Penyakit Blas Pyricularia grisea pada Tanaman Padi (Oryza sativa) Vina Pungkasiwi Supriyono 18/424438/PN/15478
Latar Belakang Produksi padi mengalami beberapa kendala dan ancaman, salah satunya disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). Salah satu permasalahan utama dalam upaya peningkatan produksi padi adalah terjadinya serangan penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Penyakit blas merupakan penyakit penting pada pertanaman padi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia yang selama ini membatasi produksi padi sawah (Sudir dkk., 2014). Oleh karena itu, perlu dipelajari lebih lanjut mengenai penyakit blas Pyricularia grisea pada tanaman padi.
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat beberapa bercak kecoklatan hingga putih yang ada pada daun padi yang sedang mengalami fase vegetatif karena belum telihat ada malai yang terbentuk pada tanaman. Bercak tersebut memiliki beberapa macam bentuk dengan bentuk dasar belah ketupat. Gejala yang terlihat nampak seperti gejala penyakit blas Pyricularia grisea yang terdapat pada beberapa literatur sehingga dapat disimpulkan bahwa tanaman padi ini terserang penyakit blas Pyricularia grisea.
Tujuan
Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gejala penyakit dan cara melakukan identifikasi penyakit blas Pyricularia grisea pada padi.
Metodologi
Dalam percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap tanaman padi yang memiliki gejala terserang penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Tanaman ditemukan pada lahan sawah di Pogung, Sleman, pada tanggal 21 Oktober 2020.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, diperoleh hasil tanaman padi yang mempunyai gejala penyakit blas. Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Jamur ini dapat menginfeksi pada seluruh fase pertumbuhan padi, baik vegetatif maupun generatif. Pada fase vegetatif, jamur menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak berwarna coklat berbentuk belah ketupat yang disebut dengan blas daun. Sedangkan pada fase generatif, jamur menginfeksi leher malai dan disebut dengan blas leher (Anonim, 2015). Penyakit blas diketahui menyukasi kondisi lingkungan dengan periode embun yang panjang, kelembaban yang relatif tinggi, dan suhu lingkungan pada malam hari berkisar antara 22-25 derajat celcius. Beberapa faktor dapat memicu munculnya penyakit ini diantaranya yaitu karena pemakaian pupuk nitrogen yang berlebih. Hal ini terjadi karena peningkatan permeabilitas dinding sel tanaman dan menurunnya kadar unsur silika (Si), sehingga jamur lebih mudah melakukan penetrasi. Sumber inokulum primer penyakit blas pada umumnya adalah jerami (Anonim, 2015) Gejala serangan penyakit blas adalah gejala spot cokelat berukuran seujung jarum, kemudian spot berkembang menjadi ukuran yang lebih besar, membentuk bercak berbentuk belah ketupat (Dewi dkk., 2013).
Daftar Pustaka Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, tanaman padi yang diamati mempunyai gejala penyakit blas Pyricularia grisea yang ditandai dengan adanya tanda bercak berwarna coklat dan berbentuk belah ketupat.
•
Anonim. 2015. Penyakit Blas Pada Tanaman Padi Dan Cara Pengendaliannya. Diakses melalui http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/infoteknologi/penyakit-blas-pada-tanaman-padi-dan-carapengendaliannya pada 22 Oktober 2020. Dewi, I., Cholil, A., Muhibuddin, A. 2013. Hubungan Karakteristik Jaringan Daun dengan Tingkat Serangan Penyakit Blas Daun pada Beberapa Genotipe Padi (Oryza Sativa L.). Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan, 1(2). Sudir, S., Nasution, A., Santoso, S., Nuryanto, B. 2014. Penyakit blas Pyricularia grisea pada tanaman padi dan strategi pengendaliannya. Iptek Tanaman Pangan. 9(2).