2 minute read

TAPAL KUDA

KESRA

Kades Harus Tolak

Advertisement

Beras Rasta Jelek

LUMAJANG-Bupati Lumajang H. As’at Malik meminta kepada kepala desa untuk menolak beras rasta, jika tidak layak untuk dikonsumsi. “Jangan sampai terjadi sudah terlanjur disalurkan kepada warga, baru beras rasta tersebut dipermasalahkan,” pintanya, kemarin. Semua Kades harus menolak rasta yang jelek, agar masyarakat tidak mapu bisa terbantu dengan rastra.“Kalau memang tidak layak untuk dikonsumsi, kepala desa harus berani menolak beras tersebut. Jadi beras itu harus diterima jika kualitasnya memang sama dengan beras yang dikonsumsi sehari-hari. Jika terlalu rendah yang ditolak saja,” pintanya lagi.

Kepala Desa sebagai penanggungjawab beras rasta didesanya harus berani menolak beras tersebut, jika memang kualitasnya rendah.”Karena jika tidak, wargalah yang akan dirugikan dan program rastra tidak bisa membantu masyarakat yang kekurangan,” jelasnya.

Sementara selama ini banyak terjadi beras yang diterima masyarakat dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi dari harga tebus di desa, dengan tujuan dibelikan beras dengan kualitas yang lebih bagus.

“Memang kadang-kadang berasnya sangat jelek pak, karena kita jual saja. Sebab beras tersebut masih laku dengan harga yang lebih mahal,” kata salah seorang warga penerima beras Rasta tersebut. lk

Didukung Kemenkominfo

Susun Master Plan Smart City

BANYUWANGI-Kementerian Komunikasi dan

Informatika (Kemenkominfo) RI menggelar bimbingan teknis penyusunan masterplan Smart City Banyuwangi. Bimbingan ini bagian dari program pendampingan Kominfo yang telah menetapkan Banyuwangi sebagai satu dari 25 kabupaten/kota penerapan konsep ”smart city” di Indonesia. Ketua tim pembimbing pendampingan smart city Kemenkominfo Dana Indra mengatakan, Kemenkominfo tengah membangun 100 smart city di Indonesia. Dana menerangkan fondasi menuju smart city yaitu terdiri dari sumberdaya manusia, kebijakan yang didukung pemimpinnya, dan teknologi untuk menciptakan layanan yang smart. “Menurut saya, Banyuwangi sudah punya fondasi yang kuat untuk menuju smart city. Tak hanya pelayanan publiknya yang sudah berbasis

IT, Banyuwangi juga punya leader yang luar biasa dan memiliki visi jauh ke depan, ” ujar Dana.

Dana melanjutkan daerah yang telah dipilih untuk penerapan smart city ini harus memiliki masterplan, yang nantinya menjadi pijakan awal implementasi pengembangan daerah dengan konsep kota cerdas. jam

Peristiwa

Dua Tempat Karaoke di Pamekasan Disegel

PAMEKASAN-Dua tempat karaoke, Tera’ Bulan dan (Restro) Wiraraja di Desa/Kecamatan Tlanakan resmi ditutup sekaligus disegel karena melanggar perizinan. Kedua tempat tersebut dinilai melanggar

Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Hiburan dan Rekreasi. Serta

Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Hiburan Karaoke.

“Kedua tempat itu ditutup atau dilarang beroperasi karena tidak melengkapi izin,” kata Ketua Komisi I DPRD Pamekasan Ismail, Selasa (1/8), kemarin.

Pihaknya menilai dua dari satu tempat hiburan tersebut hanya memiliki izin Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan tidak melengkapi persyaratan administrasi lainnya. “Bahkan dua dari lokasi itu juga tidak dilengkapi IMB (izin mendirikan bangunan),” ungkapnya.

Saat disinggung soal adanya desakan masyarakat terkait keberadaan dua tempat tersebut yang dinilai sering dijadikan lokasi ‘mesum’, serta hasil audiensi sebagian warga bersama jajaran forum pimpinan daerah (forpimda), Senin (31/7/2017) malam. Pihaknya menegaskan jika hal itu juga dijadikan sebagai pertimbangan.

“Jadi penyegelan ini murni dilakukan karena memang melanggar perizinan bukan berarti karena desakan dari maryarakat. Jadi penutupan itu atas perintah Bupati (Pamekasan) saat rapat bersama jajaran Forpimda,” tegasnya. Sebelumnya dua lokasi tersebut sudah dipasang banner pemberitahuan penutupan alias larangan beroperasi, terhitung sejak Senin (28/7) lalu. Namun pasca penutupan, dua lokasi tersebut justru kembali beroperasi dan warga pun melakukan audiensi ke Polres Pamekasan hingga Bupati Achmad Syafii bersama jajarannya. bjt

This article is from: