Majalah Digital Kabari Edisi 178 - 2022

Page 1

Follow Us On: Edisi 178
TOP LAWYER HELPING WITH ALL YOUR IMMIGRATION NEEDS LiveWorkUSA David M. Haghighi, Esq. Certified Specialist, Immigration & Nationality Law State Bar of California, Board of Legal Specialization Rini Soepriyadi Office Manager KONSULTASI GRATIS MELAYANI 50 STATES DAN SELURUH DUNIA BERBAHASA INDONESIA
Kabari

Daftar Isi Edisi

178 18 16 20

DI KABARI MEDIA?

• Majalah Kabari Digital

• Majalah Hidup Sehat

• Majalah Tur Dunia

• Majalah Extra Uang

Disebarkan ke

Lebih dari 27,000 Emails

Hubungi:

Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers

San Francisco : (415) 213-7323

Los Angeles : (562) 383-2100

Jakarta : (021) 4288-6112

Email: sales@kabarinews.com

Hanzela Kusumamenggala: Ekspor Rempah Tembus Pasar Internasional

Parade Bunga Kembali Meriahkan Perayaan HUT

Kota Surabaya Ke-729

Mantan Insinyur Tesla Ciptakan Motor Listrik Questra Motors

World Square di Pittsburgh Indonesia Tampil Meriah

Kopi Indonesia di Caffè Batavia Belgia

Pelatih Wushu Muda Janice Dara

Brand Fashion Langganan Ekspatriat dan Korporasi

Cerita Cindy yang Menjelajah Meksiko

Batik Shinta Dewi yang Padukan Tradisional dan Modern

Dunia Kreatif Diaspora Indonesia di Swedia

30 32 26
ADVERTENSI
INGIN
08 14 16 18 20 22 24 26 30 32

Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.

Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel inspirasi buat para pembaca Kabari yang budiman. Cantik, pintar dan elegen. Tiga kata ini menggambarkan seorang Hanzela Calista Kusumamenggala. Beragam lini bisnis dibangunnya di bawah payung Manna Indonesia Group. Dalam 7 tahun membangun bisnis, tak hanya pasar dalam negeri yang direngkuhnya. Hanzela pun berhasil menembus pasar Internasional melalui produk-produk Indonesia. Bagaimana kisah sukses dan perjuangannya? Simak selengkapnya hanya di Cover Story

Selain itu Majalah Kabari edisi kali ini juga menyuguhkan beragam artikel menarik lainnya, seperti: World Square di Pittsburgh Indonesia Tampil Meriah, kemudian ada Mantan Insinyur Tesla Ciptakan Motor Listrik Questra Motors.

Dan masih banyak lagi informasi menarik lainnya yang kami persembahkan, di antarnya: Kopi Indonesia di Caffè Batavia Belgia, Dunia Kreatif Diaspora Indonesia di Swedia, Cerita Cindy yang Menjelajah Meksiko, serta artikel menarik lainnya yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari Edisi 178.

REDAKSI

Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Kantor Cabang Jakarta

Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112

Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com

PENERBIT

JOHN OEI

KOMISARIS INDONESIA

OLINA HIMAYANTI

DEWAN PENASIHAT

LISA TUNGKA

DIREKTUR UTAMA AMERIKA

INDRIATI (VONNY) OEI

DIREKTUR UTAMA INDONESIA

ANITA SETIAWARDI

PENULIS

ASBAN NATAWIJAYA

PENATA ARTISTIK

LIEMALA HELMI

VIDEO

FANIE EKASYAH

KONTRIBUTOR

STANLEY CHANDRA

RIANA K LIPTAK

HARRY PRASETYO

ADMINISTRASI

DEWI LIEM

IKLAN DAN PEMASARAN

WEINA TANUWIJAYA

SIRKULASI

PETER ZHANG

Kabari 6 MEJA REDAKSI

Hanzela Calista Kusumamenggala

CEO & Founder Manna Indonesia Group

Ekspor Rempah Tembus Pasar Internasional

Cantik, pintar dan elegen. Tiga kata ini menggambarkan seorang Hanzela Calista Kusumamenggala. Beragam lini bisnis dibangunnya di bawah payung Manna Indonesia Group. Dalam 7 tahun membangun bisnis, tak hanya pasar dalam negeri yang direngkuhnya. Hanzela pun berhasil menembus pasar Internasional melalui produk-produk Indonesia. Bagaimana kisah sukses dan perjuangannya?

Pagi itu, Kabari bertemu dengan Hanzela Calista Kusumamenggala. Wanita berambut panjang ini dengan ramah menyambut Kabari saat jumpa di salah satu restoran di bilangan Jakarta Selatan. Perbincangan pun dimulai. Hanzela mengaku terjun di dunia bisnis secara tidak sengaja. “Awalnya saya seperti semua orang berawal dari karyawan. Kemudian suatu waktu diminta Konjen di Milan menjadi perwakilan Indonesia untuk Milan Expo. Kemudian di sana bertemu buyer yang cari

garam dari Bali. Sebagai orang Indonesia, yang pada saat itu belum tau ada garam berkualitas bagus dari Bali. Karena umumnya saya malah pakai garam warna pink itu. Nah setelah kembali ke Jakarta, mulai deh cari tahu tentang garam Bali. Setelah ketemu, kemudian lihat cara prosesnya dan di tes lab, ternyata kualitas Garam Bali itu dari sisi mineral memang lebih baik daripada si garam pink. Karena sudah dapat produsen dan buyer-nya akhirnya saya mulai ekspor garam Bali, inilah awalnya jadi pebisnis,” ungkapnya tersenyum.

Hanzela mengaku membangun Manna Indonesia Group sejak tahun 2015. Berawal kecintaannya kepada

Kabari 8 COVER STORY

Indonesia dan produk-produk premium Indonesia yang sebenarnya punya pangsa pasar di Internasional tetapi kalah saing dengan produkproduk dari negara lain yang sebenarnya mengambil bahan baku dari Indonesia. Kemudian lini bisnis yang dibangun di Manna Indonesia Group berkembang, mulai dari export import, water solution, restoran, mini market, yayasan dan pengembangan UMKM desa bekerjasama dengan kementrian, BUMN, pemerintah daerah maupun partner swasta dan UMKM.

Sebagai pebisnis yang ingin berkontribusi untuk perekonomian Negara dan memperkenalkan produk Indonesia ke pasar internasional, Hanzela juga turut serta dalam program pemerintah bertajuk Indonesia Spice Up The World dan G20. “Kita bantu promosi produk premium Indonesia, terutama aneka rempahnya. Mulai dari lada, vanilla, pala, hingga cengkeh. Dulu kita dijajah karena rempah tapi sekarang orang jarang tahu bahwa rempah Indonesia itu luar biasa. Jadi sekarang kita mulai memperkenalkan rempah kita ke keluar negeri. Kita ekspor

ke Malaysia, UAE, Australia hingga Eropa,” katanya bersemangat.

Dengan melihat peluang pasar yang terbuka lebar, ekspor rempah merupakan salah satu lini bisnis yang digarap serius oleh Manna Indonesia Group. “Yang pasti Manna Indonesia tidak tanam rempah sendiri, kita kerjasama dengan petani. Kami lakukan pelatihan kepada petani sehingga mereka tahu bahwa ada spesifikasi khusus untuk produk layak diekspor. Jadi kita mengajarkan petani, mulai dari menanam hingga memanen. Contohnya pada vanilla bagaimana menanam,

mengawinkan bunganya, memanen, memproses setelah panen kemudian mengeringkan, menyimpan dan membuat menjadi produk-produk turunannya, kami ajarkan petani supaya hasilnya itu betul–betul bagus dengan kualitas premium dan sesuai dengan spesifikasi ekspor,” jelasnya. Tak hanya aneka rempah, Manna Indonesia Group juga memiliki Water Solution Manna Generation Water, alat untuk menghasilkan air minum bersih 100% dari udara. “Jadi tidak perlu menggunakan air baku dimanapun ada udara kita bisa membuat air. Seperti kita tau bahwa banyak daerah di Indonesia yang kekurangan air minum bersih, salah satunya di NTT. Kita sedang kerjasama dengan BPOLBF, Sarana Multi Infrastruktur, Dompet Dhuafa, dan pemerintah lokal kabupaten Manggarai Barat juga Bum Desa dan masyarakat sekitar untuk menjalankan program “Clean Drinking Water Impact Investing Model” ini adalah program air minum bersih berkesinambungan bekerjasama dengan Bum Desa Batu Cermin dan masyarakat Desa

Kabari Kabarinews.com 9 COVER STORY

Batu Cermin untuk menjalankan bisnis air minum bersih dengan mesin air berteknologi 4,0 yang ramah lingkungan untuk membantu masyarakat kekurangan air minum bersih, pencegahan stunting , kampanye Zero Plastic juga pembangunan sustainable economy dengan melibatkan mama-mama di daerah NTT dengan bisnis air minum bersih & pengembangan UMKM lokal,” urainya.

Hanzela memang istimewa. Meski sebagai pebisnis, ia tidak hanya memikirkan keuntungan semata. “Sebagai pengusaha kita mencari untung tapi dari untung tersebut kami kembalikan kepada masyarakat melalui CSR,” tukasnya.

Sebagai perempuan dan pebisnis, tentu banyak tantangan yang dialami Hanzela. Namun, daya juang, kemampuan beradaptasi, dan pintar melihat celah menjadi keunggulannya bertahan dalam dunia bisnis. “Saya akui menjadi perempuan di dunia usaha itu tidak mudah, karena dulu dunia bisnis identik dengan dunia laki- laki. Tapi sekarang ini sudah banyak sekali pengusaha perempuan yang hebat-hebat,” ucapnya bangga. Lalu dengan semakin banyak orang terjun di dunia bisnis, dalam pandangan Hanzela, modal apa yang harus dimiliki bagi mereka yang ingin menjadi pebisnis? “Nomor satunya kerja keras, kegigihan dan networking. Jangan lupa untuk memberikan sesuatu kembali kepada masyarakat,” tutupnya.

Sukses selalu Hanzela! (Kabari1008). Selengkapnya klik logo Video.

Kabari 10
COVER STORY

Hidup

Edisi bulan ini:

• Apakah Rasisme Sebagai Sebuah Penyakit?

• New Normal dan Urgensi Vaksin Covid-19

• Trump: AS Akan Punya Vaksin Covid-19 di Akhir Tahun

• 5 Bahan Alami Atasi Jerawat

• 5 Bahan Alami Untuk Gigi Putih Cemerlang

• Cuka Cairan Serba Guna

• Makanan Sehat Anti-Stress Dan Penghadang Flu Di Musim Dingin

• Pengusaha Memiliki Peran Penting Dalam Mendukung Keluarga yang Terkena Dampak COVID-19

• Tingkatkan Imunitas dengan Mengonsumsi Ubi Ungu

• Tips Wajah Cantik dan Kencang Pakai Masker Seledri

Interaktif Majalah Hidup Sehat Edisi 41 klik https://joom.ag/e5pI

Langganan daftar di KabariGratis.com

Sehat Magazine Bersama Dr. Taruna Ikrar
FREE

Parade Bunga

Kembali Meriahkan Perayaan

HUT Kota Surabaya Ke-729

Setelah vakum selama 2 tahun akibat adanya pandemi Covid-19, Parade Bunga tahunan dalam rangka perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) kembali diselenggarakan tahun ini. Selain Parade Bunga, acara Surabaya Vaganza guna menyemarakkan HJKS yang ke-729 juga kembali menampilkan Pawai Budaya, Festival Rujak Uleg, Dayung Perahu Sampan Sprint, dan juga Shopping Festival.

Berbeda dengan sesaat sebelum pandemi, Parade Bunga kali ini hanya diikuti kurang lebih 16 mobil hias saja. Menurut pihak Pemkot Surabaya selaku panitia, terbatasnya jumlah peserta tahun ini dikeranakan oleh banyaknya komunitas yang belum bisa bergabung, Meski demikian, jumlah kendaraan hias yang tidak sebanyak biasanya tidak mengurangi antusiasme warga untuk turun ke jalan dan turut meramaikan pawai kendaraan hias ini. Rute parade pun lebih pendek dibanding tahuntahun terdahulu, yakni dari Siola di bilangan Tunjungan

hingga ke Alun-alun Surabaya.

Parade Bunga yang mengusung tema Surabaya Vaganza 2022 ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dimulai sekitar pukul 15.30, arak-arakan diawali dengan penampilan marching band Gita Swara Samudra dari Politeknik Pelayaran Surabaya. Di deretan awal parade, tampak kendaraan hias dari beberapa institusi pemerintahan, di antaranya Diskominfo Kota Surabaya, Polrestabes Surabaya, Telkom, Bank Mandiri, Pelindo, dan Bank Jatim. Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya juga tak ketinggalan dengan kendaraan hiasnya yang berbentuk Komodo raksasa. Dari pihak swasta, nampak kendaraan hias berbentuk patung kuda yang disponsori oleh Citraland dan mobil hias berbentuk cangkir raksasa dengan logo Kopi Kapal Api. (Stanley Chandra)

Kabari
SERBA SERBI 14
Kabari Kabarinews.com 15 SERBA SERBI

Mantan

Insinyur Tesla

Ciptakan

Motor Listrik

Quest Motors

Niko Questera pernah bekerja di Tesla. Sebagian besar penghuni bumi ini pasti tahu apa itu Tesla. Ya! Tesla identik dengan orang paling kaya nomor satu di dunia ini, Elon Musk. Elon merupakan CEO dari Tesla dan Niko sempat bekerja di sana.

Di Tesla, lulusan Universitas Purdue ini terlibat dalam beberapa proyek mobil listrik misalnya Tesla Model S, Tesla Model X, dan Tesla Model 3. Tidak lama Niko bekerja, namun cukuplah baginya menimba ilmu di Tesla dan mendirikan perusahaannya sendiri bernama Quest Motors saat kembali ke Indonesia. Perusahaan Startup yang bermarkas di Bandung ini memproduksi kendaraan listrik berupa skuter listrik berukuran mungil. Skuter listrik itu pun diberi nama Atom Alpha.

Di tahun awal pendiriannya, Quest Motors memproduksi

puluhan bahkan ratusan motor listrik. Bersama Quest Motors, Niko meramaikan kancah industri motor listrik yang semakin dinamis perkembangannya di Indonesia. Bagaimana kiprah Niko bersama motor listriknya, simak wawancara KABARI berikut ini.

Pendapat Anda terkait eksistensi motor listrik di Indonesia?

Eksistensi motor listrik di Indonesia yang saya lihat di dua tahun terakhir ini sejak saya memulai Quest Motors memang pemain dan jumlah kebutuhan motor listrik semakin diperlukan apalagi melihat kebutuhan orang untuk menghemat dari sisi pengeluaran bensin yang semakin lama semakin mahal jadi saya percaya eksistensi motor listrik akan selalu semakin besar ke depannya,. Teman-teman juga

Kabari 16
TEKNOLOGI

banyak yang percaya bahwa ini akan menjadi masa depan otomotif di Indonesia.

Bagaimana perkembangan motor listrik di Indonesia akankah mampu menyaingi non listrik?

Kendaraan lisrik yang ada di pasaran memang belum terlalu menjawab kebutuhan teman-teman atau pengendara motor bensin saat

ini di Indonesia. Seperti misalnya jarak itu akan menjadi satu masalah utama atau tantangan utama mungkin memulai usaha motor listrik.

Jadi saya pengalaman dari Amerika atau Tesla berharap motor yang nanti kami keluarkan justru akan bisa memberikan suatu nuansa baru karena akan memiliki beberapa fitur- fitur atau kelebihan yang justru akan menyaingi kendaraan bensin atau bahan bakar jadi saya percaya ke depannya akan kompetitif.

Dukungan Pemerintah sepertinya positif terlebih juga Presiden Joko Widodo dalam satu kesempatan juga menggunakan motor listrik dalam acara tertentu.

Betul, jadi dari pemerintah termasuk Pak Presiden pun juga sangat mendorong percepatan sesuai dengan bapak Presiden juga yang ingin melihat percepatan transisi orang Indonesia ke arah transportasi yang lebih bebas emisi atau dalam

tanda kutip / listrik untuk konteks ini.

Jadi memang ada dukungan walaupun memang belum terlalu banyak terlihat para pengguna kendaraan yang ingin membeli kendaran listrik. Kedepannya kita lihat akan semakin terus bertambah kebutuhannya dan juga termasuk support dari pemerintah.

Bisa diceritakan apa yang melatarbelakangi adanya Quest Motors?

Quest Motors ini berdiri di tahun 2021 awal atau Januari saat saya bertemu dengan partner saya seorang S3 di ITB dari dunia teknik elektro saya pun dengan background industri tenaga listrik di Amerika, kita mencoba menggabungkan dengan visi termasuk melihat market –market di Indonesia untuk menggunakan produk lokal. (Harry Prasetyo)

Selengkapnya wawancara dengan Niko Questera, klik logo video.

Kabari Kabarinews.com 17
TEKNOLOGI

World Square di Pittsburgh

Indonesia Tampil Meriah

Tahun ini Market Square di Pittsburgh kembali hidup. Tempat yang lengang sejak awal pandemi itu kini mulai menghadirkan acara dan kembali dipadati oleh pengunjung. Salah satu acara yang menarik perhatian warga Pittsburgh dan sekitarnya adalah World Square - Welcoming All of Pittsburgh’s Neighbors. Acara yang diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 10 - 12 Juni kemarin merupakan

perwujudan ide dari Walikota Pittsburgh saat itu, Bill Peduto, di tahun 2014. Ini diharapkan dapat menjadi salah satu penggambaran bahwa kota Pittsburgh di Pennsylvania menyambut penduduk, semua imigran, semua komunitas internasional, menyatu hidup bersama. Di acara ini diharapkan kita bisa mengenal seni musik dan tari, kerajinan tangan, serta makanan khas dari berbagai negara yang ada di Pittsburgh. World Square terealisasi di tahun 2019.

Kabari
18 SERBA SERBI

Tahun ini salah satu yang ikut serta di World Square adalah Indonesia. Bukan hanya berperan serta dengan vendor yang menyajikan makanan khas dan tentunya seni Batik, tetapi juga tampil on stage. Membawa seni musik, menampilkan peragaan baju-baju daerah serta tarian Saman dari Aceh. Bagi kami, warga Indonesia yang tinggal di Pittsburgh, menonton langsung dan ikut berinteraksi, selain bangga juga ikut terharu.

Bangga karena komunitas warga Indonesia yang tampil mendapat sambutan yang sungguh meriah. Jessica Bella, Slamet Raharjo dan Saras Polce yang tampil pertama langsung menghangatkan suasana dengan membawakan 3 buah lagu dangdut sambil mengajak penonton bergoyang. Terharu saat menyaksikan bendera merah putih berkibar sambil mendengarkan mereka menyanyikan lagu Padamu Negeri. Mereka dengan keterbatasan waktu untuk berlatih dan menyiapkan segalanya sungguh berdedikasi tinggi. Berlatih di antara kegiatan bekerja dan kuliah.

Komunitas Indonesia di Pittsburgh ini menyatu guyub rukun dari semua kalangan termasuk para mahasiswa yang sedang menyelesaikan kuliah di sini.

Indonesia menjadi penampil terakhir dan penutup acara World Square. Penonton warga Pittsburgh dan sekitarnya memadati depan panggung saat musik mulai dilantunkan. Mereka juga terpukau dengan tarian Saman. Yang seru adalah Indonesia tidak hanya tampil tapi juga berinteraksi mengajak bergoyang dangdut dan menari Poco-poco bersama di akhir acara. (Kabari1004)

Kabari Kabarinews.com 19
SERBA SERBI

Kopi Indonesia di Caffè Batavia Belgia

Kopi asal Indonesia tak dipungkiri sudah semakin mengglobal. Menyebar kemanamana, dari Amerika hingga Eropa, tak terkeculi ke Belgia. Di kota ini, kopi Indonesia mendapatkan tempatnya di café bernama Caffè Batavia.

20
Kabari
KULINER

Sekilas namanya menyiratkan kita ke sebuah kota tempo dulu di Jakarta, Batavia. Bukan tanpa alasan para pemilik Caffè Batavia mengadopsi nama ini. Tujuannya, kata Amanda Putri Haryono salah satu pemilik Caffè Batavia , adalah café ini menampilkan unsur-unsur nusantara.

Sejurus dengan konsep yang diusung, café ini menempati gedung bergaya eropa yang berlokasi di Boulevard Emile Jaqmain 56, dengan bangku-bangku makan yang rindang dan dekorasi modern dengan sentuhan Indonesia.

Amanda bercerita awal mula mendirikan Caffè Batavia karena ingin memperkenalkan kopi Indonesia ke masyarakat Eropa khususnya di Belgia. ”Sebenarnya Café sudah berdiri di bulan Agustus 2021 oleh Weny dan Oliver, kemudian pada Februari 2022 saya dan Wenny Retnosari terjun ke Batavia sebagai investor dan membantu proses pembukaan Caffè Batavia sehingga dapat beroperasi untuk umum bulan Mei 2022,” tuturnya kepada KABARI.

Café berdiri di Brussels karena merupakan ibu kota negara Belgia dan pusatnya European Union. Opening secara resmi dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa Andri Hadi.

“Setelah sekian lama belum ada lagi restoran Indonesia di pusat kota Brussel, akhirnya kita dapat menikmati lagi makan khas Indonesia,” kata Duta Besar Andri saat itu. Menurut Duta Besar Andri kuliner merupakan budaya Indonesia yang perlu dipromosikan ke luar negeri karena mencerminkan keragaman warisan bangsa dan juga kekayaan alam Indonesia.

Senada dengan Dubes, Amanda mengatakan tidak ada cafe sejenis

di Brussels. Di sini Caffè Batavia menyajikan konsepnya coffee shop dimana bisa menikmati kopi Indonesia dan juga makanan dan makanan kecil dari Indonesia.

Caffè Batavia menawarkan banyak makanan dan minuman yang beragam salah satunya adalah Kopi Gula Djwa dan sangat disukai. Untuk makanan seperti Indonesian street food menyajikan berbagai macam makanan Indonesia sebagai pelengkap saat minum kopi.

Untuk menu andalan Caffè Batavia tergantung cuaca di Belgia. Amanda mencontohkan saat summer banyak orang menyukai gado-gado dan mie goring, saat hujan pelanggan banyak yang menyukai Mie Ayam atau Soto Ayam.

Pun dengan menu kopi di Caffè Batavia sangat beragam mengikuti selera masyarakat yang ada Belgia. Untuk biji kopi sendiri langsung dari Indonesia dan di-roasted oleh salah satu roastery terkemuka di Belgia.

“Sejauh ini respons masyarakat Belgia cukup bagus dan mereka tertarik dengan kopi dan makanan Indonesia. Diaspora Indonesia sangat menyambut baik dengan adanya Caffè Batavia,” kata Amanda.

“Kita berharap Caffè Batavia dapat dikenal di seluruh masyarakat Belgia atau Eropa lainnya dan juga kopi Indonesia dan makanan Indonesia dapat dikenal lebih jauh oleh masyarakat Belgia dan benua Eropa.” (Harry Prasetyo)

Kabarinews.com
Kabari

Pelatih Wushu Muda

Janice Dara

Wushu bagi wanita berumur 19 tahun ini

lebih dari olahraga biasa. Wushu banyak menawarkan banyak fungsi kesehatan bagi yang melakukannya, termasuk dirinya. Wushu bisa melatih keseimbangan tubuh, melatih stamina, kekuatan, keseimbangan otak, dan masih banyak lagi.

Ya! Wushu tak asing lagi bagi Janice Dara. Dirinya sudah mengikuti seni beladiri Wushu ini sejak umur 8 tahun. Awalnya sih bukan karena dorongan hati, tetapi karena disuruh orang tuanya supaya ada kegiatan olahraga di luar sekolah. Namun dalam perkembangannya Janice mulai enjoy di Wushu dan terus berlanjut sampai sekarang.

Wushu, kata Janice, adalah seni beladiri dari negara China. Wushu itu ada dibagi dua, ada yang fight dan ada yang keindahan. Janice ikut yang Wushu untuk keindahan atau toulu.

“Jadi toulu itu bukan untuk yang fight atau berantem sama orang tapi itu benar-benar untuk perform menunjukkan keindahan,” kata Janice yang pernah ikut tanding di Singapore dan mendapatkan dua medali emas. Sementara yang fight itu beda lagi, lebih seperti boxing. Dan di Taolu itu juga ada senjata-senjata seperti pedang, tombak, golok, kipas dan yang lainnya.

Janice yang mengajar Wushu di Yayasan Inti Bayangan ini bercerita teknik dasar dalam seni beladiri Wushu. Tekniknya terbilang banyak, namun teknik dasarnya ada yang pukulan, tendangan ada yang ke depan, ada yang tendangan ke luar sabetan-sabetan, kuda-kuda, dan teknik lainnya.

“Semua itu dapat kita pelajari jika tekun dan rajin melakukannya,” katanya. (Harry Prasetyo) Simak selengkapnya klik logo video.

Kabari 22
INSPIRATIF

Brand Fashion Langganan Ekspatriat dan Korporasi

Berawal dari tidak adanya penjahit yang cocok menjahitkan baju untuknya. Sita Wuryandari memilih untuk membuat bajunya sendiri. Tanpa disangka, sekarang brand fashionnya yang bernama Sita Soetanto banyak digemari ekspatriat dan kalangan korporat.

Sita Wuryandari, pemilik

brand Sita Soetanto, teringat terjun ke industri fashion ini karena dulu setiap kali ingin membuat baju dengan penjahit tidak pernah ada yang cocok. Mereka tidak pernah tahu apa yang diinginkannya. Dari sini Sita lalu belajar. Perlahan

tetapi pasti ditambah keahliannya yang telah terasah semenjak kecil karena memang hobi membuat baju sendiri.

“Sebagian besar saya belajar fashion itu otodidak. Umur 13 tahun saya sudah bisa membuat baju sendiri ditambah dengan kursus-

kursus singkat untuk membuat baju berkelas butik. Memang saya hobi menjahit dari situ saya gali terus keahlian saya dan akhirnya bisa menciptakan bagaimana baju yang saya mau,” tuturnya kepada KABARI. Usaha fashion-nya semakin berkembang hingga lahirnya line

Kabari 24
MODE

fashion Sita Soetanto. Brand yang dibesutnya ini membuat baju mulai dari pakain sehari-hari, gaun pengantin dan gaun malam dengan range harga yang ramah di kantong sampai yang berharga puluhan juta tergantung dengan detail dan tingkat kesulitannya.

Sita mengatakan keistimewaan brandnya adalah baik dari sisi luar maupun dalam pakaian itu adalah sama bagusnya, sama rapinya jadi seolah-olah jika seseorang memakai baju terbalik dia tidak akan terlihat itu terbalik. Yang kedua adalah dirinya suka minimalis tetapi elegan itu yang terus Sita pertahankan sampai sekarang.

Pelanggan Sita Soetanto pun tidak main-main, tujuh puluh persennya adalah ekspatriat yang tinggal di Jakarta dan tiga puluh persen adalah orang Indonesia dari kalangan korporat.

“Biasanya ekspatriat membawa baju saya sebagai oleh-oleh untuk sanak sodaranya di negaranya.

Sebelum pandemi setiap summer mereka banyak saudara yang datang dan buat janji dengan saya untuk bisa membuat baju sebanyak mungkin sebelum dibawakan ke negara asalnya. Baju saya kadang-kadang sering dijadikan oleh-oleh buat koleganya di negara asal,” tutur Sita.

Saat ini Sita sedang memproduksi fashion ready to wear khusus untuk muslimah. Dirinya berharap produk ini bisa meembus pasar Indonesia maupun mancanegara.

“Produk kita membuat gaun muslim dengan kesan aktif dan dinamis, jadi saya ada brand Radita untuk gaun muslimnya dan Sita Kania untuk kerudung. Untuk Sita Kania ini saya bekerja sama dengan pelukis namanya Yasmin Kania Dewi. Kita berkolaborasi untuk menciptakan kerudung yang dengan hasil karya dia, jadilah brand Sita Kania. (Harry Prasetyo) Simak wawancara KABARI dengan Sita Wuryandari klik logo video.

Kabari Kabarinews.com 25
MODE

Cerita Cindy yang Menjelajah Meksiko

Meksiko bagi seorang travel blogger asal Indonesia bernama Cindy ini adalah negara yang unik. Unik dengan banyak tempat wisatanya, mulai dari wisata alam, seni budaya sampai museum. Banyak kota telah didatanginya. Masingmasing kota memiliki karakteristik sendiri. Pun dengan kuliner yang menggoda lidahnya untuk mencicipinya. Ah! tanpa panjang lebar, kepada KABARI, Cindy akan share pengalamannya menjelajah Meksiko. Berikut kutipan wawancaranya.

Menjadi travel blogger sudah berapa lama? Lantas kenapa meksiko?

Bisa dibilang dua tahun saya mulai serius menjadi travel blogger dan kenapa bisa di Meksiko karena memang ada kesempatan untuk tinggal di sini.

Menjadi travel blogger apakah merupakan passion? Lantas apa yang Anda lihat dari seorang travel blogger?

Pada dasarnya saya suka traveling, saya senang mengunjungi tempat-tempat baru. Dari situlah titik awal untuk mengarsipkan setiap perjalanan. Menjadi travel blogger menurut saya seperti seorang antropolog, karena sebelum berangkat ke lapangan biasanya saya akan mencari tahu atau riset terlebih dahulu dan terkadang membutuhkan waktu yang sangat lama.

Apa yang membuat Meksiko berbeda dengan kota lainnya?

Kabari 26 WISATA

Dari segi budaya memang jauh berbeda dengan Indonesia, seperti contoh makanan pokok di sini lebih banyak menggunakan tortilla dari bahan jagung. Selain itu orang Meksiko senang dengan budaya pesta, tak heran jika teman-teman di Meksiko sangat terampil dalam berdansa.

Selama di Meksiko, pengalaman apa yang tak bisa Anda lupakan atau berkesan selama berada di sana?

Pernah suatu ketika saat saya berkunjung ke rumah teman saya, istrinya seorang pecinta kelinci, saya dibawa melihat peliharaannya. Kemudian saya diajak ke loteng rumahnya, melihat bulu-bulu kelinci yang sedang dijemur. Yang ternyata sebagian dari kelinci ini diproduksi untuk dimakan dan bulunya dibuat jaket dll. Saya sangat kaget di dalam rumah ini ada dua pendapat yang sangat kontra, tetapi mereka bisa menghargai satu sama lain.

Sudah menjelajah ke kota mana saja di Meksiko? Manakah tempat yang paling spesial yang pernah Anda datangi?

Saya pernah ke Puebla, Cholula, Yucatan, Cancun, Valladolid, Mineral del Chico, Mineral del Monte, Tolantongo, San Miguel de Allende. Menurut saya setiap kota yang saya kunjungi memiliki keunikan masing-masing, dimana di setiap kota mereka bisa memaksimalkan daerah wisatanya sebagai daya tarik pengunjung. Dan Meksiko juga memiliki banyak museum, dan management/tata kelola museum di sini sangat baik.

Bagaimana dengan kehidupan di sana?

Orang-orang yang Anda temui? Apakah cukup ramah di kantong untuk memenuhi kebutuhan dan tempat tinggalnya?

Kehidupan orang-orang di sini mungkin kurang lebih sama seperti di Indonesia dari segi keramahan, mereka sangat ramah apalagi ketika mereka tahu kita turis. Untuk kebutuhan sehari-hari cukup terjangkau tetapi untuk tempat tinggal cukup mahal, apalagi kalau daerah itu dipenuhi turis asing mungkin harga sewanya bisa berkali lipat. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya makanan pokok di sini adalah tortilla yang dibuat dengan jagung, jadi cukup aneh bagi lidah saya yang terbiasa dengan nasi tapi sekarang saya sudah terbiasa. Yang paling

Kabari Kabarinews.com 27 WISATA

recommended adalah Guacamole merupakan camilan khas Mexico, terbuat dari Alpukat yang ditumbuk dengan campuran air lemon, garam, serta bawang putih dan biasanya dinikmati dengan tortilla chips atau menjadi topping untuk tacos.

Pelajaran apa yang Anda petik selama berada di Meksiko, melihat budaya yang berbeda, bahasa, kultur dan lainnya?

Sejauh yang saya alami, adanya toleransi dari kebiasaan mereka. Tidak sekedar hanya kata-kata namun sudah menjadi fundamental. Bahkan sampai ke wilayah instansi pemerintah/lingkungan pekerjaan, sebagai contoh teman-teman LGBTQ+ dan teman-teman disabilitas di sini mendapat ruang dan hak yang sama.

Dan bagian dari Meksiko mana yang paling ingin Anda kunjungi? Bisa jelaskan alasannya?

Tijuana, jadi Tijuana ini merupakan kota yang berbatasan dengan Amerika. Dan di sana ada wisata dimana kita bisa merasakan menjadi imigran ilegal, saya sangat penasaran dengan itu.

Rencana kedepannya?

Jika diberikan rezeki, rencana terdekat ingin menjelajahi Amerika Latin. (Harry Prasetyo)

Kabari 28
WISATA
PERTEMUAN SETIAP BULAN DI SAN FRANCISCO sejak 1990 Untuk informasi, Silakan email ke Info@KabariNews.com

Batik Shinta Dewi yang Padukan Tradisional

dan Modern

Pelaku bisnis fashion terutama batik terbilang banyak di Indonesia. Masing-masing menawarkan keunggulan dan ciri khasnya, tak terkecuali batik yang dihasilkan oleh line fashion bernama Shinta Dewi.

Shinta Dewi didirikan oleh Yudith Hartono belum lama ini tepatnya pada tahun 2019. Awalnya Yudith memiliki banyak koleksi batik karena dirinya adalah wanita yang mengagumi batik. Kemana pun pergi ke luar kota misalnya ke Jogja, Cirebon, Pekalongan, Yudith selalu menyempatkan diri membeli batik. Koleksinya terbilang banyak berhubung dirinya juga memproduksi mukena sebelum Batik.

“Saya melihat bahwa bagus nih kalau batik dikombinasikan dengan

renda, jadi pada waktu itu sebetulnya itu yang bikin saya tertarik kemudian saya membuat perpaduan itu dan terlihat bagus,” tutur Yudith kepada KABARI.

Dan syukurlah, setelah launching animo dari pelanggan cukup postif dan Yudith memutuskan untuk membuka bisnis fashionnya sampai sekarang. Produk-produk Shinta Dewi beragam, jadi hampir semua tipe baju dimulai dari outer, kebaya kemudian blues, kaftan, dress, tunik, untuk bawahannya Shinta Dewi juga menyediakan rok yang sudah ready to wear

Yudith mengatakan keistimewaannya batik Shinta Dewi terletak dari perpaduan unsur antara tradisonal dan modern. “Tradisionalnya itu dari batik, modernnya itu dari kombinasinya seperti menggunakan renda, pakai tule dan juga ada beberapa yang kita pakai manik-manik, mutiara jadi

Kabari 30
MODE

memang terlihat tidak biasa dan itu yang membuat pelanggan kita suka,” tuturnya.

Akan halnya untuk distribusinya, produk Shinta Dewi sudah menyebar

ke seluruh Indonesia. Untuk pasar Indonesia, produknya lebih banyak terserap ke daerah Timur. Untuk ke luar Indonesia seperti Malaysia, Singapura dan Brunei.

“Kalau dilihat dari komposisi memang pelanggan kita lebih banyak di Malaysia karena kita punya beberapa reseller yang memasarkan produk Shinta Dewi dan untuk saat ini sistem penjualan kita memang masih online, jadi semua full online, sosial media, E-commerce, untuk sementara kita masih pakai sistem online. Selain online kita juga ikut pameran dan festival fashion seperti Muffest dan Ramadhan Runway,” kata Yudith.

Dan harapan ke depannya Shinta Dewi, Yudith akan melebarkan sayap penjualan melalui sistem offline.

“Jadi kita akan buka satu tempat itu berupa galeri atau butik jadi pelanggan yang mau melihat barangnya, bisa merasakan bahannya seperti apa, mau mencobanya itu bisa datang ke butik. Dan juga Insya Allah kalau ada kesempatan mudah-

mudahan kita bisa diundang untuk mengadakan pameran dan bazar di luar negeri, mungkin bisa ke negara Eropa dan lainnya,” pungkas Yudith. (Harry Prasetyo) Selengkapnya klik logo video.

Kabari Kabarinews.com 31
MODE

Dunia Kreatif Diaspora Indonesia di Swedia

Tatum Maya adalah diaspora

Indonesia yang tinggal di Skara, Swedia. Skara adalah kota yang penuh sejarah dan seni. Senyawa dengan Tatum yang melihat seni menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dirinya. Dunia kreatif pun demikian, menjadi bagian yang sangat penting untuk Tatum berekspresi. Pameran Seni, Tertanda adalah banyak hal yang terlahir dari dirinya.

Tatum dibesarkan di keluarga seniman dan desainer, membuat ketertarikannya akan seni menjadi tinggi. Ayahnya seorang arsitek dan kakaknya desainer interior. Tatum mengikuti jejak keduanya untuk belajar desain komunikasi visual di Universitas Trisakti.

Setelah lulus kuliah pada tahun 2006, Tatum bekerja di bidang desain dan agensi kreatif. Tahun 2010, melanjutkan perjalanan kreatif dan pindah ke Swedia untuk mendalami dunia desain. Berada di negara yang penuh dengan kebebasan berkreasi dan perbekalan warisan budaya Indonesia yang dimilikinya memberikan satu keunikan tersendiri dan memperlebarkan pandangannya terhadap seni. Ketertarikan akan dunia kreatif mengantar Tatum bekerja pada dunia agensi kreatif selama lebih dari 15 tahun, baik di Indonesia dan Swedia.

Tahun pertama tinggal di Swedia dirinya sempat mengalami syok budaya, tetapi perlahan dapat beradaptasi dan menganggap Swedia adalah rumah keduanya. Di tahun kedua, Tatum memutuskan pulang ke Indonesia dan bertemu dengan sang suami di Indonesia. Setelah menikah dan dikarunia anak, Tatum memutuskan untuk kembali lagi ke Swedia dan tinggal di kota kecil bernama Skara, yang terletak di sebelah barat Swedia.

Di samping bekerja sebagai Social Media Manager di sebuah

perusahaan E-Commerce Swedia, Tatum tidak melupakan seni dan kreatif dan tetap aktif di komunitas seni baik di Swedia maupun di Indonesia.

Pada tahun 2020 Tatum bergabung dengan organisasi untuk budaya di Indonesia bernama Sacred Bridge Foundation, terpilih menjadi Outreach and Communication. Bersama dengan Sacred Bridge Foundation dan Konstmuseet Skövde sebuah museum seni di Swedia, mereka mengerjakan sebuah proyek bernama Intra-Chromatic, suatu program lintas-budaya antara Nusa Tenggara Barat dan Swedia.

Selain aktif di organisasi seni, Tatum juga mengembangkan merek desainnya di Swedia bernama tatummaya yang menjual produkproduk interior dan fashion aksesoris.

“Untuk di Indonesia berdua dengan partner bisnis saya, kami

Kabari 32
INSPIRATIF

mengembangkan merek desain bernama Tertanda Tertanda adalah suatu wadah untuk para seniman lokal Indonesia untuk berkarya dan menjual hasil karya mereka di pasar nasional dan internasional,” tuturnya kepada KABARI.

Skara dan Pameran Seni

Skara terletak pada bagian barat Swedia. Skara adalah kota penuh dengan sejarah. Seribu tahun lalu Skara adalah menjadi pusat perdagangan tempat dimana agama Kristen diakui di Swedia pada awal abad ke-11. Gereja Katedral yang berada di tengah kota Skara adalah gereja nomor 3 tertua di Swedia. Gereja Katedral yang bergaya Gothic dengan jendela yang tinggi, menjadi pusat gereja di seluruh Swedia dan lokasi Bishop Swedia. Pada tahun 1304, Skara Katedral menemukan bukti sejarah yaitu duri dari mahkota kristus dan Skara dijadikan jalur peziarah umat Kristen sejak abad pertengahan.

Selain dari gereja bersejarah, perpustakaan tua di Skara ditemukan buku tertua di Swedia bernama

Skara Misalle. Pemandangan alam di sekitar Skara menjadikan kota kecil ini sangat indah, danau Hornborga (sekitar 15 menit dari kota Skara)

adalah danau terpenting di Swedia, dimana ditemukan hampir 300 tipe burung, Pada musing semi danau Hornborga menjadi tempat turis wisata dari seluruh Eropa dan dunia, karena pada musim ini beribu - ribu burung bangau datang melakukan atraksi yang dikenal dengan burung berdansa.

Pada pameran seni yang kedua di Swedia, dirinya mulai memperkenalkan sedikit demi sedikit tentang Indonesia melalui karya-karyanya.

“ Tidak banyak yang tahu tentang Indonesia, tetapi keingintahuan masyarakat Swedia tentang Indonesia sangatlah tinggi, ini yang menginspirasikan saya untuk

membuat satu pameran seni yang bertemakan “Intercultural between Nusa Tenggara Barat, Indonesia dan Skara, Swedia tahun 2021 dengan tujuan memperkenalkan Indonesia melalui seni budaya,” tuturnya. Pameran bertemakan “Intercultural Nusa Tenggara Barat dan Skara” ini disambut baik oleh masyarakat Skara. Wakil dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm, Direktur Kebudayaan Skara dan para pengamat seni dari berbagai museum seni Swedia hadir meriahkan upacara pembukaan yang dilangsungkan bertepatan pada hari nasional Swedia tanggal 6 Juni 2021. Pameran ini diliput beberapa kali oleh koran berita lokal dengan

Kabari Kabarinews.com 33 INSPIRATIF

judul utama Skara membuka pintu persahabatan sebesar-besar dengan Indonesia.

Sumbawa dan Sumber Inspirasi

Bagi Tatum seni adalah sebuah pertualangan, dimana kita tidak bisa berhenti pada satu titik. Tatum menemukan satu kepuasan sendiri untuk berani mencoba medium baru dan selalu keluar dalam zona nyaman. Karena kreativitas seni bukan sesuatu yang statis seperti hal hidup yang terus berjalan, setiap harinya kehidupan memberikan sesuatu yang baru untuk kita belajar.

“Besar di lingkungan multi budaya membuat saya mencari jati diri. Kerumitan perjalanan mencari jati diri terkadang membuat kita kehilangan arah. Di tengah pencarian jati diri tersebut saya selalu merasa dekat dengan budaya ibu saya, tanah kelahiran saya Sumbawa, dimana saya menghabiskan masa kecil berumur 7 tahun di Sumbawa Besar,” tuturnya.

Dalam lingkungan budaya Sumbawa, Tatum belajar tentang hal-hal seperti norma, kepercayaan, kerohanian dan saling menghargai. Pertualangan mencari jati diri dengan keluar dari zona nyaman, membuat dirinya belajar mengolah ekspresi jiwa dan belajar untuk merangkul warisan budaya sebagai akar dari jati diri. Dan sekarang tinggal di negara asing membuat dirinya lebih menghargai identitasnya sebagai orang Indonesia. Dan menjadi salah satu kekuatan karena Tatum melihat sesuatu hal dari lingkup yang lebih luas.

“Warisan budaya menjadi sumber utama inspirasi saya dan

tinggal di kota kecil yang indah membuat kehidupan saya sangat dekat alam. Kedekatan saya dengan alam selalu memberikan saya ide baru dalam berkarya. Setiap karya saya adalah gambaran dari budaya, perasaan dan hubunganya dengan alam semesta, kata Tatum.

Sebagai orang yang sangat terinspirasi akan budaya, Tatum ingin untuk bisa terus men-support acara-acara budaya. Selalu ada ilmu baru dan persahabatan baru yang didapat dengan ikut terlibat dalam acara-acara seni budaya.

Seperti Indonesia Finland Festival yang belum lama digelar, suatu inisiasi kebudayaan yang luar biasa baginya karena digelar dengan tujuan memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Finlandia. Masyarakat Finlandia dapat merasakan kuliner Indonesia serta menyaksikan tarian dan musik tradisional dari berbagai pulau di Indonesia. Walaupun pertama kali diadakan tetapi antusias masyarakat Finlandia dan diaspora Indonesia sangat tinggi, sangatlah bangga dapat menjadi bagian dalam festival budaya Indonesia di Finlandia.

“Saya ingin tetap terus berkarya mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Internasional. Bersama dengan Sacred Bridge Foundation proyek pertukaran budaya Nusa Tenggara Barat dan Swedia dapat terlaksana sebagai wadah perkembangan manusia, pembangunan yang berkelanjutan dan memupuk kebudayaan lokal menjadi global,” pungkasnya. (Harry Prasetyo)

Kabari 34
INSPIRATIF

Kabari Digital Magazine Jembatan Info Indonesia & Amerika

FREE

Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 177

klik https://joom.ag/cqad Langganan daftar di KabariGratis.com

Edisi bulan ini:

• Erna Sari, Owner Ayam Penyet Bandung, Bisnis Harus Bermanfaat untuk Orang Banyak

• Raden Roro Truetami Ajeng Soediutomo, Ketua Dekranasda Tangerang Selatan

• Musisi Metal Usia 14 Tahun Rilis Single ke-2

• Bawa Batik Tulis Mendunia Termasuk Ke AS

• Rasa-Rasa Bercita Rasa Indonesia di AS

• Berdiri di Masa Pandemi, Guest House Nonie’s Huis Sukses Buka Cabang di 3 Kota

• Pianis Muda Jefri Setiawan Berhasil Pecahkan Rekor Dunia Lagi!

• Busana Motif Tuan Guru Puta Dino Kayangan Akan ke Afrika Selatan

• Sensasi Empuk Kambing Guling Warung Nasi Mindhi

Combine & Save.

State Farm Mutual Automobile Insurance Company • State Farm Indemnity Company, Bloomington, IL; State Farm County Mutual Insurance Company of Texas, Dallas, TX • State Farm Lloyds, Richardson, TX State Farm Fire and Casualty Company • State Farm General Insurance Company, Bloomington, IL; State Farm Florida Insurance Company, Winter Haven, FL Good things happen when you combine your home and auto insurance with State Farm®. Like saving an average of $894.* Plus, you’ll have a good neighbor like me to help life go right. CALL ME TODAY.
1606203 Jimmy Hoesan, Agent Insurance Lic#: 0K84510 1715 E Walnut Street Pasadena, CA 91106 Bus: 626-314-3355 Mon-Fri 9am-6pm, Sat 9am-1pm After Hours By Appointment 24/7 Customer Service *Average annual household savings based on 2016 national survey of new policyholders who reported savings by switching to State Farm.

Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108

Staff
Indonesia Jason Y. Lie
kami berbahasa

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Majalah Digital Kabari Edisi 178 - 2022 by Kabari - Issuu