Medium Girl Up Diponegoro adalah platform yang dikelola oleh Girl Up di Universitas Diponegoro Pada platform ini, Girl Up Diponegoro membagikan artikel, kisah inspiratif, dan informasi terkait peristiwa yang sedang terjadi, dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu gender, mempromosikan perubahan positif di masyarakat serta mendorong dialog tentang tantangan dan solusi dalam upaya mencapai kesetaraan gender.
Diskusi Publik adalah diskusi terbuka yang diselenggarakan oleh Event Department, dibantu oleh moderator dari Research and Advocacy Department Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 Oktober 2024 di Jogging Track Undip dengan tema “Perempuan dan Kemiskinan di Jawa Tengah: Menguak Akar Masalah dan Dampaknya”.
Seminar Nasional adalah seminar terbuka untuk umum yang diselenggarakan oleh Event dan External Affairs Department, dibantu oleh moderator dari Research and Advocacy Department Kegiatan ini dilaksanakan pada 26 Oktober 2024 di BBPMP Semarang dengan tema Optimalisasi Keterlibatan Perempuan dalam Politik: Strategi untuk Mewujudkan Kesetaraan Gender. Pembicara yang memberikan materi pada seminar ini adalah Dr Rieke Diah Pitaloka, SS, MHum (Anggota DPR RI), Laila Kholid Alfirdaus, SIP, MPPn (Dosen FISIP Undip), dan Anindya Shabrina (Representasi Partai Buruh).
GUDToSeeYou GudAction
GUD To See you adalah visitasi yang diselenggarakan oleh External Affairs Department dengan Girl Up lain di Indonesia. Tahun ini, GUD To See You diselenggarakan bersama dengan Girl Up Universitas Padjadjaran, Girl Up Universitas Airlangga, dan Girl Up Universitas Gadjah Mada Pada visitasi ini, GUD melakukan sharing session dan brainstorming bersama dengan Girl Up cabang lain, serta sharing pengalaman selama menjadi officers untuk memperkuat hubungan dari kedua organisasi
GUD Action adalah kegiatan pemberian edukasi mengenai kekerasan terhadap perempuan, untuk mendukung gerakan global 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan kepada para pengunjung CFD di Jembatan Sikatak yang diselenggarakan oleh External Affairs Department GUD Action kali ini mengangkat tema “Empower Women, End Violence: 16 Days of Activism Against Violence Towards Women” Edukasi disebarkan melalui media lisan dan poster berisi informasi mengenai pentingnay mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan, agar masyarakat sadar bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah masalah sosial yang harus dihadapi bersama.
Cinema
WWC
WWC adalah program kerja berupa cinematography campaign yang dibuat oleh Public, Design and Documentation Department. WWC kali ini mengusung tema “Sexual Assault & Women’s Body Authority”, yang berisi wawancara roadshow ke fakultas-fakultas di Universitas Diponegoro Dengan cinematography ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan wawasan mahasiswa mengenai pentingnya otoritas tubuh perempuan serta permasalahan pelecehan seksual
"Sexual Assault & Women's Body Authority" Campaign adalah inisiatif yang bertujuan untuk menyuarakan pentingnya menghormati batas tubuh dan melawan segala bentuk kekerasan seksual di lingkungan kampus. Melalui sebuah film pendek yang kuat, kampanye ini akan mengungkap realitas yang seringkali tersembunyi, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang persetujuan (consent), dan mendorong terciptanya lingkungan kampus yang lebih aman dan inklusif
Fight For Your Rights
kasSebagai perempuan, kita tidak boleh tinggal diam jika melihat adanya isu yang merugikan kita Cobalah berkontribusi untuk menyelesaikan isu ini dengan cara kita masing-masing, salah satunya dengan cara spread awareness baik melalui sosial media atau secara langsung. Katniss Everdeen (The Hunger Games) bisa menjadi salah satu inspirasi bagi kita loh fighters!
Bold Appearance
jsncjkAppearance matters! Dengan memperhatikan penampilan, orang akan lebih segan terhadap kita Cobalah untuk tampil lebih berani, jalan lebih tegas, dan tunjukkan bahwa kita percaya diri Tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan adalah impresi pertama yang dilihat orang lain bagi kita loh! Valkyrie (Marvel Cinematic Universe) merupakan salah satu inspirasi yang dapat kita ikuti untuk selalu tampil berani.
Channelling your inner Hero
Continuously Learning
“Ilmu adalah jendela dunia”
Brave To Say No
It’s no longer the era of people pleaser!
What a legendary statement! Dengan terus belajar dan meningkatkan rasa penasaran, kita bisa selalu berkembang untuk menjadi diri kita yang lebih baik. Seperti Anne Shirley (Anne With An E) yang tidak pernah lepas dari buku-bukunya, kita harus giat membaca terus menerus, fighters!
jsncjkKita harus pandai memilah dan memilih hal yang bisa kita setujui dan mana yang harus kita tolak. Ini merupakan salah satu bentuk proteksi terhadap diri kita, agar kita bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Annick Biani (Voltaire High) dapat menjadi pengingat bahwa kita punya hak untuk menolak suatu hal, fighters!
“Roti,Pekerjaandan Kebebasan”
U“Bakdicekiktakbisabernafas”
ngkapan yang tepat mengenai apa yang sedang dialami oleh para perempuan di Afghanistan saat ini Sudah dua tahun sejak rezim Taliban bertakhta di Tanah Afghanistan, negara itu kian mengalami keterpurukan para perempuan di Afghanistan turut menjadi korban dari kekejaman rezim Taliban, mereka kian terkekangdenganberbagaiUUdanaturanyangdibuatolehrezimalibanini Yang
membuat para perempuan di sana mengalami diskriminasi dan menjadi kaum marjinal di negara mereka sendiri. Separuh dari populasi disana mengalami kelaparanakut,ditengahketerpurukanekonominegaratersebut Kianhariwarga
disana semakin sulit untuk bertahan hidup, terlebih dengan adanya pembatasan hak-hak perempuan yang membuat perempuan ini terkekang, seperti pembatasan hak untuk bersekolah, bekerja, dan bersosialisasi bahkan aturan berpakaian perempuan di Afghanistan pun diatur oleh rezim ini, mereka mengharuskan para perempuan untuk mengenakan pakaian yang tertutup dari ujung kepala hingga ujungkaki Para perempuan yangtadinya mengenakantunik panjangwarna-warni, hijab, jin, dan sepatu hak tinggi mengatakan kepada kami bahwa mereka mulai mengenakan abaya (gaun) hitam longgar, hijab, masker bedah untuk menutupi wajah,dansepatuketsatausepatubot
Tidak puas dengan aturan berpakaian dan larangan untuk bersekolah, Taliban kian membungkam perempuan dengan dikeluarkannya UU yang mengatur bahwasannya perempuan harus menyembunyikan tidak hanya wajah dan tubuh, tetapijugasuaramerekaketikaberadadiluarrumah
Dengan diterbitkannya UU ini semakin memperluas kendali kelompok rezim fundamentalis islam ini akan kehidupan pribadi warga Afghanistan. Taliban kian mengendalikankehidupan,perilakudaninteraksisosialmasyarakat.
Sudah dua tahun kaum perempuan gencar melakukan perlawanan akan tindakan penindasan dan pembatasan hak-hak mereka yang diakibatkan oleh rezim Taliban ini. Segala upaya guna mengembalikan hak-hak mereka yang perlahan di renggut oleh rezim ini telah dilakukan Mulai dari kampanye lewat
media sosial untuk menyuarakan apa yangsedangmenimpa merekahingga aksi demonstrasi damai di jalanan Mereka menentang kebijakan yang diskriminatif terhadap perempuan dan anti kebebasan berpendapat, sedangkan di jagat media sosial, kampanye-kampanye mulai bermunculan sebagai respon terhadap aturan-aturanberpakaianperempuanyangditerapkanolehrezimTaliban Para aktivis perempuan mengunggah foto mereka mengenakan pakaian tradisional Afghanistandengantagar#DoNotTouchMyClothesdan#AfghanistanCulture
Selain aksi demonstrasi untuk menyuarakan hak-hak mereka, para aktivis perempuan di Afghanistan juga giat melakukan protes terhadap susunan kabinet rezim Taliban yang di dominasi oleh para pria, yang seakan akan membuat para perempuan disana berada di kelas dua dan tidak cukup mampu untuk berada dalam struktural kabinet yang membuat semakin tertekannya hak-hak para perempuan Afghanistan, karena tidak ada pihak perempuan yang dapat menyuarakan di dalam kabinet rezim Taliban itu Menjadi aktivis di Afghanistan tidaklah mudah banyak sekali terjadi kasus dimana para aktivis perempuan ini justru di tahan saat sedang menyuarakan pendapat mereka Para aktivis ini dapat langsung ditangkap ketika mereka sedang berunjuk rasa, mereka menyuarakan hak-hak mereka dengan taruhan nyawamerekasendiri
Di dunia yang kian modern ini sudah selayaknya kita tidak tutup mata akan penderitaan-penderitaan saudara-saudara kita yang mengalami penindasan dan perenggutan hak-hak mereka, disaat mereka tidak dapat bersekolah, bersosialisasi, berpakaian sesuai keinginan mereka bahkan bersuara di luar rumah saja di larang, hal ini sudahterlalumencekiksaudara-saudarakitayangberadadiAfghanistansaatini