Humanity Insight

Page 1

HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT

Memahami Peranan Wakaf Indonesia

Peralatan Ibadah Untuk Penyintas Banjir Kalsel


409 Aksi 2.222 Relawan 241.310 Jiwa Data Aksi HCN pekan 1 & 2 Maret


DAFTAR ISI

1

Memahami Peranan Wakaf Indonesia

6

Gencarkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional

4 Manfaat Wakaf Dirasakan Berbagai Lapisan Masyarakat


HUMANITY INSIHGT

Pembina

Ibnu Khajar Dwiko Hari Dastriadi Sri Eddy Kuncoro

Koordinator

Sunano

Penulis

Lia Esdwiyanisyam Arif

Editor

Sunano

Data

Agus Wahyu Ashari Utomo

Tata Letak

Lia Esdwiyanisyam Arif

9 Peralatan Ibadah Untuk Penyintas Banjir Kalsel

11 Kala Yaman Menghadapi Pandemi

Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia

14 Memaksimalkan Wakaf Ternak Produktif


Wakaf Produktif Bangkitkan Perekonomian Masyarakat

Semakin berkembangnya wakaf, pengertian wakaf tidak melulu mengenai benda tidak bergerak. Bisa saja wakaf menjadi sebuah wakaf produktif.

Wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan.

Global Wakaf- ACT Memperkenalkan wakaf produkti dengan berbagai program, diantaranya adalah program Wakaf Sawah Produktif, program Wakaf Usaha Produktif dan program Wakaf Ternak Produktif.


Memahami Peranan Wakaf Indonesia

Seiring bergulirnya zaman dan besarnya manfaat yang dirasakan, maka timbul keinginan untuk mengatur perwakafan dengan baik.


W

akaf merupakan suatu instrumen filantropi yang berasal dari hukum Islam, dan telah dikenal luas semenjak masa Rasulullah. Praktik wakaf menjadi lebih luas pada masa dinasti Umayah dan dinasti Abbasiyah, semua orang berduyun-duyun untuk melaksanakan wakaf, adapun dana wakaf tak hanya diberikan kepada fakir dan miskin saja, tetapi wakaf menjadi modal untuk membangun lembaga pendidikan, membangun perpustakaan dan membayar gaji para stafnya. Seiring bergulirnya zaman dan besarnya manfaat yang dirasakan, maka timbul keinginan untuk mengatur perwakafan dengan baik. Kemudian dibentuk lembaga yang mengatur wakaf untuk mengelola, memelihara dan menggunakan harta wakaf, baik secara umum seperti masjid atau secara individu atau keluarga. Kelak, diharapkan wakaf dapat membangun solidaritas sosial dan ekonomi masyarakat. Perjalanan pemanfaatan aset wakaf pun terus berkembang seiring dengan laju perubahan zaman dengan berbagai inovasi-inovasi yang relevan, seperti bentuk wakaf uang, wakaf Hak Kekayaan Intelektual (Haki), dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, saat ini pemanfaatan aset wakaf kian mendapat perhatian yang cukup serius dengan diterbitkannya Undang-undang No. 41 tahun HUMANITY INSIGHT

2

2004 tentang Wakaf dan PP No. 42 tahun 2006 tentang pelaksanaannya. Perkembangan aset wakaf di Indonesia cukup pesat, seperti dilansir dari Kompas.com, bahwa potensi aset wakaf per tahunnya mencapai Rp2 ribu triliun dengan luas tanah wakaf mencapai 420 ribu hektare. Selain itu, wakaf uang juga memiliki potensi yang luar biasa, kisarannya menembus angka Rp 188 triliun per tahun. Semakin berkembangnya potensi wakaf, pengertian wakaf tidak melulu mengenai benda tidak bergerak. Bisa saja wakaf menjadi model yang lain seperti wakaf produktif. Yang dimaksud dengan wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan

memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Donasi wakaf dapat berupa benda bergerak, seperti uang dan logam mulia, maupun benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan. Surplus wakaf produktif inilah yang menjadi sumber dana abadi bagi pembiayaan kebutuhan umat, seperti ketersediaan pangan, pembiayaan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.(Depag RI : 2008) Akan tetapi yang masih sangat umum ditemukan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia saat ini adalah wakaf berbentuk mushola atau masjid, madrasah dan yang paling banyak ialah makam.


Perluasan Manfaat Wakaf Melihat potensi tersebut Global WakafACT sejak beberapa waktu terakhir mulai mengedukasi masyarakat agar dapat mengalokasikan amal jariyah dalam bentuk wakaf pada sektor produktif dengan pemanfaatan wakaf uang. Tidak hanya sekedar edukasi, Global WakafACT mewujudkan melalui berbagai program, di antaranya adalah program Wakaf Sawah Produktif, program Wakaf Usaha Produktif dan program Wakaf Ternak Produktif. Adapun lewat program Wakaf Sawah Produktif Global Wakaf memberikan banyak manfaat kepada petani lokal di beberapa daerah. Selain itu, Global wakaf

HUMANITY INSIGHT 3

memberikan andil besar dalam menopang perekonomian nasional, utamanya pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Melalui sektor ini juga, ketahanan pangan negeri dapat terjaga hingga kini.Untuk kali pertama, program Wakaf Sawah Produktif dilakukan di Jawa Tengah yang diberikan pada 50 petani di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora pada Jumat (26/2). Wakaf Sawah Produktif sendiri adalah optimalisasi dana wakaf yang diperuntukan bagi kepentingan kedaulatan pangan berbasis pertanian padi pada lahan sawah produktif. Tidak hanya itu, melalui program Wakaf Sawah Produktif

Senada dengan hal tersebut, program Wakaf Ternak Produktif juga memberikan banyak kebermanfaatan. Salah satunya saat 50 hewan ternak diturunkan dari armada pengangkut menuju kandang yang sudah disediakan. Hewan ternak ini diserahkan dari Global Wakaf-ACT kepada Pesantren Al Muawawah, Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Pesantren dengan mayoritas santrinya berasal dari keluarga prasejahtera ini akan memberdayakan santri dan ustaz dalam pengelolaan ternak wakaf tersebut. Kehadiran hewan ternak wakaf di Pesantren Al Muawawah ini merupakan bagian dari program Wakaf Ternak Produktif yang diinisiasi Global Wakaf. Tujuan utama dari program ini adalah memandirikan perekonomian pesantren sekaligus memberikan edukasi ke santri untuk bisa produktif di bidang peternakan. Nantinya, selain Al Muawawah, pesantren-pesantren lain akan menerima ternak serupa untuk meluaskan manfaat kebaikan dari dana wakaf ini. Hingga saat ini, Global Wakaf sudah mendistribusikan hewan ternak wakaf ke 8 pesantren dari total 20 pesantren yang ditargetkan di Jawa Barat. Selain program tersebut di atas, Global Wakaf ACT juga menggerakan Wakaf Usaha Produktif untuk para pelaku usaha mikro berupa bantuan modal usaha. Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia menjadi salah satu hulu dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang tengah diinisiasi ACT dan Global Wakaf.


Manfaat Wakaf Dirasakan Berbagai Lapisan Masyarakat Wakaf juga menjadi instrumen ekonomi di berbagai negara Muslim. Sebagai ajaran ia tergolong pada syariah yang bersifat sakral dan suci. Tetapi, pemahaman dan implementasi wakaf tersebut pada fiqh (upaya yang bersifat kemanusiaan)

D

i Indonesia keberadaan wakaf sudah sangat dikenal sejak lama. Hal tersebut terlihat dari banyaknya produk wakaf berupa masjid ataupun mushola, makam serta madrasah. Akan tetapi, ketiga hal tersebut hanya menjadi bagian kecil dari manfaat wakaf yang dinikmati masyarakat. Lebih dari itu, jika wakaf dikelola dengan baik, manfaatnya bisa terus menerus, meluas dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Wakaf juga menjadi instrumen ekonomi di berbagai negara Muslim. Sebagai ajaran ia tergolong pada syariah yang bersifat sakral dan suci. Tetapi, pemahaman dan implementasi wakaf tersebut pada fiqh (upaya yang

HUMANITY INSIGHT

4

bersifat kemanusiaan). Karena itu, bisa dipahami bahwa praktik dan realisasi wakaf tersebut terkait erat dengan realitas dan kepentingan umat di setiap negara Muslim. Demikian juga, wakaf adalah sesuatu yang dapat memberikan manfaat secara berulang-ulang untuk tujuan tertentu selama beberapa kurun waktu sama dengan wakaf modal yang menghasilkan berbagai manfaat tersebut. Karena itulah ia merupakan nilai ekonomi saat ini dan akan mendatangkan banyak manfaat wakaf di masa yang akan datang Maka dari itu pengertian wakaf tidak melulu mengenai benda tidak bergerak. Bisa saja wakaf menjadi sebuah wakaf produktif. Adapun yang

dimaksud dengan wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat, yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Senada dengan hal tersebut, Global Wakaf bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT), kian gencar untuk memberikan edukasi pentingnya mengalokasikan amal jariyah dalam bentuk wakaf pada sektor produktif. Adapun beberapa program wakaf yang sudah digencarkan adalah program Wakaf Sawah Produktif, program Wakaf Usaha Produktif dan program Wakaf Ternak Produktif.


Dengan adanya wakaf produktif kebermanfaatan semakin terasa oleh penerima manfaat, salah satunya adalah Sukadi (56) yang sejak umur 12 tahun sudah menggeluti pekerjaan sebagai seorang petani. Hal tersebut bermula karena ia terbiasa menemani sang ayah ke sawah. Hingga berkeluarga Sukadi tetap menggantungkan hidup dari hasil bertani. Saat ini penghidupan Sukadi berada di atas lahan orang tuanya seluas 2,5 kotak atau 3.500 meter persegi. Namun, menurut Sukadi, hasil tani belum juga mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari apalagi untuk pendidikan anak. Bernasib hampir sama

HUMANITY INSIGHT 5

dengan sang ayah, anak Sukardi harus menghentikan pendidikan di tingkat SMP disebabkan kendala ekonomi. “Penghasilan petani tidak selalu pasti. Tidak setiap bulan mendapatkan upah dari usahanya. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan mendadak, saya memburuh ke petani lain dan ternak sapi juga,” tutur warga Desa Semanding, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo itu. Terkadang, Sukadi harus meminjam modal awal tanam di Pegadaian. Untung sebesar Rp 5 juta dari hasil sawah hanya habis untuk membayar cicilan. Sampai sekarang,

utang Sukadi pun belum sepenuhnya lunas. Ia bahkan tambal sulam membayar utang dengan menjual ternak. “Masalahnya, harga ternak kini ikut rendah akibat Covid-19,” ungkapnya. Untuk membantu ikhtiar Sukadi, Global Wakaf – ACT pun memberikan bantuan modal bertani dari program Wakaf Sawah Produktif pada pertengahan Februari silam. Dengan bantuan modal tanam dan pendampingan ini, Global Wakaf-ACT berharap, Sukadi bisa lebih memaksimalkan sawah garapannya.


Gencarkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional

Melemahnya perekonomian dan tingginya angka pengangguran di masyarakat menyebabkan menurunnya ketahanan pangan hingga tidak sedikit masyarakat harus bergantung pada bantuan pangan dari pemerintah maupun lembaga sosial. HUMANITY INSIGHT 24


P

andemi Covid-19 telah membawa dampak yang sangat signifikan pada perekonomian dan sektor ketenagakerjaan. Berdasarkan data BPS ada 29,12 juta penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19. Rincian 29,12 Juta orang yang terdampak pandemi, yaitu pengangguran karena Covid-19 sebesar 2,56 juta orang; bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebesar 0,76 juta orang; sementara tidak bekerja karena Covid19 sebesar 1,77 juta orang; dan yang bekerja dengan mengalami pengurangan

HUMANITY INSIGHT 7

jam kerja sebanyak 24, 03 juta orang. Melemahnya perekonomian dan tingginya angka pengangguran di masyarakat menyebabkan menurunnya ketahanan pangan hingga tidak sedikit masyarakat harus bergantung pada bantuan pangan dari pemerintah maupun lembaga sosial. Salah satu dampak yang juga harus diantisipasi terkait dampak Covid-19 adalah ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat. Keberlanjutan dan ketahanan pangan di Indonesia pun terancam. Berdasarkan indeks keberlanjutan pangan

keluaran The Economist Intelligence Unit 2020, Indonesia berada di bawah Ethiopia dan Zimbabwe. Persoalan pangan dari hulu ke hilir ini mendorong Aksi Cepat Tanggap untuk bergerak lebih total dalam memulihkan kondisi tersebut. Gerakan Sedekah Pangan Nasional (GSPN) yang diluncurkan pada akhir Februari kemarin adalah sebuah ikhtiar ACT dan Global Wakaf yang ditujukan untuk menciptakan ketahanan serta kedaulatan pangan bangsa.


Tebarkan Kebermanfaatan GSPN

Momen peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad pada Kamis (11/03/2021) membawa Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ke Masjid Al-Barakah, Koja, Jakarta Utara. Di sana, ACT membawa Air Minum Wakaf, produk kebaikan dari pengelolaan dana wakaf oleh Global Wakaf-ACT. Air minum yang tak dijual tersebut diserahkan kepada pihak masjid agar bisa dinikmati oleh seluruh jamaah. Selain ke Masjid AlBarakah, ACT juga mengirim Air Minum Wakaf ke sejumlah masjid lain di Koja. Polsek serta Koramil juga mendapatkan air minum ini. Harapannya, setiap pengunjung masjid, petugas keamanan serta siapapun yang berkunjung ke kantorkantor tersebut bisa mengetahui dan merasakan produk kebaikan tersebut. “Air Minum Wakaf di Koja jadi bagian dari keberlanjutan Gerakan Sedekah Pangan Nasional yang ACT Jakarta Utara luaskan di wilayah padat penduduk ini,”

HUMANITY INSIGHT

8

jelas Harun Basalamah, Koordinator Program ACT Jakut. Selain itu program GSPN juga dilakukan di beberapa instansi dalam rangka meluaskan GSPN. Kantor Walikota Jakarta Pusat, Masjid Istiqlal Jakarta, dan Masjid Agung Sunda Kelapa menjadi target distribusi pada hari Jumat, tanggal 12 Maret 2021 kemarin. Dalam aksi ini, ACT mendistribusikan Air Minum Wakaf, serta ratusan paket makanan siap saji melalui Humanity Food Truck untuk karyawan Masjid Istiqlal. Di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Tim ACT diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi. Dalam kesempatan tersebut, Irwandi turut memberikan dukungannya kepada Gerakan Sedekah Pangan Nasional, yang dinilai membantu masyarakat sekitar.

“Di era pandemi ini, Indonesia khususnya Jakarta bisa survive karena gotongroyong. Misalnya kemarin kita ada Bulan Dana PMI, yang kita tidak pikir ini bisa target ternyata melebihi target. Jadi kegiatan sosial apapun baik donor darah, santunan anak yatim, dan lainnya yang dilakukan seluruh organisasi masyarakat khususnya ACT, berkat gotong-royong dan swadaya masyarakat semua terlaksana dengan baik,” kata Irwandi


Peralatan Ibadah Untuk Penyintas Banjir Kalsel Banjir yang melanda Kalsel tak hanya merusak bangunan, tapi juga berbagai macam benda, termasuk peralatan ibadah layak dan mushaf Alquran


M

usibah banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan pada pertengahan Januari silam melanda 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan menyisakan trauma bagi masyarakat setempat. Hampir 2 bulan mereka hidup dengan genangan air dan ketakutan akan naiknya debit air sewaktuwaktu. Ribuan rumah tersapu, menyisakan warga yang harus hidup di bawah tenda-tenda dari terpal. Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai lembaga kemanusiaan dengan sigap dalam mendampingi para penyintas bencana semenjak masa emergency hingga sekarang pemulihan bencana. Banjir yang melanda Kalsel tak hanya merusak bangunan, tapi juga berbagai macam benda, termasuk peralatan ibadah layak dan mushaf Alquran Hal tersebut dirasakan

HUMANITY INSIGHT

10

masyarakat Desa Karatau, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, yang sekarang tidak lagi memiliki peralatan ibadah layak dan mushaf Alquran pasca banjir besar. Padahal, menjelang Ramadhan warga amat membutuhkan kebutuhan tersebut untuk menunjang ibadah. Keadaan itu, direspon Global Zakat-ACT pada akhir Februari lalu dengan memberikan bantuan Alquran serta perlengkapan ibadah melalui program Sahabat Da’i Indonesia. Bantuan untuk mendukung kegiatan ibadah ini dihadirkan Global ZakatACT dalam rangka menyambut Ramadhan. Koordinator Program Sahabat Da’i Indonesia Deagita Randa Putra mengatakan, mushaf serta perlengkapan ibadah dibagikan kepada warga dan ustaz yang berdakwah

di Desa Karatau, “Para ustazah bahkan segera mencoba mukena yang baru saja diterima. Ini merupakan momen yang sangat istimewa dan semoga bisa mendukung aktivitas ibadah pascabencana,” ungkap Randa. Ada ratusan penerima manfaat dari program ini. Program Sahabat Da’i Indonesia merupakan program yang memberikan pendampingan terhadap penyiar Agama Islam di berbagai penjuru negeri. Melalui berbagai bantuan yang bersumber dari sedekah dan zakat masyarakat, Global Zakat menyalurkannya ke penerima manfaat. Bukan hanya di tepian negeri, Program Sahabat Da’i Indonesia juga menyapa para pendakwah di lokasi bencana, seperti di Kalimantan Selatan.


Kala Yaman Menghadapi Pandemi Saat ini, ekonomi Yaman terus turun. Situasi ini diperparah dengan pandemi Covid19. Analisis Humanitarian Needs Overview, sekitar 16,2 juta orang yang rawan pangan dan kelaparan di tahun ini.


M

emasuki 2021, yaman kembali menghadapi tantangan internasional, menurut PBB, 80 persen dari 30 juta orang Yaman membutuhkan bantuan. Sekitar 13,5 juta orang Yaman saat ini menghadapi kerawanan pangan akut, termasuk 16.500 orang yang hidup dalam kondisi kelaparan. Sementara itu, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dalam pidatonya pada agenda “Mencegah kelaparan di Yaman: Apa yang dapat kita lakukan sekarang dan pada 2021” menyatakan, Yaman sedang tertatih-tatih di tepi kehancuran total. “Ini mungkin tempat paling berbahaya di dunia untuk seorang anak. Satu anak meninggal setiap 10 menit karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. Dua juta tidak bersekolah. Ribuan telah terbunuh, cacat, atau direkrut peperangan sejak 2015. Baru minggu lalu, 11 dilaporkan tewas, termasuk bayi berusia satu bulan,” kata Fore. Saat ini, ekonomi Yaman terus turun. Situasi ini diperparah dengan pandemi Covid-19. HUMANITY INSIGHT

12

Analisis Humanitarian Needs Overview, sekitar 16,2 juta orang yang rawan pangan dan kelaparan di tahun ini. Termasuk lima juta orang yang mengalami kondisi darurat. Lebih dari 2,25 juta kasus anakanak berusia 0 hingga 59 bulan, satu juta wanita hamil dan menyusui di proyeksi mengalami malnutrisi. Aksi kemanusiaan untuk meredam masalah di Yaman pun terus dilakukan. Kali ini, Aksi Cepat Tanggap bersama Kitabisa.com mendistribusijan paket pangan kepada 978 peneria manfaat di Distrik AL Mudhaffar, Al Qahira, dan Taiz. Said Mukaffiy dari Global Humanity Response-ACT menerangkan, dimoderatori oleh lima orang relawan, bantuan pangan dibagikan secara berkala pada 23 Februari hingga 7 Maret lalu. Bantuan pangan diberikan kepada pengungsi, orang yang kehilangan tempat tinggal, disabilitas, guru yang mengajar dengan sukarela, keluarga yang kehilangan kepala keluarga karena korban perang, dan keluarga yang kehilangan pendapatan karena terdampak perang. “Mereka berkeliling ke tiga lokasi untuk menyampaikan amanah dermawan. Pembagian pun disambut dengan sukacita ,” kata Said. Distribusi bantuan pangan menjadi satu dari puluhan bantuan kemanusiaan yang dihadirkan ACT untuk Yaman. Selain pangan, ACT mengajak dermawan Indonesia untuk membantu Yaman dalam hal kesehatan ibu dan bayi, air bersih, hingga pendidikan.


Warung Wakaf Gaza Untuk Perekonomian Lebih Baik Tahap pertama, UMKM-Warung Wakaf Gaza akan diimplementasikan di wilayah Omary, Jabalia. Program ini akan diimplementasikan dengan memberi bantuan modal kepada pemilik warung atau toko di Gaza.

A

kibat blokade yang telah berlangsung selama belasan tahun atas Jalur Gaza, Krisis ekonomi di Jalur Gaza semakin memburuk. Hal itu terjadi karena wabah Covid-19. Melihat kenyataan tersebut Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama para dermawan terus mendampingi para penyintas di Palestina mulai dari penyediaan makanan siap saji, bahan bakar, pelayanan kesehatan, hingga ACT mengikhtiarkan UMKMWarung Wakaf Gaza untuk membantu masyarakat Palestina yang semakin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup karena pandemi. Tahap pertama, UMKM-Warung Wakaf Gaza akan diimplementasikan di wilayah Omary, Jabalia. Program ini akan diimplementasikan dengan

HUMANITY INSIGHT 13

memberi bantuan modal kepada pemilik warung atau toko di Gaza. Bantuan juga diberikan kepada pembeli di Warung Wakaf, yang termasuk dalam kelompok warga miskin. Hal ini bertujuan agar mereka bisa berbelanja di warung wakaf. Kurang lebih 50 kepala keluarga atau 18.250 keluarga per tahun per hari bisa berbelanja gratis di warung tersebut. Empat warung wakaf lainnya, akan bertahap di bangun di beberapa lokasi di Gaza. Said Mukaffiy dari Tim Global Humanity ResponseAksi Cepat Tanggap menerangkan, kehadiran warung wakaf ini akan banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu perputaran ekonomi di Gaza juga bisa terstimulasi. “Program ini akan melayani belanja gratis bagi keluarga prasejahtera dan kelompok rentan. Insyaallah

kita juga membantu mensejahterakan kehidupan di Gaza dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka,” ujar Said. Mulai dari minuman ringan, kacang-kacangan, bumbu, makanan kaleng, produk susu, kudapan, hingga keperluan sanitasi akan disediakan di warung wakaf. Sebagai gambaran, salah satu pemilik warung di Jabalia, Amer Dubbo mengatakan, pandemi Covid dan karantina wilayah berdampak pada penurunan pendapatan usaha warungnya. Ia pub mengandalkan bisnis kecilnya itu untuk memenuhi hidup delapan anggota keluarga. “Sebelum adanya pandemi, kami sudah hidup dalam keterbatasan. Kemudian diperparah dengan adanya lockdown,” ujar Amer.


Memaksimalkan Wakaf Ternak Produktif Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok yang berada di Kampung Gandok II, Bungursari, Kota Tasikmalaya, merupakan salah satu pesantren yang menerima amanah 50 domba ternak dari Global Wakaf – ACT,

HUMANITY INSIGHT

14


I

ndonesia tengah berbenah dari hancurnya ekonomi di tahun 2020 ini. Banyak pihak optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan positif ke depannya. Berbagai ikhtiar dilakukan untuk menggenjot perbaikan ekonomi, salah satunya dengan meluaskan penggerakan wakaf produktif. Wakaf Ternak Produktif adalah salah satunya. Tujuan utama dari program ini adalah memandirikan perekonomian pesantren sekaligus memberikan edukasi ke santri untuk bisa produktif di bidang peternakan. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok yang berada di Kampung Gandok II, Bungursari, Kota Tasikmalaya, merupakan salah satu pesantren yang menerima HUMANITY INSIGHT 15

amanah 50 domba ternak dari Global Wakaf – ACT, pertengahan Februari lalu. Amanah itu merupakan bagian dari program Wakaf Ternak Produktif.memiliki santri sebanyak 153 orang dengan berbagai macam latar belakang. Potensi para santri inilah yang hendak dimaksimalkan pondok untuk berdikari. Pengurus Pesantren Miftahul Ulum Abuya Ismet menerangkan, domba-domba itu akan diurus oleh para santri. Dalam jangka panjang, hasil ternak akan dimanfaatkan pesantren untuk biaya operasional dan kebutuhan santri yang sebagian dari keluarga prasejahtera dan yatim. Satu bulan berselang, domba-domba ini sudah mulai berkembang biak. Pelatihan mengurus ternak secara rutin dilakukan, salah satunya pada hari

Sabtu dan Ahad, tanggal 13 sampai 14 Maret 2021. Pelatihan inipun disambut baik oleh Rifki salah satu santri sekaligus pengurus hewan ternak. “Jujur, pelatihan seperti ini jadi hal yang sangat kami tunggu. Kami dapat banyak banget ilmu untuk merawat dan menyukseskan pengurusan amanah hewan ternak ini. Harapannya mudah-mudahan bisa berlangsung secara rutin,” ungkapnya. Dadi Mawardi, salah satu perwakilan pesantren, juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Global Wakaf-ACT. “Alhamdulillah saat ini sebagian domba sudah melahirkan. Semoga kami bisa mengemban amanah ini dengan baik,” kata Dadi.


Kabar Pekan Ini

S

emenjak awal 2021, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Global Wakaf mencoba mengatasi persoalan kemiskinan dengan menjadikan wakaf sebagai salah satu instrumen pembangunan kehidupan umat. Mana lagi, Global Wakaf-ACT dalam dua tahun terakhir sudah dipercaya oleh para wakif untuk mengelola Rp200 miliar dana wakaf. Sementara di fase pandemi ini ada 1,5 juta orang bersedekah melalui ACT, dengan dana yang terkumpul sekitar Rp500 miliar. Dana ini akan digunakan untuk berbagai program penyelamatan kehidupan umat dan program pemberdayaan melalui wakaf. Program wakaf terus bergerak memberikan manfaat kepada masyarakat.Semakin berkembangnya wakaf, pengertian wakaf tidak melulu mengenai benda tidak bergerak. Bisa saja

HUMANITY INSIGHT

16

wakaf menjadi sebuah wakaf produktif. Global Wakaf- ACT sejak beberapa waktu terakhir mulai mengedukasi masyarakat agar dapat mengalokasikan ibadah wakafnya di sektor produktif dengan pemanfaatan wakaf uang. Tidak hanya sekedar edukasi, Global Wakaf ACT mewujudkan melalui berbagai program, diantaranya adalah program Wakaf Sawah Produktif, program Wakaf Usaha Produktif dan program Wakaf Ternak Produktif. Salah satu kegiatan Wakaf Produktif adalah Wakaf Ternak Produktif yang diserahkan kepada Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok yang berada di Kampung Gandok II, Bungursari, Kota Tasikmalaya. Sebanyak 50 domba diserahkan kepada pondok pesantren yang memiliki 153 santri dengan dengan berbagai macam latar belakang. Potensi

para santri inilah yang hendak dimaksimalkan pondok untuk berdikari. Selain itu program Sawah Produktif dilakukan di Jawa Tengah yang diberikan pada 50 petani di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora pada Jumat (26/2). Wakaf Sawah Produktif sendiri adalah optimalisasi dana wakaf yang diperuntukan bagi kepentingan kedaulatan pangan berbasis pertanian padi di lahan sawah produktif. Adapun untuk aksi GSPN tetap gencar dilakukan di berbagai titik di tanah air. Salah satunya adalah pembagian air minum wakaf pada momen peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Kamis (11/03/2021) di Masjid AlBarakah, Koja, Jakarta Utara. Diharapkan dengan adanya aksi GSPN dapat membuat ketahanan pangan yang selama pandemi Covid-19 terancam.


Dari Global, Aksi cepat Tanggap tetap memberikan bantuan terbaik pada pengungsi Yaman yang mana lima juta orang yang mengalami kondisi darurat. Lebih dari 2,25 juta kasus anak-anak berusia 0 hingga 59 bulan, satu juta wanita hamil dan menyusui di proyeksi mengalami malnutrisi. Pada pekan 1 dan 2 Maret Aksi Cepat Tanggap bersama Kitabisa.com mendistribusijan paket pangan kepada 978 penerima manfaat di Distrik AL Mudhaffar, Al Qahira, dan Taiz. Lalu, sebagai bentuk HUMANITY INSIGHT 17

usaha membantu masyarakat Palestina yang semakin kesulitan memenuhi kebutuhan hidup ACT mengikhtiarkan UMKMWarung Wakaf Gaza.Tahap pertama, UMKM-Warung Wakaf Gaza akan diimplementasikan di wilayah Omary, Jabalia. Program ini akan diimplementasikan dengan memberi bantuan modal kepada pemilik warung atau toko di Gaza. Bantuan juga diberikan kepada pembeli di Warung Wakaf, yang termasuk dalam kelompok warga miskin. Hal ini

bertujuan agar mereka bisa berbelanja di warung wakaf. Kurang lebih 50 kepala keluarga atau 18.250 KK per tahun per hari bisa berbelanja gratis di warung tersebut. Lalu untuk rincian aksi di HCN pada pekan 1 dan 2 Maret sebanyak 407 aksi dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 241.210 orang dan relawan yang terlibat 2.208 jiwa. Untuk jangkauan kegiatan tersebar di 5 negara, 24 provinsi, 76 kota/kabupaten, dan 183 desa/kota.


Jika anak Adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakannya." (Muttafaqun Alaih)


Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.