Warta PKKMB Edisi I 2022

Page 1

Namun, pengumuman pe menang diundur hingga awal

Polemik Plagiarisme Logo PKKMB UNJ DugaanplagiarismelogoPKKMB,birokratUNJanggaphanyaterinspirasidangimmickbelaka.

Menjelang masa Pengenal an Kehidupan Kampus Bagi Ma hasiswa Baru (PKKMB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan sayembara Logo PKKMB. Sayembara ini dapat dii kuti oleh seluruh mahasiswa ak tif UNJ yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu Rencana Studi (KRS).

Berdasarkan pedoman sayembara logo yang dikeluarkan oleh panitia, pendaftaran dan pen giriman logo sayembara dimulai pada tanggal 25 Mei-7 Mei 2022. Sampai saat penutupan pendaftaran dan pengiriman logo, tercatat 25 mahasiswa mengikuti sayembara tersebut. Masa penilaian dilakukan pada tanggal 8 - 10 Juni 2022. Se mentara pengumuman pemenang dilakukan pada 11 Juni lalu.

Dirinya menyatakan bahwa tidak ada maksud untuk menjiplak atau asal mengambil dari platform freepik. Meski begitu, ia mengakui apabila ia mengikuti pola dan mengubah warnanya saja. Serta hanya mengubah beberapa pers en dari gambar yang diikutinya.

“Saya hanya tahu selama saya mendesain dengan tangan saya dan tidak membayar orang untuk membuat logo tersebut, maka itu orisinil,” jelas Wildan. Wildan pun membenarkan adanya revisi dan perbaikan logo oleh panitia. Ia mengatakan bahwa sebelumnya sudah dihubungi oleh pihak panitia untuk melakukan be berapa revisi. Namun baginya, re visi tersebut tidak melanggar syarat dan ketentuan. “Yang tidak diper bolehkan adalah peserta merevisi logo, bukan pemenang,” tuturnya.

Agustus oleh panitia. Pengumuman pemenang yang diinformasikan melalui akun instagram @ pkkmbunj ini sontak menarik banyak perhatian mahasiswa. Se bab pemenang diduga melakukan tindakan plagiarisme dari sebuah platform bernama freepik. Yang mana hal tersebut melanggar syarat dan ketentuan sayembara. Dalam pedoman sayembara, dikatakan desain logo yang dikirim harus merupakan karya asli (original).

Sementara itu, Shandy Aditya selaku staf Wakil Rektor III UNJ berdalih, karya pemenang bukanlah hasil plagiarisme melainkan hanya terinspirasi karena sudah lebih dari 60% perubahannya. “Dan yang si api nya pun bukan satu-satunya logo disana, logonya ada buku dan tulisan.” jelas mahasiswaanWakileksiitu,sapanitiadisortirsainterdapatrevisi.”menangbaru“BukanlahkarenagankanmasihPemenangShandy.jugaharusdiarahagarsesuaiden-statutaUNJ.Olehitu,dilakukanrevisipertama.direvisimenang,tapidulubarudi-tegasShandy.Sebelumitu,total25delogo,sebelumolehpihakmenjaditersi-20desain.SetelahdilakukanselkembaliolehDekanIIIke-dari tiap fakultas beserta staf Wakil Rektor III menjadi 4 desain logo. Kemudian, 4 desain logo tersebut dibawa ke rapat pimpinan I yang dihadiri oleh Rektor dan ja jarannya, Dekan tiap fakultas, ser ta Kabiro dan ketua lembaga. Da lam rapat tersebut telah ditentukan

Mahasiswa dibuat semak in geram saat pihak penyelenggara mengunggah kembali logo yang telah direvisi pada tanggal 6 Agustus 2022. Pasalnya, hal ini dinilai melanggar syarat dan ket entuan yang tertera dalam pedoman sayembara logo. Di mana dalam pedoman tersebut, tepatnya pada poin C nomor 4, peserta tidak diperbolehkan melakukan revisi atau perbaikan pada desain logo. Sementara, Muhammad Maulana Wildan mahasiswa Pro di Bimbingan dan Konseling 2018 selaku pemenang sayembara telah melakukan klarifikasi di akun instagram pribadinya @wildanidaan.

Salah satu peserta sayembara dari Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran 2021, Aldhi Febriansyah, mengatakan bahwa logo yang dijadikan pemenang hanya menempel saja dan tidak banyak perubahan nya. “Sebenarnya tidak apa-apa jika dijadikan referensi asal tidak terlalu kentara (menjiplak),” imbuh Aldhi. Selain itu, ia juga keberatan terhadap sistem penilaian yang dilakukan oleh pihak penyeleng gara. “Dari sekian banyaknya logo kenapa dia yang dipilih,” protesnya.

Polemik mengenai plagiarisme diperkeruh dengan pihak penyelenggara yang tidak kunjung melakukan klarifikasi atas masalah tersebut.

Malah pihak penyelenggara menutup kolom komentar akun instagramnya untuk membungkam protes yang dilayangkan mahasiswa.

Mayoritas jurusan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada semester 6 ke atas. Hal ini berbeda dengan salah satu Program Studi di Fakultas Ilmu Sosial, yaitu Geografi. Program Studi yang memisahkan dari Pen didikan Geografi pada tahun 2020 ini memiliki program PKL setiap semester genap. Program ini juga dijalankan karena laboratorium Geografi sendiri merupakan alam. Dengan adanya PKL di setiap tahunnya, mahasiswa Geografi harus merogoh kocek lebih dalam. Untuk besaran UKT minimal yang ha rus dibayar saja mencapai 5,3 juta. Hal ini ditambah dengan biaya di

Geografi dan Beratnya Biaya PKLTahunan PKL,MahasiswaProdiGeografimengalamikeberatandenganpembiayaanselainkarenaUKTtinggi,biayayangdikeluarkanuntukPKLpuntidaksedikit.

Penilaian sayembara terse but difokuskan pada ada atau tidaknya sirat UNJ dalam setiap desain logo. “Kita juga melihat apa yang hype sekarang, jadi logonya tidak jadul,” ungkap Shandy. Lalu, guna menjawab per soalan plagiarisme diadakan ra pat pimpinan II. Namun, solusi yang dicapai adalah melakukan modifikasi pada logo pemenang. Bukan mengganti logo tersebut dengan logo peserta lain seperti yang diinginkan mahasiswa. Karena bagi Shandy itu akan memakan waktu. “Untuk memulai dari 0 pilihannya adalah tidak ada PK KMB, karena sudah telat,” katanya. Bagi Shandy, permasalahan logo hanyalah drama kecil dan sebaiknya mahasiswa fokus pada rangkaian PKKMB saja. Itulah mengapa pada Rabu (10/8/2022) Shandy membuat pernyataan bahwa plagiarisme tersebut hanya gimmick pada akun instagram pribadinya. Meski begitu, Syifa Nur Azizah mahasiswa prodi Pendidikan Seni Musik 2022 menyayangkan terjadinya polemik ini di UNJ. Apalagi UNJ dikenal sebagai kampus yang melahirkan tenaga pendidik. Ia juga berharap setelah permasalahan ini jika UNJ akan mengadakan sayembara, sebaiknya dilakukan penyelidikan terlebih dahulu apakah terdapat de sain yang mirip atau tidak. “Di sekolah saja diajarkan untuk tidak menyontek. Tapi masa universitas yang mencetak tenaga pendidik malah mencontek?” Pungkasnya.

Penulis : Syifa Nabila, Devita EditorSari : Izam Komaruzzaman 1 desain logo sebagai pemenang yang dipilih atas dasar voting.

Murah atau mahalnya biaya PKL Geografi ini tergantung pada tempat yang dipilih. Aris mengatakan semakin jauh lokasi yang dipilih maka biayanya akan semakin mahal. “Subsidinya (dari fakul tas) tidak akan cukup, jadi harus membayar lebih kalau mau cukup, ambilnya yang dekat-dekat saja.”

“Kita PKL enggak mengeluarkan biaya sedikitpun, 0 rupiah.” ujar Amar. Penulis : Laila Nuraini Fitri, Namira Pratiwi

luar UKT, seperti biaya PKL. Dimana untuk satu kali PKL mahasiswa Geografi setidaknya mengeluarkan dana sebesar 1,5 juta per orang. Mahasiswa juga keberatan karena biaya yang harus ditanggung di luar UKT. Hal ini tentunya dirasakan oleh mahasiswa dengan UKT ting gi. Yabes mahasiswa Prodi Geografi 2021 misalnya, yang mendapatkan besaran UKT 8,3 juta merasa ke beratan dengan adanya biaya PKL. Keberatan ini pun disampaikan karena jangka waktu yang relatif singkat dan nominalnya lebih dari satu juta. “Kalau wajib ya jangan sampai jutaan, jelas-jelas mahal dan membebani banget,” ungkapnya. Sementara, ketua pelaksana PKL Prodi Geografi 2021, Andhi ka Natawijaya, mengatakan bahwa dirinya juga keberatan, tetapi balik lagi dengan tujuan diadakannya PKL, yakni guna memenuhi kewa jiban akademik mahasiswa. “Luma yan banyak keluhan yang masuk gitu lewat pesan pribadi,” ujarnya. Menindaklanjuti keluhan ma hasiswa, tim Didaktika mencoba menghubungi Abdul Aziz, selaku ketua pelaksana PKL Angkatan 2020 untuk meminta keterangan PKL di tahun 2021. Berdasarkan keterangan Abdul Aziz, PKL pada tahun 2021 masih mendapatkan subsidi dari fakultas. “Sampai tahun ini ada bantuan dari fakultas sebe sar 25 juta, nah soal berapa lamanya itu belum tau, karena sampai sekarang itu diurus sama pihak fakul tas,” kata Abdul Aziz selaku ketua pelaksana PKL Angkatan 2020. Kami mengonfirmasi lebih lanjut terkait dengan subsidi yang diberikan untuk PKL kepada Aris Munandar Wakil Dekan II FIS. Beliau menyatakan bahwa Fakultas Ilmu Sosial memberikan subsidi kepada mahasiswa Geografi untuk melaksanakan PKL. Apabila subsi di tersebut kurang, mahasiswa akan membayar sesuai dengan kesepakatan dengan panitia PKL mahasiswa. Aris pun menambahkan bahwa sistem pembiayaan PKL ini sudah sejak lama menggunakan sistem reimburse—maha siswa membayar lalu setelahn ya dana tersebut disubsidi oleh fakultas. Namun, subsidi oleh fakultas tidak sampai sepenuhnya, bahkan kurang dari setengahnya. Lama pencairan dana yang disubsidi oleh kampus umumnya tergantung pada kegiatan yang telah dijalankan, misalnya keti ka banyak kegiatan yang berjalan, maka pencairan dana tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, namun ketika kegiatan cend erung lebih sedikit, maka pencairan akan berjalan lebih cepat.

Editor : Izam Komaruzzaman

Bahkan untuk PKL Geo grafi tahun depan, besar kemung kinan terjadi penghilangan subsidi pelaksanaan PKL. Hal ini diungkapkan Aris setelah melihat postur anggaran fakultas hari ini. Tentunya, keadaan ini berbeda dengan Prodi Fisika Murni. Menurut Amario Fausta, maha siswa Fisika Murni 2019, bahwa praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh Prodi Fisika Murni hanya diberlakukan di satu semester, yakni semester tujuh. Selain itu, tidak ada pemungutan biaya yang dikeluarkan selama menjalani PKL. Baik dari tempat PKL yang diten tukan oleh dosen maupun yang di pilih oleh mahasiswa. Ketentuan yang diberlalukan di prodi fisika murni yakni minimal lulus 100 sks.

maksimal 50% dari jumlah per temuan (8 pertemuan) per semester. Eveline Siregar, Dosen Teknologi Pendidikan UNJ turut menjelaskan bagaimana mekan isme pembelajaran blended. Se lain karena situasi pandemi Covid-19, penerapan blended learning ini juga didorong oleh ketiadaan ruang kelas akibat pembangu nan gedung di beberapa fakultas.

Meskipun demikian, Eveline menegaskan bahwa pembelajaran blended dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pihak kampus serta mahasiswa sudah harus terbiasa dengan sistem pembelajaran ini. Pembelajaran blended disebut sebagai strate gi memaksimalkan belajar daring untuk mahasiswa. Ia juga mengar tikan pembelajaran blended tidak hanya kombinasi pemebalajaran secara luring (offline) dan daring (online), tetapi kombinasi antara kuliah sinkronus dengan video conference dan asinkronus yaitu mahasiswa belajar secara mandiri. Menurut Eveline, sistem pembelajaran blended serupa dengan sistem flipped classroom. Flipped classroom adalah konstruk si kelas dengan metode mahasiswa belajar secara mandiri di luar ruang kelas atau daring, kemudian pemahaman hasil eksplorasi mahasiswa diperkuat dengan diskusi bersama dosen ketika kuliah tatap maya.

Surat Edaran perihal Penyelenggaraan Kegiatan Akademik Semester Gasal 2022/2023 telah dikeluarkan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Surat terse but berisi beberapa kebijakan da lam pembelajaran di tengah situasi pandemi Covid-19. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah perkuli ahan Mata Kuliah Dasar Kepend idikan (MKDK) dan perkuliahan mata kuliah teori lainnya (non praktikum) diselenggarakan se cara hybrid atau blended dengan proporsi jumlah pertemuan luring Blended Learning Sebagai

MasihmaraknyavirusCovid-19dankurangnyaruangkelasmembuatUNJmenerapkanblendedlearningsebagaimetodepembelajaran.

PembelajaranOptimalisasi

UNJ Terapkan Metode

Penulis : Siti Nuraini, Adinda Meilani Putri Editor : Ahmad Qori

Namun, LMS dikatakan sudah cukup efektif dan tampi lannya lengkap. Ia juga memberi saran agar semua mata kuliah menggunakan LMS dan platform tersebut dikembangkan agar bisa melakukan video conference. “Efektif banget sih. Karena lengkap ada file-nya, bisa terhubung ke video YouTube dan bisa diskusi juga,” tuturnya.

Menurutnya, terkadang LMS masih mengalami kendala eror.

“Secara tampilan maupun me kanisme akumulasi pengumpulan penugasan serta materi telah cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian yang saya baca terkait optimalis asi pembelajaran blended dengan platform seperti LMS, mahasiswa dapat dengan mudah beradaptasi dengan hal tersebut,” tegasnya. Eveline pun mengaku, error yang sering dialami mahasiwa saat menggunakan platform LMS seharusnya dapat diperbaiki oleh pihak kampus dengan cara menambah kapasitas bandwitch. Selain itu, dari segi dosen, khususnya dosen lanjut usia umumnya sudah gagap

Selain itu, Arie mengatakan wak tu yang diatur dalam LMS kurang tepat, sehingga jika mengumpulkan tugas seringkali dianggap telat.

Arie Ramadhan, mahasis wa Pendidikan Geografi angkatan 2020 juga turut menceritakan pengalamannya dalam mengikuti pembelajaran menggunakan LMS.

teknologi dan enggan untuk mempelajari teknologi baru. Sehingga, masih banyak dosen yang tidak menggunakan LMS dalam men goptimalkan pembelajaran. Oleh karena itu, hal tersebut juga menjadi kendala terlaksananya pem belajaran blended yang efektif. Hal tersebut sejalan dengan Anindya Adita, mahasiswa Pendidikan Sosiologi angkatan 2021. Ia menuturkan bahwa keefektifan LMS bergantung kepada dosen. Apabila dosen tidak cukup memantau dan memperhatikan LMS serta tidak menyesuaikan antara LMS dengan tatap maya/muka, maka mahasiswa umumnya malas dalam mengikuti proses pembelajaran. “LMS isinya biasanya dikasih materi sama penugasan tanpa di jelasin dosen. Buat mahasiswa yang malas mungkin cuma dilewatin aja materinya,” pungkas Anindya.

Sebenarnya, pembelajaran blended menurut Eveline Siregar bukan sesuatu yang baru. Sebelum pan demi sistem ini pun telah dirancang oleh tim pengembangan dosen Teknologi Pendidikan serta beberapa mahasiswa dengan wacana 60% kuliah tatap muka dan 40% daring. Kendati menjanjikan kemudahan dalam belajar, penerapan pembelajaran blended membutu hkan suatu platform belajar yang efektif. Eveline selaku Dosen Teknologi Pendidikan tidak lupa mengutarakan pandangan serta pengalamannya dalam mengguna kan platform yang disediakan oleh UNJ, yaitu Learning Management System (LMS). Menurutnya, LMS sebagai penunjang pembelajaran blended telah cukup memadai.

Menilik Urgensi PKKMB Mengejar Muri

Begitu pula catatan Senam Sensi yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengenalan dun ia kampus. Apakah mahasiswa diharuskan senam sebelum masuk ke ruang kelas? Kan tidak juga. Capaian rekor yang ditargetkan oleh panitia PKKMB 2022 kali ini pun dirasa tidak masuk akal. Wa laupun ajakan untuk bersekolah lebih tinggi bisa dipandang berkaitan dengan mahasiswa baru yang ta hun ini mulai memasuki kehidupan perkuliahan, namun ajakan tersebut menihilkan berbagai hambatan yang diciptakan oleh institusi pendidikan di Indonesia, utamanya di UNJ. Persoalan tersebut tertulis jelas dalam contoh kalimat ajakan yang ada di dalam pedoman PK KMB 2022. 1. Dengan sekolah lebih tinggi, saya menjadi pribadi dengan pikiran lebih terbuka, 2. Sekolah lebih tinggi di UNJ, memberikan saya kesempatan untuk mendapat kan teman yang banyak, 3. Saya harus bersekolah lebih tinggi, dan saya mendapatkannya di kampus Uni versitas Negeri Jakarta, 4. Mimpi saya akan lebih cepat menjadi kenyataan, setelah sekolah lebih tinggi, 5. Dan lain sebagainya sesuai den gan kreativitas masing2 individu dengan menggunakan kata kunci “sekolah lebih tinggi.” Pengerahan kalimat ajakan tanpa kajian mengenai pendidikan di atas bisa dikata kan sebagai omong kosong belaka. Pendidikan yang harus ditempuh di UNJ bisa dibilang tidak lagi terjangkau dengan berbagai kendalanya. Persoalan Uang Kuli

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK KMB) Universitas Negeri Jakarta kembali menargetkan pencapaian Rekor Muri di tahun 2022. Kali ini panitia menyiapkan in struksi kepada Mahasiswa Baru (Maba) untuk mengunggah video bertajuk “5000 Mahasiswa untuk Ajakan Sekolah Lebih Tinggi.”

3M di tahun 2020, Rekor Senam Sensi 2021, dan Rekor Pengukuhan Guru Besar di tahun 2021 pula. Beragam rekor tersebut tentu tak asing bagi mahasiswa UNJ tahun 2020 dan 2021. Adanya pencapaian tersebut tentu tak luput dari perbincangan berbagai kalangan di UNJ. Pasalnya, ada dua rekor PKKMB yang tidak memiliki keterkaitan dengan dunia akademik. Untuk apa akhirnya ada catatan rekor video sosialisasi 3M yang saat itu marak disebarluaskan masyarakat Indonesia sebagai bentuk pencegahan tertularnya Covid-19.

Instruksi itu termaktub da lam buku Pedoman PKKMB UNJ 2022. Berangkat dari isu pendidikan tinggi di atas sekolah dianggap tidak lagi penting, Maba diarahkan untuk merekam ajakan bersekolah lebih tinggi. Nantinya ajakan ini akan diunggah ke Sosial Media, hingga nantinya dapat diajukan sebagai pencapaian Rekor Muri. Pengajuan Rekor Muri pun sebenarnya tidak begitu sulit. Lem baga atau komunitas yang ingin mengajukan rekor dipersilakan untuk mengirimkan proposal kegiatan. Setelah pihak Muri melakukan pengecekan untuk memastikan pengajuan kegiatan tersebut belum tercatat di arsip. Muri akan memberitahukan penyetujuan proposal tersebut ke pihak penyelenggara. Dengan berbagai kemudahan dan keuntungan catatan Rekor Muri sebagai pendongkrak nama baik penyelenggara acara dan instansi yang menyertainya, UNJ mencat atkan tiga Rekor dalam dua tahun terakhir. Rekor Vidio Sosialisasi

Kajian seperti apa yang akhirnya membuat panitia mengangkat isu pendidikan tinggi tidak lagi dianggap penting. Pendidikan tinggi masih terbilang penting bagi masyarakat Indonesia, ganjalan terbesar mereka adalah biaya kuliah yang tinggi dan tidak mampu digapai. Data Badan Pusat Statistik (2021) menunjukkan han Penulis : Ragil Firdaus Editor : Asbabur Riyasy ya 15,96 persen dari total kelompok paling miskin di Indonesia yang saat ini sedang mengenyam pendidikan tinggi. Sedangkan kelompok masyarakat terkaya yang saat ini menempuh pendidikan tinggi sebesar 55,67 persen.

Presentase tersebut menun jukkan batu sandungan masyar akat untuk mencapai pendidikan lebih tinggi. Bila dikaji lebih baik lagi, persoalannya akan jauh memperdebatkan UKT, SPU, sam pai isu komersialisasi pendidi kan. Namun tidak perlu serepot itu, nyatanya 5000 ajakan masuk perguruan tinggi lebih mudah dilakukan ketimbang mengadakan diskusi bersama Maba 2022.

ah Tunggal (UKT) terus menerus bergejolak setiap tahun, mulai dari sistem perhitungan yang seringkali salah dan dikeluhkan mahasiswa, sampai persoalan sanggah UKT yang rumit dan bertele-tele.

Sampai hari ini pun tidak ada SK Rektor mengenai sanggah UKT untuk Maba maupun mahasiswa semester tiga ke atas. Padahal bat as pembayaran UKT hanya sampai tanggal 19 Agustus 2022. Akhirnya ada banyak mahasiswa yang belum membayar karena menunggu kejelasan pengajuan sanggah UKT mereka. Belum lagi bila kita membicarakan seputar ngkinanmemperbesaryangmakiningkalidiisikasustiapversitasPengembanganSumbanganUni-(SPU).SetahunadasajaSPUtidakbisa0.Mabaser-berpikirsebesarSPUditulisberartikemu-merekadit erima sebagai mahasiswa UNJ. Stigma tentang SPU tersebut berkembang menjadi ketakutan tersendiri bagi Maba. Mengisi 0 takut tidak diterima, mengisi lebih dari 0 terancam tidak bisa membayar. Stigma tersebut berlanjut dengan UKT yang simpang siur kejelasannya, tidak cocoknya per hitungan UKT dan kemampuan orang tua mahasiswa diperumit lagi dengan tidak adanya sanggah bagi Maba. Maka tidak berlebihan bila ada yang menganggap biaya pendidikan di UNJ tidak lagi terjangkau. Hal ini menjelaskan bahwa target rekor Muri PKKMB 2022 tidak relevan dengan realitas sosial.

Penulis : Namira Pratiwi Editor : Mukhtar Abdullah

DaerahPerpustakaanJakarta

TamanPerpustakaanDaerahDKIJakartatelahdirevitalisasibersamaandenganIsmailMarzuki,bertempatkandiGedungPanjang.Perpustakaaninimemilikimagnettersendiripadamasapembukaannya.

Proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) telah dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2019. Salah satu, fokusnya adalah pembangunan Gedung Panjang yang kini ditempati oleh Perpustakaan Daerah (Perpus da) DKI Jakarta dan Pusat Doku mentasi Sastra HB Jassin. Menurut sang arsitek Andra Martin, inspirasi bangunan tersebut berasal dari no tasi balok lagu Rayuan Pulau Kelapa. Perpusda DKI sendiri, menem pati lantai tiga sampai enam di bangu nan Gedung Panjang. Setiap lantain ya memiliki layanan masing-masing, yang dapat dimanfaatkan oleh pen gunjung. Khusus, untuk koleksi buku dan referensi, jenisnya berbeda-beda di setiap lantai. Seperti di lantai empat, pengunjung akan menemui koleksi buku keluarga, fiksi Indonesia dan kol eksi anak. Satu lantai di atasnya, tersedia buku-buku dari berbagai disiplin ilmu dan bahasa. Serta, koleksi referensi secara khusus hanya disediakan di lantai enam. Sejak diresmikan pada 7 Juli 2022 oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Per pusda DKI membatasi kunjun gan sebanyak 300 orang perhari. Sehingga untuk menjadwalkan kunjungan masyarakat harus ter lebih dahulu mendaftar sebagai member di platform Jaklitera. Namun, kuota tersebut ditam bah karena melihat antusiasme masyarakat begitu tinggi untuk mengunjungi Perpusda DKI. Bagi pengunjung yang telah memiliki akun Jaklitera dan terverifikasi, mereka memiliki

akses istimewa untuk melakukan peminjaman buku. Namun, mak simal jumlah peminjaman buku dibatasi hanya dua buku untuk se tiap orang. Serta, pengembaliannya diberikan waktu selama dua min ggu. Panjangnya waktu peminja man, dikarenakan pembaca terka dang lalai dalam hal pengembalian. Namun, untuk yang belum memverifikasi akunnya. Mereka tetap bisa mengakses layanan Perpusda DKI, seperti bi lik diskusi, bilik siniar, maupun layanan multimedia. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada layanan peminjaman buku. Salah satu pengunjung Perpusda DKI Heidy (20), merasa bahwa perpustakaan ini suasannya begitu nyaman. Dirinya mengung kapkan meskipun nyaman, jumlah pengunjung dengan tujuan belajar dan bekerja lebih sedikit. Ketim bang orang-orang yang melakukan swafoto di sana. Selain itu, ia turut mengeluhkan kualitas sinya wifi yang buruk ketika kunjungannya.

“Saat saya berkunjung sin yalnya wifi-nya jelek, lebih baik pakai paket data,” tegas Heidy. Bukan hanya Heidy saja yang mengeluhkan masalah konek si wifi yang lambat. Saat perta ma dibuka mayoritas pengun jung turut mengeluhkan masalah serupa. Sehingga hal barusan, menurut Humas Perpusda DKI langsung ditinjau untuk diperbaiki. “Terkait masalah tersebut, langsung ditangani oleh pihak Perpustakaan Cikini. Kecepatan nya juga sudah ditambahkan,” terang Humas Perpusda DKI. Selain itu, Humas Perpus takaan DKI turut mengingatkan terkait ketertiban di lingkungan perpustakaan. Khususnya, di akh ir pekan dimana jumlah kun jungan yang tinggi. Maka pen anganan hal tersebut diberikan kepada masing-masing pengun jung untuk menciptakan kawa san perpustakaan yang tertib.

Wajah Baru

Judul Film: Taxi Driver Tahun Rilis: 1976 Penulis Naskah: Paul Schrader Sutradara: Martin Scorcece Durasi: 1 jam 54 menitPemeran: Robert De Niro, Jodie Foster, Harvey Keitel, Albert Brooks danPenghargaan:lainnya. Empat nominasi Acade-my Awards.

Saat matahari mulai turun dari singgasana langit, masyarakat New York berbondong-bondongdatang ke tempat hiburan dan menikmati kebebasannya. Salah satu saksi dari rutinitasmasyarakat kota ini adalah Travis Bickle (Robert de Niro) yang merupakan seorang sopir taksi di malam hari. Baginya, gaya hidup seperti ini merupakan sesuatu yang buruk dan tidak semestinya berjalan. Gagasan tersebut tertuang dalam kalimatnya yang berbunyi: “All the animals come out at night -whores, skunk pussies, buggers, queens, fairies, dopers, junk ies, sick, venal. Someday, a real rain will come and wash all this scum off the streets. I go all over.”

Ia pun bermimpi dan berusaha mengubah orang-orang New York.

Eksistensi yang Terasing: Taxi Driver (1976)

Amerika Serikat sedari dulu, khususnya di tahun 1970-an, kondang dengan gaya hidup bebas. Membeludaknya narkoba dan seks bebas menjadi kelaziman disana. Salah satu kota yang terkenal akan aktivitas seperti itu adalah New York.

Analisa Terhadap Diri Travis Gambaran diatas memaparkan bagaimana tindakan sosial yang dilakukan Travis beras al dari sifatnya yang lugu. Sifat tersebut, tidak serta-merta datang layaknya pembawa acara RumahKaget. Sebab, sifat tersebut terbentuk sejak ia masuk militer. Saat adegan film diputar di menit-menit awal, Travis digam-

Alhasil, cara demi caradilakukan oleh sang aditokoh. Meski pada akhirnya, cara yang dilakukan Travis harusber benturan dengan moral masyarakat. Penyebab perbenturan moral yang harus Travis hadapi berasal dari keluguan dirinya. Sifat tersebut dap at dilihat dari bagaimana dirinya me mandang dan menjalankan sesuatu. Misalnya ketika Betsy (Cybill Sepherd) diajak Travis menonton bioskop porno yang dia anggap sebagai hal yang wajar, menguntit Betsy di tempat bekerjanya, mencoba bunuh calon presiden, dan mengajak Iris (Jodie Foster) kel uar dari zona perpelacuran den gan membunuh sekelompok germo yang diduga gangster.

ZahraPramuningtyas Dinginnya udara pagi, mem buat Nanda kembali memper erat jaket yang sedang digunakan. Langkah gontai dengan wajah tak ikhlas menghiasi jalannya sembari menuruni tangga halte transjakar ta. Diliriknya jam tangan di lengan kiri “Huft, bagaimana bisa mere ka membuatku berada di tempat ini pagi buta begini! Benar-benar merepotkan, astaga” gerutunya saat melihat waktu masih menunjukan

Berbelok di Tengah Jalan Lurus

barkan tengah melamar pekerjaan sebagai sopir taksi. Ia juga menjelaskan latar belakang peker jaan sebelumnya, yaitu Angkatan Laut Amerika Serikat saat perang Vietnam. Bicara profesi jenis kemi literan, tentu identik dengan tata aturan yang represif. Semisal ada pelanggaran, maka hukuman represif akan menjadi ganjaran yang berlaku. Tindakan itu bertujuan sebagai bentuk kontrol sosial agar tidak terjadi perilaku yang menyimpang, khususnya moral masyarakat. Selain itu, di militer seseo rang hanya memiliki gerak terbatas, jauh dari lingkup masyarakat dan wajib mengikuti perintah. Hasil nya, Travis yang kaku terbentuk. Kemudian, hal itu berdampak pada dirinya yang seperti kehilangan arah di tengah kerasnya New York. Travis yang sudah melekat dengan hidup ketentaraanya itu, pada akhirnya terbiasa denganpandangan moral militer. Saat terjun pertama kali menjadi sopir taksi dan banyak melihat hal baru di kota New York, Travis tidak mampu menyesuaikan moral dirinya dengan masyarakat yang ada. Dengan kata lain, Travis mengalami culture shock yang dimana menghantarkan dirinya dalam zona keterasingan. Meminjam analisa seorang psikolog tersohor asal Austria, Sig mund Freud, sifat lugu yangkemudian menghantarkan Travis kedalam keterasingan dapat dibedah melalui teori perilaku manusia. Te ori ini berusaha mengejawantahkan bagaimana terbentuknya perilaku manusia yang dapat merespon rang sangan dari luar. Dalam analisisnya, Freud membagi tiga dasar pembentukan perilaku manusia. Pertama id (nafsu), kedua ego (etika atau moral), dan superego (kontrol diri). Manusia dapat kehilangan kontrol diri dan berperilaku tidak sesuai akan etika atau moral karena dikuasai nafsu. Menurut Freud, Id (nafsu) merupakan proses primer yang bersifat primitif, tidak logis, tidak rasional dan orientasinya bersifat semu. Dengan kata lain, nafsu merupakan bentukpemenuhan batin yang diakibatkan oleh dorongan insting atau alam bawah sadar manusia untuk mencapai kepuasan tertentu. Melihat diri Travis, nafsu yang dimilikinya cenderung mendominasi. Melihat berbagai masalahsosial di kotanya, patah hati, dan calon presiden yang hanya mementingkan kampanye, Travismemiliki nafsu untuk menjadi polisi moral dengan cara-cara ala militer atau kekerasan. Tentu, ke jadian tersebut melanggar etika atau moral. Meski sudah mengeluarkan emosi untukmemenuhi has ratnya, Travis dicap sebagai orang yang aneh karena tindakannya. Artinya, nafsu dapat mengalahkan etika atau norma dan kon Penulis : Arneto Bayliss Editor : Hastomo Dwi Putra

trol diri ketika mengerucut ketujuan tertentu. Travis yang memilih untuk bertindak sesuai apa yang dia inginkan, merupakanbaha sa lain dari pengeluaran hasrat untuk mencapai kepuasan batin. Walaupun segala bentuk ke polosan yang Travis gendong, ia merupakan orang yang optimis danfokus. Secara tersirat, Travis menunjukan bahwasannya siapapun dapat merubah apapun dengan caranya sendiri. Semangat di dalam dirinya ikut berpacu seiring masalah yang ada, sehigga selayaknya api nera ka, ia tidak mengalami putus asa.

Dengan wajah lesu dan tubuh yang dehidrasi, Nanda berjalan pu lang menuju kost di belakang kampus. Baru hari pertama, sudah dibuat pusing dengan rentetan tugas masa orientasi. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 10 tugas harus ia selesaikan. Karena orientasi berjalan di tiga tingkatan yang berbeda. Mem buat banyak ide-ide panitia dan menambah beban pekerjaannya. Malam sudah mulai larut, Nanda masih sibuk menggunting persiapan untuk esok hari, mem buat nametag. Terhitung ia memi liki tiga nametag dengan model yang berbeda. Tatapannya sedik it prihatin dengan pemandan gan kamar yang berantakan. Lalu, terbayang masa perkuliah, nanti akankah serepot ini. Dia kan han pukulDen04.30. gan bawaan yang terli hat

juya.kanmelanjutkan,merepotsedikitiaterusjalannMenutempat

Dengan semangat yang mem bara dan kata-kata khas tetua, para panitia mempercepat gerak ma hasiswa baru yang sedang menuju ke aula. Ini sesi pemaparan ma teri dari para petinggi, bisa ha bis mereka, jika anak-anak ayam ini telat berada disana, apalagi jika pemateri sudah datang na mun peserta belum siap. Sedik it banyak terdengar cacian yang keluar karena dikejar jam tayang.

Dengan mata tertutup dan kepala yang mendongak ke atas, ia mulai menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi. Dilihatnya sepatu baru bertengger cantik di kakinya, yang khusus dibeli untuk acara ini dengan men dadak. Karena ketidaksiapan panitia, menyebabkan adanya informasi keliru mengenai tata tertib berpakaian. “Sepertin ya aku harus mulai berpuasa, sepatu ini seharga uang jajanku selama sebulan” ucapnya lesu.

Gadis itu menahan kantuk sambil coba menulis hal-hal yang dirasa penting, dan juga itu un tuk menghargai usahanya mem buat buku ini. Tugas wajib yang sungguh merepotkan dan banyak mengeluarkan biaya, terlebih dia masih bingung dengan lingkun gan sekitar. Sulit mencari warna kertas asturo yang dipinta, karena harus sama satu angkatan. Tidak boleh beda, jika beda konsek uensinya membuat ulang dengan bentuk yang sudah ditetapkan.

menandakan harus segera diisi, diraihnya makanan ringan di saku celana. Barang wajib yang harus dibawa, sambil tergesa memakann ya karena sudah begitu lapar. Sambil sibuk mengunyah gadis itu menga mati sekitar, banyak sekali sampah makanan yang sama. Ah dia baru ingat, makanan ini tak semata-mata untuk mengganjal lapar, namun un tuk kepentingan dana endorse-an.

takut memulai pembicaraan dan berakhir tidak memiliki teman. Pembukaan berjalan meri ah dengan banyak kata-kata mo tivasi dan janji-janji manis khas birokrasi. Kampus terasa sangat demokrasi jika dilihat dari depan. Sekarang sudah waktunya untuk istirahat karena adzan dzuhur berkumandang. Gadis itu memi lih melipir keluar barisan dan duduk di bawah pohon rindang, jauh dari kumpulan mahasiswa baru yang sedang beristirahat.

Perutnya berbunyi seluruh mahasiswa baru dikumpulkan untuk memulai masa orienta si kampus. Gadis itu mengedarkan pandangan ke segala arah “Sial, aku benar-benar sendiri sekarang” ucap nya dalam hati. Menyadari tidak ada yang ia kenal ataupun mengenalinya. Ini merupakan suatu benca na, terlebih merupakan bencana di atas bencana. Bencana yang pertama, Nanda adalah seorang perantau, tidak memiliki teman bahkan orang yang dikenal sama sekali. Bencana kedua, panitia tidak membiarkan mahasiswa baru membuat grup percakapan. Mem buat keadaan grup canggung dengan kehadiran mereka. Hasilnya, ia terlalu

Laki-laki di sebelahnya terlihat diam sejenak dan menutup layar laptop beralih memandang Nanda. “Kata siapa? Saya dulu gaikut, seka rang udah mau sidang skripsi. Itu cuma ancaman seniormu saja. Biar kamu tertarik ikut organisasi mere ka, itu kan hanya bentuk pengkad eran dan branding organisasi. Kalau kamu tidak berminat menjadi kad er ya tidak masalah juga, memang kenapa? Kamu ga ikut acara itu?” tanya Esa, laki-laki itu bernama Esa. Nanda terdiam sejenak “Saya memilih untuk tidak ikut, Saya bukan umpan yang tepat bagi kail pancing mereka.” Ucap nanda sambil tersenyum simpul. Esa hanya menanggapi dengan anggukan. Setelah pulang dari plaza Nanda bersenandung ria, pipin ya memanas, senyuman tak lep as dari wajah gadis itu. Ia meli hat lagi kertas berisi nomor gawai milik laki-laki tadi, Nanda rasa hidupnya akan lebih berwarna dan menyenangkan mulai detik ini.

“Semester berapa?” ucap la ki-laki yang masih menatap layar laptopnya. Nanda terkejut den gan pertanyaan tiba-tiba itu. Demi sopan santun, dia harus men jawab “Baru masuk kak, masih maba” ucapnya kikuk. Laki-la ki tadi ber-oh ria menanggapi, “Kakak, dulu ikut masa orientasi? Emang bener ya kalau ga ikut ga bisa ngajuin skripsi?” tanyanya sambil menatap lurus kedepan.

ya memilih program studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Pasti leb ih banyak melakukan hal yang ia minati, ucapnya meyakinkan diri. Hari kedua berjalan tidak leb ih baik dari kemarin, Nanda masih bosan dan jenuh dengan segala pemaparan materi. Menurutnya, ma teri-materi ini tidak memuaskan da haganya untuk mengenal lebih jauh prodi yang akan ditinggali beberapa tahun kedepan. Alih-alih memberi informasi tentang perkuliahan dan menimbulkan rasa penasaran. Ini semua terasa sangat membosankan. Gadis itu muak mendengar tuntutan dan harapan besar yang disematkan kampus kepada para Mahasiswa. Otaknya bergemuruh ingin menyahut ucapan-ucapan pe materi yang ada di hadapannya, na mun urung karena sadar diri. Nanda merupakan penerima beasiswa, bisa habis riwayatnya jika terkena skan dal dengan para petinggi. Belum lagi tatapan maut dari para senior. Alih-alih mengikuti masa orientasi hari ketiga, gadis itu malah berdiam diri di kamar sambil merebahkan diri. Nanda izin sak it kepada kakak pendampingnya, ia sudah terlalu malas mengikuti masa orientasi yang menurutn ya memuakan dan hanya buangbuang waktu. Toh pun ia tidak ber minat dikader oleh para senior, ia bukan umpan yang tepat pikirnya. Nanda melihat kalender yang tertera pada gawai, tak sabar ingin cepat-cepat berkuliah. Ingin menjalani perkuliahan yang menyenangkan, tanpa dicekoki ma teri-materi yang sama sekali tak ia minati. Terlihat senyum sumringah menghiasi wajahnya. Nanda ha nya ingin kebabasan, bebas tidak dicekoki dan menjalani suatu ke giatan dengan menyenangkan tan pa atmosfir yang menegangkan. Besok adalah hari mulain ya perkuliahan, beberapa hari setelah masa orientasi selesai. Nan da mendapat sedikit anca-tegu ran dari pihak panitia mengenai hilangnya dia saat masa orientasi kemarin. Walaupun gadis itu dian cam tidak bisa mengajukan skripsi karena tidak lulus masa orienta si. Dia tidak takut, karena Nanda tau sebuah rahasia kecil. Rahasia yang menjadikannya tak gentar dan takut lagi, rahasia yang hanya dia dan beberapa orang yang tahu.

Pada hari terakhir masa ori entasi, Nanda sebenarnya datang ke kampus dengan pakaian bebas dan berniat untuk ke perpustakaan me lihat-lihat. Saat perjalanan pulang, gadis itu bertemu sosok laki-laki yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya. Gadis itu memilih duduk di sebelah laki-laki itu untuk sedikit menikmati angin sore yang sejuk.

Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.