1 minute read

1.5. Pendekatan Epidemiologi Terhadap Diet dan Penyakit

prospektif lebih tepat untuk dipilih. Awalnya, hubungan sebab-akibat antara gizi dengan penyakit jantung diduga diperantai hanya oleh konsentrasi kolesterol serum. Akibatnya penyelidikan menyeluruh dan sistematis tentang kaitan antara diet dengan penyakit jantung belum dilakukan hingga tahun-tahun belakangan ini, keika peran yang dimainkan oleh aspek lain dari diet seperti serat, antioksidan, dan folat, pada risiko penyakit jantung telah diungkapkan. Lain halnya dengan kajian longitudinal yang memiliki faktor antara yang kuat (strong intermediate factor) ini, untuk mempelajari kaitan antara diet dan kanker, pendekatan awal yang digunakan adalah desain kasus-kontrol. Pendekatan ini digunakan hingga pertengahan tahun 1980-an, sejak saat itu kohort sudah mulai dirancang.

1.5. Pendekatan Epidemiologi Terhadap Diet dan Penyakit

Advertisement

Konsep, hipotesis, dan teknik epidemiologi gizi diturunkan dari berbagai sumber. Sebagai contoh adalah biokimia. Melalui biokimia ini diberikan bukti bahwa zat gizi tertentu berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi komponen sel kritis dari kerusakan. Bukti ini banyak ditemukan pada efek perlindungan sel atau jaringan terhadap kanker. Selanjutnya, metode kultur sel (jaringan) digunakan untuk mengidenifikasi senyawa, misalnya Vitamin A bentuk jadi (preformed vit. A) yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, yang dapat mempengaruhi risiko kanker pada manusia. Berikutnya, percobaan hewan dilaboratorium memberikan informasi mengenai efek diet pada munculnya penyaki dan mekanisme aksinya. Akhriyna kajian metabolik dan biokimia pada sunyek manusia menghasilkan informasi penting pada efek fisiologis dan faktor diet.

Akan tetapi, temuan dari penelitian in-fitro dan percobaan hewan tidak dapat di ekstravolasikan secara langsung kepada manusia, dan perubahan fiioslogis dan metabolik adalah beberapa tahpan yang dipenggal-penggal dari munculnya penyakit secara aktual pada manusia. Oleh karena itu, pendekatan epidemiologis dibutuhkan untk megetahui hubungfn diet dengan penyakit secara langsung pada manusia.

This article is from: