4 minute read

Gambar 2.1. Klasifikasi Desain Penelitian Epidemiologi Gizi

Gambar 2.1. Klasifikasi Desain Penelitian Epidemiologi Gizi

Pada penelitian observasional, peneliti hanya mengamati fenomena atau keadaan yang terjadi. Keadaan ini bukan merupakan hasil dari campur tangan peneliti. Sebagai contoh, peneliti ingin meneliti pola makan penderita diabetes tipe 2 pada orang lanjut usia. Pada penelitian ini, peneliti tidak turut campur atas pola makan dan keadaan penyakit subjek. Peneliti hanya mengobservasi bagaimana pola makannya dan bagaimana keadaan penyakitnya. Bandingkan seandainya peneliti memodifikasi diet penderita diabetes tipe 2 kemudian melihat efeknya pada kadar gula darah postprandial.

Advertisement

Kadangkala kajian non-experimental dapat berasal dari eksperimen alami ketika paparan, secara alamiah, hanya terjadi pada kelompok tertentu. Contohnya adalah kasus beri-beri di Indonesia. Secara kultural, dahulu masyarakat Indonesia pada umumnya mengonsumsi beras putih daripada beras cokelat. Akibatnya penyakit beri-beri banyak ditemukan di Indonesia.

Isu praktis dan etis mungkin diperlukan dalam menetapkan pendekatan apa yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tertentu. Secara umum, penelitian eksperimental menghasilkan fakta yang paling kuat untuk efek paparan terhadap outcome. Namun tidaklah etis (tidak diperbolehkan) untuk menjalankan penelitian eksperimental jika paparan yang akan diberikan diketahui berbahaya. Dalam keadaan ini, penelitian non eksperimental adalah pilihan yang tepat.

Dalam penelitian observasional, peneliti dapat mengeksploitasi eksperimen alami yang dalam eksperimen ini paparan dibatasi pada satu kelompok dalam masyarakat yang dibandingkan dengan kelompok lain. Sebagai contoh, membandingkan antara kelompok vegetarian yang mematangkan daging dan kelompok yang memiliki pola diet yang berbeda dibandingkan dengan omnivora.

Antar penelitian observasional, perbedaan pokok desain penelitian berkaitan dengan waktu kapan paparan dan hasilnya diukur atau dinilai. Penelitian potonglintang mengukur baik paparan maupun outcomenya, pada saat sekarang dan pada titik waktu yang sama. Pada penelitian kasus kontrol, paparan diukur pada saat sekarang dan paparan saat yang lalu dinilai. Dalam kajian kohort, paparan diukur saat sekarang dan hasilnya diukur di kemudian hari.

Penelitian eksperimental mengukur paparan pada saat sekarang, memodifikasi paparan, dan kemudian menilai efek dari modifikasi paparan ini pada outcome di kemudian hari. Ada dua desain yang mendominasi desain eksperimen yaitu uji acak terkendali (randomized control trial) dan desain saling silang (cross over design). Pada desain acak terkendali, subjek ditempatkan secara acak, baik ke kelompok terpapar maupun ke kelompok non perlakuan, atau lazim disebut sebagai kelompok perlakuan dan kelompok plasebo. Plasebo adalah substansi yang tidak dapat dibedakan dari bahan yang diberikan (perlakuan, sehingga subjek merasa diperlakukan sama. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi bias. Contohnya adalah pada penelitian untuk mengetahui efek pemberian vitamin antioksidan (vitamin A dan E) pada pencegahan kanker paru. Pada kelompok A menerima vitamin A pada dosis tertentu; kelompok B menerima vitamin E; kelompok C menerima vitamin A dan E dalam bentuk kapsul vitamin, akan tetapi tidak mengandung vitamin A maupun vitamin E.

Desain saling-silang pada dasarnya adalah pengulangan perlakuan. Semua subjek menerima paparan, baik kelompok perlakuan maupun kelompok plasebo, pada periode waktu yang setara. Sebagai contoh kelompok A menerima kapsul vitamin A dan kelompok B menerima placebo, masing-masing selama 1 bulan. Kemudian setelah kurun waktu tertentu misalnya 1 minggu yang disebut periode pembersihan (washout period) penerima perlakuan dipertukarkan. Kelompok

yang tadinya menerima vitamin A menjadi menerima placebo dan sebaliknya. Selanjutnya pemberian dilakukan selama 1 bulan.

Adakalanya peneliti atau subjek tidak mengetahui perlakuan apa yang diberikan dan kepada siapa diberikan. Kalau hanya peneliti yang mengetahui perlakuan apa yang diberikan (subjek tidak mengetahui perlakuan apa yang diterima), desain yang seperti ini disebut sebagai uji acak terkendali buta tunggal (single blind randomized control trial.Sementara itu apabila peneliti maupun subjek tidak mengetahui perlakuan itu diberikan kepada siapa, maka desain nya disebut uji acak terkendali buta ganda (double blind randomized control trial).

Pada desain quasi eksperimental, pemberian paparan dikendalikan oleh peneliti, tetapi subjek tidak dialokasikan secara acak terhadap kelompok perlakuannya. Desain quasi eksperimental ini kadang-kadang disebut sebagai uji intervensi.

Ketika efek dari hanya satu perlakuan (misalnya pemberian zat gizi mikro) dibandingkan dengan efek plasebo, maka eksperimen ini disebut uji tunggal (single trial). Sementara itu apabila efek dari beberapa perlakuan (misalnya pemberian beberapa zat gizi mikro) dibandingkan dengan efek plasebo, maka eksperimennya disebut uji ganda atau uji faktorial (multiple trial) sebagai contoh dalam desain faktorial 2 x 2, dua perlakuan dievaluasi secara simultan dengan membentuk 4 kelompok perlakuan (perlakuan a, b, a dan b, dan plasebo).

Beberapa uji teracak (randomized trial) dikenal sebagai uji pencegahan primer (primary prevention trial) dan yang lainnya disebut sebagai uji pencegahan sekunder (secondary prevention trial). Uji pencegahan primer adalah eksperimen yang dilakukan kepada subjek yang sehat dengan tujuan untuk pencegahan penyakit. Uji pencegahan primer ini disebut juga uji lapangan (field trial) (Margetts and Nelson, 1997. Uji pencegahan sekunder dilakukan pada subjek yang telah menderita penyakit tertentu. Mereka ditempatkan secara acak kepada kelompok perlakuan tertentu atau plasebo. Tujuannya adalah untuk mencegah efek lebih lanjut atau lebih berat dari penyakit yang dialaminya tersebut.

Pilihan desain penelitian sering dipengaruhi oleh alasan pragmatis seperti biaya dan kelayakan (Tabel 2.1). Alasan pragmatis Ini seharusnya tidak menjadi penentu pemilihan desain penelitian. Secara optimal, peneliti harus

This article is from: