













DI KABARI MEDIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000 Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Pencapaian Sukses Bisnis Fashion Leny Rafael
Jelica Jazy, Pianis Cilik Kaya Prestasi dan Pernah
Pentas di AS
Mariska Agustina dan Syafii Sugara Bisnis Parfum, Dari Harga Terjangkau Sampai Punya 32 Distributor
Monica Ivena, Berawal di Garasi Dikenal ke Mancanegara
AMATYA dan Amanda Sotya Rusli
Bangga! Kalya Mahiya Menari Bersama Maestro Tari Merak Irawati Durban
Manfaat dan Kegunaan Sound Healing bagi Kesehatan
Nyaman dan Asri Rumah Kayu Tiffany Kenanga
Antara MURI, Musik Metal dan Etnik
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman. Dunia fashion dan Leny Rafael seperti dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Berkutat di bidang ini sudah puluhan tahun. Tak terhitung lagi berapa banyak karya dan prestasi yang berhasil ditorehkan. Pun rancangannya telah dipakai oleh kalangan ternama dan para selebriti Indonesia. Simak Kisah Selanjutnya hanya di cover story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menghadirkan kisah menarik lainnya, seperti : Jelica Jazy, Pianis Cilik Kaya Prestasi dan Pernah Pentas di AS, Monica Ivena, Berawal di Garasi Dikenal ke Mancanegara, Manfaat dan Kegunaan Sound Healing bagi Kesehatan.
Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Nyaman dan Asri Rumah Kayu Tiffany Kenanga, Mariska Agustina dan Syafii Sugara Bisnis Parfum, Dari Harga Terjangkau Sampai Punya 32 Distributor, AMATYA dan Amanda Sotya Rusli. Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 190.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT
LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA
INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA
ANITA SETIAWARDI
PENULIS
ASBAN NATAWIJAYA
PENATA ARTISTIK
Yanti bi
VIDEO
FANIE EKASYAH
KONTRIBUTOR
STANLEY CHANDRA
RIANA K LIPTAK
HARRY PRASETYO
ADMINISTRASI
DEWI LIEM
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHAN
Dunia fashion dan Leny
Rafael seperti dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Berkutat di bidang ini sudah puluhan tahun. Tak terhitung lagi berapa banyak karya dan prestasi yang berhasil ditorehkan. Pun rancangannya telah dipakai oleh kalangan ternama dan para selebriti Indonesia. Di titik ini, Leny Rafael tidak berniat untuk berhenti berkarya dan akan terus melangkah. Masih ada mimpi-mimpi yang ingin diwujudkannya sebagai seorang fashion designer.
Saat itu, KABARI menemui Leny di wilayah Bintara, Bekasi. Disana kami berbincang bersamanya panjang lebar mulai dari awalnya menjadi fashion designer. Leny mengatakan karir di dunia fashion dimulai saat usianya umur 19 tahun. Singkat cerita, ia mengambil sekolah fashion design di Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo di tahun 2000-an.
“Sebenarnya masuk sekolah fashion design itu tidak sengaja karena waktu itu saya ingin jadi dokter tetapi karena suami melihat saya mampu di dunia kreatif dan kebetulan saya punya garis keluarga usaha garmen, akhirnya saya memilih sekolah fashion design,” kata Leny.
Setelah lulus sekolah design di tahun 2000-an, Leny diterima bekerja di salah satu usaha tekstil ternama. Di tempat usaha tekstil itu, Leny
banyak menimba ilmu. Membuatnya lebih mengenal dunia fashion secara luas. Selama 10 tahun berkarir, Leny kemudian memberanikan diri untuk membuka usaha dengan brand Leny Rafael.
“Saya memang suka di dunia fashion dan lifestyle, sehingga dari kesukaannya itu dapat menunjang karir saya sehingga bisa berkembang karena saya begitu mencintai dan menyenangi dunia lifestyle,” tuturnya kepada KABARI.
Leny memulainya dengan membuat kebaya. Kenapa memilih Kebaya ? menurutnya, “Kebaya merupakan salah satu identitas Indonesia, pesta, pergi kemanapun adalah kebaya, namun sekarang kebaya sudah modern, maksudnya ada perkembangan-perkembangan setiap tahun pasti itu berbedaberbeda dan juga semakin banyaknya yang berhijab pun juga berganti lagi fashionnya.”
Usaha fashion Leny pun semakin berkembang. Banyak beragam
@ lenyrafael
produk yang dibuat dari mulai kebaya, wedding either, high heels, kemudian busana ready to wear, bride untuk pengantin, baju pesta, dan juga ada modest wear hijab, mukena hingga jaket jeans dan denim.
Wanita yang menggunakan nama anak pertamanya pada labelnya tersebut mengatakan keistimewaan dari semua produknya adalah memiliki identitas juga memiliki loyalitas terhadap pelanggan. Menurutnya pembuatan produknya dikerjakan dengan penuh kreatif dan cinta.
“Dibuat penuh cinta dengan penuh kreatif, kita rata-rata handmade semuanya dan memang dibuat dengan tim yang kreatif. Kita menciptakan produk fashion dari sebuah cinta kita, karya kita untuk menjadi yang terbaik,” ungkap Leny yang pernah tampil di ASC New York Fashion Week 2019 menggandeng Batik Warisan.
Berkecimpung dalam dunia fashion dituntut harus selalu kreatif. Leny pun mengiyakannya.
“Kita harus terus kreatif, terus semangat mencari ide baru. Tidak usah kuatir kalau karya kita dicontek. Hal ini berarti kita harus kreatif lagi dan tetap eksis dengan cara
mengikuti event – event yang ada di Indonesia atau pun di luar negeri, jadi karya kita jangkauannya lebih luas.”
“Sekarang kita harus mengerti dunia digital. Harus punya tim kreatif sendiri. Dengan paham dunia digital, market kita tambah luas dan sebagai eksistensi kita mempertahankan dan mengembangkan brand ini secara online dan offline. Selain juga bekerjasama dan berkolaborasi hingga jangkauan marketnya jadi lebih luas dan produk kita juga akan jadi lebih banyak,” imbuh wanita bernama asli Leni Anggraeni ini. Ya! Leny tak ingin hanya menjadi seorang fashion designer biasa saja. Ia ingin bermanfaat dan menciptakan lapangan kerja, alih-alih ingin menjadi orang yang memancarkan positif vibe yang bisa bermanfaat untuk teman – teman atau sekitarnya. Dengan Leny Rafael Fashion Preneur Class, sebuah program internship, ia membuka kesempatan bagi para
mahasiswa dan siswa SMK untuk magang di butiknya.
“Harapannya yang belum terwujud adalah menerima anak magang di luar fashion. Hanya baru ada beberapa, saya ingin ada beberapa kejuruan yang bisa bergabung mungkin di kemudian hari kita akan menerima dari beberapa jurusan. Dikelilingi anak muda setiap hari, berdiskusi dengan mereka, membuat saya lebih memahami beragam karakter anak muda zaman sekarang. Saya juga punya mimpi, Leny Rafael ada di beberapa titik diseluruh Indonesia mungkin juga toko offline store nantinya,” pungkasnya.
Pertengahan Juni lalu, Jelica Angelline Zecy Yang, baru saja pentas dalam konser piano klasik bertajuk “A Debut Piano Recital, Celebrating Her 10th Birthday”,yang dihelat di SwissBelhotel , Jambi. Dalam konsernya ini, Jelica menyuguhkan pertunjukan apik dengan membawakan 12 lagu. Dilanjutkan dengan kolaborasi bersama dua pianis asal Batam yakni Tara Ng dan Justin Ng.
Di umurnya yang masih muda, anak dari pasangan Rudy Yang dan Febriyani (almarhumah) ini telah banyak meraih pengakuan atas kemampuan bermain musik terutama piano dan mendapatkan prestasi juara dalam kompetisi piano. Dan bicara soal pentas, Jelica sejauh ini telah tampil tidak hanya di dalam negeri saja melainkan sampai mancanegara termasuk ke Amerika Serikat.
Dalam satu kesempatan, KABARI mewawancarai salah satu keluarga dari Jelica, Herlen yang tak lain adalah tante Jelica. Kami berbincang mengenai keponakannya yang jago bermain piano ini. Berikut adalah kutipannya.
Bisa diceritakan awal ketertarikan Jelica terhadap piano?
Sebenarnya awalnya hanya ingin memberikan ruang bagi Jelica untuk mengisi waktu kosongnya. Dan memang kebetulan sejak usia 1.5 tahun Jelica telah ditinggal oleh almarhumah ibunya. Daripada di rumah hanya bermain gadget atau mainan lainnya, akhirnya saya mencoba memberi dia kursus piano. Ternyata seiring waktu Jelica menyukai piano. Dan awal mula belajar piano itu dimulai sejak ia berusia 3.5 tahun.
Kenapa piano, tidak alat musik lainnya?
Piano merupakan ibu dari semua alat musik. Jadi piano dapat mengalunkan musik yang indah tanpa harus ada pengiring. Selain itu menurut saya belajar piano sangat membantu kinerja otak dan otot. Melatih fokus, otot dan sekaligus
juga konsentrasi untuk keselarasan sambil memainkan tuts piano pada tangan dan menginjak pedal menggunakan kaki.
Belajar piano dimana sajakah?
Jelica mulai belajar piano sejak usia 3.5 tahun dibawah bimbingan Kateryn Tan. Dan sejak umur 5 tahun Jelica melanjutkan untuk belajar piano dengan Ruth Wibisono hingga saat ini. Selain itu untuk melengkapi pengetahuannya dalam teori musik Jelica juga belajar dengan Rosalin So.
Repertoar yang biasa dibawakan?
Repertoar Jelica biasanya mencakupi empat zaman dari zaman Barok, Klasik, Romantik hingga Modern, yang menyoroti keberagaman dalam periode musik.
Soal pentas di luar negeri, bisa diceritakan?
Jelica sering berpartisipasi dalam festival musik ataupun kompetisi di luar negeri. Dan pada acara – acara seperti ini biasanya juara pertama akan mendapatkan kesempatan tampil pada Gala Winners Concert yang mana biasanya bersamaan pada award ceremony-nya.
Diantara pentas di luar negeri, adakah yang paling berkesan?
Setiap kesempatan pentas di luar negeri memiliki kesan yang tersendiri. Jelica telah tampil di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, China, Jepang, Italy dan Amerika Serikat. Semua memiliki kesan yang begitu mendalam. Salah satu yang paling berkesan adalah kesempatan tampil di The Carnegie Hall, New York yang merupakan impian semua musisi pada September 2019.
Untuk pentas di The Carnegie Hall, bisa diceritakan?
Pada awal mulanya Jelica tampil di Gala Winners Concert di Esplanade Singapore yang diadakan oleh LaPianista International. Pada saat itu hadir Mr. Adam Gyorgy yang merupakan salah satu Steinway Artist sekaligus Founder dari The Piano House International Piano Competition. Beliau memberikan golden tickets kepada beberapa peserta pada saat itu untuk langsung menuju final round di Amerika, dimana hadiah utamanya adalah juara pertama dari setiap kategori akan tampil di The Carnegie Hall. AS.
Pada saat itu kami berangkat ke Amerika dengan tujuan ingin memberikan kesempatan bagi Jelica untuk belajar dan semakin membuka mata melalui event ini. Puji syukur, saat itu Jelica dinobatkan sebagai juara pertama di kategorinya yang mana itu membawanya ke panggung impiannya yaitu The Carnegie Hall, New York pada usianya yang relatif muda yaitu 6 tahun
Presatasi apa saja prestasi yang berhasil didapatkan Jelica?
Di tahun 2023 ini, antara lain Jury Award and Third Prize of Chopin Avenue Internasional Piano Competition-Spring 2023, Grand Prix Internasional Intrumental Performance Competition Vienna – Austria, Gold Prize di Chopin Class of Northern Lights Piano Festival and Competition 2023 – Swedia, dan Gold Prize di Junior Performance Category C (age 9 – 10) Northern Lights Piano Festival and Competition 2023 – Swedia.
Sebelumnya di tahun 2018 pernah menjadi Pemenang Pertama & Penghargaan Khusus di Grand Prize Kompetisi Musik Internasional “Rome” Virtuoso. Di tahun 2019, Pemenang Pertama di The 4th Kompetisi Piano Internasional Alberti di Shanghai, Penghargaan Khusus di The 3rd Edition of Piano Island Festival Singapore. Pemenang Pertama di Kompetisi Piano Internasional PianoHouse di New York. Dan di 2020 menjadi Juara Pertama Kompetisi Piano Internasional Singapura.
Pengalaman seperti apa yang didapatkan selama pentas di luar negeri?
Yang pasti Jelica mendapatkan banyak teman – teman baru dari mancanegara. Selain itu Jelica dapat semakin menambah wawasannya dalam bermusik melalui penampilan para peserta dari negara- negara lainnya.
Sebagai orang tua melihat prestasi Jelica, bagaimana perasaannya?
Tentu saja sebagai orang tua saya sangat bahagia melihat progress Jelica yang terus berkembang seiring waktu. Saya sangat bersyukur Jelica begitu banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam perjalanan musiknya. Harapan saya semoga ke depannya Jelica semakin mencintai piano dan serius menekuninya sehingga nantinya dengan ilmu dan pengetahuan yang ia miliki, Jelica dapat berbagi dengan sesama melalui bidang ini.
Adakah rencana ke depan?
Untuk rencana terdekat, pada bulan September 2023 ini Jelica akan berangkat ke Eropa untuk tampil di Gala Winners Concert dari Petrof – Levi Piano Festival. Jelica yang merupakan peraih Platinum Award pada event ini seharusnya berangkat pada tahun 2020. Namun rencana ini tertunda dikarenakan pandemi Covid-19. Mohon doa restunya agar semua dapat berjalan lancar.
Usaha parfum menjadi salah satu usaha yang menguntungkan untuk jangka panjang, karena parfum sudah menjadi salah satu kebutuhan hampir sebagian besar orang dalam kegiatan sehari-harinya.
Hal ini yang menjadi alasan Mariska Agustina dan Syafii Sugara, mendirikan brand parfum EITR Fragrance. Selain dari alasan mereka ingin memiliki punya parfum sendiri dengan wangi dan kualitas parfum dunia, tetapi dengan harga yang
affordable.
“ Rencana mendirikan usaha parfum sebenarnya sudah ada sejak tahun 2020 tapi saat itu terkendala pandemi sehingga selama kurun waktu 2 tahun itu kami gunakan untuk mendalami riset market dan produk, sampai akhirnya di akhir tahun 2022 masa dimana trend market bisnis kosmetik sedang berada di puncaknya, jadi di saat itulah EITR Fragrance mulai launching tepatnya di bulan November 2022,” tutur Mariska kepada KABARI.
Nama EITR sendiri diadopsi
dari Bahasa arab yang artinya “wewangian, harum”. Tercetusnya nama EITR ini agar selalu menjadi doa ketika disebutkan terus menerus, karena kami percaya bahwa ucapan adalah doa. Mariska percaya ini akan selalu menjadi doa untuk EITR sehingga menjadi wewangian yang benar-benar harum sesuai dengan namanya.
Mariska menjelaskan produk EITR Fragrance ada 2 jenis yaitu Eau de Parfum (EDP) ukuran 35ml dan Exclusive Set 50ml Extrait de Parfum. Perbedaannya dari segi persentase Consentrated Perfume Oil (bibit & essence parfum).
Untuk jenis Eau de Parfum (EDP) menggunakan 40-60% Consentrated Perfume Oil, sedangkan jenis Extrait de Parfum menggunakan 50-70%
Consentrated Perfume Oil. Eau de Parfum (EDP) ukuran 35ml terdiri dari 28 varian, dan Exclusive Set 50ml Extrait de Parfum terdiri dari 20 varian.
EITR Fragrance menggunakan alcohol food grade dari fermentasi tumbuh-tumbuhan dan bahan baku organic. Dengan keunggulan ini
diimbangi dengan harga yang relatif lebih terjangkau dibanding produk parfum sejenis. Alcohol food grade aman untuk kulit, tidak panas, aman juga buat shalat terutama bagi para muslim. EITR Fragrance ramah di kulit dan tidak membuat kulit kering. EITR memformulasi cairan parfum ini bisa menyatu (blend) dan melembabkan kulit.
EITR Fragrance menggunakan volume bibt dan essence lebih banyak dibanding campuran alcohol. EITR memadukan essential oil tumbuhtumbuhan, bunga dan buah untuk mendorong karakter wangi sehingga dapat dipastikan lebih harum dan jauh lebih awet dibanding parfum lain. Parfum EDP dan Extrait de Parfum di luaran banyak, tetapi konsentarsi yang Mariska gunakan lebih tinggi dibanding kompetitor sejenis, kita berani menggunakan konsentrasi dan volume bibit & essence real sesuai kelasnya, tidak ada yang dikurangi.
EITR Fragrance benar-benar membuktikan kualitas bukan sekedar iklan (terbukti dari jumlah quantity yang sudah tersebar dengan cepat ke konsumen dan adanya repeat order dari konsumen)
Yang menarik dari EITR Fragrance selain kualitasnya yaitu keunikan kemasan EITR Fragrance yang mengadaptasi desain vintage retro menggunakan warna dan bahan kertas craft, ini terinspirasi
dari buku-buku jaman dulu yang menurut Mariska mempunyai nilai tersendiri. Filosofinya “old but gold” dan ini salah satu yang membedakan juga dengan kemasan parfumparfum lokal sejenis pada umumnya.
“Produksi parfum kami home industry dan pabrikan di Bandung. Untuk inspired perfume kami masih home industry, tapi untuk signature parfum kami (parfum dengan wewangian kreasi sendiri, non inspired) diproduksi di pabrik dengan standarisasi BPOM. Signature parfum kami baru akan launching sekitar 2 bulan lagi,”tutur Mariska.
Dia menceritakan pada awal launching produksi hanya sekitar 30 botol per hari, seiring bertambahnya mitra kami (distributor & reseller) selama 6 bulan ini permintaan semakin meningkat sehingga
produksi per bulan mencapai 3.0005.000 botol. Total produksi sejak launching bulan November 2022 hingga Juni 2023 mencapai 28.000 botol lebih.
“Dengan modal awal belasan juta, kami berhasil mencapai omset hingga ratusan juta dalam 6 bulan menjalankan bisnis inspired parfum ini. Harga jual parfum kami yang Eau De Parfum (EDP) 35ml seharga 99.000/botol, dan yang Exclusive Set 50 ml (Extrait de Parfum) seharga 150.000/botol. Harga ini terbilang sangat terjangkau jika dibandingkan dnegan harga parfum bermerek lain yang mencapai jutaan rupiah,”
imbuhnya.
Sistem Distributor & Reseller
EITR Fragrance membuka sistem kemitraan yaitu Distributor & Reseller. Hal ini sangat membantu mempercepat distribusi barang ke konsumen. Yang di awal masih jual door to door hingga saat ini sudah ada kurang lebih 32 Distributor dan banyak reseller yang tersebar di Indonesia yaitu di DKI Jakarta, Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah), Banten, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat (Mataram).
Mariska menjelaskan keuntungan dari sistem kemitraan ini adalah kami mendapat Marketing Advocacy dari konsumen (tersebar dari mulut ke mulut dengan cepat), tentunya hal ini juga didukung dengan kualitas produk yang baik sehingga mempercepat penyebaran produk ke konsumen.
“Bisnis EITR Fragrance adalah Bisnis Berkah Bersama, yang menarik dari bisnis ini ada garansi retur barang misalnya ada barang yang tidak laku nanti bisa ditukar produknya & buyback (money back guarantee) apabila ada mitra yang terkendala dan mungkin tidak bisa melanjutkan hubungan kemitraan kami bisa buyback produk yang ada di mitra sejumlah dengan harga belinya. Kami menggaransi para mitra sampai ke konsumen tidak ada yang dirugikan,” katanya.
Selain distribusi melalui distributor & reseller, Mariska juga aktif memasarkan produk secara online di social media dan marketplace, dan juga secara offline dengan memanfaatkan kesempatan seperti kegiatan bazar/pameran.
Perihal target dari EITR Fragrance, Mariska mengatakan
dalam waktu dekat aklan mengeluarkan varian parfum yang menjadi signature sendiri. Dia juga ingin mengeluarkan produk-produk perawatan tubuh lainnya mulai dari kepala hingga kaki (head to toe) mungkin kayak skincare, hair mist, hand body lotion, atau sabun yang fragrance-nya itu original kita.
Adapun target jangka panjang sebagai pelaku usaha, tujuan utama EITR Fragrance adalah menjadikan produk parfum ini sebagai brand market leader di seluruh Indonesia. Kami ingin produk kami dikenal luas dan menjadi pilihan utama bagi konsumen dalam memlilih parfum atau produk perawatan tubuh.
Selain itu target EITR Fragrance ingin memiliki pabrik kosmetik sendiri. Dengan memiliki parbrik sendiri, dapat meningkatkan valuasi produk, mengontrol kualitas produk dengan lebih baik, dan meningkatkan kemampuan kami dalam menanggapi permintaan pasar dengan cepat. Selain itu, hal ini juga akan menciptakan banyak peluang kerja baru bagi masyarakat setempat.
“Kami bercita-cita untuk menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan besar yang profesional dan Amanah. Kami akan menjalankan operasional bisnis dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, termasuk transparansi, integritas, dan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku,” pungkas Mariska.
Fashion designer Monica Ivena membuat sesuatu yang berbeda di peragaan busananya baru-baru ini. Dalam fashion show bertajuk “Kaleidoscope Dreams” yang dihelat pada 31 Mei 2023 di St. Regis Jakarta, Monica Ivena berkolaborasi dengan The Clique, dan AYAYI yang merupakan metahuman kelas dunia asal China.
AYAYI diciptakan oleh Ranmai Technology dan menjadi metahuman pertama China. AYAYI serupa manusia digital yang sangat realistis. Penampilannnya jauh lebih mirip dengan manusia nyata daripada idola virtual yang ada.
Teknologi canggih memungkinkan tekstur kulitnya beradaptasi dengan pencahayaan dan bayangan yang berbeda, mensimulasikan orang sungguhan.
AYAYI berfungsi sebagai jembatan menuju metaverse di Web3.0 dengan daftar klien dan kolaborasinya bersama Louis Vuitton, Givenchy, Burberry, Bose, Porsche, Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan Paralimpiade.
Hadirnya AYAYI menjadi momen penting bagi jenema asal Indonesia ini. Monica pun menjadi desainer Indonesia pertama yang memakai influencer metahuman
INSPIRATIF
kelas dunia. “Ya! semua di arrange oleh menajemen brand saya Clique dimana brand pertama di Indonesia yang menggunakan Metahuman,” tutur Monica kepada KABARI.
Peragaan busana perdana Monica secara offline pasca pandemi ini menampilkan 40 koleksi dan dibagi menjadi empat segmen berdasarkan tampilan gaunnya, yakni Gatsby, Disco, Under the Sea, dan Birds of Paradise. Dalam segmen pertama, Gatsby, deretan model mengenakan gaun-gaun sequin yang glamor dalam warna silver, emas, dan putih.
Di segmen kedua, Monica menampilkan gaungaun dengan aksen bulu berkilauan layaknya lampu disko. Segmen Under The Sea dan Birds of Paradise menampilkan imajinasi yang lebih nyata. Monica tampak mewujudkan imajinasinya atas dunia bawah laut yang menampilkan rumput laut dan karang sebagai detail, atau bentuk ubur-ubur yang cantik. Terakhir dia menampilkan gaun dengan aksen bulu-bulu burung yang cantik dalam warna-warna neon.
“Fashion show ini ingin menyampaikan pesan bahwa meski banyak tantangan, masih ada keindahan dan harapan baru karena manusia memiliki kapasitas untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan,” katanya.
Berkarir dari garasi
Monica sudah hobi menggambar dari kecil. Dari umur 5 tahun, dirinya sudah suka menggambar, mendandani orang, dan yang sehubungan dengannya. Waktu duduk di bangku Sekolah Dasar, Monica sudah terima membuat pin jari tangan.
“Jadi dari kecil memang sudah cita-cita saya, makanya waktu lulus kuliah di umur 17 tahun dan umur 18 tahun saya langsung terjun di industri fashion. Awal mula terjun ke industri ini, saya kerja di garasi rumah sebenarnya umur 18 tahun itu, “ tutur wanita mengidolakan fashion designer John Galliano ini.
Demi memperdalam ilmu fashion, Monica pernah menempa ilmu fashion di Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo Fashion School di Jakarta dan Raffles Design Institute Singapore. Ia lalu mendirikan lini bespoke pada akhir tahun 2011 setelah lulus. Kemudian meluncurkan koleksi gaun pengantin dan gaun malam resmi pertamanya l’Heritier pada bulan April 2015 yang sukses secara komersial di pasar Indonesia dengan detail feminin dan hiasannya. Lalu koleksi koktail Wonderland pada Mei 2016 yang mengukuhkan Monica sebagai salah satu fashion designer yang diperhitungkan di kancah mode Indonesia.
Penampilan Monica adalah feminin dan detail
digabungkan dengan sentuhan cantik. Monica suka bekerja dengan renda chantilly, shantung dan tulle yang sering menghiasi kreasinya dengan sulaman rumit yang indah. Detail ditambah dengan pakaian yang nyaman namun meningkatkan figur membuat kreasinya menjadi hit.
Di tahun 2017, ia bergabung dengan brand manajemen The Clique yang berbasis di Hongkong dan membawa brandnya dikenal di dunia Internasional. The Clique adalah brand management berbasis di Hong Kong yang didirikan salah satunya oleh Faye Liu, yang memperkenalkan talenta Indonesia di dunia fashion dan kreatif ke tingkat internasional. Selain Monica, beberapa desainer lain yang digandeng The Clique antara lain desainer perhiasan couture Rinaldy Yunardi, pembuat gaun pengantin dan cheongsam Adrian Gan, serta desainer gaun malam, Didi Budiardjo.
Karya Monica mengglobal dan disukai oleh selebriti dalam negeri dan mancanegara eperti Khloe Kardashian, Taylor Swift, Tracey Ellis Ross, Nicole Schezinger, Sammi Cheng, Jolin Tsai dan Chelsea Olivia, Raisa Andriana, Bunga Citra Lestari, Nabila Syakieb dan Andien Aisyah yang telah mengenakan kreasinya di atas dan di luar karpet merah. “Tentunya bahagia sekali bisa dipercaya
oleh mereka dan bahagia sekali rasanya,” kata Monica.
Akan halnya dengan pelanggan Monica tidak hanya berasal dari Indonesia, Singapura, China, Hong Kong, Timur Tengah, dan banyak lagi. Di Singapura, sosialita Jamie Chua tak jarang mengenakan gaun Monica untuk acara-acara khusus.
Berkarir selama 1 dekade bukan waktu yang sebentar. Monica akan terus lakukan yang terbaik. “Bagi saya dalam berkarya itu tidak ada benar atau salah tetapi lebih kepada passionnya jadi terus berkarya aja intinya. Kedepannya semoga karya saya semakin mengglobal dan bisa menghasilkan karya – karya yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
Amanda Sotya Rusli adalah sosok wanita dibalik Casa Creativa Pro. Bersama Fia Prasetyahadi, Amanda membuat Casa Creativa Pro yang merupakan sebuah rumah produksi fashion dan Rumah Kreatif untuk bisnis fashion skala mikro, kecil, dan menengah.
Dan pada tahun 2023, ia mendirikan AMATYA, merek fesyen pribadinya. Nama Sansekerta ini menandakan seorang wanita yang mencintai dirinya sendiri dan yang menjaga integritasnya terhadap nilainilainya saat mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Amanda memiliki alasan khusus untuk membangun merek tersebut.
“Saya menciptakan AMATYA karena saya ingin memberikan pakaian yang sederhana namun elegan yang dapat diterima oleh semua orang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kekuatan desain AMATYA adalah perpaduan antara warisan Indonesia dan Persia. Amanda ingin membawa kembali kejayaan dua budaya luar biasa ini ke Indonesia. “Kalau untuk AMATYA lebih fokus ke modest
wear karena kedepannya pasti saya juga akan membuat Amatya ready to ware yang akan dibuka di Bali, semoga tahun depan sudah bisa di buka,” kata Amanda. “Selain itu akan ada juga AMATYA Couture, jadi saya berharap dengan adanya brand ini kita bisa bangga sebagai warga Indonesia dan mencintai hasil karya desainer Indonesia.”
Amanda yang telah bekerja di bidang fashion selama lebih dari 15 tahun, termasuk di merek fashion besar Eropa ini mengatakan AMATYA mengandalkan offline dan online untuk distribusinya.
Untuk offlinenya AMATYA telah tersedia di FX Sudirman di Hurrem Official lantai 4. Sementara online, AMATYA memiliki official account di Instagram, Shopee dan di Tokopedia. Untuk teknik marketing lainnya Amanda ingin bisa bergabung dengan program yang ada bawah naungan UMKM, SMESCO dan juga pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar penjahit – penjahit juga bisa melakukan hal-hal yang bagus seperti di Thailand, Vietnam dan Korea.
Untuk rencana ke depan Amanda dengan AMATYA dan Casa Creativa Pro ingin meningkatkan sumber daya manusia di bidang kreatif supaya bisa berkompetisi dengan baik dengan negara tetangga agar produk- produk bisa sebagus yang ada di Thailand.
“Jadi saya sangat berharap Casa Creativa Pro dapat bekerjasama dengan badan – badan SMESCO, badanbadan UMKM yang memang ingin meningkatkan kepandaian produksi lokal, mengembangkan wastra Indonesia dan saya berharap program- program akan dirancang oleh Casa Creativa Pro bisa menjadi bagian dari program pembangunan,” pungkasnya.
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint Venture-Hidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com
Musik gamelan ditabuh. Lebih dari 100 penari menari Tari Merak
karya maestro Irawati Durban di Museum Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur pada Sabtu, 10 Juni 2023. Mereka berkostum cerah seperti warna bulu burung merak dengan mahkota berbentuk burung. Sayap kain juga menempel pada punggung atas para penari. Dengan gerakan luwes, mereka berlenggak lenggok, kepala mereka seperti ditolehkan ke kiri dan ke kanan, tangan dan tubuh mereka pun gemulai mengikuti iringan gamelan. Tarian mereka menghipnotis para pengunjung yang memadati area Museum Indonesia sore itu.
Para penari ini tampil dalam acara Pesona Rampak Tari Merak Sunda yang merupakan kerjasama sanggar Gema Citra Nusantara dengan Taman Mini Indonesia Indah.
Para penari datang dari berbagai sanggar maupun komunitas yang ada di Jakarta. Sebut saja Gema Citra Nusantara, Aria Binangkit, Komunitas Perempuan Menari, Universitas Negeri Jakarta, Institut Kesenian Jakarta, Mojang Bandung, Sekolah Al-Izhar Pondok Labu, dan Sekolah Islam Al-Ikhlas.
Dalam perbincangan dengan Ketua Umum Gema Citra Nusantara, Mira Marina Arismunandar menjelaskan bahwa acara Pesona Rampak Tari Merak Sunda merupakan dedikasi untuk guru sekaligus maestro tari, Irawati Durban. “Harapan Ibu Irawati Durban agar Tari Merak ini dapat anugerah Warisan Tak Benda dunia dari UNESCO. Saat ini Tari Merak ini sudah mendapat predikat Warisan Tak Benda nasional,” terang
Tari
Ibu Mira.
Harapan Ibu Mira dengan digelarnya kegiatan ini agar Tari Merak semakin dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Supaya Tari Merak bisa dicintai, dan membuat kita bangga sebagai orang Indonesia,” ucapnya.
Acara Pesona Rampak Tari Merak Sunda yang didedikasikan untuk maestro tari, Irawati Durban yang telah berkiprah selama 58 tahun. Irawati Durban yang ditemui pasca gelaran ini sangat terharu. “Luar biasa dari lubuk hati yang paling dalam. Saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga,” ucap wanita yang telah berusia 80 tahun ini.
Diakui Irawati tidak mudah untuk memopulerkan Tari Merak. “Kalau mau buat acara, masih sulit mendapatkan sponsor, baik dari pemerintah maupun swasta. Kecuali bagi mereka yang ingin memperkenalkan tarian Sunda. Apalagi sampai saat ini Tari Merak belum diakui oleh UNESCO. Karena
itu kita ramaikan untuk mendapat perhatian dari UNESCO,” tuturnya. Irawati berharap ke depannya, Tari Merak bisa dijadikan sebagai annual event. Dengan adanya pementasan rutin Tari Merak dengan berbagai tema. Ini menunjukan kecintaan pada budaya. Menghidupkan dan menanamkan kecintaan budaya pada generasi muda.
“Sekarang pertunjukan sedang surut, karena mereka tidak pernah menonton pertunjukan Sunda. Bagaimana bisa mencintai kalau tidak pernah ada kesempatan untuk nonton. Tidak kenal maka tidak sayang. Jadi harus ada upaya dari pemerintah untuk menggelar pertunjukan untuk generasi muda,” harap Irawati.
Salah satu penari dalam acara Pesona Rampak Tari Merak Sunda adalah Kalya Mahiya Pravina. Kalya merupakan anggota dari Sanggar Gema Citra Nusantara. Kalya telah terjun ke dunia tari tradisional sejak usia 9 tahun. Hingga saat ini, ada 13
tarian yang dikuasai Kalya. Sebut
saja Tari Yospan dari Papua, Tari
Enggang dari Kalimantan Timur, Tari Kembang Kipas, Tari Lenggang Nyai, Tari Topeng, Tari Kite Satu, Tari Dewangga dari Betawi, lalu
Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Marpangir dari Sumatera Utara, Tari Tifa dari Nusa Tenggara Timur, Tari Giring Giring dari Kalimantan Tengah, Tari Ratoh Jaroe dari Aceh, hingga Tari Lancang Kuning dari Riau.
Siswa kelas 8 dari SMP Al-Izhar Pondok Labu ini berkesempatan bersama 50 teman-teman dan kakakkakak pelatih dari Sanggar Gema Citra Nusantara untuk membawakan Tari Merak karya maestro Irawati Durban.
Secara khusus dalam pementasan tersebut, Kalya tergabung dalam tim Dewi Srikandi 1 yang beranggotan 21 penari. Istimewanya Kalya merupakan penari termuda dalam tim tersebut.
Dalam pementasan tersebut, ada
2 versi tari merak yang dibawakan yakni tari merak versi utuh dan tari merak sadunia. Dikatakan Kalya, ia membutuhkan waktu 3 pekan untuk berlatih, hingga bisa tampil siap di acara ini. “Kalau dari sanggar, kami berlatih 1 minggu sekali, selama 3 jam. Setelah itu, aku berlatih juga di rumah, supaya bisa mengingat gerakan dengan baik, jadi saat tampil bisa sesuai harapan,” ujar remaja putri berusia 13 tahun ini.
Meski telah mengikuti berbagai pementasan, Kalya mengaku masih juga merasakan gugup. Lalu
bagaimana mengatasinya? “Dijalani saja prosesnya dan berusaha untuk tenang. Biasanya seiring waktu, rasa gugup juga menghilang,” kata Kalya tersenyum.
Kalya bersyukur dilibatkan dalam acara ini. “Bisa menari bersama maestro adalah suatu kebanggaan bagiku,” pungkasnya. Pengalaman yang tak jauh berbeda diutarakan oleh Muhamad Yusuf. Yusuf yang telah bergabung dengan Sanggar Gema Citra Nusantara sejak tahun 2012. Yusuf pun menguasai beberapa tarian. Sebut saja Tari Saman, Tari Piring hingga Tari Yospan dari Papua. “Kalau belajar tarian, sampai kuasai bisa 1 bulan. 1 kali latihan 3 jam, 1 minggu 1 kali,” kata Yusuf. Ia pun bersyukur terpilih menjadi mascot dalam acara Pesona Rampak Tari Merak Sunda.
Anak-anak muda Indonesia yang memutuskan mendalami tari tradisional merupakan suatu pilihan yang wajib diapresiasi. Ditengah geliat perkembangan zaman, Kalya dan Yusuf menjadi contoh remaja Indonesia yang terus menggaungkan kecintaan pada seni dan budaya Indonesia.
Tahukah Anda bahwa suara dapat digunakan untuk penyembuhan?
Yup itu benar, Jika Anda sedang mencari cara untuk rileks dan menghilangkan stres, terapi suara mungkin jawabannya. Mengingat segala sesuatu, termasuk diri kita sendiri, memiliki frekuensi getaran, wajar jika frekuensi suara memengaruhi emosi kita.
Sound healing adalah bidang pengobatan alternatif yang berkembang yang telah ada selama ribuan tahun. Sound healing telah digunakan sepanjang sejarah untuk menciptakan efek positif pada suasana hati kita dan sebagai bentuk terapi untuk menyembuhkan tubuh,
pikiran, dan jiwa.
Nah, mari kita pelajari lebih lanjut tentang terapi alternatif ini dari manfaat, kegunaan, sanmpai siapa saja yang bisa ikut, bersama Shierilla Pritha Eliza yang merupakan Certified Sound Healer & Founder of Bodhiverse Indonesia. Shierilla mengatakan Sound healing adalah sebuah meditasi dengan menggunakan suara sebagai penyembuhan, kita mendengarkan suara tentunya memiliki keterhubungan dengan emosi kita secara lebih mendalam, contohnya jika kita mendengarkan suara alam seperti suara – suara di laut, suara air danau atau suara – suara burung itu akan mendekatkan kita kepada
alam dan itu akan membawa kita kepada ketenangan.
“Begitu juga dengan kita menggunakan sound bowl sebagai media sound healing. Kita mendengarkan suara singing bowl itu akan membawa kita untuk kembali ke dalam baik ke dalam diri, ketika kita membunyikan singing bowl kita merasa seperti berada disebuah kuil dimana kuil itu akan selalu membawa kita kepada keheningan yang mendalam,” tuturnya kepada KABARI.
Suara harmoni seperti suara alam kemudian suara singing bowl itu akan berpengaruh di dalam diri kita dimana tubuh kita terdiri dari 90 persen air setiap organ di dalam tubuh
memiliki air, dan air adalah media penghantar suara yang paling cepat dibandingkan dengan udara dimana ketika tubuh kita di hantarkan oleh frekuensi – frekuensi suara yang dihasilkan oleh singing bowl maka frekuensi ini akan membawa tubuh kepada getaran yang sama dengan getaran alam.
Dan itu adalah getaran yang akan menyembuhkan tubuh secara alamiah dan kenapa tubuh kita merespon begitu cepat artinya selain daripada karena tubuh adalah sebagian besar air itu juga disebabkan oleh syaraf otak yang memang merespon frekuensi dari suara – suara itu dengan begitu cepatnya dan impuls dari syaraf itu akan membawa tubuh disebarkan berbagai informasi keseluruh tubuh kita untuk menyebarkan hormon penyembuhan seperti seretomin, glupamin, endorphin, dimana suarasuara itu akan membawa tubuh kita menuju pada rileksasi dan ketika tubuh kita didalam badan relaksasi tubuh kita akan memberikan respon dengan memberikan kita hormonhormon penyembuhan tersebut yang memang hanya bisa didapatkan ketika merasakan ketenangan yang lebih dalam.
Yang bisa diterapi dengan Sound healing
Shierilla menjelaskan semua orang bisa mengikuti sound healing tetapi memang ada batasan usia yang memang direkomendasikan terutama usia 16 tahun hingga ke level yang tak terhingga hingga mungkin 100 tahun masih boleh.
Akan tetapi ada juga yang memang tidak bisa atau tidak disarankan terapi dengan menggunakan singing bowl salah satunya adalah penderita penyakit jantung yang memiliki pen ataupun memasang alat di dalam jantung
karena besi yang didapat dalam jantung itu akan meresonasi dengan suara yang didengarkan oleh singing bowl dan ketika kita melakukan terapi selalu meletakan singing bowl di tubuh pasien sehingga akan cukup berbahaya apabila getaran tersebut begitu keras berkenaan dengan jantung.
Selain itu ada juga yang tidak direkomendasikan yaitu penderita epilepsi dan juga wanita hamil, karena wanita hamil memiliki air yang lebih banyak dibandingkan manusia pada umumnya, pada saat itu ada janin juga memang belum begitu kuat dan disarankan apabila terjadi komplikasi terhadap janinya hal itu akan cukup disayangkan karena itu untuk mengantisipasi maka sebaiknya ibu hamil, penyakit jantung dan juga eplilepsi juga tidak disarankan untuk mengikuti terapi yang menggunakan suara ini.
Berapa kali harus ikut Sound healing?
Umumnya setiap orang memiliki keadaan fisik yang berbeda- beda dan juga kondisi emosional yang berbeda antara satu dengan yang lainnya tidak ada batasan harus berapa kali seseorang harus mengikuti atau melakukan sound healing hingga mereka dikatakan bisa sembuh dari penyakit, jadi memang karena ini adalah sifatnya meditative atau alternatif untuk penyembuhan.
Dan juga sifatnya membantu pengobatan secara medis jadi sebaiknya juga digabungkan dengan pengobatan medis dari dokter digabungkan dengan meditasi hal itu akan semakin membantu dalam penyembuhan kita.
“Didalam penyembuhan ini sendiri saya tidak bisa bilang kita bisa melakukan berapa kali hingga sembuh karena setiap orang memiliki kondisi batin yang berbeda dan ketika kita bisa melewati fase –fase tertentu dalam kehidupan kita, kita baru bisa melihat hasilnya, jadi penyembuhan itu tidak didapatkan dari laur melainkan dari dalam diri kita, ketika kita mendengarkan suara sound ini hal tersebut bisa membawa kita kepada penyembuhan secara mendalam di dalam batin kita dan tentu dalam pikiran,” ujarnya.
Nah, tetapi apabila orang tersebut masih belum bisa untuk melepaskan atau untuk belajar let go seperti itu tentunya kita tidak bisa sebagai orang luar atau sebagai terapis memberikan kesembuhan kepada beliau, kenapa? Karena ketika seseorang itu menginginkan untuk sembuh hal itu harus ada bentuk kerjasamanya antara pasien dan dengan terapisnya, ketika kita berusaha maka hasilnya pun akan bisa lebih mudah ataupun lebih cepat untuk tersampaikan ataupun didapat apa yang diinginkan oleh pasien tersebut.
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari 4155332696
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Livestream Social Media
Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika
KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com
Penat dengan rutinitas dan ingin refreshing ke tempat yang “dingin-dingin”. Daerah puncak, Cisarua, Bogor, selalu menjadi pilihan yang tak terelakkan. Tak heran, saat akhir pekan atau libur panjang, Puncak selalu menjadi destinasi yang tak pernah sepi dikunjungi.
Banyak yang sekali jalan merasakan dingin cukup lantas pulang, tak sedikit yang memilih tetap tinggal dan menginap di tempat penginapan ataupun hotel di sana. Nah, salah satu tempat yang bisa masuk daftar tempat menginap saat di Puncak adalah Rumah Kayu Kenanga.
Dilihat dilihat namanya Rumah Kayu sudah mengisyaratkan bahwa rumah ini terbuat dari kayu. Yup! benar saja, seperti yang dikatakan Tiffani Kenanga rumah kayu yang telah digunakan awalnya sebagai rumah keluarga ini berkonsep rumah tradisional dengan dominasi kayu dan beberapa sentuhan modern.
“Rumah ini terbuat dari kayu, full kayu. Kita banyak datangkan kayu dari Tomohon, Manado. Kayunya itu termasuk jenis kayu besi dan sama kuatnya dengan kayu ulin jadi memang kuat. Walaupun kuat saat cuaca diluar lagi panas, di dalam rumah justru adem sedangkan kalau misalkan di luar dingin di dalam itu adem, jadi bisa menyesuaikan dengan temperatur,”
tutur Tiffany kepada KABARI.
Selain itu kayunya sangat fleksibel dan dapat dibentuk sedemikian rupa seperti di bagian platfom dan memberikan hasil yang cantik dan menyatu secara estetik.
Untuk bagian interior dari rumah kayu, Tiffany mengatakan hampir 90 persen barang – barang disana semuanya dibuat custom dari kayu jati. Tetapi juga ada beberapa item yang dibelinya dari toko meubel namun tidak terlalu. Ada juga item tambahan perabotan dari pemberian dari teman-temannya.
Rumah Kayu ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan beberapa tempat tidur. Ada juga mushola outdoor yang selain bisa digunakan sebagai tempat ibadah juga dapat digunakan untuk menikmati suasana alam sekitar Rumah Kayu.
“Jadi Rumah Kayu ini memang dikelilingi oleh pegunungan. Jadi kalau pagi bisa melihat jelas sunrise dan bisa dilihat dari balkon,” kata Tiffany.
Selain itu Rumah Kayu juga terdapat fasilitas untuk olah raga seperti Meja Pingpong, kolam renang, dan disalah satu balkon di lantai atas dapat digunakan buat tempat berkumpul bersama.
“Konsepnya memang kita full tradisional jadinya kita untuk barang – barangnya juga pakai kayu jati, untuk spreinya menggunakan kain batik jadi ada perpaduan Indonesia di dalam Rumah Kayu,” tambahnya.
Kedepannya, Rumah Kayu Kenanga ini akan menambah sarana hiburan seperti memperbanyak fasilitas permainan seperti main kartu, catur, billyard yang bisa menambah wahana hiburan untuk para penyewa agar lebih betah di Rumah Kayu Kenanga.
Dengan adanya Rumah Kayu Tiffany berharap dapat memberikan alternatif tempat menginap bagi masyarakat yang nyaman saat di Puncak.
“Mudah- mudahan Rumah Kayu kenangan ini bisa menjadi tempat berkumpul keluarga karena sebenarnya awal mula dari rumah kayu kenanga juga saat pandemi Tiffany mengisolasikan diri dan jadi merasa lebih hangat dan lebih dekat dengan keluarga yang biasanya disibukkan dengan pekerjaan dan kuliah,” pungkasnya.
Dalam catatan rekor MURI yang KABARI telusuri sangat sedikit drummer wanita Indonesia yang pernah memecahkan rekor. Sejauh ini hanya ada nama-nama seperti Aisya Soraya Zahira, Jeane Phialsa dan Bunga Bangsa.
Uniknya, ketiga meraih rekor MURI di usia yang masih muda. Tentu menjadi prestasi tersendiri bagi mereka khususnya, dan Indonesia umumnya karena memiliki talenta yang luar biasa dalam dunia musik. Bagi Bunga Bangsa, capaian MURI yang diperolehnya menjadi semacam kebanggaan tersendiri, terlebih dia berhasil meraih rekor itu saat usianya muda dan menjadi trigger Bunga untuk memberikan karya yang terbaik bagi bangsa.
Monica Kezia Bunga Keinanti atau Bunga Bangsa adalah Drummer Progressive perempuan asal Kota Semarang. Ketertarikannya pada alat musik “gebuk” ini muncul saat dirinya masih kecil. Bunga kecil termasuk anak yang tidak bisa diam alias aktif.
“Kecilan saya orangnya itu sangat aktif, suka mukul-mukul sesuatu, meja sendok, dan lainnya. Orang tua kemudian mengarahlan saya ke arah yang lebih produktif, kebetulan zaman itu ada Indonesia mencari bakat. Saya lihat drummer cilik wanita dengan genre rock yg bernama JP Millenix. Saya jadi suka dan tertarik instrumen drum” kata Bunga kepada KABARI. Dalam batinnya ada keinginan untuk ikut dalam ajang itu. Bunga sebelumnya sudah ikut kursus musik termasuk drum sewaktu masih di Salatiga. Dari membaca partitur, dasar-dasar bermain alat musik dan lainnya. “Lama-kelamaan jadi makin senang saja bermain drum. Di saat yang sama saya juga sempat kursus selain drum juga tetapi yang bertahan hanya drum saja,” tuturnya.
Singkat cerita, keinginannya menjadi drummer professional semakin menjadi manakala drummer favoritnya, Rizki 13 menjadi mentornya dalam bermain drum. Bisa dibilang menjadi salah satu titik balik Bunga Bangsa untuk lebih mantap menjadi musisi yang ditunjukkan dengan skill bermain drum yang semakin
meningkat dari hari ke hari.
Dari sana Bunga juga mulai menyukai genre metal dan menentukan untuk memilih genre tersebut sebagai passionnya berkarya dalam instrumen drum.
“Waktu kelas 1 SD itu saya sudah suka musik bergenre apa saja. Waktu SMA, saya musik metal, Merasa tertantang juga dengan teknik-teknik bermain drum metal. Buat saya musik metal bukan hanya sebuah genre musik atau sebuah style bermain musik.Tetapi lebih dari itu, lewat musik metal saya menemukan jati dirinya,” ucap Bunga.
Orang tua Bunga selalu mendukung apa yang disukai oleh anak perempuannya dan memberi komitmen dengan pilihan tersebut selagi itu positif. Tumbuh dengan
dukungan penuh cinta dan tantanan dari kedua orang tua dan kakaknya, Bunga tidak pernah berhenti untuk berkembang, Bunga kemudian memberanikan diri membuat single dengan konsep cross culture.
Sepanjang karir bermusiknya, Bunga Bangsa telah merilis tiga single. Single pertamanya berjudul Panggrantesing Jagad (Kesedihan Bumi) di tahun 2020. Panggrantesing Jagad ini merupakan single cross culture antara progresif metal dan etnis jawa. Single ini mengangkat tema kerusakan alam yang disebabkan oleh ulah manusia.
Sementara single kedua berjudul Prahara Rusaking Jagad (Kejadian Rusaknya Bumi) di tahun 2022. Prahara Rusaking Jagad bercerita tentang peristiwa rusakny abumi akibat ulah manuysia yang memanfatakan bumi secara berlebihan dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi dan golongan tanpa memikirkan dampak panjang terhadap keberlangsugngan seluruh mahkluk higupo di bumi.a
Di tahun 2023, Bunga Merilis single ke 3 sekaligus sequel dari runtutan cerita tentang Rusaknya Bumi dan seisinya. Single ke 3 ini berjudul Rurah (Rusak). Bunga menjelaskan Rurah bercerita tentang Egosentris manusia yang terjadi belakangan ini. Manusia mulai hanya memikirkan keinginan dirinya sendiri, mereka tega melakukan segalanya, dengan cara apapun untuk memenuhi hasrat nafsunya yang tidak pernah tercukupi. Sehingga pada akhirnya tanpa sadar merusak semua yang ada disekitarnya bahkan
menghancurkan dirinya sendiri. Inilah cikal bakal yang menjadikan Manusia memiliki “Ideologi Sampah”.
Sebagai Musisi muda yang memiliki visi untuk melestarikan budaya Indonesia, komposisi Lagu Rurah merupakan cross culture dari musik Gamelan Banyuwangi dan Ritme Latin Percussion. Dalam karya ini, Bunga berkolaborasi dengan Komunitas Musik Tradisional Banyuwangi dan Komunitas Perkusi USBP (United States of Bandung Percussion).
“ Disini saya ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dari karya yang sebelumnya, saya tidak lagi bermain Drum Set, melainkan bermain perkusi menggunakan ragam barang yang sudah tidak terpakai (sampah),” tuturnya.
Kendati demikian Bunga tetap meramu Komposisinya dalam balutan khas musik Progressive yang memiliki multi birama serta sinkopasi yang unik dalam karyanya. Rudimental Drag serta Flam tersusun menarik melengkapi aksentuasi ritmik sesuai dengan kebutuhan
Komposisi dan Karakter karyanya. Susunan Notasi Tradisional pun dipikirkan secara apik oleh seluruh tim gamelan dan sindennya.
“Semoga karya ini bisa mewarnai khasanah Musik Indonesia dan menjadi pengingat bahwa keEgoisan Manusia dapat membuat Rusaknya Hukum Alam. Semoga lagu ini juga menjadi Inspirasi bagi anak muda untuk tidak melupakan Kebudayaan Indonesia,” kata Bunga.
Rekor MURI
Selain merilis single, dalam perjalanan sebagai Drummer Bunga sudah mencapai banyak sekali prestasi. Yang paling mentereng saat dia memecahkan rekor Muri sebagai “Remaja Perempuan Penabuh Drum Terlama” (22 Jam) di tahun 2021. Bunga memecahkan rekor MURI karena memainkan drum selama 22 jam. Pemecahan rekor ini dilakukan di Gedung De Majestic, Bandung, Jawa Barat pada 3-4 April 2021 lalu.
“MURI ini timingnya pas saat saya mau promo single. Eh ada pandemi. Saya jadi tidak terlalu aktif beda saat sebelum pandemi. Mau
ngapain ya yang ingin dikerjain. Ndilalah-nya orang tua juga mendukung pemecahan rekor ini sekaligus jadi ajang buat penggalalan dana juga anak-anak yatim piatu,” kata Buna.
Untuk memecahkan rekor, Bunga memukul drum selama dua hari, di mana dia bermain selama beberapa sesi agar ada jeda waktu istirahat. Bunga memainkan banyak lagu dengan penuh tantangan. Salah satu tantangannya adalah dia harus merasa nyaman dan konsentrasi supaya tetap ingat lagunya. Lagu yang dipilihnya cukup beragam dari genre rock sampai metal.
Acara pemecahan rekor tersebut juga diikuti oleh 1400 anak yatim di Mizan Amanah seluruh Indonesia. Mereka hadir buat memberi dukungan ke Bunga Bangsa untuk memainkan drum. Tentu saja, mereka semua berpartisipasi secara virtual melalui aplikasi zoom karena pandemi yang belum usai.
Bunga berhasil menggalang donasi sebesar 2.2 Miliar yang seluruhnya diberikan kepada 1400 Anak Yatim di seluruh Indonesia melalui Yayasan Mizan Amanah. Seluruh hasil donasi dan lelang akan diberikan 100 persen ke anakanak yatim melalui Yayasan Mizan Amanah.
Pengalaman luar biasa ini sangat berkesan baginya. Untuk mempersiapkan diri, gadis berambut hitam panjang ini sebelumnya berlatih rata-rata enam jam untuk setiap latihan. Namun, mendekati hari-H, Bunga memperbanyak latihan menjadi 8 jam sehari.
Sebelum memecahkan rekor MURI, segudang prestasi lain juga telah berhasil diraih Bunga. Antara lain, Popular Champion Hit Like A Girl 2019. Juara 1 Fantasia Drum
Competition Tingkat Nasional 2018. Juara 1 Drum Competition
“Hari Koperasi” se- Jateng 2017. Best Drummer UNS National Band Competition 2016. Grand Finalist Hammer Drum Competition
Tingkat Nasional 2018. Grand Finalist Drummer for “Abimanyu Project” @BoyolaliRock Festival 2019. “Hit Like A Girl adalah sebuah kompetisi drum internasional yang diperuntukkan bagi drummer wanita, diikuti oleh ratusan peserta dari sekitar 30 lebih negara.
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 189
klik https://joom.ag/5oPd Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Kisah Melina Alaydroes Berbagi Kebahagiaan dan Kebaikan melalui Yayasan Ibnu Sina Peduli (Hands For Help).
• Puluhan Tahun Setia Hadirkan Karpet Daur Ulang Berkualitas
• Bahagia Belajar Kuliner di Perancis
• Suarasama Merilis Ulang Album “Timeline” dengan Label Rekaman Asal AS
• Cerita Jade Princessa yang Rajin Kolaborasi Bersama Jenama Asal Amerika
• Kisah Ferry Setiawan, Belajar Fashion Otodidak sampai Jadi Langganan Kalangan Pejabat
• Daun Diatas Lembar Kain ala Dewi Damayanthi
• Gitar dari Luna Guitarworks Dipesan Sampai ke Amerika Serikat
• Pasutri Asal Solo ini Buat Motif Batik dari Lagu Anak Tradisional
• Dapur Mama Lina Hadirkan Makanan Khas Manado
• Kisah Kalya Mahiya Ajari Ecoprint di SMP Muhammadiyah 1 Jakarta
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108