













KAbArI MedIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke Lebih dari 27,000 Emails Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
Hubungi:
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Indah Warsetio Personal Branding Coach dan Founder Branding You Fokus untuk Temukan Satu Hebat dan Bangun Jejaring yang Luas
Asosiasi Sekar Jagat Indonesia Pentaskan Tari Nusantara di PariS
Lulusan Berklee College of Music Dirikan Lalita Music School di Jakarta
Jane Callista Bintang Muda Penuh Prestasi
Pentingnya Edukasi dan Investasi yang Aman
Terpanggil Mengenalkan Kain Tenun Tidore
Puta Dino Kayangan Tampilkan Tidore Hidden Treasure di NYIFW 2022
Teknik Bordir Unik Wastra Nusantara ala Syafitri Gallery
Kue Bolu Bonbake yang Mengundang Selera
Rasa Otentik Nasi Kebuli Ijab Qabul
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika. Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel inspirasi buat para pembaca Kabari yang budiman.
Di era digital seperti sekarang personal branding sangat dibutuhkan, Namun, membangun personal branding tidak ujugujug terjadi. Semuanya membutuhkan proses. Indah Warsetio, Personal Branding Coach dan Founder Branding You berbagi rahasia menciptakan personal branding yang kuat. Simak selengkapnya hanya di Cover Story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menyuguhkan beragam artikel menarik lainnya seperti Puta Dino Kayangan Tampilkan Tidore Hidden Treasure di NYIFW 2022, Lulusan Berklee College of Music Dirikan Lalita Music School di Jakarta.
Dan masih banyak lagi informasi lainnya yang tak kalah menarik yang kami rangkum di antaranya: Jane Callista Bintang Muda Penuh Prestasi, Assosiasi Sekar Jagat Indonesia Pentaskan Tari Nusantara di Paris, Teknik Bordir Unik Wastra Nusantara ala Syafitri Gallery, dan masih banyak lagi artikel lainnya yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari Edisi 174.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631
Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit
John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video
Fanie ekasyah
kontributor
stanley Chandra riana k liptak harry prasetyo administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter zhang
Satu Hebat dan Bangun Jejaring yang
Siang itu, cuaca Jakarta bersahabat. Majalah Kabari bertemu dengan Indah Warsetio, Personal Branding Coach dan Founder Branding You di De Entrance Arkadia, Jakarta Selatan. Indah, demikian wanita ramah ini biasa disapa tampil chic dengan blus coklat dan paduan rok fuschia. “Halo, apa kabar,” ujar Indah menyapa tim Kabari siang itu.
Tak lama berselang, kami pun memulai obrolan siang itu. Pertanyaan pertama kami adalah apa itu personal branding?. Menurut Indah, personal branding adalah rekam jejak yang memang bisa dilihat secara visual dan dirasakan secara emosional. “Jadi bagaimana kita meningkatkan apa yang menjadi kompetensi dan kekuatan diri kita,” ucapnya.
Di era digital seperti sekarang personal branding sangat dibutuhkan. “Segala jenis sektor industri membutuhkan personal branding. Karena dengan memiliki personal branding akan memudahkan karir hingga bisnis seseorang di tengah kompetitifnya dunia industri,” terangnya.
Namun, membangun personal branding tidak ujugujug terjadi. Semuanya membutuhkan proses. Dikatakan Indah ada lima step penting yang harus diketahui seseorang sehingga bisa menciptakan personal branding yang kuat.
Pertama, kita harus mengenal dulu diri kita (Be You). Kita harus mengetahui kekuatan kemampuan dan personality
Kedua, kita harus tahu apa rekam jejak yang telah dilalui. “Nah ini kekuatannya ada di reason to believe, bagaimana orang lain melihat track record kita, kinerjanya kita sehingga melahirkan kepercayaan terhadap orang lain terhadap kita,” ungkapnya.
Ketiga, otentik. Kita harus bisa mendesain bagimana tampilan diri sesuai dengan pekerjaan, karir dan apapun yang menjadi package diri kita. “Jadi membuat kita bisa stand out, dan mudah diingat sama audiens kita, mulai dari penampilan, cara kita berbicara atau komunikasi, dan gesture tubuh, itu adalah otentik,” ujarnya.
Keempat, menguatkan networking. “Jadi networking adalah kunci utama dari personal branding. Bagaimana audiens mengenal diri kita jauh lebih besar, dan jauh lebih berdampak. Karena itu saya selalu ingatkan bahwa perbanyak kolaborasi, perbanyak bekerjasama dengan figur lain. Itu good point untuk menanamkan personal branding,” katanya.
Kelima, digital branding. “Jadi kalau semua step by step di atas sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengemas personal branding melalui platform digital.
Salah satunya melalui media sosial. Jadi media sosial bukan untuk pamer, tapi jadi ajang menguatkan personal branding dengan skill yang dimiliki,” jelasnya.
Sebagai orang yang menekuni dunia personal branding, dalam beberapa tahun terakhir, Indah bertemu dengan beragam orang dan profesinya. “Saya sering bertanya kepada mereka, sudah berapa lama berkarir? Ada yang menjawab 3, 5, 10, 15, atau 20 tahun? Pertanyaan lanjutan dalam proses perjalanan karir, apakah sudah sesuai passion? Ada yang menjawab sudah, ada juga yang bingung menjawabnya. Nah, hal ini yang selalu saya tekankan, apabila karir atau bisnis sesuai dengan kompetensi, maka percaya deh, kita akan jauh lebih mudah untuk menggapai goals kita,” jelasnya.
Selain sebagai Personal Branding Coach, Indah juga membangun akademi personal branding dengan nama Branding You. Ada alasan yang mendasari Indah membangun Branding You. “Karena saya melihat banyak banget kebutuhan, baik itu pebisnis atau pun professional leader yang memang harus bisa mencapai goal dengan cepat. Nah tanpa mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya akan semakin lama mencapai tujuannya. Untuk mengetahui itu butuh mentor. Melalui Branding You, ada mentor yang paham tentang teori sekaligus prakteknya.
Karena mentor di sini punya pengalaman yang beragam, mulai dari media agency hingga pernah bekerja di perusahaan multinasional, jadi ini yang membuat kita bisa mendesain modul agar seorang individu mudah menemukan apa yang menjadi personal branding-nya. Jadi di Branding You, kita akan membantu audiens atau pun klien untuk menemukan satu fokus hebatnya, untuk menemukan apa sih yang menjadi kekuatan dari personal branding dirinya,” urainya.
Lalu apa tantangan Indah selama menjadi Personal Branding Coach?. “Kalau kita bicara tantangan itu adalah bagaimana saya atau pun tim menemukan apa yang memang membuat klien ini benar –benar menemukan dirinya, menemukan kekuatannya, menemukan passionnya sehingga sesuai dengan potensi skill yang sudah dimiliki. Tapi tantangan ini juga menjadi nilai plus bagaimana kita bisa belajar dari sana sehingga membuat tantangan ini jadi happy,” ungkapnya tersenyum.
Dalam perjalanan sebagai Personal Branding Coach, Indah sering menemukan orang menyamakan antara personal branding dan show off kemampuan diri?. Padahal pada faktanya, kedua hal ini sangat berbeda. “Ada banyak orang yang salah kaprah memahami ini, yang menyebut personal branding itu hanyalah pencitraan semata atau show off diri. Sejatinya ini sangat amat berbeda konsepnya. Karena kalau bicara konsep personal branding yang kita
gali, kita tunjukan dan kita kenalkan ke audiens adalah truly diri kita, berdasarkan pengalaman, dan rekam jejaknya. Sementara show off hanya pencitraan semata dan itu sesuatu yang instan,“ katanya.
Dalam personal branding ada tiga konsep. Pertama adalah percaya diri. Kedua adalah komitmen dan yang ketiga adalah konsisten. “Nah kalau bicara personal branding tapi tidak konsisten, mungkin bisa dimaksudkan dengan pencitraan atau show off doang,” ujarnya.
Di masa pandemi ini, ada orang produktif tapi banyak juga yang memilih hidup santai atau biasa disebut kaum rebahan. Apa pesan Indah untuk mereka? “Saat ini kita di masa transisi, transisi perubahan perilaku ataupun perubahan secara industri. Karena itu, kita harus bisa membawa diri kita, mengoptimalkan diri kita disesuaikan untuk kebutuhan industri. Kalau bicara kaum rebahan, jika tidak membangun personal branding dengan baik istilah kaum rebahan ini bisa jadi hal yang negatif, tapi berbeda kalau misalkan kaum rebahan ini sebagai istilah karena memang kita kian banyak di rumah karena pandemi tapi tetap produktif, itu sih it’s oke. Karena itu saya ajak teman – teman untuk upgrade skill agar bisa terus berkarya. Segala sesuatu memang tidak mudah apalagi hal baru tapi jangan pernah menyerah untuk mencoba karena ini adalah titik dimana Anda untuk menuju kesuksesan,” tutupnya. (Kabari1008) Selengkapnya klik logo Video.
Edisi bulan ini:
• Apakah Rasisme Sebagai Sebuah Penyakit?
• New Normal dan Urgensi Vaksin Covid-19
• Trump: AS Akan Punya Vaksin Covid-19 di Akhir Tahun
• 5 Bahan Alami Atasi Jerawat
• 5 Bahan Alami Untuk Gigi Putih Cemerlang
• Cuka Cairan Serba Guna
• Makanan Sehat Anti-Stress Dan Penghadang Flu Di Musim Dingin
• Pengusaha Memiliki Peran Penting Dalam Mendukung Keluarga yang Terkena Dampak COVID-19
• Tingkatkan Imunitas dengan Mengonsumsi Ubi Ungu
• Tips Wajah Cantik dan Kencang Pakai Masker Seledri
Interaktif Majalah Hidup Sehat Edisi 41 klik https://joom.ag/e5pI
Langganan daftar di KabariGratis.com
Mementaskan seni dan budaya Indonesia di luar negeri tentunya menjadi kewajiban dan kebanggaan kami sebagai orang Indonesia di negeri lain. Karena sesuai prinsip dan dasar seni adalah berbagi, kemudian menurunkan ke publik dan generasi berbeda.
Begitulah ungkapan Kadek Puspasari salah satu anggota dari Asosiasi Sekar Jagat Indonesia di Paris mengenai kiprah perkumpulan seni dan budaya yang telah eksis di Perancis sejak beberapa tahun silam.
Tujuan dari Sekar Jagat Indonesia adalah menjalin
persahabatan, bersolidaritas antara sesama bangsa Indonesia dan dengan bangsa Prancis. Mempromosikan budaya Indonesia pada umumnya dan budaya Bali pada khususnya melalui pertunjukan tari dengan berbagai kegiatan budaya lainnya. Sekaligus juga memperkenalkan dan menyebarkan produk-produk handicrafts dan gastronomi Indonesia.
Dibentuk oleh Putu Anggawati di tahun 2011, Sekar Jagat Indonesia terinspirasi dari kegiatan kesenian di banjar seni di Bali dimana pertemuan semua golongan masyarakat dengan latar belakang dan pekerjaan yang
berbeda untuk kemudian bersatu membuat kegiatan “Ngayah” atau kegiatan sukarela dalam bidang seni untuk bisa berkumpul, gotong royong dan menyatukan bersama.
Perkumpulan ini juga sebagai wadah bagi warga Indonesia yang pindah ke Prancis untuk berekspresi, dari kesibukan dan kepadatan kerja masing-masing dengan ketertarikan yang sama di bidang seni tari. Juga untuk memperkenalkan seni dan budaya Bali khususnya serta Indonesia lewat kegiatan seni tari, dan membagikannya ke masyarakat Prancis dalam bentuk kegiatan kemanusiaan.
Pun dengan kegiatan belajar mengajar seni tari Bali dan Indonesia, pentas dan presentasi seni dan budaya di acara seni dan budaya serta bekerjasama dengan asosiasi kemanusiaan lain yang bertujuan menyumbangkan/ mencari dana kemanusiaan, anak sekolah, anak yang bermasalah fisik, perkumpulan / klub senior dan lainnya.
Pentas di Prancis dan Belgia
Kadek mengatakan jumlah anggota Sekar Jagat Indonesia kurang lebih 40 orang dengan latar belakang dan pekerjaan yang berbeda. Berikut dengan umurnya yang berbeda dari 27-30 tahun sampai 65 tahun.
Sekar Jagat Indonesia sudah pentas di Paris serta berbagai kota di Prancis, serta Belgia. Pentas dan kegiatan budaya bekerjasama dengan KBRI Paris. Seperti pada Carnaval Tropical Paris atau kegiatan promosi budaya yang diselenggarakan oleh KBRI Paris. Pentaspentas lainnya juga dilakukan menggandeng asosiasi kemanusiaan di Prancis yang tujuannya menggalang dana
untuk proyek mereka di Indonesia. Sejauh ini respons masyarakat Prancis sangat baik dan positif dan sangat menghargai latar budaya tradisi yang berbeda yang sangat berbeda dengan Prancis. “Bali khususnya dan Indonesia menawarkan kekayaan dan keanekaragaman nilai dan nilai seni yang universal, yang bisa menjadi inspirasi dan referensi publik Prancis,” kata Kadek.
Adapun jenis kesenian yang ditampilkan oleh Sekar Jagat Indonesia adalah seni tari Bali dan Indonesia umumnya. Menampilkan tari tradisi dan karya kreasi tradisi yang bersifat kolektif dan tari kelompok seperti Tari Janger dan Kecak Bali versi Sekar Jagat Indonesia. Dari tari tradisi hingga tari kreasi yang diciptakan khusus oleh koreografer dan penari Sekar Jagat Indonesia.
Karya kreasi seni tradisi yang mana bisa memungkinkan semua penari amateur dan profesional berpartisipasi bersama. Putu Anggawati telah menciptakan tari “Prosesi” dan Kadek Puspasari telah menciptakan tari kreasi “Sesaji”. Secara umum semua menarik bagi publik Prancis bukan hanya sajian pentas di panggungnya namun juga penjelasan konteks tari tari tersebut di Indonesia, kegunakan, makna simbol dan sebagainya.
“Ini sebagai bentuk ekspresi kecintaan kita, menggali identitas lewat seni dan budaya tanpa melupakan sifat di mana, waktu dan kesempatan yang berbeda seni dan budaya akan selalu tumbuh dan ditumbuhkan,” tutur Kadek.
semPat Vakum
Selama dua tahun pandemi, kegiatan Sekar Jagat Indonesia sempat vakum dikarenakan protokol kesehatan yang ketat serta peralihan ketua baru SJI yang sebelumnya dijabat oleh Putu Anggawati, kemudian untuk tahun ajaran 2021/2022 dijabat oleh Kadek Puspasari dan Eliza Kurnia.
Harapan kedepan Sekar Jagat Indonesia ingin tetap melanjutkan visi dan misi kemanusiaan lewat seni dan budaya Bali, Indonesia.
“Sudah mulai ada beberapa agenda presentasi di beberapa event serta latihan tari secara rutin dengan tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi. Terakhir ikut berpartisipasi di malam pentas seni penggalangan dana untuk para korban bencana Semeru yang diorganisasi oleh Indonesia Diaspora France (IDN France) dengan melibatkan asosiasi Indonesia – Prancis di Salle Jean Dame Paris tanggal 27 Januari 2022,” pungkas Kadek. (Harry Prasetyo)
Bisa dikatakan perguruan tinggi yang satu ini bukan universitas sembarangan. Banyak musisi top dunia yang menimba ilmu di Berklee College of Music, yang berada di kota Boston, Massachusetts. Sebut saja John Mayer, Steve Vai, Quincy Jones, Alan Silvestri, Charlie Puth, dan masih banyak musisi terkenal lainnya.
Para Alumni Berklee pun telah memenangkan 310 Grammy Awards, lebih banyak dari perguruan tinggi lainnya dan 108 untuk Latin Grammy Awards dan penghargaan penting lainnya untuk alumninya.
Sebagai salah satu perguruan tinggi musik yang sangat bergengsi inilah yang membuat seorang Nathania Wibowo memutuskan untuk belajar musik di sekolah ini sebelum mendirikan Lalita Music School. Nathania kala itu mengambil jurusan Songwriting dan Performance (voice).
“Berklee memiliki reputasi yang sangat baik, dan menawarkan berbagai genre musik yang sangat menarik untuk dipelajari, termasuk Jazz yang merupakan basis kurikulum sejak awal berdirinya,” katanya kepada KABARI. “Di sana teknik bernyanyi kontemporer, jazz
dan sedikit klasikal dan juga belajar dari segi produksi musik dan menulis lagu. Dan salah satu pelajaran yang sangat menarik minat bagi saya adalah menulis lagu untuk musikal teater.”
l alita music school Berdiri
Lalita Music School didirikan olehnya pada tahun 2016. Tahun ini adalah tahun dimana dirinya kembali ke Indonesia. Dan 3 tahun setelah lulus dari Berklee di tahun 2013. Setelah lulus, sebelum ke Indonesia, Nathania terlebih dahulu pindah ke New York untuk mengikuti BMI Musical Theater Workshop sambil mengajar dan menulis lagu untuk musikal teater. Selama kurun waktu tersebut, dirinya mempersiapkan langkah berikutnya jika tiba saatnya pulang ke Indonesia.
“Saat itu ingin sekali rasanya untuk saya bisa membuka sekolah musik, karena saya merasa sangat dekat dengan murid dan ada kebahagiaan tersendiri saat melihat mereka bisa berkembang dan menikmati musik,” katanya.
Keinginan dirinya adalah bisa membagikan ilmu dan pengalaman yang dimiliki kepada teman-teman di tanah air dan membuka beasiswa bagi mereka yang ingin belajar musik
namun membutuhkan bantuan finansial.
Visi Lalita Music School, seperti yang dikatakan Nathania adalah membantu memajukan dunia musik Indonesia melalui peran kami sebagai pendidik, agar kelak murid Lalita Music School dapat menjadi musisi yang utuh dan profesional. Sementara misi sekolah musik ini adalah memberikan ruang untuk mengeksplorasi bakat bermusik murid-murid, melatih kedisiplinan dalam belajar musik, dan memberikan pengalaman nyata untuk unjuk kebolehan dan berkolaborasi dengan musisi-musisi profesional.
Saat ini Lalita Music School
memiliki dua kelas, yang terdiri dari kelas private untuk Piano, Vokal, Biola, Saxophone, Gitar, usia 5 tahun hingga dewasa. Dan kelas group untuk Tiny Tones – kelas piano untuk anak usia 3-5 tahun. Sekolah musik ini memiliki lebih kurang 40 murid aktif, dengan 9 guru dan staff dengan dedikasi yang luar biasa.
Lalita Music School tak ketinggalan mengadakan konser setiap tahunnya. Dimulai dengan pentas musikal di Taman Ismail Marzuki, lalu konser musik live
di At America, dimana muridmurid mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan musisi-musisi profesional. Pada tahun 2021 Lalita Music School mengadakan konser virtual agar murid-murid tetap semangat untuk berlatih. “Kami sangat bangga melihat perkembangan murid-murid yang sangat pesat di tengah pandemik ini,” kata Nathania.
Pandemi membawa Perubahan
Ya! Pandemi membawa perubahan yang tiba-tiba dan Lalita Music School berusaha untuk
beradaptasi dari kelas tatap muka ke layar virtual. Perubahan yang paling signifikan adalah keterbatasan komunikasi untuk memberi contoh, mengoreksi posisi jari, membahas partitur, lalu harus memutar otak untuk bisa membantu murid bermain musik dengan tempo yang stabil karena adanya delay dari audio murid dan guru.
Namun Guru-guru di Lalita Music School saling berkomunikasi dengan baik dan berbagi pengalaman, tips-tips efektif untuk mengajar jarak jauh, teknologi dan
setting yang dibutuhkan, softcopy buku-buku pelajaran, sistem ujian, dan bagaimana caranya agar murid kembali semangat dan disiplin untuk berlatih di tengah perubahan yang drastis dari banyak hal di sekitar.
“Kami sangat merindukan untuk dapat bermain bersama dan mendengarkan musik yang dihasilkan oleh murid-murid
kami secara langsung. Jika keadaan mengizinkan, kelas tatap muka akan segera kami buka kembali, setelah sebelumnya sudah berjalan di awal tahun ini,” tuturnya.
Lalita Music School berharap agar apa yang diberikan dalam pembelajaran musik di sekolah ini dapat berguna dalam jangka panjang dan musik dapat membantu murid-
murid untuk mengekspresikan perasaan dan menyalurkan emosinya.
“Jika kelak mereka memilih karir sebagai musisi, semoga murid Lalita Music School dapat menjadi musisi yang memiliki skill dan karakter yang baik, terus semangat mengeksplorasi bakat yang dimiliki dan mampu berkolaborasi dalam industri musik di tanah air maupun internasional,” kata Nathania.
Setelah pandemik ini berlalu, besar keinginan Lalita Music School bisa melanjutkan produksi musikal teater yang sempat tertunda.
“Jika Tuhan mengizinkan, kami ingin membuka kembali pelatihan intensif untuk musikal teater yang mencakup bernyanyi, menari, akting, dan pelatihan alat musik pendukung. Selain itu kami juga ingin mengadakan kembali program-program yang dapat memacu semangat dan memberikan pengalaman khusus kepada murid kami seperti program beasiswa, konser group/ tunggal, rekaman, dan pembuatan video musik,” pungkasnya. (Harry Prasetyo)
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari
4155332696
Gadis remaja ini bisa dibilang penuh talenta di bidang musik. Konser tunggal pernah digelar, single dan album juga telah dirilis. Belum lagi dengan deretan penghargaan internasional telah berhasil Jane Callista raih.
Untuk yang terakhir ini, Jane pernah juara pertama di Chicago International Music Competition 2020, juara pertama di International Festival Italy Vocal Online Competition 2020, Grand Champion 1st Winner Vocalist di International Online Vocal Competition, Spanyol 2020. Dan yang terbaru, Jane berhasil menjadi juara pertama di Finland Jean Sibelius Festival International Vocal Competition tahun 2021.
Bangga tentu saja, tidak hanya untuk Indonesia melainkan Jane sendiri. Jane merasa bangga dan bersyukur dapat berprestasi di level internasional melalui ajang kompetisi vokal dunia, sekaligus mengharumkan nama bangsa. Belum lagi banyak bertemu talenta luar biasa dari berbagai negara saat diundang untuk menyanyi,
Jane merasa senang karena bisa menambah wawasan dan pengalaman.
Dalam setiap kesempatan tampil, Jane tetap semangat apapun keadaannya dan harus tampil secara maksimal agar penonton serta dewan juri tetap melihat penampilan yang sempurna. “Dan pelajaran yang aku petik selama mengikuti festival tersebut adalah tetap Hard work, keep learning, and never trade your authenticity for approval,” tutur Jane kepada KABARI. single, album dan konser Virtual
Selain mengikuti festival, Jane yang merupakan seorang musisi dan penulis lagu juga menggelar konser dan merilis single plus album. Untuk konser, mengingat pandemi, belum lama di tepatnya pada bulan Desember, Jane menggelar konser tunggal bertajuk “A Lovely Day with Jane Callista” yang digelar secara virtual pada Desember tahun lalu.
Dalam konser tersebut Jane menyanyikan sejumlah
lagu ciptaannya sendiri di antaranya “Hujan”, “Nobody’s Perfect”, “Just You Wait”, “Ayo Ceria”, hingga “Famous”. Selama satu jam, Jane membawakan lagu-lagu ciptaannya sendiri. Semuanya dikemas baru dengan aransemen orkestra oleh Willy Aviantara yang juga bertindak sebagai produser dan pengarah kreatif, serta panggung virtual yang megah oleh WAV Studios.
“Sementara ini konser Jane dilakukan virtual, semoga bisa terwujud untuk konser tunggal secara offline yang menampilkan full lagulagu ciptaan Jane. Tidak menutup rencana kolaborasi dengan berbagai musisi yang selama ini selalu support karir Jane sejak kecil,” kata Jane.
Akan halnya dengan sebuah single dan album, di bulan yang sama, Jane merilis single “Sahabatku”. Single ini berkisah tentang sahabat yang selalu hadir saat suka dan duka. Melalui lagu ini Jane mengajak para sahabat agar selalu tersenyum dan bahagia, karena sahabat akan selalu bersama.
Sementara itu, di awal tahun 2022 ini Jane merilis single “Gapai Cita-Cita”. Single ini bercerita tentang semangat dan upaya untuk menggapai cita-cita. Melalui lagu ini Jane mengajak para sahabat agar tidak pernah menyerah saat menemui kegagalan dan terus berusaha menggapai impian walaupun setinggi angkasa.
“Saat ini saya sedang dalam proses mempersiapkan pembuatan album baru, bernuansa pop-musical yang full ditulis oleh saya sendiri. Sebelumnya, saya sudah merilis album “This is Jane” di tahun 2018, 5 dari 8 lagu di album tersebut adalah lagu yang saya tulis sendiri. Kemudian juga telah mengeluarkan 9 single selama 2019-2022,” tuturnya.
Single Jane bisa dikatakan bukan single biasa dan terbukti dari singlenya yang berjudul “Hujan”. “Hujan” berhasil mendapat nominasi AMI Award 2021 di kategori penyanyi solo anak terbaik 2021. Pun dengan single “Nobody’s Perfect” yang mendapat penghargaan sebagai Highly Commended Song di ajang Young Songwriter International Competition, United Kingdom 2020.
idolakan taylor swift sampai titiek Puspa
Bakat bernyanyi Jane mulai terlihat sejak usia 2 tahun. Di usia ini Jane sudah bisa menangkap nada dan mengucapkan kata-kata dalam lagu dengan sangat jelas. Di usia 5-6 tahun sudah mulai mengikuti lomba menyanyi dan menang di berbagai kesempatan, sesuai kelompok kategori usianya.
Ibunda Jane, Fanny, mengatakan Jane suka bernyanyi karena bernyanyi seperti story telling, Menceritakan sebuah kisah melalui nada dan lagu. Selain itu karena sejak kecil selalu mendapatkan penghargaan saat menyanyi, Jane jadi semakin suka dan tertarik menekuni dunia menyanyi dan membuat lagu.
“Jane adalah penyanyi musikal. Suara jane tergolong klasik vokal. Genrenya pop musikal. Jenis suara dan cara Jane bernyanyi adalah storytelling sehingga sangat cocok menyanyikan lagu musikal. Untuk melatih vokalnya, Jane mengikuti kursus, tapi lebih banyak berlatih mandiri,” tutur sang bunda yang bersyukur melihat keberhasilan di setiap langkah perjalanan Jane.
Lantas siapa penyanyi idola Jane Callista? Jane mengakui saat ini suka dengan Taylor Swift dan Isyana Sarasvati. Keduanya adalah singer dan songwriters yang menciptakan sendiri lagu-lagu yang mereka bawakan.
Jane suka Isyana karena dasar teknik vokalnya sama dengan dirinya, yaitu klasik. Sementara Taylor Swift, ia menyukai lagu-lagunya dan merupakan salah satu singer plus songwriter yang dikagumi. Tak hanya penyanyi luar negeri, untuk penyanyi dalam negerinya Jane mengagumi Titiek Puspa yang juga seorang penyanyi dan penulis lagu. Bagi dirinya lagu-lagu Titiek Puspa selalu abadi dan sangat musikal. (Harry Prasetyo)
Investasi bodong dengan segala macam jenisnya seperti tidak ada habisnya memakan korban.
Pemerintah Indonesia melalui otoritas berwenang juga tak tinggal diam. Diberantas lalu mati namun tumbuh seribu. Kerugian ditaksir sampai banyak sekali jumlahnya. Namun tetap saja praktik investasi bodong masih berjalan dan masyarakat yang dirugikan.
Menanggapi hal ini, Imas Suryati Sihombing, Direktur PT Xdana Investa Indonesia mengatakan banyaknya masyarakat yang dirugikan karena kurangnya edukasi tentang investasi yang merata ke semua pihak. Sehingga dengan mudahnya tergiur mendapatkan keuntungan secara instan dan cepat. Akhirnya tanpa mengetahui risikonya terjun dalam investasi yang pada akhirnya merugikan diri sendiri.
Terlebih juga di era sosial media sekarang secara tak langsung menjamurkan investasi bodong melalui tawaran pendapatan yang menggiurkan karena semakin mudah menjaring mangsa.
“Ya, filter juga harus dilakukan oleh kita sendiri, logikanya kalau misal keuntungan mudah didapat kenapa mereka menawarkan kepada orang lain? Kenapa tidak
memperkaya diri sendiri? Kira-kira masuk akal nggak investasi dengan return 10% per hari atau 30% per bulan?.”
Kurangnya edukasi masyarakat yang menjadi korban, tanpa pikir panjang dan tergiur berinvestasi pada tempat yang salah dan sudah menjadi tugas kita semua untuk bisa membentuk ekosistem kecil tentang investasi.
“Seenggaknya kita bisa edukasi ke lingkup kecil, misal keluarga, saudara, tetangga, teman. Dan mereka akan melakukan kegiatan yang sama di lingkaran mereka, sehingga tercipta ekosistem edukasi tentang investasi,” kata Imas.
Imas menambahkan, ”Investasi itu tetap ada risikonya. Tidak ada yang bebas risiko. Sekecil apapun tetap dinamakan risiko. Untuk mencari instrumen investasi yang baik, selalu lakukan crosscheck dengan pihak regulator. Di sini masyarakat bisa melakukan cek ke OJK apakah investasinya diawasi dan terdaftar. Jika iya bisa dicoba pelajari lebih dalam. Jika tidak ya abaikan saja.”
Forex atau reksadana, aman mana?
Nah, instrumen investasi itu beragam jenisnya. Sebut saja mulai dari Deposito, Emas, Obligasi, Saham dan lainnya. Lantas bagaimana dengan jenis investasi seperti Reksadana dan Forex? Manakah yang paling mudah dan berisiko?
Imas mengatakan antara reksadana dan forex adalah dua hal berbeda. Reksadana adalah instrumen investasi dimana dana dari beberapa investor dikumpulkan untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi seperti saham, surat utang, deposito, dan lain sebagainya.
Sementara forex merupakan jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.
“Dan kalau ditanya mana yang lebih berisiko antara
dua instrumen di atas, tentunya Forex lebih berisiko,” tuturnya. “Sebetulnya Forex ini adalah derivatif produk, yang mana profil risiko dari produk ini cukup tinggi, high risk high return. Diperlukan keterampilan khusus apabila ingin melakukan kegiatan trading forex ini, biasanya trading forex mengandalkan analisa teknikal.”
Pun soal dana yang digunakan dalam trading forex, dana itu tergantung seberapa besar perusahaan futures memberikan minimum investasi dan biasanya kegiatan ini mengenal istilah margin.
Menurut Imas apabila investor memutuskan untuk melakukan trading forex, sebaiknya yang digunakan adalah dana idle atau dana yang memang tidak digunakan. Sementara, reksadana sebaliknya, justru dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu bisa bertumbuh atau berkembang dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Dan jika berinvestasi di reksadana ditentukan pada tujuan investasi dan profile kita.
“Jenis reksadana itu bisa mengakomodir profile investasi kita. Misalnya kalau A punya tujuan investasi selama 5 tahun, target return dari 10% setahun. Mungkin A bisa memilih jenis reksa dana saham, kenapa? Kan pandemi. karena dia memiliki horison berinvestasi yang cukup panjang dengan target return yang moderat. Justru adalah waktu yang tepat ketika dia membeli di saat harga turun saat ini karena faktor pandemi mengingat jangka waktunya yang panjang. Pandemi akan berakhir ketika vaksin bisa ditemukan dan bukan tidak mungkin ekonomi akan kembali rebound,” tutur Imas.
Namun apabila belum bisa memastikan profilenya apa, tetapi ingin berinvestasi. Imas menganjurkan untuk mencari yang volatilitasnya rendah, yaitu reksadana pasar uang atau reksadana obligasi.
Baik Reksadana maupun Forex dipengaruhi oleh sentimen market. Hanya saja keduanya memiliki perbedaan. Imas mengatakan jika forex, sentimen market adalah hal paling dominan memengaruhi pergerakan seperti berita dari central bank negara tertentu atau
agenda-agenda dari negara tertentu.
Reksadana juga dipengaruhi juga market, akan tetapi dalam hal pengelolaan reksadana, ada aturan atau batasan jumlah kepemilikan bila ingin membeli efek yang akan masuk dalam portofolionya sehingga pengelolaan reksadana bisa diversify atau risikonya menyebar dan diversifikasi inilah yang bisa menurunkan yang namanya risiko market.
Risiko sebagai pemilik unit reksadana di antaranya risiko perubahan (nilai aktiva bersih) reksadana, risiko kredit, risiko wanprestasi pengelola reksa dana, risiko perubahan kebijakan pemerintah, perubahan tax dan mata uang asing (kalau punya reksa dana dengan denominasi mata uang asing.
l antas lebih mudah mana investasi reksadana atau Forex?
“Jelas investasi reksadana. Kan reksadana yang kelola itu profesional, kita cuma tinggal pilih saja reksadana mana yang kelolaannya bagus dan nikmati performance-
nya. Registrasinya juga mudah dan lebih aman reksa dana,” tuturnya.
Sementara Forex, Imas mengatakan jika ingin trading forex harus fokus dan mengerti. Masyarakat awam sebaiknya jangan mencoba dulu trading forex apalagi jika belum mengerti risikonya melakukan trading forex. (Harry Prasetyo)
Anda mempunyai cerita inspiratif yang dapat dibagikan, Ceritakan dan berbagi inspirasi untuk masyarakat Indonesia di dalam dan luar Negeri.
Hubungi John Oei, di John@KabariNews.com
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Livestream Social Media
Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika
KabariNews.com in Ranking.com
KabariNews.com in Alexa.com
Awalnya Anita Gathmir
tidak ada rencana bergelut di kain khususnya tenun. Namun lama kelamaan setelah dirinya memiliki anak yang bercerita soal kisah daerah Tidore yang banyak hilang termasuk kain tenunnya, Anita merasa terpanggil untuk mengenalkan kembali Tidore.
Dalam sejarah Indonesia, Tidore adalah kerajaan besar yang sangat terkenal. Waktu dirinya kecil banyak sekali di buku-buku sejarah di sekolah yang cerita tentang Tidore. Anita berpikir sangat tidak mungkin kerajaan besar seperti Tidore tidak punya kainnya sendiri sebagai identitas. Anita lantas mencari seperti apa wujud dan motif kain Tidore.
Anita mulai mencarinya dari tahun 2016. Anita bertanya kepada tetua-tetua di Tidore yang seorang di antaranya mengaku pernah melihat alat tenun di kampungnya. Selain itu, pencarian kain tenun Tidore dilakukan pula ke Museum Tekstil, Perpustakaan Nasional, dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Akhirnya Anita menemukan foto hitam putih bertulis Tidore –
Halmahera pada 2019 di ANRI. Arsip foto tanpa angka tahun tersebut berasal dari Leiden, Belanda.
“Saya pribadi masih banyak hal yang harus dikumpulkan, tetapi saya merasa sudah bikin saja dulu, kalau mau menunggu dan meyakinkan diri lagi seperti apa belum tentu nanti bisa kesampaian, jadi berdasarkan foto itu kita berusaha buat kain Tidore,” tutur Anita kepada KABARI.
Proses pembuatan harus menghadapi beberapa tantangan karena memulainya dari nol. Mulai dari proses pembuatan, hingga sumber daya manusianya. Namun tantangan bukanlah halangan. Puta Dino Kayangan berhasil membuat lagi kain tenun Tidore. Intinya kita ingin mengembalikan atau mengingatkan adanya kain tenun Tidore dan orang-orang Tidore harus memakai kainnya sendiri sebagai sebuah kebanggaan.
Berhubung Anita memiliki background-nya crafter akhirnya Anita menyandingkan produk tenun ini dengan karya-karya lainnya. Puta Dino Kayangan pun membuat bermacam-macam produk seperti tas, kalung, masker, tali tas, apapun
yang terkait aksesoris dan kain tenun. Harga yang ditawarkan di kisaran lima ratus ribu rupiah hingga dua juta rupiah. Sementara untuk produkproduk seperti aksesoris bervariasi harganya dari lima puluh ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah tergantung bentuk dan ukuran dan tingkat kesulitannya. (Kabari1008) Selengkapnya klik logo video.
New York Indonesia Fashion Week telah digelar
bulan lalu. Fashion show yang digelar di tempat bergengsi kota New York tepatnya di 48th Wall Street Event, pada 11 Februari lalu mendulang sukses. Desainer Indonesia yang berjumlah tujuh orang menampilkan karya fashion terbaiknya. Di antara yang disuguhkan, ada satu yang mencuri perhatian. Adalah karya Puta Dino Kayangan yang mempertunjukkan deretan koleksi khas nusantara bertema sejarah bertajuk, “Tidore Hidden Treasure.”
Anita Gathmir, Founder Puta Dino Kayangan, mengatakan kepada KABARI, menampilkan kain tenun Tidore di luar negeri merupakan suatu kebanggaan tersendiri selain juga sebagai bentuk pengenalan bahwa Tidore mempunyai kain
tenun yang harus dilestarikan dan diapresiasi.
Dalam gelaran diprakarsai oleh diaspora Indonesia, Vanny Tousignant, Anita membawa 10 desain busana yang dibuat menggunakan teknik tenun ikat dengan koleksi Peta Nusantara yang terdiri dari lima baju, kemudian teknik ikat dimana motif-motifnya didapat dari foto –foto tua yang ada di Museum Leiden, Belanda. Kemudian satu baju yang merupakan kain utuh yang dililit ke model. Anita sengaja menampilkan ini karena fokus ingin mengembalikan kain, membuat kain tenun, dan dikombinasikan dengan perhiasan adat dari wilayah Morotai.
Kenapa Morotai? Sebab dalam catatan
sejarah Perang Dunia 2, Morotai terkait dengan Amerika Serikat jadi Anita ingin menyandingkan kembali bahwa dahulu Amerika pernah ke Indonesia dan sekarang Anita dengan desainnya datang kesana untuk mengikat kembali tali yang pernah ada dulu. “Jadi kita membawa cerita tentang dulu kita punya perjalananan sejarah yang sama.
Anita membuat busana yang dapat digunakan untuk semua kalangan, baik itu untuk muslim atau non muslim dan bisa digunakan di musim dingin seperti koleksi jumpsuit celana pendek dimana orang –orang Eropa suka dengan desain itu.
“Harapan saya semoga tenun Tidore dapat terus dilestarikan. Saya pergi ke New York ini lebih ke bagaimana membentuk kebanggaan dari para pengrajin tenun dan tahu apa yang mereka buat dapat bermanfaat bagi orang lain,” kata Anita. (Kabari1008) Selengkapnya klik logo video.
Syafitri Gallery merupakan usaha yang bergerak di bidang fesyen dengan sentuhan teknik bordir nan unik dengan motif kain dari berbagai wilayah di Indonesia.
Produk Syafitri Gallery dikembangkan dengan teknik bordir yang menghasilkan produk berkualitas dengan desain motif yang terinspirasi dari beragam motif etnik nusantara.
Teknik pemasaran yang dilakukan adalah rutin mengikuti pameran setiap tahunnya. Selain itu, teknik marketing lain yang digunakan ialah mempromosikan produknya kepada teman, sahabat dan kerabatnya.
Syafitri Gallery yang berlokasi di jalan Bendi Raya N0. 10 Tanah Kusir Jakarta ini menghadirkan beragam Motif kain dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke.
Menjalankan usaha fesyen ini, Salmarini selaku pemilik Syafitri Gallery juga berharap bagaimana bisa mengenalkan beragam motif kain nusantara. Selengkapnya Klik logo Video. (Kabari1008)
Usaha kuliner tidak ada habisnya. Terlebih saat pandemi seperti sekarang ini. Banyak yang banting stir dan menjalankan usaha sendiri termasuk Lidya Halim.
Lidya Halim menjalankan usaha bakery online berupa bolu, kue kering, roti yang dibuatnya sendiri dan dipasarkannya secara online sekitar dua tahun terakhir ini.
Lidya bercerita Idenya berawal karena pandemi. Sebelumnya dia bekerja sebagai karyawan namun memutuskan resign untuk menjalankan usaha kuenya sendiri. Lidya belajar secara otodidak dari youtube lantas mencoba-coba membuat kue sendiri. Sebagai tes
rasa, Lidya lalu memberikannya ke orang-orang terdekat. Lidya lalu memberanikan diri jualan secara online dengan brand yang bernama Bonbake.
“Usaha ini saya pilih karena saya
bisa menjalankan dari rumah karena terbatasnya mobilitas, apa yang bisa dari rumah ya saya buat makanan saja. Dan kebetulan juga suka makan. Makanan itu marginnya cukup baik dan saya juga pilih usaha ini karena modal awalnya itu kecil,” tutur Lidya kepada KABARI
Bonbake menyediakan aneka kue basah seperti bolu yang banyak macamnya. Bonbake memiliki jenis bolu yang belum banyak diketahui orang. Nama jenis kue bolunya itu Bolu Ogura. Ogura ini bukan Ogura Kacang Merah tetapi Ogura jenis kue/ bolu yang lembut dan super soft.
“Ogura ini lebih lembut lagi dari sifon. Lalu kalau untuk kue kering, saya hanya buat kue kering
seperti Natal. Tahun baru Imlek dan Lebaran saya produksi semua untuk kue kering. Yang sudah pernah saya launching itu Pinapple Cake mungkin lebih dikenal di tempat umum itu lebih ke kue nastar,” kata Lidya.
Keistimewaan Bolu Ogura adalah bolu ini mengandung kalori yang rendah, mengapa rendah kalori karena menggunakan vegetable oil jadi bukan butter.
Gula yang dipakai untuk Bolu Ogura ini telah ditakar supaya tidak terlalu manis. Bisa dibilang BonBake menawarkan aneka kue dengan konsep yang lebih minimalis, simpel tetapi premium.
“Harapannya saya bisa mengembangkankan usaha dan bisa menambah sumber daya manusianya sekaligus menambah cita rasa produk kue Bonbake,” pungkas Lidya. (Kabari1008) Selengkapnya klik logo video.
Usaha kuliner semakin banyak diminati. Passion sebagai pelaku usaha kuliner pun sudah dimiliki salah satunya Lidya Halim.
Lidya Halim bersama sepupunya membuka usaha waralaba restoran Kebuli Ijab Qabul. Lidya bercerita awalnya dari mimpi sejak lama bersama saudara sepupunya.
“Saya bersama tiga orang sepupu saya, kita joinan, awalnya sepupu saya emang udah dari lama banget ngajakin saya, kita punya usaha bareng –bareng, usaha keluarga, usaha sepupuan bareng –bareng bikin usaha tapi apa ya? Dari mimpi sejak lama terus kita cari–cari maunya kita kuliner aja, terus kita nemu nih namanya Kebuli Ijab Qabul,” terang Lidya kepada KABARI
Sebagai tes rasa, Lidya membeli menu makanan di restoran Kebuli Ijab Qabul, setelah icip-icip ternyata enak. Karena usaha waralaba akhirnya Lidya dan sepupunya bertemu dengan owner resto dan akhirnya memutuskan untuk bergabung membuka usaha kuliner waralaba tersebut.
Memiliki konsep menjual makanan middle east, Kebuli Ijab Qabul ini menawarkan beragam menu di antaranya Nasi Kebuli Kambing yang menjadi populer, lalu ada Nasi Kebuli Salmon, Nasi Kebuli Ayam, lalu ada Kebab, Roti Maryam dan aneka minuman seperti Bir Pletok, Teh Arab, Kopi Arab dan masih banyak lagi menu lainnya. Dan untuk pemasarannya saat ini masih menggunakan teknik marketing secara online. Selengkapnya Klik logo Video. (Kabari1008)
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 174
klik https://joom.ag/MScI Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Verra Ingin Ekspansi Bisnis ke Mancanegara
• Perhelatan New York Indonesia Fashion Week 2022
• Cerita Natha yang Ngefans Berat Kim Kardashian
• Mengenal Lebih Dekat Maison De L’Indonésie di Paris
• Tips Membangun Branding Ala Soegimitro
• Seruput Kopi Enak di Atas Bengkel Canggih
• Laksa Maknyus ala Laksatiam
• Simak Trend Bedah Plastik di 2022
• Tas Batik Unik ala Glam Bags
• Pintar Mengolah Cuan Kulit Reptil
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108