
1 minute read
5.5. Determinan yang Berpengaruh terhadap Status Gizi
Pengumpulan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan sehari-hari dalam program kesehatan dan gizi.
5.5. Determinan yang Berpengaruh terhadap Status Gizi
Advertisement
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulu, bahwa masalah kurang gizi yang terjadi merupakan interaksi antara anak/orang (sebagai host), zat-zat gizi (sebagai agent), dan lingkungan dimana mereka berada (sebagai environment). Oleh sebab itu, berbagai faktor baik faktor yang langsung maupun faktor yang tidak langsung berpengaruh terhadap status gizi, disatu pihat ditentukan oleh utilisasi zat gizi dan dilain pihak asupan zat gizi. Kedua faktor tersebut diatas sendiri-sendiri atau bersama-sama, dipengaruhi pula oleh faktor lain seperti : lamanya sakit, seringnya sakit, kesehatan lingkungan, tersedianya sarana kesehatan, kuantitas dan kualitas makanan, pola pembagian makanan dalam keluarga, cara memilih bahan makanan, daya beli, tingkat pendidikan dan lain sebagaianya, sebagaimana terlihat dalam bagan 4.5.
Menurut Lechtig, dkk (Sanjur, 1982) status gizi seseorang adalah merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk kedalam tubuh (nutrient input) dengan kebutuhan tubuh (nutrient output) akan zat gizi dimaksud. Kebutuhan tubuh akan zat gizi ditentukan oleh banyak hal antara lain, tingkat dari metabolisme basal, tingkat pertumbuhan dan aktivitas fisik. Disamping itu beberapa faktor lain secara relatif dapat memengaruhi kebutuhan ini seperti adanya gangguan pencernaan (ingestions), perbedaan daya serap (absorption) dan tingkat penggunaan (ultization) yang tidak sama, atau perbedaan pengeluaran dan penghancuran (excretion and destruction) dari zat gizi tersebut.
Scrimshaw dan Taylor (1959) juga telah mengupas masalah hubungan timbal balik kurang gizi dan infeksi lebih dari tiga dekade yang lalu. Hubungan timbal balik antara kedua faktor tersebut menurutnya jarang dapat ditentukan yang mana dapat menyebabkan yang lain. Beberapa mekanisme saling pengaruh ini antara lain adalah : tidak adekuatnya intake makanan seseorang akan menyebabkan turunnya berat badan, terhambatnya pertumbuhan, turunnya imunitas dan kerusakan mukosa. Selanjutnya, keempat keadaan terakhir ini akan memengaruhi terjadinya penyakit infeksi, maupun lama dan keparahan keadaan infeksi tersebut.