
1 minute read
2.2. Beberapa Isu Penting Dalam Penelitian Epidemiologi Gizi
mengklarifikasi tujuan penelitian, kemudian memutuskan cara yang paling baik untuk melakukan penelitian. Pada tingkat ini, peneliti biasanya harus membuat keputusan tentang sejauh mana ia bersiap untuk penyimpangan dari keadaan ideal. Jika penelitian tidak bisa menjawab pertanyaan penelitian secara memadai, maka lebih baik untuk tidak melaksanakan penelitian.
Faktor utama dalam memilih antara desain kasus kontrol dan kohort adalah
Advertisement
apakah paparan atau outcome nya jarang terjadi. Jika paparan nya jarang terjadi, maka desain kohort cocok untuk dipilih; Sedangkan jika outcomenya jarang, maka desain kasus kontrol cocok dengan jumlah sampel yang besar untuk mendapatkan subjek yang cukup dengan berbagai tingkat paparan. Penelitian potong lintang adalah optimal untuk paparan dan hasil yang lazim. Karena kajian ekologis didasarkan pada data teragregat yang biasanya dikumpulkan dari kelompok masyarakat yang besar (keseluruhan negara), maka desain ini baik untuk mengeksplorasi paparan dan outcome yang jarang maupun yang lazim.
Desain kohort dapat menilai outcome ganda (jika sampel cukup besar), tetapi terbatas dalam jumlah ukuran paparan yang dapat dinilai (bergantung pada metode penilaian diet); sementara itu, desain kasus kontrol dibatasi untuk menilai satu outcome, akan tetapi dapat menilai beberapa paparan yang berbeda (tetapi juga tergantung pada ukuran diet yang digunakan).
Kajian kohort cenderung mahal dan butuh waktu yang lama untuk menyelesaikannya, walaupun tidak selalu (sebagai contoh, penelitian diet maternal dan hasil kelahiran dapat diselesaikan dalam 9 bulan). Desain kasus kontrol umumnya lebih murah dan diselesaikan lebih cepat,
2.2. Beberapa Isu Penting Dalam Penelitian Epidemiologi Gizi
Apapun desain penelitian yang dipilih, ada beberapa isu penting yang berkaitan dengan keakuratan pengukuran paparan diet. Kecuali pada uji klinis, isu yang penting untuk diperhatikan ialah sejauh mana suatu penelitian dapat memperhitungkan faktor perancu (confounding factor). Faktor perancu adalah faktor yang berkorelasi dengan paparan yang menjadi perhatian maupun dengan hasilnya. Perancu menarik perhatian ketika faktor perancu tidak diukur, diukur dengan bias, atau begitu erat berkorelasi dengan paparan diet yang menjadi