5 minute read

Kisah Inspiratif di Balik Berdirinya Perpustakaan Ganesha

Kisah Inspiratif di Balik Berdirinya Perpustakaan Ganesa

Fajar Indra, Rahmatika

Advertisement

Berdirinya perpustakaan Ganesa ini merupakan bagian dari program LSM Ganesha dan tak terlepas dari peran pasangan suami istri asal Ohio, Amerika Serikat, Michael Mrowka dan Debra Lunn. Selain mendirikan perpustakaan, pasangan ini juga memiliki Lunn Studio yang bergerak pada bidang tekstil dengan mengembangkan motif dan warna batik cap yang akan memproduksi serta memperkenalkan kain batik di Amerika. Contoh hasil produksinya seperti motif kain batik yang menghiasi interior seperti cushion atau bantal sofa, kursi, dan lain-lain. Sekarang, mereka di tunjuk oleh Robert Kaufman, sebuah perusahaan besar pengimpor kain batik sebagai perpanjangan tangan di Indonesia. Michael Mrowka dan Debra Lunn juga kerap mengunjungi kota Solo, dua kali dalam setahun untuk keperluan bisnis kain batik. Namun, perusahaan importir batik yang ada di Amerika secara terus menerus membeli kain batik yang ada di kota Solo sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor batik Indonesia, yang tentunya secara tidak langsung akan memperkenalkan budaya kain Indonesia ke mancanegara. Michael dan Debra ini sudah pernah berada di Indonesia pada tahun 2004, dari saat itulah mereka mampu mengenal dan beradaptasi dengan budaya-budaya yang ada di Indonesia, khusunya di Jawa Tengah. Selain menjadi pendiri dari perpustakaan Ganesha, mereka juga merupakan pendiri Ganesa Center Study yang ada di Ohio, Amerika. Dengan adanya Perpustakaan Ganesa ini, diharapkan dapat menjadikan wadah atau tempat untuk membaca atau meminjam buku bagi anak-anak, dewasa, atau pun umum. Selama melaksanakan tugas kerja di Indonesia, Michael dan Debra sangat concern dengan para pengrajin dan pekerja batik. Beliau memiliki rasa empati untuk memberikan atau meningkatkan taraf hidup keluarga karyawan yang bekerja pada perusahaan batik di tempat tersebut. Menurut beliau, dengan membuka ilmu pengetahuan dan wawasan pada masyarakat sekitar serta meningkatkan kualitas hidup akan lebih bagus dan bermanfaat jika dibandingkan dengan memberikan sesuatu kedalam bentuk materi atau uang. Oleh karena itu, dengan

adanya buku masyarakat dapat mempelajari apapun sesuai dengan minat yang mereka sukai.

Pada waktu awal kunjungan di Indonesia sebenarnya mereka sudah mempunyai ide dan di mulai dengan membawa banyak buku-buku ketika setiap kali berkunjung di Indonesia. Kemudian, buku-buku tersebut dibagikan secara gratis kepada karyawankaryawan batik mitra. Pada tahun 2006, Michael dan Debra juga sempat memberikan buku dalam jumah banyak, di mana buku yang mereka bawa akan dibagikan kepada Yayasan Sosial. Sejak dibuka pada tahun 2010 silam, perpustakaan ini hanya untuk dibuka untuk karyawan batik dan keluarga saja. Tetapi jumlah koleksi buku di perpustakaan tersebut terus bertambah seiring waktu. Dengan menambahnya koleksi buku yang ada, maka Perpustakaan Ganesa resmi dibuka untuk umum. Setiap bulah, anggota di perpustakaan ini terus bertambah, terhitung pada bulan April 2014 anggota perpustakan mencapai 5308 orang dengan jumlah koleksi buku 13.066 pcs. Sementara itu, rata-rata sirkulasi peminjaman buku di perpustakaan ini mencapai 6.700 buku per bulannya.

Operasional dan Program Kegiatan Perpustakaan Ganesa

Terdapat 2 ruangan baca di Perpustakaan Ganesa, yaitu ruangan yang dikhususkan untuk anak-anak dan dewasa. 70% buku yang ada di perpustakaan ini merupakan buku yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, sementara 30% sisanya merupakan buku berbahasa asing. Dalam penerjemahan buku perpustakaan Ganesa melibatkan relawan dari anggota Ganesa. Setiap bulannya, perpustakaan Ganesa selalu memperbarui koleksi bukunya minimal satu kali. Dengan adanya pembaruhan jumlah koleksi buku, diharapkan mampu untuk menarik perhatian dan memenuhi kebutuhan bagi anggota perpustakaan Ganesa. Peminjaman buku yang ada di perpustakaan ini maximal 4 buku dalam jangka waktu pengembalian 10 hari dan dapat memperpanjang peminjaman lewat SMS. Selain itu, terdapat juga beberapa kegiatan yang sangat memadai sesuai dengan minat kita antara lain:

GES (Ganesa English Speaking )

GES merupakan kegiatan rutin perpustakaan Ganesa yang dimulai sejak tahun 2012 lalu. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at dan Minggu, pukul 15.30 – 17.00. Visi kegiatan ini adalah mewujudkan masyarakat yang suka membaca dan mampu berbahasa Inggris.

Telling Story Ganesa

Telling Story Ganesa diadakan sejak tahun 2011. Program kegiatan ini pertama kali membacakan buku dihadapan anakanak dalam acara workshop khusus. Buku yang dibacakan adalah Big Book buku besar berbahasa Inggris. Debra Lunn membacakan buku dalam Bahasa Inggris dan Haerul Afan menerjemahkannya langsung ke dalam Bahasa Indonesia. Kegiatan Telling Story Ganesa berlangsung selama 1,5 jam mulai jam 15.30 - 17.00 dengan pembagian waktu 30 menit menonton film anak, 15 - 20 menit membacakan buku dan 40 – 45 menit aktivitas anak seperti mewarnai, origami dan lain-lain. Awalnya kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Selasa namun sejak awal tahun 2015 dipindahkan pada Hari Sabtu dengan jam yang sama.

GRC (Ganesa Reading Community)

GRC dimulai akhir tahun 2012 merupakan kegiatan rutin perpustakaan Ganesa sampai hari ini yang sekarang diadakan sebulan sekali setiap hari Minggu (minggu terakhir). Visi kegiatan ini adalah mewujudkan masyarakat yang mampu berbagi atau menyebar luaskan informasi dan ilmu pengetahuan dari buku.

GnC (Ganesa nulis Community)

GnC merupakan program kegiatan Perpustakaan Ganesa yang dimulai sejak September 2013. GnC ini merupakan kegiatan rutin perpustakaan Ganesa sampai hari ini yang sekarang diadakan sebulan sekali setiap hari Minggu (minggu terakhir) waktunya sama dengan sepaket dengan GRC .Visi kegiatan ini adalah mewujudkan masyarakat yang mampu menulis, berbagi informasi dan ilmu pengetahuan lewat buku dan menjadi sejahtera lewat menulis.

Agenda: Milad LPM Apresiasi ke-15

Dalam merayakan hari jadi yang ke-15, LPM Apresiasi Unisri melaksanakan serangkaian kegiatan dengan tema “ARTSTIK (Apresiasi Seni dan Jurnalistik)”. Sebelumnya, telah dilaksanakan berbagai acara dalam memperingati hari jadi yang ke-15 ini, antara lain lomba fotografi dengan tema “Budaya Solo dan Keunikannya” yang di laksanakan mulai tanggal 25 Maret - 15 April 2022. Pada 21 April 2022 LPM Apresiasi menggelar TalkShow Nasional sebagai puncak acara Milad LPM Apresiasi yang ke-15 dengan tema “Jurnalis Muda dan Eksistensi Budaya”. Selain sebagai perayaan, acara milad kali ini digunakan sebagai sarana temu antar anggota LPM Apresiasi, DPE, Alumni, LPM Se-Solo Raya, dan UKM/Ormawa Universitas Slamet Riyadi. TalkShow Nasional dilaksanakan secara luring di Ruang Seminar Gedung B Lantai 3, yang mana acara berlangsung dengan baik dan interaktif. TalkShow membahas mengenai bagaimana eksistensi budaya korelasinya dengan jurnalis muda di era sekarang. Narasumber pada TalkShow Nasional ini adalah Titah Asmaning Winedar, yang merupakan seorang Jurnalis Lepas, Kontributor Vice Indonesia dan Jakarta Post, juga Penulis Buku Reportase Parade Hantu Siang Bolong. Tentunya dengan di adakannya TalkShow Nasional ini, para peserta bisa menggali pengetahuan sebanyak banyaknya mengenai Jurnalistik dan Budaya. Tak hanya itu, dalam acara ini LPM Apresiasi juga meluncurkan produk terbaru berupa kaos dengan desain Seni dan Jurnalistik, pengumuman hasil lomba fotografi yaitu terdiri dari juara utama dan dua juara favorit, terdapat pameran foto dari LENSVIKOM, dan beberapa hiburan yaitu penampilan Lokananta, beberapa lagu yang dibawakan oleh saudari Felomina Winslet

This article is from: