






Interaktif Majalah Digital Kabari
Edisi 158
klik https://joom.ag/gVZC Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Semangat Ibu Guru Kembar Mencerdaskan Anak Bangsa Yang Mandiri
• Kiprah Imam Shamsi Ali di New York
• Semangat Rissa Asnan Promosikan Dangdut di Amerika
• Belajar Diving di Indonesia oleh Sunny Hosea
• Bisnis Boutique dan Jewelry di Amerika oleh Kartika Widjanta
• Riwayat Hidup Bu Endah dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia di Amerika
• Bisnis Cloud/Data Center oleh Diaspora Indonesia Erward Osckar. www.WowRack.com
• Mencintai Dunia Anak, Ayundavira Intan Hadirkan Djoekids
• Produksi & Penjualan Tempe ke Eropa
• Denny Frust Tetap Survive Meski Industri Musik Makin Terpuruk
• Fifi Manan: “Bisnis Sukses Antara Indonesia dan Amerika Dalam Bidang Furniture”
• Karir Chef Kus menjadi Executive Chef di Amerika
• Sepiring Nasi Hadirkan Makanan Ala Rumahan
• Chef Perancis Jatuh Cinta Dengan Kuliner Indonesia (Chef Antoine Audran)
IngIn AdvertensI dI KAbArI MedIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000
Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
8
Space Food (makanan untuk luar angkasa)? Indonesia
berpotensial besar oleh Anna Cammaro
10 Bagaimana Menanam Tanaman untuk Masakan
Indonesia di Negara dengan 4 Musim?
12 Ekspor Berbagai Jenis Teh Indonesia - Teh Hijau, Teh
Hitam, Teh Putih dan Teh Rasa Guava & Chocolate
14 Export Produk Indonesia ke Perancis/ Eropa oleh Nina
Hanafi
14 Pelayanan Attache Perdagangan Indonesia di Washington D.C. untuk Diaspora Indonesia yang
Ingin Import
15 Import dan memasarkan Kopi ke Amerika
16 Ibu Guru Kembar Tekankan Isi Kemerdekaan dengan
Budi Pekerti dan Akhlak Mulia
18 Memajukan Keju Indonesia oleh Ayu Utami Linggih, RosalieCheese.co.id
20 Mengajar Kuliner Indonesia oleh Chef Titik
22 Menggambar sebagai Hobi dan Karir oleh Motulz
Anto
24 Peranakan Tionghoa di Papua
26 Perjalanan Chef Anton ke Amerika
28 Promosi Tourism ke Indonesia di Prancis Oleh Eka
Moncarre, VITO, Visit Indonesia Tourism
30
Shade Clinic Hadirkan Perawatan Non Bedah Untuk
Wanita Tampil Percaya Diri
32 Resep Nasi Liwet Ala Pulau Coffee
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menyuguhkan berbagai informasi menarik kepada para pembaca Kabari dimanapun berada.
Ragam informasi yang kami kemas cukup bervariasi, seperti misalnya Anna Cammaro seorang founder Antarexxa Space Global, Startup Ruang Baru Indonesia mempromosikan kesadaran dan pendidikan ruang angkasa melalui edutravel dan edutainment untuk menginspirasi generasi muda masa depan menjadi pemimpin antariksa masa depan dan melanjutkan warisan industri antariksa untuk kepentingan umat manusia. Selengkapnya simak artikel dan videonya hanya di cover story
Selain itu, bersama ini kami suguhkan informasi menarik seperti Ayu Utami Linggih yang mau berbagi kepada Kabari bagaimana proses pembuatan keju yang diminati banyak orang, lalu ada juga kisah sebagian masyarakat Indonesia di Amerika yang membuka bisnis kuliner seperti kisah Ivan Hartono yang membuka usaha mengenalkan kopi nusantara di AS, kemudian ada chef Titik yang juga mengajar kuliner Indonesia di AS dan juga resep nasi liwet.
Dan masih banyak lagi informasi lainnya yang tak kalah menarik, ada dari bidang kecantikan seperti Shade Clinic yang menghadirkan perawatan non bedah untuk wanita tampil percaya diri, lalu ada Eka Moncarre dari VITO (Visit Indonesia Tourism) yang mempromosikan wisata tanah air di Prancis.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya persembahan dari Majalah Kabari edisi 157 yang layak anda simak.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631
Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta
Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit
John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video
Fanie ekasyah
kontributor
riana k liptak
stanley chandra yanuar aZis
administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter Zhang
Edisi bulan ini:
• Phuket Pulau Surga dan Destinasi Tingkat Dunia
• Mitos Berwisata di Thailand
• 50 Alasan Mengapa Bangkok No. 01
• Istana Kanazawa
• Sensoji
• Tempat suci bagi Indian Amerika - Monumen Nasional Devils Tower
• Kota Pegunungan Terbaik di Amerika
• Gunung Rushmore
Interaktif Majalah Tur Dunia Edisi 04 klik http://bit.ly/TurDu04\ Langganan daftar di TurDuniaGratis.com
Berpindah-pindah tinggal di luar negeri, Anna Cammaro, perempuan asal Bali ini mencoba peruntungannya kembali ke Indonesia untuk mendalami dunia kerja tata kota dan infrastruktur.
Sang ayah (almarhum) sempat bertanya kepada anak perempuannya ini mengenai rencana setelah kepulangannya di tanah air apa yang mau dikerjakannya. Sontak, menurut cerita Anna, sang ayah kaget kenapa memilih bidang urban planning.
Wanita kelahiran Bogor ini pun menjawab dengan gembira dan menunjukkan passion di bidang tersebut.
“Akhirnya saya memutuskan untuk balik ke Indonesia, saya orang Indonesia yang tinggal di luar negeri, setelah saya melihat orang kita yang tinggal di luar negeri untuk hari tuanya balik lagi ke Indonesia,” ungkap Anna.
Ia menambahkan, “Saya melihat, apa sih yang Indonesia butuhkan, kita butuh infrastruktur untuk membangun kota-kota lain di Indonesia,” imbuhnya. (Kabari1008). Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Ika Jaeger, masyarakat Indonesia yang tinggal di Amerika berbagi tips cara menanam tanaman rempah yang biasa dipakai sebagai bumbu dapur untuk menambah kelezatan makanan khususnya masakan nusantara.
Berawal dari tak mudah mendapatkan bumbu dapur untuk memasak, Ika menyiasati dengan kreatif menanam sendiri tanaman rempah untuk bumbu dapur seperti kunyit, sereh, hingga sayur-sayuran di halaman rumahnya.
“Karena di sini ga ada daun kunyit, yang ada hanya bisa beli kunyit tapi tidak bisa beli daunnya, jadi saya tanam sendiri supaya saya bisa gunakan daunnya juga buat masakan Indonesia. Daun sereh saya juga tanam sendiri, kebetulan rumah saya tinggalnya tidak terlalu di kota, jadi setiap kali saya mau beli sesuatu di Asia market itu butuh waktu, jadi lebih baik saya tanam sendiri di rumah,” ungkap Ika. (Kabari1008).
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Negeri China dipercayai sebagai tempat kelahiran tanaman teh, bahkan kata teh berasal dari bahasa China, Amoy yaitu kata “Te”. Teh dipercaya memiliki segudang manfaat dan kebaikan di dalamnya bagi yang meminumnya, seperti memperkuat gigi, memperkuat daya tahan tubuh, mencegah tekanan darah tinggi, menangkal kolesterol dan mencegah pertumbuhan kanker. Namun dibalik segala khasiat yang dikandungnya, ternyata teh juga memiliki sejarah, mitos penemuan, dan perkembangan yang sangat unik.
Kebanyakan orang minum teh saat berkumpul dengan keluarga, seperti halnya Ratna Somantri seorang pelaku usaha di bidang kuliner minuman teh.
Wanita yang memiliki darah campuran China dan Sunda ini sudah terbiasa sejak kecil disediakan minum teh oleh orang tuanya,”Sejak kecil di keluarga selalu disediakan teh, kebetulan mamah saya suka sekali dengan teh dari pagi sampai malam itu selalu minum teh,” ungkap Ratna.
Mengawali karirnya di dunia usaha kuliner minuman teh, Ratna awalnya belajar tentang Pastry di Sydney, Australia, namun seiring dengan berjalannya waktu, dia mulai jatuh cinta dengan teh “Jatuh cinta dengan teh karena saya melihat teh itu sangat banyak sekali variasinya, Indonesia sebagai penghasil teh dan kita sangat dekat dengan teh tetapi orang di sini masih menganggap teh itu sesuatu yang biasa saja,” katanya. Ia menambahkan,”Jadi awalnya dari situ, kemudian saya sempat buat di galeri kafe teh, ada di tiga mall di Jakarta tapi cuma satu setengah tahun saya keluar, saya tidak lagi punya chef di sana, tapi saya rutin untuk menyebarkan teh dan terus belajar,” ungkap Ratna yang pada tahun 2006 mendirikan komunitas pecinta teh. (Kabari1008).
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Disusul Tiongkok dan Jepang. Berkait dengan ekspor Indonesia di Negeri Paman Sam, ada dua badan yang bertanggung jawab. Yakni Atase Perdagangan dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia.
Wijayanto merupakan staf ahli pengembangan pasar dan promosi di Atase perdagangan KBRI Washington DC, Amerika Serikat.
Pria kelahiran Kediri, Jawa Tengah ini mendapat amanah sebagai staf ahli tersebut merupakan bagian dari penugasan pemerintah dan sebelumnya juga sempat bertugas sebagai kepala ITPC Chicago.
Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (Indonesian Trade Promotion Center/ITPC) adalah unsur pelaksana teknis yang merupakan bagian dari perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
ITPC merupakan lembaga pemerintah yang bersifat nirlaba ITPC bertugas mengembangkan pasar dan mempromosikan perdagangan di luar negeri.
Selengkapnya Simak Video Berikut Ini:
Mendirikan IDE (Indonesian Diaspora Eksport) di Eropa. Nina Hanafi seorang diaspora Indonesia lulusan sekolah bisnis di Prancis ini mengungkapkan bagaimana ide awalnya membuka usaha jasa ekspor produk ke Eropa.
“Inspirasinya dari situasi beberapa tahun ini yang saya lihat banyak keinginan dari Indonesia untuk ekspor dan menurut saya itu harus dibantu, dibimbing oleh orang setempat, Kita harus tahu lingkungan, kita harus tahu regulasi kita juga harus tahu dari segi budaya, bagaimana berkomunikasi kalau kita ingin ekspor bisnis kita di negara yang lain, kita harus pasti adaptasi dengan orang setempat, komunikasinya pun harus beradaptasi,” ungkap Nina yang juga memiliki usaha keluarga bidang kuliner di Jakarta dan Bali.
Ia menambahkan, “IDE artinya Indonesia Diaspora Export untuk consulting grup yang terdiri dari export diaspora yang keinginannya adalah membantu perusahaan Indonesia untuk masuk pasar Eropa dan juga membantu perusahaan setempat untuk bisa berbisnis di Indonesia,” imbuh Nina. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :
untuk
Ivan Hartanto merupakan seorang mahasiswa Indonesia berasal dari Solo, Jawa tengah yang kini tengah menyelesaikan studi S1 dan S2 di negeri Paman Sam.
Pria kelahiran tahun 94 ini selain belajar di Amerika, ia juga memiliki usaha sampingan yaitu mempromosikan kopi nusantara.
“Setelah lulus SMA saya pindah ke Amerika untuk melanjutkan studi S1 dan S2, menyusul dua tahun kemudian memiliki ide untuk bikin usaha di AS, bagaimana caranya promosikan barang-barang di Indonesia ke temen-temen di AS,” kata Ivan.
Ivan mengawali karirnya berbisnis kopi dengan konsep usaha untuk sosial dengan tujuan kebaikan, “Jadi model bisnisnya adalah sosial enterprise jadi tujuan kita adalah gimana caranya orang-orang itu bisa berbuat baik, jadi selling kita adalah bagaimana kita bisa dengan jelas dan transparan kasih social value on top of the quality of the product, “ ungkap Ivan.
Ia menambahkan, “Tapi gimana caranya lebih dari sekedar harga yang bagus lebih dari sekedar kualitas yang tinggi tetapi juga memberikan dampak sosial kepada lingkungan sekitar kita,” imbuhnya. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :
Tekankan isi
dengan Budi Pekerti dan
akhlak Mulia
Sri Rossyati dan Sri Irianingsih adalah dua wanita kembar pendiri Sekolah Darurat Kartini untuk membantu anak-anak kurang mampu di ibu kota yang terganjal masalah ekonomi.
Pada tahun 1990, dua wanita kembar atau yang dikenal dengan ibu guru kembar ini melihat pemandangan warga kurang mampu dan banyak anak-anak di sudutsudut ibu kota menjadi anak jalanan dan tidak sekolah karena tingginya biaya pendidikan membuat banyak anak putus sekolah dan menjadi anak jalanan.
Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Sekolah Darurat Kartini juga menggelar acara lomba memasak nasi Tumpeng bagi wali murid di rumah masing-masing.
Selain itu, Ibu Guru Kembar juga mengungkapkan perjuangannya terhadap Sekolah Darurat Kartini yang didirikannya.
“Untuk berjuang seperti itu kita butuh dana yang tidak sedikit, kita mesti memberikan nutrisi karena mereka tidak makan, memberikan
pembelajaran, memberikan baju, memberikan alat tulis, sepatu, jadi kita juga berjuang untuk mereka, tujuan kita adalah untuk pengentasan kemiskinan dan kebodohan pada 30 tahun yang lalu,” ungkapnya.
Kemerdekaan menurut Ibu Guru Kembar adalah bangga dengan perjuangan para Pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah pada 75 tahun yang silam.
“Kita harus bangga bahwa Indonesia ada dan dimerdekakan oleh pendiri-pendiri negeri ini dan kita mulai mengisi dengan yang baik dengan beragama, berakhlak, berilmu, berkarakter, berbudi pekerti, itulah kemerdekaan,” ujar Ibu Guru Kembar.
Ia menambahkan, “Pendiri negeri atau pahlawan kita menginginkan bahwa Indonesia tetap sejahtera, adil dan makmur, harmoni kebangsaan. Anak-anak mengisi kemerdekaan dengan berkarakter, berbudi pekerti, bisa berkarya, bermoral dan berakhlak,” pungkasnya. (Kabari1008)
60 Fakta Kesehatan Mutakhir: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-fakta-kesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
Ilmu Neurosains Modern: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-faktakesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern
Judul : MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Penulis : Dr. Taruna Ikrar, MD, MPharm, PhD
Penerbit : PT. Cempaka International Harga : Rp45.000 atau $ 5 (Cara Pemesanan: Silahkan lihat Alamat & informasi lengkap pemesanan dibawah) juga bisa pembayaran dengan Credit Card (PayPal, Visa, dll).
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern: http://netsains.net/2013/03/mutiarapengetahuan-kedokteran-modern/
GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Judul : GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Penulis : Dr. Taruna Ikrar
Penerbit : NeuroLeadership
Harga : Rp99.000
Pemesanan : https://leadership.id/item-detail/gagasan-indonesiamodern-berbasis-neuroleadership
A) Pemesan Berdomisili di INDONESIA: Telpon: (021)-428-86112, Email: john@kabarinews.com
B) Pemesan Berdomisili di USA: Silahkan Pesan secara online:
a). Kantor Pusat: 1788, 19th Avenue, San Francisco, CA 94122, Telp. (415) 213-7323, Fax: (415) 294-7030, Email: redaksi@kabarinews.com
b). Kantor Cabang Los Angeles: 731 N Beach Blvd, Ste 210, La Habra, CA 90631, Telp. (562) 383-2100 Email: sales@kabarinews.com
Sebagai bagian dari dunia, bangsa Indonesia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena adaptasi teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hadirnya teknologi informasi di satu sisi membuat kehidupan lebih mudah dan dinamis, tapi di sisi lain juga turut memberikan efek negatif bagi kehidupan. Fenomena hoax, meningkatnya tindak kejahatan, perubahan perilaku sosial adalah merupakan beberapa contoh dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut.
Oleh karena itu, agar pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi lebih bermanfaat dan mengurangi dampak negatif, diperlukan kebijaksanaan dalam mengelola informasi, serta memiliki penguasaan diri terhadap informasi yang beredar. Pemahaman ini tentu harus bersumber dari basic knowledge yang tepat serta keterampilan dalam memanfaatkan pikiran dan otak sebagai sarana utama kehidupan.
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zatzat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet.
Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air susu kambing, dan sapi digunakan beberapa tipe keju lokal.
Ayu Utami Linggih seorang wanita lulusan sekolah teknik pangan di Australia membuka usaha proses pembuatan keju yang berlokasi di Bali.
Mengawali karirnya, ia berkisah, “Pada saat waktu kuliah ga kepikiran untuk nanti selesai kuliah bakal produksi keju dan kebetulan orang tua saya, terutama Bapak saya itu suka banget makan keju, kalau makan bread selalu dicampur dengan madu, keju dan lain-lain. Mungkin ada pengaruh juga dari Bapak saya. Pada saat saya sekolah belum kepikiran, tapi pada saat saya selesai sekolah saya mulai kepikiran apakah saya harus stay di Australia atau saya harus balik ke Indonesia,” kata Ayu. Selain itu, ia menambahkan, “Dengan latar belakang saya sebagai entrepreneur otomatis orang tua saya akan mendukung dan memberikan support,” imbuhnya.
Menurut dia, Indonesia kaya akan sumber susu, baik dari susu kambing hingga susu sapi, namun dinilai Ayu belum banyak orang yang mengolah hasil susu tersebut menjadi sesuatu yang bisa menjadi makanan populer. “Akhirnya saya pulang dan melihat tantangannya, jadi kita mulai produksi pada waktu itu jenis keju dari mulai mozzarella, pokoknya semua jenis keju coba kita buat dan dilihat ke market-nya mereka kirakira butuhnya yang mana, akhirnya kita lebih spesifik ke keju yang mana kita buat,” kata Ayu yang kini memiliki usaha keju dengan nama rosaliecheese.co.id. (Kabari1008) Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :
Chef Titik Suprapti adalah masyarakat Indonesia yang tinggal di Amerika, wanita yang awal hijrah ke negeri Paman Sam sejak tahun 2000 ini mengawali karirnya dengan belajar kuliner hingga dikenal sebagai Chef. Ia berkisah,”Waktu saya datang ke Amerika saya dateng ke California dulu, waktu itu suami saya kebetulan sudah punya restoran kecil dan saya
bantu-bantu suami selama 4 tahun, namun karena suami saya sering kecapean akhirnya resto di tutup,” kata Chef Titik.
Selain itu, untuk melanjutkan suvive di bidang kuliner, Chef Titik belajar memasak sebagai passionnya, meskipun sebelumnya ia tidak memiliki keahlian memasak.
“Akhirnya dari situ saya tersirat keinginan untuk belajar masak, saya
di Indonesia waktu itu asalnya dari Klaten, Jawa Tengah, lalu pindah ke Jakarta dan saya kerja di suatu perusahaan menjadi sekretaris selama 8 tahun trus akhirnya saya pindah ke Amerika, dan akhirnya saya terbesit untuk belajar culinary,” ungkapnya. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Motulz Anto adalah seorang kreatif muda berbakat lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bekerja di bidang kreatif, inovasi, teknologi dan desain.
Memiliki hobi menggambar dan memiliki latar belakang lulusan sekolah desain, ia memulai karirnya bekerja pada industri kreatif.
“Bekerja sebagai konsultan kreatif di beberapa perusahaan, latar belakang saya memang sekolah desain dari ITB, setelah lulus saya pindah-pindah, pernah di advertising, pernah membuat komik pernah bekerja sebagai ilustrasi di Majalah, pernah jadi kru film, pernah jadi produser sinetron, akhirnya setelah sekian lama melihat ada benang merah yaitu ternyata saya bergerak di bidang industri kreatif, dari situ saya merasa, kok saya bisa banyak ilmu dari berbagai bidang kreatif,” ungkap Motulz.
Ia menambahkan,”Sejak itu saya melihat ternyata memang mungkin pengalaman saya di banyak tempat industri kreatif itu akhirnya membawa saya bekerja sebagai creative advisor,” imbuhnya. (Kabari008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Tionghoa Papua adalah etnis Tionghoa yang tinggal di wilayah Papua Bagian Barat Seperti banyaknya kisah terabaikan tentang Indonesia Timur, kehidupan etnis Tionghoa di timur Indonesia pun jarang ditelusuri. Padahal, kehadiran dan interaksi etnis Tionghoa di wilayah ini sudah berlangsung sejak zaman perdagangan rempah-rempah.
Sebuah penelitian dari negeri Paman Sam bahkan menyebut etnis Tionghoa di Papua cenderung berasimilasi jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Samuel Serajadi Erari (36) selaku notaris di Papua berkisah mengenai dirinya yang juga termasuk salah satu dari keturunan peranakan Tionghoa di Papua.
“Saya lahir dan besar dengan orang-orang keturunan Tionghoa yang dikenal dengan istilah Perancis (Peranakan Cina Serui), Jadi kalau di tempat saya dipanggilnya anak Perancis,” terang Samuel.
Orang Papua akrab dengan istilah “Perancis” yang merupakan akronim dari Peranakan Cina Serui. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Edisi bulan ini:
• Apakah Rasisme Sebagai Sebuah Penyakit?
• New Normal dan Urgensi Vaksin Covid-19
• Trump: AS Akan Punya Vaksin Covid-19 di Akhir Tahun
• 5 Bahan Alami Atasi Jerawat
• 5 Bahan Alami Untuk Gigi Putih Cemerlang
• Cuka Cairan Serba Guna
• Makanan Sehat Anti-Stress Dan Penghadang Flu Di Musim Dingin
• Pengusaha Memiliki Peran Penting Dalam Mendukung Keluarga yang Terkena Dampak COVID-19
• Tingkatkan Imunitas dengan Mengonsumsi Ubi Ungu
• Tips Wajah Cantik dan Kencang Pakai Masker Seledri
Interaktif Majalah Hidup Sehat Edisi 40 klik http://bit.ly/HidiupSehat40
Langganan daftar di KabariGratis.com
Setelah malang melintang kiprahnya di dunia perhotelan, Anton pria asal Magelang, Jawa Tengah kini dikenal sebagai chef Indonesia di Amerika.
Mengawali karirnya hingga ke negeri Paman Sam, ia berkisah, “Setelah lulus SMA saya hijrah ke Jakarta dan bekerja di hotel Hilton yang sekarang jadi hotel Sultan, terus saya kerja di hotel Ibis Slipi,” kenang Anton yan memiliki latar belakang sebagai bartender.
Ia menambahkan, “Sepuluh tahun jadi bartender di Ibis Slipi terus 5 tahun kerja di hotel Slipi, lalu saya ditunjuk sebagai culture representatif selama satu tahun kontrak, setelah itu tiap tahun kita ada independence day, terus kita selalu ada acara gamelan, tari Bali, dan juga sebagai chef di acara itu untuk menjual bakmi bihun yang dijual untuk ribuan orang selama 2 hari di Disney,” katanya. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Eka Moncarre dari Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Prancis merupakan pakar
Pariwisata yang ditunjuk sebagai perwakilan resmi Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan Indonesia di Prancis.
Mengawali karirnya sebagai Pakar Pariwisata, Eka yang akrab disapa berkisah awal mula hijrah ke Kota Mode ini.
“Saya berangkat ke Prancis untuk belajar di American University of Paris (AUP) saya belajar tentang marketing, international bisnis, namun sebelumnya, saya juga sudah bekerja di travel di Panorama Tour, di Indonesia, saya lulusan dari Sekolah Menengah Industri Pariwisata (SMIP) awalnya saya sudah belajar di tourism, jadi saya selalu bekerja di bidang Pariwisata sebagai guide sebelumnya,” kenang Eka.
Dalam mempromosikan wisata Indonesia di Prancis, Eka banyak menemui tantangan.
Selengkapnya Simak Video Berikut Ini:
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar Livestream
Facebook Subscribers:
Tampil percaya diri adalah suatu hal yang banyak di idam-idamkan bagi kebanyakan kaum hawa, dunia estetika kini semakin berkembang dan modern, untuk tampil cantik dan menarik tak perlu menunggu waktu lama.
Dokter Dhenny C. Setyawan selaku pakar kecantikan mengungkapkan bahwa kesehatan itu tidak hanya apa yang dirasa dari dalam tapi juga harus terlihat dari luar.
“Jadi tujuan akhir dari seorang dokter adalah kualitas hidup dari pasien, dan salah satu yang bisa membuat kita meningkatkan kualitas pasien itu adalah estetika medis, dimana orang akan terlihat lebih percaya diri, lebih senang dengan dirinya sendiri, kalau dia menjadi lebih baik, menjadi lebih cakep menjadi lebih fit, itu buat saya meningkatkan kualitas hidup,” ungkap Dr. Dhenny.
Shade Aesthetic Clinic yang berdiri sejak November 2018 ini menghadirkan perawatan non bedah.
“Untuk saat ini tindakan yang masih diminati paling banyak adalah tindakan non bedah yang memberikan hasil yang langsung terlihat yang hampir instan, nah, perawatan seperti tanam benang ataupun botoks, filler masih menjadi primadona saat ini karena hasil yang disebutkan tadi, hasilnya lumayan langsung terlihat tapi tidak ada masa pemulihan yang lama,” kata Dokter Dhenny.
Menurut dia, perawatan wajah terbaru di estetika medis masih seputar banyaknya produk-produk estetika medis seperti tanam benang, filler-filler yang banyak varian dan semakin banyak jenisnya, juga muncul alatalat untuk estetika yang berteknologi radio frekuensi, teknologi dingin untuk menghancurkan lemak dan semakin banyak yang bisa digunakan dokternya untuk merawat pasien.
Selain itu, ia juga menilai bahwa perawatan tradisional itu sangat baik namun hasilnya tidak bisa disamakan dengan hasil perawatan estetika medis.
“Karena perawatan estetika medis ini memang memberikan hasil yang lumayan jauh lebih cepat dibandingkan dengan perawatan-perawatan tradisional karena perawatan tradisional ini butuh waktu proses yang lama dan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang lumayan baik,” ujarnya.
Membuka kembali klinik kecantikan di era new normal, Shade Aesthetic Clinic tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Sekarang kita sudah buka kembali, tentunya disesuaikan dengan prosedur kesehatan yang wajib kita jalankan saat ini,” kata Dokter Dhenny. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini :
Bahan:
½ kg Beras
1 ons Ikan teri
Bumbu:
4 Siung Bawang Merah
3 Siung Bawang Putih
Cabe Merah (kecil/gede)
2 batang Daun Sereh
3 lembar Daun Salam Garam Secukupnya
Cara Membuat:
Ikan teri dan bumbu-bumbu di goreng terlebih dahulu, kemudian bumbu dan ikan teri yang sudah di goreng campurkan dengan beras lalu tambahkan air secukupnya, kemudian masak beras dan bumbu tersebut hingga matang seperti memasak nasi. (Kabari1008)
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint VentureHidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108