Humanity Insight

Page 1

HUMANITY INSIGHT Majalah Internal Dua Pekanan Program Kemanusiaan ACT Bulletin Edisi LI/ Tahun ke-4 1- 14 Febaruari 2022

Dahsyatnya Manfaat Zakat

1

Belajar Alquran dan Mengamalkannya

79

Membantu Tak Mengenal Batas

9


DAFTAR ISI 1 Dahsyatnya Manfaat Zakat

Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat Prasejahtera

5 7

Belajar Alquran dan Mengamalkannya


hUMANITY insight

Dewan Redaksi

Dwiko Hari Dastriadi Bambang Triyono Yusnirsyah Fadilah Ispandiari

Koordinator

Sunano

Penulis

Lia Esdwiyanisyam Arif

Editor

Sunano

Data

Ashari Utomo Putra

Tata Letak

Lia Esdwiyanisyam Arif

9

Membantu Tak Mengenal Batas

11 Penuhi Kebutuhan Air Petani Palestina

13 Krisis Yaman Tak Tertahankan



Dahsyatnya Manfaat Zakat Zakat memiliki potensi tinggi, membawa umat menjadi sejahtera dan seimbang dalam kehidupannya.

D

ampak bencana, yang paling dibutuhkan penyintas adalah kecukupan pangan. Jika persoalan dapur selesai, mereka bisa lebih tenang memikirkan keberlanjutan usaha yang hancur. Untuk itu, kita bisa melihat bersama pada instrumen sosial dalam Islam. Instrumen yang bisa menyelesaikan problem sosial ekonomi umat. Salah satunya adalah zakat. Zakat sebagai salah satu pilar dari Rukun Islam dinilai mampu memajukan ekonomi syariah. Membawa umat menjadi sejahtera dan seimbang dalam kehidupannya. Terlebih dengan jumlah penduduk Muslim di Indonesia yang terbesar di dunia, menjadikan zakat memiliki potensi tinggi. Rasulullah diperintah Allah untuk berzakat itu di tahun kedua Hijriah. Ketika Humanity Insight

1

disampaikan kepada para sahabat, perintah ini menjadi tolok ukur bahwa zakat dapat membantu masyarakat dan bangsa menjadi kuat, yakni dengan cara mendistribusikan harta dari aghnia (orang kaya), kepada yang membutuhkan di sekeliling (lingkungan sekitar). Melihat potensi besar untuk meringankan beban sesama, Global ZakatAksi Cepat Tanggap (ACT), mengajak para dermawan untuk bersama mengumpulkan zakat dan memberikan kepada mustahik yang paling membutuhkan. Salah satunya adalah untuk penyintas erupsi Gunung Semeru. Di Semeru, ACT menyalurkan zakat dalam bentuk bantuan pangan. Bahan pokok dimasak dengan baik dan disajikan kepada penyintas dalam nasi box. Makanan ini


sangat berarti bagi mereka yang terdampak erupsi Semeru. Sebagai informasi, sejak awal Desember 2021 Gunung Semeru dalam kondisi fluktuatif dan mengeluarkan awan panas guguran. Dampak guguran awan panas mengakibatkan ratusan rumah warga hancur atau tertutup abu. Tak hanya kehilangan tempat tinggal, para pengungsi juga kehilangan mata pencaharian, sehingga untuk kebutuhan sehari-sehari bergantung pada bantuan. Menyaksikan keadaan tersebut Global Zakat- ACT tak tinggal diam. Sejak awal hingga Januari 2022, Humanity Food Truck (HFT) dan Humanity Food Bus (HFB) dikerahkan untuk mendampingi kehidupan Humanity Insight

3

dan menyebarkan manfaat zakat kepada korban erupsi Gunung Semeru. Yudi seorang pencari madu di hutan Kamar Kajang adalah salah satu penerima manfaat zakat. Akibat erupsi rumahnya hancur. Hingga saat ini Yudi masih terus kembali ke rumahnya untuk membersihkan dan mencari barang yang masih bisa diselamatkan. Tak hanya itu, akibat erupsi juga laki-laki berumur 40 tahun ini kehilangan mata pencahariannya. Selama masa erupsi, aktivitas ekonomi penduduk terhenti. Keadaan yang tak menentu ini membuat perekonomian Yudi sangat sulit. Tidak ada pemasukan rutin Paling yang bisa diandalkan adalah


mengharapkan bantuan. Untuk menutup kebutuhan lain, ia membuat batako dari pasir yang menelan rumahnya, namun sampai saat ini belum laku terjual. “Saya sangat berterimakasih kepada ACT yang sering memberikan makanan siap saji kepada saya di masa sulit seperti sekarang. Semoga pahala terus mengalir kepada orang baik yang selalu membantu sesama”, tutur Yudi. Tak hanya Yudi, Isni juga harus merasakan kerugian yang besar. Erupsi Gunung Semeru mengakibatkan tanamannya yang rusak hingga gagal panen, mulai dari singkong, jagung, kopi, kayu sengon, dan balsa.

Humanity Insight

4

Dengan bantuan santapan siap saji HFT dan HFB membuat ibu anak dua ini sangat bahagia. “Saya senang sekali, makanan yang disajikan juga sangat lezat, dengan bantuan ini membantu saya memenuhi pangan keluarga saya yang memang lagi kesusahan”, ungkap Isni. Dahsyatnya manfaat zakat untuk korban erupsi Gunung Semeru tidak hanya berupa makanan siap saji. Pada akhir Desember lalu, bantuan perlengkapan bayi disalurkan Global Zakat-ACT ke 150 penerima manfaat di Lumajang. Tim ACT Malang, Iqrok Wahyu Perdana menjelaskan, bantuan kemanusiaan hadir untuk korban erupsi Gunung Semeru yang termasuk dalam asnaf penerima zakat. "Saat ini, masih banyak orang tua dan bayinya yang tinggal di sejumlah titik pengungsian. Para orang tua kesulitan mendapatkan perlengkapan bayi karena situasi yang belum kondusif dan tidak memiliki biaya," ujar Iqrok. []


Naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok, beberapa waktu kebelakang menjadikan sebagian masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

F

enomena naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng dan telor beberapa waktu kebelakang menjadikan sebagian masyarakat kesulitan. Aksi Cepat Tanggap Humanity Insight

5

(ACT) Tasikmalaya merespons kondisi ini dengan terus melanjutkan distribusi bantuan di beberapa titik. “Paket pangan yang kita berikan dalam program Operasi Pangan Gratis ini yakni Beras


Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat Prasejahtera

Wakaf. Distribusi untuk kali ini menyasar warga prasejahtera, pekerja harian lepas, hingga masyarakat yang sudah lanjut usia,” ungkap Fauzi Rizki Pratama dari Tim Program ACT Tasikmalaya. Humanity Insight

6

Seperti Kioh (75) salah satunya. Nenek yang dulunya bekerja di pabrik roti ini, saat ini tidak dapat lagi bekerja sehingga menggantungkan kebutuhan kepada anakanaknya. “Hatur nuhun, karena dari program ini, nenek merasa sangat terbantu. Apalagi di tengah kondisi pandemi yang cukup sulit,” ungkap Kioh. Tidak hanya di Tasikmalaya, kegiatan serupa dilakukan untuk masyarakat di Pulau Puteangin, Desa Lasitae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Asmar sebagai Kepala Dusun Puteangin sangat bersyukur dengan adanya bantuan kemanusiaan dari ACT yang sampai di pulau tersebut. Dalam kesempatan itu, ia mengutarakan juga harapan agar lebih banyak lagi yang melirik kampung mereka mengingat potensi ekonomi yang cukup besar, termasuk dalam bidang pariwisata. “Warga kami rata-rata bekerja sebagai nelayan, jika ada bantuan-bantuan seperti ini pasti kami sangat senang dan sangat terbantu. Di kampung kami ini potensi ekonomi sangat bagus, tapi kami sangat butuh dukungan dari berbagai kalangan termasuk dari pemerintah, karena kami masih sangat kurang ilmu untuk mengelolanya seperti apa,” jelas Aswar. Firman dari Tim Program ACT Sulsel mengatakan, salah satu dukungan yang penting untuk masyarakat di pulau dengan 478 jiwa ini yakni fasilitas kesehatan. "Pulau Puteangin ini sangat bagus potensinya, namun masih banyak hal yang harus diberi perhatian khusus seperti layanan kesehatan. Sebab di pulau ini sangat kurang fasilitas kesehatan yang memadai. Semoga kedepannya, kami bersama Tim Medis ACT Sulsel bisa hadir untuk aksi pelayanan kesehatan gratis di pulau ini," jelas Firman. []


Belajar Alquran dan Mengamalkannya sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengamalkannya

Humanity Insight

7


K

eterbatasan bukan menjadi hambatan. Meski dengan fasilitas seadanya, anak-anak dan orang tua tetap semangat belajar. Hal tersebut yang dirasakan anak-anak Majelis Taklim Al Mubarok, yang berada di Kampung Cikedung, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Sebanyak empat puluh orang anak-anak dari berbagai jenjang mulai dari TK hingga SMA, menimba ilmu dengan kondisi seadanya. Humanity Insight

8

Majelis yang dipimpin oleh Ustaz Ayi ini diadakan pada malam hari dan waktu subuh. Para santri sebenarnya ingin mengadakan pengajian setiap hari, tetapi untuk saat ini keterbatasan bangunan membuat mereka harus bergiliran dengan pengajian bapak-bapak, ibu-ibu serta pemuda. Sehingga untuk saat ini, anakanak hanya mengaji empat hari dalam sepekan. Meskipun begitu, anak-anak tetap antusias ketika menuntut ilmu. Ustaz Ayi menceritakan seperti salah satu anak didiknya yang akrab dipanggil Dudung, yang saat ini baru berusia enam tahun. “Dudung salah satu yang paling rajin, hampir setiap subuh selalu datang pertama. Dia bahkan sudah hafal beberapa halaman dari tasrifan (kitab metode belajar memahami bahasa AlQur’an),” cerita Ustaz Ayi. Mendukung semangat belajar anakanak di Majelis Taklim Al Mubarok, Global Wakaf-ACT mendistribusikan bantuan berupa Iqro wakaf pada hari itu. Ustaz Ayi pun menyampaikan rasa terima kasih atas distribusi bantuan Iqro untuk anak-anak didiknya. “Alhamdulillah bersyukur dan menyambut baik, semoga anak-anak semakin semangat belajar. Bersamaan dengan ini teriring doa jazakumullah khairaan katsiraan” ungkap Ustaz Ayi. Sampai saat ini, beberapa pusat pembelajaran di pelosok desa yang masih terbatas dalam segi fasilitas dalam segi pengajaran Al-Qur’an dan Iqro, sehingga Iqro yang merupakan titipan Sahabat Dermawan bisa memenuhi kebutuhan iqro di wilayah pelosok yang memiliki keterbatasan,” ungkap Fauzi. Fauzi berharap, dukungan ini dapat membantu ikhtiar lembaga pendidikan seperti Majelis Taklim Al Mubarok. “Salah satu upaya dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia adalah melalui pendidikan, dan di antara materi pendidikan yang penting bagi anakanak saat ini adalah penguatan dari segi


keagamaan karena akan berkaitan dengan pedoman hidup dari anak-anak tersebut di masa depan,” ungkap Fauzi. Bukan saja mewakafkan Al-Qur’an dan Iqro upaya mendukung semangat belajar mengaji juga dilakukan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Makassar Raya dengan mengajar mengaji di Kampung Pandang, Kota Makassar. Sabtu 12 Februari, Hikmah beserta relawan MRI lainnya sudah siap mengajar mengaji. Sekitar lima belas anak-anak sudah datang ke sebuah gubuk bambu tempat belajar mengaji dilakukan. Meski cuaca mendung anak-anak antusias mengikuti semua kegiatan dari setor hafalan hingga belajar menulis huruf hijaiyah. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap sabtu. Anak-anak mengikuti dengan senang hati karena di kampung mereka tempat untuk mengaji masih sangat jarang. “Mengajarkan mereka mengaji adalah kebahagian bagi kami. Karena sesungguhnya Khoirukum man ta'allamal qur'ana wa allamahu (sebaikbaiknya kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengamalkannya).” []

Humanity Insight

9


Membantu Tak Mengenal Batas Sejak suami divonis mengidap penyempitan jantung, Fahira tak bisa sering beraktivitas di luar rumah untuk mencari nafkah karena harus menjanga sang suami di rumah.

S

udah empat tahun lamanya Fahira (56) berjuang sendiri merawat sang suami, Rahmansyah (62) yang divonis masalah penyempitan jantung. Keadaan makin parah karena sang suami terkonfirmasi positif Covid-19 dan harus dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Kondisi suami yang memburuk membuat Fahira ketar ketir masalah biaya. Sejak suami divonis mengidap penyempitan jantung, Fahira tak bisa sering beraktivitas di luar rumah. Sebagian besar waktunya ia habiskan untuk merawat sang suami yang sama sekali tidak bisa bangkit dari tempat tidur. “Pernah waktu itu saya tinggal lalu suami ingin mengambil barang sendiri malah tersungkur dari tempat tidur”, cerita Fahira. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terkadang ia berjualan jajanan pasar yang dijajakan atau dititipkan ke warung. Kalau sedang tak membuat makanan ia membuka jasa pijat, mencuci baju, atau apa saja yang bisa ia kerjakan. Saat sang suami harus dirawat di rumah sakit sejak Sabtu 12 Februari, ternyata membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Keterbatasan biaya membuat ia tidak memiliki cukup uang untuk transportasi ke rumah sakit. Seakan tak kehabisan akal, saat itu juga Fahira menjual tiga tabung gas yang biasa digunakan untuk membuat makanan jualannya. Beban selanjutnya, saat sang suami telah dirawat di rumah sakit ada beberapa obat yang tidak ditanggung jaminan kesehatan sehingga Fahira harus

Humanity Insight

10

merogoh koceknya sendiri. Tidak ingin suaminya menunggu lama wanita paruh baya ini terpaksa meminjam uang kepada para tetangga untuk menebus obat suami. Apalagi selama di ruang isolasi suaminya membutuhkan susu dan popok. “Saya bingung harus dapat uang dari mana lagi karena kebutuhan semakin banyak. Apalagi saya sudah nunggak tiga bulan tidak bayar kontrakan dan kalau tidak bisa membayar akhir bulan ini saya harus angkat kaki dari sana”, Paparnya. Tak tinggal diam, Aksi Cepat Tanggap dan Masyarakat Relawan Indonesia Banjarmasin bergegas mengunjungi kediaman Fahira dan suami untuk memberikan sedikit bantuan hidup. Bantuan tersebut untuk meringankan perjuangannya. “Saya sangat berterimakasih atas bantuan dan perhatian para dermawan, doakan agar suami saya bisa lekas pulih dan pulang lagi ke rumah, tutupnya. []


Penuhi Kebutuhan Air Petani Palestina Selama ini, krisis air yang diderita warga Palestina telah membuat para petani lokal kesulitan mengairi lahan. Mereka hanya mampu mengandalkan air hujan untuk keberlangsungan usaha pertanian.

P

ada Jumat 4 Februari 2022, pemukim ilegal Israel tertangkap basah sengaja mencemari sebuah mata air di Desa Desa Qaryout di Tepi Barat, utara Nablus. "Para pemukim menyerbu daerah tersebut, kemudian mereka merusak gembok

Humanity Insight

11

dan pagar yang menutupi mata air di sana," ujar salah satu warga Palestina yang menjadi saksi mata kejadian tersebut, seperti dilaporkan Middle East Monitor. Setelah pagar rusak, para pemukim dilaporkan menuangkan bahan tidak dikenal yang memiliki bau busuk ke dalam sumber air


tersebut. Air pun berubah keruh, berbau, dan tidak aman untuk diminum. Hal ini pun memperparah krisis air yang membelenggu warga Palestina. Diperkirakan, ribuan warga Palestina di Desa Qaryout kehilangan sumber air utama. Mata air ini bukan hanya digunakan untuk konsumsi. Namun juga untuk mengairi lahan pertanian milik penduduk Palestina. Jika tidak mendapat pasokan air yang cukup, para petani pun terancam gagal panen dan mengalami kerugian cukup besar. Pasca kejadian, para pemukim dengan bebas kembali ke tempatnya tanpa ada upaya penangkapan dari otoritas Israel yang berkuasa di sana. Sementara penduduk Palestina di sekitar berupaya untuk mendirikan pagar di sekitar mata air yang telah dirusak pemukim Israel. Tindakan semena-mena Israel tidak hanya terjadi di Qaryout. Pada Selasa 8 Februari 2022, Israel juga menghancurkan kolam penampungan air hujan milik petani Humanity Insight

12


Palestina di Desa Furush Beit Dajan di Lembah Yordan, Tepi Barat. Pasukan Israel mengerahkan buldoser untuk meratakan beton yang mengelilingi kolam tersebut. Kolam tersebut diketahui didanai oleh Kementerian Pertanian Palestina untuk digunakan para petani mengairi lahan. Mereka tidak lagi memiliki sarana untuk menampung air hujan akibat kejahatan ini. Selama ini, krisis air yang diderita warga Palestina telah membuat para petani lokal kesulitan mengairi lahan. Mereka hanya mampu mengandalkan air hujan untuk keberlangsungan usaha pertanian. Kondisi tersebut direspons oleh Aksi Humanity Insight

13

Cepat Tanggap (ACT) dengan memastikan sawah petani Palestina tetap terairi. Ikhtiar yang dilakukan dengan membangun kembali Sumur Wakaf di Gaza. Tepatnya di Al Nuzha, di tengah Kota Jabalia, Gaza Utara. Dibangun menggunakan pipa 12 inci dengan kedalaman 68 meter, sumur ini mampu menghasilkan hingga 10 ribu liter air per jamnya. Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response ACT, menjelaskan, Sumur Wakaf ini diproyeksikan bisa untuk memenuhi kebutuhan air bagi 9 ribu petani di Al Nuzha. Sebab, mayoritas penduduk Al Nuzha merupakan petani yang lahannya tidak memiliki sistem irigasi yang baik karena kekurangan air.


"Mereka adalah petani-petani miskin yang lahannya sering rusak imbas serangan Israel. Pada tahun lalu, agresi Israel juga turut berdampak ke Al Nuzha yang menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas publik, termasuk sarana air," ujar Said, pada Kamis, 3 Februari 2022. Selain untuk petani, Sumur Wakaf ini juga bisa dimanfaatkan masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, termasuk konsumsi. Lingkungan Al Nozha sendiri dikenal sebagai kawasan ramai dan padat penduduk di Gaza. Mayoritas dari mereka tinggal di rumah sederhana dan tidak memiliki sumber pendapatan tetap. Salah satu penerima manfaat, Abu Khalil Humanity Insight

14

Samara (52) mengatakan, kehadiran Sumur Wakaf di wilayahnya adalah suatu keberkahan. Ibu empat anak ini mengaku sebelumnya sangat menderita imbas kekurangan air. Anggota keluarganya bahkan sempat mengalami gangguan kesehatan dampak minimnya air bersih yang tersedia. "Alhamdulillah, setelah penggalian sumur yang dilengkapi dengan pipanisasi, air telah tersedia secara permanen di sini. Kami berterima kasih kepada semua orang yang berkontribusi pada bantuan ini. Semoga Allah memberkahi kalian semua," pungkas Samara. []


Humanity Insight

15


Krisis Yaman Tak Tertahankan

Dalam tiga bulan terakhir, ada peningkatan 60 persen jumlah korban dalam konflik di Yaman. Situasi ini pun diperkirakan memburuk sejak awal tahun 2022.

Humanity Insight

16


S

etelah serangan misil di utara Kota Saada pada Jumat 21 Januari 2022, kondisi Yaman amat memprihatinkan. Sejumlah organisasi kemanusiaan menyatakan serangan tersebut adalah salah satu terparah yang pernah terjadi di Yaman. Serangan menghancurkan pusat telekomunikasi dan pemutusan akses internet. Keadaan tersebut dipertegas lewat pernyataan kantor PBB untuk koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Bahwasannya lebih dari 80 warga sipil meninggal dunia dan ratusan terluka akibat kekerasan serangan udara dari kelompok bersenjata Pihak rumah sakit yang melakukan perawatan korban luka pun menyebut jumlah korban bisa saja bertambah. Saat ini puing-puing bangunan yang hancur masih dibersihkan dan potensi menemukan korban di bawah puing masih sangat tinggi. Ahmed Mahat, kepala Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan, Rumah Sakit Al-Gumhourriyeh di Saada sangat kewalahan. Mereka tidak dapat menerima pasien lagi. “Kami telah menyumbangkan pasokan medis ke rumah sakit tetapi kami tahu itu tidak cukup untuk menangani semua korban.” katanya. ccc Operasional rumah sakit, sekolah hingga infrastruktur air akan semakin kritis dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin parah di Yaman Memerlukan Uluran Tangan Keadaan tersebut dipertegas pemerintah Yaman. Pada pekan lalu pemerintah Yaman meminta bantuan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan mendesak guna menangani krisis kemanusiaan yang semakin parah di negaranya. "Saya menyerukan masyarakat internasional untuk serius mengatasi akar krisis kemanusiaan di Yaman. Perang masih terus berlangsung dan kelompok militan masih terus mengepung," ujar perdana menteri Yaman Maeen Abdulmalik dalam pidatonya, dilansir dar Middle East Monitor. Abdulmalik juga blak-blakan bahwa situasi kemanusiaan di Yaman sudah Humanity Insight

17

sangat mengkhawatirkan. Yaman telah menjadi negara miskin setelah dilanda konflik kekerasan dan kekacauan sejak 2014. Diperkirakan, 377.000 warga Yaman meninggal dunia selama konflik terjadi. Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 80 persen populasi Yaman, atau sekitar 30 juta orang bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup. Warga Yaman, khususnya pengungsi, tidak memiliki kemampuan untuk membeli berbagai kebutuhan pokok secara mandiri. Selain karena kemiskinan, nilai mata uang Yaman–Rial juga sangat rendah dibanding dolar AS.


Kemerosotan mata uang ini mendorong kenaikan harga pangan yang sangat tinggi. Rata-rata harga pangan meroket sampai 60 persen. Tak Henti Membantu Tak tinggal diam, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus mendistribusikan bantuan untuk korban konflik kemanusiaan di Yaman. Seperti awal Februari lalu, bantuan paket pangan dan pakaian hangat dari Sahabat Dermawan untuk lebih dari 2.600 pengungsi Yaman. Distribusi dilakukan di area pengungsi di Distrik Al Udayn. Berlangsung selama 10 hari,

Humanity Insight

18

dari tanggal 2-11 September, tim ACT Yaman mengantar langsung bantuan ini ke tenda para pengungsi. Firdaus Guritno dari tim Global Humanity Response ACT mengatakan, bantuan ini diharapkan mampu menunjang kebutuhan pengungsi selama musim dingin melanda Yaman. "Selama musim dingin, curah hujan menjadi sangat tinggi di Yaman. Kemiskinan membuat banyak pengungsi menggigil karena tidak memiliki selimut dan pakaian hangat. Alhamdulillah, lewat bantuan musim dingin, para pengungsi bisa merasakan hidup layak di tengah cuaca ekstrem," ujar Firdaus. []


Menopang Korban Banjir Sumbawa ACT mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 6.000 liter kepada warga di Dusun Beru, Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa

H

ujan deras dengan intensitas tinggi memicu banjir bandang di enam desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB pada Senin 14 Februari 2022 lalu. Sejumlah rumah, jembatan, saluran irigasi, pipa air, dan fasilitas di tempat wisata hanyut. Enam desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa yang terdampak banjir bandang adalah Desa Kalimango, Desa Baru, Desa Dalam, Desa Juran Alas, Desa Marente, dan Desa Luar. Meski telah surut, namun aktivitas warga belum kembali normal. Warga korban banjir bandang di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, butuh air bersih dan kebutuhan pokok. Amiruddin tim Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB mengatakan, mayoritas warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Warga tengah membersihkan rumahnya dari sisa-sisa

Humanity Insight

19

material banjir. “Sebagian warga masih ada yang mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga. Mereka yang mengungsi rumahnya rusak berat atau hanyut terbawa air. Tim Tanggap Darurat ACT telah diterjunkan ke lapangan untuk membantu warga. Selasa 15 Februari 2022 kemarin, tambah Amir, juga mendistribusikan makanan siap santap kepada warga yang menjadi korban banjir. Tak hanya makanan siap santap ACT juga mendistribusikan air bersih. Sebanyak 6.000 liter bantuan air bersih diberikan kepada warga di Dusun Beru, Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, pada Kamis 17 Februari 2022. “Kehadiran truk pengangkut air bersih sangat dinanti-nanti oleh warga. Mereka sangat antusias dan antre mendapatkan air,” jelas Amir. []


Minimalisir Angka Stunting Indonesia Pemenuhan gizi pada anak amatlah penting. Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

M

asyarakat bisa meningkatkan imunitas tubuh sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19. Harum Aulia tim gizi dari Humanity Medical Services (HMS) ACT mengatakan, salah satu langkah meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan makan makanan bergizi. “Tentu, untuk menghindari paparan virus, masyarakat harus segera vaksin Covid-19 dosis lengkap. Selain vaksin, protokol kesehatan ketat juga tetap harus dijalankan. Setelah vaksin dan menerapkan protokol kesehatan, masyarakat juga harus memiliki asupan makanan dengan kandungan gizi seimbang. Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan lengkap yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, serat, dan air,” kata Hanum. Menurut Harum, imunitas bisa dibentuk ketika masyarakat memiliki vitamin yang cukup. Vitamin salah satunya bisa didapat dari makanan sumber karbohidrat, daging merah, ayam atau ikan sebagai sumber protein dan lemak, sayur seperti wortel, bayam, kacang-kacangan dan buah sebagai sumber vitamin, serat dan mineral, dan meminum air putih. Satu makanan dengan makanan yang lain saling melengkapi. "Jadi, agar terhindar dari paparan virus atau penyakit lain, imun tubuh harus kuat. Untuk membuat imun tubuh kuat, maka asupannya harus mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Imun tubuh tidak bisa menjadi kuat, jika makanan yang masuk ke dalamnya hanya satu jenis," jelasnya. Pemenuhan gizi pada anak juga amatlah penting. Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Langkah yang dilakukan HMS-ACT bersamasama masyarakat menghadirkan Operasi Gizi Anak Indonesia (OGAI) untuk mengatasi kekurangan gizi yang masih banyak dialami anak-anak Indonesia. Humanity Insight

20

Dalam OGAI, banyak kegiatan yang dilakukan antara lain edukasi gizi anak kepada orang tua dan ibu hamil, distribusi makanan bergizi, distribusi menu sarapan bergizi dan bantuan satu juta liter susu untuk anak -anak. Salah satu aksi OGAI diselenggarakan pada Kamis 10 Februari 2022 oleh ACT dan MRI Bogor. Aksi OGAI dilakukan di TPA AlMubarok, Cibuntu, Cibungbulang, Kab.Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh 60 anak-anak usia PAUD dan Sekolah Dasar yang ada di Desa Cibuntu, Cibungbulang, Bogor. Selain sosialisasi mengenai pemenuhan gizi kegiatan juga juga dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan bergizi yaitu berupa susu UHT dan roti tawar. Herman salah satu ustaz di TPA Al - Mubarok mengucapkan banyak terimakasih karena telah menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat. “Semoga kedepannya semakin banyak anak-anak yang bisa merasakan program ini”, jelasnya. []


Kabar Pekan Ini K

urang dari dua bulan umat muslim akan menyambut bulan suci ramadan. Selain puasa amalan penting di ramadan adalah membayar zakat fitrah. Zakat sebagai rukun Islam yang ketiga menjadi suatu hal yang wajib untuk ditunaikan bagi umat muslim. Dengan menunaikanya maka akan ada peningkatan kesejahteraan hidup yang terjadi. Terlebih dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia yang terbesar di dunia, menjadikan zakat memiliki potensi tinggi. Melihat potensi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) tak hanya menyebarkan manfaat zakat hanya di Bulan Ramadan saja akan tetapi sepanjang tahunnya. Salah satunya adalah untuk korban erupsi Gunung Semeru. Semenjak awal hingga masuk tahap pemulihan Humanity Food Truck (HFT) dan Humanity Food Bus (HFB) dikerahkan untuk mendampingi kehidupan dan menyebarkan manfaat zakat kepada korban erupsi Gunung Semeru. Yudi seorang salah satu penerima manfaat zakat sangat berterimakasih karena makanan siap santap yang disediakan ACT sangat membantu dia dan keluarga dalam memenuhi pangan seharisehari. Dahsyatnya manfaat zakat untuk korban erupsi Gunung Semeru tidak hanya berupa makanan siap saji. Pada akhir Desember lalu, bantuan perlengkapan bayi disalurkan Global Zakat-ACT ke 150 penerima manfaat di Lumajang Selain itu aksi ACT juga kembali berfokus kepada pemenuhan pangan masyarakat kekurangan karena fenomena naiknya sejumlah harga kebutuhan bahan pokok. Salah satunya adalah Operasi Pangan Gratis di Tasikmalaya.



“Paket pangan yang kita berikan dalam program Operasi Pangan Gratis ini yakni Beras Wakaf. Distribusi untuk kali ini menyasar warga prasejahtera, pekerja harian lepas, hingga masyarakat yang sudah lanjut usia,” ungkap Fauzi Rizki Pratama dari Tim Program ACT Tasikmalaya. Tidak hanya di Tasikmalaya, kegiatan serupa dilakukan untuk masyarakat di Pulau Puteangin, Desa Lasitae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Asmar sebagai Kepala Dusun Puteangin sangat bersyukur dengan adanya bantuan kemanusiaan dari ACT yang sampai di pulau tersebut. Adapun kabar dari global, ACT kembali membangun sumur wakaf di Gaza tepatnya Nuzha, di tengah Kota Jabalia, Gaza Utara. Dibangun menggunakan pipa 12 inci dengan kedalaman 68 meter, sumur ini mampu menghasilkan hingga 10 ribu liter air per

Humanity Insight

23

jamnya. Hal tersebut untuk memastikan sawah Palestina tetap terairi. Said Mukaffiy dari tim Global Humanity Response ACT, menjelaskan, Sumur Wakaf ini diproyeksikan bisa untuk memenuhi kebutuhan air bagi 9 ribu petani di Al Nuzha. Sebab, mayoritas penduduk Al Nuzha merupakan petani yang lahannya tidak memiliki sistem irigasi yang baik karena kekurangan air. Selain itu, ACT juga mendistribusikan bantuan untuk korban konflik kemanusiaan di Yaman pada awal Februari lalu. Bantuan paket pangan dan pakaian hangat dari Sahabat Dermawan untuk lebih dari 2.600 pengungsi Yaman. Distribusi dilakukan di area pengungsi di Distrik Al Udayn. Berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 2-11 September, tim ACT Yaman mengantar langsung bantuan ini ke tenda para pengungsi. []


Humanity Insight

16


HUMANITY INSIGHT Kantor Redaksi Menara 165 office Tower lt.11 Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan, 12560 Indonesia


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.