













DI KABARI MEDIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000
Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Ikon Ilmuwan Berprestasi & Inspirator Dunia Kedokteran
Cerita Anggi Menjadi Guru Bahasa Indonesia di Amerika Serikat
Kisah Rosiana dan Komunitas Menuju Dua Garis
Wuwun Hely, Dari Penulis Buku Sampai Terapis di Perancis
Kisah Aries, Orang Indonesia yang Menjual Bakmi di Belanda
Nathasia Djong: Penuh Prestasi, Multitalenta dan Rajin Ikut Kompetisi di Seluruh Dunia Termasuk di AS
Semangat Terus Bertumbuh dalam Olahan Salak
Dapur Kharisma Sajikan Makanan Khas Jawa Timur di Cilacap
Antara Mimpi, Belajar di AS dan Maryalle
Kopi Darat Para Srikandi
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman.
Profesor dokter Taruna Ikrar M. Bimoed, Ph.D. sebagai seorang ilmuwan yang berkarir dan menuntut ilmu serta bekerja di dua negara yakni Indonesia dan Amerika, berhasil menjadi Guru Besar Tetap di Universitas Malahayati Lampung. Simak kisahnya hanya di cover story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi yang dikemas sebagai kisah menarik yang layak anda simak, seperti : Cerita Anggi Menjadi Guru Bahasa Indonesia di Amerika Serikat, Antara Mimpi, Belajar di AS dan Maryalle, Nathasia Djong: Penuh Prestasi, Multitalenta dan Rajin Ikut Kompetisi di Seluruh Dunia Termasuk di AS.
Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Dapur Kharisma Sajikan Makanan Khas Jawa Timur di Cilacap, Semangat Terus Bertumbuh dalam Olahan Salak, Kisah Aries, Orang Indonesia yang Menjual Bakmi di Belanda. Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 183.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA ANITA SETIAWARDI
PENULIS ASBAN NATAWIJAYA
PENATA ARTISTIK Yanti bi
VIDEO
FANIE EKASYAH
KONTRIBUTOR
STANLEY CHANDRA
RIANA K LIPTAK
HARRY PRASETYO
ADMINISTRASI
DEWI LIEM
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHAN
A. Pengukuhan Sebagai Guru Besar Farmakologi
Prof. dr. Taruna Ikrar, M.D., M. Biomed, Ph.D berhasil
menjadi Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran di Bidang Ilmu Farmakologi Universitas Malahayati Lampung. Pengukuhan Prof. dr. Taruna Ikrar berdasarkan SK Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek RI) No. 64672/MPK.A/KP.07.00/2022.
Pengukuhan ini merupakan suatu kehormatan, kebanggaan dan sekaligus sebuah pembuktian ilmiah bahwa kualifikasi dan Kredensial serta latar belakang keilmuan Prof. dr. Taruna Ikrar sebagai seorang Farmakolog diakui, bukan hanya diakui oleh universitas tetapi juga diakui oleh negara melalui Surat Keputusan (SK) yang ditanda tangani oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia atas nama Presiden Republik Indonesia.
Prof Taruna Ikrar, berdasarkan persyaratan guru besar level nasional di Indonesia, sudah memenuhi syarat untuk meraih profesor tetap sesuai peraturan perundang-undangan, termasuk pengesahan angka kredit penilaian sebesar nilai 850 Kum. Angka Kredit atau Kum tersebut diperoleh berdasarkan penilain utama; 1). Karya Ilmiah penelitian, 2). lama masa mengajar, dan 3). pengabdian masyarakat.
Sebagai Ilustrasi, berdasarkan penilaian hasil karya penelitian dan kepakaran, serta karya-Karya, Prof Taruna Ikrar, berdasarkan SINTA meraih sebagai Predikat Top 1% ilmuwan yang berpengaruh didapatkan dari jumlah 5.479 ilmuwan bergelar profesor, 45.000 ilmuwan bergelar Doktor, serta 312.890 dosen yang terdaftar di Sinta Kemendikbud. Parameter yang digunakan adalah jumlah sitasi, jumlah karya ilmiah yang
terindeks di SCOPUS dan Google Scholar, WoR, H-Index, dan jumlah karya berdasarkan Q1, Q2, Q3, Q4. Berdasarkan kalkulasi tersebut, Prof dr Taruna Ikrar, M.Biomed, PhD masuk pada ilmuwan Top 1% tersebut dan menempati peringkat rangking 1 afiliasi, tahun 2022.
Sinta itu sendiri adalah indeks Sains dan Teknologi milik Kemendikbudristek Dikti yang memberikan akses pada sitasi pada keahlian-keahlian di Indonesia. Akses ini berbasis web yang dapat diakses dengan cepat, mudah, dan komprehensif untuk mengukur kinerja peneliti, institusi, dan jurnal di Indonesia. Berdasarkan laman resmi Sinta Kemendikbud, Prof. Taruna Ikrar, menduduki peringkat pertama pada afiliasi dan merupakan peringkat kesepuluh pada ranking 3 tahun afiliasi. Peringkat ini ditentukan oleh publikasi yang terindeks Scopus beserta sitasi Scopus dan Google Scholar.
Sehingga kredensial Guru Besar Prof. Taruna Ikrar, dalam bidang kedokteran khususnya berhubungan dengan farmakologi sangat sempurna, yang selanjutnya dikukuhkan dengan tata cara pengukuhan Guru Besar level Nasional.
B. Karier Keilmuwan Farmakologi
Prof. dr. Taruna Ikrar, mengatakan gelar ini merupakan sebuah kepakaran yang artinya menguasai bidang ilmu tersebut dan bidang ilmu yang dikuasainya harus menunjukkan fakta – fakta yang mendukung sebagai seorang Pakar Farmakologi atau Profesor Farmokologi.
“Sebagai contoh, Prof. Taruna Ikrar, telah menunjukkan dedikasinya, telah menggeluti bidang
farmakologi ini sejak tahun 1993, kemudian dilanjutkan setelah Sarjana Kedokteran bekerja sebagai seorang asisten dosen dibagian Farmakologi. Setelah itu Dia melanjutkan Pendidikan Magister biomedik dengan kekhususan ilmu Farmakologi di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Karier, Prof. Taruna Ikrar, berlanjut sebagai pengajar di Universitas Muhammadiyah di bidang Farmakologi sebagai dosen luar biasa dan mengajar di Akademi Kebidanan, seerta bekerja di dua tempat yaitu di Badan Pengawas Obat dan Makanan dan di Rumah Sakit Harapan Kita sebagai penelitian obat – obatan. Kemudian, melanjutkan Pendidikan S3 di Niigata University, merupakan salah satu universitas terbaik di Jepang.
“Disana saya belajar tentang apa yaitu hubungannya dengan obat-obat jantung dan itu ter-approve lewat disertasi saya pada saat saya lulus S3 yaitu tentang gene therapy, therapy genetic yang pada saat itu masih sangat langka ahlinya, sehingga, Prof. Taruna Ikrar menjadi salah seorang yang frontier mempelajari bidang keilmuwan ini,” tuturnya.
Kemudian Prof. Taruna Ikrar melanjutkan pendidikan di Italy di Bologna University, dan post-doctoral di interdisciplinary of neuroscience, neurobiology department di University di California, Irvine dan juga bekerja di Harvard University sebagai Research Scholar di bidang penelitian neuroscience spesifikasinya tentang terapi genetic.
Demikian pula Prof. Taruna Ikrar, sebagai visiting senior lecturer di Department of Pharmaology, University Teknologi MARA. Pada tahun 2020, Prof. Taruna Ikrar, kembali ke Indonesia. Yang mengabdiakan ilmunya ke bagian Farmokologi Universitas Malahayati.
Prof. Taruna Ikrar menambahkan, “dimasa depan farmakologi Terapi Gen dan Cell akan semakin maju dan dapat mengobatai berbagai penyakit yang sulit diobati dewasa ini. Gene Cells Therapy merupakan solusi masa depan pengobatan kedokteran.
C. Ketua Konsil Kedokteran, di Indonesia & Dunia
Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.D., M. Biomed, Ph. D. adalah seorang ilmuwan yang berkarir dan menuntut ilmu serta bekerja di dua negara. Di Amerika Serikat sebagai dosen dan sebagai dokter, Direktur Konsil Dokter Dunia (IAMRA). Demikian juga di Indonesia diberikan amanah selain sebagai dokter dan pendidik, juga mendapat tugas negara sebagai ketua Konsil Kedokteran (KKI).
Wewenang konsil dokter Indonesia itu merupakan lembaga negara yang bertanggung jawab langsung ke Presiden dengan tiga tugas utamanya.
Pertama untuk memberikan registrasi atau ijin praktek bagi dokter seluruh Indonesia, yang kedua bertanggung jawab untuk menentukan standar pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi, demikian pula pemberian rekomendasi pembukaan ataupun penutupan fakultas kedokteran. Dan yang ketiga tugas dari Konsil Kedokteran Indonesia itu memberikan pembinaan kepada seluruh dokter dan dokter gigi seluruh Indonesia.
Menjadi guru adalah cara
Anggi Auliyani Suharja untuk bisa belajar dan memberi dengan hal yang disukainya. Karena Anggi percaya bahwa manusia selalu punya cara untuk bisa bermanfaat bagi sekitarnya
Dapat mengajar dengan menjadi seorang guru adalah hal yang dicita-citakannya sejak lama. Anggi sekarang adalah guru bahasa Indonesia di universitas terkemuka di dunia, Columbia University. Tentu kebanggaan tersendiri bagi Anggi dapat mengajar Bahasa Indonesia di Amerika Serikat. KABARI dalam suatu kesempatan mewawancarai Anggi dan berbincang mengenai aktivitas mengajarnya di Columbia University, berikut petikannya.
Bisa diceritakan awalnya menjadi guru bahasa Indonesia di Columbia University?
Saya mengikuti program Foreign Language Teaching Assistant (FLTA) dari Fulbright. Dari proses seleksi yang cukup panjang yaitu sekitar 16 bulan, saya diterima oleh kampus Columbia University untuk mengajar mahasiswa di sana sebagai associate lecturer. Proses seleksi Fulbright diawali dengan seleksi administrasi berupa pengumpulan berkas seperti esai-esai, surat rekomendasi, ijazah, nilai TOEFL, dsb. Setelah lolos seleksi administrasi, saya melalui proses wawancara.
Setelah lolos proses wawancara, para kandidat diseleksi oleh universitas-universitas di Amerika Serikat yang mengajarkan Bahasa Indonesia termasuk Columbia University. Pada tahun 2021, saya diterima untuk mengajar Bahasa Indonesia di Columbia University. Kenapa memilih di Columbia University?
Columbia University merupakan salah satu universitas terbaik di dunia. Columbia University juga adalah salah satu universitas tertua di Amerika yang termasuk ke dalam Ivy League dan memiliki reputasi yang sangat baik.
Sejauh ini bagaimana penerimaan mahasiswa Columbia University terhadap Bahasa Indonesia?
Walaupun jumlah mahasiswa Bahasa Indonesia di Columbia University tidak terlalu banyak dibandingkan universitas lain seperti di Yale University atau Northern Illinois University, antusias mahasiswa Columbia University sangat baik dalam mengikuti pembelajaran.
Selain mengikuti kegiatan di kelas, mereka juga mengikuti kegiatan di luar kelas seperti Language Table yang diadakan setiap hari Jumat dan terbuka untuk semua
mahasiswa. Mereka datang untuk belajar tentang Bahasa dan budaya Indonesia dengan tema-tema yang berbeda setiap minggunya. Selain itu mereka juga bersemangat mengenal lebih jauh lagi tentang budaya Indonesia melalui kunjungan ke KJRI untuk belajar gamelan dan mencicipi makanan Indonesia saat kunjungan ke rumah makan Indonesia yang berada di New York. Ada berbagai macam alasan mahasiswa mereka untuk belajar Indonesia.
Ada yang jatuh cinta dengan Indonesia karena pernah bekerja di sana, ada yang terinspirasi oleh cerita ayahnya yang merupakan seorang pilot yang sering berkunjung ke Indonesia, ada yang sedang meneliti tentang Indonesia, ada yang tertarik akan potensi ekonomi Indonesia pada masa depan, dan ada juga yang ingin belajar Bahasa Indonesia karena Ibu/Bapaknya adalah orang Indonesia yang tinggal di Amerika.
Alasannya untuk menjadi guru?
Saya percaya bahwa kita selalu punya cara untuk bisa bermanfaat bagi sekitar kita. Menjadi guru adalah cara saya untuk bisa belajar dan memberi dengan hal yang saya sukai dan saya bisa. Oleh karena itu, saya sudah bercita-cita menjadi guru sejak lama. Mengajar Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA), terutama, memberi saya kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi tentang Bahasa dan budaya Indonesia dan membuat saya mencintai Indonesia lebih jauh lagi. Selain itu, mengajar Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) berarti menjadi representasi Indonesia. Hal ini memacu saya untuk terus menjadi versi terbaik diri saya sebagai orang Indonesia.
Materi Bahasa Indonesia yang seperti apa yang diajarkan?
Banyak sekali, tergantung
tingkatan pembelajarnya. Di Columbia University ada dua kelas Bahasa Indonesia: kelas pemula dan kelas madya. Di kelas pemula mahasiswa saya belajar berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia misalnya mulai dari dari mengenal bunyi-bunyi dalam Bahasa Indonesia, angka, perkenalan diri, serta topik-topik umum seperti keluarga, hobi, dan pekerjaan.
Adakah pengalaman yang bisa dishare selama menjadi guru?
Selain mengajar di Columbia University, hari-hari saya di Kota New York dipadati berbagai kegiatan,
salah satunya menjadi relawan bagi para imigran di New York. Saya menjadi relawan bagi para imigran dari berbagai belahan di dunia untuk melatih Bahasa Inggris mereka di sebuah organisasi nirlaba, Riverside Language Program.
Setiap minggu saya bertemu para imigran yang sedang mendalami kemampuan Bahasa Inggris mereka dan melatih percakapan Bahasa Inggris mereka. New York merupakan salah satu kota paling terkenal di dunia yang sangat multikultural. New York merupakan “gerbang” bagi banyak sekali imigran yang ingin mewujudkan “American
dreams” mereka.
Oleh karena itu, selama di New York, saya banyak sekali bertemu orang dari berbagai belahan di dunia dan bagaimana mereka bekerja keras untuk hidup mereka. Hal ini mengingatkan saya untuk selalu bekerja keras dan bahwa selalu ada cara untuk bisa menolong sesama bahkan ketika kita berada di negeri orang.
Adakah rencana kedepan terkait profesi Anda sebagai guru Bahasa Indonesia disana?
Profesi saya sebagai pengajar Bahasa Indonesia di Columbia University mengantarkan saya juga untuk bekerja sebagai konsultan independen untuk sebuah organisasi nirlaba yang bergerak pada hubungan bilateral Amerika dan Indonesia. Saya berencana untuk terus menggaungkan pendidikan melalui bahasa dan literasi lewat profesi dan kegiatan-kegiatan saya. Saya juga berencana untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang doktoral suatu hari nanti supaya akan lebih banyak lagi yang bisa saya beri sebagai seorang pendidik.
Dan terakhir, apa impian Anda?
Dengan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang saya miliki, saya ingin terus membagikan apa yang saya punya seluas-luasnya baik melalui pekerjaan saya saat ini maupun melalui kegiatan-kegiatan saya sebagai Duta Bahasa Jawa Barat dan Direktur Rumah BIPA (@ rumahbipa) saat ini dan kegiatan lainnya. Saya ingin menginspirasi murid-murid saya bahwa dunia ini luas dan indah dengan keragamannya. Saya ingin terus mengajarkan Bahasa, budaya, dan literasi sebagai jalan melihat dunia ini lebih luas lagi.
Rosiana Alim pernah mengalami suatu masa dimana dirinya merasa marah, putus asa dan segala macam perasaan lainnya. Sepuluh tahun berjuang. Tentu bukanlah waktu yang singkat untuk dilalui. Berbagai cara telah dilakulan untuk mendapatkan keturunan, buah hati yang dinanti.
Dalam masa penantiannya, Mizz Rosie, sapaan akrab Rosiana Alim, sering merasa tidak ada wadah bagi pejuang dua garis seperti dirinya untuk bertatap muka, berkomunikasi, memberi support, dan berbagi cerita bersama teman-teman yang senasib sepenanggungan.
Sejalan dengan itu, kemudian dia berinisiatif membuat komunitas untuk mengayomi wanitawanita yang mengalami hal terkait fertilitas.
“Komunitas menuju dua garis dibuat sebagai wadah mereka yang ingin menuju dua garis. Dua garis yang berarti positif yang ada di test pack. Latar belakang komunitas ini berdiri karena kisah kita yang berjuang untuk mendapatkan buah hati,” kata Mizz Rosie kepada KABARI.
Dibentuk tahun lalu tepatnya April 2021, tak butuh waktu lama komunitas ini langsung menjaring banyak anggota. Walaupun komunitas terbentuk di Surabaya, namun banyak anggota berasal dari luar kota pahlawan seperti dari Jakarta. “Jadi sewaktu membentuk komunitas itu pas saya melakukan program bayi tabung di Jakarta,”tuturnya.
Sejauh ini dalam grup telegram, anggota komunitas telah mencapai ribuan orang yang mengalami hal terkait fertilitas. Rosie juga merambah website, YouTube, dan mengaktifkan semua jenis platform medsos agar komunitas itu mudah ditemukan.
Dalam komunitas, sharing informasi perihal fertilitas dan tips-tips dari sudut pandang medis sering dilakukan. “Jika ada pertanyaan kita akan berikan dokter untuk memberikan penjelasan kemudian kita share ke anggota-anggota komunitas dan social media,” imbuh Mizz Rosie.
Edukasi fertilitas perlu sering diberikan. Tujuan edukasi adalah menyalurkan informasi yang kebenarannya dapat dipercaya dan kredibel. Dirinya ingin para anggota ataupun yang bukan anggota mendapatkan informasi yang benar dan solusi yang tepat.
“Yang takut bertanya dan tidak tahu harus bertanya kepada siapa, karena kalau bertanya ke orang yang pernah mengalami tentu akan berbeda dengan mereka yang pernah alami.”
Dalam komunitas, dukungan / support secara
mental juga tak kalah pentingnya, baik itu mentalitas ketika gagal dan kedua mentalitas ketika berhasil.
“Banyak yang merasa gagal dan menjadi aib, ketika belum punya anak. mereka dalam tekanan dan merasa tidak terbebas dari perasaan-perasaan seperti rasa iri, bersalah dan lainnya. saya ingin mereka punya rasa kebahagian selama masa menunggu untuk punya anak.”
Rosie bercerita banyak anggota dengan kasus uniknya masing-masing. Ada yang sampai 10-15 tahun menunggu ingin punya anak. Bahkan ada anggota wanita yang lahir tanpa rahim, sehingga tidak bisa melahirkan normal tetapi punya indung telur dan hanya bisa hamil dengan ibu pengganti.
Selain itu ada yang wanita usianya masih muda tetapi cadangan indung telurnya sudah habis jadi monopuse dini dan banyak kasus unik lainnya.
Ya! Komunitas ini saling menguatkan para anggotanya dan memberikan solusinya, berbagi informasi yang bermanfaat dan berguna bagi para anggotanya.
Rosie berharap pejuang dua garis lebih membuka mata untuk cari lebih tahu mengenai fertilitas yang berdasarkan atas fakta jangan hanya mendengar kata orang lain saja. Setelah up grade diri, pejuang dua garis agar tetap bahagia dalam masa menunggu punya anak.
“Bahagia adalah sebuah keputusan apapun keadaan. jika merasa sendiri bergabunglah dengan komunitas agar tidak sendiri, bisa saling sharing dan mendukung satu sama lainnya. IG @menujuduagaris.id
Web www.menujuduagaris.id.” pungkasnya.
Wuwun Hely alias Wuwun Wiati bisa dikatakan wanita yang berprofesi di dua bidang yang berbeda. Satu sisi seorang penulis yang telah menerbitkan beberapa buku, di sisi lain Wuwun adalah terapis handal yang berkarir di Perancis.
Tetapi secara kronologis Wuwun lebih dulu menjadi seorang penulis. Sejauh ini ada 4 buku yang diterbitkan baik di Indonesia dan Perancis, yaitu novel berjudul Memburu Fatamorgana (Penerbit Imania), Novel Sengenggam Daun di Tepi La Seine (Penerbit Gramedia) dan buku non fiksi berjudul Mix Marriage, Sebuah Tantangan (Penerbit Indi Publisher - Bersama Komunitas Kawin Campur dimana Wuwun sebagai ketua grup penulis).
Buku terakhir yang terbit di Perancis adalah buku non fiksi yang diterbitkan dalam bahasa Prancis berjudul Massage Balinais, l’art de touche relaxant et ses pouvoirs de guérison.
“Nah, buku terakhir ini tentang pijat terapi. Judulnya Massage Balinais, nama dari Pijat Indonesia di dunia international, Balinese Massage dalam bahasa Inggris dan Massage Balinais dalam Bahasa Perancis. Sub judulnya; L’art de touche relaxant et ses pouvoirs de
guérison yang artinya adalah seni sentuhan relaksasi dan kekuatannya dalam segi penyembuhan,” kata Wuwun kepada KABARI.
Wuwun bercerita, sesuai dengan judulnya buku ini berbicara tentang pijat Indonensia mulai dari teori sampai praktek untuk dilakukan di rumah maupun profesional di spa. Selain untuk tujuan relaksasi, ada juga dibahas tentang massage urut yang bertujuan terapi penyembuhan. Tidak lupa ada bagian tentang praktek tradisional seperti kerokan dan lainnya untuk mengenalkan budaya wellness Indonesia.
“Yang ingin disampaikan dalam buku itu adalah kekayaan pijat Indonesia. Bahwa kita memiliki pendekatan yang lengkap dalam melihat manusia sebagai makhluk fisik dan non fisik termasuk sisi spiritualitas. Tercermin dari cara terapi pijat yang tidak hanya mencakup tubuh fisik tetapi juga pendekatan energi. Tujuannya agar pijat kita lebih bisa meluas, dilestarikan dan bermanfaat bagi banyak orang,” tuturnya.
Wuwun mengatakan saat ini pijat Indonesia sudah mulai dipraktekkan di spa-spa. Melalui bukunya, ia membuat jejak tertulis dari teknik tradisional yang selama ini pijat Indonesia lebih diturunkan secara langsung dan oral.
“Melestarikan kekayaan budaya juga agar tetap jadi milik kita. Di beberapa negara lain, sudah ada buku tentang pijat Indonesia yang ditulis orang asing. Buku saya ini merupakan buku tentang Massage Balinais pertama di Perancis,” imbuh Wuwun yang belajar terapi pijat di Jakarta dan Paris.
Ilmu pijat yang berasal dari negara lain sudah ada jejaknya baik dalam bentuk buku maupun sekolah. Misalnya Shiatsu, sudah banyak buku dan sekolah di Perancis. Ilmu pijat Ayuverda dari India juga banyak buku dan orang Perrancis tahu bila ingin belajar secara otentik banyak ke India. Thailand lebih terkenal lagi karena sekolah Watphonya di Bangkok yang dikelola langsung oleh kerajaan.
“Kita orang Indonesia harus lebih aktif di luar negeri. Buku Balinese Massage di Spanyol misalnya sudah ada, ditulis oleh orang Spanyol. Sayang kalau pengetahuan kita tidak dikelola oleh orang Indonesia sendiri,” tambah Wuwun.
Nah, sepanjang pengalamannya warga Perancis semakin tertarik dengan pendekatan natural termasuk pijat. Di Perancis, katanya, asuransi kesehatan pemerintah termasuk satu yang terbaik di dunia. Jadi hampir semuanya gratis, bahkan untuk obat. Justru hal ini yang membuat orang Perancis semakin tidak menyenangi konsumsi obat karena efek sampingnya misalnya lemas,
naik berat badan dan lainnya.
“Wellness natural yg mencegah penyakit termasuk pijat semakin meluas. Minat ini terlihat dari pameranpameran seperti Salon Zen, Médecine douche dan lainnya selalu penuh. Saya sudah sering mengajar pasangan atau teman yang ingin belajar massage antar mereka. Klien pijat tahu bahwa pijat bisa mengurangi stress dan membantu mengurangi sakit keseharian yg terutama berhubungan dengan otot,” kata Wuwun.
Sekolah BaliZen
Nah, selain menulis buku, Wuwun juga mendirikan BaliZen. BaliZen adalah nama sekolah yang didirikannya di Perancis. Wuwun sudah menjadi guru massage sejak beberapa tahun di sebuah sekolah massage di Paris. BaliZen merupakan usahnya untuk melestarikan budaya Indonesia. Jika buku yang ditulisnya mewarisi budaya secara tertulis, maka sekolah ini adalah bentuk nyata dan praktik.
Di BaliZen Wuwun bisa lebih bebas mengajarkan teknik-teknik tradisional dan juga metode-metode yang dikembangkannya. Secara khusus, Wuwun menterjemahkan teknik “olah energi” tradisional Indonesia melalui pendekatan yang lebih modern. Oleh sebab itu BaliZen adalah école de massage et approche énergétique, sekolah massage dan pendekatan énergie.
Adapun murid yang dituju oleh BaliZen adalah orang Perancis maupun Indonesia. Kedepannya, Wuwun berharap ada juga sekolah ini juga di Indonesia.
“Beberapa tahun lagi, saya ingin mengajak kelas orang Perancis untuk berkunjung ke Indonesia. Sebagai pelengkap, nantinya BaliZen akan mengeluarkan produk yang berhubungan dengan bidang massage dan wellness,” pungkas Wuwun.
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari 4155332696
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint Venture-Hidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com
Siapa yang tidak pernah merasakan bakmi. Sepertinya sebagian besar dari kita pernah menikmati makanan yang satu ini. Menemukan penjual bakmi ini tidaklah susah alias banyak dijajakan dimana saja. Dari warung yang berada di pinggiran jalan, penjual bakmi keliling, sampai restoran yang ada di dalam mal-mal.
Ya! Bakmi ini ternyata tidak hanya kita bisa jumpai di Indonesia saja lhoo melainkan bisa kita makan di Belanda. Di Amsterdam tepatnya di Koningin Wilhelminaplein 58 1062 KS Amsterdam terdapat gerai makanan yang menjual bakmi. Gerai itu bernama Aries Noodles.
Di tempat ini Anda yang kangen bakmi saat di Amsterdam dapat memanjakan lidah dengan beragam sajian menu bakmi. Sebut saja dari menu Bakmi Ayam, Bakmi Ayam Jamur , Bakmi Ayam Pangsit, Bakmi Ayam Bakso sampai Bakmi Babi Kecap.
Selain bakmi, terdapat pula menu lainnya seperti Nasi Goreng, dan Es Cendol. Nasi Goreng dan Bakmi masuk dalam jajaran menu untuk pasaran orang Belanda yang lebih suka goreng-gorengan daripada kuah. Varian menu ini merupakan pengembangan dari bisnis bakmi Aries yang berkembang yang awalnya hanya menjual bakmi ayam.
Aries Pemilik Aries Noodles bercerita gerai bakminya kali pertama buka pada tanggal 19 Agustus 2012. Sebelum membuka gerai bakmi, Aries sudah mulai menjual bakmi 1 kali sebulan setiap selasa pertama awal bulan di rumah dengan cara buka preorder kurang lebih 10 tahun.
Lantas kenapa bakmi? Aries berujar karena dirinya suka bakmi dan tidak ada yang menjual bakmi pada saat itu. Urusan resepnya, Aries belajar dari saudaranya yang berada di Jakarta yang kebetulan punya warung bakmi. Aries kemudian melanjutkan resepnya di Belanda.
“Pertama saya tes kasih bakmi ke teman-teman dan ternyata mereka suka. Mereka bilang kenapa tidak coba dijual saja, makanya dari itu saya coba memberikan diri untuk jualan iseng-iseng karena saya juga pada saat itu punya kerjaan tetap,” tuturnya kepada KABARI.
Dalam proses membangun Aries Noodles, Aries mulai dari mencari ide, tempat serta izin buka usaha kurang lebih setengah tahun.
“Kendala, tidak terlalu banyak hanya kalau membuka warung makan disini kita harus ada sertifikat untuk buka warung/toko/restauran plus izin buka dari Gemeente (seperti dari kelurahan) dan ini lumayan memakan waktu plus cari tempat yang cocok buat kita,” tutur Aries yang pernah melakoni berbagai bidang kerja selama di Amsterdam.
Seiring waktu, sampai saat ini respons dari pelanggan bakminya masih tetap terjaga dan banyak pelanggan baru yang datang. Komposisi pelanggan yang makan di Aries Noodles, 90%-nya adalah orang Indonesia yang tinggal di Belanda atau negara Eropa termasuk dari AS, Australia bahkan yang tinggal di Indonesia pada saat liburan di Belanda, sementara 10% sisanya adalah orang Belanda dan Asia seperti Jepang, China dan negara lainnya.
“Berhubung pelanggan Aries Noodles itu 90% orang Indonesia jadi menu andalan adalah menu bakmi kuah yang komplit (isinya ada ayam, babi, jamur, bakso dan pangsit). Karena rasanya yang mix enak campur semuanya,” kata Aries. “Dan kesannya, mereka suka bakminya dan kalau buat bule yang pernah ke Indonesia dan pernah coba, mereka bilang bakminya autentik seperti di Indonesia.“
Perihal rencana kedepan, pria yang sudah berada di Belanda puluhan tahun ini berharap gerai bakminya dapat terus eksis untuk waktu yang lama dan bisa membuka pabrik bakmi di Eropa plus buka cabang Aries Noodles di Eropa, Amerika dan Indonesia
Umurnya masih belia, tapi siapa sangka. Nathasia Djong bisa dibilang kecil-kecil cabe rawit. Masih kecil tetapi bakat dan prestasinya segudang. Nathasia mahir bermain piano sampai drum, piawai di balet dan banyak ikut kompetisi di luar negeri termasuk di Amerika Serikat.
Terbaru prestasi Nathasia sewaktu ikut dalam kompetisi World Championship of Performing Arts (WCOPA) ke-25 di Anaheim, Amerika Serikat.
WCOPA ini adalah kompetisi internasional ini sering disebut sebagai “Olimpiade Bakat” Resmi untuk calon artis dan penghibur. Seleksi untuk kontestan resmi diadakan di Amerika Serikat, Kanada, Karibia, Amerika Tengah dan Selatan, Eropa, Asia dan Afrika Selatan. Kompetisi ini diikuti oleh anak-anak dari 70 negara.
Nathasia saat itu berkompetisi bersama Arsy, yang tak lain, adalah putri dari Anang Hermansyah dan Ashanty. Mereka beserta anak Indonesia lainnya mengharumkan nama Indonesia di kancah bakat Internasional itu.
Di WCOPA yang dihelat pada Agustus lalu Nathasia berhasil membawa pulang dua mendali emas untuk piano. satu medali emas untuk ballet dan dua medali perak untuk drum dan satu medali perak untuk dance serta 2 championship overall winner untuk bidang piano. Nathasia merupakan peserta termuda di kontingen Indonesia dalam ajang tersebut.
Ya! merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Nathasia. Pasalnya, WCOPA adalah kompetisi yang ketat, Nathasia sampai-sampai harus tidur pukul 4 subuh hanya untuk berlatih.
Bakatnya mulai tumbuh dari cerita mamanya Nathasia, Lidiana, sejak dalam kandungan setiap hari sudah ikut mamanya mengajar musik klasik dan itu terjadi setiap hari.
Lalu di usia 2 tahun mulai menunjukan ketertarikan piano kemudian Lidiana mendampinginya bermain piano sampai akhirnya satu demi satu alat musik Nathasia minta belajar termasuk ballet.
Nathasia mengikuti kompetisi pertamanya saat umur 3 tahun di Indonesia National Piano Festival . Di usia yang sama juga Nathasia pertama kali nya mengikuti kompetisi di Negeri Singa dan menghantarkan dia sebagai Winner di kategori Toodler Below 6. Serta menjadi Tamu untuk Winners concert di Esplanade Singapore.
Kepada KABARI, Lidiana mengatakan untuk mengasah bakatnya, khusus piano Nathasia dilatih secara khusus oleh
Lidiana. Untuk drum belajar mulai usia 6 tahun belajar di lembaga musiknya, Purwacaraka. Untuk ballet dipercayakan di D’Ballet studio. Biolanya belajar di Jakarta International Music Academy.
“Sejauh ini tidak mendengar Nathasia bilang susah. Karena semua bisa diatasi dengan latihan dan kerja keras. Sulit nya hanya saat waktu mau bertanding ke Amerika. Nathasia tidak boleh makan terlalu banyak supaya perutnya tidak buncit saat ballet,” tuturnya.
Nathasia, sambung Lidiana bisa dibilang anak yang sangat beruntung karena saat pandemi Covid-19 Nathasia diberi kesempatan keliling dunia untuk ikut dalam kompetisi di banyak negara secara online. Di antaranya Hongkong, Chicago, Italy, Eropa, Spain, Thailand, Malaysia dan lainnya.
Dalam waktu dekat ini apakah akan mengikuti kompetisi-kompetisi lagi?
Ibundanya bilang di bulan November, Nathasia akan ikut Asia Pasific Arts Festival di Malaysia. (Harry)
Melalui brand Salaku, Shelly yang biasa di sebut Mak Salak mengolah buah Salak menjadi panganan bercita rasa tinggi. Dari brownies ke cookies. Berkembang menjadi minuman sari buah, sampai ke kulit dan biji Salak menjadi teh dan kopi.
Salaku berdirinya tahun 2016. Asal muasal Salaku berawal dari buah kesukaan anak bontot Shelly, Owner Salaku. Ide pun muncul untuk membuat panganan hasil olahan Salak. Shelly pun mencari detail data mengenai buah ini. Dan ditemukan bahwa olahan salak ternyata belum banyak di tahun 2016 apalagi yang membrandingnya dengan sungguh – sungguh masih belum banyak. Selain itu salak adalah buah tropis Indonesia yang tidak semua orang tahu bahwa kulit Salak ternyata banyak kandungan manfaatnya dan tinggi serat.
“Saya pun merasa excited untuk mengambil salah
satu bahan yang dijadikan bahan utama di Salaku. Kita menciptakan resep inovasi yang menjadi produk- produk yang berbahan dasar salak,” tuturnya.
Shelly kemudian mendirikan dan menggunakan nama brand Salaku. Nama Salaku diambil dari dasar kata “Salak” dengan penambahan kata “Ku” supaya mudah dalam pelafalannya. Sementara logonya menggambarkan identitas sebagai owner dari Salaku.
Salaku memproduksi panganan olahan Salak awalnya menjadi kue. Salah satu kue yang paling best seller adalah brownies. Saat itu Shelly mendata brownies Salak baru Salaku saja yang memproduksi. “Bolehlah kita klaim, Salaku ini adalah pelopor olahan brownies salak.”
Seiring berjalannya waktu, olahan Salaku semakin berkembang mulai menjadi olahan lainnya seperti cookies terus krupuk, sari buah, sampai ke kulit dan
bijinya diolah kembali menjadi kopi dan teh.
“Untuk produk best sellernya masih di brownies, untuk saat ini yang sedang kita optimasi penjualannya secara market size-nya itu memang di kerupuk dan cookies karena pertama daya tahannya cukup panjang terus termasuk cemilan jadi orang juga mudah untuk mengkonsumsinya kapan saja dan kita makan dimana saja dan bisa dibeli dimana saja,” tutur Shelly.
Produk Salaku sudah tersedia di beberapa modern ritel seperti di M Bloc Market di Jakarta, Yogyakarta, Jambi, Medan dan Padang dan juga ada di beberapa gerai toko oleh – oleh di Purwakarta. Dan untuk pasar luarnya Salaku bekerjasama dengan pihak ketiga, yang berada di negara Belanda, Singapura dan Turki. Selain tersedia di modern ritel, Salaku juga tersedia secara online di semua market place Indonesia.
Produk Salaku dijual mulai dari Rp.15.000, kerupuk mulai dari Rp.15.000 yang terdiri dari dua varian, yaitu original dan pedas. Untuk produk yang manis -manis lainnya Salaku memiliki Chocobar. “Baru kita launching jenisnya seperti coklat block batangan dan dalamnya itu ada selai salak jadi tetap masih ada unsur olahan salak di dalamnya.”
Simak wawancara KABARI dengan Shelly Mak Salak dari Salaku
Cilacap dikenal sebagai salah satu kota industri di Jawa Tengah. Pasalnya di kota ini terdapat
PT Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap yang merupakan kilang minyak terbesar di Indonesia. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang menjadi bagian dari Semen Indonesia Group, notebenenya sebagai produsen semen terbesar di Indonesia, dan masih banyak lagi.
Cilacap berkembang pesat dan banyak berdiri perusahaan-perusahaan. Yup! kota ini memang banyak industri bertumbuh. Tapi siapa bilang walaupun Cilacap ini kota Industri bukan berarti kita tidak bisa menemukan makanan yang dapat menggoyang lidah. Salah satu tempat makan recommended yang dapat dikunjungi di kota ini terletak di Jl. Rinjani, Sidanegara. Nama tempat makannya adalah Dapur Kharisma.
Di sini Anda dapat menyantap masakan rumahan khas Jawa Timur. Walau khas Jawa Timur, tetapi masakannya disesuaikan dengan lidahnya orang Cilacap. KABARI beberapa waktu lalu menyempatkan untuk icip-icip beragam menu yang ada di Dapur Kharisma.
Dapur Kharisma memiliki aneka menu pilihan diantaranya Soto Lamongan terdiri dari Soto Lamongan Lontong yang bisa menggunakan Nasi atau tanpa Nasi, kemudian ada Pecel Madiun.
Pecel Madiun ini biasanya diatasnya itu ditambahkan dengan Paru dan serundeng. Untuk menu lainnya tersedia Rawon. Rawon ini biasanya ada dua macam yaitu
Rawon dipisah dan Rawon tidak dipisah. Untuk menu Rawon Campur ada Telur Asinnya, Kecambah dan Kemanginya. Dapur Kharisma juga menyediakan Sop Iga dan gorengan seperti Tempe, Bacem Iso, Bacem Paru dan Bakwan.
Dherisma Desmonda, Staff Dapur Kharisma, mengatakan untuk menu andalan di Dapur Kharisma adalah Soto Lamongan karena soto ini menggunakan Ayam Kampung dan Pecel Madiun.
“Keistimewaannya dari Soto Lamongan kita karena menggunakan Ayam Kampung yang bisa ditambahkan dengan toping Telor, ada Koyanya, ada sayur –sayurannya, kuahnya itu dibuat sangat lezat tentunya. Kemudian Pecel Madiun memiliki keistimewaan yaitu terdapat serundeng, ada Parunya dan juga ada Peyek yang menambah kenikmatan cita rasa Pecel Madiun ala Dapur Kharisma,” katanya.
Dapur Kharisma sudah berdiri hampir satu tahun. Sebelum Dapur Kharisma ini, sudah membuka usaha tempat makan di Jalan Rinjani juga. “Dapur Kharisma ini usaha yang kedua.”
Mengapa namanya Dapur Kharisma? Dherisma berujar karena kebetulan anak dari Ibunya, anak pertamanya bernama Kharisma. Lantas pihaknya mengambil nama itu sebagai nama usaha kedua tempat makannya.
Simak wawancara KABARI dengan Dherisma Desmonda dari Dapur Kharisma :
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Livestream Social Media
Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika
KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com
Mengikuti kata hati dan mimpi terkadang tak pernah salah. Salah satu buktinya adalah Michelle Maryam. Michelle mengikuti mimpinya untuk melakukan yang dia suka, yaitu fashion. Dan Maryalle adalah buah dari mimpi dan hasratnya.
Michelle mengingat kurang lebih delapan tahun lalu kuliah di sekolah bisnis. Mungkin 100 persen bukan pilihannya, alih-alih orang tua menginginkan masa depan yang terbaik untuk putrinya.
Namun hati dan hasrat Michelle tak terbendung ingin melangkah ke dunia fashion. Maklum waktu kecil, dari SD sampai SMP Michelle suka membuat baju sendiri. Setiap kali mengenakan baju yang dibuatnya sendiri, banyak orang yang bertanya beli dimana bajunya.
Setelah lulus, Michelle mengatakan ingin mengikuti mimpinya melakukan sesuatu yang disukainya. Akhirnya dengan modalnya sendiri Michelle membuat brand Maryalle. Maryalle ini merupakan perpaduan nama dirinya, Michelle dan Maryam.
“Saya mengambil course di New York untuk belajar dan fokus memperdalam desain, branding, advertising, dan lainnya,” tuturnya kepada KABARI.
Tahun 2014 brand Maryalle dipatenkan. Alasannya saat itu waktu yang tepat karena online fashion belum banyak seperti sekarang.
“Dan waktu itu saya juga kebetulan bertemu dengan orangorang yang tepat jadinya brandnya ikut dikenal oleh banyak orang. Brand cepat naik karena saya punya koneksi yang tepat,” tambahnya.
Saat itu “jualan” Maryalle masih online karena menggunakan modal
sendiri dan terbatas. Namun syukur setelah tiga bulan launching, Maryalle banyak dipakai oleh selebritis tanah air seperti Dian Sastro, Pevita Pearce dan masih banyak lagi.
Sebagai sebuah brand fashion, garis rancang Maryalle memiliki keunikan. Michelle menjelaskan dirinya sebelum mendesain suatu koleksi, akan membuat moodboard.
“Bukan moodboard untuk apa koleksi yang ingin dibuat tetapi adalah wanita-wanita seperti apa yang akan mengenakan koleksi saya. Contohnya Dian Sastro, saya akan buat moodboard yang isinya Dian Sastro itu sebagai artis, ibu, sosialita, istri, dia juga suka olahraga, bagusnya seperti apa model fashion yang akan dikenakan olehnya,” terangnya.
Oh iya, garis desain Maryalle lebih ke arah bold, intelektual dan percaya diri. Kalau dilihat koleksi dari Maryalle adalah simetris dan cuttingnya juga tidak konvesional. Pun dengan bahan yang digunakan semuanya lokal.
”Saya sangat mengutamakan ethnical, Maryalle melihat satu baju adalah karya seni, jadi saya sangat menghargai penjahit dan pengarajin lokal,” imbuh Michelle. “Range Maryalle mulai dari harganya 800 ribu sampai 2 jutaan. Maryalle menggunakan bahan-bahan yang sustainable dan berkualitas sehingga bajunya last forever. Ready to wear semuanya.”
Perihal jenis-jenis fashionnya, Michelle mengatakan produk Maryalle bisa dikenakan untuk semua acara karena Maryalle terinspirasi dari wanita-wanita hebat,
dari mereka yang berkarir disaat yang sama juga adalah ibu rumah tangga, dari fashion kantor sampai dipakai untuk dinner.
Berhubung Maryalle “besar” secara online, brand ini pun melalang buana ke luar negeri. Maryalle punya pembeli dari Eropa, Bahrain, New York, Malaysia, dan negara lainnya. Menurut Michelle cara online sangat efisien. Di New York, Maryalle pernah buka pop up store di tahun 2019. Sebelum pandemi, Maryalle rutin buka pop up store di Malaysia kemudian di Singapura.
Maryalle di tahun 2022 ini membuka butik store untuk kali pertamanya. Store yang berada di Ashta Mall ini berdiri karena ada permintaan dari royal customer dari Maryalle.
“Buka store karena Ashta Mall berada di daerah perkantoran dan di tengah kota. Jadi menurut saya lokasinya sangat bagus, Ashta Mall adalah mal yang support lokal brand,” katanya
Nah, soal rencana ke depan, Michelle menargetkan tahun depan Maryalle minimal buka tiga store lagi dimana dua store akan berada di luar negeri termasuk di Malaysia.
“Tahun depan rencana ikut New York Fashion Week. Semoga Maryalle bisa jauh lebih baik dibanding sebelumnya, semakin dikenal dan menjadi inspirasi bagi masyarakat,” pungkasnya.
Kelompok wanita yang menamakan dirinya Srikandi belum lama ini mengadakan acara kopi darat yang dikemas dalam event bertajuk Srikandi Bazar: Srikandi untuk Srikandi.
Julia Kusumawardhani, salah satu anggota Srikandi dan pelaku UMKM, mengatakan Srikandi ini terbentuk dari grup WA tepatnya pada masa Pandemi.
“Orang-orang pada tidak keluar rumah, ibu -ibu tidak bisa jualan jadi saya mempunyai ide berdua dengan teman saya untuk membuat komunitas WA digital. Di undanglah teman -teman akhirnya lebih dari 140 member. Kemudian pandemi sudah mulai mereda kita mengadakan kopi darat berupa bazar ini agar sesama teman bisa berjualan, membantu teman, berkenalan dan bersilaturahmi,” tuturnya kepada KABARI.
Adapun tema itu diambil karena penggeraknya ada dua orang para wanita semua sekaligus penggiat UMKM. Lia sapaan akrabnya mengajak
teman -teman mana yang mau berpartisipasi dalam bazar Srikandi ini.
Di bazar ini dijual bermacammacam produk UMKM mulai kuliner, fashion aksesoris kemudian pre-loved yang masih berguna untuk orang lain.
Lia pun berharap dunia UMKM harus terus bergerak dan harus naik kelas juga, terus inovasi dan legalitas juga harus dipenuhi terutama di bidang kuliner.
“Ekonomi Indonesia itu juga dibangkitkan dari UMKM jadi lebih
banyak UMKM ekonomi kita akan maju,” kata Lia
Kedepannya tetap kuliner yang paling menjanjikan karena semua orang memerlukan makanan dan minuman tentunya juga harus lebih berkualitas dengan harga yang bersaing.
Ini :
Selengkapnya Klik Video Berikut
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 182
klik https://joom.ag/ry1d Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Michelle Hadip, Desainer Muda Go Internasional
• Xiao Fen, Los Angeles Fashion Week dan Jessica Minh Anh
• Dzaki Sukarno: Musik Country Adalah Semua yang Saya Dengarkan
• Keren! Produk Teh Sila Tembus Pasar Mancanegara
• Melestarikan Tas Tenun Ala Ineu Mardiani
• Masia One Kolaborasi Bersama Denny Frust Hadirkan “Waitin in Vain”
• Jangan Cepat Puas Mengejar Mimpi
• Shaza by Adelina Berawal dari Hobi, Berkembang dan Pernah ke AS
• Manfaat Melakukan Breast Lifting Bagi Wanita
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108