Berawal
Dari Hobi, Verra Sukses Kembangkan
Bisnis Kopi






Edith Widayani
Musik Klasik Memberikan Identitas
Kembali Gelar Konser Di Jakarta, Ronan Keating Gandeng BCL & Christian Bautista

Berawal
Dari Hobi, Verra Sukses Kembangkan
Bisnis Kopi
Musik Klasik Memberikan Identitas
Kembali Gelar Konser Di Jakarta, Ronan Keating Gandeng BCL & Christian Bautista
Interaktif Majalah Digital Kabari
Edisi 152 klik http://bit.ly/Kabari152
Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Putri Ayudya Sebuah Kelana Sineas Indonesia Multitalenta
• Mudik Jadi Wakil Tunggal Indonesia di IFFAM
• Dekorasi Holiday Season 2019 ala Executive Pastry Chef Deden Putra
• Kenalkan Budaya Minum Jamu Kepada Milenial Nova Dirikan Kedai Suwe Ora Jamu
• Jerry Wongiyanto Saksi Perjalanan Tiga Wakil Presiden RI Mengemban Tugas Negara
• 2020 Indonesia Menjadi Kiblat Fashion Muslim Dunia Nina Nugroho Hadirkan Koleksi Busana
• Kerja Muslimah Profesional
• New Year New You! Tahun Baru, Kebiasaan Baru
• January Blues Jangan Biarkan Berlarut-larut
dI KAbArI MedIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000
Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta
Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
8
Nadia Soekarno – Ilhami Peran Diplomat
Wanita Lewat Webseries “Damai Untuk Damai”
12 Bagaimana Hollywood Beradaptasi Menghadapi
Wabah COVID-19?
14
Edith Widayani, Musik Klasik Memberikan
Identitas
16 Cemara D’Balcony Café dan Coffee Hadirkan
Tempat Ngopi Ala Nongkrong di Teras
18 Berawal Dari Hobi, Verra Sukses Kembangkan
Bisnis Kopi
20 Semarak Java Jazz Festival 2020 di Hari Terakhir
24
Jamu Tradisional Nusantara Naik Daun Di
Tengah Wabah COVID-19
26 MEKAH I’M COMING – Film Komedi
Romantis Karya Perdana Sutradara Jeihan
Angga
30 Unen-Unen Ambyar Komunitas Sound Art
Eksperimental dan Industrial Tanpa Batas
32 Cats The Musical Tontonan Menarik Untuk
Keluarga
34
Meski Berduka BCL Tetap Profesional
Manggung
36 Kembali Gelar Konser Di Jakarta, Ronan
Keating Gandeng BCL & Christian Bautista
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Nadia Soekarno, Ilhami Peran Diplomat Wanita Lewat Webseries “Damai Untuk Damai” ulasan informasi mengenai aktris muda berbakat tanah air ini kami suguhkan dengan artikel serta kisah menarik hanya di Cover Story.
Di tengah pandemi Covid-19, dunia hiburan seperti Hollywood beradaptasi menghadapi wabah virus corona, simak selengkapnya hanya di majalah Kabari edisi kali ini. Selain itu, artikel lainnya yang tak kalah menarik juga kami hadirkan seperti, konser Ronan Keating gandeng BCL dan Christian Bautista di Jakarta, kemudian ada Edith Widayani seorang musisi wanita muda yang memiliki prestasi sebagai pianis, namanya kini dikenal dunia dengan kepiawaiannya bermain piano.
Dari dunia kuliner kami juga menghadirkan beragam artikel seperti, Berbagai jamu tradisional Nusantara kembali naik daun di tengah serangan wabah virus corona baru atau yang lebih dikenal dengan COVID-19, lalu Cemara D’Balcony Café dan Coffee Hadirkan Tempat Ngopi Ala Nongkrong di Teras. Dan masih banyak lagi artikel menarik lainnya yang layak anda simak hanya di Majalah Kabari Edisi 153
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh California Media International, Inc dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Pusat 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122
Tel: (415) 213-7327
Fax: (415) 294-7030
Kantor Cabang LA 731 N Beach Blvd, Ste 210. La Habra, CA 90631
Tel: (562) 383-2100
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
penerbit
John oei
komisaris indonesia olina himayanti
dewan penasihat lisa tungka
direktur utama amerika indriati (vonny) oei
direktur utama indonesia anita setiawardi
penulis asban natawiJaya
penata artistik liemala helmi
video
Fanie ekasyah
kontributor
riana k liptak
stanley chandra yanuar aZis
administrasi dewi liem
iklan dan pemasaran weina tanuwiJaya
sirkulasi peter Zhang
Edisi bulan ini:
• Phuket Pulau Surga dan Destinasi Tingkat Dunia
• Mitos Berwisata di Thailand
• 50 Alasan Mengapa Bangkok No. 01
• Istana Kanazawa
• Sensoji
• Tempat suci bagi Indian Amerika - Monumen Nasional Devils Tower
• Kota Pegunungan Terbaik di Amerika
• Gunung Rushmore
Interaktif Majalah Tur Dunia Edisi 04 klik http://bit.ly/TurDu04\ Langganan daftar di TurDuniaGratis.com
“damai Untuk damai”
Kementerian Luar
Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) terus berinovasi dalam upaya membumikan kinerja diplomasi perdamaian dan kemanusiaan Indonesia. Sebagai langkah nyata, kementerian yang kini dipimpin oleh Retno Marsudi meluncurkan sebuah Webseries dengan judul Damai Untuk Damai. Webseries tersebut merupakan produksi bersama Kemlu RI dengan Kompas TV sebagai sarana diseminasi informasi mengenai peran Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan BangsaBangsa (DK PBB) 2019-2020.
Damai Untuk Damai
Damai Untuk Damai yang tayang perdana pada 22 Desember 2019 tersebut mengisahkan kehidupan seorang diplomat muda Indonesia dalam mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesionalnya. Karakter utama Webseries ini bernama Damai yang diperankan oleh Nadia Soekarno. Damai dikisahkan sebagai seorang anggota Satuan Tugas (Satgas) Keanggotaan Indonesia pada Dewan Keamanan PBB yang akan ditugaskan untuk memantau
Misi Pemelihara Perdamaian di Kongo.
Kepada Kabari News, Nadia mengatakan bahwa dirinya diundang oleh pihak Kompas TV untuk mengikuti casting untuk mengisi salah satu peran dalam Webseries tersebut. Ia mengaku sangat senang saat mendapat kabar bahwa dirinya lolos casting. “Bukan masalah hanya perannya tapi ini ada keterlibatan dengan Kemlu juga karena citacita saya kan pengen banget jadi diplomat… Saya berharap siapa tahu ada peluang untuk ke sana atau seenggaknya bisa tahu cara kerja wanita di Kemlu itu seperti apa,” ungkapnya.
Cita-citanya untuk menjadi seorang diplomat sebenarnya baru muncul pada saat ia duduk di bangku kuliah S1 dan mengambil jurusan Komunikasi, tepatnya waktu mempelajari mata kuliah Komunikasi Internasional. Putri pasangan selebritas Soraya Haque dan Ekki Soekarno ini juga banyak terinspirasi oleh sanak keluarganya yang berkecimpung di dunia diplomasi. Untuk merealisasikan mimpinya, ia pun berencana untuk menempuh studi Magister di bidang Hukum Internasional atau Hubungan Internasional.
Saat disinggung mengenai tokoh idolanya di dunia diplomasi, Nadia tampak tak perlu berpikir lama untuk menyebut nama Menlu Retno Marsudi. “Saya ngerti banget bagaimana perjuangan seorang perempuan untuk menjadi diplomat. Bagaimana dia harus bisa mengorbankan waktu dan nyawa. Karena tidak selamanya menjadi diplomat itu mereka ditempatkan di tempat-tempat yang kondisinya baik,” ujarnya menjelaskan pilihannya tersebut.
Menurutnya, waktu persiapan syuting terbilang cukup singkat.
“Yang jelas saya minta dikirim scriptnya sebelum syuting,” imbuhnya. Melalui naskah skenario tersebut, aktris bernama lengkap Nadia Ayesha Mieke Soekarno ini mampu melihat secara keseluruhan karakter Damai, alur cerita, dan bagaimana ia harus mengatur emosi di masing-masing adegan. Kesibukan kesehariannya sebagai reporter dan pembawa acara berita di NET TV mengharuskannya
untuk mampu mengontrol emosi diri selama proses syuting Damai Untuk Damai berlangsung. Dalam Webseries ini, Nadia banyak berbagi layar dengan Lionil Hendrik yang berperan sebagai kekasih Damai yang bernama Aria. Saat ditanya mengenai akting keduanya yang tampak natural, ia mengungkapkan bahwa mereka tidak menggunakan resep khusus untuk membangun chemistry tersebut. “Pada saat proses syuting, nggak
melulu harus ngobrol terus sama dia. Saya tipikal orang yang baca dialognya, terus saya dengerin musik sesuai mood di scene itu, saya bisa dapat. Nah begitu juga Lionil,” ungkap alumni Universitas Multimedia Nusantara ini.
Beberapa adegan dalam Damai Untuk Damai diambil di beberapa sudut gedung bersejarah dalam kompleks Kemlu. Pada kesempatan wawancara dengan Kabari News, Nadia mengaku Gedung Pancasila merupakan lokasi favoritnya selama syuting. “Gedung Pancasila itu tempat bertemu Bu Menlu dengan tamu-tamu penting dari luar negeri. Selama saya liputan juga, saya nggak pernah ke sana. Cuman ke press
room saja. Tapi ini melanglang buana ke tiap-tiap sudutnya,” ujarnya berseloroh.
Selama syuting, Nadia juga berkesempatan untuk bertemu dengan Kontingen Garuda (KONGA), pasukan TNI yang ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB. Kepada Kabari News, ia mengkonfirmasi bahwa Pasukan Garuda yang tampil dalam Webseries ini adalah mereka yang benar-benar tergabung dalam KONGA. Bahkan, beberapa di antaranya pernah dikirim ke negaranegara yang sedang berkonflik. Selama berinteraksi dengan mereka, aktris dan jurnalis asal Jakarta ini mengaku benar-benar kagum dengan
apa yang telah mereka lakukan demi menjaga nama baik Indonesia dan perdamaian dunia.
Damai Untuk Damai terdiri dari 6 episode dan masing-masing episode diakhiri dengan kutipan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi tentang perdamaian dunia. Webseries ini kini dapat Anda saksikan di kanal YouTube Kompas TV dan Kemlu RI. (Kabari1007)
60 Fakta Kesehatan Mutakhir: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-fakta-kesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
Ilmu Neurosains Modern: http://www.kompasiana.com/amriltg/membedah-60-faktakesehatan-mutakhir_5774842f4123bd29048b4581
MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern
Judul : MUTIARA PENGETAHUAN KEDOKTERAN MODERN
Penulis : Dr. Taruna Ikrar, MD, MPharm, PhD
Penerbit : PT. Cempaka International Harga : Rp45.000 atau $ 5 (Cara Pemesanan: Silahkan lihat Alamat & informasi lengkap pemesanan dibawah) juga bisa pembayaran dengan Credit Card (PayPal, Visa, dll).
Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern: http://netsains.net/2013/03/mutiarapengetahuan-kedokteran-modern/
GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Judul : GAGASAN INDONESIA MODERN BERBASIS NEUROLEADERSHIP
Penulis : Dr. Taruna Ikrar
Penerbit : NeuroLeadership
Harga : Rp99.000
Pemesanan : https://leadership.id/item-detail/gagasan-indonesiamodern-berbasis-neuroleadership
A) Pemesan Berdomisili di INDONESIA: Telpon: (021)-428-86112, Email: john@kabarinews.com
B) Pemesan Berdomisili di USA: Silahkan Pesan secara online:
a). Kantor Pusat: 1788, 19th Avenue, San Francisco, CA 94122, Telp. (415) 213-7323, Fax: (415) 294-7030, Email: redaksi@kabarinews.com
b). Kantor Cabang Los Angeles: 731 N Beach Blvd, Ste 210, La Habra, CA 90631, Telp. (562) 383-2100 Email: sales@kabarinews.com
Sebagai bagian dari dunia, bangsa Indonesia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena adaptasi teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari. Hadirnya teknologi informasi di satu sisi membuat kehidupan lebih mudah dan dinamis, tapi di sisi lain juga turut memberikan efek negatif bagi kehidupan. Fenomena hoax, meningkatnya tindak kejahatan, perubahan perilaku sosial adalah merupakan beberapa contoh dampak negatif dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut.
Oleh karena itu, agar pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi lebih bermanfaat dan mengurangi dampak negatif, diperlukan kebijaksanaan dalam mengelola informasi, serta memiliki penguasaan diri terhadap informasi yang beredar. Pemahaman ini tentu harus bersumber dari basic knowledge yang tepat serta keterampilan dalam memanfaatkan pikiran dan otak sebagai sarana utama kehidupan.
Format baru gelar wicara malam
Selama ini, studio-studio televisi di Hollywood selalu berjubel dengan audiens yang hendak ambil bagian dalam sesi rekaman berbagai gelar wicara malam, seperti Jimmy Kimmel Live, The Daily Show with Trevor Noah, Full Frontal with Samantha Bee, dan masih banyak lagi. Fenomena tersebut seketika berubah saat virus corona menyerang. Mulai pertengahan bulan Maret 2020, stasiun-stasiun TV di Hollywood bergegas mengambil keputusan untuk merekam program Late Night mereka tanpa partisipasi audiens di studio. Seiring kian mewabahnya virus tersebut pada akhir bulan, seluruh studio TV memutuskan untuk menangguhkan produksi gelar wicara mereka. Sementara, banyak pembawa acara program
Late Night yang hijrah ke YouTube guna tetap menghibur fans mereka. Jimmy Fallon, misalnya, masih tetap mewawancarai tamu-tamu spesialnya dalam segmen yang ia sebut The Tonight Show: At Home Edition dengan Lin-Manuel Miranda yang bergabung melalui ranah video conference.
Penghentian
Proses syuting
Untuk mencegah penyebaran COVID-19, mayoritas rumah produksi di Hollywood memutuskan untuk menghentikan proses syuting untuk sementara waktu hingga pandemik global tersebut bisa teratasi. CBS Studios, misalnya, telah menangguhkan produksi 2 serial
legendaris mereka The Young and The Restless dan The Bold and The Beautiful selama 2 minggu. Sementara itu, Warner Bros. juga menghentikan proses syuting film The Matrix 4 yang baru saja pindah lokasi dari San Francisco ke Berlin, Jerman. Studio yang bermarkas di Burbank ini juga menunda proses syuting film The Batman dan Fantastic Beasts yang ke-3.
Penundaan tanggal rilis
Sehubungan dengan arahan social distancing, rumahrumah produksi Hollywood juga dengan terpaksa menunda tanggal rilis film-film mereka. Walt Disney Pictures, misalnya, telah menunda tanggal rilis untuk film Mulan akibat pandemik COVID-19. Film yang disutradarai oleh Niki Caro ini juga membatalkan acara red carpet di Eropa. Sejauh ini, pihak Disney belum menetapkan rencana lebih lanjut untuk merilis film tersebut.
beralih ke STREAMINg
Kebijakan social distancing dan karantina yang kian mengglobal memaksa setiap individu untuk tinggal di rumah. Merespons fenomena tersebut, Hollywood memilih untuk jemput bola. Universal Pictures, misalnya, akan menyediakan opsi untuk menonton online film-film terbaru mereka, dimulai dengan Trolls World Tour dari DreamWorks Animation pada 10 April mendatang. Menurut keterangan pers yang dirilis, pihak Universal Pictures menolak untuk menunda tanggal rilis film mereka dan menyiasatinya dengan menyediakan sarana online bagi masyarakat agar tetap dapat menonton film-film yang mereka rilis dari rumah dengan akses yang mudah dan harga yang terjangkau.
Perubahan Peraturan golden globe & emmy awards
Hollywood Foreign Press Association (HFPA) dan TV Academy menerapkan perubahan aturan akibat krisis yang disebabkan oleh COVID-19. HFPA telah mengumumkan bahwa pihaknya memodifikasi sementara aturan kelayakan untuk Golden Globe Awards karena bioskop dan ruang pemutaran film yang tutup akibat arahan social distancing selama wabah virus corona. Di bawah pedoman yang baru, distributor film tidak perlu mengadakan acara pemutaran film bagi anggota HFPA. Meski demikian, mereka masih harus memenuhi persyaratan waktu dari peraturan kelayakan Golden Globes di mana anggota HFPA harus dapat menonton film selambatlambatnya satu minggu setelah tanggal rilis di Los Angeles. Sebagai pengganti penayangan langsung, distributor film diwajibkan untuk mengirim tautan film atau salinan
DVD sehingga dapat ditonton oleh para anggota HFPA dari kediaman masing-masing. (Kabari1007)
Edith Widayani adalah salah satu musisi wanita muda yang memiliki prestasi sebagai pianis, namanya kini dikenal dunia dengan kepiawaiannya bermain piano.
Memulai karirnya menjadi pianis, Edith berkisah, “Awalnya memang dari kecil, orang tua saya seneng banget sama musik, sejak umur 3 tahun saya dimasukkin les piano,” kenang Edith kepada Kabarinews.
Menginjak remaja dirinya memutuskan untuk sekolah musik, lanjut dia, “Akhirnya saya tidak lulus SMA terus langsung SMA musik, lalu saya pindah ke Beijing kemudian setelah itu pindah ke Amerika Serikat salama 10 tahun di AS untuk S1 sampai S3, jadi sekarang saya sudah balik ke Indonesia,” imbuhnya.
Berangkat dari dukungan orang tua, Edith konsisten untuk menekuni dunia musiknya bermain piano hingga kini kiprahnya sudah menghasilkan berbagai penghargaan.
Perempuan cantik kelahiran 30 tahun yang silam baru-baru ini meraih gelar Doktor Seni Musik dalam bidang Pertunjukan dan Sastra dengan dua minor dalam Musik Kamar/Piano Kolaboratif dan Teori Musik dari Sekolah Musik Eastman – orang Indonesia
pertama yang mendapatkan gelar doktor dari Eastman.
Edith lulus sebagai Pi Kappa Lambda dan dianugerahi Henry Cobos Endowed Piano Prize karena menunjukkan keunggulan dalam pertunjukan piano. Dia juga memegang gelar Sarjana Musik dalam Pertunjukan Piano, magna cum laude, dari Sekolah Musik Universitas Kristen Texas dan Master Musik dalam Pertunjukan dan Sastra Piano dari Eastman School of Music. Edith telah belajar piano di bawah bimbingan guru-gurunya, Mrs. Edmay Solaiman, Mrs. Aisha Pletscher, Dr. Johannes Nugroho, Prof. Ling Yuan, Dr. Tamás Ungár, dan yang paling akhir, Prof. Barry Snyder.
Sebagai pemenang kompetisi musik solo dan kamar, termasuk Juara Pertama di Kompetisi Piano Internasional Indonesia, Juara
Pertama dan Penghargaan Instrumentalis
Terbaik di Concurso de Música Cámara
Ecoparque Trasmiera di Arnuero, Spanyol, Juara Pertama di Kosciuszko Foundation
Chopin 2014 Kompetisi Piano di Kota New York, Kompetisi Open Piano Internasional Jakarta 2013, dan Ananda Sukarlan Award 2010, Edith juga menerima Penghargaan Prestasi dalam Forum Internasional yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata Republik Indonesia.
Selain kecintaannya pada piano, Edith juga suka memainkan gu-zheng Cina dan gamelan Indonesia. Selama waktu luangnya, dia suka memasak, membuat kue, serta menonton film dan membaca musik bersama teman-temannya. Edith juga lulusan kohort 2019 dari The Global Leaders Program yang berfokus pada transformasi kehidupan di seluruh dunia
melalui musik, agensi budaya, wirausaha sosial, pengembangan masyarakat dan pengajaran seni.
Menurut Edith memainkan musik klasik harus berkaitan dengan karakter seseorang,“Musik klasik itu sebetulnya musik yang ada partiturnya, meskipun ada yang tertulis tapi kan cara main aku dengan cara mainnya orang lain kan berbeda, buat aku klasikal musik itu sendiri harusnya berkaitan dengan orangnya, karena kalau aku main harusnya karakternya aku yang masuk ke dalam musiknya, kalau orang lain yang main berarti karakter orang lain yang masuk ke musiknya. Jadi setiap aku main berharapnya musik klasik adalah memberikan tenggang rasa,“ tuturnya.
“Dari otak, dari feeling, dari pikiran, dari cara kita berbicara dengan orang lain musik itu banyak sekali bisa membantu buat kita untuk menjadi orang lebih baik, itu yang mau dikerjain,” katanya.
Ia berharap, ke depan musik klasik tanah air memiliki identitas dan bisa disampaikan kepada dunia agar bisa menjadi ajang pertukaran budaya.
“Punya identitas, moga-moga makin banyak juga musisi kita di tanah air yang mau main musik Indonesia tetapi dibikin sebagaimana mungkin supaya musisi-musisi barat juga tau tentang musisi Indonesia dan bisa jadi pertukaran budaya,” pungkas Edith. (Kabari1008)
Kakak beradik, pemilik Cemara D’Balcony
Tempat nongkrong anak muda yang bermuara di tempat makan berbasis café dan coffee kini menjadi tren gaya hidup, perkembangan bisnis kuliner pun semakin pesat. Hal ini menjadi peluang bagi kalangan anak muda untuk membuka bisnis kuliner.
Ketiga kakak beradik yang terdiri dari Adhitya, Stefanie dan Marsela Tan adalah di antara sebagian yang mengambil bagian dari peluang bisnis kuliner tersebut dengan mendirikan Cemara D’Balcony café dan coffee yang berlokasi di jalan Batu Ampar, di kawasan Jakarta Timur.
“Kami mendirikan tempat kuliner ini berawal dari café dan melihat kemajuan bisnis kuliner akhirnya kami mengembangkan bisnis kulinernya dengan membuka coffee shop,” terang Adhitya kepada Kabari.
Konsep balkon yang artinya teras untuk menarik para pengunjung ini awalanya dari bangunan rumah kos-kosan yang disulap menjadi tempat makan dan minum kopi ala nongkrong di teras.
“Awalnya bangunan ini koskosan lalu kita bangun balkon, jadi kita putuskan kita punya coffee shop juga agar bisa dinikmati oleh
coffee lovers dan mereka juga bisa cobain makanan-makanan yang kita sediakan,” imbuhnya.
Tak hanya menyediakan seduhan kopi ala barista, tempat kuliner ini juga mengangkat menu nusantara yang wajib dicicipi yaitu Lempah Kuning Cemara khas masakan Bangka. Selain itu, menu-menu lainnya yang tak kalah nikmat juga disediakan di CemaraD’ Balcony Café dan Coffee ini adalah menu signature seperti ayam Geprek, Japanese Karikatsu, dan Mozzarella Cemara, ketiga menu ini merupakan menu andalannya.
Keistimewaan dari menu Lempah Kuning Cemara, menurut Stefany,
lidah orang Indonesia lebih suka dengan rasa pedas, asam dan gurih. “Kalau menu kuah lainnya seperti soto sudah biasa, kita cari yang beda makanya kita ambil Lempah Kuning Cemara,” ujar Stefany.
Tempat kuliner ini didekorasi dengan menciptakan inovasi terkini guna menarik para pengunjung baik dari segi bangunan maupun menu-menunya, dikatakan Adhitya tantangan itu selalu menjadi kesempatan, oleh karena itu kami berkolaborasi dengan menciptakan inovasi dan memberikan sajian terbaik buat para pengunjung. (Kabari1008)
Kopi saat ini banyak digemari para penikmat kuliner sebagai tren minuman untuk gaya hidup, kesempatan ini banyak dilirik para pelaku bisnis sebagai peluang usaha. Salah satunya adalah Verra Veronica seorang wanita sukses yang sudah piawai dalam dunia bisnis kopi khususnya kopi Nusantara.
Seiring berjalannya waktu, Verra begitu konsisten menjalankan bisnisnya yang berbasis franchise ini, terbukti bisnisnya kini semakin berkembang pesat.
“Kopi ini sudah tidak bisa lagi menjadi bisnis sampingan karena dari mulai hulu ke hilirnya sangat
memegang peranan yang cukup besar. Bahkan kita terkenal sebagai empat negara terbesar penghasil kopi,” ungkap Verra kepada Kabari. Menurtnya, beberapa biji kopi Indonesia memenangkan cita rasanya dikancah internasional, seperti misalnya dari Malabar, Jawa Barat pada tahun 2016 di Toronto, Amerika.
“Terbukti bahwa Indonesia memiliki kualitas kopi yang cukup baik, oleh karenanya apabila bisnis kopi ini oleh para pengusah muda yang ada di kota-kota mampu berkembang pesat akan juga mendukung mikro ekonomi yang ada di kalangan para petani sehingga
para petani pun akan semakin berkembang secara eknomi,” imbuhnya.
Selain itu, Verra juga kerap mengunjungi para petani kopi di daerah, misalnya di Yogyakarta kampung halaman orang tuanya.
Diakui Verra, dengan adanya perkembangan kopi yang cukup pesat para petani dinilai tidak hanya menanam padi saja atau menanam bawang saja, namun petani sudah mulai berkembang dengan menanam kopi.
“Para petani semakin senang dengan adanya perkembangan kopi yang cukup pesat, sehingga mereka tidak hanya menanam padi lagi,
tidak hanya menanam bawang lagi, seperti salah contohnya di daerah perkampungan dimana tempat orang tua saya lahir sekarang sudah banyak menanam pohon-pohon kopi, jadi kopi adalah sesuatu bisnis yang harus kita seriusi dan Indonesia bisa menjadi trade mark bahwa kopi bisnis is form Indonesia,” kata Ibu anak satu ini.
Karena keseriusannya berbisnis kopi, perkembangan bisnisnya pun sudah meluas hingga 22 spot yang terbagi dibeberapa daerah, seperti, di Jakarta dan sekitarnya, Bogor, Bandung, Yogyakarta hingga Sulawesi, dimana Verra sendiri kini menjadi konsultannya.
“Saat saya memberikan penjelasan kepada beberapa
pengusaha yang ingin memulai bisnis kopi, pertama saya menekankan bahwa kopi itu adalah suatu hobi yang harus dimiliki terlebih dahulu. Karena kopi basic-nya adalah hobi yang kita sukai, lalu kita berangkat ke beberapa menu-menu yang sedang happening seperti contohnya kopi susu gula aren, terus kita masuk kepada kopi-kopi unggulan Indonesia sehingga origin,” katanya.
Selain itu, manajemen juga harus dikelola dengan baik seperti misalnya dari segi harga, menu-menu dan tempat, bahkan ornament coffee shop yang memberikan daya tarik bagi pengunjung yang mau minum kopi. Target pasar ini juga ditujukan untuk kaum milenial. Pasalnya dunia anak muda nongkrong zaman now lebih suka pamer di sosial media dimana dia sedang berkumpul bersama temannya dimana mereka nongkrong khususnya di coffee shop Hal ini pun menjadi strategi market dan memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis kuliner kopi ini.
“Atmosfer dari suatu coffee shop mampu menjadi daya tarik tersendiri contohnya mungkin beberapa spot yang instagramable, apalagi anakanak muda milenial sangat hobi melakukan suatu viral marketing melalui tempat-tempat spot yang baik di coffee shop itu sendiri,” ungkap Verra. (Kabari1008)
Antusiasme hadirin tidak terlihat surut di penghujung perhelatan Java Jazz Festival 2020 yang digelar di JIExpo Kemayoran. Hari terakhir festival musik tahunan yang dipromotori oleh Peter Gontha tersebut kembali menampilkan sederet musisi handal dari dalam dan luar negeri.
~
U.S. Air Force (USAF) Band of The Pacific kembali tampil di Java Jazz tahun ini. Grup musik ini beranggotakan personil Angkatan Udara dari Negeri Paman Sam. Bermarkas di Pulau Oahu (Hawaii), pasukan udara Amerika Serikat di Pasifik mengemban tanggung jawab territorial yang luas, dari pantai barat AS hingga ke pantai timur Asia dan dari Kutub Utara hingga ke
Antartika. Para penerbang yang tergabung dalam USAF Band of The Pacific ini telah berpartisipasi dalam banyak konser dan festival jalanan. Mereka bahkan pernah tampil dengan persembahan musik mereka di hadapan 3 Presiden AS, yakni George W. Bush, Barack Obama dan Donald Trump.
~ Janapati
Grup musik Janapati menampilkan Dewa Budjana dan Tohpati. Kolaborasi dua gitaris yag telah melegenda di Tanah Air tersebut menyuguhkan improvisasi gitar yang menawan bagi para penikmat musik jazz. Duo tersebut mempersembahkan beberapa lagu instrumental gubahan mereka, seperti Ratu Kanya dan Samudera Pasai. Mereka juga menampilkan sebuah persembahan
khusus untuk Alm. Chrisye lewat lagu yang berjudul Rahadi’s. Kali ini, Janapati juga mempersembahkan beberapa lagu-lagu anak, seperti Cicak Cicak di Dinding dan Burung Kakaktua, yang telah diaransemen ulang dalam alunan musik jazz yang menakjubkan. Kolaborasi keduanya ditutup dengan lagu Joged Kahyangan karya Dewa Budjana.
Proyek musik BNI untuk Java Jazz Festival 2020 atau BNI Music Project menampilkan sederet musisi muda Indonesia, seperti Rizky Febian, Ardhito Pramono, Cantika, Rebecca Reijman, dan Nima Ilayla. Masing-masing tampil memukau membawakan lagulagu karya musisi-musisi ternama dunia yang telah diaransemen ulang. Misalnya, Ardhito Pramono membawakan Waiting On The World to Change karya John Mayer, Rizky Febian dengan What’s going On karya Marvin Gaye, dan Nima Ilayla dengan Redemption Song karya Bob Marley. Ardhito Pramono yang mewakili musisi-musisi yang tergabung dalam BNI Music Project mengungkapkan bahwa, pihaknya memiliki misi untuk membuat dunia lebih baik lagi. Setiap musisi dalam BNI Music Project ini juga membawakan lagu bertema perdamaian. Misalnya, Ardhito dengan Heal The World karya Michael Jackson dan Imagine karya John Lennon, Cantika dengan Love In A Peaceful World, serta Rebecca Reijman dengan lagu One yang di-medley dengan lagu berjudul get Up Stand Up. (Kabari1007)
Edisi bulan ini:
• Kista Pankreas
• Herbal Medicine Merupakan Alternatif Pengobatan Modern
• Mengenal Gejala Awal Kanker Rahim
• SOFOSBUVIR Obat Hepatitis untuk Rakyat
• Cegah Kanker Dengan Semangka
• Manfaat Jeruk Bali Untuk Penderita Diabetes
• Perih, Mual, Kembung… Bukan Berarti Sakit Maag
• Awas, Makanan Lezat Pemicu Penuaan
• Kenali Efek Buruk Minuman Bersoda
• Refleksi, Cara Mudah dan Murah Memanjakan Tubuh
Interaktif Majalah Hidup Sehat Edisi 37 klik http://bit.ly/HidiupSehat37 Langganan daftar di KabariGratis.com
Berbagai jamu tradisional Nusantara kembali naik daun di tengah serangan wabah virus corona baru atau yang lebih dikenal dengan COVID-19. Berikut cara membuat jamu-jamu yang dipercaya dapat menjaga kekebalan tubuh:
~ Jamu emPon-emPon
Jauh sebelum merebaknya wabah COVID-19, Presiden Joko Widodo dikenal rutin mengonsumsi jamu setiap pagi sebelum beraktivitas. Seiring perkembangannya, jamu racikannya tersebut kini dikenal dengan nama Jamu Empon-empon (rempah-rempah).
bahan:
• 8 potong temulawak
• 6 potong kunyit
• 3 potong jahe
• 600 ml air
cara membuat:
• Cuci bersih temulawak, kunyit dan jahe.
• Kupas lalu dipotong kecil-kecil atau ditumbuk.
• Panaskan air dan masukan rempah-rempah tersebut.
• Masak hingga air menyusut setengahnya.
• Saring jamu ke dalam cangkir sebelum siap diminum.
~ kunyit asam
bahan:
• 40 gram kunyit
• 75 gram asam Jawa
• 4 lembar daun pandan
• 8 lembar daun jeruk
• 5 sdm gula pasir
• 250 gram gula merah
• 1500 ml air
cara membuat:
• Masak air sampai mendidih dan masukan semua bahan. Didihkan sampai semua bahan hancur dan terlarut.
• Saring dengan penyaring halus sembari ditekan sampai tinggal ampas rempahnya. Jamu siap dikonsumsi hangat ataupun dingin.
~ wedang Pokak
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh warganya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini membagikan wedang pokak dan telur rebus.
bahan:
• 1 buah pokak atau bunga lawang
• 1 ruas jahe
• 2 batang serai
• 3 buah cengkeh
• 2 buah kapulaga
• 2 lembar daun pandan
• Gula merah (sesuai selera)
• 1 batang kayu manis
• ½ sdt merica
• 1500 ml air
cara membuat:
• Rebus semua bahan dalam air mendidih hingga campuran berwarna coklat pekat dan ada aroma rempah.
• Tuang ke dalam gelas dan saring.
• Tambahkan gula merah sesuai selera dan aduk secara merata. Wedang pokak siap untuk dinikmati.
~ wedang susu remPah
bahan:
• 2 sdm susu bubuk
• 2 ruas jahe
• 2 batang serai
• 1 batang kayu manis
• 3 buah cengkeh
• 1 lembar daun pandan
• 2 keping gula merah
cara membuat:
• Rebus semua bahan (kecuali susu) hingga mendidih.
• Tuang dan saring air rebusan ke dalam cangkir.
• Tambahkan susu bubuk dan aduk secara merata. Wedang susu rempah siap untuk disajikan.
~ wedang teh Jahe
Bahan:
• Teho Jahe
• Jeruk nipis atau asam Jawa
• Daun bidara kering
• Gula merah
• Gula pasir
• Garam (secukupnya)
cara membuat:
• Haluskan jahe, gula merah, gula pasir, dan air perasan jeruk nipis.
• Rebus air dan masukan teh celup.
• Masukan bahan yang sudah dihaluskan. Aduk hingga mendidih.
• Masukan daun bidara kering dan aduk sejenak.
• Tuang ke gelas dan wedang teh jahe siap untuk dihidangkan. (Kabari1007)
Film Komedi Romantis Karya
Perdana Sutradara Jeihan Angga
Bertempat di CGV Grand Indonesia, MD Pictures dan HOOQ Studios bekerja sama dengan Dapur Film merilis film komedi terbarunya yang berjudul Mekah I’m Coming. Film tersebut sebelumnya telah tayang perdana di Jogja – NETPAC Asian Film Festival. Mekah I’m Coming merupakan karya layar lebar pertama dari sutradara Jeihan Angga. Sebelumnya, sutradara muda asal Solo tersebut pernah menyutradarai sejumlah film pendek, seperti On the Way, Ambyar, dan gara-gara Bendera.
Film yang dibintangi oleh Rizky Nazar dan Michelle Ziudith ini berkisah tentang hubungan Eddy dan Eni yang terancam kandas karena Eni akan dijodohkan dengan seorang saudagar kaya yang bernama Pietoyo. Berkat saran dari Ibunya, Eddy berhasil merayu orang tua Eni, dengan mengatakan akan berangkat naik Haji tahun ini.
Namun, nasib baik belum berpihak kepada Eddy. Setelah dilepas dengan meriah di kampung halamannya dan tiba di Jakarta, Eddy menemukan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan travel Haji yang membawa kabur semua uangnya. Film ini merupakan film terakhir seniman kenamaan Indonesia, Ria Irawan (Alm.), yang berperan sebagai ibu dari Eddy.
Pada konferensi pers peluncuran Mekah I’m Coming, Hanung Bramantyo mengaku belajar banyak sebagai seorang produser. Sebagai sutradara, Hanung identik dengan keberhasilan film-film arahannya, seperti AyatAyat Cinta, Habibie & Ainun, Surga Yang Tak Dirindukan, dan masih banyak lagi. Sineas kelahiran Jogjakarta ini juga telah 2 kali menyandang gelar Sutradara Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI). Menurutnya, dalam kapasitasnya sebagai produser, ia kerap harus
mengerem beberapa komentarnya dan lebih memberi ruang serta kepercayaan penuh kepada Jeihan Angga sebagai sutradara.
Dalam keterangan persnya, MD Pictures mengungkapkan bahwa pihaknya menjajaki format hybrid dengan HOOQ Studios dan akan segera merilis serial web yang bertolak dari kisah film Mekah I’m
Coming dengan total 6 seri. Manoj Punjabi selaku pendiri sekaligus CEO MD Entertainment dan MD Pictures menyatakan bahwa kerja sama tersebut tidak lain bertujuan untuk lebih menjangkau para penonton di seluruh penjuru Tanah Air dan bahkan negara-negara lain melalui platform digital dan mobile. (Kabari1007
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube)
Webinar
Livestream
Social Media
Facebook Subscribers:
Ikut Kabari Amerika
Kabari Magazine
Urban Kabari (English)
KabariNews.com in Ranking.com
KabariNews.com in Alexa.com
1/4
Musik edan, Musik rusak, Itulah bagi sebagian orang menyebutnya dengan istilah musik gila. Tapi bagi anggota komunitas UnenUnen Ambyar (bunyi-bunyian ambyar-red) itu merupakan bentuk ekspresi dan hasil kreasi eksperimental dan industrial tanpa batas yang memiliki kepuasaan tersendiri. Mereka menciptakan suara atau memadukan noise dengan memanfaatkan benda-benda yang ada disekitarnya.
Adalah Unen-Unen Ambyar, komunitas yang didirikan untuk mewadahi seniman sound art di Jawa Timur.
“Kami ingin memperkenalkan seni ekperimental sound art kepada masyarakat. Setelah melakukan pemetaan sejak tujuh tahun yang lalu, di Jawa Timur seniman sound art ternyata cukup banyak,” tutur Febrian Aditya, Public Relations Unen-Unen Ambyar ketika ditemui Kabari saat event Sound Art Jawa Timur di Mall AJBS, Surabaya, Jumat (13/03).
Selain itu tutur Febri kembali, sejauh ini teman-teman sejak sekitar lima tahun yang bergerak sendiri, artinya selama itu tidak ada wadah atau momentum eksperimental. Dan biasanya teman-teman kebanyakan lari ke Yogyakarta untuk menuangkan ekspresinya. Tapi untuk saat ini, kami mencoba membuat momentumnya dan tentunya ada impact ke masingmasing seniman itu sendiri.
“Tidak muluk-muluk, hanya cukup terkoneksi satu sama lain. Karena selama ini kami terpisahpisah,” kata Febri.
Masing-masing seniman yang tergabung dalam Unen-Unen Ambyar memiliki ciri khas sendirisendiri, ada eksperimental sound, art sound, dan Industrial.
Lebih dalam Febri menuturkan, teman-teman memiliki ciri khas tersendiri dalam mengekspresikan karyanya. Seperti Tuyul Dolanan Nuklir dari Surabaya, itu lebih ke arah eksperimental. Dimana, dia memanfaatkan barang-barang bekas dibuat untuk menghasilkan bunyibunyian. Sedangkan Bergegas Mati asal Malang, lebih ke arah industrial, yang artinya mengkolaborasikan bunyi-bunyian dari efek gitar, mikrofon atau yang lainnya.
Ditanya soal tanggapan masyarakat tentang sound art yang dianggap seni aneh. Febri menjawab, macam-macam tanggapan masyarakat. Ada yang ngomong
musik edan. Bahkan cemoohan juga sering kami terima.
“Yang sering kami terima omongan yang mengatakan, baru lima menit mendengarkan perut mual dan rasanya mau muntah. Tapi kami tetap enjoy saja,” ungkap Febri sambil tertawa.
Namun itu tidak membuat kami berkecil hati, justru kami semakin eksis dan dirinya bersyukur saat ini sudah banyak pihak-pihak yang mulai melirik akan seni ini. Meskipun selama ini tidak ada dukungan dari pemerintah.
Padahal menurutnya, ini potensi besar yang perlu digali dan bisa menjadi potensi dalam ekonomi kreatif. Karena seniman sound art selama ini sudah bisa merasakan manfaatnya.
Seperti halnya Ageng seniman sound art asal kota Malang yang menggabungkan dua unsur seni eksperimental dan industrial dengan memanfaatkan sekop bekas menjadi alat musik menyerupai biola yang
berharap dapat berkreasi terus hingga ke seluruh Indonesia.
Selama ini mahasiswa Universitas Negeri Malang ini mengekspresikan karyanya masih terbatas hanya diseputaran kota-kota yang ada di Jawa Timur saja.
“Saya sejak kecil senang dengan bunyi-bunyian hingga sekarang dan saya buat alat ini sekitar dua tahun yang lalu,” tutur Ageng.
Tidak hanya Ageng, Aditya Pandu Wijaya pria asal Malang yang memiliki brand Bergegas Mati ini juga memiliki harapan yang sama. Dirinya ingin seni ini dapat dikenal masyarakat secara luas.
“Untuk menikmati musik ini kembali ke personal. Bagaimana kita bisa menerima terus menikmati komposisi suara yang kita buat. Karena di noise tidak hanya satu, Tapi juga ada hard metal, hard noise, industrial dan lain-lain. Cara menikmatinya juga berbeda-beda.” Kata Aditya saat ditemui Kabari setelah performance seni noise industrialnya.
Aditya mengkomposisikan alatalat industrial seperti delay, distorsi DOD, elektronik harmonic, metal mark, dan forwest.
Aditya mengakui, selama ini dukungan kebanyakan dari temantemannya dan belum ada campur tangan dari pemerintah.
Komunitas Unen-Unen Ambyar memiliki kegiatan workshop dan agenda tahunan yang mengkolaborasikan seniman lokal dan seniman dari luar negeri. (Kabari1003)
Cats menjadi salah satu fenomena mega musikal di dunia teater sejak diadaptasi ceritanya dari buku puisi karangan T.S. Elliot di tahun 1939, oleh komposer terkenal, Andrew Llyod Webber. Pergelaran ini sudah digelar di tiga puluh negara dengan diterjemahkan ke lebih dari 15 bahasa. Selain itu sudah meraih tujuh penghargaan Tony Awards yang salah satunya adalah Best Musical. Penghargaan yang sama juga diraih dari ajang Olivier Awards.
Orang banyak mengenal Cats lewat pertunjukannya di Broadway, New York. Teater Broadway yang terletak di daerah district Manhattan, New York ini merupakan tempat pertunjukan drama musikal ternama seperti Hamilton, The Phantom of The Opera, Wicked, To Kill A Mockingbird, serta Cats ini. Tahun lalu, Cats menjadi pertunjukan di Broadway terlama di urutan keempat. Tapi beruntung sekarang kita tak perlu jauh-jauh datang ke New York untuk menyaksikannya karena sudah dibawa berkeliling ke negara-negara bagian di Amerika. Pertunjukannya menghabiskan waktu 2 jam dan 20 menit intermission (waktu istirahat). Kita tinggal tunggu jadwal pergelarannya di teater terdekat.
Dalam bukunya yang berjudul Old Possum’s Book of Practical Cats, Elliot bercerita tentang suku kucing, Jellicle, yang berkumpul bersama demi membuat pilihan dan memutuskan kucing mana yang akan naik ke Heaviside Layer untuk lahir kembali ke kehidupan yang baru. Buku ini berisi kumpulan puisipuisi tentang kucing yang ditulis oleh Elliot untuk anak baptisnya.
Andrew Llyod Webber sudah mulai menyiapkan komposisi lagulagunya untuk drama musikalnya dari tahun 1977. Dua lagu yang akhirnya menjadi terkenal adalah Mr. Mistoffelees dan Memory. Lagu Memory dipopulerkan oleh Barbra Streisand di tahun 1981, kemudian oleh Betty Buckley dan dinyanyikan kembali oleh Susan Boyle di tahun 2012.
Awalnya di tahun 1981, judul yang dipakai untuk pertunjukan musikal ini adalah Practical Cats. Saat itu, salah satu artis ternama Judi Dench yang memerankan dua karakter, Grizabella dan Jennyanydots. Tapi sesaat sebelum persiapan untuk pertunjukan pertama, judulnya diubah lebih singkat dengan, Cats. Karena disesuaikan dengan posternya yang
minimalis berupa mata kucing berwarna kuning dengan gerakan orang menari di dalam kedua pupilnya.
Di tahun 1998, Cats muncul dalam layar lebar, diproduseri oleh Andrew Llyod Webber dan disutradarai oleh David Mallet. Film yang dibintangi oleh Elaine Paige dan John Mills ini cukup mendapat sambutan yang hangat. Disusul tahun lalu, sutradara Tom Hooper menyutradarai film ini. Sayangnya filmnya tak sesukses drama musikalnya. Film layar lebar ini dihujani oleh kritik negatif terutama tentang teknik penggabungan wajah manusia dan kucing lewat CGI (Computer-generated imagery) yang dinilai kurang memuaskan. (Kabari1004)
Sepuluh hari pasca kepergian suami tercinta Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari kembali dihadapkan pada sebuah pilihan yang tidak mudah. Namun, berkat dukungan dari keluarga besar dan orang-orang di sekelilingnya, artis yang akrab disapa BCL ini pun memilih untuk tetap profesional dan menepati komitmennya yang terdahulu untuk tetap tampil di Romantic Valentine Concert.
Pada konser yang dipromotori oleh Color Entertainment tersebut, BCL tampil mengenakan gaun serba hitam, sebuah warna yang kerap diasosiasikan dengan perkabungan. Kehadirannya di atas panggung sontak disambut gemuruh audiens yang memenuhi Grand Ballroom Hotel Pullman Central Park. Lagu pertama yang ia bawakan malam itu berjudul Tetaplah Di Hatiku yang merupakan sebuah duet dengan penyanyi asal Filipina, Christian Bautista.
Sebelum membawakan senandung-senandung andalannya, BCL sempat berbagi rasa dari atas pentas. Ia mengaku dirinya masih berusaha untuk menerima kepergian Ashraf yang sangat tidak terduga. “Masih membingungkan buat saya. Trying to understand what’s happening, while at the same time accepting for my beautiful son, my mother and family who come to support. Mungkin yang dilihat hari ini adalah BCL yang agak sedikit berbeda dari biasanya… Semoga kehadiran saya di sini bisa membawa warna cinta yang sedikit berbeda dari biasanya,” ucapnya. Dalam konser kali ini, ibunda BCL dan Noah Sinclair putranya tampak duduk di barisan paling depan. Sesekali ia menatap putra semata wayangnya sambil tersenyum. “Saya tidak pernah menyangka dalam waktu yang secepat ini saya harus kehilangan cinta sejati saya. Tapi saya harap melalui lagu ini kita semua menghargai kita punya waktu dengan orang tersayang, dengan keluarga, untuk dinikmati dan untuk saling mencintai,” imbuhnya.
Di tengah duka yang menyelimutinya, BCL tampak mampu mengendalikan emosinya dan berusaha tegar. Dalam konser yang mengusung tema Valentine tersebut, ia membawakan beberapa lagu romantic andalannya, seperti Tentang Kamu, Cinta Sejati, dan Karena Kucinta Kau. “Lagu ini adalah lagu saat saya sama Ashraf pacaran. Ya lagu di masa-masa kami pacaran, ungkapan hati saya yang didekati oleh seorang pria,” ujar sang bintang layar lebar Habibie & Ainun. (Kabari1007)
Dalam rangka merayakan Hari Valentine tahun ini, Color Entertainment mempersembahkan sebuah konser yang menghadirkan Ronan Keating, Christian Bautista, dan Bunga Citra Lestari (BCL).
Konser yang digelar di Grand Ballroom Hotel Pullman Central Park ini dibuka dengan penampilan Christian Bautista yang tampil apik dengan lagunya yang berjudul Since I Found You. Penyanyi asal Filipina ini tak segan mengajak para
penggemarnya berdendang bersama. Ia juga menyanyikan Hands To Heaven dan The Way You Look At Me, senandung yang membuatnya sangat dikenal di Indonesia. Sebelum meninggalkan panggung, Christian mengundang BCL dan mengajaknya melantunkan Tetaplah Di Hatiku, sebuah lagu duet yang mereka rilis pada tahun 2013.
Setelah Christian turun dari panggung, BCL mengambil alih panggung dengan sederet lagulagu romantis andalannya, seperti
Tentang Kamu, Cinta Sejati, dan Karena Kucinta Kau. Meski tengah diselimuti kedukaan yang mendalam setelah kepergian suami tercintanya, penyanyi yang juga akrab disapa Unge ini tetap tampil prima, tampak tegar dan mampu mengontrol emosinya.
Usai penampilan
Christian Bautista dan BCL, giliran Ronan Keating muncul dengan lagu-lagu hitsnya. Meski tidak jadi berduet dengan BCL, penyanyi asal Irlandia itu sempat berduet dengan Christian
Bautista saat melantunkan lagu No Matter What. Ronan sempat mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi BCL yang tetap profesional meski sedang berduka. “Melihat apa yang ia lewati baru-baru ini, itu adalah hal terberat yang harus ia lalui. Jadi, saya berpikir dia adalah orang yang hebat dan tidak mau membiarkan orang lain melihatnya terpuruk,” ujarnya memuji BCL di sela-sela penampilannya malam itu. Mantan personil Boyzone ini juga menyanyikan beberapa lagu mulai dari Lovin’ Each Day, The Way You Make Me Feel, If Tomorrow Never Comes, Baby Can I Hold You, Everyday I Love You, dan When You Say Nothing At All. Seusai melantunkan Life Is A Rollercoaster, Ronan tak lupa mengucapkan terima kasih dan salam perpisahan kepada para fansnya di Indonesia. (Kabari1007)
disewakan rumah di l a Puente $2900
• Kompleks perumahan, 5 kamar / 3 kamar mandi, garasi untuk 2 mobil, anak2 bisa main di depan dah belakang rumah
• Terletak di Fullerton / Valley, dekat dengan Rowland Heights Chinese Supermarket (99 Ranch Market, 168, GW, HK2, dll.)
• Mesin cuci dan pengering, lemari es, kompor gas, microwave, mesin cuci piring, oven, AC sentral
• Tidak boleh ada hewan peliharaan, tidak boleh merokok di dalam rumah
• 8/1 bisa masuk tinggal
• Jika Anda tertarik, silakan hubungi ke 626-278-7845 / 626-378-3836
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108