4 minute read

Upaya Perpstakaan Mendorong Mina Baca Ma- syarakat

Next Article
Literasi

Literasi

Asa Pustakawan Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat

Alfina Rusliana, Ade Immas

Advertisement

Priyanto

Pustakawan Mahir di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Kabupaten Karanganyar

sebelum masuk ke perpustakaan sebagai catatan kami, serta arsip untuk pelaporan kami kepada pihak pusat.

Kendala yang dihadapi dalam menarik minat baca masyarakat?

Yang menjadi kendala saat ini yaitu gedung dan fasilitas di sini itu masih sama. Yang kita lakukan saat ini memberikan kepada masyarakat suatu tempat yang nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas tanpa kita kenai bayaran. Menarik minat untuk berkunjung ke perpustakaan dan anggapan perpustakaan membosankan karena hanya digunakan untuk membaca dan meminjam buku saja yang seharusnya perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca atau meminjam buku tetapi juga bisa digunakan untuk kegiatan lain seperti kuliah, kerja, pelatihan, dan lain-lain. Promosi juga perlu dikakukan secara konsisten agar masyarakat selalu percaya dan mau berkunjung ke perpustakaan ini.

Strategi apa yang digunakan untuk menarik pengunjung?

Melakukan kegiatan dengan mewujudkan program “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial” berupa mengadakan kegiatan chit-chat yaitu pengunjung dapat secara aktif mengikuti kegiatan itu, seperti bedah buku, pelatihan marketing, nonton film, dan sebagainya. Program chit-chat atau kegiatan mengobrol dengan program kita “ Berbagi Cerita, Menuai Cinta ” di situ pengunjung atau masyarakat bisa ikut berkegiatan dengan kita. Seperti pada bulan kemarin, kita kegiatan dengan mengambil tema

Menilik geliat perpustakaan, APRESIASI menjumpai Priyanto yang merupakan Pustakawan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Karanganyar. Semangat minat baca masyarakat menjadi topik utama dalam wawancara, Priyanto menjelaskan ihwal literasi di masyarakat.

Apa saja aktivitas pembaca selama di perpustakaan?

Untuk kegiatan di Perpusda Karanganyar sebenarnya mulai buka lagi antara 7 bulan ini selama pandemi. Untuk aktivitasnya beragam nggak cuma membaca, mereka juga melakukan kegiatan seperti berdiskusi, kerja, kuliah, penelitian, pelatihan, dan wisata. Perpustakaan sekarang mempunyai program “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial” yang berarti perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca atau meminjam buku tetapi juga pelatihan dan edukasi. Hal itu mereka lakukan karena melihat fasilitas yang kami sediakan, koleksi buku – buku dan tempat serta lokasi yang nyaman dan kekinian. Perpustakaan ini kami buat senyaman mungkin, update dengan perkembangan zaman, kami mengambil konsep yang modern dan aesthetic. Hal itu dilakukan agar pengunjung benar - benar nyaman.

Berapa banyak pengunjung selama satu bulan? (data statistik)

Kurang lebih mencapai 3.000 orang dan per harinya mencapai 150 orang. Hal itu dapat diketahui karena para pengunjung mengisi buku pengujung terlebih dahulu

tentang literasi di Kabupaten Karanganyar yang merupakan hal sederhana, ada juga kegiatan diskusi tentang psikologi remaja, diskusi tentang sampah yang bertepatan di bulan sampah, dan beberapa diskusi mengenai marketing online. hal ini pun kami lakukan untuk menarik para pengunjung serta menjaga eksistensi di perpustakaan ini.

Bagaimana feedback masyarakat terhadap strategi tersebut?

Masyarakat menanggapi dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan pengunjung tiap bulannya dan antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Perpustakaan Daerah Karanganyar.

Apa saja aturan yang diterapkan perpustakaan terhadap pengunjung?

Untuk di masa pandemi ini hanya prokes dulu yang harus dijalankan dengan ketat, mengisi buku bagi para pengunjung, di perpusda sendiri boleh membawa makanan atau minuman jika memilih tempat duduk di luar atau outdoor dari perpustakaan, menjaga kebersihan, menjaga ketertiban, dan sebagainya. Untuk hal lain seperti cara berpakaian itu pun kami tidak mengharuskan mereka memakai outfit tertentu. Kami beberapa kali menyarankan untuk menjadi anggota perpustakaan, agar bisa dimudahkan dalam hal peminjaman buku.

Bagaimana pengaruh aturan terhadap pengunjung dan minat baca?

Di Perpusda Karanganyar sendiri setelah aturan yang diterbitkan tidak banyak perubahan mengenai intensitas pengunjung. Bahkan saat kita tutup karena pandemi Covid-19 dan kita mulai buka dari 7 bulan yang lalu, antusias masyarakat itu sangat besar. Bahkan intensitas tamu yang datang pun juga banyak, meskipun kami menerapkan beberapa peraturan mengenai prokes yang memang sudah diatur oleh pihak pusat.

Berapa banyak pencapaian perpustakaan sampai saat ini?

Untuk pencapaian dapat dilihat dari apresiasi yang diberikan oleh pemerintah kepada perpustakaan daerah ini. Trust atau kepercayaan yang diberikan pemerintah itu dibuktikan melalui anggaran yang diberikan kepada perpusda yang kami kelola. Untuk pencapaian di kancah masyarakat, Perpustakaan Karanganyar cukup dipercaya masyarakat.

Apakah pencapaian tersebut berpengaruh terhadap kunjungan perpustakaan?

Sangat berpengaruh. Pencapaian tersebut berpengaruh terhadap anggaran yang akan diberikan pusat dan daerah untuk perkembangan perpustakaan ke depannya. Intensitas pengunjung yang datang pun juga cukup memberikan hasil. Dari kegiatan itu kita juga sedikit melakukan promosi agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Media apa yang digunakan perpusda untuk promosi?

Untuk promosi sendiri kami biasanya menggunakan media sosial Instagram dan Facebook. Karena banyak orang yang menggunakan media tersebut.

Menurut anda bagaimana keadaan minat baca di Indonesia?

Minat baca di Indonesia sebenarnya itu tinggi, entah itu buku fisik atau buku digital itu sebenarnya sudah bisa dimasukkan ke dalam kategori peningkatan literasi. Di daerah kecil pun minat baca sangat tinggi dan perlu kita promosikan agar mereka pun juga bisa merasakan euforia dari keseruan membaca.

Bagaimana upaya perpustakaan untuk meningkatkan minat baca?

Mengadakan perpustakaan keliling dan perpustakaan digital. Untuk masyarakat di daerah pelosok, perpustakaan keliling dianggap masih cukup langka sehingga ketika program perpustakaan keliling diadakan masyarakat sangat antusias untuk membaca dan meminjam buku. Untuk perpustakaan digital dianggap cukup meningkatkan minat baca karena dengan perpustakaan digital banyak orang dimudahkan untuk meminjam dan membaca buku yang dapat dilakukan di manapun dan kapan pun dalam waktu singkat.

Seberapa penting membaca menurut bapak/ibu?

Sangat penting. Dengan membaca otak akan mendapat nutrisi sehingga wawasan akan bertambah luas.

This article is from: