
8 minute read
Tidak S esu ai, Dam Dukuh Ambrol Tidak Sesuai, Dam Dukuh Ambrol
Kajari dan Ketua DPRD: Segera Periksa CV Cipta Mandiri
DUTA/DOK
Advertisement
PERTEMUAN Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dan DPRD Trenggalek dalam kunjungannya ke Jakarta bertemu dengan PT. SMI mencari solusi untuk membiayai infrastruktur pembangunan di daerah.
Pemkab Gandeng PT MSI
TRENGGALEK-Mengatasi keterbatasan anggaran untuk pembangunan daerah, Bupati
Trenggalek Emil Elestianto Dardak dan DPRD
Trenggalek terus berupaya berinovasi mencari solusi. Untuk memecahkan permasalahan keterbatasan anggaran yang menjadi penghalang untuk mengembangkan daerah.
Karena itu Bupati bersama Unsur Pimpinan
DPRD dan beberapa Ketua Komisi DPRD mengunjungi PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) di Sahid Sudirman Center, Lantai 47-48, Jl. Jend.
Sudirman No. 86, Jakarta Pusat.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengatakan kunjungan ini dalam rangka upaya menggandeng PT. SMI dalam rangka pembiayaan
Infrastruktur di Kabupaten Trenggalek, sehingga percepatan pembangunan dapat tumbuh dengan baik. PT. SMI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana 100% kepemilikan saham Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan Republik
Indonesia yang memainkan peran aktif dalam memfasilitasi pembiayaan infrastruktur.
“Tidak hanya itu, juga melakukan kegiatan pengembangan proyek, dan melayani jasa konsultasi untuk proyek-proyek infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.
Dalam pertemuannya di Sahid Sudirman Center, Bupati Emil dan DPRD mendiskusikan, kerjasama pembiayaan infrastruktur, apa yang bisa dilaksanakan kedepanya,sehingga pembangunan di Trenggalek bisa lebih cepat berkembang. ttg
TULUNGAGUNG - Ambrolnya dam/bendungan penahan laju air sungai di Desa Dukuh Gondang memantik beberapa pihak angkat bicara. Pasalnya, pekerjaan yang menelan Rp 1 Miliar lebih tersebut disinyalir penuh unsur korupsi.
Sekretaris Desa Dukuh Kecamatan Gondang Wasito (48) mengatakan, ambrolnya bendungan di Ngasinan Dukuh terjadi Jumat (28/7/2017) pukul
11.00 WIB. “Saat itu memang terjadi banjir, saya bersama warga melihat dan mencoba mencari penyebabnya tak lain kualitas bahan, terutama semen kurang bagus” terangnya. Selain itu, tidak ditemukan besi penopang samping jembatan. Sehingga, saat banjir bangunan tidak mampu menahan derasnya arus air.
“Hanya terdapat besi berukuran 12 mm dibagian papan jembatan, selain kualitas semen juga memasir dan mudah hancur” kata sekdes yang juga pengamat proyek ini.
Meski begitu, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, lantaran tidak mengenal siapa pemborong proyek dam tersebut. “Kami hanya bisa pasrah, semoga pemerintah daerah segera melakukan pembenahan ambrolnya dam tersebut dan bisa diganti sesuai spesifikasi,” imbuh wasito.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Sumberdaya Air Kabupaten Tulungagung melalui Kasi Sumberdaya Air, Muslim, menampik jika pemicu ambrolnya bendungan Dukuh disebabkan salah spesifikasi. “Ambrolnya dam tersebut karena tidak ada kordinasi antar penjaga
AMBROL: Kondisi dam/bendungan penahan laju air sungai di Desa Dukuh Gondang yang ambrol rusak parah. Proyek Rp pintu air dam Sumbergayam Trenggalek dengan petugas pintu air dam Ngasinan Dukuh, sehingga menerjang bangunan dam,” ungkap muslim. Disamping itu, pihaknya juga menampik bahwa bangunan dam tersebut tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). “Pada tahun 2016, memang bangunan seperti itu tidak membutuhkan besi, hanya saja tahun 2017 ini, semua bangunan seperti itu harus menggunakan besi,” kata Muslim Kasi SDA yang juga selaku Pejabat Pengawasan Tehnik Kegiatan (PPTK) ini. Ketua DPRD Tulungagung Supriono kepada DUTA mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait ambrolnya bendungan di Desa
PKB Apresiasi Polda Bongkar Narkoba
KEDIRI - Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba dan prostitusi ternyata menjadi perhatian khusus KH. An’im Falahuddin Mahrus ditemui usai doa bersama bertempat di Sekretariat DPC
PKB Kota Kediri digelar Senin Malam (31/7).
Dengan tegas, Anggota DPR RI Komisi VIII ini berharap pihak terkait dalam hal ini Polres Kediri
Kota dan BNN Kota Kediri untuk bekerja keras melakukan langkah antisipasi bukan hanya sekedar sosialisasi dan himbauan melalui media sosial. Tamparan keras disampaikan pengurus PBNU yang juga pengasuh Ponpes Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, yang akrab disapa Gus An’im. duta/Nanang Priyo
BEBAS NARKOBA Anggota DPR RI F-PKB, Gus, An’im memotong tumpeng dalam acara tasyakuran dan doa bersama pendaftaran Cabalon mememberikan pernyataan tegas atas maraknya narkoba dan prostitusi di Kota Kediri

Ditemui usai tasyakuran dan doa bersama atas dibukanya pendaftaran Bacalon Wali Kota dan Wakil Walikota Kediri oleh
DPC PKB Kota Kediri, kyai yang dikenal tegas ini meminta para penegak hukum bertindak tidak pandang bulu khususnya demi
BBGRM Gelorakan Semangat GR
MADIUN - Puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong
Royong Masyarakat (BBGRM)
XIV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke 45 di selenggarakan di Lokasi Wisata Nongko Ijo Desa/
Kecamatan Kare, Kabupaten
Madiun, Selasa (1/8).
Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Madiun Joko Lelono mengatakan maksud diadakannya bulan bhakti gotong royong ini sebagai upaya peningkatan semangat kebersamaan. Lalu, kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan kekluargaan dan kegotong royongan dalam penguatan integritas social menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
“Tujuan kegiatan ini untuk melestarikan dan mengaplikasikan nilai-nilai gotong royong dalam masyarakat, meningkatkan keberdayaan lembaga masyarakat desa. Kemudian, meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui modal sosial dan partisipasi masyarakat,” ujar Joko Lelono. Kegiatan dilakukan di BBGRM antara lain pembangunan jogging trex (bantuan keuangan khusus melalui Dinas Pariwisata dan Olahraga senilai

Rp.50 juta, makadam jalan (swadaya masyarakat), pemugaran RTLH ( sebanyak 45 unit bantuan dari Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah), peletakan batu pertama pembangunan gapura pintu masuk lokasi wisata Nongko Ijo.
Pemasangan tenpat sampah, rabat jalan ( sumber
APB des kare TA 2017 senilai
Rp 171 juta engan volume 3 x 500 meter, pencanangan imunisasi campak dan rubella (oleh ketua TP PKK Kab. madiun dan Dinas Keseha- tan), penyerahan bantuan, hadiah, sembako, piagam penghargaan dan tropy.
Bupati Madiun Muhtarom menyampaikan peringatan BBGRM dilakukan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Prinsip gotong royong jangan hanya sebagai selogan saja, tetapi harus diaktualisasikan serta dilaksnakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini dapat menumbuhkan kepedulian, semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegiotong royongan dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga terwujud keswadayaan gotong royong dengan harapan ada peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga terjalin hubungan yang harmonis aman, tentram dan damai,” ujarnya. ags/adv
Dukuh. “Tahun 2016, disitu terdapat dua paket pekerjaan, yakni pembangunan dam Rp 902 juta melalui proses lelang, serta satu paket senilai Rp 143 juta untuk peningkatan pintu dam,” terang politisi PDIP ini. Pembagiannya, kedua paket pekerjaan tersebut digarap CV Cipta Mandiri yang Rp 902 juta dan CV Duta Pembangunan Rp 143 juta.
“Total anggaran senilai Rp 1,043 Miliar dari APBD 2016. Akhir tahun 2016 semua paket pekerjaan sudah diserah terimakan,” kata Supri. Sumarsono, Directur CV Cipta Mandiri mengatakan, pihaknya sudah menurunkan puluhan pekerja guna memperbaiki dam/bendungan menjaga nama baik Kota Kediri.
“Ini merupakan tamparan keras jajaran Polres Kediri Kota atas kinerja intelnya, saya juga mendukung upaya tegas harus dilakukan pemerintah kota untuk menutup Inul Vista Karaoke dan tidak digantikan dengan nama apapun. Termasuk tempat hiburan malam lainnya, harus diawasi,” terang Gus An’im.
Terkait keberadaan BNN
Kota Kediri, Gus An’im meminta internal BNN untuk melakukan evaluasi diri atas kinerjanya selama ini.
“Harusnya dilakukan evaluasi dan sejauh mana kinerjanya selama ini, bagaimana BNN Pusat berhasil mengamankan satu ton lebih sabu – sabu. Belum lagi maraknya pil koplo yang sasarannya kaum ekonomi lemah. Ini sangat memprihatikan dan harus ada ketegasan dari penegak hukum,” imbuh anggota DPR RI. nng ambrol tersebut. “Sudah mulai kita perbaiki, meskipun masa kontrak pemeliharaan sudah habis masa berlakunya, terkait kualitas juga sudah sesuai spesifikasi,” cetusnya sambil menutup telpon.
Dilain tempat, Ketua Lembaga
Monitoring Indonesia (LMI) Cabang

Tulungagung Muspida Ariyadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan monitoring dari proses awal sampai akhir pembangunan bendungan tersebut. “Kami menduga anggarannya dikorupsi, pembangunannya juga tidak sesuai spesifikasi serta pengadaan barang material & jasa juga di Mark Up,” sebutnya. Untuk itu, LMI akan berkirim surat kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) di Jakarta. “surat tersebut berisi dokumen, kronologi, petunjuk hukum, bukti penyimpangan pembangunan dam/bendungan desa dukuh serta dugaan adanya fee dinas yang diserahkan kontraktor,” tegasnya. Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung Darwin Noor kepada DUTA Selasa (1/8/2017) berjanji, akan segera melakukan kordinasi dengan tim audit bangunan. “Setelah diaudit dan dinyatakan adanya temuan manipulasi, maka segera kita panggil saksi-saksi yang ada, dari situ kita akan tetapkan siapa yang akan bakal menjadi tersangka,” ucapnya. zfd
Saber Pungli Tangkap Kades Kranggan
MADIUN - Tim Satgas Saber Pungli Kabupaten Madiun menangkap Sriyono (49) Kepala Desa (Kades) Kranggan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Senin (31/7) siang lalu. Penangkapan dilakukan, karena meminta uang atau menerima uang Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan ADD/DD sebanyak 7 kali dalam tahun ini hingga total mencapai Rp 55 juta lebih.
“Benar. Kami menangkap bersangkutan (Sriyono) kemarin sekitar pukul 14.15 siang lalu bersama sejumlah barang bukti di suatu bank. Bersangkutan sampai saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif, soal penetapan tersangka tunggu saja, ya,” ujar Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Hanif Fatih Wicaksono, Selasa (1/8). Menurutnya penangkapan Sriyono, sebelumnya berdasarkan laporan warga Desa Kranggan, lalu ditelaah mendalam. Pe- duta/agoes basoeki
Kasat Reskrim Polres Madiun

AKP Hanif Fatih Wicaksono nyidik menyimpulkan terdapat 2 alat bukti cukup untuk menduga Sriyono melakukan perbuatan sebagaimana laporan. Informasi diperoleh saat ditangkap Sriyono baru ‘memperoleh’ uang Rp 19 juta milik desa. Uang itu akan disetorkan di BRI Unit Uteran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, selanjutnya Sriyono langsung dibawa ke Sat Reskrim Polres Madiun guna menjalani pemeriksaan. Berdasarkan laporan Sriyono meminta atau menerima uang BKK dan ADD/DD dari bendahara atau memotong pembayaran kepada buku kas umum (APBDes). Sriyono diduga melakukan skenario seolah olah kas umum (APBDes) itu mempunyai utang kepadanya. Lalu, melalui pemegang kas diminta mencairkan uang mencapai 7 kali. Sejumlah perangkat Desa Kranggan saat ditemui enggan berkomentar atau memilih diam seputar penangkapan Sriyono. Terpisah, Kabid Pemdes, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupateb Madiun Dyah Penta mengaku belum mengetahui soal penangkapan Kades Kranggan itu. “Saya baru tahu dari anda, jika begitu kami tinggal menunggu surat pemberitahuan dari Polres Madiun. Langkah selanjutnya tinggal menunggu saja dulu,’ ujarnya. ags
Dua Bocah Bakar Rumah Orang Tuanya Sendiri
PONOROGO - Witono (41) dan istrinya Winarni (39) beserta empat anaknya kini harus menumpang hidup di rumah tetangganya di Dukuh Kayen, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Sebab rumnah tinggal mereka di RT 09/RW 06 ludes dilalap api pada Senin (31/7) kemarin. Rumah pasangan buruh tani itu ludes terbakar, akibat dua anak mereka yang masih duduk di TK dan SD, bermain korek api saat kedua orang tuanya bekerja mengupas singkong di kebun tetangganya. Hanya pakaian yang melekat di badan serta kompor dan tabung gas yang mereka miliki sekarang. Kendati tidak terdapat korban jiwa, namun pasangan suami istri dengan empat anak yang masih duduk di TK ,SD, MTs dan MA itu, kini harus menumpang di rumah tetangganya. Sedangkan untuk kebutuhan makan sehari-hari serta pakaian, kemarin, Selasa (1/8), diberikan oleh Dinas Sosial Ponorogo.
GARA-GARA MAIN KOREK API DUTA/SITI NOER
“ Kebakaran di Jambon kebetulan menimpa penerima manfaat PKH (Program Keluarga Harapan ). Mereka punya anak empat anak usia sekolah, sehingga ini menjadi perhatian Dinas Sosial. Kami serahkan bantuan yang cukup untuk satu bulan, juga pakaian. Sebab semuanya habis (terbakar).
Hari ini kami koordinasi dengan BPBD memberikan bantuan. Beras dan lauk pauk cukup 1 bulan, alat dapur, alat tidur , pakaian keseharian kita bantu , alat sekolah , dan meja belajar,” kata H. Sumani, Kepala Dinas Sosial Ponorogo, kemarin. Untuk membangun kembali rumah tinggal Witono, Dinsos akan berkoordinasi dengan pihak terkait unutk pembanguannya kembali. Terutama untuk pembelian material. Soal tenaga kerja pihaknya mempercayakan kepada orang sedesa korban yang sangat tinggi semangat gotong royongnya.
“ Yang belum rumahnya. Akan telaah dulu untuk bantuan sosial atau apa, samasama kita bantu pendirian rumah. Untuk
LUDES: Rumah pasangan Witono (41) dan istrinya Winarni (39) hangus terbakar karena anaknya bermain korek api. Kini Witono, istrinya dan empat sementara mereka tinggal tetangganya, di sebelah selatan. Mereka menempati rumah sebelah, dan kami titipkan. Orang desa luar biasa solidaritasnya , semangat gotong- royongnya. Kedepan kami koordinasi dengan Kades, untuk pendirian rumah,” imbuhnya. Seperti diberitakan, kebakaran rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu dan bambu, Senin siang kemarin, akibat dua anak korban bermain korek api gas saat ditinggalk an orang tuanya bekerja. Daru laporan kepada pihak kepolosian diketahui, kejadian bermula saat rumah tersebut ditinggal Witono dan istrinya, Winarni, mengupas singkong di kebun tetangganya.

Di dalam rumah hanya terdapat dua anak korban.
Tiba-tiba mendengar teriakan anak-anak menyatakan telah terjadi kebakaran. Winarni berlari menuju remah untuk memastikan teriakan tersebut. Dan benar, saat itu ia melihat kebakaran tersebut adalah rumahnya dan api sudah menjalar tinggi. Pertolongan tetangganya untuk memadamakan api tidak banyak menolong. Karena rumahnya ludes terbakar beserta isinya.
Hanya satu kompor bersama tabung gas saja yang bisa diselamatkan, beserta baju yang melekat di badan. Akibat kejadian itu korban menderita kerugian sekitar Rp 20 juta. sna