Daftar Isi Edisi
DI KABARI MEDIA?
• Majalah Kabari Digital
• Majalah Hidup Sehat
• Majalah Tur Dunia
• Majalah Extra Uang
Disebarkan ke
Lebih dari 27,000 Emails
Hubungi:
Lebih dari 25 juta Kabari YouTube Video Viewers
San Francisco : (415) 213-7323
Los Angeles : (562) 383-2100
Jakarta : (021) 4288-6112
Email: sales@kabarinews.com
Kisah Aktivis Ita Fatia Nadia dalam Rekam Jejak Hak Asasi Manusia di Indonesia
Kisah Dokter Muda Daphine Satria dalam Mewujudkan Pelayanan Khitan Berkualitas
Eksplorasi Kain dan Kreasi Modern, Karya Musa Widyatmodjo di Kelana Wastra Fashion Festival 2024
Cerita Cari Kemasan Dotcom yang Coba Jadi Solusi untuk Dukung UMKM Indonesia dalam Hadapi Tantangan
Karya Kain dan Inspirasi Kartini, Filosofi dalam Desain dari De Chantique
Kreativitas Kaloka dengan Koleksi Alun Kalamantha di KAWFEST 2024
Keanggunan Malani dalam Karya Denny Wirawan di KAWFEST 2024
Kertabumi Recycling Center Membangun Masyarakat Bersih dan Berkelanjutan
Perjalanan Fiorellya by Dwee, Karya Modest Fashion yang Menginspirasi
Menginspirasi Perubahan: Kisah Perjalanan Klandizie ke Arah Kehidupan Ramah Lingkungan
Puji Syukur atas segala rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kepada kami waktu dan kesempatan untuk tetap terus berkarya memberikan beragam informasi yang dikemas sebagai Jembatan Informasi Indonesia – Amerika.
Majalah Kabari edisi kali ini menghadirkan beragam informasi serta artikel menarik buat para pembaca Kabari yang budiman.
Ita Fatia Nadia, seorang wanita yang tumbuh dalam keluarga yang sarat dengan semangat perjuangan, telah menapaki perjalanan hidup yang penuh warna dan penuh tantangan. Simak kisahnya hanya di cover story.
Selain itu, Majalah Kabari edisi kali ini juga menghadirkan kisah menarik lainnya, seperti : Cerita Cari Kemasan Dotcom yang Coba Jadi Solusi untuk Dukung UMKM Indonesia dalam Hadapi Tantangan, Keanggunan Malani dalam Karya Denny Wirawan di KAWFEST 2024, Eksplorasi Kain dan Kreasi Modern, Karya Musa Widyatmodjo di Kelana Wastra Fashion Festival 2024.
Dan masih banyak lagi artikel lainnya yang tak kalah menarik diantaranya : Kisah Dokter Muda Daphine Satria dalam Mewujudkan Pelayanan Khitan Berkualitas, Karya Kain dan Inspirasi Kartini, Filosofi dalam Desain dari De Chantique, Simak selengkapnya hanya di Majalah Kabari Edisi 200.
REDAKSI
Kabari merupakan majalah bulanan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh PT. Cempaka International dan didistribusikan secara gratis di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Kantor Cabang Jakarta Cempaka Putih Timur V No.15 Jakarta, Indonesia 10510 Tel: (021) 428-86112
Email redaksi: redaksi@kabarinews.com | Iklan : sales@kabarinews.com
PENERBIT
JOHN OEI
KOMISARIS INDONESIA
OLINA HIMAYANTI
DEWAN PENASIHAT
LISA TUNGKA
DIREKTUR UTAMA AMERIKA
INDRIATI (VONNY) OEI
DIREKTUR UTAMA INDONESIA
ANITA SETIAWARDI
PENULIS
ASBAN NATAWIJAYA
PENATA ARTISTIK
Yanti bi
VIDEO
FANIE EKASYAH
KONTRIBUTOR
STANLEY CHANDRA
RIANA K LIPTAK
HARRY PRASETYO
ADMINISTRASI
DEWI LIEM
IKLAN DAN PEMASARAN
WEINA TANUWIJAYA
SIRKULASI
PETER ZHAN
Kisah Aktivis Ita Fatia Nadia
dalam Rekam Jejak Hak Asasi
Manusia di Indonesia
Ita Fatia Nadia, seorang wanita yang tumbuh dalam keluarga yang sarat dengan semangat perjuangan, telah menapaki perjalanan hidup yang penuh warna dan penuh tantangan.
Kisahnya tidak hanya mencerminkan dedikasi dalam memperjuangkan hak asasi manusia, tetapi juga menjadi saksi dari berbagai kekejaman dan diskriminasi yang terjadi di Indonesia.
Dari masa kecilnya, Ita sudah terpapar dengan semangat perjuangan dari kedua orangtuanya yang terlibat dalam perjuangan nasional untuk kemerdekaan. Pengalaman ini membentuk dasar bagi Ita untuk menjadi individu yang peduli dan terlibat dalam gerakan sosial masyarakat.
Didorong oleh ibunya, Ita dididik untuk selalu memikirkan kesejahteraan orang lain dan menjadi bagian dari solusi untuk masalahmasalah sosial.
Seiring berjalannya waktu, Ita mengambil langkah sebagai mahasiswa dan aktif mendirikan perpustakaan anak-anak. Kesadarannya akan pentingnya literasi terbukti dari upayanya dalam mendirikan perpustakaan untuk membantu anak-anak belajar membaca, terutama di era 70-an di mana banyak yang belum memiliki akses terhadap pendidikan.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Ita memilih untuk menyumbangkan energi dan waktu untuk menjadi bagian dari gerakan aktivis, terutama dalam memperjuangkan hak asasi manusia terutama wanita. Meskipun sempat terhenti sejenak karena menikah dan tinggal di luar negeri, Ita kembali dengan semangat yang baru
untuk melanjutkan perjuangannya. Pengalaman hidupnya membawa Ita untuk menjadi bagian dari organisasi perempuan yang peduli terhadap emansipasi dan perlindungan terhadap kaum perempuan, yang dikenal dengan nama Kalyamitra pada tahun 1992. Bersama organisasi ini, Ita mulai menyoroti ketidakadilan yang terjadi di bawah pemerintahan Orde Baru, terutama terhadap masyarakat dari etnis minoritas, dan yang terdiskriminasi.
Kenangan kelam tentang peristiwa 1965, di mana beberapa anggota keluarganya menjadi korban, memicu kegelisahan dan kepeduliannya terhadap ketidakadilan sosial. Keterlibatan keluarganya dalam perjuangan, terutama ayahnya yang pernah menjadi aktivis partai sosialis,
semakin memperkuat tekadnya untuk menjadi suara bagi mereka yang tertindas.
Kembali ke tanah air setelah pengalaman di luar negeri, Ita meneruskan perjuangannya dengan fokus pada penyelesaian kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di berbagai daerah, termasuk Papua, Aceh, Madura, dan Banyuwangi. Ita terus mengikuti kasus diskriminasi dan pelanggaran HAM di Indonesia. Peran aktifnya dalam memantau dan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia membuatnya sering diminta untuk berkontribusi oleh Komnas HAM.
“Ketika tahun 1997 terjadi pergolakan besar, dari penyerangan kantor PDI di jalan Diponegoro sampai krisis ekonomi. Saya juga terlibat dalam pembentukan tim relawan untuk kemanusian yang
dibentuk oleh romo Sandyawan, ketika itu tim relawan mulai melihat ada tanda-tanda rasialis penyerangan kaum Tionghoa, kemudian Jakarta meledak, aksi mahasiswa, demontrasi penembakan Trisakti , penjarahan kemudian pak Sandyawan bilang ke saya untuk fokus ke kaum miskin kota,” kata Ita yang belajar di jurusan sejarah di salah satu universitas di Indonesia.
Ada kerusuhan dan penjarahan di mall Klender. Tim relawan termasuk Ita pergi ke RSCM. Disana ia menemui sudah banyak korban dengan kondisi terbakar dan jenazah bergelimpangan. Temannya Ita yang berasal dari etnis Tionghoa kala itu juga mulai khawatir. Terlebih muncul tulisan - tulisan bernada diskriminasi. Seperti di daerah Jembatan 2 dan 3, Kemayoran hingga Glodok.
Dirinya merasa keadaan ini sepertinya sudah tidak benar. Kemudian terjadi peristiwa Trisakti dan penjarahan besar-besaran di Jakarta. Ita dan rekan-rekannya kemudian konsolidasi dan membagi tugas. Ita diberikan tugas untuk memonitoring soal pembakaran dan penjarahan di pasar swalayan.
“Kantor mulai ada telepon, yang menyebutkan ada orang berkerumunan di wilayah Glodok ada beberapa perempuan Tionghoa dianiaya di jalanan. Kami lalu kesana dan sampai ke Glodok keadaan sudah kacau banyak penjarahan, dan disana ada empat orang perempuan Tionghoa yang terluka,” tuturnya.
Ita berusaha menolongnya dan membawa mereka ke tempat yang aman dalam sebuah hotel. Kemudian ia juga melihat ada satu kakek Tionghoa bersama anak dan cucunya. Ia lalu menolongnya. Langkahnya berhenti saat ada orang yang mengatakan,” Kamu jangan lagi kesana karena orang menggunakan
senjata sudah mulai datang.”
Ita balik ke kantor lalu ada telepon bahwa di daerah Pluit terjadi pemerkosaan. Ita lalu berkonsolidasi, ia bercerita keadaan di Glodok, Pluit dan tempat lainnya. Kemudian dibentuklah tim relawan untuk kekerasan terhadap perempuan dengan satgasnya masing-masing. Ita juga bercerita pernah mendapat pesan untuk segera pergi ke Cengkareng, Jakarta Barat. Ia telah ditunggu oleh seseorang yang disebutnya ‘Pak Haji’ di taman depan pusat perbelanjaan itu. Ia segera mencari dan pergi ke Cengkareng menemui Pak Haji. Sesampainya disana, Pak Haji segera memintanya ke rumah menemui sang istri yang seorang bidan. Di sana, sudah ada tiga orang wanita, semuanya korban kekerasan. Ada pula yang menjadi korban pemerkosaan. Karena korban harus segera ditangani, Ita dan Bu Haji membawanya ke klinik terdekat.
Ada pula korban pemerkosaan yang Ita tangani secara langsung, termasuk dua orang mahasiswa Trisakti yang menjadi korban kekerasan. Ita mendatangi sebuah rumah di daerah Slipi, Jakarta Barat, tempat kedua mahasiswa itu berada. Di sana, sudah ada seorang romo dan bidan. Begitu pula dokter yang segera memberikan suntikan untuk menghentikan pendarahan.
Ita memutuskan untuk membawa dua orang tersebut menjalani pengobatan di Singapura, menyusul adanya informasi maskapai Singapore Airlines saat itu tersedia untuk membawa korban.
“Kami membawa dua mahasiswa ini ke Cengkareng, ke (Bandara) Soekarno-Hatta. Kami boarding tidak ditanya paspor, tidak ditanya apa, langsung masuk. Kami tinggal, dia ditangani di Singapura sekitar 2 bulan.”
Ita juga diminta menemui salah
satu korban pemerkosaan berusia 11 tahun, di Kota Lama, Tangerang, bernama Fransisca. Kakak dan ibunya telah lebih dulu meninggal karena kasus yang sama.
Saat ditemui, Fransisca dalam keadaan sekarat. Namun, remaja tanggung yang digambarkan Ita sangat cantik itu sudah mengalami pendarahan hebat. Melihatnya kesakitan, Ita meminta Fransisca untuk pulang menyusul ibu dan kakaknya, jika sudah tidak kuat. Fransisca meninggal di pangkuannya. Ita mengurus proses kremasi hingga pembuangan abu seorang diri.
Ita berkisah juga tentang peristiwa kematian Ita Martadinata. Ita Martadinata adalah salah seorang korban pemerkosaan yang akan melapor ke Persatuan BangsaBangsa. Sepekan sebelum laporan ke PBB, Ita Nadia mendapat kabar bahwa Ita Martadinata meninggal di rumahnya pada 9 Oktober 1998.
Padahal, persiapan keberangkatan Ita Martadinata sudah mantap. Kabar itu pun tersebar hingga ke telinga Sandyawan. Mereka pun berangkat ke rumah Ita Martadinata. Ita Nadia yang sampai duluan di rumah Ita Martadinata langsung masuk dan menuju kamar di lantai dua.
Di sana ia melihat sang korban telah meninggal dengan kondisi yang sangat memprihatinkan,
“Setelah kematian Ita Martadinata semua korban tidak mau memberikan pengakuan, setelah itu dibentuklah TGPF dan saya menjadi anggota khusus bagian pemerkosaan,” tutur Ita.
Ikuti selengkapnya kisah Ita Fatia Nadia di video ini
Kisah Dokter Muda Daphine
Satria dalam Mewujudkan
Pelayanan Khitan Berkualitas
Di balik keberhasilan sebuah inovasi terdapat kisah inspiratif dan dedikasi yang luar biasa. Begitupun dengan pendirian Sunat Rusunda oleh dr. Daphine Satria.
Berbekal pengalaman pribadi dan tekad untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, Dr. Daphine merintis Sunat Rusunda dengan semangat untuk memberikan layanan sunat yang aman, nyaman, dan berkualitas.
Pada masa kecilnya, Dr. Daphine mengalami pengalaman sunat
yang menegangkan di Puskesmas. Peristiwa ini menjadi pemicu bagi dirinya untuk meniti karier sebagai seorang dokter yang peduli dan berkontribusi bagi kesehatan masyarakat.
“Setelah lulus sebagai dokter, saya bertekad untuk jadi dokter yang berguna dan bermanfaat untuk bisa membantu banyak orang dan jangan sampai pengalaman sunat saya dulu itu terjadi lagi,” kata Dr. Daphine.
Dr. Daphine merintis perjalanan profesionalnya dengan menjadi asisten pada sebuah klinik yang
melakukan tindakan sunat.
“Saya melihat owner klinik itu melakukan tindakan sunat dari sana saya tertarik, sampai akhirnya saya belajar dan bisa melakukan sunat dengan baik. Dan akhirnya lahirlah “Rumah Sunat dr. Daphine”. Lalu disingkat jadi “RUSUNDA” sebagai brandingnya,” tambahnya.
Proses pendirian Sunat Rusunda tidaklah mudah. Tantangan seperti pengurusan perizinan, membangun kepercayaan masyarakat, dan manajemen karyawan menjadi ujian yang harus dihadapi. Namun, dengan determinasi dan dedikasi, Sunat Rusunda berhasil melewati semua rintangan tersebut.
Keberhasilan Sunat Rusunda tidak terlepas dari visi dan misi yang kuat. Dengan visi untuk menjadi klinik sunat pilihan utama di Indonesia yang memberikan manfaat baik dari segi ibadah maupun kesejahteraan, Rumah Sunat Rusunda berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap pasien.
Sunat Rusunda sekarang memiliki berbagai cabang di berbagai kota di Indonesia, seperti Sunat Rusunda Gading Serpong, Sunat Rusunda Kelapa Gading, Sunat Rusunda Bekasi, Sunat Rusunda Cikampek, Sunat Rusunda Bandung sampai Sunat Rusunda Surabaya.
Layanan sunat yang ditawarkan menggunakan metode canggih “Pin Sealer” yang tidak menyebabkan rasa nyeri dan memungkinkan pasien untuk mandi hanya dalam waktu 6-8 jam pasca sunat.
“Habis disunat boleh masuk sekolah, yang penting jangan larilari, loncat-loncat, main bola, sepeda dan berenang saja,” kata Dr. Daphine.
Komitmen Sunat Rusunda terhadap aspek kesehatan, keamanan, dan kebersihan dalam praktik sunat sangatlah tinggi. Mereka memastikan
bahwa seluruh layanan mereka sesuai dengan standar permenkes dan menjalani proses verifikasi oleh Dinas Kesehatan setempat.
Kolaborasi dengan lembaga medis dan pemerintah menjadi salah satu strategi Rumah Sunat Rusunda dalam memberikan pelayanan sunat yang berkualitas. Melalui kegiatan sunatan massal dan dukungan pada acara kesehatan masyarakat, Sunat Rusunda aktif dalam mengedukasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Yang paling dekat nanti tanggal 2 Mei 2024, Sunat Rusunda Cab. Karawang dipercaya oleh Dinas kesehatan Kab. Karawang untuk mensupport kegiatan sunatan Massal yang diadakan oleh Disnaker Karawang yang diadakan di Festive Walk Galuh Mas. Kami Support Baik dari segi Tenaga medis maupun obat-obatannya,” tutur Dr. Daphine.
Dalam menjaga keselamatan pasien dan kualitas pelayanan, Sunat Rusunda memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang ketat dan tim medis yang profesional serta berpengalaman. Dengan demikian, mereka dapat memberikan layanan sunat yang aman dan berkualitas.
Sejak pendiriannya, Sunat Rusunda telah berhasil melayani puluhan ribu pasien dan memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan moto “RUSUNDA, MENGUKIR MASA DEPAN ANDA”, Sunat Rusunda terus berkomitmen untuk menyongsong masa depan yang lebih sehat dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Melalui perencanaan ekspansi dan pengembangan di masa depan, Sunat Rusunda berharap dapat menjadi mitra yang terpercaya dan terdepan dalam pelayanan khitan baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.
Kedepannya Sunat Rusunda bercita-cita untuk menjangkau lebih banyak orang dan memberikan dampak yang positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas.
Eksplorasi Kain dan Kreasi Modern, Karya Musa Widyatmodjo di Kelana
Wastra Fashion Festival 2024
Menjadi salah satu fashion desainer dalam gelaran Kelana Wastra Fashion Festival 2024 (KAWFEST 2024), Musa Widyatmodjo, mempersembahkan koleksi yang memukau dengan tema “Tabur Bunga”.
Inspirasi koleksinya berasal dari keindahan kain batik peranakan Tionghoa yang diproduksi di Pekalongan. Dengan sentuhan feminin dan keanggunan karakter peranakan Tionghoa, Musa mengolah bentuk dan warna kain serta menggabungkannya dengan teknik bordir yang menghadirkan keindahan motif bunga dalam setiap karyanya.
“Jadi koleksi saya temanya adalah tabur bunga, inspirasinya semua koleksi dimulai dari kain batik peranakan Tionghoa produksi dari Pekalongan, bagaimana saya mengolah bentuk dan warna yang karakter peranakan Tionghoa, yang feminim, bunga –bunga kemudian saya menggabungkannya juga dengan
tehnik bordir,” tuturnya.
Musa mengatakan filosofi yang terkandung dalam setiap desainnya adalah kesederhanaan yang memungkinkan konsumen untuk berekspresi dan menciptakan gaya pribadi mereka sendiri.
“Sebetulnya desainnya sesuatu yang simple saja jadi bajunya bisa dipadupadankan dengan kebebasan konsumen untuk membeli dan membuat gaya sendiri jadi sebetulnya yang saya buat adalah bentuk –bentuk sangat sederhana,” tambah Musa.
Koleksinya dengan beragam gaya, mulai dari kebaya, baju kurung, tunik, hingga jaket, kemeja, dan rok panjang, memberikan kebebasan bagi individu untuk mengekspresikan diri mereka melalui pilihan gaya yang mereka buat.
Musa Widyatmodjo juga menyampaikan harapannya untuk masa depan kain wastra Indonesia. Dia menginginkan para pengrajin kain wastra untuk terus berinovasi, meninggalkan karakter masa lalu, dan mengadopsi elemen-elemen yang lebih modern tanpa kehilangan nilai-nilai tradisi yang menjadi ciri khasnya.
Kelana Wastra Fashion Festival
2024 menjadi salah satu gelaran fashion penting dalam kalender industri fashion Indonesia. Sebagai bagian dari Bazar UMKM Untuk Indonesia yang digelar untuk mendukung pengembangan dan perluasan pasar UMKM di Tanah Air, KAWFEST 2024 menyelenggarakan serangkaian acara yang menampilkan keindahan dan keberagaman kain tradisional Indonesia.
Dengan mengusung tema “Kelana Wastra Nusantara”, festival ini menjadi wadah bagi para desainer dan pengrajin kain untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Melalui berbagai kegiatan seperti Wastra Market, Wastra Trunk Show, Bincang Wastra, dan Lomba Desainer, KAWFEST 2024 bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kain-kain tradisional Indonesia serta mendukung upaya pelestariannya. Dengan demikian, festival ini tidak hanya menjadi ajang pameran busana, tetapi juga merupakan bentuk kontribusi nyata dalam melestarikan warisan budaya Indonesia untuk generasi mendatang.
Kabari
Dalam menghadapi tantangan perekonomian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia terpaksa menghadapi situasi yang sulit. Namun, di tengah tekanan tersebut, muncul sebuah inisiatif yang menjanjikan: Cari Kemasan Dotcom, sebuah platform yang dirancang untuk membantu UMKM Indonesia mengatasi permasalahan kemasan dan memperluas pasar internasional.
Pendiri Cari Kemasan Dotcom, Venantius Sanjaya, berbagi cerita tentang motivasinya untuk mendirikan platform tersebut. Dilatarbelakangi oleh keadaan ekonomi yang meresahkan akibat
Cerita Cari Kemasan Dotcom yang Coba Jadi Solusi untuk Dukung UMKM
Indonesia dalam Hadapi Tantangan
pandemi, Sanjaya melihat peran penting UMKM sebagai penjaga ekonomi nasional.
Namun, di sisi lain, ia juga menyadari bahwa banyak UMKM masih menghadapi kendala dalam hal kemasan produk mereka. Oleh karena itu, Cari Kemasan Dotcom lahir dengan tujuan untuk memberikan solusi bagi UMKM Indonesia agar dapat bersaing lebih baik dan mengembangkan produk mereka ke pasar global.
“Proses awal pendirian Cari Kemasan Dotcom tidaklah mudah. Sebagai startup, kita harus membangun ekosistem online yang dapat diakses oleh UMKM dengan mudah. Namun, melihat pertumbuhan pesat pengguna
internet dan media sosial di Indonesia, saya yakin bahwa inisiatif ini memiliki potensi besar untuk sukses,” tutur Sanjaya.
Visi dan misi Cari Kemasan Dotcom terangkum dalam akronim HELP UMKM: Hear, Educate, Loveable, dan Possible. Dengan pendekatan yang holistik, mereka tidak hanya mendengarkan keluhan UMKM, tetapi juga memberikan solusi, edukasi, dan dukungan agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang.
Model bisnis Cari Kemasan Dotcom sederhana namun efektif. Dengan menghubungkan UMKM langsung dengan konsultan kemasan berpengalaman melalui platform online mereka, proses transaksi
menjadi lebih mudah dan efisien.
Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Cari Kemasan Dotcom mencakup berbagai jenis kemasan plastik berkualitas tinggi tanpa minimal order, serta layanan desain kemasan yang menarik dengan harga terjangkau.
Strategi pemasaran Cari Kemasan Dotcom melibatkan pendekatan online dan offline yang komprehensif. Dari SEO hingga kerjasama dengan influencer dan seminar offline, mereka berupaya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Keunggulan kompetitif Cari Kemasan Dotcom, seperti pembelian tanpa minimal order dan waktu cetak yang singkat, membuat mereka unggul di antara pesaingnya. Dengan prospek pertumbuhan yang sangat baik, terutama karena kesadaran UMKM akan pentingnya kemasan, Cari Kemasan Dotcom optimis akan mengalami pertumbuhan yang signifikan di masa mendatang.
Dalam menghadapi tantangan sebagai startup di era digital, Cari Kemasan Dotcom memilih untuk mengelola anggaran dengan disiplin dan fokus pada promosi yang efisien. Hal ini membuktikan bahwa mereka telah berhasil mencapai keuntungan. Dengan rencana pengembangan dan diversifikasi produk yang adaptif, serta rencana untuk memperluas jangkauan bisnis mereka dengan membuka gerai online di berbagai lokasi, Cari Kemasan Dotcom menunjukkan komitmen mereka untuk terus berkembang dan berinovasi dalam menghadapi perkembangan teknologi terkini.
Cari Kemasan Dotcom tidak hanya sebuah platform e-commerce biasa. Ini adalah cerita tentang semangat dan dedikasi untuk membawa perubahan positif bagi UMKM Indonesia. Dengan fokus pada inovasi dan pemberdayaan, mereka berjanji untuk terus menjadi mitra terpercaya bagi UMKM Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
Karya Kain dan Inspirasi Kartini, Filosofi dalam Desain
dari De Chantique
Penghargaan dan Apresiasi untuk Kartini Negeri telah diwujudkan dalam sebuah peragaan busana yang memukau, menggabungkan keanggunan tradisional dengan sentuhan modern dari De Chantique oleh desainer fashion berbakat, Ning Santoso.
Acara yang diadakan oleh Stylo Indonesia dan Kompas TV menjadi panggung bagi 30 koleksi eksklusif beberapa waktu lalu mencakup berbagai gaya, mulai dari busana kasual hingga kebaya formal, dari kebaya modern hingga gaun malam dan pakaian glamour.
“Saya menampilkan 30 koleksi dari yang casual, ada kebaya formal, kebaya modern, ada evening gown dan baju- baju glamour by De Chantique,” tuturnya.
Setiap desain dalam koleksi ini tidak hanya memancarkan keindahan visual, tetapi juga mengandung filosofi yang dalam. Tema Kartini modern yang diusung kali ini mencerminkan semangat Kartini masa kini, yang
merupakan simbol dari kemandirian dan kemapanan.
Baju-baju premium yang disajikan tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga merupakan representasi dari kemapanan dan kesuksesan yang diharapkan oleh Kartini Negeri. Dengan menggunakan kain-kain yang berkualitas dan desain yang modern, De Chantique ingin mengilhami wanita Indonesia untuk menjadi mandiri, kreatif, dan sukses dalam setiap aspek kehidupan mereka.
“Koleksi saya bertemakan Kartini modern, kartini masa kini yang melambangkan baju – baju premium, baju – baju premium itu artinya baju – baju yang sudah mapan jadi diharapkan kartini negeri dengan kain itu menurut saya adalah kartini negeri yang mandiri, bisa berkreasi, berinovasi dan tentunya berkreasi,” kata Ning.
Bagi Ning Santoso, Kartini bukan hanya tokoh sejarah, tetapi juga sumber inspirasi yang tak terbatas. Ibu Kartini adalah contoh nyata dari keberanian dan semangat untuk maju di tengah keterbatasan zaman.
Sebagai seorang desainer fashion, Ning Santoso melihat dirinya sebagai bagian dari Kartini masa kini yang juga berusaha untuk terus berkembang dan berinovasi, tidak hanya dalam karirnya tetapi juga sebagai seorang ibu rumah tangga yang aktif dan kreatif.
“Sosok Kartini bagi saya sangat menginspirasi karena Kartini adalah wanita yang hidup di zaman dahulu tetapi sudah mau menerobos sesuatu sehingga berpikiran untuk maju berkembang tidak terkekang hanya di rumah saja berdiam diri, tetapi Kartini mau sekolah, belajar sehingga bisa berkreasi lebih maju,” tutur Ning.
Dalam menampilkan keindahan kain wastra Indonesia, Ning Santoso memiliki harapan besar untuk masa depannya. Kecintaannya terhadap kain-kain tradisional Indonesia mendorongnya untuk terus menggali potensi dan keindahan dari setiap kain wastra yang ada.
Melalui karyanya, ia berharap untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia serta memberikan kesempatan bagi wanita Indonesia untuk tampil memukau dan unik dalam setiap kesempatan, menggunakan karya seni busana yang diciptakannya.
Dengan dedikasi terhadap keindahan dan nilainilai tradisional, De Chantique bukan hanya sebuah label busana, tetapi wujud dari semangat untuk memperjuangkan keberlanjutan budaya dan keindahan dalam industri fashion Indonesia.
1. Tur Guide berbahasa Indonesia/ Inggris.
2. Private Tur di Amerika dan Kanada: Supir berbahasa Indonesia dengan Mobil/Van/ Bis.
3. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Tur Program di Beberapa Negara di Asia Tenggara dengan Harga Grosir.
4. Sebelum Pulang ke Indonesia: Spesial Reuni Tur Program dengan Teman dan Famili Anda dari Indonesia.
5. Kantor di San Francisco, Los
Angeles (La Habra) dan Jakarta.
6. Karyawan berpengalaman lebih dari 20 tahun.
7. Endorsed oleh California Media International, Inc (Penerbit Majalah Kabari, Majalah Tur Dunia dan Majalah Joint Venture-Hidup Sehat).
8. Harga Grosir untuk Tur ke Asia Tenggara = Joint Venture dengan Perusahaan Tur Wholesale yang berdomisili di Jakarta, Worldlinks Indonesia, dimana Program Tur hanya dijual melalui agen-agen travel ritel di Indonesia.
Ingin mendapatkan Informasi Tur Terkini? Silakan daftar di TurDuniaGratis.com
Kreativitas Kaloka dengan Koleksi
Alun
Kalamantha di KAWFEST 2024
Pada gelaran Kelana Wastra Fashion Festival 2024 (KAWFEST 2024), Kaloka menunjukkan keberanian dan kreativitas dalam industri fashion Indonesia.
Leny Ravael dan Kevin, duo di balik brand Kaloka, menghadirkan sebuah penampilan yang memikat dengan koleksi bertajuk “Alun Kalamantha”, terinspirasi dari keindahan pulau Maratua, yang sering disebut sebagai Maldive-nya Indonesia.
“Alun Kalamantha yang terinspirasi dari pulau Maratua. Kita mengeluarkan warna – warna laut Kita tetap memakai koleksi buat anak – anak muda milenial yang bisa dipakai untuk universal,” kata Leny.
Koleksi ini membawa audiensi untuk merasakan keindahan laut dan pantai melalui palet warna yang menggambarkan suasana alam Maratua. Dari biru laut hingga warna pasir, koleksi ini merupakan kelanjutan dari seri sebelumnya, dengan tetap
mempertahankan estetika.
“Kita menampilkan 11 koleksi dengan filosofi sesuai namanya Alun yang artinya gelombang, Kalamantha berasal dari bahasa sansekerta dari pulau Kalimantan, jadi kita menggabungkan gelombang dengan tenun – tenun yang ada di pulau
Kalimantan,” tambahnya
Konsep Alun dihubungkan dengan kekayaan budaya Kalimantan melalui penggunaan tenun tradisional. Teknik slaising yang digunakan pada jeans menciptakan kesan gelombang atau ombak, sementara patchwork dengan paduan warna biru tua dan biru muda menggambarkan kedalaman dan keindahan air laut. Bahkan, look dengan warna krem dipadukan untuk menciptakan gambaran keindahan pasir, merefleksikan kecantikan alam Maratua.
Kehadiran Kaloka dalam KAWFEST 2024 juga menandai dukungan dari BUMN Jakarta sebagai wadah bagi UMKM untuk belajar, berkembang, dan naik kelas. Dengan dukungan yang diberikan, Kaloka mampu menunjukkan progres yang luar biasa, menegaskan potensi besar UMKM dalam industri kreatif Indonesia.
Melihat ke depan, harapan Kaloka terhadap kain wastra Indonesia adalah agar dapat diterima dan dicintai oleh semua kalangan.
“Harapan kita adalah kain wastra Indonesia bisa dipakai disemua kalangan di event apapun juga dan lebih dicintai. Dari lokal brand dan bisa menjadi lokal global, intinya adalah wastra Indonesia bisa dipakai jenis pakaian apa saja yang bisa dipadupadankan di semua acara dan juga bisa dipakai oleh semua kalangan yang bisa membeli dengan harga yang tidak mahal,” pungkasnya.
Keanggunan Malani dalam Karya Denny Wirawan di KAWFEST 2024
Denny Wirawan, fashion desainer Indonesia, mencuri perhatian dengan penampilan koleksinya di Kelana Wastra Fashion Festival 2024 (KAWFEST 2024).
Bertema “Malani”, yang merujuk pada keindahan bunga, koleksi ini menghadirkan pesona motif flora yang memukau dari batik tulis asli Pekalongan. Denny Wirawan menggabungkan keahlian khas Pekalongan dengan teknik khusus “Laseman”, menciptakan nuansa yang berbeda dengan warna-warna yang pudar dan gelap.
Koleksi ini terdiri dari sepuluh tampilan, dengan delapan busana untuk wanita dan dua busana untuk pria. Konsep “ready to wear” dihadirkan dalam setiap potongan, memungkinkan setiap bagian untuk
dipadupadankan dengan mudah.
Gaya pakaian yang ditampilkan mengusung konsep tailoring dengan dominasi outerwear yang dipadukan dengan celana, palazzo, dan rok. Keunikan dari koleksi ini terletak pada penggunaan kebaya sebagai innerwear, yang diperkaya dengan bahan renda atau lace yang mewah.
Di balik keindahan visual yang memukau, terdapat filosofi yang mendalam dalam setiap desain yang dihasilkan oleh Denny Wirawan. Ia berusaha untuk menampilkan yang terbaik dari kearifan lokal Indonesia, dengan kali ini mengambil inspirasi dari keindahan batik Pekalongan.
“Saya mencoba untuk menampilkan yang terbaik dari setiap koleksi saya dan mencoba mengangkat dari kearifan lokal dari daerah yang sebisa mungkin dari
seluruh Indonesia, kebetulan kali ini dari batik Pekalongan,” tutur Denny.
Sebagai seorang desainer yang telah mengukir namanya dalam industri fashion, harapan Denny Wirawan untuk masa depan kain wastra Indonesia sangat besar. Dia berharap agar kain wastra terus berkembang baik dari segi desain maupun kualitasnya.
“Harapan saya wastra – wastra Nusantara semakin baik dalam segi desain dan juga kualitasnya dan tentunya supaya wastra lebih dikenal oleh masyarakat pada umumnya terutama dibidang fashion agar bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri dan harus juga bisa lebih dibawa ke dunia global supaya lebih dikenal di mancanegara atau dunia internasional,” pungkasnya.
Siapa yang suka kangen masakan rumah pas lagi diperantauan?
Pawon Om Wil solusinya. Karena diolah higienis dan modern, Pawon Om Wil bisa tahan hinga 1 tahun walau gak masuk kulkas. Jadi lebih mudah dibawa kemana-mana, lebih mudah disimpan dan lebih cepat disajikan. Cocok banget dinikmati kalau kamu lagi rindu masakan Nusantara.
Untuk Distributor silakan kontak Vonny di Kabari 4155332696
Digital Magazine
Digital Magazine with Video E-News Email
Written Articles in KabariNews.com
Copy & Paste from other Medias
Number of Videos (YouTube)
Number of Video Viewers (YouTube)
Number of Video Subscribers (YouTube) Webinar
Livestream Social Media
Facebook Subscribers: Ikut Kabari Amerika
KabariNews.com in Ranking.com KabariNews.com in Alexa.com
Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis lingkungan, penting bagi kita untuk memperbaiki paradigma pengelolaan sampah. Salah satu entitas yang menonjol dalam upaya ini adalah Kertabumi Recycling Center, sebuah lembaga yang telah berperan penting dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah di Indonesia.
Sejak berdiri pada tahun 2017, Kertabumi telah meneguhkan visinya untuk membawa perubahan positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Wawancara dengan Co-Founder Kertabumi, Sandra Djajadisastra, mengungkapkan betapa pentingnya peran mereka dalam menjalankan misi ini.
Visi sederhana namun kuat mereka adalah “Membangun masyarakat dan komunitas yang bebas dari sampah.” Ini bukanlah sekadar slogan, tetapi menjadi pilar utama yang mendasari semua kegiatan yang dilakukan oleh Kertabumi.
Salah satu pendekatan utama yang diambil oleh Kertabumi adalah pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan dalam mengelola sampah. Mereka fokus pada mendaur ulang sampah plastik dan pembangunan bank sampah di seluruh Indonesia. Lebih dari sekadar mengubah sampah menjadi barang yang bernilai, ini juga tentang memberdayakan masyarakat untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan mereka.
Kertabumi telah berhasil menciptakan sistem kerja yang terstruktur, dimulai dari pemilahan sampah hingga pengolahan menjadi produk baru. Setiap tahap dalam proses ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan yang besar, tetapi juga memberikan dampak
Kertabumi Recycling Center Membangun Masyarakat Bersih dan Berkelanjutan
ekonomi positif bagi masyarakat lokal. Ini membuktikan bahwa upaya untuk melindungi lingkungan tidak harus bertentangan dengan pertumbuhan ekonomi.
Namun, kesuksesan Kertabumi tidak terjadi dengan sendirinya. Mereka telah menggandeng pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan sektor swasta dalam upaya mereka. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam meningkatkan kapasitas dan teknologi dalam pengelolaan sampah.
Dengan demikian, mereka tidak hanya memperluas jangkauan dan dampak mereka, tetapi juga menginspirasi partisipasi lebih luas dalam gerakan kebersihan dan keberlanjutan.
Meskipun telah mencapai banyak pencapaian, Kertabumi menyadari bahwa masih ada tantangan di masa depan. Namun, mereka siap menghadapinya dengan rencana pengembangan yang matang. Salah satunya adalah pengembangan kelembagaan menjadi Bank Sampah Induk atau TPS3R, yang akan meningkatkan efisiensi dan dampak positif dari program mereka. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk terus meningkatkan teknologi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Sandra, “Pencapaian kami adalah tonggak penting dalam perjalanan ini. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.” Dengan semangat inovasi, keberanian, dan kolaborasi, Kertabumi Recycling Center tidak hanya menjadi teladan bagi Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi upayaupaya serupa di seluruh dunia.
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa melalui komitmen yang kuat dan kerja sama lintas sektor, perubahan positif dalam pengelolaan sampah dapat tercapai. Kertabumi Recycling Center adalah bukti nyata bahwa semua dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk Indonesia dan dunia.
Perjalanan Fiorellya by Dwee, Karya Modest
Fashion
yang Menginspirasi
Fiorellya by Dwee, sebentuk karya yang menakjubkan dari Dwi Wahyuni, mengusung semangat untuk memberikan yang terbaik dalam dunia modest fashion. Berdiri pada tahun 2016, Fiorellya memancarkan kehangatan dan kreativitas melalui setiap potongannya. Namun, di balik gemerlapnya produkproduknya, terdapat cerita yang menginspirasi dari pemiliknya.
Dalam wawancara dengan Dwi Wahyuni, dia membagikan tentang awal mula perjalanannya dalam industri fashion. “Awalnya, saya adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja,” ujarnya. “Namun, setelah memiliki anak, saya merasa penting untuk membagi waktu saya dengan bijaksana antara pekerjaan dan keluarga.”
Itulah yang mendorongnya untuk memulai Fiorellya by Dwee, sebuah brand yang tidak hanya memungkinkannya untuk tetap terlibat dalam kehidupan keluarga, tetapi juga menyalurkan kreativitasnya dalam dunia fashion.
Fiorellya by Dwee tidak hanya sekadar sebuah label, tetapi sebuah visi yang hidup. Dwi Wahyuni, dengan penuh semangat, berbagi, “Visi kami adalah untuk menjadi yang terbaik dalam industri modest fashion di Indonesia, bahkan di mancanegara.” Dia juga menegaskan bahwa kualitas dan kenyamanan produk adalah hal yang tidak boleh dikesampingkan.
Misi Fiorellya juga tak kalah ambisius. “Kami tidak hanya ingin menyediakan produk yang siap pakai, tetapi
juga memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan kami,” ujarnya. Dengan kehadiran offline dan online, Fiorellya berusaha untuk menjangkau dan melayani pelanggan dari berbagai kalangan.
Salah satu hal yang membedakan Fiorellya by Dwee dari yang lainnya adalah keunikan dan kreativitas dalam setiap desainnya. Dwi Wahyuni menjelaskan, “Setiap koleksi memiliki tema dan makna tersendiri. Kami juga dikenal dengan penggunaan warna-warna cerah yang mempercantik setiap potongan.” Melalui riset yang cermat, Fiorellya senantiasa mengikuti tren warna dan desain untuk menghasilkan produk yang tetap relevan dan menarik.
Filosofi dalam Setiap Sentuhan
Dalam menjelaskan filosofi di balik setiap desain, Dwi Wahyuni memberikan contoh dari salah satu koleksi terbarunya, “Karaouine”. “Saya terinspirasi oleh seorang cendikiawan Muslimah pada zaman keemasan Islam,
Photo: IG@fiorellyabydwee
Fatimah Al Fihriya,” katanya. Dari sinilah lahir koleksi yang memukau, dengan motif yang terinspirasi dari mozaik masjid Al Qorawiyyin. Fiorellya by Dwee bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang cerita dan keindahan di baliknya.
Fiorellya by Dwee tidak pernah mengabaikan kualitas. Dalam memilih bahan dan proses produksi, Dwi Wahyuni memastikan bahwa setiap potongan tidak hanya indah, tetapi juga nyaman dipakai. “Kami memperhatikan setiap detail, terutama dalam koleksi untuk hari raya,” ujarnya.
Dengan komitmen pada kualitas, Fiorellya by Dwee telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang dalam mencari pakaian yang berkualitas tinggi.
Fiorellya by Dwee memiliki strategi pemasaran yang cermat. Dwi Wahyuni menjelaskan, “Kami tidak hanya mengandalkan toko offline, tetapi juga aktif di media sosial dan e-commerce.”
Selain itu, Dwi juga sering ikut berpartisipasi dalam berbagai event dan pameran untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran akan bandnya.
Dengan keyakinan yang kuat, Fiorellya by Dwee melangkah ke masa depan dengan penuh harapan. Dwi Wahyuni berbagi, “Kami ingin terus mengembangkan bisnis kami, baik melalui e-commerce maupun kehadiran di berbagai mall.”
Mereka juga berencana untuk mengikuti event dan pameran di tingkat internasional. Dengan fokus pada inovasi dan kualitas, Fiorellya by Dwee siap mengukir lebih banyak lagi prestasi di masa mendatang.
Menginspirasi Perubahan:
Kisah Perjalanan
Klandizie
ke Arah Kehidupan
Ramah Lingkungan
Klandizie, sebuah usaha yang didirikan oleh dua orang wanita Yani Suryani dan Amanda, bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga sebuah gerakan untuk mengubah cara hidup menjadi lebih ramah lingkungan.
Fokus pada produk-produk seperti sikat gigi, Klandizie berusaha menyebarkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Dalam artikel ini, Kabari akan
mengeksplorasi motivasi Amanda dalam memulai bisnis ini, nilai-nilai lingkungan yang dijunjung tinggi oleh Klandizie, tantangan yang dihadapi, dan rencana masa depan untuk ekspansi produk.
Amanda bercerita bahwa Klandizie bermula dari momen ‘Aha’ ketika keluarganya melakukan decluttering pada tahun 2013. Temuan banyak barang tidak terpakai, terutama yang terbuat dari
plastik, mendorong mereka untuk mulai mengurangi penggunaan plastik dan hidup secara lebih mindful.
Dengan Klandizie, mereka ingin menyebarkan kesadaran akan gaya hidup ramah lingkungan, terutama dengan mengurangi sampah dari produk-produk sehari-hari seperti sikat gigi.
Klandizie mendefinisikan produk ramah lingkungan sebagai produk yang tidak hanya memperhatikan kebutuhan saat ini, tetapi juga mempertimbangkan
dampaknya terhadap lingkungan.
Dalam produksi sikat gigi mereka, mereka menggunakan gagang bambu yang tersertifikasi FSC, bulu sikat yang terbuat dari nylon berbasis tumbuhan, dan kemasan berbasis kertas. Selain itu, Klandizie juga melakukan penelitian dan pengembangan untuk terus mengurangi penggunaan plastik konvensional dalam produk-produk mereka.
Proses desain dan pengembangan produk di Klandizie dilakukan dengan mempertimbangkan aspek ramah lingkungan. Mereka berfokus pada prinsip ‘people, planet, and profit’, dengan produk yang didesain agar tahan lama, berkinerja baik, dan memenuhi kebutuhan konsumen tanpa mendorong konsumsi berlebihan.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Klandizie adalah bagaimana mengubah mindset yang masih sulit memahami pentingnya gaya hidup ramah lingkungan. Namun, mereka mengatasi tantangan tersebut dengan menjadi agile dan terus berinovasi, serta dengan menawarkan edukasi kepada pasar.
Klandizie menggunakan berbagai platform, termasuk website dan kampanye digital, untuk mengkomunikasikan nilainilai lingkungan dan keberlanjutan kepada pelanggan mereka. Mereka juga melaksanakan program CSR, menggunakan sebagian dari keuntungan mereka untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti mengganti plastik dengan besek dalam pembagian daging kurban.
Respon pelanggan terhadap sikat gigi ramah lingkungan Klandizie sangat positif, terutama karena desain yang unik, penggunaan warna yang estetis, dan pengiriman yang
cepat. Untuk masa depan, Klandizie memiliki rencana untuk terus memperluas lini produk mereka, termasuk pengembangan sistem untuk mengurangi kemasan sachet dan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan bambu dalam produkproduk mereka.
Klandizie bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga sebuah gerakan untuk mengubah mindset konsumen dan memperkenalkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Dengan fokus pada produk-produk seperti sikat gigi, mereka berusaha menyebarkan kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan
dalam kehidupan sehari-hari. Amanda mengungkapkan, “Kita gak bakalan berhenti untuk berinovasi kita memang hadir untuk berinovasi dan membuat bumi kita menjadi lebih baik bersama customer-custumer kita.”
Melalui inovasi, edukasi, dan komitmen terhadap nilai-nilai lingkungan, Klandizie membuktikan bahwa bisnis dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih baik bagi planet ini.
Kabari Digital Magazine Jembatan Info
Indonesia & Amerika
Interaktif Majalah Digital Kabari Edisi 199
klik https://joom.ag/jJZd Langganan daftar di KabariGratis.com
Edisi bulan ini:
• Membangun Jembatan Menuju Pendidikan Tinggi di University of California, Berkeley
• Perkembangan Medina Sportswear: Merintis Solusi Modis dan Syari dalam Industri Fashion Muslimah
• Fermenusa Mengangkat Mahakarya Fermentasi Nusantara ke Tingkat Global
• Koleksi De Chantique di Bulan Ramadhan: Simpel, Cantik, dan Penuh Makna
• Wake Wake ASI Booster Memanfaatkan Potensi Daun Bangun-Bangun untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
• Juice Friend Mengajak Masyarakat Hidup Sehat Melalui Minuman Segar
• Priscilla Yong Tampil dengan Koleksi Elegan di Ulang Tahun ke-50 Hotel Borobudur
• Kisah Neby Bags, Membawa Elegansi Reptil dalam Dunia Tas
• Hareem Store di FX Sudirman Pilihan Tepat untuk Fashion Muslim
• Cerminan Kreativitas Dua Wanita, Perjalanan Sukses Cara Scarves
Combine & Save.
Untuk menonton video klik KabariNews.com/67108