













• Majalah Kabari
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke Lebih dari 27,000 Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Bali Diharapkan Pulih Kembali
Crypto Tak Mati di Masa Pandemi
Alis Cantik BeautyCare Nabila
Adelle Jewellery Manfaatkan Digital
Buat Jualan Berlian
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel inspirasi buat para pembaca Kabari yang budiman.
Dewi Amanda adalah pendiri rumah produksi Merak Abadi production yang sudah memproduksi dan mendistribusikan ke pasar luar negeri, seperti film Salina, Jangan Sendirian, dan film lainnya yang beredar di Singapura, Malaysia, dan negara lainnya. Simak kisah selanjutnya hanya di Cover Story.
Selain itu, kami juga menyuguhkan informasi menarik lainnya, seperti Bisnis Crypto Tak Mati di Masa Pandemi, Kemudian ada Prestasi Cuan Milleur Beauty, lalu Cara Adelle Jewellery Manfaatkan Digital Platform Buat jualan Berlian.
Masih banyak lagi informasi lainnya yang tak kalah menarik yang kami rangkum untuk para pembaca KABARI, seperti Saturday Label Hadirkan Handmade Aksesoris Cantik dan Unik, Pariwisata Bali diharapkan Pulih Kembali, dan masih banyak lagi artikel menarik lainnya yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari Edisi 167.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631 Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit
John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video
Fanie ekasyah
kontributor
riana k liptak harry prasetyo administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter zhang
Rumah produksi yang telah berdiri sepuluh tahun lalu ini terbilang beda. Pasalnya, film-film yang diproduksi maupun yang didistribusikan Merak Abadi Production banyak menyasar pasar luar negeri. Sebut saja film Salina, Jangan Sendirian, dan film lainnya yang beredar di Singapura, Malaysia, dan negara lainnya.
Ya, bukan tanpa alasan Dewi Amanda, pendiri dari rumah produksi Merak Abadi production ini memilih luar negeri sebagai target pasarnya. Kepada KABARI, Dewi mengatakan tujuannya memperluas jaringan distribusi film ke pasar luar negeri karena melihat kondisi pasar perfilman di Indonesia.
“Di Indonesia sekarang ini bisnis perfilman lagi lesu maka dari itu kita menyasar pasar luar negeri. Selain itu
juga ada kebanggaan tersendiri bahwa film Indonesia bisa ditonton oleh penonton luar negeri,” tuturnya.
Selain itu Dewi tak menampik adanya keuntungan dari “jualan” film ke luar negeri. “Mereka lebih lebih mahal bayarnya dibanding di Indonesia. Apalagi dengan keadaan sekarang ini banyak yang jual ke Netflix dan lainnya,” kata Dewi yang saat ini masih aktif bermain film.
Sejauh ini Merak Abadi Production telah berhasil memproduksi hampir sepuluh film, belum termasuk web series dengan rata-rata filmnya bergenre horor walaupun ada beberapa film bergenre agama.
Dewi berucap,”Masyarakat kita suka banget film horor. Nah, itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Di Malaysia ataupun di Inggris, genre horor itu banyak yang suka.
Mungkin karena film bergenre ini lebih gampang diterima dan banyak peminatnya.”
Nah, untuk film-film yang didistribusikan Merak Abadi Production ke luar negeri berjumlah kurang lebih 200 film. Tidak hanya disebar di pasar Asia saja melainkan juga menjangkau pasar Amerika Serikat dan Inggris.
“Kita tidak bergantung pada jaringan bioskop saja tetapi juga merambah ke digital platform seperti Netflix dan lainnya,” tuturnya.
Bagaimana respons masyarakat terhadap filmfilm Merak Abadi Production dan rencana ke depan rumah produksi ini? (Harry Prasetyo) Selengkapnya Klik Logo Video.
Russell Matulich adalah
seorang intrapreneur yang selalu berpikir mandiri dan kreatif bahkan saat bekerja untuk perusahaan besar sekalipun. Dari pengalamannya bekerja di perusahaan-perusahaan besar dunia, dirinya tidak pernah puas dan selalu ingin melakukan hal-hal yang disukainya.
Russell pun seringkali gagal melakukannya. Namun kegagalan adalah pelajaran berharga. Hal ini yang paling berpengaruh di dalam hidup dan karirnya. Ketika gagal, kita hanya punya dua pilihan, yaitu menyerah atau melanjutkan. Sebagai manusia pasti akan gagal suatu saat, tetapi harus bangkit dan melanjutkan hidup. Kita harus bangkit dari sakit dan derita dan melanjutkan. Terkadang ada sandungan dan hambatan tetapi harus tetap diterjang.
Di tahun 2013, Russell Matulich mendirikan perusahaan bernama RTI Cable. RTI adalah salah satu
perusahaan jaringan swasta di dunia. RTI menyediakan solusi jaringan skala besar di berbagai industri termasuk perusahaan cloud, operator jaringan, operator regional, perusahaan global, penyedia konten, dan institusi untuk pendidikan tinggi.
“Inspirasi sebenarnya membangun RTI adalah saya ingin mempererat hubungan dengan orang-orang. Bisnis ini memang bisnis teknologi tinggi, tetapi saat memulainya hal yang terpenting adalah hubungan dengan orang lain, membuat orang-orang saling terhubung,” tutur Russell kepada KABARI.
Ya! Proyek-proyek yang dikerjakan RTI semuanya berhubungan dengan kabel fiber optic bawah laut. Semua orang pun terhubung dengan jaringan. Russel mengatakan, banyak orang mengira bahwa internet tersambung lewat satelit, tetapi itu salah. Mayoritas sambungan data, baik saat melakukan pencarian internet atau melakukan video call, 99% nya tersambung lewat kabel fiber optic bawah laut.
“Cita-cita awal RTI adalah membangun jalan raya internet bawah laut untuk mempercepat laju internet. Jaringan kabel ini sangat kompleks, membutuhkan 5 sampai 7 tahun dan menelan biaya ratusan juta dolar,” kata pria yang meraih gelar PhD di bidang Perilaku Organisasional dan Teori Manajemen ini.
Sasaran RTI adalah membangun jaringan yang tidak tergantung dengan jaringan-jaringan lain. RTI mengincar negara-negara besar dengan populasi besar. Jaringan RTI sudah terkoneksi dengan Sydney, Australia (di mana RTI memiliki pusat-pusat data), Hong Kong (jaringan sedang dalam proses pembangunan), Tokyo (jaringan sudah
beroperasi), Guam (juga sudah beroperasi), dan ada juga Los Angeles, dan ada juga jaringan Asia Tenggara melewati Indonesia dan Filipina yang terhubung dengan Los Angeles, Hawaii dan Guam.
Semua itu hanya ditunjang oleh jumlah karyawan RTI yang luar biasa karena jumlahnya hanya 30 orang!. Namun RTI tetap terus bertumbuh. Saat ini perusahaan memiliki biaya operasional sebesar 500 juta dolar AS. RTI menjunjung tinggi keragaman dengan komposisi karyawannya berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Jepang, Singapura, Australia, Guam, Hawaii dan Amerika.
“RTI selalu siap menjawab tantangan dan memberi solusi. Kami percaya bahwa uang bukanlah hal yang menyambung jaringan kabel. Oranglah yang menyambung jaringan kabel,” kata Russell. (Kabari1009) Selengkapnya Klik logo Video.
“please my Baby”
Siapa yang tak mengenal sosok yang satu ini ?
Selain memiliki paras yang cantik, penyanyi yang satu ini juga memiliki suara yang merdu dengan ciri khasnya sendiri.
Ya! Belum lama ini Davina Celine yang juga personil Duo Bunga merilis single terbarunya berjudul “Please My Baby” ciptaan Tama Wijaya (Gitaris Kangen Band) produksi Label Recording dari TW Music Entertainment.
Genre lagu ini bisa dibilang berbeda dengan lagu yang biasa Davina nyanyikan bersama Duo Bunga.
“Jadi single ini lagu pop saya. Ceritanya itu tentang seorang wanita yang kesel dengan pacarnya karena pacarnya itu ngeselin dan cuek. Tetapi wanitanya cinta
sama itu pacarnya. Jadi gak apa-apa deh cuek yang penting kamu masih cinta sama kamu,” tutur Davina.
Davina menambahkan single “Please My Baby” ini butuh proses sekitar sebulan sampai akhirnya jadi.
“Aransemen lagunya dilakukan berkali-kali. Aku tuh orangnya cerewet. Sudah jadi lagunya pengen ada tambahan reffnya, terus ditambah, ya seperti itu jadinya sebulan,” kata Davina.
Nah, di single terbarunya ini Davina hadir dengan video klipnya dan syuting di beberapa titik lokasi yang sangat beragam style dan atmosfernya. “Please My Baby” kini sudah bisa diakses dan dinikmati para pecinta musik di Youtube channelnya ‘Davina Celine Official’ yang telah dirilis 9 Juni lalu.
“Karena ini jadi adalah single pop saya, saya ingin buat sebagus mungkin video klipnya. Di video klip ini saya yang jadi sutradaranya dan butuh waktu empat bulan sih saya buat karena banyak yang harus dilakukan dan dipersiapkan,” katanya.
Davina berharap singlenya ini dapat diterima dan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat luas.
“Semoga saja lagu ini bisa disukai masyarakat dan booming,” pungkasnya. (Harry Prasetyo)
Belum lama Milleur Beauty Skin Care produksi PT Kreasi Indoku Sejahtera (KIS), meraih prestasi. Dua prestasi diberikan oleh dua media di Indonesia berupa award dan sertifikat bahwa Milleur Beauty Skin Care merupakan “Best New Skin Care 2021 Category Perawatan Kulit Wajah Di Indonesia”.
Tak pelak, prestasi tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi Santo Kadarusman, Managing Director KIS. Dan menjadi bukti keberhasilan Milleur Beauty Skin Care dalam menyediakan dan mengembangkan produk skincare yang bisa memberikan manfaat kecantikan terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.
Santo mengatakan kebanggannya menerima penghargaan tersebut. “Awalnya perusahan ini didirikan oleh tiga orang termasuk saya sendiri belum lama ini. Setelah pendirian kita langsung urus BPOM, izinizinnya, dan lainnya,” tutur Santo kepada KABARI.
“Nah, kebetulan saya terinspirasi dengan dua anak perempuan saya yang suka dandan, dan kebetulan pandemi corona melahirkan peluang baru di bisnis online. Seperti diketahui kebanyakanya yang bisnis online itu kan kuliner, tapi saya mencoba menjajal bisnis skincare. Terlebih lagi ada yang menggatakan ke saya bahwa bisnis dengan penjualan terbaik di masa pandemi ini adalah skincare,” tambahnya.
Ya! Tak butuh waktu lama bagi KIS untuk memanfaatkan peluang itu. Di awal awal 2021 KIS meluncurkan dua produk unggulannya, yaitu Milleur Beauty Brightening Facial Wash dan Milleur Beauty Advance Whitening Serum.
Milleur Beauty Brightening Facial Wash, POM NA 18201203455 merupakan pembersih wajah yang mengandung Brightening Agent yaitu Arbutin yang dapat mencerahkan wajah dan membuatnya lembap. Kegunaannya untuk membersihkan wajah dan mengangkat kotoran dari sisa make up dan juga mengangkat sel kulit mati.
Milleur Beauty Advance Whitening Serum, POM NA 18201901052 merupakan serum perawatan wajah yang diperkaya dengan Whitening Agent yaitu asam
tranexamat yang membantu mencerahkan kulit dan memudarkan noda hitam secara merata. Kegunaannya untuk mencerahkan, melembapkan dan memudarkan flek hitam.
“Dengan hanya menggunakan dua produk saja yang bernama Milleur Beauty Brightening Facial Wash dan Milleur Beauty Advance Whitening Serum dapat membuat kulit wajah lebih segar dan cerah,” kata Santo yang mengatakan Milleur Beauty Skin Care dari bahasa Perancis jadi lebih baik.
Penjualan skincare KIS mendulang cuan. Dari hari ke hari penjualannya semakin meningkat. Skincare ini, Santo berkata, diperuntukkan untuk remaja kekinian dari usia 18 tahun sampai 35 tahun. Dua produk digunakan dengan 90 persennya adalah wanita dan sisanya adalah pria. Dan skincare ini untuk segala macam kulit, namun bukan kulit yang berjerawat.
Lantas bagaimana dengan strategi bisnis online Milleur Beauty dan rencana kedepannya? (Harry Prasetyo). Selengkapnya Klik Logo Video Berikut Ini.
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari
4155332696
Dunia fashion banyak digemari oleh para pecinta mode untuk menunjang penampilan, khususnya bagi kaum hawa yang ingin tampil modis, anggun dan memesona. Bergaya dalam penampilan biasanya seseorang dituntut agar tampil cantik dan menarik, untuk mempercantik penampilan biasanya dilengkapi dengan pemakaian berbagai aksesoris.
Hal demikian pun dijadikan peluang bisnis oleh seorang kreatif yang bernama Samira Zati yang memiliki usaha aksesoris berlabel Saturday label. Samira biasa ia disapa menceritakan awal mula membuka bisnis fashion, “Awalnya itu dari mulai tahun 2014, awalnya project aku waktu kuliah, jadi waktu aku kuliah itu aku ambil fashion bisnis, temen-temen aku pada ngambil baju, tas dan itu udah banyak, dan aku sukanya memang handmade dan aksesoris jadi disitu aku kombinasikan sehingga jadi brand seperti sekarang ini,” ungkap Samira.
Ia menambahkan, perkembangan bisnis yang dijalaninya sejauh ini mengalami naik turun. “Perkembangannya naik turun, jadi waktu itu pernah
sempet aku yang naik banget, karena kesalahan aku sendiri yang kurang memanajemen, namanya usaha ada naik turunnya, ga bisa berharap bagus terus,” imbuhnya. Saturday label menghadirkan beragam handmade aksesoris di antaranya, necklace, bracelet, earring, brooch, ring, strap mask dan masih banyak lagi aksesoris cantik lainnya.
Menyoal ke pasar, Samira bermula dari temen ke temen untuk membeli produk kreatifitasnya, namun dengan seiring berjalannya waktu Saturday label mulai dikenal hingga dikalangan selebriti.
“Awalnya saya dari nol, aku berdasarakan dari tementemen aku dulu yang beli awalnya, akhirnya aku mulai pakai strategi marketing endorsement pada zaman itu, pada waktu itu aku ikut-ikut endorsement juga terus mulai merambah ke iklan lalu mulai merambah juga ke e-commerce dan marketplace,” katanya.
“Aku mulai masuk-masukin juga untuk yang sekarang itu lebih fokus ke kolaborasi jadi aku mulai kolaborasi ke beberapa desainer maupun styles, dari situ aku mulai disambungkan oleh selebriti,” ungkap Samira.
Sejak Pandemi melanda tanah air, bisnis fashion yang dikelola Samira pun ikut terdampak yakni mengalami penurunan penjualannya.
“Terkena dampaknya, merasakan turunnya banget di masa pandemi ini, namun saya bersyukur di sini pembelinya loyal, mereka itu beneran suka jadi mereka akan repeat order terus, jadi sejauh ini memang berasa penjualan aku di masa Pandemi turun,” ujar Samira.
Keistimewaan dari produk kami hampir semua aksesoris fokus ke rajut atau di setiap aksesorisnya ada sentuhan rajutan.
“Di setiap aksesorisnya itu pasti ada rajutannya, ada benangnya, jadi kalau misalkan kalung itu base-nya ada benangnya, kalau misalkan earing base belakangnya juga ada rajutannya, jadi fokusnya aku lebih ke rajut, cuma karena perkembangan kita harus berinovasi juga,” katanya. (Kabari1008)
Edisi bulan ini:
• Apakah Rasisme Sebagai Sebuah Penyakit?
• New Normal dan Urgensi Vaksin Covid-19
• Trump: AS Akan Punya Vaksin Covid-19 di Akhir Tahun
• 5 Bahan Alami Atasi Jerawat
• 5 Bahan Alami Untuk Gigi Putih Cemerlang
• Cuka Cairan Serba Guna
• Makanan Sehat Anti-Stress Dan Penghadang Flu Di Musim Dingin
• Pengusaha Memiliki Peran Penting Dalam Mendukung Keluarga yang Terkena Dampak COVID-19
• Tingkatkan Imunitas dengan Mengonsumsi Ubi Ungu
• Tips Wajah Cantik dan Kencang Pakai Masker Seledri
Interaktif Majalah Hidup Sehat Edisi 41 klik https://joom.ag/e5pI Langganan daftar di KabariGratis.com
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar Livestream
Facebook Subscribers:
Ni Wayan Ernawati, salah satu pelaku bisnis pariwisata di Bali, merupakan satu dari banyak pelaku industri pariwisata yang terkena dampak langsung dari adanya pandemi Corona di Indonesia terutama di Bali. Di tahun 2020, saat pandemi mulai melanda Ernawati harus rela kehilangan pekerjaannya karena mengalami PHK.
Dan bukanlah perkara mudah untuk bertahan selagi hilang mata pencaharian. Beragam cara dilakukan untuk sekedar membuat dapurnya mengebul. “Terus terang saya telah menjual aset-aset yang saya miliki untuk bisa bertahan hidup,” tuturnya kepada KABARI.
Pun tak sedikit rekan sejawatnya yang melakukan hal serupa dan mencoba banting stir. Mereka mencari peruntungan di luar bidang pariwisata seperti jualan sembako, berkebun, pulang kampung untuk bertani, dan lain sebagainya. Namun banyak juga yang tidak jalan usaha karena daya beli masyarakat turun drastis.
Tapi Erna mengatakan kendati pandemi banyak membuat orang kesusahan. Ada pula yang meraih sukses di masa pandemi ini. “Namun ya itu jika dilihat dari persentasenya bisa dibilang 80-20, dimana 80 yang stop usahanya sementara hanya 20 yang berhasil,” imbuh Erna.
Memang sektor pariwisata di Bali sangat terdampak karena adanya pandemi Corona. Hampir 70 persen mata pencaharian masyarakat Bali bergantung di sektor ini. Banyak tempat penginapan, hotel dan restoran tidak mampu untuk bertahan dan memutuskan gulung tikar karena tidak sanggup lagi menopang biaya operasional.
Ditambah lagi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harapan wisata untuk bangkit kembali seperti sirna sudah. Namun kita tetap melaksanakan dan menghormati PPKM untuk mengurangi jumlah kasus Covid-19 karena dengan begitu dapat membuat sektor pariwisata bergairah kembali dan relatif aman.
Erna berujar pemerintah bersama masyarakat harus bahu membahu mencegah penularan dan penyebaran virus Corona dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, dan tidak berkerumunan. Selain itu vaksinasi juga merupakan langkah tepat untuk memberikan perlindungan masyarakat terhadap berbagai varian virus corona.
Ya! Pemulihan di sektor pariwisata bisa memakan waktu lama jika pemerintah dan masyarakat tidak gotong royong mencegah penularan virus corona. “Dibutuhkan gotong royong antara pemerintah dan masyarakat untuk membendung dan mencegah penularan virus Corona sehingga pariwisata di Bali bisa berjalan kembali,” kata Erna. (Harry Prasetyo) Selengkapnya Klik Logo Video .
Edisi bulan ini:
• Phuket Pulau Surga dan Destinasi Tingkat Dunia
• Mitos Berwisata di Thailand
• 50 Alasan Mengapa Bangkok No. 01
• Istana Kanazawa
• Sensoji
• Tempat suci bagi Indian Amerika - Monumen Nasional Devils Tower
• Kota Pegunungan Terbaik di Amerika
• Gunung Rushmore
Interaktif Majalah Tur Dunia Edisi 04 klik http://bit.ly/TurDu04\ Langganan daftar di TurDuniaGratis.com
Bisnis cryptocurrency adalah bisnis yang menjanjikan. Bahkan di saat pandemi melanda seantero dunia, bisnis ini seakan tak pernah mati mendulang cuan.
Hal ini yang diungkapkan oleh Desi Indarti. Desi yang merupakan pengusaha fashion dan Bitcoin berkata kepada KABARI, bahwa bisnis cryptocurrency adalah bisnis yang layak diperhitungkan.
Bukan tanpa alasan dirinya berucap, alasan pertama saat pandemi kita dituntut untuk membatasi mobilitas. Pembatasan mobilitas dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Dan menjalankan bisnis crypto tidak membutuhkan mobilitas karena mesin komputer yang bekerja.
Kedua, dari sisi sumber daya manusia (SDM) bisnis ini hanya membutuhkan SDM yang sedikit, berbeda dengan jenis bisnis lainnya yang membutuhkan pekerja yang banyak.
“Selain itu bisnis crypto adalah bisnis yang sederhana. Namun dengan catatan, terlebih dahulu kita harus tahu ilmu mining dan trading terlebih dahulu. Contohnya saja dalam men-setting komputer yang digunakan untuk mining. Tidak butuh waktu lama untuk menggunakan dan langsung bisa menghasilkan. Bisnis mana yang kayak gini coba yang bisa langsung menghasilkan profit,” tutur Desi.
Ya! Bisnis crypto sebenarnya bukan hal baru bagi Direktur PT Warna Warni Retailindo ini. Pertama kali dirinya terjun ke dunia cryptocurrency dan mulai menambang Bitcoin di tahun 2015/16.
Saat itu Desi punya rekan bisnis yang merupakan seorang gamers yang punya lingkaran pertemanan gamers dari luar negeri. Nah, mereka sudah familiar dengan aktivitas mining bitcoin. Waktu itu bitcoin di Indonesia masih tabu. Bahkan dirinya sempat dikatakan sebagai seorang penipu lantaran banyak rekan dan teman tidak percaya. Namun Desi bersama rekannya percaya bisnis crypto adalah bisnis masa depan yang sangat menjanjikan dan cuan jika digarap serius.
“Kebetulan saya mempunyai modal lebih, akhirnya saya mengajak partner saya untuk memulai bisnis crypto, yang pada akhirnya saya berperan menjadi investor di bisnis ini,” kata Desi
Menurut Desi semua orang butuh kemerdekaan finansial apalagi orang yang punya dana berlebih, tentu membutuhkan kemerdekaan finansial. Dan salah satu jalan meraih kemerdekaan finansial itu melalui bisnis
crypto. Transaksi dalam bisnis ini bisa terjadi sangat cepat namun aman dan terpercaya.
“Bisnis ini ada efisiensi waktu yang cukup banyak juga karena sebentar saja kita bisa bertransaksi dalam jumlah yang besar. Ya! Semua orang butuh kemerdekaan finansial!,” tutur Desi.
Lantas bagaimana dengan strategi, modal dan minusnya dalam berbisnis Crypto. (Harry Prasetyo) Selengkapnya Klik logo Video.
Tren sulam alis atau microblading semakin digemari oleh wanita yang ingin tampil cantik sempurna. Pasarnya pun luas dan sering dengan meningkatnya peminat sulam alis membuat makin banyak pelaku bisnis yang tertarik terjun di jalur ini.
Salah satunya adalah Susan yang memiliki usaha salon kecantikan yang bernama Beauty Care Nabila yang berlokasi di jalan Pondok Kopi Raya Blok D1/1, Jakarta Timur.
Susan kepada KABARI berbagi pengalaman awal mula mendirikan usaha perawatan sulam alis dan Eyelash.
“Awalnya emang lagi buming, alis itu jadi kebutuhan buat para semua wanita, kalau misal mau kerja kira-kira biar lebih simple,” terang Susan.
Untuk mengembangkan usahanya Susan kemudian menggunakan teknik marketing dengan promosi di media sosial seperti instagram dan mendapat responS positif. Susan pun berharap ingin memiliki cabang di daerah lain. (Kabari1008) Selengkapnya Klik logo Video.
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 166
klik https://joom.ag/pTZI Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Fitri Carlina Bawa Cafe Dangdut di Amerika
• Kuliner khas Tanah Pasundan Warisan Orang Tua di Pondok Daon Pisang
• Mantan Istri Kiwil, Eva Belisima Rilis Single Judulnya “Kepo”
• Queen Athena Hobi Koleksi Puluhan Boneka Arwah
• Liburan Keluar Kota
• Little Indonesia di New Hampshire
• Mayasari Tempeh Kenalkan Masakan Indonesia di Indiana
• Piring Nasi: Hadirkan Masakan Khas Nusantara ala Warteg Masa Kini
• Kreasi Cemilan Sehat ala IniTempe
• Berpetualang Rasa di Little Sinbad Kemang
PPKM Darurat ditetapkan pemerintah akibat kasus Covid-19 di Indonesia semakin meningkat. Imbas pemberlakuan PPKM Darurat ini pun salah satunya adalah penutupan mal dan pusat perbelanjaan.
Hal ini tentu memengaruhi roda bisnis Adelle Jewellery yang store-nya banyak berada di pusat perbelanjaan Jakarta. Adelle Jewellery untuk
diketahui merupakan salah satu perusahaan retail perhiasan berlian asli Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2013 dengan membawa visi untuk mewujudkan keindahan seni perhiasan berkelas dunia.
Michael Chandra, CEO Adelle Jewellery, mengutarakan PPKM Darurat sangat berdampak terhadap bisnis Adelle Jewellery karena pusat perbelanjaan ditutup. Namun tutupnya mal tidak lantas membuat bisnis berliannya terhenti. Adelle Jewellery pun menerapkan berbagai strategi penjualan, salah satunya melalui digital platform.
“Digital platform ini bisa menjangkau lebih banyak customer yang sedang kerja di rumah dan juga di seluruh Indonesia sehingga dengan biaya yang lebih kecil bisa menghasilkan dampak yang besar,” tuturnya.
Michael menambahkan Adelle Jewellery banyak melakukan inovasi seperti melakukan the first jewellery
auction secara online yang sebagian hasilnya disumbangkan untuk penyediaan tabung oksigen kepada yang membutuhkan.
Selain itu, Adelle Jewellery banyak melakukan live shopping secara online dimana pelanggan dapat menerima berbagai macam promosi spesial PPKM. Menerima shop from home bagi pelanggan yang ingin berbelanja di rumah dimana staf Adelle Jewellery melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan sebelum mengunjungi pelanggan selalu melakukan test SWAB antigen terlebih dahulu.
“Dengan melakukan berbagai macam strategi ini membuat kami masih bisa bertahan dan menghasilkan sampai sekarang,” tuturnya.
Tak dipungkiri penjualan online memang belum setinggi penjualan offline, akan tetapi benefit di online adalah bisa menjangkau seluruh orang di seluruh Indonesia dari
Sabang sampai Merauke dengan biaya yang jauh lebih murah.
“Memang saat ini penjualan Jewellery di online masih belum umum bagi masyarakat sehingga kami secara konsisten melakukan program-program tersebut,” kata Michael.
Dan kecenderungan masyarakat yang membeli lewat online masih menyukai product yang affordable dan yang dapat dipakai sehari-hari dengan kisaran harga masih di bawah 20 juta. Di masa PPKM ini masih banyak masyarakat yang berbelanja untuk tunangan maupun persiapan untuk pernikahan, kata Michael. Kendati pandemi corona belum berkesudahan, Adelle Jewellery masih akan terus bertumbuh ke
depan. Rencana, tambah Michael, Adelle Jewellery akan membuka dua store lagi di akhir tahun ini yaitu di Plaza Senayan Jakarta dan Deli Park Medan.
Sebelumnya Adelle Jewellery pernah menciptakan
Adelle’s Live Wedding Festival #adelleslivefestival2020, yang merupakan pengalaman berbelanja secara virtual melalui live streaming dan menyediakan berbagai kebutuhan perhiasan pernikahan.
Adelle’s Live Wedding Festival #adelleslivefestival2020 hadir karena pandemi menyebabkan batalnya sejumlah acara pameran wedding. Adelle Jewellery mengerti bahwa ada banyak calon pengantin yang mengalami kesulitan dalam
mempersiapkan hari pernikahannya. Salah satunya mencari kebutuhan perhiasan pernikahan, di lain sisi masih khawatir untuk keluar rumah. Michael menjelaskan terdapat banyak benefit live shopping dalam
Adelle’ Live Wedding Festival tersebut di antaranya bisa belanja dari mana saja tanpa perlu repot bepergian, bisa melihat produk asli secara langsung. Kemudian, terdapat pengalaman interaktif atau tanya jawab secara langsung. (Harry Prasetyo)
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108