OFFLINE OR ONLINE
Transisi masa Transisi masa kuliah? kuliah?
KARYA FKIP


Kumpulan karya Kumpulan karya anak muda! anak muda!

FKIP


Transisi masa Transisi masa kuliah? kuliah?
Kumpulan karya Kumpulan karya anak muda! anak muda!
Salam hangat, Halo Wimates! Bagaimana kabar kalian semua di tahun yang baru ini?
Semoga baik-baik dan tetap sehat selalu ya.
Seperti yang kita ketahui, globalisasi yang tengah kita lewati bersama ini memaksa kita untuk menjadi anak muda dengan kemampuan yang berada di Society 5.0. Yang artinya, muda-mudi kuat dan bertenaga seperti kita ini diharuskan untuk memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan berbasis teknologi modern untuk menciptakan kondisi masyarakat yang lebih siap dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial.
“Power of Youth” atau kekuatan anak muda merupakan tema yang diangkat untuk Magister LPMF-KIP tahun 2023. Salah satu alasan terpilihnya tema ini adalah kita sadar penuh akan peran anak-anak muda
Indonesia yang kreatif dan berbakat khususnya para mahasiswa di Indonesia dalam mengatur dan memegang generasi terdepan. Magister periode ini tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswi Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya, namun para pendidik dan tenaga pendidik agar serta-merta mendapatkan informasi. Kita sebagai generasi muda juga menjadi pilar-pilar harapan bangsa untuk dapat memperbaiki mulai dari segi ekonomi dan sosial negara Indonesia.
Tak lupa juga, kami segenap kru Magister LPMF-KIP mengucapkan terima kasih yang tak terhingga untuk dekan, dosen pembimbing, narasumber, crew Magister, serta semua pihak yang sudah ikut serta mendukung pembuatan majalah Magister 2023 ini. Kami berharap para pembaca berkenan memberikan kritik dan saran serta dukungan agar majalah Magister ini menjadi lebih baik ke depannya.
Pimpinan Redaksi
Bernadetha Ambarsari Prasodjo Salam redaksi 3
Do you guys know who Katherine Ayu Putri Adair is? Mahasiswa baru
Angkatan 2022 dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang baru saja memasuki dunia kerja di bidang budaya, pariwisata bahkan sosial. Bagi Ayu, kegiatan Cak Ning mampu mengubah dirinya yang awalnya introvert bisa menjadi ambivert bahkan menjadi extrovert. Kalau Ayu boleh jujur, awalnya dia tidak tahu sama sekali dengan apa itu kegiatan Cak Ning, dan awalnya juga dia hanya coba-coba untuk ikut Cak Ning ini karena tertarik dengan kegiatannya yang mengandung kepariwisataan dan juga kajian sejarah terutama sejarah kota kita tercinta, Surabaya. Ketika ditanya tentang ketakutan dan rasa insecure-nya, ia menjawab bahwa dia tidak merasa insecure sama sekali tentang itu, 2 weeks di sana membuat dia seperti orang mabuk, tidur pagi dan bangun pagi menjadi hal yang biasa untuk Ayu selama karantina.
“bagian ter-stress nya itu waktu latihan dance buat flashmob, gara-gara salah landing sampai sakit kakiku tapi bagian terseru-nya adalah waktu latihan guiding berpasangan, itu bener-bener kek, SERU!” jelas Ayu
tentang hal yang dia rasakan waktu karantina di sana. Insomnia karena overthinking juga menjadi salah satu tantangan terberat bagi Ayu selain kesusahan mencari barang untuk persyaratan program Cak Ning. Setelah
karantina dan grand final Cak Ning, Ayu pun jatuh sakit dan tau tidak?
Waktu sakit itu pun ia menghitung pengeluaran selama ia mengikuti Cak Ning ini, dan unexpected-nya, pengeluarannya cukup banyak.
Jujur saja, Ayu bilang kalau dia tidak pernah keluar dari zona nyamannya dan malas buat beradaptasi karena ia introvert dan juga pemalu, sampaisampai anti untuk di tunjuk pensi. Namun, orang tua, dosen beserta temanteman selalu mendukung Ayu dan bangga dengan keberanian dan kemauan Ayu untuk mencoba program ini. Dan ternyata, beradaptasi di sana tidak sesulit yang awalnya Ayu pikirkan, karena mereka dibagi menjadi beberapa grup dan Ayu sendiri menjadi dekat dengan teman-teman satu grupnya ini, beruntungnya lagi, ada mahasiswa Widya Mandala lain yang mengikuti acara ini juga, jadi dapat banyak teman baru.
Setelah melalui perjalanan panjang di Cak Ning pun, Ayu diharuskan kembali ke realita dunia perkuliahannya yang sebenarnya juga cukup padat, namun ada hal baru yang ia dapatkan. Masuk ke paguyuban Cak Ning adalah salah satu hadiah untuk Ayu yang sudah berjuang untuk kegiatan ini. Walaupun sama-sama padat, Ayu tetap menjalankan prioritasnya, yaitu kampus. Ayu pun sempat tertinggal cukup banyak materi, dan untungnya para dosen mau membantunya untuk mengejar ketertinggalannya itu.
Karena Cak Ning ini, Ayu bisa bertemu dengan banyak orang-orang keren seperti Pak Ganjar dan juga sempat pergi ke alun-alun bawah tanah Surabaya. Banyak sekali keuntungan bagi Ayu karena sudah mengikuti acara Cak Ning ini seperti, pengalaman guiding orang Jepang tentang Surabaya dan juga di-guide langsung tentang negara Jepang dengan orang Jepang langsung yang ternyata, Ayu ini pingin banget buat bisa pergi ke Jepang. One of her dreams, katanya. “I guess penyesalan itu cuman karena persiapan kurang mateng dan sempet lihat yang lainnya sudah berusaha, nyoba berkali-kali tapi ga lolos, setelah grand final ngerasa loss dan bisa pulang dan benefit-nya banyak dan ketemu sama banyak orang yang amazing dan ternyata Surabaya se-unik itu.” Jawab Ayu ketika ditanya tentang penyesalan itu sendiri. Intinya menurut Ayu, banyak hal yang harus diprioritaskan, namun harus tetap belajar dan ke kampus yang dinomorsatukan.
Ayu mempelajari banyak hal baru dan yang ternyata dia suka, seperti belajar tentang dunia pariwisata dan kajian sejarah. Salah satu hal yang tidak banyak orang bisa rasakan ya, ia bisa mengenakan baju kebesaran Surabaya dan ia bangga bisa merasakan bagaimana rasanya menggunakan baju kebesaran seperti itu. Walaupun sempet down, nangis lalu down lagi dan nangis lagi, itu tidak membuatnya patah semangat untuk membanggakan orang tua serta kampus kita tercinta, Widya Mandala. (SR) Profil Mahasiswa 5
Hai Wimates! Apa kabar nih? Hari ini, kita akan mengenal lebih jauh seorang dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), kampus tercinta kita ini. Muda, ramah, cantik, dan berprestasi adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan salah satu dosen PGPAUD (Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini) kita. Beliau adalah Sindy
Anugerah Wati yang kerap kita sapa sebagai Bu Sindy. Dosen kelahiran Malang yang berusia 32 tahun ini telah berkarya di Program Studi PG-PAUD Widya Mandala sejak tanggal 1 Agustus 2020.
Sebelum menjadi dosen, beliau telah menempuh S1 dari Universitas Negeri Malang dan S2 di Universitas Negeri Surabaya. Bahkan, beliau juga sempat berkarya selama tujuh tahun sebagai guru PAUD sebelum akhirnya berkesempatan untuk membagikan segudang pengalaman dan ilmunya sebagai tenaga pendidik di fakultas kita.
Jika ditanya mengapa Bu Sindy akhirnya memutuskan untuk berkuliah dan berkarya di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD), jawabannya adalah karena beliau memang bercita-cita untuk menjadi guru PAUD dan beliau sangat menyukai anak kecil. Menurut Bu Sindy, anak kecil itu lucu, unik, dan menggemaskan. Lalu, ketika beliau memperhatikan kelakuan anak kecil yang berusaha meniru apa yang dilakukan oleh orang tua, mereka bak miniatur orang dewasa. So, itulah alasan mengapa Bu Sindy penasaran dan sangat berminat untuk menggeluti bidang tersebut.
Selain mengajar sebagai dosen, Bu Sindy sungguh aktif terlibat dalam kegiatan tim promosi fakultas sejak akhir tahun 2021. Di samping itu, Bu Sindy juga dipercayai untuk menjadi penanggung jawab di GJM (Gugus Jaminan Mutu) prodi PAUD di mana beliau bertugas untuk membuat laporan yang berisi update informasi terkait PG PAUD, mulai dari jumlah mahasiswa aktif, keadaan saranaprasarana, dll. Bu Sindy juga menjadi koordinator salah satu laboratorium prodi PG PAUD, yaitu ECE Learning Center, bahkan turut aktif dalam menjadi panitia kegiatan fakultas dan prodi.
Yang lebih keren lagi, Bu Sindy ternyata bekerja sama dengan Google lho, Wimates! Selama dua tahun terakhir, Bu Sindy tergabung dalam tim PANDAI (Pengajar Era Digital Indonesia) dan memberikan pelatihan kepada guru tingkat PAUD sampai SMA/SMK bersama Google. Kumpulan prestasi tersebut pastinya didasari oleh moto Bu Sindy sebagai dosen yaitu bahwa “berpikir adalah kegiatan tersulit karena itu hanya sedikit yang melakukannya” serta “pendidikan adalah tiket masa depan, dan masa depan dimiliki oleh orang-orang yang menyiapkannya sejak hari ini.” Sungguh ciamik ya dosen kita satu ini! Salut deh!
Di samping segudang prestasinya, dalam menjalani keseharian sebagai dosen, tentu Bu Sindy tidak lepas dari pengalaman yang kurang menyenangkan dan menantang. Dalam interview, Bu Sindy berbagi bahwa tantangan terbesarnya dalam menjadi dosen adalah dalam menghadapi dan menangani mahasiswa yang hilang-muncul. Maksudnya adalah pada awal semester, mahasiswa tersebut hadir di kelas, namun lambat laun malah jadi sering absen. Bu Sindy mengaku bahwa beliau suka gemas pada kelakuan mahasiswa yang sangat melatih kesabaran itu karena sangat susah untuk menentukan nilainya. Kalau Bu Sindy di-ghosting oleh mahasiswa, tapi jangan sampai Wimates di-ghosting doi ya! Duh!
Tantangan lain yang dihadapi oleh Bu Sindy adalah adanya tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas diri sebagai pendidik dengan selalu meng-update diri dengan beragam informasi terbaru tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Namun, beliau mengaku sudah berusaha untuk mengalahkan rasa magernya dan menggunakan waktu luangnya untuk berkembang dengan perlahan tapi pasti demi meningkatkan kualitas diri tersebut. Yuk, Wimates jangan mau kalah ya! Hihi.
Selanjutnya, Wimates pasti tahu ungkapan "ada pelangi sehabis hujan".
Nah, kehidupan Bu Sindy sebagai dosen juga diwarnai dengan kebahagiaan. Beliau mengaku senang ketika bisa belajar hal baru dalam menghadapi orang baru yang karakternya berbeda di kampus, seperti dari mahasiswa dan rekan kerja. Lalu, selama weekend, Bu Sindy senang tidak kepalang karena ia selalu bisa berkesempatan untuk bereksperimen memasak di dapur kosnya. Bahkan, Bu Sindy pernah berbagi masakan bihun goreng sosis bakso dengan mahasiswa di kampus. Sungguh bahagia untuk bisa refreshing dengan memasak dan berbagi, kata beliau.
Pada akhir interview, Bu Sindy menitipkan pesan kepada Wimates yaitu jangan biarkan keadaan mengontrolmu, kamulah yang harus mengontrol keadaan. Ingat ya ketika kamu gagal dalam masa perjuangan bukan berarti kamu harus berhenti melainkan terus berjuang dan meraih mimpimu. Selamat dan semangat untuk meraih mimpi dan masa depan. Saranghae! (vas)
Profil Dosen
FKIP sudah sering mencapai prestasi yang sangat membanggakan. Bahkan, FKIP telah masuk ke dalam program internasional yang telah disetujui negara. Nah, apa saja yang telah dicapai FKIP? Mari kita bongkar beberapa prestasi FKIP!
Sebelum kita memasuki apa prestasi ini, kita butuh sedikit perkenalan tentang
apa itu AUN – QA? AUN - QA
merupakan singkatan dari Asean University Network - Quality Assurance. AUN merupakan organisasi
tingkat ASEAN yang menaungi bidang
penguatan kerja sama pendidikan tinggi antarnegara ASEAN AUN – QA adalah kegiatan penjaminan mutu sebuah program studi universitas yang
menjadi anggota AUN dan prodi PSPBI berhasil mendaftarkan diri serta memperoleh sertifikasi AUN.
Perjuangan prodi PSPBI untuk
memperoleh sertifikasi ini perlu diberi jempol karena untuk
memperolehnya
memerlukan persiapan yang sangat banyak dan memakan waktu yang juga cukup lama apalagi terhalang pandemi.
Tahun 2021, Widya Mandala FKIP prodi Pendidikan Bahasa Inggris berhasil memperoleh
sertifikasi AUN-QA dan telah diresmikan pada tanggal 1 Agustus 2022. Dengan adanya
sertifikasi AUN, prodi PSPBI bisa menjadikan hal ini sebagai Batu loncatan yang bisa membuat prodi PSPBI lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dan membuka peluang kerja sama di lingkungan internasional.
Dalam rangka Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November, FKIP UKWMS menyelenggarakan seminar pendidikan bersama dengan UNESCO. Setiap 30 tahun sekali, UNESCO membuat Dokumen Utama untuk memberi arah pada pendidikan dunia sesuai dengan visi dan misi UNESCO. Reimagining Our Futures Together: A New Social Contract for Education yang diharapkan menunjukkan “ peran apa yang dapat dimainkan pendidikan dalam membentuk dunia kita bersama dan masa depan bersama saat kita melihat ke depan di tahun 2050 dan sesudahnya”. Seminar ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mendiskusikan sejauh manakah para guru telah dan senantiasa memberikan dampak positif di lingkungan masyarakat. Kali ini, dosen dari FKIP yang telah ditunjuk untuk menjadi translator dokumen UNESCO adalah Prof. Anita Lie dan Yohanes Nugroho Widiyanto, Ph.D. agar bisa menjangkau luas masyarakat pendidikan Indonesia. (JJC)
Halo-halo Wimates, tau nggak sih kalau ternyata, anakanak muda Indonesia tuh unik loh! Mimin yakin kalian pastijugasetujunodebatsamafakta-faktaini.
Anak Indonesia dianggap sebagai pemuda paling bahagia di dunia loh! Pendapat ini dilakukan organisasi Inggris, Varkey Foundation menemukan bahwa Indonesia meraih 90 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi di antara 20 negara lainnya seperti India, Amerika Serikat, China, Rusia, Kanada, Brasil, Afrika Selatan, Jerman, Inggris, Korea Selatan. Hal ini diukur dari kepuasan kaum muda terhadap kehidupannya. Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2016 dengan responden yang lahir antara tahun 1995 hingga 2001. Optimisme anak muda, dan kesehatan emosional, serta rasa cinta memperoleh hasil yang tinggi.
Di era yang serba digital ini menjadikan banyak orang menggunakan smartphone. Tak heran jika jumlah pengguna internet di Indonesia sangat tinggi. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, menyebutkan bahwa 97,4% masyarakat Indonesia menggunakan media sosial melaui internet. Ditambah lagi sebagian besar pengguna internet adalah anak muda. Hingga 80% anak muda berusia 20-24 dan 25-29 adalah pengguna internet. Jumlah ini sama dengan 22,3 juta orang di Indonesia.
Anak muda identik dengan kebebasan dan tidak ingin di batasi. Jika kebebasan di olah dengan baik, hal ini bisa menimbulkan hal positif, dengan banyak ide yang baru. Nah, anak muda di Indonesia terbukti sangat kreatif di berbagai bidang seperti, film, musik, seni, animasi, desain, dan lainnya. Bahkan, banyak dari mereka yang sukes di kancah Internasional.
Jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini hanya sekitar 1,65% dari total penduduk. Hal ini dinilai sangat kecil dibandingkan dengan negara lain. Namun, semakin menigkatnya kemudahan teknologi dan informasi, jumlah penguasaha di Indonesia semakin meningkat. Karena banyak anak muda yang tertarik masuk ke dunia usaha. Ide atau inovasi anak muda juga dimanfaatkan dalam perekonomian. Banyak anak muda yang mencari uang karena berawal dari hobi murni. Industri kreatif Indonesia semakin diminati kalangan anak muda.
Humor yang baik dan pantang menyerah adalah sifat bawaan anak muda. Bagi anak muda, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jika mereka jatuh, jangan menyerah untuk bangkit dan memulai kembali. Mereka selalu memiliki keyakinan yang besar untuk memenuhi keinginan mereka.
Jadi bagaimana menurut kalian? Sudah kan menjadi
pribadi yang seperti di atas? Pasti sudah dong, kalau
belum,tidakpapa,kalauMiminsihadayangbelumjuga.
Tetapsemangatmenjalaniharinya,Wimates!(SR)
Sumber : https://www.brilio.net/wow/5-fakta-mengejutkan-anak-muda-indonesiapaling-bahagia-di-dunia-lho-170522u.html
Bunga mawar, bunga melati, apa kabar Wimates hari ini? Semenjak kita memulai kegiatan belajar pembelajaran offline total pada Agustus 2022 lalu, setiap kita pasti memiliki kisah unik masing-masing. Mungkin ada yang mendapat doi baru, experience baru, bahkan mungkin ada yang terinfeksi COVID-19. Duh!
Nah, sekarang, Mimin akan menyuguhkan pengalaman nyata nan inspiratif dari tiga narasumber tentang kisah mereka dalam menghadapi transisi kuliah online ke offline total. Narasumber pertama kita yaitu Angela Febrianti Sucipto atau yang sering kita sapa Kak Angel dari PG PAUD angkatan 2020. Selanjutnya, kita mempunyai dua narasumber dari angkatan 2019 yaitu Kak Dila yang bernama lengkap Aldila Kharisma Dewi dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris serta Kak Diyah Lestari dari jurusan Pendidikan Fisika. Sudah tidak sabar bukan untuk membaca kisah mereka? Just check it out!
Setelah menjalani masa kuliah online kurang lebih selama dua hun, lalu akhirnya bisa berkuliah offline, first impression ketiga rasumber kita kurang lebih sama, yaitu happy. Bagi Kak Angel, ia rsyukur untuk bisa merasakan “kuliah yang sebenarnya” walau mpat panik dan agak takut untuk menghadapinya buat pertama kali.
Sucipto
Lalu Kak Dila dan Kak Diyah, yang pernah mencicipi kuliah offline sebelum pandemi COVID-19 tiba, mengaku bahwa kuliah offline lagi itu menyenangkan karena mereka bisa bertemu teman dan dosen secara face-to-face dan bebas dari penat akibat berdiam di rumah
selama pandemi
Kemudian, mari kita mencari tahu perbedaan kuliah online dan offline dari sudut pandang mereka. So, Kak Angel yang merupakan anak ormawa ini mengaku bahwa perbedaan yang paling signifikan adalah kualitas pelajaran dan interaksi di kelas Para dosen dan mahasiswa menjadi lebih akrab dan pelajaran jadi lebih jelas. Lalu, menurut Kak Dila yang berkuliah sambil bekerja sebagai guru les dan freelancer design sticker, selama berkuliah offline, ia membutuhkan waktu dan effort lebih untuk persiapan pergi ke kampus. Tidak ketinggalan, menurut Kak Diyah yang berkuliah sambil bekerja sebagai guru les, pelajaran selama kuliah offline menjadi lebih susah karena harus belajar serius tanpa open book. Wah, sungguh beragam ya pengalaman mereka!
Experience withUs 12
Perbedaan lain dari kuliah online pasti juga tentang pengeluaran nih. Selama berkuliah offline, kita jadi merogoh kocek lebih misal untuk biaya kost dan transportasi. Absolutely, ketiga narasumber kita punya tips praktis yang bisa jadi solusi buat hal ini. Saran dari Kak Angel, kita harus crosscheck kegiatan money spending kita Keluarkan uang seperlunya saja Lalu, kita bisa meniru Kak Dila yang rajin menyisihkan uang untuk ditabung tiap bulan. Terakhir, buat para mahasiswa kuwe atau kuliah-gawe (kuliah dan bekerja), kita bisa meniru Kak Diyah yang berusaha lebih giat dalam bekerja seperti dengan menambahi murid les untuk menambah pemasukan.
Lalu, usut punya usut, tantangan terberat yang dialami oleh ketiga narasumber kita selama kuliah full offline ini adalah… manajemen waktu. Mereka tidak lagi bisa menjadi cewek multitasking seperti saat berkuliah online dulu, namun harus pandai memilah prioritas kegiatan dengan jadwal padat dan jeda yang tipis. Sebagai solusi dari tantangan ini, Kak Dila mengutamakan tugas dan tanggung jawabnya dahulu, Kak Diyah memaksimalkan kegiatan dengan waktu yang tersedia, dan Kak Angela mengatur skala prioritas kegiatan.
Dewi
arasumber juga bercerita bahwa mereka pernah down erkuliah offline ini Wimates. Mulai dari bobot pelajaran akin berat, fisik yang capai karena banyaknya kegiatan, gungan skripsi yang menjadi beban pikiran. Syukur, sukses mengatasi masa down itu dengan cara yang i, mulai dari pergi hangout dan makan bareng teman time yang berkualitas dengan tidur, makan enak, dan an hobi
Mimin percaya bahwa semua challenges berkuliah offline itu bisa dilewati oleh ketiga narasumber hebat ini karena mereka punya motivasi yang kuat. Motivasi Kak Diyah adalah agar bisa
cepat lulus, kalau Kak Dila ingin mendapat gelar cumlaude. Nah, kalau motivasi Kak Angela terinspirasi dari Najwa Sihab nih, yang katanya, menjadi mahasiswa adalah sebuah privilege sehingga kuliah harus dijalani dengan tanggung jawab.
Pada akhir interview, ketiga narasumber berpesan agar Wimates pandai membagi waktu, mengatur keuangan, menyeleksi pergaulan, dan menjaga kesehatan. Teruslah semangat dan selesaikan tanggung jawab kalian dengan baik demi cita-cita. Walau berat, jangan pernah menyerah. Lalu, Wimates juga perlu mengingat motivasi awal dan menggali passion Wimates selama berkuliah ya Sekian dulu dari Mimin Keep on fire ya Wimates! Kalian pasti bisa menghadapi kuliah offline ini! (vas)
Hai Wimates! Pada kesempatan kali ini, menyangkut berita kurikulum kita akan mengangkat Kurikulum Merdeka untuk menjadi pembahasan kali ini.
Di dalam dunia pendidikan sangatlah diperlukan kurikulum. Fungsi kurikulum tersendiri adalah tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum mempunyai sifat yang fleksibel sehingga sering berubah menyesuaikan dengan zaman.
Pada Februari 2022, Kemendikbud-Ristek secara resmi meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat pelajar. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang mereka miliki.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dibuat untuk mendekatkan siswa dengan bakat dan minat individu masing-masing. Para siswa diberikan kebebasan untuk memilih pelajaran yang sesuai dengan minat mereka masing-masing hal ini dilakukan dengan fokus yang ditujukan ke materi esensial.
Kurikulum merdeka dibagi menjadi 6 fase yang dimulai dari kelas I SD sampai kelas XII SMA. Fase A – C di SD, Fase D di SMP, Fase E di kelas X, Fase F di kelas XI - XII. Menurut menteri pendidikan kita Pak Nadiem Makarim, Inti dari Kurikulum Merdeka adalah merdeka belajar. Konsep ini berarti para murid memiliki kebebasan untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Sangat berbeda dengan kurikulum 2013 sebelumnya di mana dari bangku TK –SMP murid diperlukan untuk belajar semua mata pelajaran yang ada dan akan di pisah menjadi IPA dan IPS di bangku SMA. Sesuai dengan kata ‘merdeka’ murid memiliki kebebasan untuk memilih pelajaran yang mereka pilih tanpa ‘paksaan’ inilah konsep merdeka belajar.
Pembelajaranberbasisproyek
Pengembangan soft skill dilakukan dengan Profil Pelajar Pancasila yang berupa berbagai macam proyek. Segala materi yang telah diberikan kepada murid akan di-implementasikan dalam proyek atau studi kasus yang ada. Proyek ini disebut Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau sering disingkat dengan P5. Siswa akan dihadapkan dengan masalah sosial dengan tujuan untuk mencari solusi masalah tersebut. Dengan ini siswa tidak hanya belajar untuk menyelesaikan ujian tapi lebih mengarah ke praktik di lapangan.
Materi esensial adalah materi yang pokok dan paling mendasar pada setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan. Dengan pemfokusan yang terarah pada hal yang esensial, siswa memiliki peluang dan waktu untuk memperoleh pembelajaran yang lebih dekat dengan kehidupan siswa sehingga membuka kesempatan untuk berdiskusi, membangun pola berpikir kritis, dan meningkatkan kreativitas siswa.
FleksibilitasbagiGuru
Para guru diharapkan menjadi fleksibel dalam melakukan pembelajaran sehingga setiap bagian dapat disusun dengan memperhatikan kemampuan peserta didik dan sesuai dengan karakteristik budaya lokal di mana sekolah berada.
KelebihanKurikulumMerdeka
Keunggulan Kurikulum Merdeka dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum merdeka bersifat lebih fokus dan sederhana. Adanya kurikulum ini membuat peserta didik lebih fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi. Selain itu, kurikulum ini lebih mendalam, bermakna, dan tidak terburu-buru.
LebihFokusdanSederhana
Dengan penerapan Kurikulum Merdeka maka peserta didik dapat lebih fokus pada materi yang lebih esensial dan pengembangan kompetensi. Pengaruh positif lain dari kurikulum merdeka adalah dengan adanya fokus maka pembelajaran akan lebih mendalam dan tak terburu buru waktu untuk mengejar materi jika dibandingkan dengan Kurikulum 2013.
JauhLebihMerdeka
Peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya, Dengan implementasi kurikulum ini, peserta didik dan guru dapat membentuk pembelajaran sesuai dengan materi yang diinginkan. Implementasi ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan motivasi murid dan dapat menunjukkan hasil yang memuaskan murid karena materi yang diberikan sesuai dengan minat peserta didik.
LebihInteraktif
Kurikulum Merdeka juga dinilai lebih relevan dan interaktif. Dengan implementasi melalui proyek, kurikulum merdeka membuka kesempatan bagi siswa untuk secara langsung berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan mengeksplorasi isu-isu permasalahan yang ada dan mencari solusi terbaik. (JJC)
Kalian sudah tau belum ada keluarga tapi yang beda ibu dan beda bapak? Eh, bingung ya? Siapa sih yang dimaksud ini? Yap, itu adalah organisasi mahasiswa atau bisa disebut ORMAWA.
Training Kader Ormawa tahun ini mengangkat tema “Menanamkan
Rasa Kekeluargaan Bersama Ormawa”. Mita mengambil tema ini karena pada saat terlaksananya TKO, ternyata jatuh pada bulan Februari atau sering disebut sebagai bulan kasih sayang. Acara yang dilaksanakan selama dua hari ini berjalan sangat bermanfaat dan seru! Bukan lagi Training
Kader Ormawa yang cuma dimarahi, membawa barang yang aneh-aneh, tapi TKO BPMF-KIP ini beda loh, Wimates. Kita disini diajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin dan berkenalan dengan masingmasing anggota ormawa lainnya hingga saling dekat agar menjadi satu keluarga yang utuh dan suportif.
Setiap kegiatan memiliki
kesulitan tersendiri dan salah
satunya adalah waktu yang harus
kita keluarkan lebih banyak serta
tenaga yang ekstra. Di kala para mahasiswa menikmati hari
liburnya, Mita dan teman-teman
BPMF-KIP bersama sama
menyiapkan acara tersebut. Salah
satu materi yang diajarkan
menurut Pak Ryan salah satu
dosen Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris ialah pentingnya pembagian waktu antara kuliah dan ORMAWA, karena salah satu masalah yang sering dihadapi atau ditakuti oleh mahasiswa tidak bisa membagi waktu. Nahh, day one kita sudah
mendengarkan materi yang sangat baik, lalu kita lanjut dengan day two dimana peserta tidak lagi mendengarkan materi melainkan mengikuti game yang sangat seru. Tidak hanya para anggota ORMAWA yang ikut serta dalam gamesnya dan memeriahkan TKO ini, namun ada dosen pendamping ormawa kita tercinta yaitu Pak Hady! Kapan lagi kan yaaa bisa main sama dosen pendamping ormawa.
Ada sedikit pesan nih dari Mita, selaku ibu KP TKO yang paling oke ini: “Kita gak pernah tau acara diadakan di musim hujan atau kemarau. Usahakan untuk bisa menyediakan plan A dan plan B, agar jika plan A gagal bisa pakai plan B.”
ORMAWA
FKIP 16
ORMAWA tidak semenakut itu kan teman-teman? Banyak positif yang kita ambil dalam sebuah ORMAWA! (FFD)
Welcome Party BEMF-KIP telah diadakan kembali! Acara yang diselenggarakan pada tanggal 7 Oktober 2022 itu dihadiri oleh mahasiswa/i baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Teknik. Acara tersebut bersifat wajib bagi para maba yang lucu-lucu nan menggemaskan. Welpart kali ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya lhoo! Tahun ini, Welpart BEMF-KIP mengadakan kolaborasi dengan BEMF-T yang pastinya seru banget ya, Wimates. Biasanya kita hanya kenal dengan teman-teman dari FKIP saja melalui acara BEMF-KIP, namun kali ini kita diajak untuk berkenalan dengan fakultas lain.
Tema welcome party ini adalah “Kalijudan Fashion Week” . Agatha, selaku ketua pelaksana memutuskan untuk menggunakan tema ini karena mengingat apa yang lagi trend sekarang agar semua orang tertarik dengan acara BEMF-KIP. Kalau di Jakarta ada SCBD dan Citayem Fashion Week, WM Kalijudan gak mau kalah dong hasil tangan BEMF-FKIP para mahasiswa yang berhasil menampilkan bakat mereka dari lomba-lomba dan penampilan yang sangat meriah. Beberapa diantaranya ada menyanyi, dance, tari tradisional, dll.
Bisa membuat acara sendiri saja sudah kesusahan, bagaimana dengan acara yang collab dengan Fakultas lain? Perbedaan pikiran, perbedaan kebiasaan di masing-masing fakultas akan menjadi challenge yang cukup besar bagi BEMF-KIP. Adanya 2 kepala membuat komunikasi lumayan sulit, koordinasi dan waktu kumpul juga sangat sulit karena perkuliahan sudah mulai masuk onsite.
Pesan dari Ibu KP Welpart : “Semoga acaranya lebih meriah, jangan sungkan untuk bertanya dengan para kakak tingkat yang sudah pernah menjalani dan yang terakhir jangan mengerjakan sendiri.”
Nahh gimana ini para peserta Welcome Party kemarin? Seru banget ya pasti, bisa merasakan fashion week seperti para model. Author iri nih sama mereka, Welpart dua tahun lalu masih diadakan online dan walaupun seru juga sih, namun bakal lebih kelihatan seru kalau diadakan secara offline! (FFD)
“WLJ 2022! Enak, enak, joooss…!” seru kedua MC yang kemudian diikuti oleh sorakan seluruh peserta dengan semangat. Yes! Kalimat tersebut adalah tagline acara Workshop dan Lomba Jurnalistik 2022, yang diusulkan langsung oleh para MC, Kak Billy dan Kak Lele. Keren kan? Omong-omong tentang “enak”, tema yang diangkat untuk WLJ 2022 adalah Foodie Extravaganza, dengan latar belakang dan tujuan untuk meningkatkan skill jurnalistik dalam topik yang digemari kebanyakan orang. Author sendiri juga suka kulineran kok!
Author cerita sedikit ya! WLJ 2022 ini adalah salah satu program kerja LPMF-KIP pertama yang diselenggarakan secara offline setelah beberapa tahun online, sehingga semua membutuhkan persiapan yang lebih matang. Menurut Ketua Pelaksana, Christian Leonardo, acara ini tidaklah luput dari berbagai drama dan lika-liku kehidupan organisasi. Namun, dengan bantuan Sandra Oktavia Saputra sebagai Ketua Organisasi, para koordinator, dan seluruh anggota, semua rangkaian acara dapat disusun dan dijalankan dengan lancar sesuai rencana! Mereka setuju bahwa kunci keberhasilan suatu acara adalah komunikasi.
Sebelum beranjak lebih dalam, kenalan dulu yuk sama para pembicara sekaligus juri! Yang pertama ada Kak Dimas Angga, seorang content creator yang lebih sering dikenal sebagai food vlogger di akun Instagram @njajantok sby. Tak kalah keren, pembicara kedua adalah Kak Louisa Alexis! Ia merupakan seorang alumni Pendidikan Bahasa Inggris UKWMS, yang pernah mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Kedua narasumber ini sangatlah berbakat dalam bidang mereka masing-masing, sehingga dapat memberikan materi yang bermanfaat!
Acara ini dilaksanakan pada dua hari, yaitu 5 November dan 2 Desember 2022. Para peserta mendengarkan materi dari kedua pembicara pada hari pertama. Setelah hari itu, semua peserta mulai mempersiapkan video untuk perlombaan jurnalistik, yaitu video food review! Pada hari kedua yang sangat ditunggu-tunggu, terdapat ice breaking berhadiah, photo booth, dan tentunya pengumuman pemenang hihi.
WLJ 2022 tidak hanya memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para peserta, melainkan memberikan pengalaman bagi seluruh peserta dan panitia yang telah bekerja keras. Pada akhirnya, semua kembali ke rumah masing-masing dengan bekal yang telah diterima, yang mungkin akan bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan. Pergi jalan-jalan membeli cilor, sekian dari author! (FFD)
Hai Wimates! Diskusi Profesi? Mungkin menurut kalian bakal bosen, acaranya lama dan tidak menyenangkan. Tapi Diskusi Profesi Fisika ini beda dari yang lain. Kerjaannya hanya happy-happy, makan-makan pokoknya seru abis lah! Mari kita simak ajaa Wimates, cerita dari salah satu panitia Diskusi Profesi.
Acara disprof tahun ini memiliki tema “Physic is the Best For Life”. Hanna selaku ketua pelaksana acara disprof kali ini memilih tema tersebut agar ingin meningkatkan pemahaman serta memperluas wawasan mengenai keguruan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan Pendidikan Fisika dan mengakrabkan mahasiswa/i Pendidikan Fisika, eitss bukan mahasiswa aktif Fisika aja loh yang dateng ke acara disprof ini, ternyata ada juga para alumni yang keren banget.
Disprof tahun ini dilakukan secara offline yang sebelumnya hanya dilakukan online selama dua tahun. Tahun-tahun lalu kita hanya bertemu melalui Zoom dan tidak ada interaksi yang sesungguhnya. Disprof kali ini dilaksanakan selama dua hari yaitu hari Jum'at dan Sabtu dan biasanya disprof dilaksanakan di luar kota, namun kali ini sangat berbeda. Dilakukan di kampus tidak menyulutkan semangat dari mahasiswa/I Pendidikan Fisika dalam mengikuti acaranya. Kak Hanna dan teman-teman HMPS Fisika merancang disprof dengan sangat baik dengan pemateri yang hebat. Salah satunya ada pak Anthony, salah satu dosen Pendidikan fisika yang menjelaskan “Bersama Kita Bisa Fisika”. Wih kalau baca tema diskusi nya kelihatannya seru ya. Faktanya, diskusi itu seru abis! Dimana kita tidak hanya membahas fisika dalam kehidupan sehari-hari, adanya alumni yang berbagi ceritanya bagaimana bisa menjadi seorang PNS. Ada banyak games yang dilombakan, mulai dari lomba masak, menghias pos setiap tim, dan yel-yel. Bahkan saat hari kedua, kita mengadakan acara grill party bersama dengan adanya penampilan setiap kelompok.
Disprof yang terlihat bagus dan dapat dinikmati semua tak luput dari kesulitan yang dihadapi oleh para panitia. Pada saat kita mempersiapkan acara, disitu banyak sekali kejadian seperti kurangnya komunikasi dan membuat salah satu dari kita crash.
Hanna juga meninggalkan pesan untuk panitia disprof kedepan nya:
“Buatlah acara semenarik mungkin sehingga bisa dikenang indah oleh para anggota yang mengikuti acara disprof dan untuk pengurus baru tetaplah semangat! Saya yakin kalian akan membuat acara disprof menjadi lebih baik.”
Gimana nih setelah membaca salah satu kegiatan dari HMPS Fisika? Seru bukan? Atau jangan-jangan ada yang mau pindah Fisika nih? Hehehe. (FFD)
Hello Wimates! Wimates FKIP yang penuh dengan bakat dan minat di bidang budaya Banyak acara dari setiap ormawa yang menumbuhkan bakat baru dan mensupport mereka menjadi tempat menyalurkan bakat yang ada. Nahh, kali ini kita mau membahas tentang ECW (English Celebration Week) dari HMPS Bahasa Inggris atau biasa disebut EDSA! Mari kita check~
English Celebration Week ialah perlombaan yang diperuntukkan kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2022 untuk menyalurkan bakat dan minatnya dalam perlombaan berbahasa Inggris. Perlombaanya terdiri dari speech, storytelling, essay, 3d poster dan solo vocal. Wahh, keren nih bukan sembarang guru ya Wimates! Ada penyanyi baru lhoo dari prodi Pendidikan Bahasa inggris. Tidak hanya perlombaan saja, ada pula closing party yang dilaksanakan saat pengumuman pemenang dari setiap lomba dan juga penampilan special dari para peserta dan pengisi acara ECW!
Tema ECW kali ini Finding Self-Motivation, Emanuela memilih tema ini karena ia ingin para mahasiswa Bahasa Inggris angkatan 2022 bisa menemukan atau mengingat kembali motivasi-motivasi yang mereka miliki dalam melakukan sesuatu dan yang mereka inginkan dalam hidupnya khususnya motivasi untuk belajar serta menekuni Bahasa inggris.
Persiapan demi persiapan hingga acara berjalan lancar tak luput dari adanya kesulitan yang dihadapi oleh para panitia ECW salah satunya membagi waktu dan fokus pada persiapan acara ECW karena kesibukan lain yang mengakibatkan persiapan belum matang saat acara berlangsung. Walaupun gitu acara nya tetep seru dan keren ya Wimates!
Ada pesan singkat dari Emanuela selaku KP ECW :
“Pesan saya pada para panitia dan anggota yang akan meneruskan proker ini di periode selanjutnya yaitu semoga para panitia bisa lebih bertanggung jawab dan lebih kompak dalam mempersiapkan acara ECW selanjutnya dengan baik. Sehingga nantinya program ECW dari HMPS bahasa Inggris ini bisa menjadi acara yang lebih meriah dan lebih bermakna bagi para mahasiswa di tahun ajaran baru yang akan datang.” (FFD)
Penerimaan mahasiswa baru adalah salah satu hal yang ditunggu oleh setiap ormawa. Semua ormawa berlomba-lomba membuat acara yang seru dan menarik, salah satunya
HMPS PG-Paud dimana mereka menyambung maba PG-Paud dengan adanya Malam
Keakraban (Makrab) yang diadakan pada tanggal 29 – 30 Oktober 2022. Pada tanggal 29 Oktober pukul 8.30 WIB, acara dimulai dengan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Widya Mandala Acara dibuka dengan sambutan dari kaprodi PG-Paud dan wakil dekan. Nggak cuma itu aja Wimates, acaranya seru banget loh! Yang membedakan acara Makrab dengan acara yang lain kalau acara yang lain kemungkinan masih diselipkan beberapa materi, Nah! Kalau di acara makrab ini diadakan sesi sharing antar mahasiswa dan dosen Pendidikan PG-Paud.
Setelah sharing-sharing dengan dosen dan mahasiswa, acara Makrab ini dilanjutkan dengan persiapan pentas seni serta tak lupa makan malam. Pada pentas seni ini, para mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok ada yang menari, menyanyi, dan ada juga yang drama loh. Wahh ternyata mahasiswa/i PG-Paud ini punya bakat terpendam ya, idaman banget gak sih? Selain bisa mendidik anak-anak, eh
Bukan hanya itu saja, di makrab ini ada juga BBQ Time loh Wimates. Itu semua baru kegiatan hari pertama dan ada pula hari kedua yang dibuka dengan senam bersama dan juga outbound! Waduhh, yang nulis jadi iri nih dengan acara makrab. Buat ketua LPM adain acara makrab juga dong xixixi
Dibalik acara yang seru ini pasti ada pengorbanan waktu, tenaga dan juga pikiran dari semua panitia Kendala komunikasi dan kesibukan masing masing salah satu hambatan yang mereka rasakan. Eitss! Tapi dengan gotong-royong, mereka akhirnya acara ini dapat berjalan dengan lancar.
Nah ada sedikit pesan nih dari Kak Zia selaku panitia malam keakraban tahun ini :
“Untuk para mahasiswa baru mungkin bisa lebih aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh HMPS PG-Paud dan para panitia lebih mempersiapkan acaranya lebih baik lagi “ (FFD)
Hi, Wimates! Siapa nih yang paling suka kalau jalan-jalan tuh ngumpulin foto sebanyakbanyaknya? Terkadang, kita pengen banget kan punya foto yang vibesnya old town tapi kita gak punya kameranya… Sebenernya, itu bisa kita akalin dengan smartphone kita lhoo! Di playstore dan appstore banyak banget aplikasi old film camera gituu. Nah, aplikasi-aplikasi ini bisa kamu pakai untuk mengedit foto apalagi untuk kamu yang menyukai foto dari kamera analog yang memberikan gaya Retro era 1980-1990an yang saat ini juga sangat populer di kalangan anak muda dan pengguna media sosial. Penasaran apa aja aplikasinya? Check this out!
Aplikasi ini sangat bisa untuk membantu kamu dalam memenuhi kebutuhan dalam ber Media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, bahkan hingga Youtube juga yang mengutamakan tampilan pada feeds atau tampilan utama di akun kamu. Sayangnya, beberapa filter yang tersedia berbayar nih Wimates. Namun jangan khawatir karena sudah tersedia filter gratis yang nggak kalah keren dari filter yang berbayar lho! Selain itu, tidak ada batasan “jepretan” foto, jadi kamu masih bisa pake aplikasi ini sebebasnya!
Aplikasi yang dapat kalian temukan di smartphone kalian juga. Kelebihan dari aplikasi kamera analog ini adalah banyaknya macam jenis kamera analog yang bisa dipilih. Beberapa jenis kamera analog yang disediakan pada aplikasi ini dapat Anda gunakan secara gratis maupun berbayar.
Sebuah aplikasi kamera analog yang memiliki hasil tidak jauh beda dari kamera analog asli and penggunaannya pun sangat mudah. Dengan tools yang sederhana, aplikasi ini benar-benar memikat hati siapapun yang ingin menggunakan ponsel pintar sebagai kamera analognya. Aplikasi Fimo ini adalah aplikasi yang hampir mirip dengan kamera analog asli, mulai dari tampilan, fitur serta filter yang terdapat di berbagai roll film yang tersedia. Fimo Analog Camera adalah sebuah aplikasi yang sederhana tampilannya, tapi hasilnya bisa dibilang tidak biasa-biasa saja Bisa dijadikan alternatif untuk kamu yang sudah terbiasa untuk memotret dengan kamera analog tapi masih belum memiliki stok roll film baru, aplikasi ini bisa jadi solusi.
Aplikasi yang meledakkan internet pada tahun 2018. Saat kekasih Instagram Selena Gomez memposting foto March for Our Lives menggunakan filter, seluruh dunia juga tidak mau ketinggalan. Dari selebriti besar seperti Ariana Grande dan Kim Kardashian hingga teman-teman kalian, sepertinya di mana-mana kalian melihat ada foto Instagram dengan timestamp modelan ’98 yang mirip dengan aslinya!
Aplikasi yang memiliki ukuran 17 MB ini adalah aplikasi fotografi yang jika kita foto akan menghasilkan foto seperti kita foto menggunakan kamera polaroid misal Instax. Yah, bedanya sih kita gak bisa langsung mendapatkan hasilnya seperti di instax. Tapi gak usah khawatir, hasil dari InstaMini benar-benar sama persis menggunakan instax dan bisa di save jadi kalau mau punya fisiknya tinggal cetak aja. InstaMini memiliki tampilan yang sederhana dan sangat mudah digunakan.
Nahh, itu tadi beberapa rekomendasi aplikasi kamera analog yang bisa kalian pakai buat liburan nanti! Kalian sesuaikan sendiri sama kebutuhan kalian, jadi enggak perlu di-download semua. Kalau udah dicoba, jangan lupa submit hasil jepretan kalian ke Karya FKIP ya!
*promosi* See you, Wimates! (AWK)
Halo halo halo, Wimates! Gimana kabar kalian? Author harap baik-baik aja yaa! Kali ini, author bawain satu artikel buat kalian yang suka banget sama movies, tapi lagi
kebingungan mau nonton apalagi ya sehabis marathon drama Korea sampe subuh, hehehe. Author bakal kasih kalian 5 rekomendasi film atau drama yang sesuai dengan
tema Magister 2023 kali ini yaitu “Power of Youth” . Kepo gak nih filmnya apa aja? Yuk yuk yuk, sini author bisikin!
Drama pertama, Imitation! Drama ini merupakan salah
satu drama yang diangkat dari cerita Webtoon dengan
judul yang sama. Cocok dengan tema “Power of Youth” , Imitation berkisah tentang kehidupan para member idol muda yang semangat dalam mencapai kesuksesan karirnya melalui berbagai rintangan. Seorang gadis muda
bernama Lee Ma-ha (Jung Ji-so) dan anggota Omega III
diberi kesempatan kedua di bintang ketika Ji Hak merekrut mereka untuk membuat girlgroup baru dengan
nama Tea Party. Namun di awal karirnya, Ma-ha menggunakan kesan La Ri-ma untuk mendapatkan
perhatian publik, dan bertemu dengan Kwon Ryok (Lee Jun-young), anggota Shax yang paling populer, yang masih dihantui oleh hilangnya Lee Eun-jo. Mereka memulai hubungan rahasia yang membahayakan karir mereka.
Film ke dua nih, Wimates! Ada 3 Srikandi yang dibintangi oleh Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan dan Tara Basro. Film ini menceritakan tentang Donald Pandiangan (Reza Rahardian) yang dikenal sebagai "Robin Hood Indonesia" masih terpukul ketika pada tahun 1980 saat ia bersiap mengikuti Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskwa Selain pelatih, tim panahan pun harus dipilih 3 orang atlet wanita terbaik, Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies (Chelsea Islan) dan Kusuma (Tara Basro). Waktu menuju olimpiade semakin dekat, tetapi para 3 Srikandi ini pun memiliki masalah rumitnya masingmasing. Mesti membujuk dan meyakinkan Donald untuk mempersiapkan tim panahan wanita. Masa latihan menjadi saat memacu diri bagi mereka semua Dengan semangat kawula muda, ketiga srikandi tersebut pun akhirnya siap untuk berlaga di Seoul, Korea Selatan.
Nonton
Bareng 24
Lee Yu-jin (Jeong Yun-ho) melindungi Ma-ha dari Ryok dan memimpin kelompoknya sendiri, Sparkling, untuk mengalahkan Shax sebagai boyband teratas di industri musikFilm selanjutnya adalah Rudy Habibie! Rudy Habibie (dikenal pula sebagai Habibie & Ainun 2) merupakan sebuah film drama biopik Indonesia tahun 2016 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini merupakan prekuel dari Habibie & Ainun – yang diangkat dari novel semi-biografi Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner karya Gina S. Noer, serta dibintangi oleh Reza Rahadian, Chelsea Islan, Indah Permatasari, Boris Bokir, Ernest Prakasa, dan Pandji Pragiwaksono. Fun fact! Film ini mengambil lokasi shooting di 6 kota dan 2 negara lho! Sempat shooting di Parepare, Klaten, Yogyakarta, dan Jakarta (Indonesia), serta di Görlitz dan Aachen (Jerman). Film prekuel ini lebih menceritakan sosok Rudy (B.J. Habibie muda) waktu menetap di Parepare dan Makassar, pulang kampung ke tanah leluhur di Gorontalo, sewaktu di Bandung hingga semasa kuliah di Jerman, yang kemudian ia bertemu dengan Ilona Ianovska, gadis asal Polandia yang sempat ia cintai semasa kuliahnya, jauh sebelum akhirnya menikah dengan Ainun pada saat Habibie sudah menyelesaikan kuliahnya dan kembali ke Indonesia. Ada pula bumbu kisah cinta segitiga yang melibatkan gadis ningrat asal Solo, bernama Ayu. Tantangan juga datang bagi Rudy untuk menjawab panggilan negara Indonesia yang baru merdeka dan membutuhkan sosok muda jenius, kreatif, dan pantang menyerah seperti dirinya.
Next film! Ada The Greatest Showman yang menceritakan tentang sebuah sirkus yang dibangun pada awal abad ke-18, P.T. Barnum menunjukkan bakat alami untuk publisitas dan promosi, menjual tiket lotre pada usia 12. Setelah mencobanya di berbagai pekerjaan, P.T. beralih untuk menunjukkan bisnis untuk membiarkan imajinasi tak terbatasnya, bangkit dari apa-apa untuk menciptakan sirkus Barnum & Bailey Menampilkan angka-angka musik yang menakjubkan, artis-artis menarik dan prestasi akrobatik yang berani, pertunjukan yang menawan Barnum segera membawa dunia melalui badai untuk menjadi acara terbesar di bumi. The Greatest Showman mengajarkan kepada kawula muda bahwa kita harus memiliki keteguhan yang tinggi dan sifat pantang menyerah dalam menggapai hal apa yang kita inginkan.
Last but not least, Start Up! Drama ini merupakan drama romantis yang menceritakan kehidupan pemuda yang sedang berusaha memulai bisnis usaha rintisan atau startup. Adalah Seo Dal Mi seorang gadis yang bercita-cita menjadi seperti Steve Jobs. Ia bekerja paruh waktu sambil membantu neneknya berjualan. Awalnya Dal Mi hidup bahagia bersama kakaknya, Won In Jae (Kang Han Na). Namun karena perceraian orangtuanya mereka harus terpisah. Dal Mi memilih tinggal bersama ayah dan neneknya. Sementara In Jae memilih ibunya. Keduanya masih sering bertemu meski sudah tak serumah. Namun ibu In Jae memutuskan menikah lagi dengan pria kaya. Perubahan hidup In Jae yang menjadi anak orang kaya merubah sifatnya. Ia menjadi angkuh dan melupakan Dal Mi. Akhirnya Dal Mi pun ikut membenci kakaknya itu.
Berikut adalah beberapa rekomendasi film atau drama yang bisa Wimates tonton untuk liburan nanti! Bisa dikumpulin dulu terus tinggal marathon deh nanti~ Semoga Wimates enjoy film atau dramanya dan stay healthy! See you di artikel lain~ (AWK)
Tempat anak muda nongkrong sambil ngopi
Sikap anak muda sehabis putus sama pacarnya
Binggung melakukan sesuatu
Takut banget loh
Bisa
Tampan
Lawan kata lucu
Curhat sendiri
Sifat cowo
Rendah diri
Kuis Berhadiah
Cara berpartisipasi:
Isi TTS ini langsung, atau isi secara digital dengan screenshot halaman ini (dari issuu.com) dan tulis jawabannya melalui aplikasi edit foto.
Kirimkan jawaban kalian ke bit ly/KuisBerhadiah
MAGISTER2023 atau pindai QR di pojok kiri atas TTS
11. Roti sabit
12. Benar
13. Kena razia
14. Lupain mantan
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Hidup hanya sekali Makanan penghilang galau Bergadang sampai pagi Bolos Udah sayang cuma dianggap teman Ketahuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.Young dreamers, never cower, Your courage is what gives you power, Given a task, stand up and be proud, Amidst the ruins, be builders loud
Seek your dreams, heed what's ahead, Stir your soul and lift your head
Nurture the dream of camaraderie, Share the bond of unity.
In a world that thinks only of today, Resist the dazzle, the fashions astray
Take your life in hand, take a stance, And relish life with all its chance!
Your ideas are bold, your courage strong You can conquer the future and right what's wrong
You have the power to reshape the world
Youthful spirit, our home forever unfurled.
Karya21 April, 1879. Tanggal
kelahiran seorang gadis
cantik nan elok bernama
Tini. Ia dilahirkan di sebuah desa kecil yang
berlokasi di Jepara, Jawa
Tengah. Sejak kecil, Tini
selalu diajarkan untuk
menjadi seorang yang
penurut, khususnya
menuruti perintah dan
permintaan laki-laki. Ia
masih belum mengerti
kenapa hal itu adalah
sebuah “keharusan” karena
umurnya yang masih kecil.
“Ibu, kenapa kita harus
menjadi seorang penurut?
Bukankah kita juga
manusia yang mempunyai keinginan?” tanya Tini
kepada ibunya.
Sang ibu menggelengkan
kepalanya dan membelai
kepala Tini. “Kita sudah
ditakdirkan seperti ini, nak.” Jawaban tersebut
terngiang-ngiang di pikiran Tini.
Tini merupakan seorang
pekerja keras yang tidak pernah lelah membantu
ibunya keliling berjualan kue di sekitar desa. Setiap hari ia bangun pagi untuk
membersihkan rumah, membantu ibunya menyiapkan adonan yang
dibuat dari awal, dan membawa keranjang kue hingga sore hari. Itulah
keseharian Tini dan sang ibu.
Pada sisi lain, saudara lakilaki Tini, Adi, pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu setiap hari. Tiap pukul 12 siang, Adi pulang dari sekolah dengan berbagai kisah menarik yang hendak diceritakan kepada seluruh keluarganya.
“Bapak! Ibu! Hari ini Adi diajarkan cara menulis
pantun sama Bapak Dimas! Coba dengar ini,” seru Adi dengan kegirangan. Ia
memperlancar suaranya dan mulai berbicara,
“Bersyukur sebelum tua, karena hidup tak abadi. Halo, teman-teman semua.
Perkenalkan nama saya Adi.”
Kedua orang tua Adi
bertepuk tangan dengan
tawa yang keluar dari
mulut mereka, sedangkan
Tini hanya bisa melihat
dengan senyuman tipis di wajahnya; menginginkan
apa yang Adi miliki pada
saat itu — pendidikan.
Suatu hari, saat Tini dan ibunya berkeliling untuk
menjual kue, mereka
melewati sebuah komplek sekolah. Terdapat banyak
sekali anak-anak — yang
semuanya adalah laki-laki
— di sekitar sekolah; bermain, membeli
makanan ringan, ataupun
membaca buku. Tini
menatap pemandangan
yang telah lama ia
dambakan dan berkata
kepada dirinya sendiri, “Kapan ya aku bisa seperti mereka?”
Sejak saat itu, Tini
bertekad untuk merubah
masa lalu menjadi masa
depan yang cerah bagi seluruh rakyat, khususnya kaum perempuan.
Pada suatu pagi, Tini bangun dari tidurnya dan bergegas mendatangi sang
ibu. “Ibu! Tini nggak mau hidup seperti ini lagi! Tini mau bisa belajar! Tini mau
bisa punya banyak teman! Tini mau bisa ke sekolah bertemu guru! Tini- Tini mau bisa hidup normal…” teriak si gadis kecil dengan getaran di suaranya. Sedikit demi sedikit, air mata yang telah terkumpul menetes, membasahi pipinya yang merah. Tangannya terkepal oleh emosi dan harapan. Kakinya yang mungil ia hentakan ke lantai berulang kali.
Ibunya terkejut oleh jerit
Tini yang tidak pernah berteriak sekalipun. “Nak, ibu akan mengusahakannya ya, kamu bersabarlah.”
“Ibu bohong! Kita perempuan akan selalu ditindas oleh laki-laki!
Kenapa ibu diam saja!” pekik
Tini untuk terakhir kalinya sebelum ia bergegas pergi meninggalkan ibunya.
Keesokan harinya, Tini
mengumpulkan beberapa
lembar kertas yang
kemudian ia tulis
menggunakan sebuah
pulpen hitam dan merah
yang berkata, “Perempuan
juga punya hak untuk
BEBAS”. Kertas-kertas
tersebut lalu Tini bagikan
kepada orang-orang yang ia temui di jalan — ibu
penjual jamu, bapak ketua
desa, bahkan pembawa
koran. Tak lama setelah itu, Tini bertemu dengan
sebuah kelompok muridmurid sekolahan. Ia dengan
antusias berlari kepada
mereka dan memberikan sebuah poster buatannya.
“Apa ini?” tanya salah
satu murid laki-laki.
“Poster, untuk mendukung perempuan.”
“Hah? Perempuan? Mau
apa kalian? Perempuan itu
tugasnya hanya memasak, mencuci baju, dan membersihkan rumah!”
semua anak-anak tersebut
menertawakan Tini dan
Karya
FKIP 30
depan yang cerah bagi seluruh rakyat, khususnya kaum perempuan. posternya, yang kemudian dirobek dan diinjak oleh murid tersebut. Amarah memenuhi Tini, dan ia pun mendorong murid laki-laki tersebut hingga jatuh ke tanah, mengotori seragam putih yang ia kenakan.
Tini berlari sekuat tenaga untuk menghindari kelompok murid yang mengejarnya demi membalaskan perbuatan Tini. Ia tersandung oleh sebuah batu besar, dan lutut serta sikunya pun berdarah. Tidak menghiraukan rasa sakit yang ia rasakan, Tini berdiri dan berlari lagi secepat mungkin ke arah rumahnya. Sesampainya di gang rumahnya, Tini berteriak memanggil ibunya, “Ibu! Ibu! Ibu!”
Sang ibu keluar dari rumah karena jeritan anaknya yang nyaring. “Tini! Kamu kenapa?! Dari mana saja kamu? I- ini kenapa badan kamu kotor semua?! Tangan dan kakimu juga berdarah!”
Teriak ibu Tini karena
khawatir melihat anaknya
yang telah menghilang
selama setengah hari
kembali dengan baju yang
dikotori oleh tanah, serta
tangan dan kaki yang
dilengkapi oleh darah dan
memar. Sang ibu kemudian
memeluk erat anaknya dan
membawanya masuk ke
dalam rumah untuk
mengobatinya.
Tini menangis di tempat
tidurnya, sedih akan
perbuatan yang ia dapati.
Namun, hal tersebut tidak
mematahkan semangat Tini
dalam membuat perubahan
bagi kaum perempuan.
Mulai saat itu, Tini
menyisihkan sedikit uang
dari hasil penjualan kue
setiap harinya. Ia
meletakkan uang
tabungannya ke dalam
celengan yang terbuat dari
galon air.
Sembari
menabung untuk
menjalankan rencananya, Tini juga tetap membuat
poster-poster dari kertas
yang ditempelkannya di seluruh bagian desa.
Seiring berjalannya waktu, Tini bertambah umur, dan ia menjadi semakin terkenal akan kegigihan dan semangatnya dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi kaum perempuan. Suatu pagi yang cerah, matahari menyinari seluruh desa yang diramaikan oleh pidato Tini.
"Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang, itulah semboyanku!
Maju! Semua harus dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia! Kata ‘aku tiada dapat’ melenyapkan rasa berani. Kalimat ‘aku mau’ membuat kita mudah mendaki puncak gunung. Maka mari kita katakan bersama, ‘Aku mau belajar, aku mau sekolah, aku mau menuntut ilmu!’”
Pidato Tini diramaikan oleh sorakan dari perempuanperempuan dan wanitawanita desa tersebut.
Pidatonya yang berkobar
dengan api menyulut
semangat semua kaum
perempuan di desa itu dan bersama, mereka
mengumpulkan uang.
Sedikit demi sedikit, uang
mulai terkumpul, dan tanpa disadari, tabungan
yang mereka satukan sudah
lebih dari cukup untuk
memulai pendidikan bagi kaum perempuan.
Tini terus melanjutkan
pidato dan kampanyenya
yang bertujuan untuk
menyadarkan rakyat bahwa pendidikan adalah untuk semua. “Ibu, aku masih ingat ketika ibu menjawab pertanyaanku. Ibu
mengatakan bahwa kita
sudah ditakdirkan seperti ini. Menurutku itu salah.
Takdir seorang manusia, hanya dialah yang memegang. Takdir seorang manusia, bukanlah milik
siapapun. Takdir seorang
manusia, tidaklah untuk
ditentukan oleh manusia
lain,” seru Tini, air menetes
dari matanya yang disinari
oleh bintang-bintang harapan.
Karya
FKIP 32
Lalu ia melanjutkan, “Takdir
kita kaum perempuan dan wanita, hanyalah milik kita, dan hanyalah dapat ditentukan oleh kita sendiri.”
Ibu Tini mendengarkan
pidato putrinya yang
berkarisma dari pojok kerumunan dengan mata
yang berkilap, bangga akan putrinya yang berani membela kaum perempuan untuk lebih maju dan mendapatkan perlakuan yang sama. “Karisma anakku… karisma sang Tini… Kartini.”
Pada saat itulah, terlahir seorang pahlawan wanita yang bernama Kartini.
Some cry when they watch sad-ending movies. Some even cry because of their incessant overloaded duties. And some others cry not because of these.
They cry as they are broken-hearted. They also cry when their hearts are full of hatred. But the truth is that no one cries as she is persuaded.
We cry on our own. Our emotions are clearer when we are alone. We cry because we are sad. Frustated. Ignored. And hopeless. However, truly we also cry because of joy. Happiness. Love. And kindness.
We all cry differently, but indeed every tear comes out with its bravery.
VanessaAngelaSugianto Karya