













• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke Lebih dari 27,000 Emails Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
Hubungi:
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Verra Ingin Ekspansi Bisnis ke Mancanegara
Perhelatan New York Indonesia Fashion Week 2022
Cerita Natha yang Ngefans Berat Kim Kardashian
Mengenal Lebih Dekat Maison De L’Indonésie di Paris
Tips Membangun Branding Ala Soegimitro
Seruput Kopi Enak di Atas Bengkel Canggih
Laksa Maknyus ala Laksatiam
Simak Trend Bedah Plastik di 2022
Tas Batik Unik ala Glam Bags
Pintar Mengolah Cuan Kulit Reptil
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel inspirasi buat para pembaca Kabari yang budiman.
Verra Victoria bisa dikatakan wanita yang gigih dalam mengerjakan sesuatu. Termasuk di sini adalah keuletannya dalam mengembangkan bisnis kopi dengan nama brand Pulau Coffee. Pulau Coffee yang diusungnya ingin menawarkan cita rasa kopi khususnya kopi Sumatera, selain itu, juga ada beragam kopi lainnya dari kopi biji pilihan yang ada di Indonesia. Simak selengkapnya hanya di cover story
Selain itu, kami juga menyuguhkan artikel menarik lainnya seperti Mengenal Lebih Dekat Maison De L’Indonésie di Paris. Berawal dari keinginan untuk mempromosikan kopi Indonesia dan semua produk Indonesia. Eka Moncarre menggagas dan mendirikan La Maison De L’Indonésie (LMDI) atau House of Indonesia di Paris, Perancis.
Dan masih banyak lagi informasi lainnya yang tak kalah menarik yang kami rangkum di antaranya: Tips Membangun Branding Ala Soegimitro, Seruput Kopi Enak di Atas Bengkel Canggih, Perhelatan New York Indonesia Fashion Week 2022, Laksa Maknyus ala Laksatiam, dan masih banyak lagi artikel lainnya yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari Edisi 173.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631
Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video
Fanie ekasyah
kontributor
stanley Chandra riana k liptak harry prasetyo administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter zhang
Verra Victoria bisa dikatakan wanita yang gigih dalam mengerjakan sesuatu. Termasuk di sini adalah keuletannya dalam mengembangkan bisnis kopi dengan nama brand Pulau Coffee.
Pulau Coffee yang diusungnya ingin menawarkan cita rasa kopi khususnya kopi Sumatera, selain itu, juga ada beragam kopi lainnya dari kopi biji pilihan yang ada di Indonesia. Biji kopi diproses oleh Pulau Coffee dengan cara yang spesial seperti, wine proses, honey proses, natural dan organik proses.
Selain fokus pada biji kopinya, Pulau Coffee juga menaruh perhatian pada lahan pertanian kecil dengan proses kontrol masa panen yang baik. Sehingga cita rasa produk yang dihasilkan kopi dari lahan tersebut memiliki nilai spesial dengan kualitas terbaik. Hal ini menjadi keistimewaan dari produk kopi Pulau Coffee.
Demi memasarkan produk Pulau Coffee, Verra gencar melakukan promosi. Salah satunya dengan menggunakan teknik marketing melalui Sosial Media dan juga membuka kelas pelatihan tentang kopi serta mengikuti pameran.
“Teknik marketing yang kami lakukan selama ini adalah mempromosikan melalui social media, mengadakan kelas-kelas pelatihan tentang kopi, aktif dalam mengikuti pameran baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Verra.
Ya! dalam membangun usaha kopinya ini tak jarang Verra menemui kendala. Mulai dari terbatasnya SDM yang dimiliki, persaingan dengan kopi import yang mulai masuk ke dalam negeri dan produk lokal sejenis dengan kualitas yang biasa tetapi harga lebih murah. Sampai pengetahuan calon customer yang masih kurang dalam membedakan kopi spesial dan reguler.
Namun kendala tak jadi masalah bagi dirinya, bahkan di masa pandemi sekalipun dimana Pulau Coffee mengalami penurunan penjualan hingga mencapai lima puluh persen. Seiring berjalannya waktu keadaan mulai membaik dan penjualan pun mulai meningkat secara perlahan hingga saat ini.
Dengan passion Verra yang sangat besar akan dunia kuliner, dia mempunyai mimpi dapat mempromosikan kopi Indonesia ke seluruh dunia. (Kabari1008)
New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) kembali digelar.
Dengan tema F/W 22 atau Fall Winter 22, kali ini NYIFW dilaksanakan di lokasi yang bergengsi tepatnya di Venue 48th Wall Events, New York, NY 10005, New York Indonesia Fashion Week.
Bukan tanpa alasan pihak panitia menggelar acara di tempat tersebut. Menurut Vanny Tousignant, Produser dari New York Indonesia Fashion Week, pemilihan venue tersebut untuk menarik minat audience untuk melirik karya-karya desainer yang memamerkan koleksi terbarunya di ajang itu.
“Bisa dibilang hal itu menjadi pembeda dari event sebelumnya. Selain juga NYIFW yang diadakan pada Februari 2022 ini akan melibatkan lebih banyak desainer,” tuturnya kepada KABARI.
Total ada sekitar 16 desainer yang akan berpartisipasi dalam pagelaran busana ini. Sebetulnya, kata Vanny, banyak desainer yang ingin bergabung tetapi pihaknya harus mengkurasi semua sebelum akhirnya memilih 16 desainer saja yang akan terlibat.
Di New York Indonesia Fashion Week, para desainer diberikan
kebebasan untuk membawa apa yang menjadi misinya melalui desain dan koleksinya asalkan tidak membawa koleksi baju swim wear, karena NYIFW fokus untuk ready to wear dan cocktail dress selain juga membuka pintu untuk couture designers. Selain kebebasan desainer untuk membawa karyanya, New York Indonesia Fashion Week juga menghadirkan Hijab Fashion Show. Hijab Fashion Show menghadirkan lima desainer dari Indonesia yang akan meluncurkan desain terbarunya. Kemudian juga
menampilkan desainer ready to wear, dari Amerika, Berlin dan Indonesia, dan ditutup dengan Couture dan Culture Desainer dari Belgium, India dan Indonesia.
Vanny berharap dengan adanya event NYIFW nama Indonesia semakin diperhitungkan di dunia fashion internasional, khususnya di AS dan dapat memasarkan baju yang dibawa desainer Indonesia ke New York.
“New York Indonesia Fashion Week juga diharapkan dapat membantu perekonomian para desainer dan pelaku UMKM Indonesia dalam memasarkan hasil kreasinya dan juga sebagai jembatan antara desainer Indonesia dengan pembeli internasional yang berada di Amerika khususnya,” pungkas diaspora Indonesia yang sudah tinggal di AS selama 30 tahun ini. (Harry Prasetyo)
Siapa yang tak mengenal sosok Kim Kardashian?
Mungkin sebagian dari penduduk dunia tahu siapa Kim. Ya! Mantan istri Kanye West ini merupakan bintang realitas TV, model, sosialita dan aktris berkebangsaan Amerika Serikat dan dikenal publik di dalam serial Keeping Up with the Kardashians yang ditayangkan program TV.
Nama Kim mengharu biru dan tak sedikit yang mengidolakan dirinya, termasuk selebritis Indonesia yang kini tinggal di Bali, Natha Narita. Natha Narita yang sempat melejit saat berkarir sebagai pedangdut dalam Duo Racun dan merilis tiga single, Sorry Sorry Jack, Jablay Lanang dan Nurlela, bisa dibilang fans berat dari Kim.
Dalam unggahan di Instagram pribadinya, Natha tak jarang menyandingkan dirinya mirip dengan sosok idola
dengan outfit dan pose gaya yang mirip dengan Kim.
Menurut Natha, Kim adalah sosok yang patut dicontoh karena selain rupawan juga pintar. Tidak hanya pintar berakting juga berbisnis.
“Passion kita sama soal beauty jadi aku banyak belajar dari Kim. Kim sangat Inspiratif, bagi saya, dia adalah sosok yang sempurna,” tutur Natha kepada KABARI. “Selain itu, apa yang saya sukai dari Kim adalah matanya.
Matanya seperti malaikat kalau aku bilang, mata dewi dan sangat indah sekali.”
Mengaku telah mengidolakan Kim sedari lama, Natha telah menghabiskan banyak uang untuk “menyerupai” Kim. Tak tanggung-tanggung, Natha sampai harus merogoh kocek Rp500 juta untuk operasi dan lainlainnya.
“Sebenarnya bukan ingin terlihat mirip juga tetapi saya suka dengan gaya dan tubuhnya. Kalau dibilang ingin mirip sih gak juga karena secara genetik saja sudah berbeda. Tetapi saya happy melakukannya,” kata Natha.
Nah, rencananya Natha ingin melakukan operasi bokong agar lebih indah. Berhubung kondisi belum memungkinkan dan prosedur untuk melakukannya sedikit rumit. Natha harus menjeda rencananya tersebut.
“Nanti setelah situasi dan kondisi sudah membaik. Saya akan merealisasikan rencana itu. Oh impian terbesar saya, saya ingin sekali ketemu dengan Kim, ingin foto bareng dan swafoto bersama, Semoga bisa terwujud!” pungkasnya. (Harry Prasetyo). Selengkapnya klik logo Video.
Berawal dari keinginan untuk mempromosikan kopi Indonesia dan semua produk Indonesia. Eka Moncarre menggagas dan mendirikan La Maison De L’Indonésie (LMDI) atau House of Indonesia di Paris, Perancis.
“Ide untuk membuka La Maison De L’Indonésie sebenarnya sudah ada di benak saya sejak tahun 2015 dimana awalnya dirinya ingin memperkenalkan kopi Indonesia karena di Perancis tidak banyak cafe yang menyediakan kopi Indonesia bahkan mereka tidak tahu sama sekali kalau Indonesia penghasil kopi,” tutur Eka kepada KABARI.
Pada awalnya Eka ingin membuat warung kopi Indonesia di Paris yang menyediakan 100% kopi-kopi Indonesia. Di tahun 2017, ia pun mengambil kursus Kopi di Perancis untuk tahu tentang dunia kopi dari sejarah kopi, sampai belajar me-roasting dan menjadi barista. Kursus ini sangat membantu dirinya mengerti dunia perkopian dan untuk persiapan membuka warung kopi Indonesia di Paris.
Waktu berjalan cepat dan mimpinya untuk membuka warung kopi Indonesia belum bisa terwujud dan apalagi Eka juga sibuk bekerja membantu promosi Indonesia untuk Kemenparekraf sebagai perwakilan Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di Perancis.
Pada April 2020, waktu Indonesia mulai menutup border pertama kalinya untuk pariwisata , membuat Eka berpikir kalau krisis ini akan berjalan lama dan harus ada solusi bagaimana dirinya tetap bisa mempromosikan Indonesia.
Mimpinya untuk membuka warung kopi Indonesia mulai bangkit lagi. Ditambah bukan hanya kopi yang mau diperkenalkan tetapi juga rempahrempah Indonesia dan produk Indonesia lainnya.
Mei 2020, Eka mulai membuat business plan from the scratch untuk persiapan dimana ia mulai dengan kolaborasi dengan temannya dari Brazil seorang expert kopi yang tinggal di Perancis, dimana semua seleksi dan kurasi kopi dan roasting dilakukan bersama. Setiap kopi ditest satu persatu. “Kami mulai menerima sample-sample kopi bulan Juli 2020 dimana semua kopi yang kami ambil masih berupa green bean dan di-roasting di Paris,” kata Eka.
La Maison De L’Indonésie Berdiri
Tanggal 10 September 2020, LMDI resmi dibentuk di Paris dengan nomor izin usaha 888 887 809 R.C.S. Paris dengan status Societe SASU dan mempunyai izin lengkap untuk export/import (EORI) dan izin untuk membuka Café (HAPCCA) yang berdiri sebagai perusahaan independen. Nama dan logo La
Maison De L’Indonésie pun sudah didaftarkan menjadi Hak Cipta (HKI) di badan hukum Perancis yaitu INPI (Institut National de la Propriété Intellectuelle).
Eka mengatakan visi LMDI adalah menjadi jendela Indonesia di Perancis, dan membawa Indonesia ke Perancis untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata, produk Indonesia dan budaya Indonesia. LMDI juga menjadi one stop shop solution untuk Perancis dan dunia international karena Paris merupakan tempat wisata No.1 dunia.
Misi LMDI ingin membawa produk-produk unggulan Indonesia ke Perancis (UMKM dan artisanal), dan berkolaborasi dengan provinsi-provinsi di Indonesia untuk membantu mempromosikan desa wisata, dan produk-produk daerah.
Eka mengaku tak mudah mendirikan LMDI. Dia bercerita waktu berbicara dengan orang-orang disekitarnya kalau dirinya akan mendirikan House of Indonesia, semua orang menganggap dirinya gila karena ingin membuka perusahaan dimana banyak perusahaan yang tutup di Paris.
Hanya komentar negatif yang didapatkan, tetapi justru semua itu semakin memotivasinya untuk mendirikan LMDI / House Of Indonesia di Paris. Seperti ada pepatah
mengatakan: When everything seems to be going against you, remember that the airplane takes off against the wind, not with it.
Proses pembentukan LMDI berjalan dengan lancar karena Eka sudah punya perusahaan lain sebelumnya jadi izin keluar sangat cepat, hanya dalam waktu satu hari kerja. Setelah itu ia harus mengikuti training HACCP untuk syarat membuka cafe di Perancis. Dan sekarang LMDI sudah punya semua legalitas untuk memulai semua kegiatan.
Kegiatan dan Rencana La Maison De L’Indonésie
Kegiatan LMDI dilaksanakan di kantor Eka yang ditransformasikan menjadi toko kecil pop upstore dengan mendispay produk-produk Indonesia. Sejak September 2020 sampai sekarang (1.5 thn) LMDI sudah terlibat dalam 40 event di Perancis, baik itu berupa festival, demo product, Market show, Pameran, Conference, dan lainnya.
“Minat dan antusias orang-orang Perancis untuk produk Indonesia sangat besar sebenarnya, tetapi kembali lagi tergantung bagaimana menjelaskan ke mereka. Setiap produk perlu dibuat edukasi dan penjelasan dan juga dibuat demo tasting. Misalnya Jamu, orang perancis
tidak tahu apa itu Jamu, tetapi kalau kita jelaskan dengan memberi informasi dan membuat testing jamu dengan taste orang Perancis, itu akan cepat diterima dengan baik,” tutur Eka.
Namun kesulitannya dalam mempromosikan barangbarang Indonesia adalah semua barang tidak punya standar dan kualitas. LMDI pun harus mengkurasinya satu-satu karena di Perancis sangat peduli barang-barang natural dan tanpa bahan kimia seperti MSG misalnya. Jadi snack Indonesia yang ada MSG dan bahan pewarna dan lainnya tidak bisa LMDI promosikan.
Respons warga Paris sejauh ini sangat senang sekali karena selama ini tidak ada toko/tempat yang memberikan penerangan secara jelas tentang kopi Indonesia/Jamu, Coklat, Moringga, Gula Aren, dan lainnya. Dan juga menjadi tempat untuk mereka yang kenal Indonesia, pelampias rindu selama belum bisa ke Indonesia saat ini.
Kedepannya LMDI sedang persiapan untuk renovasi gedung baru yang terletak di tengah jantung ibu kota Paris; 5 rue Jean Zay 75014.
“Semoga dalam waktu 3 bulan beberapa bulan kami bisa menempati gedung baru dan mulai beroperasi. Kegiatan di LMDI akan bertambah dan juga akan
dibuka Warung Kopi Indonesia di Paris, dan toko yang menjual produk Indonesia yang kami kurasi. Kami juga siap berkolaborasi dan membantu partner business di Indonesia/pemerintah daerah di Indonesia yang ingin mempromosikan produknya di Perancis,” pungkas Eka. (Harry Prasetyo)
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari
4155332696
Dunia digital memberi kemudahan bagi seseorang ataupun pemilik usaha untuk memperkenalkan brand maupun produk usahanya. Soegimitro adalah seorang pakar digital branding yang cukup dikenal oleh banyak kalangan dan sudah malang melintang menggeluti dunia branding selama dua puluh lima tahun.
Ia menceritakan awal mula terjun di dunia branding. Sejak kecil pria lulusan arsitek ini memiliki hobi menggambar dan menganalisa karakter tokoh kartun superhero dan juga karakter seperti Hello Kitty dan lainnya.
Soegimitro berkisah, “Saya suka mempelajari kenapa binatang ini dijadikan ini, mempunyai karakter seperti ini dan bagaimana ekspresi mereka di dalam penggambarannya, itu yang membikin saya semakin lama memperdalam
ilmu saya, dan saya juga mempelajari gerak gerik manusia sampai akhirnya saya bisa mengerti bagaimana orang membangun personal brand yang bisa sesuai dengan apa tujuan akhirnya,” terangnya.
Menurutnya, branding merupakan sesuatu yang diingat atau meninggalkan emosi di seseorang ketika benda atau barang itu tidak ada di depannya lagi, jadi brand bukan hanya logo bukan cuma sebuah nama tapi brand itu adalah apa yang diingat oleh orang lain.
Lebih jauh ia menambahkan, “Pentingnya brand di era digital adalah gampang terkenal dan orang harus membangun personal brandnya di dunia digital, memang ada beberapa orang akan membangun personal brand dengan sesuai karakter kehidupan seharihari. Jadi penting sekali orang untuk paham brand dan bagaimana cara untuk membrandingnya berarti mengenalkan branding dirinya untuk ke khalayak umum, itu penting sekali,” ujar Soegi.
Branding pada zaman dulu dan sekarang memang berbeda, branding zaman sekarang lebih cepat dan lebih mudah dikenal dibanding branding pada zaman dulu.
Dalam membangun sebuah brand yang sesuai dengan target orientasinya. Jika seseorang membangun brand dengan hati dan dengan kenyamanan itu akan bahagia sekali, tetapi kalau membangun brandnya itu dengan ketakutan, dengan kestresan dan banyak paksaan hidupnya tambah menderita nanti. Yang benar adalah tujuan akhirnya harus tahu kemana, tujuannya apa membangun ini.
“Jadi kalau kita mau melakukan branding untuk diri kita sendiri
sekarang itu banyak yang free yaitu kita membangun media sosial kita sendiri tapi untuk membuat media sosial itu benar – benar menjadi bagus atau menjadi target audiens kita, kita harus banyak bereksperimen, kita harus banyak mencoba, kita harus berusaha menemukan kita tujuannya kemana,” kata pria yang mengidolakan karakter superhero Batman.
“Saya dari dulu sering ditanya orang cita-citanya mau jadi apa dan seperti apa dan yang pasti saya ingin jadi seseorang yang menginspirasi banyak orang, dan saya mengidolakan Batman, Batman adalah karakter superhero yang saya suka.” (Kabari1008). Selengkapnya Klik logo Video.
Anda mempunyai cerita inspiratif yang dapat dibagikan, Ceritakan dan berbagi inspirasi untuk masyarakat Indonesia di dalam dan luar Negeri. Hubungi John Oei, di John@KabariNews.com
Bagaimana jadinya jika bengkel mobil dipadupadankan dengan sebuah Coffee Shop. Tentu akan menjadi sesuatu yang bernilai jual unik. “Membunuh” bosan menunggu mobil di-service sembari ngopi-ngopi cantik. Yup! Itulah yang Anda akan rasakan jika datang ke cabang keenam Holyban yang berada di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2). Kesan ke bengkel dan menunggu itu membosankan tidak ada lagi di sini.
Cabang keenam Holyban ini memang sengaja dibuat berbeda dengan cabang lainnya. Holy, pemilik Holyban, mengatakan konsep cabang keenam bengkel Holyban dibuat berbeda dengan cabang lainnya.
“Untuk desainnya kita mengaplikasikan tema industrial jadi kesannya agak berani. Sementara di lantai dua dimana ada Holy’sbrew memakai warna yang soft. Jadi kita ingin menghadirkan nuansa yang berbeda untuk para customer yang datang,” kata Holy.
Sementara lantai ketiga dan keempat digunakan untuk storage dan gudang. Khusus untuk lantai dua, dimana terdapat Holy’sbrew, Holy berujar tempat ini ada berawal dari dirinya yang sering nongkrong sambil ngopi bareng bersama kedua temannya, Albert dan Fendy.
“Kita pikir sih unik juga jika menggabungkan antara kopi dan bengkel. Customer yang datang ke bengkel Holyban jadi tidak bosan menunggu dan bisa santai-santai juga,” kata Holy. Ditambah lagi daerah PIK sudah cukup ramai dan menjanjikan, penggabungan konsep Coffee Shop dan bengkel jadi dirasa diperlukan.
Holy’sbrew sendiri menyediakan aneka minuman dan makanan, dari coklat, kopi sampai teh. Bagi pecinta kopi hitam, Holy’sbrew menyajikan kopi hitam dengan biji kopi pilihan yang dibuat dengan racikan khusus.
“Kopi di Holy’sbrew itu local pride, kita menggunakan biji-biji lokal pilihan. Signature-nya ada Kopi Holy’sbrew, dan untuk coklatnya ada Berry Choco, yaitu campuran dari berry dan coklat. Holy’sbrew buka dari pukul 8 pagi dan menyediakan menu khusus breakfast bagi yang ingin sarapan pagi,” kata Fendy yang mengatakan Holy’sbrew dibuat bukan semata-mata untuk tempat ngopi saja, tetapi juga bisa untuk kerja karena menyediakan ruangan untuk bekerja atau meeting.
Bengkel dengan Teknologi Canggih
Nah, bicara soal bengkel Holyban, bengkel ini pertama kali buka pada tahun 1994 di Bengkulu. Bengkel cabang pertama ini merupakan Bridgestone Toko Model (TOMO). Sampai tahun 2000, Holyban buka cabang lagi di Muara Karang. Tahun 2009, Holyban buka cabang ketiga di daerah Pluit. Cabang keempat didirikan di Simprug pada 2016 dan tahun 2018 buka cabang lagi di Muara Karang. Dan pada tahun 2022 ini, Holyban dengan nama Holy Ban Golf Island buka cabang keenamnya di PIK 2.
Alasannya buka cabang di PIK 2, Holy mengatakan karena banyaknya customer yang datang ke cabang Holyban Muara Karang dan Pluit berasal dari PIK. “Selain juga request dari pelanggan untuk buka di wilayah PIK 2 supaya mereka tidak jauh-jauh ke bengkel kita,” tutur Holy.
Holy mengatakan Holyban selalu terdepan soal kelengkapan dari jenis
dan ukuran ban mobil dari berbagai merk, mulai dari bridgestone, Pirelli, Michelin, sampai Dunlop. Pun dengan service yang ditawarkan, baik itu spooring, balancing dan servis. “Jadi one stop service. Ada masalah di mobil bisa selesai di Holyban,” tambah Holy.
Sebagai sebuah bengkel mobil, Holyban selalu improve dari segi teknologi mesin karena teknologi mobil semakin canggih. Holyban pun menggunakan mesin spooring paling canggih dari Jerman. Holyban menjadi satu-satunya bengkel yang menggunakan mesin canggih dari Jerman dengan tingkat akurasinya 0,01 derajat.
Selain itu, Holyban memiliki service berupa Finish Balance yang
mana tidak semua bengkel memiliki pelayanan ini. Bisa dibilang Finish Balance ini adalah balancing yang high speed.
“Mobil dengan kecepatan di atas 100 km/jam, wajib di finish balance. Mobil yang sering dipakai dengan kecepatan tinggi. Balancing tidak hanya ban dan pelek saja tetapi sampai kaki-kakinya juga di balancing,” kata Holy yang menambahkan Holyban saat ini fokus mengembangkan kualitas dan servisnya.
“Saya, Albert dan Fendy berharap Holysbrew dan Holyban semakin dikenal, ramai dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk para customer. Siapa saja yang mampir bisa nyaman dan betah.” (Harry Prasetyo)
Bisnis di bidang kuliner semakin berkembang dan banyak diminati oleh anak muda. Ruth Gabriel adalah salah satu anak muda yang concern terhadap hal ini. Perempuan cantik jebolan sekolah kuliner di Singapura ini mencoba peruntungannya dengan membuka usaha kuliner Laksatiam di Petak Enam, Glodok, Jakarta.
Usaha kuliner yang digelutinya masih terbilang muda seperti dirinya. Ruth baru buka usahanya di Petak Enam kurang dari dua tahun. Awalnya Ruth hanya berjualan online. Namun berhubung dirinya sering ke Petak Enam. Dalam benaknya muncul pemikiran kenapa tidak buka usaha di wilayah ini.
“Tempatnya cukup menarik banget untuk buka dan cocok untuk makanan laksa jadi saya langsung pengen buka di sini,” ujar Ruth.
Lebih jauh ia menambahkan, “Karena saya belajar di bidang F&B dan kuliahnya itu kuliner jadi memang menjurus kesana dan kenapa laksa, karena kuliahnya di
Singapura, jadi salah satunya itu kan identik dengan laksa, di Indonesia pun ada laksa, jadi saya coba-coba sendiri cari resep laksa yang beda,” imbuhnya.
Menurut Ruth, Laksa itu beraneka macam, ada laksa Indonesia dan ada laksa Singapura yang lebih mirip ke kari karena ditambah kuah. “Jadi kalau di Indonesia itu mungkin banyak rempah-rempah dan dari ayam tetapi kalau di Singapura itu lebih ke seafood dasarnya. Nah, kalau saya coba gabungkan jadi ada yang pakai ayam juga, tapi tetap dasarnya seafood,” katanya.
Beraneka macam menu yang ditawarkan di Laksatiam, seperti menu Nasi Chicken Curry, Nasi Orange Chicken dan aneka minuman sehat yang diproduksi sendiri seperti Liang Tea, dan juga hidangan minuman lainnya seperti kopi hitam dan kopi susu.
Dan menu laksa Chicken dan Seafood menjadi menu andalan di Laksatiam milik Ruth, karena keistimewaan dari menu ini adalah tidak menggunakan santan dan sehat.
“Laksatiam ini spesialisasi tanpa santan dan saya pakai metodenya dasarnya laksa yang dulu pakai kaldu udang, ebi dan tahapnya kita buat sendiri jadi bisa dipastikan rasanya itu beda dan kita juga utamakan kesehatan,” ujar Ruth.
Pun dengan minuman yang ada di menu Laksatiam yang menyehatkan dalam membantu mengobati panas dalam dan kolesterol. (Kabari1008) Selengkapnya Klik logo Video.
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 173
klik https://joom.ag/cUBI Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• DUBES UMAR HADI Berbagi Kisah dan Pengalaman dari Negeri Ginseng
• CMO Wanita yang Menulis Puluhan Buku dan Peduli Literasi
• dr. Taruna Ikrar Menerima Penghargaan ICMI Award Bidang Inovasi Teknologi Kesehatan 2021
• Hidroponik Sebagai Alternatif Bercocok Tanam di Rumah
• NANI OKTAVIANI Tampilkan Pesona Bordir Tasikmalaya Dalam Busana Muslimah
• Station 8 Bukan Sekedar Tempat Makan Bergaya Amerika
• Trend Fashion 2022 dari Michelle Hadip
• YOWIS BEN Finale Gelar Gala Premiere di Era New Normal
• 12 Tahun Rosewood Living Selalu Berikan Yang Terbaik
• Bros Istimewa ala Poes Craft
Melakukan bedah plastik bukanlah yang tabu, bahkan sekarang telah menjadi trend tersendiri Di samping didorong karena faktor kesehatan, bedah plastik juga dilakukan karena faktor estetika atau sebagai peningkatan rasa percaya diri.
“Rata-rata wanita yang melakukan bedah plastik dan mereka ingin mengembalikan bentuk tubuhnya seperti bentuk payudaranya yang kendur akibat melahirkan agar terlihat kencang dan berisi kembali,” kata Rika yang berprofesi sebagai Beauty Konsultan Bedah Plastik.
Rika pun membandingkan keadaan dulu dengan sekarang dimana jarang ada istri yang ditemani suaminya saat ingin melakukan bedah plastik, namun sekarang banyak suami yang menemani istrinya. Begitu pun dengan dokter bedah plastik Indonesia yang juga tidak kalah kompetensi dan kualitasnya dengan dokter bedah luar negeri.
Masyarakat tidak lagi malu-malu menunjukkan dirinya telah melakukan bedah plastik, terlebih dengan kehadiran sosial media seperti Instagram dan Tik Tok. Hal ini seperti yang diamati Rika pada tahun 2021 sampai di awal tahun 2022.
“Mereka yang melakukan bedah plastik mulai berani menunjukkan hasil operasi plastiknya seperti memperlihatkan wajahnya yang simetris, sedot lemak, breast implant atau implan payudara. Di 2021 sampai 2022 sudah banyak yang melakukan operasi plastik dan blow up ke sosial medianya,” katanya kepada KABARI. Di tahun 2022, implan payudara dan sedot lemak bakal jadi primadona bedah plastik yang banyak
digemari. Kenapa banyak diminati? Rika menjelaskan sebabnya adalah Implan payudara aman dilakukan dan tidak berbahaya bagi tubuh. Selain itu untuk sedot lemak, banyak digemari karena datangnya alat-alat canggih yang semakin menjamin keamanan, kenyamanan dan kecepatan.
Dan semua tindakan bedah plastik, baik itu implan atau sedot lemak tidak harus dilakukan di rumah sakit tetapi cukup di klinik saja. Tidak memerlukan rawat inap karena prosesnya hanya sebentar, kurang lebih 1-2 jam dan pasien sudah boleh pulang. Jika domisili pasien jauh dapat stay 2-3 hari di hotel terdekat.
Namun sebelum melakukan bedah plastik, Rika menyarankan dilakukan oleh mereka yang profesional, termasuk dokter spesialisnya yang harus terpercaya dan
klinik tempat melakukan bedah plastik juga terpercaya atau yang memiliki izin resmi.
“Jangan karena harga murah terus mudah tergiur untuk melakukan implan payudara dimana saja,” tuturnya.
Rika menambahkan setelah melakukan implan payudara disarankan untuk menggunakan korset selama 1-2 bulan, tidak meminum alkohol, tidak berenang selama 1 bulan, setelahnya pasien dapat beraktivitas seperti biasa.
Apakah Implan payudara ada masa kadaluarsanya? Ya, lebih baik implan diganti 10 tahun kemudian karena seiring waktu bentuk tubuh akan berubah. Jadi dianjurkan untuk mengganti implan yang lebih baik bentuknya. (Harry Prasetyo). Selengkapnya Klik logo Video.
Produk tas dalam negeri kini banyak diminati oleh sebagian kalangan, melalui kerajinan tangan para penggiat UMKM dengan desain yang beraneka ragam sehingga menghasilkan produk tas lokal yang cantik nan unik.
Drg. Trin Wibisono pemilik usaha tas batik “Glam Bags” menceritakan awal mula mendirikan usahanya pada tahun 2011 yang silam.
“Saya amat sangat menginginkan produk Indonesia terutama yang terbuat dari wastra Indonesia itu banyak disukai orang, banyak diminati dari semua kalangan karena kalau kita flashback kemarin-kemarin itu kain hanya dipakai untuk kalau ada acara tertentu, kemudian tenun songket, batik itu pun masih bisa dipakai dikalangan sudah banyak yang memakai tapi kalau tenun songket dan lain-lain itu masih banyak yang hanya memakainya pada saat acara-acara tertentu.
Selain itu, Trin menambahkan, “Saya ingin mengangkat tenun ini bisa dipakai di setiap saat, di setiap momen yang juga disukai oleh kalangan muda karena apalagi saat ini kalangan milenial, untuk saat ini saya memang fokus ke tas-tas kalangan menengah ke atas,“ imbuhnya.
Beragam model produk tas yang dibuat oleh Glam ini terinspirasi dari model tas branded yang juga banyak diminati oleh berbagai kalangan.
“Model-model tas saya ambil dari beberapa model brand terkenal, niat saya adalah supaya orang tetap bisa memakai model brand terkenal itu, tapi dengan material yang berbeda yaitu material dari negeri sendiri,” ujar Drg. Trin.
Produk tas batik milik Glam ini memiliki keistimewaan dengan menggunakan bahan – bahan yang premium dari mulai kulit, bahan untuk lapisannya hingga aksesoris.
“Produk saya itu produk yang limited, saya dalam satu kain itu hanya bisa membuat tiga tas dengan berbagai model, jadi memang untuk ekspor saya tidak ekspor, sudah banyak dari teman-teman, konsumen yang mempromosikan tas-tas saya ke luar,” kata Drg Trin.
Meski ada kendala dalam menjalankan usahanya, Drg Trin tak menyerah dan semakin gigih untuk tetap berjalan demi kelangsungan hidup karyawannya.
“Kita tetap harus move on, kita tetap harus jalan, karena di belakang kita banyak orang yang bergantung kehidupannya dengan kami, jadi tukang–tukang
juga tetap harus produksi karena mereka juga harus mendapatkan imbalan untuk keluarganya, bersyukur kita mempunyai relasi, kita mempunyai hubungan yang baik dengan para konsumen sehingga masih tetap berjalan hanya tidak sebanyak dulu, tapi masih tetap ada, apalagi sekarang sudah mulai agak baik kondisi jadi masih tetap jalan,” pungkasnya. (Kabari1008) Selengkapnya Klik logo Video.
Produk UMKM dalam negeri tak dipungkiri semakin kreatif dan inovatif. Ir. Namsyah Ali B termasuk salah satu penggiat UMKM yang dimaksud.
Dengan brandnya yang bernama Neby Bags, dia mengolah bahan-bahan dari kulit binatang jenis reptil menjadi tas cantik, dompet hingga sepatu.
Berdiri sejak sepuluh tahun yang lalu, ia menceritakan pengalamannya merintis usaha ini hingga ekspor ke luar negeri.
Namsyah berkisah, “Saya awalnya terjun di usaha ini karena pameran saya sama kakak sekitar sebelas tahun yang lalu, setelah saya pertama kali pameran terus akhirnya saya memutuskan untuk konsen di reptile bags ini,” tutur Namsyah.
Produk yang sudah dibuat semuanya berbahan baku dari kulit binatang jenis reptil seperti, ular piton, biawak. Dan Jenis produk yang dihasilkan adalah tas, sepatu, dan sabuk.
Selain itu, keistimewaan dari produk Neby Bags ini menggunakan bahan kulit reptil asli dari dalam negeri, kalau untuk membuat aksesoris menggunakan bahan kulit dari Italia dan Korea.
Pun dengan teknik marketing yang dia gunakan ialah melalui pameran di dalam negeri dan luar negeri, kemudian merambah ke sosial media.
Namun semenjak pandemi, usahanya mengalami penurunan dalam penjualan. Tapi hal ini tak menyurutkan Namsyah untuk tetap terus berinovasi dengan penuh semangat dan sabar.
Ia berharap, UMKM Indonesia harus bisa saling berbagi untuk memajukan sesama pelaku usaha terutama di bisnis tas dan dapat berkolaborasi bersama. (Kabari1008) Selengkapnya klik logo Video.
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108