowi untuk mempermudah pembiayaan infrastruktur, termasuk suntikan modal pemerintah bagi BUMN dan adanya

jaminan pemerintah untuk pinjaman langsung dari lembaga keuangan internasional kepada BUMN. "BUMN berperan sangat penting dalam pembangunan infrastruktur desa yang diperlukan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan dan memperkuat ketahanan pangan juga dalam program pembangunan pembangkit listrik 35 gigawatt untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik," jelas dia. Dalam pertemuan tersebut, Takehiko menyampaikan ADB akan meningkatkan dukungan pinjaman untuk Indonesia yang awalnya dari USD 740 Juta per tahun pada periode 2010-2014 menjadi USD 2 miliar per tahun atau USD 10 miliar pada 5 tahun ke depan.

JANGAN ALERGI

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegroro mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir mengenai utang Indonesia. Sebab, meski total utang mencapai angka Rp 3.000 triliun, namun pemerintah tetap melakukan pinjaman sesuai dengan batas ketentuan perundang-undangan. Berdasarkan catatan di Kementerian Keuangan, total utang Indonesia per 31 Desember 2015 mencapai Rp 3.098,64 triliun, meningkat dari periode yang sama di 2014 sebesar Rp 2.608,78 triliun. "Utang itu masih dibutuhkan karena defisit adalah sumber pertumbuhan juga asal bisa dikendalikan. Kita sudah punya rambu-rambunya. Dan kita berupaya kalau berutang di bawah rambu-rambu. Kita buat strategi supaya bisa bayar utang," kata Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta. Meski meningkat, pemerintah tetap menggunakan utang tersebut untuk investasi yang lebih produktif. Seperti untuk meningkatkan belanja infrastruktur dan belanja lain yang lebih produktif. Menteri Bambang menilai, jika utang dikurangi, maka konsekuensi terhadap belanja akan berkurang. Jika belanja berkurang, maka pelayanan kepada masyarakat akan berkurang dan pertumbuhan ekonomi akan terganggu. "Kita memang berutang untuk sesuatu yang lebih produktif. Kita in-

gin tumbuh, mempercepat ekspansi ekonomi," jelasnya. Menkeu juga mengatakan masih banyak masyarakat yang masih belum memahami pentingnya pajak. Jika pembayaran pajak tersendat, salah satu solusi yang diambil pemerintah adalah melakukan utang luar negeri. Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan utang di Indonesia menjadi lebih besar. "Utang kita sudah Rp 3.000 triliun. Kenapa kita berutang? Kalau utang kita kurangi, belanja dikurangi, maka pelayanan kepada masyarakat berkurang dan pertumbuhan ekonomi akan terganggu. Maka kalau masyarakat menuntut pemerintah membantu ini itu, keluarkan subsidi, bangun ini itu, kami balikkan lagi uangnya dari mana? Solusinya ya tarik pajak atau utang," kata Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta. Dia menambahkan, membayar pajak akan memberi pengaruh besar pada pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Sebab, dengan adanya pembayaran pajak, maka pemerintah bisa memiliki modal untuk melakukan percepatan pembangunan. Dengan begitu dia mengimbau kepada para ekonom Kementerian Keuangan untuk mensosialisasikan pentingnya pajak guna meningkatkan penerimaan negara. Menurutnya, penerimaan negara, terutama dari pajak masih belum maksimal. Bahkan, rasio pajak di 2015 hanya mencapai 11 persen, masih tertinggal dari negara-negara tetangga yang bisa mencapai 13 persen. "Maka 2016 ini ada baiknya para ekonom banyak berinteraksi dengan kanwil pajak dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pajak. Karena masih banyak masyarakat di Indonesia yang tidak sepenuhnya paham mengenai pentingnya pajak. Jadi ini salah satu kegiatan yang bisa dikedepankan di 2016, yaitu penyadaran pentingnya pajak," imbuhnya. Maka, dengan adanya sosialisasi yang dilakukan para ekonom, Menteri Bambang berharap akan semakin banyak wajib pajak yang taat membayar pajak. Sehingga pembangunan infrastruktur akan lancar, dan utang luar negeri tidak akan bertambah.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


LINGKUNGAN HALAMAN 17

>> EKONOMI

Olah Gambut Tanpa Kabut Berbagai tanaman sayur tumbur subur di lahan seluas 1,75 hektar di kawasan Kalampangan, Palangkaraya. Ada cabe, bayam, juga jagung. Selain sayur mayur, di lahan gambut itu juga tumbuh beberapa tanaman keras lain seperti pisang, karet, serta jenis buah-buahan seperti rambutan dan jeruk. Konsepnya agroforestri, tanaman keras bersanding dengan tanaman jangka pendek.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> LINGKUNGAN

HALAMAN 26

ADALAH Akhmad Tamaruddin

atau biasa disebut pak Taman (62), sang pemilik lahan. Bertahun-tahun ia mencoba berbagai cara untuk mengubah gambut menjadi lahan subur untuk ditanami. Hebatnya ia lakukan itu semua tanpa membakar. Apa yang ia lakukan, seolah menjawab keraguan banyak pihak bahwa lahan gambut, jika tak dibakar tak akan subur. Taman, ayah dua anak merupakan transmigran asal Ngawi, Jawa timur. Ia pertama tiba di Palangkaraya tahun 1980. Waktu itu, lelaki kelahiran 6 september 1954 tersebut harus berjibaku agar bisa bercocok tanam di lahan gambut. Hal itu tentunya bukan perkara mudah. Taman mengatakan, pertama kali ia menggarap lahan tanaman apa pun sulit untuk tumbuh. Kadar asam yang tinggi menjadi penyebabnya. Maka tak heran, jika banyak orang yang membakar lahan guna mendapatkan unsur hara yang membuat lahan menjadi subur. Waktu itu, belum ada larangan membakar lahan. Keadaan berbeda dengan sekarang, dimana pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pelarangan bakar lahan. “Dulu masing-masing diberi jatah tanah dua hektar. Seperempat untuk perumahan, satu hektar tiga perempat untuk lahan usaha. Waktu itu masih banyak puing-puing kayu sisa kayu yang besar. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan,” jelasnya pada Mongabay Indonesia akhir Agustus lalu. “Karena kadar asam tanahnya tinggi, jangankan tanaman tanaman jangka panjang, yang jangka pendek seperti sayur saja tak bisa hidup. Memang tumbuh tapi ketika tumbuh sejengkal, daunnya sudah mulai mengering,” ujar Taman. Permasalahan lahan gambut yang tak kunjung subur pula yang membuat banyak rekan-rekan Taman sesama transmigran putus asa. Hampir 50 persen mereka yang berada di Kalampangan, akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke Jawa. Sebab, meski awalnya pemerintah memberikan bantuan pada para transmigran, semakin lama jumlah bantuan semakin berkurang. Sementara lahan yang mereka kelola tak bisa menghasilkan.

MONGABAY

Di awal-awal mempraktekan metode lahan tanpa bakar, Taman sebenarnya juga hampir menyerah dan berniat untuk pulang ke Jawa. Didorong karena keputusasaannya, ia sempat bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. Upah hasil kerjanya ia kumpulkan untuk ongkos pulang ke Jawa. Namun, untunglah dia tak sempat jatuh putus asa. Ia pun terus konsisten. “Saya yakin lahan seperti apapun, kalau diekplorasi pasti akan subur. Kita perlu pelajari watak tanahnya, tipologinya. Kekurangan [mineralnya]-nya apa saja yang dimaui oleh tanah. Itu kita harus pelajari dari pengalaman empiris,” katanya. Menurut Taman, kebanyakan pe­ tani membakar lahan gambut untuk memperoleh abu. Batang-batang kayu dibakar, kemudian abunya ditebar di lahan yang akan ditanami. Cara itu memang efektif membuat tanaman tumbuh di saat-saat awal. Namun lama kelamaan, bahan baku untuk mendapatkan abu semakin berkurang. Kayu semakin sulit didapat, hingga warga juga terpaksa membakar kelakai (semacam jenis paku-pakuan). Namun cara ini membuat abu tanaman yang didapat semakin sedikit. Demikian pula, permukaan tanah akan turun. “Dengan permukaan tanah yang semakin menurun, itu akan merusak ekosistem, ekologi dan hidrologi.” Untuk menanam di lahan gambutnya, dalam setahun ia membeli tanah

subur dua truk. Harga satu truk Rp.750 ribu. Namun tak langsung ditebar begitu saja. Ia juga membeli 20 sak kapur. Satu sak berisi 25Kg seharga Rp.50 ribu. Biaya lain yang diperlukan adalah untuk membeli pupuk yang disesuaikan kebutuhan. Biaya ini menurut Taman, jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan hasil tani yang ia peroleh. Di lahan garapannya lalu ia lakukan pelubangan, mirip menyerupai pot. Kemudian ketika akan tanam, ia masukan tanah subur yang sudah dicampur pupuk ke dalamnya. Ciri-ciri tanah yang sudah subur, menurutnya rumput pun akan tumbuh subur. Sebaliknya jika tanah itu tak subur, jangankan tanaman, rumput pun enggan hidup Menurutnya, media tanah tidak bisa langsung ditanami, perlu ada waktu agar kapur dan pupuk kandang dapat tercampur dengan sempurna di tanah. Tanah perlu didiamkan selama dua minggu, agar bisa siap ditanami berbagai jenis sayuran. “Juga saya semprot herbisida agar kering. Herbisida kalau disemprotkan ke tanaman selain mematikan gulma, akan membuat tanah menjadi gembur, dan nanti akan berproses menjadi unsur hara. Tinggal tunggu pelapukan tanaman gulmanya saja,” paparnya. Taman mengaku bisa menemukan metode ini dengan banyak belajar. Sebab menurutnya manusia hidup diberi otak dan daya pikir. Ia belajar bertahun-tahun dengan mengamati dari

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 27

>> LINGKUNGAN

MONGABAY

berbagai kegagalan yang sudah ia alami. Disamping tanaman sayur, tanaman jangka panjang juga ia tanam. Ada karet dan tanaman buah-buahan. Sehingga lahan yang ia garap benar-benar produktif dan bisa menghasilkan nilai lebih. Hasil dari kebunnya, lalu ia jual ke pasar Palangkaraya. Tak jarang, banyak juga pembeli yang langsung datang ke kebunnya. “Saya menerapkan metode lahan tanpa bakar ini selama bertahun-tahun. Mulai ada tanda-tanda tanah menjadi subur itu setelah lima tahun. Memang tak langsung, tapi sedikit demi sedikit. Lahan mulai berhasil ditanami menjelang tahun 90-an, waktu itu saya tanam bawang dan seledri,” katanya

mengenang. “Memang kalau dilihat dari segi biaya secara sepintas, kelihatannya lebih murah dengan cara membakar. Tapi kalau mau berpikir lebih jauh lagi, dengan cara membakar itu sebenarnya jauh lebih mahal. Kupas bakar itu nilai ekonominya tinggi. Kalau membakar tenaga dan biaya upahnya berapa juta? Kalau sudah dibakar, perlu dicangkul lagi. Kalau saya berpikir itu lebih mahal, karena kalau tanah sudah menurun, itu kesuburannya sulit memulihkan,” tutur kakek empat cucu itu. Selain menjadi petani, dulu Taman berprofesi sebagai Guru Sekolah Dasar. Dua tahun lalu, Taman sudah pensiun.

Sambil mengajar, ia terus aktif dalam melakukan berbagai percobaan agar membuat lahannya menjadi subur dan bisa ditanami. Kini di usianya yang sudah tak muda, ia kembali fokus untuk mengembangkan lahan garapannya. Taman mengaku, sudah banyak pihak yang tertarik untuk mempelajari apa yang ia lakukan. Ia pernah menjadi mentor untuk menerapkan pembukaan lahan tanpa bakar di hadapan utusan masyarakat se-Kalteng. Beberapa akademisi, mahasiswa, Manggala Agni, Kepolisan dan lainnya juga banyak yang berdiskusi dengannya. Bahkan katanya, pernah ada utusan dari negara se-Asean yang belajar padanya. Ia berharap, semakin banyak orang yang bisa menerapkan pengalamannya, hingga tak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Taman pun mengakui, dengan cara yang ia lakukan, memang memerlukan waktu dan proses yang cukup lama. Butuh kesabaran dan kerja keras ekstra. “Namun, kalau ini bisa diterapkan dan dikerjakan secara benar, lahan akan terhindar dari kebakaran. Harapan saya mudah-mudahan pengetahuan yang diperolah dari saya bisa diterapkan dan melahirkan Taman-Taman baru,” pungkasnya.(men)

MONGABAY

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> LINGKUNGAN

HALAMAN 28

Sikat Pukat Demi lingkungan dan mata pencarian. Nelayan ikut-ikutan melakukan seperti Menteri Susi Pudjiastuti. Ratusan nelayan membakar kapal pukat harimau.

KEJADIAN ini terjadi di Tanjung

Balai, Sumatera Utara. Ratusan nelayan tradisional Tanjung Balai-Asahan, 10 September 2016 lalu membakar kapal pukat trawl (harimau) yang tengah menangkap ikan. Para nelayan tradisional ini kesal, alat tangkap terlarang tetapi marak beroperasi dan tak ada penegakan hukum. Tak tanggung-tanggung, empat kapal dibakar. Dua dibakar di Perairan Asahan, tepatnya di Line Satu Lampu Putih Bagan Asahan Perairan Asahan, Asahan, dua lagi di Tangkahan, Tanjung Balai. Data Polres Tanjung Balai, dua kapal pukat trawl dibakar di Line Satu Lampu Putih Bagan Asahan adalah KM. Bintang Harapan 1 dan KM. Bintang Harapan 2. Dua lagi, kapal pukat harimau KM. Rose milik Regen dan kapal KM. Bintang Laut milik Ome, keduanya warga Tanjung Balai. AKBP Ayeb Wahyu Gunawan, Kapolres Tanjungbalai, 11 September 2016 lalu mengatakan, aksi pembakaran ini bermula saat ratusan nelayan tradisional Tanjung Balai-Asahan sweeping kapal pukat harimau di Perairan Beting Bulu Simandulang, Labuhan Batu Utara. Mereka mendapati empat kapal mengambil ikan dan biota laut menggunakan pukat tarik dua. Para nelayan tradisional kesal karena kapal-kapal ini beroperasi tanpa memperhitungkan kerusakan biota laut akibat alat tangkap tak ramah lingkungan.

Kapal yang mereka amankan dibawa ke perairan Asahan dan dibakar. “Dalam dua kapal di Line Satu Lampu Putih, ada sembilan ABK. Mereka diturunkan di Pelabuhan Panton Bagan Asahan, diberi ongkos pulang ke Simandulang. Kami bersama Danlanal Tanjung Balai Asahan dan Satpolair mencoba menenangkan situasi. Baru pukul 21.30 situasi berhasil diamankan. Massa membubarkan diri. Pembakaran sore hari, ” katanya. Apa penyebab nelayan tradisional membakar empat kapal harimau ini? Kepada Mongabay Zainal Arifin, nelayan jaring puput perwakilan nelayan tradisional Tanjung Balai-Asahan, Minggu siang mengatakan, mereka

kesal karena aktivitas kapal pukat trawl menyebabkan kerusakan laut makin parah. “Ini tak boleh lagi dibiarkan begitu saja.” Salah satu penyebab kehancuran laut Tanjung Balai-Asahan karena masih boleh kapal pukat trawl beroperasi. Mereka, nelayan tradisional pakai alat tangkap sederhana. Cara kerja kapal pukat ini membabat habis isi makhluk hidup dalam laut. “Terumbu karang yang seharusnya tempat ikan bertelur dan berkembangbiak, biota laut lain, juga rusak parah,” katanya. Parahnya lagi, kapal pukat trawl ini

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 29

>> LINGKUNGAN menjalankan aksi hingga ke dekat pesisir pantai. Ikan-ikan yang seharusnya bisa dijaring nelayan tradisional sudah tak ada lagi. Mereka makin jengah, akhirnya bertindak dengan sweeping dan membakar kapal pukat yang mereka temukan. “Saya bukan nelayan paham hukum, tetapi untuk pelestarian laut kami jangan diajari. Yang kami bingungkan, kenapa orang macam kami yang tak ada sekolah peduli dengan lingkungan laut karena dirusak pukat-pukat ini. Kenapa terus dibiarkan kapal-kapal itu beroperasi dan merusak biota laut. Ada apa ini?” kata Zainal. Mereka memberi tenggang waktu satu bulan agar ada tindakan tegas terhadap perusak laut menggunakan kapal pukat seperti yang mereka bakar. Jika tidak, katanya, nelayan tak akan menjamin jika pembakaran terulang kembali. Zainal mengatakan, patroli laut penegak hukum di Perairan Tanjung Balai-Asahan, sia-sia, karena setiap operasi selalu gagal, tak membuahkan hasil. Dia tak heran karena ada oknum petugas selalu membocorkan operasi. Setiap tim patroli gabungan menjalankan tugas ke wilayah barat, oknum petugas memberitahukan agar kapal pukat mencari ikan ke timur. Begitu sebaliknya. “Tak aneh mengapa setiap patroli selalu gagal dan tak membuahkan hasil.” Dia bilang, ada oknum menjadi mata-mata dan dapat setoran dari pengusaha kapal pukat harimau. “Kami lihat sendiri, setiap melintas di area patroli, jaring tangguk diulur, uang dimasukkan dan aksipun lancar. Kami sudah muak dengan ini. Setiap mengadu selalu bilang ia nanti kita dalami. Tak ada aksi nyata. Maka ini aksi nyata, kami sweeping. Dapat kapal tuh, langsung dibakar. Supaya anda semua tahu, kami bisa dapat dan mereka yang dilengkapi kapal cepat dan canggih tak pernah berhasil,” ucap Zainal, geram. Mereka sebenarnya tak mau berbuat seperti ini kalau penegakan hukum terhadap kapal pukat harimau berjalan. “Haruskah kami terus bergerak dan

mengadili sendiri seperti ini? Tentu tidak, karena negara Indonesia kita ini negara hukum.” Dia mau hukum berjalan, bukan sebaliknya bisa dipermainkan. “Tak ada jaminan ini tidak terulang lagi jika penegak hukum tak serius.” Kombes Pol Rudi Hartono, Kepala Biro Operasional Karo Ops Polda Sumut, beralasan, kesulitan dalam penanganan pukat harimau karena kapal bergerak dan kucing-kucingan dengan petugas yang jumlahnya terbatas. Namun, dia bilang juga jumlah kapal pukat trawl banyak, lebih 11.000. Namun, katanya, bukan berarti para nelayan bisa mengambil tindakan dan main hakim sendiri. Dia bilang, tak mau diancam nelayan tradisional yang meminta pengusutan tuntas kapal pukat trawl dalam waktu singkat. Rudi berdalih, perlu waktu pemetaan selama satu bulan agar bisa terang dan mengungkap hingga ke bos besar pendana operasi kapal pukat trawl di Tanjung Balai-Asahan. Selain itu, katanya, ada kendala atau kesulitan mereka karena jumlah polisi 21.000 dan petugas Satpolair Polda Sumut hanya 300. Dengan jumlah kapal hanya ada tiga di Perairan Tanjung Balai-Asahan. Dia menyatakan, kewalahan menjalankan tugas menangkap kapal pukat trawl yang berjumlah ribuan. “Mari kita bersama-sama menjaga laut dari kerusakan, tetapi bukan main hakim sendiri. Jika ada temuan, silakan lapor. Kita sikat sama-sama. Biar kami yang tangani, ” ucap Rudi. Menurut dia, Polda menambah kekuatan, mulai Direktorat Reserse Kriminal Umum, Brimob, Direktorat Intelijen akan turun mengusut kasus kapal pukat harimau terus beroperasi. Dia berjanji siap dipindahkan jika tak bisa menyelesaikan masalah ini. Penyelidikan oknum aparat yang terlibat, katanya, akan menjadi prioritas. Sejauh ini, katanya, ada 100 personil kepolisian dipecat karena menyalahgunakan kewenangan dalam bertugas di Sumut. Hingga 15 September 2016 lalu, situasi di Perairan Tanjung Balai-Asahan, masih memanas. Ratusan aparat kepolisian gabungan Polres Asahan dan

Polres Tanjung Balai, dibantu prajurit Pangkalan Angkatan Laut Tanjung Balai Asahan disiagakan 24 jam penuh. Mereka mengamankan lokasi tempat kejadian perkara pembakaran empat kapal itu. Kebencian serupa juga terjadi di Rokan Hilir. Para melayan mengakui ada 25 Kapal Pukat Harimau Berkeliaran di Perairan Rohil. Nelayan Rokan Hilir (Rohil) yang biasa melaut diperairan 12 mil laut dari pantai kuala Bagansiapiapi merasa resah dengan meningkatkatnya intensitas pengguna jaring pukat harimau yang beroperasi diwilayah laut tersebut. Bahkan jumlahnya kian hari kian bertambah. “Hari ini saja jumlahnya mencapai 25 kapal. Hampir semua kapal tersebut bertonase minimal 500 GT. Jika dilihat dari warna kapal nya, kemungkinan dari Sumatera Utara,” kata Junaidi, Ketua Kelompok Nelayan Bagansiapiapi. Jumadi menegaskan, jika Dinas Perikanan punya itikad baik untuk mengamankan biota laut agar tetap terjaga, tentu harus turun menangkap para penjarah ikan yang menggunakan alat tangkap yang nyata-nyatanya sudah melanggar undang-undang. Namun setiap pengaduan yang mereka sampaikan selalu mendapat tanggapan dingin dari dinas tersebut. “Jika Dinas Perikanan turun sekarang. Saya yakin kapal trawl tersebut pasti tertangkap. Ini nggak, setiap kita minta turun, Kadis Perikanan selalu berdalih bahwa pengawasan dilaut sudah diambil alih provinsi,”sebutnya. (men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


KESEHATAN

Kontrol Kolesterol Idul Adha kadang disebutkan juga dengan ancaman kolesterol, karena menikmati daging kurban yang berlimpah. Konsumsi daging yang hingga satu pekan, membuat kita mulai khawatir akan dampaknya, yaitu kolesterol.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 31

>> KESEHATAN

SALAH

satu penyakit yang fatal akhibat kolesterol adallah penyakit jantung. Tahukah Anda sekitar dua-pertiga dari perempuan yang mengalami serangan jantung tidak sepenuhnya bisa pulih, menurut National Institutes of Health. Jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung atau darah tinggi, jangan coba-baba banyak makan daging. Namun jika sudah dicicipi, Anda perlu penangkalnya. Ada beberapa jenis obat yang efektif dan kerap diresepkan seperti Lipitor atau Crestor. Tapi untuk Anda wanita dengan perubahan risiko rendah, diet dan gaya hidup yang cukup lebih cocok untuk menurunkan kadar kolesterol, terutama jika Anda tidak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular lainnya, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, kata Rita Redberg, MD, seorang ahli jantung di University of California, San Francisco. Bagaimana untuk memulai mengurangi kolesterol? Sebagai permulaan, jika Anda merokok, berhentilah, kata Redberg. Kemudian coba 11 strategi cerdas ini untuk menurunkan kolesterol Anda.

1. PILIH SUPLEMEN YANG TEPAT

Banyak dokter dan pasien mengatakan suplemen alami membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Tetapi harus selalu dicek dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen, karena beberapa dapat berinteraksi dengan obat lain atau kondisi kesehatan, termasuk kehamilan. Tiga suplemen yang bisa menurunkan kolesterol tinggi untuk mencapai kesehatan jantung, antara lain, -- Ekstrak daun artichoke: Penelitian pada 2008 dengan 75 relawan di Universitas Redding (Inggris), menemukan bahwa ekstrak daun artichoke mengurangi kolesterol “buruk� atau low-density lipoprotein (LDL). Peserta diberi 1,280 miligram ekstrak setiap hari selama 12 minggu, dan menurunkan kolesterol mereka rata-rata 18%. -- Beras ragi merah: beras ragi mer-

RHYA.CO

ah telah digunakan selama lebih dari 1.000 tahun di Cina. Studi pada 1999 menunjukkan bahwa 2,4 UCLA gram beras ragi merah sehari membantu menurunkan kolesterol LDL yang berbahaya sebesar 29%, dan trigliserida sebesar 37%, sambil meningkatkan kolesterol “baik�, atau high-density lipoprotein (HDL), sebesar 20%. Tapi Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA), memperingatkan bahwa beras ragi merah bisa membahayakan, karena mengandung bentuk alami dari levostatin (sebuah bahan yang ditemukan di resep statin). Beras ragi merah dapat menyebabkan beberapa efek samping yang sama dengan resep Lovastatin, termasuk nyeri otot dan kelemahan. -- Teh hijau: efektif menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida, serta meningkatkan HDL kolesterol, menurut sebuah penelitian pada 2008 oleh University of Florida Medis, Harvard School, Brigham dan Rumah Sakit Wanita. Para peneliti merekomendasikan minum 2-3 cangkir teh hijau setiap hari, atau mengambil 100-750 mg setiap hari dari ekstrak teh hijau.

2 . MAKAN MAKANAN SEHAT

Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, aturlah diet Anda dan pastikan itu mencakup banyak makanan yang rendah kolesterol. Disarankan untuk mengurangi konsumsi gula halus, roti putih dan pati, dan sebaiknya mengurangi konsumsi protein hewani. Pe r b a nya k l a h m e ng o n su m s i buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging, ikan, unggas dan susu yang rendah lemak, rendah kalori, rendah lemak jenuh dan rendah kolesterol. Tanpa daging akan sangat membantu, karena menurut studi 1999 Oxford, kaum vegetarian cenderung memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah.

3. BANYAK MENGONSUMSI SERAT

Makan yang banyak serat dan mudah larut ditemukan dalam gandum, barley, plum dan kacang-kacangan. Bisa juga mengonsumsi suplemen seperti Metamucil. Serat mengikat kolesterol di saluran usus dan bergerak keluar dari tubuh

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> KESEHATAN

HALAMAN 32

LIFESTYLE.ANALISADAILY.COM

Anda. Jika diet Anda kekurangan serat, maka 94% lebih kolesterol dalam tubuh akan diserap kembali dan didaur ulang dalam tubuh Anda, menurut American Heart Association (AHA). “Cobalah untuk mengonsumsi 2530 gram serat setiap hari,” kata Joan Briller, MD, Direktur Penyakit Jantung dalam program perempuan di University of Chicago. “Wanita dapat mencapai kadar serat itu dengan makan 6-11 porsi buah dan sayuran setiap hari,” tambahnya.

Juga disebut pitosterol, phytochemical ini ditemukan dalam minyak jagung dan kedelai, dan makanan lain yang menurunkan kolesterol. Makanan jenis ini dapat memblokir penyerapan kolesterol dan tingkat keseluruhan yang lebih rendah hingga 10% dan LDL sampai 14%, menurut Klinik Cleveland. Mengkonsumsi setidaknya 1,3 gram sehari, dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung, kata FDA.

Sterol terjadi hanya dalam jumlah kecil dalam buah-buahan, kacang-kacangan sayur-sayuran dan biji-bijian, sehingga Anda mungkin perlu mengkonsumsi multivitamin atau makanan yang difortifikasi, termasuk jus jeruk, roti dan margarin, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

6. BERPESTA DENGAN IKAN

4. SEGELAS ANGGUR MERAH

Segelas jus anggur setiap hari atau anggur merah dapat meningkatkan kadar HDL dan mengurangi LDL, berkat saponin, senyawa bermanfaat dalam buah anggur merah, menurut University 2003 of California, Davis studi. Yale-New Haven Hospital di Connecticut merekomendasikan tidak lebih dari 1 gelas (4ons) anggur per hari untuk wanita. Jika Anda minum alkohol, makanan saponin tinggi lainnya termasuk kedelai dan minyak zaitun.

5. KONSUMSI PHYTOCHEMICAL | EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 33

>> KESEHATAN Ikan berlemak seperti salmon dan trout mengandung omega-3 asam lemak, yang menurunkan kadar trigliserida (lemak dalam darah) dan LDL berbahaya, sebaliknya bisa meningkatkan tingkat HDL menguntungkan. Makanlah setidaknya dua 3,5-ons porsi ikan setiap minggu, demikian saran AHA.

7. KONSUMSI KACANG KACANGAN

Makan segenggam kacang beberapa hari. Sekitar 2 ons signifikan menurunkan LDL dan trigliserida, menurut penelitian 2010 di sekolah Loma Linda University of Public Health. Kacang-kacangan mengandung kalori yang tinggi, sehingga mencukup kebutuhan kalori harian Anda.

8. FOKUS PADA LEMAK

Minimalkan lemak jenuh (ditemukan pada susu penuh lemak, daging merah dan beberapa minyak seperti kelapa dan kelapa), dan malah memilih lemak yang membantu menyebabkan jantung sehat, seperti zaitun dan minyak canola. Hindari semua trans-lemak yang dapat meningkatkan kadar LDL dan HDL membantu mengurangi lemak berbahaya.

9. JAGA BERAT BADAN

Kegemukan dan perut buncit meningkatkan resiko penyakit jantung, terutama jika Anda memiliki tanda-tanda peringatan lain seperti hipertensi dan kadar gula darah tinggi. Kelebihan berat badan juga cenderung untuk meningkatkan jumlah LDL “buruk” dalam darah Anda.

10. BANYAK BERGERAK

Sebuah penelitian jangka panjang dari Universitas North Carolina (dirilis pada 2009) yang dilakukan terhadap lebih dari 8.000 orang, menemukan

TOMMCIFLE.COM

bahwa mereka yang melakukan olahraga ringan selama 30 menit selama beberapa hari dalam seminggu dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan HDL. “Cari waktu terbaik dalam sehari untuk latihan dan membuat komitmen untuk berjalan atau pergi ke gym,” kata Briller, seorang ahli kesehatan. “Jika Anda terlalu sibuk untuk melakukan latihan pada satu waktu, cobalah melakukan tiga interval selama 10-menitan.” tambahnya.

11. HINDARI STRES

Stres yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda. Pada tahun 2007, peneliti di Oregon State University menemukan bahwa peserta studi yang memiliki keterampilan menanggulangi stres seperti meditasi, bernapas dalam-dalam, tertawa, olahraga, nutrisi yang baik dan resolusi konflik yang baik, memiliki tingkat HDL yang lebih tinggi. Sementara mereka yang kurang mampu mengatasi stres memiliki kadar LDL buruk dan trigliserida yang tinggi.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> KESEHATAN

HALAMAN 34

INTERNET

Jangan Asal Parasetamol Ada sebuah kebiasaan yang mulai banyak diterapkan oleh masyarakat tanah air dimana alih-alih memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter, mereka justru langsung menuju ke apotek dan membeli obat-obatan untuk meredakan sakit.

MEMANG , obat-obatan ini

biasanya adalah obat-obatan untuk penyakit ringan layaknya asetaminofen atau parasetamol yang bisa men-

gatasi demam. Namun, pakar kesehatan menyebutkan jika penggunaan kedua jenis obat-obatan ini tidak boleh dilakukan sembarangan karena adanya resiko kesehatan yang berbahaya. Apa sajakah resiko kesehatan tersebut? Pakar kesehatan yang berasal dari Amerika Serikat dan Kanada seperti dirilis dokterkita. menyerukan masyarakat untuk berhati-hati pada penggunaan obat-obatan tersebut mengingat adanya kemungkinan kerusakan pada liver atau bahkan resiko kematian. Masalah masyarakat yang langsung membeli obat-obatan ini saat ada yang jatuh sakit tanpa memakai resep dokter ternyata juga berlangsung disana dan hal ini langsung menjadi perhatian besar bagi kalangan pakar kesehatan. Alhasil, otoritas kesehatan Kanada langsung meminta produsen obat-obat-

an ini untuk memberikan label yang jauh lebih jelas baik itu pada kemasan pil atau botol dari jenis obat-obatan tersebut yakni andai dikonsumsi secara sembarangan dan tanpa resep dokter, aka nada resiko kerusakan pada organ liver dan juga kematian. Label pada obat ini juga harus memuat kata=kata “mengandung asetaminofenâ€? yang tertulis dengan huruf besar berwarna merah pada bagian sudut kanan atas kemasan. Pakar kesehatan dari Kanada menyebutkan jika obat-obatan yang mengandung asetaminofen ini sangatlah berbahaya bagi kesehatan andai dikonsumsi dengan dosis atau waktu yang cukup lama dari yang seharusnya. Sebagai contoh, andai ada obatoba­t an kombinasi untuk menyem­ buhkan sebuah penyakit, maka kand-

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 35

>> KESEHATAN ungan asetaminofennya sebenarnya tidak boleh melebihi 325 mikrogram. Pemerintah Kanada sendiri akan memberikan waktu 18 bulan bagi produsen obat untuk memperbaharui label dari obat ini, merupakan obat yang aman jika digunakan sesuai petunjuk, meskipun ada beberapa efek samping yang mungkin timbul. Swarnadwipa mencoba menelusuri mengama harus hati-hati dengan Parasetamol? Untuk diketahui, umumnya mayarakat mengenal pil ini untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengurangi demam. Nyeri yang dapat ditangani meliputi sakit kepala, nyeri sendi, dan sakit gigi. Parasetamol tidak dirancang untuk meringankan kekakuan, kemerahan, dan bengkak yang mengiringi rheumatoid arthritis, meskipun cukup efektif meringankan rasa nyeri yang menyertainya. Parasetamol dijual bebas dan bisa ditemukan dalam berbagai bentuk seperti tablet kunyah, kapsul, supositoria, cair, bubuk, dan pil. Parasetamol dapat digunakan untuk setiap rentang usia, dari bayi hingga orang dewasa, tentu dalam dosis yang berbeda.

EFEK SAMPING

Sangat sedikit orang yang mengalami efek samping akibat penggunaan parasetamol. Namun, seperti pada obat apapun, ada sebagian orang yang mungkin mengalami efek samping setelah mengambil parasetamol. Efek samping berikut jarang terjadi, tetapi harus segera dikonsultasikan kepada dokter jika Anda mengalaminya. Demam yang disertai menggigil atau sakit tenggorokan yang tidak terkait dengan penyakit sebelumnya menjadi tanda dari reaksi alergi terhadap parasetamol. Luka, bintik-bintik putih di mulut dan bibir, dan luka pada mulut juga merupakan efek samping lain yang bisa terjadi. Selain itu, ruam kulit atau gatal-gatal dicatat pula sebagai efek samping

WWW.BERITAUNIKDUNIA.COM

yang lebih umum, dan dalam beberapa kasus, terjadi perdarahan atau memar yang tidak biasa. Lemah, lelah, dan nyeri di punggung bagian bawah atau samping adalah efek samping lain terkait dengan intoleransi terhadap parasetamol. Jika mengalami salah satu dari efek samping tersebut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, parasetamol mungkin menyebabkan kerusakan hati. Mata atau kulit yang berwarna kuning menjadi tanda bahwa hati telah rusak karena mengonsumsi parasetamol. Kerusakan hati terjadi akibat dosis besar dan penggunaan jangka panjang parasetamol. Kencing dan tinja berdarah juga merupakan efek samping parasetamol yang menandakan terjadinya iritasi pada lambung. Jika salah satu efek samping terjadi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Meskipun parasetamol merupakan

obat yang ringan dengan sedikit efek samping, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat meminum obat ini. Hindarkan mengonsumsi alkohol saat mengambil parasetamol karena hanya akan menimbulkan beban tambahan pada hati. Parasetamol juga harus diminum sesuai dosis yang dianjurkan serta jangan menggunakannya dalam jangka panjang. Konsultasikan dengan dokter jika mengambil parasetamol dengan obat-obatan lain seperti aspirin atau ibuprofen karena dapat meningkatkan kemungkinan mengalami efek samping. Overdosis parasetamol umumnya jarang terjadi. Jika Anda mengambil parasetamol secara teratur, gejala-gejala berikut mungkin menjadi tanda overdosis. Diare berat, keringat yang meningkat, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, kram perut, dan nyeri di perut bagian atas bisa menjadi tanda-tanda overdosis parasetamol.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> BARU TAHU HALAMAN 36

>> HALAMAN BARU TAHU 29

UNTA LUAR BIASA Ketika Idul Adha menjelma, hewan kurban pun jadi pembicaraan. Tahukah Anda mengapa unta menjadi hewan yang paling istimewa untuk dikurbankan. Sebab, selain lebih besar dari sapi, kerbau dan kambing seperti kebiasaan di tanah air, ternyata unta memiliki banyak keistimewaannya. Dalam rutinitas jumatan, kita pasti akan mendengar sang imam membaca surat al-Ghasyiyah. Dalam surat ini, Allah menyebutkan beberapa ciptaanNya, yang itu menjadi bukti betapa Kuasa Sang Penciptanya. Di surat al-Ghasyiah, Allah berfirman, Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, dan langit, bagaimana ia ditinggikan? dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (QS. Al-Ghasyiyah:

17 – 20). Kita mungkin akan bertanya, mengapa 4 makhluk ini yang disebutkan? Bukankah masih ada makhluk besar lainnya, selain onta atau gunung, yang layak disebutkan? Misalnya saja, matahari atau bulan, atau lautan. Al-Quran Allah turunkan di tengah masyarakat arab, terutama daerah Hijaz (Mekah dan Madinah). Masyarakat Hijaz dikelilingi dengan pegunungan, dan padang gersang. Mereka bukan makhluk pesisir pantai, bukan pula

masyarakat petani sawah. Karena itulah, yang mereka lihat setiap harinya sekitar 4 benda itu: onta sebagai kendaraan utama mereka, langit yang tinggi berikut isinya, pegunungan yang menjulang, dan hamparan bumi sebagai pijakannya. Inilah rahasia, mengapa Allah menyebutkan 4 makhluk ini secara bergandengan, agar mereka bisa merenungkannya. Selanjutnya, dari keempat makhluk yang disebutkan itu, satu-satunya yang tergolong makhluk hidup adalah unta.

| EDISI| 183/TAHUN EDISI 178/TAHUN IV l IV16lSEPTEMBER 19 - 25 AGUSTUS - 6 OKTOBER 2016 2016


HALAMAN 37

>> BARU TAHU Jika kita perhatikan karakter unta, yang terbayang di benak kita adalah binatang penyabar dan tenang. Hidup di tengah alam yang sangat keras, padang pasir yang menantang. Unta memiliki peran besar bagi masyarakat Jazirah arab. Unta menjadi kendaraan utama mereka untuk bisa melakukan perjalanan mengarungi samudera gurun pasir. Karena saking pentingnya Unta bagi masyarakat Arab, mereka menyebutnya dengan nama-nama yang beragam. Seperti yang kita tahu, jika ada sesuatu yang sangat penting bagi masyarakat, mereka akan memberikan banyak nama untuk sesuatu itu. Menurut catatan lembaga kemukjizatan al-Quran, bahwa sebagian ahli bahasa menyebutkan, ada sekitar 6.000 kata dalam bahasa arab untuk menyebut unta. Di antara yang disebutkan di al-Quran: Ibil, naqah, jamal, Iir, Him, An’am, dan Ba’ir. Dan masing-masing nama, tentu saja memiliki karakter yang berbeda.

KUATNYA UNTA

Dalam surat al-Ghasyiyah, Allah mengajak kita untuk merenungkan, bagaimana unta itu diciptakan. Perhatikan, bagaimana Allah menciptakan onta, sehingga dia menjadi hewan yang demikian kuat. Yang secara secara ukuran tentu saja jauh di bawah gajah, kulitnya tidak setebal badak, dan larinya tak sekencang kuda. Namun hewan ini mampu menjadi kendaraan utama mengarungi padang pasir yang demikian menakutkan. Menurut catatan lembaga kemukjizatan al-Quran (al-Haiah al-Alamiyah lil I’jaz al-Ilmi fi al-Quran wa as-Sunnah) bahwa onta mampu berjalan sejauh 50 mil (sekitar 80 km) sehari, dengan kondisi bertahan tanpa makan dan minum selama 5 hari. Itu artinya dia mampu menempuh 250 mil (sekitar 400 km) tanpa bekal makan dan minum. Dan jarak itu sama dengan jarak antara Mekah dan Madinah. Tapi perlu juga dicatat, onta mampu minum hingga 200 liter air. Kira-kira satu drum. Disamping itu, onta juga mampu berjalan sejauh 20 mil dalam sehari dengan membawa beban seberat 500

kg (½ ton), tanpa makan dan minum selama 3 hari berturut-turut. Subhanallah…, bukankah ini menunjukkan betapa Maha Kuasanya Dzat yang Menciptakannya. Pantas saja jika Allah mengajak kita untuk merenungkan penciptaan onta ini.

ONTA BAGAIKAN PERAHU

Diantara keunikan onta yang Allah sebutkan dalam al-Quran, Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kalian dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. (QS. Al-Mukminun: 21 – 22) Kita akan menggaris bawahi kalimat, ”di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut” Dalam ayat itu, Allah mensejajarkan onta dengan perahu dari sisi rasa ketika manusia menungganginya. Orang yang naik onta, rasanya seperti naik perahu. Dihuyun-huyun dengan model jalannya onta, layaknya dihuyun ombak ketika naik perahu. Jika kita perhatikan, cara jalan onta berbeda dengan cara jalan umumnya binatang berkaki empat. Onta berjalan yang kita sebut seperti robot: tangan dan kakinya maju bersamaan. Tangan kanan maju dengan kaki kanan, tangan kiri maju dengan kaki kiri. Ini berbeda dengan umumnya binatang, mereka kaki tangan ketika berjalan sifatnya bersilang. Tangan kanan maju bersama kaki kiri, atau tangan kiri maju bersama kaki kanan. Dengan cara jalan yang demikian, orang yang naik onta terhuyun-huyun seperti naik perahu.

TUNDUK KEPADA MANUSIA

Onta termasuk binatang yang sama

sekali tidak memiliki senjata, tidak bertanduk, tidak bertaring dan tidak bercakar. Meskipun demikian, jika manusia bertarung dengan onta, sama-sama tidak membawa senjara, jelas kita akan kalah. Karena dia jauh lebih kuat dibandingkan kita. Di sini, Allah ingatkan tanda kekuasan-Nya kepada kita. Onta yang demikian kuat, menjadi begitu tunduk kepada manusia. Tidak liar, dan tidak berontak, ataupun melawan. Apakah mereka tidak melihat bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka Yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? ( ) dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; Maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. (QS. Yasin: 71 – 72) Yang lebih mengherankan, cara menyembelih onta, jauh lebih mudah dibandingkan cara menyembelih sapi. Karena onta ini disembelih dengan posisi berdiri. Mengenai tata caranya, Anda bisa lihat di: http://www.youtube. com/watch?v=aBlh-UlxNg0 Kaitannya dengan ini, Allah ingatkan, Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya. Sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (terikat satu kaki). Kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur. (QS. Al-Haj: 36). Karena begitu mudahnya cara menyembelih unta, Allah ingatkan nikmat itu dengan Allah akhiri firman-Nya, ”Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu”. Sebenarnya masih banyak yang bisa kita lagi, semoga paparan di atas sudah cukup bagi kita untuk semakin termotivasi mengagungkan Allah Sang Pencipta semesta alam.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> BARU TAHU HALAMAN 38

>> HALAMAN BARU TAHU 29

Mata Empat, Tapi Tak Melihat Laba-laba tersebar luas di muka bumi. Ada sekitar 45 ribu jenis laba-laba yang dapat kita temukan di penjuru dunia, kecuali di Benua Antartika.

CIRI umum laba-laba adalah memi-

liki empat pasang mata, delapan kaki, tidak bersayap dan tidak pula memiliki mulut pengunyah, serta karnivora. Karakter khas fisik laba-laba adalah memiliki dua segmen tubuh. Bagian badan depannya dinamakan cephalothorax atau prosoma yang merupakan perpaduan kepala dan dada. Sementara bagian belakangnya berupa abdomen (perut) atau opisthosoma. Penghubung antara cephalothorax dan abdomen ini berupa selaput tipis yang disebut pedicellus. Umumnya, laba-laba tidak memiliki penglihatan yang baik, alias tidak bisa membedakan warna. Ia hanya sensitif pada gelap dan terang. U n t u k m e n a n d a i k e h a d i ra n mangsanya, laba-laba mengandalkan getaran yang ada pada jaring suteranya. Atau juga pada tanah, air, dan tempat yang ia diami. Berikut adalah 9 jenis laba-laba paling unik yang ada di planet ini sebagaimana dilansir dari Live Science yang dirilis mongobay.

1.BAT-EATING SPIDERS

Menurut peneliti, jenis ini dapat ditemukan di seluruh dunia, yang sekitar 90 persen hidup di iklim hangat. Bat-eating spiders tersebar di banyak negara, termasuk Australia, Jepang,

INTERNET

dan India. Sang betina, tubuhnya bisa mencapai panjang 8 inci (20 cm), yang ukuran ini jauh melebihi si jantan. Laba-laba ini terkenal sebagai pemakan kelelawar yang terperangkap di jaringnya.

sebagaimana penuturan para ilmuwan. Langkah kakinya akan terdengar saat ia mendekat, seperti kita mendengar kuda menghentak kaki ke tanah. Patut diwaspadai, jenis ini memiliki memiliki taring sepanjang 2 centimeter yang dapat menggigit sewaktu-waktu. Meski namanya Goliath birdeater, akan tetapi ia tidak tidak identik memakan burung, karena pada dasarnya, ia akan menyerang apa saja yang dihadapinya.

INTERNET

2. GOLIATH BIRDEATER (THERAPHOSA BLONDI)

Makhluk ini diyakini sebagai laba-laba terbesar di dunia yang dijuluki The South American Goliath birdeater (Theraphosa blondi) dari Guyana. Rentang kaki laba-laba raksasa ini mencapai 12 inci (30 cm) dengan berat 170 gram atau seukuran anak anjing,

INTERNET

3. NURSERY-WEB SPIDERS (PISAURINA MIRA)

Jenis ini merupakan jenis pemburu berkaki panjang yang dapat menang-

| EDISI| 183/TAHUN IV l IV16lSEPTEMBER - 6 OKTOBER EDISI 178/TAHUN 19 - 25 AGUSTUS 2016 2016


HALAMAN 39

>> BARU TAHU kap dan mengalahkan mangsanya. Meski ukuran tubuh betina lebih lebar, 12 – 17 milimeter. Akan tetapi peneliti mencatat untuk ukuran kaki, sang jantan justru lebih panjang ketimbang betina. Studi menjelaskan, laba-laba ini memiliki perilaku kawin yang berbeda, si jantan akan membungkus betina dalam jaring suteranya selama perkawinan berlangsung. Pisaurina mira ditemukan di sepanjang pesisir timur Amerika Serikat, serta barat Texas, Nebraska, dan Wisconsin.

INTERNET

INTERNET

ifornia, Berkeley. Satu jenis dinamakan “Skeletorus” karena ada tanda hitam dan putih, yang menunjukkan tampilannya mirip tengkorak. Satu lagi, dijuluki “Sparklemuffin,” dengan garis warna kebiruan dan kemerahan di perutnya. Laba-laba ini memiliki karakteristik tarian kawin, yaitu dengan mengangkat kaki dan menggoyangkan tubuhnya.

sebagaimana teknik tank mini scuba-diving. Panjang tubuh laba-laba ini hanya 0,4-0,6 inci (10 – 15 milimeter), sehingga satu gelembung dapat menyediakan udara baginya sepanjang hari.

INTERNET

4. FUNNEL-WEB SPIDERS (ATRAX SUTHERLANDI)

Funnel-web spiders (Atrax sutherlandi) dari Australia ini memiliki taring merah yang membuatnya dijuluki “Laba-laba Drakula,” meski ia sebenarnya pemakan serangga. Jangan terlalu dekat, karena ia akan melancarkan serangan dalam bentuk sengatan. Laba-laba pemalu ini panjangnya 5 cm dan sangat sulit untuk ditangkap karena mereka menghabiskan seluruh waktunya di liang bawah tanah, sehingga variasi warna mereka sulit didokumentasikan. Para ahli mengatakan, banyak jenis laba-laba yang memiliki warna berbeda antarindividunya.

5. SKELETORUS & SPARKLEMUFFIN

Pada 2015, dua spesies baru laba-laba merak atau peacock spiders ditemukan di Australia. Laba-laba tersebut ditemukan di tenggara Queensland oleh mahasiswa asal University of Cal-

INTERNET

6. JUMPING SPIDER (PLEXIPPUS SP.)

S ebagian laba-laba memilih makanan sehat sebagai pola hidup mereka. Studi yang dilakukan di 2016 menunjukkan, 60 persen laba-laba dari anggota keluarga pelompat atau jumping spider family (Salticidae) merupakan pemakan tanaman. Para peneliti mengatakan, laba-laba yang memakan sayuran tersebut akan membuat mereka tangguh ketika pangan mulai berkurang. Bahkan, ada juga laba-laba yang memakan nektar.

7. DIVING BELL SPIDERS (ARGYRONETA AQUATICA)

Diving bell spiders dapat memanfaatkan gelembung udara untuk ia bernafas di bawah air, yang pada dasarnya

8. ORB-WEB SPIDERS (CYCLOSA GINNAGA)

Banyak hewan menyamarkan dirinya untuk menghindari predator. Laba-laba ini memiliki cara unik, menampakkan dirinya sebagai kotoran burung. Tubuhnya yang berwarna perak, dan dekorasi jaring warna putih membuatnya sepintas terlihat seperti kotoran burung. Langkah ini dilakukan laba-laba agar ia tidak dimangsa tawon. “Predator akan membentuk citra pencarian saat memburu laba-laba, dan biasanya tidak akan tertarik pada kotoran burung,” jelas I-Min Tso, ahli ekologi perilaku dari National ChungHsin University, Taiwan.

9. BRAZILIAN WANDERING SPIDER (PHONEUTRIA NIGRIVENTER)

Pasien yang tersengat racun laba-laba ini tidak hanya mengalami rasa sakit menyeluruh dan peningkatan tekanan darah. Tetapi juga, efek yang yang merangsang daya seksual pada lelaki dalam hitungan jam. Meski memberikan rasa tidak nyaman bagi penderita, namun peneliti sedang mengeksplorasi kandungan senyawa dalam bisa tersebut guna kemajuan ilmu penelitian.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> TEKNOLOGI

HALAMAN 40

Apple memulai babak baru dengan memperkenalkan wearable device paling ditunggu: jam tangan pintar Apple Watch (tanpa huruf i kecil). SEJUMLAH analis berharap terjunnya Apple dalam pengembangan wearable device bakal mampu mendorong konsumen membeli perangkat digital tersebut. Sony Corp, Samsung, LG Electronics Inc, dan Qualcomm Inc telah lebih dulu meluncurkan perangkat sejenis berbasis Google’s Android Wear. Namun, tak satupun dari pabrikan itu merengkuh sukses. CEO Apple Tim Cook mengatakan, pengembangan Apple Watch sudah dilakukan dengan cukup lama. “Ini adalah perangkat paling personal yang pernah kami buat,” kata CEO Apple Tim Cook di Cupertino, California, Amerika Serikat, 9 September 2016 lalu. Tersedia dalam dua ukuran (38 mm dan 42 mm diagonal), Apple Watch bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis casing dan gelang dengan pilihan bahan dari logam hingga karet. Varian termewahnya, ada yang berlapis emas 18 karat. Yang paling khas adalah tombol putar mirip arloji konvensional (yang tak ada di jam tangan pintar lainnya) berjuluk digital crown. Fungsinya sebagai tombol navigasi sehingga pengguna tak perlu khawatir jika jarinya terlalu besar untuk menyentuh-nyentuh layar Apple Watch yang mungil itu. Apple Watch bisa disinkronisasi dengan iPhone 5, 5s, 5c, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Dengan demikian, bagi pemilik iPhone 4 atau yang lebih lawas, silakan membeli yang lebih anyar agar bisa bergaya dengan Apple Watch. Selain bisa digunakan untuk berkomunikasi, beragam aplikasi wearable

yang dibenamkan di perangkat itu bisa digunakan untuk beragam fungsi, termasuk untuk menghitung denyut jantung. Di AS, Apple Watch baru akan dipasarkan awal tahun depan dengan banderol 394 dolar AS atau sekira Rp4,5 juta. samaan dengan peluncuran iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Tak banyak kejutan dalam peluncuran seri terbaru iPhone tersebut karena sebelumnya sudah banyak bocoran. iPhone 6 berukuran layar 4,7 inci atau lebih lebar dari dimensi seri-seri sebelumnya. Untuk iPhone 6 Plus lebih lebar lagi, yakni 5,5 inci. Di AS, dua varian iPhone teranyar itu dipasarkan mulai 19 September dan menjelang pengujung tahun akan dipasarkan di 115 negara. Apple juga memperkenalkan Apple Pay, solusi pembayaran digital yang bisa menggantikan fisik kartu kredit atau debit. Pengguna bisa membuat kartu virtual dalam iPhone berdasarkan kartu kredit atau debit miliknya. Revolusi pembayaran itu bisa menjadi mungkin dengan sejumlah teknologi yang dibenamkan di iPhone 6, iPhone 6 Plus, dan Apple Watch, seperti antena NFC (near-field communication), fitur keamanan Touch ID, serta Passbook. Di merchant-merchant yang mendukung tekonologi NFC, pengguna bisa bertransaksi dengan hanya melakukan sentuhan jari di sensor Touch ID. “Apple Pay akan mengubah cara bertransaksi,” kata Cook. Apple menyakini penjualan Apple Watch Seri 2, pada kuartal ketiga 2016 akan mengalami peningkatan. Pen-

giriman Agustus dan September tahun ini, dipercaya akan melebihi dua juta unit. Dilansir dari Phone Arena, 10 September 2016 lalu, pada Juli kuartal kedua, International Data Corporation melaporkan, pangsa penjualan Apple Watch Seri 2 mencapai 47 persen atau sekitar 1,6 juta. Dari data itu, diyakini pada kuartal ketiga pemesanan dari pelanggan akan meningkat. Selain itu, Apple Watch Seri 2 yang akan dijual telah mendapat perbaikan, termasuk layar lebih cerah dan prosesor yang lebih cepat, tahan air saat dipakai berenang. GPS Apple Watch 2 juga memungkinkan pengguna bisa menggunakannya saat berolahraga, tanpa koneksi ke iPhone.

APLIKASI MENARIK

Apple Watch benar-benar layak disebut sebagai jam tangan pintar. Pasalnya, jam tangan produksi raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple itu memiliki berbagai aplikasi. Seperti yang ditulis jpnn.com, Apple Watch sudah terintegrasi dengan aplikasi sosial media terkemuka sperti Facebook, Instagram, Twitter serta WeChat. Karena itu, para pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi tersebut. Selain itu, jika ada email yang masuk, Apple Watch juga akan langsung memberikan notifikasi. “Aplikasi ini berasal dari jenis aplikasi produktifitas, aplikasi sosial bahkan ke aplikasi travel, dan banyak lagi,” terang Wakil Presiden Teknologi Apple, Kevin Lynch.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


OPINI

MERAWAT HATI HANDZOLAH AL-USAYYIDI RA BERCERITA, SUATU KETIKA IA DITANYA OLEH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ RA TENTANG KABAR DAN KEADAANNYA. IA MENJAWAB, “KEADAAN HANDZOLAH TELAH MUNAFIK”.

ABU Bakar RA berkata, “Maha Suci

HATI BERBOLAK-BALIK

Allah, apa yang engkau katakan?” Handzolah pun menjelaskan, “Jika kami berada di sisi Rasulullah SAW, Baik-buruknya keadaan (perilaku) kami teringat akan neraka dan surga, manusia sangat berhubungan dengan sampai-sampai kami melihatnya sephatinya. Apabila hati manusia baik, erti dihadapan kami. maka baiklah dirinya. Namun, apabila Namun, tatkala kami tidak lagi hatinya rusak, maka rusaklah dirinya. berada di sisi Rasulullah dan bergaul Rasulullah SAW bersabda: Sesbersama istri-istri kami, anak-anak ungguhnya di dalam tubuh manusia kami, dan sibuk dengan berbagai ada segumpal darah yang apabila urusan (dunia), kami pun banyak lupa”. baik, maka baiklah seluruh tubuhnya Abu Bakar RA pun berkata, “Demi (perilaku). Dan apabila segumpal daOleh Allah, sesungguhnya kami juga rah itu rusak, maka rusaklah seluruh merasakan hal yang serupa”. Ketika tubuhnya. Ingatlah, dia adalah hati Guru PAI dan Sekretaris Majelis Handzolah RA dan Abu Bakar RA (HR. Bukhari). menceritakan keadaan mereka ini keDi sinilah manusia penting merTabligh PD Muhammadiyah pada Rasulullah SAW, maka Rasulullah awat hati. Karena hati itu sifatnya Kuantan Singingi, Riau bersabda: Demi Rabb yang jiwaku berbolak-balik, alias mudah dimasuki berada ditangan-Nya, seandainya oleh berbagai fitnah. keadaan kalian sebagaimana keadaan kalian saat bersamRasulullah SAW bersabda: Fitnah-fitnah itu dibenaku dan kalian selalu mengingat itu, niscaya malaikat akan tangkan di atas hati, sebagaimana tikar disusun sepotong menjabat tangan kalian di tempat tidur kalian dan di jalanan. demi sepotong. Maka, hati siapa saja yang termakan oleh Namun, lakukanlah itu sesaat demi sesaat/terus menerus (HR. fitnah itu, akan ada setitik hitam padanya. Dan hati siapa Muslim dari Handzolah, 2750). saja yang mengingkari fitnah itu, akan ada setitik putih Kisah dan dialog dua sahabat Rasulullah SAW di atas padanya (HR. Muslim). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW mengingatkan kita suatu realita kehidupan yang kita jalani. Ada bersabda: Sungguh, hati manusia itu lebih cepat berbolak saatnya, di mana kita merasa begitu dekat dengan Allah SWT. balik daripada berbolak baliknya air yang mendidih dalam Sehingga kita takut dengan neraka dan sangat berharap periuk (HR. Ahmad). dengan surga seraya rajin beribadah kepada-Nya. Namun, Fitnah-fitnah yang dibentangkan di atas hati adalah adakalanya pula, saat disibukan dengan berbagai urusan dunia, penyebab munculnya penyakit hati, seperti syirik, riya’, kita pun lalai dengan semua itu. Bahkan, tanpa disadari, kita tamak, ‘ujub, takabbur, iri, dan dengki. Ada dua fitnah sering jauh dari Allah dengan melupakan akhirat seraya melyang menjadi muara penyakit-penyakit hati itu, yaitu fitnah akukan banyak maksiat. syahwat dan fitnah syubhat. Jika sahabat Rasulullah SAW saja yang kualitas diri, akidah, Fitnah syahwat berarti keinginan hati pada keduniaan, dan kuantitas amal mereka tak diragukan lagi, masih merasseperti harta, tahta, dan wanita. Jauh hari Rasulullah telah akan besarnya fitnah (keburukan) dunia, merasa diri mereka mengingatkan tentang bahaya fitnah ini yang akan terjadi telah munafik, maka seharusnya kita yang banyak lalai dan di akhir zaman. melupakan Allah ini, lebih pantas merasa munafik, mawas Nabi SAW bersabda: Fitnah-fitnah itu seperti potongan dan introspeksi diri. malam gelap gulita. Ada seseorang yang di pagi hari dalam

LIDUS YARDI

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> OPINI

HALAMAN 42 kondisi beriman dan di sore harinya menjadi kafir, atau di sore hari dalam kondisi beriman dan di pagi harinya menjadi kafir. Karena ia menjual agamanya dengan keuntungan duniawi yang sedikit (HR Muslim). Sedangkan fitnah subhat adalah berupa kerancuan dalam pemikiran, pemahaman, dan akidah. Fitnah inilah yang menyebabkan rusaknya akal dan munculnya pemikiran liberalisme di tengah umat Islam. Diantara cirinya adalah, kritis terhadap Alquran dan hadis, namun bangga mengutip pendapat ilmuwan kafir Barat. Tidak heran, orang yang termakan oleh fitnah subhat ini akan berkomentar asal-asalan tentang agama. Berani berbicara atas nama Allah dan Rasulullah tanpa sandaran Alquran dan sunnah. Hanya dengan kesabaran dan keyakinan yang dibangun di atas pemahaman yang syar’i yang bersumber kepada Alquran dan hadis, fitnah syahwat dan subhat yang merusak hati dapat diatasi. Dengan itulah hati dan akal diharapkan menjadi yakin, kokoh berdiri di atas kebenaran, tanpa goyah dan berbolak-balik lagi.

CARA MERAWAT HATI

Ada beberapa cara merawat hati agar ia tetap hidup, istiqomah di atas kebaikan agama, terhindar dari berbagai fitnah, dan selalu mendorong pemiliknya untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Diantaranya, pertama, dzikrullah. Ibnul Qayyim al Jauziyyah berkata, bahwa “Kebutuhan hati terhadap dzikir bagaikan kebutuhan ikan terhadap air. Apabila ikan tidak mendapatkan air, maka ikan tersebut akan mati”. Begitulah hati, ia akan hidup dengan dzikir kepada Allah SWT dan dia akan mati tanpa berdzikir kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda: Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabb-Nya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Rabb-Nya, adalah seperti orang yang masih hidup dengan orang yang telah mati (HR Bukhari). Kedua, bergaul dengan orang-orang

baik. Hati akan terawat dengan baik, jika bergaul dengan orang-orang baik. Karena orang-orang baik akan mengajak kepada kebaikan, meluruskan kesalahan, dan merupakan cerminan kepribadian. Hadis yang mengisahkan Handzolah RA dan Abu Bakar RA di atas juga menyinggung masalah ini. Saat berada dan bergaul bersama orang-orang baik, akan menimbulkan kekuatan hati dalam keimanan dan amal sholeh. Allah SWT mengingatkan: Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkumpullah bersama-sama orang yang benar (QS At Taubah [9]: 119).

Ketiga, ilmu dan duduk di majelis-majelis ilmu. Imam Syafi’i berkata, bahwa “Ilmu itu adalah cahaya. Dan cahaya (nur) tidak mungkin diberikan oleh Allah kepada seorang hamba yang bermaksiat kepada-Nya”. Dengan demikian, kebodohan adalah kegelapan bagi hati. Apabila hati telah gelap, jauh dari cahaya ilmu, jauh dari penerang iman, maka manusia tidak akan dapat lagi membedakan mana yang benar dan salah dalam kehidupan. Sebab itu, kata Allah, tidak akan pernah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui (lihat QS. Az-Zumar [39]: 9). Maka, sangat baik untuk merawat hati apabila kita meluangkan waktu— bukan mencari waktu luang—untuk tetap menuntut ilmu. Ilmu yang mengingatkan kita akan kebesaran Allah. Dalam hal ini banyak cara yang dapat kita lakukan. Seperti membaca buku-buku agama dan menghadiri majelis-majelis ilmu yang di dalamnya dibacakan ayat-ayat Alquran dan had-

is-hadis Rasulullah. Seringkali kita lalai dengan apa yang kita ketahui, bahkan dengan apa yang kita yakini. Oleh sebab itu, kita butuh nasihat untuk mengingatkan, tambahan dan penyegaran ilmu untuk menghidupkan qalbu. Semakin besar pengetahuan kita tentang Allah, maka semakin tunduklah hati kita untuk menjalani ketaatan kepada-Nya. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk merawat hati. Namun, setiap usaha tidak akan pernah sempurna kecuali dengan bertawakkal dan berdo’a kepada Allah SWT. Rasulullah sering membaca doa, artinya: Wahai zat yang membolak-balikan hati, teguhkan hatiku untuk senantiasa berada di atas kebenaran agama-Mu (HR. Tarmizi). Hati yang istiqomah di atas ketaatan dalam menjalankan agama Allah, itulah di antara tanda hati yang selamat (qalbun salim). Dan dengan qalbun salim itulah kita menghadap Allah, yaitu pada suatu hari di mana harta dan anak-anak tidak lagi memberi manfaat (lihat QS. Asy-Syua’ara [26]: 88-89). Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian (HR. Muslim). Sebab itu, Imam Hasan al Bashri pernah berkata, “Obatilah hatimu, karena kebutuhan Allah kepada hamba-Nya terletak pada baiknya hati”. Tidaklah kerusakan moralitas, kemaksiatan, atau kemunkaran terjadi di muka bumi ini, kecuali bermula dari hati yang rusak. Hati yang tidak mengenal Allah, takut kepada Allah, dan termakan oleh berbagai fitnah. Maka, merawat dan menjaga hati agar tetap bersih dari berbagai penyakit hati adalah suatu keniscayaan. Allah SWT berfirman, Beruntunglah orangorang yang membersihkan hatinya. Dan merugilah orang-orang yang mengotorinya (QS. Asy-Syams [91]: 9-10). Wallahu A’lam.***

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


SENI BUDAYA

Mengakrabi Sastra dengan

Musikalisasi Puisi GILIRAN siswa-siswi Kota Pekanbaru mendapat kesempatan untuk mengikuti program peningkatan kreatvitas kesusastraan atau lebih dikenal dengan Bengkel Sastra tajaan Balai Bahasa Provinsi Riau. Kegiatan yang ditaja selama empat hari (27-30 September) itu dipusatkan di Hotel Mon, Pekanbaru. | EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> SENI BUDAYA

HALAMAN 44

PROSES

pembinaan yang berlangsung didampingi oleh tiga orang narasumber, yakni Marhalim Zaini, Zalfandri Zaenal alias Mat Rock dan Jefri al Malay. Para peserta didik yang tampak tekun mengikuti pelatihan itu diberi pemahaman terkait dengan bagaimana memahami sebuah puisi kemudian diubahsuaikan menjadi karya baru berupa musikalisasi puisi. Dan di penghujung pertemuan, pada hari terakhir pelatihan, setiap peserta yang mewakili sekolah masing-masing, mempersembahkan karya musikalisasi dari hasil serapan pemahaman selama pelatihan. Hal yang menggembirakan kemudian, kata salah seorang narasumber, Zalfandri Zaenal, adalah dalam waktu yang singkat, para siswa dapat membuat garapan atau komposisi musikalisasi puisi dengan kemampuan mereka yang sebenarnya memiliki daya pikat dan potensi yang luar biasa. Mereka, kata Mat Rock lagi, betul-betul memahami apa yang dikehendaki sebuah karya bernama musikalisasi puisi. “Ini kan sebenarnya menarik. Kesungguhan mereka selama pelatihan

langsung terbukti dari hasil karya yang mereka susun dalam waktu yang hanya beberapa hari. Nah, apatah lagi kalau misalnya, kegiatan ini dapat diteruskan di sekolah mereka masing-masing atau bila perlu menjadi ekstrakurikuler, saya yakin keberadaan seni pertunjukan musikalisasi puisi di Pekanbaru ini akan semakin terpandang dan diakui,” jelas Mat Rock. Sedangkan menurut Marhalim Zaini, program ini adalah sebuah upaya untuk mengakrabi puisi dengan cara yang lain, dalam hal ini adalah musikalisasi puisi. Bagaimana tidak, karena langkah awal untuk membuat musikalisasi puisi itu jelas haruslah memahami puisi, apa makna dan pesan yang terkandung di dalam puisi yang menjadi bahan dasar itu. Setelah itu, barulah kemudian mereka mengancang-ancang konsep atau bagian per bagian yang hendak diiramakan, dibacakan, dikomposisikan sehingga ianya menjadi komposisi musikalisasi puisi yang utuh. “Mereka tentu menjadi akrab dengan puisi. Karena memang keberadaan musikalisasi puisi sejak awal adalah

bagaimana sebuah puisi bisa lebih dipahami dan lebih dekat kepada pembaca atau penikmatnya. Namun yang terpenting menurut saya, mereka para siswa dalam prosesnya, baik sadar maupun tidak sadar adalah dalam rangka memperhalus akal budi dan hati nurani karena seni apapun itu, pastilah merujuk kepada hal tersebut,” jelas Marhalim. Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Umar Solikhan, menjelaskan, helat yang ditaja adalah salah satu kegiatan yang ditawarkan oleh Balai Bahasa Provinsi Riau untuk meningkatkan kreativitas dan apresiasi sastra masyarakat dalam hal ini siswa dan guru di Riau. Kegiatan tersebut berfokus pada pemberian pelatihan dan sampai kepada pementasan seni kreatif yang mencakupi puisi dan musik. “Saya berharap para siswa mendapatkan ilmu dan ketrampilan yang bisa ditularkan ke sekolah masing-masing. Semoga terus lahir para seniman musikalisasi di Riau,” ujar mantan Kepala Kantor Bahasa Bangka Belitung ini. (jefrizal)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 45

>> S Y A I R

Menjulang Syair Melayu Rentas Benua SEBUAH

helat dengan tema “Syair Rentas Benua” telah berlangsung di negeri jiran Malaysia, 22- 23 September 2016 lalu. Helat yang menghimpun para paka dan pelantun syair dari negara-negara ASEAN itu diberi tajuk Syair Alam Melayu Nusantara. Pakar syair Riau, Idawati, turut serta membentangkan makalah dalam acara yang berlangsung di Auditorium Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia di Kuala Lumpur tersebut. Selain itu, penyanyi asal Riau, Juspebgo Setiawan ikut pula terlibat dalam pentas syair yang berlangsung dalam acara yang ditaja oleh Institut Terjemahan & Buku Malaysia (ITBM), Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, Akademi Seni ND LALA dan USIM. Menurut Idawati, selain memperkenalkan dan mempulerkan kembali syair kepada generasi hari ini, program yang ditaja menjadi pentas untuk berbagi inormasi dan ilmu kepada semua peserta yang datang dari kawasan tanah Melayu Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Indonesia, dan Brunei. Selama ini, syair bagi masyarakat, terutama di Riau, hanyalah sebatas mengetahui irama dan lagunya saja tetapi di dalam acara tersebut, keberadaan syair benar-benar dikupas dari segala sudut pandang. “Helat ini menarik karena menurut saya, syair tidak hanya dipelajari dari irama atau jenis lagunya saja tetapi memang dibahas tuntas oleh pakar-pakar syair dari beberapa negara yang ikut terlibat,” jelas Idawati. Helat Syair Alam Melayu Nusantara tersebut dibagi dalam tiga kemasan acara, yakni seminar, Bengkel Syair Alam Melayu Nusantara, dan malam pemuncak yakni Malam Persembahan Syair Alam Melayu Nusantara. Pada malam itu dipersembahkan syair

JEFRY AL MALAY

Pakar syair Riau, Idawati, melantunkan syair dalam helat pertemuan pelantun syair ASEAN, (22-23/9/2016) di Malaysia. gabungan peserta negara ASEAN. Yang menarik lagi, lanjut Idawati, persembahan syair itu tidaklah disenandungkan atau dilagukan begitu saja, tetapi dikemas sedemikian rupa menjadi sebuah seni pertunjukan yang cukup menarik. “Jadi persembahan malam puncak itu seperti seni pertunjukan syair yang dikemas dalam bentuk pertunjukan teater. Menarik dan sangat inovatif. Saya kira, di Riau juga patut dibuat seni perrtunjukan seperti itu, dan memang sangat layak mengingat kekayaan dan ragam irama syair yang kita miliki,” jelas penyanyi Melayu senior itu. Idawati dalam kesempatan itu berkesempatan membentangkan makalah di sesi seminar. Adapun materi yang dibentangkannya terkait dengan beragam jenis irama syair yang dimiliki Riau dalam makalahnya yang berjudul “Keberadaan Irama Syair Melayu di Riau:

Suatu Tinjauan Fenomenologi-Indonesia”. Selain itu, turut juga memberikan kertas kerja Sastrawan Negara Dato’ Dr Zurinah Hassan, Mohd Fauzi Abdullah (Guru Bahasa Melayu di Malaysia), Drs. Sahril, Pehin Dato’ Haji Abd Ghani Rahim (Brunei Darussalam), Saliha Musor (Patani-Selatan Thailand). Lebih jauh dijelaskan Idawati, dalam acara tersebut dapat dirasakan bahwa syair seperti mendapat napas baru. Program selama dua hari itu mengumpulkan penggiat syair. Jika selama ini, banyak yang menyangka syair hanya memiliki beberapa irama seperti yang telah dipelajari di sekolah tetapi kemudian di acara itu para peserta seolah mendapat kejutan. Karena dari kegiatan itulah kemudian terhimpun hampir 30 irama berbeda yang didendangkan dari seluruh peserta yang terlibat terutama dari negara ASEAN. “Perhelatan ini juga akan dirancang untuk menjadi agenda tahunan. Dan ke depannya, seluruh irama yang terhimpun akan dilakukan pendokumentasian secara keseluruhan. Semua akan dihimpun sesuai dengan kepemilikannya masing-masing,” jelas Ida lagi. Sementara itu, Juspebgo yang ikut terlibat dalam persembahan malam pemuncak, mengaku sangat bangga bisa ikut serta meramaikan pertemuan dari para pakar syair dari kawasan ASEAN tersebut. Katanya, potensi budaya Melayu Nusantara sangat dapat diapresiasi dan menjadi kebanggaan tersendiri pula. “Apalagi syair hari ini rasanya tidak begitu populer di kalangan generasi muda dan saya mendapat kesmepatan untuk ikut serta melestarikan dan menjulangnya kembali, tentu saja merasa bangga dapat ikut serta melesetarikan khasanah budaya Melayu ini,” jelas alumni Akademi Kesenian Melayu Riau itu. (jefrizal)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> M U S I K

HALAMAN 46

Riau Rhythm Tampil di OzAsia SEMPENA celebrating 10 tahun

OzAsia, team Riau Rhytm Chambers Indonesia bertolak dari Pekanbaru ke Jakarta pada 21 September lalu. Mereka berjumlah 10 Orang yang terdiri dari 8 Pemain, seorang manajer, dan seorang sound engineer. Selanjutnya mereka siap untuk memulai perjalanan menuju Premiere Performance Album Suvarnadvipa di Adelaide, Australia. Di Jakarta, rombongan telah ditunggu Dara Hanafi (asisten produser) dan Gading Paksi (direktur teknik) yang bekerja sama dengan tim Riau Rhythm. Sedangkan Produser Rama Thaharani (Independent Arts Producer) dari pihak Badan Ekonomi Kreatif Indonesia sudah berada di Adelaide sehari sebelumnya. Rino Deza Pati, komposer yang juga musisi Riau Rhythm di Adelaide, menjelaskan, rombongan di Sambut Dave Sleswick (OzAsia Programme Director) serta Jala Adolphus (OzAsia Producer Assistant), setelah sebelumnya pihak bandara dalam proses clearance pera­ latan instrumen untuk menanyakan setiap detail dokumen yang harus dilakukan klarifikasi informasi hingga selesai dan berikutnya menuju penginapan di Hotel Intercontinental Adelaide. Setelah sampai di hotel dan melakukan pengecekan terhadap seluruh alat instumen serta anggota, mereka

langsung menuju Elder Park, yang merupakan venue untuk Outdoor Concert Series seluruh grup musik pada pagelaran OzAsia Festival 2016 ini. Selain Riau Rhythm, Indonesia juga mengirim dua grup lainnya Eyuser (Papua) dan Ega Robot (Jawa Barat). Diberi titel Indonesia Music Contemporer oleh produser independent Rama Thaharani, menurutnya karena kesempatan musisi Indonesia memperkenalkan eksplorasi musik tradisi yang inovatif. Joe Mitchael selaku director dan juga producer OzAsia Festival, mengungkapkan, sebelum ini dia juga sudah memantau Riau Rhythm saat mengikuti Indonesia Performing Art Mart (IPAM) di Jakarta 2011. Eksplorasi inovatif inilah yang menjadi permintaan beberapa director festival untuk berminat menampilkan kelompok asal Riau yang sudah 15 tahun berdiri ini untuk konser di beberapa festival dunia. Disebutkan Rino, kesempatan tersebut merupakan moment penting di mana kesenian tradisi mengangkat Candi Muara Takus bisa dikenal lebih luas oleh dunia. ‘’Hampir tiga tahun riset dan tiga tahun proses latihan ini kita lakukan,’’ kata Rino. Proses tersebut dilakukan bersama Viogi Rupiyanto (biola/vocal), Giring

Fitrah (vocal/calempong), Cendra Putra Yanis (cello), Aristofani (flute), Violano Rupiyanto (gambus/calempong), Syukri Abun (drum percussion/accordion), Ade Syahputra (cello) dan Fatah Mulyana (sound engineer) menjadikan karya Suvarnadvipa ini terus berkembang dari sisi musikal dan juga performing stage yang tahun ini di arahkan kepada konsep performing art. Rendra Kurniawan, manajer Riau Rhythm, mengatakan, sebelum pertunjukan, komposer bersama manajer mengikuti invitation berbagai jadwal perkenalan dari seluruh direktur festival Asia-Australia dan mengikuti VIP dinner bersama Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Dr Hilmar Farid, seusai memberi ceramah kebudayaan pada Flinders Jembatan Lecture oleh IindoFest. IndoFest adalah iven baru yang akan besar di Adelaide khusus untuk program kesenian dan kuliner tentang Indonesia oleh direktur artistik Brett Calliss. Dan juga dihadiri oleh Wakil Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, duta besar Indonesia, Konjen Indonesia dan Dirjen Hubungan International Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. Pertunjukan Riau Rhytm mendapat apresiasi luar biasa dari seluruh penonton. (Kunni M)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> KARTUN

HALAMAN 47

Ketika Tawa Milik (Hampir) Semua Kelompok OLEH FURQON LW furqonelwe@gmail.com

Our laughter is always laughter of a group*. Tawa kita adalah selalu tawa sebuah kelompok.

KARTUN

itu gambar lucu, secara konseptual tentu ia merupakan sebuah “kamar” dalam rumah bernama “humor”, walaupun ia (kartun itu) juga sebuah “kamar” di “rumah” bernama seni rupa. Kalimat di awal tulisan ini yang dicuplik dari buku Laughter: An Essay on The Meaning of Comic karya filsuf Perancis Henri Bergton, rasanya pas bila disanding dengan judul tulisan ini, untuk menggambarkan respon au-

diens setelah pameran kartun Tun Kopi dibuka, sepekan lalu (24/9). Karena saya “orang dalam” di Sikari (Sindikat Kartunis Riau) yang menaja pameran ini, maka saya memilih sudut pandang tulisan ini dari pengamatan saya terhadap respon audiens pameran. Artinya saya memposisikan diri sebagai “orang luar” yang mengamati pameran ini. Bukan seputar konsep pameran, atau informasi pameran, apalagi menelaah karya yang dipamerkan satu per satu. Selain untuk menghindari kesan “jeruk makan jeruk”, tulisan yang menelisik bentuk respon audiens terhadap suatu pameran rasanya tergolong langka. Selain peristiwa pameran seni rupa (termasuk pameran kartun) itu sendiri juga peristiwa langka di Bumi Lancang Kuning ini. Balik ke teori humor Bergson di

atas, bisa kita maklumi bila kartunis –-terutama kartunis editorial-- sering ketar-ketir hati ketika berkarya. Tema-tema sosial-politik yang menjadi objek kritik mereka, sehingga tak terhindarkan ada person atau institusi yang tergambar di dalamnya, otomatis menjadi kelompok yang takkan ikut tertawa. Kalau pun mereka merasa lucu, paling senyum-senyum masam. Beda dengan respon di luar kelompok objek kritik itu. Tawa mereka bisa terbahak. Senyum mereka bisa lepas. Ini terlihat ketika Sikari menggelar pameran kartun bertajuk “PekanbaRuko”, pada iven Pekanbaru Bandar Kartun Festival (PBKF) IV tahun lalu. Beberapa pekan sebelum pameran, saya sering didatangi, atau dihubungi online (via WA, BBM atau inbox di FB) oleh para kartunis SiKari. Mere-

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> KARTUN

HALAMAN 48

ka mendiskusikan kartun yang akan dipamerkan. Bahkan komunitas ini sampai menggelar diskusi khusus membahas karya pra pameran yang akan dipamerkan. Pertanyaan yang paling banyak diajukan adalah: “Ini kira-kira bahaya nggak Bang?”. Bisa dimaklumi, tema yang diangkat ke pameran adalah fenomena maraknya ruko (rumah toko) di Pekanbaru, kota tempat pameran digelar. Tentu kritiknya sedikit banyak menyerempet-nyerempet pemerintah kota ini. Sebagian malah memilih “jalan aman”, mengangkat sisi humor humanis, non politis/kebijakan pemko. Saya ingat, dalam masa pameran PekanbaRuko itu saya pernah didatangi seorang pria yang mengaku berprofesi planologi (ahli tata kota). Ia meminta saya juga menggelar pameran kartun dengan tema infrastruktur kota. Dan ia datang dengan wajah sangat serius, bukan senyum tawa. Bagaimana dengan Tun Kopi? Pa­m eran yang merekam fenomena minum kopi yang membudaya di kota

Pekanbaru khususnya, ditandai dengan bermunculannya kedai kopi hampir di setiap ruas jalan, ternyata direspon dengan riang hati oleh kartunis. Walaupunn kira-kira sebulan sebelum pameran, tersiar kabar di media-media online, seorang kartunis di kota Gorontalo mengalami kekerasan fisik karena memuat kartun yang mengkritik kebijakan pemkonya terhadap pohon-pohon di kota tersebut, tidak menyiutkan nyali kartunis di Sikari. Mungkin karena temanya kan “cuma”kopi. Atau karena jauh hari sebelum pameran, mereka mendapatkan “pembekalan” dari diskusi bertema Kopi dan Peradaban. Nara sumbernya Pradonggo dan Syaukani Al Karim, praktisi komunikasi dan budayawan Riau. Pengunjung pameran Tun Kopi juga terlihat lebih banyak senyum tawa sambil berswafoto di karya-karya yang mereka sukai. Tun Kopi yang berarti penghargaan terhadap kopi, atau juga berarti kartun tentang kopi, jika dikartunkritikkan, dilucu-lucukan, rasanya memang tak

adalah pihak yang tersakiti. Walaupun ada satu kartun berjudul “Kalah Bersaing” karya Rhomi AB, yang merekam fenomena satir tergusurnya kedai-kedai kopi milik warga tempatan di kota Telukkuantan, kabupaten Kuantan Singingi, kalah bersaing manajemen dengan kedai kopi warga keturunan, tak lantas menciptakan kelompok yang tak tertawa. Semua pengunjung pameran maupun peserta yang berinteraksi dengan kartunis di acara live event, semua terlihat riang gembira. Saya pun riang gembira, karena tak lagi didatangi orang dengan wajah serius, meminta diadakan pameran kartun dengan tema teh, misalnya.*** Furqon LW, kartunis dan jurnalis. *Observasi ketiga Henri Bergton dalam memaknai humor, dalam buku Laughter: An Essay on The Meaning of the Comic (1913, Mc Millan). Sumber: internet.

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> KARTUN

HALAMAN 49

Kartun, Pameran Bersama dan Seni Rupa Kita

Oleh Khalil Zuhdy Lawna MENGGAS pameran bersama

adalah kerja kolektif dengan tujuan menyampaikan karya sebagai visualisasi individu. Kebersamaan itu sendiri menyiratkan kekuatan subjek untuk tampil dengan mental kawanan, kelompok, dan kerumunan. Bahayanya, individu mencuat atau tenggelam. Untuk itulah adanya antisipasi resiko kegugupan, inferioritas/superioritas, absolut, kelicikan bahkan ketamakan. Yang agak jelas mungkin perasaan tak menentu: keresahan, ingin tampil, absurditas, main-main, kewenangan, kemarahan, kegundahan, kehampaan, atau mimpi-mimpi. Seniman merasa hal-hal tersebut merupakan hak. Meski harapan bermuatan ekonomi, seniman kerap terbentur. Kini membahas karya seniman amatlah menarik. Episode tersebut tak akan dianggap usang, membosankan, mengada-ada, membohongi, atau menipu. Budaya konsumen yang kita alami saat ini lebih terlihat pada gaya hidup, rumah tinggal, cara berpakaian (baju, celana dalam, BH, kaus kaki), kendaraan, binatang peliharaan, makanan, atau gaya ucap seorang seniman. Meski terkesan remeh–temeh, setidaknya mencoba memahami (kem-

bali) seniman sebagai manusia. Pada kasus kelompok, kita tidak lagi mempersoalkan estetika atau ideologi yang dianut, tapi lebih pada kontribusi mereka di masyarakat. Apakah seniman ikut ronda di kampung? Tahukah nama ketua RT/RW? Lurah? Camat? Tetangga? Ayah? Ibu? Kakek? Buyut? Kapan lahirnya? Apa yang dimakan? Diminum? Di mana? Berapa anaknya? Dibayar penuh atau ngutang? Kenapa van Gogh mengiris kupingnya?

SENI RUPA YANG BINGUNG

Meskipun di Riau terdapat banyak perupa yang sebagiannya hidup dari berkesenian, pada dasarnya dunia seni rupa kita adalah sebuah dunia yang bingung. Dunia seni rupa kita nyaris tidak punya kebanggaan. Satu-satunya kebanggaan yang masih tersisa adalah penyelenggaraan–penyelenggaraan pameran yang tak kenal henti, misalnya Pameran Seni Lukis atau seperti Pamer-

an Kartun Tun Kopi yang diselenggarakan oleh Sindikat Kartunis Riau (SiKari) di Mal SKA Pekanbaru pekan lalu. Di Riau ini kebanggaan seniman seni rupa terpecah dua. Ada yang bangga terus bisa berpameran karena karyanya banyak yang mengapresiasi, ada juga yang bangga karena terus-terusan berpameran tanpa peduli diapresiasi atau tidak yang penting setiap karyanya terpajang di ruang pameran. Yang terakhir ini adalah jenis perupa yang mempunyai sikap kesenimanan yang tak bisa ditawar-tawar. Dunia seni rupa kita yang bingung ini memiliki elemen-elemen dasar tetapi sulit berkembang. Contoh pertama elemen seni rupa di luar perupa adalah kritikus seni rupa. Ini sangat penting dalam perkembangan seni rupa itu sendiri, tapi apakah kita memiliki kritikus seni rupa? Bisa jadi jawabannya “belum”, padahal pelaku seni rupa banyak sekali, namun belum bisa membentuk wacana. Baik wacana publik maupun wacana seni di kalan-

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> KARTUN

HALAMAN 50

gan perupa itu sendiri. Hutang yang mesti segera disadari seniman setidaknya hutang pada sejarah. Visualisasi karya pada kertas, kanvas bukanlah alami milik seniman, tapi lebih pada peristiwa budaya, karena dikonstruksikan oleh buku, museum, galeri, akademi seni, televisi, media massa, film, fotografi, kurator, penulis seni rupa dsb. Sekarang, seniman saatnya menyadari “hutang visual� tersebut. Apalagi terhadap visual seniman pendahulunya. Yakni komposisi, bentuk, warna, tekhnik, ukuran kertas/ kanvas, hingga cat yang digunakan. Di sini pula referensi visual sekaligus menjadi ilusi.

TENTANG KARTUN

Seni rupa adalah bahasa rupa sebagai mana musik adalah bahasa bunyi atau tari bahasa gerak. Bahasa ini bergerak dan berkembang pada wilayahnya masing-masing. Ada pun kartun merupakan bagian dari seni dalam wilayah seni rupa. Pada perkembangannya dalam sejarah manusia, kartun telah menempati kedudukan yang spesial, merambah ke segala lini, komunikatif dalam tataran manapun. Dilihat dari fungsinya kartun telah mewakili bentuk peristiwa, menjadi il-

lustrasi bahkan propaganda, visualisasi tragedi apalagi komedi, penguat cerita atau semata-mata karikatur. Pada pameran Kartun Tun Kopi ada dua keping karya yang menampilkan medium eksperimental yakni karya Eko Fazra kartunis Pekanbaru dengan judul “Serba Tahu�. Karya ini sengaja memakai warna yang terbuat dari kopi. Benar-benar Tun Kopi. Karya semacam ini tidak akan ditampilkan jika bukan karya aslinya. Pigment warna menjadi kekuatan. Dalam hal ini persoalannya masuk ke wilayah fine art (seni murni) yang memungkinkan segala sesuatu dalam visual seni rupa dapat berbicara termasuk medium kopi itu tadi. Lalu bagaimana dengan karya kartun printing? Layakkah ditampilkan dalam pameran? Boleh-boleh saja, berhubung kartun dibuat sebagai bahasa komunikasi maka salah satu fungsinya adalah memberi kesan dengan bahasa kartun. Menyampaikan sesuatu dalam bentuk visual yg artistik dan lucu. Perupa yang mahir melukis belum tentu mahir dalam membuat kartun karena kita tahu keunikan kartun tergantung pada cara kartunis mendeformasi bentuk dari bentuk figur yang realis (sebagaimana idealnya suatu figur), adanya perubahan-perubahan itu terjadi bertujuan demi kelucuan dan

tuntutan artistik. Distorsi merupakan jenis perubahan yang sering terlihat pada kartun, ditandai dengan penyimpangan bentuk. Pada bentuk lain ada perubahan simplifikasi yakni penyederhanaan bentuk, biasanya sebuah objek hanya di tanda dengan garis kemudian bila diwarnai cukup dengan warna seadanya. Ada juga bentuk perubahan dengan jenis penggayaan di mana figur objek sengaja digayakan sedemikian rupa. Pada perubahan lain mengacu pada distruksi, namun ini jarang ditemukan dalam dunia kartun berhubung perubahan seperti ini sulit dijadikan media komunikasi sebab bentuk figur aslinya dirusak untuk mendapatkan nilai artistik. Memperhatikan sekaligus mengapresiasi pameran kartun Tun Kopi, disebabkan banyaknya peserta pameran membuat perasaan dikerumuni ide-ide kreatif, beberapa karya yang ditampilkan menonjolkan ide liar. Cita rasa karya yang liar ini menyentak emosi, lalu pertanyaan di kepala muncul, kenapa bisa ya muncul ide seperti ini? Beberapa karya membuat penonton terpesona, barangkali karena kelucuannya, atau karena kedalaman daya ungkapnya, atau teknik dalam pembuatan kartun itu sendiri. Seperti karya Slamet Widodo (Semarang).

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> KARTUN

Kartun yang mengetengahkan ide liar yang tidak sederhana ketika menggambarkan dua prilaku, yang satunya pulang sehabis minum-minuman beralkohol, yang satunya pulang sehabis minum kopi. Citra kedua figur ini berbeda, digambarkan garis zebra di jalan penyeberangan dengan suasana sempoyongan, lalu digambar membentuk gelombang. Berbeda dengan peminum kopi, di jalanan dia riangriang saja yang ditandai dengan garis zebra utuh seperti biasa. Pada panel yang lain kartunis Furqon Elwe (Pekanbaru), mengedepankan visual kartun dengan bantuan balon kata. Teknik membuat kartun ekspresif dengan garis pasti, menambah nilai artistik yang komunikatif, tentu saja kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat sama pentingnya dengan kartun dan barangkali tanpa balon kata kartun dengan jenis seperti ini sulit ditangkap sebagai bahasa komunikasi.

HALAMAN 51

Junaidi Syam alias Jon Kobet (Pasirpengarayan) telah lintang-pukang dalam dunia kartun, baik sebagai illustrasi, karikatur atau komik yang kali ini menampilkan karya dengan figur yang padat. Pada panel 40 x 60 cm memuat beberapa peristiwa tanpa kolom laksana komik, seperti drama kolosal satu babak yang membuat mata menjelajah ke seluruh arah, di mana setiap mili kertas digarap serius berdasarkan prinsip dekoratif. Drawing seperti ini semacam pelestarian budaya menggambar, menciptakan suasana pada suatu peristiwa dengan ide-ide mengejutkan. Lihat saja sudut kanan atas ada sebuah adegan komedi, ditelusuri lagi dan telusuri lagi sehingga kelucuan kartun yang diolah berdasarkan penciptaan sendiri ini selalu muncul dan berbicara dengan sendirinya tanpa bahasa tulisan sebagai penguat. Meskipun tema pameran ini tentang kopi namun peran kopi dalam

kartun ini tidak begitu penting, jauh lebih penting karya kartun sebagai bentuk karya seni yang artistik sehingga bagi siapa pun yang melihatnya bisa memberi judul beragam bahkan tafsiran bermacam-macam. Dari ketiga kartunis ini kiranya sudah bisa mewakili semua bentuk karya yang di tampilkan meskipun keunikan individual masing-masing kartunis secara detail akan terlihat di sana-sini.*** Khalil Zuhdy Lawna, alumnus Institut Seni Indonenesia (ISI) Yogyakarta Fakultas Seni Rupa Jurusan Fine Art/Seni Murni. Sekarang menekuni seni rupa (lukisan, kaligrafi, dan interior).

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> SENGGANG

HALAMAN 52

Adonis Kini telah kukubur hantu Sabtu Kukubur hantu Jumat Kini kuhempaskan selubung rumah itu Kuganti patung Tuhan batu Tuhan abadi Dengan Tuhan mati

di jazirah Arab, masa pra-Islam, yang memersatukannya kemudian adalah bahasa (puisi). Kenapa? Karena bahasa puisi Arab kuno yang dibakukan dalam bahasa Arabiyya (dengan teknik, kaidah, dan standar yang ketat) itu, telah membentuk semacam identitas bersama, mengatasi ragam dialek yang tak saling dipahami. Menurut Navid Kermani (dalam ceramahnya di Goethehaus, 2002), perlu waktu berpuluh-puluh tahun di bawah bimbingan seorang penyair kawakan untuk menguasai bahasa Arabiyya ini, sebelum ia mendapat puisi itu karya Adonis, gelar sebagai penyair. Nah, ketika Muhammad MARHALIM ZAINI salah satu penyair besar Arab setelah perang datang membawa ayat-ayat Quran, rupanya dunia kedua. Adonis kerap dicap kontroverjuga dengan berbahasa Arabiyya itu. Sehingga, awalnya pensi, bahkan murtad, kafir. Oleh seorang profesor, ia sempat duduk Mekah menganggap Muhammad ini seorang penyair dijuluki “berhala kejahatan.” Apa sebab? Ide dan pemikiran(seperti yang tertera dalam Quran 21 ayat 5). Dan tentu, di nya (terkhusus) dalam puisi misalnya, dianggap tak mengsinilah bermula “seteru” itu, sebab menganggap seorang hormati agama. Puisi-puisinya dianggap kerap menyerang Nabi sebagai penyair, adalah sebuah ancaman. status agama. Padahal, di sisi lain, kajian-kajiannya terhadap Meskipun dalam perkembangannya, masyarakat bahasa Quran, justru hendak menunjukkan kekuatan literer Mekah, bahkan para penyair dan ahli sastra, menyadari dan estetiknya, yang dianggap sebagai pendobrak konvensi bahwa bahasa yang disampaikan oleh Muhammad itu sulit puisi Arab tradisional. Adonis menganggap Quran —setelah ditandingi, mempesona, indah, dan tak sama seperti sajak ia komparasi dengan teks-teks lain—telah memperluas genre atau prosa biasa. Seteru semacam inilah kemudian yang puisi Arab yang ada. membuat “Quran menyerukan Muhammad agar menjauhi Ihwal “puisi” dan “Quran” di sini, yang ditelaah Adonis, para penyair” di masa itu. Puisi dan Quran seolah bersaing bukanlah tema baru sebenarnya. Itu hanya efek lanjutan untuk sama-sama menguak jalan menuju tangga-tangga dari “polemik” sejak lama, yang kemudian berujung pada ilahiah. Maka muncullah, “Pengikut para penyair adalah bagaimana puisi sampai berada pada posisi “sekuler.” Kata orang-orang yang tersesat...” “sekuler” dipakai untuk menjelaskan “Quran sebagai kitab Jadi, apakah sampai hari ini perseteruan itu masih terjasuci agama Islam” pada posisi yang lain. Sehingga, perkemdi? Sehingga, para penyairnya, di zaman kini, “dijauhi” oleh bangan berikutnya, berujung pula pada “tuduhan sesat” bagi Quran, dan dinyatakan sebagai orang sesat? Saya kira, secara para penyairnya. kasatmata, perseteruan itu telah tak tampak ada. Sebab kini, Elok kiranya, hemat saya, sesekali melihat tuduhan sesat kesesatan seorang penyair, agaknya, tak lagi (semata) berkuatau tidak sesat itu dari konteks sejarah kebudayaan Arab. tat pada ihwal teks puisi, tapi pada prilaku “menyimpang” Bahwa ketika konflik kesukuan yang terjadi pada abad ke-7 para penyairnya.***

CUPLIKAN

| EDISI EDISI 183/TAHUN 183/TAHUN IVIV l l 16 16 SEPTEMBER SEPTEMBER -- 66 OKTOBER OKTOBER 2016 2016


HALAMAN 53

>> B U K U

Mengembalikan Spirit Puasa Oleh Muhammad Amin HAKIKAT puasa, khususnya di Bulan Ramadan adalah upaya latihan kesabaran menuju predikat takwa. Dalam akhir ayat 183 Surat Al-Baqarah disebutkan kalimat, “Mudah-mudahan kamu jadi orang yang bertakwa�. Artinya, ada yang lulus dalam ujian puasa dan meraih predikat takwa, namun ada juga yang gagal. Kenapa gagal? Kegagalan itu terjadi kebanyakan karena umat gagal memaknai spirit puasa. Ramadan kerap dimaknai secara massal sebagai budaya dibanding spirit ibadahnya. Memang benar, bahwa umat sebaiknya menyambut Ramadan dengan kegembiraan dan sukacita. Tapi jika semua yang dilakukan secara simbolik itu saja yang diterapkan, sementara spirit utama Ramadan dilupakan, maka esensi puasa itu tak akan tercapai. Predikat takwa pun tak akan dapat diraih. Kenyataannya saat ini, ketika Ramadan akan menjelang, umumnya umat Islam, terutama di Indonesia. telah mempersiapkan diri jauh hari sebelumnya. Mereka mulai bersih-bersih rumah. Bahkan kadang sampai memindahtempatkan beberapa perabot rumah tangga agar suasana rumah lebih terasa fresh dan kondusif untuk menyambut bulan suci. Ada juga yang membeli perabotan baru atau mengecat rumah jelang Ramadan. Memasuki Ramadan, berbagai

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> BUKU

HALAMAN 54 tradisi dilakukan. Di Riau ada tradisi mandi balimau hingga petang megang. Niatnya mungkin baik, yakni menyucikan diri secara simbolik dari daki-daki kotor, baik fisik maupun mental. Tapi tradisi mandi bersama-sama yang bercampur lelaki dan perempuan ini makin hari makin tak jelas saja tujuannya. Anak-anak muda bergurau dan saling melihat aurat. Ada pula pengiring musik yang justru tak menggambarkan acara yang islami. Belum lagi mudarat lainnya, mulai beberapa kasus tenggelam di sungai hingga ajang mojok muda-mudi. Saat Ramadan datang, masyarakat sangat antusias berpuasa, terutama di hari-hari pertama. Penyakit masyarakat (pekat) diberantas. Wali kota dan bupati mengeluarkan imbauan untuk menghormati orang yang berpuasa. Warung makan tutup di siang hari. Tapi setelah sepekan, biasanya spirit Ramadan itu mulai luntur. Tak sedikit juga kepala daerah yang justru berpikir sebaliknya. Bahkan oknum pemerintah pusat pun mendukung, bahwa orang yang tak berpuasa pun harus dihormati. Secara umum, umat memang menghormati datangnya Ramadan. Bahkan anak-anak pun demikian. Di pondok-pondok pesantren, di kompleks perumahan, sampai kampung-kampung, anak-anak muslim ramai-ramai berbaris sambil melakukan atraksi seperti memukul beduk kecil, gendang, bambu, dll. Ada juga yang sambil menyanyikan lagu-lagu pujian, bersalawat dan menyerukan orang untuk berpuasa dan bangun sahur. Sekolah dan masjid ramai mengadakan pesantren kilat. Tadarus Alquran juga ramai dilakukan, terutama bagi anak-anak. Anehnya, semangat dan spirit

yang sama justru tak dilakukan para remaja dan orang-orang dewasa. Para remaja justru banyak yang kongko, bergerombol dan main petasan saat malam Ramadan. Sore hari, mereka ngabuburit, mencari hidangan perbukaan, atau sekadar kumpul-kumpul. Yang lebih ironis, ada pula istilah asbuh atau asmara subuh, yakni remaja lelaki dan perempuan berduaan usai salat subuh. Baru saja puasa dimulai setelah sahur dan imsak, mereka telah merusak puasanya. Orang-orang dewasa pun demikian. Saat Ramadan ini, belanja ibu rumah tangga bukannya berkurang karena tak masak di siang hari. Alih-alih berkurang, belanja Ramadan malah membengkak. Puasa dijadikan ajang “balas dendam” makan. Jika siangnya tak makan dan minum, maka begitu beduk Magrib berbunyi, semua makanan di meja pun diserbu. Kalau di hari biasa tak ada minuman pembuka, kali ini tujuh macam jumlahnya, mulai dari sirup, teh, cincau, es doger, kolak, es rumput laut hingga kelapa muda. Makanan pun demikian. Jika bulan lain hanya ada satu hingga dua lauk, kini meningkat jadi tiga hingga empat macam lauk-pauk. Fenomena seperti ini merisaukan penulis buku ini, Ahmad Supardi. Kerisauan atas fenomena puasa yang kerap disalahartikan dalam kehidupan umat membuatnya harus menulis. Buku Spirit Puasa ini adalah manifestasi dari kerisauan itu dan ditulis dengan sangat baik. Kumpulan tulisan ini benar-benar memberikan sesuatu yang baru sebagai pencerahan bagi umat. Spirit puasa, menurut buku ini, memberikan kita pelajaran moral bahwa hidup ini tidak saja “menerima”, tetapi juga “memberi”. Tidak saja

“menikmati”, tetapi juga “menyukuri”. Tidak saja “kenyang”, tapi juga “lapar”. Tidak saja “bahagia”, tetapi juga “sengsara”. Dalam berpuasa, kita menemukan diri sebagai “orang kaya”, tetapi dalam saat yang sama, kita juga merasakan bagaimana menjadi “orang miskin”. Kenyataannya saat ini, menurut penulis buku ini, puasa menjadi bergairah lebih banyak terkait pada faktor sosial ketimbang ibadah. Puasa Ramadan lebih dilihat sebagai festival kebudayaan yang diakhiri dengan “pesta” harian yakni berbuka, dan di akhir bulan Idul Fitri. Puasa, yang pada dasarnya adalah bermaksud “menunda kesenangan”, berubah menjadi sekadar “mengubah jadwal kenikmatan”. Dalam masyarakat kita, puasa memberikan pemandangan ironi yang masif, ketika kita harus melakukan keprihatinan, masyarakat menyerbu pasar, menumpuk makanan yang lebih nikmat dari yang biasa di keseharian. Bagi yang berpunya akan memborong pakaian baru, perlengkapan rumah, sepeda motor bahkan mobil. Puasa menjadi persiapan pesta akbar, bukan jihad akbar. Buku ini menggambarkan soal fenomena sosial di tengah masyarakat itu dengan rinci. Pandangan kritis dan bijak penulis menjadikan tulisan ini menukik pada kritik sosial atas fenomena yang ada. Diperlukan mengembalikan spirit puasa agar Ramadan itu benar-benar sebagai bulan ibadah, bukan sekadar festival kebudayaan. Sebuah buku yang mencerahkan bagi umat. Buku yang perlu dibaca kalangan pemimpin umat, akademisi, ulama, dan para pemangku kebijakan.***

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 55

>> W I S A T A

RANSELKECIL.COM

PESONA AIR TERJUN

DUA WARNA Pelesir itu, buat Agmalun Hasugian, mesti menyejukkan pikir. Pelesir yang memenatkan pikiran seharusnya dihindari. Pelesir-pelesir yang bikin suntuk semacam itu, menurut Agmal, justru digemari masyarakat urban dewasa ini. Karaoke, belanja di mal, menonton film di bioskop, atau menyantap makanan di restoran-restoran mahal menjadi budaya masyarakat yang tinggal di perkotaan, tak terkecuali Medan, bagi Agmal membosankan.

Itulah celoteh Agmal, ketika mencicipi keramaian Kota Medan, Sumatera Utara. Usai Shalat Jumat, dia berinisiatif mengajak teman-temannya untuk menikmati alam yang mudai di jangkau dari kebisingan kota, yaitu air terjun

dua warna. Air terjun dua warna dapat ditempuh dengan menyewa angkutan kota (angkot) yang jamak ditemui di Medan. Namun kali ini Agmal lebih memilih angkot sewaan. Bersama angkot Medan sewaan, Agmal dan teman-temannya menuju objek wisata air terjun dua warna yang terletak di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Perjalanan ditempuh selama lebih-kurang dua jam, melalui Jalan Jamin

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


>> OPINI

HALAMAN 56 Ginting yang panjangnya bukan main: terentang dari Kota Medan hingga Kabupaten Deli Serdang. Menuju air terjun dua warna, Agmal mesti melewati kawasan Perkemahan Pramuka Bandar Baru, Sibolangit, Sumatera Utara. Bumi perkemahan yang pada 1972 diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. ‘’Setelah berjalan kaki selama beberapa menit, sampailah kami di pos penjaga hutan (ranger) yang bakal memandu kami,’’ katanya.

RANSELKECIL.COM

RANSELKECIL.COM

Kenapa mesti dipandu? Soalnya, buat mencapai air terjun kami mesti menerobos lebatnya pepohonan di Taman Hutan Raya Bukit Barisan yang termasuk dalam wilayah lereng Gunung Sibayak (2.212 m), salah satu gunung berapi aktif (stratovolcano) di Sumatera Utara. Tanpa pemandu, perjalanan akan menemui banyak masalah. Hutan yang lebat sangat mudah membuat orang tersesat. Kendati telah ada jalan setapak, hanya penjaga hutanlah yang mengerti jalan setapak mana yang mengarah ke tujuan. Ngarai-ngarai yang curam juga mesti diwaspadai karena kerap dijumpai di rute yang dilalui. Beserta rombongan lain dan seorang pemandu yang merokok terus sepanjang waktu, kami berjalan kaki menikmati rimbunnya hutan dan segarnya napas alam. Sehabis dua jam berjalan—melewati jalanan berlumpur, mendaki batu-batu besar seukuran kerbau, menyeberang kali—dan diselingi mengaso berkali-kali, sampailah kami

di lokasi. Seperti namanya, terdapat dua macam air terjun yang mengadang kami. Air terjun pertama setinggi sekira 50 meter dan mengalirkan air berwarna hijau/biru. Sementara air terjun yang lain setinggi kira-kira 20 meter dan mengucurkan air jernih layaknya air terjun pada umumnya. Keduanya membentuk telaga yang berwarna hijau/biru dan putih keabu-abuan di mana pengunjung dapat berenang di sana. Telaga berwarna hijau/biru bersuhu sangat dingin, sedangkan telaga berwarna putih keabu-abuan bersuhu hangat. Konon, sejauh ini belum diketahui siapa yang kali pertama menemukan air terjun itu. Informasi singkat menjelaskan bahwa seseorang bernama Imanuel Sinuraya-lah yang pada 2004 mengetahui keberadaan air terjun ini secara tak sengaja. Di samping itu, belum ada bukti ilmiah yang dapat menjelaskan penyebab perbedaan warna dan suhu air

terjun itu. Keterbatasan informasi dan belum adanya fasilitas yang memadai membuat keberadaan air terjun dua warna menerbitkan rasa penasaran banyak orang, terutama mereka yang berjiwa petualang. Agmal bercerita ketika sampai di sana, sudah banyak pengunjung yang mandi, berenang, atau sekadar dudukduduk menikmati pemandangan. Sebagian lain menikmati seduhan mi instan yang dijual pedagang dadakan yang mangkal di lokasi tersebut. Tak sedikit pula yang mengisi botol-botol minum mereka dengan air yang mengucur dari titik-titik mata air di dinding lembah. Puas mandi dan berenang, bersama rombongan dan pemandu meninggalkan air terjun dua warna. Menempuh rute dan waktu yang sama saat keberangkatan, sampailah kami di pos penjaga hutan kembali. Capai, penat, dan berkeringat tentu, tapi kami sangat menikmati pelesir ini. ‘’Kami pulang ke tempat tinggal kami di Padang Bulan, Medan, dengan menaiki Sutra’’ katanya. Sutra adalah angkutan antarkota/ kabupaten berwujud bus tanggung yang, antara lain, menghubungkan Kabupaten Deli Serdang dengan Kota Medan. Sutra sejatinya cuma merek usaha angkutan. ‘’Ada juga merek lain seperti Borneo, Dairi, Sinabung, dan seterusnya, yang sesungguhnya wujudnya, ya, ituitu juga,’’ katanya. Menaiki Sutra ini merupakan pengalaman yang tak akan pernah kami lupakan. Sebab, tidak seperti angkutan lain, oleh kernet kami tidak dipersilakan masuk, tapi disuruh memanjat ke atap. Lho? Ya, di atap bus Agmal dan ka-

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


HALAMAN 57

>> W I S A T A wan-kawannya menikmati perjalanan pulang yang sungguh mengasyikkan. Meniti tali melewati ngarai. Sembari berpegangan pada pegangan besi di atap bus, embusan angin menerpa muka kami. Pohon-pohon di tepi jalan melambaikan daun mereka melihat kami melintas. Para ‘penunggang atap bus’ lain yang berpapasan dengan kami menyapa kami dengan teriakan mereka. ‘’Sesekali sopir melajukan bus dengan kencang, dan itu memacu adrenalin kami,’’ katanya lagi. Wisata alam sampai kapan pun menawarkan pesona yang nilainya tak dapat diutarakan dengan kata-kata. Yang memesona bukan semata destinasinya, melainkan bagaimana kita mencapai destinasi itu. Lebih daripada apa pun adalah kesadaran kita untuk terus menjaga hutan, pohon-pohon, batu-batu, tanah berlumpur, ngarai, lembah, mata air, telaga, dan air terjun agar semuanya Secara ilmiah, perbedaan warna ini disebabkan oleh airnya yang mengandung fosfor dan belerang. Dengan demikian, saat Anda tengah bermain-main di sini, Anda tidak diperkenankan untuk meminum airnya. Selain warna, suhu air terjun ini pun sangat unik. Suhu dingin pada air yang berwarna biru, dan suhu hangat pada air berwarna putih keabu-abuan. Selain menghabiskan waktu bermain-main dengan percikan air, Anda juga dapat melakukan aktivitas lainnya sembari tetap menikmati pesona alam air terjun, seperti berenang dan bersantai menghangatkan tubuh sambil menyalakan api unggun. Momen abadi ini ini juga dapat Anda bingkai dalam foto-foto sebagai dokumentasi liburan Anda. Masih terasa kurang? Anda dapat mendirikan kemah untuk bermalam. Tentunya, akan membawa Anda menyatu dengan aura alam sekitar. Anda akan memasuki kawasan hutan untuk menuju Air Terjun Dua Warna. Perjalanan yang akan Anda alami akan sangat menguji adrenalin Anda. Di lain hal, suasana asri dan udara menyegarkan akan menyambut kedatangan Anda. Apalagi, area dalam hutan cukup terawat. Ini membuktikan

RANSELKECIL.COM

bahwa masyarakat sekitar dan para wisatawan saling menjaga kebersihan hutan.

AKSES

Bus antar kota jurusan Kabanjahe dari Medan dapat menjadi pilihan Anda untuk menuju Bumi Perkemahan Sibolangit Kabupaten Karo. Akan lebih nyaman lagi jika Anda menggunakan mobil pribadi atau mobil rental. Setibanya di Bumi Perkemahan, Anda harus bersiap untuk penjelajahan selanjutnya. Meskipun akses untuk masuk ke air terjun ini cukup jelas dan sudah banyak orang yang mengunjunginya, tetap saja Anda harus menyimpan tenaga ekstra mulai dari perjalanan menuju ke Air Terjun Dua Warna hingga perjalanan pulang. Kenapa demikian? Sebab Anda harus melewati hutan lebat terlebih dahulu dengan waktu sekitar 2 hingga 3 jam. Meskipun melewati hutan lebat, Anda tidak perlu khawatir, karena di sepanjang jalan Anda akan dibantu dengan petunjuk-petunjuk arah yang sengaja diperuntukkan bagi para wisatawan demi mempermudah perjalanan Anda. Jiwa petualangan Anda semakin diasah dengan jalur yang menantang, seperti tanjakan, arah menurun, juga sampai melintasi beberapa sungai kecil

di dalam hutan. Seru sekali. Seluruh tenaga Anda yang terkuras akan terbayar setibanya di objek wisata Air Terjun Dua Warna. Keindahan dan sejuknya air terjun ini akan memanjakan hasrat wisata Anda.

HARGA TIKET

Anda akan diminta mengeluarkan nominal senilai Rp25.000,- saat hendak memasuki kawasan air terjun. Lebih tepatnya disebut sebagai biaya retribusi untuk perawatan sekitar lokasi objek wisata. Selain itu, mengingat jalur masuknya yang menyerupai arena petualangan di dalam hutan, Anda dapat meminta jasa pemandu wisata lokal dengan tarif Rp100.000,- hingga Rp 300.000,-. Harga pemandu wisata dapat dipertimbangkan sesuai jumlah rombongan Anda.

FASILITAS DAN AKOMODASI

Posisinya yang berada di dalam hutan tentu dapat dimaklumi apabila objek wisata yang satu ini tidak memiliki banyak fasilitas umum. Maka dari itu, pastikan Anda sudah mempersiapkan segala barang kebutuhan yang akan Anda bawa. Terlebih lagi, jika Anda memilih untuk berkemah dan bermalam di sini.(men)

| EDISI 183/TAHUN IV l 16 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2016


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.