Haluan Mahasiswa 2021 Edisi II

Page 1


Universitas Negeri Jakarta SALAM REDAKSI!

SAPA REDAKSI! Hai, pembaca setia DIDAKTIKA, yang tidak baca tidak hai! Haluan Mahasiswa edisi April 2021 hadir dengan informasi-informasi tentang kampus yang mungkin tidak anda ketahui. Berita utama kami membahas topic yang masih baru nih.... yaitu pembukaan prodi baru Bisnis Digital. Lalu ada berita tentang kuota yang tidak jelas kabarnya dan juga berita kesiapan Pembelajaran Tatap Muka. Terakhir, berita konfilk dinamika ORMAWA yang kontroversial. Selain berita, ada juga resensi buku haidar bagir MEMULIHKAN sekolah MEMULIHKAN manusia, ada juga opini tentang kemampuan literasi Indonesia dan puisi tentang kehidupan. Tak lupa juga cerpen abad pertengahan tentang perasaan wanita. Salam kami, salam redaksi.

TIM REDAKSI Pemimpin Redaksi Hastomo Dwi Putra

Reporter dan Penulis Asbabur Riyasy Izam Komaruzaman Sekar Tri Widati Sonia Renata Varda Aqeela Alaia

2021

Redaktur Pelaksana Asbabur Riyasy Tata Letak Sekar Tri Widati

2

Editor Ahmad Rizalul Haq Hastomo Dwi Putra Imtitsal Nabibah Mukhtar Abdullah Renisa Anjarwati A Vamellia Bella C

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

Daftar Isi Salam Redaksi....................................................................2 Tim Redaksi........................................................................2 Daftar Isi.............................................................................3 Media Sosial.......................................................................3 Berita 1...............................................................................4 Berita 2...............................................................................7 Berita 3..............................................................................10 Berita Utama....................................................................13 Cerita Pendek...................................................................16 Puisi................................................................................19 Opini.............................................................................20 Resensi Buku.....................................................................24

MEDIA SOSIAL @lpmdidaktika @lpmdidaktika www.didaktikaunj.com Lpmdidaktikaunj@gmail.com Gedung G, Lantai 3, Ruang 304, Kampus A UNJ Jl. Rawamangun Muka, RT.11/RW.14, Rawamangun, Pulo Gadung 2021

3

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta

Berita 1

Mahasiswa Terbebani oleh Perekrutan Tertutup BEMP PBSI

Pemberian surat perekrutan tertutup kepada mahasiswa baru dikarenakan BEMP PBSI kekurangan calon anggota. Namun kenyataannya, mahasiswa merasa terbenani dengan hal tersebut.

2021

4

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

B

adan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Pendidikanw Bahasa dan Sastra Indonesia (BEMP PBSI) memberikan surat perekrutan anggota BEMP secara tertutup kepada mahasiswa baru. Surat tersebut berisikan tujuh nama mahasiswa yang diharuskan untuk mengikuti perekrutan secara tertutup. Surat tersebut merupakan hasil dari diskusi Badan Pengurus Harian (BPH) yang disetujui oleh dosen pembimbing dan ditandatangani oleh koordinator prodi. Kemudian, surat ini pun disebarkan melalui grup WhatssApp PBSI angkatan 2020. Walaupun diperbolehkan untuk menolak, namun tetap ada mahasiswa yang merasa terbebani karena telah menolak. Seharusnya, mahasiswa memiliki hak untuk mengikuti atau tidaknya sebuah organisasi di UNJ, sesuai Peraturan Akademik UNJ BAB VII Pasal 10 Ayat 11, mengenai hak mahasiswa untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan yang terdaftar dan tidak dilarang di UNJ. Dengan memberi surat perekrutan tertutup tanpa adanya diskusi dari mahasiswa, memberikan dampak kepada mereka yang tertulis di dalamnya. Salah satu mahasiswa yang namanya tercantum di surat tersebut mengatakan bahwa ia merasa terkejut dan tidak fokus ketika menjalani kegiatan. Menurutnya, seharusnya organisasi menjadi pilihan, bukan sebuah paksaan. “Ditambah gua orangnya overthingking banget, jadi langsung kayak jadi beban,” ungkap mahasiswi tersebut yang namanya tidak ingin dise-

2021

butkan. Prada Fauzan, ketua BEMP PBSI periode 2021/2022, menilai adanya urgensi terkait kurangnya jumlah anggota mereka. Ia mengatakan, baru pertama kali BEMP PBSI mengalami situasi tersebut. Ia merasa kuota anggotanya belum terpenuhi, sehingga melakukan perekrutan tertutup. Nama-nama yang tertulis di surat perekrutan, dipilih karena dianggap berpotensi oleh BPH. Meskipun Fauzan sadar bahwa hal tersebut merupakan pemaksaan secara halus, perekrutan tersebut tetap saja dilakukan. “Sadar - tidak sadar (pemaksaan secara halus). Kita memang menginisiasi untuk memberikan surat perekrutan ter-

5

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta tutup ini kepada mahasiswa yang belum daftar di BEM,” ucap Fauzan. Ia juga mengatakan, telah menghubungi satu persatu mahasiswa baru saat dilakukan perekrutan terbuka. Namun, perekrutan terbuka yang diadakan selama dua kali ini, hanya ada 19 mahasiswa yang mendaftar, sedangkan target mereka sebanyak 23 mahasiswa. Mereka merasa khawatir jika nantinya mahasiswa baru mengalami kendala dalam menjalani berbagai program kerja karena kekurangan anggota. Gita Serafina salah satu mahasiswa baru PBSI, mengaku setuju dengan adanya perekrutan tertutup, dengan syarat menginformasikannya telebih dahulu. “Kalau pun nanti pada akhirnya akan ditunjuk, menurut gua gak ada salahnya untuk bilang dari awal kalau nanti akan ada ‘sistem tunjuk dari koorprodi’ apabila kekurangan anggota,” ujarnya. Adapun pendapat dari Dzulfahmi Abyan selaku ketua BEMP Satra Inggris yang menolak pendapat tersebut. Menurutnya, masing-masing individu memiliki haknya untuk memilih mau masuk organisasi atau tidak. Begitupun dengan pendapat dari Azhar Fariz selaku ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Seni Rupa yang menolak hal tersebut. Walaupun di Prodi Seni Rupa pernah melakukan hal tersebut, tetapi lebih baik untuk melakukan perekrutan terbuka. Karena dengan menggunakan sistem tertutup, membuat orang-orang yang direkrut tidak akan bekerja dengan baik karena merasa ter-

2021

paksa. Helni, salah satu mahasiswa baru PBSI berpendapat bahwa perekrutan tertutup ini harus dihilangkan. Ia menggambarkan fenomena tersebut sama saja seperti seseorang yang terpaksa berkuliah, tetapi tidak sepenuhnya ingin belajar. “Pada akhirnya malah akan amburadul dan buang waktu,” jelasnya. Abdul Sukur selaku Wakil Rektor III, tidak ingin berkomentar mengenai surat perkerutan tertutup dan menyerahkannya kepada Syamsi Setiadi selaku Wakil Dekan III. Menurutnya, kebiijakan dari dekan saja sudah cukup. Begitu pula dengan koorprodi PBSI dan dosen pembimbing BEM PBSI yang juga menyerahkan hal ini kepada Wakil Dekan III. Syamsi menyatakan bahwa tidak ada peraturan tertulis mengenai perekrutan anggota dalam organisasi di UNJ. Dia hanya akan mendukung semua usaha yang dilakukan oleh organisasi. Bila terjadi miskomunikasi, ia akan memberikan saran kepada BEMP untuk memperjelas dan berkoordinasi dengan koorprodi dan dosen pembimbing. Penulis : Sonia Renata Editor : Hastomo Dwi Putra

6

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di UNJ

Berita 2

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah menjadi perbincang bagi banyak orang khususnya di kalangan guru. Pasalnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kurang efektif dalam meberikan pengalaman belajar untuk murid dan mahasiswa. Maka dari itu PTM perlu diadakan kembali secepatnya agar mengembalikan pengalaman yang hilang karena PJJ.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menargetkan semua sekolah sudah melakukan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai Juli 2021. Syarat berlakunya PTM yaitu telah melakukan vaksinasi terhadap seluruh tenaga pendidiknya. Suyono selaku Wakil Rektor 1

2021

mengaku tidak bisa menanggapi prihal kebijakan PTM ini "maaf kami belum bisa menjawa hal pertanyaan ini kerena belum ada Rapat Pimpinan (RAPIM)." Ia meneruskan bahwa pihak UNJ tersendiri akan mendiskusikan hal ini setelah kegiatan UTBK berakhir. Karena memang UNJ sedang sibuk dengan

7

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta agenda ini. Kamandako, Kepala Biro Kepegawaian UNJ, menjelaskan bahwa pihak UNJ secara organisasi berada di bawah KEMENDIKBUD bukan PEMDA. Sehingga UNJ akan mengadakan PTM tetapi harus menunggu arahan dari KEMENDIKBUD. Namun, UNJ memang berinisiatif untuk melakukan PTM pada Juli nanti seperti ketentuan Nadiem. Tetapi, belum ada kepastian perihal PTM. "Memang, belum kami diskusikan. Tapi untuk pembicaran tentang PTM euforianya sudah ada," imbuhnya. Ia menjelaskan bahwa PTM akan diberlakukan secara bertahap. Pertama, jadwal masuk kelas mulai dari satu kali dalam seminggu. Jika dalam percobaan pertama tidak memunculkan masalah, maka jadwal masuk kelas akan di tambah menjadi dua kali seminggu, dan begitu seterusnya hingga sumber : bbc.com lima kali seminggu. Mahasiswa yang hendak mengikuti diwajibkan membawa surat izin dari orang tua yang disertai dengan ini,” ujar Kamandako. test SWAB. “Maka dengan adanya prosedur Ia menyebutkan jumlah tenaga ini mengantisipasi terjadinya penyebaran pendidik yang akan divaksinasi ada 1698 virus.” kepala, mulai dari dosen hingga satpam Syarat lain PTM yaitu tenaga penhingga petugas kebersihan. Jumlah ini didik yang sudah di vaksinasi. Tapi di UNJ terlepas dari rektor dan wakil-wakilntenaga pendidik yang sudah divaksin baru ya kerena, mereka sudah mendapatkan sebagian. Yaitu, tenaga pendidik lansia, vaksin terlebih dulu. Untuk, nama-nama mulai dari umur 60 tahun dan seterusnyang akan mendapat vaksin, Kamandako ya. Karena mendapat vaksinasi gratis dari enggan menjelaskan. pemerintah. Sebagian tenaga pendidik UNJ Terkait pelaksanaan vaksinasi masih harus menunggu dari Satgas UNJ UNJ, Trestani selaku kepala biro pecovid 19. Pihak UNJ telah mengirim surat layanan UNJ menjelaskan bahwa wacana ke KEMENDIKBUD untuk meminta banpelaksanaan vaksinasi di UNJ sendiri tuan pengadaan vaksin sejak 16 maret 2021. masih belum siap. Untuk menyeleng“Namun belum ada kejelasan sampai saat

2021

8

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta kuota mahasiswa di kelas saat tatap muka tidak kalah penting untuk memperkecil terjadinya cluster baru.” Hal tersebut disampaikan oleh Yufan Rahmat, mahasiswa Sastra Inggris Harapan Yufan Rahmat bila nanti UNJ mengadakan PTM, tidak akan membuat mahasiswa rerjangkit virus. “seharusnya PTM diadakan dengan prokes yang ketat dan memperhatikan social distancing” harapnya. Penulis : Asbabur Riyasy Editor : Ahmad Rizalul Haq

“UNJ akan mengadakan PTM tetapi harus menunggu arahan dari KEMENDIKBUD”

garakan vaksinasi, harus memenuhi tiga syarat yaitu izin operasional klinik, tenaga kesehatan yang mumpuni, dan penyediaan logistik pengantar vaksin. Trestani menjelaskan, dari ketiga kategori tersebut UNJ hanya memenuhi syarat yang pertama, sedangkan kedua syarat yang lain masih belum terpenuhi. Hanya ada dua orang pelatih vaksinator di antara sepuluh tenaga medis yang ada di UNJ, “UNJ tidak mempunyai rantai dingin yaitu alat pendingin untuk mengirimkan vaksin.” Selain masalah vaksinasi, pengadaan PTM tidak boleh meremehkan masalah social distancing. “pengurangan

2021

9

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta

Kuota Bantuan Tidak Merata, Mahasiswa Merana

Berita 3

Mahasiswa keluhkan kuota bantuan yang alami keterlambatan. Saling silang tanggung jawab antar fakultas dan universitas.

K Kuota bantuan Kemendikbud untuk April 2021 sudah mulai cair di pertengahan bulan ini. Namun, semenjak bantuan pertama kali digulirkan sekitar semester 113, kuota bantuan belum maksimal pemerataannya. Di beberapa fakultas seperti FE, FT, dan FIP, kuota bantuan Kemendikbud untuk angkatan 2020 sudah cair sejak awal semester 113. Sementara untuk fakultas FIS, FBS dan FPsi, bantuan kuota dari Kemendikbud baru cair April bulan ini. Hal ini tentu memberatkan mahasiswa. Seperti yang dialami Trisniawati, mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2020, mengaku keberatan dengan tidak adanya bantuan kuota, karena kelasnya sering melakukan Zoom meeting sehingga penggunaan kuota pribadinya cukup besar. Nia mengaku menghabiskan rata-rata 10gb setiap dua minggu atau sekitar lima puluh ribu rupiah jika dirupiahkan.

2021

10

Sementara itu, tidak adanya kuota bantuan Kemendikbud juga membebankan Roby, mahasiswa Pendidikan IPS 2020. Roby yang berasal dari Lebak, Banten, mengaku untuk jaringan saja kadang tidak stabil, ditambah dengan tidak adanya kuota bantuan membuat dirinya kesulitan untuk mengikuti kelas online. Kepala departemen Adsoma BEM FIS, Abdul Mufti mengaku sudah mengetahui masalah ini, namun dia sendiri tidak dapat memastikan dimana akar masalahnya. "Sistem pendistribusiannya sendiri kurang transparan ke kitanya gitu, kita juga bingung mau catch-up ke siapa," ujarnya. Selain Fakultas Ilmu Sosial, fakultas lain yang juga mengalami keterlambatan adalah Fakultas Bahasa dan Sastra. Akhmad Wahyudin, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2020. Dirinya mengaku

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

keterlambatan dalam pemberian kuota bantuan ini sangat memberatkannya "Ya, sangat memberatkan apalagi bagi mahasiswa rantau yang sudah stay di Jakarta seperti saya," keluhnya. Wahyudin mengaku menghabiskan tujuh puluh lima ribu rupiah untuk kuota data selama sebulan, itu pun masih diirit-irit olehnya. Sama halnya dengan BEM FIS, kepala departemen Adsoma BEM FBS pun belum tahu menahu mengenai mekanisme pembagian kuota bantuan Kemendikbud tersebut. Wakil Rektor I bidang akademik, Suyono saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengaku tahu adanya mahasiswa yang tidak dapat kuota bantuan, tetapi hal tersebut diungkapakan kare-

2021

11

na mahasiswa tidak melakukan pengisian data Sistem Informasi Akademik (Siakad) dengan benar, sehingga nomor telponnya tidak dapat dikonfirmasi. Suyono menjelaskan dirinya tidak bertanggungjawab terhadap data tersebut, yang memiliki wewenang pendataan ada di tingkat fakultas sehingga dirinya tidak tahu menahu mengenai satu angkatan di Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Bahasa dan Sastra yang belum mendapat kuota bantuan sama sekali. Dia juga menambahkan bahwa perannya hanya sebagai executor yang menyerahkan data tersebut kepada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Namun, hal tersebut dibantah oleh Wakil Dekan I FIS, Kinkin Yuli-

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta

aty. Dirinya mengaku fakultas tidak bertanggungjawab atas data tersebut. Proses penerimaan bantuan langsung lewat Siakad sehingga tidak ada campur tangan fakultas. Berdasarkan keterangannya, dia mengaku pernah menyampaikan permas-

2021

12

alahan mahasiswa FIS 2020 yang tidak dapat kuota bantuan kepada WR I. Namun, WR I sedari awal mengaku baru tahu jika ada satu angkatan yang tidak mendapat kuota bantuan. Pustikom salah satu narasumber kunci dalam masalah ini, selaku pemegang akses terhadap data Siakad tidak dapat dihubungi dan mengaku sedang sibuk dalam mempersiapkan UTBK sekaligus ujian mandiri sehingga tidak dapat diganggu. Tidak adanya jawaban pasti atas permasalahan ini disesalkan oleh Tasya, mahasiswa Manajemen 2019 yang juga tidak mendapat kuota bantuan sejak Maret lalu. "Sebaiknya pihak yang bertanggungjawabnya diperjelas lagi, kalau saling lempar tanggungjawab seperti ini justru membingungkan mahasiswa yang ingin mengajukan keluhan. Mahasiswa juga butuh kuota bantuan ini untuk menunjang perkuliahan," tandasnya. Sampai berita ini ditulis, terdapat sekitar enam ribu mahasiswa yang belum terverifikasi datanya dan belum mendapat kuota bantuan, serta belum ada pihak terkait yang dapat menjawab permasalahan. Penulis Editor

: Izam Komaruzaman : Renisa Anjarwati Ababil

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

Berita Utama

Bisnis Digital, Prodi Baru Pemenuh Kebutuhan Pasar di Era Digitalisasi Bisnis Digital, prodi baru UNJ yang menjadi primadona di tengah kendala tenaga pengajar dan ruang kelas.

Pada awal 2021, FE UNJ membuka program studi (prodi) baru, yaitu Bisnis Digital. Prodi Bisnis Digital terbilang masih baru di Indonesia. Perguruan tinggi pertama yang membuka jurusan ini adalah Universitas Padjadjaran di tahun 2018. Perkembangan bisnis digital di Indonesia dinilai memiliki potensi sebab berkembangnya jaringan internet beberapa tahun belakangan memungkinkan kegiatan-kegiatan bisnis dilakukan secara digital.

sumber : techfor.id

2021

13

Pembukaan prodi Bisnis Digital ini langsung menjadi primadona bagi para calon mahasiswa. Berdasarkan data SBMPTN tahun 2021 dari Osly Usman, Koorprodi Bisnis Digital, tercatat 2.264 pendaftar memilih Bisnis Digital dengan daya tampung 41 orang. Prodi baru ini juga menduduki peringkat keempat sebagai prodi dengan pendaftar terbanyak di SBMPTN UNJ tahun ini.

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta

sumber : duniailkom.com

Kirayna Evitasari, mahasiswa Bisnis Digital jalur SNMPTN mengemukakan alasannya memilih jurusan ini. Ia ingin membangun start-up dengan tujuan membuka lapangan kerja. Alasan lain dikemukakan oleh Melly Erlinda, peserta SBMPTN 2021, menurutnya prodi Bisnis Digital lebih kekinian. “Prodi Bisnis Digital sejalan dengan tren revolusi industri 4.0. Pasti prospek kerjanya cukup besar dan banyak dicari oleh perusahaan,” tambah Melly. Alasan FE membuka prodi Bisnis Digital disampaikan oleh Ari Saptono, Dekan Fakultas Ekonomi, bahwa prodi Bisnis Digital saat ini dinilai sesuai dengan tuntutan zaman. Harapannya prodi ini mencetak lulusan siap pakai dan berketerampilan digital.

2021

14

Pembukaan prodi baru tidak hanya berdampak pada mahasiswa baru, mahasiswa tahun berjalan juga memiliki masalah tersendiri, seperti yang diungkapkan oleh Khoirunisa, mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2020, ia heran mengapa bisa membuat prodi baru padahal prodinya sendiri Pendidikan Akuntansi yang harusnya berdiri sendiri bukan lagi bagian (peminatan) Pendidikan Ekonomi, masih belum kunjung terealisasikan. Permasalahan lain dikemukakan oleh Elvina Iryuanita, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi 2020 menurutnya, perlu ada kajian ulang mengenai prodi Bisnis Digital karena yang ia alami masih banyak mahasiswa yang tidak kedapatan kelas saat mengisi Sistem Informasi Ak

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

ademik (Siakad), bagaimana jadinya jika ditambah prodi baru?, Elvina juga menambahkan “Bukankah gedung FE sedang direnovasi bahkan yang saya lihat hanya dihancurkan seluruhnya sampai tidak tau kapan akan dibangun kembali. Bukankah terlalu memaksa jika harus membuka prodi baru?.” Pembukaan prodi Bisnis Digital mempunyai kendala seperti kekurangan tenaga pengajar dan ruang perkuliahan. “Saat ini, FE hanya memiliki 89 orang dosen yang sekitar 18 orang di antaranya sedang studi lanjut sehingga kontribusi mereka dalam hal pengajaran sangat terbatas,” ungkap Ari. Namun, kendala ini hanya akan dihadapi dalam tiga tahun ke depan, karena FE akan melakukan rekrutmen dosen baru. Untuk perkuliahan, Gedung FE saat ini sedang direnovasi dialihkan ke Gedung GRK lantai 9 dan Gedung M kampus A UNJ. Sebagai prodi yang berbasis teknologi tentu memerlukan sarana

2021

15

yang mumpuni seperti laboratorium computer. Ari menjelaskan FE sudah membuat laboratorium multimedia baru yang ditempatkan di Gedung M lantai 3. Mengenai kesiapan proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan, Shandy Aditya Dosen prodi Bisnis Digital menuturkan akan melaksanakan blended learning seperti program studi lain. Ia menambahkan “Digital business mean everything to be digital jadi harus sudah dipersiapkan pembelajarannya tidak ter paku ruang dan waktu, lebih fokus pada solusi dan hasil akhir,” ujar Shandy. Sebisa mungkin Shandy menargetkan akreditasi maksimal, hanya saja sebagai prodi baru, untuk permulaan Bisnis Digital UNJ akan mendapatkan akreditasi C. Sebagai program studi baru diharapkan Bisnis Digital dapat memenuhi Tridharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Penulis : Sekar Tri Widati Editor : Imtitsal Nabibah

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta

Jean Marie Murois Oleh Izam Komaruzaman

Cerita Pendek

J

ean Marie Murois, putri tunggal dari Duke Louis of Alsace. Seorang perempuan tangguh dengan paras yang cantik. Sebagai calon pewaris tahta tunggal ayahnya, Marie sudah dipersiapkan sejak dini untuk menduduki posisi Duke of Alsace selanjutnya. Sebagai seorang perempuan, Marie sama sekali berbeda dengan perempuan lain atau perempuan bangsawan lain. Kegemarannya berkuda dan berperang menjadikannya sosok perempuan tangguh di istana. Hal itu bukan tanpa alasan, Marie adalah putri tunggal dari ayahnya. Semua saudara laki-laki dan perempuannya telah terbunuh karena wabah. Bahkan, ibunya meninggal saat Marie masih kanak-kanak. Semua hal tesebut membuat Marie menanggung beban sebagai pewaris tunggal ayahnya. Sebagai seorang bangsawan perempuan, Marie benar-benar berbeda dengan perempuan lain Kendati demikian, ayahnya tahu bahwa Marie akan mengalami kesulitan saat berusaha naik tahta. Tahun itu, hanya anak laki-laki yang berhak mewariskan tahta ayahnya. Kemungkinan besar Gereja tidak akan mau memahkotakan Marie. Lawan-lawan politik Louis juga kemungkinan akan siap

2021

16

menyergap Marie. Hal itulah yang membuat ayahnya selalu keras terhadap Marie. Hampir setiap pagi Marie selalu menghabiskan waktu di lapangan latihan, entah dia berkuda, memanah atau berduel dengan pengawalnya. Di kalangan istana memang Marie selalu tampil bak kesatria. Hal ini membuat laki-laki segan mendekatinya. “Nona Marie!” Suara panggilan terdengar dari dalam istana. Sesosok perempuan muncul dari gerbang istana menuju ke tempat latihan. “Nona, tidak perlu terlalu keras latihan. Ayahanda melarang Nona latihan keras hari ini” ujar perempuan itu. “Apa dia menungguku?”tanya Marie. “Iya, Nona. Beliau menunggu Nona di dalam” Marie segera melepas pedang dan zirah tipisnya dan melaju ke dalam istana untuk menemui ayahnya. Di ruang besar istana. “Apa Ayahanda memanggilku?” tanya Marie menghadap ayahnya. Louis berbaik badan menghadap anaknya “Ah, benar anakku. Segeralah bersiap untuk pesta ulang tahunmu! Jangan terlalu keras latihan hari ini.” ujar Louis. “ B a i k , Ay a h a n d a .”

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta “Dan satu lagi. Kau akan berumur delapan belas tahun. Mungkin saatnya kau memikirkan soal laki-laki, Alsace bisa saja diambang pertarungan politik.“ “Kau perempuan, Marie. Belum ada pemimpin perempuan di negeri ini, mungkin saja kerajaan atau Gereja jadi lawanmu ketika kau naik takhta, maka mencari suami bangsawan ternama mungkin akan menyelamatkan posisimu dan Alsace” “Ah, tentu ayahanda, semua ini demi Alsace…” ujar Marie dengan senyum kecil. … Tepat hari itu Marie berumur 18 tahun. Sebuah pesta besar diadakan di istana, bangsawan-bangsawan dari seluruh penjuru negeri diundang. Marie berpenampilan anggun selayaknya tuan puteri. Dengan menggunakan gaun sutera yang mewah, Marie berjalan dengan anggun menuju aula pesta. Dia menemukan pintu perpustakaan istana terbuka dengan cahaya menyala. Marie berandai-andai, siapa yang memakai perpustakaan ketika sedang ada pesta? Marie memasuki perpustakaan, dia mendapati seorang laki-laki berpakaian rapi sedang melihat-lihat buku koleksi ayahnya. “Siapa kau? Kenapa ada di perpustakaan pribadi ayah?” tanya Marie. Sosok itu menoleh ke arah Marie. “Ah, Tuan Puteri. Maafkan saya. Saya hanya sedang melihat-lihat” Lelaki itu mulai berjalan mendekati Marie. “Nama saya James de Lorraine, putra dari Duke of Lorraine” ujarnya.

2021

17

“Apakah kau punya izin memasuki perpustakaan ayahku?” Marie kembali bertanya. “Tuan Puteri, saya kenal dengan Duke Louis. Beliau mengizinkan saya melihat dan mempelajari koleksinya.” “Keluarlah, pesta akan segera dimulai” kata Marie. “Ah, terima kasih atas tawarannya tuan puteri. Namun, saya lebih suka ‘berpesta’ dengan buku-buku ini.” “Baiklah lakukan apa yang kamu mau” Marie segera meninggalkan perpustakaan dan menuju aula pesta. … Aula istana dipenuhi oleh para bangsawan, dari yang terendah hingga yang tertinggi. Keriuhan dimulai ketika Marie menunjukan dirinya. Para bangsawan itu menggelora melihat paras cantik sang puteri. Duke Louis pun segera memperkenalkan puterinya sekaligus calon penerusnya itu kepada khalayak ramai. Di tengah keriuhan aula pesta, James de Lorraine malah asik membaca buku di perpustakaan pribadi Duke Louis. … Pesta baru berakhir saat tengah malam. Saat itu juga Marie yang sudah merasa gerah dari awal dengan pakaiannya itu rasanya lega pesta tersebut berakhir. Kembali dia melewati perpustakaan ketika ingin kembali ke kamarnya. Betapa terkejutnya Marie ketika melihat perpustakaan masih terang cahayanya sama seperti awal pesta. “Hei, kau benar-benar gila ya?”

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta tanya Marie ketika menengok ke pintu perpustakaan.. James yang sedang membaca buku itu segera berdiri ketika mendengar suara itu. “Ah, Tuan Puteri…. Apakah pesta telah berakhir?” Marie segera masuk ke dalam perpustakaan dan duduk tepat di depannya. “Duduklah, kau benar-benar pangeran gila.” ujar Marie. “Ah, begitulah, pengetahuan terkadang membuatmu dicap gila.” jawab James. “Dasar, bahkan kau tidak keluar pintu itu sama sekali, memangnya buku semenarik itu?” “Bukan bukunya, tapi apa yang ada di dalam buku itu. Buku ini memberikan gambaran pada dunia yang bahkan kita belum pernah lihat.” ujar James. “Lalu, bagaimana pestanya? Apakah menyenangkan?” sambungnya. “Ah, kau tahu. Dari awal kau benar-benar menyebalkan. Kau berani berbicara denganku, di istana ini lelaki yang berbicara padaku hanya ayahanda karena biasanya aku menghajar lelaki yang berbicara denganku.” James sedikit tertawa mendengar jawaban dari Marie. “Ah, tuan puteri. Aku tahu kau tidak nyaman dengan pakaian itu, kau tidak nyaman menjadi pusat perhatian, itulah sebabnya kau terlihat kesal denganku.” BRAKK!! Marie memukul meja dengan cukup keras. “Hei, Pangeran Gila! Tahu apa kau tentang diriku? Jika kau terus be-

2021

18

rucap kurang ajar, aku bisa memukul wajahmu yang menyebalkan itu!” “Ah, Marie, aku tahu apa yang kau alami. Kehilangan saudara-saudarimu ketika masih kecil, kehilangan ibumu saat remaja, lalu di umur delapan belas ini kau diangkat menjadi pewaris tahta. Kau juga harus siap menghadapi lawan-lawan politikmu, hal itulah yang membentuk dirimu yang sekarang, seorang perempuan tangguh yang tidak ingin dianggap remeh.” “Kau tidak ingin lawanmu menganggap kau perempuan lemah, sehingga kau berlatih pedang setiap pagi. Kau ingin membuat ayahmu terkesan dengan berpenampilan anggun yang bahkan kau tidak menyukainya. Kau ingin mereka menghormatimu” “Berhentilah tampil sempurna di depan orang lain, dirimu adalah milikmu bukan milik ayahmu, bukan milik rakyatmu, Marie.” “Kalau aku bukan milik rakyat dan ayahku, aku juga bukan milikmu! Jadi simpan saja nasihatmu itu, pangeran gila! balas Marie.

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

Hidup tapi Mati Oleh : Sonia Renata

Jiwa ini telah lekang dimakan luka terikat mati dengan raga

Puisi

Bergetar raga dipeluk duka meleleh netra meninggalkan jelaga Ruang semakin sempit rasanya udara semakin sesak jadinya Waktu belum jua memberi jawaban semua terkubur, melebur, tanpa harapan Dialog semadi bertanya-tanya ribut-ribut membuat gema Runtukan, gelisah, takut adanya hilang arah, angin ribut, teraniaya

2021

19

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Opini

Universitas Negeri Jakarta

Kualitas Literasi Masyarakat Indonesia P

ada 23 April 2021 kemarin, kita kembali memperingati Hari Buku Sedunia. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengatakan bahwa Hari Buku Sedunia ini menjadi kesempatan untuk memperingati pentingnya budaya membaca, terutama untuk anakanak, dan mempromosikan sastra. Penelitian dari PISA atau Program for International Student Assesment yang dirilis oleh Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) pada tahun 2015 menyatakan, Indonesia berada pada peringkat 64 dari 72 negara dengan responden anak sekolah usia 15 tahun secara acak. Selama kurun waktu 2012 hingga 2015 skor PISA untuk membaca hanya naik satu poin dari 396 menjadi 397. Sementara itu, skor PISA untuk sains naik dari 382 menjadi 403 dan skor PISA untuk matematika dari 375 menjadi 386. Hasil tes ini menunjukkan kemampuan memahami dan keterampilan membaca pada anak Indonesia usia 9 – 14 tahun berada di peringkat sepuluh terbawah 2021

20

(Panduan GLN 2017, Kemdikbud). Selain penelitian PISA, ada studi dari World’s Most Literate Nations yang dilakukan oleh Central Connecticut State University, menyatakan Indonesia berada di urutan dua terakhir di nomor 60 dari 61 negara, satu tingkat di atas Bostwana. Studi ini dibuat berdasarkan beberapa faktor, yakni ketersediaan komputer, perpustakaan, surat kabar, sistem pendidikan, dan hasil tes dari sistem pendidikan itu sendiri. Masih banyak penelitian lain tentang literasi dan minat baca masyarakat Indonesia. Dari banyaknya studi yang dirilis oleh berbagai instansi, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat baca dan literasi masyarakat Indonesia memang berada di bawah rata-rata. Literasi sendiri bukan hanya kemampuan membaca teks, tetapi juga harus disertasi dengan kemampuan untuk mengolah informasi dari teks secara cerdik. Untuk itu, kemampuan berpikir kritis amat berperan disini. Kemampuan berpikir kritis digunakan dalam pengambilan keputusan, menganalisis masalah, dan mengolah informasi. LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta Dengan literasi, seseorang dapat meningkatkan pemikiran kritisnya. Ketika individu dihadapi dengan permasalahan yang didapat setelah membaca dan menyimak suatu informasi, otomatis ia akan menganalisis informasi tersebut. Jika kemampuan berpikir kritis bermasalah, hal selanjutnya yang akan dilakukan kemungkinan besar akan bermasalah juga. Contohnya kebenaran dari suatu informasi tidak terungkap dan sulit membedakan mana yang benar atau salah. Apa yang menyebabkan tingkat literasi Indonesia begitu rendah? Faktor pertama dari rendahnya tingkat literasi masyarakat adalah budaya membaca yang masih jarang diterapkan di lingkungan keluarga. Padahal, penting untuk menumbuhkan minat baca sejak dini. Orang tua seharusnya menjadikan budaya membaca sebagai rutinitas sehingga anak dapat terbiasa mengolah informasi dengan membaca. Membaca secara tidak langsung melatih anak untuk menganalisis informasi dan mencari solusi. Dengan membaca, anak-anak tidak hanya menerima informasi saja, tetapi juga mengolah dan menganalisisnya Anak-anak yang terlahir dari keluarga yang tidak terbiasa membaca akan sulit menjadikan buku sebagai sumber informasi dan sulit menganalisis informasi dari suatu bacaan. Alhasil, dari kurangnya minat membaca, makin 2021

21

rendah kemampuan analisis pada anak. Faktor selanjutnya yang memengaruhi rendahnya daya literasi masyarakat adalah sulitnya akses untuk mendapatkan sumber bacaan. Untuk masyarakat yang hidup di kalangan atas, mereka masih bisa mendapat akses bacaan, seperti membaca berita di internet atau media sosial, atau hanya sekedar pergi ke toko buku untuk membeli buku bacaan. Akan tetapi, berbeda dengan masyarakat yang hidupnya berada di kelas bawah, mereka harus ke perpustakaan untuk membaca. Padahal, fasilitas perpustakaan di berbagai daerah belum begitu memadai untuk dikunjungi. Menurut data yang dilansir oleh Perpustakaan Nasional dalam Lakip Perpusnas tahun 2016 menyatakan, tingkat ketersediaan perpustakaan secara nasional baru terpenuhi 20 persen, yaitu 154.359 perpustakaan dengan rasio kebutuhan sebesar 767.951 perpustakaan. Dapat diambil kesimpulan bahwa ketersediaan perpustakaan dengan kebutuhan perpustakaan jaraknya masih sangat jauh, apalagi di daerah-daerah terpencil. Mulai dari minimnya koleksi hingga sarana yang kondisinya tidak begitu baik adalah alasan perpustakaan kurang menarik untuk dikunjungi bagi beberapa orang. Sistem dari perpustakaan sendiri pun sering dianggap terlalu rumit hingga menyebabkan banyak orang yang malas Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta meminjam buku ke perpustakaan. Belum lagi akses buku yang tidak merata ke beberapa daerah. Anak-anak yang berada di daerah terpencil (seperti daerah 3T) sulit mendapatkan akses untuk membaca buku. Hal ini karena keadaan lingkungan yang tidak mendukung dan kondisi ekonomi yang sulit sehingga anak-anak tidak mendapat buku berkualitas yang dapat melatih kemampuan literasi mereka hingga banyak dari mereka yang malas untuk mencari informasi dengan membaca. Apa akibat dari rendahnya kualitas literasi masyarakat kita ini? Dampak dari rendahnya kemampuan literasi masyarakat adalah mudahnya masyarakat kita menerima hoax atau berita bohong. Masih banyak bagian dari masyarakat ketika membaca suatu berita hanya membaca dari judul saja dan langsung percaya hingga menyebarkannya. Seharusnya jika membaca berita ataupun sebuah artikel harus ada verifikasi terlebih dahulu. Seperti membaca semua isi berita dan mengolah informasi di dalamnya, sudah benar atau belum. Rendahnya minat baca masyarakat adalah salah satu faktor dari banyaknya hoax yang merajalela hari ini. Ketika orang hanya membaca judul tanpa isinya, memunculkan pandangan yang salah dan tersebarlah berbagai berita bohong, hingga timbul banyaknya ujaran kebencian. Kualitas literasi sangat 2021

22

sumber : okezone.com

memengaruhi sikap bijak pembaca agar membaca dengan cermat suatu berita dan menganalisisnya terlebih dahulu. Selanjutnya, pendidikan kita yang tidak berkualitas. Literasi berkaitan erat dengan sektor pendidikan. Kebanyakan dari sekolah tidak bisa memfasilitasi murid untuk memiliki kemampuan literasi dan berpikir kritis. Mereka hanya ‘disuapi’ materi tanpa disuruh memahami dan menganalisis suatu permasalahan terlebih dahulu. Hal ini membuat anak-anak menjadi malas untuk menganalisis sesuatu dan kemampuan berpikir kritis pun menjadi rendah. Dengan literasi yang baik, kemampuan dalam memahami sesuatu akan semakin meningkat. Kualitas literasi yang baik akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik pula, kualitas pendidikan yang baik tentu akan menghasilLPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta

kan sumber daya yang berkualitas pula. Bagaimana agar kualitas literasi dari masyarakat meningkat? Literasi harus menjadi kebiasaan setiap individu. Minat baca dan tulis masyarakat harus ditingkatkan. Peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam peningkatan kualitas dari literasi. Minat baca harus ditumbuhkan dari lingkungan keluarga. Anak-anak harus diajarkan membaca, menulis, memahami sesuatu secara kritis sejak usia dini agar ketika dewasa pemikiran kritis dan penyeleksian informasinya sudah terasah secara maksimal. Pemerintah juga mempunyai peran yang sangat besar dalam peningkatan kualitas literasi. Pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung gerakan literasi, seperti perpustakaan yang memadai, akses bacaan yang merata ke 2021

23

setiap daerah, hingga mengadakan pelatihan dan seminar untuk melatih literasi dari masyarakat sendiri. Dalam meningkatkan kualitas literasi masyarakat, semua pihak harus ikut andil, tidak boleh. Karena literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis saja, tetapi juga memahami dan menyeleksi suatu informasi yang diterima sudah benar atau belum. Jika tingkat literasi Indonesia sudah berkualitas akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya masyarakat yang tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penulis : Varda Aqeela Alaia Editor : Vamellia Bella C

“Rendahnya minat baca masyarakat adalah salah satu faktor dari banyaknya Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta

Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia Paradigma yang terkikis oleh sistem pembelajaran di sekolah

Resensi Buku

“Sekolah sekarang cenderung menyeragamkan siswa, juga menekan dengan tes-tes terstandarisasi sehingga menjadikan sekolah tidak menyenangkan dan menggairahkan”

Lembaga

pendidikan khususnya sekolah seharusnya menjadi sarana pengembangan kreativitas siswa. Malah dinilai terlalu mengkekang, dengan banyaknya materi dan tidak terfokus. Sekolah yang hadir justru mengurangi lahan murid-murid, untuk mengeksplorasi ilmu sesuai keinginan mereka. Sempitnya pemahaman perihal paradigma pendidikan masih mengakar pada sekolah. Pada akhirnya kita hanya terfokus dengan pembenahan kurikulum saja. Umumnya hal tersebut hanya berfokus kepada peningkatan IQ. Padahal persoalan pendidikan harusnya tak berhenti sampai di situ. Howard Gardener dalam bukunya Truth, Beauty, and Goodness Reframed: Educating for the virtues in The Twenty-First Century. Menyebutkan selain IQ (kadar kecerdasan) ada dua kecerdasan lain yaitu EQ (Kecerdasan Emosional) dan SQ (Kecerdasan Spiritual). IQ mencakup ukuran kemampuan memori ver-

2021

24

bal, penalaran verbal, penalaran numerik, dan apresiasi terhadap urutan-urutan logis. Segala hal yang sangat membantu dalam bidang akademis di sekolah. Kecerdasan emosional mencakup pendidikan karakter. Selain peningkatan dibidang intelektual tak boleh terlewatkan peningkatan dibidang karakter, hal yang sering terlewatkan dalam pendidikan zaman sekarang terutama di Indonesia. Karakter berasal dari kata Charassen ( bahasa Yunani yang berarti memahat atau mengukir). Charassen ini bisa digunakan juga untuk menyebut sebuah tanda yang dihasilakan dari besi panas, yang ditempelkan ke binatang ternak. Maksudnya karakter adalah sesuatu yang tetap atau sulit untuk berubah ataupun dihilangkan. Sebagaimana ukiran atau pahatan dari sinilah presepsi muncul jika karakter itu sebagai ciri khusus bersifat tetap atau tidak bisa (sulit) diubah. Di indonesia sendiri lebih familiar dengan kata watak meski akhir-akhir ini menyeruak kata karakter dalam dunia pendidikan kita.

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta Karakter tidak kalah pentingya dengan IQ. Suatu penelitian di Harvard University yang dilakukan oleh Daniel Goleman, atas mahasiswa, kedokteran, bisnis, hukum, dan keguruan. Menunjukan bahwa kesuksesan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepintaran. Bahkan IQ hanya berperan 5-10% untuk menuju kesuksesan. Justru anak dengan karakter-karakter yang baiklah yang memiliki peluang lebih untuk mencapai kesuksesan. Lantas karakter seperti apa yang dapat membantu meraih kesuksesan?. Menurut Clifton seorang Doktor Psikologi America dan seorang pengusaha yang menemukan CliftonStrengths (sebuah situs penilaian psikologi online untuk menemukan bakat terpendam anada), dan Rath seorang Konsultan Keterlibatan Karyawan yang kini berkerja di Gallup .inc (Perusahaan analitik dan penasihat America) . Segala jenis karakter yang yang dapat menghasilkan emosi-emosi positif akan membawa kebahagiaan kepada anak. Karakter yang membahagiakan itulah yang dapat membantu anak, dalam menjalani hidup dan menggapai kesuksesan dalam hidup. Pradigma yang ke tiga yaitu SQ.

2021

25

Kecerdasan ini mencakup apek-aspek seperti mampu menghadapi dan memanfaatkan cobaan, meningkatkan kesadaran diri, memiliki visi dan pemaknaan hidup. SQ di kemukakan oleh Danah Zohar (adalah seorang penulis dan pembicara Amerika-Inggris tentang fisika, filsafat, kompleksitas dan manajemen) dan Ian Marshall (adalah seorang psikiater, psikoterapis dan penulis beberapa makalah akademik mengenai sifat pikiran) dalam buku SQ Kecerdasan Spiritual. SQ memberikan makna pada tiap-tiap tindakan kita. Apabila EQ berhubungan dengan penegtahuan emosi dan Pendidikan karakter, SQ mencakup hal-hal yang bersifat keruhanian. Kecerdasan Spiritual behubungan dengan keinginan manusia untuk menrasa tentram dan Bahagia krena memahami hakikat hidup. Selain karakter dan keruhanian sempitnya ruang kreativitas di sekolah menunjukkan kurangnya sekolah dalam memahami paradigma kecerdasan. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Dalam psikologi positif kreativitas dipercayai sangat ter gantung

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua


Universitas Negeri Jakarta dengan daya imajinasi, yakni kemampuan membayangkan sesuatu prosedur presepsi tanpa melalui proses konkretnya. Keadaan pendidikan di sekolah seringkali tidak membuat peserta didik mampu mengembangkan daya imajinasinya. Dengan tes-tes terstandarisasi malah cenderung menyeragamkan murid-murid. Bermuara pada tumpulnya kreativitas murid yang tak tercakup oleh tes-tes itu. Pembelajaran yang monoton dan cenderung memberikan ceramah malah membuat murid-murid menjadi jenuh. Mereka akhirnya berfikir bahwa sekolah hanya buang-buang waktu dan proses pembelajaran didalamnya sangat membosankan. Padahal proses tersebut dapat menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. Lagipula siapa yang tidak bahagia bila, mendapati dirinya makin berilmu. “Pikiran bukanlah bejana untuk diisi, namun api untuk dinyalakan.”Hal-127 Kata-kata Plutarkhos (Plutarch) seorang sejarawan Yunani yang, dikutip oleh Haidar Bagir dalam bukunya. Berbeda dengan teori Tabula rasa Jhon Locke yang menganggap bahwa, manusia lahir bagaikan kertas kosong tanpa memiliki pengetahuan sama sekali. Plutarkhos beranggapan bahwa manusia sebenarnya lahir, dengan membawa potensi oleh karenanya harus dikembangkan. Murid dalam kehadirnya di sekolah bukanlah insan kosong belaka. Mereka juga manusia yang turut dilengkapi dengan kemampuan, untuk mengolah sendiri ilmu-ilmu dari proses pembelaja-

2021

26

ran di sekolah. Namun tetap diperlukan adanya bimbingan, guna mengembangkan ilmu serapan mereka. Inilah yang dimaksud dengan “api untuk dinyalakan”, sebuah potensi kecil yang butuh untuk di kembangkan dari seorang murid. Begitulah seharusnya pendidikan kita memandang seorang murid. Namun faktanya pendidikan selalu saja disamakan, dengan penanaman atau pengisian. Akhirnya meski sudah banyak pergantian kurikulum, tetap saja kurang efektif mencerdaskan anak bangsa. Dalam bukunya Haidar Bagir menilai metode pendidikan yang digunakan di sekolah kurang efektif.

LPM DIDAKTIKA


Universitas Negeri Jakarta Hal yang paling ditekankan oleh Haidar Bagir dalam bukunya adalah proses atau cara pembagian ilmu yang kurang mempedulikan kondisi si pelajar. Sehingga pelajar hanya menjadi objek kosong yang terus diisi tanpa diperhatikan. Tulisan-tulisan Haidar Bagir dalam bukunya mencoba mengingatkan bahwa sistem pendidikan sekarang mulai kehilangan arah tujuannya. Serta melupakan aspek-aspek lain dalam diri manusia. Terpenting bagaimana seharusnya sekolah bisa menjadi ruang publik yang mewadahi anak-anak Salah satunya adalah pembelajaran yang mengeksplorasi kemampuan mereka sehmenganggap bahwa murid-murid ada- ingga dapat menjadi manusia yang kreatif. lah bejana kosong yang harus diisi. Hal tersebut sebenarnya beras- Penulis : Asbabur Riyasy al dari analisa Paulo Friere seorang tokoh Editor : Mukhtar Abdullah pendidikan asal Brazil terhadap proses pembelajaran di sekolah. Freire menyebutnya sebagai Banking concept of education (pemebelajaran gaya bank). Istilah ini ia temukan saat sedang memberantas gejala Identitas Buku buta huruf di Brazil. Friere melihat betapa buruknya sistem pendidikan yang di terap- Judul Buku : Memulihkan Sekolah kan kepada rakyat miskin dan para petani Memulihkan Manusia di sana. Pasalnya metode ini mereduksi Penulis : Haidar Bagir potensi kreativitas siswa yang seharusnya Penerbit : Mizan bisa dikembangkan tapi malah terlupakan Tahun Terbit : 2019 karena guru sibuk melontarkan ilmunya Halaman : 212 halaman daripada mengajak siswa untuk berfikir. Nomor Edisi : ISBN 9786024411350 Pendidikan model ini memberikan semesta yang tertutup bagi meraka. Serta menjadikannya terlepas dari realitas di sekitarnya (di luar sekolahnya). Ilmu yang didapat menjadi tidak diterapkan dalam keseharian mereka.

2021

27

Haluan Mahasiswa Edisi Kedua



Articles inside

Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.