LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 2
Penggunaan Media Google Form Dalam Pembuatan Dokumen
Rujukan/Izin Angkut Orang Sakit di Wilayah Kerja
Bandara APT Pranoto Samarinda Disusun oleh
Nama : Maryani
NIP : 199904212022032001
NDH : 05
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Terampil
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Samarinda
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
BEKERJA SAMA DENGAN
UPTD PELATIHAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
1
Puji dan syukur penulis haturkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh karena berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar ASN (BerAKHLAK) yang berjudul “Penggunaan Media Google Form Dalam
Pembuatan Dokumen Rujukan/Izin Angkut Orang Sakit di Wilayah Kerja Bandara APT Pranoto” ini dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada. Dalam prosesnya, penulis mengalami serangkaian proses yang tidak akan bisa penulis lewati tanpa bantuan dari pihak-pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis ingin berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian laporan ini sebagai berikut:
1. Keluarga yang memberikan dukungan dan doa sehingga bisa terlaksana semua kegiatan.
2. Bapak Solihin, SKM., MPH., sebagai Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda yang telah memberikan dukungan dan arahannya.
3. Bapak Heru Sasongko, SKM sebagai mentor yang telah memberikan arahan dan masukkan.
4. Ibu Saadah Fitriany, SST, M. Keb sebagai coach yang selalu membimbing dalam menyusun rancangan aktualisasi.
5. Ibu dr. Rina Rostarina, MAP, sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan saran.
6. Rekan kerja yang telah mendukung selama proses kegiatan pelatihan dasar CPNS
7. Teman – teman pelatihan dasar CPNS Golongan II Angkatan II untuk kebersamaan yang terjalin bersama selama kegiatan pelatihan dasar CPNS.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu atas segala sumbangsih ilmu pengetahuan dan pengalaman yang telah membantu proses penyusunan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Samarinda, 26 Juli 2021
Penulis, Maryani
4 KATA PENGANTAR
5 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN 2 LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................................... 3 KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 4 BAB I 6 PENDAHULUAN 6 A. Latar Belakang 6 B.Tujuan dan Manfaat 7 C. Ruang Lingkup............................................................................................................................... 8 BAB II .................................................................................................................................................... 9 PROFIL INSTANSI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN 9 A. Profil Instansi 9 B. Profil Peserta 16 C. Nilai – Nilai Dasar ASN BerAKHLAK ............................................................................................. 16 D. Role Model ................................................................................................................................. 18 BAB III ................................................................................................................................................. 20 RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................................................. 20 A. Deskripsi Isu 20 B. Penetapan Core Isu 21 C. Analisis Faktor Penyebab Isu....................................................................................................... 23 D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu ............................................................................................... 23 E. Matriks Rancangan Aktualisasi.................................................................................................... 24 F. Matriks Rekapitulasi Rancangan Habituasi Nilai – Nilai Dasar PNS BerAKHLAK .......................... 35 G. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi 36 BAB IV 39 PELAKSANAAN AKTUALISASI 39 A. Laporan Kegiatan 1 ..................................................................................................................... 40 B. Laporan Kegiatan 2 ..................................................................................................................... 46 C. Laporan Kegiatan 3 ..................................................................................................................... 54 D. Laporan Kegiatan 4 61 E. Matriks Rekapitulai Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar ASN 67 F Manfaat Aktualisasi 67 G. Rencana Tindak Lanjut................................................................................................................ 68 BAB V PENUTUP................................................................................................................................. 69 REFERENSI........................................................................................................................................... 70
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan Sumber daya Manusia yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk bekerja pada instansi pemerintah dan diserahi tugas dalam suatu jabatan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mewujudkan fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan efektif dan efisien. ASN harus mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN seperti Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loayal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan perannya. Untuk dapat membentuk sosok ASN yang professional tersebut maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar).
Agenda Laporan Aktualisasi pada latihan dasar (Latsar) bagi calon pegawai negeri Sipil adalah sebuah kompetensi yang harus dikuasai oleh
CPNS setelah mengikuti serangkaian mata diklat mulai dari agenda orientasi, sikap dan perilaku bela negara, nilainilai dasar, kedudukan dan peran PNS dalam negeri dan habituasi. Diklat Latsar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.
6
Pelayanan kesehatan di KKP Kelas II Samarinda mengacu pada
Permenkes No.33 Tahun 2020, tentang organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan. Tugas KKP tertuang dalam pasal 5 melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko
kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara Bentuk pelayanan kesehatan terbatas meliputi ; vaksinisasi Miningitis, pemeriksaan kesehatan masyarakat pelebuna / bandara, penerbitan Surat Keterangan Laik Terbang (SKLT), pengawasan lalulintas angkut orang sakit (IAOS) serta jenazah dan abu jenazah
Di era Revolusi Industri 4.0 dan pandemi Covid-19 saat ini, ASN semakin dituntut meningkatkan literasi digitalnya dalam mewujudkan digitalisasi pemerintahan dalam pelayanan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Dukungan SDM (sumber daya manusia) dan teknologi informasi harus dimajukan secara bersamaan dan terintegrasi guna menjawab tuntutan dan kebutuhan akan pelayanan publik dan birokrasi yang dinamis, lincah, efektif, dan efisien. Menerapkan sistem digitalisasi dalam
pelayanan merupakan tuntutan yang harus dikuasai oleh ASN guna mengoptimalisasi pelayanan – pelayanan di tempat kerja
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK, peran dan kedudukan
ASN dalam NKRI serta mengimplementasikannya dengan menangani isu – isu yang berada di KKP Kelas II Samarinda khususnya pengoptimalan proses pengawasan lalu lintas orang sakit dengan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital di KKP Kelas II Samarinda.
b. Tujuan Khusus
Adapun Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi ini diharapkan untuk:
7
a) Mampu menyusun persiapan rancangan kegiatan dalam pemecahan masalah yang terjadi di Kantor KKP Kelas II Samarinda,
b) Mampu menciptakan inovasi guna meningkatkan pelayanan di Kantor KKP Kelas II Samarinda,
c) Mampu mensosialisasikan kepada rekan maupun pengguna layanan mengenai penggunaan sistem pembuatan dokumen berbasis digitalisasi di lingkungan KKP Kelas II Samarinda,
d) Mampu memonitor dan evaluasi keefektifan jalannya inovasi yang telah diberlakukan pada pelayanan di KKP Kelas II Samarinda,
2. Manfaat
a. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai nilai – nilai dasar
ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas dan fungsi di lingkungan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Samarinda
b. Bagi Organisasi
Memberikan konstribusi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Samarinda guna mencapai visi dan misi organisasi
c. Bagi Masyarakat
Mampu memberikan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat dengan didasari prinsip nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelayanan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah bagaimana penerapan nilai dasar ASN Berorientasi pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Samarinda dengan melakukan Optimalisasi pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital di wilayah kerja
Bandara APT Pranoto Samarinda melalui kegiatan sosialisasi dan pembuatan media Google Form yang akan dilakukann mulai 27 Juni sampai 6 September 2022.
8
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN NILAI-NILAI DASAR ASN
A. Profil Instansi
1. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda
Pembangunan Kesehatan di Wilayah Pelabuhan / Bandara merupakan bagian dari pembangunan Kesehatan Nasional. Pada saat ini pelabuhan / bandara tidak hanya berfungsi sebagai pintu masuknya barang jasa dan manusia, akan tetapi dapat menjadi tempat keluar masuknya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah. Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian
Kesehatan yang bertanggungjawab secara teknis dan administrative kepada
Direktur Jenderal Pencegahan Penyakitdan Penyehatan (Ditjen P2P). KKP
mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam mencegah masuk keluarnya
penyakit karantina dan penyakit potensial wabah melalui suatu tindakan tanpa menghambat perjalanan dan perdagangan.
Berdasarkan Permenkes Nomor 33 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang menyatakan bahwa
KKP merupakan UPT yang melaksanakan upaya mencegah dan menangkal
keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.
9
Gambar 2.1 Kantor Induk KKP Kelas II Samarinda
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda terletak di Jalan
Kapten Soedjono AJ nomor 247, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan
Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Kantor Kesehatan
kelas II Samarinda terbagi menjadi 6 Wilayah kerja yang meliputi Bandara
APT. Pranoto Samarinda, Pelabuhan Laut Tanjung Santan, Pelabuhan Lokh
Tuan, Pelabuhan Tanjung Laut, Pelabuhan Laut Sangatta, dan Pelabuhan
Laut Sangkulirang.
KKP Kelas II Samarinda dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsinya
membutuhkan SDM kesehatan yang memadai, baik jumlah dan kualitas. KKP
Samarinda menjalankan tugas dan fungsi pada Kantor Induk yang berada di
Kota Samarinda dan 6 (enam) wilayah kerja yang berada pada 3
Kabupaten/Kota. Kondisi rill saat ini KKP Samarinda memiliki jumlah SDM
PNS/CPNS sebanyak 62 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan
baik SLTA sampai dengan S2. Selain PNS Kantor Kesehatan Pelabuhan
kelas II Samarinda juga memiliki tenaga PPPK atau PTT guna memenuhi
jumlah kebutuhan pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dengan
jumlah total pegawai ASN/PNS dan non-ASN/PTT di kantor Induk dan Wilker
sebanyak 90 orang.
10
Gambar 2.2 Geografis Wilayah Kerja KKP Kelas II Samarinda
Wilayah Kerja KKP Kelas II Samarinda di Bandara Samarinda yang
sebelumnya berlokasi di tengah pemukiman Kota Samarinda dengan alamat
Jalan Gatot Subroto Samarinda, kini oprasional Bandara Temindung yang
sudah tidak dapat dikembangkan di alihkan ke Bandara Baru yaitu Bandar
Udara Aji Pangeran Temenggung Pranoto Samarinda yang berlokasi di Jalan
Poros Samarinda-Bontang, Kecamatan Samarinda Utara, Kelurahan Sungai
Siring. Pembukaan oprasional Bandar Udara APT.Pranoto Samarinda dibuka
tanggal 4 Mei 2018 oleh Gubernur Kalimatan Timur Bapak Awang Faroek
Ishak dan selajutnya pada tanggal 25 Oktober 2018 diresmikan oleh Presiden
RI Bapak Joko Widodo.
Secara geografis Bandara APT.Pranoto Samarinda terletak di kordinat
000.22.4135 S / 1170.15374 E yang berada luar Kota Samarinda tepatnya
perbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Waktu tempuh ke bandar
udara dari Kota Samarinda sekitar ± 35 menit atau 26.3 kilo meter, dari Kota
Bontang sekitar ± 2 jam 21 menit atau 86,9 kilometer, Kabupaten Sangatta
sekitar ± 3 jam 51 menit atau 146 kilometer, Kabupaten Kutai Kartanegara –
Tenggarong sekitar ± 1 jam 16 menit atau 52,9 kilometer, Muara Badak ± 47
menit atau 27,5 kilometer melalui jalan darat
11
Gambar 2.3 Peta Geografik Bandara APT.Pranoto Samarinda
2. Kelembagaan
a. Visi dan Misi
Visi misi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengikuti visi misi Presiden Republik Indonesia. Visi Presiden Republik Indonesia
yaitu ; “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”. Untuk mendukung Visi tersebut, ditetapkanlah 9 (sembilan) Misi Presiden Republik Indonesia
yaitu:
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Penguatan struktur ekonomi yang produktif, merata dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjabarkan visi Presiden
Republik Indonesia dibidang kesehatan yaitu “Menciptakan Manusia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan”. Sedangkan Misi
Presiden yang telah dijabarkan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia yaitu:
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Menurunkan angka stunting pada balita.
3. Memperbaiki pengelolaan jaminan kesehatan nasional.
4. Meningkatan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
12
b. Nilai Organisasi
KKP Kelas II Samarinda mempunyai motto yaitu BERSIH yang merupakan akronim dari:
B : Berbudaya – Mempunyai budaya kerja yang baik.
E : Efektif – Usaha untuk mencapai tujuan dan hasil dengan tepat waktu.
: Efisiensi – Memanfaatkan semua sumber daya yang ada dengan baik.
R : Responsif – Cepat dalam merespon.
S : Solid – Kuat dalam kebersamaan.
I : Integritas – Bertanggung jawab akan tugas dan kewajiban.
H : Handal – Menguasi tugas dan tanggung jawab yang diemban.
c. Struktur Organisasi
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
33 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan, KKP mempunyai tugas melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko
kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, KKP menyelenggarakan fungsi:
a) penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran;
b) pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
c) pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
d) pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
e) pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus;
f) pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan;
13
g) pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan;
h) pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan;
i) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan;
j) pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan; dan
k) pelaksanaan urusan administrasi KKP.
Untuk mewujudkan tugas dan fungsi tersebut, KKP kelas II Samarinda memiliki susunan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Kantor dan dibantu oleh Sub Bagian Administrasi Umum dan Kelompok Jabatan Fungsional meliputi kelompok substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi, Kelompok substansi Pengendalian Resiko Lingkungan, dan kelompok substansi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah. Dimana dalam tugas dan fungsinya saling berkolaborasi untuk menjaga kesehatan di pintu masuk negara, dalam rangka cegah tangkal penyakit, pengawasan lalu lintas orang dan alat angkut serta pengendalian risiko lingkungan. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi KKP Kelas II Samarinda, bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
14
15
Gambar 2.4 Struktur Organisasi KKP kelas II Samarinda
B. Profil Peserta
NAMA : MARYANI, Amd.Kep
NIP : 199904212022032001
PANGKAT/GOL : PENGATUR / II C
JABATAN : EPIDEMIOLOG KESEHATAN TERAMPIL
SATUAN KERJA :KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II SAMARINDA
INSTANSI : KEMENTERIAN KESEHATAN
16
Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Peserta
C. Nilai – Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Aparatur Sipil Negara (ASN) kini memiliki Nilai-Nilai Dasar (Core Values) untuk menjadi pendorong atau penyemangat bagi seluruh ASN baik di tingkat pusat hingga daerah agar terus memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah maupun sebagai abdi masyarakat. Ditengah berbagai perubahan yang pesat terjadi saat ini mendorong ASN untuk dapat bergerak cepat guna menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Hadirnya nilai-nilai dasar ASN diharapkan mampu menjadi kekuatan atau inspirasi bagi seluruh ASN untuk tumbuh maju dan berkembang seirama dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Nilai-nilai dasar atau yang dikenal sebagai Core Values ASN
“BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dan diluncurkan dengan tujuan menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN di Indonesia. Secara umum halhal penting yang menjadi akronim dari nilai-nilai dasar ASN tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut;
1) Berorientasi Pelayanan.
Dengan nilai ini seorang ASN dituntut memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat. Dapat diandalkan serta cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di masyarakat.
2) Akuntabel.
Akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas. Berkaitan dengan hal ini dalam tugas-tugas kedinasan, ASN dituntut untuk menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien.
3) Kompeten.
Untuk menjalan tugas dan fungsinya peningkatan kompetensi sangat penting dilakukannya, dengan kompetensi yang semakin baik memungkinkan bagi ASN untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik juga sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
17
4) Harmonis.
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis. Kenyamanan dan keharmonisan lingkungan kerja mendorong atau memotivasi ASN untuk lebih produktif dalam bekerja.
5) Loyal.
Dengan nilai dasar ini ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.
6) Adaptif.
Nilai dasar adaptif dapat dilakukan dengan terus menerus berinovasi dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan namun harus responsif dengan berbagai masalah yang berkembang serta mampu menjadi bagian dari solusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi organisasi.
7) Kolaboratif.
Dengan nilai dasar ini dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya diharapkan ASN mampu berkolaborasi dengan berbagai unsur baik dalam organisasi maupun diluar organisasi. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.
D. Role Model
Bapak Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Menteri Kesehatan
Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju sejak 2020. Pria kelahiran 6 Mei 1963
ini banyak sekali mengimplementasikan core value BerAKHLAK. Bapak Budi
Gunadi Sadikin memberikan layanan prima sebagai Menteri Kesehatan saat
ini, hal ini dibuktikan dengan peran dalam percepatan penanganan pandemi
covid-19, dimana beliau membuat kebijakan untuk mendorong percepatan
alat kesehatan terserap di pasar yaitu dengan cara membuat kebijakan
18
relaksasi izin alat kesehatan, adanya kebijakan ini Kementerian Kesehatan
mencatat jumlah kenaikan alat kesehatan yang signifikan.
Implementasi core value ASN Akuntabel jelas tergambar pada sosok Menteri Kesehatan Republik Indonesia Bapak Budi Gunadi Sadikin, beliau menyita perhatian publik manakala Presiden Jokowi memberikan mandat untuk mengampu Kementerian yang paling disorot sejak masa pandemi yaitu Kementerian Kesehatan. Berbekal latar belakang di luar dunia kedokteran, berkarir di perbankan hingga BUMN tidak menyurutkan antusiasme beliau untuk berani mengemban tugas tersebut. Hal itu dibuktikan dengan pekerja penuh tanggung jawab, jujur, cermat, disiplin dan kerja keras beliau mengendalikan grafik penyebaran covid 19 di Indonesia layak untuk diapresiasi.
Salah satu nilai kompeten yang dapat dipelajari dari bapak Budi
Gunadi Sadikin adalah kita tidak boleh berhenti untuk terus belajar, semangat beliau untuk terus belajar hal-hal baru di luar kompetensi-kompetensi beliau sebelumnya dan bisa mendengarkan ide-ide dari orang lain menunjukkan beliau memiliki nilai kompeten. Bapak menteri kesehatan seringkali menyuarakan untuk melakukan kerjasama baik kerjasama dengan satu sektor yang sama maupun lintas sektoral. Prinsip bekerja dengan kerjasama ini menjadi hal yang mencerminkan diri beliau sebagai sosok yang kolaboratif, khususnya pada penanganan covid-19 ini. Beliau banyak melakukan terobosan dan kegiatan dengan bekerjasama melibatkan masyarakat baik dari instansi pemerintah swasta dan influencer.
19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Isu adalah suatu kondisi yang menggambarkan adanya ketidaksesuaian yang menyebabkan adanya gap antara kondisi sebenarnya dengan harapan dari para pemangku kepentingan dan atau kebijakan yang telah dibuat. Munculnya isu disebabkan karena tidak dilakukannya beberapa tindakan oleh pihak-pihak terkait di dalam suatu organisasi. Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan penelusuran terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Epidemiolog Kesehatan Terampil selama empat bulan bertugas. Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan :
1. Belum optimalnya pembuatan dokumen pasien rujukan / izin angkut orang sakit di wilayah kerja bandara APT Pranoto Samarinda
• Informasi dan Kelengkapan
dokumen
sebelumnya hanya
dikirimkan via Whatsapp
• Penyerahan
dokumen masih
bersifat manual
menggunakan
kertas
• Koordinasi kurang
maksimal berisiko
menghambat proses
rujukan
• Penerimaan informasi
mengenai rujukan
hanya dibebankan
pada salah satu
pegawai
• Risiko dokumen
tercecer dan tidak
lengkap
2. Belum adanya
bukti serah terima
kelengkapan
dokumen izin
angkut jenazah
3. Kurangnya pemahaman ASN
mengenai alur alih
jenjang jabatan
• Berkas dokumen yang cukup banyak
beresiko menjadi tidak lengkap saat
penyerahan
• Pegawai khususnya yang masih baru kurang paham
syarat untuk Alih
• Tidak adanya bukti
yang sah mengenai
kelengkapan
dokumen yang
diberikan
• Terhambatnya proses
pelayanan
• Pelaksanaan tugas
tidak sesuai jabatan
fungsionalnya
• Pelayanan menjadi
20
ISU Data / Fakta Dampak
No.
Jenjang
• Informasi masih
belum meluas
• Belum adanya
media yang
menjelaskan
tata/alur Alih
Jenjang Jabatan
Tabel 3.1 Deskripsi Isu
kurang optimal
B. Penetapan Core Isu
Berdasarkan ketiga isu di atas, dilakukan pemilihan isu prioritas dengan teknis penapisan isu kriteria USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Teknik USG adalah teknik yang digunakan, teknik ini dilakukan dengan menetapkan nilai dari rentang penilaian 1 sampai dengan 5 ( 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil ).
a) Urgency yaitu seberapa mendesak isu tersebut dilakukan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b) Seriousness yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
c) Growth yaitu seberapa kemungkinan-kemungkinanya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau dibiarkan
21
1. Belum optimalnya pembuatan dokumen pasien rujukan / izin angkut orang sakit di wilayah kerja bandara APT Pranoto Samarinda
4 4 5 13 1
2. Belum adanya bukti serah terima kelengkapan dokumen izin angkut jenazah 3 3 3 9 3
3. Kurangnya pemahaman ASN mengenai alur alih jenjang jabatan 3 3 4 10 2
Keterangan pemberian skor : Skor Keterangan
5 Sangat Penting/Serius/Berdampak
4 Penting/Serius/Berdampak
3 Netral/Cukup
2 Tidak Penting/Serius/Berdampak
1 Sangat tidak Penting/Serius/Berdampak
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG ( Urgency Seriuosness, Growth ) di atas dapat dilihat bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan prioritas tertinggi adalah isu final yang perlu diangkat yaitu : “Belum optimalnya pembuatan dokumen pasien rujukan / izin angkut orang sakit di wilayah kerja bandara APT Pranoto Samarinda” dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya.
22 No Isu U S G Total Prioritas
Tabel 3.2 Penetapan Core Issue
C. Analisis Faktor Penyebab Isu
Berdasarkan hasil analis yang telah diprioritaskan, selanjutnya dilakukan
analisis menggunakan metode Fish Bone yang dirumuskan dalam prinsip 5M + I (Man, Money, Machine, Method, Material + Information) untuk merumuskan penyebab pokok masalah.
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu
Setelah diperoleh akar permasalahan dari core issue tersebut, maka
gagasan yang menjadi solusi penyelesaian isu tersebut yaitu “Penggunaan
Media Google Form Dalam Pembuatan Dokumen Rujukan/Izin Angkut
Orang Sakit di Wilayah Kerja Bandara APT Pranoto Samarinda” yang
dapat mempermudah pengguna atau masyarakat dalam pengunggahan kelengkapan dokumen – dokumen.
23
Gambar 3.1 Analisis Faktor Penyebab Core issue menggunakan Fishbone
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Samarinda
Identifikasi Isu :
1) Belum optimalnya digitalisasi pembuatan dokumen pasien rujukan / izin angkut orang sakit di wilayah kerja bandara APT Pranoto
2) Belum adanya bukti serah terima kelengkapan dokumen izin angkut
jenazah
3) Kurangnya pemahaman ASN mengenai alur alih jenjang jabatan.
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya digitalisasi pembuatan dokumen pasien rujukan / izin angkut orang sakit di wilayah kerja bandara APT Pranoto
Gagasan Pemecahan Isu : Penggunaan Media Google Form Dalam Pembuatan Dokumen Rujukan / Izin Angkut Orang Sakit di Wilayah Kerja Bandara APT Pranoto
Samarinda
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Konstribusi
1 Persiapan
penyusunan
rancangan
kegiatan
tentang
digitalisasi
pembuatan
dokumen
1. Membuat janji
kepada mentor
untuk berkonsultasi
terkait rancangan
kegiatan
1. Screenshoot
pesan
mengenai kesepakatan
mengenai waktu
untuk
berkonsultasi
kepada mentor
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Tepat waktu dalam
berkonsultasi
kepada mentor
(Akuntabilitas)
menepati janji yang
telah disepakati
dengan mentor
terhadap Visi
dan Misi
Organisasi
Bersama atasan
mencari
gagasan
terhadap
pemecahan isu
guna
mendukung
“
Menciptakan
Penguatan Nilai
Organisasi
Berbudaya-
Bersikap sopan dan
santun saat
berinteraksi dengan
atasan dan mentor
Efektif/efisien-
Pertemuan
24
rujukan/IAOS (Loyal)
Berdiskusi dan
berkomunikasi
dengan atasan
secara sopan.
(Harmonis)
Menyampaikan
manusia yang
sehat, produktif,
mandiri dan
berkeadilan “
sesuai dengan
visi Presiden RI
dibidang
kesehatan dan
dilakukan tepat
waktu dan
menggunakan
waktu semaksimal mungkin untuk
berkonsultasi
Responsif-
Mendengarkan
rancangan
kegiatan
2.
Konsultasi
gagasan dengan
sungguh sungguh
dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
Meneima masukan
dan saran yang
diberikan oleh
mentor.
(Harmonis)
Berinovasi dalam
pemecahan
masalah yang ada
(Adaptif)
misi Presiden RI
yang pertama
yaitu
“
Peningkatan
kualitas
manusia
Indonesia”
arahan langsung
dari mentor/atasan
dan
mengaplikasikannya
ke dalam kegiatan
aktualisasi
Handal -
Mengumpulkan data
dengan tanggung
jawab
1.
Melakukan
mengenai data yang
pengumpulan data
dalam upaya
25
2. Berkonsultasi kepada mentor mengenai pelaksanaan
1. Lembar
Dokumentasi
3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan
Daftar
data apa saja yang
diperlukan untuk isi dari Google Form
yang akan dibuat
dibutuhkan
untuk isi dari Google Form
yang akan dibuat (seperti identitas, dokumen yang di upload, alat bantu yang
diperlukan)
mempersipakan data yang di butuhkan
(Akuntabel)
Mencari tahu dan menggali informasi
tentang apa saja
kelengkapan
berkas berkas
rujukan dan IAOS
(Kompeten)
Berkoordinasi
kepada rekan senior di kantor
dalam
mengidentifikasi data yang
dibutuhkan
(Kolaboratif)
26
2. Pembuatan
konsep digital (Google Form) layanan pembuatan dokumen rujukan/IAOS
1. Membuat janji
kepada bagian IT untuk berkonsultasi
terkait pembuatan layanan digitalisasi pembuatan dokumen rujukan/iaos
1 Notulensi berisi kesepakatan
mengenai waktu
untuk
berkonsultasi
kepada bagian IT
2 Dokumentasi
Tepat waktu dan
menepati janji yang
dibuat secara
bertanggung jawab
(Akuntabilitas & Loyal)
Berdiskusi dan berkomunikasi
dengan rekan kerja
secara sopan.
(Harmonis)
Pembuatan
inovasi konsep
berbasis
digitalisasi
merupakan
perwujudan dari
visi Kementerian
Kesehatan, yaitu
menciptakan
manusia yang
sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan
dan misi ke – 5
Presiden RI
yaitu
BerbudayaBersikap sopan dan santun saat
berinteraksi dengan rekan kerja
Efektif/efisien-
Pertemuan
dilakukan tepat
waktu dan
menggunakan
waktu semaksimal mungkin untuk
berkoordinasi
27
2 Berkoordinasi
dengan bagian IT
mengenai
pembuatan Google
Form
1. Notulensi
2. Dokumentasi
Menyampaikan
gagasan dengan
sungguh sungguh
dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
Meneima masukan dan saran yang
diberikan
(Harmonis)
Berinovasi dan inisiatif dalam
pemecahan
masalah yang ada
(Adaptif)
“Kemajuan
budaya yang
mencerminkan
kepribadian
bangsa. ”
SolidMelakukan
konsultasi dan
Review konsep
bersama atasan
Responsif –Diskusi bersama
mentor dan
menerima arahan
mengenai
rancangan
3 Membuat Google
Form Untuk
Pembuatan
dokumen secara
digital (Via Link –
Barcode
1. Link atau
Barcode web
Google Form penyerahan dokumen
rujukan/IAOS
2. Screenshoot
tampilan web
Membuat Google form guna
mengoptimalisasi
proses pelayanan
(Berorientasi
pelayanan )
Merancang konsep
yang efektif dan
mudah dipahami
(Kompeten)
28
4 Melakukan
konsultasi dan
review Google
Form dengan
Mentor/Atasan
langsung
1. Notulensi hasil
review / Lembar
Konsultasi
2. Dokumentasi
Berinovasi dengan
membuat link yang
digunakan untuk
pelayanan (Adaptif
Berdiskusi dengan
sopan pada mentor
mengenai review
rancangan untuk
hasil yang lebih
optimal.
(Harmonis)
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
sesuai kebutuhan
(Adaptif)
Bertanggunjawab, transparan, dan
terbuka terhadap
saran dan masukan
dari atasan/mentor
(Kompeten)
29
3. Pelaksanaan
sosialisasi
layanan
pembuatan dokumen
rujukan/izin
angkut orang
sakit berbasis
digital
1. Mengkoordinasikan waktu dan tempat untuk pelaksanaan
sosialisasi kepada atasan
1. Notulensi mengenai kesepakatan
waktu dan tempat untuk pelaksanaan sosialisasi
2. Undangan pelaksanaan sosialisasi
Mencari
kesepakatan untuk
pelaksaan kegiatan
(Harmonis)
Berkoordinasi
kepada mentor dan menerima masukan
(Kolaboratif)
Menepati janji atau
kesepakatan yang
dibuat
(Akuntabilitas)
Melakukan
sosialisai
kepada rekan
kerja serta
pegguna
layanan
merupakan
perwujudan dari
visi Kementerian
Kesehatan, yaitu
menciptakan
manusia yang
sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan
dan misi nya
Berbudaya-
Bersikap sopan dan santun saat
berinteraksi dengan rekan kerja dibidang
lain
Efektif/efisien-
Pertemuan
dilakukan tepat
waktu dan
menggunakan
waktu se-efisien
mungkin
Responsif-
Menyelesaikan
2. Melaksanakan sosialisasi kepada rekan kerja tentang penggunaan Google
Form dalam
pembuatan dokumen
rujukan/IAOS
1. Notulensi pelaksanaan sosialisasi tentang pembuatan dokumen
rujukan/IAOS
dengan
menggunakan
Google Form
2. Dokumentasi
Memberikan
kesempatan sesi
tanya jawab
kepada hadirin
selama
penyampaian
sosialisasi
(Akuntabel)
Menerima dan menghargai segala
yang ke – 8
yaitu
“Pengelolaan
pemerintah
yang bersih, efektif, dan
terpercaya.
pembuatan
brosur/poster
dengan tepat waktu dan efektif
30
pengisian google form
melalui link maupun
barcode penyerahan
dokumen
rujukan/IAOS kepada
pengguna layanan
1.
pesan sebagai
tanda informasi
tersampaikan
2. Brosur berisis
link/barcode google form
saran dan masukan
dari rekan kerja
dan masyarakat.
Menyampaikan
informasi dengan
jelas dan sopan.
(Harmonis)
Tidak diskriminatif
dan terbuka selama
proses sosialisasi
(Loyal)
Bekerjasama
dengan mentor dan berbagai pihak
dalam penentuan
jadwal sosialisasi
(Kolaboratif)
Menggunakan akun
pribadi untuk
kepentingan
bersama dalam
pelayanan (Loyal)
Inisiatif dan inovatif
menggunakan
31
3. Menginformasikan dan mensosialisasikan
Screenshoot
dan evaluasi
Penggunaan
layanan
pembuatan
dokumen
rujukan/izin
angkut orang
sakit berbasis
digital
(dalam bentuk brosur/poster
elektronik)
media sosial untuk
membagi informasi
(Adaptif)
Berinovasi dalam
mempermudah
pelayanan
(Berorintasi
Pelayanan)
Melakukan
monitoring guna
mengoptimalisasi
pelayanan
(Berorientasi
Pelayanan)
Menggunakan
bahasa yang
Sopan santun
diikuti dengan sikap
hormat.
menghargai rekan
kerja dalam
kegiatan monitoring
(Harmonis)
Monitoring dan
Evaluasi dilakukan
Pelaksanaan
monitoring dan
Evaluasi
berkonstribusi
terhadap
perwujudan dari
visi Kementerian
Kesehatan.yaitu
menciptakan
manusia yang
sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan
dan perwujudan
dari misi ke – 6
yaitu
Penegakan
sistem hukum
Solid-
Melakukan
konsultasi dan
Review bersama
mentor
Integritas-
Transparan dalam
melakukan
monitoring dan evaluasi
BerbudayaBersikap sopan dan santun saat
berinteraksi dengan
rekan kerja maupun
pengguna layanan
32
4. Monitoring
1. Membuat tabel instrumen sederhana untuk melakukan monitoring
1. Tabel instrumen sederhana
2. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai review tabel instrumen
1. Notulensi hasil konsultasi atau lembar konsultasi
untuk kepentingan
bersama terutama
untuk instansi
(Loyal)
Membuat tabel
instrumen sebagai
acuan monitoring
(Kompeten)
Mengkonsultasikan
hasil tabel
instrumen kepada
mentor
(Kolaboratif)
Menggunakan
bahasa yang
Sopan santun
diikuti dengan sikap
hormat dan
menghargai dalam
kegiatan
(Harmonis)
Terus berinovasi
dan
mengembangkan
yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya.
33
3. Melakukan Evaluasi
kepada pengguna
layanan dengan menggunakan tabel instrumen
1. Rekapitulasi dari tabel instrumen
yang telah terisi
sesuai kebutuhan (Adaptif)
Bertanggung
jawab, terbuka
menerima saran
dan masukan yang
diberikan mentor
(Akuntabel)
Melakukan evaluasi
secara jujur dan
terbuka
(Akuntabilitas)
Mengkonsultasikan
hasil evaluasi
kepada mentor
(Kolaboratif)
Menggunakan
bahasa yang
Sopan santun
diikuti dengan sikap
hormat dan
menghargai dalam
kegiatan (Harmonis)
34
35
F. Matriks Rekapitulasi Rancangan Habituasi Nilai – Nilai Dasar PNS BerAKHLAK
No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP 1 2 3 4 1. Berorientasi Pelayanan - 1 1 1 3 2. Akuntabel 3 2 2 2 9 3. Kompeten 1 2 - 1 4 4. Harmonis 2 3 2 3 10 5. Loyal 1 1 2 1 5 6. Adaptif 1 3 1 1 6 7. Kolaboratif 1 - 2 2 5 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 9 12 10 11 42
Tabel 3.3 Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK
G. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
36
No Kegiatan Tahap Kegiatan Juli Agustus Sept 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 1 Persiapan penyusunan rancangan kegiatan tentang digitalisasi pembuatan dokumen rujukan/IAOS Membuat janji berkonsulta si kepada mentor 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 Melakukan konsultasi dengan mentor 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 mengumpul kan data apa saja yang diperlukan untuk isi dari Google Form 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 2 Pembuatan konsep digital (Google Form) layanan pembuatan dokumen rujukan/IAOS Membuat janji kepada bagian IT untuk berkonsulta si 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 Berkoordina si dengan bagian IT mengenai pembuatan 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6
37 Google Form Membuat Google Form 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 Melakukan konsultasi dan review Google Form dengan Mentor/Atas an langsung 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 3 Pelaksanaan sosialisasi layanan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital Mengkoordi nasikan waktu dan tempat untuk pelaksanaa n sosialisasi kepada atasan 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 Melaksanak an sosialisasi kepada rekan kerja 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 Menginform asikan pengisian google form melalui link via whatsapp 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 4 Monitoring dan Membuat 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6
38 evaluasi Penggunaan layanan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital tabel instrumen sederhana untuk melakukan monitoring Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai review tabel instrumen 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6 Melakukan Evaluasi kepada pengguna layanan dengan menggunak an tabel instrumen 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26 29 30 31 1 2 5 6
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dilakukan di lingkungan Kantor
Kesehatan Kelas II Samarinda wilayah kerja Bandara APT. Pranoto Samarinda.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan aktualisasi ini didasarkan pada rancangan aktualisasi yang telah disusun dan diseminarkan sebelumnya dengan beberapa
perubahan sesuai dengan arahan penguji kemudian dijadikan dalam sebuah proyek habituasi untuk menjalankan tugas dan jabatan sesuai dengan tugas dan fungsi.
Dalam pelaksanaan aktualisasi semua kegiatan yang telah dirancang, penulis tetap mengkordinasikan kepada coach dan mentor. Berikut ini adalah 4 kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi sesuai dengan kegiatan yang ditetapkan dan telah disetujui pada seminar rancangan aktualisasi
39
No Kegiatan Jumlah Tahapan Kegiatan Keterangan 1. Persiapan penyusunan rancangan kegiatan tentang digitalisasi pembuatan dokumen rujukan/IAOS 3 Terlaksana 2. Pembuatan konsep digital (Google Form) layanan pembuatan dokumen rujukan/IAOS 4 Terlaksana 3. Pelaksanaan sosialisasi layanan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital 3 Terlaksana 4. Monitoring dan evaluasi Penggunaan layanan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital 3 Terlaksana
4.1 Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Tabel
A. Laporan Kegiatan 1
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MINGGU KE - 1
Nama Peserta : Maryani
NIP : 199904212022032001
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Samarinda
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Terampil
Rumusan Isu : Belum Optimalnya Pembuatan Dokumen Rujukan/IAOS
Tanggal Pelaksanaan : 27 Juli 2022 – 05 Agustus 2022 (Minggu ke – 1)
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1 Persiapan
penyusunan
rancangan kegiatan
tentang
digitalisasi
pembuatan
dokumen
rujukan/IAOS
1) Membuat janji kepada mentor untuk
berkonsultasi terkait
rancangan kegiatan
• Screenshoot pesan
mengenai
kesepakatan
mengenai waktu
untuk berkonsultasi
kepada mentor
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Penulis tepat waktu
dalam berkonsultasi
kepada mentor
(Akuntabilitas)
Penulis menepati
janji yang telah
disepakati dengan mentor (Loyal)
Penulis berdiskusi
dan berkomunikasi
dengan atasan secara
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Bersama mentor
penulis mencari
gagasan terhadap
pemecahan isu
guna mendukung
“Menciptakan
manusia yang
sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan “
sesuai dengan visi
Presiden RI
dibidang
Penguatan Nilai Organisasi
Berbudaya-
Bersikap sopan dan
santun saat
berinteraksi dengan mentor
Efektif/efisienPertemuan
dilakukan tepat
waktu dan
menggunakan
waktu semaksimal
mungkin untuk
40
kepada mentor
mengenai pelaksanaan
rancangan kegiatan
• Lembar
Konsultasi
• Dokumentasi
sopan. (Harmonis) kesehatan dan misi
Penulis
menyampaikan
gagasan dengan
sungguh sungguh
dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
Mentor memberi
masukan dan penulis
meneima masukan
dan saran yang
diberikan oleh
mentor. (Harmonis)
Penulis berinovasi
dalam pemecahan
masalah yang ada
(Adaptif)
Presiden RI yang
pertama yaitu
“Peningkatan
kualitas manusia
Indonesia”
berkonsultasi ResponsifMendengarkan
arahan langsung
dari mentor/atasan dan mengaplikasikannya
ke dalam kegiatan
aktualisasi
Handal -
Mengumpulkan
data dengan
tanggung jawab
3) Mengidentifikasi dan mengumpulkan data yang
diperlukan untuk isi
dari Google Form yang akan dibuat
• Daftar mengenai
data yang
dibutuhkan
untuk isi dari
Google Form
yang akan
dibuat (seperti
Penulis melakukan
pengumpulan data
dalam upaya
mempersipakan data
yang di butuhkan
(Akuntabel)
41
2) Berkonsultasi
identitas, dokumen yang di upload, alat bantu yang diperlukan)
Mencari tahu dan menggali informasi
tentang apa saja
kelengkapan berkas
berkas rujukan dan IAOS (Kompeten)
Penulis berkoordinasi
kepada rekan senior
di kantor dalam
mengidentifikasi data
yang dibutuhkan
(Kolaboratif)
42
Kegiatan pertama ini telah dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan yaitu :
1. Membuat janji kepada mentor untuk berkonsultasi terkait rancangan kegiatan
2. Berkonsultasi kepada mentor mengenai pelaksanaan rancangan kegiatan
3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk isi dari
Google Form yang akan dibuat
Dalam kegiatan pertama ini penulis menerapkan nilai Harmonis pada saat
menghubungi dan berkomunikasi dengan mentor secara sopan yang bertujuan
untuk membuat janji untuk berkonsultasi dengan mentor Penulis juga
menerapkan nilai Akuntabilitas dan Loyal dengan menepati janji dan tepat waktu pada saat berkonsultasi. Selain itu dalam kegiatan ini penulis juga menerapkan
penguatan nilai organisasi yaitu Berbudaya, Efektif/Efisien, dan Responsif dalam berkomunikasi dan menerima masukan yang diberikan oleh mentor
43
Gambar 4.1 Screenshoot Kesepakatan Konsultasi
44
Gambar 4.2 Konsultasi dengan Mentor
Gambar 4.3 Lembar Konsultasi Pengumpulan Data
Tahapan kegiatan selanjutnya yaitu penulis mengumpulkan data variabel yang akan dicantumkan pada Google Form yang akan dibuat oleh penulis. Dalam pengumpulan data tersebut penulis menerapkan nilai Akuntabel dan Kompeten dengan mencari informasi mengenai berkas apa saja yang diperlukan dalam variabel pembuatan Google Form Rujukan/IAOS tersebut. Penulis juga berkolaborasi dengan berkoordinasi dengan rekan di tepat kerja dalam mengumpulkan data yang akan dibutuhkan. Dalam penguatan nilai organisasi penulis menerapkan penguatan nilai Handal dalam mencari informasi mengenai data dan variabel apa saja yang diperlukan dalam pembuatan Google Form Rujukan/IAOS yang akan dibuat.
45
Gambar 4.4 Rekapitulasi Data yang akan dicantumkan di Google Form
B. Laporan Kegiatan 2
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MINGGU KE - 2
Nama Peserta : Maryani
NIP : 199904212022032001
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Samarinda
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Terampil
Rumusan Isu : Belum Optimalnya Pembuatan Dokumen Rujukan/IAOS
Tanggal Pelaksanaan : 08 Agustus 2022 – 15 Agustus 2022 (Minggu ke – 2)
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Konstribusi terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
2. Pembuatan
konsep digital (Google Form) layanan pembuatan dokumen rujukan/IAOS
1. Membuat janji kepada bagian IT
untuk berkonsultasi
terkait pembuatan
layanan digitalisasi
pembuatan dokumen rujukan/iaos
1. Screenshoot pesan mengenai kesepakatan mengenai
waktu untuk
berkonsultasi
kepada rekan IT
Tepat waktu dan menepati janji yang
dibuat secara
bertanggung jawab (Akuntabilitas & Loyal)
Pembuatan inovasi
konsep berbasis
digitalisasi merupakan
perwujudan dari visi
Kementerian
Kesehatan, yaitu
menciptakan manusia
Berbudaya-
Bersikap sopan dan santun saat
berinteraksi dengan
rekan kerja Efektif/efisien-
Berdiskusi dan berkomunikasi
yang sehat, produktif,
mandiri dan
Pertemuan dilakukan tepat
46
2. Berkoordinasi dengan bagian IT mengenai pembuatan Google
Form
1. Notulensi berisi kesepakatan mengenai waktu untuk berkonsultasi
kepada bagian IT
2. Dokumentasi
dengan rekan kerja
secara sopan.
(Harmonis)
berkeadilan dan misi ke – 5 Presiden RI yaitu
: “Kemajuan budaya yang mencerminkan
Menyampaikan gagasan dengan
sungguh sungguh dan bertanggung
jawab (Akuntabel)
kepribadian bangsa. ”
Form Untuk
Pembuatan
Meneima masukan dan saran yang
diberikan (Harmonis)
waktu dan menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk berkoordinasi SolidMelakukan konsultasi dan Review konsep bersama atasan
Berinovasi dan inisiatif dalam
pemecahan masalah
yang ada (Adaptif)
Responsif –Diskusi bersama
mentor dan menerima arahan mengenai rancangan
Barcode web
Google
mengoptimalisasi
47
3. Membuat Google
1. Link atau
Form
Membuat Google form guna
dokumen secara digital (Via Link –
Barcode
penyerahan dokumen rujukan/IAOS
2. Screenshoot
tampilan web
proses pelayanan (Berorientasi
pelayanan ) Merancang konsep yang efektif dan
mudah dipahami
(Kompeten) Berinovasi dengan
membuat link yang
digunakan untuk
pelayanan (Adaptif)
4. Melakukan
konsultasi dan review Google Form dengan
Mentor/Atasan
langsung
1. Notulensi hasil review / Lembar
Konsultasi
2. Dokumentasi
Berdiskusi dengan
sopan pada mentor
mengenai review
rancangan untuk hasil yang lebih optimal.
(Harmonis)
Terus berinovasi dan
48
mengembangkan
sesuai kebutuhan
(Adaptif) Bertanggunjawab, transparan, dan
terbuka terhadap
saran dan masukan
dari atasan/mentor
(Kompeten)
49
Kegiatan minggu kedua ini telah dilakukan melalui 4 tahapan kegiatan yaitu :
1. Membuat janji kepada bagian IT untuk berkonsultasi terkait pembuatan layanan digitalisasi pembuatan dokumen rujukan/IAOS
2. Berkoordinasi dengan bagian IT mengenai pembuatan Google Form
3. Membuat Google Form Untuk Pembuatan dokumen secara digital (Via Link –Barcode
4. Melakukan konsultasi dan review Google Form dengan Mentor/Atasan langsung
Dalam kegiatan pertama ini penulis menerapkan nilai Harmonis pada saat menghubungi dan berkomunikasi dengan rekan IT secara sopan yang bertujuan untuk membuat janji untuk berkonsultasi Penulis juga menerapkan nilai Akuntabilitas dan Loyal dengan menepati janji dan tepat waktu pada saat berkonsultasi. Selain itu dalam kegiatan ini penulis juga menerapkan penguatan nilai organisasi yaitu Berbudaya, Efektif/Efisien, dan Responsif dalam berkomunikasi dan menerima masukan yang diberikan oleh tim IT .
50
Gambar 4.6 Screenshoot Kesepakatan Konsul IT
Penulis juga menerapkan adaptif dalam berinovasi dalam pembuatan Google Form Rujukan/IAOS dan menerapkan nilai Kompeten dengan merancang pembuatan media Google Form yang efektif sehingga mudah dipahami dan diakses oleh calon pengguna yang juga menjadi penguatan pada nilai Berorientasi pelayanan.
51
Gambar 4.7 Konsultasi dengan IT via Zoom Meeting
Gambar 4.8 Tampilan laman Google Form
Selanjutnya penulis melakukan konsultasi kepada mentor terkait review tampilan dan isi dari laman Google Form yang telah dibuat. Dalalm kegiatan konsultasi ini penulis menerapkan nilai Harmonis dengan berkomunikasi dengan sopan santun. Penulis juga menerapkan penguatan nilai Adaptif juga Responsif dalam menerima masukan dan arahan yang diberikan oleh mentor, dan melakukan tanggung jawab dengan mengoptimalkan laman google form sesuai dengan masukan yang telah disepakati.
52
Gambar 4.9 Konsultasi Review Google Form
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor
Tahapan Kegiatan
Output Kegiatan terhadap
pemecahan Isu
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Konstribusi terhadap tusi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Masukan oleh mentor untuk memilah
data mana saja yang diberi
keterangan “Wajib Diisi”
Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Tahapan Kegiatan
Output Kegiatan terhadap
pemecahan Isu
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Konstribusi terhadap tusi organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Persetujuan konfirmasi mengenai
konsultasi dengan IT yang semula
konsultasi langsung menjadi
konsultasi via daring dikarenakan
mobilitas antara kantor dan bandara
yang cukup jauh
Waktu dan Media Coaching
Waktu : 10/08/2022
Media : Pesan Whatsapp
53
C. Laporan Kegiatan Minggu ke 3
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MINGGU KE - 3
Nama Peserta : Maryani
NIP : 199904212022032001
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Samarinda
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Terampil
Rumusan Isu : Belum Optimalnya Pembuatan Dokumen Rujukan/IAOS
Tanggal Pelaksanaan : 18 Agustus 2022 – 26 Agustus 2022 (Minggu ke – 3)
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
3. Pelaksanaan
sosialisasi
layanan
pembuatan
dokumen
rujukan/izin
angkut orang
sakit berbasis
digital
1. Mengkoordinasikan
waktu dan tempat
untuk pelaksanaan
sosialisasi kepada
atasan
1. Notulensi mengenai kesepakatan
waktu dan tempat untuk pelaksanaan sosialisasi
2. Undangan pelaksanaan sosialisasi
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
Mencari
kesepakatan
untuk pelaksaan
kegiatan
(Harmonis)
Berkoordinasi
kepada mentor
dan menerima
masukan
(Kolaboratif)
Menepati janji
Konstribusi
terhadap Visi dan
Misi Organisasi
Melakukan
sosialisai kepada
rekan kerja serta
pegguna layanan
merupakan
perwujudan dari
visi Kementerian
Kesehatan, yaitu
menciptakan
manusia yang
sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan dan
Penguatan Nilai
Organisas
Berbudaya-
Bersikap sopan
dan santun saat berinteraksi
dengan rekan kerja dibidang lain
Efektif/efisien-
Pertemuan
dilakukan tepat
waktu dan menggunakan
waktu se-efisien
54
2. Melaksanakan
sosialisasi kepada
rekan kerja tentang
penggunaan
Google Form
dalam pembuatan
dokumen
rujukan/IAOS
1. Notulensi pelaksanaan sosialisasi tentang pembuatan dokumen
rujukan/IAOS
dengan
menggunakan
Google Form
2. Dokumentasi
atau kesepakatan
yang dibuat
(Akuntabilitas)
Memberikan
kesempatan sesi
tanya jawab
kepada hadirin
selama
penyampaian
sosialisasi
(Akuntabel)
Menerima dan menghargai
segala saran dan
masukan dari
rekan kerja dan masyarakat.
Menyampaikan
informasi dengan
jelas dan sopan.
(Harmonis)
Tidak diskriminatif
dan terbuka
selama proses
sosialisasi
misi nya yang ke –
8 yaitu
“Pengelolaan
pemerintah yang
bersih, efektif, dan terpercaya.
mungkin ResponsifMenyelesaikan pembuatan
brosur/poster
dengan tepat waktu dan efektif
55
(Loyal)
Bekerjasama
dengan mentor
dan berbagai
pihak dalam
penentuan jadwal
sosialisasi
(Kolaboratif)
56
3. Menginformasikan
dan
mensosialisasikan
pengisian google
form melalui link
maupun barcode
penyerahan
dokumen
rujukan/IAOS
kepada pengguna
layanan (dalam
bentuk
brosur/poster
elektronik)
3. Screenshoot
pesan sebagai
tanda informasi
tersampaikan
4. Brosur berisis
link/barcode
google form
Menggunakan
akun pribadi untuk
kepentingan
bersama dalam
pelayanan (Loyal)
Inisiatif dan
inovatif
menggunakan
media sosial untuk
membagi
informasi
(Adaptif)
Berinovasi dalam
mempermudah
pelayanan
(Berorintasi
Pelayanan)
57
Kegiatan pada Minggu ke – 3 ni telah dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan yaitu :
1. Mengkoordinasikan waktu dan tempat untuk pelaksanaan sosialisasi kepada atasan
2. Melaksanakan sosialisasi kepada rekan kerja tentang penggunaan Google
Form dalam pembuatan dokumen rujukan/IAOS
3. Menginformasikan dan mensosialisasikan pengisian google form melalui link maupun barcode penyerahan dokumen rujukan/IAOS kepada pengguna
layanan (dalam bentuk brosur/poster elektronik)
Dalam tahapan kegiatan pertama penulis melakukan konsultasi kepada mentor
mengenai sosialisasi kepada rekan kerja terkait penggunaan media google form, penulis menerapkan nilai Kolaboratif dan Harmonis dengan berkoordinasi kepada
mentor dan rekan kerja sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Pada saat
kegiatan sosialisasi penulis juga memberikan kesempatan kepada rekan kerja untuk
memberikan saran dan masukan pada proses tanya jawab, penulis juga menerima
saran dan masukan yang diberikan secara terbuka sehingga penerapan nilai
Akuntabel, Loyal, dan Harmonis terwujud dalam proses tahapan kegiatan ini.
58
Gambar 4.10 Lembar Konsultasi Pelaksanaan Sosialisasi
NOTULENSI
SOSIALISASI PENGGUNAAN GOOGLE FORM RUJUKAN / IZIN ANGKUT
ORANG SAKIT KKP KELAS II SAMARINDA WILAYAH KERJA BANDARA APT PRANOTO SAMARINDA
Tanggal : Selasa, 23 Agustus 2022
Waktu : 09.00 WITA – 10.00 WITA
Tempat : Klinik KKP Samarinda Wilker Bandara APT Pranoto Samarinda
Sasaran : Rekan Kerja
Tema : Sosialisasi penggunaan media Google Form Rujukan/IAOS wilker Bandara APT Pranoto
No Audiens Pertanyaan atau Saran Jawaban atau Hasil
1. Heru Sasongko, SKM Sosialisasikan penggunaan Google Form ke pengguna layanan secara bertahap
2. dr. Foresta Dipo Diharapkan wajib dilakukan assesment pemeriksaan kepada pasien saat pasien tiba
3. Megawati, S.Kep Pada pilihan “pendamping pasien” apakah bisa ditambahkan opsi Lainnya untuk pendamping yang bukan tenaga kesehatan
Akan dilakukan Sosialisasi penggunaan Google Form ke pengguna layanan secara bertahap pada saat terdapat proses rujukan
Akan dilakukan assesment pemeriksaan pasien saat pasien tiba
Akan dikonsultasikan kembali kepada mentor mengenai penambahan opsi pendamping pasien
59
Selanjutnya penulis juga melakukan penerapan nilai Loyal, Adaptif, serta
berorientasi pelayanan melalui sosialisasi kepada penggunan layanan secara bertahap dengan menginformasikan link media Google Form melalui Broadcast pesan Whatsapp, dan berinovasi membuat brosur yang beisi link serta QR guna mempermudah pengguna untuk mengakses media Google Form tersebut.
60
Gambar 4.11 Sosialisasi penggunaan Google Form kepada Rekan Kerja
Gambar 4.12 Screenshoot pesan broadcast sosialisasi kepada pengguna layanan
D. Laporan Kegiatan Minggu ke 4
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MINGGU KE - 4
Nama Peserta : Maryani
NIP : 199904212022032001
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Samarinda
Jabatan : Epidemiolog Kesehatan Terampil
Rumusan Isu : Belum Optimalnya Pembuatan Dokumen Rujukan/IAOS
Tanggal Pelaksanaan : 29 Agustus 2022 – 06 September 2022 (Minggu ke – 4)
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
4. Monitoring dan evaluasi
Penggunaan
layanan
pembuatan
dokumen
rujukan/izin
angkut orang
sakit berbasis
digital
1. Membuat tabel instrumen
sederhana untuk
melakukan monitoring
1. Tabel instrumen
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
sederhana Melakukan monitoring guna mengoptimalisasi
pelayanan
(Berorientasi
Pelayanan)
Menggunakan
bahasa yang Sopan
santun diikuti dengan
Konstribusi
terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan monitoring dan Evaluasi
berkonstribusi
terhadap
perwujudan dari
visi Kementerian
Kesehatan.yaitu
menciptakan
manusia yang
Penguatan Nilai Organisasi
SolidMelakukan konsultasi dan Review bersama mentor
Integritas-
Transparan dalam
melakukan monitoring
dan evaluasi
61
sikap hormat. menghargai rekan
kerja dalam kegiatan
monitoring (Harmonis)
Monitoring dan Evaluasi dilakukan
untuk kepentingan
bersama terutama
untuk instansi
(Loyal)
Membuat tabel
instrumen sebagai
acuan monitoring
(Kompeten)
Mengkonsultasikan
hasil tabel instrumen
kepada mentor (Kolaboratif)
Menggunakan
bahasa yang Sopan
santun diikuti dengan
sikap hormat dan
menghargai dalam
kegiatan (Harmonis)
sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan dan perwujudan dari
misi ke – 6 yaitu
Penegakan
sistem hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Berbudaya- Bersikap sopan dan santun saat berinteraksi dengan
rekan kerja maupun
pengguna layanan
62
2. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai review tabel instrumen
2. Notulensi hasil konsultasi atau lembar konsultasi
3. Melakukan Evaluasi kepada
pengguna layanan dengan
menggunakan tabel instrumen
1. Rekapitulasi dari tabel instrumen yang telah terisi
Terus berinovasi dan mengembangkan
sesuai kebutuhan (Adaptif)
Bertanggung jawab, terbuka menerima
saran dan masukan yang diberikan mentor (Akuntabel)
Melakukan evaluasi secara jujur dan terbuka (Akuntabilitas)
Mengkonsultasikan hasil evaluasi kepada mentor (Kolaboratif)
Menggunakan
bahasa yang Sopan
santun diikuti dengan
sikap hormat dan
menghargai dalam kegiatan (Harmonis)
63
Kegiatan minggu keempat ini telah dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan yaitu :
1. Membuat tabel instrumen sederhana untuk melakukan monitoring
2. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai review tabel instrumen
3. Melakukan Evaluasi kepada pengguna layanan dengan menggunakan tabel instrumen
Dalam tahapan kegiatan pertama ini penulis menerapkan nilai kompeten dalam
membuat tabel instrumen guna memonitoring penggunaan layanan, yang mana
dalam hal ini juga bertujuan unuk meningkatkan pelayanan sehingga menerapkan
nilai berorientasi pelayanan. Dalam tabel instrumen yang dibuat oleh penulis
diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan layanan Google Form Rujukan/IAOS
ini, sehingga dapat bermanfaat untuk kepentingan bersama dalam instansi dan menerapkan nilai Loyal dalam penerapannya.
64
Gambar 4.13 Brosur Sosialisasi link Google Form
Penulis juga berkolaboratif dalam penyusunan tabel instrumen yang telah
dibuat dengan berkonsultasi kepada mentor dengan sopan santun dan bersikap
hormat & menghargai sebagai penerapan nilai harmonis dalam kegiatannya.
Penerapan nilai Adaptif dan Akuntabel juga terdapat dalam kegiatan ini melalui
masukan serta saran yang diberikan oleh mentor guna memaksimalkan layanan yang telah dibuat. Penulis bertanggung jawab dan menerima masukan yang diberikan oleh mentor.
65
Gambar 4.14 Konsultai tabel instrumen dengan mentor
Gambar 4.15 Lembar Konsultasi tabel instrumen sederhana
Lembar tabel instrumen sederhana yang telah dibuat selanjutnya diisi oleh
penulis guna memonitoring keefektifan layanan Google Form yang telah dibuat.
Pengisian menerapkan nilai Akuntabilatas dengan melakukan pengisian secara jujur dan terbuka menurut keadaan penggunan layanan yang telah mengisi Google Form
Rujukan/IAOS tersebut. Selanjutnya hasil pengisin tabel instrumen sederhana
dikumpulkan dan dilakukan rekapitulasi guna meninjau masalah yang mungkin
ditemukan dalam berjalannya layanan Google Form Rujukan/IAOS yang telah dibuat.
66
Gambar 4.16 Data dan Rekapitulasi lembar monitoring
F. Manfaat Pelaksanaan Aktualisasi
Melalui terlaksananya pengguanaan media Google form Rujukan atau
Izin Angkut Orang Sakit (IAOS) yang telah dirancang sebelumnya, dapat
bermanfaat untuk meningkatkan mutu dan kualitas dalam pelayanan di KKP
kelas II Samarinda Wilayah Kerja Bandara APT Pranoto Samarinda.
Sehingga dari capaian kegiatan aktualisasi tersebut didapatkan perbandingan
sebelum dan sesudah penggunaan media Google Form Rujukan/IAOS
sebagai berikut :
1. Penerimaan informasi rujukan berupa data dan berkas pasien
sebelumnya hanya diterima via personal whatsapp salah satu pegawai
2. Belum adanya informasi mengenai kelengkapan peralatan, alat bantu medis, dan keadaan pasien yang
Informasi data dan berkas rujukan pasien menjadi lebih terorganisir
dikarenakan sistem yang sudah
terdigitalisasi
Petugas menjadi lebih siap dan efisien dikarenakan dapat mengetahui keadaan pasien dan
67
E. Matriks Rekapitulasi Pelaksanaan Aktualisasi Nilai Dasar PNS BerAKHLAK
No Keadaan Sebelum Keadaan Sesudah
Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP 1 2 3 4 1. Berorientasi Pelayanan - 1 1 1 3 2. Akuntabel 3 2 2 2 9 3. Kompeten 1 2 - 1 4 4. Harmonis 2 3 2 3 10 5. Loyal 1 1 2 1 5 6 Adaptif 1 3 1 1 6 7 Kolaboratif 1 - 2 2 5 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 9 12 10 11 42
No
ingin dirujuk sebelumnya
alat bantu apa saja yang terpasang
dan diperlukan sebelum pasien
tiba
3. Masih memerlukan waktu yang
lebih bnayak dikarenakan harus
mengcopy terlebih dahulu berkas –berkas pasien
F. Rencana Tindak Lanjut
Menerapkan sistem Paperless
karena dokumen pasien dapat
langsung diunduh dan disimpan
dalam Google Drive atau
perangkat komputer
Rencana tindak lanjut yang akan penulis lakukan guna meningkatkan kualitas
pelayanan di KKP kelas II Samarinda Wilayah Kerja Bandara APT Pranoto dalam
penggunaan media Google Form Rujukan/IAOS adalah sebagai berikut :
dari
68
Kegiatan Waktu Pihak Terkait
monitoring pengguna layanan Google Form secara rutin 1x sebulan Pegawai Penanggung Jawab
Jangka Panjang Pegawai Penanggung Jawab
No
1. Melakukan Rekapitulasi hasil
2. Survey pembuatan Link Jawaban Rujukan
Rumah Sakit
BAB V PENUTUP
Menyusun Laporan Aktualisasi pada latihan dasar (Latsar) bagi calon pegawai negeri Sipil adalah sebuah kompetensi yang harus dikuasai oleh CPNS setelah mengikuti serangkaian mata diklat mulai dari agenda orientasi, Laporan aktualisasi inilah yang menjadi sarana untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan isu melalui pengamalan nilai – nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Melalui proses observasi yang telah dilakukan, core issue yang ditetapkan dalam rancangan aktualisasi ini adalah Belum optimalnya digitalisasi pembuatan dokumen pasien rujukan / izin angkut orang sakit di wilayah kerja bandara APT Pranoto Samarinda dan guna mengatasi isu tersebut penulis menetapkan gagasan pemecahan issue yang diambil ialah Penggunaan Media Google Form Dalam Pembuatan
Dokumen Rujukan/Izin Angkut Orang Sakit di Wilayah Kerja Bandara APT Pranoto. Dari munculnya gagasan isu tersebut penulis telah melakukan beberapa pemecahan dalam kegiatan dibawah ini :
1. Persiapan penyusunan rancangan kegiatan tentang digitalisasi pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit
2. Pembuatan rancangan data digital (Google Form) layanan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit
3. Pelaksanaan sosialisasi layanan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital
4. Monitoring dan evaluasi Penggunaan layanan pembuatan dokumen rujukan/izin angkut orang sakit berbasis digital
Hasil inovasi dari laporan aktualisasi ini diharapkan dapat terus berjalan dengan baik dan berkembang sehingga bisa menjadi pembiasaan untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional Penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima dukungan, saran, masukan serta kritik yang
membangun dari semua pihak agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
69
LAMPIRAN 1
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
70
LAMPIRAN 2
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI
71
LAMPIRAN 3
BROSUR LINK – BARCODE MEDIA GOOGLE FORM RUJUKAN/IAOS
72
REFERENSI
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Berorientasi
Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Akuntabel. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kompeten. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Harmonis. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Loyal. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Adaptif
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kolaboratif. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul SMART ASN.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021, tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Permenkes Nomor 71 Tahun 2013, tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Permenkes Nomor 33 Tahun 2021, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Permenpan RB Nomor 69 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Epidemiologi
Kesehatan
Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2009, Penerbangan
Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2018, tentang Kekarantina Kesehatan
Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2011, tentang BPJS
Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan
Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit
73