1 minute read

Gambar 9.1. Konsep Skrining Test

Sreening test biasanya dan biasanya berusaha untuk mengidentifikasi sebagian kecil individu yang berisiko tinggi untuk kondisi tertentu. Secara garis besar, Skrining adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak menderita. Proses Skrining terdiri atas 2 tahap, tahap pertama yaitu melakukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap memiliki risiko tinggi menderita penyakit. Bila hasil tes negatif maka dianggap orang tersebut tidak menderita penyakit. Bila hasil tes positif maka dilakukan pemeriksaan tahap kedua yaitu pemeriksaan diagnostik yang bila hasilnya positif maka dianggap sakit dan mendapatkan pengobatan, tapi bila hasilnya negatif maka dianggap tidak sakit. Bagi hasil pemeriksaan yang negative dilakukan pemeriksaan ulang secara periodik.

Gambar 9.1. Konsep Skrining Test

Advertisement

Pemeriksaan yang biasa digunakan pada Skrining test dapat berupa pemeriksaan laboratorium atau radiologis, misalnya :  Pemeriksaan gula darah  Pemeriksaan radiologis untuk Skrining penyakit TBC Pemeriksaan tersebut harus dapat dilakukan :

This article is from: