






Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 154
klik http://bit.ly/Kabari154
Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Pandemi Covid-19 di New York, KJRI Peduli Masyarakat Indonesia
• Kampoeng Philadelphia di Covid19
• Berita Gembira AMERIKA MENEMUKAN OBAT PENYEMBUH CORONAVIRUS COVID-19 (Perbandingan Remdisivir vs. Hydroxy Chloroquine)
• Apakah Remdesivir adalah Obat untuk Covid-19?
• Apa Saja Manfaat Paket Bantuan untuk Para Wiraswasta?
• Gerakan Gotong Royong (GONG) Bersatu Melawan Corona
• Masker Kain Jadikan Peluang Tambahan Bagi Pelaku Usaha UKM Di Tengah Pandemi Covid-19
• Salesforce akan Memberi Hibah $10.000 kepada Ratusan Usaha Kecil
• Stay At Home, Amerika Bersatu Gelar Kegiatan Budaya Indonesia
• Di Rumah Aja? Tak Perlu Bosan
• Cerita Eksis House of Angklung di Negeri Paman Sam
• Berkenalan Dengan Nadia Nevita, Penyanyi Muda Segudang Prestasi
• Bertahan di Tengah Pandemi Dengan Ide dan Tetap Positif
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000
Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Mengenal Lebih Dekat Perancang Busana Ai
Syarif
Dino Patti Djalal Untuk Diaspora: “Our
Country Needs You Now”
Bisnis di Amerika dalam bidang Import
Furniture dari Indonesia bersama Henry
Limarta
Bisnis Fine Dining Restoran, Tips Sukses Buka
Restoran di Amerika oleh Chef Yono Purnomo
CNN Hero 2009, Budi Soehardi, Founder Roslin
Orphanage, Yatim Piatu di Kupang, NTT
Diaspora Indonesia Berhasil Tembus Market
Indonesia dan Amerika di Bidang TeleCommunication
IFEC, Cara Kelola Uang Keluarga Sejahtera
Inovasi Kudapan Jamur Ninikus
Megan C. O’Donoghue, Wanita AS yang Aktif Menyanyi
Sinden Tembang Jawa
Kreatif di Tengah Pandemi, Nasya Collyer Hadirkan
Koleksi Busana Rumahan
Bantuan Makanan untuk Emergency Room Health
Providers di New York
Kampoeng Indonesia di Philadelpia Kenalkan Aneka
Ragam Budaya Indonesia di Amerika Serikat
Program Pinjaman untuk Bisnis dari Bank Rakyat
Indonesia di New York
Visa Menetap di Indonesia: Visa Kitas dan Kitap, Visa
Pensiun, Visa Repatriasi
Resensi Buku
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Masa pandemi masih belum pulih dan belum normal seperti sediakala, hal ini meresahkan banyak pelaku usaha dalam menghadapi kesulitan ekonomi akibat covid-19.
Semua sektor industri terkena dampak akibat covid-19, namun di sisi lain banyak para pelaku usaha yang tetap survive dengan membuat karya baru demi kelangsungan usahanya. Ai Syarif, seorang perancang busana yang tak lelah untuk terus berinovasi dalam dunia bisnis fashion. Simak kisahnya Mengenal lebih dekat perancang busana Ai Syarif hanya di halaman cover story. Selain itu, Majalah Kabari Edisi kali ini juga menghadirkan beragam informasi seputar masyarakat Indonesia di AS sebagai pelaku usaha yang survive di tengah pandemi. Yuk intip, di antaranya ada Bisnis di AS dalam bidang import furniture dari Indonesia bersama Henry Limarta, kemudian ada Diaspora Indonesia berhasil tembus market Indonesia dan Amerika di bidang telekomunikasi dan masih banyak lagi.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya seputar para pelaku usaha tanah air yang terkena imbas akibat covid-19, namun mereka juga tetap berjuang demi mempertahankan kelangsungan usahanya dengan membuat karya baru sebagai peluang usaha di tengah pandemi ini. Nasya Collyer seorang perancang busana yang ciptakan koleksi busana rumahan, kemudian ada Lia Kusumawardhani seorang pelaku UKM yang membuat inovasi bisnis online kudapan jamur. Selain itu, masih banyak artikel lainnya yang tak kalah menarik yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari edisi 155.
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631
Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta
Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit
John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video
Fanie ekasyah
kontributor
riana k liptak
stanley chandra yanuar aZis
administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter Zhang
Edisi bulan ini:
• Phuket Pulau Surga dan Destinasi Tingkat Dunia
• Mitos Berwisata di Thailand
• 50 Alasan Mengapa Bangkok No. 01
• Istana Kanazawa
• Sensoji
• Tempat suci bagi Indian Amerika - Monumen Nasional Devils Tower
• Kota Pegunungan Terbaik di Amerika
• Gunung Rushmore
Interaktif Majalah Tur Dunia Edisi 04 klik http://bit.ly/TurDu04\ Langganan daftar di TurDuniaGratis.com
Ai Syarif adalah perancang busana yang mengawali karirnya sejak tahun 1993 pada dunia mode. Ia pernah bekerja sebagai fashion editor di Majalah Gadis selama 11 tahun, kemudian lanjut 4 tahun di Majalah Dewi, Ai juga pernah bekerja di Majalah Highend dan Highend Teen sebagai Managing Editor selama 5 tahun. Berangkat dari situlah Ai tertarik dan menekuni dunia fashion.
“Jadi saya udah lama di media selama 23 tahun, biasanya saya menulis tentang fashion, mengkritik desainer, memberikan solusi dan masukan untuk desainer Indonesia, sekarang sudah hampir 12 tahun saya menjalankan sebagai fashion desainer dan memiliki label sendiri,” ungkap Ai yang memiliki label Ai Syarif 1965.
Lebih jauh ia menambahkan,”Justru itu membuat saya bebenah diri, dulu saya sering memberi masukan pada desainer, akhirnya saya harus mempersiapkan diri agar menjadi desiner yang baik dan bertanggung jawab,” imbuhnya.
“Bekal saya di media selama 23 tahun, inilah yang akhirnya menjadi bekal yang luar biasa, start saya di media itu undangan saya kaya di Paris Fashion Week, Hongkong Fashion Week, kami ditugaskan untuk meliput kurang lebih biasanya 1 bulan di sana untuk meliput jalannya acara,” katanya.
Ai Syarif mulai belajar di ESMOD dengan beasiswa selama enam bulan. Dari belajar ia mengaku banyak mendapat pengalaman bekal sebagai seorang desainer.
“Belajar di Esmod selama enam bulan justru yang saya dapat pengalaman langsung, kadangkadang kita mau sekolah formal itu
prakteknya kurang dan ketika terjun sekolah desainer banyak belajar lagi bagaiamana branding, bagaimana selling, bagaimana belajar pada size dan masih banyak lagi,” katanya.
Masuk 25 tahun berkarya pada dunia fashion, Ai syarif mulai dikenal dengan koleksi busana khusus segmen pria. Namun ia juga membuat koleksi busana untuk wanita cenderung maskulin.
“Koleksi saya sebenernya unisex banyak kemeja, banyak jaket, banyak blazer, banyak over cut banyak celana juga yang bisa dipakai laki dan perempuan dan kebetulan kemeja dan over cut ini banyak diminati,” terang Ai.
Memiliki pengalaman matang di dunia fashion, Ai kerap melakukan kegiatan fashion show di Luar Negeri, seperti di Hongkong, Kuala Lumpur, London, Nepal dan Bangladesh dengan memperkenalkan kain batik nusantara, seperti kain tenun, batik tulis, dan kain songket.
“Kalau keluar negeri saya selalu menggunakan kain nusantara, artinya saya harus memperkenalkan kain dari Indonesia seperti tenun lalu juga batik tulis, ada
juga songket, tidak memebawa bahan-bahan polos atau katun,” ujar Ai.
Menurut pengalamannya beberapa tahun yang lalu Ai pergi ke London dan Denhag, ia memperkenalkan Tenun Endet dari Klungkung, Bali.
“Berapa tahun lalu saya ke London dan Denhag, saya bawa Tenun Endet dari Klungkung Bali, jadi saya bekerjasama dengan pengrajin di Klungkung dan itu motifnya dibuat khusus dan luar biasa tanggapannya di Denhag,” katanya.
Lebih jauh ia menambahkan, “Luar biasa animo masyarkat di sana, dan perlu kita tahu orang luar negeri sangat menghargai budaya kita, sebelum tampil kami juga memprestasikan tari kalisk Bali waktu itu ada Legong, semacam tari Leak. Mereka sangat takjub begitu disusul dengan karya saya dan mereka tertarik karena pembuatannya bukan dari mesin tapi dari alat tradisional yakni alat tenun,” imbuhnya.
Selain itu, pada saat tampil di Nepal, Bangladesh dan Kuala Lumpur Ai juga mempromosikan kain Batik dan sekaligus mempresentasikan bagaimana proses membatik. (Kabari1008)
Sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air pada awal maret 2020, banyak sektor terkena dampak, Pemerintah mulai menerbitkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akibatnya banyak pelaku usaha mikro dan makro menutup usahanya sehingga banyak karyawan yang terkena PHK (Putus Hubugan Kerja).
Dino Patti Djalal mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat periode 2010 hingga 2013 turut prihatin dengan kondisi di tanah air akibat pandemi Covid-19.
Dino mengatakan, akibat pandemi banyak orang dirumahkan, “Sekarang ini bangsa kita dalam kondisi yang sangat prihatin, pengangguran sangat tinggi sekarang sekitar tiga juta orang yang dirumahkan atau kena PHK
akibat pandemi ini,” ujar Dino kepada Kabari melaui wawancara Zoom.
Lebih jauh ia menambahkan, “Ini suatu kondisi sosial yang sangat memprihatinkan dan mereka adalah orang–orang yang bekerja dengan upah minimum, dan mereka ga punya tabungan dan tinggal di tempat yang sepi dengan keluarganya dan mereka sudah banyak yang putus asa,” imbuhnya turut prihatin.
Melihat kondisi seperti ini, Dino membentuk program peduli yang diberi nama Diaspora Peduli, “Program ini merancang skema dimana keluarga diaspora membantu keluarga yang terkena PHK secara langsung,” katanya. (Kabari1008).
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
60 Fakta Kesehatan Mutakhir: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-fakta-kesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
Ilmu Neurosains Modern: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-faktakesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern
Judul : MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Penulis : Dr. Taruna Ikrar, MD, MPharm, PhD
Penerbit : PT. Cempaka International Harga : Rp45.000 atau $ 5 (Cara Pemesanan: Silahkan lihat Alamat & informasi lengkap pemesanan dibawah) juga bisa pembayaran dengan Credit Card (PayPal, Visa, dll).
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern: http://netsains.net/2013/03/mutiarapengetahuan-kedokteran-modern/
GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Judul : GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Penulis : Dr. Taruna Ikrar
Penerbit : NeuroLeadership
Harga : Rp99.000
Pemesanan : https://leadership.id/item-detail/gagasan-indonesiamodern-berbasis-neuroleadership
A) Pemesan Berdomisili di INDONESIA: Telpon: (021)-428-86112, Email: john@kabarinews.com
B) Pemesan Berdomisili di USA: Silahkan Pesan secara online:
a). Kantor Pusat: 1788, 19th Avenue, San Francisco, CA 94122, Telp. (415) 213-7323, Fax: (415) 294-7030, Email: redaksi@kabarinews.com
b). Kantor Cabang Los Angeles: 731 N Beach Blvd, Ste 210, La Habra, CA 90631, Telp. (562) 383-2100 Email: sales@kabarinews.com
Sebagai bagian dari dunia, bangsa Indonesia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena adaptasi teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hadirnya teknologi informasi di satu sisi membuat kehidupan lebih mudah dan dinamis, tapi di sisi lain juga turut memberikan efek negatif bagi kehidupan. Fenomena hoax, meningkatnya tindak kejahatan, perubahan perilaku sosial adalah merupakan beberapa contoh dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut.
Oleh karena itu, agar pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi lebih bermanfaat dan mengurangi dampak negatif, diperlukan kebijaksanaan dalam mengelola informasi, serta memiliki penguasaan diri terhadap informasi yang beredar. Pemahaman ini tentu harus bersumber dari basic knowledge yang tepat serta keterampilan dalam memanfaatkan pikiran dan otak sebagai sarana utama kehidupan.
Henry Limarta, seorang diaspora Indonesia di San Francisco berbagi kisah mengenai bisnis furniture Indonesia di Negeri Paman Sam.
Pada tahun 2000 Henry mengawali karirnya bersama rekannya yang bernama Josep Suyatno. Namun, seiring perjalanan waktu sekitar tahun 2003, Henry pun menuai kesuksesannya hingga memiliki usaha sendiri. Kini Henry pun dikenal sebagai CEO New Pacific Direct usaha mebel yang ia rintis dan cukup terkenal di Amerika Serikat.
Jenis usaha mebel ini adalah untuk kebutuhan rumah tangga, barang produksi furniture tersebut import dari Indonesia untuk supply ke beberapa toko di AS
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini: (Kabari1008)
Rif Wiguna merupakan diaspora Indonesia yang sukses bekerja di Panda Express yang diberi tanggung jawab untuk menangani pekerjaan pada divisi pembelian.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Australia, Rif memutuskan untuk hijrah ke Negeri Paman Sam dengan mencoba peruntungannya di dunia usaha kuliner.
Selain itu, Rif juga aktif sebagai seniman musik,
Bisnis Fast Food Chinese restaurant yang maju pesat di Amerika, Panda express oleh rif Wiguna
karena memiliki hobi menyanyi, Rif sering diundang untuk mengisi acara seperti Bazar di kalangan masyarakat Indonesia di Amerika Serikat. Lagu yang sering ia bawakan adalah tembang lawas seperti lagunya Koes Plus, dan masih banyak lagi tembang lawas lainnya yang ia bawakan. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Bisnis Fine dining Restoran, Tips sukses Buka Restoran di amerika oleh
Chef Widjiono (Yono) Purnomo (63), seorang koki asal Indonesia yang memiliki restoran bertema fine dining, Yono’s Fine Dining, di Albany, New York, AS.
Setelah malang melintang di dunia kuliner, diaspora Indonesia yang memulai karirnya sejak tahun 80-an ini berbagi kisah awal perjuangannya mendirikan restoran nusantara di Negeri Paman Sam.
Sejak kecil, Yono sudah memiliki mimpi untuk hidup di AS, setelah lulus SMA dia memutuskan untuk mengambil studi perhotelan di Akademi Perhotelan Negara (APN/NHI) Bandung.
Sejak tamat dari APN, Yono mendapat kesempatan bekerja di kapal pesiar Holland Amerika Cruise Line. “Setelah saya tamat waktu itu ada kerjasama dengan Holland Amerika Cruise Line, Selama bekerja saya mengenal calon istri. Kemudian tahun 1977 menikah, dan pada tahun 1978 menetap di New York, dari situ mulai perjuangan hidup di AS,” kenang Chef Yono.
Matang dengan pengalamannya di dunia kuliner, pada tahun 1980 dia mengawali bisnis restoran dan dengan seiring perjalanan waktu, pada tahun 1996 bisnis kuliner yang ia rintis pun cukup populer di AS yang dikenal dengan Yono’s Restoran dan sudah berdiri hingga 40 tahun. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Pandemi covid-19 kini menjadi perhatian global, munculnya penyakit baru yang dikenal dengan virus corona menjangkiti banyak warga dunia. Hal ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Menjaga kesehatan dan stamina tubuh adalah salah satu cara untuk mencegah covid-19. Rempah-rempah Indonesia dikenal sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, mulai dari jahe, kunyit, temu lawak hingga daun sereh.
Rempah-rempah tersebut dikemas menjadi jamu yang merupakan minuman herbal untuk kesehatan, seperti halnya Jamurayu yang dibuat dari bahan rempah-rempah seperti, jahe dan bawang putih.
Minuman herbal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, melancarkan peredaran darah, mendorong sumbatan/ penyempitan pada pembuluh darah, menurunkan kolesterol, asam urat, alergi, migrain dan asam lambung, serta menurunkan berat badan.
Nadiah dan Jalu, adalah pemilik usaha Jamurayu yang juga meracik jamu warisan dari orang tua. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Sensus 2020 menghitung semua orang yang tinggal di Amerika Serikat.
Lengkapi sensus Anda sekarang juga demi membantu proses pengambilan keputusan peruntukan miliaran pendanaan terhadap klinik kesehatan, layanan darurat, dan pendidikan setiap tahun selama sepuluh tahun mendatang.
Sensus 2020 menghitung semua orang yang tinggal di Amerika Serikat.
Lengkapi sensus Anda secara online atau melalui surat.
Temukan informasi selengkapnya di 2020CENSUS.GOV/id
Lengkapi sensus Anda sekarang juga demi membantu proses pengambilan keputusan peruntukan miliaran pendanaan terhadap klinik kesehatan, layanan darurat, dan pendidikan setiap tahun selama sepuluh tahun mendatang.
Sensus 2020 menghitung semua orang yang tinggal di Amerika Serikat. Lengkapi sensus Anda sekarang juga demi membantu proses pengambilan keputusan peruntukan miliaran pendanaan terhadap klinik kesehatan, layanan darurat, dan pendidikan setiap tahun selama sepuluh tahun mendatang.
Sensus 2020 menghitung semua orang yang tinggal di Amerika Serikat.
Lengkapi sensus Anda secara online atau melalui surat.
Temukan informasi selengkapnya di 2020CENSUS.GOV/id
Sensus 2020 menghitung semua orang yang tinggal di Amerika Serikat.
Lengkapi sensus Anda sekarang juga demi membantu proses pengambilan keputusan peruntukan miliaran pendanaan terhadap klinik kesehatan, layanan darurat, dan pendidikan setiap tahun selama sepuluh tahun mendatang.
Lengkapi sensus Anda secara online atau melalui surat. Temukan informasi selengkapnya di 2020CENSUS.GOV/id
Lengkapi sensus Anda secara online atau melalui surat.
Lengkapi sensus Anda sekarang juga demi membantu proses pengambilan keputusan peruntukan miliaran pendanaan terhadap klinik kesehatan, layanan darurat, dan pendidikan setiap tahun selama sepuluh tahun mendatang.
Lengkapi sensus Anda secara online atau melalui surat. Temukan informasi selengkapnya di 2020CENSUS.GOV/id
Temukan informasi selengkapnya di 2020CENSUS.GOV/id
2020CENSUS.GOV/ id
Didukung oleh Biro Sensus A.S.
2020CENSUS.GOV/ id
Didukung oleh Biro Sensus A.S.
2020CENSUS.GOV/ id
Didukung oleh Biro Sensus A.S.
2020CENSUS.GOV/ id
Didukung oleh Biro Sensus A.S.
2020CENSUS.GOV/ id
Didukung oleh Biro Sensus A.S.
Budi Soehardi adalah mantan pilot pesawat Garuda dan Singapore Airlines yang mendirikan Panti Asuhan Roslin.
Kapten Budi yang akrab disapa, rela meninggalkan profesinya sebagai pilot demi membantu anak-anak terlantar di daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan korban dan pengungsi akibat konfilk di Timur Indonesia.
Melihat kondisi anak-anak yang memprihatinkan di NTT, Kapten Budi bersama sang istri menggerakkan hatinya dan memutuskan untuk membantu, merawat, serta memberikan pendidikan dengan penuh kasih sayang. Ia berkisah, “Pada suatu malam melihat tayangan di televisi tentang pengungsi di Timor Timur dan di situ kami sangat sedih melihat orang-orang yang terpaksa hidup dengan tidak kepastian karena hidup di pengungsian, sementara kami di Singapura, kita hidup dengan segala kepastian, tempat tinggal bagus, anak sekolah dengan baik, makanan selalu ada, semua lengkap,” kenang Kapten Budi.
Lebih jauh Kapten Budi menambahkan, “Berangkat dari rasa kami sangat diberkati maka kami ingin membantu, berbagi, dan malam itu pada saat nonton tayangan televise mengenai pengungsian di Timor Timur kami sedang merencanakan liburan keliling dunia selam 33 hari, tapi setelah kita diskusikan, jam 11 malam habis makan, berdoa bersama, kami putuskan untuk mengunjungi para pengungsi di Timor Timur,” imbuhnya. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik
Video Berikut Ini:
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube)
Webinar
Livestream
Social Media
Facebook Subscribers:
Ikut Kabari Amerika
Kabari Magazine
Urban Kabari (English)
KabariNews.com in Ranking.com
KabariNews.com in Alexa.com
1/4
Silas Hosea adalah diaspora Indonesia yang berhasil menjalankan bisnisnya di Amerika pada bidang telekomunikasi yang berbasis jaringan internet untuk memudahkan komunikasi.
Pada tahun 1999 yang lalu Silas mulai datang di Amerika untuk
melanjutkan kuliah jurusan elektrik di salah satu universitas di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Memulai bisnis sendiri awalnya Silas sering diminta tolong oleh teman-temannya untuk membeli kartu telepon.
Ia berkisah, “Setiap weekend saya balik ke LA, temen- temen tau saya sering bolak balik dan dia nitip beli kartu telpon. Dan tiap minggu saya beli 20 sampai 30 dan yang beli itu bukan hanya orang Indonesia tapi banyak teman-teman dari negara lain yang tinggal di kawasan LA tersebut,” kenang Silas.
Berangkat dari seringnya beli kartu telpon dengan jumlah banyak hingga ratusan, akhirnya Silas beranikan diri untuk menjadi agen distributor kartu telepon tersebut. (Kabari1008)
Selengkapnya Simak Video Berikut Ini:
IFEC merupakan Komunitas financial educator yang bertujuan membantu keluarga Indonesia hidup sejahtera melalui literasi keuangan.
“Komunitas para praktisi keuangan yang kita punya tujuannya untuk menjadikan masyarakat terampil mengelola keuangan secara mandiri,” kata Adhitya Hanjaya, selaku Co-founder IFEC.
Komunitas yang berdiri pada tahun 2017 dan diprakarsai oleh tujuh orang yang memiliki latar belakang sebagai pakar keuangan ini membawa misi terwujudnya masyarakat trampil financial yang tau dan mampu mengelola keuangannya secara mandiri dan secara bijak sehingga tercapainya kesejahteraan secara ekonomi.
Kegiatannya meliputi Webinar yang diselenggarakan setiap hari Sabtu, pukul 13.00 WIB, membahas
bagaimana cara kelola uang, sebagai pendukung, IFEC juga menghadirkan para narasumber dari berbagai lembaga keuangan.
Lebih jauh, Adhitya menambahkan,“Program kita ada webinar setiap hari sabtu jam 13.00 WIB, tentang gimana cara kelola uang, ini terkait pengelolaan uang, kita undang para narasumber di bidangnya masingmasing, contohnya partner kita adalah lembaga keuangan atau mungkin platform keuangan dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dan perkembangannya pun cukup pesat, menurut Aditya, para peserta webinar cukup antusias rasa ingin tau bagiamana cara mengelola uang yang baik dan bijak.
“Karena ternyata memang banyak sekali yang orang
ingin tahu bagaimana cara kelola uang, karena pengelolaan uang itu terus terang tidak diajarkan di kurikulum kita karena di sekolah sampe sekarang itu mengajarkan kita bagaimana supaya pintar untuk punya pengetahuan yang baik sehingga kita dapat produktif nantinya, namun tidak diajarkan bagiamana kelola pengeluaran dengan baik. Artinya di sini banyak orang yang mampu menghasilkan income tapi tidak banyak orang yang mampu untuk mengelola pengeluaran dengan baik,” ungkpanya.
Alasan Adhitya menggerakkan kegiatan ini dirinya menilai bahwa literasi keuangan di Indonesia masih sangat lemah bahkan belum terlalu kuat seperti di negaranegara maju.
“Meskipun orang punya pengahsilan atau modal yang besar di dalam bisnisnya, jika tanpa dibekali dengan knowledge bagaimana cara mengelola uang dengan baik, jadi orang yang sudah mereka punya, itu kalau tidak dikelola tidak ada artinya, jadi kita melihat hal tersebut sepertinya kita perlu bergerak untuk bangsa ini deh, mengelola keuangan secara mandiri,“ ungkap Adhitya.
“Kita tergerak akan hal itu karena banyak orang terpuruk, tadinya kaya raya karena tidak bisa kelola uang jadi jatuh dan tidak sedikit orang yang mengalami hal seperti itu dalam hal keuangan. Makanya kita tergerak untuk literasi kepada masyarakat untuk konsep hidup yang sejahtera, kita bikin program dan kita delivery ke masyarakat dan semoga bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” sambung Adhitya yang juga sebagai pemilik usaha kuliner “Cemara D’Balcony Café & coffee”.
Selain itu, ia juga menerapkan bagaimana mengelola uang pada kegiatan usahanya. “Di sini ada capital dan perlu spesifik dan kita mengetahui kondisi keuangan sekitar dan memang kita terapkan itu yang pasti di dalam bisnis itu perlu ada dana-dana cadangan juga, dalam berbisnis juga jangan sampai tidak punya dana darurat, jika aktifitas bisnis dihentikan sementara sedangkan gaji pegawai harus tetap diberikan, itu perlu ada dana-dana cadangan dan itu salah satunya cara kelola uang di dalam bisnis dengan baik, kalau tidak ada cara itu karayawan pasti di rumahkan,” terangnya.
Maka dari itu, sambung Adhitya, ”Para pelaku bisnis harus tahu cara kelola modalnya dengan baik jangan semua dimasukan atau diputar, tapi perlu ada dana cadangan gunanya untuk ketahanan kedepannya,” katanya.
Menurut dia, tantangan terberat dalam mengelola uang adalah harus bisa menahan nafsu dari segala bentuk keinginan untuk tujuan yang jelas dalam mengelola keuangan.
IFEC kedepannya terus mengadakan webinar yang berkembang dengan program-programnya hingga mencapai keberhasilan individu dalam mengelola keuangan.
“Lebih maju lagi untuk edukasi mereka supaya masyarakat Indonesia itu terampil mengelola keuangannya dengan baik, dengan bijak dan secara mandiri, semoga masyarakat Indonesia semakin terbangun kesadaran akan mengelola keuangan sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju dan bangsa yang menginspirasi dunia,” pungkasnya. (Kabari1008)
Jamur tiram merupakan jenis tumbuhan jamur yang bisa dimakan dengan aneka olahan jamur.
Tubuh jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dan bentuknya seperti tiram. Di alam bebas jamur tiram bisa dijumpai di hutan pegunungan yang sejuk.
Lia Kusumawardhani salah satu pelaku usaha UKM membudidayakan jamur tiram menjadi makanan ringan dari kebun miliknya di daerah pegunungan Jawa Barat sejak lima tahun yang lalu.
“Usaha jamur sudah lima tahun yang lalu, karena kita mempunyai kebun sendiri di daerah Jawa Barat, luasnya sekitar 300 meter persegi. Dikelola sendiri dan dijual hasil jamur tiram sendiri kepada pengepul, disebutnya disana,” kenang Lia kepada Kabari saat wawancara via ZOOM. Lebih jauh ia menambahkan, “Setelah tiga tahun terakhir saya membuat juga kudapan dari jamur tiram yang disebut bola-bola jamur tiram dan sampai sekarang masih
berproduksi, setiap hari saya jual online,” imbuhnya.
Sejak wabah Virus Corona atau Covid-19 melanda tanah air, kebijakan pun diterbitkan seperti, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal ini membuat Lia semakin inovasi untuk melangsungkan laju ekonominya. Kudapan jamur yang ia kelola di tengah pandemi ini pun mengalami peningkatan penjualan melalui online.
“Justru kalau saya lihat sejak ada PSBB penjualan online khusus untuk kudapan tersebut meningkat, karena orang banyak di rumah, dan juga jamur ini home made, unik juga, saya rasa tidak ada yang membuat kudapan dari jamur tiram,” katanya.
Makanan ringan ini bentuknya sekilas seperti perkedel. Bulat kecil tidak terlalu besar. Tekstur luarnya pun kasar. Sebelum dimakan terlebih dahulu harus digoreng. Keistimewaan dari bola-bola Jamur Tiram Ninikus ini merupakan makanan sehat, murni bahannya dari jamur tiram.
“Keistimewaan dari bola-bola jamur adalah makanan sehat, saya juga tidak memakai kentang jadi bahan utamanya betul-betul jamur tiram sudah diperas habis dengan memakai mesin kemudian saya tambah dengan keju, tepung tidak banyak, wortel dan daun seledri, sekarang saya tambahkan lagi mozzarella,” kata Lia yang dibantu tiga karyawan untuk membuat jamur tiram.
Selain itu, kata lia,”Kemasan juga harus dibungkus semenarik mungkin dan juga tidak menggunakan bahan yang mengandung msg,” kata Lia.
Lia berharap, semoga pandemi ini segera berakhir dan perekonomian segera kembali pulih dan hidup normal seperti sediakala. (Kabari1008)
Megan Colen O’Donoghue adalah serorang warga Amerika Serikat yang belajar kebudayaan Indonesia khususnya kesenian musik karawitan atau seni tradisional Jawa.
Megan dikenal sebagai sinden Amerika yang sudah malang melintang kiprahnya menyanyi keroncong atau nyinden, bahkan Megan juga mahir menari dan bermain gamelan.
“Waktu saya kuliah di Seatle, saya ambil jurusan lagu Seriosa dan situ saya ketemu dengan gamelan Jawa, Saya jadi tertarik sekali dengan gamelan,” ungkap Megan saat wawancara dengan Kabari melalui ZOOM.
Setelah lulus kuliah dari Cornish College of the Arts di Seattle tahun 2008, Megan memutuskan untuk mengikuti program Darmasiswa di bawah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia. Program ini menawarkan beasiswa selama satu tahun kepada warga asing yang ingin mempelajari kebudayaan Indonesia. Pada waktu itu Megan menimba ilmu di Institut Seni Surakarta di Solo dan mengambil jurusan karawitan selama satu tahun.
“Tahun 2008 setelah wisuda baru bisa kesana dan syukur saya dapat beasiswa untuk belajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, pokoknya sangat menyenangkan tinggal di sana saya kos juga dengan salah satu pesinden terkenal,” kata perempuan kelahiran tahun 1984 ini.
Suka dengan kesenian karawitan, baginya sudah menjadi takdir, dan dia juga memuji bahwa kebudayaan khas Jawa itu indah, sangat unik dan menarik. Hal ini lah yang membuat Megan sangat dekat dengan musik tradisional Jawa.
Namun, pada tahun 2016 Megan memilih kembali ke Amerika dengan alasan untuk berkumpul dengan keluarganya dan mengajar les vokal, les privat, les Piano bahkan sebagai komposisi untuk meneruskan bakatnya sebagai seorang seniman. (Kabari1008)
Pandemi covid-19 membuat sektor ekonomi dan dunia usaha menjadi terpuruk, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengalami kesulitan hadapi bisnisnya yang terhambat.
Nasya Collyer salah satu pelaku usaha yang juga terkena dampak akibat pandemi covid-19 terpaksa menutup usaha butiknya yang berlokasi di kawan Blok M Square, Jakarta.
“Untuk butik sendiri saat ini udah tutup sudah ada satu bulan lebih, karena kita ga boleh buka dari mall nya sendiri. Karyawan juga pada mudik sebelum ada larangan mudik mereka sudah pulang kampung duluan, jadi ya udahlah pulang kampung dulu sampai keadaan aman,” kata Nasya kepada Kabari.
Pandemi masih aktif, penerbitan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) masih terus diberlakukan. Namun, tak membuat goyah seorang perancang busana ini meneruskan kreatifitasnya. Nasya dikenal sebagai perancang busana gaun malam dari bahan kain tapis, di tengah pandemi seperti ini, dirinya menghadirkan kreasi baru yakni membuat busana rumahan.
“Tapi untuk produksi, saya tetep produksi, jadi yang tadinya buat baju-baju pesta sekarang aku bikin baju rumahan yang nyaman, dan tukang jahitnya yang tetep di Jakarta tidak pulang kampung. Dan memang mereka rumahnya di Jakarta,” ungkap Nasya kepada Kabari
Membuat koleksi baju rumahan, menurut Nasya, karena di masa pandemi seperti ini banyak orang tinggal di rumah.
“Koleksinya home wear, untuk pakaian di rumah tapi untuk pakaian yang adem karena sekerang banyak
orang yang pada stay at home. Terutama wanita, jadi aku bikin koleksinya yang dipakai untuk di rumah,” imbuhnya.
“Saya masih tetap ada aktifitas yang saya kerjakan meski toko tidak bisa buka dan saya juga hold dulu yang pesenan-pesanan,” ungkapnya.
Dunia fesyen kini juga mengalami dampak akibat pandemi
covid-19, Nasya Collyer pun telah mempersiapkan koleksinya untuk kegiatan ajang mode terbesar di tanah air, Jakarta Fashion Week (JFW) yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan September mendatang.
“Rencana ke depan, ada JFW untuk September, sudah kita rencanakan tapi tiba hold dan entah kapan akan berlanjut JFW.
Akibat covid-19 ini banyak acara yang melibatkan Nasya Collyer ini tertunda. Dan itu betul-betul sangat berdampak sekali untuk dunia fesyen,” ungkapnya.
Meski demikian, Nasya pun tetap berinovasi dengan membuat koleksi busana rumahan yang menurut dia sangat cocok di saat pandemi dengan himbauan stay at home
“Saya tetap optimis dan tetap berusaha untuk menciptakan ide-ide baru, koleksi-koleksi, ketika nanti pandemi ini sudah selesai saya udah ada koleksi baru yang untuk fashion show nanti,” katanya.
“Makanya aku banting setir bikin baju-baju rumah yang nyaman
walaupun bukan piyama atau daster tapi tetap ala Nasya Collyer, baju rumahan style ala Nasya Collyer,” imbuhnya.
Menurutnya, membuat koleksi baju rumahan karena sejak pandemi Covid-19 mulai melanda tanah air banyak orang di rumah. Selain itu, roda ekonomi juga ikut terhenti sehingga Nasya mengisi waktu dan tetap menyemangati diri dengan berinovasi membuat karya sebagai seorang seniman.
Koleksi Nasya pun menuai respons positif dan banyak diminati oleh para relasi dan temantemannya khusunya kaum hawa, meski di rumah saja fashion itu
juga perlu, hal ini lah yang akhirnya Nasya menjadikan peluang untuk melakukan survive pada dunia fesyen di tengah pandemi seperti ini.
Ia pun berharap, “Semoga Covid-19 segera berlalu dah fesyen harus bergairah lagi seperti dulu, kita tetep semangat, berkreatif, berkontribusi, jangan patah semangat, kita pasrah sama yang di Atas tapi kita tetep harus berusaha, para UKM semangat terus menjalankan usaha-usaha, setelah pandemi ini selesai kita akan menjadi new normal life, new normal bisnis yang harus kita jalani,” pungkasnya. (Kabari1008)
Fefe Anggono, masyarakat Indonesia sebagai pelaku usaha kuliner di Negeri Paman Sam, peduli dampak covid-19 dengan memberikan bantuan berupa makanan khas nusantara untuk para tenaga medis di beberapa rumah sakit di New York.
Perempuan asal Surabaya ini dikenal sebagai penggiat kuliner dengan kegiatannya yakni penyelenggara food bazaar di New York City.
Melihat perkembangan kasus positif covid-19 semakin tinggi di AS, Fefe hatinya tergerak untuk memberikan bantuan makanan.
“Sejak saat itu saya merasa tergerak hatinya untuk memberikan bantuan berupa mengirimkan makanan Indonesia dan kebetulan sekali kegiatan ini didukung juga oleh seorang jurnalis New York Times bernama mister max, ia memberikan dorongan berupa sumbangan sebesar 400 USD untuk membuat makanan Indonesia dan dikirim ke tenaga medis di rumah sakit Amhers dan setelah itu kita mulai juga berdatangan juga donasidonasi lain dari masyarakat, dari teman-teman maupun dari customer food bazaar,” ungkap Fefe. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint VentureHidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Kampoeng Indonesia di Philadelpia merupakan sekumpulan Komunitas orang Indonesia yang bermukim di Philadelpia Selatan, Amerika Serikat.
Komunitas tersebut membawa misi untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui tarian tradisional, melalui makanan khas nusantara, dan juga melalui fashion show batik, hingga bakti sosial.
Kampoeng Indoneisa di Philadelpia ini pertama kali digagas oleh masyarakat Indonesia yang memiliki bisnis warung Surabaya/ Hardena, yaitu Dian Widjojo.
Sinta Penyami Storms adalah salah satu anggota komunitas yang juga memiliki organisasi tari yang dikenal dengan nama Modero, ia berkisah bagaimana awal mula komunitas ini terbentuk.
“Dicetuskan oleh teman kita yang mempunyai warung makanan namanya Hardena lebih dikenal sebagai warung Surabaya, kemudian kita berkumpul dengan temanteman di komunitas Philadelpia ini, yang modero adalah
organisasi saya, kemudian ada temen-temen dari Pecel Ndeso dan temen-temen dari White & Fern Flowers, dan juga (Indonesian Event Planning Collaborative) yang kita selalu bekerja sama kalau ada even-even seperti wedding, dll.” terang Sinta.
Di tengah pandemi, Kampoeng Indonesia Philadelpia gotong royong membantu teman – teman yang kehilangan pekerjaannya akibat dampak dari Covid-19.
“Pada masa pandemi ini banyak teman – teman komunitas yang kehilangan pekerjaan karena tempat kerjanya tutup dan juga tempat kerja mereka tidak membutuhkan banyak karyawan jadi mereka ini ga punya uang untu membeli makanan, jadi kita samasama tergerak untuk membantu komunitas, kita mengumpulkan uang dan kita bagikan paket sembako yang isinya seperti beras, minyak goreng, telur,roti, indomie, gula, sayur-sayuran dan lain sebagainya,” kata Sinta.
Gerakan peduli ini pun dapat bantuan dari masyarakat Indonesia lainnya di luar Philadepia, seperti, Komunitas Gereja di Philadelpia, PSI (Persatuan Sahabat Indonesia) di San Francisco, California, dan komunitas Indonesia lainnya yang juga berada di Philadelpia.
Menggaungkan kebersamaan serta gotong royong, komunitas masyarakat Indonesia di Philadelpia ini tetap konsisten menjaga serta melestarikan aneka ragam budaya Indonesia dan mempromosikan ke dunia, khusunya Amerika Serikat. (Kabari1008)
Toni Bastam, masyarakat Indonesia di Amerika Serikat yang aktif dengan kegiatan keagamaan yakni sebagai pendeta di Gereja GBI, San Fransisco dan juga sebagai founder Gerakan Anti Narkotika (Granat).
Kegiatan sehari-hari, Toni sapaan akrabnya aktif melayani homless di Indonesian community yaitu melayani orang-orang narkoba dan membuka non profit rehabilitasi ASEAN. (Kabari1008)
Selengkapnya Simak Video Berikut Ini:
Bank Rakyat Indonesia (BRI) New York merupakan bank yang memiliki lisensi agency NYSBD sejak tanggal 8 April 1988.
BRI New York menyediakan produk dan jasa untuk commercial banking, yaitu termasuk pinjaman (sindikasi, korporasi dan konsumer), trade finance, treasury dan wire transfer Tri Hartono, karyawan BRI New York memaparkan mengenai produk dan jasa BRI New York, Amerika.
“Kalau ada customer BRI yang join bisnis dengan negara Amerika Serikat dan sekitarnya, yang meliputi Canada, Amerika Tengah, kemudian
Amerika Selatan jadi benua Amerika cakupannya operasional kami, jadi di sini biasanya transaksi-transaksi perdagangan, kemudian lalu lintas pembayaran dan bisnis – bisnis lain yang tidak terjangkau oleh head office kami yang di Jakarta,” papar Tri Hartono. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Edisi bulan ini:
• Misterius Syndrome Akibat Covid-19
• Kesehatan Otak Pada Kondisi Puasa Di Era COVID 19
• 1001 Khasiat Kentang
• Babysitter Atau Daycare
• Cara Mudah Hilangkan Bau Dalam Ruangan
• Detoks Alami lewat Puasa
• Ini Yang Perlu Diperhatikan Saat Ingin Lakukan Face Reshaping di Wajah
• Khasiat Buah Petai
• Meningkatkan Nafsu Makan Buah Hati
• Tips Menghadapi Kemacetan Lalu Lintas
Interaktif Majalah Hidup Sehat Edisi 39 klik http://bit.ly/HidiupSehat39
Langganan daftar di KabariGratis.com
Kitas adalah kartu izin tinggal terbatas yang diberikan kepada Warga Negara Asing yang akan tinggal di Indonesia untuk beberapa bulan. Jangka waktu tersebut dari 6 bulan, 1 tahun, hingga 2 tahun, dan dapat diperpanjang. Pemegang kartu ini tidak perlu memperpanjang Visa mereka setiap bulan. Sigit Setiawan, salah satu karyawan yang bertugas di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, Amerika Serikat, divisi Imigrasi memaparkan secara rinci mengenai Visa menetap di Indonesia. “Visa Kitas adalah Kartu izin tinggal terbatas yaitu izin tinggal yang diberikan kepada warga negara asing yang ingin tinggal di Indonesia dalam rangka untuk bekerja, bergabung dengan familinya atau untuk tujuan student atau untuk tujuan-tujuan yang jangka waktunya antara 6 bulan sampe 2 tahun jadi bisa untuk keperluan bekerja
bisa untuk tidak bekerja jadi fleksibel, bisa untuk 6 bulan sampai 2 tahun,” ungkap Sigit kepada Kabari melalui wawancara Zoom.
Lebih jauh ia memaparkan, “Nah, untuk izin tinggal tetap atau Kitap, itu diberikan kepada warga negara asing yang ingin menetap di Indonesia bisa lebih lama lagi misalnya ada warga negara asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia, kemudian ada keluarganya yang warga negara asing yang ingin menetap di Indonesia, karena suami atau istrinya adalah orang Indonesia. Itu bisa dibuatkan izin tinggal tetap, jangka waktunya bisa sampai 5 tahun. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat, jangka waktunya bisa memilih atau izin tinggal terbatas atau izin tinggal tetap,” imbuhnya. (Kabari1008)
Selengkapnya Klik Video Berikut Ini:
Membaca buku “Mama, Sampai Jumpa di Balik Pelangi” sangat melelahkan untuk pencinta binatang. Tapi dari buku ini, kita bisa tau kalau kita sebenarnya bisa berkomunikasi dengan hewan peliharaan kita. Buku yang ditulis oleh Melanie Subono ini menceritakan kisah-kisah hewan peliharaannya yang dia adopt dari jalanan. Semua punya kisah yang berbeda dan traumanya masing masing.
Keuntungan buku ini 100% untuk bantu shelter tak bernama dan street feeding hewan-hewan di jalanan.
Judul : Mama, Sampai Jumpa di Balik Pelangi
Penulis : Melanie Subono
Penerbit : MalaikatBrengsek
Harga : IDR 60.000
Cara pemesenan : www.instagram.com/melanieskiddos
Kumpulan Cerpen #dirumahaja merupakan hasil kolaborasi 12 penulis pemula & berpengalaman untuk tetap berkarya sekaligus berdonasi lewat tulisan di masa karantina. Tema cinta, keluarga, mimpi dan semua yang terjadi selama di rumah aja, ada di dalam buku ini. Dengan berbagai latar belakang berbeda menjadikan buku ini sangat kaya akan cerita inspiratif. (Kabari1004)
Judul : #dirumahaja
Penulis : Kolektif (12 penulis)
Penerbit : Orbit Indonesia
Harga : IDR 70.000
Cara pemesenan : www.instagram.com/kreasi.prosa
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108