
3 minute read
Dakwah Pencak Silat ke Hongkong
KH Said Aqil Siroj mengajak umat Islam, khususnya warga NU Hongkong untuk ‘memasarkan’ Islam Nusantara. Sementara Pimpinan Pusat Pencak Silat Pagar Nusa NU, menyiapkan pelatih tangguh untuk dikirim ke Hongkong.
KETUA Umum Pengurus Besar
Advertisement





Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siroj, menghadiri Halal bi Halal (HBH) dengan warga muslim dan nahdliyyin Hongkong, Senin (31/07/2017) di Aula BNI Hongkong. Agenda ini diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Hongkong.
Dalam agenda ini, Kiai Said memberi arahan dan tausyiah tentang Islam Nusantara, di tengah perspektif politik dan geostrategis global. “Saat ini, warga muslim di seluruh dunia sedang mencari referensi beragama yang tepat, berislam yang ramah dan moderat. Setelah konflik di Timur Tengah dan kondisi politik Turki yang tidak stabil, warga muslim internasional sedang melirik Islam di Indonesia,” terang Kiai Said.
“Kita memiliki warisan nilai dan tradisi keislaman yang demikian istimewa. Islam Nusantara dengan segenap karakter dan pengetahuannya, menjadi referensi dalam berislam,” ungkap Ketua Umum PBNU. Kiai Said mengajak segenap warga muslim Indonesia, baik yang berada di tanah air, maupun yang sedang di berbagai negara, untuk tetap menjalin persaudaraan dan menguatkan tali silaturahmi. Kiai Said juga menyampaikan pentingnya menjaga tradisi keislaman, sebagai khazanah budaya dan pengetahuan yang menjadi pen- guat beragama, serta media dakwah yang santun dan ramah. “Sebagai warga muslim, kita wajib menjaga persaudaraan. Sesungguhnya setiap warga muslim itu saudara, apalagi sesama muslim dari Indonesia, sesama pengamal Islam Nusantara,” jelas Kiai Said. Dalam ceramahnya, Kiai Said mengajak kepada seluruh warga muslim Indonesia yang sedang di Hongkong, untuk menjadi Duta Islam Nusantara. “Saudara-saudaraku warga muslim dari Indonesia, maupun warga muslim seluruh dunia yang sedang di



Hongkong, kita perlu memberi contoh berislam yang santun, beragama yang ramah. Bukan menjadi bagian kelompok teror yang bertentangan dengan Islam. Muslim yang santun, yang ramah, menjadi Duta dari Islam Nusantara,”pinta Kiai Said. Dalam kesempatan ini, Kiai Said juga mengungkapkan duka mendalam atas konflik yang terjadi di Jerussalem, yang menyebabkan beberapa orang terluka dan memicu konflik di beberapa kawasan.
“Mengenai insiden di kawasan alAqsha Jerussalem, PBNU telah meminta
Pemerintah Indonesia untuk bersikap dalam kapasitasnya di politik internasional. PBNU memberi dukungan kepada muslim Palestina untuk mendapatkan hak dan kebebasan beribadah di kawasan al-Aqsha, semoga menjadi pertimbangan oleh pemerintah Israel. Syukur sekarang suhu politik sudah mereda,” jelas Kiai Said. Setelah acara Halal bi Halal, Kiai Said meresmikan mushala dan sekretariat PCI NU yang terletak di jantung kota Hongkong. “Semoga perjuangan teman-teman NU di sini (Hongkong, red) selalu diberi kekuatan dan se - moga mendapat balasan yang berlipat ganda,” ujar Kiai Said. Dalam safari dakwahnya, Kiai Said didampingi Hj. Nurhayati (Ketua PP Muslimat NU, dan Nabil Haroen (Ketua Umum PP Pagar Nusa) dan PCINU HongKong, serta beberapa pejabat dari Konjen RI di Hongkong dan pejabat pemerintahan dan tokoh muslim setempat, Ust. H. Abdul Muhaemin Karim.
Kirim Pelatih Tangguh Sementara, Pimpinan Pusat Pencak Silat Pagar Nusa, dalam waktu dekat akan mengirimkan tim pelatih ke HongKong. Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen, mengungkapkan rencana program ini dalam kunjungannya ke Hongkong, Senin (1/08).
M. Nabil Haroen, menegaskan bahwa Pagar Nusa akan melakukan diplomasi budaya dan dakwah Islam Nusantara, dengan mengkampanyekan seni bela diri Pencak Silat ke berbagai negara. “Kami sudah menjalin kesepakatan dengan Pemerintah China, Jepang, Mesir dan beberapa negara Eropa. Kami sedang menata sistem dan kepelatihan di internal organisasi. Dalam waktu dekat, kami akan mengirim tim pelatih dan delegasi pendekar pencak silat,” terang Nabil Haroen. Pada kunjungannya ke Hongkong, Ketua Umum Pagar Nusa bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siroj, dan rombongan. Di HongKong, Kiai Said, M. Nabil Haroen dan rombongan, didampingi pejabat kedutaan Indonesia di Hongkong, pejabat setempat dan jajaran Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Hongkong.
M. Nabil Haroen menambahkan, selama ini Pagar Nusa menjalin kemitraan dengan beberapa lembaga, di antaranya Polri, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), Lembaga Sandi Negara, dan beberapa kedutaan dari Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. “Pagar Nusa berkomitmen untuk mengabdi kepada pesantren dan kiai, serta konsisten menjaga NKRI. Kami memiliki program kerjasama yang terkoneksi dengan instansi pemerintah, terutama di bidang security dan intelijen. Ini tugas bersama,” terang Nabil.

Di samping itu, Pagar Nusa juga menjaga tradisi Nusantara dalam bidang bela diri, yakni pencak silat. “Kami memiliki program kontinyu dalam melatih kader-kader untuk pengembangan kapasitas bela diri pencak silat, sekaligus meningkatkan pengetahuan dan skill. Kerjasama dengan lintas instansi di beberapa negara, menjadi bukti komitmen kami,” terang Nabil.
Ketua PCI NU HongKong, Abdul Razak, mengungkapkan tentang kerjasama Pagar Nusa, PCINU dan Kedutaan HongKong terkait latihan Pencak Silat. “PCI NU HongKong sangat berharap dengan kerjasama ini. Pencak Silat Pagar Nusa akan menjadi dakwah Islam Nusantara yang bermanfaat serta menambah persaudaraan. Tidak hanya diikuti warga Indonesia, tapi warga berbagai negara yang sedang bermukim di HongKong,” jelas Razak.
Abdul Razak menjelaskan akan secepatnya mengurus persyaratan administratif dan menandatangi kerjasama dengan beberapa instansi terkait pelatihan pencak silat Pagar Nusa di Hongkong. l aziz