HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Bulletin Edisi LVI/ Tahun ke-4 16- 20 April 2022
Mensucikan Harta Lewat 1 Zakat
Membahagiakan Sesama di Hari Nan Fitri
5
Paket Iftar Jangkau Ribuan 9 Penerima Manfaat
DAFTAR ISI hUMANITY insight
11
1 Mensucikan Harta Lewat Zakat Dewan Redaksi
Membahagiakan Sesama di Hari Nan Fitri
Dwiko Hari Dastriadi Bambang Triyono Yusnirsyah Fadilah Ispandiari
Koordinator
Sunano
Penulis
Lia Esdwiyanisyam Arif
Editor
Sunano
Data
Ashari Utomo Putra
Tata Letak
Lia Esdwiyanisyam Arif
Paket Lebaran Tumbuhkan Senyuman
16 Cepat Bantu Korban Kebakaran Pasar Gembrong
55 7
17
Paket Iftar Jangkau Ribuan Penerima Manfaat
Meredam Krisis Pangan Somalia
Mensucikan Harta Lewat Zakat Sebagai pengingat bahwasannya setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya, atau keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya
M
enjelang Hari Raya Idulfitri 2022, umat Islam sibuk dengan persiapan mudik. Apalagi sudah dua tahun sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, selalu ada pembatasan bepergian. Pusat perbelanjaan juga sangat ramai, apalagi pasar pakaian biasanya padat merayap. Meski begitu, kewajiban muslim yang utama jangan dilupakan. Adalah menunaikan zakat, baik berupa zakat fitrah dan zakat mal. Setiap harta yang kita miliki, harus kita keluarkan zakatnya menjadi wajib saat seseorang telah memenuhi dua syarat, yaitu nisab dan haul. Besaran yang harus
Humanity Insight
1
ditunaikan ialah 2,5 persen dari nilai harta tersebut. Namun, belum banyak umat Islam yang rutin tiap tahun menghitung harta yang dimiliki. Hanya sedikit dari mereka yang disibukkan menghitung penghasilan dan kekayaan yang diperolehnya. Sedangkan zakat fitrah, sudah lazim ditunaikan semua umat Islam. Sebagai pengingat bahwasannya setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya, atau keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya, baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita.
Lantas, siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah? Semua dijelaskan dalam Alquran surat At-Taubah ayat 60. “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. Maka yang berhak menerima zakat antara lain fakir, miskin, amil zakat, budak belia, mualaf, orang yang berhutang di jalan Allah, orang yang berjuang di jalan Allah dan orang
Humanity Insight
2
yang sedang dalam perjalanan atau ibnu sabil. Adapun yang dimaksud fakir ialah mereka yang berpenghasilan di bawah 50 persen dari kebutuhan pokok. Kemudian miskin adalah orang dengan penghasilan kurang dari 100 persen kebutuhannya. Selanjutnya ada amil atau orang yang mengurusi zakat. Budak yang masih belia, lalu orang yang baru memeluk Islam atau mualaf juga berhak mendapatkan zakat. Lalu orang yang berhutang di jalan Allah, misalnya orang yang membangun masjid, namun bahan-bahan untuk membuat pondasi masih mengutang.
zakat pun disambut suka cita oleh para mustahik. Di tengah melonjaknya harga pangan, mereka mengaku sangat bersyukur bisa menerima bantuan beras tersebut. Sulaiman (55) salah satunya, pemulung yang hanya memiliki pendapatan sekitar Rp 40 ribu per hari tersebut, mengatakan, dengan adanya bantuan beras ia bisa mengalihkan pendapat hasil memulungnya untuk keperluan lain. "Alhamdulillah, jadi enggak usah beli beras lagi. Paling duitnya buat tambahan bayar kontrakan," ujarnya. Hal serupa juga diselenggarakan Global Zakat kepada mereka yang membutuhkan di berbagai daerah. Seperti pemandangan di
sekitar Kantor ACT Palembang, Pahlawan, Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang. Pada kesempatan itu, Global Zakat-ACT Palembang menyerahkan amanah zakat. Zakat diserahkan ke mustahik dalam bentuk beras didistribusikan untuk para pengemudi ojek, serta warga prasejahtera di sekitar. “Sebagai tahap awal, kami distribusikan beras ke mustahik yang tinggal tak jauh dari kantor kami di seputar Jalan Sudirman. Insyaallah, distribusi beras zakat ini akan terus berlanjut ke berbagai daerah di Palembang dan sekitarnya hingga jelang Hari Raya Idul Fitri nanti,” terang Aris Lazuardi dari Tim Global Zakat-ACT Palembang.
Perluas Jangkauan
Salah satu penerima manfaat tersenyum bahagia saat menerima bantuan Zakat Fitrah.
Memang tak main-main, berzakat khususnya zakat fitrah dapat mensucikan harta dan jiwa. Seiring dengan itu, Global Zakat- Aksi Cepat Tanggap (ACT) pun menyediakan sarana dan fasilitas untuk umat muslim di Indonesia yang ingin menunaikan zakat fitrah "Di dalam harta kita terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan dengan cara berzakat. Selain membersihkan harta, dengan zakat juga bisa membersihkan jiwa. Maka sudah sepatutnya kita semua ngebet untuk menunaikan zakat,” ungkap Nurjannatun Naim dari tim Global Zakat-ACT. Hal ini juga lah yang Global Zakat-ACT lakukan saat menyerahkan amanah zakat. Sabtu 16 April 2022, zakat yang diserahkan ke Humanity Insight
3
mustahik dalam bentuk beras didistribusikan di Jakarta Selatan. “Sebagai awalan, kami distribusikan beras ini ke mustahik yang bertempat tinggal tak jauh dari kantor kami di Jakarta Selatan. Insyaallah, distribusi beras zakat akan terus berlanjut ke berbagai daerah di Indonesia hingga menjelang Idulfitri nanti," ujar Nurjannatun. Proses distribusi pun dibantu oleh publik figur sekaligus relawan ACT, Fauzi Baadila. Dengan semangat tingginya, pria berusia 42 tahun tersebut mengangkut sendiri berasberas zakat ke rumah mustahik. "Enggak ada kata cape untuk membantu saudara-saudara kita," kata Fauzi dengan semangat. Kedatangan Fauzi Baadilah dan beras
Pembagian zakat fitrah juga sampai kepada para mustahik di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. ACT Tanjungpinang menyalurkan zakat fitrah kepada masyarakat prasejahtera, para pekerja harian lepas, serta para lansia. “Pada saat kami datang dan memberikan zakat fitrah ini mereka terlihat sangat senang serta terlihat senyum bahagia tak bisa tutupi dari wajah mereka. Bahkan salah satu lansia yang kami datangi terus menerus mendoakan kami hingga kami beranjak pergi dari rumah kecilnya,” ungkap Remy dari Tim Program ACT Tanjungpinang. Remy menambahkan bahwa kebanyakan lansia yang diberikan zakat merupakan lansia yang hanya tinggal. Anak, suami, atau istrinya telah meninggal dunia, dan nenek ataupun kakek ini tidak memiliki sanak saudara sama sekali. Seperti Nenek Musdalifah yang sangat bersyukur dengan
Humanity Insight
4
kehadiran bantuan ini. “Mudah-mudahan para dermawan agar dimudahkan rezeki, diberikan panjang umur, dan selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT,” harap Nenek Musdalifah. []
Global Zakat-ACT terus berikhtiar memperluas jangkuan pembagian zakat di seluruh titik di Indonesia.
A
Menyambut momen bahagia Hari Raya Idul Fitri Global Zakat- ACT terus menyalurkan zakat fitrah salah satunya kepada lansia yang kurang mampu
Membahagiakan Sesama di Hari Nan Fitri Selain menerima zakat dari umat Islam, ACT juga menyalurkan langsung zakat yang telah diamanahkan, kepada mereka yang membutuhkan di berbagai daerah.
Humanity Insight
5
khirnya, Idulfitri 2022 terasa lebih meriah. Semarak mudik, kunjungan dan aktivitas warga tidak ada yang dibatasi. Jalanan dipenuhi kendaraan, tempat wisata juga riuh meriah. Keluarga bisa berkumpul meski hanya setahun sekali. Muda-mudi banyak yang melangsungkan pernikahan sebagai waktu yang dimuliakan. Moment kesucian selepas puasa sebulan penuh, semua menyambut dengan bahagia tanpa terkecuali. Di waktu sukacita ini lembaga kemanusiaan Global Zakat -Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus bergerak melakukan edukasi. Selain menerima zakat dari umat Islam, juga menyalurkan langsung zakat yang telah diamanahkan, kepada mereka yang membutuhkan di berbagai daerah. Ratmi (89) adalah satunya. Saat disinggahi tim Global Zakat, wanita paruh baya ini sedang duduk di kasur yang berada di depan rumahnya, Desa Sawah Lama, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Perhatiannya tertuju pada anak-anak yang tengah berlarian dan kendaraan yang lewat. Kegiatan tersebut Ratmi lakukan selama Ramadan. "Iya lagi duduk aja, sambil nunggu buka," ujar Ratmi.
Humanity Insight
6
Di masa senjanya, Ratmi tinggal seorang diri di rumah. Kelima anak Ratmi sudah berkeluarga. Untuk makan seharihari, Ratmi mengandalkan pemberian tetangga. "Makan dari mana saja, insyaallah rezeki mah ada," jelas Ratmi. Sejak lama kondisi ekonomi Ratmi memang serba terbatas. Ratmi menceritakan, periode 80-an, dirinya sering makan nasi aking. Saat itu, sebagian besar masyarakat hidup susah dan serba kekurangan, sehingga tidak ada yang memberikan beras. "Rasanya kayak nasi biasa tapi lebih hambar. Nanti lauknya pakai rebusan daun singkong atau pepaya, nyari di pekarangan," kata Ratmi. Menjelang lebaran tahun ini, tidak banyak yang Ratmi siapkan. Ia hanya ingin menyelesaikan ibadah puasa dengan lancar, tidak ada hambatan. "Sudah tua, bersyukur masih bisa puasa seharian. Mudah-mudahan kuat puasa sampai akhir," harapnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan Ratmi menjelang lebaran, Global ZakatACT mendistribusikan zakat fitrah dan kebutuhan harian. Tak hanya beras, juga menyerahkan minyak goreng, sirop, terigu, dan lauk kemasan. Manfaat zakat fitrah Global Zakat juga dirasakan langsung oleh Suranti (54). Sehari-hari Suranti berprofesi seorang pemulung dan harus menghidupi ketiga anaknya seorang diri. Tidak jarang dalam sehari ia hanya mendapatkan bersih sebesar Rp 20 ribu rupiah. Selama puasa, wanita bertempat tinggal di Boyolali ini haru memutar otak untuk mencukupi kebutuhan ketiga anaknya. Jangankan untuk membeli pakaian baru, uang yang ia dapat hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Pada Ahad 1 Mei 2022 senyum ibu tiga ini mekar, karena ia mendapatkan zakat fitrah yang dibagikan oleh Global Zakat bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). "Terima kasih MRI, Alhamdulilah semoga beras dan uangnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sukses selalu ya mbak, saya sangat berterima kasih sudah di kunjungi” tutup Suranti []
M
emasuki pekan terakhir Bulan Ramadan 1443 Hijriah, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus menebarkan kebaikan kepada penerima manfaat. Seperti di Jawa Barat, hingga di penghujung Ramadan masih terus menggulirkan program tebar iftar di 15 kota/kabupaten. ACT mencatat program ini sudah menjangkau 10.865 penerima manfaat dari kalangan santri, yatim prasejahtera, lansia, dan para pekerja harian. Kepala Regional ACT Jawa Barat Renno I Mahmoeddin mengungkapkan, ribuan penerima manfaat tersebut terjangkau di 177 lokasi di 15 kota/ kabupaten di Jawa Barat dengan melibatkan ratusan relawan dari berbagai cabang ACT Jabar. Tak hanya di Jawa Barat, ACT juga mendistribusikan paket iftar untuk berbagai lapisan masyarakat, di berbagai daerah. Seperti salah satunya menyapa para santri di Pondok Pesantren Manbaul Ulum Bedanten, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Kegiatan ini berjalan lewat program dapur Ramadan. Kegiatan ini, melibatkan Tim ACT dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Gresik dan juga para santri. Mereka semua bekerja sama dalam menyiapkan menu, mulai dari berbelanja bahan baku, memasak, sampai distribusi. Paket iftar tersebut ditujukan kepada santri, pengurus pondok dan juga warga sekitar Raut bahagia tergambar di wajah para santri saat buka puasa bersama. Kyai Abdul Hakim sebagai pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum, berterima kasih dengan kehadiran kegiatan ini. “Ada beberapa santri yang yatim-piatu sehingga tidak memiliki keluarga. Dengan adanya kegiatan ini, mereka merasa ada yang memedulikan dan senang bisa berkumpul untuk buka puasa bersama dengan kakak-kakak dari ACT dan MRI, juga masyarakat yang datang pada hari ini," ucapnya.
Program iftar ACT terus berjalan, salah satu penerima manfaatnya adalah santri di pondok pesantren.
Paket Iftar Jangkau Ribuan Penerima Manfaat ACT mencatat program Iftar ini sudah menjangkau 10.865 penerima manfaat dari kalangan santri, yatim prasejahtera, lansia, dan para pekerja harian.
Humanity Insight
7
Humanity Insight
8
Terus Berbagi Iftar dari ACT juga menyapa para santri di wilayah Bogor Timur. Mahathir Qathafi dari Tim Program ACT Bogor Timur mengatakan, sasaran penerima manfaat pembagian iftar ini yakni para santri yang belajar di pondok pesantren, maupun majelis yang mengalami keterbatasan. “Karena mereka memiliki semangat belajar yang luar biasa, serta juga tidak diberatkan dalam hal pembiayaan oleh pesantren walaupun pesantren sangat membutuhkan biaya operasional,” kata Mahathir. Salah dua lokasi pembagian ifthar ini yaitu dan Pondok Pesantren Ibadurrahman, dan Majlis Darus Sa’adah yang berada di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ustaz Alfan yang merupakan bagian dari pengurus Pondok Pesantren Ibadurrahman mengungkapkan bahwa para santri senang dengan hidangan ini. “Alhamdulillah, cara penyampaian (distribusi) iftar dari Tim ACT dan MRI Bogor Timur sangat baik, para santri juga senang karena masakannya enak. Terima kasih banyak kepada sahabat dermawan dan Tim ACT dan MRI Bogor Timur,” ungkapnya. Kebahagiaan tersebut juga dirasakan oleh para santri mualaf di Pesantren Nadlatul Ulum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Selain untuk santri mualaf, Tim ACT Jombang juga berbagi iftar gratis bersama Green Red Hotel Syariah Jombang, di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Acara dikemas menarik, dibuka dengan sebuah lagu, dilanjutkan dengan opening, tausiah dan pemberian santunan. “Santri sangat amat senang mendapat paket iftar gratis ini. Insyaallah hingga akhir Ramadan kita akan terus membersamai para penerima manfaat,” ujar Rafi dari Tim Program ACT Jombang. Selain paket iftar, ACT Jombang terus membersamai agenda di Green Red Hotel Syariah juga mendapat bingkisan lebaran. “Terima kasih, kami sampaikan pada Tim ACT berkanan membersamai kami dalam kegiatan hari ini. Adik-adik merasa sangat senang dan terbantu,” kata Rafi.[] Distribusi Iftar ACT menjangkau para penyandang disabilitas.
Humanity Insight
9
Humanity Insight
10
Paket Lebaran Tumbuhkan Senyuman ACT terus berikhtiar membahagiakan sesama, salah satunya dengan membagikan paket lebaran dari dermawan kenapa pada penerima manfaat.
Selain zakat fitrah, ACT bersama para dermawan juga memberikan hadiah lebaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
M
enyambut Hari Raya Idulfitri, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berikhtiar membahagiakan sesama, salah satunya dengan membagikan paket lebaran dari dermawan kepada para penerima manfaat. Seperti di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu 30 April 2022 di samping membagikan zakat fitrah ACT juga membagikan paket lebaran kepada anak yatim prasejahtera. Salah satu yatim penerima paket lebaran dan zakat fitrah adalah Haikal (11). Sejak di dalam kandungan, Haikal telah ditinggal wafat sang ayah. Saat ini ia hidup bersama ibu dan neneknya, di Cisarua, Kecamatan Cikole, Sukabumi. Muchlis dari tim ACT Sukabumi mengatakan almarhum ayah Haikal sakit tumor. “Nyawanya tidak tertolong karena
Humanity Insight
11
Humanity Insight
12
penyakit yang diderita sudah kronis,” kata Muchlis. Saat ini, tambah Muchlis, sang ibulah yang harus menggantikan posisi sang ayah sebagai pencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Sementara Haikal sekolah dan saat ini duduk dibangku kelas enam SD. “Selama ini Haikal tidak pernah merasakan kebahagiaan melihat ayah di hari lebaran. Sehingga paket lebaran dan zakat dari muzaki diharapkan dapat mengobati kesedihan itu,” ujarnya. Kebahagian paket lebaran juga diberikan kepada para pengungsi gempa di Pasaman Barat. Ahmad Diar dari tim ACT Pasaman Barat, mengatakan, tahun ini, masyarakat terdampak gempa harus menjalani Ramadan di tenda pengungsian.
Senyum penerima manfaat setelah menerima paket pangan dari ACT dan dermawan.
ACT membagikan paket lebaran untuk berbagai kalangan di beberapa titik daerah di Indonesia.
“Idulfitri tahun ini, kemungkinan mereka juga masih tinggal di pengungsian. Hidup dalam keterbatasan, pakaian yang mereka kenakan adalah yang mereka selamatkan dari reruntuhan puing rumah,” jelas Ahmad. Agar kegembiraan Idulfitri juga turut dirasakan masyarakat terdampak gempa Pasaman Barat, ACT distribusikan baju baru Humanity Insight
13
lebaran di tenda pengungsian Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat. “Kehadiran baju baru lebaran sangat dinanti oleh mereka. Pascagempa, hidup mereka cukup kesulitan. Buat makan aja sulit, apalagi buat beli baju lebaran,” jelas Ahmad. Selain baju baru lebaran, paket pangan
dari para dermawan juga turut diberikan. Kehadiran paket pangan membuat kebahagian sambut lebaran warga di pengungsian semakin lengkap. Tak hanya di Sukabumi dan Pasaman Barat, paket lebaran ACT juga menyapa para marbut sejumlah musala yang berada di daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur. Wuryanto dari tim ACT Jakarta Timur menjelaskan, paket lebaran ini berisi berbagai kebutuhan pokok seperti minyak, beras, gula, terigu, sirop, daging kaleng, dan lain sebagainya. Selain itu, didalamnya juga terdapat bahanbahan pangan hasil kerja sama Evos Hope-ACT. Lebih lanjut, Wuryanto mengatakan bahwa paket tersebut dapat dimanfaatkan para penerima manfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebelum dan setelah perayaan Idul Fitri. "Dengan tugas suci yang diemban, serta banyaknya tanggungjawab yang dibebankan kepadanya seperti mengawal azan dan salat selama 5 waktu,
Humanity Insight
14
maka sepantasnya para marbut ini memperoleh apresiasi yang sesuai pada Hari Raya Idulfitri. Insyaallah, paket lebaran ini akan membawa kebahagiaan bagi para marbut," ujar Wuryanto. Dalam kesempatan berbeda, tokoh masyarakat Kampung Melayu, Imam Rudadi mengapresiasi penuh aksi distribusi paket lebaran ini. Menurutnya, aksi ini sangat membantu para marbut di Kampung Melayu, yang mayoritas berasal dari keluarga prasejahtera. “Kita mendukung penuh aksi distribusi paket lebaran yang diinisiasi oleh ACT ini. Aksi ini tentu memberikan semangat bagi para marbut dalam menyambut Idulfitri nantinya,” ujarnya. Salah satu marbut wSyatibi mengatakan bahwa bantuan ini amat berharga baginya. Dengan penghasilannya yang hanya Rp400 ribu per bulan, ia mengaku cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok. "Soalnya sekarang kan harga (bahan pangan) pada naik. Susah buat dibeli. Jadi Alhamdulillah banget dapat bantuan ini. Buat nanti kalo lebaran, jadi enggak perlu beli apa-apa lagi," ucap Syatibi.[]
Berlomba Kebaikan di Bulan Suci Ramadan ACT mendukung para guru-guru mengaji yang telah berdedikasi di beberapa wilayah di Indonesia dengan memberikan kebahagina lewat kado Ramadan.
K
ebahagian Ramadan dirasakan oleh seluruh umat Islam. Semua berlomba-lomba beribadah yang terbaik. Tiada hari tanpa beribadah, karena dibalas dengan kebaikan berlipat. Hal tersebut seperti yang dirasakan oleh guru-guru mengaji yang telah berdedikasi di beberapa wilayah di Indonesia. Mereka terus mengajarkan ilmu agama kepada para santri dan anak didik. Untuk mendukung pengabdian mereka, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan kebahagiaan dari kado Ramadan para dermawan. Salah satu guru mengaji kado Ramadhan adalah Ustaz Said Hudri, guru ngaji di Majelis Taklim At-Taqwa, Kampung Poncol, Gunung Putri, Bogor. Kondisi kesehatan yang menurun, tak menyurutkan perjuangan dakwah Ustaz Said di masyarakat. Mahatir dari tim ACT Bogor Timur mengatakan, Ustaz Said menderita gangguan saraf. Ini membuat beberapa bagian tubuhnya sulit dan lambat bergerak, seperti kaki dan tangan kanan. Untuk berjalan, Ustaz Said menggunakan tongkat. "Meski begitu, beliau konsisten mengajar anak-anak dan orang dewasa di majelis taklim secara cuma-cuma," jelasnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ustaz Said berjualan parfum di dekat masjid yang tak jauh dari rumahnya. Pendapatannya pas-pasan untuk bayar kontrakan dan makan harian. "Walau banyak rintangan yang beliau Humanity Insight
15
alami, semangat juang dakwah beliau wajib diapresiasi," kata Mahatir. Selain Ustaz Said, kado Ramadan juga diberikan kepada 10 orang dai berdedikasi lain di Bogor, tepatnya di Pondok Pesantren AlFurqon, Gunung Putri. "Para dai mengucapkan terima kasih atas perhatian para dermawan," pungkasnya. Lalu di Cianjur, paket pangan Ramadan bahagiakan guru-guru honorer di SMP IT Baitul Anshor dan SMP PGRI Cibeureum, pada Rabu 27 April 2022. Sebanyak 16 paket pangan Ramadan diberikan langsung kepada para guru honorer yang istikamah mengajar meski gaji Rp700 ribu per bulan. Salah satunya adalah Helliana guru honorer di Sekolah SMPIT Baitul Anshor. Selama 8 tahun mengajar, gaji yang diterima Rp 700 ribu. Untuk menambah pemasukan sehari-hari, ibu 5 anak ini membuka warung kecil-kecilan di rumahnya. Tak hanya di Bogor dan Cianjur paket Ramadan juga didistribusikan di Madrasah Al-Aqsah, Molas, Bunaken, Manado. Setiap bulannya guru-guru di sini mengajar dengan gaji di bawah dibawa lima ratus ribu rupiah. Anak-anak yang bersekolah rata-rata orang tuanya adalah mualaf dan kaum duafa. Paket Ramadan ini sangat membantu kebutuhan pangan dari guru-guru, mereka berucap sangat bersyukur karena diperhatikan oleh para Dermawan diluar sana melalui program ini.[]
Cepat Bantu Korban Kebakaran Pasar Gembrong Pada Ahad 24 April 2022 kebakaran hebat melanda Pasar Gembrong Jakarta Timur hingga menghanguskan ratusan bangunan.
K
ebakaran hebat melanda Pasar Gembrong, Jakarta Timur hingga menghanguskan ratusan bangunan. Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat hubungan arus pendek listrik, hingga api mulai membesar sekitar pukul 21:06 WIB pada Ahad 24 April 2022. Api baru bisa dipadamkan pada Senin 25 April 2022 pukul 03.00 dini hari. Wilayah yang terdampak yaitu RT 02, 03, 04, 05, dan 06 dengan total 400 kepala keluarga serta sekitar kurang lebih 1.500 jiwa terdampak. "Korsleting listrik berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai 2," kata Kasiops Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaiman, dalam keterangannya. Gatot mengatakan pemilik rumah lantas langsung teriak meminta pertolongan. Namun api cepat menyambar karena banyak bangunan di sekitarnya terbuat dari kayu. "Pemilik rumah teriak terjadi kebakaran dan warga berusaha memadamkan, api namun api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu," ujarnya. Merespons bencana tersebut, Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) segera melakukan asesmen ke lokasi bencana. Muhamad Albar dari Tim Program Regional Jakarta-Banten mengungkapkan bahwa masyarakat sangat membutuhkan bantuan dari para sahabat dermawan. Selain itu Humanity Medical Services (HMS) dari ACT mengirim tim medis untuk membantu warga, Selasa 26 April 2022. Direktur HMS ACT Dokter Arini Retno Palupi mengatakan, mayoritas keluhan kesehatan yang warga alami adalah luka-luka akibat benda-benda tajam. "Pasien terluka saat menyelamatkan diri
Humanity Insight
16
Tim HMS-ACT sedang melakukan pertolongan kepada korban kebakaran Pasar Gembrong
akibat terkena pecahan kaca atau puingpuing bangunan," jelas Dokter Arini. Selain luka-luka, korban kebakaran di Pasar Gembrong juga mengalami cephalgia atau sakit di kepala, ISPA, dan dispepsia atau gangguan pencernaan. Pelayanan kesehatan HMS dipusatkan di Posko Kesehatan UPTD Puskesmas Jatinegara. "Kehadiran tim HMS ACT juga membantu pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Jatinegara di lokasi kebakaran. Di hari pertama aksi, sebanyak 25 pasien berhasil ditangani," jelas Dokter Arini. Menurut Dokter Arini, posko pelayanan kesehatan HMS untuk warga terdampak kebakaran di Pasar Gembrong akan dibuka hingga suasana kondusif. "Insyaallah posko ini akan dibuka terus sampai aktivitas masyarakat terdampak kembali normal," pungkasnya. []
Meredam Krisis Pangan Somalia Konflik bersenjata di Somalia tak kunjung usai. Karenanya penduduk Somalia harus hidup dalam kemiskinan. Tak tutup mata, tim Global Humanity Network ACT terus memberikan bantuan pangan.
Selama dilanda konflik, pengungsi Somalia kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Untuk itu ACT terus berusaha menyalurkan bantuan pangan dari kemurahan hari para dermawan .
H
ampir dua setengah dekade konflik bersenjata tak kunjung usai di Somalia. Hal tersebut menyeret penduduk Somalia dan kemiskinan. Ekonomi tumbang. Krisis pangan melanda hampir seluruh negeri. Lebih dari dua juta anak menderita malnutrisi. Kondisi itu diperparah dengan adanya serbuan hama belalang gurun beberapa tahun ini. Hama belalang diperkirakan berasal dari wilayah Ethiopia dan Sudan. Serangan belalang membuat para petani kerap mengalami gagal panen. Tanaman yang baru tumbuh langsung habis. Keadaan semakin diperparah karena Somalia mengalami musim hujan yang buruk untuk ketiga kalinya secara berturut-turut sejak akhir 2020. Air yang seharusnya tersedia ketika musim hujan, tidak datang di Somalia. Kondisi ini memicu kehancuran produksi pangan di bidang pertanian dan peternakan.
Humanity Insight
17
Petani dan penggembala di Somalia harus berjalan sangat jauh untuk sekadar mencari area yang masih ditumbuhi rumput. Beberapa dari mereka yang tidak berhasil menemukan minum dan pangan untuk ternaknya harus merugi karena mayoritas ternaknya mati. Kemerosotan ekonomi di Somalia pun sangat berdampak ke para pengungsi di sana. Harga pangan dan bahan pokok lainnya melonjak tajam. Imbas segala permasalahan kemanusiaan yang membelenggu Somalia, angka kerawanan pangan nasional pun sangat tinggi. Diperkirakan, 3,5 juta warga di negara yang terletak di Afrika Timur tersebut mengalami kerawanan pangan akut Tak hanya tinggal diam, pada awal tahun lalu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan bantuan para dermawan kepada 750 pengungsi Somalia di kamp Alhidaaya di Garasbaley, Said Mukaffiy dari tim Global Humanity
Para pengungsi antusias mengantri saat pembagian iftar yang diselenggarakan ACT.
Network ACT menjelaskan, pangan merupakan salah satu kebutuhan darurat para pengungsi. "Bahan pangan yang semestinya hadir dari sektor pertanian pun hilang. Jika tidak mendapat bantuan dari masyarakat internasional, para pengungsi akan makan apa saja untuk bisa bertahan hidup. Termasuk serangga dan rumput liar," ujar Said. Kala Ramadan para pengungsi ikut kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sahur dan berbuka puasa. Pengungsi di kamp Malable di Distrik Garasabaley, Kota Banaadir contohnya. Mereka seakan telah terbiasa menahan lapar meski waktu berbuka sudah tiba. Untuk kesekian kalinya ACT kembali merespon hal tersebut, pada Senin 25 April 2022 kemarin, para dermawan melalui ACT mencoba meringankan beban para pengungsi dengan memberikan bantuan
Humanity Insight
18
hidangan iftar untuk mereka berbuka puasa. "Bantuan iftar sudah kita bagikan pada 25 April kemarin. Kita bagikan langsung di area sekitar tenda. Sedikitnya 1.000 orang pengungsi akhirnya bisa merasakan hidangan yang layak untuk berbuka puasa di bulan suci ini. Menu iftar tersebut adalah seporsi besar nasi briyani yang ditambah daging dengan potongan besar," ujar Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Network ACT. Para pengungsi pun nampak bergembira dengan pembagian bantuan iftar ini. Mereka dengan semangat keluar dari tendanya yang sangat sederhana tersebut, dan mulai membentuk antrian untuk mendapat hidangan iftar. Beberapa pengungsi yang kesulitan untuk berjalan, juga dibantu oleh para relawan dengan memberikan hidangan langsung ke depan tenda mereka. []
Menebar Kedermawanan Lintas Benua Tidak tidak hanya didistribusikan di Indonesia, paket Ramadan juga di negara yang mengalami krisi pangan dan kemanusiaan
K
edermawanan yang diamanahkan kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak hanya didistribusikan di Indonesia, juga menjangkau banyak negara di dunia. Negara yang menjadi lokasi distribusi zakat umat muslim ini diprioritaskan yang sedang mengalami krisis pangan dan kemanusiaan. Di Myanmar, pengungsi Rohingya masih memadati perbatasan Bangladesh tanpa kepastian dan dililit kemiskinan. Penduduk miskin Palestina selalu menjadi priortias distribusi zakat sebagai dukungan kemanusiaan akibat kekejaman pemerintah Israel. Di Somalia, para pengungsi hidup di ujung tanduk karena terus mengalami krisis pangan akibat bencana kekeringan, hama dan perang. Paket Ramadan Untuk Pengungsi Rohingya Pada sepuluh hari terakhir Ramadan 1443 Hijriah, ketersediaan pangan pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh terus diperhatikan para dermawan dari Indonesia. Ratusan paket pangan diantarkan langsung kepada mereka yang sudah bertahun-tahun tinggal di pengungsian. Para pengungsi Rohingya pun dikumpulkan di Kamp Nomor 2 di Katupalong. Satu per satu paket bantuan pangan pun diberikan. Peket tersebut terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, bumbu dapur, kentang, gula pasir, dan daging kaleng. Setidaknya 930 pengungsi Rohingya menjadi penerima manfaat dalam aksi ini. Firdaus Guritno tim Global Humanity Network dari Aksi Cepat Tanggap
Humanity Insight
19
Pendistribusian zakat fitrah dan paket lebaran ACT tak hanya di dalam negeri akan tetapi juga di berbagai negara yang terdampak krisis salah satunya adalah Palestina.
Potret anak-anak pengungsi Rohingya sedang menerima paket lebaran dari ACT.
mengatakan, pembagian paket pangan untuk pengungsi Rohingya terus diikhtiarkan pada Ramadan 2022 ini, terutama menjelang hari raya Idulfitri. Menurut Firdaus, pembagian paket pangan ini sebagai ikhtiar meredam krisis pangan yang menimpa etnis Rohingya. “Rohingya di Cox’s Bazar hidup dalam kemiskinan yang parah. Tidak ada sumber penghasilan membuat mereka kesulitan mendapatkan makanan. Maka dari itu, Aksi Cepat Tanggap terus berikhtiar memenuhi kebutuhan mereka paling dasar, yaitu pangan. Insyaallah, mereka bisa sahur dan berbuka dengan pangan yang telah kami berikan ini,” terang Firdaus. Pada Ramadan ini, selain permasalahan
pangan, para pengungsi Rohingya juga menghadapi berbagai permasalahan lain, antara lain masalah kebersihan dan keamanan. Tinggal di kamp pengungsian yang padat, membuat kesehatan para pengungsi cukup memprihatinkan. Belum lagi sarana sanitasi di sana dikenal cukup buruk, membuat kebersihan di antara pengungsi sulit terjaga. Sementara di sektor keamanan, Firdaus menjelaskan bahwa saat ini para pengungsi dilanda ketakutan sebab tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh oknum kriminal di Cox’s Bazar meningkat beberapa waktu terakhir. Banyak anak pengungsi yang menjadi korban penculikan dan kekerasan. Paket Lebaran Untuk Saudara di Palestina Tak hanya paket Ramadan, saat takbir kemenangan bergema di seantero Palestina, ACT juga membagikan paket lebaran dari para dermawan Indonesia untuk anak-anak Palestina. Sedikitnya 200 paket dibagikan di Gaza Utara. Para penerima manfaat adalah anak-anak yatim atau berasal dari keluarga miskin. Humanity Insight
20
"Berkat kebaikan para dermawan, anak-anak Palestina dapat berlebaran dengan pakaian baru. Untuk menghibur anak-anak, tim ACT Palestina juga mengundang badut dalam aksi distribusi paket lebaran tersebut. Nampak anakanak sangat bahagia dengan atraksiatraksi lucu yang dilakukan badut tersebut," ujar Andi Noor Faradiba dari Global Humanity Network ACT. Sementara itu, sehari sebelum Idulfitri tiba, tim ACT juga telah menyalurkan zakat fitrah dari para muzaki di Indonesia ke ribuan mustahik di Gaza. Faradiba menjelaskan, penunaikan zakat ini dilakukan dalam beberapa kali aksi. Di antaranya yaitu di Syekh Radwan, Kota Gaza, dan Om Al-Nasr serta Jabalia di Gaza Utara. "Insyaallah, dana zakat dari para muzaki bisa dimanfaatkan warga Gaza untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk kebutuhan untuk lebaran, seperti membeli pakaian baru yang telah diidam-idamkan anak mereka. Secara total, ada 2.165 mustahik di Gaza yang menerima zakat fitrah melalui ACT pada Idulfitri tahun ini," kata Faradiba.[]
Kabar Pekan Ini P
ada Bulan suci Ramadan selain berpuasa, menunaikan zakat fitrah juga menjadi ibadah yang ditunggu oleh para umat muslim. Setiap muslim diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya, atau keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggungannya, baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita. Lalu, siapakah yang berhak menerima zakat fitrah ? dijelaskan dalam Al-Qur'an At-Taubah ayat 60. “Sesungguhnya zakatzakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” Maka yang berhak menerima zakat antara lain fakir, miskin, amil zakat, budak belia, mualaf, orang yang berhutang di jalan Allah, orang yang berjuang di jalan Allah dan orang yang sedang dalam perjalanan atau ibnu sabil. Karena manfaat zakat yang tak mainmain khususnya zakat fitrah, Global ZakatAksi Cepat Tanggap (ACT) menyediakan sarana dan fasilitas untuk umat muslim di Indonesia yang ingin menunaikan zakat fitrah Pada Bulan Ramadan 2022, amanah zakat fitrah para sahabat dermawan juga mulai dibagikan kepada mustahik seperti pada Sabtu, 16 April 2022 zakat yang diserahkan ke mustahik dalam bentuk beras didistribusikan di Jakarta Selatan. Proses distribusi pun dibantu oleh publik figur sekaligus relawan ACT, Fauzi Baadila. Dengan semangat tingginya, pria berusia 42 tahun tersebut mengangkut sendiri beras-
Humanity Insight
25
Humanity Insight
26
Relawan ACT sedang mengantarkan hadiah lebaran untuk para yatim yang tinggal di pedalaman Indonesia.
beras zakat ke rumah mustahik. "Enggak ada kata cape untuk membantu saudarasaudara kita," kata Fauzi dengan semangat. Kedatangan Fauzi Baadilah dan beras zakat pun disambut suka cita oleh para mustahik. Di tengah melonjaknya harga pangan, mereka mengaku sangat bersyukur bisa menerima bantuan beras tersebut. Sulaiman (55) salah satunya, pemulung yang hanya memiliki pendapatan sekitar Rp 40 ribu per hari tersebut, mengatakan, dengan adanya bantuan beras ia bisa mengalihkan pendapat hasil memulungnya untuk keperluan lain. Di tempat lainnya serupa juga diselenggarakan. perti pemandangan di sekitar Kantor ACT Palembang, Pahlawan, Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang. Pada kesempatan itu, Global Zakat-ACT Palembang menyerahkan amanah zakat. Zakat diserahkan ke mustahik dalam bentuk beras didistribusikan untuk para pengemudi ojek, serta warga prasejahtera di sekitar. “Sebagai tahap awal, kami distribusikan beras ke mustahik yang tinggal tak jauh dari kantor kami di seputar Jalan Sudirman. Insyaallah, distribusi beras zakat ini akan terus berlanjut ke berbagai daerah di Palembang dan sekitarnya hingga jelang Hari Raya Idul Fitri nanti,” terang Aris Lazuardi dari Tim Global Zakat-ACT Palembang. Tak berhenti sampai di sana. Untuk membahagiakan sesama ACT juga membagikan paket lebaran kepada anak yatim prasejahtera di Cisarua, Kecamatan Cikole, Sukabumi. Salah satu yatim penerima paket lebaran dan zakat fitrah adalah Haikal (11). Sejak di dalam kandungan, Haikal telah ditinggal wafat sang ayah. Saat ini ia hidup bersama ibu dan neneknya. Muchlis dari tim ACT Sukabumi mengatakan almarhum ayah Haikal sakit tumor. “Nyawanya tidak tertolong karena penyakit yang diderita sudah kronis,” kata Muchlis. Saat ini, tambah Muchlis, sang ibulah yang harus menggantikan posisi Humanity Insight
23
Salah satu penerima distribusi iftar ACT.
sang ayah sebagai pencari nafkah di pabrik. Sementara Haikal sekolah dan saat ini duduk dibangku kelas enam SD. “Selama ini Haikal tidak pernah merasakan kebahagiaan melihat ayah di hari lebaran. Sehingga paket lebaran dan zakat dari muzaki diharapkan dapat mengobati kesedihan itu,” ujarnya. Bukan saja di dalam negeri, paket lebaran juga didistribusikan kepada pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh. Ratusan paket pangan diantarkan langsung kepada mereka yang sudah bertahun-tahun tinggal di pengungsian tersebut. Firdaus Guritno tim Global Humanity Network dari Aksi Cepat Tanggap mengatakan, pembagian paket pangan untuk pengungsi Rohingya terus diikhtiarkan pada Ramadan, terutama menjelang hari raya Idulfitri. Menurut Firdaus, pembagian paket pangan ini sebagai ikhtiar meredam krisis pangan yang menimpa etnis Rohingya. []
HUMANITY INSIGHT Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia