Humanity Insight

Page 1

HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT

Berdakwah di Tengah Keterbatasan

Cerita Pendakwah di Kepulauan Riau


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran [3]: 104)


DAFTAR ISI

1

Berdakwah di Tengah Keterbatasan

8

11 Mewujudkan Indonesia Bebas Gizi Buruk

Cerita Pendakwah di Kepulauan Riau


HUMANITY INSIght

14 Dewan Redaksi

Ibnu Khajar Dwiko Hari Dastriadi Sri Eddy Kuncoro Bambang Triyono

Koordinator

Sunano

Penulis

Lia Esdwiyanisyam Arif

Editor

Sunano

Data

Agus Wahyu Ashari Utomo Putra

Tata Letak

Lia Esdwiyanisyam Arif

Deklarasi Palestina Merdeka

16 Dukungan Penuh Untuk Kebangkitan UMKM

19 Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandaak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia

Bulletin Edisi XXXIX/ Juni 2021

81 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh


Berdakwah di Tengah Keterbatasan Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW tentu jauh dari kata mulus. Banyak rintangan dan cobaan yang dilalui selama berdakwah. Bahkan penolakan berupa hinaan dan celaan dari kafir Quraisy kerap beliau dapatkan. Namun semua itu dilalui dengan sabar dan tawakal.

HUMANITY INSIGHT 1


Belajar dari Dakwah Rasulullah SAW

A

da satu kisah epik dan populer diceritakan dalam Sirah Nabawiyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) melakukan dakwah ke Thaif yang berjarak sekitar 80 kilometer. Perjalanan dakwah kali itu ditemani Zaid bin Haritsah tanpa menunggangi unta. Beliau berjalan kaki untuk menghindari kecurigaan kafir Quraisy. Setelah melakukan perjalanan dua hari dengan istirahat, Rasulullah sampai di Thaif. Dakwah ke Thaif ini dilakukan karena tantangan menyeru Islam di Makkah semakin berat. Apalagi setelah dua pelindung utama Rasulullah, Khadijah (istri) dan Abu Thalib (paman) meninggal. Sedangkan penolakan orang makkah sudah sampai fisik dengan meludahi, menghadang dan menaburi debu di kepala Rasulullah. Sampai Fatimah sambil bercucuran air mata membersihkan debu yang ada. Sesampainya di Thaif, tidak menunggu istirahat, beliau menemui Abd al-Yalail, Mas’ud dan Hubaib, ketiganya putera Amr ibn Umar ats-Tsaqafi. Rasulullah menyeru Islam kepada mereka, namun ditolak dengan kasar. Al-'Udwani, seorang periwayat yang pernah bertemu langsung dengan Rasulullah menuturkan, "Aku melihat Rasulullah di Pasar 'Ukazh. Beliau menancapkan tongkatnya seperti ini dan menyandarkan tubuhnya pada tongkat itu. Beliau menyeru orang-orang pada kalimat La Ilaaha Illa Allah Muhammad Rasulullah." Setiap orang yang ditemui Rasulullah menolak seruan Islam

HUMANITY INSIGHT 2

Setiap bertemu warga Thaif baik di pasar maupun di tempat lain, Beliau mengenalkan Islam dan mengajak warga untuk mentauhidkan Allah. Apa yang disampaikan Rasulullah ternyata mendapat penolakan keras dari penduduk Thaif. Sampai pada hari ke 10, penduduk Thaif mengerahkan anakanak dan budak-budak untuk mengusir Rasulullah dan melemparinya dengan batu. Rasulullah dan Zaid mencoba menyelamatkan diri sambil menjauh dari Thaif. Kondisi semakin memburuk ketika tumit Nabi berdarah akibat terkena lemparan batu. Sementara itu Zaid ibn Haritsah berusaha membentengi Nabi sampai kepalanya bacor kena lemparan batu. Sambil menahan sakit, Nabi mencari tempat persembunyian. Setelah berjalan tiga mil, menjumpai kebun kurma yang rimbun milik 'Utbah dan Syaibah, dua putra Rabi'ah. Nabi kemudian duduk bersandar ke sebatang pohon anggur. Setelah tenang Nabipun bermunajat dengan Allah:


Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu atas lemahnya kekuatanku dan sedikitnya usahaku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Engkaulah Tuhan semesta alam, Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkaulah Pelindungku. Kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku. Kepada orang yang jauh yang menyerangku ataukah kepada Zat yang dekat yang mengatur urusanku. Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Aku berlindung terhadap cahaya wajah-Mu Yang menerangi kegelapan dan karenanya membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat, dan kemurkaan-Mu yang akan Kau Timpakan kepadaku. Engkaulah Yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya dan upaya selain dan Engkau.

Munajat ini kemudian dikenal dengan doa Rabbil Mustadh’afin (doa kepada Tuhan Pelindung orang-orang yang tertindas). Pemilik kebun kemudian merasa kasihan melihat Muhammad dan Zaid, lalu menyuruh pembantunya yang bernama Addas untuk menyuguhkan segenggam anggur untuk Muhammad. Nabi mengambilnya seraya membaca bismillahirrahmanirrahim kemudian memakannya. Addas yang ternyata seorang Nasrani heran dan menyatakan keheranan kepada beliau, “Sungguh pernyataan macam itu tidak pernah diucapkan penduduk negeri ini.” Menanggapi ucapan Addas Nabi bertanya, ”Berasal darimanakah engkau dan apa agamamu?” Addas menjawab, “Aku seorang Nasrani berasal dari Ninawi.” “Dari negeri seorang hamba yang saleh, Yunus ibn Matta,“ kata Nabi. Addas makin heran, “Apa yang Tuan ketahui tentang Yunus ibn Matta?” “Dia seorang Nabi dan aku juga seorang Nabi.” jawab Nabi. Addas langsung bersimpuh di hadapan Rasulullah lalu mencium kepala, tangan dan kaki beliau. Kedua putera Rabi’ah yang menyaksikan kejadian itu berkata satu sama lain, “Pembantumu itu betul-betul telah dirusak olehnya. Saat Addas kembali, keduanya langsung menanyainya, HUMANITY INSIGHT 3

“Apa yang engkau lakukan tadi?” Addas menjawab: ”Tuanku, di muka bumi ini tidak ada yang lebih baik daripada orang ini. Sungguh dia telah mengajariku sesuatu yang tidak mungkin diketahui kecuali oleh seorang nabi”. “Celakalah engkau Addas. Jangan sampai dia memalingkanmu dari agamamu, sebab agamamu lebih daripada agamanya.” Setelah cukup istirahat di kebun putra Ra’biah, Nabi kembali ke Makkah. Beliau meninggalkan Thaif dengan hati masygul, dan luka. Dalam perjalanan, Beliau mengaku sempat tak sadar hingga sampai di Qorn Tsa’alib. Aku menengadahkan kepalaku, tiba-tiba ada sekumpulan awan memayungiku. Aku pun mengarahkan pandanganku ke sana dan melihat Jibril. Ia menyuruhku: Sesungguhnya Allah SWT mendengar apa yang dilakukan oleh kaummu terhadap dirimu dan penolakan mereka padamu. Allah telah mengutus malaikat gunung untuk melayani semua keinginanmu. Allah mengutus Jibril bersama malaikat penjaga gunung. Jibril memberitahu Nabi bahwa atas izin Allah beliau dapat memerintahkan kepada malaikat penjaga gunung itu untuk menimpakan dua gunung kepada penduduk Thaif yang telah menghina beliau.


Allah mengutus Jibril bersama malaikat penjaga gunung. Jibril memberitahu Nabi bahwa atas izin Allah beliau dapat memerintahkan kepada malaikat penjaga gunung itu untuk menimpakan dua gunung kepada penduduk Thaif yang telah menghina beliau. Tapi Nabi menolaknya dan menyatakan, “Tapi aku masih berharap dari anak keturunan mereka akan muncul orang-orang

yang menyembah Allah saja, yang tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun”. Dengan datangnya Jibril dan malaikat penjaga gunung itu menawarkan bantuan Nabi menjadi lebih tenang dan tenteram karena adanya pertolongan ghaib yang dikirim oleh Allah SWT.

Sejarah Rasulullah SAW

Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul Allah saat berusia 40 tahun. Ini bertepatan dengan turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Usai mendapatkan wahyu, Rasulullah SAW bimbang dan mengalami pergulatan batin yang hebat. Lantas, Rasulullah SAW bertemu Waraqah dalam perjalanannya menuju Ka’bah. Waraqah yang telah mendengarkan cerita serupa dari Siti Khadijah kemudian meyakinkan Rasulullah SAW. Ia yakin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang diutus Allah untuk menyempurnakan agama dan akhlak manusia. Lewat kejadian tersebut akhirnya Rasulullah SAW memantapkan hati untuk berdakwah sampai akhir hayat. Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW tentu jauh dari kata mulus. Banyak rintangan dan cobaan yang dilalui selama berdakwah. Bahkan penolakan berupa hinaan dan celaan dari kafir Quraisy kerap beliau dapatkan. Namun semua itu dilalui dengan sabar dan tawakal. Rasulullah berdakwah selama 23 tahun sampai akhir hayatnya. Dari 23 tahun masa kerasulannya, 13 tahun dihabiskan HUMANITY INSIGHT 4

dengan berdakwah di kota kelahirannya, Mekah. Sedangkan 10 tahun sisanya dihabiskan dengan berdakwah di Kota Madinah. Selama berdakwah Rasulullah membekali diri dengan kebaikan, ketaqwaan, keikhlasan dan akhlak mulia dalam membimbing sehingga menimbulkan simpati dan masyarakat Arab mudah menerima ajakan (ajaran Islam). Selama tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Caranya dengan mendakwahi beberapa orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya. Setelah turun wahyu lagi, Surat Al-Hijr ayat 94 yang memerintahkan Rasulullah berdakwah secara terang-terangan. Banyak kafir Quraisy yang menolak ajakan Nabi Muhammad, termasuk paman Nabi sendiri yaitu Abu Lahab. Mereka melakukan segala cara untuk menolak ajaran yang dibawa Rasulullah. Bahkan mereka berencana untuk membunuh Nabi Muhammad.


Berdakwah Melewati Hutan Meratus

Amat banyak suri teladan yang bisa diambil dari Nabi Muhammad SAW. Setiap pendakwah harus siap dengan rintangan yang sangat berat. Dibutuhan kegigihan dan ketabahan dalam berdakwah menyeru Islam. Maka dari itu menjadi seorang ustaz atau pendakwah dituntut memiliki ilmu agama yang dalam, pengetahuan kondisi masyarakat dimana dia berdakwah, para pendakwah juga harus memiliki jiwa dan pengorbanan yang besar. Berkat meneladani suri teladan Rasulullah itulah, yang menjadikan Ustaz Qasyim dan adiknya Ustazah Muawiyah menjadi pendakwah yang tak pantang menyerah. Kakak beradik ini berdakwah di Desa Tilahan, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Desa Tilahan berada di Pegunungan Meratus yang merupakan HUMANITY INSIGHT 5

sebuah kawasan pemisah Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua. Ia membentang dengan melewati hampir semua kabupaten di Kalimantan Selatan, hingga ke perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur. Hutan dan tebing di kiri kanan menemani para pengendara sepanjang jalan. Perjalanan ke Desa Tilahan juga harus membelah hutan yang merupakan bagian dari Pegunungan Meratus. Tidak ada penerang jalan sehingga perlu kehatihatian dan kewaspadaan saat berkendara di malam hari Tempat mengajar Ustaz Qasyim dan adiknya Ustazah Muawiyah bernama Pondok Al-Qur’an Ar-Raudhah. Ustazah Muawiyah mengajar anak-anak mengaji di siang hari dan Ustaz Qasyim mengajar para orang tua di malam harinya.


“Setiap hari saya harus menembus kegelapan jalanan dan hutan, karena saya tidak tinggal di sini (Tilahan),” kata pendiri Pondok Al-Qur’an Ar-Raudhah Ustaz Qasyim. Setiap hari, Ustaz Qasyim menjadi guru di salah satu SMP swasta di Barabai. Usai mengajar di siang hari, sore harinya ia berangkat menuju Tilahan untuk mengajar agama. “Muslim Tilahan sangat antusias belajar agama meski minoritas. Antusiasme itu yang membuat saya semangat untuk membersamai mereka,” ungkapnya. Ustaz Qasyim menjelaskan, selain untuk mengaji, bangunan yang berdiri sejak tahun 2007 itu juga digunakan sebagai

musala bagi warga Tilahan. Kumandang azan selalu dilantunkan meski tanpa pengeras suara. Anak-anak selalu antusias bergegas mendatangi Pondok Al-Qur’an ArRaudhah saat azan sudah dikumandangkan. “Pondok ini belum memiliki toilet dan tempat wudu, sehingga anak-anak berwudu di sungai atau di rumah masing-masing,” katanya. Mendukung perjuangan dakwah Qasyim dan sang adik, Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap memberikan bantuan berupa biaya hidup pada hari Minggu, 6 Juni 2021. Atas dukungan ini, Ustaz Qasyim mengucapkan banyak terimakasih kepada sahabat dermawan.

Keterbatasan Bukanlah Alasan

Setiap pendakwah memiliki tantangan sendiri dalam menyiarkan kebenaran. Hal itulah yang dirasakan Ustaz Kresna Budianto, dalam kondisi tak bisa melihat, ia sanggup mengajar HUMANITY INSIGHT 6

tahfiz di madrasah, menjadi imam tetap masjid di kampung halamannya bahkan mendirikan Rumah Tahfiz El Mutahaqifa dengan metode talaqqi di Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri.


Dai berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah ini kehilangan penglihatan mata kirinya pada tahun 2007, kemudian pada tahun 2016 disusul mata kanannya yang tak bisa digunakan untuk melihat sama sekali. Ikhtiar pengobatan sudah dilakukan, tetapi tidak mengubah kondisi yang dialaminya. Dalam kondisi terbatas tersebut, alumni Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo ini mengawali dakwahnya di Plumbon, Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri dengan mengajar TPA. Kemudian Ustaz Kresna fokus mengajar tahfiz Al-Qur’an untuk para santrinya, bahkan dari situ ia diamanahi mengajar tahfiz dari kelas 1 hingga 6 di MI yang tak jauh dari rumahnya. “Kenapa saya mau berdakwah untuk masyarakat seperti ini? Karena saya yakin, kalau kita membantu agama Allah, sekecil apa pun itu pasti Allah akan bantu ikhtiar kita,” yakin Ustaz Kresna. Untuk mengajar tahfiz Al-Qur’an, Ustaz Kresna sama sekali tidak memungut biaya. Jika ada kebutuhan Al-Qur’an maupun sarana dan prasarana lainnya, ia mengupayakan melalui rekan-rekannya.

HUMANITY INSIGHT 7

Dalam kondisi yang tidak bisa melihat sama sekali, Ustaz Kresna bisa melakukan aktivitas keseharian 70 persen secara mandiri. Selebihnya, jika butuh mobilitas yang harus jauh dari rumah atau ke jalan raya, ia dibantu oleh istri maupun anaknya. Kini, Ustaz Kresna berharap, suatu saat rumah tahfiz yang dikelolanya bisa menjadi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an. Sehingga lebih banyak lagi anak-anak yang bisa menjadi penghafal Al-Qur’an dan meneruskan dakwah perjuangan di daerah mereka masing-masing. Mendukung perjuangan Ustaz Kresna, Global Zakat-ACT memberikan apresiasi dalam bentuk paket pangan dan uang tunai untuk biaya hidup melalui program Sahabat Da’i Indonesia di bulan Juni ini. Tak hanya Ustaz Kresna, ada 14 dai lainnya di penjuru Solo Raya yang juga mendapatkan apresiasi serupa. Amanah dari dermawan tersebut diharapkan menjadi dukungan tersendiri bagi para dai yang berjuang untuk membukakan “mata” masyarakat akan indahnya Islam.


Cerita Pendakwah di Kepulauan Riau Kisah Sunan Kalijaga yang menyebarkan Islam menggunakan wayang merupakan salah satu contoh dakwah dengan pendekatan kebiasaan. Di mana dengan wayang, Sunan Kalijaga dapat menyiarkan pesan-pesan Islam di Tanah Jawa tanpa menghilangkan kebiasaan masyarakat

Ustaz Salim Berdakwah Lewat Pendekatan Kebiasaan

M

enjadi seorang pendakwah adalah sebuah amanah besar yang penuh tantangan. Seperti itu pula perjalanan berdakwah Ustaz Salim di Pulau Labun, Kelurahan Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Pada masa awal berdakwah ia harus berhadapan dengan kebiasaan masyarakat yang menyimpang dari ajaran Agama Islam. Menghilangkan kebiasaan masyarakat yang sudah turun temurun merupakan kesulitan yang luar biasa. Kisah Sunan Kalijaga yang menyebarkan Islam menggunakan wayang merupakan salah satu contoh dakwah dengan pendekatan kebiasaan. Di mana dengan wayang, Sunan Kalijaga dapat menyiarkan pesan-pesan Islam di Tanah Jawa tanpa menghilangkan kebiasaan masyarakat. Hal inilah yang kemudian menginspirasi Ustaz Salim dalam berdakwah di Pulau Labun. Saat pertama HUMANITY INSIGHT 8

kali Ustaz Salim datang pada tahun 1985 di Pulau Labun, kepercayaan masyarakat masih berpegang pada hal-hal mistis. Persembahan berupa sesajen untuk para penunggu lautan masih dipraktikkan. Tak hanya itu, orang-orang dari luar pulau pun melakukan hal yang sama di Pulau Labun. "Dulu orang pada bikin sesajen buat laut dan darat, mereka percaya hal-hal seperti itu. Warga percaya dewa-dewa penunggu laut dan penunggu pulau memberinya keselamatan saat melaut dan saat pulang di darat. Ini sedikit demi sedikit yang perlu diubah, kasih pengertian dengan pendekatan yang telah dicontohkan para nabi dan wali," kata Ustaz Salim, pada hari Minggu, 6 Juni 2021.


Kebiasaan masyarakat berupa memberikan sesajen untuk para penunggu darat dan lautan digeser dengan tahlil dan acara keagaman Islam bersama. Saat tahlil dilaksanakan, sesajen berupa makanan dan buahbuahan dihidangkan untuk disantap bersama. Meski sulit, namun Ustaz Salim yakin kebiasaan warga dapat berubah. Awal-awal sering dihina katanya orang gila mau melawan dewa, bisa kualat karena sesembahan yang seharusnya untuk para penunggu lautan dan daratan dimakan manusia. Tapi sedikit demi sedikit, kasih pengertian, kasih penjelasan tentang agama Islam, nilai-nilai Islam dalam kehidupan, filosofi kenapa sesajen yang dipraktikkan itu salah. Saya tidak menghilangkannya, hanya mengubahnya ke dalam ibadah islam yang pernah dicontohkan para wali dulu," ujarnya.

HUMANITY INSIGHT 9

Hal yang dibutuhkan dalam berdakwah, Ustaz Salim melanjutkan, adalah kesabaran dalam menghadapi semua ujian. Cacian, hinaan, dan penolakan itu hal yang biasa, manusia hanya berusaha, Allah yang memberikan hidayah. Para nabi pun mengalami hal serupa dalam berdakwah. “Paling penting sabar. Buktinya sekarang masyarakat sudah pada memeluk Islam, ini bukan karena saya saja, karena banyak faktor. Sudah banyak pendatang juga, masjid sudah berdiri, kebiasaan yang dulu ada sudah bergeser ke hal yang diperbolehkan agama. Tahlilan, acara keagamaan, ada sesajen tapi kita tidak persembahkan untuk dewa, kita untuk makan bersama setelah acara usai," jelasnya Dalam ikhtiar membersamai perjuangan Ustaz Salim, Global ZakatACT memberikan bantuan berupa biaya hidup, pada hari Minggu, 6 Juni 2021, melalui program Sahabat Da’i Indonesia. Hal serupa pun diberikan kepada pejuang dakwah lain di pulaupulau sekitar Batam. Ikhtiar ini merupakan wujud nyata manfaat zakat yang masyarakat salurkan melalui Global Zakat.


Selalu Istikamah Berdakwah

Apabila di Pulau Labun terdapat Ustaz Salim maka di Pulau Pemping terdapat Ustaz Yamin. Adapun Pulau Pemping termasuk ke dalam pulau terluar Indonesia. Pulau ini berbatasan langsung dengan Singapura di sebelah barat. Pulau Pemping masuk ke dalam Kelurahan Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Kelurahan Pemping memiliki beberapa pulau di sekitarnya, salah satunya adalah Pulau Air Johor. Pulau Air Johor dapat ditempuh selama 30 menit menggunakan perahu mesin dari Pelabuhan Sekupang Batam. Saat air surut, perahu tidak bisa bersandar hingga ujung bibir pantai dan hanya bisa bersandar 100 meter lalu berjalan kaki melewati lumpur untuk menuju daratan. Di pulau inilah Ustaz Muhammad Yamin mengabdikan diri membimbing masyarakat belajar agama Islam. Sudah 20 tahun Ustaz Yamin tinggal dan berdakwah di pulau terluar Indonesia tersebut. Perjuangannya pun tidak mudah dan mengalami pasang surut. “Banyak masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan. Selama 20 tahun berdakwah, semangat masyarakat dalam belajar agama pasang surut. Kalau lagi enggak melaut banyak yang datang ke pengajian. Saat kepala keluarga pada melaut, anak-anak dan istrinya juga ikut melaut artinya tidak ada yang datang ke pengajian,” kata Ustaz Yamin, pada hari Senin, 8 Juni 2021. Hal tersebut, lanjut Ustaz Yamin, merupakan tantangannya dalam berdakwah. Melatih hati agar ia tetap istikamah untuk mengajak orang-orang konsisten menjalani peran sebagai Muslim dan terus mempelajari agama Islam. Ketika awal menginjakkan kaki di Pulau Air Johor, belum ada masjid atau musala. Hingga HUMANITY INSIGHT 10

akhirnya ia berjuang meyakinkan masyarakat untuk mendirikan musala. “Saya meninggalkan kampung halaman di Jawa pada tahun 1999, kemudian menetap di sini dengan menjadi nelayan. Saat datang ke Batam, tidak ada masjid atau musala, hingga akhirnya saya ajak masyarakat untuk mendirikan musala sekarang sudah menjadi masjid, dananya swadaya,” jelasnya. Selain pasang surut masyarakat dalam belajar memahami agama Islam, tantangan lain juga kerap menghadang Yamin. Banyak masyarakat Pulau Air Johor adalah beda agama, sehingga tantangan untuk meyakinkan masyarakat tentang agama Islam semakin besar. “Banyak yang beda agama, mereka berdakwah mengajak yang Muslim jadi itu tantangan juga,” ungkapnya. Global Zakat-ACT juga ikut mendukung perjuangan dakwah Ustaz Yamin dengan memberikan bantuan berupa biaya hidup pada hari Minggu, 6 Juni 2021. Atas dukungan ini, Ustaz Yamin mengucapkan terima kasih. .


Mewujudkan Indonesia Bebas Gizi Buruk Melihat kondisi angka anak stunting yang masih tinggi, Humanity Medical Services ACT menginisiasi program Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI). Salah satu aksi perdana dilakukan di Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan Jakarta Utara.

P

ertumbuhan dan perkembangan otak manusia terjadi sangat pesat pada usia anak di bawah 2 tahun, pada fase ini disebut dengan periode kritis perkembangan. Untuk itu, penting sekali anak mendapatkan asupan makanan yang mengandung unsur gizi. Menurut Ahli Gizi Humanity Medical Services (HMS) Aksi Cepat Tanggap (ACT) Harum Aulia, asupan gizi yang tidak optimal HUMANITY INSIGHT 11

dapat berimbas pada kesehatan. Sejumlah penyakit yang berisiko dialami anak antara lain infeksi dan penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes, anemia, imun lemah, serta kanker. Anak yang kekurangan gizi juga memiliki risiko kematian yang lebih besar. Kondisi ini sering disebut sebagai wasting.


Kekurangan gizi juga dapat membuat ukuran tubuh anak tidak berkembang optimal atau biasa disebut stunting, Tubuh anak biasanya lebih kecil dibandingkan ukuran seharusnya. Adapun untuk angka stunting di Indonesia masih termasuk tinggi. Berdasarkan laporan dari lembaga kemanusiaan yang mengurusi masalah anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada tahun ini, ada 31,8 persen anak stunting di Indonesia, sehingga meraih predikat very high (sangat tinggi). Stunting di Indonesia disebabkan sebagian kelahiran bayi di Indonesia sudah dalam kondisi kekurangan nutrisi, sehingga saat tumbuh kembang pun kekurangan zat gizi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sekaligus Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting, Hasto Wardoyo. Hasto merujuk data Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2019 yang menyebutkan angka stunting berada pada 27,67 persen. Ia mengatakan, hal tersebut disebabkan berbagai faktor kekurangan gizi pada bayi. Sebab itu, sekitar 29 persen dari 5 juta kelahiran bayi setiap tahunnya terlahir prematur atau belum waktunya.

HUMANITY INSIGHT 12

Hal lain yang menyebabkan stunting adalah sebanyak 11,7 persen bayi terlahir dengan gizi kurang yang diukur melalui ukuran panjang tubuh tidak sampai 48 sentimeter dan berat badannya tidak sampai 2,5 kilogram. "Ini sudah given, artinya bayi lahir 5 juta di Indonesia 1,2 juta produknya sudah di bawah kualitas, inilah yang kemudian stunting 27 persen," kata Hasto yang juga berlatar belakang sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Adapun untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut, makanan dengan asupan gizi seimbang wajib diberikan kepada anak. Komposisi makanan dengan gizi seimbang antara lain karbohidrat seperti nasi, protein berupa daging, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu usahakan direbus atau digoreng dengan minyak sehat, terakhir perbanyak minum air putih dan susu UHT bagi anak-anak.


Aksi Perdana Operasi Gizi Anak Indonesia Melihat kondisi angka anak stunting yang masih tinggi, Humanity Medical Services ACT menginisiasi program Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI). Salah satu aksi perdana dilakukan di Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan Jakarta Utara. Bertempat di tempat pelelangan ikan (TPI) Kamal Muara, tim HMS ACT memberikan edukasi kandungan gizi seimbang kepada orang tua dan anak. Kelurahan Kamal Muara Ini dipilih karena beberapa alasan yakni, mata pencaharian mayoritas warga adalah nelayan, sumber air konsumsi antara lain air asin karena terletak di dekat laut, sampah yang berserakan terutama di kolong-kolong rumah dan got, dan wilayah ini sering dilanda banjir rob. Harum Aulia, dari tim HMS ACT menjelaskan bahwa kondisi lingkungan kumuh berakibat buruk pada kesehatan anak. Karena lingkungan tempat tumbuh kembangnya kumuh, padat penduduk, dan orang tua yang masuk kategori pra sejahtera membuat kesehatan dan asupan gizi anak-anak kurang diperhatikan. “Banyak orang tua di sini (Kamal Muara) masih belum mengerti tentang gizi seimbang. Anak-anak diberi makan yang penting mereka suka, mau makan, atau seadanya saja. Ini satu sebab gizi anak kurang atau tidak tercukupi. Pertumbuhan dan kondisi kesehatan anak yang menjadi korban,” kata Ahli Gizi HMS ACT Harum Aulia, pada hari Jumat, 4 Juni 2021. Harum melanjutkan, dalam program OGAI dengan melakukan beberapa kegiatan antara lain pemberian susu UHT untuk anak-anak, pembagian makanan dengan gizi seimbang, dan edukasi berupa penyuluhan gizi seimbang bagi anak-anak. Melalui program OGAI, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia, HUMANITY INSIGHT 13

khususnya anak-anak dapat meningkat sehingga Indonesia keluar dari kelompok negara dengan kekurangan gizi tertinggi. “Permasalahan kesehatan di Indonesia harus diselesaikan secara gotong royong. Selain petugas kesehatan, masyarakat harus perhatian dengan kondisi kesehatannya. Salah satu cara dengan memakan makanan yang mengandung gizi seimbang. Jadi citacita menjadi negara sehat bisa terwujud,” ujarnya. Mulyani, salah satu warga Kamal Muara yang mengitui penyuluhan OGAI, mengatakan, program ini memberikan pemahaman tentang gizi makanan. Bukan hanya pemahaman yang bersifat materi tetapi juga praktik dalam kehidupan seharihari. Sehingga orang tua tidak kesulitan dalam menerapkannya. “


Deklarasi Palestina Merdeka KKIPP mewadahi semua lembaga, komunitas, tokoh masyarakat, hingga entitas pemerintah yang memiliki visi misi yang sama, yaitu pembebasan Palestina dari segala bentuk penjajahan yang selama ini dilakukan oleh zionis Israel

P

enyerangan terhadap warga Palestina baik di Gaza maupun di Kompleks Al-Aqsa banyak menyita empati dan simpati dari masyarakat di berbagai belahan dunia. Indonesia yang secara konstitusi menentang penjajahan, menjadi salah satu negara yang masyarakatnya menyatakan sikap dan solidaritas untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Atas dasar ini Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP) dibentuk. Gerakan masyarakat sipil global berbasis spirit kemanusiaan ini berpandangan bahwa pelanggaran dan penghinaan atas nilai-nilai kemanusiaan di Palestina harus segera dihentikan demi terwujudnya peradaban dunia yang lebih baik. HUMANITY INSIGHT 14

“KKIPP mewadahi semua lembaga, komunitas, tokoh masyarakat, hingga entitas pemerintah yang memiliki visi misi yang sama, yaitu pembebasan Palestina dari segala bentuk penjajahan yang selama ini dilakukan oleh zionis Israel,” ujar Dewan Pembina KKIPP Ibnu Khajar, pada hari Senin, 14 Juni 2021. Ibnu menerangkan, saat ini sudah ada berbagai lembaga dan komunitas di 80 daerah di Indonesia yang menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dari penjajahan zionis Israel. “Jumlah ini pun masih bisa terus bertambah, karena banyak gerakan masyarakat yang mendukung kemerdekaan Palestina. Saat ini kekejaman Israel atas Palestina masih terus berlangsung.


KKIPP Resmi Dideklarasikan di Kalsel Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Kalimantan Selatan bersama dengan berbagai perwakilan berbagai lembaga dan komunitas di Kalsel, berikhtiar membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis Israel. Hal ini terwujud dengan deklarasi bersama Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP) di halaman Kantor Cabang ACT Kalsel di Banjarmasin, pada hari Selasa, 1 Juni 2021. Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin mengatakan, KKIPP merupakan bukti sekaligus langkah nyata upaya pembebasan Palestina. KKIPP merupakan gerakan masyarakat sipil yang mendukung Palestina meraih kemerdekaannya.“KKIPP mewadahi semua lembaga maupun komunitas yang memiliki visi misi yang sama, yaitu pembebasan Palestina dari segala bentuk

penjajahan yang selama ini dilakukan oleh Zionis Israel,” kata Zainal Arifin. Semua elemen masyarakat yang memiliki visi yang sama dalam upaya pembebasan Palestina, tambah Zainal, bernaung di bawah KKIPP. Mulai dari tokoh masyarakat, ulama, komunitas, pemerintah, hingga berbagai lembaga swadaya masyarakat, bergerak untuk memperjuangkan hak-hak penduduk Palestina dan membebaskan mereka dari belenggu rentetan masalah kemanusiaan. “Dalam ikhtiar kita membebaskan Palestina, tentu harus ada semangat dalam konsolidasi bersama seluruh elemen masyarakat. KKIPP bertekad mengajak seluruh kekuatan masyarakat, komunitas, dan berbagai pihak, baik nasional maupun di global, untuk bersama-sama wujudkan kemerdekaan Palestina,” imbuh Zainal.

Dukungan Untuk Palestina dari Komunitas di Madiun Tak hanya di Kalimantan Selatan, berbagai komunitas di Madiun menyusul seperti komunitas lain di berbagai daerah mendeklarasikan dukungan untuk Palestina bersama Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina (KKIPP). Dukungan disampaikan di 3 Coffee, Kota Madiun awal Juni ini. “KKIPP menjadi wadah masyarakat mendukung Palestina, bahkan sampai meraih kemerdekaannya. Bersama berbagai elemen masyarakat, dukungan akan terus disampaikan,” jelas Aferu Fajar dari tim ACT Madiun.Adanya deklarasi bersama berbagai komunitas di Madiun ini bukan tanpa alasan. Selain peduli pada isu kemanusiaan, hubungan diplomatik yang terjalin antara Indonesia serta sejarah pengakuan bangsa Palestina atas HUMANITY INSIGHT 15

kemerdekaan Indonesia menjadi alasan utama. Sehingga deklarasi ini terwujud sebagai bentuk nyata kepedulian bangsa Indonesia kepada Palestina. Ada lima poin yang disampaikan dalam deklarasi tersebut. Pertama ialah membebaskan Palestina dari kelangkaan pangan dan kurangnya fasilitas kesehatan. Kemudian, membebaskan dari ancaman kehilangan pekerjaan dan lahan pertanian. Lalu membebaskan Palestina untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak, serta membebaskan Palestina dari penjajahan. “Lima poin penting tersebut nantinya akan dikonfersi menjadi berbagai program yang selama ini sudah dilaksanakan Aksi Cepat Tanggap di Palestina.


Dukungan Penuh Untuk Kebangkitan UMKM Semenjak Covid-19 ditetapkan berstatus pandemi, ada banyak sektor ekonomi domestik dan global yang terpengaruh. Dampak pandemi paling terasa terjadi pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

S

emenjak Covid-19 ditetapkan berstatus pandemi, ada banyak sektor ekonomi domestik dan global yang terpengaruh. Dampak pandemi paling terasa terjadi pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) melaporkan bahwa pada tahun 2018, jumlah UMKM di Indonesia adalah sekitar 64.194.057 buah, dengan daya serap sebanyak 116.978.631 total angkatan kerja. Angka ini setara dengan 99 persen total unit usaha yang ada di Indonesia, dengan persentase serapan tenaga kerja di sektor HUMANITY INSIGHT 16

ekonomi setara dengan 97 persen. Sementara 3 persen sisanya dibagi-bagi pada sektor industri besar. Melalui penelitian pendahuluan di April 2020, dengan sampel UMKM yang terdata di Kemenkop UKM, dilaporkan bahwa sejumlah 56 persen UMKM mengaku mengalami penurunan pada hasil omzet penjualan akibat pandemi Covid-19, 22 persen lainnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan/kredit, 15 persen mengalami permasalahan dalam distribusi barang, dan 4 persen sisanya melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.


Dari seluruh UMKM yang terdata dalam riset ini, komposisi UMKM yang bergerak dalam industri mikro menempati angka 87.4 persen. Alhasil, dampak awal pandemi Covid-19 pada sektor UMKM terdeteksi pada level UMKM mikro ini. Angka ini menunjukkan fakta yang lebih tinggi dari yang dilaporkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 72,6 persen dan lebih rendah dari yang dilaporkan oleh LIPI yaitu sebesar 94,7 persen. Kedua riset terakhir dilakukan pada bulan Juni 2020, akhir Kuartal II tahun 2020. Sementara itu, data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah UMKM di Jakarta mencapai 93,4 persen dari jumlah pelaku usaha di Jakarta. UMKM adalah soko guru bagi perekonomian Jakarta. Banyaknya UMKM terdampak pandemi membuat Pemprov DKI Jakarta terus menggenjot pemulihan UMKM melalui berbagai program. Ikhtiar ini sejalan dengan yang saat ini dilakukan oleh Global Wakaf dan ACT. Presiden Global Wakaf-ACT Imam Akbari menjelaskan, sebagai bentuk ikhtiar membangkitkan kembali UMKM, Global Wakaf-ACT memaksimalkan program melalui gerakan Bersama Angkat UMKM Indonesia. Melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia, Global Wakaf-ACT dan Pemprov DKI Jakarta menargetkan 10 ribu penerima manfaat yang menerima bantuan pada tahap awal ini.Setahun sudah Global Wakaf-ACT menjalankan skema bergulir ini, sebanyak Rp4,4 miliar telah didistribusikan untuk 8.600 UMKM. Sebanyak 25 persen penerima manfaat telah mengembalikan modal ini untuk digulirkan kepada penerima manfaat lainnya. HUMANITY INSIGHT 17

“Satu hal yang menarik bahwa mereka semakin termotivasi untuk menyediakan lapangan kerja untuk saudara lainnya, dan tak kalah penting mereka juga semangat untuk berfilantropi. Dari multiplier effect ini artinya para pelaku UMKM juga belajar, bahwa mereka termasuk yang beruntung bisa difasilitasi. Kami berharap semangat kebersamaan dan gotong-royong ini bisa menular sebagai virus kebaikan, dan bisa mematikan virus penyakit Covid-19 ini,” ujar Imam saat peluncuran kerja sama Bersama Angkat UMKM Indonesia di Balai Kota Jakarta, pada hari Senin, 14 Juni 2021. Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, dalam sambutannya menerangkan, pemerintah menyadari bahwa dalam mendukung perkembangan usaha-usaha kecil bisa dari semua lini dan bukan hanya dari segi ekonomi. “Kalau kita memberikan dukungan kepada masyarakat kecil, UMKM dapat tumbuh dan berkembang. Selain kegiatan ekonomi, ada juga kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan. Saya berterima kasih kepada Global WakafACT tidak hanya menginisiasi pemberian modal, tapi juga pendampingan. Ini sesuatu yang penting,” tambah Riza. Menurut Riza program untuk mendorong UMKM ini memang harus dilakukan secara profesional seperti yang telah diinisiasi Global Wakaf-ACT, sehingga menjadi kekuatan untuk kebangkitan ekonomi.


Tak Hanya di Kota Besar

Imbas pandemi terhadap ekonomi tak hanya dirasakan di kota-kota besar saja, tapi hingga ke berbagai penjuru negeri. Berangkat dari kondisi ini, Global WakafACT bersama Pemprov Sumatra Barat menghadirkan Wakaf UMKM dengan membawa semangat Bersama Angkat Indonesia di Padang, pada hari Selasa, 15 Juni 2021. Acara bertajuk Bersama Angkat UMKM Indonesia digelar tak sekadar menguatkan pesan-pesan kebaikan membantu sesama di tengah pandemi, tapi juga dilakukan penyerahan bantuan untuk seribu pelaku UMKM di Sumatra Barat. “Dengan spirit Bersama Angkat Indonesia, kami juga ingin mengangkat UMKM Sumatera Barat ke posisi yang jauh lebih baik,” ungkap Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah saat memberikan sambutan sekaligus penyerahan bantuan secara simbolis ke pelaku usaha di acara tersebut.Sementara itu, Presiden Global Wakaf Imam Akbari mengatakan, kehadiran bantuan untuk UMKM di Sumatera Barat ini merupakan ikhtiar memperkuat pelaku usaha kecil dan mikro. Imam juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatra Barat yang HUMANITY INSIGHT 18

merespons cepat dukungan Global Wakaf untuk membantu para pelaku usaha. “Satu hal yang menarik, mereka (pelaku UMKM) juga bisa semakin termotivasi untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi saudara lainnya. Tak kalah penting, mereka juga bisa bersemangat berfilantropi. Hal ini lah yang dinamakan multiplier effect, yang artinya pelaku UMKM yang mendapatkan fasilitas dukungan dari kebaikan wakaf ini bisa juga membantu sesama dan melahirkan kebaikan baru lagi,” jelas Imam yang juga berharap agar semangat gotong royong dapat dipupuk agar bisa menular layaknya virus kebaikan. Salah satu penerima bantuan Wakaf UMKM di Sumatera Barat ini ialah Jumiarti. Ibu berusia 40 tahun itu merupakan pedagang kue talam tradisional. Ia biasa berjualan di dekat rumahnya di Padang. Setelah mendapatkan bantuan modal UMKM dari Global Wakaf dan Pemprov Sumbar, ia berencana meningkatkan kapasitas usahanya agar bisa bangkit di masa pandemi. “Terima kasih atas bantuan ini,” ungkapnya.


81 Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh Bermodalkan kapal sederhana, 90 orang pengungsi rohingya melarikan diri dari Bangladesh dan terombang-ambing di laut selama 113 hari.

B

ermodalkan kapal sederhana, 90 orang pengungsi rohingya melarikan diri dari Bangladesh dan terombang-ambing di laut selama 113 hari. Muatan yang melebihi kapasitas membuat para pengungsi saling berimpit. Tak ayal, dalam perjalanan panjang tersebut, delapan di antaranya wafat, dan satu orang hilang di laut. Dalam pertaruhan hidup dan mati, hingga kapal yang mereka tumpangi merapat di Pulau Idaman Gampong Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, pada hari Jumat, 4 Juni 2021. Berdasarkan informasi yang diperoleh Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) di Lhokseumawe, para pengungsi Rohingya tiba sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat menggunakan satu perahu yang sangat tidak layak dihuni orang banyak. Mereka terdiri dari 19 pria, 51 perempuan, dan 11 anakanak. Mereka dalam kondisi kelaparan dan kelelahan. “Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Mereka kelelahan dan kelaparan. Saat warga sekitar memberikan mereka bantuan makanan, mereka sangat cepat dan lahap menyantap makanan tersebut,” ujar Hidayatullah dari Tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lhokseumawe pada hari Jumat, 4 Juni 2021. Namun, Hidayatullah menegaskan bahwa makanan yang diterima oleh mereka masih sangat terbatas. “Untuk hari ini saja, kita masih tidak tahu apakah mereka bisa mendapatkan makan atau tidak. Kita tidak tahu sudah berapa lama mereka terombangHUMANITY INSIGHT 19

ambing di lautan. Kita juga tidak tahu berapa hari mereka sudah tidak makan. Namun yang pasti, mereka saat ini kelaparan. Maka dari itu, kebutuhan darurat mereka saat ini adalah makanan,” tegas Hidayatullah. Merespons hal ini, ACT bergerak cepat. Pengiriman tim untuk asesmen awal dilakukan dan bantuan yang paling mendesak ialah makanan siap santap. Total, 95 porsi makanan siap saji terdistribusi pada hari Ahad, 6 Juni 2021. "Ini merupakan bentuk solidaritas sesama saudara Muslim. Insyaallah pemenuhan kebutuhan, khususnya makan akan terpenuhi," ujar Hidayatullah dari Tim Program ACT Lhokseumawe. Berdasarkan penuturan, pengungsi Rohingya ini lari dari kamp pengungsian di Cox's Bazaar, Bangladesh yang kondisinya sangat memprihatinkan. Hunian yang tidak layak, sulit air besih, hingga tak adanya lapangan pekerjaan, membuat mereka memutuskan untuk mencoba hidup baru di negara lain.


Gotong Royong Bangkitkan Pendidikan di Era Pandemi Pemberian bea pendidikan merupakan bentuk semangat bersama untuk mengangkat pendidikan Indonesia

T

ak hanya pada sektor ekonomi, pandemi Covid-19 juga berimbas pada sektor pendidikan. Data Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia, pada 2020 lalu, ada 50-56 persen sekolah mengalami kesulitan finansial, terutama sekolah swasta. Ini akibat banyak orang tua atau wali siswa meminta keringanan pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Kesulitan finansial sekolah membuat operasional sekolah terganggu. Dampaknya, gaji-gaji guru yang bersumber dari pembayaran siswa mengalami pemotongan. Tak hanya itu, guru-guru honorer yang gajinya bersumber dari dana APBD juga terkena imbasnya. Dana APBN dan APBD sebagian besar difokuskan untuk menangani pandemi Covid-19. Pada pihak siswa, kendala pendidikan saat Covid-19 juga terjadi. Permintaan keringanan pembayaran SPP, baik keringanan pemotongan atau penundaan pembayaran, menandakan ekonomi orang tua atau wali tidak baikbaik saja. Siswa juga kesulitan mengikuti pendidikan berbasis daring karena membutuhkan biaya tambahan. Sehingga, upaya konkret untuk membantu para guru dan siswa amat dibutuhkan. Menurut Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar, salah satu cara upaya membantu para guru dan siswa adalah dengan bantuan bea pendidikan. HUMANITY INSIGHT 20

Upaya ini lah yang ACT tempuh dengan menggulirkan program Bea Pendidikan Indonesia (BPI) pada hari Kamis, 3 Juni 2021 di Surabaya, Jawa Timur. Program ini sendiri merupakan bagian dari gerakan Bersama Angkat Indonesia. “Pemberian bea pendidikan merupakan bentuk semangat bersama untuk mengangkat pendidikan Indonesia. Permasalahan pendidikan adalah tugas bersama untuk menyelesaikannya. Jadi hari ini kita ajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan solusi bagi permasalahan bangsa ini, karena bangsa ini milik kita bersama,” ujar Ibnu, pada hari Kamis, 3 Juni 2021, Untuk para guru, program Bea Pendidikan Indonesia berupaya mendukung perjuangan mereka sebagai garda terdepan pendidikan anak bangsa. Diharapkan para guru tetap semangat meningkatkan kualitas dan kuantitasnya untuk mengajar. Hal ini mengingat, kepada para guru lah anak-anak negeri ini dititipkan untuk dididik menjadi


generasi penerus bangsa yang mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik. Selain guru, bea pendidikan juga diberikan kepada anak-anak patriot syuhada KRI Nanggala-402 yang telah gugur dalam menjaga negeri. Terakhir bea pendidikan diberikan kepada siswa-siswi Indonesia sebagai penerus dan calon pemimpin masa depan Indonesia. “Kami ingin bangsa ini semakin kuat. Untuk anak-anak prajurit dan siswa Indonesia agar jangan pernah putus asa dalam menghadapi masa depan. Tetap tegar dan istikamah dalam belajar sampai

menjadi orang-orang terbaik bangsa ini, sebagai calon-calon prajurit penjaga dan pemimpin Indonesia,” lanjut Ibnu. Penyerahan bantuan bea pendidikan dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pihak-pihak terkait. Khofifah mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan ACT kepada guru-guru yang terdampak pandemi Covid-19. Menurut Khofifah, banyak guru menyebut pengabdiannya menjadi pendidik itu semata-mata mencari berkah atau tabarrukan.

Manfaat Kian Meluas

Distribusi program Bea Pendidikan Indonesia (BPI) terus meluas. Setelah Jawa Timur, giliran siswa-siswi berprestasi dan prasejahtera di Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang yang mendapat bantuan. Bantuan diserahkan pada hari Ahad, 6 Juni 2021 untuk kembali menghadirkan semangat anak-anak pesisir Kabupaten Tangerang untuk menyambut ajaran baru. Tim Program Global Zakat-ACT Deagita Randa Putra mengatakan, total ada delapan siswa sekolah menengah pertama yang mendapat bantuan beasiswa pendidikan. Para penerima merupakan siswa berprestasi, baik akademik maupun non akademik dan berasal dari keluarga prasejahtera. . “Ada siswa yang sangat membutuhkan seragam untuk dipakai pekan depan ke sekolah. Seragam yang ada sudah tidak muat, imbas belajar daring lebih dari satu tahun. Ada juga pelajar yang masih menunggu dan sangat mengharapkan ma yang hidup serba pas-pasan. HUMANITY INSIGHT 21

uang dari orang tuanya yang bekerja sebagai kuli bangunan, untuk membeli buku Lembar Kerja Siswa (LKS),” ujar Randa. Randa melanjutkan, ada salah satu penerima yang hidup serba pas-pasan. Bahkan keluarganya tidak bisa mendapat nafkah karena satu-satunya tulang punggung, sang kakak, tidak bisa bekerja lantaran ijazah ditahan pihak sekolah. “Akhirnya sang kakak kerja serabutan seperti kuli bangunan dan jadi buruh di kapal tetangga. Karena mau cari kerja ijazahnya enggak ada, mau cari beasiswa atau kuliah apalagi,” jelas Randa. Seorang penerima BPI yang juga yatim, Fatimatuzzahra mengatakan terima kasih atas dukungan Global Zakat-ACT terhadap pendidikan siswa-siswi yang berasal dari keluarga prasejahtera. Menurut Zahra, bea pendidikan yang diberikan sangat bermanfaat untuk meringankan beban sang ibu yang hanya berjualan sosis dan jajanan di rumah.


Kabar Pekan Ini

D

akwah merupakan amal yang terbaik karena meneruskan tugas mulia para nabi dan rasul dalam menyebarkan agama Allah. Sayyid Quthb rahimahullah berkata dalam Fi Zhilal Al-Quran: “Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimatkalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang pendakwah kecuali menyampaikan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya, sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat mencukupi.” ( HR. Abu Dawud) Meneruskan tugas mulia para nabi tentunya mendapatkan pahala yang besar. Pahala yang didapatkan si pendakwah bukan hanya sampai di dakwah saja, bahkan ketika orang yang mendengar dakwah menyampaikan isi dakwah kepada orang lain, maka pahalanya pun akan mengalir juga untuk si pendakwah, begitulah seterusnya berulang-ulang hingga akhir dunia dan menjadi amal jariyah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa HUMANITY INSIGHT 22

mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra). Berlandaskan hal di atas Aksi Cepat Tanggap terus memberikan dukungan kepada para pendakwah di seluruh nusantara. Adapun apresiasi diberikan dalam berbagai macam bentuk seperti bantuan pangan atau uang kesejahteraan. Dengan adanya bantuan yang diberikan diharapkan dapat membantu para pendakwah. Hakikatnya perjuangan para pendakwah tak mudah seperti yang dibayangkan, seperti Ustaz Qasyim dan adiknya Ustazah Muawiyah, untuk mengajar di Desa Tilahan, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Desa Tilahan berada di Pegunungan Meratus. Setiap harinya mereka harus melewati hutan dan tebing untuk terus menyebarkan cahaya ilmu di Tilahan. Beda lagi ceritanya dengan ustaz Kresna Budianto, dalam kondisi tak bisa melihat, ia sanggup mengajar tahfiz di madrasah, menjadi imam tetap masjid di kampung halamannya bahkan mendirikan Rumah Tahfiz El Mutahaqifa dengan metode talaqqi di Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri. Dai berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah ini kehilangan penglihatan mata kirinya pada tahun 2007, kemudian pada tahun 2016 disusul mata kanannya yang tak bisa digunakan untuk melihat sama sekali. Ikhtiar pengobatan sudah dilakukan, tetapi tidak mengubah kondisi yang dialaminya. Dalam kondisi terbatas tersebut, alumni Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo ini mengawali dakwahnya di Plumbon, Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri dengan mengajar TPA. Kemudian Ustaz Kresna fokus mengajar tahfiz Al-Quran untuk para santrinya, bahkan dari situ ia


diamanahi mengajar tahfiz dari kelas 1 hingga 6 di MI yang tak jauh dari rumahnya. Bergerak ke aktivitas program Medical Services (HMS) ACT, yang baru saja menginisiasi program Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI). Salah satu aksi perdana dilakukan di Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan Jakarta Utara. Bertempat di Tempat Pelelangan Ikan Kamal Muara, tim HMS ACT memberikan edukasi kandungan gizi seimbang kepada orang tua dan anak. Kelurahan Kamal Muara Ini dipilih karena beberapa alasan yakni, mata pencaharian mayoritas warga adalah nelayan, sumber air konsumsi antara lain air asin karena terletak di dekat laut, sampah yang berserakan terutama di kolong-kolong rumah dan got, dan wilayah

ini sering dilanda banjir rob. Harum Aulia, dari tim HMS ACT menerangkan, kondisi lingkungan itu berakibat pada kesehatan anak-anak. Karena lingkungan tempat tumbuh kembangnya kumuh, padat penduduk, dan orang tua yang pra sejahtera membuat kesehatan dan asupan gizi anak-anak kurang diperhatikan. Adapun untuk rincian aksi di HCN pada Juni pekan 1 dan 2 sebanyak 2.152 aksi dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 469.273 orang dan relawan yang terlibat 7.412 jiwa. Untuk jangkauan kegiatan tersebar di 11 negara, 30 provinsi, 171 kota/kabupaten, dan 739 desa/kelurahan.


HUMANITY INSIGHT

Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.