HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT
Bulletin Edisi LVIII/ Tahun ke-4 16 - 31 Mei 2022
Sebab Akibat Stunting di Indonesia
1
Perangi Stunting Anak Indonesia
5
Wabah PMK Mewabah Jelang Iduladha
9
DAFTAR ISI 1 Sebab Akibat Stunting di Indonesia
Perangi Stunting Anak Indonesia
55 9
Wabah PMK Mewabah Jelang Iduladha
hUMANITY insight
Dewan Redaksi
Dwiko Hari Dastriadi Bambang Triyono Yusnirsyah Fadilah Ispandiari
Koordinator
Sunano
Penulis
Lia Esdwiyanisyam Arif
Editor
Sunano
Data
Ashari Utomo Putra
Tata Letak
Lia Esdwiyanisyam Arif
13
Berikhtiar Memberikan yang Terbaik
16 Masifkan Pendistribusian Makanan Gratis
17
Apresiasi Untuk Guru Honorer
Masalah Stunti di Indonesia
Pemerintahmenjadikan stunting sebagai masalah yang strategis. Maka dari itu pemerintah menargetkan program penurunan prevalensi stunting bisa rampung pada 2024. Humanity Insight
1
ing C
ukup mengejutkan bahwa masih ada sekitar 6 juta anak di Indonesia (data BKKBN 2022) yang mengalami kekurangan gizi kronis atau stunting. Satu ironi yang mengejutkan di tengah Indonesia sebagai produsen pangan. Hamparan tanahnya, konon merupakan secuil surga yang terlempar ke bumi. Pemerintah akhirnya telah menjadikan stunting sebagai masalah yang strategis karena menyangkut eksistensi bangsa ke depan. Pemerintah menargetkan program penurunan prevalensi stunting bisa rampung pada 2024. World Health Organization (WHO) menyebut stunting adalah kondisi terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anakanak yang dipengaruhi oleh kurangnya asupan gizi. Dalam jangka waktu lama, masalah tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Biasanya ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dibanding standar usianya. Juga berat badan yang tidak ideal sesuai standar gizi balita. Dampaknya, anak-anak yang mengalami masalah stunting memiliki kemampuan kognitif, motorik, dan intelektual yang rendah, serta daya tahan tubuh rentan sehingga mudah terserang penyakit. Hal tersebut dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia secara umum. Mengutip dari Kementerian Kesehatan, ada berbagai faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya stunting pada anak. Pertama dan yang paling utama adalah kurangnya asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi oleh si anak sejak dalam kandungan. Kedua, pola asuh orang tua yang tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Ketiga, kurangnya kesadaran pada kebersihan dan pola hidup sehat. Ketiga faktor di atas diyakini menjadi penyebab tingginya angka stunting di Indonesia.
Humanity Insight
2
Hingga 2022 di Indonesia masih terdapat 6 juta anak yang mengalami gizi kronis atau stunting.
ACT berperan aktif mencegah stunting dengan menghadirkan program Operasi Gizi Anak Indonesia.
Hal di atas didukung oleh beberapa fakta bahwa 1 dari 3 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan gizi dan kurangnya suplemen zat besi saat ibu hamil dan pada 6 bulan pertama menyusui. Asi eksklusif yang diberikan tidak terlalu berkualitas, karena kondisi ibunya juga kekurangan gizi. Fakta selanjutnya, sekitar 60 persen dari bayi usia 0 hingga 6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif karena beberapa sebab. Ditambah lagi, 2 dari 3 anak usia 6 hingga 24 bulan tidak mendapatkan makanan pendamping ASI. Terakhir, sebagian besar masyarakat belum memiliki akses terhadap sanitasi yang memadai dan air bersih. Manalagi masalah kekurangan gizi pada ibu hamil ini dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita, termasuk stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibat kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) bersifat permanen dan Humanity Insight
3
sulit untuk diperbaiki. Bahkan di Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat kedua teratas setelah Kamboja. Tingginya angka prevalensi stunting tersebut menimbulkan masalah lain, yaitu tingkat kecerdasan anak. Sebab pertumbuhan anak kurang optimal, Indonesia pernah berada di urutan 64 dari 65 negara untuk urusan tingkat “kecerdasan” siswa berdasarkan asesmen Programme for International Student Assessment (PISA), lembaga internasional yang melakukan asesmen terhadap
Somalia Hadapi Kekeringan Menakutkan
kompetensi membaca, matematika, dan sains. Jika tidak segera diatasi, masalah stunting akan menjadi hambatan utama pada tumbuh kembang anak. Indonesia yang akan mengalami bonus demografi, ledakan penduduk usia muda, memiliki problem serius pada kemampuan bekerja. Tak hanya itu, penyandang stunting di Indonesia juga menyebar di berbagai
Humanity Insight
4
Provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) 2021 terdapat 10 provinsi prioritas stunting nasional yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Papua dan Gorontalo. Ahli Gizi Humanity Medical ServicesAksi Cepat Tanggap (ACT) Harum Aulia, ikut menyampaikan, bahwasannya upaya pencegahan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Sejumlah langkah yang bisa dioptimalkan untuk mencegah stunting yakni pemenuhan nutrisi ibu hamil, pengaturan pola makan serta pola asuh anak, mempermudah akses pangan untuk masyarakat prasejahtera, dan edukasi kepada orang tua terhadap pemberian makanan pada anak dan balita. "Kami dari Aksi Cepat Tanggap juga berperan aktif mencegah stunting. ACT menghadirkan program Operasi Gizi Anak Indonesia. Semoga dengan kegiatan yang rutin, program ini bisa menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia dan mewujudkan Indonesia bebas dari stunting," ungkap Harum.[]
Perangi Stunting Indonesia Prevalensi stunting pada balita Indonesia masih menempati peringkat keempat dunia dan urutan kedua Asia pada tahun 2019.
Humanity Insight
5
g di
Humanity Insight
6
Sejak dahulu ACT aktif memerangi kasus stunting di Indonesia sejak 2008 dengan program unggulannya Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI).
H
ingga saat ini, stunting atau kerdil masih menjadi satu permasalahan yang harus dihadapi keluarga Indonesia. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh di bawah lima tahun (balita) yang diakibatkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang Adapun prevalensi stunting pada balita Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Indonesia menempati peringkat keempat dunia dan urutan kedua di Asia. Diketahui, jumlah kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 menembus angka 27,67 persen. Keadaan semakin sulit, karena Indonesia terserang pandemi Covid-19 selama dua tahun lamanya. Krisis ekonomi yang tak terelakan menjadikan masyarakat kesusahan dalam memenuhi asupan gizi anak dan ibu hamil, khususnya pada kalangan masyarakat prasejahtera. Padahal kasus stunting dapat dicegah pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Ahli Gizi-Humanity Medical Services Aksi Cepat Tanggap (ACT) Harum Aulia Rahmawati, mengungkapkan, stunting memang masih menjadi permasalahan keluarga prasejahtera. Hal ini cukup beralasan, keterbatasan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan hidup membuat orang tua tidak mampu memenuhi asupan gizi seimbang anak. “Akses terhadap makanan bergizi, asupan vitamin dan mineral, keragaman pangan, serta akses kepada sumber protein hewani menjadi penyebab utama anak menderita stunting. Nantinya ukuran tubuh anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir,” ungkap Harum. Ia menambahkan, selain makanan, faktor penyebab stunting adalah kondisi kesehatan ibu dan pola asuh yang kurang baik. Bahkan, ibu yang kekurangan asupan nutrisi saat masa kehamilan dan menyusui akan berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Humanity Insight
7
Harum menilai, upaya pencegahan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Selain keluarga, harus ada peran pemerintah maupun instansi swasta. Sejumlah langkah yang bisa dioptimalkan untuk mencegah stunting yakni pemenuhan nutrisi ibu hamil, pengaturan pola makan serta pola asuh anak, mempermudah akses pangan untuk masyarakat prasejahtera, dan edukasi kepada orang tua terhadap pemberian makanan pada anak dan balita.
Salah satu aksi Program Operasi Gizi Anak Indonesia adalah pemberian paket gizi kepada anak-anak.
Peran Aktif ACT ACT telah aktif memerangi kasus stunting di Indonesia mulai tahun 2008 hingga saat ini. Program unggulannya adalah program Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI). Salah satu aksinya adalah pemberian paket gizi kepada anak-anak di wilayah Kebayoran Lama, Srengseng Sawah dan Lenteng Agung. OGAI juga selalu hadir menyertai setiap ada kejadian bencana. Saat gempa di Lombok 2018, OGAI menjadi program recovery bencana di Sembalun, Lombok Timur. Selain itu program OGAI juga hadir di NTT, Papua, dan Lampung. Lurah Srengseng Sawah, Deny menyambut baik aksi tersebut. Menurutnya, OGAI memberikan pesan kepada masyarakat bahwa gizi itu penting agar tumbuh kembang Humanity Insight
8
anak lebih baik. “Alhamdulillah anak-anak di sini sangat senang. Saya mewakili warga Srengseng Sawah juga sangat berterimakasih kepada ACT dan Al Firqoh atas paket gizinya, semoga ini menjadi keberkahan bagi seluruh donatur dan tim ACT” ujarnya. Warga Lenteng Agung rahmi (45) sangat terbantu adanya aksi ini. Ibu 4 anak ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai pengemudi ojek daring. Dia mengaku bahwa kebutuhan susu bagi anaknya sangat kurang. “Jarang beli susu untuk anak, makan saja kadang cuman lauk tempe sama tahu. Alhamdulillah dapat bantuan seperti ini seneng banget, bisa ngasih susu untuk anak,” ujarnya. []
PMK Mewabah Jelang Iduladha Penyakit mulut dan kuku kembali menyerang Indonesia. Kementerian Pertanian resmi menetapkan sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh dan Jawa Timur sebagai daerah yang terinfeksi.
Wabah PMK pada hewan ternak yang bisa menurunkan kesehatan, produktivitas, dan k
S
etelah 32 tahun Indonesia bebas dari penyakit mulut dan kuku, akhirnya penyakit virus ini kembali menyerang beberapa daerah di tanah air. Kementerian Pertanian (Kementan) resmi menetapkan sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh dan Jawa Timur sebagai daerah terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada awal Mei 2022. Kabar awal muncul dari surat Kepala Humanity Insight
9
Dinas Peternakan Jawa Timur, Indah Aryani kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, 5 Mei 2022. Indah melaporkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dimulai 27 April 2022 di Kabupaten Gresik pada 402 sapi potong. Hingga 3 Mei 2022, PMK dilaporkan menyerang 1.247 sapi potong di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Kabupaten di Aceh yang terkena wabah ini adalah Aceh Tamiang dan Aceh Timur.
kematian.
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) Muhammad Munawaroh, seperti yang dikutip Kompas pada 7 Mei 2022, menyayangkan kembalinya PMK. Ia heran dengan lolosnya domba dari Malaysia, yang belum bebas PMK, ke Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dan Malang, Jatim. Kita juga menyayangkan kembalinya PMK ke Indonesia karena kecerobohan pengawas lalu lintas hewan, seperti diungkap PB PDHI. Per 11 Mei 2022, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Jawa Timur mencatat sudah ada 3.481 sapi yang terinfeksi PMK. Jumlah ini merupakan 0,25 persen dari total populasi sapi di Jawa Timur yang berjumlah 1,39 juta ekor. Dari 3.481 sapi yang terinfeksi, Satgas Pangan mencatat 1,6 persen atau 54 ekor di antaranya mati. Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang bisa menurunkan kesehatan, produktivitas, dan kematian. Marak pada hewan berkuku genap/belah seperti sapi, kambing, dan domba. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah segera mengambil langkah penanganan dan pencegahan penularan pada hewan peka. Gejala klinis yang khas pada PMK adalah munculnya lepuh (vesikel) di hidung, lidah, bibir, dalam rongga mulut, antara jari-jari kaki, atas kuku dan puting susu. Lepuh yang pecah dapat menyebabkan kepincangan yang ekstrem dan keengganan untuk bergerak atau makan.
Seabad Lebih PMK Ini bukan kali pertama. Perjalanan panjang penyakit bersejarah ini yang disebabkan Aphthovirus, pertama kali dilaporkan pada zaman Hindia Belanda tahun 1887, upaya eradikasi sudah dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda dan dilanjutkan Pemerintah Indonesia hingga tahun 1990, memakan waktu satu abad lebih. Pada tahun 1986, Indonesia dinyatakan bebas PMK, tapi memerlukan empat tahun mendapatkan pengakuan internasional dari Humanity Insight
10
Organisasi Kesehatan Hewan Dunia atau Office International des Epizooties (OIE) tahun 1990. Sejak itu Indonesia sejajar dengan puluhan negara yang bebas PMK, seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Pemberitaan Kompas pada 23 November 1965 menjelaskan tentang produksi vaksin PMK hasil kerjasama Lembaga Penyakit Mulut dan Kuku (LPMK) Surabaya dengan Perusahaan Negara (PN) Perhewani. Produksi vaksin ini banyak memperlambat penyebaran virus sampai akhirnya dinyatakan bebas PMK pada 1990. Kerugian ekonomi akibat PMK periode 1963-1974 senilai Rp 135 miliar, 19741982 sebesar Rp 55 miliar, dan periode 1983-1986 sekitar Rp 80,4 miiar. Kerugian tersebut dihitung dari jumlah kematian ternak, penurunan produktivitas, dan penurunan pemakaian tenaga kerja. Kerugian ekonomi inilah yang terbayang, jika wabah PMK kembali meluas se Indonesia. Lembaga pengawas pelayanan publik, Ombudsman RI, menyatakan bahwan potensi kerugian akibat Penyakit Mulut dan Kuku mencapai Rp 254,45 miliar dalam tujuh pekan terakhir. Kerugian wabah PMK tersebut paling banyak dialami peternak. Pada simulasi Ombudsman, pada sapi mati telah mencapai 765 ekor dengan berat rata-rata 300 kilogram per ekor. Jika dihitung berdasarkan harga daging Rp60 ribu per kilogram, taksiran kerugian mencapai Rp18 juta per ekor. Dengan demikian, total kerugian peternak karena sapinya mati terkena PMK mencapai Rp13,77 miliar. Sampai sekarang, wabah PMK belum bisa dikendalikan dan terus menyebar. Untuk mengantisipasinya, saat ini, sebagian pasar hewan di 15 provinsi terjangkiti ditutup untuk mengendalikan penyebaran PMK. Sementara, jumlah hewan ternak yang mati terus meningkat. "Sampai dengan 17 Mei 2022, menunjukkan penyebaran PMK di 15 provinsi dan 52 kabupaten kota," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP)
Pemerintah
bersama Komisi IV DPR RI, Senin 23 Mei 2022. Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan jumlah ternak yang paling banyak terdampak wabah PMK. Jumlahnya mencapai 1.941.131 ekor hingga 17 Mei 2022. Kemudian Jawa Tengah menempati urutan kedua, dengan jumlah ternak yang terdampak PMK 689.319 ekor. Setelahnya ada Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Utara, dengan populasi ternak yang terdampak masing-masing 363.770 ekor dan 346.179 ekor. Provinsi lainnya yang terdampak adalah Jawa Barat dengan 165.468 ekor ternak, Sumatera Barat 151.660 ekor, Kalimantan Selatan Humanity Insight
11
71.831 ekor, dan DI Yogyakarta 56.490 ekor. Selanjutnya Aceh 47.802 ekor, Kalimantan Tengah 25.993 ekor, Lampung 24.175 ekor, Kalimantan Barat 14.186 ekor, Bangka Belitung 10.347 ekor, Sumatera Selatan 1.281 ekor, dan Banten 678 ekor. Menurut Mentan, total populasi hewan ternak yang ada di 15 provinsi itu berjumlah 13,8 juta ekor. Adapun total ternak yang terdampak wabah berjumlah 3,9 juta ekor. Dari seluruh hewan yang terdampak, sebanyak 13.965 ekor atau 0,36 persen positif terinfeksi PMK berdasarkan hasil tes PCR laboratorium. Kemudian dari total hewan yang
Fatwa Berkurban dengan Hewan Terpapar PMK
telah menetapkan dua provinsi sebagai daerah wabah, yakni Jawa Timur dan Aceh.
terinfeksi, sebanyak 2.630 ekor atau 18,83 persen sudah sembuh, sedangkan 99 ekor atau 0,71 persen mati. Mentan menyatakan pihaknya telah mendorong upaya penanganan PMK, di antaranya melalui pembatasan lalu lintas ternak, distribusi obat dan vitamin kepada peternak, penyediaan vaksin, serta pelatihan penanganan PMK kepada tenaga kesehatan hewan. Pemerintah telah menetapkan dua provinsi sebagai daerah wabah, yakni Jawa Timur dan Aceh. Hal ini terjadi di tengah persiapan umat Islam menyambut Iduladha yang sebentar lagi tiba.
Humanity Insight
12
Karena waktu yang semakin dekat dengan Iduladha, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku. Dalam fatwa yang dikeluarkan pada Selasa 31 Mei 2022 tersebut, MUI merinci beberapa hukum berkurban dengan hewan yang terkena PMK. di antaranya hewan gejala klinis ringan, berat, sembuh dari PMK berat dalam rentang waktu kurban dan di luar rentang waktu kurban. Menurut Ketua Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, perincian ini bertujuan agar tidak terjadi kepanikan Pertama, hukum berkurban dengan hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis ringan seperti lepuh ringan pada celah kuku, kondisi lesu, tidak nafsu makan, dan keluar air liur lebih dari biasanya, hukumnya sah dijadikan hewan kurban. "Artinya, meskipun hewan terkena PMK tapi gejalanya ringan maka sah karena tidak mempengaruhi kualitas daging," kata Asrorun Niam. Kedua, hukum berkurban dengan hewan terjangkit PMK dengan gejala klinis kategori berat seperti lepuh pada kuku hingga terlepas dan atau menyebabkan pincang sehingga tidak bisa berjalan, serta menyebabkan sangat kurus maka hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban. Ketiga, hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori berat dan sembuh dari PMK di rentang waktu yang dibolehkan kurban (tanggal 10 sampai dengan 13 Zulhijah) maka hewan tersebut sah dijadikan hewan kurban. Namun, apabila hewan kurban terjangkit PMK dan sembuh dari PMK lewat dari rentang waktu yang dibolehkan berkurban, maka, sembelihan hewan tersebut dianggap sedekah, bukan kurban.
Berikhtiar Memberikan yang Terbaik
Musibah penularan PMK tak boleh menyurutkan semangat umat Islam untuk tetap berkurban.
D
unia peternak kembali terpukul dengan adanya Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) kembali menyerang hewan ternak berkuku belah. Mereka banyak merugi akibat pembatasan jual beli, biaya operasional, produksi hasil ternak, penutupan pasar hewan, dan kematian ternak. Wabah PMK menyebar saat menjelang hari raya Iduladha, yang puncak ibadah adalah memotong hewan kurban. Para pekurban masih melihat perkembangan kondisi hewan, pasar hewan dan pembeli. Mereka berfikir ulang mengenai pembelian ternak di daerah terdampak wabah PMK. Pembatasan distribusi hewan ternak membuat banyak peternak merugi sampai puluhan juta. Mereka kesulitan menjual hewan ternak mereka. Biasanya, ternak yang kambing yang sudah dipelihara setahun terakhir bisa
Humanity Insight
13
Menanggulangi wabah PMK termasuk yang berada di Lu
dijual dan mendapatkan untung dari bagi hasil dengan pemilik. "Musibah ini tak boleh menyurutkan semangat umat Islam untuk tetap berkurban," kata Mukhti, Presiden Global Qurban-Aksi Cepat Tanggap (ACT), dalam acara peluncuran 'Kudu Qurban' di Menara 165, Jakarta. Menanggulangi wabah PMK, Global Qurban-ACT pun berupaya mengantisipasi dengan mengelola hewan kurban, termasuk yang berada di Lumbung Ternak Wakaf, secara intensif. Hewan-hewan ternak akan terus berada di bawah pengawasan tim dokter hewan. Seperti yang dilakukan Lumbung Ternak Wakad (LTW) ACT di Lembah Barbate, Desa Ie Suum, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar. Bekerjasama sama dengan dokter hewan setempat drh. Syafrizal tim LTW melakukan pemeriksaan kesehatan hewan.
K, Global Qurban-ACT pun berupaya mengantisipasi dengan mengelola hewan kurban, umbung Ternak Wakaf.
Dalam kesempatan itu drh. Syafrizal mengatakan bahwa PMK ini menyerang hewan binatang memamah biak dan memiliki beberapa gejala. “Gejala yang muncul seperti demam tinggi, nafsu makan menurun, produksi air liur lebih banyak dari biasanya, terkadang disertai luka di bibir, gusi, lidah, serta tenggorokan dan juga luka pada kuku ternak,” ungkap Dokter Syafrizal. Dari hasil pemeriksaan, Dokter Syafrizal menyatakan tidak menemukan hewan ternak di LTW Barbate yang terjangkit PMK. “Kita bisa melihat dari suhu tubuh si domba normal, mulut, dan kukunya tidak ada luka. Artinya hewan ternak ini terbebas dari PMK,” tambahnya. Saat ini ACT Aceh mengelola tiga LTW di lokasi berbeda. Pertama berada di Desa Ie Suum atau yang biasa dikenal dengan
Humanity Insight
14
LTW Barbate. LTW kedua berada di Desa Lhok Geulumpang, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, sedangkan yang ketiga LTW Beureunuen, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie. Sementara itu, Koordinator Pengawasan dan Pengamanan Produk Hewan dari Kementerian Pertanian Imron Suandi menjelaskan bahwa PMK disebabkan oleh virus. Penyakit ini, hanya menyebar pada hewan berkuku belah seperti sapi dan kambing. Imron menegaskan, berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan, dinyatakan bahwa PMK sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia. Sebab, virus ini hanya menular di antara hewan berkuku belah. "Jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya," ujarnya saat menjadi pembicara di acara peluncuran ‘Kudu Qurban’. Oleh karena itu, imbau Imron, masyarakat tidak perlu panik meski penyakit ini tengah mewabah di sejumlah daerah yang menular ke ribuan hewan ternak. Imron juga menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menimalisir hewan terinfeksi oleh virus PMK. Salah satunya, mengoptimalkan pemanfaatan rumah potong hewan (RPH) yang sudah disediakan pemerintah setempat. "Sebab, biasanya di RPH itu sudah ada dokter hewan yang memantau kesehatan hewan-hewan kurban. Selain itu kebersihan sanitasi juga dijaga dengan sangat baik, dengan penyemprotan desinfektan secara berkala yang mampu membunuh virus" jelasnya. Selain itu, Imron menekankan pentingnya berkurban secara online di situasi merebaknya wabah PMK. Sebab, dengan berkurban secara online, seperti yang disediakan Global Qurban, arus mobilisasi ternak dapat diperkecil. Hal ini berguna untuk memutus mata rantai penyebaran virus di antara para ternak. Bagi masyarakat yang ingin berkurban secara online melalui Global Qurban, dapat langsung mengunjungi laman resmi Globalqurban.com. Selain itu juga bisa melalui Pasarsedekah.com, Indonesiadermawan.id, dan berbagai marketplace. Sementara untuk pembelian secara offline, dapat mengunjungi kantor cabang ACT yang tersedia di berbagai wilayah di Indonesia.[]
Selamatkan Penyintas Banjir Rob Gelombang pasang setinggi kurang lebih 1,2 meter juga terjadi di Pesisir pantai wilayah Pekalongan. Air laut dan sungai meluap ke pemukiman warga yang berada di pinggir pantai juga di sekitar sungai.
B
anjir rob disertai jebolnya tanggul penahan air melanda Kawasan Tanjung Emas, Kota Semarang sejak 23 Mei 2022. Awalnya area yang terdampak parah meliputi Kelurahan Tanjung Emas, Bandarharjo, dan Kemijen. Banjir rob terus meluas merendam sejumlah daerah. Genangan perlahan melanda wilayah Kota Lama. Sekitaran Stasiun Tawang, Genuk, Bengetayu, Pengapon, Tlogosari, Sawah Besar, hingga Anjasmoro. Ketinggian yang mencapai kurang lebih 1 meter menggenangi jalan raya wilayah Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah. Selain Jalan Raya, genangan air pun memenuhi landasan pacu Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang. Petugas berupaya untuk mengurangi genangan air dengan mengoperasikan 54 pompa air, agar air cepat surut dan landasan pacu dapat dioperasikan kembali. Daerah Kaligawe termasuk daerah Kota Semarang yang seringkali dilanda banjir rob. Awal mula air gelombang pasang yang datang dari laut menerjang kawasan ini hingga ketinggian 1.5 meter. Jalanan mulai terendam banjir menyebabkan kemacetan lalu lintas. Selain itu, banyak kendaraan yang mengalami mogok akibat terendam air banjir. Akibat dari kejadian ini, air mulai menyebar dan menggenangi daerah di wilayah Pantai Utara Jawa. Selain itu, pada hari yang sama, 23 Mei 2022, Sungai Tulung dan Sungai Dolog di Sayung, Demak, Jawa Tengah juga mengalami kenaikan volume air. Hal ini mengakibatkan kawasan Sayung Demak terendam banjir. Banjir setinggi kurang lebih setengah meter menggenangi jalan raya Pantura Demak. Sehingga mengakibatkan arus lalu lintas di jalur Pantura SemarangDemak sempat terhenti. Humanity Insight
15
Gelombang pasang setinggi kurang lebih 1,2 meter juga terjadi di Pesisir pantai wilayah Pekalongan. Air laut dan sungai meluap ke pemukiman warga yang berada di pinggir pantai juga di sekitar sungai. Ketinggian air yang menggenang hingga mencapai 80 centimeter di Kecamatan Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat. Cepat Tanggap Sesaat pasca kejadian Aksi Cepat Tanggap (ACT) Merespons bencana banjir rob di sekitar Semarang. Tim ACT telah mendirikan Posko Kemanusiaan yang ada di Jl. Spoorland I RT 01 RW 03 Kelurahan Kemijen, Semarang Timur. Lewat posko ini, relawan kemanusiaan ACT menghadirkan ribuan paket makanan siap saji, hingga layanan medis gratis untuk warga terdampak. banjir kali ini merupakan banjir rob terparah yang ia alami semenjak tahun 1986. Tak hanya di Semarang, banjir rob juga melanda sejumlah wilayah di Pekalongan. Sejumlah warga mengungsi ke aula Kantor Kelurahan Tirto termasuk warga Dukuh Meduri. Wilayah Dukuh Meduri terendam banjir rob hingga 1 meter lebih. Ini terjadi akibat tanggul sungai yang berada di Dukuh Meduri jebol pada Senin 23 Mei siang. Panjang tanggul jebol mencapai 50 meter. Warga Dukuh Meduri akhirnya mengungsi ke sejumlah tempat seperti rumah saudara, masjid, hingga kantor kelurahan. “Belum semua tanggul ditutup karena air sungai semakin meluap dan panjang tanggul yang jebol semakin bertambah setiap harinya,” ujar Ahmad, salah satu warga Dukuh Meduri. Merespons peristiwa tersebut, ACT-MRI Pekalongan mendistribusikan bantuan kepada warga korban banjir rob yang mengungsi ke Kantor Kelurahan Tirto. Bantuan berupa bahan makanan, snack, dan obat-obatan juga diberikan kepada pengungsi dari Dukuh Meduri. []
Masifkan Pendistribusian Makanan Gratis 25 Mei 2022 ACT Bekasi Raya menghadirkan armada Humanity Food Bus di Masjid Raya Nurani Kranji, Bekasi barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.
P
erkembangan zaman memudahkan semua orang untuk membantu sesama, salah satunya adalah dalam berbagi makanan gratis kepada yang membutuhkan. Untuk itu Aksi Cepat Tanggap (ACT) sejak pertengahan 2021 memasifkan distribusi bantuan dengan memutakhirkan Humanity Food Truck dan Humanity Food Bus. Dapur milik Humanity Food Bus dilengkapi dengan komponen yang lebih anyar dari para pendahulunya Unit yang memiliki panjang keseluruhan 12 meter ini, memiliki banyak kelebihan, terutama di bagian dapur. Dengan lebar 2,5 meter, para juru masak dapat dengan leluasa bergerak dan beraktivitas di dalam dapur tanpa perlu berdempet-dempetan. Di armada Humanity Food Bus juru masak bisa melakukan kegiatan memasak saat unit tengah berjalan. Hal ini karena suspensi pada food bus sangat empuk. Jadi kalau sedang dalam keadaan darurat, dan kita dikejar waktu serta kuantitas, bisa memasak di jalan. Namun tentunya tetap mempertimbangan keselamatan kru maupun unit sendiri. Eksistensi Terus Berlanjut Pada 25 Mei 2022 ACT Bekasi Raya menghadirkan armada Humanity Food Bus di Masjid Raya Nurani Kranji, Bekasi barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Mengusung tema ’Pangan untuk Saudara Sebangsa’, armada kemanusiaan ini menyajikan ratusan porsi makanan siap saji untuk para jemaah masjid, pengemudi ojek, dan masyarakat prasejahtera di sekitar wilayah distribusi Tim memasak makanan di dalam bus, Humanity Insight
16
Distribusi paket makan gartis dari HFB ACT di Masjid Raya Nurani Kranji Bekasi.
dan langsung melakukan distribusi sehingga makanan sampai ke tangan penerima manfaat dalam keadaan hangat. H. Zainal mustofa sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurani pun mengapresiasi aksi dari ACT ini. “ACT bukan sekedar nama tetapi ada action-nya. Relawannya juga berpengalaman dan berkompeten di bidangnya,” ujarnya. Ia juga berharap ACT dapat berkembang untuk dakwah Islam. Karena itu bagi dia, dukungan terhadap ACT juga merupakan dukungan terhadap penguatan dan pemeliharaan dakwah Islam, serta bentuk persatuan umat Islam. Daru dari tim Humanity Food Bus juga turut mengajak para dermawan untuk ikut serta dalam program ini. “Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kita. Dengan adanya Humanity Food Bus ini, kita bisa turut andil membantu agar masyarakat pra sejahtera bisa merasakan makanan sehat dan bergizi,” ujar Daru.[]
Apresiasi Guru Honorer Seringkali guru non-PNS tidak diberikan kesejahteraan yang layak sehingga pengajaran menjadi tidak maksimal.
Tuti masih bersemangat membagikan ilmu di ruang kelas, walaupun selama puluhan tahun ia mengabdi sebagai guru honorer.
P
ada zaman penjajahan Belanda di Indonesia posisi sebagai guru merupakan pekerjaan elite. Umar Khayam dalam novel Para Priyayi menjelaskan bagaimana profesi guru mampu menaikkan status seseorang dari kawula menjadi priyayi. Untuk bisa masuk sekolah guru, Kweekschool, harus membayar sangat mahal, dan biasanya hanya anak-anak pembesar atau yang punya hubungan dengan pembesar. Di zaman itu, menjadi guru berarti menjadi priyayi. Makanya, guru sejak dulu dihormati, selain berlatar belakang priyayi juga bertanggung jawab mencerdaskan generasi penerus. Selain dari kalangan priyayi, guru juga berkembang di institusi pendidikan
Humanity Insight
17
swasta seperti Muhammadiyah, Tamansiswa, juga model kyai dan tenaga pendidik di pesantrenpesantren. Setelah kemerdekaan Indonesia, tatanan sosial masyarakat berubah, begitu pula posisi guru. Kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat, sedangkan kondisi ekonomi tidak cukup baik membuat pengabdian guru menjadi semakin berarti. Mereka mendidik anak-anak dengan gaji sangat rendah, harus membiayai sendiri kebutuhan sekolah, terkendala masalah kurikulum, dan mengupdate perkembangan metode pengajaran serta kemampuan menguasai materi pelajaran yang harus disampaikan dengan baik. Hingga saat ini pemerintah sudah mengusahakan kesejahteraan guru di Indonesia.
Salah satunya adalah dengan ditetapkan guru sebagai profesi secara resmi sejak 2003. Akan tetapi tidak semua guru mendapatkan kesejahteraan yang sama. Seperti yang yang dirasakan banyak guru honorer yang belum mendapat upah layak bahkan masih jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Kebutuhan Mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenkdibud) melaporkan, lebih dari setengah guru di Indonesia merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Data pada 2022 sebanyak 1.607.480 orang atau 48 persen dari total guru di Indonesia berstatus PNS. Kendati demikian, masih terdapat 52 persen guru yang bukan merupakan PNS sehingga pemerintah perlu memerhatikan kesejahteraannya. Sebanyak 728.461 orang merupakan guru honor sekolah. Jumlah guru honorer tersebut setara dengan 22 persen dari total guru di Indonesia. Kemudian, sebanyak 458.463 orang merupakan guru tetap yayasan (GTY) atau sebesar 14 persen. Adapaun sebanyak 190.105 orang merupakan guru tidak tetap (GTT) kabupaten/ kota. Kemendikbud juga melaporkan sebanyak 14.833 berstatus GTT provinsi. Terakhir, sebanyak 3.829 orang berstatus guru bantu pusat. Sebagian besar guru tidak tetap dan guru honorer bergaji sangat rendah. Bahkan ada yang hanya Rp200ribu per bulan dan sebagian dibayarkan per tiga bulan. Seringkali guru non-PNS tidak diberikan kesejahteraan yang layak sehingga pengajaran menjadi tidak maksimal. Oleh karenanya, pemerintah memberikan kesempatan agar guru dapat mendaftar seleksi aparatur sipil negara
Humanity Insight
18
(ASN) pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Tuti Sang Pengajar Tuti seorang guru Sekolah Dasar Paozan, Desa Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Ia adalah satu dari sekian banyak guru honorer di Indonesia yang telah mengabdi selama puluhan tahun lamanya. Setiap hari Tuti bersemangat membagikan ilmu di ruang kelas. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa penghasilan sebagai guru honorer masih belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hal yang mustahil adalah bisa menabung dari sisa gaji mereka., Maka dari itu, selain mengajar ia pun juga mencari penghasilan lain melalui berjualan makanan ringan. Bagaimanapun, bagi Tuti mengabdi sebagai guru merupakan tugas mulia. Ia juga berharap masa depan para guru honorer dapat lebih baik ke depan. Sepatutnya, gaji guru honorer mencukupi untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dalam rangka mendukung perjuangan para guru honorer, Global Zakat-ACT Tasikmalaya melanjutkan ikhtiar untuk mendistribusikan bantuan biaya hidup untuk para guru honorer di Tasikmalaya dan sekitar. Dalam tahap pertama di bulan Mei ini, ada sekitar sepuluh orang guru penerima manfaat, termasuk Tuti. Ia pun menyampaikan rasa terima kasih atas apa yang ia dan rekan-rekan guru lainnya terima “Alhamdulillah semoga bantuan bapak atau ibu yang sudah kami terima dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah,” ungkap Tuti sambil melempar senyum. Program ini merupakan program lanjutan dari program Sahabat Guru Indonesia (SGI) dari Global Zakat-ACT. Hal ini disampaikan oleh Fauzi Rizki Pratama dari Tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya. “Alhamdulillah kami terus melanjutkan program dan menyampaikan amanah sahabat dermawan melalui program SGI, untuk tahap pertama di bulan ini ada sekitar dua puluh orang yang diberikan bantuan biaya hidup. Sebanyak sepuluh bantuan sudah tersalurkan di wilayah Kota Tasikmalaya dan sisanya selain akan menyasar para guru di Tasikmalaya, juga akan menyapa para tenaga pendidik di wilayah Pangandaran,” ungkap Fauzi. []
Pengungsi Suriah Hadapi Puncak Krisis Ekonomi
ACT terus berusaha memberikan bantuan terbaik untuk pengungsi Suriah dengan beragam aksi kemanusiaan.
Peningkatan konflik dan kekerasan di Suriah mengakibatkan bencana kemanusiaan dalam beberapa waktu ke depan.
T
ak terasa, konflik di Suriah hingga Maret 2022 telah berlangsung selama 11 tahun lamanya. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan, 6,7 juta warga Suriah berubah status menjadi pengungsi dalam kurun waktu tersebut. Sementara jumlah kasus kematian yang dikonfirmasi sekitar 350.000 orang, namun angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi. OCHA memperingatkan peningkatan konflik dan kekerasan yang mengakibatkan bencana kemanusiaan dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini menjadi kabar buruk bagi pengungsi. Apalagi penculikan dan pembunuhan di daerah mayoritas suku Humanity Insight
19
Kurdi sampai sekarang terus meningkat. Termasuk pengeboman di barat laut, utara, dan timur laut di Kota Al-Qamishli Provinsi Al-Hasakah. Tiga daerah tersebut merupakan wilayah yang didominasi penduduk suku Kurdi. Sampai sekarang, Suku Kurdi dibantu Amerika Serikat berkeinginan mendirikan daerah federal mencakup seluruh wilayah Suriah Utara. Federasi dengan dasar segi tiga suku Kurdi di wilayah Kobani, Afreen, dan Al-Jazeera. Suku Kurdi, populasinya cukup besar mencapai 15 persen dari 23 juta warga Suriah dan kebanyakan tinggal di bagian utara negara. Wilayah
ini terus dirongrong pertempuran antara pemerintah Suriah, ISIS dan orang Kurdi yang mempertahankan kekuasaan federal. Suku Kurdi telah berusaha sejak 2014 menjaga daerah tempat tinggal mereka dari operasi militer dan mempertahankan satu jenis”otonomi”. Pada 2012, tentara Suriah mundur dari sebagian besar daerah Kurdi, dan milisi Kurdi mengambil-alih tanggung jawab keamanan setempat. Namun, pemerintah Suriah masih menguasai daerah penting di Kota Al-Qamishli, Provinsi Al-Hasakah. Setelah gerakan gerilyawan ISIS pada Juli 2014 muncul, suku Kurdi dibantu militer AS terus berperang melawan. Sampai sekarang situasi Suriah Utara masih terus berkecamuk perang dan ledakan bom. Keadaan semakin diperburuk karena konflik meluas ke area pengungsian. Seperti kejadiaan pada Maret 2022, ketika kelompok bersenjata memasuki area pengungsian di Kamp Al-Hol di Provinsi Al-Hasakah, Suriah Utara. Bentrokan terjadi dan menyebabkan tiga pengungsi Suriah tewas, termasuk di antaranya seorang anak. Tak hanya diam saja, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berusaha memberikan bantuan terbaik untuk pengungsi Suriah. Pada Ramadan kemarin beragam aksi kemanusiaan pun telah dilakukan untuk Suriah. Mulai dari Humanity Insight
20
aksi distribusi iftar, paket pangan, zakat fitrah, hingga paket lebaran. Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Network - ACT menyatakan, meski bantuan telah diberikan, bukan berarti selesai sudah permasalahan yang membelenggu para pengungsi. Jumlah bantuan yang telah mereka terima, disebut Firdaus, hanya memenuhi sedikit dari keseluruhan kebutuhan pengungsi. Sementara itu, Perserikatan BangsaBangsa (PBB) pada Ahad awal Mei, menyatakan bahwa jumlah warga Suriah yang membutuhkan bantuan kemanusiaan telah mencapai rekor tertinggi, termasuk di antaranya dari kalangan anak-anak. Selepas Ramadan Bantuan untuk Suriah tidak berhenti saat Ramadan saja. Ratusan paket pangan didistribusikan kembali pada 20 Mei 2022 untuk pengungsi internal Suriah yang tinggal di sejumlah kamp di Idlib. Paket dengan berat puluhan kilogram tiap dusnya tersebut, berisi berbagai kebutuhan pokok seperti tepung, beras, gula, daging dan kacang-kacangan kaleng, garam, dan lain sebagainya. Firdaus menjelaskan, bantuan ini didistribusikan untuk membantu pengungsi menghadapi puncak krisis yang tengah melanda. Firdaus menyebut paket yang dibagikan kepada 920 pengungsi ini mampu memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi dalam dua bulan ke depan. Pangan memang menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak bagi para pengungsi Suriah saat ini. Tim GHN-ACT mencatat, jumlah pengungsi Suriah yang berada di Idlib ada lebih dari 3,5 juta jiwa. Banyaknya jumlah pengungsi berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan pangan mereka. "Alhamdulillah, bantuan pangan ini disambut luar biasa. Di tengah kesulitan ekonomi saat ini, semoga bantuan ini bisa meringankan beban para pengungsi untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Tidak hanya itu, bantuan ini juga menguatkan persaudaraan mereka dengan Indonesia,” ujar Firdaus.[]
Kabar Pekan Ini H
ingga hari ini masih ada sekitar 6 juta anak di Indonesia (data BKKBN 2022) yang mengalami keku rangan gizi kronis atau stunting. Karena itu pemerintah menjadikan stunting masalah serius yang harus diselesaikan dengan cepat. Pemerintah sendiri menargetkan program penurunan prevalensi stunting bisa rampung pada 2024. World Health Organization (WHO) menyebut stunting adalah kondisi terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak yang dipengaruhi oleh kurangnya asupan gizi. Dalam jangka waktu lama Dampaknya, anak-anak yang mengalami masalah stunting akan memiliki kemampuan kognitif, motorik, dan intelektual yang rendah, serta daya tahan tubuh rentan sehingga mudah terserang penyakit. Hal tersebut akan menurunkan kualitas sumber daya manusia secara umum. Selain itu terdapat fakta bahwa 1 dari 3 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya asupan gizi dan kurangnya suplemen zat besi. Fakta selanjutnya, sekitar 60 persen dari bayi usia 0 hingga 6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif karena beberapa sebab. Ditambah lagi, 2 dari 3 anak usia 6 hingga 24 bulan tidak mendapatkan makanan pendamping ASI. Terakhir, sebagian besar masyarakat belum memiliki akses terhadap sanitasi yang memadai dan air bersih. Manalagi masalah kekurangan gizi pada ibu hamil ini dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita, termasuk stunting. Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki. Humanity Insight
25
Humanity Insight
26
Anak yang mengalami masalah stunting memiliki kemampuan kognitif, motorik, dan intelektual yang rendah, serta daya tahan tubuh rentan sehingga mudah terserang penyakit.
Salah seorang relawan ACT sedang mempersiapkan kacang hijau untuk dibagikan kepada anak-anak penerima manfaat.
Tak hanya tinggal diam. Ahli Gizi Humanity Medical Services-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Harum Aulia, ikut menyampaikan, bahwasannya upaya pencegahan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Sejumlah langkah yang bisa dioptimalkan untuk mencegah stunting yakni pemenuhan nutrisi ibu hamil, pengaturan pola makan serta pola asuh anak, mempermudah akses pangan untuk masyarakat prasejahtera, dan edukasi kepada orang tua terhadap pemberian makanan pada anak dan balita. "Kami dari Aksi Cepat Tanggap juga berperan aktif mencegah stunting. ACT menghadirkan program Operasi Gizi Anak Indonesia. Semoga dengan kegiatan yang rutin, program ini bisa menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia dan mewujudkan Indonesia bebas dari stunting," ungkap Harum. Beralih dari isu stunting, ACT juga ikut tanggap dalam menanggulangi wabah PMK, Global Qurban-ACT pun berupaya mengantisipasi dengan mengelola hewan kurban, termasuk yang berada di Lumbung Humanity Insight
23
Ternak Wakad (LTW) , secara intensif. Hewanhewan ternak akan terus berada di bawah pengawasan tim dokter hewan. Seperti yang dilakukan ACT di LTW Lembah Barbate, Desa Ie Suum, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar. Bekerjasama sama dengan dokter hewan setempat drh. Syafrizal tim LTW melakukan pemeriksaan kesehatan hewan. Adapun kabar dari luar negeri ACT terus mengikhtiarkan pangan gratis untuk Palestina. Seperti aksi Humanity Food Truck yang beroperasi pada 19 Mei 2022 di Kamp Al-Nuseirat yang terletak lima kilometer di timur laut Deir al-Balah. Armada yang memiliki dapur modern di dalamnya ini, mendistribusikan 1.200 porsi makanan siap santap untuk penduduk Gaza di sana. Makanan-makanan tersebut, dikatakan Said, dibuat langsung oleh juru masak dari tim ACT Palestina, di dapur yang terdapat dalam Humanity Food Truck. Berbagai peralatan modern yang tersedia di armada tersebut memang memungkinkan juru masak untuk membuat berbagai olahan makanan. []
HUMANITY INSIGHT Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia