













DI KABARI MEDIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000 Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Priscilla Yong, Senangi Pekerjaan Pasti Akan Berhasil
Jane Callista, Antara Album dan Pentas di AS
Kaloka Tampilkan Koleksi Wastra dari Karo Sumatera Utara di Jakarta Food and Fashion Festival (JF3) 2023
Izabelle Kiara yang Multitalenta
Antin Sambodo, Puluhan Tahun Setia Menjadi Keramikus
Cerita Mina Membuat Gelato Sehat dan Enak
Kisah Lina Berlina Fashion Designer Indonesia yang Berkarya di Jerman
Kolaborasi Cantik Leny Rafael dan Oza Kioza
Cerita Rizki Pengusaha Muda yang Sukses Jualan Topi Branded Asal AS
Kaloka Ajak Anak Muda Melestarikan Wastra
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman.
Priscilla Yong sekarang tidak hanya dikenal sebagai wanita yang pernah meraih MURI yang punya usaha kecantikan, melainkan juga sebagai seorang pakar kecantikan dan sosialita. Ya! Priscilla melihat dunia kecantikan sangat berdekatan dengan dunia fashion. Simak Kisahnya hanya di cover story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menghadirkan kisah menarik lainnya, seperti : Cerita Rizki Pengusaha Muda yang Sukses Jualan Topi Branded Asal AS, Jane Callista, Antara Album dan Pentas di AS, Izabelle Kiara yang Multitalenta.
Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Kaloka Ajak Anak Muda Melestarikan Wastra Indonesia, Kisah Lina Berlina Fashion Designer Indonesia yang Berkarya di Jerman, Antin Sambodo, Puluhan Tahun Setia Menjadi Keramikus. Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 191.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT
LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA
INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA
ANITA SETIAWARDI
PENULIS
ASBAN NATAWIJAYA
PENATA ARTISTIK
Yanti bi
VIDEO
FANIE EKASYAH
KONTRIBUTOR
STANLEY CHANDRA
RIANA K LIPTAK
HARRY PRASETYO
ADMINISTRASI
DEWI LIEM
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHAN
Beberapa tahun silam di sebuah mall di bilangan Jakarta Utara, Priscilla Yong mempertontonkan kebolehannya mempercantik wajah dengan teknik sulam alis. Tak tanggung-tangung, bukan satu dua orang saja yang disulamnya melainkan 105 orang. Priscilla melakukannya tanpa henti di Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading. Atas usahanya ini, ia pun berhasil menorehkan prestasi dengan menyabet piagam rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia.
Seiring dengan perjalanan waktu, Priscilla Yong sekarang tidak hanya dikenal sebagai wanita yang pernah meraih MURI yang punya usaha kecantikan, melainkan juga sebagai seorang pakar kecantikan dan sosialita.
Ya! Priscilla melihat dunia kecantikan sangat berdekatan dengan dunia fashion yang artinya bagi dia jika kita mempunyai kulit yang cantik, rambut yang indah, badan yang bagus harus ditunjang dengan penampilan yang cocok.
“Misalkan kita lagi nonton konser harus memakai baju seperti
apa atau kita menghadirkan suatu acara kita bisa menyesuaikan dengan acara tersebut, saya melihat dunia kecantikan dan dunia fashion itu sangat berdekatan,” tuturnya kepada KABARI.
Dalam circle sosial-nya atau dalam momen tertentu, Priscilla sering memamerkan outfit stylish dan berkelas. Dunia fashion telah
dilakoninya selama bertahuntahun. Dengan Priscilla berada di titiknya sekarang itu berjalan dengan apa adanya. Alami namun selalu mengikuti perkembangan trend fashion yang ada. Priscilla kerap mendapat undangan acara seperti ulang tahun, acara perusahaan lounching produk. Dirinya di undang untuk mengisi acara
tersebut. Setiap kali ia mengisi acara, Priscilla akan melihat tema apa yang cocok dan baju apa yang cocok untuk dikeluarkannya.
Pakar kecantikan ini juga mencontohkan saat di bulan Ramadhan, Priscilla merilis baju – baju kaftan. Saat Imlek, ia menggunakan baju Cheongsam atau baju Imlek yang kekinian atau misalkan pada Natal akan menggunakan busana berwarna merah dan hijau.
“Jadi saya ini tergantung situasi yang mengundang saya. Misalkan ada yang ulang tahun saya diminta untuk mengeluarkan baju- baju yang sesuai dengan tema acara seperti gaun malam. Jadi sebenarnya fashion show itu sesuai dengan permintaan dan sesuai dengan fashion show event saat itu,” tuturnya.
Dalam menjalani semua pekerjaannya, Priscilla berprinsip untuk tidak pantang menyerah. Selain juga harus berpikir positif.
Positif thinking perlu dimanapun berada karena akan memberikan kedamaian. Tak ketinggalan adalah inspirasi dan harus tetap kreatif dalam berkarya. Dia mencontohkan seperti trend yang harus disimaknya terus. Dan menjalin hubungan baik ke semuanya dan memberikan yang terbaik.
“Saya senang melakukan apa yang saya lakukan sekarang. Passion saya disini dan senang dengan dunia kecantikan dan dunia fashion jadi ya.. ini benar – benar dunia saya, jadi cintailah pekerjaan kalau memang suka dengan pekerjaan itu dan tekuni pasti anda akan berhasil. Percaya deh, yang pertama senangi pekerjaannya dulu,” pungkasnya.
Dunia musik Indonesia tak pernah sepi dengan talenta-talenta berbakat. Salah satunya adalah Jane Callista. Jane adalah penyanyi muda Indonesia yang telah banyak mengharumkan nama Indonesia di berbagai festival vokal internasional di Eropa, Asia, dan Amerika.
Tak hanya pentas, Jane juga telah merilis beberapa single yang bisa dikatakan bukan single biasa. Singlenya yang berjudul “Hujan” berhasil mendapat nominasi AMI
Award 2021 di kategori penyanyi solo anak terbaik 2021. Pun dengan single “Nobody’s Perfect” yang mendapat penghargaan sebagai Highly Commended Song di ajang Young Songwriter International Competition, United Kingdom 2020. Seakan tak pernah berhenti membuat sesuatu karya di industri musik Tanah Air. Pada awal tahun ini Jane merilis karya barunya yaitu album yang bertajuk Dream Grow Forever. Dalam album gadis berusia 15 tahun ini, ada tujuh lagu
di dalamnya. Salah satunya adalah ciptaan Jane berjudul ”Pandora’s Box” dan juga single terbaru berjudul “Mimpi”.
Melalui lagu ini Jane ingin berpesan untuk para pendengar bahwa harus semangat dan percaya akan semua mimpi -mimpi dan kerja keras akan membuahkan hasil.
“Sebesar apapun mimpimu jika kamu terus latihan dan tekun terus semangat dan bekerja keras untuk mencapai mimpi tersebut pasti akan menjadi nyata. Aku dari kecil
bernyanyi dan terlibat di musical teater, pentas sampai di panggung Internasional dan saya berhasil meraih berbagai prestasi juara dunia untuk Indonesia. Jadi disitu aku jadi banyak lagi terinspirasi untuk membuat lagu – lagu karena memang lagu ciptaan saya itu berdasarkan apa yang diihat, alami dan rasakan jadi kehidupan aku sebagai perfoming arts,” tutur Jane kepada KABARI. Jane mengatakan lagu “Mimpi”, adalah lagu yang menurutnya spesial. “Biasanya aku yang terlibat sebagai penyanyi dan penulis tetapi
kali ini berbeda, ada penulis dan penciptanya Indra Watulingas yang memang udah kenal aku dari kecil banget bahkan beliau juga yang menulis lagu pertama aku judulnya “Seperti Bintang” , tambah Jane.
Selain merilis single, pemenang vokalis World Grand Prix dan alumni The Voice Kids Indonesia pentas di Amerika Serikat di Gala Ulang Tahun ke-40 New York Pops Orchestra di Carnegie Hall, New York City, AS, Mei 2023.
Jane Callista bukan satu-satunya yang mewakili Indonesia di Amerika Serikat. Ada empat anak lain yang akan menggebrak panggung bergengsi Carnegie Hall, yakni Hitadewi Abhassara, Rania Salsabila, Asira Shifa Widiarto, dan Cittadewi Abhassara. Kabar ini dikonfirmasi Ketua Audisi New York Pops di Jakarta, Adit Marciano.
“Saya bersyukur sekali bisa
mendapatkan kesempatan tersebut juga terpilih dan juga bernyanyi lagu daerah, tampil di panggung prestige, panggung dunia juga kami sepanggung dengan Barry Manilow seorang Legend yang hebat banget jadi aku bener – bener deg -degan, senang, bangga, terharu, semuanya campur aduk dan kemarin kami juga di undang untuk bernyanyi di KJRI di New York City, AS,” kata Jane.
Untuk rencana kedepannya Jane sedang terlibat dalam proses produksi untuk project selanjutnya khususnya di bidang bermusik juga dan bakal lebih remaja jadi musiknya dapat dinikmatin lebih banyak lagi orang-orang.
“Dan itu juga lagunya aku sendiri yang ciptakan jadi senang sekali bisa berkarya kembali dan selain itu pasti mimpi – mimpi kedepannya semoga bisa terus berkarya, berprestasi dan yang paling penting adalah menjadi
inspirasi buat teman - teman anak – anak Indonesia lain, anak – anak bangsa untuk bisa berprestasi dan meraih berbagai prestasi yang keren – keren banget di dalam negeri maupun di kancah internasional,” tutupnya.
Kaloka, brand fesyen yang mengusung motif wastra Indonesia, berhasil mencuri perhatian di acara Jakarta Food and Fashion Festival (JF3) 2023 yang diadakan pada tanggal 21-26 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading.
Penampilan perdana Kaloka di runaway JF3 di Summarecon Mall Kelapa Gading pada Sabtu (22/7/2023) memperlihatkan koleksi eksklusif yang mengangkat warisan budaya Nusantara dengan sentuhan modern yang menarik.
Kaloka lahir pada Agustus 2022 lalu karena keprihatinan para pendirinya, Leny Rafael dan Kevin Ketaren yang merasa bahwa generasi muda saat ini mulai kehilangan kebanggaan dalam menggunakan busana lokal dalam kehidupan sehari-hari, khususnya busana berbahan wastra Nusantara.
Maka dari itu, Kaloka mencoba menjadi solusi dengan menciptakan pilihan-pilihan fesyen wastra yang lebih bergaya, terjangkau, dan cocok digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam penampilan perdana mereka di JF3, Kaloka berhasil mencuri perhatian dengan mengusung tema motif wastra dari daerah Karo, Sumatera Utara.
Desain baju yang ditampilkan oleh Kaloka menggabungkan elemen-elemen modern dengan motif wastra. Dalam koleksi mereka, Kaloka menampilkan beragam gaya busana, mulai dari gaun, rok, blus, hingga kemeja dan celana dengan sentuhan motif tradisional.
Mereka mengkombinasikan warna-warna cerah dan kaya, membuat koleksi yang ditampilkan menarik bagi berbagai kalangan, terutama generasi muda yang tengah mencari busana dengan identitas khas Indonesia.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Kaloka berharap brand
mereka bisa membangkitkan kembali semangat generasi muda Indonesia dalam mengenakan busana berbahan wastra Nusantara.
“Kaloka sangat bersyukur di usia yang masih sangat muda ini sudah dapat kesempatan untuk tampil di panggung semegah dan bergengsi seperti JF3,” jelas Kevin Ketaren,
salah satu founder Kaloka.
Sebelumnya, Kaloka telah dipercaya untuk menampilkan karyakarya mereka dalam event Ramadhan Runway di Kota Kasablanka pada April 2023 lalu. Busana mereka juga telah dipakai oleh selebriti papan atas di Indonesia, mulai dari Judika, Erica Carlina, Marshel Widianto, hingga Lucinta Luna.
Kehadiran Kaloka di JF3 dengan tagline “Gaya Lokal Lebih Vokal” diharapkan dapat memberikan representasi yang kuat atas nilai keindahan dan kreativitas fesyen lokal.
“Harapannya dengan menampilkan koleksi terbaru di JF3 ini akan makin banyak yang mengenal Kaloka dan akan terbuka kesempatan-kesempatan berikutnya untuk menampilkan produk kami di skala lokal maupun internasional,” tutup Kevin.
Berprestasi di bidang yang berbeda, itulah Izabelle Kiara Kurniawan. Bagaimana tidak? SMPK Santa Maria II Malang ini banyak meraih prestasi di bidang akademik dan non akademik -bidang tarik suara.
Di dunia pendidikan contohya, tercatat Izabelle pernah meraih dua medali emas dari Olimpiade Sains Tingkat Nasional 2022 yakni untuk bidang Matematika dan Bahasa Inggris. Izabelle juga meraih medali emas dari Post Science Assesment (PISA) yang juga dalam bahasa Inggris. Dalam Olimpiade yang digelar Rihand Kreatif Indonesia secara online, ia menyisihkan 1.625 peserta yang berasal dari Bontang, Kalimantan Timur hingga Papua.
Nah, di bidang tarik suara Izabelle di tahun 2019 Izabelle telah berhasil menyabet
tiga medali perak dalam World Championship Performing Arts (WCOPA) di Westin dan Longbeach Performing Art Center, California, Amerika Serikat. Izabelle berhasil menyabet tiga medali perak dengan menyanyikan lagu All By Myself Celine Dion, Who’s Loving You Michael Jackson, dan Kusampaikan Lewat Hujan karya original dari Kiara.
Setelah itu berderet prestasi berhasil juga diraih Izabelle, seperti Juara satu medali emas lomba di Italy, medali perak di Pesparani 2022. Juara 1 International Vocal Jazz Competition 2022, Italy, Juara 2 Vocal RnB and Soul in World Perfoming Arts, USA
Juara 2 Vocal Jazz in World Performing Arts, USA, Juara 2 original Song in World Perfoming
Arts, USA dan Silver Medali Presparani Competition 2023. Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang disukainya. Izabelle dari kecil sudah ada ketertarikan dengan musik lalu waktu pertama masuk SD mulai melakukan di olah vokal.
“Buat mengasah kemampuan vokal, aku juga pernah mengikuti latihan vocal di Devina Vocal and Entertain, Romeo Johnson Vocal Coach in USA,” katanya kepada KABARI.
Saat ditanya rencana kedepannya seperti apa, Izabelle berujar, “Saya cuma go the floor saja, saya hanya mengikuti apa yang Tuhan rencanakan buat saya, saya akan tetap nyanyi, akan tetap berusaha dan juga berusaha di sekolah juga,” tuturnya.
Antin Sambodo menggeluti bidang pembuatan keramik dari tahun 1998. Saat ia belajar keramik dari salah satu maestro keramik Indonesia yaitu Liem Keng Sien. Antin merasa cocok dengan dunia keramik sebagai medianya untuk berkreasi. Sejak saat itu, Antin konsisten menjadi keramikus dengan brandnya Jinjit Pottery sampai sekarang
Kata Jinjit pun digunakannya karena bermakna ingin menggapai sesuatu yang lebih tinggi. Dengan modal awal hanya belasan juta, Antin ini mampu memproduksi berbagai jenis keramik dan menjualnya dengan harga terjangkau.
Jinjit Pottery membuat beragam produk tableware berupa pring, mangkok, mug, kalung untuk beberapa series tersebut. Untuk harga produk dari Jinjit Pottery dibandrol dari Rp. 50 ribu sampai yang ratusan ribu. Produk yang ratusan ribu itu seperti piring kucing karena motif kucing itu digambar Antin satu persatu dan harganya bisa mencapai Rp. 450 ribu.
“Saya buat berbagai macam produk yang bertema antara lain splash, playing with brush dan juga cukup digemari banyak orang itu adalah seri kucing, jadi untuk pecinta kucing itu seneng banget karena saya juga bikin
berbagai macam seri, yang kucingnya sendiri, kucing yang bercouple dan juga ada yang pada saat pandemi kemarin saya membuat khusus kucing yang menggunakan masker, “ katanya kepada KABARI
Untuk membuat produk-produk Jinjit Pottery dibutuhkan cara tersendiri dan waktu yang terkadang tidak sebentar. Antin menjelaskan seperti contoh dalam pembuatan produk piring kucing. Untuk pengerjannya awalnya dibentuk dulu piringnya. Produk ini menggunakan teknik meja putar kemudian setelah agak kering digambar. Antin menggambarnya menggunakan jarum, setelah itu menunggu kering untuk dibakar pertama kali di suhu sampai 900 derajat Celsius.
Dua hari kemudian baru dibuka dan kemudian baru diwarnai dengan glasir. Glasirnya itu untuk menggambar detail menggunakan kuas dan untuk mewarnai background bagian yang sudah dikuas tadi lalu ditutup dengan lilin dulu baru dicelup glasir untuk backgroundnya.
Kemudian lanjut ke proses pembakaran yang kedua yang mencapai suhu 1230 derajat celcius.
Produk Jinjit Pottery dapat ditemukan di beberapa market place seperti Moselo, tokopedia, shopee. Selain di marketplace, Jinjit Pottery juga dapat ditemukan di offline store dibeberapa outlet antara lain La Vida Home di Kemang, dia.lo.gue di Kemang, dan M Bloc Market.
Di masa mendatang, wanita berlatar pendidikan di bidang arsitektur berharap pasar untuk Jinjit Pottery dapat lebih luas lagi menjangkau pelanggan. “Inginnya sih Jinjit Pottery itu dapat dikenal sampai luar negeri dan dapat ikut pameran di luar negeri. Begitupun dengan keramik seni saya bisa dikenal luas supaya bisa berkenalan dengan banyak keramikus dunia lainnya dan ikut berpameran bersama mereka disana.”
Siang itu di awal Juli cuaca Jakarta cukup terik. Untunglah kami bertemu dengan Mina Lie ditempat yang sedikit tidak panas di pusat kota Jakarta. Rencananya kita bertemu ingin berbincang dengan Mina perihal Gelato yang dibuatnya. Gelato yang diolahnya kabarnya cukup sehat dan enak. Wanita yang suka berbincang ini membawa beberapa sample dari Gelamisto, brand gelato-nya Mina. Siapa sih yang tidak suka dengan es krim termasuk gelato. Apalagi disantap saat udara panas. Maknyes di mulut, kerongkongan pun adem, ternyata gelatonya enak!
Yup! Mina bercerita awalnya berbisnis Gelamisto lantaran sang ayah. Ayahnya adalah penderita diabetes. Puluhan tahun lalu masih jarang ada gelato untuk makanan cemilan yang sehat. Di tahun 2003, Mina ke Singapura dan menemukan mesin pembuat gelatto. Dalam pikirannya, seru juga kalau bisa buat gelato di rumah. Dibelilah mesin pembuat gelato itu. Namun apes, mesin yang dibelinya adalah yang model pabrik bukan untuk yang rumahan.
“Karena salah beli ya saya terima aja. Tax nya mahal
banget! buat apa juga buat banyak-banyak Ya sudah lah saya masukin ke gudang kalau tidak dipakai. Buat untuk keluarga, dan iseng-iseng buat dijual juga,”kata Mina kepada KABARI.
Sebelum pandemi Mina sering datang ke pesta yang digelar teman-temannya . Disana ia membuat banyak gelato. Ia persilahkan ke semua teman untuk makan gelatonya. Responnya ternyata membuat Mina sumringah. Banyak yang bilang Gelamisto yang dibuatnya enak rasanya. Berjalannya waktu, Mina sempat buka toko di Mal Taman Anggrek. Sampai datanglah Pandemi, toko Gelamisto terpaksa tutup.
Nah, keistimewaan Gelamisto Mina menjelaskan gelatonya dibuat oleh orang Italia. Best gelato berasal dari Itali. Dia datang mengajarkan, dan membimbing, sewaktu pandemi dia pulang. Selain itu Gelamisto berbahan dasar dari rumput laut. Rumput laut ini menggantikan telur yang gunanya sebagai pengikat semua bahan-bahan gelato. Rumput laut mengandung mineral yang tinggi. “Gelamisto tidak menggunakan bahan yang anehaneh, jadi semuanya aman dan sehat,” tutur lulusan The University of Oklahoma ini.
Salah satu varian rasa Gelamisto yang unik yaitu ‘Rose Petals Dew’, karena terbuat dari bunga mawar asli. Rose Petals Dew jika dicampur dengan buah-buahan seperti apel, buah naga, melon bisa menjadi hidangan salad yang lezat.
Menurut dari Mina, “Mawar bukan hanya sekadar ratu dari bunga dan simbol cinta saja tetapi bisa juga dijadikan sebagai detox, bahan baku obat, aroma terapi dan produk kosmetika. Bunga mawar memiliki
kandungan vitamin C dan bisa untuk meningkatkan kolagen dimana kandungan polifenolnya juga dapat mengatasi berbagai masalah kulit pada wanita”.
Rasa Rose Petals Dew Gelamisto bisa dijadikan detox dengan cara bangun tidur, minum segelas air putih, lalu konsumsi 1 jar sekitar 200ml Rose Petals Dew, dan jangan makan apapun selama 30 menit sampai 1 jam. Lalu setelah itu sarapan. Biasanya perut akan merasakan sakit karena mengeluarkan racun di tubuh. Untuk melihat hasilnya, disarankan agar makan setiap hari selama 14 hari.
Selain itu, terdapat berbagai varian lain yang juga memiliki kandungan kesehatan masing-masing seperti vanilla, matcha, dark chocolate, ogura, taro, strawberry dan vitamin C booster. Produk gelato dari Gelamisto ini sangat aman dikonsumsi semua orang. Terlebih bagi vegetarian dan vegan, varian strawberry dan vitamin C booster sangat bervitamin.
“Vitamin C booster dikreasikan saat pandemic. Waktu itu ada Teman saya punya anak, tidak mau makan vitamin C biasa, dia minta gelato yang mengandung vitamin C. Ya sudah saya buatkan gelato vitamin C booster. Varian ini rasanya beragam karena banyak vitamin C dan temen saya akhirnya makan gelato ini bukan vitamin C yang biasa,” kata Mina.
Gelamisto bisa dijumpai di beberapa gerai offline seperti di Growell Supermarket, Choipan Sutra, Greenkind, Jakaichi Mart, Twelve Chinese Dining dan beberapa resto lainnya. Selain di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Gelamisto sudah pernah dibawa sampai Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, dan negara lainnya.
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint Venture-Hidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com
Pada awal Juli lalu Lina Berlina mengadakan fashion show Tunggal di Hilton Hotel Berlin dalam rangka Berlin Fashion Week 2023. Bertajuk LB Lina Berlina The Magic Stripes Show & Dinner in White, para tamu yang hadir dalam acara tersebut mengenakan dresscode serba putih.
Di event ini, LB merilis garisgaris Lurik hitam putih dengan kombinasi bahan warna putih. Blazers, dan gaun-gaun brokat yang siap pakai dan tas-tas Lurik hasil karyanya yang ready to wear, seperti PhoneBag, hipbag dan lainnya. Sejauh mata memandang, respon mereka yang hadir cukup antusias melihat koleksi yang dikeluarkan oleh fashion designer yang telah puluhan tahun menetap di Jerman ini.
Yup! Seperti di Vanny tousignant, menjadi fashion designer asal Indonesia yang berkarya di New York. Di Jerman ada Lina Berlina yang merupakan satu-satunya fashion designer Indonesia yang berkarya di Berlin. Bukan setahun dua tahun Lina berkreasi, melainkan puluhan tahun. Bukan waktu yang sebentar untuk suatu konsisten dan komitmen. 30 tahun berlalu semenjak
Lina memutuskan tinggal di kota itu. Lina tak pernah meredup. Terus bersinar dengan karya-karyanya yang terinspirasi dari Indonesia. KABARI beberapa waktu lalu berkesempatan berbincang dengan Lina Berlina, berikut kutipannya.
Apa yang menginspirasi Anda menjadi seorang fashion desainer?
Yang memberi inspirasi adalah dari kecil senang berpakaian modern lain dari yang lain. Dan saya senang mode, merancang baju sendiri, dan punya ide-ide baru dan talent karena itu saya memilih untuk menjadi fashion designer. Saya pertama kali datang ke Jerman karena diundang KBRI di Berlin untuk mengadakan “mode show”, memperagakan karya-karya pada acara Indonesia Kulturabend, atau malam kebudayaan Indonesia, yang diadakan di Haus der Kulturen der Welt atau rumah kebudayaan dunia. Waktu itu saya sebagai perancang busana, sudah berkiprah sebagai fashion design di Indonesia. Nah, di tahun 1993 saya menikah dan sejak itu tinggal di Berlin. Ketika datang ke Jerman pertama kali, koleksi saya masih menggunakan batik
Belajar fashion darimana sajakah?
Belajar fashion tahun 1989 di Pendidikan Design Mode Bandung. Pengalaman saya sebagai fahion designer sudah lebih dari 30 tahun mulai di Indonesia sampai tinggal di Berlin sampai sekarang.
Garis rancang dari karya Anda
lebih seperti apa?
Dari tahun 1990-2004 garis rancangan saya memakai batik. Kemudian saya memilih memakai kain Lurik untuk basic karya saya. Dan sekarang dengan garis-garis Lurik di Jerman saya mempunyai identitas sebagai designer. Karena menurut saya, desainer bisa dengan cepat tidak diberitakan lagi, tidak mengadakan pameran dan berhenti berkarya karena tidak punya identitas sendiri. Saya lebih fokus merancang aksesoris seperti tas, cappy dan lainnya karena siap pakai. Pakaian hanya sebagai pelengkap aksesoris karya saya jika saya mengadakan fashion show.
Sejak awal menjadi desainer, koleksi-koleksi apa saja yang telah dibuat?
Banyak sekali ya, di samping merancang untuk seragam-seragam juga untuk koleksi LB Lina Berlina. Dari mulai pakaian sampai tas. Karena dengan garis-garis Lurik yang betuah memberi keberuntungan bagi pemakainya.
Menarik mengenai lurik yang membawa keberuntungan?
Lurik ini benar-benar membawa keuntungan. Dulu lurik menjadi
hadiah orang tua untuk anak yang menikah, atau punya anak dan sebagainya. Kain itu kemudian tidak dijadikan baju melainkan disimpan, karena diyakini membawa keberuntungan. Itu juga yang saya dengar dulu dari para ibu pemakan sirih, yang memintal kain untuk calon cucu, dan sebagainya. Jadi kan dibuatnya dengan cinta.
Lurik juga menjadi penyelamat bisnis saya. Tepatnya ketika pandemi dan banyak bisnis terpaksa terhenti karena orang tidak bisa berkumpul menyaksikan peragaan busana atau bekerja bersama-sama. Saya membuat masker dari bahan lurik, dan dari penjualannya itu saya mendapat keuntungan, Karena itu saya bisa behalten Gewerbe [mempertahankan bisnis] saya. Masker-masker dari lurik yang saya buat sendiri, ia kenakan kemudian fotonya ia posting di media sosial. Kenalannya yang melihat fotofotonya akhirnya membeli dan menyebarkan informasinya ke banyak orang.
Oh iya, produk fashion Lina Berlina diproduksi dimana?
Saya membuat semua produk LB di Indonesia, karena ingin menolong keluarganya yang punya pegawai
puluhan orang. Di Jerman saya hidup sederhana tapi saya bantuin mereka supaya tetap bisa hidup. Saya sering bilang ke pelanggan produknya, dengan membeli produk buatannya berarti mereka juga sudah menyokong para pekerja di Indonesia.
Apa kesulitan utama menjadi perancang busana di negeri orang?
Kesulitan pertama, banyak saingan bukan hanya dari desainer lokal tetapi dari negara lain juga. Terutama di Berlin, dua kali setahun ada Berlin Fashion Week. Designer dari negara Europa lainnya datang untuk menggelar koleksinya. Kedua, sebagai desainer harus mempunyai identitas basic design. Saya mempunyai basic design saya dari Lurik.
Rencana ke depan yang akan dilakukan?
Rencananya saya tetap bertahan dan eksis sebagai fashion designer Indonesia di Berlin. Dengan aktif mengadakan fashion show dan lainnya sambil membawa harum nama Indonesia dengan hasil karya saya.
Fashion designer Leny Rafael berkolaborasi jenama anyar besutan Oza Kioza, Thanks God. Colabs keduanya ditampilkan di event Go Karawang International Fashion 2023 yang berlangsung pada Mei lalu di Hotel Mercure. Kolaborasi dalam event bertema ‘Diversity and Harmoni in Karawang’ ini merupakan kali pertamanya mereka lakukan. Oza mengatakan memutuskan untuk kolab dengan Leny Rafael merupakan suatu kesempatan yang bagus buat brandnya karena Thanks God termasuk jenema baru di dunia fashion Indonesia dan Leny Rafael termasuk desainer yang sudah
diperhitungkan.
“Luar biasa banget memberikan kesempatan untuk Thanks God di ajak bersinergi dengan brandnya Leny Rafael. Banyak pelajaran yang bisa Thanks God ambil dan belajar banyak dari brand Leny Rafael,” kata Oza kepada KABARI.
Sementara itu Leny Rafael menjelaskan hijab Thanks God kualitasnya sangat baik dan Leny Rafael belum megeluarkan brand hijab jadi ini adalah langkah yang sangat luar biasa sehingga portofolio fashionnya bisa lebih banyak.
“Selain itu gol bisnisnya kita juga sama-sama mendapatkan positif. Yang pasti kan kita mengejar bisnis
itu adalah target omset kita juga jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga mendapatkan saling support. Jadi kalau kita berkolaborasi dengan Thanks God itu sama – sama jadi menciptakan market yang besar,” kata Leny.
Leny menambahkan, kalau dari segi motif, Thank God itu mempunyai tim kreatif sendiri dan dari kolaborasinya dengan Leny Rafael untuk styling yang lebih up to date.
Baik Thanks God dan Leny Rafael memiliki visi misi yang sama dan mungkin akan melebar ke fashion baju dan mungkin nanti ada event nasional dimana kita akan fashion show sekaligus merilis produk terbaru kita, jadi untuk saat ini kita memang masih kolaborasi antara event, marketing, fashion styles dari baju – baju kita dengan produknya Thanks God menjadi kesatuan yang luar biasa,” imbuh Leny.
Karawang Internasional Fashion diharapkan keduanya bukan event terakhir dapat bekerjasama. Bagi Leny, dalam kolaborasi bisnis itu harus memiliki satu visi dan misi yang sama.
“Kita tidak mau cuma
sekitar event ini selesai dan kita berkolaborasi hanya sampai disini. Kita mikir jangka panjangnya bisnis ini berkelanjutan,” katanya Senada dengan Leny, Oza mengatakan kolaborasinya bersama Leny Rafael tidak hanya sekali event ini saja tetapi ingin kolaborasi yang panjang.
“Tentunya membuat koleksi bersama yang nanti kita buat desainnya berdua dan approvalnya berdua. Kita berdua buat koleksi baru dan tentunya disukai sama masyarakat luas tentunya target kita dan bisa bikin fashion show sendiri bikin event sendiri dan offline store sendiri,” pungkasnya.
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari 4155332696
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Livestream Social Media
Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika
KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com
Pengusaha muda asal Cianjur Rizki Muhamad Fauzi, berhasil mencapai sukses dalam berbisnis topi branded, Goorin Bros. Rizki bersama toko onlinenya yang bernama Fresize, menjadi satu-satunya toko topi online yang mendapat lisensi merk brand terkenal dari Amerika tersebut.
Namun siapa sangka semua itu berawal justru dari tidak cocoknya Rizki memakai topi di kepalanya.
“Ya dulunya itu saya pernah beli topi. Setelah saya pakai ternyata tidak cocok karena muka saya bulat. Kemudian saya jual topi itu lewat sosial media pribad. Eh, tidak pakai lama topi itu laku. Saya putuskan untuk jualan topi branded berhubung juga belum banyak yang jual topi baranded saat itu,” kata Rizki kepada KABARI.
Berhubung Rizki masih sibuk kerja sebagai Manager Sales Marketing sebuah perusahaan, dia mengumpulkan sepatu-sepatu branded tersebut untuk stock. Barulah pada tahun 2020, saat pandemi Corona tempat kerjanya sedang tidak dalam kondisi yang baik.
Rizky lalu memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya. Ia beralih fokus membesarkan bisnis sepatunya sekaligus membadan usahakan jualan onlinenya di tahun 2020.
Nah, Rizki yang fokus jualannya hanya melalui online mendapatkan momentum dari adanya pandemi dimana omsetnya naik berkali-kali lipat.
“Kita jualannya full online secara kita juga ingin
merubah pandangan bahwa berbisnis itu tidak harus punya ruko yang besar. Dilihat dari pandemi kemarin banyak usaha yang base on nya di ruko atau toko banyak yang tumbang. Dan sekarang ini zamannya sudah online selain juga saya ingin menjaga nilai eksklusivitas dari topi ini,” kata pria yang tergabung dalam HIPMI Jabar dan KADIN ini.
Sejauh itu bisnis topi branded-nya Rizki menuai respon yang positif dan cuan. Sebagai mantan sales Manager Marketing, tentu dia cukup paham soal sales dan yang berhubungan dengannya, jadi pertumbuhan bisnis Fresize lumayan tumbuh dan berkembang di marketplace tanah air.
Ia mengatakan setiap stock sepatu hampir 90 persennya terjual dengan range Rp.500 ribu sampai jutaan. Di Indonesia sendiri topi goorin bros yang berfokus pada gambar-gambar binatang ini sudah cukup dikenal pada pecinta topi dan masyarakat.
Banyak selebritis tanah air yang sering mengenakan topi Goorin Bros seperti Ivan Gunawan, Irfan hakim, Denny Sumargo dan lainnya. Bahkan penjualan topinya sudah menjamah pasar luar negeri, dari wilayah ASEAN,
Eropa sampai Kolombia.
Nah, strategi Rizki agar bisnisnya langgeng seraya terus cuan adalah tetap disiplin, konsisten dan tekun. Di zaman digital dengan sosial media dan marketplace yang ada, posting item adalah senjatanya. Selain juga Rizki terus menjaga kualitas layanan agar selalu prima dan responsif.
“Kebanyakan dari kita tidak hanya beli satu doang, dari awal jualan saya tidak pernah menjual ke keluarga atau saudara. Yang beli saya tidak kenal dan kalau kita tidak posting, follower akan hilang, jadi sebisa mungkin untuk posting produk tiap hari. Setiap harinya ada barang baru, jenis produk bukan jumlah produk. Topi saya jika sold out tidak bisa restock jadi ini sifatnya limited edition,” tuturnya.
Rizki pun menambahkan topi berbeda dengan sepatu. Jika sepatu tidak digunakan selama bertahuntahun bisa rusak atau hancur, sementara kalau topi tidak. Dan model topi lebih long lasting. Dari dulu sampai sekarang sama saja modelnya hanya ganti logo saja. “Bisnis topi ini kelihatannya receh tetapi perputaran transaksinya cepat.”
Rizki membuktikan bahwa
dengan tekad, kerja keras, dan konsistensi, siapa pun dapat memulai bisnis online dengan modal yang terjangkau dan meraih kesuksesan. Rencana kedepan, ia ingin mendapatkan lisensi untuk merk sepatu lainnya sembari mengejar kuantitas barang masuk yang sekarang ini agak lambat.
IG@officialkaloka
IG@officialkaloka
Kevin Ketaren suatu waktu pernah merasa resah. Resah melihat anak – anak muda tanah kelahirannya di Karo sudah mulai ragu untuk menggunakan baju atau fashion yang berbau etnik Karo, Sumatera Utara.
Dari sana Kevin berpikir jika tidak ada gebrakan, wastra dari Karo Sumatera bisa dilupakan atau bahkan punah. Tidak ada anak – anak muda lagi yang mau mengingat terlebih memakainya. Kebetulan Kevin bertemu dengan partner yang tepat yaitu Leny Rafael. Kevin pun membangun bersama Leny brand Kaloka.
Kaloka lahir pada Agustus 2022. Sebagai produk fashion kekinian, Kaloka ingin mengangkat etnik wastra nusantara Indonesia dengan mengkombinasikan bahan – bahan seperti linen dicampur dengan tenun supaya menciptakan wastra yang kekinian dengan harga yang terjangkau.
“Ciri khas yang pasti yang kita pegang teguh adalah kenyamanan untuk customer dan harga juga kita masih terjangkau. Dan selalu menggunakan wastra Indonesia seperti wastra Karo yang jarang diangkat. Kita lagi mengambil konsepnya lebih ke busana pria yang lebih milenial dan mengusahakan produk Kaloka ini bisa dipakai semua kalangan,” tutur salah satu pendiri Kaloka ini kepada KABARI.
Kaloka pun berhasil mencuri perhatian di acara Jakarta Food and Fashion Festival (JF3) 2023 yang diadakan pada tanggal 21-26 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading.
Dalam penampilan perdana mereka di JF3, Kaloka berhasil mencuri perhatian dengan mengusung tema motif wastra dari daerah Karo, Sumatera Utara. Desain baju yang ditampilkan oleh Kaloka menggabungkan elemen-elemen modern dengan motif wastra.
Dalam koleksi mereka, Kaloka menampilkan beragam gaya busana, mulai dari gaun, rok, blus, hingga kemeja dan celana dengan sentuhan motif tradisional. Mereka menkgombinasikan warna-warna cerah dan kaya, membuat koleksi yang ditampilkan menarik bagi berbagai kalangan, terutama generasi muda yang tengah mencari busana dengan identitas khas Indonesia.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Kaloka berharap brand mereka bisa membangkitkan kembali semangat generasi muda Indonesia dalam mengenakan busana berbahan wastra Nusantara.
“Kaloka sangat bersyukur di usia yang masih sangat muda ini sudah dapat kesempatan untuk tampil di panggung semegah dan bergengsi seperti JF3,” jelas Kevin.
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 190
klik https://joom.ag/oGRd Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Pencapaian Sukses Bisnis Fashion Leny Rafael
• Jelica Jazy, Pianis Cilik Kaya Prestasi dan Pernah Pentas di AS
• Mariska Agustina dan Syafii Sugara Bisnis Parfum, Dari Harga Terjangkau Sampai Punya 32 Distributor
• Monica Ivena, Berawal di Garasi Dikenal ke Mancanegara
• AMATYA dan Amanda Sotya Rusli
• Bangga! Kalya Mahiya Menari Bersama Maestro Tari Merak Irawati Durban
• Manfaat dan Kegunaan Sound Healing bagi Kesehatan
• Nyaman dan Asri Rumah Kayu Tiffany Kenanga
• Antara MURI, Musik Metal dan Etnik
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108