2 minute read

Sosial: Mahasiswa FEB Unpad Peduli Longsor Cililin

Sosial

Mahasiswa FEB Unpad Peduli Longsor Cililin

Advertisement

M. Abdullah Mujahid

Berita mengenai musibah longsor di desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, menjadi salah satu perhatian publik. Sebanyak 14 orang akhirnya telah ditemukan oleh tim SARS dengan keadaan tak bernyawa dan 3 orang lainnya hilang. Bala bantuan pun silih berganti berdatangan mulai dari personil TNI, tim SARS, ABRI, dan ormas-ormas yang peduli akan longsor Cililin. Termasuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. Lewat program tanggap bencana yang ensidentil, dibawah naungan Kementrian Pengabdian Masyarakat BEM KEMA FEB Unpad yang berkerjasama dengan MAAL BMT-ISEG, terkumpul kurang lebih sebanyak 1,7 juta rupiah dan satu kantung baju layak pakai. Dari hasil penggalangan dana yang digalang selama satu minggu. Dana tersebut membeli kebutuhan pokok 24 dus mie instans, 4 dus susu, dan 1 dus biskuit.

Pada hari minggu (31/3) aksi kepedulian atas musibah longsor Cililin dilaksanakan. Sebanyak 9 relawan mahasiswa FEB turut serta. Sulthonul Aulia (Presiden BEM KEMA FEB Unpad), Elby Fadhila (Menteri Pengapdian Masyarakat), Angga (Diputi Pengapdian Masyarakat), Tesa (PJ Penggalangan Dana Cililin), Kuswanto (staff Pengapdian Masyarakat), Mujahid dan Fauzan (perwakilan BMT-ISEG), Firman dan Hasan (volonteer FEB social team). Dengan modal dana yang telah terkumpul, tim pun berangkat pukul 12.30 dari kampus FEB Unpad.

Proses pengangkutan bantuan dari mobil menuju gudang logistik bagi korban Longsor Cililin.

Sekitar 1.5 jam sebelum sampai posko penampungan logistik bantuan bencana, tim sudah mendapatkan kabar bahwa medan yang akan dilalui tidak bersahabat. Jalanan yang rusak, tanjakan yang terjal, jurang juga menghiasi kanan-kiri jalan, dan masih banyak lagi rintangan lainnya yang akan hadapi. Namun, dengan berbekal semangat dan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat FEB Unpad, tim pun dengan semangat melanjutkan perjalanan. Dan memang jalan yang tim hadapi sangat buruk, beberapa kali mobil tim mogok. Memang jalanan ini berat, tetapi hal itu sirna ketika kami sudah sampai ke kawasan posko. Ada beberapa posko bala bantuan yang berada di sana, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Tim relawan sampai tempat posko ini sekitar pukul 16.30. Setelah melepas lelah perjalanan dan menjalankan sholat Ashar, kemudian menitipkan bantuan lewat posko BPDB. Setelah berbincang-bincang dengan pihak BPDB ternyata ini merupakan evakuasi terakhir untuk pencarian 3 korban yang masih hilang. Serah teriama bantuan dari masyarakat FEB Unpad kepada BPDB Bandung dilakukan “ Terima kasih atas bantuan yang telah mahasiswa Unpad berikan, insya allah kami akan menyalurkannya kepada korban bencana longsor ini. ” Kata salah satu petugas BPDB Bandung. Kemudian dialanjutkan dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua BEM KEMA FEB Unpad. “Semoga bantuan ini berkah dan bermanfaat, dan untuk korban semoga diterima disisi-NYA serta untuk keluarga diberikan ketabahan-NYA. Alahadiniayah Al-Fatihah.” Pimpin kang Sulthon. Setelah berpamitan dengan warga dan petugas tim relawan pun akhirnya meninggalkan posko bantuan.. Sempat terjadi insiden mobil yang ditumpangi para relawan masuk ke lubang. Berntung di tempat kejadian tepat berada di depan posko KOPASUS. Dengan bantuan dari tim KOPASUS akhirnya tim relawan pun bisa melanjutkan perjalanan, Untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak diinginkan, satu unit mobil KOPASUS mengantar tim relawan hingga sampai keluar kawasan rawan tersebut. (Mujahid)

Serah terima bantuan korban longsor Cililin oleh Sulthonul Aulia (Ketua BEM KEMA FEB Unpad) dan perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD)

This article is from: