













DI KABARI MEDIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke Lebih dari 27,000 Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Segmentasi Pasar Sereena.id untuk Semua Kalangan
Cerita Regi Levi di “Indonesia Vs Everybody”
Tambo Ciek Hadirkan Masakan Padang Otentik di Australia
Organisasi Perwira Meningkatkan Kualitas UMKM Indonesia
Lewat Tari Lila Bhawa Kenalkan Indonesia di Inggris
Dari Hobi Terjun ke Bisnis Fashion
Mengenal Komunitas Angklung Hamburg Orchestra
Amrus Ramadhan Rilis Single untuk Mengenang Hoegeng
Pangan Terbaik Indonesia Ekspor Komoditas Nusantara
Menu Vegan ala Restoran Indonesia Ma Pa Me di
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel inspirasi buat para pembaca Kabari yang budiman.
Cantik, muda dan punya karya. Identitas ini melekat pada seorang gadis belia Kayla Azzahrah. Di usianya yang baru beranjak 19 tahun, ia telah melahirkan brand fashion sendiri yakni Sereena.id. Apa keistimewaan karyanya tersebut? Simak selengkapnya hanya di halaman cover story.
Selain itu Majalah Kabari edisi kali ini juga menyuguhkan beragam artikel menarik lainnya, seperti : Mengenal Komunitas Angklung Hamburg Orchestra, kemudian ada Cerita Regi Levi di “Indonesia Vs Everybody” dan Dari Hobi Terjun ke Bisnis Fashion.
Dan masih banyak lagi informasi menarik lainnya yang kami persembahkan, diantarnya : Lewat Tari Lila Bhawa Kenalkan Indonesia di Inggris, Tambo Ciek Hadirkan Masakan Padang Otentik di Australia, serta artikel menarik lainnya yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari Edisi 180
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA ANITA SETIAWARDI
PENULIS ASBAN NATAWIJAYA
PENATA ARTISTIK Yanti bi
VIDEO FANIE EKASYAH
KONTRIBUTOR
STANLEY CHANDRA
RIANA K LIPTAK
HARRY PRASETYO
ADMINISTRASI
DEWI LIEM
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHAN
Cantik, muda dan punya karya. Identitas ini melekat pada seorang gadis belia Kayla Azzahrah. Di usianya yang baru beranjak 19 tahun, ia telah melahirkan brand fashion sendiri yakni Sereena. id. Apa keistimewaan karyanya tersebut?
Sore itu, Kabari mendapat kesempatan istimewa berbincang dengan Kayla Azzahrah. Gadis cantik yang tampil casual dengan paduan kaos putih dan celana panjang jeans biru muda. Perbincangan dimulai dengan pertanyaan, apakah Kayla lebih senang disebut mahasiswi atau fashion enterpreuneur? “Sebenarnya dua-duanya, tapi lebih suka disebut mahasiswi tapi ada bisnisnya. Mengapa? Karena biar maju aja,” ucap Kayla yang saat ini sedang studi di LSPR Communication and Business Institute, Jakarta.
Diceritakan Kayla memiliki seorang ibu yang desainer pakaian muslim, Fia Prasetyahadi membuat ketertarikannya akan dunia fashion. “Mamaku desainer jadi lebih ngerti, aku banyak belajar dari mama,” ungkap
gadis cantik berkulit putih ini.
Brand yang diusung Kayla untuk hasil rancanganya adalah Sereena.id. “Ini berasal dari bahasa Itali, artinya bahan atau pun kain yang berkaitan dengan ketrampilan. Aku ubah dikit biar lebih tren aja dan bacanya juga lebih bagus,” katanya.
Produk Sereena.id mengarah pada semua jenis umur, mulai dari kalangan milenial hingga orang dewasa. “Ide membuat desain baju ataupun celana di Sereena bisa datang kapan saja. Kadang saat lihat orang pakai baju tertentu, bisa muncul idenya. Tinggal aku milih warna yang pas, juga model yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” jelasnya.
Khusus untuk produk Sereena, tren busana yang dibuat Kayla mengarah ke formal casual. “Misalnya bisa dipakai untuk acara formal,” tuturnya.
Diakui Kayla, sebagai pendatang baru dalam bisnis fashion, ia pun mengalami kendala. “Kayak bingung mau mulai dari mana. Contohnya baju-baju tersebut harus ada namanya. Lalu pemilihan warna, padu padan antara baju dan celana. Tapi semua itu bisa dijalani. Asal
mau belajar saja,” katanya tersenyum.
Adakah pengalaman menarik sejak menjadi Fashion Entrepreneur? “Saat mencari bahan, lalu padu padankan warna dan cari-cari tren model baju sekarang seperti apa,” imbuhnya.
Kayla bersyukur usaha ini dibangun saat pandemi, di mana kuliah berlangsung secara daring. “Jadi bagi waktunya agak gampang. Biasanya kuliah online dari pagi sampai siang doang, selebihnya bisa dipakai buat jalani brand baru ini,” tukasnya.
Sebagai anak muda yang telah memiliki karya di usia belia, apa pesan Kayla untuk anak-anak muda Indonesia saat ini? “Pesannya adalah jangan takut maju. Kalau bisa mulai dari sekarang. Jangan menunda, manfaatkan kesempatan yang ada, supaya kita bisa maju dan sukses ke depannya,” pungkasnya.
Bisa dihitung dengan jari orang Indonesia yang berkarir sebagai musisi di Amerika. Nah, Regi Levi adalah salah satunya. Sebelumnya putra dari musisi Arie Ayunir ini telah merilis album di AS. Pada bulan Agustus, Regi merilis album lagi dengan tajuk, “Indonesia Vs Everybody”
“Ya, saya baru saja merilis album,” katanya beberapa waktu lalu. Untuk album barunya ini, Regi menggabungkan musik Hip Hop/Rap Amerika dan Indonesia. Regi menjembatani dua budaya dan suara yang berbeda sekaligus menunjukkan kebanggaan Indonesia di seluruh album.
“Misi saya adalah membangun jembatan itu dengan mengundang beberapa teman Indonesia saya di kampung halaman untuk berkolaborasi dengan saya untuk menghubungkan pendengar Indonesia dan Amerika. Album ini perpaduan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,” tutur Regi kepada KABARI.
Album “Indonesia Vs Everybody”adalah album kedua Regi yang dirilis sebagai artis independen. Album ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Seluruh ide, katanya, dimulai pada akhir 2019 dan tiga single pertama dirilis pada 2020 dan awal 2021.
“Saya telah memperoleh rekaman dari setiap artis selama
bertahun-tahun dan dari sana saatnya untuk bekerja. Album ini disebut “Indonesia Vs Everybody” karena budaya dan latar belakang saya. Saya juga berpikir itu adalah nama yang aneh untuk album ini,” tambahnya.
Regi berkolaborasi dengan artis Indonesia di albumnya. Sembilan dari sepuluh artis yang bekerjasama dengannya tinggal di tanah air di Indonesia dan salah satunya tinggal di Amerika Serikat. Regi juga berkolaborasi dengan produser Indonesia bernama Ergan yang juga tinggal di Indonesia. Album ini menampilkan Jayko, Annisya, Nes, Pretty Rico, Eizy, Ben Utomo, Edgar Tauhid, Yacko, GunZ, dan Mary Su. Album “Indonesia Vs Everybody” berisi sepuluh lagu. Regi bercerita setiap lagu-lagunya berbeda. Ini menggabungkan rap,
rap melodi. Dari ketukan hip hop yang menenangkan hingga trek R&B, dan juga pukulan keras 808 dan suara bor. “Saya ingin memasukkan semua aspek dari Hip Hop dan Rap hari ini,” imbuhnya.
“Saya ingin merangkul negara saya dan bahasa kita. Saya tahu bahwa beberapa pendengar saya di sini di Amerika Serikat tidak akan mengerti bahasa, tetapi mereka masih bisa merasakan setiap lagu. Mereka dapat menundukkan kepala mengikuti irama dan menikmati aliran dan gaya setiap artis di album ini.”
Banyak cerita yang menghiasi proses pengerjaan album ini. Salah satu yang diingatnya adalah meninggalnya nenek Regi. Single pertama yang berjudul “Sendiri” dirilisnya pada bulan September 2020.
Regi merekam video musik
pada hari pertama bulan Oktober dan pada hari keenam, Neneknya meninggal. Sejatinya Regi ingin neneknya menyaksikan dan melihat awal dan akhir dari seluruh proyek dan video ini, tetapi Tuhan punya rencana lain. Jauh di lubuk hatinya, Regi mendedikasikan seluruh album ini untuk neneknya.
“Untuk wanita yang tidak pernah melupakan dirinya sendiri dan yang juga kaya akan budayanya dan jauh ke dalam akarnya. Aku selalu mencintainya,” kata Regi. Harapannya dari dirilis album ini? Regi berujar,” Ada yang mengatakan ketika berharap terlalu banyak, Anda bisa kecewa dengan hasilnya karena mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan. Saya mencoba untuk tidak berharap terlalu banyak dari rilis ini, tetapi saya selalu berharap untuk mendapatkan pendengar dan pendukung baru dari negara bagian, tanah air di Indonesia, dan seluruh dunia yang dapat tertarik pada proyek ini.” (Harry Prasetyo)
Bisa dibilang rumah makan Padang adalah rumah makan yang mudah ditemukan dimana pun. Tak hanya di Indonesia saja, tetapi jugadi Australia. Di negeri Kanguru tepatnya di Melbourne ada rumah makan Padang bernama Tambo Ciek yang menyajikan masakan padang otentik yang mengugah selera Persisnya berada di ruas Swanston Street yang terletak di daerah Carlton. Di wilayah ini berdiri deretan restoran yang menyajikan beragam cita rasa, mulai dari Korea, Malaysia hingga masakan Padang dengan Tambo Ciek yang menjajakannya.
Beralamat di 644A Swanston Street, Carlton VIC, nama restoran ini diambil dari Istilah ‘Tambo Ciek’ yang berasal dari bahasa Minang yang artinya ‘tambuah ciek’ atau ‘tambah satu’. Fitri Toddy, mengatakan kepada KABARI, Tambo Ciek pertama kali didirikan pada tahun 2017. Pada saat itu sifatnya masih katering rumahan sampai akhirnya 2021 berdiri sendiri dan membuka restoran padang.
“Latar belakang keluarga suami berasal dari keluarga Bukit Tinggi, Sumatera Barat, dan Ezra Toddy pendiri
Tambo Ciek memang special di padang foods restaurant,” kata Toddy. “Ezra Toddy memiliki latar belakang sebagai master IT dari Deakin University di Melbourne. Tetapi karena passion-nya lebih ke memasak akhirnya beralih menjadi chef. Sempat bekerja di restoran western sebagai Chef dan akhirnya
balik untuk memasak padang lagi.”
Tambo Ciek memiliki menu tujuh legendaris Nasi Kapau salah satu best sellers Nasi Kapau dengan pilihan dua meat dan dua veggie dengan harga $18.5 bisa pilih dengan menu andalan Rendang + Ayam Goreng, Rendang + Ikan Goreng, Rendang + Paru goring, Rendang + Dendeng Crispy, Rendang + Jengkol Balado, Rendang + Kikil dan Rendang + Cumi Balado.
Tambo Ciek sudah lima tahun berdiri dan terus berkembang bahkan pada masa pandemi / lockdown omsetnya malah meningkat sampai naik 3x lipat karena banyaknya permintaan katering. “Pada saat lockdown sampai kami kewalahan dan permintaan dari supermarket pun meningkat ditambah permintaan order dari customers yang ada di interstate juga meningkat,” tutur Toddy.
Akan halnya dengan pelanggan Tambo Ciek sebagian besarnya berasal dari non-Indonesia seperti Malaysia, Singapore, India dan orang Australia. “Berhubung lokasi kami saat ini, banyak orang bule dari Rusia, Ukraina, dan lainnya dan mereka suka sekali dengan spicy foods dan beef rendang dari Tambo Ciek.”
Dan diantara menu yang tersaji dan paling diminati adalah menu Nasi Kapau dan juga Beef Rendangnya. Toddy mengakui, pelanggan yang datang sangat menghargai dan mengapresiasi bangga dengan masakan Indonesia yang begitu banyak ragam, termasuk masakan dari Sumatra Barat.
“Visi misi kami adalah ingin memperluas jaringan dan memperkenalkan masakan Indonesia special di Padang Foods Nasi Kapau dan Alhamdulillah di akhir September 2022 kami akan membuka branch baru yang ke-2 di daerah North yaitu Coburg dan seluruh pelanggan kami yang berada di daerah North sangat senang dan excited karena tambo ciek buka di daerah mereka,” kata Toddy. “Mudah-mudahan Tambo Ciek kedepannya bisa membuka cabang baru di interstate lainnya.”
Oh iya, Tambo Ciek membuka peluang franchise khususnya di Australia yang ingin memperluas masakan padang supaya semua orang Indonesia bisa tersalurkan kangennya dengan masakan padang dimana di Australia ini banyak sekali peminatnya.
Assoc Prof. DR.Hj. Elza Syarif, SH,MH,CTL,CIArbi, Ketua Umum Organisasi Perwira
Menyebut nama, orang mengenalnya sebagai pengacara papan atas Indonesia. Namun, tak hanya itu, kini Assoc Prof. DR.Hj. Elza Syarif, SH,MH,CTL,CIArbi juga dikenal sebagai Ketua Umum Organisasi Perwira. Melalui organisasi ini lahir perempuan-perempuan Indonesia yang berwirausaha. Para perempuan ini dibekali kemampuan membuat produk hingga memasarkannya. Dengan harapan para perempuan ini bisa mandiri secara finansial sehingga bisa membantu perekonomian keluarga. Seperti apa kiprah Organisasi Perwira ini?
Selalu menyenangkan saat bertemu dengan Assoc Prof. DR.Hj. Elza Syarif, SH,MH,CTL,CIArbi, selaku Ketua Umum Organisasi Perwira. Tangguh, pintar dan memiliki empati adalah kekuatan seorang Elza Syarif. Hari itu, Kabari bertemu tidak dalam ruang sidang. Kami bertemu dengan wanita istimewa ini berbicara tentang alasannya mendirikan Organisasi Perwira.
Organisasi Perwira ini berdiri pada 17 Februari 2016.
Dijelaskan Elza, visi misi Organisasi Perwira adalah membantu perempuan-perempuan Indonesia dalam berwirausaha. “Cara membantunya dengan memberikan pengetahuan tentang manajemen produksi, pemasaran, dan bagaimana untuk mendapatkan modal kerja. Tujuannya supaya perempuanperempuan ini bisa mandiri dengan mempunyai penghasilan yang cukup untuk membantu keluarga,” ungkapnya tersenyum.
Jadi melalui Organisai Perwira, hadir memberikan kontribusi dalam membantu perekonomian negara melalui pemberdayaan para perempuan yang berwirausaha. “Jadi kami ingin perempuan – perempuan Indonesia bisa mandiri, memiliki jati diri, dan ikut serta dalam pembangunan ekonomi Negara Republik Indonesia,” tegasnya.
Seperti kita ketahui bersama, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Indonesia memiliki 65,4 juta UMKM, dan kontribusi terhadap PDB sebesar 61 persen. Tak hanya itu, kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen.
Karena mengetahui faktafakta tersebut, Organisasi Perwira memfasilitasi perempuan-
perempuan Indonesia agar mau berwirausaha. Banyak jenis usaha yang bisa ditekuni. “UMKM adalah primadona dalam perekonomian Indonesia. Presiden Jokowi juga fokus pada UMKM. Krisis global terjadi, perusahaan raksasa tumbang tapi UMKM tetap eksis,” jelasnya. Kehadiran Organisasi Perwira makin terasa pada era pandemi Covid-19 ini. Keterbatasan aktivitas membuat mayoritas masyarakat hanya berada di dalam rumah. Meski begitu, di masa ini banyak pengusaha-pengusaha skala UMKM yang terus berinovasi. Salah satunya dengan pemasaran secara daring. “Jika banyak orang baru mengetahui digital marketing saat pandemi, kami di Organisasi Perwira sudah melakukan sejak tahun 2016. Anggaran Dasar dari Organisasi Perwira sudah menggunakan digital. Organisasi Perwira sudah maju beberapa langkah dari organisasi yang lain di Indonesia,” tukasnya. Karena itu, Elza pun berharap melalui Organisasi Perwira bisa meningkatkan kualitas UMKM Indonesia, mulai dari kualitas produksi hingga kualitas SDM. “Saya berharap dengan menggunakan digital marketing ini yang akan mengembangkan skala produksi para pengusaha UMKM ini,” tuturnya. Mengakhiri pembicaraan siang itu, Elza pun memiliki pesan khusus untuk para pengusaha UMKM. “Kita jangan manja dan mengeluh bahwa gak ada dana. Tetapi kita kuatkan fondasi kita bahwa pengusaha UMKM ini harus memiliki niat dan tekad yang kuat, serta memiliki etos kerja yang luar biasa. Saya yakin UMKM kita akan kuat dan tangguh, tidak hanya hari ini tapi sampai masa akan datang,” pungkasnya.
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint Venture-Hidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com
Grup tari ini umurnya bukan seumur jagung. Didirikan di tahun 2002, anggotanya kala itu bisa dihitung dengan jari. Kini, anggotanya terus tumbuh. Pentasnya berkembang di banyak tempat di Inggris. Lila Bhawa konsisten terus menari membawa Indonesia dalam setiap gerakannya. 25 Mei 2022 lalu di City University, Lila Bhawa kembali unjuk gigi. Momen yang ditunggu. Maklum akibat pandemi Corona, aktivitas pentas menjadi terganggu. Pertunjukannya ini pun menjadi semacam obat pelepas rindu. Lila Bhawa berbagi pentas dengan Grup Gamelan Bali Lila Cita dibawah pimpinan Andy Channing di City University. Acara yang diselenggarakan oleh Music Department di City University ini digelar dalam rangka mempromosikan musik Indonesia di negara tersebut.
Lila Bhawa bisa dibilang grup tari Indonesia terkemuka di London. Didirikan oleh Ni Made Pujawati pada tahun 2002. Lila Bhawa tampil secara teratur di London di The SouthBank Centre, LSO St. Luke’s, City University, SOAS serta festival dan tempat di seluruh Inggris dan luar negeri. Repertoar yang dibawakan cukup beragam mencakup tarian Jawa dan Bali klasik dan kontemporer serta tarian dari Sunda, Betawi, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Nah, KABARI beberapa waktu lalu berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan Ni Made Pujawati, Artistic Director of Lila Bhawa dan menanyakan sepak terjang grup tarinya di Inggris. Berikut ini adalah petikannya.
Bisa ceritakan latar belakang berdirinya Lila Bhawa?
Awalnya saya ke Inggris di tahun 2000 untuk belajar Bahasa Inggris. Saya menggunakan kesempatan itu untuk mencari peluang untuk pentas dan mengajar Tari Bali. Latar belakang saya adalah tamatan KOKAR/SMK dan STSI/ISI jurusan Tari Bali. Dari tahun 2000 saya diperbolehkan untuk membuat kelas tari di School of Oriental and African Studies.
Dari kelas itu saya kemudian berhasil mengumpulkan beberapa penari bagus yang kemudian bisa diajak pentas di Inggris. Tanggal 4 Desember 2002 kami diundang oleh Universitas Roehampton untuk mementaskan tari-tarian Bali. Mereka meminta kami untuk membuat nama untuk dipromosikan. Dari rembug penari, yang waktu itu kami terdiri dari 5 orang penari, akhirnya kami sepakat untuk menamakan sanggar Lila Bhawa.
Bagaimana dengan anggota-anggota dari Lila Bhawa?
Anggota kami campuran, ada orang Indonesia, ada anak-anak dari perkawinan campuran (Orang tua Indonesia dan Eropa) Ada juga orang Eropa, Amerika. Kalau orang tua campuran, mereka ingin mengenal lebih jauh tentang kebudayaan orang tuanya. Kalau orangorang Indonesia yang berada disini, mereka rindu dengan Indonesia dan ingin ikutan terlibat kalau ada acara-acara
tentang Indonesia. Apakah itu makanan, tari-tarian, batik dan lain sebagainya.
Soal latihannya seperti apa?
Saya seorang guru tari Bali sebelum datang ke Inggris. Awalnya Lila Bhawa hanya belajar tari-tarian Bali. Lila Bhawa menjadi berkembang dan banyak peminatnya. Sekarang kami mempunyai tiga guru. Andrea Rutkowski, dia tamatan ISI Surakarta. Dia mengajar tari-tarian dari Surakarta dan tari-tarian dari Sumatra. Dewi Ariati keturunan seniman di Blitar. Dia mengajar tari-tarian dari Sunda, Betawi, Sulawesi dan Kalimantan. Beliau belajar dari guru-guru ternama seperti Didik Nini Thowok, Ibu Irawati Durban Arjo, Ilham Aruna.
Untuk pentas membawakan tarian tradisional dari daerah mana saja?
Tari-tarian yang sudah pernah kita pentaskan adalah tarian Bali, Surakarta, Yogyakarta, Kalimantan, Sumatra, Sunda, Betawi. Kalau berbicara pentas kita dari tahun 2002 sampai saat ini saya pikir yang sering dipentaskan adalah Tari-tarian Bali dan Surakarta. Alasannya karena di Inggris banyak ada Gamelan Bali dan Jawa. Kalau taritarian yang lainnya mulai popular dari tahun 2012.
Karena guru Widya Rachmawati dari Jakarta mulai memperkenalkan kita dengan tari-tarian dari Betawi dan Sunda. Tapi sayangnya beliau sudah pindah ke Singapura.
Selama ini Lila Bhawa sudah pernah tampil dimana saja?
Kebanyakan Lila Bhawa pentas di sekitar Inggris, apakah diundang orang grup Gamelan, Kedutaan Besar Indonesia, untuk festival-festival atau acara pribadi seperti kawinan. Pernah juga pentas di Jerman, Itali. Sukanya adalah penonton sangat mengapresiasi pentaspentas kita. Kita banyak menginspirasi penonton untuk bergabung dengan Lila Bhawa. Dukanya adalah hampir semua penari mempunyai pekerjaan masing-masing jadi kalau kita butuh penari di hari kerja atau ada acara mendadak kadang-kadang kita tidak bisa mendapatkan penari. Jadi itu membuat saya sedih karena kehilangan kesempatan.
Cara menjaga eksistensi dari Lila Bhawa?
Kita punya Website, Instagram dan facebook.
Web: https://www.lilabhawa.org
IG: https://www.instagram.com/lilabhawauk/?hl=en,
FB: https://www.facebook.com/LilaBhawa
Kontak kita juga ada di Kedutaan Besar RI.
Rencana ke depan dari Lila Bhawa?
Semoga Lila Bhawa tetap jaya dan tetap bisa menginspirasi anak muda dan penonton untuk lebih mengenal Indonesia. (Harry Prasetyo)
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari 4155332696
Banyak bisnis bermula dari sebuah hobi.
Demikian halnya dengan Fransisca Darmawan.
Pemilik Aura Putri ini membangun brand fashionnya berangkat dari hobinya yang suka membuat baju.
Fransisca teringat saat kecil dirinya suka membuat baju-baju untuk boneka. Singkat kata Fransisca pun mulai menerima pesanan jahitan dan di tahun 2014 barulah dia mulai menekuni bisnis fashion dengan nama brand Aura Putri. “Saya menciptakan brand baru dengan levelnya yang berbeda dari yang biasanya,” katanya.
Berhubung latar belakang Fransisca khusus membuat gaun pengantin atau pesta, Aura Putri pun menyukai warna – warna karakter Indonesia seperti modifikasi di batik, songket,dan lainnya. Contohnya kebaya Aura Putri ada tune satu warna tetapi lebih banyak ke arah modifikasi jadi kalau misalkan pelanggan ingin motif desain seperti ini akan dibuatkan khusus olehnya.
“Dan kalau untuk fashion Aura Putri banyak macam
harganya, kebaya itu mencakup ada kebaya untuk wisuda, kebaya untuk hantaran lalu untuk kebaya pengantin. Untuk kebaya pengantin kita main di harga sekitar 10 jutaan,” tuturnya.
Fransisca menuturkan Fashion Aura Putri memiliki karakter tersendiri. Jadi Fransisca ciptakan desain yang berbeda seperti perpaduan list bukan menggunakan satu list tetapi ada beberapa macam desain misalkan di bordir terus ada penambahan aplikasi.
“Misalnya payetnyapun kita macam-macam warna, itu yang salah satunya dan yang terutama adalah kita memang bukan pakar atau ahli di dalam modifikasi untuk didesain tetapi berusaha menciptakan atau memadukan warna satu keseluruhan menjadi bagus,” tuturnya.
Busana Aura Putri sekarang ini lebih mengarah ke dunia wedding atau pernikahan seperti busana pengantin muslim, pengantin adat, sampai gaun malam untuk pesta. Salah satu karya fashion Aura Putri pernah dipakai oleh Putri Indonesia Kalimantan Tengah 2022.
Mengenalkan kekayaan
budaya nusantara di luar negeri bisa dengan berbagai cara. Salah satunya melalui pargelaran musik melalui komunitas seni. Hal ini seperti yang dilakukan Angklung Hamburg Orchestra (AHO). Pentas sering dilakukan. Tak hanya di Hamburg saja melainkan sampai kota lain di Jerman.
Komunitas ini dibentuk tak hanya ingin mengenalkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi wadah untuk berkarya, berekspresi, berkolaborasi dan belajar musik serta berorganisasi untuk anggota-anggotanya.
Alasan utama mendirikan komunitas Angklung awalnya adalah sebagai kegiatan ekstrakurikuler untuk mahasiswa TUHH. Namun, visi misi komunitas Angklung Hamburg Orchestra pun berubah semenjak berkembang dan didirikan. AHO berdiri pada tahun 2002 oleh mahasiswa yang dikenal dengan panggilannya Kang Maulana. Pada saat itu Maulana melihat alat-alat Angklung yang tidak dipakai di basement KJRI Hamburg dan memutuskan untuk memanfaatkanya.
“Dengan perizinan KJRI alatalat Angklung tersebut dibawa ke tempat kuliahnya TUHH (Hamburg University of Technology) dan Maulana mulai merekrut mahasiswamahasiswa TUHH. Maka dari itu pada awalnya AHO bahkan terdiri dari lebih banyak orang asing daripada orang Indonesianya sendiri. Tidak berapa lama kemudian anakanak muda diaspora di Hamburg mulai ikut bergabung,” kata Triani Nur Zahra dari Angklung Hamburg Orchestra (AHO) kepada KABARI.
Dan kenapa angklung? Triani
berujar bahwa Angklung itu memiliki keunikan karena harus melibatkan tim yang terdiri dari banyak orang untuk memainkan karya dan ini merupakan sesuatu hal yang menjadi tantangan yang membedakan Angklung dengan instrumen-instrumen lainnya yang pada umumnya lebih bersifat individual.
“Selain itu, menurut kami Angklung memiliki filosofi yang dalam yang melibatkan pesan moral: Angklung itu seperti puzzle. Setiap orang sama pentingnya; kami semua berbeda namun bersatu,”tuturnya.
Akan halnya dengan anggota komunitas AHO terdiri dari berbagai macam kalangan, dari Mahasiswa, pelajar tingkat SMP/SMA dan juga tenaga profesional. Selain itu di dalam komunitas Angklung Hamburg sendiri juga
memiliki tim organisasi dan juga tim kreatif yang terdiri dari arranger, penggiat seni, designer dan juga filmmaker.
Untuk mengasah kemampuan dalam bermusik, AHO latihan rutin setiap hari Minggu. Namun jika mendekati acara besar biasanya volume dan durasi latihan akan ditambah, menyesuaikan dengan target dan progres. Latihan biasanya terdiri dari pemanasan, pelatihan teknik dan ritme dan juga penghayatan lagu.
Dalam setiap pentas, Triani bercerita AHO pertama akan mencari tahu detail acaranya seperti konsep dan audience dan disesuaikan dengan setlist berdasar point-point tersebut. Bila tujuan acaranya untuk mempromosikan budaya Indonesia seperti Culture Night, AHO akan mendominasikan lagu-lagu tradisional Indonesia dan apabila pentas di acara Internasional, AHO akan memainkan juga beberapa lagu internasional sesuai dengan tema acara.
Dari semua setlist dan aransemen yang dipilih, AHO berusaha untuk memperlihatkan kemampuan dan flexibilitas Angklung untuk memainkan berbagai macam lagu tradisional, pop atau bahkan juga experimental.
Untuk pentas terutama di kota Hamburg, AHO pernah tampil di berbagai gedung konser seperti Laeiszhalle, Miralles-Saal dan juga Elbphilharmonie. Untuk di luar kota Hamburg, AHO pernah tampil di berbagai acara di kota-kota di Jerman utara seperti Bremen, Hannover, Braunschweig, Kiel dan juga Berlin.
Triana mengatakan, respon dari publik Jerman kebanyakan pada awalnya heran dengan keunikan Angklung, namun akhirnya mereka takjub dan terpesona melihat potensial Angklung sebagai alat musik dalam medium performance.
“Dan pengalaman yang selalu berkesan adalah ketika AHO mendapatkan standing ovation dari penonton yang menunjukan apresiasi yang dalam terhadap penampilan. Untuk yang paling berkesan mungkin salah satunya adalah hasil kolaborasi pertama kami dengan komunitas Angklung di Berlin,” tambahnya.
Nah, rencana ke depan AHO antara lain adalah mengikuti festival/kompetisi performance art di negara-negara lain di Eropa dan terus memperluas repertoire sebagai performer dan penggiat seni. AHO selalu berusaha untuk lebih giat lagi dalam berkarya dan bereksperimen serta mengeksplorasi potensi sebagai grup dan juga individu.
“Harapannya kedepan adalah agar kami selalu dapat berkarya dan berkontribusi untuk perkembangan seni dan budaya,” pungkasnya. (Harry Prasetyo)
Setelah sukses merilis Single perdananya yang berjudul “You Don’t Need”, tepat ditanggal 24 Agustus 2022, Amrus merilis Single Ke-2 nya yang bertemakan sebuah tribute untuk sosok seorang KAPOLRI di era 60 – 70an yaitu Hoegeng Iman Santoso. Single Ke-2 Amrus Ramadhan kali ini berjudul “HOEGENG”.
Single ini menceritakan tentang Kejujuran, Dedikasi dan Inspirasi dari seorang Hoegeng. Amrus mempertunjukkan kepiawaiannya dalam memainkan musik Hawaiian, yang juga digemari oleh Jendral Hoegeng.
Bagi Amrus, sosok seorang Hoegeng, memberikan inspirasi dalam berkarya. “Bekerja Dengan Cinta”, adalah modal utama Kita untuk menggapai mimpi. Saat menjabat sebagai Kapolri antara 1968 sampai 1971, Hoegeng membentuk band musik Hawaiian bernama The Hawaiian Seniors dan rutin mengisi acara “Irama Lautan Teduh” saat itu.
“Bisa kita ingat ada seorang tokoh nasional bernama Hoegeng, seorang seniman dan jenderal purnawirawan
mantan Kapolri Indonesia, yang mengasuh dan mengembangkan sebuah program acara musik Irama Lautan Teduh di TVRI,” kata Amrus.
“Selain itu kita kenal juga musisi legendaris George De Fretes, pemain steel guitar asal Indonesia yang dengan grupnya menampilkan musik Hawaiian keroncong dan berhasil mendunia, hingga diakui sebagai pemain steel guitar terbaik dunia untuk skena irama lautan teduh atau Hawaiian music sekitar tahun 50 – 70an dan tercatat di Steel Guitar Hall of Fame.”
Amrus Ramadhan adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan pemain steel guitar. Cara dan jenis gitar yang dimainkannya unik dan berbeda. Pria kelahiran Palembang yang hijrah ke Jakarta ini sangat piawai memainkan steel guitar, baik lap steel guitar ataupun pedal steel guitar. Kiprahnya saat ini sudah mulai diakui di dunia musik internasional.
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Livestream Social Media
Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika
KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com
PT Pangan Terbaik Indonesia adalah salah satu distributor, eksportir dan pemasok komoditas terbesar di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2019. Perusahaan ini selain mengkhususkan diri mengekspor produk Indonesia ke pasar internasional juga mendistribusikan produk ke pasar domestik. Beberapa waktu lalu KABARI berkesempatan melakukan wawancara dengan Deni Mardiansyah, Direktur Pangan Terbaik Indonesia untuk berbincang mengenai sepak terjang PT Pangan
Terbaik Indonesia memasarkan komoditas nusantara. Berikut petikannya.
PT Pangan Terbaik Indonesia, sudah berapa lama melakukan kegiatan bisnis ?
Sudah menjalankan ekspor hampir tiga tahun ini. Yang pertama bisnis ekspor ini banyak manfaat untuk kemajuan Indonesia dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia.
Apa saja produk dari Pangan Terbaik Indonesia?
Produk yang sudah kita jalani ada berbagai macam, ada krupuk ada kemiri, gula merah, jagung, ketan hitam, kacang hijau, kacang tanah, beras merah, dan gula semut.
Bagaimana dengan marketing Pangan Terbaik Indonesia?
Teknik marketing yang pertama kita ada berbagai macam cara dari online dan juga kita ikut pameran internasional, sejauh ini ke pasar ekspor, kemana? Sejauh ini baru ekspor ke Arab Saudi lalu repeat order dan buyer baru ini dari Hongkong.
Sejauh ini respon konsumen?
Untuk respon buyer disana cukup baik jadi pergerakan penjualannya cukup baik apalagi setelah Pandemi melandai, jamaah haji atau umroh makin tinggi dan penjualan makin naik juga.
Bagaimana menghadapi kompetitor?
Kompetitor pasti ada, baik dalam negeri maupun luar negeri, yang di dalam negeri saya sebisa mungkin merangkul sesama pembisnis supaya harga kita yang di Indonesia ini tidak saling menjatuhkan tapi saling membantu.
Apa keunggulan dari Pangan Terbaik Indonesia?
Keunggulan disini harganya yang pasti kompetitif dengan packaging yang sesuai standar dari permintaan negara tujuan.
Apa suka duka jalani usaha ini?
Suka dukanya terkadang harga itu fluktuatif jadi supplier kita lagi
naik harga ekspor itu tetap jadi terkadang kita harus berputar otak untuk menutupi barang yang sedang naik untuk di balance sehingga customer tetap mendapatkan harga yang sama.
Apa kiat sukses bagi pembisnis atau wirausaha bagi pemula?
Bagi pemula kiatnya harus langsung dicoba jangan terlalu banyak untuk berpikir untuk planning, planning boleh tapi jangan terlalu banyak perhitungan, langsung saja lakukan, ikhtiar dan totalitas serta jangan lupa berdoa.
Harapan kedepannya?
Harapan kedepannya tentu kita mau memperluas lagi jaringan yang di luar negeri untuk menjual lebih banyak ke negara lain dari sisi pemerintah supaya meringkaskan regulasi untuk prosedur ekspornya.
Ma Pa Me adalah restoran Indonesia dan Asia Tenggara yang berada di Southbank Brisbane, Australia.
Restoran ini berdiri pada akhir tahun lalu. Adalah Alfan Musthafa yang menggagas restoran yang didedikasikan untuk hidangan vegan ini. “Di Indonesia, kami memiliki banyak makanan vegan,” kata Musthafa.
“Saya tidak mengalami kesulitan membuat hidangan vegan untuk menu karena makanan itulah yang saya miliki ketika saya masih kecil.”
Musthafa menggunakan kata “nostalgia” untuk menggambarkan menu di Ma Pa Me. Banyak hidangannya terinspirasi oleh kenangan keluarga.
“Nama Ma Pa Me berarti nenek, kakek dan saya,” kata Musthafa. “Ini adalah restoran yang berorientasi keluarga. Kakek-nenek saya adalah petani dan mereka biasa membawa saya ke pertanian setiap pagi ketika saya masih kecil. Begitulah cara saya jatuh cinta dengan makanan dan produk segar.”
Bahan-bahan seperti kelapa, gula aren, kacang tanah, kedelai, dan cabai merupakan bahan dasar di Indonesia.
Bersama-sama, mereka membuat saus untuk gado gado; salad campuran yang terdiri dari kentang kukus, kubis, kacang-kacangan dan tahu goreng.
“Ini bumbu kacang rumahan dengan kacang panggang yang dicampur sambal yang menjadi bumbu rahasianya,” kata Musthafa. “Kami memasaknya bersama dengan krim kelapa, kedelai, dan gula.”
Sambal di Ma Pa Me dibuat sendiri dan merupakan resep tradisional vegan. “Ini pada dasarnya sambal ulek tradisional tanpa terasi,” kata Musthafa. “Sambal kami berbahan dasar tumbuhan dan hanya cabai, bawang putih, bawang merah, biji ketumbar, dan tomat.” katanya dikutip hospitalitymagazine.com.au
Meskipun sebagian besar hidangan di menu adalah menu vegan, yang menonjol adalah rendang vegan yang menggantikan daging sapi dengan nangka. “Rendang adalah masakan Indonesia yang paling populer,” kata Musthafa.
“Orang-orang tahu rendang, dan saya ingin membuat sesuatu dengan rasa yang sama secara vegan, jadi saya memutuskan untuk menggunakan nangka muda dan hasilnya luar biasa.”
Musthafa juga membuat pasta kari rendang sendiri yang dipadukan dengan potongan nangka muda. “Kami banyak menggunakan rempah-rempah herbal seperti jahe, lengkuas, kunyit, biji ketumbar, jinten, biji adas, cabai, bawang putih, bawang merah dan santan,” kata Musthafa.
“Kami memasaknya di atas wajan selama lima jam dan kemudian menambahkan gula aren.”
Musthafa mengandalkan penjual makanan khas Asia di daerah Brisbane untuk mendapatkan bahan pokok seperti bok choy, kalian dan choy sum, tetapi untuk tahu dan tempe, ini adalah upaya masyarakat. “Kami bekerja sama dengan produsen lokal untuk mendapatkannya,” katanya.
“Ada beberapa masyarakat Indonesia yang membuat tahu dan tempe sendiri di dan kami bantu mereka menggunakannya.”
Karena pasar makanan vegan terus berkembang, menjadi penting bagi para koki untuk mendiversifikasi keahlian mereka. Ini adalah sesuatu yang alami bagi Musthafa, yang telah berhasil menyoroti masakan Indonesia dalam prosesnya.
“Ketika kami memutuskan untuk membuat menu vegan, saya mengambil hidangan dari masa kecil saya,” kata Musthafa. “Ini kembali ke [kenyataan] bahwa
sebagian besar makanan yang dimasak keluarga saya sudah berbasis tanaman. Saat kami menyajikannya di Ma Pa Me, orang-orang menyukainya, dan saya bermainmain sedikit di dapur untuk membuat hidangan vegan baru juga.”
Koki ini mengungkapkan rencana masa depan untuk memamerkan kreativitasnya melalui pengalaman vegan yang epik.
“Dalam beberapa bulan ke depan, kami berencana mengadakan acara icip vegan,” kata Musthafa. “Kami berencana membuat enam hingga delapan kursus yang sebagian besar merupakan masakan vegan Indonesia.” (Harry Prasetyo)
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 179
klik https://joom.ag/1Aed Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Martin Carter Dari Penyanyi Hingga TREN-kan Indonesia
• Promosikan Kuliner Indonesia di AS Lewat Food Truck
• Tingkatkan Bisnis Kuliner Indonesia di AS, Program Indonesia Spice Up the World Digaungkan
• Menu Nusantara di Jantung Paris
• Kisah Nyla Liu Yang Berhasil Raih Gelar Ratu Physique Model Asia 2022
• Putri Anang Hermansyah dan Ashanty, Arsy Boyong Banyak Penghargaan WCOPA di AS
• Proklamasi Catering Setia Hadirkan Tumpeng dan Aneka Jajanan Pasar
• Chef Proklamasi Catering Berbagi Pengalaman
• Kopi dan Roti ala Brew and Dough by Bimbim’s Café
• Kelas Gambar Indonesia Ajarkan Menggambar Untuk Anak Pra Sejahtera dan Disabilitas
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108