













• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke Lebih dari 27,000 Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Fitri Carlina Bawa Cafe Dangdut di Amerika
Kuliner khas Tanah Pasundan Warisan Orang
Tua di Pondok Daon Pisang 14
Mantan Istri Kiwil, Eva Belisima Rilis Single Judulnya “Kepo” 16
Queen Athena Hobi Koleksi Puluhan Boneka Arwah 18
Liburan Keluar Kota 20 Little Indonesia di New Hampshire 22 Mayasari Tempeh Kenalkan Masakan Indonesia di Indiana 24
Piring Nasi: Hadirkan Masakan Khas Nusantara ala Warteg Masa Kini 28 Kreasi Cemilan Sehat ala IniTempe 30 Berpetualang Rasa di Little Sinbad Kemang
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas
sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel inspirasi buat para pembaca Kabari yang budiman.
Musik Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik populer tradisional Indonesia, Fitri Carlina akan mengibarkan bendera musik dangdut di Amerika Serikat. Ia akan membuat kedai kopi di Amerika Serikat yang diberi nama ‘Cafe Dangdut New York’. Intip kisahnya hanya di Cover Story. Selain itu, banyak artikel lainnya yang tak kalah menarik seperti Little Indonesia di New Hampshire, yakni informasi tentang “Indonesia kecil” dalam suatu negara seperti di AS. Dimana disana terdapat kompleks bisnis yang akan menjadi tempat yang mengakomodir semua tentang Indonesia.
Kuliner Indonesia dikenal dunia dengan penuh cita rasa yang kuat, kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara.
Majalah Kabari Edisi kali ini juga menghadirkan beragam usaha kuliner tanah air, seperti Mayasari Tempeh Kenalkan Masakan Indonesia di Indiana, Kreasi Cemilan Sehat ala IniTempe, Kuliner khas Tanah Pasundan Warisan Orang Tua di Pondok Daon Pisang, Piring
Nasi: Hadirkan Masakan Khas Nusantara ala Warteg Masa Kini. Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari Edisi 166.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631 Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta
Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510
Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit
John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video
Fanie ekasyah
kontributor
riana k liptak harry prasetyo administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter zhang
Fitri Carlina akan mengibarkan bendera musik dangdut di Amerika Serikat. Ia akan membuat kedai kopi di Amerika Serikat yang diberi nama ‘Cafe Dangdut New York’.
“Mudah-mudahan jika tidak ada halangan kita akan membuka Cafe Dangdut di New York di akhir bulan juli 2021 dan tidak hanya membawa kopi Indonesia, kita juga akan membawa musik dangdut,” tuturnya kepada KABARI. “Kita terinspirasi dari kenikmatan rasa kopi indonesia yang sudah terkenal di dunia dan ini salah satunya bentuk untuk men-support kopi Indonesia di AS.”
Selain menjual produk kopi asli Indonesia, kafe tersebut sekaligus akan memutar lagu-lagu dan video musik dangdut. “Jadi sambil seruput kopi, kita bisa juga mendengarkan musik dangdut. Ya! Bisa dibilang ini adalah The First Dangdut Coffee shop in America,” tambahnya.
Mengapa buka di New York, Fitri mengatakan kota ini bisa dibilang pusatnya dunia jadi semua pusat perekonomian, hiburan dan lainnya ada di
New York.” Saya kira sih cukup tepat Cafe Dangdut itu ada di kota ini.”
Fitri pun bercerita ide ini kebetulan diawali dari acara konser amal internasional Ladies Heart Football Super Bowl Week Hybrid (virtual live) yang dihelat di sela pertandingan rugby di Tampa Bay, Florida, AS, pada 4-5 Februari 2021 lalu.
Berhubung situasi masih pandemi Covid-19, Fitri tidak bisa datang ke AS dan dilakukan secara virtual hybrid. Kemudian management yang mengajak dirinya ke acara itu berasal dari New York. Kebetulan Fitri sebelumnya sudah menjalin komunikasi dengan Konsul Jenderal (Konjen) RI di New York, Arifi Saiman. Dari sana muncul Ide buat Coffee Shop di New York.
Nah, proses pun bergulir cepat dan wanita berusia 33 tahun ini sudah mengurusi berbagai perizinan di sana. “Alhamdulillah sudah divalidasi di KJRI, Dubes dan beberapa perbankan di Amerika,” tuturnya.
Adanya nanti Cafe Dangdut New York di luar mimpinya dan Fitri tidak menyangka bisa buka Cafe Dangdut di AS. “Saya bersyukur karena
memang temen-temen saya di sana juga para pebisnis jadi kita bersinergi. Apa yang kita bisa bawa ke AS dan ini pastinya menjadi kebanggaan tentunya,” tuturnya. “Misi dari Cafe Dangdut untuk membumikan dangdut di AS melalui kopi Indonesia.”
Musik dangdut di Amerika Serikat menurut Fitri tidak hanya disukai diaspora Indonesia saja melainkan orang lokal negara itu. Fitri pun pernah berduet dengan grup dangdut AS yang bernama Dangdut Cowboy. “Komunitas disana gak main-main tetapi merambah ke industrinya juga,” katanya.
Pedangdut kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur ini sangat berharap musik dangdut bisa diakui oleh organisasi kebudayaan internasional, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNISCO) sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia. (Harry Prasetyo)
60 Fakta Kesehatan Mutakhir: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-fakta-kesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
Ilmu Neurosains Modern: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-faktakesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern
Judul : MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Penulis : Dr. Taruna Ikrar, MD, MPharm, PhD
Penerbit : PT. Cempaka International Harga : Rp45.000 atau $ 5 (Cara Pemesanan: Silahkan lihat Alamat & informasi lengkap pemesanan dibawah) juga bisa pembayaran dengan Credit Card (PayPal, Visa, dll).
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern: http://netsains.net/2013/03/mutiarapengetahuan-kedokteran-modern/
GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Judul : GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Penulis : Dr. Taruna Ikrar
Penerbit : NeuroLeadership
Harga : Rp99.000
Pemesanan : https://leadership.id/item-detail/gagasan-indonesiamodern-berbasis-neuroleadership
A) Pemesan Berdomisili di INDONESIA: Telpon: (021)-428-86112, Email: john@kabarinews.com
B) Pemesan Berdomisili di USA: Silahkan Pesan secara online:
a). Kantor Pusat: 1788, 19th Avenue, San Francisco, CA 94122, Telp. (415) 213-7323, Fax: (415) 294-7030, Email: redaksi@kabarinews.com
b). Kantor Cabang Los Angeles: 731 N Beach Blvd, Ste 210, La Habra, CA 90631, Telp. (562) 383-2100 Email: sales@kabarinews.com
Sebagai bagian dari dunia, bangsa Indonesia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena adaptasi teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hadirnya teknologi informasi di satu sisi membuat kehidupan lebih mudah dan dinamis, tapi di sisi lain juga turut memberikan efek negatif bagi kehidupan. Fenomena hoax, meningkatnya tindak kejahatan, perubahan perilaku sosial adalah merupakan beberapa contoh dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut.
Oleh karena itu, agar pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi lebih bermanfaat dan mengurangi dampak negatif, diperlukan kebijaksanaan dalam mengelola informasi, serta memiliki penguasaan diri terhadap informasi yang beredar. Pemahaman ini tentu harus bersumber dari basic knowledge yang tepat serta keterampilan dalam memanfaatkan pikiran dan otak sebagai sarana utama kehidupan.
Kuliner khas tanah pasundan tak terbilang banyak jenisnya. Pun dengan peminatnya yang tak pernah sepi. Nah, yang suka masakan Sunda, tidak salah jika mampir ke Restoran yang bernama “Pondok Daon Pisang”, yang berada di Jalan Gunung Sahari Raya No. 25C, samping kantor Pajak Sawah Besar 2, Pratama, Jakarta Pusat.
Restoran “Pondok Daon Pisang” yang baru buka pada 25 Mei 2021 lalu ini menyediakan masakan yang didominasi makanan Sunda dan juga masakan Nusantara seperti masakan Manado dan Sumatera.
Masuk ke restoran tersebut, Anda akan disambut ramah pelayan restoran. Ada pilihan untuk Anda bisa duduk di restoran Pondok Daon Pisang, baik duduk di kursi maupun duduk lesehan, yang tentunya jarak kursi sudah diatur sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Begitu juga Lukisan pohon pisang yang dapat lihat di dinding restoran tersebut, menambah kesejukan orang untuk menikmati kuliner khas Pondok Daon Pisang.
Anda yang perokok pun bisa makan di restoran tersebut di lantai 2 Outdoor Restoran sambil menikmati pemandangan jalan Gunung Sahari.
Restoran ini buka dari jam 9 Pagi sampai jam 8 Malam. Anda yang ingin mengadakan rapat, merayakan ulang tahun, reunian, arisan, dan pesta Wedding kecil, bisa menggunakan restoran Pondok Daon Pisang untuk acara anda. Plus fasilitas Wifi untuk mendukung anda dalam bekerja atau berkomunikasi online.
Anda bisa menikmati makanan mulai dari harga Rp 7 ribu sampai Rp 120 ribu per item. Kalau paket makanan/kuliner mulai dari Rp 30 ribu. Sembilan karyawan restoran Pondok Daon Pisang siap melayani anda untuk makanan Sunda yang Anda sukai.
Vero Taslim selaku Owner Pondok Daon Pisang kepada Lindo di Restorannya, mengatakan kepada KABARI bahwa restorannya dinamakan Pondok Daon Pisang, selain agar nama restorannya dapat selalu diingat konsumen, menurutnya Pohon pisang dari mulai daunnya, batangnya, buahnya, jantungnya, sampai akarnya, berguna semua. Bisa tumbuh di mana saja, di tanah kering bisa tumbuh, daunnya bisa mengayomi orang dari kehujanan.
“Daun Pisang itu humble banget, bisa untuk tempat makan, kita putuskan memberi nama Daun Pisang. Karena bahasa Sunda, maka menjadi Daon Pisang,” ungkap Vero Taslim. Restoran Pondok Daon Pisang lanjutnya, ada nasi uduk, ada Sop buntut, Sop ayam, Sop ikan, Karedok. Ada Pepesan, seperti Pepes Tahu, Pepes Teri, Pepes Usus. Ada juga Bakwan Goreng, Ayam Goreng, Gurame Bakar dan menu lainnya.
“Makanan andalan kami, yaitu Nasi Uduk, Ayam Goreng, Sop Buntut. Ikan Bakar seperti Ikan Gurame Bakar. Tentunya makanan kami dengan bumbu dan Rempah yang banyak. Begitu juga dengan sayur, ada Sayur Asem, Sayur Lodeh, ditambah Sayur Bunga Pepaya, Kuah Asam Ikan. Kami juga bisa menyediakan masakan Nusantara lainnya, seperti masakan Manado,” ucap Vero. “Resep masakan kami ini berasal dari resep keluarga, jadi sekaligus ingin mewariskan resep masakan dari orang tua.”
Restoran Pondok Daon Pisang sebagai restoran keluarga tambahnya, juga banyak dikunjungi anak muda. Mereka (anak muda) suka dengan paket Nasi Uduk dengan Ayam Goreng.
“Untuk bakwan jagung, kami pakai jagung madu, kita ingin barang yang berkualitas untuk konsumen. Untuk masakan Manado, kami juga akan buat Ikan dan Ayam Woku, Sop Manado, semur daging, pokoknya masakan Nusantara,” ujarnya. (Harry Prasetyo)
Setelah belum lama merilis single berjudul “Apa Salahku”, kali ini Mantan istri Kiwil, Eva Belisima merilis single teranyarnya yang berjudul “Kepo”.
“80 persen lagu Kepo ini hampir selesai dan siap untuk dirilis,” kata Eva belum lama ini.
Lagu “Kepo” ini pun akan bersanding dengan lagulagu Eva yang telah dirilis sebelumnya seperti “Bukan kaleng-kaleng”, “Ayang Babe”, “Jagain Jodoh Orang” dan lainnya. “Lagu totalnya ada enam yang sudah dirilis dan masih ada 4-5 lagu yang akan dirilis menjadi satu album,” tambahnya.
Eva mengatakan sebenarnya ada banyak lagu yang tetapi dirinya memilih lagu “Kepo” terlebih dahulu karena dirinya ingin berkarir terus terlepas hasilnya nanti bagaimana yang penting terus mencoba dan berkarya karena berkarya tidak terbatas ruang, waktu dan usia.
Seperti lagu lainnya yang menceritakan dan terinspirasi dari suatu hal. Lagu “Kepo” ini terinspirasi dari orang-orang yang suka gosip. Menurut Eva, kebiasaan gosip sekarang ini telah menjadi seperti budaya.
“Jadi saya melihat bagus untuk dijadikan sebuah karya karena tidak menutup kemungkinan bahwa banyak orang itu suka gosip. Budaya gosip itu sangat laris. Tayangan yang berbau gosip banyak orang senang,” tuturnya.
Namun Eva melalui “Kepo” mengingatkan kepada semuanya bahwa kita boleh kepo dan ingin tahu terhadap sesuatu atau orang tetapi jangan berlebihan.
“Namanya gosip kan belum tentu terjadi dan jangan terlalu mudah menghakimi orang karena itu belum tentu benar. Pentingnya sih untuk memahami jangan terlalu berlebihan mengurusi orang,” tutur Eva.
Nah, lagu “Kepo” ini diciptakan oleh Aan Baget, seniman asal Kalimantan yang telah dianggap Eva sebagai abangnya sendiri Dan lagu ini direncanakan akan beredar di youtube, tik tok dan radio-radio.
Eva pun ancang-ancang akan melakukan tur radio juga di Jawa dan daerah lainnya mengingat lagu-lagunya selalu berada di chart teratas radio dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. (Harry Prasetyo)
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari
4155332696
Bisa dibilang hobi perempuan muda asal Bali ini tergolong unik. Jika kebanyakan orang umumnya mengoleksi motor, mobil, perangko, buku dan lainnya. Queen Athena memilih jalan yang berbeda, yaitu mengoleksi boneka arwah (spirit doll).
Ya! Boneka yang bukan sembarang boneka melainkan boneka yang di dalamnya ada arwah manusia. Puluhan boneka “arwah” tersusun dengan rapi di lemari khusus di kediaman Queen Athena yang berada di kawasan Jalan Jayagiri, Denpasar, Bali.
Queen bercerita sudah mengoleksi boneka “arwah” sekitar tiga tahunan lalu. Awalnya hanya memiliki lima boneka saja, lama
kelamaan jumlahnya semakin bertambah.
“Saat saya merasa sepi dan down, teman saya dari Jakarta menyarankan supaya saya mengalihkan ke boneka arwah supaya sedihnya cepat hilang dari situlah saya mulai mengoleksi boneka,” tutur Queen.
Nah, jadi pertanyaan kenapa boneka itu ada arwahnya? Jadi, Queen adalah seorang indigo yang dapat melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata.
Dirinya sering sekali bertemu dengan arwah. Merasa kasihan dengan mereka yang terkadang dalam keadaan terluka. Queen lalu menawarkan kepadanya apakah ingin ikut dengannya atau tidak. Jika ingin ikut dan berjanji menjadi arwah yang baik, maka arwah itu dimasukan ke dalam boneka oleh Queen.
“Kemampuan indigo ini saya miliki saat masih kecil. Waktu itu bahkan tidak bisa membedakan mana yang manusia dan yang bukan manusia,” katanya. “Dulu malah banyak bermain dengan mereka yang tak terlihat mata daripada teman manusia.”
Apakah tidak merasa takut? Queen tidak merasa takut sama sekali malahan dirinya kerap membawa kotak P3K, setiap kali menemui mereka itu dalam keadaan terluka dan harus diobati. ”Saya merasa kasihan dengan mereka jadi saya obati.”
Dan dari sekian banyak boneka yang dimilikinya, semuanya dianggapnya sama. Pasalnya, jika ada satu yang diistimewakan nanti yang lain bisa iri, kata Queen.
Sementara itu untuk perawatan dari boneka-bonekanya itu, Queen mengaku tidak terlalu sulit. “Cukup
menggunakan tisu basah, bajunya diganti jika ingin minta diganti, makan dan minum sehari sekali dan untuk jajannya ada minuman soda tiga hari sekali,” pungkasnya.
Meski jumlah bonekanya sekarang sudah puluhan, Queen mengaku ingin terus menambah koleksinya. (Harry Prasetyo)
Musim panas telah tiba. Mungkin kita sudah berpikir ingin liburan keluar kota setelah
tahun lalu hampir tidak ada kegiatan liburan sama sekali. Apalagi mulai banyak yang sudah menjalani vaksinasi. Berlibur, kenapa tidak. Asal tetap menjaga kesehatan, kebersihan dan memakai masker di tempat yang diharuskan memakainya. Meskipun sudah dua kali vaksin harus tetap waspada.
Kini saatnya melampiaskan rindu dengan keluarga atau saudara yang tinggal di luar kota. Menjenguk kakek dan nenek atau teman. Akan lebih baik jika bukan hanya kita yang sudah vaksinasi tapi juga mereka yang akan kita jenguk. Sehingga tidak ada rasa cemas bertemu dan menginap di sana. Seandainya ingin memastikan lebih aman, meskipun sudah mendapat suntikan vaksin, sebelum bepergian jalani Covid-19 testing.
Bagi yang masih ragu bepergian dengan pesawat terbang atau angkutan umum lainnya, kita bisa pilih road trip. Lewat jalan darat dengan kendaraan pribadi. Selain tidak perlu bergabung dengan orang lain, kita dapat memilih berhenti sesuka hati di tempat-tempat menarik menuju ke tempat liburan kita.
Sekarang ini beberapa tempat sudah mulai mencabut keharusan memakai masker akan tetapi jika kita tidak
merasa nyaman, tetap pakailah masker. Terutama di dalam ruangan. Kita tidak tahu seberapa bagus ventilasi udaranya dan orang-orang yang tanpa masker di dekat kita itu apakah sudah vaksinasi.
Jika memilih menggunakan pesawat terbang atau angkutan umum, pastikan kita tidak lupa memakai masker. Mereka juga sejauh ini masih menetapkan peraturan harus memakai masker bagi staf dan penumpangnya. Jaga jarak juga jangan dilupakan. Baik saat antri check in maupun duduk. Bukan berarti meski sekarang vaksinasi sudah mulai berjalan tapi kewaspadaan kita jadi berkurang.
Setelah semua siap, kita tinggal berangkat dan menikmati liburan dengan aman dan nyaman. Berlibur di pantai, pegunungan atau sekedar menginap di rumah saudara. Yang penting rencanakan dan pilih liburan yang sesuai dengan keinginan kita dan kita merasa aman menjalaninya di masa pandemi. (Kabari1004)
Interaktif Majalah Digital Kabari
Edisi 165
klik https://joom.ag/GUNI
Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Bangga! Parama Diterima di 11 Universitas dan Ditawari 7 Beasiswa di Amerika Serikat
• Pramugari dan Model Cantik Dinda Aulia Cerita Soal Single Perdananya, “Ingin Dicintai”
• Tips Menumbuhkan Semangat Belajar Anak di Masa Pandemi
• Kreatif di Tengah Pandemi, Migi Rihasalay Hadirkan Koleksi Terbaru SEMI dan Recycle Botol Bekas
• Koleksi Glamour Karya Michelle Hadip
• Naky House Vibes Hadirkan Koleksi Clothing Holiday
• Rekor Dunia Pianis Muda
• Tisya Erni Luncurkan Single Perdana “Aku Beruntung”
• Menyenangkan Hati di Roemah Tafira Handycraft
Bayangkan jika ada sebuah
“Indonesia kecil” dalam suatu negara seperti di AS. Dimana di sana terdapat kompleks bisnis yang akan menjadi tempat yang mengakomodir semua tentang Indonesia. Di tempat itu akan ada berbagai hal tentang Indonesia. Orang kangen Indonesia bisa datang ke kompleks Little Indonesia dan bisa menikmati indahnya Indonesia.
Ya! hal ini lah yang menjadi impian yang telah perlahan terwujudkan oleh the Indonesian Community Connect Incorporated.
Raude Rachel, President and Founder of ICC.inc , the Indonesian Community Connect Incorporated, mengatakan Visi ICC adalah untuk menjadi jembatan
antara budaya Indonesia dengan masyarakat AS. Salah satu misi adalah membuka akses dan mendorong rasa saling memahami antar budaya dan mempromosikan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia.
“Sedangkan Little Indonesia adalah satu proyek utama dari ICC yang mempunyai visi untuk menggerakkan masyarakat dan visi besarnya adalah mempererat hubungan dan kemitraan antara Amerika dengan Indonesia,” katanya kepada Kabari.
Sementara itu, Vernus Stasen, Chairman ICC Indonesia, menambahkan saat ini Little Indonesia sudah beroperasi di Somersworth sesuai dengan rencana awal. “Kami harap dari kompleks yang sekarang ada, akan berkembang menjadi kompleks yang lebih besar yang mengakomodir semua hal tentang Indonesia,” tuturnya.
Salah satu aspek Little Indonesia adalah pengutaraan seni, budaya, peluang ekonomi melalui distrik bisnis dan elemen wisata untuk mengedepankan kegiatan niaga, pariwisata, penanaman modal dan jasa antara dua komunitas, daerah New England, dan kedua negara.
“Usulan kami ada tiga yaitu yang pertama membangkitkan rasa keberadaan, rasa kepemilikan dan rasa kebanggaan. Karena itu, ini bukan hanya proyek ICC, tetapi ini proyek kita semua orang Indonesia,” kata Raude Rachel.
Bisa dikatakan proyek Little
Indonesia ini adalah yang pertama di dunia, jadi bukan hal yang mudah untuk membuat proyek seperti ini.
“Saya ingin menambahkan bahwa Little Indonesia memiliki konsep yang mirip dengan Pecinan (Chinatown). Saat memasuki Chinatown kita akan melalui gapura yang merupakan elemen khas dari daerah Chinatown tersebut. Setelah kita masuk, di situ ada banyak bisnis,
restoran, orang-orang, komunitas, serta budaya, dan semua itu menonjolkan kekhasan Chinatown tersebut. Jadi, dengan konsep yang sama, kami ingin membuat Little Indonesia yang pertama di dunia terletak di Somersworth,” tuturnya.
Pihaknya sedang bekerja sama dengan pemerintah lokal. Raude mengatakan ada dua konsep. Yang pertama adalah pembangunan
perkotaan. Di rancangan ini nantinya ada gapura, ada taman kota, ada taman pulau Indonesia dan ada panggung untuk pentas di luar ruangan. Empat elemen itu kami jadikan satu.
Yang kedua adalah mempunyai pusat budaya Indonesia yang di masa depan nanti akan mencakup museum Indonesia, balai masyarakat Somersworth, pusat perbelanjaan, gedung serba guna dan kantor ICC.
“Dengan dua konsep ini, kami sekarang bekerja keras untuk melihat sebenarnya elemen-elemen mana yang bisa mulai dulu mengingat ada banyak elemen misalnya elemen pariwisata, atau kalau di pusat budaya rencananya akan ada pameran. Kami sedang merencanakan bagaimana membuat jembatan itu. Kami membangun jembatan antara Indonesia dengan Amerika dan bagaimana kami bisa membawa halhal dari Indonesia. Tujuannya agar lebih banyak orang non-Indonesia yang lebih tahu lagi tentang Indonesia secara keseluruhan, ”tutur Raude. (Harry Prasetyo)
Masakan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman budaya dan tradisi nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum.
Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren, dan masih banyak lagi rempah-rempah lainnya.
Mayasari Efendi, diaspora Indonesia yang tinggal di Pittsburg, Indiana, menceritakan pengalamannya mengenalkan kuliner Indonesia di Indiana.
“Tahun 2006 saya pindah ke Indiana, saya bekerja di perusahaan Prancis Saya bekerja sebagi robotic system operator awalnya, terus saya benerin robot itu, jadi masuknya ke programernya,” terang Mayasari. Pada waktu pertama datang ke Indiana di Pittsburg tidak ada restoran Indonesia dan tidak ada yang jual makanan Indonesia.
“Paling deket itu makanan China, Chinese food, akhirnya tahun 2006 saya direkrut untuk kerja dan bertemu dengan suami saya,” imbuhnya.
Nah, kebetulan Mayasari memiliki hobi memasak, saat mengikuti kegiatan piknik di perusahaannya, dia sering membawa makanan Indonesia dari mulai sate, risol dan lemper.
Pada tahun 2009 dia mengundurkan diri dari tempatnya bekerja, kemudian meneruskan hobinya memasak untuk dikirim ke teman – teman kantornya saat masih bekerja. Perkembangannya pun cukup lumayan, banyak order sampai akhirnya membuka usaha kuliner.
Seiring berajalannya waktu, usaha kuliner yang Mayasari kelola berkembang hingga memproduksi tempe sendiri yang sekarang dikenal dengan Mayasari Tempeh di Indiana. (Kabari1008)
Bagi pecinta kuliner ala warteg, Piring Nasi hadir untuk memanjakan lidah dengan aneka citarasa masakan khas Nusantara yang berada di Jl. Boulevard Barat Raya no. 31, Kelapa Gading, Jakarta.
Restoran yang bertajuk Warteg Masa Kini didirikan awalnya oleh Mita Nurliana, sang pemilik yang memiliki hobi memasak serta orang tua yang sudah lebih dulu memiliki usaha kuliner catering.
“Awalnya pastinya karena suka masak dan suka makan, udah cita-citanya mama pengen punya rumah makan, dari saya kecil mama buka catering, waktu tinggal di Makassar mama buka catering terus saya juga masak, tiap hari menunya ganti-ganti karena memang suami tidak suka dengan menu yang sama, terus kalau pagi sore maunya menunya beda, kemudian timbul ide pada saat saya hijrah bikin usaha apa yang biar berkah,” ungkap Mita.
Konsep awalnya adalah penyajian prasmanan, dimana sajian tersebut mempersilakan pelanggan mengambil menu makanan sendiri. Namun, sejak Pandemi melanda konsep dirubah dengan dilayani oleh karyawannya.
Menu-menu yang ditawarkan adalah Nasi Merah, Nasi Kongbap ala Korea, Cumi Hitam, Cumi Asin, kemudian Jengkol dan Krecek yang katanya paling populer karena banyak diminati oleh pelanggan, serta masih banyak lagi menu lainnya.
“Menu favoritnya adalah Jengkol dan Krecek sama Cumi Asin, dan keistimewaannya karena Jengkolnya ga berasa makan Jengkol jadi ga meninggalkan bau jengkol dan juga lembut, untuk keistimewaan Krecek karena kuahnya,” terang Mita.
Selain itu, restoran Piring Nasi menghadirkan tempat makan yang juga dilengkapi spot foto dan mural di dinding dengan lukisan suasana di kampung.
“Kita juga ada tempat spot buat foto berasa di kampung, ada mural di dinding jadi kaya berasa di Jawa, di Gunung ceritanya,” kata Mita. (Kabari1008)
Edisi bulan ini:
• Phuket Pulau Surga dan Destinasi Tingkat Dunia
• Mitos Berwisata di Thailand
• 50 Alasan Mengapa Bangkok No. 01
• Istana Kanazawa
• Sensoji
• Tempat suci bagi Indian Amerika - Monumen Nasional Devils Tower
• Kota Pegunungan Terbaik di Amerika
• Gunung Rushmore
Interaktif Majalah Tur Dunia Edisi 04 klik http://bit.ly/TurDu04\ Langganan daftar di TurDuniaGratis.com
Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. Oryzae, Rh. Stolonifer (kapang roti), atau Rh. Arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi tempe.
Selain itu, tempe termasuk makanan sehat yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Pada umumnya tempe diolah dengan digoreng sebagai lauk makan bersama nasi, namun tempe juga bisa diolah menjadi bahan makanan seperti kue kering.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Benny Santoso, (25). Benny mengkreasikan olahan tempe menjadi bahan makanan camilan jenis kue kering yang dikemas
bersama label IniTempe di Bali. Pemuda kelahiran Solo ini berkisah awal mula mendirikan usahanya sejak dirinya memutuskan untuk kuliah di Bali.
“Awalnya ketika di SMA ada guru Biologi bilang, Benny bisa loh kita buat tempe yang dari kedelai dicampur misalnya cabe, keju. Saya interest, bisa ya tempe dikasih rasarasa unik dan setelah itu mencoba,” kata Benny.
Benny terngiang-ngiang ide atau konsepnya akhirnya ketika kuliah dibuatlah tempe untuk project kuliah, project kelulusan dan akhirnya buat tempe rasa keju. Setelah dicoba rasanya gurih dan enak. Dan Ketika lulus, Benny sempat kerja di hotel dan restaurant namun akhirnya fokus untuk membuat kreasi tempe itu.
Menurutnya, tempe memang tidak tahan lama, namun Benny membuat tempe menjadi olahan makanan kue kering.
“Tempe kan ga tahan lama, akhirnya kita iseng-iseng bikn produk apa yang tahan lama, kebetulan orang tua kan basic-nya tradisional baker, kaya buat nastar, kastengel, lalu saya berpikir bisa ngga sih tempe diolah jadi kue, lalu saya kasih tetangga yang bule untuk mencicipi, dan dia bilang enak, terus saya jelasin ini tempe yang diolah menjadi kue kering, dan akhirnya bule order,“ terang Benny.
IniTempe adalah produk makanan yang inovatif, tempe yang biasa diolah dengan digoreng, IniTempe diolah menjadi makanan camilan kue kering seperti IniTempe Cookies, Chips, Protein Ball dengan beragam varian dan masih banyak lagi produk IniTempe lainnya. (Kabari1008)
Jika ingin goyang lidah dengan citarasa kuliner campuran antara Barat dengan Timur Tengah dengan suasana yang cozy dan harga ramah di kantong, tidak ada salahnya “mlipir” ke restoran yang bernama “Little Sinbad” yang berada di Jalan Kemang 1A No.11 Kemang, Jakarta Selatan.
Restoran “Little Sinbad” yang baru soft launching belum lama ini menyajikan perpaduan kuliner Timur Tengah dan Barat. Ricky Helfrandi, Pemilik Little Sinbad, mengatakan Little Sinbad ingin menawarkan kuliner yang menjadi ciri khas negara Timur Tengah dan Barat
«Di resto ini saya ingin mengangkat makanan Timur Tengah seperti nasi Kebuli dengan varian-variannya seperti nasi kebuli dibuat Kebab, kita bungkus nasi kebuli dengan keju segala macam, ada kambing sama sapi, ada juga kebab tapi isinya nasi,” tutur Ricky.
Untuk makanan Barat, salah satunya Little Sinbad menyediakan Burger Friend Fries, Fried Chicken ada yang nasi kebuli, ada LS (Little Sinbad) Rice. Oglio yang merupakan pasta udang dari Italia. Burgernya tersedia big burger, LS Burger berisi telur sama daging.
«Burger di Little Sinbad dagingnya murni, daging sapi nya lebih asli,” tambah Ricky.
Selain itu restoran yang buka pukul 10.00 WIB sampai jam 21.00 WIB ini juga memiliki menu bernama Shawarma. Shawarmanya mirip apa yang ada di Madinah, di dalamnya ada kentangnya. Rasanya, kata Ricky, bikin orang nagih tidak cukup makan seporsi.
Sekarang ini Little Sinbad fokus ke penjualan delivery dan online. Namun masih tetap melayani makan di tempat. Sejauh ini pelanggan yang datang Little Sinbad lebih banyak keluarga. Pekerja kantoran juga mengadakan meeting dan gathering yang digelar di area luar atau outdoor.
“Kita punya area outdoor dan ada spot-spot foto juga, bosan makan di dalam, kita bisa makan diluar,” tutur Ricky.
Berhubung masih masa pandemi Corona, restoran ini tak lupa sering melakukan penyemprotan disinfektan di meja dan kursinya supaya lebih aman untuk pelanggan dari virus Corona.
Kedepannya, tambah Ricky, restoran Little Sinbad akan buka lebih pagi, tujuannya sebagai tempat sarapan para komunitas seperti komunitas sepeda, atau komunitas lainnya. (Harry Prasetyo)
Edisi bulan ini:
• Apakah Rasisme Sebagai Sebuah Penyakit?
• New Normal dan Urgensi Vaksin Covid-19
• Trump: AS Akan Punya Vaksin Covid-19 di Akhir Tahun
• 5 Bahan Alami Atasi Jerawat
• 5 Bahan Alami Untuk Gigi Putih Cemerlang
• Cuka Cairan Serba Guna
• Makanan Sehat Anti-Stress Dan Penghadang Flu Di Musim Dingin
• Pengusaha Memiliki Peran Penting Dalam Mendukung Keluarga yang Terkena Dampak COVID-19
• Tingkatkan Imunitas dengan Mengonsumsi Ubi Ungu
• Tips Wajah Cantik dan Kencang Pakai Masker Seledri
Interaktif Majalah Hidup Sehat Edisi 41 klik https://joom.ag/e5pI Langganan daftar di KabariGratis.com
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar Livestream
Facebook Subscribers:
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108