2 minute read

Profil Dosen Profil Dosen

CurhatBuSindysebagaiDosenPG-PAUD: GemaskarenaDighostingMahasiswa danBersukacitaberkatBihunGoreng

Hai Wimates! Apa kabar nih? Hari ini, kita akan mengenal lebih jauh seorang dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), kampus tercinta kita ini. Muda, ramah, cantik, dan berprestasi adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan salah satu dosen PGPAUD (Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini) kita. Beliau adalah Sindy

Advertisement

Anugerah Wati yang kerap kita sapa sebagai Bu Sindy. Dosen kelahiran Malang yang berusia 32 tahun ini telah berkarya di Program Studi PG-PAUD Widya Mandala sejak tanggal 1 Agustus 2020.

Sebelum menjadi dosen, beliau telah menempuh S1 dari Universitas Negeri Malang dan S2 di Universitas Negeri Surabaya. Bahkan, beliau juga sempat berkarya selama tujuh tahun sebagai guru PAUD sebelum akhirnya berkesempatan untuk membagikan segudang pengalaman dan ilmunya sebagai tenaga pendidik di fakultas kita.

Jika ditanya mengapa Bu Sindy akhirnya memutuskan untuk berkuliah dan berkarya di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD), jawabannya adalah karena beliau memang bercita-cita untuk menjadi guru PAUD dan beliau sangat menyukai anak kecil. Menurut Bu Sindy, anak kecil itu lucu, unik, dan menggemaskan. Lalu, ketika beliau memperhatikan kelakuan anak kecil yang berusaha meniru apa yang dilakukan oleh orang tua, mereka bak miniatur orang dewasa. So, itulah alasan mengapa Bu Sindy penasaran dan sangat berminat untuk menggeluti bidang tersebut.

Selain mengajar sebagai dosen, Bu Sindy sungguh aktif terlibat dalam kegiatan tim promosi fakultas sejak akhir tahun 2021. Di samping itu, Bu Sindy juga dipercayai untuk menjadi penanggung jawab di GJM (Gugus Jaminan Mutu) prodi PAUD di mana beliau bertugas untuk membuat laporan yang berisi update informasi terkait PG PAUD, mulai dari jumlah mahasiswa aktif, keadaan saranaprasarana, dll. Bu Sindy juga menjadi koordinator salah satu laboratorium prodi PG PAUD, yaitu ECE Learning Center, bahkan turut aktif dalam menjadi panitia kegiatan fakultas dan prodi.

Yang lebih keren lagi, Bu Sindy ternyata bekerja sama dengan Google lho, Wimates! Selama dua tahun terakhir, Bu Sindy tergabung dalam tim PANDAI (Pengajar Era Digital Indonesia) dan memberikan pelatihan kepada guru tingkat PAUD sampai SMA/SMK bersama Google. Kumpulan prestasi tersebut pastinya didasari oleh moto Bu Sindy sebagai dosen yaitu bahwa “berpikir adalah kegiatan tersulit karena itu hanya sedikit yang melakukannya” serta “pendidikan adalah tiket masa depan, dan masa depan dimiliki oleh orang-orang yang menyiapkannya sejak hari ini.” Sungguh ciamik ya dosen kita satu ini! Salut deh!

Di samping segudang prestasinya, dalam menjalani keseharian sebagai dosen, tentu Bu Sindy tidak lepas dari pengalaman yang kurang menyenangkan dan menantang. Dalam interview, Bu Sindy berbagi bahwa tantangan terbesarnya dalam menjadi dosen adalah dalam menghadapi dan menangani mahasiswa yang hilang-muncul. Maksudnya adalah pada awal semester, mahasiswa tersebut hadir di kelas, namun lambat laun malah jadi sering absen. Bu Sindy mengaku bahwa beliau suka gemas pada kelakuan mahasiswa yang sangat melatih kesabaran itu karena sangat susah untuk menentukan nilainya. Kalau Bu Sindy di-ghosting oleh mahasiswa, tapi jangan sampai Wimates di-ghosting doi ya! Duh!

Tantangan lain yang dihadapi oleh Bu Sindy adalah adanya tanggungjawab untuk meningkatkan kualitas diri sebagai pendidik dengan selalu meng-update diri dengan beragam informasi terbaru tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Namun, beliau mengaku sudah berusaha untuk mengalahkan rasa magernya dan menggunakan waktu luangnya untuk berkembang dengan perlahan tapi pasti demi meningkatkan kualitas diri tersebut. Yuk, Wimates jangan mau kalah ya! Hihi.

Selanjutnya, Wimates pasti tahu ungkapan "ada pelangi sehabis hujan".

Nah, kehidupan Bu Sindy sebagai dosen juga diwarnai dengan kebahagiaan. Beliau mengaku senang ketika bisa belajar hal baru dalam menghadapi orang baru yang karakternya berbeda di kampus, seperti dari mahasiswa dan rekan kerja. Lalu, selama weekend, Bu Sindy senang tidak kepalang karena ia selalu bisa berkesempatan untuk bereksperimen memasak di dapur kosnya. Bahkan, Bu Sindy pernah berbagi masakan bihun goreng sosis bakso dengan mahasiswa di kampus. Sungguh bahagia untuk bisa refreshing dengan memasak dan berbagi, kata beliau.

Pada akhir interview, Bu Sindy menitipkan pesan kepada Wimates yaitu jangan biarkan keadaan mengontrolmu, kamulah yang harus mengontrol keadaan. Ingat ya ketika kamu gagal dalam masa perjuangan bukan berarti kamu harus berhenti melainkan terus berjuang dan meraih mimpimu. Selamat dan semangat untuk meraih mimpi dan masa depan. Saranghae! (vas)

Profil Dosen

This article is from: