
1 minute read
5.3. Pencegahan
5.3. Pencegahan
Epidemiologi adalah merupakan ilmu dasar pencegahan dengan sasaran utama mencegah dan menanggulangi penyakit dalam masyarakat. Pencegahan mempunyai suatu pengertian, mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian. Dalam mengambil langkah-langkah untuk pencegahan, haruslah didasarkan pada keterangan yang ada dan bersumber dari hasil analisa penelitian epidemiologis.
Advertisement
Dalam kaitannya dengan epidemiologi pencegahan masalah gizi, dapat dilihat dan diberikan intervensi pada beberapa tingkat yaitu : Pencegahan I : Peningkatan keadaan kesehatan Pencegahan khusus untuk penyakit tertentu. Pencegahan II: Diagnose tahap awal/dini dan perkiraan treatment untuk penyembuhan dan mengurangi kecacatan. Pencegahan III : Rehabilitasi untuk pemulihan kondisi seperti normal Kembali dan mencegah terulangnya kejadian penyakit.
Sebagaimana yang ditulis oleh Leavell & Clark terdapat 5 tingkatan pencegahan (dalam 3 tahapan) untuk diterapkan dan pencegahan dan penanggulangan masalah gizi. Konsep ini sangat relevan, karena disetiap tingkatan digambarkan pula dengan contoh-contoh kegiatan sebagaimana penjelasan berikut ini. a) Masa Pra Pathogenesis : 1. Peningkatan Pengetahuan a. Penyuluhan gizi yang intensif b. Penggalakan ASI dan makanan tambahan untuk bayi/balita c. Pemenuhan kebutuhan gizi sehari-hari d. Standard mutu gizi yang terjamin e. Perlindungan keselamatan makanan. f. Pemberian makanan di sekolah-sekolah
g. Pemberian makanan pada buruh dipabrik/perusahaan h. Pemenuhan kebutuhan pokok : makanan, air bersih, jamban, pakaian, perumahan dan lain-lain. 2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)
a. Perlindungan khusus terhadap : bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui b. Fortifikasi bahan makanan (misalnya iodisasi garam) c. Suplementasi zat gizi tertentu (misalnya pemberian kapsul vitamin A) d. Immunisasi
e. Penggalakkan penggunaan ASI dan makanan tambahan untuk bayi dan balita.
b) Diagnose dini, pengobatan cepat dan tepat (Early Diagnosis and Prompt
Treatment) 1) Penimbangan balita setiap bulan sekali 2) Survei gizi secara periodic 3) Pemeriksaan anthropometri, klinik, biokimia yang teratur 4) Pemberian Kapsul Vitamin A dosis tinggi pada anak dengan gejala xeropthalamia 5) Pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil dan ibu menyusui yang anemia 6) Larutan gula garam (oralit) pada anak yang diare
c) Masa Pathogenesis :
1. Membatasi Cacat (Disability Limitation) a. Perawatan khusus KEP berat (Kwarsiorkor/Marasmus) b. Tempat-tempat penampungan penderita kelaparan dan HO 2. Pemulihan Kesehatan (Rehabilitation) a. Penyuluhan Gizi b. Mental feeding (Usaha memperbaiki perkembangan mental anak) c. Memperbaiki lingkungan hidup (biologis, fisik, dan sosial) dan cara hidup d. Persediaan pangan bergizi yang cukup e. Melembagakan kebiasaan pemberian makanan dan kesehatan yang baik.
