
1 minute read
3.6. Indeks Biologis Asupan Pangan dan Status Gizi
menyebabkan penyakit motor-neuron, pada monyet yang menyerupai penyakit penderita di Guam.
Penyelidikan penyebab kanker hati mengkorelasikan kontaminasi aflotoksin dari kacang tanah dengan lanjut kanker hati di Afrika bagian timur. Penelitian yang lebih luas tentang peran aflotoksin pada kanker hati yang dilakukan pada kajian ekologisskala besar di Cina, mampu menguji prevalensi infeksi hepatitis B pada komunitas yang sama dimana laju kanker hati dan paparan aflotoksin ditentukan. Faktanya HBV (Hepatitis B virus) diketahui jauh lebih penting daripada aflotoksin-menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan efek potensial variabel perancu ketika menginterpretasikan temuan pada kajian ekologis.
Advertisement
3.6. Indeks Biologis Asupan Pangan dan Status Gizi
Perkembangan dalam epidemiologi molekular menawarkan peluang untuk menggunakan penanda biologis paparan yang merefleksikan baik asupan maupun metabolisme. Karena laju penyakit diduga merefleksikan paparan lingkungan terdahulu, maka spesimen biologis akan memiliki validitas maksimum jika itu adalah indikator konsumsi masa lalu. Sayangnya, hanya sedikit penanda biologis yang baik mampu bertahan dan merefleksikan asupan zat gizi total selain yang larut di dalam lemak atau yang didimpan pada rambut atau kuku.
Meskipun memiliki keterbatasan, analisisi darah, urin, feses, air liur, dan SI, telah menghasilkan informasi yang berharga mengenai dugaan asupan makanan pada suatu rentang pangan dan racun. Spesimen biologis ini memberikan ukuran yang bergunan untuk asupan zat gizi mikro.
Beberapa indeks biologis secara khusus cocok dengan kajian ekologis daripada dengan kajian pada tingkat individu. Sebagai contoh, konsentrasi vitamin A serum bukan ukuran yang akurat bagi status gizi vitamin A individu. Akan tetapi, pada populasi, frekuensi konsentrasi vitamin A serum yang sangat rendah atau sangat tinggi merupakan suatu ukuran yang berguna bagi status gizi (vitamin A) rata-rata pada komunitas.